Download - anatomi-fisiologi nafasun
11
FAAL PERNAPASANAnatomiFisiologi
Patofisiologi
Dr Rustam Effendi SMF Paru
22
Tujuan utama pernapasan : menyediakan oksigen mengeluarkan CO2
Tahapan pernapasan pada manusia:ventilasidifusiperfusipertukaran gas darah- jaringan
33
VENTILASIProses pertukaran gas dari udara luar ke alveolus dan sebaliknya
Terdiri dari fase : 1.Inspirasi.
Pergerakan udara dari luar kedalam paru2. 2.Ekspirasi.
Pergerakan udara dari dalam ke luar paru
44
Berfungsinya ventilasi tergantungpusat napassaluran napasotot pernapasanelastisitas paru dan dinding toraks
55
PUSAT NAPASGangguan
akibat
obat-obatan ataupun penyakit
66
SALURAN PERNAPASAN
serial percabangan jalan napas semakin dalam kearah paru, semakin
pendek, semakin sempit
semakin banyak percabangannya.
77
Pembagian jalan napasPembagian jalan napassecara fungsionalsecara fungsional
Zona konduksiHidung, faring, trakea, bronkus lobarisbronkus segmentalis sampai bronkiolus terminalis alveoli (-) ruang rugi anatomi volumenya ± 150 cc
Zona respiratorikBronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, saccus alveolaris dan alveoli
88
99
vcvi
vThiv
Panjang : 11 cm
Diameter : 2- 2,5 cm
Jumlah : 16 –20 ruas
Lokasi tracheotomie
1010
1111
Lig. annulare
Pars Membranacea
1212
OTOT PERNAPASANOTOT PERNAPASANINSPIRASIINSPIRASI
Proses inspirasi adalah proses aktif, perlu otot inspirasi. Diafragma otot inspirasi utama, ± 75% dari fungsi otot inspirasi.
Otot inspirasi lain: m. intercostalis externam. sternocleidomastoideus m. scalenusm. pectoralis minor
1313
DIAFRAGMADIAFRAGMA
Tipis, berbentuk kubah Origo pada costae bawah dan medulla spinalisKontraksi
kubah turun, kostae terangkat dan keluar.rongga toraks membesar vertical
tranversal.Kerusakan nervus frenikus
paralisa diafragma unilateral. paradoxical movement pada inspirasi.
1414
1515
OTOT PERNAPASANOTOT PERNAPASANEKSPIRASIEKSPIRASI
Ekspirasi biasa proses pasif. Elastisitas paru dinding toraks cenderung kembali ke posisi
awal Otot ekspirasi perlu pada ekspirasi dalam.Otot ekspirasi termasuk:
Otot dinding perutM. Intercostalis interna
Kontraksi otot dinding perut Meningkatkan tekanan intraabdominaldiafragma naik
Kontraksi M. Interkostalis interna Menarik costae kebawah dan kearah dalam
1616
MEKANIK VENTILASIMEKANIK VENTILASIproses inspirasiproses inspirasi
Kontraksi otot inspirasi
pembesaran volume toraks
tekanan intrapleura akan menurun
paru mengembang
tekanan intraalveoli menurun
udara masuk ke dalam paru
1717
1818
MEKANIK VENTILASIMEKANIK VENTILASIproses ekspirasiproses ekspirasi
relaksasi otot inspirasi
volume toraks akan mengecil
peningkatan tekanan intrapleura
volume paru mengecil
tekanan intraalveoli meningkat
udara akan bergerak keluar paru.
1919
ELASTISITAS ELASTISITAS SISTEM PERNAPASANSISTEM PERNAPASAN
INSPIRASI Paru dan rongga dada harus dapat mengembang dengan baik, Compliance adalah kemampuan mengembang jaringan paru
/dinding toraks akibat perubahan tekanan intrapleura.Meningkat pada usia tua dan emfisema paru, menurun pada paru yang kaku(fibrosis)
EKSPIRASI Paru dan rongga dada harus dapat mengecilElastisitas adalah kemampuan jaringan paru /dinding toraks untuk mengecil.
2020
PENGUKURAN FUNGSI PENGUKURAN FUNGSI VENTILASIVENTILASI
Fungsi ventilasi dapat dinilai dengan
mengukur volume dan kapasitas
pernapasan.
