daftar isidrive.batan.go.id/kip/documents/lapkeu2018_audited.pdfd.1.2.8 beban penyisihan piutang tak...

184
ii | Daftar Isi DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar Daftar lsi Daftar Tabel Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan Laporan Keuangan I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum A.1 Profil dan Kebijakan Teknis Badan Tenaga Nuklir Nasional A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3 Basis Akuntansi A.4 Dasar Pengukuran A.5 Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1 Pendapatan B.2 Belanja B.2.1 Belanja Pegawai B.2.2 Belanja Barang B.2.3 Belanja Modal C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1 Aset Lancar C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 Belanja Dibayar Dimuka C.1.4 Piutang Bukan Pajak C.1.5 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) C.1.7 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.1.8 Persediaan C.2 Aset Tetap C.2.1 Tanah C.2.2 Peralatan dan Mesin C.2.3 Gedung dan Bangunan C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.5 Aset Tetap Lainnya C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.3 Piutang Jangka Panjang C.3.1 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) C.3.2 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR C.3.3 Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.4 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya C.4 Aset Lainnya C.4.1 Aset Tak Berwujud C.4.2 Aset Lain-Lain C.4.3 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.5 Kewajiban Jangka Pendek C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga C.5.2 Hibah Yang Belum Disahkan i ii iv vii 1 3 4 5 6 7 7 7 8 9 9 10 18 18 33 38 40 43 50 50 50 51 52 54 58 60 61 61 63 64 71 87 92 95 96 98 99 99 102 103 104 104 104 107 110 110 110 112

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

ii | D a f t a r I s i

DAFTAR ISI

Hal Kata Pengantar Daftar lsi Daftar Tabel Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan Laporan Keuangan I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan

A. Penjelasan Umum A.1 Profil dan Kebijakan Teknis Badan Tenaga Nuklir Nasional A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3 Basis Akuntansi A.4 Dasar Pengukuran A.5 Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1 Pendapatan B.2 Belanja B.2.1 Belanja Pegawai B.2.2 Belanja Barang B.2.3 Belanja Modal C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1 Aset Lancar C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 Belanja Dibayar Dimuka C.1.4 Piutang Bukan Pajak C.1.5 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) C.1.7 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.1.8 Persediaan C.2 Aset Tetap C.2.1 Tanah C.2.2 Peralatan dan Mesin C.2.3 Gedung dan Bangunan C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.5 Aset Tetap Lainnya C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.3 Piutang Jangka Panjang C.3.1 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) C.3.2 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR C.3.3 Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.4 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya C.4 Aset Lainnya C.4.1 Aset Tak Berwujud C.4.2 Aset Lain-Lain C.4.3 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.5 Kewajiban Jangka Pendek C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga C.5.2 Hibah Yang Belum Disahkan

i ii iv

vii 1

3 4 5 6 7 7 7 8 9 9

10 18 18 33 38 40 43 50 50 50 51 52 54 58 60 61 61 63 64 71 87 92 95 96 98 99 99

102 103 104 104 104 107 110 110 110 112

Page 2: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

iii | D a f t a r I s i

C.5.3 Pendapatan Diterima Dimuka C.5.4 Uang Muka dari KPPN C.6 Ekuitas D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional D.1 Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional D.1.1 Pendapatan Operasional D.1.1.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) D.1.2 Beban Operasional D.1.2.1 Beban Pegawai D.1.2.2 Beban Persediaan D.1.2.3 Beban Barang dan Jasa D.1.2.4 Beban Pemeliharaan D.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas D.1.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan ke Masyarakat D.1.2.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.2.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.2 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.3 Surplus/Defisit LO E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas E.1 Ekuitas Awal E.2 Surplus/Defisit - LO E.3 Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan E.3.2 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.3 Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi E.3.4 Koreksi Lainnya E.4 Transaksi Antar Entitas E.4.1 Ditagihkan ke Entitas Lain E.4.2 Diterima dari Entitas Lain E.4.3 Transfer Keluar E.4.4 Transfer Masuk E.4.5 Pengesahan Hibah Langsung E.4.6 Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung E.4.7 Pengesahan Hibah Langsung TAYL E.5 Kenaikan/Penurunan Ekuitas E.6 Ekuitas Akhir Pengungkapan Penting Lainnya F.1. Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca F.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK F.3. Rekening Pemerintah F.4. Pengungkapan Lain-Lain

113 113 114 115 115 115 115 118 118 122 123 127 129 131 133 134 135 135 136 137 138 138 140 141 142 142 142 142 142 143 151 154 154 155 155 155 159 164 168 169 170 170 171 171 171 172 173

Page 3: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

iv | D a f t a r T a b e l

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34

: Jumlah Satuan Kerja : Penggolongan Kualitas Piutang : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud : Rincian Revisi DIPA TA 2018 : Rincian Revisi DIPA per Program TA 2018 : Rincian PNBP Satuan Kerja per 31 Desember 2018 : Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 : Realisasi PNBP Fungsional 31 Desember 2018 : Rincian Realisasi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO per Akun 31 Desember 2018 : Perbandingan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program 31 Desember 2018 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Sumber Dana 31 Desember 2018 : Rincian Belanja PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018 : Rincian Belanja Hibah per Satuan Kerja 31 Desember 2018 : Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Jumlah Pegawai antar satker di BATAN : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai per Satuan Kerja 31

Desember 2018 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang per Satuan Kerja 31

Desember 2018 : Perbandingan Realisasi BeIanja Barang 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal per Satuan Kerja 31

Desember 2018 : Perbandingan Realisasi BeIanja Modal 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Perbandingan Rincian Belanja Dibayar Dimuka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Perbandingan Rincian Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Piutang PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2017 : Rincian Piutang Lainnya per Satuan Kerja 31 Desember 2017

8 12 14 16 18 18 19 19 21 22

23 33 35

35

35 36 37

38 39

39

40

41

43

44

45

47

48

49

50

51

53

54

55 57

Page 4: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

v | D a f t a r T a b e l

Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65

: Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 : Rincian Persediaan 31 Desember 2018 : Rincian Tanah per Satker 31 Desember 2018 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK

: Perbandingan Rincian Piutang Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 : Perbandingan Piutang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember 2018 : Rincian Aset Tak Berwujud 31 Desember 2018 : Rincian Aset Lain-lain 31 Desember 2018 : Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya 31 Desember

2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK : Perbandingan Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 : Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per Satuan Kerja 31 Desember 2018 : Rekapitulasi Saldo Hibah Yang Belum Disahkan 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan Diterima di Muka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Pendapatan PNBP 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 : Perbandingan Pendapatan PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 : Perbandingan Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan

Jasa di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan Jasa di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO 31 Desember 2018

59

60

61

62 64 99

100

102

103

104

105 107 110

111

111 112 113

115

117 117 119

120

121

122

122

123

124

125

126

127

128

Page 5: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

vi | D a f t a r T a b e l

Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 79 Tabel 80 Tabel 81 Tabel 82 Tabel 83 Tabel 84 Tabel 85 Tabel 86 Tabel 87 Tabel 88 Tabel 89 Tabel 90 Tabel 91 Tabel 92 Tabel 93 Tabel 94 Tabel 95

: Rincian Selisih Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Perjalanan Dinas di LRA dan Beban Perjalanan

Dinas di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada

Masyarakat 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Barang yang Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2018 : Perbandingan Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Beban Penyisihan/Pemulihan Piutang Tak Tertagih 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018 : Rincian Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Asal Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

: Perbandingan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Surplus/Defisit-LO 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Koreksi Nilai Persediaan 31 Desember 2018 : Rincian Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 31 Desember 2018 : Rincian Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi 31 Desember 2018 : Rincian Koreksi Lainnya 31 Desember 2018 : Rincian Transaksi Antar Entitas 31 Desember 2018 : Rincian Transfer Keluar 31 Desember 2018 : Rincian Transfer Masuk 31 Desember 2018 : Rincian Pengesahan Hibah Langsung 31 Desember 2018 : Rincian Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung 31 Desember 2018 : Rincian Pengesahan Hibah Langsung TAYL 31 Desember 2018

129

130

130

131

132 132

132

133

134

135 135

136

136

137

137 139

139

140

140

141

143 144 152 154 155 156 160 165 168 170

Page 6: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

- 1 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2018 (Audited) ini telah disusun dan

disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,

yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari 2018 sampai

dengan 31 Desember 2018.

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah berupa Pendapatan

Negara Bukan Pajak sebesar Rp23.560.999.410,00 atau mencapai 90,71 persen dari estimasi

Pendapatan-LRA sebesar Rp25.973.287.000,00.

Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebesar

Rp818.425.109.478,00 atau mencapai 90,99 persen dari alokasi anggaran sebesar

Rp899.463.709.000,00.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada

tanggal 31 Desember 2018.

Nilai Aset per 31 Desember 2018 dicatat dan disajikan sebesar Rp2.752.146.007.464,00 yang

terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp70.724.040.620,00; Aset Tetap (netto) sebesar

Rp2.664.626.270.771,00; Piutang Jangka Panjang (netto) sebesar Rp2.950.127.533,00; dan Aset

Lainnya (netto) sebesar Rp13.845.568.540,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp25.680.263.279,00 dan

Rp2.726.465.744.185,00.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos

luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar

Rp21.943.274.228,00 sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar

Page 7: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

- 2 -

Rp682.988.466.451,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai

Rp661.045.192.223,00. Kegiatan Non Operasional defisit sebesar Rp43.215.945,00 sehingga

entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp661.088.408.168,00.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 adalah sebesar Rp2.830.233.645.519,00 dikurangi Defisit-LO

sebesar Rp661.088.408.168,00; ditambah dengan Koreksi yang Mengurangi Ekuitas sebesar

(Rp246.256.430.599,00) dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp803.576.937.433,00 sehingga

Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2018 adalah senilai Rp2.726.465.744.185,00.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar

terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah

penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta

pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan

keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal

31 Desember 2018 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan

Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

disusun dan disajikan dengan basis akrual.

Page 8: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

- 3 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017

(Dalam Rupiah)31 Desember 2017

Estimasi / Anggaran Realisasi Realisasi

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 25.973.287.000 23.560.999.410 90,71 23.226.238.819

25.973.287.000 23.560.999.410 90,71 23.226.238.819

BELANJA B.2

Belanja Pegaw ai B.2.1 400.591.824.000 355.040.869.883 88,63 352.625.216.625

Belanja Barang B.2.2 229.462.056.000 212.129.033.912 92,45 216.280.384.375

Belanja Modal B.2.3 269.409.829.000 251.255.205.683 93,26 85.636.152.941

899.463.709.000 818.425.109.478 90,99 654.541.753.941

Uraian Catatan31 Desember 2018 % Estimasi/

Anggaran

JUMLAH BELANJA

JUMLAH PENDAPATAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan

keuangan ini.

Page 9: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

- 4 -

II. NERACA

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NERACA

PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017

(Dalam Rupiah)URAIAN CATATAN 31 Desember 2018 31 Desember 2017

ASETASET LANCAR C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 668,429,983 603,658,983 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 548,841,411 332,409,648 Belanja Dibayar Dimuka C.1.3 153,609,000 136,205,666 Piutang Bukan Pajak C.1.4 4,362,560,602 3,385,333,470 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.5 (1,812,098,394) (1,807,212,254) Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.1.6 21,136,000 89,052,000 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Persediaan C.1.8 66,781,667,698 60,036,135,675 Jumlah Aset Lancar 70,724,040,620 62,775,137,928

ASET TETAP C.2 Tanah C.2.1 1,782,773,318,225 1,782,773,318,225 Peralatan dan Mesin C.2.2 1,013,923,992,497 876,178,559,164 Gedung dan Bangunan C.2.3 607,102,240,600 805,804,854,900 Jalan, lrigasi, dan Jaringan C.2.4 121,863,800,285 51,315,651,636 Aset Tetap Lainnya C.2.5 26,806,386,594 26,896,865,153 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 7,778,778,600 684,298,900 Akumulasi Penyusutan C.2.7 (895,622,246,030) (782,673,749,124) Jumlah Aset Tetap 2,664,626,270,771 2,760,979,798,854

PIUTANG JANGKA PANJANG C.3 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.3.1 22,905,685,655 23,542,910,041 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.3 11,542,061 8,314,680 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.4 (57,710) (41,573) Jumlah Piutang Jangka Panjang 2,950,127,533 2,900,370,189

ASET LAINNYA C.4 Aset Tak Berw ujud C.4.1 38,345,597,682 29,703,690,264 Aset Lain-Lain C.4.2 8,528,081,274 10,958,952,504 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.3 (33,028,110,416) (31,674,450,345) Jumlah Aset Lainnya 13,845,568,540 8,988,192,423 JUMLAH ASET 2,752,146,007,464 2,835,643,499,394

KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5 Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1 24,119,681,385 2,784,516,563 Hibah Yang Belum Disahkan C.5.2 784,267,944 1,912,135,471 Pendapatan Diterima Dimuka C.5.3 107,883,967 109,542,858 Uang Muka dari KPPN C.5.4 668,429,983 603,658,983 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 25,680,263,279 5,409,853,875 JUMLAH KEWAJIBAN 25,680,263,279 5,409,853,875

EKUITAS Ekuitas C.6 2,726,465,744,185 2,830,233,645,519 JUMLAH EKUITAS 2,726,465,744,185 2,830,233,645,519 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2,752,146,007,464 2,835,643,499,394

C.1.7 (105,680) (445,260)

C.3.2 (19,967,042,473) (20,650,812,959)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

Page 10: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

- 5 -

III. LAPORAN OPERASIONAL

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 dan 31 DESEMBER 2017

(Dalam Rupiah)

Uraian Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN OPERASIONAL

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1.1.1 21.943.274.228 19.918.933.108

Jumlah Pendapatan Operasional D.1.1 21.943.274.228 19.918.933.108

BEBAN OPERASIONAL D.1.2

Beban Pegaw ai D.1.2.1 375.770.243.088 351.866.672.555

Beban Persediaan D.1.2.2 26.134.818.246 30.555.807.915

Beban Barang dan Jasa D.1.2.3 111.401.491.055 97.484.870.311

Beban Pemeliharaan D.1.2.4 39.134.293.030 36.806.377.537

Beban Perjalanan Dinas D.1.2.5 34.249.165.546 24.569.495.702

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.1.2.6 2.305.968.324 3.486.204.911

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.7 94.671.694.951 92.676.012.696

Beban (Pemulihan) Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.1.2.8 (679.207.789) (184.253.308)

Jumlah Beban Operasional D.1.2 682.988.466.451 637.261.188.319

Jumlah Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Operasional D.1 (661.045.192.223) (617.342.255.211)

KEGIATAN NON OPERASIONAL

SURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCAR

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 709.184.717 601.679.498

Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.2 (2.801.750.648) (760.803.896)

Jumlah Surplus (Defisit) Pelapasan Aset Non Lancar D.2.1 (2.092.565.931) (159.124.398)

SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.1 3.017.436.075 4.729.799.507

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.2 (968.086.089) 3.001.210.024

Jumlah Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2 2.049.349.986 7.731.009.531

SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL D.2 (43.215.945) 7.571.885.133

POS LUAR BIASA

Beban Luar Biasa - -

Surplus (Defisit) Dari Pos Luar Biasa - -

SURPLUS/ DEFISIT LO (661.088.408.168) (609.770.370.078)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan

keuangan ini.

Page 11: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

- 6 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017

Jumlah %

EKUITAS AWAL E.1 2.830.233.645.519 2.801.703.361.741 28.530.283.778 1,02

SURPLUS/DEFISIT - LO E.2 (661.088.408.168) (615.772.790.126) (45.315.618.042) 7,36

KOREKSI YANG MENAMBAH/ MENGURANGI EKUITAS

E.3 (246.256.430.599) (1.309.409.246) (244.947.021.353) 18.706,68

Penyesuaian Nilai Aset - - - - -

Koreksi Nilai Persediaan E.3.1 103.552.200 825.100.940 (721.548.740) (87,45)

Selisih Revaluasi Aset Tetap E.3.2 - - - -

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.3 (248.483.235.012) (1.661.257.493) (246.821.977.519) 14.857,54

Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi E.3.4 2.142.617.526

Koreksi Lainnya E.3.5 (19.365.313) (473.252.693) 453.887.380 (95,91)

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 803.576.937.433 645.612.483.150 157.964.454.283 24,47

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.5 (103.767.901.334) 28.530.283.778 (132.298.185.112) (463,71)

EKUITAS AKHIR E.6 2.726.465.744.185 2.830.233.645.519 (103.767.901.334) (0,04)

(Dalam rupiah)

Uraian Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017Kenaikan (Penurunan)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan

keuangan ini.

Page 12: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 7 -

A. PENJELASAN UMUM

Profil dan

Kebijakan Teknis A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Badan Tenaga Nuklir Nasional

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 tentang

Ketenaganukliran dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 46 Tahun

2013, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) ditetapkan sebagai Lembaga

Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan

tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor

14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun 2014. Kantor Pusat

BATAN berlokasi di Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi

nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Visi BATAN adalah “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam

Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”. Untuk mewujudkan

keunggulan BATAN, maka visi tersebut perlu dijabarkan ke dalam misi-misi yang

dapat memperkuat tugas dan fungsi BATAN dalam melakukan penelitian,

pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.

Adapun misi BATAN adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir.

2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi

masyarakat.

3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan

aktif secara internasional.

4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan

pemangku kepentingan.

5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas

kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.

Tujuan yang ingin dicapai oleh BATAN dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi

potensi, permasalahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi BATAN ke

depan dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya.

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 13: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 8 -

Tujuan BATAN tersebut adalah:

1. Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di tingkat

regional.

2. Peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangunan nasional

menuju kemandirian bangsa.

Badan Tenaga Nuklir Nasional terdiri dari 4 Deputi, namun bukan merupakan

entitas akuntansi, yaitu:

1. Sekretariat Utama

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan

pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan

BATAN.

2. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis

di bidang penelitian dan pengembangan sains dan aplikasi teknologi nuklir.

3. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang pengembangan teknologi energi nuklir dan daur bahan nuklir.

4. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang pendayagunaan teknologi nuklir.

Rincian jumlah satker pada masing-masing eselon I adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Jumlah Satuan Kerja

No. Eselon I Satker

1 Sekretariat Utama 5

2 Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir 5

3 Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir 5

4 Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir 5

Jumlah 20

Pendekatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2018 Audited disusun

untuk tujuan umum (general purposes financial statement) dalam memenuhi

kebutuhan sebagian besar pengguna laporan dan dengan pendekatan kegunaan

dalam pembuatan keputusan (decision usefulness approach). Laporan Keuangan ini

Page 14: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 9 -

mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Tenaga Nuklir

Nasional beserta unit organisasi di bawahnya yang meliputi eselon I, wilayah dan

satuan kerja (satker) yang bertanggungjawab atas alokasi anggaran yang diberikan

kepadanya. Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional disusun oleh Kepala

selaku Pengguna Anggaran berdasarkan konsolidasi laporan keuangan seluruh

entitas akuntansi dalam hal ini satuan kerja di bawahnya.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem

Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAIBA

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan

Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi

aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan

barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi

Badan Tenaga Nuklir Nasional menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan

penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis

kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual

adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya

pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau

setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi

yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau

setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor

71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Badan

Tenaga Nuklir Nasional dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah

Page 15: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 10 -

dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar

nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban

dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi

yang menggunakan valuta asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam

mata uang rupiah.

Kebijakan

Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2018 Audited telah

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi

merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan

praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang

diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang

ditetapkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional. Di samping itu, dalam

penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LRA

(1) Pendapatan-LRA

• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana

lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat

dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara.

• Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO (2) Pendapatan-LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali.

Page 16: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 11 -

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan atau

pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Tenaga Nuklir

Nasional adalah sebagai berikut:

o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.

o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan

periode waktu sewa.

o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan

denda atau dokumen lain yang dipersamakan.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LO disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam

Catatan Atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekutias, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset,

maupun terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

Aset

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

Page 17: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 12 -

Aset Lancar

a. Aset Lancar

• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera

direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua

belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

o Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila

telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung

Jawab mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap.

o Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa

yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian

yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa

diukur dengan nilai.

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan

piutang tak tertagih yakni sebesar persentase tertentu dari piutang

berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang

dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan

yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi

masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas

Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada

Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria

kualitas piutang diatur sebagai berikut: Tabel 2

Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

Satu bulan terhitung sejak tanggal : 1. Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan

pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

100%

Page 18: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 13 -

• Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang

akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan

sebagai Bagian Lancar TP/TGR.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

o harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

o harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

o harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya.

