dalam membimbing anak? - · pdf filejanganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh,...
TRANSCRIPT
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 2
Khutbah AL-MULK
Edisi: 6/Jum'at/23/4/1436
BAGAIMANA TUNTUNAN ISLAM
DALAM MEMBIMBING ANAK?
Ditulis oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy Ghofarohullohu wa Rodhiya 'Anhu.
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 3
���هللا�و���
��ور���
��
م���
ا���
��� ��ا�� �� ��ا�� !���ا��
�،�و ��#$�%�
��و�)ه�&
�ا��
��إ&
�إ�
ن�&
%,)�أ
�/.-�ه،�وأ
�/1�2��و0
�،�34�)ه�و0
���(�5
ن��38)ا�ا6
%,)�أ
أ
�(9� � .هللا�ور;:�
4/��8���:ن﴾�وأ
�إ& ���=����و&���:� =:ا�هللا��< ��آ18:ا�ا�@A
�B�ا� D
.﴿@��أ
�BF8� Gو��,Hزو��BF8�>�Jو�وا�)ة�M-4��8��
�=
�J�يA
��ا�
� =:ا�ر �س�ا� �B�ا�1 D
�و0��ء�﴿@��أ
QRSا
T�
&�Hر��
﴾�9�Uر��
��
�ن���
�هللا�� ر��م�إن
Vو��W�ن:
��ء�
X�يA
=:ا�هللا�ا� .وا�
��;)@)ا
&:
U�ا:
�:
Uو�هللا�ا:= ��آ18:ا�ا�@A
�B�ا� D
4 * ﴿@��أ
��ذ
�
��و].-���
�
����
��أ
�
��\] _�هللا�@ @����و8
�:
﴾���a��
:زا
b�ز�
b�(=
b��
.ور;:�
(2!��8 :أ
cb ن QRJ G@(56ب ا�/T ،�
f (�38 g)ى ا�,)ى وQRJ ا��
hi �
�� ا��
�� �
8:ر و%� و;�
V ،�Bj�
k(38 l
و�
�k(38 ،
��(W l
W)�� و�
�
�
�n l
� و�
�
�n op ا��1ر
Kaum Kaum muslimin Rohimakumulloh,
Kaum muslimin Rohimakumulloh, sesungguhnya agama kita telah menjelaskan tentang
bagaimana mengatur, membimbing dan mengurusi anak-anak kita?, ini merupakan
suatu amanah yang kita pikul, dan tentunya kita akan dimintai pertanggung
jawabannya, Rosululloh Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
«�
��
.«ر��/� �� وs�8:ل راع �
"Setiap kalian adalah pemimpin dan dimintai pertanggung jawaban terhadap
kepemimpinannya".
Seorang bapak adalah pemimpin di rumah tangganya, begitu pula seorang ibu adalah
pengatur rumah tangganya, para ibu dan bapak memiliki tanggung jawab ini, mereka
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 4
berkewajiban dalam membimbing dan mengarahkan putra-putri mereka kepada
kebaikan dan kepada perkara yang bermanfaat untuk kehidupan mereka di dunia dan
di akhirat.
Alloh Ta'ala telah menyebutkan di dalam Al-Qur'an tentang suatu bimbingan dari
seorang bapak kepada putranya, Alloh Ta'ala berkata tentang hamba-Nya yang sholih
Luqman Al-Hakim Rodhiyallohu 'Anhu:
) �ل وإذ
U ��ن=
� �1W& :fو �
a2t �@ uvW
x�ك &
X �
���W �◌ �ك إن xا� �
�a
� ��a�(
"Dan tatkala Luqman berkata kepada putranya ketika dia memberikan pengarahan
kepadanya: Wahai putraku janganlah kamu menyekutukan Alloh, karena sesungguhnya
menyekutukan Alloh adalah benar-benar suatu kezholiman".
Pada ayat tersebut Alloh Ta'ala menyebutkan tentang bimbingan pertama yang harus
disampaikan oleh seorang bapak kepada putra-putrinya atau seorang pengajar kepada
anak didiknya adalah pengajaran tentang tauhid dan bimbingan untuk menjauhi lawan
tauhid yang dia adalah syirik.
