-
BAB II
KAJIAN REPERTOAR
A. KAJIAN HISTORIS
Drumset muncul pada awal abad ke-19, berawal mula pada terciptanya pedal
pada tahun 1890. Pada akhir tahun 1800an pemain perkusi dalam band memainkan
salah satu dari snare drum, bass drum atau simbal. Dibutuhkan tiga pemain dan
ruangan yang cukup. Beberapa pemain drum menggunakan ujung stik yang berbeda,
pemain drum lain terkadang menendang bass drum dengan kaki.1
Kehadiran pedal memungkinkan pemain untuk membebaskan tangan sehingga
dapat memainkan alat musik perkusi lainnya secara bersamaan. Pada tahun 1920
pedal bassdrum telah menjadi peralatan standar bagi pemain drum jazz dan juga
drumset yang kita ketahui sekarang. Susunan ini terdiri dari berbagai jenis simbal,
tom-tom, snare, bass drum dan peralatan musik unik seperti woodblock dan cowbell.
Susunan di atas tidaklah baku dan dapat diubah sesuai keinginan pemain.
Drumset standar yang kita kenal saat ini terdiri dari bass drum, snare drum, tom-
tom dan berbagai macam simbal. Seiring dengan berjalannya waktu, tiap bagian dari
drumset ini mengalami perkembangan demi perkembangan, antara lain:
1. Bass Drum
Di daerah Timur, “davul” atau bisa juga disebut “tabl turki” adalah pendahulu
dari instrumen bass drum. Davul ditemukan pada abad ke -14 di Mediterania Timur.
Davul berbentuk silinder dengan double-head (terdiri dari dua permukaan).2
Bass drum masih sangat jarang ditemui di Eropa sampai pada abad ke-18,
sebelum adaptasi dari grup musik militer Turki menjadi terkenal di kalangan grup
1 John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994), hal
5 2 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 609.
-
musik militer Eropa. Dalam acara-acara tertentu, bass drum mulai digunakan pada
musik orkestra. Bass drum yang digunakan dalam orkestra sampai pada abad ke-19
adalah bass drum yang berbentuk batang kayu silinder dengan panjang melebihi
diameter batang kayu itu sendiri (yang berukuran 50 cm). Alat musik ini dikenal
sebagai “long drum”,sama seperti drum pada abad pertengahan yang menggunakan
tali berbentuk huruf “V” yang diuntaikan untuk mengencangkan dan mengendurkan
tegangan.3
Bass drum dengan ketebalan sekitar 66 cm dan diameter head sekitar 81 cm
sempat populer di Eropa. Pada akhir abad ke-20, bass drum jenis ini mulai digunakan
di Inggris. Tipe bass drum seperti ini mempunyai suara yang cenderung menyerupai
tom-tom dengan karakter suara rendah dan secara kualitas masih kurang.4
Kebanyakan orkestra simfoni Inggris dan Amerika Utara menggunakan bass
drum double-head dengan diameter head yang berukuran 90-100 cm. Dalam orkestra,
bass drum pada umumnya ditumpu dengan penyangga agar pemain dapat
memainkannya dari posisi manapun sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Mallet
yang digunakan biasanya berukuran besar dengan ujung berlapiskan benang wol dan
beratnya proporsional untuk dapat menghasilkan suara yang bulat.
Bass drum yang digunakan pada drumset lebih kecil daripada yang digunakan
dalam orkestra dan diletakkan pada posisi horizontal dan dimainkan dengan
menggunakan pedal.5
2. Snare Drum
Ide awal terciptanya snare drum berawal dari alat musik Tabor. Tabor ditemukan
di Eropa pada tahun 1300. tabor merupakan drum berbentuk lingkaran yang memiliki
dua permukaan yang ditutup dengan kulit hewan dan memiliki jerat untai tunggal.6
3 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 609. 4 Ibid. hal 608. 5 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 610.
-
Pengunaan snare drum dalam kemiliteran bermula dari alat musik yang
digunakan oleh tentara kerajaan Ottoman. Penggunaan snare drum dalam kemiliteran
mulai populer pada tahun 1400-an. Pada masa itu snare drum menggunakan untaian
tali-tali yang membentuk pola menyerupai huruf W dan V yang berfungsi untuk
mengatur ketegangan dari membran snare drum.
Pada tahun 1600 metode baru untuk menata snare drum mulai dikembangkan,
yaitu dengan penggunaan sekrup. Semenjak ditemukannya metode baru ini, tegangan
kulit snare menjadi lebih tinggi sehingga memungkinkan pemain snare untuk
memainkan pola ritmik yang lebih rumit serta lebih cepat dari sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1800, snare drum dibuat dari kuningan dan ukurannya
semakin diperkecil untuk mendapatkan suara yang lebih tinggi.
