daftar isi filemanchester city yang diasuh pelatih terbaik dunia. adakah salah satu dari mereka yang...
TRANSCRIPT
Daftar ISi
EDITORIAL ....................................................... 1
MENGGULINGKAN TAHKTA ....................................................... 2
GRUP A ....................................................... 4
GRUP B ....................................................... 6
GRUP C ....................................................... 8
PIN-UP 10
GRUP D ....................................................... 11
GRUP E ....................................................... 13
GRUP F ....................................................... 15
GRUP G ....................................................... 17
PIN-UP 19
GRUP H ....................................................... 20
WAJAH BARU LIGA CHAMPIONS ....................................................... 21
Stadion Olimpiyskiy, Kyiv, Sabtu 26 Mei 2018. Sejarah besar tergurat di sana.
Real Madrid menahbiskan diri sebagai juara Liga Champions tiga musim beruntun. Sebuah prestasi spesial karena tak pernah ada juara yang mampu mempertahankan gelar sebelum Madrid melakukan itu.
Prestasi spesial juga menjadi milik Zinedine Zidane. Dialah otak di balik tiga gelar beruntun Los Blancos. Namun, narasi soal keagungan Zidane tidaklah panjang. Usai final yang mempertemukan Madrid dengan Liverpool itu, narasi berjilid-jilid yang tersebar di berbagai media melulu soal Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah dan Sergio Ramos, serta Loris Karius.
Karena bukan Pep Guardiola atau Jose Mourinho, Zidane pun mudah saja dilupakan. Sebagai pemain, dia memang punya teknik luar biasa. Namun, sebagai pelatih, Zidane tak lebih dari the lucky one.
Zidane tentu tak peduli karena memang tak pernah mengklaim diri sebagai pelatih terbaik di jagat raya. Bahkan, setelah membawa Madrid juara Liga Champions tiga kali beruntun pun, dia tak menepuk dada.
Mencari Sang terpilih
“Juara tiga kali beruntun... Itu sesuatu yang gila untuk dialami,” seru pria berdarah Alzajair itu. “Dengan tim seperti ini, kami dapat melaju jauh. Namun, tiga kali juara adalah gila.”
Secara tidak langsung, dia menyindir orang-orang yang begitu sibuk merumuskan resep untuk juara Liga Champions. Pelatih hebat, skuat sempurna, sosok pemimpin bermental juara. Semua mengemuka.
Zidane, dengan kata-katanya itu, mengingatkan bahwa hal paling mendasar untuk juara adalah harus jadi the chosen one alias sang terpilih. Tentu saja untuk jadi yang terpilih itu, siapa pun harus memantaskan diri.
Musim ini, perlombaan menjadi the chosen one jadi menarik. Bila Zidane tak meninggalkan Madrid, tentu mudah diterka siapa yang akhirnya dirangkul mesra Fortuna.
Ada beberapa klub yang telah coba memantaskan diri untuk jadi sang terpilih. Sebut saja Barcelona yang membangun Los Galacticos dengan mendatangkan pemain-pemain berkelas sebagai pelapis. Juga Liverpool yang
menyempurnakan tim dengan kedatangan Alisson Becker, Fabinho, dan Naby Keita. Lalu, Juventus yang memboyong Ronaldo dari Madrid dengan keyakinan, sesungguhnya dialah sang anak terkasih Fortuna. Jangan lupakan juga Manchester City yang diasuh pelatih terbaik dunia.
Adakah salah satu dari mereka yang nantinya memboyong trofi si kuping besar? Ataukah Fortuna punya kriteria lain bagi sang terpilih? Pertanyaan-pertanyaan itu hanya akan terjawab pada Mei tahun depan. Semoga saja narasi tentangnya tak terenggut oleh narasi Kontroversi seperti yang tersaji di Kyiv, Mei lalu. Asep Ginanja
Menggulingkan takhta
Genderang perang Liga Champi-ons 2018-19 siap ditabuh pada tengah pekan depan. Klub-klub raksasa yang berpartisipasi men-gusung misi khusus, yakni mer-untuhkan hegemoni Real Madrid. Pasalnya, tiga musim terakhir, Si Kuping Besar selalu jatuh ke pangkuan El Real.
