-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
1/24
PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN
METODA KUADRAT
DISUSUN OLEH :
NAMA : ASTODY GUSTA MANDAYU
NIM : F1071131005
KELAS : A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
BAB I
PENDAHULUAN
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
2/24
A L!"!# B$%!&!'(
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri
dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam
mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik
diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan
organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh
serta dinamis. Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap
tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan
berbeda dengan vegetasi di tempat lain karena berbeda pula faktor
lingkungannya. Dari segi floristis ekologis pengambilan sampling dengan cara
random sampling hanya mungkin digunakan apabila lapangan dan vegetasinya
homogen, misalnya padang rumput dan hutan tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis vegetasi adalah penarikan
unit contoh atau sampel. Dalam pengukuruan dikenal dua jenis pengukuran
untuk mendapatkan informasi atau data yang diinginkan. Kedua jenis
pengukuran tersebut adalah pengukuran yang bersifat merusak (destructive
measures dan pengukuran yang bersifat tidak merusak (non-destructive
measures.
!eknik sampling kuadrat ini merupakan suatu teknik survey vegetasi
yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. "etak contoh
yang dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa
petak. "etak tunggal mungkin akan memberikan informasi yang baik bila
komunitas vegetasi yang diteliti bersifat homogen. #dapun petak-petak contoh
yang dibuat dapat diletakkan secara random atau beraturan sesuai denganprinsip-prinsip teknik sampling.
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri
dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Vegetasi di
tempat tersebut mempunyai variasi yang berbeda antara vegetasi satu dengan
vegetasi yang lain. Dengan adanya variasi yang dimiliki oleh suatu vegetasi
akan menudukung suatu kehidupan organisme tertentu. $leh karena itu, untuk
menganalisis suatu vegetasi dalam area tertentu dengan menggunakan variabel
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
3/24
kerimbunan, kerapatan, dan frekuensi, maka dilakukan analisis vegetasi
menggunakan metode kuadrat.
B M!)!%!*
%. &enis tumbuhan apa saja yang didapat pada petak metode kuadrat'
. )agaimanakah penyebaran dari tumbuhan pada petak metode kuadrat'
*. )agaimana kondisi lapangan yang dipakai dalam membuat petak metode
kuadrat'
+. #lasan digunakannya petak metode kuadrat'
+ T,-,!'
!ujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis,
peranan, penyebaran dan struktur dari suatu tipe vegetasi yang diamati.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
4/24
Vegetasi (daribahasa nggris vegetation dalam ekologiadalah istilah
untuk keseluruhan komunitastetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang
tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatuekosistem. )eraneka
tipehutan, kebun,padang rumput, dan tundramerupakan contoh-contoh vegetasi.
#nalisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuan ekologi untuk mempelajari
kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat
(/oerianegara, %012.
#nalisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis dan
bentuk (struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. 3ntuk suatu
kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan
sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk meakili
habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu
jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang
digunakan (4arpaung, 550.
)erbeda dengan inventaris hutan titik beratnya terletak pada komposisi
jenis pohon. Dari segi floristis ekologi untuk daerah yang homogen dapat
digunakan random sampling, sedangkan untuk penelitian ekologi lebih tepat
digunakan sistematik sampling, bahkan purposive sampling pun juga dibolehkan
(Dedy, 550.
6ara peletakan petak contoh ada dua, yaitu cara acak (random sampling
dan cara sistematik (systematic sampling, random samping hanya mungkin
digunakan jika vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput
(artinya, kita bebas menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang
menemukan jenis bebeda tiap petak contoh relatif kecil. /edangkan untuk
penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik sampling, karena lebih
mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat
representative. )ahkan dalam keadaan tertentu, dapat digunakanpurposive
sampling.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komunitas_(ekologi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tetumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Padang_rumputhttp://id.wikipedia.org/wiki/Padang_rumputhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tundrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komunitas_(ekologi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tetumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Padang_rumputhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tundrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris -
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
5/24
"rinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar
individu jenis yang ada dalam contoh dapat meakili komunitas, tetapi harus
cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa
duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada
komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita
anggap dapat meakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik
Kurva /pesies #rea (K/#. Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat
ditetapkan (% luas minimum suatu petak yang dapat meakili habitat yang akan
diukur, ( jumlah minimal petak ukur agar hasilnya meakili keadaan tegakan
atau panjang jalur yang meakili jika menggunakan metode jalur.
6aranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada
petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang
ditemukan kembali didaftarkan. "ekerjaan berhenti sampai dimana penambahan
luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis.
7uas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak
menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 8-%59. 3ntuk luas petak aal
tergantung surveyor, bisa menggunakan luas %m :%m atau m : m atau 5m :
5m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang
merupakan dua kali luas petak aal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan
(4arpaung, 550.
)eberapa sifat yang terdapat pada individu tumbuhan dalam membentuk
populasinya, dimana sifat ; sifatnya bila di analisa akan menolong dalam
menentukan struktur komunitas. /ifat ; sifat individu ini dapat dibagi atas dua
kelompok besar, dimana dalam analisanya akan memberikan data yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif. #nalisa kuantitatif meliputi distribusi tumbuhan
(frekuensi, kerapatan (density, atau banyaknya (abudance.
Dalam pengambilan contoh kuadrat, terdapat empat sifat yang harus
dipertimbangkan dan diperhatikan, karena hal ini akan mempengaruhi data yang
diperoleh dari sample. Keempat sifat itu adalah
%. 3kuran petak.
. )entuk petak.
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
6/24
*. ¨ah petak.
+. 6ara meletakkan petak di lapangan (Dedy, 550.
#da berbagai metode yang dapat digunakan untuk menganalisa vegetasi
ini. Di antaranya dengan menggunakan metode kuadran atau sering disebut
dengan kuarter. 4etode ini sering sekali disebut juga dengan plot less method
karena tidak membutrhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya
berupa titik. 4etode ini cocok digunakan pada individu yang hidup tersebar
sehingga untuk melakukan analisa denga melakukan perhitungan satu persatu
akan membutuhkanaktu yang sangat lama, biasanya metode ini digunakan untuk
vegetasi berbentuk hutan atau vcegetasi kompleks lainnya ("olunin,
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
7/24
titik pusat kuadran. "enarikan contoh sampling dengan metode-metode diatas
umumnya digunakan pada penelitian-penelitian yang bersifat kuantitatif.
4etode kuadrat juga ada beberapa jenis
1 L/!" ,!#!":/pesies di luar petak sampel dicatat.
2 +.,'"4%/)" .,'" ,!#!" 4etode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah
spesies yang ada beberapa batang dari masing-masing spesies di dalam petak.
&adi merupakan suatu daftar spesies yang ada di daerah yang diselidiki.
3 +.6$# ,!#!" 8!)!% !#$! &,!#!"9 :"enutupan relatif dicatat, jadipersentase tanah yag tertutup vegetasi. 4etode ini digunakan untuk
memperkirakan berapa area (penutupan relatif yang diperlukan tiap-tiap
spesies dan berapa total basal dari vegetasi di suatu daerah. !otal basal dari
vegetasi merupakan penjumlahan basal area dari beberapa jenis tanaman. 6ara
umum untuk mengetahui basal area pohon dapat dengan mengukur diameter
pohon pada tinggi %,*18 meter (setinggi dada.
+*!#" ,!#!" :"enggambaran letak>bentuk tumbuhan disebut "antograf.
4etode ini ter-utama berguna dalam mereproduksi secara tepat tepi-tepi
vegetasi dan menentukan letak tiap- tiap spesies yang vegetasinya tidak begitu
rapat. #lat yang digunakan pantograf dan planimeter. "antograf diperlengkapi
dengan lengan pantograf. "lanimeter merupakan alat yang dipakai dalam
pantograf yaitu alat otomatis mencatat ukuran suatu luas bila batas-batasnya
diikuti dengan jarumnya (
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
8/24
"enting dihitung berdasarkan penjumlahan nilai Kerapatan ?elatif (K?,
@rekuensi ?elatif (@? dan Dominansi ?elatif (D?, (/oerianegara, %012.