Setelah itu baru kemudian pengajaran kepada perkara kebaikan yang lainnya dan
bimbingan untuk menjauhi larang-larangan seperti berma'siat atau memakan makanan
yang harom atau yang semisalnya, ketika Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam
melihat cucu beliau Hasan atau Husein memasukan sebiji korma ke dalam mulutnya,
sedangkan korma tersebut dari harta sedekah maka beliau langsung mengeluarkannya
sambil berkata:
«�B{إ
& l3� �1�
�
U( .«ا�
"Bahwasanya tidak halal bagi kita sedekah".
Demikian bimbingan Beliau 'Alaihishsholatu Wassalam, padahal kalau kita melihat
keadaan Hasan dan Husain masih anak-anak dan belum baligh, keduanya ketika itu
belum dikenai beban syari'at, namun sebagai bimbingan mulia dan pembiasaan maka
Beliau 'Alaihishsholatu Wassalam melakukannya.
Kaum muslimin Rohimakumulloh, kita berkewajiban untuk mengikuti Rosul kita
Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam terutama dalam masalah pendidikan dan
pemberian bimbingan kepada putra-putri kita, kita bertanggung jawab terhadap
keluarga dan anak-anak kita, kita dituntut untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawab terhadap istri dan anak-anak kita, tidak boleh bagi kita memberikan makan dan
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 5
minum kepada mereka dari yang harom, begitu pula dalam membimbing, kita tidak
diperbolehkan untuk membimbing mereka dengan bimbingan menyelisihi kebaikan dan
kebenaran, namun kita dituntut untuk membimbing dan mengarahkan mereka kepada
apa-apa yang Alloh Ta'ala ridhoi, inilah tanggung jawab kita yang harus kita laksanakan,
Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
«�8 �8 (9� ���Q|�t �
، ا��
� ر���
� �,`3@ �5}1W
� إ&
� (~@
«ا1�6� را�3�
"Tidaklah ada dari seorang hamba yang Alloh berikan tanggung jawab kepadanya
dengan suatu tanggung jawab, tidaklah dia menempatkannya sesuai tempatnya
melainkan dia tidak akan mendapatkan wanginya Jannah". Diriwayatkan oleh Al-
Bukhoriy dan Muslim dari Ma'qil.
Kaum muslimin Rohimakumulloh, dengan penting dan besarnya tanggung jawab dalam
membimbing dan mengurus putra-putri maka para salaf (pendahulu) kita sangat
perhatian dalam masalah ini, mereka terus menerus membimbing dan memberikan
pengajaran kepada putra-putri mereka, sebagaimana telah kami sebutkan tadi tentang
bimbingan Luqman Al-Hakim, dan diantara bimbingan dan nasehatnya kepada putranya
adalah:
(�@ uvW �B =�ل �# إن إ}S8 � 9� �� J�دل 8
�/
b op و ���ة
��و op أ و ات ا��
رض op أ
V ت
�@ �B� �
� إن ◌� ا��
ا��
�� � QR9J)
"Wahai putraku, sesungguhnya jika ada perbuatan sebesar biji dari sawi yang berada di
dalam batu atau di langit-langit atau di bumi maka Alloh akan mendatangkan
dengannya (balasannya), sesungguhnya Alloh adalah Al-Lathif lagi Al-Khobir".
Bila para anak dibimbing dengan bimbingan ini maka mereka akan semakin takut dari
berbuat dosa, dan bimbingan seperti ini telah dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad
Shollallohu 'Alaihi wa Sallam sebagaimana telah kami sebutkan tentang pengajaran dan
bimbingannya kepada kedua cucunya Hasan dan Husain Rodhiyallohu 'Anhuma.
Kaum muslimin Rohimakumulloh, para orang tua berkewajiban untuk membimbing
putra-putri mereka supaya terus di atas ketaatan, diajarkan tentang kewajiban-
kewajiban yang harus mereka lakukan, sebagaimana yang diajarkan oleh Luqman Al-
Hakim Rodhiyallohu 'Anhu, beliau berkata:
( �@ uvW �U أ
ة
� 8� ا�
2�وف وأ
��W �4وا �� �
�1
g واQ�i ا�
h� �8 i
�# إن ◌� �W# أ
8:ر ��م 8� ذ
V )
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 6
"Wahai putraku, tegakanlah sholat, dan perintahkanlah kepada kebaikan dan laranglah
dari kemungkaran, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya
yang demikian itu adalah termasuk dari kewajiban terhadap segala perkara".
Ketika seorang anak dibimbing dengan bimbingan ini, dia pun akan taat dan penurut,
dia tidak akan menentang dan durhaka kepada ibu bapaknya, apalagi kalau ditambah
dengan bimbingan untuk merendah dan sopan santun serta beradab maka tentu dia
akan semakin taat kepada Alloh dan kepada ibu bapaknya, sungguh bagus apa yang
dinasehatkan oleh Luqman Al-Hakim Rodhiyallohu 'Anhu kepada putranya:
)
� و& 2 ك � (J س� 1��
رض op ��� و& V ���8 �◌ إن �
ا��
& �3@ l
�:ر 8�/�ل �
b * (
Uوا op #�x8
� وا��� 8 #�:i �◌ إن �
�4i:ات أ
V ت:
� QR�5
)ا6
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Alloh tidak
menyukai orang-orang angkuh lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya paling jeleknya suara adalah suara
keledai".
Kaum muslimin Rohimakumulloh, demikianlah bimbingan dan pengajaran yang baik
dari seorang bapak, dalam bimbingannya ketika menyeru anaknya dengan
menggunakan lafazh yang lembut, ucapannya "bunaiyya" (ananda atau putraku) ini
merupakan suatu ungkapan kelembutan dan kasih sayang, ungkapan ini lebih lembut
dan lebih berkesan dari pada ungkapan "ibni" (anakku).
Pada seruan dan bimbingan ersebut Luqman Al-Hakim Rodhiyallohu 'Anhu sangat
lembut dan benar-benar mengerti keadaan putranya, beliau tidak memukul putranya
dan tidak pula bersikap keras kepadanya, akhlaq seperti ini yang patut dicontoh dan
diteladani.
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 7
Khutbah Kedua
� ا�56) Rن، رب ��
ا���2
ة
� م وا�
g وا���
h� �ف%
�;R�ن، أ
g 38�) �1�94 ا�
h�ن و95�� آ�� وR2�H
أ
�8!2) أ :
Kaum muslimin Rohimakumulloh, setelah kita mengetahui bagaimana bimbingan Islam
dalam mengatur dan mengurusi anak-anak maka perlu bagi kita untuk mengetahui
hukum memukul anak-anak, karena sering kali muncul pertanyaan dari orang-orang
yang masih memiliki perasaan: Bagaimana hukum orang tua yang jika marah kepada
anaknya melakukakan kekerasan hingga membuat luka dan bekas di badan, apakah
Rasulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam membolehkan memukul anak hingga luka dan
berbekas?.
Permasalahan seperti ini sering kita dapati, hal itu terjadi pada orang tua karena
beberapa perkara:
Pertama: Tidak bisa mengontrol diri sehingga melampui batas dalam melampiaskan
kemarahan.
Kedua: Tidak mengerti bagaimana tuntunan Islam.
Ketiga: Kurang dalam kesabarannya.
Keempat: Lemahnya dalam berpegang teguh kepada Sunnah Rosulillah Shollallohu
'Alaihi wa Sallam.
Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam telah menerangkan kepada kita
tentang membimbing anak-anak, Beliau 'Alaihishsholatu Wassalam berkata:
� 8�وا»
Tد
و&ة أ
� ��W ،_9�� �nوا�f: �B�
�� �f�1ء وW
:ا x��، أ
U�
bو �BF�W op _H��
«ا�
"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat ketika umur mereka sudah 7 (tujuh)
tahun, dan pukullah anak-akan untuk sholat ketika mereka berumur 10 (sepuluh
tahun), dan pisahkanlah diantara mereka ketika tidur".
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 8
Kaum muslimin Rohimakumulloh, perhatikanlah pada hadits tersebut, bahwasanya kita
dibimbing untuk mengajak anak-anak kita supaya sholat, dan tidak boleh bagi kita
untuk memukul mereka kecuali kalau sudah berumur 10 (sepuluh) tahun, ini yang
berkaitan dengan sholat yang Alloh Ta'ala wajibkan, maka tentu dari perkara-perkara
yang bukan kewajiban lebih tidak boleh untuk memukul mereka.
Kaum muslimin Rohimakumulloh, keadaan pada umat ini sudah sangat jauh dari
bimbingan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, orang tua terkadang melampui
batas, anaknya memecahkan gelas atau piring maka hukumannya terkadang dipukul
kepalanya sampai pecah dan meneteskan darah, anaknya masih kecil mematahkan
pena atau menyobek buku maka langsung dipukul sampai terkadang patah
persendiaannya atau bahkan lebih dari itu, seorang guru terkadang sangat bergampang-
gampangan pula memukul para murid, begitu pula para ustadz, karena santri tidak bisa
menghafal atau tidak memahami pelajaran maka ustadz memukulnya, menyuruhnya
berdiri angkat satu kaki, atau dijemur di terik matahari atau disuruh mencuci WC atau
hukuman-hukuman yang semisalnya.
Kalaulah cara-cara seperti ini lebih baik atau mampu menghasilkan ulama atau mampu
menghasilkan generasi terbaik maka tentu Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam
telah melakukannya, namun Beliau 'Alaihishsholatu Wassalam tidak demikian, bahkan
justru beliau penuh kelembutan dan rohmah dalam membimbing, Alloh Ta'ala berkata:
( (=� �
Tء�H ر;:ل �8
��-4
�� ��$� � أ
�� �8 � /1� �$�� �
��
R18�ن ��
��W
ر��� رءوف )
"Sungguh benar-benar telah datang kepada kalian seorang Rosul dari kalangan kalian,
berat terasa padanya terhadap penderitaan kalian, bersemangat untuk (memberikan
yang terbaik) kepada kalian, terhadap orang-orang yang beriman beliau belas kasihan
dan penyayang".
Dengan akhlaq dan sifat yang mulia itu, membuat para shohabat kecil bersemangat
mengambil hadits dari Beliau, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Usamah bin Zaid
dan selain mereka mendapatkan perlakuan terbaik dari Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa
Sallam, tidak satu pun dari mereka menyebutkan pernah dipukul oleh Rosululloh
Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, karena masalah suka memukul bukanlah suatu sifat para
pembimbing yang baik, namun dia termasuk dari salah satu sifat tukang sihir ketika
membimbing muridnya, Al-Imam Muslim Rohimahulloh meriwayatkan dari hadits
Shuhaib Rodhiyallohu 'Anhu bahwa Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam
www.ashhabulhadits.wordpress.com
Khutbah AL-Mulk – Bagaimana Tuntunan Islam Dalam Membimbing Anak| 9
menyebutkan tentang kisah ghulam (anak remaja) yang sempat belajar kepada tukang
sihir:
�ن ا و�
ذ
� إ
X
��W (2�اf� 8� ا�����، أ
Uو ،��
ا إ�
� cbذ
X
n�� ا����� أ
"Dan ghulam jika dia datang kepada tukang sihir maka dia melewati rohib (ahli ibadah)
lalu dia duduk (mendengarkan bimbingan)nya, apabila datang ke tukang sihir maka
tukang sihir memukulnya".
Maka hendaknya kita memilih untuk mengikuti bimbingan Rosul kita Muhammad
Shollallohu 'Alaihi wa Sallam dan menjauhi serta membenci sifat tukang sihir yang suka
memukul tersebut.
Hendaknya kita berupaya semaksimal mungkin untuk mencontoh Rosul kita
Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, Alloh Ta'ala berkata:
( lU 1/� إن
T ن: 93� �
�0:29 ا�� ��
b �
�993@ �
� و].-� ا��
�
�
�:4
� ◌� � ذ
-:ر وا��
ر��� � )
"Katakanlah (wahai Ar-Rosul): Jika kalian benar-benar mencintai Alloh maka ikutilah
aku, maka Alloh akan mencintai kalian dan Dia akan mengampuni bagi kalian dosa-
dosa kalian, dan Alloh adalah Al-Ghofur lagi Ar-Rohim".
Ya Alloh tanamkanlah di dalam hati kami kecintaan yang sangat kepada-Mu dan kepada
Rosul-Mu dan mudahkan bagi kami untuk mengikuti bimbingan syari'at-Mu, Ya Alloh
tanamkanlah di dalam hati kami kasih sayang dan kecintaan kepada kedua orang tua
kami dan putra putri kami karena Alloh.
�1 op ��4 آ�1� ر ا�)�1�� op�ة وJ
�
�1�� �1Uاب و
A� ر� ا�1
�Jن د�:ا�4 وآ5�) أ
� ا6
Rن رب ��
��2
ا�
Ditulis oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy Saddadahulloh.