Madrid mendapat pukulan telak pada musim panas lalu. Zinedine Zidane meninggalkan kursi pela-tih, sedangkan Cristiano Ronaldo hijrah ke Juventus. Keduanya pu-nya kontribusi yang besar terha-dap kesuksesan El Real beberapa tahun terakhir. Ketergantungan Madrid kepada Ronaldo sangat besar, Pemain tersubur dalam sejarahnya itu menyumbangkan 450 gol dari 438 laga.
Dua striker baru, Vinicius Junior dan Mariano Diaz, belum bisa di-anggap pengganti yang sepadan.Pertanda buruk muncul pada laga kompetitif pertama musim ini.
Sergio Ramos dan rekan-rekan menyerah den-gan skor 2-4 dari Atletico Madrid lewat babak tam-bahan dalam perebutan trofi Liga Super Eropa. Terlepas dari beberapa faktor tadi, Madrid
tetap berpeluang juara. Berbeda dengan sebelumnya, mereka bakal lebih mengandal-kan kolektivitas tim di bawah asuhan pelatih Julen Lopetegui.
Tanpa Ronaldo, peran Gareth Bale dan Karim Benzema
lebih menonjol di lini depan.Satu modal penting lainnya adalah mental juara.
Itu terbukti ketika Madrid mampu
mempertahankan predikat juara bertahan Liga Champions dalam dua musim
belakangan.
Musim ini adalah momen yang paling tepat bagi para pesaing untuk menghentikan dominasi El Real.
Teror Juventus & Barcelona
Juventus berambisi mengakhi-ri puasa gelar Liga Champions. Buktinya, mereka rela merogoh 100 juta euro untuk membajak Ronaldo dari Madrid.
Tuah CR7 yang mempersembah-kan total empat trofi kepada Madrid dari ajang ini pun jadi harapan.
Potensi juara mereka mendapat pengakuan dari bintang Barcelo-na, Lionel Messi.
“Juventus jelas menjadi salah satu kandidat
favorit untuk memenangi Liga Champions karena mereka memiliki Cristia-no Ronaldo se-
karang,” ucap La
Pulga.Selain Ronaldo, Leonardo Bonucci pulang ke Turin setelah hanya semusim berseragam AC Milan. Ada pula beberapa nama baru yang cukup berkualitas, sep-erti Joao Cancelo dan Emre Can.
Juventus juga masih dilanda rasa penasaran. Sejak 1997, mereka telah melaju ke final sebanyak lima kali. Apesnya, tidak seka-li pun trofi juara bisa dibawa pulang. Terakhir, pasukan Allegri tumbang 1-3 dari Barce-lona pada final musim 2014-15.
Kandidat juara lainn-ya adalah Barcelona. Sejak awal musim, Messi telah men-gungkapkan ambisi timnya untuk kembali menjadi yang terbaik di
Eropa. “Menurut saya, musim ini adalah saatnya kami kemba-li menjuarai Liga Champions,” seru Messi. “Kami punya skuat yang spektakuler dan mampu melakukannya.” Kubu El Barca tentu tidak puas hanya mencapai perempat final dalam tiga musim terakhir.
Musim lalu, kans anak-anak asuh Ernesto Valverde dipupus AS Roma. Padahal, mereka telah
menang 4-1 dalam leg perta-ma di Camp Nou.
Selain dua klub tadi, Manchester City dan Liverpool tidak boleh
dikesampingkan. Paris Saint-Germain yang
memiliki Neymar dan Kylian Mbappe
pun patut diperhitungkan.
Pelajaran Musim Lalu
Dari empat kontestan Grup A kali ini, tidak satu pun yang punya catatan
bagus di Liga Champions mu-sim lalu. Atletico Madrid, Borussia Dortmund dan AS Mo-naco tidak lolos dari fase grup, sedangkan Club Brugge gugur di play-off.