8 K$!'$&!#!(!;!' J$'/)
Keanekaragaman jenis adalah parameter yang sangat berguna untuk
membandingkan dua komunitas, terutama untuk mempelajari pengaruh gangguan
biotik, untuk mengetahui tingkatan suksesi atau kestabilan suatu komunitas.
Keanekaragaman jenis ditentukan dengan menggunakan rumus ndeks
Keanekaragaman /hannon-Aiener
Di mana HB C ndeks Keanekaragaman /hannon-Aiener
niC ¨ah individu jenis ke-n
< C !otal jumlah individu
ndeks Kekayaan &enis dari 4argallef (?%
Di mana ?% C ndeks kekayaan 4argallef
/ C ¨ah jenis
< C !otal jumlah individu
ndeks Kemerataan &enis
Di mana
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
9/24
C ndeks kemerataan jenis
HB C ndeks keanekaragaman jenis
/ C ¨ah jenis
)erdasarkan 4agurran (%022 besaran ?%E *.8 menunjukkan kekayaan
jenis yang tergolong rendah, ?%C *.8 ; 8.5 menunjukkan kekayaan jenis tergolong
sedang dan ?%tergolong tinggi jika F 8.5.
)esaran HB E %.8 menunjukkan keanekaragaman jenis tergolong rendah,
HB C %.8 ; *.8 menunjukkan keanekaragaman jenis tergolong sedang dan HB F *.8
menunjukkan keanekaragaman tergolong tinggi.
)esaran B E 5.* menunjukkan kemerataan jenis tergolong rendah, B C
5.* ; 5.G kemerataan jenis tergolong sedang dan B F 5.G maka kemerataaan jenis
tergolong tinggi.
K.$
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
10/24
4aka nilai kesamaan komunitas (/ C (( : 88 > (+ 2+ : %559 C
*8.1%9
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
11/24
#dapun parameter vegetasi yang diukur dilapangan secara langsung
adalah
%.
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
12/24
3 P!&,=!&,!' (Fern !umbuhan tanpa bunga atau tangkai, biasanya memiliki
rhiIoma seperti akar dan berkayu, dimana pada rhiIoma tersebut keluar tangkai
daun.
P!%;! (Palm !umbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan
biasanya tinggiJ tidak bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari
% meter dan biasanya terbagi dalam banyak anak daun.
5 P$;!'-!" (Climber !umbuhan seperti kayu atau berumput yang tidak berdiri
sendiri namun merambat atau memanjat untuk penyokongnya seperti kayu atau
belukar.
> T$#'! (Herb !umbuhan yang merambat ditanah, namun tidak menyerupai
rumput. Daunnya tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang
menyolok, tingginya tidak lebih dari meter dan memiliki tangkai lembut yang
kadang-kadang keras.
7 P.*.' (Tree !umbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu
batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 5 cm.
3ntuk tingkat pohon dapat dibagi lagi menurut tingkat permudaannya,
yaitu
! S$;!/(Seedling "ermudaan mulai dari kecambah sampai anakan kurang dari
%.8 m.
8 P!'!'((Sapling "ermudaan dengan tinggi %.8 m sampai anakan
berdiameter kurang dari %5 cm.
T/!'((Poles "ohon muda berdiameter %5 cm sampai kurang dari 5 cm
(4arpaung, 550.
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
13/24
BAB III
METODOLOGI
A !&", !' T$;=!"
Hari> tanggal &umat, 1
#lat
- !ali rafia
- 4eteran 85 m
- "ancang
- "arang
- 6aliper
- )uku identifikasi
- 6ounter (alat penghitung
- #lat tulis
)ahan
- Komunitas tertentu
+ +!#! K$#-!
1 !entukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi objek untuk dianalisis.
. 7uas petak contoh ditentukan dari hasil pembuatan Kurva /pecies #rea
dan banyaknya petak contoh tergantung dari biaya, aktu dan tenaga.!etapi dari berbagai pengalaman, pada dasarnya ukuran petak contoh
seluas % : % mdibuat untuk analisis tumbuhan herba.
*. "enentuan aal petak contoh dapat dilakukan secara acak atau secara
sistematis atau kombinasi keduanya yaitu pertama dibuat acak dan
selanjutnya dilakukan secara sistematis.