Aset Tetap

b. Aset Tetap

• Aset Tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa

manfaaat lebih dari 1 (satu) tahun.

• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

o Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah

raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta

rupiah).

o Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).

o Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR) atau masa kegunaannya

telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-lain pada pos aset lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan

dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Page 19: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 14 -

Penyusutan Aset

Tetap c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan

penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

65/PMK.06/2017 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset

Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

o Tanah.

o Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

o Aset tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah

atau dalam kondisi rusak berat dan atau usang yang telah diusulkan

kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan setiap akhir

semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus

yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tetap

secara merata setiap semester selama masa manfaat.

• Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam

rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas

Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 3

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang Jangka

Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan

diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan

Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun. Badan Tenaga Nuklir Nasional hanya memiliki TGR.

Page 20: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 15 -

• Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai

negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk

menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Negara

sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang

melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian

dalam pelaksanaan tugasnya.

• Tagihan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi dinilai berdasarkan nilai

nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

• Piutang yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal neraca disajikan sebagai Piutang Jangka Panjang Lainnya.

Aset Lainnya

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain Aset Lancar, Aset Tetap, Dan

Piutang Jangka Panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak

Berwujud, dan Aset Lain-lain.

• Aset Tak Berwujud (ATB) merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud di lingkungan

Badan Tenaga Nuklir Nasional diatur dalam Peraturan Kepala BATAN

Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Tak Berwujud. ATB

disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah

dikurangi akumulasi amortisasi.

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 620/KM.6/2015 tentang Masa

Manfaat dalam rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak

Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat

adalah sebagai berikut:

Page 21: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 16 -

Tabel 4

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Software Komputer 4 tahun

Franchise 5 tahun

Lisensi, hak paten sederhana, Merk, Desain Industri,

Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 10 tahun

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,

Perlindungan Varietas Tanaman Semusim 20 tahun

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan

Varietas Tanaman Tahunan 25 tahun

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku

Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram 50 tahun

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I 70 tahun

• Aset Lain-lain berupa aset tetap dan aset tak berwujud pemerintah yang

dihentikan dari penggunaan operasional entitas. Aset lain-lain disajikan

sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas

bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Hibah yang Belum Disahkan,

Pendapatan Diterima di Muka dan Uang Muka dari KPPN.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12

(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Page 22: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 17 -

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.

Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan

Ekuitas.

Page 23: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-18-

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah melakukan

revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Hal ini disebabkan oleh beberapa

perubahan akun belanja pegawai, barang dan modal. Perubahan DIPA tersebut

berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Rincian Revisi DIPA TA 2018

Estimasi / Anggaran Estimasi / AnggaranAwal Setelah Revisi

Pendapatan

Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan Usaha

190,200,000 190,200,000

Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum

15,179,370,000 15,777,380,000

Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi

7,454,710,000 7,454,710,000

Pendapatan Jasa Lainnya 2,331,560,000 2,331,560,000

Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan

180,000,000 180,000,000

Pendapatan Lain-lain 39,437,000 39,437,000

Jumlah Estimasi Pendapatan 25,375,277,000 25,973,287,000

Belanja

Belanja Pegawai 376,386,543,000 400,591,824,000

Belanja Barang 185,996,091,000 229,462,056,000

Belanja Modal 270,514,390,000 269,409,829,000

Jumlah Anggaran Belanja 832,897,024,000 899,463,709,000

2018Uraian

Sedangkan apabila berdasarkan program, rincian Revisi DIPA BATAN adalah

sebagai berikut: Tabel 6

Rincian Revisi DIPA per Program TA 2018

Kode Anggaran AnggaranAwal Setelah Revisi

01.04.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BATAN

173,598,336,000 173,598,336,000

01.04.06 Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

725,108,887,000 725,865,373,000

898,707,223,000 899,463,709,000

2018Program

Jumlah Anggaran Belanja

Realisasi Pendapatan

Rp23.560.999.410,00

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp23.560.999.410,00 atau mencapai 90,71 persen dari estimasi pendapatan

yang ditetapkan yaitu Rp25.973.287.000,00. Pendapatan BATAN seluruhnya

merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari (diambil 4

digit akun di depan) Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran

Badan Usaha; Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum; Pendapatan

Page 24: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-19-

Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi; Pendapatan Jasa Lainnya,

Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan

Keuangan; serta Pendapatan Lain-lain.

PNBP BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar

Rp23.560.999.410,00 tersebut tersebar pada 20 (dua puluh) satuan kerja BATAN

dengan rincian sebagai berikut: Tabel 7

Rincian PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018

No. Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi

1 INSPEKTORAT - 1.441.640 0.002 KANTOR PUSAT 230.000.000 1.915.615.109 832,88 3 PAIR 3.748.747.000 4.319.039.370 115,21 4 PDK - 12.181.517 0.005 PKSEN - 64.191.814 0.006 PPIKSN 78.750.000 86.716.306 110,12 7 PRFN 78.635.000 161.336.449 205,17 8 PRSG 3.237.500.000 1.610.944.999 49,76 9 PSMN 220.000.000 114.651.000 52,11 10 PSTA 156.765.000 294.497.518 187,86 11 PSTBM 274.315.000 436.203.350 159,02 12 PSTNT 472.825.000 184.672.277 39,06 13 PTBBN 636.880.000 392.064.643 61,56 14 PTBGN 518.250.000 501.354.639 96,74 15 PTKMR 7.697.900.000 6.091.927.850 79,14 16 PTKRN - 69.618.900 0.0017 PTLR 708.200.000 612.081.106 86,43 18 PTRR 404.800.000 522.183.809 129,00 19 PUSDIKLAT 4.502.820.000 3.554.132.267 78,93 20 STTN 3.006.900.000 2.616.144.847 87,00

25.973.287.000 23.560.999.410 90,71 Jumlah PNBP

Rincian estimasi dan realisasi PNBP BATAN untuk periode yang berakhir 31

Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP 31 Desember 2018

Estimasi Realisasi % Estimasi

4251 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha

190.200.000 1.053.079.405 553,67

4252 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum

15.777.380.000 12.251.225.647 77,65

4254 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi

7.454.710.000 6.052.545.000 81,19

4256 Pendapatan Jasa Lainnya 2.331.560.000 265.400.000 11,38 4257

Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan

180.000.000 707.977.955 393,32

4258 Pendapatan Denda - 2.203.801.269 0,00

4259 Pendapatan Lain-lain 39.437.000 1.026.970.134 2.604,08

25.973.287.000 23.560.999.410 90,71

31 Desember 2018UraianAkun

Jumlah Pendapatan

Page 25: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-20-

Realisasi PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak melebihi

target estimasi PNBP. Hal ini disebabkan adanya kerusakan alat pada Satker

sehingga realisasi pendapatan mengalami penurunan pada jasa kalibrasi.

Realisasi PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami

kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi PNBP 2017. Hal ini disebabkan adanya

peningkatan pendapatan jasa lainnya.

Adapun jenis PNBP BATAN sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun

2011 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

berlaku pada BATAN meliputi penerimaan dari:

a. Jasa kalibrasi

b. Jasa sertifikasi

c. Jasa analisis pemantauan radiasi perorangan dan daerah kerja

d. Jasa iradiasi

e. Jasa pengelolaan limbah radioaktif

f. Jasa eksplorasi bahan galian dengan teknologi nuklir

g. Jasa pengerjaan dan uji mekanik

h. Jasa penyiapan sampel dan analisis

i. Jasa konsultasi

j. Jasa pelayanan teknis uji tidak merusak

k. Jasa keahlian ketenaganukliran

l. Penjualan produk teknologi nuklir

m. Jasa pendidikan dan pelatihan

n. Jasa sewa peralatan teknologi nuklir

o. Jasa pendidikan pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

p. Jasa pelaksanaan uji profisiensi, dan

q. Jasa pelayanan penelitian dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi nuklir yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain.

Realisasi PNBP Fungsional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dapat

dirinci dalam tabel berikut:

Page 26: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-21-

Tabel 9 Realisasi PNBP Fungsional 31 Desember 2018

No. Akun Jenis PNBP Fungsional Realisasi

1 425151 Jasa Sewa Peralatan Teknologi Nuklir 125.410.000

2 425289 Jasa Kalibrasi 1.851.650.000

Jasa Sertifikasi 2.527.550.000

Jasa Analisis Pemantauan Radiasi Perorangan dan Daerah Kerja1.350.695.000

Jasa Iradiasi 3.219.889.547

Jasa Pengelolaan Limbah Radioaktif 419.052.000

Jasa Pengerjaan dan Uji Mekanik 84.203.000

Jasa Penyiapan Sampel dan Analisis 962.323.000

Jasa Pelayanan Teknis Uji Tidak Merusak 306.150.000

Jasa Pelaksanaan Uji Profiensi -

Jasa Pelayanan penelitian dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain

1.529.713.100

Sub Total 12.251.225.647

3 Jasa Pendidikan pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

425411 Uang Pendaftaran 93.700.000

425412 Uang Pendidikan 2.238.500.000

425419 Uang Pembayaran Wisuda 41.600.000

4 425421 Jasa Pendidikan dan Pelatihan 3.145.925.000

5 425434 Penjualan Produk Teknologi Nuklir 322.820.000

6 425439 Jasa Eksplorasi Bahan Galian dengan Teknologi Nuklir 210.000.000

7 425692 Jasa Konsultasi -

Jasa Keahlian Ketenaganukliran 265.400.000

Sub Total 265.400.000

18.694.580.647 Jumlah PNBP Fungsional

Sedangkan rincian realisasi Pendapatan PNBP di LRA per akun yang menjadi

Pendapatan Operasional dan Non Operasional untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Page 27: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-22-

Tabel 10 Rincian Realisasi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO per Akun 31 Desember 2018

Akun Uraian Pendapatan LRA LO (Pendapatan Operasional)

LO (Pendapatan Non Operasional)

425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin

709.184.717 - 709.184.717

425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya

- - -

425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan

218.484.688 198.374.041 -

425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Tusi

125.410.000 125.410.000 -

425289 Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi dan Standardisasi

12.251.225.647 12.346.095.016 -

425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 93.700.000 93.700.000 -

425412 Pendapatan Biaya Pendidikan 2.238.500.000 2.244.459.538 -

425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya 41.600.000 41.600.000 - 425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau

Pelatihan3.145.925.000 3.145.925.000 -

425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek

322.820.000 322.820.000 -

425439 Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan dan Pengembangan Iptek

210.000.000 210.000.000 -

425692 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi

265.400.000 223.400.000 -

425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (jasa Giro)

2.837.569 2.837.569 -

425791 Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai Bukan Bendahara atau Pejabat Lain

705.140.386 - -

425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah

2.203.801.269 2.273.052.723 -

425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu

569.307.640 - 192.435.087

425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu

57.549.747 - 81.248.070

425913 Penerimaan Kembali Belanja ModalTahun Anggaran Yang Lalu

368.695.006 - -

425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 31.417.741 31.417.741 -

425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain - 684.182.600 -

491429 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya - - 184.050.000

491511 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan - - 2.559.702.918

23.560.999.410 21.943.274.228 3.726.620.792 Jumlah

Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara terhadap Pegawai Bukan

Bendahara atau Pejabat Lain tidak menjadi Pendapatan di LO karena langsung

mengurangi nilai piutang TGR di Neraca. Adapun penjelasan Pendapatan

Operasional dan Non Operasional dapat dilihat pada Catatan atas Laporan

Keuangan-LO.

Rincian perbandingan realisasi PNBP BATAN untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 28: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-23-

Tabel 11 Perbandingan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

% Naik(Turun)

4251 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha

1.053.079.405 843.978.741 24,78

4252 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum

12.251.225.647 18.454.058.650 (33,61)

4254 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi

6.052.545.000 2.420.580.000 150,05

4256 Pendapatan Jasa Lainnya 265.400.000 - (98,56)

4257 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan

707.977.955 4.210.615 0

4258 Pendapatan Denda 2.203.801.269 160.893.317 1.269,73

4259 Pendapatan Lain-lain 1.026.970.134 1.342.517.496 (23,50)

23.560.999.410 23.226.238.819 1,44

Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017Akun

Jumlah Pendapatan

Berdasarkan tabel di atas, realisasi PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 mengalami kenaikan sebesar 1,44 persen bila dibandingkan dengan 31

Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan dari

penjualan, pengelolaan BMN dan iuran Badan Usaha, peningkatan pendapatan

pendidikan, budaya, riset dan teknologi, peningkatan pendapatan jasa lainnya,

peningkatan pendapatan dari bunga, pengelolaan rekening perbankan dan

pengelolaan keuangan dan pendapatan denda.

B.1.1 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha

(Akun 4251)

31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi

425122 50.000.000 709.184.717 591.129.498 19,97 425129 - - 10.550.000 (100,00) 425131 500.000 218.484.688 242.299.243 (9,83) 425151 139.700.000 125.410.000 - 0.00Total 190.200.000 1.053.079.405 843.978.741 24,78

% Naik (Turun)

31 Desember 2018Akun

Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing

sebesar Rp1.053.079.405,00 dan Rp843.978.741,00. Pendapatan dari penjualan,

pengelolaan BMN dan iuran Badan Usaha 31 Desember 2018 mengalami kenaikan

sebesar 24,78 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini

disebabkan adanya pendapatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan tusi

dan pendapatan dari penjualan Peralatan dan Mesin. Kenaikan pendapatan dari

penjualan peralatan dan mesin disebabkan oleh penjualan kendaraan dinas Satker

PTRR, penjualan lelang BMN rusak berat pada Satker Kantor Pusat, PSTNT, PRSG,

PPIKSN, PDL, PTLR, PTKRN, PKSEN dan penjualan lelang truk Mercy pada

Satker PTBGN. Sedangkan kenaikan pendapatan penggunaan sarana dan prasarana

sesuai dengan tusi disebabkan oleh adanya kegiatan transfer target PT Industri Nuklir

Page 29: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-24-

Nasional (Persero) menggunakan kanal hubung limbah radioaktif yang berada di

KHIPSB3 pada satker PTLR, penambahan sewa peralatan laboratorium PTRR, sewa

alat freeze dryer di laboratorium PSTNT dan sewa alat logging dari Pusdiklat pada

satker PTBGN.

Rincian Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha per

satker untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 menurut akun adalah sebagai

berikut:

Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi

KP BATAN 50,000,000 436,788,829 873.58

PKSEN - 11,367,000 0,00

PPIKSN - 6,800,000 0,00

PRSG - 81,555,000 0,00

PSTNT - 10,000,000 0,00

PTBGN - 12,735,000 0,00

PTKRN - 10,500,000 0,00

PTLR - 91,778,889 0,00

PTRR - 38,999,999 0,00

PUSDIKLAT - 8,660,000 0,00

Kantor Pusat - 85,093,600 0,00

PAIR - 52,519,860 0,00

PPIKSN - 18,444,000 0.00

PRFN - 300,000 0,00

PSTA - 23,203,538 0,00

PSTNT - 6,177,640 0,00

PTBBN - 2,400,000 0,00

PTBGN 500,000 10,821,300 2,164.26

PUSDIKLAT - 18,054,000 0,00

STTN - 1,470,750 0,00

PSTNT - 550,000 0,00

PTBGN 45,000,000 48,000,000 106.67

PTLR - 13,500,000 0,00

PTRR 94,700,000 63,360,000 66.91

190,200,000 1,053,079,405 553.67 Jumlah Pendapatan

425122

425131

425151

Terdapat perubahan dan penambahan kode akun Pendapatan dari Penjualan,

Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha sesuai dengan Keputusan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen

Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:

Page 30: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-25-

Uraian Kode Lama Kode Baru

Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 423122 425122

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 423129 425129

Pendapatan Sew a Tanah, Gedung dan Bangunan 423141 425131

Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Tusi

425151

B.1.2 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum (Akun 4252) serta

Pendapatan Jasa Lainnya (Akun 4256)

31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi

423216 18,454,058,650 0.00425289 15,777,380,000 12,251,225,647 0.00425692 2,331,560,000 265,400,000 0.00Total 18,108,940,000 12,516,625,647 18,454,058,650 (32.17)

% Naik (Turun)

31 Desember 2018Akun

Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar Rp12.516.625.647,00 dan Rp18.454.058.650,00. Pendapatan

administrasi dan penegakan hukum serta Pendapatan jasa lainnya 31 Desember 2018

mengalami penurunan sebesar 32,17 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember

2017. Hal ini disebabkan oleh menurunnya realisasi pendapatan pengujian,

sertifikasi, kalibrasi, dan standardisasi lainnya dikarenakan:

• Adanya piutang yang belum dibayar pada satker PRSG

• Adanya Surat Edaran Sekretaris Utama No.2 Tahun 2017 Tanggal 8 Juni 2017

tentang Pembebasan Pembayaran Jasa Layanan Antar Unit Kerja di BATAN

• Alat yang digunakan atau disewakan untuk pelayanan mengalami kerusakan

berat dan perbaikannya membutuhkan waktu yang lama pada Satker PSTNT dan

PSTA

• Berkurangnya permintaan jasa analisis dan pengujian dari Klien serta

berkurangnya permintaan bantuan tenaga SDM dari PT Industri Nuklir Nasional

(Persero) pada Satker PTBBN

Rincian Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa

Lainnya per satker untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 menurut akun

adalah sebagai berikut:

Page 31: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-26-

Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi

PAIR 1,862,560,000 3,515,364,850 188.74 PPIKSN 78,750,000 - 0.00PRSG 3,236,000,000 978,184,297 30.23 PSMN 220,000,000 109,925,000 49.97 PSTA 151,765,000 145,660,000 95.98 PSTBM 274,315,000 338,645,000 123.45 PSTNT 472,825,000 118,200,000 25.00 PTBBN 421,455,000 214,792,000 50.96 PTBGN 25,000,000 148,244,500 592.98 PTKMR 7,697,900,000 5,876,359,000 76.34 PTLR 708,200,000 419,052,000 59.17 PTRR 30,600,000 16,700,000 54.58 PUSDIKLAT 598,010,000 359,599,000 0.00STTN - 10,500,000 0PAIR 1,702,500,000 - 0.00PRFN 78,635,000 - 0.00PSTA 5,000,000 11,150,000 223.00 PTBBN 215,425,000 56,250,000 26.11 PTBGN 105,000,000 - 0.00PTRR 225,000,000 198,000,000 88.00

18,108,940,000 12,516,625,647 69.12 Jumlah Pendapatan

425289

425692

Terdapat penghapusan dan penambahan kode akun Pendapatan Administrasi dan

Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya sesuai dengan Keputusan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen

Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Kode Lama Kode Baru

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing

423216

Pendapatan Pengujian, Sertif ikasi, Kalibrasi dan Standardisasi Lainnya

425289

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi 425692

B.1.3 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Akun 4254)

31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi

425411 200.000.000 93.700.000 2.420.580.000 96,13- 425412 2.768.500.000 2.238.500.000 - 0.00425419 38.400.000 41.600.000 - 0.00425421 3.904.810.000 3.145.925.000 0.00425434 216.250.000 322.820.000 0.00425439 326.750.000 210.000.000 0.00Total 7.454.710.000 6.052.545.000 2.420.580.000 150,05

% Naik (Turun)

31 Desember 2018Akun

Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp6.052.545.000,00 dan Rp2.420.580.000,00. Pendapatan pendidikan, budaya, riset

dan teknologi 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 150,05 persen bila

Page 32: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-27-

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:

• Adanya Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil pengembangan Iptek pada

Satker PAIR

• meningkatnya kebutuhan pelanggan dan adanya pelanggan baru pada Satker

PRSG

• bertambahnya permintaan produk pada Satker PTRR

• Adanya pendapatan atas kerja dengan PT. Timah dengan nilai kontrak

Rp316.274.500,00 ; termin pertama dan kedua pembayaran disetor akun

Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan, dan Pengembangan Iptek

Lainnya (425439) senilai Rp200.000.000,00 ; namun pada saat termin ketiga

senilai Rp116.274.500,00 akun (425439) tidak bisa mengakomodasi dikarenakan

harus menginput sesuai tarif, sementara sisa kontrak yang harus disetor senilai

tersebut diatas, berdasar saran dari Biro Perencaan sehingga kami input ke akun

Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi, dan Standardisasi Lainnya (425289)

pada Satker PTBGN.