Setidaknya, Atletico masih dapat menyelamatkan wajahn-ya. Los Rojiblancos meraih trofi Liga Europa yang sering diang-gap kompetisi kasta kedua antarklub Benua Biru. Di atas kertas, tim yang dua kali
lolos ke final dalam lima tahun belakangan itu pun difavorit-kan menjuarai Grup A musim ini.Dortmund dan Monaco bakal bersaing untuk satu tiket babak 16-Besar tersisa.
Pasukan Lucien Favre tentu tidak ingin membiarkan wakil Prancis tersebut melaju.
Apalagi, Die Borussen sempat tersingkir di perempat final karena kalah agregat 3-6 dari Monaco pada musim 2016-17.
Sumber : Archyves
Profil KlubStatus : Runner-up Divisi PrimeraPencapaian terbaik : Runner-up (3)
Statistik
Status : Peringkat ke-4 BundesligaPencapaian terbaik : Juara (1)
Statistik
Status : Runner-up Ligue 1Pencapaian terbaik : Runner-up (1)
Statistik
Status : Juara Liga BelgiaPencapaian terbaik : Runner-up (1)
Statistik
Head to HeadAtletico vs Brugge: Belum pernah bertemu
Atletico vs Dortmund: 2 menang, 1 seri, 1 kalahAtletico vs Monaco: Belum pernah bertemu
Brugge vs Dortmund: 2 menang, 0 seri, 1 kalahBrugge vs Monaco: Belum pernah bertemu
Dortmund vs Monaco: 0 menang, 0 seri, 2 kalah
Prediksi Klasemen Akhir1. Atletico Madrid
2. AS Monaco3. Borussia Dortmund
4. Club Brugge
Grup B – Aroma Dendam
Aroma dendam bakal mewarnai persaingan di grup B musim ini. Publik
Barcelona tentu belum lupa akan kekecewaan setelah dije-gal Inter Milan pada semifinal musim 2009-10.
Saat itu, El Barca berstatus juara bertahan. Pada musim berikutnya, Tottenham Hotspur tampil perdana sejak pertama kali format Liga Champions digunakan. Kala itu, Spurs ter-gabung dalam grup A bersama Inter. Mereka hanya kalah 3-4 di 3-1
saat menjamu I Nerazzurri. The Giuseppe Meazza dan menang Lilywhites akhirnya menjuarai grup atau tepat di atas Inter.
Malang tidak terhindarkan dari PSV Eindhoven.
Kembali setelah absen musim lalu, juara Eredivisie musim lalu tersebut harus berada di grup neraka yang dihuni tiga klub dengan materi skuat lebih superior.
Profil Klub
Head to HeadInter vs Barcelona: 1 menang, 2 imbang, 3 kalah
Inter vs Spurs: 2 menang, 0 imbang, 2 kalahInter vs PSV: 2 menang, 0 imbang, 0 kalahBarcelona vs Spurs: 1 menang, 1 imbang
Barcelona vs PSV: 2 menang, 3 imbang, 1 kalahSpurs vs PSV: 0 menang, 0 imbang, 2 kalah
Prediksi Klasemen Akhir1. Barcelona
2. Inter Milan3. Tottenham Hotspur
4. PSV Eindhoven
Grup C – Sarat Kemewahan
Laga antara Paris Saint-Ger-main dan Liverpool bakal paling disorot di Grup
C. Ada beberapa faktor pen-dukung, salah satunya materi skuat yang mewah dari kedua klub tersebut.
PSG menebus Kylian Mbappe dari Monaco dengan bande-rol 135 juta euro. Belum lagi keberadaan pemain termahal dunia, Neymar, di kubu Les Pa-risiens. Tidak kalah gemerlap, Liverpool memiliki bek
termahal dunia, Virgil van Dijk. Alisson Becker sempat memegang untuk penjaga gawang sebelum dipatahkan Kepa Arizabalaga. rekor nilai transfer tertinggi
Tidak boleh dilupakan, Carlo Ancelotti duduk di kursi pelatih Napoli musim ini. Dia pernah menyumbangkan trofi Liga Champions bagi AC Milan dan Real Madrid. I Partenopei bakal menyulitkan PSG dan Liverpool yang finis
sebagai runner-up musim lalu.Manajer Liverpool, Juergen Klopp, menyikapi persaingan di Grup C dengan tenang.