+. Dalam setiap petak contoh dicatat data setiap individu jenis yang ada.
8. Hitung data (lihat penghitungan.
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
14/24
4. 5.
1.
3. 2.
G. !entukan besarnya ndeks
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
15/24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A H!)/% P$'(!;!"!'
T!8$% 1 D!"! P$'(!;!"!' M$".$ K,!#!"
N. S=$/$)J,;%!*
I'/6/,
J,;%!
* P%."KM KR ?9 FM FR ?9 NP
1 Cynodon dactylon %8 8 8 %*.*%528 % %*.8%*8% G.2+*1
2 Cyperus rotundus G % G *.%0+G58 5. .1515* 8.201*51
3 Bryum sp. % %.5G+2G2 5. .1515* *.1G181%
Zoysia matrella 1 + G.18 *.80*0* 5.2 %5.2%52% %+.+5+1+
5 Eleocharis dulcis +0 + %.8 G.8*%2 5.2 %5.2%52% %1.***%*
>Saccharum
spontaneum*G5 8 1 *2.**8G % %*.8%*8% 8%.2+211
7 Chloris barbata 1 8 8.+ .218%++ % %*.8%*8% %G.*22GG
@Paspaium
commersoni*0 + 0.18 8.%0%** 5.2 %5.2%52% %G.555+
yllinga
morocephala%+ * +.GGGGG1 .+2+G0* 5.G 2.%52%52 %5.802
10!schaemum
timorense
*G * % G.*2050 5.G 2.%52%52 %+.+01*
11 Caladium sp. %+ % %+ 1.+8+512 5. .1515* %5.%8G12
12 Fimbristylis anrua %2 % %2 0.82*2%+ 5. .1515* %.2G8
J,;%!* 717 37 1@7@1>7 100 7 100 200
K$"$#!'(!' :
KMC K$#!=!"!' M,"%!&
KR C K$#!=!"!' R$%!"/
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
16/24
4etode kuadrat adalah salah satu metode analisis vegetasi berdasarkan
suatu luasan petak contoh. Kuadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah suatu
ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat seperti m, cm dan lain-lain.
)entuk petak contoh pada metode kuadrat pada dasarnya ada tiga macam yaitu
bentuk lingkaran, bentuk bujur sangkar dan bentuk empat persegi panjang. Dari
ketiga bentuk petak contoh ini masing-masing bentuk memiliki kelebihan dan
kekurangannya ("olunin, %005.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapat % spesies tumbuhan.
!umbuhan tersebut adalah Cynodon dactylon" Cyperus rotundus" Bryum sp.,
Zoysia matrella" Eleocharis dulcis" Saccharum spontaneum" Chloris barbata"
Paspaium commersoni" yllinga morocephala" !schaemum timorense" Caladium
sp. dan Fimbristylis anrua.!umbuhan-tumbuhan tersebut tersebat pada 8 plot
yang di amati. )eberapa tumbuhan ada yang menempati seluruh plot, dan ada juga
yang hanya ditemukan pada *, + atau hanya di % plot saja.
"ada Cynodon dactylon dapat ditemui pada seluruh plot dengan total
individu %8. Cyperus rotundushanya ditemukan pada % plot dan berjumlah G
individu. Bryum sp. juga hanya menempati % plot dan diteukan individu.
!umbuhan Zoysia matrella menempati + plot dengan total individunya 1.
Eleocharis dulcisdapat ditemukan pada + plot juga dan ditemukan +0 individu.
!umbuhan Saccharum spontaneummenempati 8 plot dengan total individu *G5.
Chloris barbata menempati 8 plot dengan jumlah individu 1. Paspaium
commersonimenempati + plot dengan total individu *0. yllinga morocephala
menempati * plot dengan total individu yang ditemukan adalah %+. !schaemum
timorenseyang ditemukan ada *G individu yang menmepati * plot. Caladium sp.
menempati hanya % plot dengan jumlah %+ individu. Fimbristylis anruamenempati hanya % plot juga dan dengan jumlah individu %2.
ndeks
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
17/24
)esarnya indeks nilai penting menunjukkan peranan jenis yang
bersangkutan dalam komunitasnya atau pada lokasi penelitian. /ehinga dari
pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil baha vegetasi dominan yang
tersebar pada lapangan di depan lab. ". )iologi @K" 3ntan adalah Saccharum
spontaneum.
