Download - Aspek sosial perkembangan penduduk
Prof.H.Sarosa Hamongpranoto,S.H.,M.Hum. (Guru Besar Ilmu Hukum Dan Sosiologi Universitas Mulawarman)
Oleh :
ASPEK SOSIAL PERKEMBANGAN PENDUDUK DI KALIMANTAN TIMUR
www.3sfirm.com
Penduduk merupakan aset suatu negara yang sangat penting dan berharga
bagi kehidupan negara itu sendiri sehingga masalah penduduk harus dikelola sebaik-baiknya.
BEBERAPA ASPEK KEPENDUDUKAN
Penduduk dikatakan sebagai aset negara, karena ada beberapa indikator, yaitu :
1. Produktivitas kerja.
2. Produktivitas kerja menjadi baik apabila adanya pendidikan yang memadai. 3. Pola hidup atau budaya yang sudah mengarah pada kehidupan modern, dalam arti
memiliki tujuan dan arah yang pasti dalam menuju masa depan.
4. Karena arah dan tujuan yang ingin dicapai, tentu saja kesejahteraan menjadi suatu
nilai yang tidak bisa ditawar lagi karena persaingan hidup menjadi meningkat dari sisi ekonomi.
Kondisi penduduk yang berkualitas, sejahtera, hidup yang cukup baik
akan menjadi aset pemerintah yang menguntungkan karena akan
berdampak terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa dan negara.
Sebaliknya penduduk yang tidak berkualitas, yang serba kekurangan,
kemiskinan akan menjadi beban pemerintah dan beban masyarakat akhirnya akan berdampak pada perkembangan bangsa dan negara terutama dalam hal kemajuan negara.
Hal tersebut merupakan nilai filosofi dasar, bahwa negara secara sadar dalam
unsur terbentuknya negara salah satu pondasinya adalah adanya
masyarakat atau penduduk.
Pemerintah berkewajiban memperhatikan penduduk mulai dari status, hak-
hak asasinya, sampai pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan berdasarkan keadilan dan kemakmuran, hal ini tentu saja sebagaimana diamanatkan Pembukaan UUD 1945, alinea keempat :
……. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ……..
elas bahwa negara berkewajiban untuk memperhatikan masyarakatnya
termasuk dalam pendataan jumlah penduduk. Karena adanya data
secara kuantitatif akan diketahui indikator-indikator yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Sehingga dapat dijadikan suatu
dasar pijakan dalam mengambil dan menentukan arah suatu
kebijakan pemerintah (public policy).
J
Oleh karena itu masalah kependudukan harus menjadi perhatian yang serius dari pemerintah. Pemerintah harus tahu betul tentang kondisi penduduknya baik jumlah, komposisi penduduk, mata pencaharian, kesejahteraannya, dll.
“ ” —Sarosa Hamongpranoto
Berdasarkan hasil sensus penduduk, jumlah penduduk Kalimantan Timur adalah 2.443.334 jiwa. Selanjutnya hasil survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2005) di proyeksikan jumlah penduduk Kalimantan Timur tahun 2010 adalah 3.235.100 jiwa.
“
” —Supas 2005
ebagai suatu contoh terhadap penyebaran penduduk, bisa dikatakan
apabila salah urus terhadap penduduk maka akan membawa
dampak yang berujung pada masalah sosial (social problem) yaitu
terjadinya kemiskinan.
Dua kota/kabupaten misalnya Samarinda dan Kutai Kartanegara sebagai
Pekerjaan Rumah bagi pemerintah kita di daerah khususnya.
Data BPS Kaltim pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin di daerah
perkotaan 4,00% sedangkan daerah pedesaan 13,86%
S
Dalam merumuskan kemiskinan paling tidak perlu dicakup tiga sudut
pandang (perspektif) yang harus diperhitungkan, yaitu :
I. TINGKAT PENDAPATAN, seseorang dianggap miskin apabila memiliki tingkat
pendapatan dibawah garis kemiskinan.
II. TINGKAT KESEMPATAN UNTUK MEMILIKI KEBUTUHAN DASAR, dalam
kemiskinan perlu dilihat sebagai suatu kondisi terampasnya akses, pelayanan atau keterjangkauan untuk mendapatkan materi yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan hidup, termasuk makan.
III. KAPABILITAS, dalam hal ini kemiskinan diterjemahkan sebagai
ketidakmampuan yang paling dasar untuk berfungsi dimana seseorang tidak memiliki kesempatan untuk menjalankan fungsi minimal yang dilakukan, mulai dari segi fisik seperti mencukupi kebutuhan makan, pakaian, perumahan, serta mencegah dari penyakit, sampai pada suatu keadaan yuang lebih komplek seperti pencapaian tingkat sosial dalam bentuk partisipasi dalam komunitas.
—Rohandi Haryanto & Sodiono Tjandrowijoyo
“
”
Lima Karakteristik Kemiskinan, yaitu:
- Penduduk miskin pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri. - Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi
dengan kekuatan sendiri. - Tingkat pendidikan pada umumnya rendah. - Diantara mereka berusaha relatif muda dan tidak mempunyai
keterampilan atau pendidikan yang memadai. - Banyak diantara mereka tidak mempunyai fasilitas.
