Download - Anatomi Nafas
• Mukosa :– Lapisan epitel– Mmb basalis– Lamina propia
• Sub mukosa :– Kelenjar– Tulang rawan– Jaringan otot
• Lapisan adventisia :– Jaringan penyambung
1. Sel basal2. Sel bersilia3. Sel goblet4. Sel kelenjar bronkus5. Sel limfoid6. Sel parakrin7. Sel klara8. Sel alveolar
• Saluran nafas atas : (kavum nasi) saluran hidung, nasofaring, orofaring & laring
• Saluran nafas bawah : trakea & bronkus
• Trakea tda :– 16-20 cincin tulang rawan & ligamentum
allunare– Dinding dilapisi epitel bersilia dgn sel goblet– Dinding posterior : jaringan elastis, otot polos
berkontraksi saat ekspirasi & batuk lumen trakea menyempit kecepatan aliran udara meningkat sekret / benda asing terdorong keluar
• Bronkus cabang kanan lebih pendek dibandingkan degan bronkus kiri
• Bronkus utama bercabang kiri & kanan br. Lobaris (5) br. Segmental (19) bronkioli : bronkioli terminalis (proksimal) & bronkioli respiratorius (perifer, tdp alveoli pada dindingnya)
Bronkus Besar :
1. Tulang rawan, btk spt tapal kuda, otot polos menghubungkan ke-2 ujungnya
2. Dinding td jaringan elastis, retikuler, otot polos, kapiler limfatik, serabut saraf
3. Lapisan dalam td membran basalis, epitel bersilia & sel goblet– Sel goblet terbanyak di trakea & bronkus utama,
menurun jumlahnya pada bronkus kecil– Bronkioli : Ø 1-1,5 mm, tulang rawan (-), dinding td
jaringan elastis, otot polos, epitel btk kuboid tanpa silia
• Berlokasi di rongga dada di atas diafragma yang berbentuk kubah
• Dikelilingi oleh suatu membran serupa kantong dengan cairan di dalamnya kantong pleura (p. parietalis & p. viseralis)
• Paru kanan td 3 lobus & paru kiri td 2 lobus
• Tiap lobus dibagi menjadi beberapa segmen
• Alveoli (air sacs) dikelilingi oleh jaringan kapiler yang banyak dan merupakan tempat pertukaran udara
• Alveoli : duktus alveolaris, sakus alv, septum alv• Ø 0,1-0,2 mm, tersusun berkelompok pd duktus
alv• Luas alveoli 80 - 100 m2• Mengisi 50 - 60% dari seluruh volume paru• Permukaan dlm dd alveoli biosintesis surfaktan,
tdp sel-sel radang histiosit & makrofag
• Dd luar diliputi oleh kapiler membran alveo-kapiler
• Porus Kohn lubang pd dd alveoli yg menghubungkan alveoli satu dg lainnya
• Sel-sel alveoli :
- Pneumosit tipe I melapisi sebagian besar alv
- Pneumosit tipe II jml lbh sedikit, pembuatan & penyimpanan surfaktan, btk globular
Arteri pulmonalis :1. Menyertai saluran napas, membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke paru2. Memberi cabang kecil ke bronkioli
respiratorius3. Berakhir di sakus alveolaris membentuk
pleksus kapiler, lbh efektif mendpt O24. Meninggalkan pleksus kapiler menuju
vena pulmonalis, berakhir di atrium
Arteri bronkialis :
1. Kaya O2
2. Vaskularisasi utk paru & saluran napas yg berakhir pada bronkioli terminalis
3. Menuju sistem pembuluh darah pulmonal atau vena bronkial
Otot inspirasi :
1. Utama M. IntercostalIs externus, M. Inter-cartilagenous parasternal & diafragma
2. Tambahan M. Sternocleidomastoideus, m. Scalenus anterior, medius & posterior
Otot ekspirasi : (gerakan pasif sifat rekoil paru)
1. M. IntercostalIs Internus
2. Otot abdomen (m. rectus abd., m. abd. externa obliqua, m. internal obliqua, m. transversus abd.
• Sistem saraf parasimpatik : reseptor muskarinik respon bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar mukus.
• Sistem saraf simpatik reseptor adrenergik (epitelium bronkus, paru-paru, otot dan sel mast) bronkodilatasi & vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus.
• Sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substansi P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide) respon penghambatan