doa siang-dan-malam 24-7-365 - jwipn. · pdf filejaga doa 24-jam ini adalah untuk menempatkan...

15
Doa Siang-dan-Malam 24-7-365 Model/tipe Jaga Doa yang beragam

Upload: ngoanh

Post on 07-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Doa Siang-dan-Malam

24-7-365

Model/tipe Jaga Doa yang beragam

Isi 1. Menciptakan Jaga Doa 24-7

2. Cambuslang, Skotlandia

3. Satu pandangan sejarah tentang Jaga Doa 24-jam

3.1 Perjanjian Lama

3.2 Kaum Essen

3.3 Gereja Kristen Mula-mula

3.4 Padang Mesir

3.5 Asal-usul monasteri

3.6 Satu Jaga Doa Celtic di Bangor

3.7 Jaga Doa di Perancis

3.8 St. Bernard dari Clairvaux

3.9 Kaum Moravia

3.10 Di abad ke-19

3.11 Dua dekade terakhir (1980+)

3.12 Rumah Doa Internasional (IHOP– Kansas City)

3.13 Rumah Doa Yerusalem bagi semua Bangsa

3.14 Uganda: Sejak 1995, World Trumpet Mission dan Watchman Intercessors

Network

3.15 The "Waechterruf Initiative" (Watchman’s Call Initiative), Germany

3.16 Cathe ("tempat di mana seseorang bertanya"), Rumah-rumah Doa Kebangkitan

Rohani Kristen di Nagaland, India Utara

3.17 Jaga Doa US/DC, Washington DC, AS

3.18 Menara doa di Indonesia

3.19 Jaga Doa buat Para Pencandu Narkoba

3.20 Ruang doa di gereja-gereja

3.21 15 Kota dalam 5 minggu-putaran doa

3.22 Satu kota per hari

3.23 Kota dihujani dengan doa

2.24 Jaga Doa kantor polisi di Soweto

3.25 Muda-mudi dan 24/7 (Inggris)

3.26 Denominasi dan organisasi Kristen

3.27 Jutaan jam pujian

3.28 Gunung Doa

3.29 Jaga Doa perkataan

4. Mengapa 24 jam sehari?

2

1. Membangun Jaga Doa 24-7

Sejak awal tahun 1990, ada semacam pengertian baru atas Jaga Doa 24-jam di seluruh

dunia. Pergerakan ini, diinspirasikan oleh Allah, sedang menyebar ke seluruh dunia. Sejak

pertengahan dekade sebelumnya, hanya ada beberapa belas Jaga Doa 24-jam yang aktif.

Kurang dari sepuluh tahun, jumlah ini telah bertumbuh menjadi beberapa ribu. Tujuan

Jaga Doa 24-jam ini adalah untuk menempatkan para penjaga di tembok-tembok: untuk

menggerakkan gereja-gereja, daerah-daerah dan bangsa-bangsa untuk menghadap Allah

dalam pujian, penyembahan dan doa syafaat, siang dan malam.

Kegerakan doa sedunia mencakup proses tertentu saat membangun Jaga Doa. Gereja-

gereja, kota-kota kecil, kota-kota besar, negara-negara dan benua-benua digerakkan untuk

berdiri di hadapan tahta Allah 24 jam sehari untuk berdoa dan menyembah Dia, dan

meminta atas nama bangsa-bangsa. Para pendoa syafaat berdoa bagi kebangkitan rohani

dalam gereja dan bagi penginjilan dunia, juga transformasi dan pemulihan kota-kota besar

dan negara-negara. Dalam cara ini Perintah Agung dan Amanat Agung dilaksanakan.

Idealnya adalah untuk memanggil ribuan gereja-gereja untuk membangun Jaga Doa 24-

jam dalam masyarakat mereka. Titip mulainya adalah membuat jemaat-jemaat individu

untuk mulai berdoa selama 24 jam paling sedikit sekali seminggu, dan kemudian

memperpanjang masa ini secara sistematis. Yang kedua, gereja-gereja dianjurkan untuk

membentuk Jaga Doa 24-7-365 siang-dan-malam bersama dengan gereja lainnya untuk

berdoa bagi masyarakat mereka, kota kecil/besar dan negara mereka, selama 24 jam

sehari. Impiannya adalah untuk membangun Jaga Doa di setiap kota kecil, kota besar dan

benua di dunia supaya aliran doa yang tetap bagi dunia yang telah jatuh dan hancur akan

dibawa ke hadapan tahta Allah.

2. Cambuslang, Skotlandia

Tujuan cerita ini adalah untuk mencerminkan sesuatu efek doa yang berkesinambungan

dan teratur rapih. Walaupun ini bukanlah satu kebangkitan rohani terbesar selama 300

tahun terakhir, namun kebangkitannya secara nyata mempengaruhi kebangkitan-

kebangkitan rohani selanjutnya. Semoga cerita ini mendorong anda untuk berdoa; untuk

menggerakkan orang lainnya untuk berdoa; dan untuk memanggil Allah dalam iman yang

dibaharui bagi dunia yang memerlukan yang kadangkala kelihatan tanpa harapan.