— Emil Salim (1976)
“
”
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali secara baik dengan diberikan
suatu solusi untuk mengatasi termasuk menciptakan lapangan pekerjaan
yang seluas-luasnya atau pertumbuhan dunia usaha yang didukung oleh pemerintah.
Bila ini tidak dilakukan tentu saja menyebabkan kemiskinan di tengah-tengah
masyarakat kita, indikatornya sebagai berikut :
1. Kejahatan, 2. Pelacuran, 3. Pekerja anak termasuk anak jalanan, 4. Rendahnya tingkat kesehatan, 5. dll.
Indikator - Indikator Kemiskinan
Pengangguran
Angka pengangguran atau tenaga kerja
yang tersisa pada tahun 2008:
- Laki-laki sebanyak 15.494 orang
- Perempuan sebanyak 8.458 orang
Sehingga keseluruhan 23.952 orang
Sedangkan angka tenaga kerja yang
terserap dalam dunia kerja tahun 2008
sebanyak 4.910 orang.
Terdiri dari laki-laki sebanyak 2.623 orang
dan perempuan 2.287 orang.
Sumber: DISNAKER, 2009
Pencari Kerja Terdaftar menurut Tingkat Penddidikan Dan Jenis Kelamin
Samarinda menempati posisi keempat setelah Balikpapan dengan
persentase jumlah pengangguran mencapai 13,70 persen.
PELACURAN
Salah satu penyakit kemiskinan adalah adanya dan maraknya pelacuran
dikota Samarinda, setiap tahun mengalami pertambahan rata-rata 3% -5% per tahun. Pada laporan tahun 2009 diperoleh data tahun 2008 pelacuran di Samarinda berdasarkan penyebaran per kecamatan, sebagai berikut :
Palaran 13 Orang Samarinda Ilir 50 Orang Samarinda Seberang 200 Orang Sungai Kunjang 10 Orang Samarinda Ulu 10 Orang Samarinda Utara 400 Orang
KEJAHATAN YANG TERKAIT DENGAN FAKTOR EKONOMI
Data yang diperoleh dari Poltabes tahun 2008 akhir menunjukkan :
Sumber POLTABES, 2009
1. Pencurian biasa 232 kasus 2. Pencurian dengan pemberatan 633 kasus 3. Pencurian motor 362 kasus 4. Pencurian dengan kekerasan 34 kasus 5. Pemerasan/pengancaman 17 kasus 6. Penggelapan 171 kasus 7. Penipuan 154 kasus 8. Penyelundupan 168 kasus 9. Penyerobotan tanah 108 kasus
Hal ini berkaitan dengan perkembangan penduduk di wilayah perkotaan. Masalah
kependudukan di daerah perkotaan pada khususnya sangat kompleks karena dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka berarti bertambah kebutuhan penduduk
seperti tempat tinggal, air bersih, listrik dan fasilitas lainnya termasuk kesehatan dan pendidikan. Apabila beban kota terlalu berat dan tidak bisa memenuhi kebutuhan
penduduk yang berupa fasilitas sosial karena keterbatasan kemampuan kota, maka
akan timbul masalah sosial.
Beberapa data yang tergambar tersebut menunjukkan bahwa masalah sosial
di Samarinda sangat memerlukan perhatian.
Sebagai contoh bertambahnya penduduk kota dan terbatasnya lapangan
pekerjaan akhirnya mereka berusaha menjadi PKL, karena lahan terbatas
maka berjualan di tempat-tempat yang dilarang sehingga menimbulkan
masalah sosial di kota.
Begitu pula bertambahnya gelandangan, pengemis, pekerja anak termasuk
anak jalanan, putus sekolah, dll akan menjadi beban pemerintah
termasuk beban masyarakat yang lain.
Dalam ruang lingkup Provinsi Kaltim yang terdiri dari 13 kota/kabupaten
diperlukan penanganan data penduduk yang akurat. Hal ini karena
penyebaran penduduk yang menyebar di seluruh kota/kabupaten tersebut. Bahkan yang menjadi permasalahan adalah penduduk yang berada di pedalaman sampai di perbatasan, pendataan tidak cukup dilakukan dengan
mendata jumlah melainkan juga diperlukan data sosial masyarakat tersebut secara keseluruhan, karena kondisi penduduk dikota atau pusat kota dan pemerintahan jumlahnya lebih banyak tetapi kesejahteraannya lebih
nampak, karena lebih terkontrol kondisi sosialnya oleh pemerintah.
Kesenjangan Sosial Kemiskinan akan menyebabkan
kecemburuan sosial yang akhirnya berakhir dengan konflik, sehingga tercipta revolusi sosial karena si miskin atau si kecil merasa ditindas oleh yang besar.
“
” —Sarosa Hamongpranoto
TERIMA
KASIH ! www.3sfirm.com
Aspek Sosial Perkembangan Penduduk
di Kalimantan Timur
Desain by: bajuhati