Penggunaan snare drum dalam musik Jazz pada tahun 1900-an bertujuan untuk
“comping” yang berarti mendukung dan berinteraksi dengan musisi lain. Melihat
kepopuleran gaya musik tersebut, perusahaan drum mulai membuat snare drum
dalam ukuran yang berbeda-beda dan dari sinilah awal mula snare drum menjadi
bagian dari drumset.7
3. Hi-hat
Sebagian besar pedal bass drum memiliki pemukul tambahan untuk simbal yang
dipasang di pinggiran bass drum (clanger). Alat tersebut menghasilkan suara pukulan
yang monoton. Drummer menggunakan peralatan yang disebut “snow shoe sock
pedal”. “Snow shoe sock pedal” terdiri dari dua simbal yang dipasang diantara dua
papan seukuran kaki dan diberi pegas, pemain menyelipkan kakinya ke dalam tali
penahan (menyerupai papan seluncur salju).8
6 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 612 7 Muffler. History of Snare Drum. 2006. 25 februari 2015
http://www.drummuffler.com/history-of-the-snare-drum.html 8 John Aldrige. Op.cit., hal 22.
-
Tidak lama kemudian “snow shoe” diganti “low boy”. Low boy memiliki fungsi
yang hampir sama dengan hi-hat yang sekarang kita kenal; satu-satunya perbedaan
terletak pada simbal yang tingginya sekitar 9 inci dari lantai.
Ditemukannya hi-hat pada tahun 1926 berawal dari kesulitan Papa Jo Jones
(seorang pemain drum legendaris pada era swing) menjangkau simbal yang terletak 9'
dari lantai. Pada awalnya dia menggunakan tongkat gantungan baju. Kemudian
perusahaan drum Walberg and Auge menyempurnakan konstruksi dari hi-hat.9
4. Tom-tom
Tom-tom yang kita kenal saat ini berawal mula pada awal tahun 1900, pada masa
musik teater mendominasi dunia. Kenyataan ini mendorong para pemain drum untuk
melengkapi drumset mereka dengan peralatan-peralatan tambahan lainnya yang
menghasilkan efek-efek suara yang beragam.10
Tom-tom berasal dari Cina dikenal dengan nama “chinese toms”; terdiri dari satu
head atau satu permukaan yang dilapisi dengan kulit dan tidak menggunakan hoop
atau pinggiran, langsung ditempel pada badan tom.
Hingga akhir tahun 1920, chinese tom secara perlahan tergantikan oleh tom
single head yang dapat diatur. Serta tom yang terlihat modern, tom ini memiliki head
yang terpasang pada bagian atas dan bawah.11
5. Cymbal / Simbal
Sejarah simbal berawal dari seorang pandai besi yang dapat membuat
perlengkapan dan senjata sendiri dengan mengkombinasi tembaga dan timah. Melalui
sebuah proses pencampuran, pengecoran, dan tempering (memperkuat bahan dengan
9 John Aldrige. Op.cit,, hal 23. 10 Ibid, hal 10. 11 John Aldrige. Op.cit.,, hal 25.
-
pemanasan dan pendinginan) berkembang teknologi pembuatan simbal modern.
Kemudian menyebar ke beberapa negara seperti: Mesir, Cina, Persia, dan Turki.
Pada awalnya perunggu Turki digunakan untuk tujuan militer, namun dalam
perkembangannya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bel dan simbal. Pada
tahun 1300 Turki telah menjadi pembuat simbal terbesar, Terutama pembuatan
simbal untuk orkestra dan opera di Eropa.12
a. Jazz
1) Pengantar
Musik Jazz adalah salah satu jenis musik yang berkembang di Amerika Serikat.
Musik jazz tumbuh dari penggabungan blues, ragtime dan musik Eropa. Jazz
berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas; pada
saat itu terjadi perbudakan terhadap masyarakat kulit hitam. Kemudian pada tahun
1865, presiden Amerika, Abraham Lincoln mengeluarkan undang-undang yang
menghapuskan perbudakan. Walaupun perbudakan telah dihapuskan, masyarakat
kulit hitam masih sulit memperoleh pekerjaan sehingga mereka menggunakan
kemampuan bermusik mereka untuk menopang hidup, 13 dari sinilah musik jazz
berkembang. Jazz memiliki beberapa jenis gaya; Early Swing/Dixieland,
Swing/BigBand14, BeBop, HardBop, Cool Jazz, Hard Bop, Free Jazz, dan Fusion.
2) Karakteristik Musik Jazz
Pada dasarnya elemen-elemen musik jazz sama dengan musik lainnya; ritme,
melodi, harmoni dan struktur. Dua elemen penting yang membedakan musik jazz
12 Scott Hutton. The History Of Cymbal. 2010
25 Februari 2015 http://ezinearticles.com/?The-History-of-Cymbals&id=4037408
13 Ervan. Ragtime. 2009. 25 Februari 2015 http://www.horizon-line.com/planet-jazz/sejarah-
musik-jazz/ragtime/
14 big band adalah jenis ansambel musik yang terkait dengan musik jazz dan Sebuah big band biasanya berjumlah 12-25 musisi, terdiri dari instrument saxophone, terompet, trombone,
rhythm section, dan ditambah vocal. Josias, 2014.
http://krjogja.com/read/240384/big- band-isi-yogya-ngejazz-di-bali.kr 11 Mei 2015.
