doa tahlukah - muhalisofi.commuhalisofi.com/doa_tahlukah.pdf3 panduan penghaturan doa tahlukah para...

44
1 Doa Tahlukah Muhammad Ainun Nadjib Ahmad Fuad Effendy Nursamad Kamba Jamaah Maiyah 2013

Upload: dangxuyen

Post on 29-May-2019

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

Doa Tahlukah

Muhammad Ainun Nadjib Ahmad Fuad Effendy

Nursamad Kamba Jamaah Maiyah 2013

2

3

PANDUAN Penghaturan Doa Tahlukah

Para penghatur Doa Tahlukah memastikan sejak sebe-

lumnya kebersihan jasadnya, keikhlasan hatinya kepada Alloh, kejujuran fikirannya serta kepenuhan iman di dalam jiwanya. Di samping memelihara rohani diri, juga selalu mensucikan jasad setiap kali batal atau terkena najis.

Afdhal jika pemeliharaan kebersihan diri itu diperkokoh dengan lakuprihatin, berpuasa, menahan dan membatasi konsumsi keduniaan, bertafakur rohani atau syukur dibantu diam jasmani. Persembahan keprihatinan, rasa sakit dan derita yang dilayankan kepada dan untuk Alloh, mencer-minkan kadar kesungguhan dan kedalaman doa kepada-Nya.

Sesudah sebelumnya melakukan penghangatan rohani dengan membaca, mengiklimi rohani diri dengan Doa Tahlukah, para penghatur melaksanakan:

1. Pada tanggal 6 Nopember 2013 interval waktu dari bakda Ashar hingga menjelang Subuh setiap penghatur, sendiri di tempat masing-masing atau bersama-sama di suatu tempat, menghaturkan seluruh Doa Tahlukah secara lengkap, tunai atau bertahap di dalam interval waktu tersebut di atas.

2. Pada tanggal 7 hingga 11 Nopember 2013 pada interval waktu yang sama, sendiri di tempat masing-masing atau bersama-sama di suatu tempat, para penghatur atau setiap penghatur memilih satu atau beberapa kalimat Doa Tahlukah, melantunkannya atau mendendangkan-nya, dengan lagu atau tanpa lagu yang segelombang dengan jiwa masing-masing, dengan suara selirih

4

mungkin, dengan ungkapan selembut mungkin, dengan tempo sepelan mungkin, dalam jangka waktu sepanjang mungkin, sekaligus atau bertahap.

3. Pada tanggal 12 Nopember 2013 interval waktu dari bakda Ashar hingga menjelang Subuh setiap penghatur, sendiri di tempat masing-masing atau bersama-sama di suatu tempat, menghaturkan seluruh Doa Tahlukah secara lengkap, tunai atau bertahap di dalam interval waktu tersebut di atas.

4. Seusai tahap-tahap lelaku tersebut, para penghatur me-lakukan Shalat Subuh dengan sujud yang sepanjang mungkin, dengan batin ikhlas memasrahkan kepada Alloh segala yang dihaturkan dalam Doa Tahlukah. Afdhal jika saat berikutnya memulai hari baru dengan Shalat Dluha.

5. Kemudian para penghatur kembali memasuki kehidupan nyata sehari-hari dengan kapan saja sesempatnya me-wiridkan kalimat yang tertera di frame teks Doa Tahlukah. Seluruh anggota keluarga dianjurkan untuk mewirid-kan kalimat yang sama kapan saja sempat, dengan bisikan bibir atau di dalam hati.

Yogyakarta, Muhammad Ainun Nadjib

5

Pengantar Doa Tahlukah

Doa ini dihaturkan kepada Alloh SWT ketika seseorang, suatu kaum, masyarakat atau bangsa dikepung, dibelit, ditindih dan ditenggelamkan oleh suatu permasalahan pada tingkat dan kadar yang tidak mungkin bisa diatasi oleh ilmu dan segala daya upaya mereka.

Doa ini lebih mendesak lagi untuk dimohonkan kepada Alloh SWT tatkala tekanan permasalahan itu berlangsung dalam waktu yang terlalu panjang bagi batas penderitaan yang tak berkesudahan, kegelapan yang tak teruraikan, bahkan menumbuhkan keputus-asaan dan kebodohan.

Doa ini merupakan ungkapan kesadaran bahwa meski-pun manusia atau suatu kaum tetap wajib berjuang meng-atasi masalahnya, namun mengerti bahwa sesungguhnya hanya Alloh SWT yang memiliki kekuatan dan kuasa untuk mengatasinya, serta bahwa satu-satunya kemungkinan penyembuhan adalah turunnya ketentuan dan tindakan dari keadilan dari Alloh SWT.

Doa ini disusun berdasarkan keniscayaan untuk mengeluh kepada Alloh, berdasarkan penderitaan sangat panjang yang para penderitanya sendiri tidak sanggup mengatasinya, serta berdasarkan tiadanya pilihan selain memohon cinta dan kemurahan Alloh SWT, berdasarkan kadar berbelit-belitnya permasalahan yang tingkat ilmu manusia tidak sanggup menyelesaikannya.

Doa ini dihaturkan dengan memohon agar Alloh SWT bertindak sepadan kepada siapapun saja individu, suatu golongan atau kaum, yang merupakan sumber terbangun-nya kegelapan, kedhaliman dan kerusakan-kerusakan dalam kehidupan ummat manusia atau suatu bangsa, yang memen-

6

jarakan manusia-manusia lainnya di dalam ketidakberdaya-an, kebingungan dan penderitaan yang berkepanjangan.

Doa ini disusun atas dasar kerinduan yang sangat men-dalam dan panjang kepada tindakan tegas dan nyata dari keadilan Alloh atas siapapun yang mengendalikan keadaan zaman, yang menyebarkan perusakan dan kerusakan, peng-gelapan dan kegelapan, pembodohan dan kebodohan, peni-puan dan ketertipuan, pemiskinan dan kemiskinan, serta pemunafikan dan kemunafikan.

Doa ini dihaturkan dengan sikap rebah pasrah di hadapan Alloh SWT, agar menurunkan kuasa-Nya ke bumi, agar jika bagi-Nya yang terbaik adalah kehancuran atau kematian atas kaum perusak kehidupan maka Alloh SWT mewujudkannya, serta apabila bagi-Nya yang terbaik adalah kelahiran dan kebangkitan bagi para pejuang dan penyetia-Nya maka Alloh SWT mewujudkannya.