Rincian Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi per satker untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 menurut akun adalah sebagai berikut:

Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi

425411 STTN 200.000.000 93.700.000 46,85 425412 STTN 2.768.500.000 2.238.500.000 80,86 425419 STTN 38.400.000 41.600.000 108,33 425421 PUSDIKLAT 3.904.810.000 3.145.925.000 80,57 425434 PAIR 160.250.000 239.840.000 149,67

PRSG 1.500.000 5.880.000 392,00 PTRR 54.500.000 77.100.000 141,47

425439 PTBGN 326.750.000 210.000.000 64,27 7.454.710.000 6.052.545.000 81,19 Jumlah Pendapatan

Terdapat perubahan dan penambahan kode akun Pendapatan Pendidikan, Budaya,

Riset dan Teknologi sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan

Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun

Standar dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Kode Lama Kode Baru

Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 423411 425411

Pendapatan Biaya Pendidikan 423412 425412

Pendapatan Pendidikan Lainnya 423419 425419

Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 425421

Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek 425434

Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan dan Pengembangan Iptek Lainnya

425439

Page 33: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-28-

B.1.4 Pendapatan Denda (Akun 4258)

31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi

425811 - 2.203.801.269 160.893.317 1.269,73 Total - 2.203.801.269 160.893.317 1.269,73

% Naik (Turun)

31 Desember 2018Akun

Pendapatan Denda untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.203.801.269,00 dan Rp160.893.317,00.

Pendapatan denda 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 1.269,73 persen

bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:

• Adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintah pada Satker PAIR berupa pembangunan gudang benih Agro

Techno Park (ATP) untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda di

Kabupaten Polewali Mandar oleh PT Dunia Fasta Indoniaga dengan denda

sebesar Rp350.000.000,00, pekerjaan berupa homogenizer with beads dan

thermoshaker oleh PT Alpha Science Innolab dengan denda sebesar

Rp1.560.000,00, pekerjaan penambahan nilai gedung dan bangunan berupa

revitalisasi pagar lingkungan kawasan nuklir Pasar Jumat pleh PT Duta

Persada Indoguna dengan denda sebesar Rp9.750.400,00, pengadaan berupa

lemari asam pada PT Chemoscience Indonesia dengan denda sebesar

Rp7.540.000,00, pengadaan barang persediaan berupa isotope stabil

deuterium oksida dan FE SO4 standard oleh PT Putra Sriagung Utama

dengan denda sebesar Rp4.334.000,00, pengadaan belanja modal berupa alat

pembuat kitosan oleh PT Bahagia Jaya Sejahtera dengan nilai denda

Rp777.600,00, denda berupa kekurangan volume pekerjaan pada CV. Artha

Pratama sebesar Rp138.971,00, denda berupa kekurangan volume pekerjaan

pada CV. Perkasa Alam sebesar Rp2.950.411,00, denda berupa

keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah pada PT. Sumber Banyu

Bening sebesar Rp2.680.000,00

• Adanya denda Keterlambatan pengadaan Sistem Monitor Radionuklida

Keluaran Gas Buang RSG-GAS pada PT.Wardaya Asasta sebesar

Rp43.436.580,00; denda keterlambatan selama 32 hari kalender sebesar

Rp3.389.760,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa: Conductivity

Meter, CV. MUSTIKA MANDIRI, denda keterlambatan selama 1 hari

kalender sebesar Rp294.800,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin

berupa: Penukar Ion; CV. PRISMA NUSANTARA, denda keterlambatan

selama 14 hari kalender sebesar Rp1.752.520,00; Belanja Modal Peralatan

Page 34: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-29-

dan Mesin berupa: Sistem Central Digital Clock; CV.GARUDA PRIMA,

denda keterlambatan selama 3 hari kalender sebesar Rp10.197.000,00;

Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa: Sistem Alarm Kebakaran;

PT.GLOBAL INDOTAMA TEKNOLOGI, denda keterlambatan selama 13

hari kalender sebesar Rp13.299.000,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin

berupa: Sistem Seismic Switch; PT.TRIANDAR JASTEKTAMA, denda

keterlambatan selama 24 hari kalender sebesar Rp255.468.000,00; Belanja

Modal Peralatan dan Mesin berupa: Sistem Coooling Tower;

PT.FULGORINDO TEKNIK UTAMA, denda keterlambatan selama 48 hari

kalender sebesar Rp39.862.205,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin

berupa: Identifinder Bahan Bakar; PT.MITRA ADI RAHARJA, denda

keterlambatan selama 23 hari kalender sebesar Rp29.575.700,00; Belanja

Modal Peralatan dan Mesin berupa: Chiller; PT.SURYA CETTA

PRATAMA, denda keterlambatan selama 22 hari kalender sebesar

Rp86.873.160,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa: Sistem

Monitoring Radionuklida Keluaran Gas Buang RSG-GAS; PT.WARDAYA

ASASTA, denda keterlambatan selama 7 hari kalender sebesar

Rp75.252.100,00; Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi berupa:

Elemen Bakar Nuklir; PT Industri Nuklir Nasional (Persero)

• Adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintah pada Satker Kantor Pusat BATAN berupa pekerjaan konstruksi

pengembangan sarana dan prasarana gedung baru Clearing House Teknologi

Nuklir (CHTN) sebesar Rp651.680.200,00

• Pendapatan denda senilai Rp44.995.000,00 adalah Setoran Jaminan

Pelaksanaan CV Dua Berlian Mandiri Atas Wanprestasi Pengadaan Barang

Berupa Alat Magnetic Mineral Separator ; Setoran tanggal 19-10-2018

dengan No NTPN 165998ETH19GSKLI dan Pendapatan denda senilai

Rp9.564.489,00 adalah pendapatan denda dari keterlambatan pekerjaan

Pengadaan Alpha/Beta Particulate Monitor+ Display PTBGN Tahun 2018

oleh supplier PT. Mitra Adi Raharja dengan nilai kontrak Rp637.632.600,00

; Terlambat pekerjaan 24 hari (tanggal 4 Desember 2018 sd 28 Desember

2018) ; denda senilai Rp9.564.489,00 dipotong melalui SPM No 00666/SPM

LS/017262/XII/2018 Tanggal 21 Desember 2018 dan SP2D No

181391303056755 tanggal SP2D 26-12-2018 ; dihitung dari 1/1000 x

Rp637.632.600,00 x 14 (hari kalender 4 desember sd 18 desember 2018) ;

sisa denda 10 hari sudah disetor melalui Simponi dengan NTPN No

Page 35: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-30-

F54AE4TDKMU7S46O tanggal 09-01-2019 pada Satker PTBGN

• adanya denda keterlambatan pengadaan pakaian kerja pegawai, Pengadaan

revitalisasi fire alarm gd.01 berupa 38 detektor, Pengadaan 1 paket

konstruksi revitalisasi sarana dan prasarana gd.01, 02, 03 dan Jasa

pembuatan 1 paket komponen RF berupa Dee Left 1 unit pada Satker PSTA

sebesar Rp49.854.313,00

• Adanya pendapatan (425811) dari Denda Penyelesaian Pekerjaan

Pengadaan Belanja Modal Revitalisasi Ged. 90 dan Pengadaan Peralatan dn

Mesin berupa Oven, dll serta pekerjaan Perbaikan Portal Monitor Radiasi

pada Satker PPIKSN sebesar Rp21.117.815,00

• Adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintah pada Satker PTKMR sebesar Rp55.519.710,00, PTBBN sebesar

Rp77.866.271,00, PSTBM sebesar Rp72.389.064,00, PRFN sebesar

Rp7.151.634,00, PTRR sebesar Rp112.459.351,00, PTKRN sebesar

Rp3.645.664,00, STTN sebesar Rp135.034.049,00 dan PKSEN sebesar

Rp31.148.950,00

• keterlambatan penyelesaian pengerjaan cetakan shell beton, keterlambatan

penyelesaian pengadaan stack monitor dan keterlambatan penyelesaian

pengadaan mortar grinder pada Satker PTLR sebesar Rp35.262.000,00

• adanya denda dari keterlambatan penyelesaian pengerjaan kegiatan survey

dampak pemanfaatan hasil litbang iptek nuklir di Kota Mataram, Nusa

Tenggara Barat, berdasar SPPK Nomor : B-834/BATAN/DK/KS 00

01/10/2018 tanggal 26 Oktober 2018, dan BAST Nomor : B-

1884/BATAN/DK.1/KS 00 01/12/2018 tanggal 10 Desember 2018 pada

Satker PDK sebesar Rp44.892,00.

Rincian Pendapatan Denda per satker untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 menurut akun adalah sebagai berikut:

Page 36: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-31-

Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi

Kantor Pusat - 652,052,440 0.00PAIR - 379,731,382 0.00PDK - 44,892 0.00PKSEN - 31,148,950 0.00PPIKSN - 21,117,815 0.00PRFN - 7,151,634 0.00PRSG - 515,964,245 0.00PSTA - 49,854,313 0.00PSTBM - 72,389,064 0.00PTBBN - 77,866,271 0.00PTBGN - 54,559,489 0.00PTKMR - 55,519,710 0.00PTKRN - 3,645,664 0.00PTLR - 35,262,000 0.00PTRR - 112,459,351 0.00STTN - 135,034,049 0.00

- 2,203,801,269 0.00Jumlah Pendapatan

425811

Terdapat perubahan kode akun Pendapatan Denda yakni Pendapatan Denda

Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dari sebelumnya kode akun lama 423752

menjadi akun 425811 sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar.

B.1.5 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan

Keuangan (Akun 4257) serta Pendapatan Lain-lain (Akun 4259)

31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi

425764 2.837.569 4.210.615 (32,61) 425791 180.000.000 705.140.386 222.279.993 217,23 425792 - 8.952.000 (100,00) 425911 39.437.000 569.307.640 791.077.039 (28,03) 425912 57.549.747 129.793.428 (55,66) 425913 368.695.006 106.384.079 246,57 425997 31.417.741 84.030.957 (62,61) Total 219.437.000 1.734.948.089 1.346.728.111 28,83

% Naik (Turun)

31 Desember 2018Akun

Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan

serta Pendapatan Lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.736.298.089,00 dan

Rp1.346.728.111,00. Pendapatan bunga, pengelolaan rekening perbankan dan

pengelolaan keuangan serta Pendapatan lain-lain 31 Desember 2018 mengalami

kenaikan sebesar 28,93 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini

disebabkan oleh:

• adanya pelunasan piutang TGR pada Satker Kantor Pusat

• adanya kenaikan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL pada Satker PAIR,

PRFN dan PTKMR,

Page 37: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-32-

• pengembalian belanja modal karena kemahalan (terdapat selisih harga pembelian

dengan e-catalog) harga alat (Printer HP Officejet Pro 6830) pada Satker PSTNT

• Penyetoran penerimaan kembali belanja modal TAYL senilai Rp92.973.017

berupa kekurangan volume pekerjaan pembanguan gedung Asrama Mahasiswa

Rincian Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan

Keuangan serta Pendapatan Lain-lain per satker untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 menurut akun adalah sebagai berikut:

Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi

425764 PAIR - 2,837,569 0.00425791 Inspektorat - 1,441,640 0.00

Kantor Pusat 180,000,000 705,140,386 391.74 Kantor Pusat - 15,816,914 0.00PAIR 23,437,000 89,147,524 380.37 PDK - 10,768,375 0.00PKSEN - 16,876,764 0.00PPIKSN - 38,014,491 0.00PRFN - 27,464,108 0.00PRSG - 29,361,457 0.00PSMN - 4,726,000 0.00PSTA - 61,766,986 0.00PSTBM - 25,169,286 0.00PSTNT - 38,795,227 0.00PTBBN - 40,186,372 0.00PTBGN 16,000,000 16,994,350 106.21 PTKMR - 41,381,775 0.00PTKRN - 23,436,658 0.00PTLR - 49,483,956 0.00PTRR - 15,564,459 0.00PUSDIKLAT - 21,894,267 0.00STTN - 2,367,031 0.00Kantor Pusat - 20,722,940 0.00PAIR - 1,525,000 0.00PDK - 1,368,250 0.00PKSEN - 4,799,100 0.00PPIKSN - 2,340,000 0.00PRFN - 1,210,000 0.00PSTNT - 11,451,792 0.00PTBBN - 570,000 0.00PTKMR - 9,939,567 0.00PTKRN - 618,837 0.00PTLR - 3,004,261 0.00PAIR - 38,073,185 0.00PRFN - 125,210,707 0.00PSTA - 2,862,681 0.00PSTNT - 847,618 0.00PTKMR - 108,727,798 0.00STTN - 92,973,017 0.00

425997 PTKRN - 31,417,741 0.00219,437,000 1,736,298,089 791.25 Jumlah Pendapatan

425911

425912

425913

Terdapat kesalahan estimasi akun 425911 pada satker PAIR sebesar

Rp23.437.000,00 dan PTBGN sebesar Rp16.000.000,00 yang seharusnya tidak boleh

Page 38: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-33-

diestimasi.

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) akun 425764 masih muncul pada

satker PAIR yang merupakan Agro Techno Park (ATP) Musirawas dan Agro Techno

Park (ATP) Klaten.

Terdapat perubahan kode akun Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan

dan Pengelolaan Keuangan serta Pendapatan Lain-lain sesuai dengan Keputusan

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi

Segmen Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Kode Lama Kode Baru

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 423221 425764Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegaw ai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain

423921 425791

Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara

423922 425792

Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai Tahun Anggaran Yang Lalu 423951 425911

Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 423952 524912

Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu 423953 425913

Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 423964 425997

Realisasi Belanja

Rp818.425.109.478,00 B.2. Belanja

Realisasi Belanja BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp818.425.109.478,00 atau 90,99 persen dari anggaran belanja sebesar

Rp899.463.709.000,00 setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar

Rp610.108.785,00.

Belanja BATAN terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal

dengan rincian anggaran dan realisasi belanja untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Tabel 12

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2018

Anggaran Realisasi%

AnggaranBelanja Pegaw ai 400.591.824.000 355.379.848.087 88,71

Belanja Barang 229.462.056.000 212.381.364.191 92,56

Belanja Modal 269.409.829.000 251.274.005.985 93,27

Jumlah Belanja Kotor 899.463.709.000 819.035.218.263 91,06

Pengembalian Belanja

Pengembalian Belanja Pegaw ai (338.978.204)

Pengembalian Belanja Barang (252.330.279)

Pengembalian Belanja Modal (18.800.302)

Jumlah Belanja 899.463.709.000 818.425.109.478 90,99

Uraian31 Desember 2018

Page 39: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-34-

Realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak mencapai

100% anggaran belanja. Hal ini disebabkan oleh:

1. Kenaikan tunjangan kinerja yang tidak bisa dicairkan pada tahun anggaran

2018 karena Perpres No.139 tahun 2018 tentang tunjangan kinerja pegawai di

lingkungan BATAN terbit diakhir tahun anggaran tanggal 28 Desember 2018 .

2. Penurunan prosentase Belanja Barang dikarenakan adanya pengalihan belanja

barang melalui e-katalog.

3. Belanja Barang dan Belanja Modal yang rendah karena rendahnya pendapatan

PNBP fungsional.

4. Adanya pegawai yang memasuki masa purnabakti dan rendahnya pendapatan

PNBP fungsional yang menyebabkan realisasi belanja barang dan modal PNBP

rendah.

5. Adanya pembatalan kontrak lelang pengadaan barang.

Komposisi anggaran dan realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Grafik 1 : Komposisi Belanja Berdasarkan Jenis Belanja TA 2018

-

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

350,000,000,000

400,000,000,000

450,000,000,000

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

anggaran

realisasi

Sedangkan rincian anggaran dan realisasi belanja berdasarkan program untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Page 40: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-35-

Tabel 13 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program 31 Desember 2018

Anggaran Realisasi01.04.01 Program dukungan manajemen dan

Pelaksanaan tugas teknis lainnya BATAN173.598.336.000 151.875.343.584

01.04.06 Program penelitian pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

725.865.373.000 666.549.765.894

899.463.709.000 818.425.109.478

Kode Program31 Desember 2018

Total Belanja

Sedangkan rincian anggaran dan realisasi belanja menurut sumber dana untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 14 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Sumber Dana 31 Desember2018

Anggaran Realisasi

Belanja Rupiah Murni 874.130.577.000 801.604.931.205 91,70

Belanja PNBP 24.421.754.000 16.003.371.096 65,53

Belanja Hibah 911.378.000 816.807.177 89,62

Jumlah Belanja 899.463.709.000 818.425.109.478 90,99

Uraian31 Desember 2018 %

Anggaran

Realisasi belanja Rupiah Murni untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

mencapai 91,70 persen dari anggarannya karena adanya pegawai yang memasuki

masa purnabakti dan perencanaan belanja gaji yang sudah memperhitungkan

kenaikan tunjangan kinerja dalam tahun anggaran berjalan tidak terserap karena

Perpres No.139 tahun 2018 tentang tunjangan kinerja pegawai di lingkungan

BATAN terbit diakhir tahun anggaran tanggal 28 Desember 2018 .

Adapun rincian realisasi belanja PNBP per satker di lingkup BATAN untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 sebagai berikut:

Tabel 15 Rincian Belanja PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018

No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran

1 PAIR 3.541.280.000 2.814.052.527 79,46 2 PPIKSN 70.875.000 - 0.003 PRFN 70.772.000 - 0.004 PRSG 3.070.445.000 663.906.873 21,62 5 PSMN 198.000.000 98.842.900 49,92 6 PSTA 151.654.000 107.822.700 71,10 7 PSTBM 260.599.000 251.867.250 96,65 8 PSTNT 437.221.000 109.522.900 25,05 9 PTBBN 600.068.000 254.635.404 42,43 10 PTBGN 475.258.000 384.483.106 80,90 11 PTKMR 7.146.730.000 4.907.101.616 68,66 12 PTLR 665.425.000 384.509.162 57,78 13 PTRR 388.608.000 342.046.200 88,02 14 Pusdiklat 4.396.553.000 3.419.036.972 77,77 15 STTN 2.948.266.000 2.265.543.486 76,84

24.421.754.000 16.003.371.096 65,53 Jumlah Belanja PNBP

Page 41: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-36-

Realisasi belanja PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mencapai

65,53 persen dari anggarannya disebabkan karena :

1. Rendahnya pendapatan PNBP fungsional karena sedikitnya permintaan jasa

pengujian analistis di pihak ketiga.

2. Terdapat alat yang digunakan atau disewakan untuk pelayanan mengalami

kerusakan berat dan perbaikannnya membutuhkan waktu yang lama.

3. Tidak adanya pendapatan dari Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Radiasi (MCU)

karena telah ditetapkan PP tarif Rp0,00 antar satker.

4. Adanya Surat Edaran Sekretaris Utama No.2 Tahun 2017 tanggal 8 Juni 2017

tentang pembebasan pembayaran jasa layanan antar unit kerja di BATAN.

5. Menurunnya permintaan Jasa Iradiasi dari PT. Industri Nuklir Nasional (Persero)

Sedangkan rincian realisasi belanja Hibah per satker di lingkup BATAN untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebagai berikut:

Tabel 16 Rincian Belanja Hibah per Satuan Kerja 31 Desember 2018

No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi %

Anggaran

1 PAIR 275.531.000 205.800.675 74,69 2 PRFN 64.807.000 64.807.000 100,00 3 PSTNT 112.629.000 112.346.000 99,75 4 PTKMR 84.906.000 63.026.370 74,23 5 PTKRN 160.192.000 160.191.347 100,00 6 PTRR 213.313.000 210.635.785 98,74

911.378.000 816.807.177 89,62 Jumlah Belanja Hibah

Realisasi belanja hibah untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 hanya

mencapai 89,62 persen dari anggarannya disebabkan sisa anggaran dialokasikan

untuk tahun anggaran berikutnya.