http://krjogja.com/read/240384/big-%20%20%20%20%20band-isi-yogya-ngejazz-di-bali.kr
-
dengan musik yang lainnya adalah pengembangan-pengembangannya serta jazz
swing feeling. Adapun sejumlah karakteristik yang menonjol antara lain:
a) Improvisasi
Improvisasi adalah komposisi spontan dari solois dalam sebuah komposisi
musik yang tidak ditulis maupun dilatih sebelumnya. Kreativitas dalam
berimprovisasi adalah kekuatan dari musik jazz.15
Akor-akor yang digunakan memberikan kerangka nada bagi solois untuk
berimprovisasi. Tidak semua gaya jazz dapat diimprovisasi. Dalam formasi
big band semua bagian pemain ditulis dalam aransemen. Satu-satunya
improvisasi yang muncul adalah ketika salah satu pemain memainkan solo.
Ada pula beberapa bagian dimana beberapa alat musik memainkan bersama
rangkaian nada yang terdengar seperti improvisasi, hal ini disebut “soli”.16
b) Ritme
Jazz swing feeling adalah elemen penting dalam musik jazz; swing
memberikan dorongan energi pada musik. Dua cara untuk menciptakan swing
feeling adalah dengan menggunakan pengulangan ritme not 1/8 ketukan dasar
(down beat) yang kemudian diberikan aksen pada up beat kemudian dirasakan
dengan feel triplet dan menggunakan banyak sinkopasi. 17
Sinkopasi terjadi ketika aksen tidak jatuh pada ketukan berat (upbeat).
Sinkopasi banyak ditemukan dalam musik Afrika dan Eropa. Sinkopasi
15 Ervan. Ragtime. 2009. 25 Februari 2015 http://www.horizon-line.com/planet-jazz/sejarah-
musik-jazz/ragtime/ 16 Ibid 17 Antonio J. García. Learning Swing Feel. 13 Mei 215
http://www.garciamusic.com/educator/articles/swing.feel.html
http://www.horizon-line.com/planet-jazz/sejarah-
-
merupakan ciri utama dari musik drum Afrika yang terdiri dari berbagai
macam instrumen perkusi yang memainkan tekstur ritme yang rumit.18
c) Harmoni
Perkembangan harmoni jazz berasal dari tradisi Eropa. 19 Dalam jazz
harmoni berfungsi sebagai pendamping dari melodi. Harmoni yang digunakan
dalam jazz cenderung lebih kaya dibanding dengan harmoni dalam musik
lainnya. Musisi jazz sering menggunakan akor yang terdiri dari lima atau
enam not yang berbeda. Beberapa akor terkadang terdengar disonan;
penggunaan harmoni yang demikian akan menimbulkan ketegangan (tension)
dan perasaan tenang (release feeling) bagi pendengar.20
d) Melodi
Melodi dalam musik jazz mengandung unsur blue note (blue note
merupakan nada yang berada diluar 12 nada kromatis). Munculnya blue note
berawal dari orang Afrika yang mendengarkan musik Eropa dan kemudian
mencoba menerapkan interval musik Afrika ke dalam musik Eropa.
Dalam musik jazz melodi sering kali di improvisasi dan cenderung lebih
rumit dibanding dengan musik populer lainnya dikarenakan adanya beberapa
lompatan melodi yang jauh.
e) Bentuk
18 Joseph Pragnya Satria, Hand Out mata kuliah Apresiasi Jazz, Bab 1 19 Joseph Pragnya Satria, Hand Out mata kuliah Apresiasi Jazz, Bab 1, hal 2. 20 Ibid, hal 3
-
AABA adalah bentuk yang sering digunakan dalam musik jazz. Bentuk ini
terdiri dari dua bagian, tiap bagiannya terdiri dari 8 birama.21
3) Jazz Fusion
Fusion adalah satu jenis musik yang disebut bercampur dengan musik rock,
blues, latin dan kadang bercampur dengan musik etnik. Jazz fusion identik dengan
bantuan teknologi canggih seperti MIDI. Pada era ini penggunaan alat elektronik
seperti gitar elektrik, bass elektrik, dan syntheziser sering menggantikan alat musik
tradisional jazz.
b. Rock
1) Pengantar
Bermula dari warga kulit hitam di Amerika Serikat yang dijadikan budak,
mencoba menghibur diri di sela-sela istirahat mereka dengan mendendangkan musik
asal Afrika tempat mereka berasal. Nada yang didendangkan inilah yang konon
menghasilkan notasi blues. Bahkan, jika menilik asal kata blues, memang berasal dari
kata blue, yang identik dengan kesedihan.
Dendang blues itu digemari juga oleh anak-anak majikan mereka. Seiring
berkurangnya perbudakan di AS, kaum kulit hitam semakin mengembangkan musik
blues dengan menggunakan alat musik warisan sang majikan (kulit putih). Maka
lahirlah aliran soul, R&B, rock ‘n roll, rock hingga hard rock.22
2) Rock Progressive
Rock Progressive adalah bentuk dari musik rock yang berkembang di akhir 1960
sampai awal 1970 sebagai salah satu usaha musisi Inggris untuk mengangkat musik
21Ibid 22 Ginanjar Wiro Sasmito. Sejarah Musik Rock.