"emilihan tempat untuk pembuatan petak metode kuadrat haruslah jauh
dari naungan ataupun pohon. Karena bila terdapat naungan akan mempengaruhi
jenis spesies dan jumlahnya.
Digunakannya metode kuadrat karena metode ini mudah dan lebih cepat
digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir
volumenya. Keuntungan penggunaan metode kuadrat pada praktikum ini yaitu
untuk mempermudah dalam mengetahui komposisi jenis, peranan, penyebaran,
dan struktur dari suatu tipe vegetasi yang diamati. Kekurangan metode ini kita
dapat saja selisih dalam menghitung jumlah spesies yang terdapat pada setiap
plotnya. Hal ini dapat dikarenakan banyaknya jumlah spesies yang terdapat pada
plot.
BAB V
PENUTUP
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
18/24
A K$)/;=,%!'
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah
%. Ditemukan % /pesies pada petak metode kuadrat dengan penyebaran yang
beraneka ragam.
. /pesies yang mendominasi adalah Saccharum spontaneum.
*. "emilihan tempat untuk pembuatan petak metode kuadrat haruslah jauh dari
naungan ataupun pohon. Karena bila terdapat naungan akan mempengaruhi
jenis spesies dan jumlahnya.
+. Digunakannya metode kuadrat karena metode ini mudah dan lebih cepat
digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir
volumenya.
B S!#!'
Diharapkan praktikan dapat lebih aktif dan berpartisipasi dalam
kegiatan praktikum, agar paktikum dapat berjalan dengan lebih baik dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
19/24
Dedy. 550. #nalisa $egetasi. ($nline.
(http>>dydear.multiply.com>journal>item>%8>#nalisaLVegetasi> Diakses
tanggal 5 Desember 5%8.
Desmaati, et. al. 5%%. #nalisa $egetasi. (http>>digilib.its.ac.id>!/-
3ndergraduate-*%555515218+>GG15> Diakses tanggal 5 Desember
5%8.
4arpaung, #ndre. 550. #pa dan Bagaimana %empela&ari #nalisa $egetasi.
($nline. (http>>boymarpaung.ordpress.com>550>5+>5>apa-dan-
bagaimana-mempelajari-analisa-vegetasi> Diakses tanggal 5 Desember
5%8.
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
20/24
T!8$% 1 D!"! P$'(!;!"!' M$".$ K,!#!"
N. S=$/$)J,;%!*
I'/6/,
J,;%!
* P%."KM KR ?9 FM FR ?9 NP
1 Cynodon dactylon %8 8 8 %*.*%528 % %*.8%*8% G.2+*12 Cyperus rotundus G % G *.%0+G58 5. .1515* 8.201*51
3 Bryum sp. % %.5G+2G2 5. .1515* *.1G181%
Zoysia matrella 1 + G.18 *.80*0* 5.2 %5.2%52% %+.+5+1+
5 Eleocharis dulcis +0 + %.8 G.8*%2 5.2 %5.2%52% %1.***%*
>Saccharum
spontaneum*G5 8 1 *2.**8G % %*.8%*8% 8%.2+211
7 Chloris barbata 1 8 8.+ .218%++ % %*.8%*8% %G.*22GG
@Paspaium
commersoni*0 + 0.18 8.%0%** 5.2 %5.2%52% %G.555+
yllinga
morocephala%+ * +.GGGGG1 .+2+G0* 5.G 2.%52%52 %5.802
10!schaemum
timorense*G * % G.*2050 5.G 2.%52%52 %+.+01*
11 Caladium sp. %+ % %+ 1.+8+512 5. .1515* %5.%8G12
12 Fimbristylis anrua %2 % %2 0.82*2%+ 5. .1515* %.2G8
J,;%!* 717 37 1@7@1>7 100 7 100 200
K$"$#!'(!' :
KMC K$#!=!"!' M,"%!&
KR C K$#!=!"!' R$%!"/
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
21/24
Eleocharis dulcisC49
4C %,8
Saccharum spontaneumC 3605
C
1
Chloris barbataC27
5C 8,+
Paspaium commersoni C39
4
C
0,18
yllinga morocephala C14
3 C
+.GGGGG1
!schaemum timorenseC36
3C %
Caladium sp. C14
1C %+
Fimbristylis anruaC18
1C %2
KR CKerapatanmutlak dari jenis i
Kerapatantotal seluruh jenis yang terambil dalam penarikan contoh
100?