Adapun rincian perbandingan realisasi belanja untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 42: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-37-

Tabel 17 Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

Belanja Pegaw ai 355.379.848.087 355.863.552.938 (0,14)

Belanja Barang 212.381.364.191 216.541.169.918 (1,92)

Belanja Modal 251.274.005.985 85.684.081.708 193,26

Jumlah Belanja Kotor 819.035.218.263 658.088.804.564 24,46

Pengembalian Belanja

Pengembalian Belanja Pegaw ai (338.978.204) (3.238.336.313) (89,53)

Pengembalian Belanja Barang (252.330.279) (260.785.543) (3,24)

Pengembalian Belanja Modal (18.800.302) (47.928.767) (60,77)

Jumlah Belanja 818.425.109.478 654.541.753.941 25,04

Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 mengalami kenaikan sebesar 25,04 persen bila dibandingkan dengan 31

Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:

1. Adanya Pegawai Baru (CPNS) di tahun 2018 sehingga belanja pegawai

mengalami kenaikan

2. Adanya penambahan pejabat fungsional sehingga belanja tunjangan khusus

mengalami kenaikan

3. Kenaikan belanja modal untuk mendukung proses penelitian Dokumen Teknis

Kajian Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir dan Metode Standar

Pengujian Material pada satker PTKRN.

4. Prioritas Anggaran BATAN Tahun 2018 pada pemenuhan belanja modal guna

mengganti peralatan yang sudah usang sehingga dapat meningkatkan kinerja

satker dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

5. Meningkatnya kebutuhan modal peralatan dan mesin untuk menunjang kegiatan

operasi reactor (revitalisasi Sistem RSG-GAS) antara lain penagadaan Chiller,X-

Ray Radiography,Revitalisasi Sistem Chiller QKJ 01,Revitalisasi Sistem Chiller

AC-OB dan AHU AC-OB dan Pemipaan,Sistem Cooling Tower,Spectrometric

Portable Radiation Scanner,Sistem Monitor Radionuklida Keluaran Gas Buang

RSG-GAS,Sistem Alarm Kebakaran dan Sistem Seismic Switch pada satker

PRSG.

.

Page 43: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-38-

Belanja Pegawai

Rp355.040.869.883,00

B.2.1 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp355.040.869.883,00 dan

Rp352.625.216.625,00. Belanja pegawai adalah belanja atas kompensasi baik dalam

bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus sebagai PNS

sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang

berkaitan dengan pembentukan modal.

Tabel 18 Jumlah Pegawai antar satker di BATAN

No. Satuan Kerja Jumlah Pegawai

1 Inspektorat 25 2 Kantor Pusat 231 3 PAIR 229 4 PDK 65 5 PKSEN 54 6 PPIKSN 180 7 PRFN 114 8 PRSG 182 9 PSMN 41 10 PSTA 174 11 PSTBM 118 12 PSTNT 137 13 PTBBN 202 14 PTBGN 96 15 PTKMR 145 16 PTKRN 93 17 PTLR 118 18 PTRR 123 19 Pusdiklat 65 20 STTN 76

2.468 Jumlah Pegawai

Adapun rincian realisasi Belanja Pegawai per satker di lingkup BATAN untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Page 44: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-39-

Tabel 19 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai per Satuan Kerja 31 Desember 2018

No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran

1 Inspektorat 4.228.080.000 3.409.333.513 80,64 2 Kantor Pusat 37.642.501.000 34.987.341.758 92,95 3 PAIR 35.876.592.000 31.844.035.886 88,76 4 PDK 10.592.105.000 8.461.618.915 79,89 5 PKSEN 11.044.302.000 9.882.581.276 89,48 6 PPIKSN 24.205.281.000 22.840.792.467 94,36 7 PRFN 19.087.279.000 16.995.177.965 89,04 8 PRSG 24.029.428.000 23.360.388.561 97,22 9 PSMN 7.414.055.000 5.486.108.588 74,00 10 PSTA 36.518.724.000 28.685.349.138 78,55 11 PSTBM 21.196.877.000 19.561.621.775 92,29 12 PSTNT 21.095.960.000 18.698.995.271 88,64 13 PTBBN 32.109.504.000 28.681.469.470 89,32 14 PTBGN 16.680.785.000 11.579.516.251 69,42 15 PTKMR 23.520.735.000 21.815.281.653 92,75 16 PTKRN 19.944.488.000 17.801.631.492 89,26 17 PTLR 17.660.724.000 16.500.406.593 93,43 18 PTRR 17.850.199.000 16.712.507.113 93,63 19 Pusdiklat 10.193.406.000 8.730.953.724 85,65 20 STTN 9.700.799.000 9.005.758.474 92,84

400.591.824.000 355.040.869.883 88,63 Jumlah Belanja Pegawai Sedangkan rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai BATAN untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 20

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik

(Turun) 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 126.770.020.020 133.764.105.150 (5,23)

Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS (18.165.361) (159.017.577) (88,58) 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 1.670.699 1.655.400 0,92

Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS (11.059) (7.360) 50,26 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 10.150.123.858 10.074.393.390 0,75

Pengembalian Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (2.853.531) (15.354.783) (81,42) 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 2.660.813.613 2.668.539.418 (0,29)

Pengembalian Belanja Tunj. Anak PNS (5.942.209) (8.040.488) (26,10) 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 4.440.520.000 3.826.565.000 16,04

Pengembalian Belanja Tunj. Struktural PNS (25.490.000) (17.495.057) 45,70 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 21.157.675.000 19.612.737.000 7,88

Pengembalian Belanja Tunj. Fungsional PNS (91.870.070) (172.458.316) (46,73) 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 2.450.840.282 2.238.442.413 9,49 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 5.953.022.160 6.349.376.820 (6,24)

Pengembalian Belanja Tunj. Beras PNS (5.431.500) (9.691.152) (43,95) 511129 Belanja Uang Makan PNS 18.041.437.350 17.915.300.000 0,70

Pengembalian Belanja Uang Makan PNS (16.049.500) (20.062.150) (20,00) 511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 23.085.546.508 24.411.175.000 (5,43)

Pengembalian Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS (45.996.250) (101.175.758) (54,54) 511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 2.097.345.000 2.591.365.000 (19,06)

Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS (93.376.166) (124.995.371) (25,30) 511153 Belanja Tunjangan Profesi dosen 884.348.800 616.103.900 43,54 512211 Belanja Uang Lembur 1.625.180.350 1.588.091.631 2,34

Pengembalian Belanja Uang Lembur - (2.394.000) (100,00) 512411 Belanja Pegaw ai (tunjangan khusus) 136.061.304.447 130.205.702.816 4,50

Pengembalian Belanja Pegaw ai (tunjangan khusus) (33.792.558) (2.607.644.301) (98,70)

355.040.869.883 352.625.216.625 0,69 Jumlah Belanja Pegawai

Page 45: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-40-

Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen bila dibandingkan

dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya Pegawai baru (CPNS) di Tahun 2018 sehingga belanja pegawai

mengalami kenaikan.

2. Adanya penambahan pejabat Fungsional sehingga Belanja Tunjangan Khusus

mengalami kenaikan.

3. Dengan bertambahnya dosen yang bersertifikasi maka beban biaya tunjangan

profesi dosen meningkat.

Belanja Barang

Rp212.129.033.912,00

B.2.2 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp212.129.033.912,00 dan

Rp216.280.384.375,00. Belanja barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis

pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak

dipasarkan.

Adapun rincian realisasi Belanja Barang per satker di lingkup BATAN untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 21 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang per Satuan Kerja 31 Desember 2018

No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran

1 Inspektorat 2.210.785.000 2.110.601.738 95,47 2 Kantor Pusat 23.707.120.000 22.854.786.662 96,40 3 PAIR 30.517.977.000 27.954.742.951 91,60 4 PDK 12.481.289.000 11.964.308.971 95,86 5 PKSEN 5.147.700.000 4.898.356.872 95,16 6 PPIKSN 37.720.026.000 36.229.866.150 96,05 7 PRFN 3.797.414.000 3.156.511.498 83,12 8 PRSG 26.435.470.000 23.032.709.447 87,13 9 PSMN 2.282.739.000 2.175.109.091 95,29 10 PSTA 7.599.060.000 6.590.491.595 86,73 11 PSTBM 4.170.201.000 4.014.323.513 96,26 12 PSTNT 7.701.717.000 7.113.823.343 92,37 13 PTBBN 6.802.178.000 6.111.848.593 89,85 14 PTBGN 8.502.680.000 8.341.419.336 98,10 15 PTKMR 13.419.663.000 11.552.982.656 86,09 16 PTKRN 3.769.239.000 3.602.661.862 95,58 17 PTLR 5.558.114.000 5.260.852.543 94,65 18 PTRR 9.808.470.000 9.264.319.155 94,45 19 Pusdiklat 11.127.814.000 10.124.979.709 90,99 20 STTN 6.702.400.000 5.774.338.227 86,15

229.462.056.000 212.129.033.912 92,45 Jumlah Belanja Barang

Sedangkan rincian perbandingan realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 46: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-41-

Tabel 22 Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

521111 Belanja Keperluan Perkantoran 18,008,410,899 15,048,927,590 19.67

Pengembalian Belanja Keperluan Perkantoran - (2,223,676.00) (100.00)

521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 8,541,938,405 8,732,024,551 (2.18)

Pengembalian Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh - (25,113,525.00) (100.00)

521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Surat 84,060,659 107,950,413 (22.13)

521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 4,745,080,000 4,474,820,000 6.04 Pengembalian Belanja Honor Operasional Satuan Kerja (605,000.00) (3,282,000.00) (81.57)

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 2,664,362,214 1,676,979,455 58.88

Pengembalian Belanja Barang Operasional Lainnya - (1,548,500.00) (100.00)

521211 Belanja Bahan 11,283,713,924 8,699,370,674 29.71

521213 Belanja Honor Output Kegiatan 3,969,467,500 4,094,764,500 (3.06)

Pengembalian Belanja Honor Output Kegiatan (3,033,500.00) (12,031,000.00) (74.79)

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 21,211,279,365 48,972,252,097 (56.69) Pengembalian Belanja Barang Non Operasional Lainnya (31,496,322.00) (63,157,100.00) (50.13)

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 34,608,536,197 34,658,499,087 (0.14) Pengembalian Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (10,000.00) (1,227,000.00) (99.19)

521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges 5,694,000 7,989,000 (28.73)

521821 Belanja Barang Persediaan Bahan Baku - 6,655,000 (100.00)

521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 599,760,863 579,221,910 3.55

522111 Belanja Langganan Listrik 27,145,919,583 26,323,180,160 3.13

522112 Belanja Langganan Telepon 246,816,395 263,113,773 (6.19)

522113 Belanja Langganan Air 174,197,390 72,919,665 138.89

522121 Belanja Jasa Pos dan Giro 3,800,000 408,000 831.37

522131 Belanja Jasa Konsultan 31,487,500

522141 Belanja Sewa 2,450,916,561 1,667,892,878 46.95

Pengembalian Belanja Sewa (2,600,000) - 0.00

522151 Belanja Jasa Profesi 2,791,620,000 2,113,314,000 32.10

Pengembalian Belanja Jasa Profesi (2,920,000) (2,680,000) 8.96

522191 Belanja Jasa Lainnya 2,224,866,939 1,981,188,509 12.30

523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16,141,549,647 17,479,878,056 (7.66) Pengembalian Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (16,960,421) (2,631,757) 544.45

523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

539,207,120 280,893,430 91.96

523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 12,667,470,338 11,373,147,543 11.38 523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin3,088,238,700 718,121,040 330.04

523129 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1,456,998,410 1,268,598,800 14.85

523133 Belanja Pemeliharaan Jaringan 50,500,000 98,281,100 (48.62)

523136 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jaringan - 11,899,000 0.00

524111 Belanja Pejalanan Biasa 30,861,080,532 21,640,743,852 42.61

Pengembalian Belanja Pejalanan Biasa (191,705,036) (137,545,549) 39.38

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 1,577,411,500 1,041,535,000 51.45

Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (750,000) (300,000) 0.00

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31,900,000 2,300,000 1,286.96

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 537,929,395 734,468,541 (26.76) Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

(2,250,000) (1,576,000) 42.77

524211 Belanja Perjalanan Biasa-Luar Negeri 1,330,487,537 957,067,871 39.02

Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri - (2,090,720) 0.00

524212 Belanja Perjalanan Tetap-Luar Negeri - 27,969,950 0.00

524219 Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 109,459,618 312,301,473 (64.95)

Pengembalian Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri - (5,378,716) (100.00) 526112 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda- 453,146,000 (100.00)

526113 Belanja Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

2,216,179,500 268,417,000 725.65

526115 Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

205,100,000 120,750,000 69.86

526311 Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

775,923,500 270,180,000 187.19

212,129,033,912 216,280,384,375 (1.92) Jumlah Belanja Barang

Page 47: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-42-

Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 2,01 persen bila dibandingkan

dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan terdapat salah pembebanan Akun

Perjalanan Lainnya –LN (524219) sebesar Rp50.000.000,00 satker PTBBN,sebesar

Rp38.814.000,00 satker PSTNT dan sebesar Rp5.000.000,00 satker PTKMR, sebesar

Rp15.645.618,00 saker PSTBM yang seharusnya menggunakan Akun Belanja

Perjalanan Biasa-LN (524211) .

Terdapat kesalahan pengganggaran dan penggunaan akun Belanja Jasa Pos dan Giro

(522121) pada satker PTBBN, karena berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada

Bagan Akun Standar, akun 522121 digunakan untuk mencatat pengakuan beban jasa

perbendaharaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pos.

Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

(521811) sebesar Rp10.505.000,00 pada satker PTBBN yang digunakan untuk

membeli peralatan dan mesin berupa kotak dan meja peraga batang kendali reaktor

Triga dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.

Terdapat kesalahan penggunaan akun belanja non persediaan yang menghasilkan

barang persediaan untuk satker PSTBM dan PTKRN:

• Belanja Keperluan Perkantoran (521111) yang menghasilkan barang persediaan

pada satker PSTBM senilai Rp37.779.220,00

• Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111) yang menghasilakan

barang persediaan pada satker PSTBM senilan Rp3.696.000,00

• Belanja Bahan (521211) yang menghasilkan barang persediaan pada satker

PSTBM senilai Rp24.204.900,00

• Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) yang menghasilkan barang

persediaan pada satker TBM senilai Rp1.000.000,00

• Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) yang menghasilkan pertsediaan

pada satker PSTBM senilai Rp3.870.000,00

• Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin (532121) yang menghasilkan

persediaan pada satker PSTBM senilai Rp3.306.000,00

• Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121) yang menghasilkan barang

persediaan pada satker PTKRN senilai Rp6.350.000,00

Page 48: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-43-

• Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523123) yang menghasilkan

barang persediaan pada satker PTKRN senilai Rp2.750.000,00

Belanja Modal

Rp251.255.205.683,00

B.2.3 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp251.255.205.683,00 dan

Rp85.636.152.941,00. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk

perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode

akuntansi.

Rincian Belanja Modal per satker di lingkup BATAN untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 23 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal per Satuan Kerja 31 Desember 2018

No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran

1 Inspektorat 225.000.000 224.370.000 99,72 2 Kantor Pusat 17.107.876.000 7.639.368.162 44,65 3 PAIR 55.325.684.000 53.090.980.353 95,96 4 PDK 2.429.000.000 2.365.256.500 97,38 5 PKSEN 6.425.650.000 6.378.908.870 99,27 6 PPIKSN 3.884.892.000 3.117.349.146 80,24 7 PRFN 13.519.328.000 12.977.047.500 95,99 8 PRSG 63.183.317.000 61.094.435.800 96,69 9 PSMN 2.984.010.000 2.983.736.196 99,99

10 PSTA 7.500.000.000 7.329.589.427 97,73 11 PSTBM 11.782.000.000 11.706.631.370 99,36 12 PSTNT 5.949.626.000 5.754.600.817 96,72 13 PTBBN 8.091.600.000 7.885.906.360 97,46 14 PTBGN 9.500.000.000 9.457.408.915 99,55 15 PTKMR 5.262.480.000 4.786.101.286 90,95 16 PTKRN 2.588.945.000 2.578.822.384 99,61 17 PTLR 4.953.861.000 4.924.465.727 99,41 18 PTRR 10.624.809.000 10.591.669.128 99,69 19 Pusdiklat 1.674.950.000 1.530.400.100 91,37 20 STTN 36.396.801.000 34.838.157.642 95,72

269.409.829.000 251.255.205.683 93,26 Jumlah Belanja Modal

Adapun rincian perbandingan realisasi Belanja Modal BATAN untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 49: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-44-

Tabel 24 Perbandingan Realisasi BeIanja Modal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 214.764.545.445 39.478.780.039 444,00

5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 30.583.565.505 45.565.500.169 (32,88)

5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 198.960.000 159.170.000 25,00

5361 Belanja Modal Lainnya 5.726.935.035 480.631.500 1.091,54

251.274.005.985 85.684.081.708 193,26

Pengembalian Belanja Modal (18.800.302) (47.928.767) 0.00

251.255.205.683 85.636.152.941 193,40

% Naik (Turun)

Jumlah Belanja Kotor

Jumlah Belanja Modal

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja modal untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 193,4 persen bila dibandingkan

dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:

1. Adanya Pengadaan Genset dan Level Gouging.

2. Adanya Kenaikan belanja modal untuk mendukung proses penelitian Dokumen

Teknis Kajian Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir dan Metode Standar

Pengujian Material pada satker PTKRN.

3. Adanya Pengadaan kendaraan roda empat pada satker PTKRN.

4. Adanya Pengadaan peralatan dan mesin berupa Tungku Atomizer,Hand and Foot

Monitor

5. Adanya Prioritas Anggaran BATAN Tahun 2018 pada pemenuhan belanja modal

guna mengganti peralatan yang sudah usang sehingga dapat meningkatkan kinerja

satker dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

6. Adanya Pengadaan belanja modal dan Pesawat Sinar X pada satker PSMN.

7. Adanya Meningkatnya kebutuhan modal peralatan dan mesin untuk menunjang

kegiatan operasi reactor (revitalisasi Sistem RSG-GAS) antara lain penagadaan

Chiller,X-Ray Radiography,Revitalisasi Sistem Chiller QKJ 01,Revitalisasi

Sistem Chiller AC-OB dan AHU AC-OB dan Pemipaan,Sistem Cooling

Tower,Spectrometric Portable Radiation Scanner,Sistem Monitor Radionuklida

Keluaran Gas Buang RSG-GAS,Sistem Alarm Kebakaran dan Sistem Seismic

Switch pada satker PRSG.

Belanja Modal

Peralatan dan Mesin

Rp214.748.213.945,00

B.2.3.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp214.748.213.945,00 dan Rp39.469.820.272,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan

Page 50: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-45-

dan Mesin 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 444,1 persen bila

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:

1.Meningkatnya kebutuhan belanja modal peralatan dan mesin untuk menunjang

kegiatan operasi reaktor pada satker PRSG.

2. Pengadaan Genset dan Leve Gouging pada satker Pusdiklat

3. Pengadaan alat pendukung proses penelitan Dokumen Teknis Kajian Teknologi dan

Keselamatan Reaktor Nuklir dan Metode Standar Pengujian Material berupa fasilitas

uji sistem reaktor HTGR yang digunakan untuk sistem proteksi reaktor HTGR dan

pengadaan kendaran dinas roda 4 dikarekan usang pada satker PTKRN.

4. Pengadaan peralatan dan mesin berupa Tungku Atomizer dan Hand and Food

Monitor.

5. Pengadaan peralatan dan mesin untuk Pengembangan Aplikasi System Informasi

Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir,Optimalisasi Pengembangan Sarana System

Preservasi Pengetahuan Nuklir,Layanan Utilitas dan Pengelolaan Dokumen

Kawasan,SistemPenunjang Keputusan (SPK) Kedaruratan Nuklir dan juga Dukungan

Administrasi Layanan Perkantoran pada satker PPIKSN.

6. Pengadaan Belanja Modal Pesawat Sinar X pada satker PSMN

7. Pengadaan belanja modal peralatan dan mesin berupa Seismik Refleksi,Total

XRF,Mixer Milling,Alat Multi Channel Resistivitymeter,Kendaraan dinas

Operasional Double Gardan Roda 4 Mitsubishi Triton,Magnetic Mineral

Separator,Kendaraan dinas Operasional (Bus) Tahun 2018,Alpha/Beta Particulate

Monitor+Display pada satker PTBGN.

Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 25

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 202.833.059.504 36.112.315.139 461,67

Pengembalian Belanja Modal Peralatan dan Mesin 16.331.500- (8.959.767) 82,28

532112 Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 2.693.406.600 - 0.00532113 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis

Peralatan dan Mesin36.180.000 - 0.00

532118 Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin 28.210.000 - 0.00

532121 Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 9.173.689.341 3.366.464.900 172,50

214.748.213.945 39.469.820.272 444,08 Jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)

Akun

Page 51: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-46-

Informasi Lainnya :

- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin

(532111) sebesar Rp7.425.000,00 pada satker PTBBN yang digunakan untuk

membeli barang ekstrakomptabel berupa 9 buah Meja kerja kayu, yang

seharusnya menggunakan Belanja Keperluan Perkantoran (521111) dan

belum dilakukan revisi akun ke KPPN.