2121
VOLUME PERNAPASANVOLUME PERNAPASANVolume tidal(tidal volume). Volume udara yang masuk atau keluar paru pada pernapasan biasa
Volume cadangan inspirasi. Volume udara yang masih bisa diinhalasi ke dalam paru sesudah inspirasi biasa
Volume cadangan ekspirasi. Volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa
Volume residu(residual volume). Volume udara yang masih tersisa didalam paru sesudah ekspirasi maksimal
Volume respirasi semenit. Keseluruhan volume udara yang masuk atau keluar paru dalam waktu satu menit(frekwensi pernapasan X volume tidal)
2222
KAPASITAS KAPASITAS PERNAPASANPERNAPASAN
Kapasitas inspirasiVolume udara yang dapat di inhalasi secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa
Kapasitas residu fungsional Volume udara yang masih tersisa dalam paru setelah ekspirasi biasa
Kapasitas paru totalVolume udara dalam paru sesudah melakukan inspirasi maksimal
Kapasitas pernapasan maksimalVolume udara maksimal yang dapat diinhalasi ke dalam paru dalam
semenit
2323
Kapasitas vital (vital capacity)Volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan setelah melakukan inspirasi maksimal
Kapasitas vital paksa(Forced vital capacity). Volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan secara cepat dan
kuat sesudah melakukan inspirasi maksimal. Kadang lebih rendah dari kapasitas vital pada orang normal.
Volume ekspirasi paksa detik pertama (FEV1). Volume udara yang dihembuskan pada detik pertama kapasitas vital paksa
Peak expiratory flow rate(PEFR)
2424
2525
PENUTUPAN JALAN NAPASPENUTUPAN JALAN NAPAS
NormalSaluran napas kecil (bronkiolus respiratorius) menutup paling awal Penutupan jalan napas ini hanya terjadi pada volume paru yang kecil(akhir ekspirasi).
Elastic recoil menurun(emfisema)penutupan terjadi pada volume yang lebih besar(lebih awal)
Sebagian parameter faal paru diukur dengan menggunakan spirometri, Pengukur PEFR disebut peak flow meter.
2626
OBSTRUKSIOBSTRUKSI
Hambatan aliran udara karena sumbatan atau penyempitan saluran napas.
Dinilai dari FEV1, FEV1/FVC atau PEFR.
Pada keadaan obstruksi ekshalasi pelan sedikit udara yg dihembuskan pada detik pertama FVC,FEV1, FEV1/FVC akan turun
Kelainan-kelainan misalnya asma bronchial, PPOK dll2727
RESTRIKSIRESTRIKSIKemampuan distensi paru sebagian atau seluruhnya berkurang,
Kelainan restriksi dinilai dari VC atau FVC.
FVC akan turun karena compliance turun. FEV1, FEV1/FVC akan normal karena
ekspirasi cepat persentase yang besar tetap
dihembuskan pada detik pertama
Kelainan efusi pleura, pneumotoraks, TB paru dll 2828
HIPOVENTILASIHIPOVENTILASI
Udara pernapasan tidak bisa keluar/masuk
alveoli dengan bebas.
PaO2 menurun(hipoksemia) PaCO2 meningkat(hiperkapnea)
2929
KONTROL VENTILASIKONTROL VENTILASISensor mengumpulkan informasi
disampaikan ke kontrol sentral
Kontrol sentral mengkoordinasikan informasi
kirim impuls ke efektor.
3030
KONTROL SENTRALKONTROL SENTRALPUSAT PERNAPASANPUSAT PERNAPASAN
Pons dan medulla oblongata. - - Menghasilkan potensial aksi secara periodik
memelihara ritme pernapasan
Kortex -untuk control pernapasan yang volunter
3131
EFEKTOREFEKTOR
Otot pernapasanOtot pernapasan
3232
SENSORSENSORKEMORESEPTOR SENTRALKEMORESEPTOR SENTRAL
Reseptor di sentral Reseptor di sentral Dikelilingi cairan serebrospinal. Dikelilingi cairan serebrospinal.
Konsentrasi ion H meningkat, stimulasi Konsentrasi ion H meningkat, stimulasi ventilasi.ventilasi.
Konsentrasi ion H menurun, inhibisi Konsentrasi ion H menurun, inhibisi ventilasiventilasi
CO2 akan berdifusi ke cairan CO2 akan berdifusi ke cairan serebrospinal, melepaskan ion Hserebrospinal, melepaskan ion H
3333
SENSORSENSOR KEMORESEPTOR PERIFERKEMORESEPTOR PERIFER
Carotic bodies yang terletak pada Carotic bodies yang terletak pada bifurkatio a. carotis & aortic bodies bifurkatio a. carotis & aortic bodies pada arcus aorta.pada arcus aorta.