Akan tetapi doa ini dihaturkan kepada Alloh SWT tidak dengan menyertakan amarah, kebencian dan dendam, me-lainkan dilantunkan dengan persembahan iman kepada Alloh, kenikmatan memperjuangkan tauhid kepadaNya, serta cinta dan penghormatan kepada nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh Alloh kepada hamba-hamba-Nya.

Doa ini disusun tidak dari sikap merasa benar dan suci oleh dan atas diri penyusunnya, melainkan merupakan ungkapan kerinduan dan permohonan yang mendalam agar jika kaum perusak kehidupan dan penyebar penderi-taan itu menolak hidayah, mohon Alloh SWT memisahkan mereka dari kaum penyetia Alloh dan menjauhkan mereka dari kehidupan.

Doa ini dipegang teguh dan diamalkan oleh hamba Alloh yang meyakini keadilan dan kasih sayang-Nya kepada

7

siapapun yang senantiasa menjaga kebersihan tauhidnya dari amarah dan dendam.

Doa ini berasal tidak dari kekuatan dan kebesaran, melainkan dari kelemahan dan ketidakberdayaan, serta dihaturkan dengan memasrahkan sepenuhnya kepada Alloh yang Maha Berhak untuk menentukan kematian dan kela-hiran, kehancuran dan kebangkitan, serta kemusnahan dan kelestarian, atas siapa atau apa saja yang di mata keadilan Alloh layak untuk itu.

Semoga para penghatur doa ini dianugerahi Alloh ridha dan rahmah, kehidupan yang mashlahah, waktu yang cukup, peluang yang terbuka, bekal yang memadai, serta kela-pangan perjalanan dan keteguhan perjuangan.

Semoga Alloh SWT memperkenankan dan membimbing para penyetia-Nya dalam perjuangan mengikis perusakan, memperbaiki keadaan dan memperteguh kebangkitan.

Muhammad Ainun Nadjib

8

Ya Allah, kalau persembahan Maiyah ini salah di pan-dangan-Mu, mohon bubarkan. Kemudian tuntunlah kami semua di jalan hidayah-Mu, peliharalah manfaat hidup kami di wilayah taburan rizqi-Mu.

Tetapi kalau maiyah ini benar dan Engkau terima dengan ridha-Mu, mohon kabulkan permohonan kami yang dlohir maupun yang tersembunyi di balik tawadldlu' kami kepada-Mu.

Ya Allah, wujudkan haq-Mu dan tegakkan keadilan-Mu di negeri kami. Hancurkanlah kedhaliman dan kebatilan yang kini berkibar-kibar menghina para pejalan tauhid-Mu.

Ya Allah, hati kami sangat merasa ngeri menatap masa depan ummat dan bangsa kami. Jiwa kami menggigil apabila karena tak Engkau kabulkan permohonan kami, maka putra-putri kami, generasi penerus kami, tidak bersedia menerus-kan perjuangan kami, sebab tidak menemukan bukti-bukti kekuatan, kebesaran dan kekuasaan-Mu yang membuktikan kebenaran perjuangan bapak-bapak dan ibu-ibu mereka.

Ya Allah sayangilah kami semua para pejuang Maiyah. Ya Allah cintailah kami semua para pejuang Maiyah. Ya Allah genggamlah kami erat-erat, jadikanlah kami bagian dari tangan kekuasaan dan keadilan-Mu.

9

Doa Tahlukah

a’ûdzu billâhi minasy-syaythônir-rojîm.

Aku berlindung kepada Alloh dari setan yang terkutuk.

bismillâhir-rohmânir-rohîm.

Dengan asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.

asyhadu al-lâ ilâha illallôh

wa asyhadu anna muhammadar-rosûlullôh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh

Dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Alloh.

allôhumma sholli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammad,

wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad.

Ya Alloh, limpahkan sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad dan kepada keluarga tuan kami Muhammad.

10

allôhumma ‘allimnâ kalimâtiy-yalîqu bi-maqôminâ wa sulûkinâ an-nad’uwaka bihâ wa nunâjiyak, anta khoyru man ‘allamanâ, anta waliyyunâ wa mawlânâ, innaka antal-’alîmul-khobîr.

Ya Alloh, ajari kami kalimat-kalimat yang sesuai dengan maqom kami dan tingkah laku kami yang dengannya kami berdoa dan bermunajat kepada-Mu. Kaulah sebaik-baik Dzat yang telah mengajari kami, Kaulah penolong kami dan pelindung kami, sesungguhnya Kaulah Yang Maha Tahu dan Maha Mengerti.

allôhumma jannibnasy-syaythôna wa jannibisy-syaythôna min du’â`ina. allôhumma innâ na’ûdzu bika min waswasatisy-syaythôni an tatasarroba ilâ syikâyâtinâ wa munâjâtina.

Ya Alloh, jauhkan kami dari setan dan jauhkan setan dari doa-doa kami. Ya Alloh, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari bisikan setan yang diam-diam mengalir ke aduan-aduan dan doa-doa kami.

11

allôhumma fasysyil irôdâtinâ wa roghobâtinâ wa âmâlanâ mâ lam tuwâfiq irôdataka wa anta ghoyro rôdhin ‘anhâ, lakal-mulku wa lakal-hamdu tuhyî wa tumît, wa anta ‘alâ kulli syay’in qodîr.

Ya Alloh, gagalkan kehendak kami, keinginan kami, dan cita-cita kami, selama tidak sesuai dengan kehendak-Mu dan Kau tidak meridhoinya. Bagi-Mulah kerajaan dan bagi-Mu-lah segala puji, Kau menghidupkan dan mematikan, dan Kau berkuasa atas segala sesuatu.