24 Februari 2015 http://anjar-kluwut.blogspot.com/2009/04/sejarah-musik-rock.html
-
rock.23 Musik rock progressive menggunakan instrumen yang biasanya digunakan
dalam musik rock, pada masa ini para musisi banyak bereksperimen dengan genre
musik rock itu sendiri.24
Beberapa karakteristik musiknya, antara lain:
a) Bentuk
Struktur lagu progressive rock biasanya menghindari bentuk umum musik
populer pada umumnya (verse-chorus-coda), memperpanjang bagian lagu
atau menambahkan bagian interlude dengan dinamika yang menimbulkan
perbedaan yang kontras.
b) Ritme
Dengan latar belakang dan pengaruh dari klasik, jazz, serta eksperimen
pada musik, musisi progressive rock memiliki kecenderungan untuk berkreasi
dengan perubahan tempo dan sukat selain 4/4. Pendekatan yang dilakukan
bervariasi, tergantung pada musisi/grup musik, akan tetapi secara ritmis,
musisi menggunakan beragam ketukan dimulai dari ketukan biasa (regular
beats) sampai dengan ketukan-ketukan dengan sukat rumit.25
c) Melodi dan Harmoni
Melodi lebih cenderung berbentuk modal daripada berdasarkan tangga
nada pentatonik. Adaptasi dan imitasi dari tema klasik yang terkenal juga
sangat sering digunakan.
Pada umumnya akor-akor serta progresinya diaugmentasi dengan nada ke-
6, ke-7, atau ke-9nya di drop.26
23 Lucas Biela. definition of progressive rock music.
24 Februari 2015 http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition 24 Tyler Vincent. Progressive Rock. 2000
25 Februari 2015 http://www3.niu.edu/newsplace/nnprogressive.html 25 Lucas Biela. definition of progressive rock music. 25 Februari 2015
http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition/ 26 Ibid
http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definitionhttp://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition
-
c. Latin
1) Pengantar
Sejarah Amerika Latin sangat dipengaruhi oleh penjajahan Eropa dan
perdagangan budak dengan Afrika. Maka dari itu, Amerika Latin mendapat banyak
pengaruh budaya dari Eropa dan Afrika. Pengaruh yang diberikan oleh Eropa terlihat
dari dua bahasanya yaitu Spanyol dan Inggris, sedangkan pengaruh dari Afrika adalah
irama musik.27
2) Karakteristik musik Latin:
a) Bentuk
Secara umum musik Latin menggunakan tiga bentuk yaitu bagian intro; grup
musik memainkan vamps (dua atau tiga progresi akor) serta bagian penutup
atau coda.
b) Clave
Pola ritme sinkopasi yang dimainkan dengan menggunakan dua stik. Ritme
yang digunakan antara lain:
Clave 3:2
Clave 2:3
c) Bajo-Tumbao-bass
27 Emilio Grenet. History Of Latin Music. 1998 25 Februari 2015
http://www.revels-bey.com/history_of_latin_music.htm
-
Pengulangan pola ritmik pada bass atau conga berdasarkan pada clave.
d) Call And Response
Instrumen solo memainkan sebuah frase musik kemudian diikuti pemain
musik atau seksi lainnya yang memainkan frase baru sebagai respons terhadap
frase sebelumnya.28
3) Sub Genre dari Musik Latin
a) Samba
Kata “samba” diambil dari bahasa portugis “semba”. Kata itu sendiri memiliki
beberapa arti seperti: berdoa dan wanita. Dan kata ini pertama kali didokumentasi
dalam koran pada tahun 1838, diartikan sebagai ritme dan tarian.29
Musik samba berakar dari Afrika yang merupakan salah satu tipe dari tarian Afro
Brazilian yang masih hidup di Bahia(Brazil Utara). Samba sebagai genre musik
berkembang di Rio de Janeiro pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Para
budak Afrika pindah ke ibukota Brazil untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan
mereka membawa musik dan tarian Samba bersama mereka.30
Gaya ini terus mengalami perkembangan, dari tarian sebuah kelompok
berkembang menjadi tarian berpasangan. Pada tahun 1970 samba begitu populer,
kehadiran musik rock dan disco sempat meredupkan kepopuleran samba. Namun
dengan adanya penambahan instrumen seperti banjo dan tan-tan, samba kembali
populer dan banyak musisi yang menggunakan gaya ini dalam karyanya.31
b) Songo
28 Joseph Pragnya Satria, loc.cit 29 Kashmira Lad. History Of Samba Music. 2010. 25 Februari 2011
http://www.buzzle.com/articles/history-of-samba-music.html 30 Piero Scaruffi.A History Of Popular Music. 2003. 24 Februari 2015
http://www.scaruffi.com/history/latin.html 31 Kashmira Lad. History Of Samba Music. 2010. 25 Februari 2015
http://www.buzzle.com/articles/history-of-samba-music.html
http://www.scaruffi.com/history/latin.html
-
Songo adalah perpaduan antara gaya tradisional daerah dan gaya kontemporer
Kuba yang mengandung elemen-elemen funk dan jazz. Songo adalah suatu jenis
musik Kuba di mana pengaturan frase irama musik dari bass, drum/kick, dan conga-
conga saling berinteraksi secara ritmis dengan dinamis.