Reseptor terhadap penurunan PO2, Reseptor terhadap penurunan PO2, pH dan peningkatan PCO2pH dan peningkatan PCO2
3434
SENSOR SENSOR lain-lainlain-lain
Reseptor paruReseptor paru
pulmonary stretch receptor, pulmonary stretch receptor, Iritant Iritant
receptor, juxtacapillary receptorreceptor, juxtacapillary receptor Reseptor pada sendi dan ototReseptor pada sendi dan otot Arterial baroreseptorArterial baroreseptor Reseptor nyeri dan suhuReseptor nyeri dan suhu
3535
DIFUSIDIFUSI
Sesudah ventilasiSesudah ventilasi difusi oksigen dari alveolus ke kapiler difusi oksigen dari alveolus ke kapiler
paru paru difusi CO2 dari kapiler ke alveoli difusi CO2 dari kapiler ke alveoli melalui alveolo-capillary membranemelalui alveolo-capillary membrane Kapasitas difusi adalah jumlah gas yg Kapasitas difusi adalah jumlah gas yg
berdifusi melewati membran setiap berdifusi melewati membran setiap menit per perbedaan tek 1 mmHgmenit per perbedaan tek 1 mmHg
3636
3737
ALVEOLOCAPILLARY ALVEOLOCAPILLARY MEMBRANEMEMBRANE
Membran tdd lap epitel alveolus, jar Membran tdd lap epitel alveolus, jar interstisial, endotel kapiler interstisial, endotel kapiler
Ketebalan membran hanya 0,2-0,3 Ketebalan membran hanya 0,2-0,3 µm µm ideal untuk difusi ideal untuk difusi secara pasif. secara pasif.
Membran ini dapat rusak oleh Membran ini dapat rusak oleh berbagai penyakit mis peningkatan berbagai penyakit mis peningkatan tek intraalveolar dan tek dlm kapilertek intraalveolar dan tek dlm kapiler
3838
DIFUSIDIFUSItergantungtergantung
Tebal alveolo-capillary membraneTebal alveolo-capillary membrane Luas permukaan membranLuas permukaan membran Koefisien difusi gas bersangkutan Koefisien difusi gas bersangkutan Perbedaan tekanan antara gas Perbedaan tekanan antara gas
dalam alveoli dan kapilerdalam alveoli dan kapiler
3939
DIFUSIDIFUSI
Pada kelainan difusi maka PaO2 Pada kelainan difusi maka PaO2 akan menurun.akan menurun.
Koefisien difusi CO2 lebih tinggi Koefisien difusi CO2 lebih tinggi dari O2dari O2
4040
PERFUSIPERFUSI
Penghantaran O2 dari kap ke sel jar mll aliran darahPenghantaran O2 dari kap ke sel jar mll aliran darah Drh venous dari ventrikel ka menuju paru melalui a Drh venous dari ventrikel ka menuju paru melalui a
pulmonalis. pulmonalis. A pulmonalis bercabang sesuai percabangan sal A pulmonalis bercabang sesuai percabangan sal
napas, mengikuti bronkus sampai bronkiolus napas, mengikuti bronkus sampai bronkiolus terminalis. terminalis.
Membentuk kapiler pada ddg alveolus dan Membentuk kapiler pada ddg alveolus dan menerima O2 yg berdifusimenerima O2 yg berdifusi. .
Darah teroksigenasi menuju v pulmonalis, atrium Darah teroksigenasi menuju v pulmonalis, atrium kiri, ventrikel kiri, aorta, keseluruh jar tubuhkiri, ventrikel kiri, aorta, keseluruh jar tubuh
Transportasi oksigen ke jar tubuh sebagian besar Transportasi oksigen ke jar tubuh sebagian besar terikat dgn Hb, sebagian kecil terlarut dalam plasma terikat dgn Hb, sebagian kecil terlarut dalam plasma
4141
4242
KURVA DISOSIASI KURVA DISOSIASI OKSIHEMOGLOBINOKSIHEMOGLOBIN
Kapasitas O2Kapasitas O2 adalah maksimal O2 yg bisa adalah maksimal O2 yg bisa bergabung dgn Hb bergabung dgn Hb
Saturasi O2Saturasi O2 adalah O2 yg terikat dgn Hb adalah O2 yg terikat dgn Hb dibagi kapasitas O2 X 100 %dibagi kapasitas O2 X 100 %
Bila tek parsial O2 drh , dan saturasi Bila tek parsial O2 drh , dan saturasi diukur, didapatkan kurva berbentuk S, diukur, didapatkan kurva berbentuk S, disebut disebut kurva disosiasi oksihemoglobin. kurva disosiasi oksihemoglobin.