- Terdapat akun belanja modal (532111) pada satker PPIKSN yang diguanakan

bukan untuk perolehan asset tetap tetapi digunakan untuk perolehan barang

ekstrakomtabel sebesar Rp950.000,00 berupa 1 buah lemari kayu, dan sampai

dengan akhir periode pelaporan dikarenakan pertimbangan manajemen tidak

dilakukan ralat dokumen maka dilakukan jurnal koreksi.

- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin

(321111) sebesar Rp800.000,00 satker Inspektorat yang digunakan untuk

membeli barang ekstrakomtabel berupa 1 buah external hardisk, yang

seharusnya menggunakan belanja barang,karena harganya dibawah nilai

kapitalisasi.

- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Penambahan Nilai Peralatan

dan Mesin (532121) sebesar Rp950.000,00 satker PSTNT yang digunakan

untuk membayar biaya bongkar pasang kompresor chiller 5 PK An. Inti Jaya

Cool, yang seharusnya menggunakan Belanja Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin (523121) dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.

- Terdapat penggunaan akun Belanja Peralatan dan Mesin (532111) sebesar

Rp999.500,00 satker PSMN yang digunakan untuk membeli barang

ekstrakomtabel berupa 1 buah dispenser.

- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin

(532111) sebesar Rp116.186.000,00 satker STTN yang digunakan untuk

membeli barang ekstrakomtabel berupa peralatan Dormitory STTN dan

Exhaust Fan untuk Laboratorium Kimia yang seharusnya menggunakan

Belanja Barang dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.

Belanja Modal Gedung

dan Bangunan

Rp30.581.096.703,00

B.2.3.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp30.581.096.703,00 dan Rp45.528.174.169,00. Realisasi Belanja Modal Gedung

dan Bangunan 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 32,83 persen bila

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya

pembangunan gedung dan bangunan secara swakelola di entitas selama tahun 2018.

Page 52: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-47-

Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 26 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.841.901.000 41.697.920.464 (95,58)

Pengembalian Belanja Modal Gedung dan Bangunan - (37.326.000) (100,00) 533113 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis

Gedung dan Bangunan65.400.000 - 0.00

533115 Belanja Modal Pengaw asan dan Perencanaan Gedung dan Bangunan

154.804.200 - 0.00

533121 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 28.521.460.305 3.867.579.705 637,45

533121 Pengemb Bel. Penamabhan Nilail Gedung dan Bangun (2.468.802) - 0.00

30.581.096.703 45.528.174.169 (32,83) Jumlah Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)Akun

- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Penambahan Nilai Gedung dan

Bangunan (533121) sebesar Rp21.000.000,00 satker PSTNT yang digunakan

untuk membayar revitalisasi gedung dan bangunan ekstrakomtabel berupa

revitalisasi instalasi supali listrik An. Wismar Intan Purnama, yang

seharusnya menggunakan B elanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

(523111) dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.

- Terdapat salah pembebanan akun belanja modal upah tenaga kerja dan honor

pengelola peralatan dan mesin (532113) yang menggunakan akun belanja

modal upah tenaga kerja dan honor pengelola gedung dan bangunan (533113)

sebesar Rp2.730.000,00 satker PTBBN.

- Terdapat kesalahan penggunaan Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang

menghasilkan BMN ekstrakomptabel pada beberapa satker:

Satker Nilai

Inspektorat 800.000 Kantor Pusat 950.000 PAIR 102.264.000 PPIKSN 950.000 PRFN 25.000.000 PSMN 999.500 PSTBM 24.540.272 PTBBN 7.425.000 PTKMR 4.988.000 PTKRN 829.300 STTN 116.186.000 Jumlah 284.932.072

Page 53: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-48-

Belanja Modal Jalan,

Irigasi dan Jaringan

Rp198.960.000,00

B.2.3.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp198.960.000,00 dan Rp159.170.000,00. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan

Jaringan 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 25 persen bila dibandingkan

dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan dengan adanya pengaspalan jalan di

kawasan nuklir Yogya.

Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai

berikut: Tabel 27

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

534161 Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan 198.960.000 159.170.000 25,00

198.960.000 159.170.000 25,00 Jumlah Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)

Akun

Belanja Modal Lainnya

Rp5.726.935.035,00

B.2.3.4 Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp5.726.935.035,00 dan

Rp478.988.500,00. Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 mengalami

kenaikan sebesar 1095,6 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini

disebabkan oleh:

1. Kebutuhan Aplikasi dan Software di Era Revolusi Industri 4.0 mengalami

peningkatan.

2. Adanya pembelian software ARCGIS guna mendukung kegiatan survey geologi

bidang BTPPL pada satker PTLR.

3. Adanya Pembelian software SolidWork yang digunakan untuk simulasi sistem

reaktor pada satker PTKRN.

4. Adanya pengadaan belanja modal lainnya berupa Softtware Add-on Multiple Intake

Regimes satker PPIKSN.

5. Adanya Belanja Modal lainnya /Pembelian Buku pada Tahun 2018 satker PAIR.

6. Penambahan nilai aset tetap lainnya berupa penambahan nilai pengembangan

System Akademik Terpadu (SINAU) satker STTN.

Page 54: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

-49-

Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 28 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

536111 Belanja Modal Lainnya 5.611.215.035 390.631.500 1.336,45

Pengembalian Belanja Modal Lainnya - (1.643.000) (100,00) 536121 Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau aset

lainnya115.720.000 90.000.000 28,58

5.726.935.035 478.988.500 1.095,63 Jumlah Belanja Modal Lainnya

Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)

Akun

Page 55: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 50 -

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

ASET

Aset Lancar

Rp70.724.040.620,00

C.1 Aset Lancar

Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar Rp70.724.040.620,00 dan Rp62.775.137.928,00. Aset

lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau

dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal

pelaporan.

Kas di Bendahara

Pengeluaran Rp668.429.983,00

C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran pada Badan Tenaga Nuklir Nasional

per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing

sebesar Rp668.429.983,00 dan Rp603.658.983,00. Kas di Bendahara

Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi

tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari Uang

Persediaan/Tambahan Uang Persediaan yang belum dipertanggung

jawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.

Rincian perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 29 Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017

111611 Kas di Bendahara Pengeluaran 435.559.983 435.559.983

111613 Kas di Bendahara Pengeluaran TUP 232.870.000 168.099.000

668.429.983 603.658.983 Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran

Keterangan:

1. Terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran sebesar

Rp603.658.983,00 pada satker PAIR yang terdiri dari Kas UP senilai

Rp435.559.983,00 dan TUP senilai Rp168.099.000,00 yang belum

dipertanggungjawabkan sampai dengan periode pelaporan. Hal ini

disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang oleh Bendahara

Pengeluaran.

Berdasarkan atas laporan Hasil Verifikasi kerugian Negara tersebut,

BPK menerbitkan Surat Nomor 3/S/II/01/2019 tanggal 18 Januari

Page 56: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 51 -

2019 dan diterima oleh BATAN tanggal 25 maret 2019 perihal

penilaian dan/atau penetapan kasus kerugian negara. Dalam surat

tersebut BPK menetapkan jumlah kerugian negara sebesar

Rp736.022.580,00 dan merekomendasikan kepada kepala BATAN

agar memprotes penyelesaian kasus kerugian negara tsb melalui

Surat Keterangan tanggung Jawab Mutlak (SKTJM). Menindaklanjuti

hal tersebut telah ditertibkan SKTJM a.n BM pada tanggal 1 April

2019. Nilai kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp736.022.580,00

masih tercatat di neraca dan akan reklasifikasi menjadi piutang TP

pada Laporan Keuangan Tahun 2019.

2. Terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran TUP sebesar

Rp64.771.000,00 pada satker PPIKSN yang merupakan pengajuan

sisa TUP uang makan pegawai yang melebihi saldo pagu

anggarannya. Terkait hal tersebut disetor tanggal 7 Januari 2019.

Kas Lainnya dan Setara

Kas Rp548.841.411,00

C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas

Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp548.841.411,00 dan

Rp332.409.648,00. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada

di bawah tanggungjawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari

UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai.

Rincian perbandingan kas lainnya dan setara kas per 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 30 Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017

111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 1.374.373 1.374.373

111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 432.983.718 186.988.094 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum

Disahkan114.483.320 144.047.181

548.841.411 332.409.648 Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas

Keterangan:

1. Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2018 sebesar

Rp548.841.411,00 terdiri dari:

a. Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.374.373,00

terdapat pada satker PAIR berupa jasa giro dari empat rekening

Page 57: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 52 -

hibah.

b. Kas lainnya di K/L dari hibah sebesar Rp432.983.718,00 merupakan

penerimaan hibah dari IAEA yang sudah disahkan melalui SP2HL ke

KPPN namun belum ada realisasi belanja, dengan rincian pada satker

PTKMR sebesar Rp21.867.505,00, PSTNT sebesar Rp287.394,00,

PRFN sebesar Rp997,00, PTRR sebesar Rp2.253.943,00 dan satker

PAIR sebesar Rp408.573.879,00

Kas lainnya di K/L dari hibah pada satker PAIR sebesar

Rp408.573.879,00, terdiri dari:

i. Saldo hibah di rekening sebesar Rp276.210.282,00

ii. Saldo tunai hibah sebesar Rp132.363.597,00 merupakan dana hibah

yang belum dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran

sampai dengan periode pelaporan.

Atas permasalahan tersebut, Tim Penyelesaian Kerugian

Negara (TPKN) BATAN telah menyampaikan Laporan Hasil

Verifikasi Kerugian Negara Nomor R-3125/KA.BATAN/KU

06/03/2018 tanggal 22 Maret 2018 kepada Ketua Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan bendahara pengeluaran

PAIR tahun 2017 telah menandatangani Surat Keterangan

Tanggung Jawab Mutlak pada tanggal 26 Februari 2018 yang

menyatakan akan bertanggung jawab atas kerugian negara

yang disebabkan oleh kelalaian dan penyalahgunaan

wewenang selaku bendahara.

c. Kas lainnya di KL dari hibah IAEA yang belum disahkan sebesar

Rp114.483.320,00, merupakan penerimaan hibah yang sudah masuk

rekening namun belum digunakan dan belum disahkan ke KPPN

terdapat pada satker PSTNT.

Belanja Dibayar Dimuka

(prepaid)

Rp153.609.000,00

C.1.3 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)

Nilai Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp153.609.000,00 dan

Rp136.205.666,00. Belanja Dibayar Dimuka merupakan hak yang masih

harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah

dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima

seluruhnya.

Page 58: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 53 -

Rincian perbandingan belanja dibayar dimuka per 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 31 Perbandingan Rincian Belanja Dibayar Dimuka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Keterangan

114112 Belanja Barang yang Dibayar Dimuka 135.274.000 101.029.000 Sisa Voucher BBM 31

Desember 2018

114112 Belanja Barang yang Dibayar Dimuka (PKSEN) 18.335.000 35.176.666 Sewa Lahan

153.609.000 136.205.666 Jumlah Belanja Dibayar Dimuka

Keterangan :

1. Belanja Barang yang Dibayar Dimuka sebesar Rp135.274.000,00

merupakan sisa pemakaian voucher BBM tahun 2018 yang terdapat

pada satker sebagai berikut :

No Satker Jumlah

1 Kantor Pusat 2.700.000

2 PAIR 2.200.000

3 PDK 4.820.000

4 PKSEN 6.400.000

5 PPIKSN 32.550.000

6 PRFN 6.400.000

7 PRSG 6.300.000

8 PSTA 15.760.000

9 PSTBM 2.550.000

10 PTBBN 6.350.000

11 PTKMR 23.700.000

12 PTLR 7.250.000

13 Pusdiklat 8.944.000

14 STTN 9.350.000

135.274.000 JUMLAH BELANJA DIBAYAR DIMUKA

2. Belanja Barang yang Dibayar Dimuka sebesar Rp18.335.000,00

merupakan sewa lahan yang terdapat pada satker PKSEN dengan rincian

sebagai berikut :

Page 59: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 54 -

No Lokasi Jumlah

1 Legok, Banten 1,750,000

2 Tempilang Babar 550,000

3 Air Gegas Basel 3,300,000

4 Sungai Liat dan Parit Tiga 2,310,000

5 Tukak Sadai 3,300,000

6 Trangkil, Gebog dan Pecangan 7,125,000

18,335,000 JUMLAH BELANJA DIBAYAR DIMUKA

Piutang Bukan Pajak Rp4.362.560.602,00

C.1.4 Piutang Bukan Pajak

Nilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar Rp4.362.560.602,00 dan Rp3.385.333.470,00.

Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang

atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan

pembayarannya.

Piutang bukan pajak pada BATAN terdiri dari Piutang Penerimaan Negara

Bukan Pajak dan Piutang Lainnya. Adapun rincian perbandingan piutang

bukan pajak per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai

berikut: Tabel 32

Perbandingan Rincian Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017

115211 Piutang PNBP 3.039.088.704 2.932.777.881

115212 Piutang Lainnya 1.323.471.898 452.555.589

4.362.560.602 3.385.333.470 Jumlah Piutang Bukan Pajak

Rincian piutang bukan pajak per 31 Desember 2018 menurut Jenis Piutang

adalah sebagai berikut:

Page 60: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 55 -

1. Piutang PNBP Tabel 33

Rincian Piutang PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018 Akun Uraian Jumlah

Debitur Nilai Piutang Keterangan

115211 Piutang pendapatan jasa 1,228,386,704

PAIR 672,413,333

PRFN 15,750,979

PRSG 230,401,497

PTBBN 267,347,000

PTBGN 11,513,495

PTKMR 28,600,000

PTRR 2,360,400 115211 Piutang pendapatan sewa tanah,

gedung dan bangunan 1,799,282,000

Kantor Pusat 1,799,282,000

115211 Piutang pendapatan uang pendidikan (satker STTN)

11,420,000

STTN 11,420,000

3,039,088,704 Jumlah Piutang PNBP

Adapun mutasi piutang PNBP dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2017 2.932.777.881

Mutasi Tambah: 1.518.852.537

Piutang pendapatan jasa (425289) 1.356.567.663

Piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan (425131) 3.810.000

Piutang pendapatan uang pendidikan (425412) 132.660.000

Piutang pendapatan denda keterlambatan pekerjaan pemerintah (425811) 25.814.874

Mutasi Kurang: (1.412.541.714)

Pembayaran Piutang pendapatan jasa (425289) (1.260.261.714)

Pembayaran Piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan (425131) (26.200.000)

Pembayaran Piutang pendapatan uang pendidikan (425412) (126.080.000)

Saldo per 31 Desember 2018 3.039.088.704 Keterangan:

1. Mutasi tambah Piutang PNBP sebesar Rp1.518.852.537,00, terdiri dari:

− Piutang pendapatan jasa sebesar Rp1.356.567.663,00 terdapat pada

satker PAIR senilai Rp672.413.333,00; PTBBN senilai

Rp282.037.000,00 (jasa pengujian); PTKMR senilai

Rp157.100.000,00 (jasa TLD dan kalibrasi); dan PRSG senilai

Rp245.017.330,00 (jasa iradiasi).

− Piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar

Page 61: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 56 -

Rp3.810.000,00 terdapat pada satker PTBGN yang merupakan sewa

kantin.

− Piutang pendapatan uang pendidikan sebesar Rp132.660.000,00

terdapat pada satker STTN.

− Piutang pendapatan denda keterlambatan pekerjaan pemerintah

sebesar Rp25.814.874,00 terdapat pada satker PTRR senilai

Rp2.360.400,00 (Pengadaan Monitor Kontaminasi Personil oleh PT.

Mitra Adi Raharja); PRFN senilai Rp15.750.979,00 (pekerjaan PT

Serviam dan PT Mega Buana); dan PTBGN senilai Rp7.703.495,00

(pekerjaan PT. Yakin Makmur)

2. Mutasi kurang Piutang PNBP sebesar Rp1.412.541.714,00, terdiri dari:

− Pembayaran piutang pendapatan jasa sebesar Rp1.260.261.714,00

terdapat pada satker PAIR senilai Rp446.465.000,00, PTBBN senilai

Rp61.400.000, PTKMR senilai Rp139.850.000,00 dan PRSG senilai

Rp612.546.714,00.

− Pembayaran piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan

sebesar Rp26.200.000,00 terdapat pada satker Kantor Pusat senilai

Rp25.000.000,00 dan Pusdiklat senilai Rp1.200.000,00

− Pembayaran piutang pendapatan uang pendidikan sebesar

Rp126.080.000,00 terdapat pada satker STTN.

Informasi Lainnya :

Atas pemanfaatan sebagian tanah BATAN oleh PT.INUKI mulai dari 01

Februai 2017 sampai dengan 31 Desember 2018 terdapat potensi pendapatan

BMN BATAN senilai Rp1.724.311.917,00 dengan rincian pada tabel sebagai

berikut :

Periode Sewa Periode Sewa(Bulan) Nilai Sewa Per Bulan Nilai (Rp)

1 Februari 2017 -31 Desember 2018 11 74.970.083,33 824.670.917

1 Januari 2018 -31 Desember 2018 12 74.970.083,33 899.641.000

1.724.311.917 Jumlah Potensi Pendapatan s.d 31 Desember 2018

Page 62: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 57 -

2. Piutang Lainnya Tabel 34

Rincian Piutang Lainnya per Satuan Kerja 31 Desember 2018 Akun Satker Nilai Piutang Keterangan

Inspektorat 3,069,001

Kantor Pusat 706,312,218

PAIR 71,041,093

PDK 13,548,716

PKSEN 21,716,763

PPIKSN 52,735,925

PRFN 32,328,019

PRSG 91,427,748

PSMN 2,693,023

PSTA 55,529,573

PSTBM 18,592,611

PSTNT 21,861,643

PTBBN 43,240,505

PTBGN 3,446,127

PTKMR 19,005,623

PTKRN 9,825,025

PTLR 36,510,848

PTRR 24,557,722

Pusdiklat 7,988,935

STTN 88,040,780

1,323,471,898 Jumlah Piutang Lainnya

Potongan tunkin, potongan uang makan dan jaminan

pemeliharaan115212

Adapun mutasi piutang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2017 452.555.589

Reklasifikasi Piutang Lainnya dari Piutang Jangka Pendek Lainnya

7.350.495

Saldo per 31 Desember 2017 setelah ditambah Piutang Jangka Pendek Lainnya 459.906.084

Mutasi Tambah: 1.273.726.260 Piutang Lainnya: pengembalian kelebihan belanja uang makan 209.818.300

Piutang Lainnya: pengembalian kelebihan belanja tunjangan pegawai

332.801.670

Piutang Lainnya: pengembalian perjadin 4.398.000

Piutang Lainnya: kekurangan volume pekerjaan 39.720.690

Piutang Lainnya: Pendapatan Lain-lain 686.987.600

Mutasi Kurang: (410.160.446)

Pembayaran piutang lainnya TAYL di tahun 2018 (402.055.030)

Reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang Lainnya (8.105.416)

Saldo per 31 Desember 2018 1.323.471.898

Page 63: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 58 -

Keterangan :

− Mutasi tambah piutang pengembalian perjalanan dinas sebesar

Rp4.398.000,00 akibat dari pemahalan harga tiket perjalanan dinas

pada satker Kantor Pusat.

− Mutasi tambah piutang kekurangan volume pekerjaan sebesar

Rp39.720.690,00 merupakan Kekurangan Volume Hasil Pekerjaan

Revitalisasi Gedung STTN senilai Rp17.986.212,00 dan Konstruksi

Dormitory STTN senilai Rp15.703.586,00 serta Kekurangan Volume

Hasil Pekerjaan Revitalisasi Gedung 90 satker PPIKSN senilai

Rp6.030.892,00.

− Mutasi tambah berupa piutang pendapatan lain-lain sebesar

Rp686.987.600,00 merupakan piutang atas jaminan pelaksanaan yang

terdapat pada satker Kantor Pusat senilai Rp620.932.600,00 dan

PRSG senilai Rp63.250.000,00 serta double realisasi atas pembelian

alat di satker PRFN senilai Rp2.805.000,00.

Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih-Piutang Bukan

Pajak

(Rp1.812.098.394,00)

C.1.5 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

(Rp1.812.098.394,00) dan (Rp1.807.212.254,00). Penyisihan piutang tidak

tertagih-piutang bukan pajak adalah merupakan estimasi atas

ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas

piutang masing-masing debitur.

Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-piutang bukan pajak berdasarkan

kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Page 64: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 59 -

Tabel 35 Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak

31 Desember 2018

Kualitas Piutang Nilai Piutang Bukan Pajak % Penyisihan Nilai Penyisihan di

SAIBA

Piutang PNBP: 3.039.088.704 1.805.481.034

Lancar 1.239.806.704 0,50% 6.199.034

PAIR 672.413.333 0,50% 3.362.067

PRFN 15.750.979 0,50% 78.755

PRSG 230.401.497 0,50% 1.152.008

PTBBN 267.347.000 0,50% 1.336.735

PTBGN 11.513.495 0,50% 57.567

PTKMR 28.600.000 0,50% 143.000

PTRR 2.360.400 0,50% 11.802

STTN 11.420.000 0,50% 57.100

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet 1.799.282.000 100% 1.799.282.000

Kantor Pusat 1.799.282.000 100% 1.799.282.000

Piutang Lainnya: 1.323.471.898 6.617.360

Lancar 1.323.471.898 0,50% 6.617.360

Inspektorat 3.069.001 0,50% 15.345

Kantor Pusat 706.312.218 0,50% 3.531.561

PAIR 71.041.093 0,50% 355.205

PDK 13.548.716 0,50% 67.744

PKSEN 21.716.763 0,50% 108.584

PPIKSN 52.735.925 0,50% 263.679

PRFN 32.328.019 0,50% 161.640

PRSG 91.427.748 0,50% 457.139

PSMN 2.693.023 0,50% 13.465

PSTA 55.529.573 0,50% 277.648

PSTBM 18.592.611 0,50% 92.963

PSTNT 21.861.643 0,50% 109.308

PTBBN 43.240.505 0,50% 216.203

PTBGN 3.446.127 0,50% 17.231

PTKMR 19.005.623 0,50% 95.028

PTKRN 9.825.025 0,50% 49.125

PTLR 36.510.848 0,50% 182.554

PTRR 24.557.722 0,50% 122.789

Pusdiklat 7.988.935 0,50% 39.945

STTN 88.040.780 0,50% 440.204

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

1.812.098.394 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-

Piutang Bukan Pajak

Page 65: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 60 -

Keterangan:

1. Penyisihan piutang bukan pajak berkualitas lancar sebesar

Rp12.816.393,00 terdiri dari penyisihan piutang tidak tertagih-piutang

PNBP sebesar Rp6.199.034,00, dan penyisihan piutang tidak tertagih-

piutang lainnya sebesar Rp6.617.359,00.

2. Penyisihan piutang bukan pajak berkualitas macet sebesar

Rp1.799.282.000,00, merupakan sewa tanah yang berlokasi di Kawasan

Nuklir Serpong oleh PT INUKI (Persero), dikategorikan macet

berdasarkan Surat Penagihan Ketiga Nomor B-6510/BATAN/UM/PL 02

01/06/2016 tanggal 23 Juni 2016. Piutang tersebut beralih pengurusannya

kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sesuai surat Nomor

SP3N-01/PUPNC.10.02/2018 tanggal 10 Januari 2018.

Bagian Lancar Tagihan

TP/TGR Rp21.136.000,00

C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR)

Nilai Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

Rugi per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp21.136.000,00 dan Rp89.052.000,00. Bagian lancar

tagihan TP/TGR merupakan tagihan TP/TGR yang akan jatuh tempo dalam

12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.

Rincian perbandingan bagian lancar tagihan TP/TGR per 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 36

Perbandingan Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Jenis Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Bagian Lancar Tagihan TGR yang dikelola BATAN 21.136.000 89.052.000

Bagian Lancar Tagihan TGR yang dikelola KPKNL - -

Jumlah Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 21.136.000 89.052.000 Keterangan:

Piutang Tagihan TP/TGR yang diserahkan penagihannya kepada Panitera

Urusan Piutang Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, karena

berkualitas macet, maka nilai piutang tersebut tetap disajikan sebagai piutang

jangka panjang dan tidak direklasifikasi menjadi aset lancar.

Adapun rincian bagian lancar tagihan TP/TGR menurut nama Debitur per

31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Pendukung Laporan Keuangan

ini.

Page 66: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 61 -

Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih-Bagian Lancar

Tagihan TP/TGR

(Rp105.680,00)

C.1.7 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan

TP/TGR

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp105.680,00) dan (Rp445.260,00).

Penyisihan piutang tidak tertagih-bagian lancar tagihan TP/TGR adalah

merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang

ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur.

Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-bagian lancar tagihan TP/TGR

berdasarkan kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut: Tabel 37

Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018

Kualitas Piutang Nilai Bagian Lancar Tagihan TP/TGR % Penyisihan Nilai Penyisihan di

SAIBA

Lancar 21.136.000 0,5% 105.680

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

105.680 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-

Bagian Lancar Tagihan TP/TGR

Persediaan Rp66.781.667.698,00

C.1.8. Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp66.781.667.698,00 dan Rp60.036.135.675,00. Persediaan

adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang

diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional, dan/atau

untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Rincian persediaan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

sebagai berikut:

Page 67: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 62 -

Tabel 38 Rincian Persediaan 31 Desember 2018

Akun Uraian Saldo Awal (31 Desember 2017) Mutasi Saldo Akhir

(31 Desember 2018)

117111

Barang Konsumsi (Alat tulis kantor, kertas dan cover, bahan cetak, bahan komputer, alat listrik, perlengkapan dinas dan alat/bahan untuk kegiatan kantor lainnya)

4,388,964,554 461,763,454 4,850,728,008

117113Bahan Untuk Pemeliharaan (Bahan/alat rumah tangga, bahan pembersih, dan perabot kantor lainnya)

406,428,785 110,807,624 517,236,409

117114

Suku Cadang (alat angkutan, alat besar, alat kedokteran, alat laboratorium, alat studio dan kommunikasi, alat pertanian, alat bengkel dan suku cadang lainnya)

16,211,111,538 (89,807,239) 16,121,304,299

117121 Pita Cukai, Materai dan Leges - 450,000 450,000

117122 Tanah Bangunan untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat 268,417,000 2,216,179,500 2,484,596,500

117123 Hewan dan Tanaman untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat - - -

117124 Peralatan dan Mesin untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat 1,048,082,000 (535,478,000) 512,604,000

117128 Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat 266,369,375 190,554,050 456,923,425

117131

Bahan Baku (bahan bangunan/konstruksi, bahan kimia, bahan bakar dan pelumas, bahan baku, bahan kimia nuklir dan bahan lainnya)

35,452,128,905 4,114,113,991 39,566,242,896

117199Persediaan Lainnya (Obat, komponen peralatan, pipa air besi tuang, pipa plastik pvc, komponen bekas dan pipa bekas)

1,994,633,518 276,948,643 2,271,582,161

60,036,135,675 6,745,532,023 66,781,667,698 Jumlah Persediaan Adapun rincian persediaan per satker menurut aplikasi SIMAK-BMN adalah

sebagai berikut:

No. Satuan Kerja 31 Desember 2018 31 Desember 2017

1 Inspektorat 48,530,000 35,935,800

2 Kantor Pusat 4,113,540,867 4,113,540,867

3 PAIR 4,204,382,518 1,509,851,252

4 PDK 708,290,389 1,019,652,375

5 PKSEN 334,740,621 303,545,840

6 PPIKSN 464,799,630 542,892,725

7 PRFN 408,208,882 413,923,246

8 PRSG 34,566,602,401 27,801,802,058

9 PSMN 18,509,045 14,831,025

10 PSTA 1,480,268,333 2,258,594,815

11 PSTBM 92,050,489 385,677,905

12 PSTNT 88,604,210 103,933,840

13 PTBBN 13,547,078,930 14,981,990,068

14 PTBGN 488,391,100 546,174,170

15 PTKMR 1,070,956,635 1,274,063,754

16 PTKRN 118,301,829 96,253,890

17 PTLR 1,542,696,819 1,493,276,103

18 PTRR 2,502,774,370 1,620,793,428

19 Pusdiklat 617,820,780 747,006,532

20 STTN 365,119,850 40,157,625

66,781,667,698 59,303,897,318 Jumlah

Page 68: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 63 -

Informasi Lainnya:

a. Tanah Bangunan untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat senilai

Rp2.484.596.500,00 merupakan rencana hibah keluar satker PAIR yang

belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah Kabupaten Musirawas,

Kabupaten Klaten dan Kabupaten Polewali Mandar.

b. Peralatan dan Mesin untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat

senilai Rp512.604.000,00 merupakan hibah keluar satker PAIR senilai

Rp453.146.000,00 dan Kantor Pusat senilai Rp59.458.000,00.

c. Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat senilai

Rp456.923.425,00 merupakan pembelian satker PDK untuk diserahkan

kepada Pemerintah Kabupaten Kudus dan Pemerintah Daerah Bangka

Belitung.

d. Pada tahun 2018 terdapat koreksi persediaan berdasarkan hasil audit BPK

yang telah ditindaklanjuti dengan rincian:

− Koreksi atas selisih stock opname Erbium Oxide Aldrich 20, 3239, 25

gram berkurang 4 botol senilai Rp104.800.000,00 pada satker

PTBBN

− Koreksi atas selisih stock opname solar berlebih 634 liter senilai

Rp10.176.968,00 pada satker PRSG.

e. Terdapat persediaan yang dikuasai oleh pihak ketiga (Universitas

Hasanudin, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, RSUD Ulin,

RSUD Kendal) dan masih tercatat dalam LK BATAN satker KP sebesar

Rp3.344.656.400,00.

Penjelasan kenaikan belanja persediaan di LRA tidak sama dengan nilai

persediaan disajikan dalam Laporan Keuangan Tingkat Satuan Kerja.

Aset Tetap

Rp2.664.626.270.771,00

C.2 Aset Tetap

Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp2.664.626.270.771,00 dan Rp2.760.979.798.854,00 yang

merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan

dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.

Saldo aset tetap pada neraca E-Rekon&LK tidak sama dengan saldo aset tetap

neraca SIMAK BMN karena pada neraca E-Rekon&LK tidak mengakui nilai

Page 69: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 64 -

hasil revaluasi BMN tahun 2017-2018. Hal tersebut dikarenakan hasil dari

revaluasi tidak dapat diterima seluruhnya oleh BPK. Sebagai informasi pada

bulan Oktober Tahun 2018, BPK telah melaksanakan pemeriksaan dengan

tujuan tertentu atas laporan penilaian kembali barang milik Negara tahun 2017-

2018 untuk menilai dan memberikan kesimpulan atas kesesuaian inventarisasi

dan penilaian kembali BMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

dan/atau praktek berterima umum. Hasil pemeriksaan BPK berdasarkan LHP

No.119/LHP/XV/12/2018 tanggal 31 Desember 2018 menyimpulkan bahwa

BPK tidak menerima hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018. Atas hasil

pemeriksaan tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan untuk tidak

menyajikan hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018 pada

LKPP/LKKL/LKBUN tahun 2018 unaudited sesuai dengan surat Direktur

Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan No.S-182/PB/2019 tanggal 11

Februari 2019 tentang petunjuk teknis koreksi pencatatan hasil penilaian

kembali BMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan

kementerian/lembaga 2018.

Tanah

Rp1.782.773.318.225,00

C.2.1 Tanah

Nilai aset tetap berupa Tanah yang dimiliki BATAN per 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp1.782.773.318.225,00 dan Rp1.782.773.318.225,00.

Rincian tanah per Satker adalah sebagai berikut:

Tabel 39 Rincian Tanah per Satker 31 Desember 2018

No. Satker 31 Desember 2018 31 Desember 2017

1 KANTOR PUSAT 9,308,576,414,000 9,308,576,414,000

2 PAIR 2,612,297,823,000 2,612,297,823,000

3 PKSEN - 3,589,524,000

4 PSTA 1,048,500,117,000 1,048,501,323,000

5 PSTNT 27,224,260,000 27,224,260,000

6 PTBGN 746,242,617,000 746,242,617,000

7 STTN 3,589,524,000 -

8 SATKONS (11,963,657,436,775) (11,963,658,642,775)

1,782,773,318,225 1,782,773,318,225 JUMLAH

Terdapat selisih nilai satkons antara 31 Desember 2017 dengan 31 Desember

2018 sebesar Rp1.206.000 yang merupakan koreksi nilai Inventarisasi dan

Penilaian Kembali tanah pada satker PSTA di tahun 2018 sesuai dengan

Page 70: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 65 -

koreksi LHIP-33REV.250/WKN.09/KNL.06/2018 tanggal 28 Desember 2018.

Adapun mutasi aset tetap berupa tanah adalah sebagai berikut:

I. Saldo per 31 Desember 2017 1,782,773,318,225

II. Mutasi tambah 3,589,524,000

Transfer Masuk 3,589,524,000

III. Mutasi kurang (3,589,524,000)

Transfer Keluar (3,589,524,000)

IV. Saldo per 31 Desember 2018 1,782,773,318,225

Penjelasan mutasi :

Mutasi tambah:

• Sebesar Rp3.589.524.000,00 pada satker STTN yang merupakan transfer

masuk tanah ke STTN dalam rangka peningkatan akreditasi STTN

sebagaimana yang dipersyaratkan besaran luasan tanah.

Mutasi kurang:

• Sebesar Rp3.589.524.000,00 merupakan transfer keluar tanah satker

PKSEN.

Semua aset berupa tanah yang dimiliki oleh BATAN dalam kondisi baik dan

tidak ada tanah yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional

pemerintahan, namun terdapat permasalahan pada aset tanah yang dikuasai

oleh pihak ke tiga dengan rincian sebagai berikut:

No. Permasalahan Tanah Kuantitas (bidang/m2) Nilai (Rp)

1 Sengketa 1,171 170,006,111,000

2 Sengketa 1,000 5,928,000,000

2,171 175,934,111,000 Jumlah

Informasi Lainnya: 1. Kantor Pusat BATAN memiliki tanah yang terdapat di Jalan Jenderal

Sudirman, Jakarta Selatan seluas 1.171 m² sebesar Rp170.006.111,00

berstatus sengketa (dikuasai pihak ketiga). Untuk menyelamatkan aset

pemerintah/negara dan agar legalitasnya pasti, maka Kantor Pusat BATAN

mengirimkan Surat Dinas kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota

Administrasi Jakarta Selatan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Page 71: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 66 -

Pertanahan Nasional (ATR/BPN) , yang beralamat di Jalan H. Alwi Nomor

99 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan

Nomor B-3654/BATAN/UM/PL 0301/04/2015 tanggal 15 April 2015

perihal Aset BMN Berupa Tanah Yang Tidak Dikuasai.

Kantor Pusat BATAN telah menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan

pihak terkait Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Keuangan RI c.q

Direktur Jenderal Kekayaan Negara, hal ini dibuktikan dengan surat

BATAN kepada Kementerian ATR/BPN melalui Kantor Pertanahan Kota

Administrasi Jakarta Selatan terkait dengan aset yang tidak dikuasai pada

tanggal 15 April 2015 (Nomor B-3654/BATAN/UM/PL 0301/04/2015),

dan tanggal 12 Februari 2016 (Nomor B-1669/BATAN/UM/PL

0301/02/2016), namun tidak mendapat jawaban.

Kemudian melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara (DJKN) pada tanggal 2 Februari 2017, dan Kantor Pusat BATAN

diminta untuk mengirimkan surat kembali kepada Sekretaris Jenderal

Kementerian ATR/BPN yang ditembuskan kepada DJKN melalui surat

Nomor B-1588/BATAN/UM/PL 03 01/02/2017 tanggal 10 Februari 2017.

Surat tersebut dijawab oleh Kementerian ATR/BPN melalui Kepala Kantor

Pertanahan Administrasi Jakarta Selatan Nomor 421/6.31.74.300/II/2017

tanggal 20 Februari 2017 yang isinya adalah Kantor Pusat BATAN dapat

mengajukan permohonan pengukuran dengan melengkapi persyaratan:

a. Asli Kartu Identitas Barang (KIB);

b. Asli Pernyataan Aset dan Surat Penguasaan Fisik;

c. Pernyataan Tidak Sengketa;

d. Kwitansi dan atau;

e. Bukti perolehan lainnya

Berdasarkan hal tersebut Kantor Pusat BATAN telah melakukan upaya-

upaya tindak lanjut atas temuan BPK lalu terkait dengan penyelamatan aset

Negara berupa tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta

Selatan.

Saat pemeriksaan BPK, BATAN sedang menyiapkan dokumen-dokumen

persyaratan yang diminta BPN tersebut sehingga belum dapat disajikan.

Ada beberapa kesulitan dalam pemenuhan dokumen-dokumen tersebut,

dikarenakan lahan tersebut telah bersertifikat dan dalam penguasaan pihak

lain, hal ini juga kesulitan BATAN dalam pemantauan/penelitian lapangan.

BATAN telah melakukan koordinasi dengan BPN Kantor Pertanahan

Page 72: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 67 -

Administrasi Jakarta Selatan terkait pemenuhan persyaratan tersebut.

Langkah yang akan dilakukan BATAN adalah:

• Mengupayakan proses sertifikat tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal

Sudirman, Jakarta Selatan diawali dengan pendaftaran permohononan

pengukuran tanah ke BPN sesuai koordinasi dengan BPN.

• Melakukan kajian hukum terkait dengan status tanah yang berlokasi di

Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Pada awal tahun 2019, Kantor Pusat BATAN memiliki rencana akan

melakukan koordinasi dengan Sekretaris Negara dan Kementerian

Keuangan untuk menelusuri dokumen legal kepemilikan, kondisi saat ini

Kantor Pusat BATAN hanya memiliki foto kopi dokumen seperti risalah

ganti rugi, surat jawatan gedung-gedung negara.

2. Terdapat gugatan oleh warga sekitar terhadap sebagian tanah di Perumahan

Puspiptek, Tangerang Selatan dengan KIB No. 3 seluas ± 1.000 m² sebesar

Rp5.928.000.000,00. Saat ini masih dilakukan upaya penyelesaian perkara

oleh Biro Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama.

3. Terdapat tanah dan bangunan rumah dinas yang digunakan untuk TK oleh

Yayasan Bhakti Atomita. KPKNL Jakarta I sudah mengeluarkan

persetujuan sewa tetapi pihak Yayasan Bhakti Atomita tidak sanggup untuk

membayar dan direncanakan akan menutup TK tersebut di pertengahan

tahun 2019.

4. Persetujuan sewa tanah seluas 23.008,87 m² yang dimanfaatkan oleh

PT Industri Nukir Indonesia (PT INUKI) d.h PT Batan Teknologi dari

Kementerian Keuangan terbit pada tanggal 3 Februari 2014 Nomor

S-18/MK.6/2014 tentang Persetujuan Sewa atas Barang Milik Negara

Berupa Sebagian Tanah pada Badan Tenaga Nuklir Nasional. Kantor Pusat

BATAN sudah mengirimkan surat dengan Nomor 3869/PL 02 01/IV/2014

tanggal 10 April 2014 perihal Pemberitahuan tentang Sewa Nilai Tanah

BATAN di Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan.

PT INUKI (Persero) melalui surat Nomor 1263/INI.3/V/2014 tanggal

16 Mei 2014 mengajukan permohonan keberatan nilai sewa kepada

BATAN. Kantor Pusat BATAN meneruskan keberatan tersebut kepada

Pengelola BMN melalui surat Nomor 07037/PL 02 01/VI/2014 tanggal 19

Juni 2014. Pengelola BMN sesuai dengan surat Nomor S-2486/KN.5/2014

tanggal 3 Oktober 2014 tentang Keberatan Nilai Sewa BMN BATAN oleh

PT INUKI (Persero) menyatakan bahwa nilai sewa tanah seluas

Page 73: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 68 -

23.008,87 m² tidak dapat ditinjau ulang.

Kantor Pusat BATAN sudah menerbitkan SK Kepala BATAN Nomor

32/KA/II/2015 tanggal 11 Februari 2015 tentang Penetapan Sewa Barang

Milik Negara Berupa Sebagian Tanah di Kawasan Nuklir Serpong Antara

Badan Tenaga Nuklir Nasional dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero)

Tahun 2015.