“Saya memperkirakan grup yang sulit dan kami mendapat-kannya. Itu semua mengenai Liga Champions,” ujar mantan arsitek Borussia Dortmund tersebut.
Profil Klub
Head to HeadLiverpool vs PSG: 1 kali menang, 0 seri, 1 kali kalah
Liverpool vs Napoli: 1 kali menang, 1 kali seri, 0 kalahLiverpool vs Zvezda: 0 menang, 0 seri, 2 kalah
PSG vs Napoli: 1 kali menang, 1 kali seri, 0 kalahPSG vs Zvezda: Belum pernah bertemu
Napoli vs Zvezda: Belum pernah bertemu
Prediksi Klasemen Akhir1. Liverpool
2. Paris Saint-Germain3. Napoli
4. Crvena Svezda
Grup D – Arena Para Jelata
Grup D dihuni empat tim yang berstatus nonung-gulan pada musim
ini, yaitu Lokomotiv Mosk-wa, FC Porto, Schalke 04 dan Galatasaray. Di sisi lain, per-saingan antara mereka bakal tetap menarik.
Tidak ada perbedaan yang menyolok antara satu dan yang lainnya. Lokomotiv, Porto dan Galatasaray juga ingin menjaga gengsi setelah
lolos dengan predikat juara liga masing-masing. Pelatih Schal-ke, Domenico Tedesco, antusias menantikan pertarungan di grup D.
“Ini grup yang sangat menarik dan berimbang tanpa ada favorit. Selain Porto dan Galatasaray, Lokomotiv Mosk-wa juga klub yang sangatterkenal. Tiga kota ini juga akan jadi destinasi yang bagus untuk Para fan kami.
Kami sangat antusias dengan pertandingan di grup ini,” tuturnya. Runner-up Bunde-sliga musim lalu, Schalke mendapat pukulan telak.
Dua pemain bintangnya, Leon Goretzka dan dan Max Meyer, hengkang di bursa transfer lalu.Namun, The Royal Blues masih punya potensi mermaikan persaingan untuk lolos ke 16-Besar.
Profil Klub
Head to HeadPorto vs Schalke: 1 menang, 1 seri, 2 kalah
Porto vs Lokomotiv: Belum pernah bertemuPorto vs Galatasaray: Belum pernah bertemuSchalke vs Lokomotiv: Belum pernah bertemu
Schalke vs Galatasaray: 0 menang, 1 seri, 1 kalahLokomotiv vs Galatasaray: 1 menang, 0 seri, 1 kalah
Prediksi Klasemen Akhir1. FC Porto
2. Schalke 043. Galatasaray
4. Lokomotiv Moskwa
Grup E – Pertarungan Raja Kecil
Bayern Munich bernapas lega ketika undian fase grup Liga Champions usai.
Die Roten tergabung dalam Grup E bersama tiga raja kecil Eropa, yakni Benfica, Ajax Am-sterdam dan AEK Athens.
Benfica dan Ajax pernah ber-jaya di Liga Champions pada masa lalu, sementara AEK lolos ke fase grup musim ini dengan status juara Liga Yunani.
Di atas kertas, Bayern berpeluang besar menjuarai Grup E. Hal itu diakui oleh Managing Director Ajax, Edwin van der Sar.
Menurutnya, de Goden-zonen “Bayern Munich jelas favorit. Kami hanya akan berebut tempat kedua,” kata eks kiper Manchester United itu.
Satu jatah pendamping Bayern kemungkinan besar menjadi rebutan antara Benfica dan Ajax.