Tahun 1741 Cambuslang adalah satu kota kecil di bagian tenggara kota Glasgow di

Skotlandia, dengan kira-kira 200 keluarga (2000 penduduk). Iklim rohaninya dingin dan

mati. Kelompok-kelompok doa (yang disebut “masyarakat doa”) berhenti berkumpul.

Pendeta lokalnya bernama William M’Culloch adalah orang dari Allah, namun bukanlah

seorang pengkhotbah yang sangat jempolan. Tidak ada tanda-tanda kebangunan atau,

semacam itu, hidup rohani. Gereja semakin tenggelam kedalam dosa, keadaan rohaninya

mati dan bersifat apatis. Selama masa ini, M’Culloch mendengar tentang satu kebangunan

rohani di Northampton, New England (AS), dibawah Pendeta Jonathan Edwards.

M’Culloch merindukan kebangunan rohani yang sama terjadi di Cambuslang. Dengan

hasrat yang dibaharui dia mulai membaca laporan-laporan tentang apa yang Allah sedang

kerjakan di AS atas jemaatnya. M’Culloch ingin mulai membakar kerinduan akan

kebangunan rohani di hati para jemaatnya. Tahun 1741 Skotlandia diporak-porandakan

oleh angin-puyuh yang besar. Yang kemudian diikuti oleh kekeringan di tahun 1742.

Kira-kira 2000 orang meninggal dunia karena kelaparan.

Selama 1741, pengkhotbah terkenal, George Whitefield, memimpin kebaktian di

Cambuslang selama lima hari. Situasi krisis di daerah itu menyebabkan orang-orang

menerima Firman Allah dalam cara yang baru. Akhir Januari 1742, dua anggota jemaat

membuat petisi kepada semua penduduk kota dimana mereka meminta pendeta untuk

mengadakan satu kebaktian pertengahan minggu. Ia sangat senang untuk melakukannya.

M’Culloch juga mulai membagikan satu panduan doa untuk memampukan jemaat berdoa

dalam kesatuan tentang hal-hal tertentu. Doa-doa satu-pikiran ini disebut “konser doa”.

Hanya dalam beberapa hari rasa lapar akan Firman Allah meningkat sehingga M’Culloch

harus memimpin satu kebaktian setiap hari dalam seminggu. Dalam dua bulan 300 orang

menyaksikan bahwa mereka telah bertobat. Gereja dipenuhi jemaatnya setiap malam dan

orang-orang di sekitar daerah itu menjadi sadar akan apa yang sedang Allah kerjakan.

Mereka datang untuk melihat dan mendengar dan hati mereka tersentuh. Beberapa

kebaktian berlangsung terus sepanjang malam. Akhirnya beban pekerjaan menjadi sangat

berat sehingga M’Culloch memerlukan bantuan. Pendeta lainnya di daerah itu harus pergi

ke Cambuslang untuk menolong dalam kebaktian-kebaktian dan melalui mereka

kebangunan rohani secara cepat menyebar di seluruh dataran rendah Skotlandia. Bulan

Juli 1742, kebangkitan rohani itu mencapai proporsi yang besar. George Whitefield

diminta kembali untuk memimpin lebih banyak kebaktian di Skotlandia. Tiba-tiba jumlah

kehadiran di masyarakat doa itu bukanlah lagi terkecil, namun menanjak sangat pesat di

kota itu! Ada waktu doa yang berkesinambungan setiap hari. Di mana-mana orang

memanggil Allah untuk bekerja diantara mereka dengan kuasa yang lebih besar.

Kelompok ini seringkali berdoa semalam suntuk.

Whitefield memberi 3 alasan bagi kebangunan rohani ini: 1) Kebangunan ini bukanlah

sesuatu yang direncanakan orang, namun secara jelas merupakan kedaulatan pekerjaan

Roh Kudus. 2) Ini terjadi dibawah pelayanan seorang manusia, bernama William

M’Culloch, yang tidak memiliki satu karunia khusus tentang berkhotbah, namun yang

melaksanakan tanggung-jawabnya dengan rajin setiap hari. 3) Kebangkitan itu lahir dari

banyak berdoa dan, sebagai gantinya, mendorong lebih banyak lagi doa. M’Culloch dan

Robe (dari Glasgow) adalah orang-orang yang berhati doa dan dibawah pengaruh

merekalah masyarakat doa di daerah mereka menjadi kuat dan hidup. Orang-orang

Kristen mulai berdoa dengan intensitas dan motif yang baru.

Saat ratusan perkumpulan doa didirikan di Skotlandia. Orang-orang muda mulai berdoa

dengan belas asih dan ribuan orang menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Selama bulan

Juli 1742, Whitefield berkhotbah kepada 20.000 orang di Cambuslang. (Ingatlah bahwa

penduduk di kota kecil itu hanya 2000 orang!) Kerumunan orang menerima iman itu dan

jatuh tersungkur ke tanah dan menangis dan mengakui dosa-dosa mereka. Di bulan

Agustus, Whitefield kembali bagi lebih banyak lagi pelayanan. Kira-kira 30.000 orang

datang mendengarkan dia. Oktober 1742, John Erskine menuliskan bahwa kebangunan

rohani Cambuslang semata-mata adalah buah pertama dari apa yang akan terjadi

kemudian. Banyak orang merujuk Cambuslang sebagai “awan kecil” dari 1 Raja-raja

18:44. Mereka mengharapkan penumpahan Roh Kudus yang lebih besar lagi – dan itu

terjadi. Di tahun 1744, beberapa pendeta bertemu dan memutuskan untuk memakai model