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

wa qul jâ`al-haqqu wa zahaqol-bâthil, innal-bâthila kâna zahûqô. (7x)

“Dan katakanlah: ‘Kesejatian telah datang, dan lenyaplah kepalsuan. Sesungguhnya yang palsu akan lenyap’.” (QS. Al-Isrô` [17]: 81)

qôla fal-haqqu wal-haqqo aqûl. (7x)

“Dia (Alloh) berfirman: ‘Maka yang sejati (itulah firman-Ku) dan hanya kesejatian itulah yang Aku katakan.” (QS. Shôd [38]: 84)

12

inna lil-muttâqîna mafâzâ. (7x) “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan mendapat keberuntungan.” (QS. An-Naba` [78]: 31)

wa kulla syay`in ahshoynâhu kitâba. (7x)

“Dan segala sesuatu Kami telah mencatatnya dalam Kitab”. (QS. An-Naba` [78]: 29)

bismillâhir-rohmânir-rohîm. al-hamdu lillâhi robbil-’âlamîn. ar-rohmânir-rohîm. mâliki yawmid-dîn. iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în. ihdinash-shirôthol-mustaqîm. shirôthol-ladzîna an’amta ‘alayhim ghoyril-maghdhûbi ‘alayhim waladh-dhôllîn.

“Dengan Asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Segala puji bagi Alloh, Tuhan Pemelihara semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Yang Menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Fâtihah [1]: 1-7)

13

allôhu lâ ilâha illâ huwal-hayyul-qoyyûm, lâ ta`khudzuhu sinatuw wa lâ nawm, lahu mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardh, man dzal-ladzî yasyfa’u ‘indahu illâ bi-idznih, ya’lamu mâ bayna aydîhim wa mâ kholfahum, wa lâ yuhîthûna bi-syay`im min ‘ilmihi illâ bi-mâ syâ`, wasi’a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardh, wa lâ ya`ûduhu hifzhuhumâ wa huwal-’aliyyul-’azhîm.

“Alloh, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Alloh tanpa izin-Nya. Alloh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi, dan Alloh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 255)

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

14

a’ûdzu billâhi minasy-syaythônir-rojîm.

Aku berlindung kepada Alloh dari setan yang terkutuk.

innahu la-qowlu rosûlin karîm. dzî quwwatin ‘inda dzil-’arsyi makîn. muthô’in tsamma amîn. wa mâ shôhibukum bi-majnûn. wa laqod ro`âhu bil-ufuqil-mubîn. wa mâ huwa ‘alal ghoybi bi-dhonîn. wa mâ huwa bi-qowli syaythônir-rojîm. Fa-ayna tadz-habûn. in huwa illâ dzikrul-lil-’âlamîn. liman syâ`a min-kum ay-yastaqîm. wa mâ tasyâ`ûna illâ ay-yasyâ`allôhu robbul-’âlamîn.

“Sesungguhnya ia (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Alloh yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang punya kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi (Alloh) Pemilik ‘Arsy, yang ditaati di sana lagi dipercaya. Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah orang yang gila. Dan se-sungguhnya dia (Muhammad) melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang. Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib. Dan ia (Al-Qur’an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk. Maka kemana-kah kalian akan pergi? Dan ia (Al-Qur’an) tiada lain hanya

15

peringatan bagi semesta alam, bagi siapa diantara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan tidaklah kalian dapat menghendaki kecuali jika dikehendaki Alloh, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwîr [81]: 19-29)

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

allôhumma sholli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammad

wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad. Ya Alloh, limpahkan sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad dan kepada keluarga tuan kami Muhammad.

yâ man bi-yadihi kullu tadbîrin wa qodhô`, wa bi-qobdhotihi kullu ta`jîlin wa ta’jîl, wa bi-hikmatihil-mawâzînu wal-makâyîl. laka aslamnâ yâ robb, wa ‘alayka tawakkalnâ, wa fî irôdatika nadzûb, wa bijâhika nalûdz, wal-amru kulluhu ilayka rodduh. bi-yadikal-hayâtu wal-mawt, wal-hallu wal ‘aqd, wal-halâku wan-nuhûdh, innaka antal-mu’izzu wal-mudzill. Wahai Dzat yang dalam kekuasaan-Nya setiap perencanaan dan keputusan, dan dalam genggaman-Nya segala penun-

16

daan dan penyegeraan, dan dalam kebijaksanaan-Nya segala timbangan dan takaran. Kepada-Mu kami tunduk wahai Tuhan kami, dan kepada-Mu kami berserah diri, dalam kehendak-Mu kami mencucurkan air mata, dan dengan kemuliaan-Mu kami berlindung, dan segala perkara semua-nya kepada-Mu kembalinya. Dalam kekuasaan-Mu kehidupan dan kematian, solusi dan persetujuan, kehancuran dan ke-bangkitan. Sesungguhnya Kaulah yang memuliakan dan menghinakan.

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

yâ ayyuhal-ladzîna âmanû kûnû qowwâmîna lillâhi syuhadâ`a bil-qisth, wa lâ yajrimannakum syana`ânu qowmin ‘alâ allâ ta’dilû, i’dilû huwa aqrobu lit-taqwâ. wattaqullôh, innallôha khobîrum bi-mâ ta’malûn.

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Alloh, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum, mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Tahu apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Mâ`idah [5]: 8)

17

wadzkurû ni’matallôhi ‘alaykum wa mîtsâqohul-ladzî wâtsaqo-kum bihî idz qultum sami’nâ wa atho’nâ. wattaqullôh, innallôha ‘alîmum bi-dzâtish-shudûr.

“Dan ingatlah karunia Alloh kepada kalian dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kalian, yaitu ketika kalian mengatakan: ‘Kami dengar dan kami taati’. Dan bertakwa-lah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Tahu isi hati.” (QS. Al-Mâ`idah [5]: 7)

innal-ladzîna âmanû wal-ladzîna hâjarû wa jâhadû fî sabîlillâhi ulâ`ika yarjûna rohmatallôh, wallôhu ghâfûrur-rohîm.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Alloh, mereka itu meng-harapkan rahmat Alloh, dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 218)

yâ ayyuhal-ladzîna âmanûdzkurû ni’matallôhi ‘alaykum idz hamma qowmun ay-yabsuthû ilaykum aydiyahum fakaffa

18

aydiyahum ‘ankum. wattaqullôha wa ‘alallôhi fal-yatawakkalil-mu`minûn. “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kalian akan nikmat Alloh kepada kalian, (yaitu) ketika suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepada kalian (untuk berbuat jahat), maka Alloh menahan tangan mereka dari kalian. Dan bertakwalah kepada Alloh, dan hanya kepada Alloh hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.” (QS. Al-Mâ`idah [5]: 11)

am hasibtum an tadkhulul jannata wa lammâ ya`tikum matsalul-ladzîna kholaw min qoblikum, massat-humul ba`sâ`u wadh-dhorrô`u wa zulzilû hattâ yaqûlar-rosûlu wal-ladzîna âmanû ma’ahu matâ nashrullôh, alâ inna nashrollôha qorîb. “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang (cobaan) kepada kalian sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncang (dengan bermacam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Kapankah datang-nya pertolongan Alloh?’. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 214)

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

19

allôhumma sholli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammad,

wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad.