Ritme Songo banyak mendapat pengaruh dari Juan Formell (yang mempatenkan
istilah Songo), pianis Cesar “Pupy” Pedrosa, dan drummer/perkusionis Jose Luis
Quintana “Changuito” dari grup Los Van Van (grup musik terpopuler di Kuba selama
lebih dari 30 tahun). Songo menjadi pelopor gaya musik Afro Cuban yang terbentuk
dari ritme drumset dengan tambahan alat-alat musik perkusi.
Simbal ride memainkan ketukan yang konstan, bass drum memainkan ritme
tumbao di kedua hitungan, dan bagian snare memberi fill in dalam bentuk not
sinkopasi. Aksen-aksen yang terdapat di bagian snare menciptakan keseluruhan
suasana dan musik dari Songo.32
c) Soca
Soca adalah sejenis musik daerah kepulauan Trinidad dan Tobago. Soca adalah
percampuran antara calypso tradisional dan musik Indian yang diciptakan oleh
seorang musisi bernama Lord Shorty. Dia menambahkan alat musik ritmis Indian ke
dalam Calypso tradisional yang kemudian menghasilkan suatu musik yang baru. Dia
menamakannya “Solka”, yang adalah singkatan dari “Soul of KAlypso”. Nama
“Solka” berubah menjadi Soca (nama yang sekarang kita kenal) dikarenakan adanya
kesalahan pengejaan. Soca muncul sekitar tahun 1960-an dan di masa kini, adalah
satu dari jenis-jenis musik Karibia terpopuler di dunia.33
d. Rhythm and Blues
32
Eric Starg. Songo - Bomba - History And Development Drummers Guide. 2005. 24
Februari 2015. http://www.articlesnatch.com/songo.htm 33 Megan Romer. Soca Music 101.2010. 24 Februari 2015
http://worldmusic.about.com/od/genres/p/SocaMusic.htm
http://www.articlesnatch.com/
-
R&B (ditulis juga RnB, singkatan dari rhythm and blues) adalah genre musik
populer yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, yang pertama kali
diperkenalkan oleh pemusik Afrika-Amerika. Istilah ini pertama kali dipakai sebagai
istilah pemasaran dalam musik di Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Jerry
Wexler yang bekerja pada majalah Billboard. Istilah ini menggantikan istilah musik
ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade pada Juni 1949. Tahun 1948, RCA
Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama Blues and Rhythm. Frasa tersebut
dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang menjadi perusahaan rekaman yang
memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal. Pada awalnya R&B berkembang
dengan ciri permainan musik blues dengan irama agak cepat. Instrumen musik yang
lebih dominan selain gitar adalah tenor saxofon.
Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik kaum
kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan
mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya
berdasar pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan,
Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon beserta
musisi-musisi lain sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bass, dan drum.34
B. ANALISIS REPERTOAR
Sebelum membahas lebih jauh mengenai komposisi dalam resital ini, perlu
diketahui beberapa bentuk penulisan notasi sebagai lambang bunyi pada drum set
yang digunakan oleh penulis. Berikut ini merupakan penulisan notasi sebagai
lambang bunyi pada drum set:
34 30 maret 2015 http://tito-sejarah-musik.blogspot.com/2009/10/r-b.html
-
Gambar 1
1. Analisis Wild Boy karya dari Anika Nilles.
Nada dasar : F# mayor
Tanda sukat : 4/4
Komposisi ini diciptakan berdasarkan interpretasi dari judul komposisi ini yaitu
“Wild Boy”,dalam artian “Lelaki liar”. Karena tidak adanya informasi secara detail
tentang karya ini, maka menurut pemahaman penulis keliaran seorang lelaki yang
dimaksudkan dapat terlihat dalam bagian solo drum pada komposisi ini yang banyak
menggunakan triplet 1/16 yang seolah– olah menggambarkan seorang Lelaki liar.
Birama ke 1 – 8 merupakan introduction.
Gambar 2
Pada bagian A (birama 9 – 16) terjadi perubahan pola ritmis terutama pada snare
drum yang banyak menggunakan ghost note 1/16 yang akan membuat pola ritmis
lebih padat, akan tetapi pola tangan kanan tetap menggunakan pola yang sama yaitu
pola 1/1
-
Gambar 3
Pada bagian B, pola pattern masih tetap sama menggunakan pola 1/16, akan
tetapi berbeda dengan bagian A. Pada bagian B ini snare drum tidak dimainkan
menggunakan pola ghost note.
Gambar 4
Setelah bagian B pola ritmis kembali ke Introduction pada birama 33 - 40.