Pasalnya, AEK tidak memiliki
catatan yang meyakinkan ketika melawan dua klub tersebut.
Profil Klub
Head to HeadBayern vs Benfica: 5 menang, 3 seri, 0 kalah
Bayern vs Ajax: 3 menang, 2 seri, 3 kalahBayern vs AEK: Belum pernah bertemu
Benfica vs Ajax: 1 menang, 1 seri, 3 kalahBenfica vs AEK: 1 menang, 0 seri, 1 kalah
Ajax vs AEK: 2 menang, 0 seri, 0 kalah
Prediksi Klasemen Akhir1. Bayern Munich
2. Benfica3. Ajax Amsterdam
4. AEK Athens
Grup F – Buta Kekuatan
Komposisi tim di Grup F Liga Champions mengh-adirkan satu fakta menar-
ik. Hanya Manchester City dan Shakhtar Donestk yang pernah bertemu.
Tak pelak, persaingan di grup ini tak ubahnya perang di kege-lapan. Bicara soal kekuatan, Man. City jauh lebih unggul dan paling berpeluang keluar sebagai juara grup.
Kendati demikian, Shakhtar, Olympique Lyonnais dan tim debutan, Hoffenheim, tetap berpotensi merepotkan The Citizens.
Ketangguhan Man. City rupa-nya tidak membuat Shakhtar gentar. “Manchester City tentu saja jadi tantangan besar bagi kami. Namun, saya memang menghadapkan bertemu salah satu
tim besar dan kami berhasil mendapatkannya,” tegas sang pelatih, Paulo Foncesca.
Sulit menerka persaingan tiga tim tersebut. Jika berkaca performa beberapa musim terakhir, Shakhtar tentu paling berpeluang menjadi pendamping Man.
City untuk melaju ke babak 16-Besar.
Profil Klub
Head to HeadMan. City vs Shakhtar: 1 menang, 0 seri, 1 kalah
Man. City vs Lyon: Belum pernah bertemuMan. City vs Hoffenheim: Belum pernah bertemu
Shakhtar vs Lyon: Belum pernah bertemuShakhtar vs Hoffenheim: Belum pernah bertemu
Lyon vs Hoffenheim: Belum pernah bertemu
Prediksi Klasemen Akhir1. Manchester City
2. Shakhtar Donetsk3. Olympique Lyonnais
4. Hoffenheim
Grup G – Gengsi Ibu Kota
Persaingan di Grup E bukan hanya mengenai perebu-tan tiket babak 16-Besar.
Itu juga dihiasi oleh gengsi tiga klub ibu kota dari negara mas-ing-masing, yakni Real Madrid, AS Roma dan CSKA Moskwa.
Madrid kehilangan Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane pada musim panas ini. Keduan-ya berjasa besar atas prestasi
El Real ketika menjuarai Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Kendati begitu, direktur Roma, Francesco Totti, tetap menaruh respek yang besar kepada Madrid.
“Ini adalah grup berat. Kita tahu bahwa Real Madrid akan menguasai turnamen. Kami akan melakukan segala upaya untuk finis kedua,” serunya.
Dua klub tersebut memang berada di urutan terdepan da-lam persaingan di Grup E.
Sementara itu, CSKA dan Plzen hanya bisa mengganggu dua klub tersebut sambil berusaha mencuri angka.
Profil Klub
Head to HeadMadrid vs Roma: 6 menang, 1 seri, 3 kalahMadrid vs CSKA: 1 menang, 0 seri, 1 kalahMadrid vs Plzen: Belum pernah bertemuRoma vs CSKA: 2 menang, 1 seri, 1 kalahRoma vs Plzen: 1 menang, 1 seri, 0 kalahCSKA vs Plzen: 1 menang, 0 seri, 1 kalah
Prediksi Klasemen Akhir1. Real Madrid
2. AS Roma3.CSKA Moskwa4. Viktoria Plzen
Grup H – Reuni CR7
Sosok Cristiano Ronaldo menjadi sorotan paling menarik di Grup H. Bersa-
ma Juventus, pemain berjuluk CR7 itu bakal kembali bertemu bekas klubnya, Manchester United, dan mantan pelatihnya di Real Madrid, Jose Mourinho.