Kurva ini menggambarkan Kurva ini menggambarkan afinitas Hb thp afinitas Hb thp O2O2 pd berbagai tek parsial. pd berbagai tek parsial.
4343
4444
KURVA DISOSIASI KURVA DISOSIASI OKSIHEMOGLOBINOKSIHEMOGLOBIN
Pada PO2 sampai 50 mmHg, O2 yg dibawa Pada PO2 sampai 50 mmHg, O2 yg dibawa Hb(saturasi O2) meningkat dgn cepat. Hb(saturasi O2) meningkat dgn cepat.
Selanjutnya kurva mendatar, artinya Selanjutnya kurva mendatar, artinya peningkatan PO2 yg besar hanya sedikit peningkatan PO2 yg besar hanya sedikit merubah saturasi O2. merubah saturasi O2.
Kurva mendatar ini memberikan Kurva mendatar ini memberikan keuntungan, jika terjadi penurunan O2 keuntungan, jika terjadi penurunan O2 drh(PO2) sampai taraf ttt(50 mmHg), drh(PO2) sampai taraf ttt(50 mmHg), saturasi O2 sedikit terpengaruhsaturasi O2 sedikit terpengaruh
4545
KURVA BERGESER KURVA BERGESER KE KIRIKE KIRI
H ion menurunH ion menurun pCO2 menurunpCO2 menurun suhu menurun suhu menurun 2,3-DPG menurun2,3-DPG menurun Darah yang tersimpan lama di Darah yang tersimpan lama di
bank darah mengalami bank darah mengalami penurunan kadar 2,3,DPGpenurunan kadar 2,3,DPG
4646
KURVA BERGESER KURVA BERGESER KE KANANKE KANAN
H ion meningkatH ion meningkat pCO2 meningkatpCO2 meningkat suhu meningkatsuhu meningkat 2,3-DPG meningkat2,3-DPG meningkat 2,3 DPG dapat meningkat pada 2,3 DPG dapat meningkat pada
hipoksia kronis hipoksia kronis
4747
AFINITAS O2 -AFINITAS O2 -HEMOGLOBINHEMOGLOBIN Pergeseran kurva ke kanan Pergeseran kurva ke kanan
afinitas O2 oleh Hb menurun afinitas O2 oleh Hb menurun pelepasan O2 ke jar lbh mudah. pelepasan O2 ke jar lbh mudah. Gas CO memp afinitas thdp Hb Gas CO memp afinitas thdp Hb
240X > O2. 240X > O2. mengikat Hb lebih banyak mengikat Hb lebih banyak
Hb (N), PO2 (N), saO2 dpt rendah Hb (N), PO2 (N), saO2 dpt rendah jaringan mengalami hipoksiajaringan mengalami hipoksia
4848
KETIDAKSEIMBANGAN KETIDAKSEIMBANGAN VENTILASI PERFUSIVENTILASI PERFUSI
Pemindahan gas antara alveolus dan kapiler efektif jika tdp keseimbangan antara ventilasi dan perfusi dari unit respirasi.
Nilai rata-rata rasio ventilasi thd perfusi(V/Q) adalah 0,8. Rasio ini pada bagian2 paru dpt berubah krn kelainan jar atau vask.
4949
KETIDAKSEIMBANGAN KETIDAKSEIMBANGAN VENTILASI PERFUSIVENTILASI PERFUSI
Kebanyakan peny paru mengganggu keseimbangan ventilasi perfusi.
Jika ventilasi (N), tdk ada perfusi, terbentuk rg rugi. Tdk ada ventilasi, perfusi (N), terbentuk shunt unit.
Akibat dari ketidak seimbangan ventilasi-perfusi, tjdhipoksemia, disertai hiperkapnea maupun tidak
5050
5151
ANALIS GAS DARAHANALIS GAS DARAH
pH darah, PaO2
PaCO2 HCO3
base Excess
SaO2
5252
5353