Cambuslang bagi doa di seluruh negara itu. Semua penduduk diatur, dikoordinasikan dan

digerakkan kedalam satu kegerakan doa masal. Para pendeta merasakan bahwa ini akan

mempertegas pengaruh terbesar. Kelompok-kelompok doa diminta untuk berkumpul

sedikitnya sekali seminggu, sementara semua kelompok berkumpul sekali untuk berdoa di

gereja. (mereka juga harus berkumpul juga sebagai jemaat). Saat waktu doa, mereka

memusatkan diri pada dua hal: a) kebangunan rohani dalam gereja Tuhan; dan b)

perluasan Kerajaan Allah di atas seluruh bumi.

John Wesley mendengar tentang rencana itu dan memberikan dukungannya. Jonathan

Edwards dari AS juga datang untuk mendengarkannya dan mempromosikan ide itu di

negaranya. Kebangunan itu menyebar ke Wales, Inggris, Irlandia dan bahkan ke benua

Eropah. Allah benar-benar memberkati inisiatif doa ini.

Dari kebangunan rohani ini kita dapat belajar banyak tentang kuasa doa yang disatukan

dan pentingnya doa yang terkoordinasikan. Kita belajar bahwa adalah penting bagi orang-

orang untuk berpusat pada hal-hal yang sama dalam doa. Kuasa yang besar terdapat dalam

doa yang tersatukan dan terdukung. Ini ditegaskan lagi dalam Alkitab, Kisah Para Rasul 1

di mana tertulis bahwa para murid berdoa selama sepuluh hari. Saat itu, Roh Kudus

sedang memanggil jutaan orang untuk berdoa secara bersatu. Saya percaya bahwa saat ini

ada kegerakan mobisasi yang besar dari orang-orang percaya untuk berdoa bersama secara

lebih sering. Hal yang sama terjadi sebelum kebangunan rohani lainnya dalam sejarah,

contohnya, diantara tahun 1900 –1910. Di tahun 1896, Roh Allah memanggil orang-orang

percaya di India, AS, Afrika Selatan, Wales, Australia dan negara-negara lain kedalam

kesatuan doa. Ini memunculkan satu gelombang doa yang yang tinggi secara internasional

yang bertumbuh dari satu kekuatan kepada kekuatan lainnya sampai satu kebangunan

rohani terjadi di Wales tahun 1904. Saat dekade yang sama, terjadi kebangunan-

kebangunan rohani di Korea, Afrika Selatan, Inggris, AS, India, Australia dan negara

lainnya.

3. Satu tinjauan sejarah tentang Jaga Doa 24-jam: Model-

model yang beragam

Kalimat-kalimat berikut ini menggambarkan beberapa contoh doa siang-dan-malam

dalam sejarah gereja.

3.1 Perjanjian Lama: Dalam Keluaran dan Imamat kita membaca bahwa para imam

harus menjaga supaya lampu-lampu dalam Bait Allah tetap menyala. Tuhan sangat

ketat soal perintah supaya api di atas mezbah tidak pernah diijinkan padam. Para

imam bekerja bergantian supaya Bait Allah diisi dengan doa, penyembahan dan

pujian selama 24 jam sehari (Imamat 6:12-13)

3.2 Kaum Essene: Pada masa Yesus satu dari empat cabang Yudaisme, kaum Essene,

percaya akan doa selama 24 jam. Perkumpulan ini dibagi dalam tiga kelompok

supaya mereka dapat ambil bagian di hari ketiga untuk tetap terjaga dan berdoa

sepanjang malam.

3.3 Gereja Kristen mula-mula: Gereja mula-mula lahir dari doa 24-7. Dipercaya

bahwa para murid berdoa dalam kesatuan selama sepuluh hari sebelum Roh Kudus

diturunkan atas mereka di hari Pentakosta.

3.4 Padang belantara orang Mesir: Di abad ke-3 dan ke-4, banyak orang-orang

Kristen di Mesir pergi ke padang belantara untuk berdoa dan meditasi. Banyak para

laki-laki dan perempuan yang setia berdiam di padang belantara itu. Masa kini

pekerjaan beberapa dari orang ini tetaplah terlihat di siang hari. Periode ini sering

dirujuk sebagai masa para bapa-bapa padang belantara. Berikut ini adalah contoh

dari satu kegerakan yang semacam itu: di bagian barat padang belantara Mesir, di

daerah yang dikenal bernama Wadi El Natrun (Lembah Garam), Santa Macarios

mendirikan empat monasteri atau rumah ibadah. (Ini bukanlah monasteri yang

dibangun di daerah itu, namun hanya sebagai contoh) Diantara 8.000 dan 10.000

para biarawan hidup dalam isolasi didalam monasteri (kira-kira 40.000 totalnya).