Perbedaan intro awal lagu dan tengah sangat terlihat pada birama ke 36 yang
dipertegas melalui Tutti yang dimainkan oleh melodi gitar dan pola fill in pada drum.
Gambar 5
Pada bagian B’ terdapat perubahan yang tidak terlalu mencolok, hanya
menambahkan pattern 1/16 pada pola snare dan pada pengulangan ke dua ditandai
dengan fill in sebagai jembatan menuju A’.
-
(Pola B’) Gambar 6
Gambar 7
Pada bagian A’ pattern berubah dengan beberapa ghost note pada snare untuk
membangun mood menuju solo drum.
Gambar 8
Pada bagian solo drum, penyaji banyak menggunakan pola triplet dan pola not
1/16 dan pada 2 bar terakhir menuju menggunakan 5tuplet dan 6tuplet untuk menuju
ke solo gitar.
-
Gambar 9
Setelah solo gitar terdapat metric modulation35 pada 8 bar sebelum coda yang
membuat suasana semakin naik dan untuk mempertegas pola tersebut diberikan aksen
pada tiap ketukannya.
Gambar 10
Pada bagian coda kembali mengalami perubahan pattern dan kembali pada
pattern yang sama ketika solo gitar dimainkan, kemudian pada akhir dari karya ini
terdapat Tutti untuk mengakhiri.
35 Adalah meningkatkan atau menurunkan tempo yang dimainkan lalu kembali lagi pada
tempo semula
-
Gambar 11
Gambar 12
Bagian ending
2. Analisis New Ground karya Darmon Meader.
Nada dasar : G mayor
Tanda sukat : 4/4
Darmon Meader dikenal sebagai vokalis, arranger, dan pemain saxophone. Lagu
ini diaransemen oleh Darmon Meader sendiri sebagai komponis bekerjasama dengan
Tommy Igoe; seorang pemain drum solois, pemimpin band dan pengajar.
New Ground merupakan sebuah karya musik latin, didalamnya terdapat beberapa
pola ritmik drumming seperti: Soca, Songo dan Samba dengan pola dasar sebagai
berikut:
Soca
-
Songo
Samba
Gambar 13
Tiga pola ritmik dasar
Lagu ini dibuka dengan tutti36 2 birama 5/8, 1 birama solo drum dan 1 birama
tutti 2/4.
Gambar 14 (Tutti)
Gambar 14 (tutti)
Pada birama ke 5 – 14 memainkan pola ritmik Soca yang kemudian kembali lagi
memainkan tutti pada birama ke 15 – 17, tutti tersebut juga berfungsi sebagai
jembatan untuk kembali ke birama 9 dan perubahan irama menjadi Songo.
Gambar 15
36 Sebuah pola yang dimainkan bersama.
-
Tutti tiga birama
Bagian B (birama 18 – 25) irama musik berubah menjadi Songo dan penyaji
menambahkan sedikit variasi untuk kaki kiri yang dimainkan dengan cowbel. Pada
birama 20 dan 21 terdapat sinkopasi yang dimainkan bersamaan dengan gitar bass
dan seksi tiup logam.
Pola ritmis kaki kiri
Gambar 16
Sinkopasi bagian B
Birama ke 23 – 25 merupakan kadens dari bagian Songo, yang berakhir di akord
V dengan tutti sebagai berikut:
Gambar 17
Kadens bagian B
Irama berubah kembali menjadi Soca pada birama 26 dengan sinkopasi pada
ketuk ke-2nya.
Gambar 18
-
Sinkopasi bagian Soca
Kemudian tutti tiga birama kembali muncul yang kemudian disusul dua birama
melodi pendek tenor saxophone sebagai jembatan peralihan ke bagian solo
saxophone.
Bagian D merupakan bagian solo saxophone; pola drum pada bagian ini
mengalami beberapa kali perubahan. Irama Soca (birama 38 – 53) berubah menjadi
Songo (birama 54 – 61), kemudian berubah kembali menjadi Soca dibirama 62 – 69.
Birama 70 merupakan solo saxophone bagian chorus. Irama pada bagian ini tidak
mengalami perubahan (masih berirama Soca), perubahan menjadi irama Songo baru
terjadi kembali di birama ke 86 – 93. Pada birama ke-94 irama berubah kembali
menjadi Soca. Birama 100 – 103 merupakan tutti yang sama seperti bagian awal lagu.
Bagian E (birama 106 – 171) merupakan bagian solo piano dengan progresi akor
dan jumlah birama yang sama dengan bagian D. Perbedaan pada bagian E terletak
pada pola ritmik yang digunakan (samba dan songo) dan instrumen solonya (piano).
Bagian F, G dan H merupakan bagian solo drum dengan figur; masing-masing
bagian memiliki figur yang berbeda. Figur tersebut terdiri dari not sinkopasi yang
dimainkan secara bersamaan oleh seluruh band dan seksi tiup logam dan di akhir
figur ditutup dengan tiga birama tutti:
Figur F
Gambar 19
Solo dengan figur F
-
Figur G
Gambar 20
Solo dengan figur G
Figur H
Gambar 21
Solo dengan figur H
Berikutnya merupakan lima birama solo drum (birama 199 – 203) yang ditutup
dengan not triplet oleh seksi tiup logam (birama 204).