Ya Alloh, limpahkan sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad dan kepada keluarga tuan kami Muhammad.

allôhumma innî a’ûdzu bika min syarrith-thôghûtil-ladzî saroqo tsarwataka wa akhfâhâ fî zhulumâtit-târîj, hattansaddat rohmatukal-latî hiya min haqqil-’âlamîna jamî’â.

Ya Alloh, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keburukan berhala-berhala yang telah mencuri kekayaan-Mu dan me-nyembunyikannya dalam kezaliman-kezaliman penguasa, sehingga tersumbatlah rahmat-Mu yang mestinya menjadi hak semua makhluk di alam semesta.

allôhumma innî a’ûdzu bika min syarrith-thôghûtil-ladzî habasal-haqqo wa zayyafa rohmatak, wa aghlaqol-abwâba li-kholîfatika walil-mujâhidîna fî sabîlika kamâ satarotis-sahâ`ibu dhiyâ`asy-syams.

20

Ya Alloh, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keburukan berhala-berhala yang menghalangi kesejatian dan memalsu-kan rahmat-Mu, dan menutup pintu-pintu bagi kholifah-Mu dan bagi pejuang-pejuang di jalan-Mu, sebagaimana mendung menutupi sinar matahari.

allôhumma’shiminî min zhulmith-thôghûtil-ladzî ajbaron-nuzhumal-latî ‘arrodhot arwâha ‘ibâdika wa akhfâ a’mâlal-mujâhidîna fî sabîlika wa ihsânahum bi-tazyînis-sam’i wal-bashori wa ifsâdil-’aql. Ya Alloh, jagalah aku dari kezaliman berhala-berhala yang telah memaksakan aturan-aturan yang bertentangan dengan hati-nurani hamba-hamba-Mu, dan menyembunyikan amalan para pejuang di jalan-Mu, dan kebaikan mereka dengan menghiasi pendengaran dan penglihatan serta perusakan akal.

a’ûdzu billâhi minasy-syaythônir-rojîm.

Aku berlindung kepada Alloh dari setan yang terkutuk.

21

qulillâhumma mâlikal-mulki tu`til-mulka man tasyâ`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyâ`u wa tu’izzu man tasyâ`u wa tudzillu man tasyâ`, biyadikal-khoyr, innaka ‘alâ kulli syay`in-qodîr.

“Katakanlah: ‘Ya Alloh, Yang mempunyai kerajaan, Kau berikan kerajaan kepada orang yang Kau kehendaki, dan Kau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Kau muliakan orang yang Kau kehendaki dan Kau hinakan orang yang Kau kehendaki. Di tangan-Mu-lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.” (QS. Âli ‘Imrôn [3]: 26)

wakhtâro mûsâ qowmahu sab’îna rojulal li-mîqôtinâ. fa-lammâ akhodzat-humur-rojfatu qôla robbi law syi`ta ahlaktahum min qoblu wa iyyâya. atuhlikunâ bi-mâ fa’alas-sufahâ`u minnâ. in hiya illâ fitnatuka, tudhillu bihâ man tasyâ`u wa tahdî man tasyâ`. anta waliyyunâ faghfir lanâ warhamnâ. wa anta khoyrul ghâfirîn. “Dan Musa memilih 70 orang dari kaumnya pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka diguncang gempa bumi, Musa berkata: ‘Tuhanku, kalau Kau kehendaki, tentulah Kau binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah akan Kau binasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu, Kau sesatkan dengan itu siapa yang Kau kehendaki

22

dan Kau beri petunjuk kepada siapa yang Kau kehendaki. Kaulah Pemimpin kami, maka ampunilah kami dan rahmati-lah kami, dan Engkaulah sebaik-baik Pemberi ampun’.” (QS. Al-A’rôf [7]: 155)

wa lâ tahsabannallôha ghâfilan ‘ammâ ya’maluzh-zhôlimûn, innamâ yu`akhkhiruhum li-yawmin tasykhoshu fîhil-abshôr.

“Dan janganlah sekali-kali kau mengira bahwa Alloh lalai tentang apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Alloh memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata terbelalak.” (QS. Ibrôhîm [14]: 42)

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

lâ ilâha illâ anta subhânaka innî kuntu minazh-zhôlimîn.

“Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiyâ` [21]: 87)

23

law anzalnâ hâdzal qur`âna ’alâ jabalil-laro`aytahu khôsyi’am mutashoddi’am min khosyyatillâh, wa tilkal-amtsâlu nadhribuhâ lin-nâsi la’allahum yatafakkarûn. “Seandainya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada gunung, niscaya kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Alloh. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.” (QS. Al-Hasyr [59]: 21)

innahum kânû lâ yarjûna hisâba. (3x) “Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab.” (QS. An-Naba’ [78]: 27)

wa kadzdzabû bi`âyatinâ kidzdzâba. (3x) “Dan mereka dustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya pendustaan.” (QS. An-Naba’ [78]: 28)

fa-dzûqû falan nazîdakum illâ ‘adzâba. (3x) “Karena itu rasakanlah, dan Kami sekali-kali tidak akan me-nambah kepada kalian selain azab.” (QS. An-Naba’ [78]: 30)

innahum yakîdûna kayda, wa akîdu kayda, fa-mahhilil-kâfirîna amhilhum ruwayda. (3x)

24

“Sesungguhnya mereka membuat tipu daya yang sebenar-benarnya, dan Aku pun membuat tipu daya (pula) dengan sebenar-benarnya. Maka beri tangguhlah orang-orang kafir itu, (yaitu) beri tangguhlah mereka itu sebentar saja.” (QS. Ath-Thôriq [86]: 15-17)

wa makarû wa makarollôh, wallôhu khoyrul mâkirîn. (3x)

“Mereka membuat tipu daya, dan Alloh (juga) membuat tipu daya. Dan Alloh sebaik-baik pembuat tipu daya.” (QS. Âli ‘Imrân [3]: 54)

waqod makarû makrohum wa ‘indallôhi makruhum, wa`in kâna makruhum li-tazûla minhul-jibâl. (3x)