Doa adalah tugas mereka yang paling penting. Mereka berdoa selama 12 sampai 20

jam sehari. Setiap hari, mereka berdoa secara sistematis melalui 150 Mazmur, para

nabi dan sebagian besar Perjanjian Baru. Doa-doa yang dinaikkan ini siang dan

malam, membawa ke arah kebangunan rohani yang menyebar seperti api dari

Mesir ke Ethiopia, Siria, Yunani dan bagian lain di Eropah dan Russia. Injil itu

menyebar ke seluruh wilayah Afrika Utara. Para biarawan, buktinya, sibuk dengan

doa 24-jam. Mereka mendoakan Firman itu dan janji-janji Allah siang dan malam.

Orang-orang percaya dapat belajar banyak dari gaya hidup doa para bapa di padang

belantara. Kebanyakan hal yang terjadi sekarang ini dalam hal kegerakan doa,

adalah doa korporasi atau berkelompok. Dalam prinsip ini ada kuasa, namun juga

ada kelemahan karena ini tidak menaikkan hidup doa pribadi yang memang

diperlukan.

3.5 Asal Monasteri: Dengan munculnya monasteri sekitar tahun 500 M, doa 24-

jam dilakukan berabad-abad. Secara pasti, doa-doa yang membara ini membuat

gereja tetap bertumbuh di masa-masa sulit. Monasteri memusatkan hal pada doa

yang dinaikkan lebih atau kurang siang dan malam. Terdapat penekanan yang kuat

atas doa Alkitabiah. Tugas terpenting seorang biarawan (juga para biarawati di

monasteri buat perempuan) adalah doa.

3.6 Jaga Doa bangsa Celtic di Bangor: Tahun 558 M, seorang pria bernama Cumgall

memulai satu Jaga Doa di tengah-tengah kaum Celt di Bangor, dekat Belfast.

Mereka berdoa melalui Mazmur Daud 24 jam sehari. Kira-kira 3.000 laki-laki,

yang terbagi dalam kelompok berjumlah seribu orang masing-masing, mengambil

waktu-ganti 8 jam untuk berdoa melalui Mazmur. Kebangunan rohani muncul atas

kaum Celts. Ini menyebar melalui Kepulauan Britania ke Eropah. Jaga Doa

dilaksanakan siang dan malam selama hampir 300 tahun.

3.7 Jaga Doa di Perancis: Di pertengahan abad ke-8 seorang pria bernama

Columbanus pergi ke Perancis untuk mendirikan satu monasteri di sana,

berdasarkan prinsip model Cumgall di Bangor. Para pengikutnya menjaga Jaga

Doa selama 150 tahun. Sebagai hasilnya, satu gelombang baru kebangunan rohani

menyapu atas sebagian benua Eropah.

3.8 Santa Bernard dari Clairvaux: Di abad ke-12 Santo Bernard dari Clairvaux di

Perancis mempelajari pekerjaan Columbanus dan Cumgall dan memakai lebih atau

kurang model doa yang sama (doa siang-dan-malam) di monasterinya. Selama

empat puluh tahun selanjutnya, kebangunan rohani terjadi di banyak tempat di

Perancis dan Eropah.

3.9 Kaum Moravia: Di tahun 1727, kaum Moravia di Herrnhut memulai Jaga Doa 24-

7-365 yang dipertahankan selama 125 tahun. Ini dimulai dengan 48 laki-laki dan

perempuan yang berdoa berpasangan selama sejam sekali berdoa. Setelah itu lebih

banyak orang percaya bergabung, juga kaum muda dan anak-anak. Selama 25

tahun pertama, gereja Moravia yang kecil itu dengan anggota jemaat 600 telah

mengutus lebih banyak misionaris daripada gereja Protestan selama 200 tahun.

Diantara hal lainnya, kebangunan rohani di awal abad ke-18, penanaman gereja-

gereja Moravia di banyak negara, dan asal-usul Gereja Methodist dapat dijejaki

atas Jaga Doa ini.

3.10 Akhir abad ke-19: Sebelum berakhirnya abad ke-19, Jaga Doa 24-7 dimulai di AS.

Jaga Doa ini adalah satu hasil langsung dari Kegerakan Pentakosta yang dimulai di

tahun 1906.

3.11 Dua dekade terakhir (1980+)

: Selama dua dekade terakhir, dari akhir 1980-an,

ratusan Jaga Doa 24-7-365 telah dimulai di hampir 150 negara. Hal ini menjadi

satu fenomena sedunia dan masih tersebar seperti api yang liar. Jaga-jaga doa ini

dibentuk dalam banyak cara yang berbeda dan memiliki fokus yang berbeda.

Yang di atas hanyalah beberapa contoh dari sejarah untuk memperlihatkan bahwa doa 24-

7 adalah bagian dari sejarah gereja, dan bukan satu fenomena yang baru atau aneh.

3.12 Rumah Doa Internasional (IHOP– Kansas City): Di pertengahan tahun 1980-an

Tuhan memanggil Mike Bickle untuk mengikuti satu hidup doa. Ia mendirikan

sejumlah kelompok doa dan mendorong orang-orang untuk menghabiskan lebih

banyak waktu dalam doa sehari-hari. Sesudah sekitar 13 tahun, kelompok ini

memulai Jaga Doa 12-jam setiap hari dan sejak tahun 1999, Jaga Doa 24-7-365

penuh telah dilaksanakan di Kansas City. Dinamakan Rumah Doa Internasional.