Gambar 22
Bagian I
Kemudian lagu kembali ke bagian B, C dan masuk ke bagian coda dengan tutti
sebagai berikut:
-
Gambar 23
Bagian coda
3. Analisis Queenz karya dari Anika Nilles.
Nada dasar : C minor
Tanda sukat : 4/4
Di dalam karya ini Anika Nilles ingin agar lebih memfokuskan pattern drum
dalam pola quintuplet. Karya ini merupakan karya yang menantang bagi penulis,
karena rasa dari ketukan quintuplet yang harus diolah dalam pattern drum dan
tidaklah mudah dalam transkrip pattern yang ada juga dalammengaplikasikan karya
ini. Karya ini dimulai dengan suara keyboard pada bar ke 1dan 2. Kemudian
dilanjutkan dengan fill in pada birama ke 3 yang menjadi jembatan untuk masuk
dalam tema A pada birama 4-11.
-
Gambar 24
Pada bagian B (birama 12,13,15,16) terjadi perubahan pattern menggunakan
shuffle feel dengan pola quintuplet yang digruping 3. Sedangkan pada birama 14
terdapat tutti dengan semua instrumen, demikian pula dengan 2 bar terakhir dari
bagian B (birama 17 dan 18).
Gambar 25
Gambar 26 (Tutti birama 14)
-
Gambar 27 (Tutti birama 17 dan 18)
Pada bagian C terdapat perubahan pola menjadi halftime shuffle (birama 19-26).
Gambar 28
Bagian D (birama 31 – 38) pola ritmis berubah menjadi quintuplet dengan
grouping 5, pattern ride seolah menjadi odd time 5/4 namun tetap terasa feel 4/4. Di
birama 39 – 46 terjadi perubahan pattern quintuplet yang diaplikasikan pada pola
hihat snare dan bass drum.
Gambar 29
Gambar 30
-
Pada birama 47 – 58 terdapat pengulangan pada pola C’ dan birama 59 – 70 juga
merupakan pengulangan pola pada D’ sebagai jembatan menuju A’(birama 71 – 82)
yang dapat dieksplor dalam beberapa pattern untuk membuat suasana menjadi naik
sebelum menuju bagian D’ yang merupakan ending.
Gambar 31
Bagian D’ (birama 83 – 91) merupakan bagian ending pada akhir dari karya ini
dan terdapat sebuah tutti untuk mengakhiri.
Gambar 32
Bagian ending
-
4. Analisis Lakeside shuffle karya dari David Garibaldi
Tanda sukat : 4/4
Karya ini dimainkan dengan feel 6/8 walaupun pada repertoar menggunakan
tanda sukat 4/4, yang di dalamnya termasuk bagian yang berubah menjadi swing
feels. Pada bagian intro atau verse menggunakan pola half–time style funk dengan
pola tangan kanan memainkan not pola 6/8 bagaikan pola clave namun diaplikasikan
pada hi-hat, ride cymbal atau pada cowbell.
Gambar 33 (bagian intro)
Memasuki Bagian A dalam karya ini, saxophone menjadi melodi utama yang
diulang sebanyak dua kali pengulangan.
Gambar 34 (melodi A)
Pada bagian B terdapat beberapa sinkopasi yang mendapat tanda aksen sebagai
jembatan menuju chorus.
Gambar 35 (melodi B)
-
Pada bagian chorus terjadi pengulangan kembali pada bagian A dan B, lalu
kembali pada bagian chorus yang pada 2 bar terakhir terdapat sinkopasi.
Gambar 36
Di bagian interlude, rhythm section (drum, bass, dan perkusi) bermain secara
bersama sebagai jembatan menuju solo saxophone. Pada bagian ini penyaji juga
menambahkan variasi pola sticking agar kesan irama latin lebih terasa. Pola yang
digunakan adalah double paradidle yang mendapat sedikit modifikasi dalam
mengaplikasikannya. (R L R L L R L R L R L L).
Gambar 37
Sebagai permulaan dari solo saxophone, (bagian D) drum hanya memainkan
cymbal. Kemudian disusul dengan pola West African drumming (bagian D1) yang
diadaptasi dari sebuah tarian di Nigeria.
-
Gambar 38
Dibagian D2, perkusi mulai memainkan pola West African dan kemudian pada
bagian D3 gitar dan keyboard menyusul untuk mengangkat suasana pada bagian solo
saxophone sebanyak 32 bar.
Gambar 39
Setelah solo saxophone berakhir, saxophone kembali memainkan melodi B dan C
(chorus) untuk menuju pada bagian E (solo keyboard). Pada bagian E pola drum
berubah menjadi swing feels (64 bar).
-
Gambar 40
Bagian B dan C (chorus) menuju bagian E
Setelah solo keyboard lalu kembali menuju bagian B dan C.
Gambar 41
Chorus kembali diulang dengan menambahkan pola snare pada ketuk ke 2 dan 4.