“Dan sungguh mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Alloh-lah makar mereka itu. Dan sesungguh-nya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (QS. Ibrôhîm [14]: 46)

inna hâ`ulâ`i mutabbarum mâ hum fîhi wa bâthilum mâ kânû ya’malûn. (3x)

“Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apasaja yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-A’rôf [7]: 139)

25

aw ya`khudzahum fî taqollubihim fa-mâ hum bi-mu’jizîn. (3x) “Atau Alloh mengazab mereka di waktu mereka dalam per-jalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak.” (QS. An-Nahl [16]: 46)

aw ya`khudzahum ‘alâ takhowwufin, fa-inna robbakum la-ro`ûfur rohîm. (3x) “Atau Alloh mengazab mereka dengan berangsur-angsur. Maka sesungguhnya Tuhan kalian sungguh Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl [16]: 47)

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

qod makarol-ladzîna min qoblihim fa-atallôhu bun-yânahum minal-qowâ’idi fa-khorro ‘alayhimus-saqfu min fawqihim wa atâhumul-’adzâbu min haytsu lâ yasy’urûn. “Sungguh orang-orang yang sebelum mereka telah membuat tipudaya, maka Alloh menghancurkan rumah-rumah mereka dari pondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.” (QS. An-Nahl [16]: 26)

26

fa-‘asâ robbî ay-yu`tiyani khoyrom min jannatika wa yursila ‘alayhâ husbânam minas-samâ`i fatushbiha sho’îdan zalaqo. aw yushbiha mâ`uhâ ghowron fa-lan tastathî’a lahu tholaba. wa uhîtho bi-tsamarihi fa-ashbaha yuqollibu kaffayhi ‘alâ mâ anfaqo fîhâ wa hiya khôwiyatun ‘alâ ‘urûsyihâ wa yaqûlu yâ laytanî lam usyrik bi-robbî ahada. wa lam takul-lahû fi`atuy-yanshurûnahû min dûnillâhi wa mâ kâna muntashiro.

“Maka semoga Tuhanku akan memberi kepadaku yang lebih baik daripada kebunmu; dan semoga Dia mengirim ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu hingga men-jadi tanah yang licin, atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi. Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu ia membolak-balik kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: ‘Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku’. Dan tidak ada bagi dia segolongan pun yang akan menolongnya selain Alloh; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.” (QS. Al-Kahf [18]: 40-43)

27

robbanâ lâ taj’alnâ fitnatal-lil-qowmizh-zhôlimîn. wa najjinâ bi-rohmatika minal-qowmil-kâfirîn. “Tuhan kami, janganlah Kau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim. Dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang yang kafir.” (QS. Yûnus [10]: 85-86)

robbi lâ tadzarni fardaw wa anta khoyrul-wâritsîn. “Tuhanku, janganlah Kau tinggalkan aku sendirian, dan Kaulah Waris Yang Paling Baik.” (QS. Al-Anbiyâ` [21]: 89)

robbi anzilnî munzalam mubârokan wa anta khoyrul munzilîn. “Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Kaulah sebaik-baik Yang memberi tempat.” (QS. Al-Mu`minûn [23]: 29)

robbi a’ûdzu bika min hamazâtisy-syayâthîn. wa a’ûdzu bika robbi ay-yahdhurûni. “Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung kepada-Mu Tuhanku dari keda-tangan mereka kepadaku.” (QS. Al-Mu`minûn [23]: 97-98)

28

robbanâ akhrijnâ min hâdzihil-qoryatizh-zhâlimi ahluhâ waj’al lanâ mil-ladunka waliyya, waj’al-lanâ mil-ladunka nashîro. “Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri yang zalim penduduknya ini, dan jadikanlah bagi kami pelindung dari sisi-Mu, dan jadikanlah bagi kami penolong dari sisi-Mu.” (QS. An-Nisâ` [4]: 75)

robbanaftah baynanâ wa bayna qowminâ bil-haqqi wa anta khoyrul-fâtihîn. “Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Kaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’rôf [7]: 89)

allôhumma sholli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammad,

wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad. Ya Alloh, limpahkan sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad dan kepada keluarga tuan kami Muhammad.

allôhumma’shiminî min syarrith-thôghûtil-ladzî amâtal

29

akhlâqal-karîmah, wa zayyafal-haqqo wal-khoyro wal-jamâl, wa thorodal-’aqlas-salîma wal-qolbal-khôlish, minal-amâkinil-latî sallatho ‘alayhâ. Ya Alloh, jagalah aku dari keburukan berhala-berhala yang mematikan akhlak yang mulia, dan memalsukan kebenaran, kebaikan, dan keindahan, dan menjauhkan akal yang sehat dan hati yang bersih, dari kedudukan-kedudukan yang telah diamanahkan.

allôhumma innî a’ûdzu bika min zhulmith-thôghûtil-ladzî dhoyya’al-amânah, wa afsadal-îmân, wa aqharol-’adl, wa aqbahal jamâl, wa adhâ’al-jihâda fî tawhîdik, wa qotho’ath-thorîqo li-mahabbatika wa khidmatik.

Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari kezaliman berhala-berhala yang telah menyia-nyiakan amanat, merusak iman, mengalahkan keadilan, memperburuk keindahan, meng-abaikan jihad dalam mengesakan-Mu, dan memutus jalan untuk mencintai-Mu dan berkhidmat kepada-Mu.

allôhumma innî a’ûdzu bika min ghosysyith-thôghûtil-ladzî jâ`a ilâ ‘ibâdika bibtisâmin tsumma ‘arodho lahumun-nârol-

30

latî zayyanahâ bil-jannah, wa aghroqohum fil-jannatil-latî hiya fî haqîqotihan-nâr. Ya Alloh, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari tipuan berhala-berhala yang datang kepada hamba-Mu dengan tersenyum, kemudian menawarkan neraka kepada mereka yang dihiasi dengan surga, dan menenggelamkan mereka ke dalam surga yang sesungguhnya itu adalah neraka.

allôhumma innî a’ûdzu bika min ghosysyith-thôghûtil-ladzî akhfâ wajhaka mim-ma’ârifi ‘ibâdika wa afkârihim wa anzhôrihim, wa allahu nafsahu badalam-minka. Ya Alloh, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari tipuan berhala-berhala yang telah mengaburkan Wajah-Mu dari pandangan hamba-hamba-Mu, dari pikiran-pikiran dan penglihatan mereka, dan ia telah mengaku dirinya sebagai pengganti-Mu.

subhânallôhi allôhu akbar. (3x)

Maha Suci Alloh, Alloh Maha Besar.