Kantor Pusat BATAN sudah mengundang PT INUKI (Persero) untuk

melaksanakan pembahasan perjanjian sewa menyewa dengan surat Nomor

2405/UM.1.2/PL 02 01/08/2015 tanggal 24 Agustus 2015, dan telah

disepakati konsep perjanjian sewa tersebut. Namun sampai dengan bulan

November 2015 PT INUKI (Persero) belum menandatangani perjanjian

tersebut dan BATAN sudah mengirimkan surat kepada Direktur Utama

PT INUKI (Persero) dengan Nomor B-11313/KA/PL 02 01/11/2015

tanggal 19 November 2015 perihal Penandatanganan Perjanjian Sewa

Tanah. PT INUKI (Persero) belum menandatangani perjanjian sewa

tersebut dikarenakan keberatan jika harus membayar sewa 2 tahun

sekaligus.

Kantor Pusat BATAN telah melayangkan surat penagihan sebanyak 3 (tiga)

kali kepada Direktur Utama PT INUKI (Persero) dengan tembusan Menteri

BUMN, DJKN, Dewan Komisaris PT INUKI (Persero) yang meminta agar

PT INUKI (Persero) untuk membayar biaya sewa untuk tahun 2014 dan

2015 dengan total sebesar Rp1.799.282.000,00 melalui penyetoran ke Kas

Negara paling lambat 1 (satu) bulan setelah surat penagihan dikirimkan.

1. Surat Pertama B-2591/BATAN/UM/PL0201/03/2016 tanggal 7 Maret

2016 tentang Penagihan Sewa BMN Berupa Pemanfaatan Sebagian

Tanah Negara.

2. Surat Kedua B-5211/BATAN/UM/PL0201/05/2015 tanggal 17 Mei

2016 tentang Penagihan Kedua atas Sewa BMN Berupa Pemanfaatan

Sebagian Tanah Negara.

3. Surat Ketiga B-6510/BATAN/UM/PL0201/06/2016 tanggal 23 Juni

2016 tentang Penagihan ketiga (terakhir) atas Sewa BMN Berupa

Pemanfaatan Sebagian Tanah Negara.

Kemudian sesuai rekomendasi dari hasil pemeriksaan BPK RI tahun 2017,

telah dilakukan pertemuan tripartid antara BATAN, PT INUKI (Persero)

dan DJKN Kementerian Keuangan untuk membahas solusi penyelesaian

piutang tersebut yang diselenggarakan pada tanggal 8 Mei 2017 pukul

Page 74: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 69 -

09.00 WIB di Ruang Rapat Direktorat BMN DJKN, Gedung Syafrudin

Prawiranegara Lantai 11 Utara, Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta

Pusat, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:

a. BATAN agar menjelaskan secara lebih rinci dan memadai atas piutang

sewa kepada PT INUKI (Persero) yang telah dilaporkan dalam Laporan

Keuangan BATAN Tahun 2016 dan juga dalam Laporan Keuangan

Semester I 2017.

b. PT INUKI (Persero) pada prinsipnya akan tunduk pada ketentuan

pemanfaatan BMN terkait BMN berupa tanah yang saat ini sedang

dimanfaatkan oleh PT INUKI (Persero) di Kawasan Nuklir BATAN

Serpong.

c. PT INUKI (Persero) akan menyampaikan kajian dan proyeksi keuangan

kepada DJKN serta data/dokumen terkait penugasan PT INUKI

(Persero) dalam pengembangan industri nuklir di Indonesia sebagai

tambahan informasi untuk dipertimbangkan dalam penentuan

mekanisme penggunaan/pemanfaatan tanah BATAN dan juga kebijakan

penyelesaian sewa PT INUKI (Persero) yang telah ditetapkan oleh

BATAN berdasarkan persetujuan Pengelola Barang.

d. Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain (PNKNL)

DJKN mempertimbangkan bahwa karena tidak pernah ada dokumen

perjanjian sewa yang mengikat kedua belah pihak, maka dasar

pengakuan piutang dinilai belum memadai sehingga piutang belum

dapat dipertimbangkan untuk diserahkan pengurusannya kepada panitia

cabang piutang. Namun demikian, Direktorat PNKNL akan membantu

mengkaji kembali pemenuhan dasar hukum pengakuan piutang BATAN

kepada PT INUKI (Persero) sehingga penyelesaiannya dapat

dipertimbangkan untuk diserahkan kepada panitia cabang piutang.

e. PT INUKI (Persero) akan menyampaikan data/dokumen pendukung dan

kajian sebagaimana dimaksud pada huruf (c) di atas paling lambat

1 (satu) minggu setelah pelaksanaan rapat ini.

f. Direktorat penilaian menyampaikan bahwa penilaian yang dilakukan

adalah untuk mendapatkan nilai wajar properti dan nilai wajar sewa,

sesuai dengan permintaan dari pemohon penilaian.

Hasil dari pertemuan triparit antara Kementerian Keuangan (DJKN),

BATAN dan PT INUKI (Persero), maka Kementerian Keuangan

mengirimkan surat kepada BATAN dan PT INUKI (Persero) dengan

Page 75: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 70 -

Nomor S-260/KN.2/2017 tanggal 31 Oktober 2017 perihal Penyelesaian

Pemanfaatan Tanah BATAN oleh PT INUKI (Persero) dengan isi sebagai

berikut:

a. Sesuai dengan PMK Nomor 57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Sewa BMN bahwa Menteri Keuangan dapat menetapkan

besaran faktor penyesuai sewa dalam persentase tertentu untuk

BUMN/pihak lainnya yang mendapat penugasan pemerintah atau yang

melaksanakan kebijakan pemerintah atau industri strategis sesuai dengan

peraturan perundang-undangan;

b. Mempertimbangkan bahwa PT INUKI (Persero) adalah BUMN/pihak

ketiga, maka atas pemanfaatan BMN dimaksud dikenakan sewa

sepanjang pemanfaatan BMN tersebut bukan dalam rangka penugasan

guna penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L dalam hal ini BATAN;

c. BATAN diharapkan dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

• Dalam penyelesaian piutang sewa dapat berkoordinasi dengan Panitia

Cabang Urusan Piutang Negara terkait mekanisme penyerahan

piutang negara yang berasal dari pemanfaatan BMN sesuai dengan

ketentuan di bidang pengelolaan piutang Negara;

• Berkoordinasi dengan PT INUKI (Persero) terkait kemungkinan

penetapan besaran faktor penyesuai sewa;

• Melakukan pengawasan dana pengendalian sebagaimana PMK

Nomor 244/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara.

Pada tanggal 20 Desember 2017 Kantor Pusat BATAN telah mengirimkan

surat kepada Kementerian Keuangan u.p Panitera Urusan Piutang Negara

(PUPN) dengan surat Nomor B-12645/BATAN/UM.3/KU 06/12/2017

perihal Penyerahan Piutang Negara. Lebih lanjut PUPN telah menjawab

surat tersebut pada tanggal 10 Januari 2018 melalui surat Nomor SP3N-

01/PUPNC.10.02/2018 perihal Penerimaan Pengurusan Piutang Negara.

Kemudian Kantor Pusat BATAN berencana menagihkan piutang sewa PT

INUKI untuk tahun 2017 s.d 2018, namun sampai dengan saat ini masih

terkendala dalam hal proses permintaan dokumen. BATAN telah mengirimkan

surat ke PT INUKI (Persero) dengan Nomor B-13986/UM/PL 02 01/12/2018

tanggal 21 Desember 2018 dengan perihal Permintaan Kelengkapan Surat

Terkait Pemanfaatan BMN Berupa Tanah. Sampai dengan laporan ini dibuat

belum ada tanggapan apapun dari PT INUKI (Persero). Selain itu Direktorat

Page 76: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 71 -

Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan masih menunggu dokumen

pendukung atau kajian yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan

mekanisme penyelesaian pembayaran piutang PT INUKI (Persero). Sebagai

tambahan informasi sampai dengan 31 Desember 2018 masih memanfaatkan

sebagian tanah BATAN untuk kegiatan operasional PT.INUKI.

Rincian aset tetap tanah per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran

Laporan BMN ini.

Peralatan dan Mesin

Rp1.013.923.992.497,00

C.2.2 Peralatan dan Mesin

Nilai aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah Rp1.013.923.992.497,00 dan

Rp876.178.559.164,00.

31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)

1.013.923.992.497 876.178.559.164 15,72 137.745.433.333

Adapun mutasi aset tetap berupa Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:

I. Saldo per 31 Desember 2017 876,178,559,164

II. Mutasi tambah 239,916,374,172 Saldo Awal 85,542,356 Pembelian 163,655,431,207 Transfer Masuk 22,484,088,997 Hibah Masuk 1,254,969,956 Penyelesaian melalui KDP 41,342,362,548 Reklasifikasi Masuk 3,148,588,897 Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 376,930,180 Pengembangan nilai aset 4,856,105,182 Pengembangan melalui KDP 2,708,731,849 Hasil Perolehan Normalisasi 3,623,000

III. Mutasi kurang (102,170,940,839) Koreksi Pencatatan Nilai/ kuantitas (205,071,778) Transaksi Normalisasi (4,175,356) Transfer Keluar (21,725,578,497) Hibah Keluar (1,711,136,477) Reklasifikasi Keluar (72,399,854,253) Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (33,828,230) Penghentian aset (6,091,296,248)

IV. Saldo per 31 Desember 2018 1,013,923,992,497

Akumulasi penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (595,864,147,550)

Nilai buku per 31 Desember 2018 418,059,844,947

Page 77: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 72 -

Penjelasan Mutasi:

1. Mutasi Tambah

a. Saldo Awal

No. Satker Nilai

1 KP 552.356

2 PSTBM 64.790.000

3 PSTA 20.200.000

85.542.356 JUMLAH

Saldo Awal terdapat pada satker:

• Kantor Pusat senilai Rp552.356,00 berupa Kamera Adaptor karena

untuk melakukan Normalisasi barang tersebut yang sebelumnya tidak

pernah diinput di Aplikasi SIMAK BMN namun muncul nilai

penyusutan setelah dilakukan update Aplikasi.

• PSTBM senilai Rp64.790.000,00 berupa Batteray Charge dan Spot

Welding Machine karena ditemukan pembelian pada tahun anggaran

yang lalu.

• PSTA senilai Rp20.200.000,00 berupa Papan Pengumuman karena

ditemukan pembelian pada tahun anggaran yang lalu.

b. Pembelian

No. Satker Nilai

1 INSPEKTORAT 223,570,000

2 KANTOR PUSAT 2,232,120,962

3 PAIR 33,075,217,453

4 PDK 1,239,666,500

5 PKSEN 5,105,754,070

6 PPIKSN 2,004,384,205

7 PRFN 6,475,505,265

8 PRSG 50,449,935,800

9 PSMN 2,979,236,696

10 PSTA 2,045,062,247

11 PSTBM 4,403,849,570

12 PSTNT 5,082,817,217

13 PTBBN 2,371,317,420

14 PTBGN 4,289,760,695

15 PTKMR 1,611,208,820

16 PTKRN 2,239,615,062

17 PTLR 2,547,378,697

18 PTRR 10,449,008,128

19 PUSDIKLAT 800,907,100

20 STTN 24,010,408,000

163,636,723,907 JUMLAH

Page 78: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 73 -

c. Transfer Masuk

No. Satker Nilai

1 KANTOR PUSAT 62,154,000

2 PAIR 5,934,627,967

3 PKSEN 15,634,850

4 PPIKSN 7,740,800,843

5 PRFN 758,510,500

6 PRSG 117,583,200

7 PSTA 29,070,670

8 PSTBM 37,099,200

9 PSTNT 1,075,800

10 PTBBN 33,487,500

11 PTBGN 31,969,000

12 PTKMR 106,735,000

13 PTKRN 5,950,000

14 PTLR 1,976,590,000

15 PTRR 98,890,000

16 STTN 5,533,910,467

22,484,088,997 JUMLAH

Transfer Masuk terdapat pada satker:

• PAIR senilai Rp5.934.627.967,00 yang diperoleh dari PRFN

• PTBGN senilai Rp31.969.000,00 yang diperoleh dari PKSEN berupa

2 buah Komputer Unit dan 1 buah Peralatan Komputer.

• Kantor Pusat senilai Rp62.154.000,00 berupa Komputer Unit yang

diperoleh dari PAIR 3 buah, PKSEN 1 buah dan PTKRN 1 buah.

• PTKMR senilai Rp106.735.000,00 yang diperoleh dari PKSEN

senilai Rp12.685.000,00 berupa 2 buah alat rumah tangga, 1 buah

Komputer Unit, 1 buah Peralatan Komputer dan PSTA senilai

Rp94.050.000,00 berupa 1 buah alat proteksi radiasi/proteksi

lingkungan

• PPIKSN senilai Rp7.740.800.843 yang diperoleh dari PTLR senilai

Rp14.993.000,00 berupa 1 buah Komputer Unit, PRSG senilai

Rp7.710.706.700,00 berupa 1 Alat Kantor, 2 Alat Studio, 15 Alat

Komunikasi, 2 unit Alat Laboratorium, 84 Peralatan Komputer,

PRFN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 Komputer Unit, 1 Peralatan

Komputer.

• PRSG senilai Rp117.583.200,00 yang diperoleh dari PPIKSN berupa

1 unit alat besar darat senilai Rp102.780.000,00 dan 1 buah

Komputer Unit senilai Rp14.803.200,00.

• PTBBN senilai Rp33.487.500,00 yang diperoleh dari PTBGN berupa

Page 79: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 74 -

1 buah Komputer Unit senilai Rp19.162.000, dari PTLR berupa 1

buah External/Portable Hardisk senilai Rp940.500,00 dan 1 buah

Komputer Unit senilai Rp13.385.000,00.

• PSTBM senilai Rp37.099.200,00 yang diperoleh dari PTBBN berupa

1 buah Tablet PC senilai Rp12.349.200,00 dan 1 buah Komputer

Unit senilai Rp24.750.000,00.

• PRFN senilai Rp758.510.500,00 yang diperoleh dari BAPETEN

berupa 1 buah alat deteksi.

• PTLR senilai Rp1.976.590.000,00 yang diperoleh dari PRSG berupa

1 buah Alat Besar Darat, 1 buah Unit Alat Laboratorium , 1 buah

Unit Peralatan Proses/Produksi

• PTKRN senilai Rp5.950.000,00 yang diperoleh dari PKSEN berupa

1 buah Komputer Unit

• PKSEN senilai Rp15.634.850,00 yang diperoleh dari PTKRN berupa

1 buah Komputer Unit

• PSTNT senilai Rp1.075.800,00 yang diperoleh dari PTKRN berupa 1

buah External.

• PSTA senilai Rp29.070.670,00 yang diperoleh dari PTKRN senilai

Rp14.610.670,00 berupa 1 buah Komputer Unit senilai

Rp13.632.000,00 dan 1 buah External senilai Rp978.670,00, STTN

senilai Rp14.460.000,00 berupa 1 Komputer Unit.

• STTN senilai Rp5.533.910.467,00 yang diperoleh dari PKSEN

senilai Rp5.363.890.490,00 berupa 2 unit Alat Bantu, 7 unit Alat

Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel Bermesin, 4 buah

Alat Bengkel Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur, 54 buah Alat

Kantor, 83 buah Alat Rumah Tangga, 5 buah Alat Studio, 4 buah

Alat Komunikasi, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 13 buah Alat

Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Laboratorium

Hydrodinamica, 15 buah Komputer Unit, 18 buah Peralatan

Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi Topografi, 1 buah Unit Peralatan

Proses/Produksi, PSTA senilai Rp170.019.977,00 berupa 69 buah

Alat Bengkel Bermesin, 30 buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 1

buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor, 107 buah Alat Rumah

Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 5

buah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11 buah Alat

Page 80: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 75 -

Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat Laboratorium

Lingkungan Hidup, 4 buah Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi

& Instrumentasi, 6 buah Unit Peralatan Proses/Produksi.

d. Hibah Masuk

No. Satker Nilai

1 PAIR 191.682.505

2 PSTBM 386.417.657

3 PTRR 599.098.454

4 PSTNT 77.771.340

1.254.969.956 JUMLAH

Hibah Masuk senilai senilai Rp1.254.969.956,00 terdapat pada satker :

• PAIR Rp191.682.505,00 berupa 1 buah Fluorimeter.

• PSTBM senilai Rp386.417.657,00 berupa 4 buah Alat Bengkel

Bermesin, 1 buah Unit Alat Laboratorium, 1 buah Alat Kantor,

3 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah

Persenjataan Non Senjata Api, 3 buah Peralatan Komputer.

• PTRR senilai Rp599.098.454,00 berupa 1 buah Multi Channel

Analyzer.

• PSTNT senilai Rp77.771.340,00 berupa 1 buah Unit Alat

Laboratorium.

e. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP

No. Satker Nilai

1 PAIR 8,109,050,900

2 PRSG 10,644,500,000

3 PSTA 463,738,300

4 PSTBM 4,388,812,800

5 PTBBN 3,388,860,000

6 PTBGN 3,903,514,920

7 PTKMR 2,764,896,380

8 PTKRN 8,060,921

9 PTLR 764,099,700

10 PUSDIKLAT 188,100,000

11 STTN 6,718,728,627

41,342,362,548 JUMLAH

Penyelesaian pembangunan dengan KDP terdapat pada satker:

• PAIR senilai Rp8.109.050.900,00 berupa 1 buah Alat Ukur, 1 buah

Alat Pengolahan, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 1 buah Unit Alat

Page 81: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 76 -

Laboratorium Kimia Nuklir, 1 buah Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika

• PTBGN senilai Rp3.903.514.920,00 berupa 1 buah Alat Ukur, 1

buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup dan 1 buah Alat

Eksplorasi Geofisika.

• PTKMR senilai Rp2.764.896.380,00 berupa 1 buah Alat Ukur, 2

buah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 1 buah Alat

Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan.

• Pusdiklat senilai Rp188.100.000,00 berupa 1 buah Unit Alat

Laboratorium.

• PRSG senilai Rp10.644.500.000,00 berupa 1 buah Peralatan

Labotarorium Hydrodinamica.

• PTBBN senilai Rp3.388.860.000,00 berupa 1 buah Unit Alat

Laboratorium.

• PSTBM senilai Rp4.388.812.800,00 berupa 1 buah Unit Alat

Laboratorium Kimia Nuklir, 1 buah Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika

• PTLR senilai Rp764.099.700,00 berupa 1 buah Unit Alat

Laboratorium, 1 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika.

• PTKRN senilai Rp8.060.921,00 berupa 1 buah Komputer Unit.

• PSTA senilai Rp463.738.300,00 berupa 1 buah Unit Alat

Laboratorium, 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan.

• STTN senilai Rp6.718.728.627, 00 berupa 2 buah Alat Laboratorium

Fisika Nuklir/Elektronika.

f. Reklasifikasi Masuk

No. Satker Nilai

1 PKSEN 1,822,315,000

2 PPIKSN 21,500,000

3 PRFN 1,157,382,727

4 PSTA 27,008,170

5 PSTNT 104,320,000

6 PTLR 4,903,000

7 PUSDIKLAT 11,160,000

3,148,588,897 JUMLAH

Page 82: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 77 -

Reklasifikasi Masuk ada pada satker:

• PPIKSN senilai Rp21.500.000,00 terdiri dari 3 buah A.C. Split dari

P.C. Unit

• Pusdiklat senilai Rp11.160.000,00 terdiri dari 1 buah Komputer Unit

• PRFN senilai Rp1.157.382.727,00 terdiri dari 1 buah alat kantor

senilai Rp717.469.398,00, 10 buah alat rumah tangga senilai

Rp434.613.329,00 dan 1 buah printer senilai Rp5.300.000,00

• PTLR senilai Rp4.903.000,00 berupa 3 buah Hand Fallet

• PKSEN senilai Rp1.822.315.000,00 berupa 1 buah Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan.

• PSTNT senilai Rp104.320.000,00 berupa 1 buah Compressor senilai

Rp6.319.300,00, 1 buah Ultrasonic Scanner senilai Rp1.980.000,00,

1 buah Sterilisator senilai Rp2.090.000,00, 1 buah LCD Monitor

senilai Rp1.947.000,00 dan 1 buah Dental Unit senilai

Rp91.983.700,00

• PSTA senilai Rp27.008.170,00 berupa 2 buah Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Komputer.

g. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap

• PKSEN senilai Rp325.652.350,00 berupa 1 buah Alat Bengkel

Bermesin, 1 buah Alat Kantor, 14 buah Alat Proteksi Radiasi dan 1

buah Komputer Unit.