Gambar 42
Bagian chorus terakhir, chorus kembali diulang sebanyak 2 kali dengan
saxophone sebagai solois untuk mengakhiri karya ini dan ditutup dengan sinkopasi
bersamaan dengan seluruh instrumen.
-
Gambar 43
Bagian Chorus dan ending
5. Analisis Rnb(ro) karya dari Yoel Kislew
Nada dasar : C - D
Tanda sukat : 4/4
Karya ini dibuat berdasarkan ide dan melodi dari penulis. Judul Rnb(ro) diambil
berdasarkan notasi tema pada karya ini yang menggunakan blue note dan dimainkan
bersama dengan sahabat penyaji, maka ditambahkan kata “Bro” dalam judul repertoar
ini.
Pada bagian intro drum memulai terlebih dulu dari birama 1-4 guna membangun
suasana yang kemudian disusul oleh keyboard pada birama 6-8, kemudian biarama 9-
12 semua instrumen masuk.
Gambar 44
Pola drum intro
Pada birama 13-16 bass memulai pola baru dan kemudian diikuti oleh instrumen
lain pada birama 17-20 yang akan menjadi pola ritmis dasar sebelum menuju tema A.
-
Gambar 45
Pada birama 21 – 28 gitar dan saxophone memainkan tema A secara bersamaan
(unison) dengan menggunakan blue note dengan 2 kali pengulangan sebelum masuk
pada Tema B (chorus), Berikut pola ritmis yang digunakan.
Gambar 46
Birama 40-48 memasuki Tema B (chorus). Kemudian disusul solo saxophone 32
bar, lalu bass kembali berperan pada 2 bar setelah solo sebagai jembatan menuju solo
gitar, keyboard dan bass masing – masing 32 bar.
-
Gambar 47
Setelah solo bass, drum solo 16 bar yang pada tiap 2 bar instrumen lain
memainkan pola hampir sama dengan pola bass figure.
-
Gambar 48
Pada birama 109 setelah drum selesai melakukan solo, kembali masuk pada
bagian B dan birama 101 bagian B diulang kembali namun terjadi modulasi pada
tanda kunci D mayor yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dan disertai
dengan gitar solo untuk membuat suasana lebih megah lalu diakhiri dengan tutti
sesuai figure bass.
Gambar 49
6. Analisis Yatra-ta karya dari Tania Maria
Nada dasar : C
Tanda sukat : 4/4
Karena keterbatasan informasi dari karya ini maka penulis mentranskrip notasi
dari karya ini sesuai pelajaran solfegio yang telah diambil penulis selama perkuliahan
berlangsung. Tania Maria sendiri adalah seorang musisi jazz yang berasal dari Brazil.
-
Pada bagian introduction (birama 1-7) seluruh instrument memainkan tema A
secara bersamaan.
Gambar 50
Kemudian birama 8–11, semua instrumen memainkan pola dengan nada C5 ke
C4.
Gambar 51
Pada birama 12-18 kembali dilakukan pengulangan tema A diikuti semua
instrument dan vokal.
-
Gambar 52
Pada birama 19-24 terdapat perubahan pola drum dari songo (19-22) ke samba
(23-24) sebelum memasuki tema B.
Gambar 53
Memasuki tema B pada birama 25–35 lalu terjadi perubahan sukat menjadi 6/4
dan pada birama 37 dan kembali menjadi 4/4 dikarenakan adanya tutti yang diulang
pada birama 35 dan 36 tema B’ 36- 48 kembali diulang namun masuk pada ketukan
ke 2 dan diisi oleh vocal dengan teknik scat singing 37ketika beberapa nada panjang
dibunyikan.
37 Teknik menyanyi khususnya dalam jazz yang dinyanyikan dengan menggunakan suku kata
tertentu yang tidak memiliki arti. M. Soeharto. Kamus Musik.
-
Gambar 54
Pada birama 49–52 kembali memainkan pola dengan nada C5 dan C4, sedangkan
pola drum menggunakan pola samba.
Gambar 55
Pada birama 53 gitar memulai solo sebanyak 32 birama, dan kembali diisi pola
C5–C4 pada tiap pergantian solonya diikuti solo instrumen lain seperti, saxophone,
keyboard , bass, dan vocal.
-
Gambar 56
Kemudian disusul solo perkusi 16 bar kemudian drum 16 dengan tetap
menggunakan pola bass C5 dan C4 pada tiap pergantiannya.
Gambar 57
-
Setelah solo drum, pada birama 134 masuk dalam pola samba sebanyak 4 bar
sebagai jembatan menuju tema A dengan pengulangan sebanyak 2 kali. 4 bar dan
samba 2 bar sebelum masuk pada tema B dan B’ sebagai bagian penutup karya ini.
Gambar 58
Kemudian pada birama 145 kembali berubah pola songo 4 bar dan samba 2 bar
sebelum masuk pada tema B dan B’.Sebagai bagian penutup karya ini terdapat
ritardando pada bar terakhir.
Gambar 59 (bagian penutup)