31

li-annahum khodzalûnî, fakun yâ ‘azîzu nâshirî. li-annahum abghodhûnî, fakun yâ wadûdu habîbî. li-annahum khoda’ûnî, fakun yâ ‘adlu hakamî. li-annahum harromûnî, fakun yâ bâsithu rôziqî. li-annahum amrodhûnî, fakun yâ syafî’u mulâthifî. li-annahum thorodûnî, fakun yâ mannânu âminnî. li-annahum fatanûnî, fakun yâ ro`ûfu mâsiha dumû’î. awqo’ûnî fî zhulumâtin, faminka yâ nûru altamisu nûrî. li-annahum jâhiluw wa jahhâlu, fakun yâ ‘alîmu mu’allimî.

Karena mereka menelantarkanku, maka jadilah wahai Yang Maha Perkasa sebagai Penolongku. Karena mereka mem-benciku, maka jadilah wahai Yang Maha Penyayang sebagai Kekasihku. Karena mereka menipuku, maka jadilah wahai Yang Maha Adil sebagai Pengadilku. Karena mereka meng-halangiku, maka jadilah wahai Yang Meluaskan sebagai Pemberi rizkiku. Karena mereka menyakitiku, maka jadilah wahai Yang Maha Menolong sebagai Pelemah lembutku. Karena mereka mengusirku, maka jadilah wahai Yang Maha Pemurah sebagai Pengamanku. Karena mereka memfitnahku, maka jadilah wahai Yang Pengasih sebagai Pengusap air mataku. Mereka menjatuhkanku dalam berbagai kegelapan,

32

maka dari-Mu wahai Sang Cahaya aku mencari cahayaku. Karena mereka berbuat bodoh dan sangat membodohi, maka jadilah wahai Yang Maha Tahu sebagai Guruku.

allôhumma sholli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammad,

wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad. Ya Alloh, limpahkan sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad dan kepada keluarga tuan kami Muhammad.

allôhumma mâlikal-mulki yâ mu’izzu yâ mudzill, anta ahaqqu an tanza’al-mulka minazh-zhôlimîn, wa tu`til-mulka li-man tasyâ`u min ‘ibâdik, anta ahaqqu an tuqîmas-sâ’ah, wa tuhad-dimal-kawn, wa tufajjirol jibâl, wa tuzalzilal-ardh, wa tuhlikal muduna wal qurô bil-amthôri wal-fayadhôn, aw an taghmurol-hidâyata wal yaqzhota wan-nuhûdho liman syi`ta min ‘ibâdik. Ya Alloh, Penguasa kekuasaan, wahai Yang Memuliakan wahai Yang Merendahkan, Kaulah yang berhak mencabut kekuasaan dari orang-orang yang zalim, dan memberi ke-kuasaan kepada orang yang Kau kehendaki dari hamba-hamba-Mu, Kaulah yang berhak melakukan penghancuran dan merobohkan alam, menampakkan gunung, menggoncang

33

bumi, menghancurkan kota-kota dan desa dengan air hujan dan banjir. Atau Kau curahkan hidayah, kesadaran, dan kebangkitan bagi siapa saja yang Kau kehendaki dari hamba-hamba-Mu.

allôhumma yâ kâsyifadh-dhurri kâfiyal muhimmât, lâ nas`alu minka illâ ridhôka, wa lâ nas`aluka thorîqon illâ ilayk, wa lâ naqshudu bâban ghoyro bâbik, wa lâkinnanâ yâ robb, ‘indamâ nasluku thorîqa tawhîdika mala`a qulûbanâl-hammu wal-huznu li-mustaqbali ajyâlinâ, inna akhwafa mâ nakhôfu ‘alayhim al-lâ yarow bi-a’yunihim ‘awâqibal-khoyri li-jihâdi âbâ`ihim, wa lâ yajidû tsamrota kifâhihim li-khoyrin-nâsi wa mashlahati-him, fa yarowna bidzâlika annal-jihâda fî sabîlil-haqqi wal-khoyri ‘abatsun wa dhiyâ’. Ya Alloh, wahai penyingkap kesusahan, yang mencukupi segala kegelisahan, kami tidak meminta kepada-Mu selain ridho-Mu, dan kami tidak meminta jalan selain jalan menuju-Mu, dan kami tidak menuju pintu selain pintu-Mu. Akan tetapi wahai Tuhan, selama kami menempuh jalan untuk mengesakan-Mu, hati kami penuh kegelisahan dan kese-dihan demi masa depan generasi bangsa kami. Sesungguh-

34

nya yang paling kami khawatirkan atas mereka ketika mereka tidak melihat dengan mata mereka akibat-akibat baik dari perjuangan bapak-bapak mereka, dan mereka tidak menemukan buah dari perjuangan mereka bagi ke-baikan dan kemaslahatan manusia, maka dengan begitu mereka melihat bahwa perjuangan di jalan kebenaran dan kebaikan hanyalah main-main dan sia-sia.

allôhumma yâ mujîbad-da’awâti wa munzilal-âyâtil-bayyinât, nas`aluka bismikal-kâfî an tumiddanâ bi-imdâdil-quwwati li-nakûna kholîfataka thiwâlal-hayâh, fis-surûri wal-huzn, wa fin-nûri wazh-zholâm, wa fil-quwwati wadh-dho’f. wa nas`aluka bi-faydhi madadikal wâfî an tumiddanâ bi-imdâdil-i’ânah, li-nakûna mujâhidîna fî tawhîdi anfusinâ wal-kawni jamî’a, li-nuwwahhidaka laylaw wa nahâro, ‘inda mâ habban-nasîmu aw hajjatil ‘awâshif. wa nas`aluka bi-sath’i nûrikal-

35

bahiyyi an tursyidanâ li-nakûna ‘ibâdan kamâ tasyâ`u an-nakûna, wa li-nakûna uswatan hasanatal-li-dzurriyatinâ, fa-anzilis-sakînata yâ allôhu fî qulûbinâ warzuqnâth-thuma`nînata ‘inda ‘awdatinâ ilâ jiwârik.