Misi para pendoa syafaat ini adalah untuk membentuk Jaga doa yang sama di

seluruh dunia. Mike Bickle dan tim-nya yang bekerja bersama, mendesain satu

model untuk doa yang disebut “Harpa dan Mangkuk”. Model ini

mengkombinasikan pujian, peperangan rohani dan doa syafaat dalam cara yang

unik (website mere: www.fotb.com). Model doa ini dapat digambarkan sebagai

satu tempat peleburan bagi doa: dalam semangat tabernakel-nya Daud, doa

dinaikkan 24 jam sehari.

3.13 Rumah Doa Yerusalem bagi semua Bangsa: Rumah Doa Yerusalem bagi semua

Bangsa didirikan oleh Tom Hess. Tahun 1987, ia pindah ke Yerusalem untuk

membentuk Jaga Doa 24-jam di sana untuk berdoa bagi kedamaian di Yerusalem

dan bagi bangsa-bangsa di dunia. Gerbang-gerbang Doa Yerusalem adalah bagian

dari inisiatif doa ini: 12 tim doa mendoakan sehari-hari selama 2 jam di 12 gerbang

Yerusalem. Pada bulan September 1999, Hess pertama kali memanggil untuk

berkumpul memulai Jaga Doa 24-jam. Banyak bangsa diwakilkan di acara ini dan

Hess sekarang ini bekerja keras untuk membentuk Jaga doa 24-jam di seluruh

dunia. Selama dekade terakhir, beberapa Jaga Doa lainnya telah terbentuk di Israel

([email protected]).

3.14 Uganda: Sejak tahun 1995, World Trumpet Mission (Badan Misi Terompet Dunia)

dan Watchman Intercessors Network (Jaringan Doa Syafaat Para Penjaga),

dibawah kepemimpinan John Mulinde, Laban Jumba dan yang lainnya, telah

menolong membentuk Jaga Doa 24-jam di 43 distrik di Uganda. Mereka

mengajarkan para pendoa syafaat di Uganda untuk berdiri sebagai para penjaga

atas kota-kota dan masyarakat mereka untuk membebaskan negara mereka dari

kuasa-kuasa kegelapan. Cerita-cerita menakjubkan disampaikan tentang

bagaimana Allah mengerjakannya di Uganda dalam jawaban doa.

3.15 Proyek "Waechterruf Initiative" (Watchman’s Call Initiative, baca: Inisiatif

Panggilan Penjaga), Jerman: Proyek ini diluncurkan di bulan Februari 2000.

Menurut istilah model mereka, setiap kota harus berdoa bagi bangsa Jerman,

keselamatan penduduknya, dan kebutuhan para warga dan pemerintahnya sehari

setiap bulan (dari 00:00 sampai 24:00). Berlin menerima tanggung-jawab bagi hari

pertama setiap bulan, Stuttgart bagi hari kedua, dan seterusnya. Saat akhir tahun

2002, lebih dari 300 kota dilibatkan dalam Jaga Doa ini.

3.16 Cathe ("tempat di mana seseorang meminta "),Rumah-rumah Doa Kebangunan

Rohani Kristen di Nagaland, bagian Utara India: Di tahun 1962, pergerakan

kebangunan rohani yang melibatkan Jaga doa dibentuk. Gereja-gereja dinamakan

“rumah doa”. Masa kini, lebih dari 95% dari pendudukan Nagaland adalah orang-

orang Kristen. Pusat-pusat pegerakan Jaga Doa di Nagaland ada di Cathe, dimana

kita-kira enampuluh rumah-rumah doa dibangun bagi orang-orang yang, seperti

Simon dan Anna dalam Alkitab, ingin mendedikasikan hidup mereka kepada doa.

Satu Jaga Doa 24-jam dipertahankan. Kota-kota di daerah itu menyediakan

makanan dan kebutuhan lainnya yang diperlukan mereka yang terlibat dalam Jaga

Doa. Jaga Doa lainnya juga dibentuk di Nagaland akhir tahun 2000 M dimana

sekitar 100 Jaga Doa di Nagaland aktif berdoa.

3.17 Jaga Doa AS/DC, Washington DC, AS: Tahun 1988 satu kelompok pemimpin

Kristen berskala nasional mengatur satu minggu doa 24-jam di satu tempat

strategis di kota Washington, DC. Hasilnya cukup menggembirakan. Para

pemimpin merasakan bahwa Tuhan menginginkan mereka untuk terus

berkonsentrasi dalam doa, namun mereka tidak berkumpul untuk memenuhi

panggilan ini. Bagaimanapun, di tahun 1997, satu panggilan doa baru terjadi dan

Jaga Doa AS/DC Prayer Watch terbentuk sebagai satu Jaga Doa untuk mendoakan

AS 24 jam sehari, dengan fokus khusus di kota Washington DC, Presiden AS dan

peran strategis AS dalam rencana Allah atas dunia ini. Kalendar doa sentral dibuat

dengan nama-nama para pribadi dan kelompok doa yang mendedikasikan diri

mereka untuk berdoa di jam-jam tertentu setiap minggu, atau selama paling-sedikit

satu jam di waktu tertentu sekali sebulan. Saat ini (2005), lebih dari 3 juta para

pendoa syafaat dilibatkan Jaga Doa ini.