I Bianconeri mengandalkan tuah Ronaldo untuk mengakhiri puasa trofi di Liga Champions. Dalam lima musim belakangan, Si Nyonya Tua hanya dua kali menjadi runner-up.
Dalam kurun waktu yang sama, Ronaldo memenangi empat gelar juara. Kondisi berbeda dialami Man. United. Performa mereka menurun drastis dan sempat absen pada musim 2014-15 dan 2016-17.
Juventus bakal menjadi tantangan pertama pasu-kan Mourinho musim ini. Duta Man. United, Peter Schmeichel, mem-benarkan hal tersebut.
“Juventus adalah tim yang paling sulit dikalahkan di Eropa saat ini karena pemain barunya (Ronaldo). Namun, baik Man. United dan Juventus, pantang meremehkan Valencia yang berpotensi memberi adangan.
Profil Klub
Head to HeadJuventus vs Man. United: 5 menang, 2 seri, 5 kalah
Juventus vs Valencia: Belum pernah bertemuJuventus vs Young Boys: 1 menang, 1 seri, 1 kalahMan. United vs Valencia: 2 menang, 5 seri, 1 kalah
Man. United vs Young Boys: Belum pernah bertemuValencia vs Young Boys: Belum pernah bertemu
Prediksi Klasemen Akhir1. Juventus
2. Manchester United3.Valencia
4. Young Boys
Wajah Baru Liga Champions
- Bola Baru
Adidas Finale 18 merupakan bola resmi Liga Champions musim 2018-19. Ini mer-upakan terobosan baru dari Adidas yang telah dipercaya selama 17 tahun untuk mendesain bola Liga Champions.
Permukaan bola ini lebih inovatif dan diklaim bisa meningkatkan sentuhan pertama para pemain saat menerima umpan dari teman setim.
- Desain Logo Final
UEFA telah merilis logo baru untuk final Liga Champions 2018-19. Terpilihnya Stadion Wanda Metropolitano yang berada di Madrid, Spanyol,
sangat memengaruhi desain logo tersebut. Pembuat logo baru untuk final musim ini adalah Ruben Sanchez yang lahir di Madrid.Dia menambahkan beberapa unsur yang identik dengan ibu kota Spanyol ke dalam desainnya, seperti Chulapo (kostum tradision-al), gitar, pohon dan beru-ang yang ada di logo pemer-intahan Madrid.
- Jumlah pergantian pemain
UEFA mengadopsi sistem pergantian pemain yang diterapkan oleh Piala FA di Inggris.
Dalam waktu normal atau 90 menit, dua klub yang bertanding hanya bisa memasukkan tiga pemain cadangan. Satu tambahan pergantian diperbolehkan saat laga memasuki babak tambahan.
- Jumlah pemain cadangan
Sebelumnya, klub-klub yang berlaga di Liga Champions hanya boleh membawa 18
pemain. Namun, mulai musim ini jumlahnya
bertambah menjadi 23 pemain. Alhasil, pelatih memiliki pilihan 12 pemain di kursi cadangan.
- Perubahan waktu kick-off
Jika pada musim-musim terdahulu, kick-off Liga Champions dimulai pada 18.45 GMT (02.45 WIB hari berikutnya). Kini, itu dima-jukan menjadi pukul 17.55 (01.55 WIB) untuk fase grup dan 20.00 GMT (04.00 WIB)
untuk fase gugur.
- Pendaftaran pemain baru
Para kontestan musim ini tidak perlu lagi terjebak dilema ketika mendatang-kan pemain baru dari klub lain yang juga tampil di Liga Champions.
Kini, tidak ada larangan bagi pemain untuk memperkuat dua klub yang berlaga di Liga Champions sekaligus.