Ya Alloh, wahai Yang Menjawab segala doa, dan menurun-kan tanda-tanda yang jelas, kami memohon kepada-Mu dengan asma-Mu yang mencukupi, semoga Kau anugerahi kami dengan hamparan kekuatan, agar kami menjadi kholifah-Mu sepanjang hayat, dalam kegembiraan dan kesedihan, dalam terang dan gelap, dan dalam keadaan kuat dan lemah. Dan kami memohon kepada-Mu dengan curahan pertolongan-Mu yang sempurna, semoga Kau anugerahi kami hamparan pertolongan, agar kami menjadi pejuang-pejuang dalam menyatukan jiwa-jiwa kami dan seluruh alam agar kami mengesakan-Mu malam dan siang, selama angin sepoi berhembus, atau angin topan memporak-porandakan. Dan kami memohon kepada-Mu dengan kilatan cahaya-Mu yang elok, semoga Kau bimbing kami agar menjadi hamba-hamba sebagaimana Kau berkehendak kami menjadi, dan agar kami menjadi teladan yang baik bagi anak-cucu kami. Maka turunkanlah ketenangan, ya Alloh, dalam hati kami, dan karuniailah kami ketenteraman ketika kami kembali di samping-Mu.

allôhumma ‘allimnâ kayfa nuqoddimul-fikrota li-’ibâdakal-ladzînahmalut-tafkîro.

Ya Alloh, ajari kami bagaimana mengungkapkan pikiran kepada hamba-hamba-Mu yang mengabaikan berpikir.

36

allôhumma ‘allimnâ kayfa nu’allimul-‘ilma li-’ibâdakal-ladzînastahânû bil-’ilm. Ya Alloh, ajari kami bagaimana mengajarkan ilmu kepada hamba-hamba-Mu yang meremehkan ilmu.

allôhumma ‘allimnâ kayfa nuwajjihut-tadzkîro li-man kadzdzabal-mudzakkirîn. Ya Alloh, ajari kami bagaimana mengarahkan peringatan kepada orang yang mendustakan para pemberi peringatan.

allôhumma ‘allimnâ kayfa nubayyinu ‘anil-fasâdi li-man tamatta’a bil-fasâd. Ya Alloh, ajari kami bagaimana kami menjelaskan tentang kerusakan kepada orang yang bersenang-senang dengan kerusakan.

allôhumma anzil ‘alaynâl-hikmata kayfa nu’âliju ‘ibâdakal-ladzîna lâ ya’rifûna annahum mardho. Ya Alloh, turunkanlah hikmah kepada kami bagaimana menangani hamba-hamba-Mu yang tidak tahu bahwa mereka adalah orang yang sakit.

37

allôhumma anzil ‘alaynâl hikmata kayfa nubayyinu amrôdho ‘ibâdikal-ladzîna yasy’urûna annahum ashihhâ`.

Ya Alloh, turunkan hikmah kepada kami bagaimana men-jelaskan penyakit hamba-hamba-Mu yang mereka merasa dirinya orang sehat.

allôhummaftah lanâ asrôroka kay nubasysyiro bi-hubbika ‘ibâdikal-ladzîna fawwadhû hubbahum lid-dunyâ.

Ya Alloh, bukalah bagi kami rahasia-rahasia-Mu agar kami memberi kabar gembira dengan cinta-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang mempercayakan cintanya untuk dunia.

allôhumma alhimnâ kayfa nuhdhiru haqîqotaka li-’ibâdikal-ladzîna adhâ’û waqtahum li-’ibâdatith-thûghôh.

Ya Alloh, berikanlah kami ilham bagaimana menghadirkan hakikat-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang menyia-nyiakan waktu mereka untuk menyembah berhala.

allôhumma darribnâ kayfa nuwâjihu ‘ibâdikal-ladzînat-takhodzû imâmahum nabiyya, wa zu’amâ`ahum malâ`ikah, wa ma’bûdâtihim arbâba.

38

Ya Alloh, latihlah kami bagaimana menghadapi hamba-hamba-Mu yang menjadikan imam-imam mereka sebagai nabi, dan pimpinan-pimpinan mereka sebagai malaikat, dan sesembahan-sesembahan mereka sebagai tuhan-tuhan.

allôhumma afrigh ‘alaynâ shobron nashfahu bihi shudûronâ li-’ibâdikal-ladzîna ahabbadh-dhîq. Ya Alloh, lapangkanlah kepada kami kesabaran, agar kami dapat menepuk dada kami kepada hamba-hamba-Mu yang mencintai kesempitan.

allôhumma amdidnâ bil-luthfi nuzhhiru bihil-’umqo li-’ibâdikal-ladzîna hayyazû anfusahum fis-sath-hi. Ya Alloh, limpahilah kami dengan kelembutan agar kami menampakkan kedalaman kepada hamba-hamba-Mu yang merebahkan diri mereka di permukaan.

allôhumma a’irnats-tsabâta nakhdumu bihi ‘ibâdikal-ladzînastamta’û farihîna bi-ma’rûdhôtin syaythôniyyah. Ya Alloh, berilah kami keteguhan hati ketika dengannya kami memarahi hamba-hamba-Mu yang bersenang-senang dan berbahagia dengan tontonan-tontonan setaniyah.

39

allôhummaghris fî nufûsinâ quwwatal ‘azîmati kaylâ nay`asa fil-jihâdi li-tahqîqi mâ fî hudûdi tafkîrinâ yastahîlu tahqîquh.

Ya Alloh, tanamkan dalam jiwa-jiwa kami kekuatan dan keteguhan hati agar kami tidak putus asa dalam berjuang mewujudkan sesuatu dalam batas-batas pemikiran kami yang mustahil untuk mewujudkannya.

allôhumma nawwir ‘uqûlanâ li-nastanîro binûrikal-’azhîmi wasatho hâdzihizh-zhulumâtil-latî ahâthot binâ.

Ya Alloh, terangilah akal-akal kami agar kami mendapat cahaya-Mu yang agung di tengah kegelapan-kegelapan yang mengepung kami ini.

allôhumma a’in ‘abdakadh-dho’îfa bi-ihlâki mâ yalîqu ihlâkuh, wa bi-inhâdhi mâ rodhîta bi-nahdhotih.