3.18 Menara-menara doa di Indonesia: Melalui pekerjaan jaringan doa nasional di

Indonesia, satu jaringan doa dibentuk di lebih dari 500 kota-kota. Diperkirakan ada

lebih dari 5 juta para pendoa syafaat dari seluruh bagian negara ini dipersatukan

dalam jaringan ini. Ada menara-menara doa di berbagai kota dan para pendoa

syafaat mencakup 24-7 seminggu, dimana 16 atau lebih dari para pendoa syafaat

penuh-waktu biasanya bergantian berdoa empat jam sehari. Selama seminggu itu,

orang lain yang ingin berdoa (pribadi dan kelompok) juga datang ke menara doa

sekali atau dua kali. Kadangkala para pendoa syafaat tinggal selama sebulan atau

semacamnya sebelum datang orang-orang lain ke menara doa untuk masa waktu

yang sama menggantikan mereka. Saat ini ada 69 menara-menara Doa yang

beroperasi.

3.19 Jaga Doa bagi Para Pencandu Narkoba: Seorang isteri pendeta dari Pretoria,

Afrika Selatan, yang anaknya tercandu narkoba, menolak menyerahkan anaknya

dan mulai berdoa dengan ketekunan. Saat yang sama ia mengumpulkan satu

kelompok orangtua setiap Jumat di akhir bulan untuk mendoakan semalam suntuk

anak-anak mereka yang tergantung pada narkoba. Selama tiga tahun (2002-2005)

kelompok semalam-suntuk ini bertumbuh menjadi sembilan rantai doa atau Jaga

Doa yang mendoakan anak-anak yang tercandu narkoba.

3.20 Ruang-ruang doa di gereja: Di tahun 1990-an Pendeta Terry Tekyl (AS)

membentuk satu ruang 24-jam per hari di gerejanya. Ini berlangsung lancar dan

sejak itu Tekyl telah aktif terlibat dalam membentuk konsep itu di seluruh AS dan

juga di negara-negara lain di dunia.

3.21 15 kota kecil dalam lingkaran 5-minggu doa: Di daerah pinggiran satu propinsi di

Afrika Selatan, satu kelompok yang terdiri dari 28 orang para pendoa syafaat

berdoa siang dan malam dalam 31 hari doa di bulan Mei 2004. Sesudahnya,

mereka mendekati 15 kota-kota kecil untuk berpartisipasi dalam Jaga Doa siang-

dan-malam. Tiga kota membagi seminggu daru 168 jam diantara mereka dan

mengambil tanggung-jawab bagi sesi doa penuh 24-7 setiap minggu kelima.

Sekarang ini mereka sedang sibuk membentuk Jaga doa yang sama di daerah

lainnya.

3.22 Satu kota kecil setiap hari: Di propinsi Mpumalanga di Afrika Selatan, ada satu

jaringan yang menggabungkan berbagai kota yang bertanggung-jawab untuk

berdoa selama 24 jam atas satu hari tertentu di sepanjang minggu. Beberapa kota

sudah bergabung dalam Jaga Doa 24-7-365.

3.23 Kota dihujani dengan doa: Satu kelompok orang percaya di satu kota bernama

Orange Farm, dengan penduduk 1,5 juta jiwa, di bagian selatan Soweto di Afrika

Selatan, mendapat ide untuk menghujani seluruh kota dengan doa. Mereka

membagi kota itu menjadi 10 sektor dan melibatkan 10 kota yang lebih kecil di

sekitar Orange Farm. Seorang pendeta membentuk Jaga Doa di setiap sektor. Jaga

Doa mulai berfungsi selama hampir setahun, berakibat pada menurunnya jumlah

kejahatan di daerah itu dan banyak orang yang menerima Tuhan sebagai

Juruselamat mereka. Selama 11 bulan 24 Jaga Doa dibentuk.

2.24 Jaga Doa di kantor polisi di Soweto: Komisaris polisi kota Sophiatown, satu dari

beberapa kantor polisi di Soweto, memulai jaga doa 24-7-365 di kantor polisi itu.

Daerah di mana kantor polisi terletak memiliki tingkat kejahatan dan kekerasan

tertinggi dibandingkan dengan 19 kantor-kantor polisi di daerah itu. Sesudah

beberapa bulan dengan doa siang-dan-malam, dimana orang-orang percaya dalam

masyarakat dan para polisi yang mengenal Tuhan, berpartisipasi, situasi itu mulai

berubah secara dramatis. Statistik kejahatan yang ada menjadi terendah di daerah

itu.

3.25 Muda-mudi dan 24/7: Satu pergerakan doa yang paling dinamis adalah salah satu

yang dimulai diantara muda-mudi Inggris di tahun 1999. Bulan September 1999,

Pete Greig menantang 200 orang-orang muda di satu gereja di kota kecil

Chichester, dekat Southampton di Inggris, untuk mendoakan pasangan mereka

selama 24 jam sehari dalam 30 hari. Bulan Desember 1999, satu pergerakan doa

dibentuk. Saat ini (2005), pergerakan itu dikenal diantara muda-mudi sebagai 24-7.

Kelompok-kelompok orang muda secara kreatif mendekorasi satu tempat yang

digunakan sebagai satu ruang doa dan kemudian mulai berdoa di sana selama 168

jam, umumnya dari Senin sampai Minggu. Dalam beberapa hal jaga doa berlanjut

sampai beberapa minggu. Saat jaga doa ini menjadi jaga 24-7-365, mereka

dinamakan Ruang Pemanas. Kemudian menjadi satu hal yang lumrah untuk

menyebut 24-7 sebagai Ruang Pemanas. Saat mulainya tahun 2005, sudah ada

sekitar 85 negara di mana pergerakan doa 24-7 berakar dan sedang bertumbuh. Ini

merupakan efek salju yang bergulir menjadi bongkahan yang besar (www.24-

7prayer.com).

3.26 Organisasi Kristen dan Denominasi: Dari pergerakan doa 24-7 yang mulai diantar

muda-mudi Inggris, satu kecenderungan baru secara bertahap muncul. Mulai dari

Bala Keselamatan di Australia dan kemudian di Inggris meminta 52 cabang

mereka untuk berdoa 24-7 selama seminggu. Secara cepat cabang-cabang ini mulai

menyaksikan bahwa suasana dari beberapa cabang mulai berubah. Beberapa

melaporkan bahwa jumlah orang yang datang kepada Kristus telah menjadi tiga

kali lipat dan pertumbuhan yang pesat mulai. YWAM, dengan 16 kantornya di

Eropah Barat, menyisihkan seluruh hari dalam setahun dimana semua kantor secara

bergantian mengambil tanggung-jawab selama seminggu dan memenuhi seluruh

tahun dengan doa 24-7. Saat mulainya tahun 2005, ada 13 denominasi dan

organisasi Kristen di Inggris saja yang telah mulai mengisi sepanjang tahun dengan

doa 24-7 (www.24-7prayer.com).

3.27 Jutaan jam pujian : Di Inggris, seorang perempuan bernama Cathryn Brown

memulai jutaan jam pujian dan penyembahan yang berkembang menjadi pujian

dan penyembahan siang-dan-malam. Tim penyembahan di seluruh dunia didorong

untuk berpartisipasi dalam pergerakan ini.

3.28 Gunung Doa – Korea Selatan dikenal baik atas gunung doa. Berbagai denominasi

telah membentuk tempat-tempat di pegunungan di mana orang-orang pergi untuk

berdoa siang dan malam. Kebanyakan tempat-tempat ini menyediakan akomodasi

yang cukup, memiliki ruang kebaktian, ruang belajar, tempat doa dan ruang pribadi

di mana pribadi-pribadi dapat berdoa sendirian. Orang-orang Kristen sering pergi

ke sana untuk berdoa (dan juga untuk berpuasa) untuk waktu yang dapat sampai

empatpuluh hari. Di kebanyakan gunung doa ini ada jumlah pengunjung yang

tetap yang datang untuk berdoa. Mereka berdoa tentang masalah-masalah pribadi,

dan juga buat negara itu, Korea Utara dan bagi dunia ini. Berdasarkan gereja di

Korea Selatan, stabilitas dan keamanan di Korea Selatan, sebagaimana

pertumbuhan gereja di negara itu, dapat dipertahankan atas doa-doa yang dinaikkan

di tempat-tempat di pegunungan.

3.29 Jaga doa Firman: selama 10 hari doa siang-dan-malam tanggal 6-15 Mei 2005,

satu gereja di Pretoria, Afrika Selatan, membentuk tiga jaga doa yang hanya

mendoakan Firman itu. Mereka menyebutnya Jaga Firman. Di ruang doa pertama,

para pendoa syafaat membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu dan berdoa

selama 240 jam. Di ruang kedua mereka membaca Mazmur, doa-doa Yesus dan

beberapa doa lainnya di Perjanjian Lama. Di ruang ketiga, mereka membaca

sejumlah pasal-pasal dari Alkitab (ribuan janji, perintah, doa-doa para rasul dalam

PB, ayat-ayat tentang karakter Allah, dan atas tujuan Allah dengan manusia, dll.).

4. Mengapa 24 jam sehari?

4.1 Konsep doa siang-dan-malam berakar dalam beberapa Ayat dan prinsip Alkitabiah.

4.2 Allah menjaga kita 24 jam sehari (Mazmur 121) dan dalam Firman-Nya Ia memanggil

kita untuk berjaga dan berdoa bersama-Nya. Wahyu 4-5 menyatakan bahwa para malaikat

dan 24 penatua menyembah Allah siang dan malam. Alkitab mengajar kita untuk berdoa

supaya kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga dan di surga hanya ada pujian,

penyembahan dan doa syafaat, 24 jam sehari. Inilah mengapa kita percaya bahwa pujian,

penyembahan dan doa syafaat harus terjadi di bumi selama 24 jam sehari. Satu-satunya

cara di mana ini dapat direalisasikan, adalah dengan membentuk jaga doa 24-jam.