Cynodon dactylon C
25
187,8167 :
%559 C %*.*%528
Cyperus rotundus *6
186,8167 :
%559 C *.%0+G58
Bryum sp. C2
186,8167 : %559 C
%.5G+2G2
Zoysia matrella C6,75
186,8167 :
%559 C *.80*0*
Eleocharis dulcis C
12,25
186,8167 :
%559 C G.8*%2
Saccharum spontaneum C
72
186,8167: %559 C *2.**8G
Chloris barbata C 5,4186,8167
:
%559 C .218%++
Paspaium commersoni C
9,75
186,8167: %559 C 8.%0%**
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
22/24
yllinga morocephala C
4,666667
186,8167: %559 C .+2+G0*
!schaemum timorense C
12
186,8167: %559 C G.*2050
Caladium sp. C14
186,8167 :
%559 C 1.+8+512
Fimbristylis anruaC18
186,8167:
%559 C 0.82*2%+
FM CJumlah satuan petak contoh yang diduduki oleh jenis i
Jumlahbanyaknya petak contohdibuat dalamanal isa vegetasi
Cynodon dactylon C5
5C %
Cyperus rotundus *1
5C 5,
Bryum sp. C
1
5 C 5,
Zoysia matrellaC4
5C 5,2
Eleocharis dulcisC4
5C 5,2
Saccharum spontaneumC5
5C %
Chloris barbataC5
5C %
Paspaium commersoniC4
5C 5,2
yllinga morocephalaC
3
5 C 5,G
!schaemum timorenseC3
5C 5,G
Caladium sp. C1
5C 5,
Fimbristylis anruaC1
5C 5,
FR CFrekwensi mutlak dari jenis i
Frekwensitotal seluru h jenis 100?
Cynodon dactylon C1
7,4: %559
C %*.8%*8%
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
23/24
Cyperus rotundus *0,2
7,4: %559
C .1515*
Bryum sp. C0,2
7,4 : %559 C
.1515*
Zoysia matrellaC0,8
7,4: %559 C
%5.2%52%
Eleocharis dulcis C0,8
7,4: %559
C %5.2%52%
Saccharum spontaneum C1
7,4 :
%559 C %*.8%*8%
Chloris barbataC1
7,4: %559 C
%*.8%*8%
Paspaium commersoni C0,8
7,4 :
%559 C %5.2%52%
yllinga morocephala C0,6
7,4 :
%559 C 2.%52%52
!schaemum timorense C0,6
7,4 :
%559 C 2.%52%52
Caladium sp. C0,2
7,4 : %559 C
.1515*
Fimbristylis anruaC0,2
7,4: %559
C .1515*
NP C KR FR
-
7/25/2019 Astody g.m Laporan Praktikum Ekotum Metoda Kuadrat
24/24
Cynodon dactylon C %*.*%528 %*.8%*8% C G.2+*1
Cyperus rotundus * *.%0+G58 .1515* C 8.201*51
Bryum sp. C %.5G+2G2 .1515* C *.1G181%
Zoysia matrellaC *.80*0* %5.2%52% C %+.+5+1+
Eleocharis dulcisC G.8*%2 %5.2%52% C %1.***%*
Saccharum spontaneumC *2.**8G %*.8%*8% C 8%.2+211
Chloris barbataC .218%++ %*.8%*8% C %G.*22GG
Paspaium commersoniC 8.%0%** %5.2%52% C %G.555+
yllinga morocephalaC .+2+G0* 2.%52%52 C %5.802
!schaemum timorenseC G.*2050 2.%52%52 C %+.+01*
Caladium sp. C 1.+8+512 .1515* C %5.%8G12
Fimbristylis anruaC 0.82*2%+ .1515* C %.2G8