Ya Alloh, tolonglah hamba-Mu yang lemah dengan meng-hancurkan sesuatu yang layak dihancurkan dan membang-kitkan sesuatu yang Kau ridhoi kebangkitannya.

40

huwallôhul-ladzî lâ ilâha illâ huwal-’azîzul-qowiyyul-qôdiru dzul-quwwatil-matînul-muqtadirul-jabbârul-mutakabbirul-qôhirul-qohhâr. (3x) Dialah Alloh yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuat lagi Maha Berkuasa, pemilik kekuatan Yang Maha Kokoh lagi Maha Penentu lagi Maha Pemaksa lagi Maha Berhak Sombong lagi Maha Menundukkan lagi Maha Menaklukkan.

ilâhanâ... ilâhanâ... ilâhanâ...

Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami...

law anna tsarwataka ‘alâ ardhinâ nafadat yaslabuhal hukkâmu fa-dhiyâ’u matâ’id-dunyâ lâ yuhzinunâ. innamâ yukhowwifunâ kullal-khowfi ay-ya’umma ghodhobukal-abroyâ`a min ‘ibâdikal-ladzîna lâ yasriqûna syay`am min tsarwatik. Seandainya bahwa kekayaan-Mu diatas bumi kami habis dirampok para penguasa, maka kehilangan kesenangan dunia tidak menyusahkan kami. Sesungguhnya yang mem-buat kami takut dari semua ketakutan adalah ketika murka-Mu menimpa orang-orang yang bersih, yaitu hamba-hamba-Mu yang tidak mencuri sedikitpun dari kekayaan-Mu.

41

ilâhanâ... ilâhanâ... ilâhanâ...

Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami...

law annanâ na’îsyu fil-ba`sâ`i wadh-dhorrô`i li-ghisysyil-hukkâmi fa-inna bu`sal ‘aysyi lâ yuhzinunâ wa lâ alamal hayâti tahta zhulmil hukkâmi wa makrihim. innamâ yuhzinunâ fasyalunâ wa ‘adamu qudrotinâ ‘alâ tahyi`atil-hayâtil-lâ`iqoti wa tajhîzil-’îsyatir-rôdhiyati li-mustaqbal awlâdinâ wa ahfâdinâ.

Andai saja kami hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan karena penipuan para penguasa, maka sesungguhnya se-buruk-buruk kehidupan dan hidup yang menyakitkan di bawah kezaliman dan tipudaya para penguasa tidaklah membuat kami susah. Sesungguhnya yang membuat kami susah adalah kegagalan kami dan ketidakmampuan kami mempersiapkan hidup yang layak dan mapan untuk masa depan anak-anak kami dan keturunan kami.

ilâhanâ... ilâhanâ... ilâhanâ...

Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami...

42

innahu lâ yumkinu an nahshula bi-afkârinâ ‘alâ ‘ilmin li-hallil-masyâkilil-mu’dhilatil-latî tuwâjihu syu’banâ. fa-hal takfî ‘ibâdâtunâ wa a’mâlunâ li-an-narjuwa minka ma’ûnataka wa an nathma’a bihâ fî ijâbatika li-du’â`inâ an taj’al lanâ makhrojam-mim masyâkili sya’binâ. Sesungguhnya tidaklah mungkin kami akan berhasil dengan pemikiran-pemikiran kami tentang ilmu untuk mengurai masalah-masalah sulit yang dihadapi bangsa kami. Maka apakah cukup ibadah-ibadah dan amal-amal kami untuk berharap pertolongan-Mu sedangkan kami sangat meng-inginkan terkabulnya doa kami agar Engkau buatkan bagi kami jalan keluar dari masalah-masalah bangsa kami.

ilâhanâ... ilâhanâ... ilâhanâ...

Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami... Oh Tuhan kami...

43

nabû`u laka bi-dzunûbinâ faghfir lanâ waghfir dzunûba ikhwâninal-ladzîna ma’anâ, warhamnâ yâ robbanâ, wa akhrijnâ minad-dho’fi wal-’ajzi, innanâ ‘alâ syafâ hufrotim minal-halâk, sâqonâ ilayhi qohrul-hukkâmi, falâ makhroja lanâ illâ minka, wa lâ hawla lanâ wa lâ quwwata illâ bika, ya ‘aliyyu ya ‘azhîm.

Kami mengakui dosa-dosa kami kepada-Mu, maka ampuni-lah kami dan ampunilah dosa-dosa saudara kami yang ber-sama kami, dan rahmatilah kami, wahai Tuhan kami, dan keluarkanlah kami dari kelemahan dan ketidakberdayaan. Sesungguhnya kami telah berada di tepi jurang kehancuran, paksaan penguasa yang menggiring kami menuju jurang itu. Maka tidak ada jalan keluar bagi kami selain dari-Mu. Tak ada daya dan kekuatan bagi kami selain dengan (per-tolongan)-Mu, wahai Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

allôhumma innâ nas`aluka bi`ahzâninâ tamâma mahabbatik, wa nas`aluka bikifâhinâ i’lâ`a kalimâtik, wa nas`aluka bit-taghyîril-ladzî sa’âynâ taghyîroka li-ahwâlinâ wa nas`aluka bistiqômati ma’iyyatinâ salâmata bilâdinâ. Ya Alloh, sungguh kami memohon kepada-Mu dengan kesedihan-kesedihan kami demi kesempurnaan cinta-Mu. Dan kami memohon kepada-Mu dengan perjuangan kami demi keluhuran perintah-perintah-Mu. Dan kami memohon kepada-Mu dengan perubahan yang kami lakukan demi perubahan terhadap kondisi kami. Dan kami memohon kepada-Mu dengan keistiqomahan ma’iyyah kami demi keselamatan negeri kami.

44

innamâ amruhû idzâ arôda syay`an ay-yaqûla lahû kun fayakûn. (3x)

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah!’, maka jadilah ia.” (QS. Yâsîn [36]: 82)

fa-subhânal-ladzî bi-yadihî malakûtu kulli syay`iw wa ilayhi turja’ûn.

“Maka Maha Suci (Alloh) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (QS. Yâsîn [36]: 83)

wa shollallôhu ‘alâ sayyidinâ muhammadiw wa ‘alâ âlihi wa ash-hâbihi wa sallam. Semoga Alloh mencurahkan sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad, kepada keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.

wal-hamdu lillâhi robbil-’âlamîn. Dan segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam.