daftar pertanyaan

Upload: sdamn

Post on 08-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

daftar pertanyaan

TRANSCRIPT

Apa yang dimaksud dengan akta otentik?

1. Apa yang dimaksud dengan akta otentik? Apakah akta kematian termasuk akta otentik?

Jawab : Mengenai pengertian akta otentik, pasal 1868 KUHPerdata merumuskan sebagai surat yang didalam bentuk yang ditentukan UU, dibuat dihadapan dan oleh pegawai umum yang berwenang untuk itu ditempat dimana akta itu dibuatnya.

Pejabat umum yang menurut hukum berwenang membuat surat yang dimaksud misalnya: seorang Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Pejabat Catatan Sipil dan Lain-lain.

Surat-surat yang dibuat oleh pejabat-pejabat ini misalnya Surat jual beli, Hutang Piutang, Hipotik atau Gadai yang dibuat oleh notaris, Akta Kelahiran, Surat Nikah, Sertifikat hak atas tanah dan Lain sebagainya. Surat-surat ini menurut hukum mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna (Pasal 1870 KUHPerdata Jo 165 HIR).

2. Apakah akta kematian bisa dibuat tanpa surat keterangan dokter?

Jawab: tidak bisa karena syarat umum yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan Akta Kematian :

Surat Keterangan Dokter/Rumah Sakit;

Surat Keterangan Kematian dari Lurah;

Akta Nikah dari KUA

Akta Kelahiran

KTP yang masih berlaku

Kartu Keluarga

KTP Pelapor yang masih berlaku

KTP 2 (dua) oang Saksi

3. Apakah akta kematian bisa diterbitkan apabila jasad tidak ditemukan mengingat harus menyertakan surat keterangan dokter?

Jawab: Proses penerbitan sama seperti biasa, tetapi pada kasus ini pelapor mambawa salinan penetapan pengadilan mengenai kematian yang hilang atau tidak diketahui jenazahnya

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

Bagian Keempat : Pencatatan Kematian

Pasal 83

(1) Pencatatan pelaporan kematian seseorang yang hilang atau mati yang tidak ditemukan jenazahnya dan/atau tidak jelas identitasnya dicatat pada Instansi Pelaksana atau UPTD Instansi Pelaksana di tempat tinggal pelapor.

(2) Pencatatan pelaporan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memenuhi syarat berupa:

a. KK;

b. Surat Keterangan Catatan Kepolisian; dan

c. salinan penetapan pengadilan mengenai kematian yang hilang atau tidak diketahui jenazahnya.

(3) Pencatatan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan tata cara :

a. Pelapor mengisi dan menyerahkan Formulir Pelaporan Kematian dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepada Instansi Pelaksana atau UPTD Instansi Pelaksana;

b. Pejabat Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana atau UPTD Instansi Pelaksana mencatat pada Register Akta Kematian dan menerbitkan Kutipan Akta Kematian;

c. Instansi Pelaksana atau UPTD Instansi Pelaksana mencatat dan merekam dalam database kependudukan.

4. Bagaimana apabila jasad WNI yang meninggal di luar negeri tidak ditemukan? Apakah akta kematian luar negeri bisa terbit?Jawab:

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

Bagian Keempat : Pencatatan Kematian

Pasal 86

(1) Pencatatan pelaporan kematian seseorang yang hilang atau mati yang tidak ditemukan jenazahnya dan/atau tidak jelas identitasnya dicatat di Perwakilan Republik Indonesia di negara setempat atau yang terdekat.

(2) Pencatatan pelaporan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menyerahkan surat keterangan kepolisian atau instansi lain yang berwenang sesuai peraturan negara setempat.

(3) Pencatatan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan tata cara :

A. Pelapor mengisi dan menyerahkan Formulir Pelaporan Kematian dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepada Pejabat Konsuler;

B. Pejabat Konsuler mencatat dalam Register Akta Kematian dan menerbitkan Kutipan Akta Kematian;

C. Pejabat Konsuler mengirimkan data kematian kepada Instansi Pelaksana melalui Departemen Dalam Negeri.

5. kalau meninggal tanpa identitas bagaimana membuat akta kematian?apa bisa?

MENINGGAL SELAIN DI RUMAH ATAU DI RUMAH SAKIT Pasal 83 ayat 3

Untuk WNI baik pribumi maupun keturunan dilakukan prosedur melalui pihak yang berwajib sebagai berikut.

Meninggal tanpa identitas jenazah menjadi tanggung jawab pihak yang berwajib untuk diupayakan pencarian identitasnya melalui pembuatan visum et repertum oleh dokter dan surat keterangan kematian dari instasi kesehatan dimana jenazah diperiksa.

Jika tetap tidak diketahui setelah usaha di atas

akta kematian tidak dapat diterbitkan6. Apa beda surat keterangan kematian dari dokter dengan visum et repertum? Kalau visum et repeertum sudah merupakan bukti otentik yang sah ,buat apa bikin akta kematian?Jawab: Surat Keterangan Dokter tentang Kematian

- Surat keterangan untuk keperluan penguburan, perlu dicantumkan identitas jenazah, tempat, dan waktu meninggalnya.

- Surat Keterangan ( Laporan ) kematian perlu diisi sebab kematian sesuai dengan pengetahuan dokter.

- Karena bedah mayat klinik belum dapat dilakukan hingga waktu ini, sebab kematian secara klinik saja yg dilaporkan.

- Lamanya menderita sakit hingga meninggal dunia juga harus dicantumkan.

- Jika jenazah dibawa ke luar daerah atau luar negeri maka adanya kematian karena penyakit menular harus diperhatikan

Sedangkan visum et repertum: - Visum et repertum (VeR) adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan, yang berisikan hasil pemeriksaan terhadap korban manusia baik hidup atau mati atau potongan tbuh manusia berdasarkan keilmuan yang sebaik-baiknya dengan mengingat sumpah jabatan -> keterangan yang dikeluarkan oleh dokter untuk penyidik dan pengadilan.

- VeR mempunyai daya bukti dan alat bukti yang sah dalam perkara pidana.

Karena visum dibuat oleh saksi ahli (1 pihak saja),kalau akta kematian bukti otentik setelah melewati penyidik,kelurahan.