4.3 Dalam Perjanjian Lama, api di atas mezbah dijaga agar tetap menyala: "Api yang di atas

mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi

imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan

membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap

menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.” " (Imamat 6:12-13). Dua tugas

terpenting dari para imam adalah: a) doa syafaat (melalui doa dan persembahan); dan b)

pujian dan penyembahan. Api di atas mezbah adalah satu simbol pujian, penyembahan,

doa syafaat dan rekonsiliasi oleh para imam.

4.4 Satu jaga doa 24-7 membantu gereja untuk memenuhi perintah Allah menjadi rumah

doa bagi bangsa-bangsa (Yesaya 56:7). Dengan menggunakan jaga doa 24-7 gereja-gereja

mampu untuk bertanggung-jawab dan berdiri sebagai para penjaga dinding bagi gereja-

gereja seluruh dunia, bagi masyarakat mereka, negara mereka dan bangsa-bangsa lain.

4.5 24-jam pujian, penyembahan dan doa syafaat membawa ke satu dimensi baru dan lebih

dalam tentang satu hubungan pendoa syafaat dengan Allah.

4.6 Satu jaga doa 24-jam mempersiapkan jalan bagi Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua

kalinya dan merupakan satu cara untuk memenuhi seluruh dunia dengan Kemuliaan-Nya

(Habakuk 2:14)

4.7 Satu jaga doa 24-jam berfokus pada membawa tuaian.

4.8 Allah Sendiri menunjuk kita sebagai para penjaga di dinding-dinding untuk berdoa bagi

penggenapan janji-janji-Nya: “Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah

Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak

akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion,

janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia

menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi”

(Yesaya 62:6-7). Catatlah a) bahwa adalah Allah Sendiri yang menunjuk para penjaga; b)

mereka harus berdiri di hadapan-Nya 24 jam sehari; dan c) para penjaga tidaklah boleh

diam atau membuat-Nya tinggal tenang sampai semua janji-Nya telah dipenuhi. Firman

Allah berisi ribuan janji-janji bagi anak-anak-Nya dan Alkitab mengajarkan kita untuk

secara berkesinambungan berdoa bagi penggenapan janji-janji itu.

4.9 Dalam Lukas 18:7 Allah menjanjikan bahwa Dia akan melakukan yang benar atas kita

(melihat yang benar atas yang salah – kejahatan, kekerasan, kemiskinan, narkoba, korupsi,

ketidak-moralan, ketidak-adilan, pernikahan yang retak dan epidemi AIDS) jika kita

memanggil-Nya siang dan malam. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang

pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu

sebelum menolong mereka?"

4.10 Surat-surat rasul Paulus seringkali berbicara tentang doa syafaat siang-dan-malam bagi

gereja dan perluasan Injil.

4.11 Untuk melayani Allah Bapa siang dan malam melalui pujian dan penyembahan, untuk

bertumbuh dalam keintiman dengan Allah dan untuk hidup dalam perjanjian-Nya. Wahyu

4:8-11, “Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan dan

di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka

berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang

sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu

mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk

di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua

puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka

menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan

mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau

layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan

segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”

4.12 Mengakui dosa-dosa kita, merendahkan diri kita dan berdoa bagi pemulihan negeri kita. 2

Tawarikh 7:14, “...dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,

berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku

akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri

mereka.”

4.13 Berdoa bagi generasi ini (muda-mudi kita) untuk kembali kepada Allah dan untuk

membawa perempuan dan laki-laki yang takut akan Allah yang akan membawa Amanat

Agung dan Perintah Agung. Ratapan 2:18-19, “Berteriaklah kepada Tuhan dengan

nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam;

janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang! Bangunlah,

mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi

hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup

anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!”

4.14 Berdoa bagi penebusan para tetangga kita dan mereka yang terhilang di seluruh dunia,

juga bagi kebutuhan pribadi mereka. "tetapi itulah yang difirmankan nabi Yoel: Akan

terjadi pada hari-hari terakhir – demikianlah firman Allah – bahwa Aku akan

mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan

perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-

penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-

hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan

mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan

tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari

akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari

Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama

Tuhan akan diselamatkan” (Kisah Para Rasul 2:16-21). “Sebab Anak Manusia datang

untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).

4.15 Berdoa bagi kebutuhan pribadi kita. Matius 6:11, “Berikanlah kepada kami makanan

kami yang secukupnya...” Filipi 4:6-7: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang

apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala

akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

4.16 Jaga doa 24-jam membawa kesatuan diantara para orang percaya karena mereka

memusatkan diri pada hal-hal yang sama dan berdoa bersama atas hal-hal itu. Hal ini juga

menyatukan gereja-gereja dan denominasi bersama. Jaga doa 24-jam menggerakkan

anggota-anggota gereja untuk berdoa secara efektif.

4.17 Karena mereka berdoa bersama, jaga doa mendorong para orang percaya untuk bertahan

dalam doa. Juga membantu setiap pendoa syafaat dan kelompok doa untuk mengerti

bahwa mereka memiliki tanggung-jawab dan ini menguatkan mereka untuk mengetahui

bahwa mereka tidak berdoa sendirian.

4.18 Sejarah telah memperlihatkan bahwa doa memiliki satu pengaruh yang besar atas

masyarakat dan atas dunia ini.