• Inspektorat senilai Rp113.400.000,00 berupa 8 buah Komputer Unit

dan 5 buah Peralatan Komputer.

h. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap

No. Satker Nilai

1 PKSEN 326,068,350

2 PPIKSN 50,861,830

376,930,180 JUMLAH

Page 83: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 78 -

i. Pengembangan Nilai Aset

No. Satker Nilai

1 KANTOR PUSAT 36,500,000

2 PAIR 302,294,000

3 PDK 125,412,000

4 PPIKSN 6,219,941

5 PRFN 397,551,000

6 PSMN 3,500,000

7 PSTA 1,066,755,570

8 PSTBM 642,709,500

9 PTBBN 1,295,412,440

10 PTBGN 463,356,200

11 PTKMR 169,854,200

12 PTKRN 66,536,001

13 PTLR 156,904,330

14 PTRR 53,660,000

15 STTN 69,440,000

4,856,105,182 JUMLAH

• PAIR senilai Rp302.294.000,00 pada Alat Pengolahan

Rp4.590.000,00 , Alat Kantor Rp1.560.000,00, Alat Komunikasi

Rp170.500.000,00, Unit Alat Laboratorium Rp103.190.000,00, Unit

Alat Laboratorium Kimia Nuklir Rp2.310.000,00, Radiation

Application & Non LaDestructive Testing Laboratory

Rp2.310.000,00, Komputer Unit Rp17.834.000,00.

• PTBGN senilai Rp463.356.200,00 pada Alat Angkutan Darat

Bermotor Rp38.960.000,00, Unit Alat Laboratorium senilai

Rp133.842.200,00, Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir

Rp199.980.000,00, Unit Peralatan Proses/Produksi Rp90.574.000,00

• KP senilai Rp36.500.000,00 pada Alat Kantor.

• PTKMR senilai Rp169.854.200,00 pada Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika Rp98.285.000,00, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi

Lingkungan Rp69.850.000,00, Komputer Unit Rp1.719.200,00.

• PPIKSN senilai Rp6.219.941,00 pada Komputer Unit.

• PTBBN senilai Rp1.295.412.440,00 pada Alat Rumah Tangga senilai

Rp265.532.300,00, Unit Alat Laboratorium Rp190.644.800,00, Unit

Alat Laboratorium Kimia Nuklir senilai Rp548.231.000,00, Unit Alat

Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika senilai Rp10.257.500,00,

Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan senilai Rp33.126.500,00,

Komputer Unit senilai Rp27.764.000,00, Peralatan Komputer

Rp7.663.920,00, Alat Eksplorasi Geofisika Rp35.477.420,00, Unit

Page 84: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 79 -

Peralatan Proses/Produksi Rp176.715.000,00

• PSTBM senilai Rp642.709.500,00 pada Alat Ukur Rp34.980.000,00,

Unit Alat Laboratorium Rp181.927.000,00, Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika Rp100.500.000,00, Alat Laboratorium

Lingkungan Hidup Rp177.000.000,00, Peralatan Laboratorium

Hydrdinamica Rp100.435.500,00, Komputer Unit Rp47.867.000,00.

• PRFN senilai Rp397.551.000,00 pada Alat Rumah Tangga

• PTRR senilai Rp53.660.000,00 pada Alat Angkutan Darat Bermotor

senilai Rp1.040.000,00, Unit Alat Laboratorium senilai

Rp49.500.000,00, Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir

Rp1.040.000,00, Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika

Rp1.040.000,00, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan senilai

Rp1.040.000,00.

• PTLR senilai Rp156.904.330,00 pada Alat Besar Darat senilai

Rp49.995.000,00, Alat Kantor Rp2.235.200,00, Alat Laboratorium

Fisika Nuklir/Elektronika Rp71.403.000,00 dan Komputer Unit

senilai Rp33.271.130,00

• PTKRN senilai Rp66.536.001,00 pada Unit Alat Laboratorium

Rp58.706.010,00 dan Komputer Unit Rp7.829.991,00

• PDK senilai Rp125.412.000,00 pada Alat Kantor Rp4.000.000,00,

Alat Studio Rp115.930.000,00, Komputer Unit Rp5.482.000,00.

• PSMN senilai Rp3.500.000,00 pada Alat Angkutan Darat Bermotor.

• PSTA senilai Rp1.066.755.570,00 pada Alat Kantor

Rp236.382.400,00, Alat Rumah Tangga Rp1.500.000,00, Alat Studio

senilai Rp16.344.900,00, Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika senilai Rp763.884.800,00, Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan Rp37.400.970,00, Komputer Unit

senilai Rp1.350.000,00, Unit Peralatan Proses/Produksi senilai

Rp9.892.500,00.

• STTN senilai Rp69.440.000,00 pada Alat Bengkel Bermesin

Rp19.580.000,00, Alat Kantor Rp48.000.000,00, Alat Rumah

Tangga Rp1.860.000,00.

Page 85: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 80 -

j. Pengembangan Melalui KDP

No. Satker Nilai

1 PAIR 1.770.847.000

2 PSTA 867.500.000

3 STTN 70.384.849

2.708.731.849 JUMLAH

• PAIR senilai Rp1.770.847.000,00 pada Alat Kantor.

• PSTA senilai Rp867.500.000,00 pada Unit Alat Laboratorium.

• STTN senilai Rp70.384.849,00 pada Alat Ukur Rp6.040.374,00, Unit

Alat Laboratorium Rp10.802.000,00, Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika Rp6.910.000,00, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi

Lingkungan Rp1.260.000,00, Radiation Application & Non

LaDestructive Testing Laboratory Rp16.117.881,00, Alat

Laboratorium Lingkungan Hidup Rp23.413.172,00, Peralatan

Laboratorium Hydrodinamica Rp5.841.422,00.

k. Hasil Perolehan Normalisasi pada satker STTN senilai Rp3.623.000,00

berupa 1 buah Mesin Bubut, 2 buah Mesin Bor, 1 buah Mesin Pemotong

Plat, 1 buah Peralatan Las Listrik dan 1 buah Constant Voltage

Transformer karena terjadi nilai penyusutan yang lebih besar daripada

nilai aset tetap pada barang-barang tersebut di aplikasi SIMAK BMN.

2. Mutasi Kurang

a. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

No. Satker Nilai

1 PAIR (14,451,862)

2 PKSEN (3,100,000)

3 PSTBM (65,444,500)

4 PSTNT (847,618)

5 PTKMR (108,727,798)

6 STTN (12,500,000)

(205,071,778) JUMLAH

b. Transaksi Normalisasi

No. Satker Nilai

1 KP (552.356)

2 STTN (3.623.000)

(4.175.356) JUMLAH

Page 86: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 81 -

Transaksi Normalisasi ada pada satker :

• Kantor Pusat senilai Rp552.356,00 berupa penghapusan Kamera

Adaptor, yang tidak pernah diinput sebelumnya pada Aplikasi

SIMAK BMN (masalah pada update aplikasi).

• STTN senilai Rp3.623.000,00 berupa 1 buah Mesin Bubut, 2 buah

Mesin Bor, 1 buah Mesin Pemotong Plat, 1 buah Peralatan Las

Listrik dan 1 buah Constant Voltage Transformer karena terjadi nilai

penyusutan yang lebih besar daripada nilai aset tetap pada barang-

barang tersebut di aplikasi SIMAK BMN.

c. Transfer Keluar

No. Satker Nilai

1 PAIR (38.976.000)

2 PTBGN (19.162.000)

3 PPIKSN (201.670.000)

4 PRSG (9.687.296.700)

5 PTBBN (51.902.400)

6 PRFN (5.949.729.110)

7 PTLR (29.318.500)

8 PTKRN (39.549.320)

9 PKSEN (5.429.444.490)

10 PSTA (264.069.977)

11 STTN (14.460.000)

(21.725.578.497) JUMLAH

Transfer Keluar ada pada satker:

• PAIR ke kantor Pusat senilai Rp38.976.000 berupa 2 buah Note

Book dan 1 buah Net Book

• PTBGN senilai Rp19.162.000,00 ke PTBBN berupa 1 buah Note

Book.

• PPIKSN ke PRSG Senilai Rp102.780.000,00 berupa 1 unit Truck

Mounted Crane dan ke PTRR senilai Rp98.890.000,00 berupa Alat

Laboratorium Lingkungan Hidup

• PRSG senilai Rp9.687.296.700,00 ke PPIKSN senilai

Rp7.710.706.700,00 berupa 1 Alat Kantor, 2 Alat Studio, 15 Alat

Komunikasi, 2 unit Alat Laboratorium, 84 Peralatan Komputer,

PTLR senilai Rp1.976.590.000,00 yang berupa 1 buah Alat Besar

Darat, 1 buah Unit Alat Laboratorium , 1 buah Unit Peralatan

Proses/Produksi

Page 87: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 82 -

• PTBBN senilai Rp51.902.400,00 ke satker sebagai berikut:

No. Satker Jumlah Nilai

1 PRSG 1 14.803.200

2 PSTBM 1 12.349.200

3 PSTBM 1 24.750.000

3 51.902.400 JUMLAH

• PRFN senilai Rp5.949.729.110,00 ke PAIR senilai

Rp5.934.627.967,00 berupa:

No. Uraian Nilai

1 Alat Kantor 2.962.659.704

2 Alat Rumah Tangga 749.424.079

3 Alat Komunikasi 125.750.355

4 Peralatan Pemancar 1.717.757.375

5 Peralatan Komputer 379.036.454

5.934.627.967 JUMLAH

ke PPIKSN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 Komputer Unit, 1

Peralatan Komputer.

• PTLR senilai Rp29.318.500,00 ke satker sebagai berikut:

No. Satker Jumlah Nilai

1 PPIKSN 1 14.993.000

2 PTBBN 1 13.385.000

3 PTBBN 1 940.500

3 29.318.500 JUMLAH

• PTKRN senilai Rp39.549.320,00 ke satker sebagai berikut:

No. Satker Jumlah Nilai Keterangan

1 PKSEN 1 15,634,850 Komputer Unit2 KP 1 8,228,000 Komputer Unit3 KP 1 13,632,000 Komputer Unit4 KP 1 978,670 Peralatan Komputer5 PSTNT 1 1,075,800 Peralatan Komputer

5 39,549,320 JUMLAH

• PKSEN senilai Rp5.429.444.490,00 ke satker sebagai berikut ke

PTBGN senilai Rp31.969.000,00 berupa 2 buah Komputer Unit dan

1 buah Peralatan Komputer, Kantor Pusat senilai Rp14.950.000,00

berupa 1 buah Komputer Unit, PTKMR senilai Rp12.685.000,00

berupa 2 buah alat rumah tangga, 1 buah Komputer Unit, 1 buah

Page 88: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 83 -

Peralatan Komputer, PTKRN senilai Rp5.950.000,00 berupa 1 buah

Komputer Unit, STTN senilai Rp5.363.890.490,00 berupa 2 unit Alat

Bantu, 7 unit Alat Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel

Bermesin, 4 buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur,

54 buah Alat Kantor, 83 buah Alat Rumah Tangga, 5 buah Alat

Studio, 4 buah Alat Komunikasi, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 13

buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat

Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan

Laboratorium Hydrodinamica, 15 buah Komputer Unit, 18 buah

Peralatan Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi Topografi, 1 buah Unit

Peralatan Proses/Produksi,

• PSTA senilai Rp264.069.977,00 ke PTKMR senilai Rp94.050.000,00

berupa 1 buah alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan, STTN senilai

Rp170.019.977,00 berupa 69 buah Alat Bengkel Bermesin, 30 buah

Alat Bengkel Tak Bermesin, 1 buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor,

107 buah Alat Rumah Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 buah Unit

Alat Laboratorium, 5 buah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11

buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat

Laboratorium Lingkungan Hidup, 4 buah Alat Laboratorium

Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi, 6 buah Unit Peralatan

Proses/Produksi.

• STTN senilai Rp14.460.000,00 ke PSTA berupa 1 Komputer Unit.

d. Hibah Keluar senilai Rp1.711.136.477,00 pada Kantor Pusat ke UGM

Rp660.536.951,00 dan UI Rp1.050.599.526,00.

e. Reklasifikasi Keluar

No. Satker Nilai

1 PKSEN (1,822,315,000)

2 PPIKSN (21,500,000)

3 PRFN (70,409,608,083)

4 PSTA (27,008,170)

5 PSTNT (104,320,000)

6 PTLR (4,903,000)

7 Pusdiklat (10,200,000)

(72,399,854,253) JUMLAH

Reklasifikasi Keluar dengan uraian sebagai berikut:

• PPIKSN senilai Rp21.500.000,00 berupa 3 buah P.C Unit

menjadi 3 buah A.C Split

Page 89: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 84 -

• Pusdiklat senilai Rp10.200.000,00 berupa 1 buah Komputer

Unit

• PRFN senilai Rp70.409.608.083,00

No. Uraian Nilai

1 ALAT BENGKEL BERMESIN 8.419.260.898

2 ALAT KANTOR 2.235.705.228

3 ALAT RUMAH TANGGA 990.585.371

4 ALAT KEDOKTERAN 32.762.950.000

5 UNIT ALAT LABORATORIUM 10.257.911.511

6 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 1.299.001.600

7 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 1.210.266.974

8 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 4.001.904.352

9 KOMPUTER UNIT 5.300.000

10 ALAT EKSPLORASI TOPOGRAFI 2.300.257.961

11 ALAT DETEKSI 6.926.464.188

70.409.608.083 JUMLAH

• PTLR reklasifikasi keluar dari Truck Crane menjadi

reklasifikasi masuk Hand Fallet senilai Rp4.903.000,00

• PKSEN senilai Rp1.822.315.000,00 berupa Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan

• PSTNT senilai Rp104.320.000,00 berupa Dental Unit

• PSTA senilai Rp27.008.170,00 berupa 1 buah Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan dan 1 buah Peralatan Komputer

f. Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola senilai Rp33.828.230,00 pada

satker PPIKSN senilai Rp31.267.230,00 dan satker PKSEN senilai

Rp2.561.000,00

Page 90: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 85 -

g. Penghentian dari Penggunaan

No. Satker Nilai

1 INSPEKTORAT (311,386,010)

2 KANTOR PUSAT (861,784,159)

3 PDK (886,934,965)

4 PKSEN (286,037,000)

5 PPIKSN (255,128,000)

6 PRFN (17,160,000)

7 PRSG (181,735,000)

8 PSMN (68,336,000)

9 PSTA (723,965,870)

10 PSTNT (68,823,000)

11 PTBBN (129,019,750)

12 PTKMR (610,446,870)

13 PTKRN (893,245,924)

14 PTLR (419,513,050)

15 PUSDIKLAT (326,314,650)

16 STTN (51,466,000)

(6,091,296,248) JUMLAH

Informasi Lainnya:

1. Terdapat selisih transfer masuk dan transfer keluar di E-REKON (SIMAK

sudah terinput secara sempurna) yaitu Alih Status Penggunaan dari

BAPETEN ke PRFN-BATAN sebesar Rp758.510.500,00, padahal pada

aplikasi SIMAK transaksi tersebut sudah terinput seluruhnya.

2. Terdapat Peralatan dan Mesin yang dikuasai oleh pihak ketiga (Universitas

Hasanudin, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian

Kelautan dan Perikanan) sebesar Rp4.950.410.782,00 namun masih tercatat

dalam LK BATAN pada satker Kantor Pusat

3. Terdapat Peralatan dan Mesin yang diperuntukkan sebagai hibah kepada

Pemerintah Daerah Klaten, Musi Rawas, Polewali Mandar sebesar

Rp2.222.494.500,00 namun masih tercatat dalam LK BATAN pada satker

PAIR

4. Terdapat koreksi BPK terhadap pembelian Peralatan dan Mesin dengan

rincian sebagai berikut:

a. Pada satker PRFN berupa lampu LED senilai Rp295.962.700,00 yang

dikoreksi menjadi pengembangan gedung.

b. Pada Satker PAIR terdapat pengadaan berupa 1 unit kendaraan

operasional roda 4 senilai Rp314.670.000,00 namun pembayarannya

akan dilakukan pada tahun 2019. Atas aset tersebut dicatat pada SIMAK

Page 91: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 86 -

BMN sebagai transaksi pembelian.

5. Realisasi belanja modal Peralatan dan Mesin sebesar

Rp214.764.545.445,00 tidak sama dengan mutasi tambah (pembelian,

pengembangan, penyelesaian dan pembangunan dengan KDP) sebesar

Rp214.661.767.145,00 dengan selisih sebesar Rp102.778.300,00. Hal ini

disebabkan karena kesalahan penggunaan mata anggaran yaitu:

a. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp950.000,00 berupa 1 unit eksternal hardisk pada satker Kantor

Pusat.

b. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp800.000,00 berupa 1 unit eksternal hardisk pada satker

Inspektorat.

c. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp102.264.000,00 berupa 1 unit alat ukur universal, 1 unit

blender, 1 unit exhause fan, 189 buah kursi besi metal dll. pada satker

PAIR.

d. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp4.988.000,00 berupa 2 buah alat kedokteran umum lainnya, 10

buah diagnostic set, dan 1 buah tripod pada satker PTKMR.

e. Terdapat pembelian barang persediaan menggunakan akun 532111

senilai Rp792.000,00 berupa paku, kawat, klem, dll. pada satker

PTBGN.

f. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp829.300,00 berupa 1 unit eksternal hardisk pada satker

PTKRN.

g. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp25.000.000,00 berupa 50 buah kursi besi/metal pada satker

PRFN.

h. Terdapat pembayaran ganda pembelian barang berupa lemari besi

menggunakan akun 532111 senilai Rp2.805.000,00 pada satker PRFN.

Kelebihan pembayaran tersebut sudah disetor ke kas negara.

i. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp999.500,00 berupa 1 unit dispenser pada satker PSMN.

j. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp950.000,00 berupa 1 unit rak besi pada satker PPIKSN.

Page 92: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 87 -

k. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp4.695.000,00 berupa 5 unit meja kerja kayu pada satker

PTBBN.

l. Terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin berupa shacke bow, karpet

toilet, tempat sampah plastic, mouse, dll yang menggunakan akun

persedian (52) senilai Rp19.670.700,00 pada satker PSTBM.

m. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp109.226.000,00 berupa 7 unit meja kerja kayu, 139 buah kursi

besi/metal, 20 buah exhause fan dll. pada satker STTN.

n. Terdapat pembayaran bongkaran bangunan menggunakan akun 532111

senilai Rp950.000,00 pada satker PSTNT.

o. Terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin berupa pembelian 1 unit

video monitor yang menggunakan akun 5361 senilai Rp99.880.000,00

pada satker PDK.

p. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111

senilai Rp24.277.500,00 berupa 1 buah mesin gerinda tangan, 1 buah

solder listrik, 2 buah smoke tester dll. pada satker PSTBM.

q. Terdapat pengembalian belanja modal berupa honor PPHP an. AKK.

untuk pengadaan alat STA-TGA, DTA DSC senilai Rp654.500,00.

r. Terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin berupa pengembangan 1

unit Clycotron yang menggunakan akun 5331 senilai Rp47.327.000,00

pada satker PSTA.

Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin beserta Akumulasi Penyusutannya per

31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Gedung dan Bangunan

Rp607.102.240.600,00 C.2.3 Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah Rp607.102.240.600.00 dan Rp805.804.854.900,00.

31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)

607.102.240.600 805.804.854.900 (24,66) (198.702.614.300)

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 adalah

sebagai berikut :

Page 93: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 88 -

I. Saldo per 31 Desember 2017 805.804.854.900

Jurnal Revaluasi pada Aplikasi Saiba 93.771.486.884

II. Mutasi tambah 108.293.151.500 Saldo Awal 14.903.271.780 Pengembangan nilai aset 6.347.637.365 Pengembangan melalui KDP 15.063.613.760 Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 2.833.852.000 Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 39.366.000 Transfer Masuk 51.002.987.970 Koreksi Kesalahan Input IP 5.745.725.000 Jurnal Koreksi Lanjutan 12.356.697.625

III. Mutasi kurang (400.767.252.684) Koreksi Pencatatan Nilai/ kuantitas (98.304.500) Koreksi Pencatatan (penghapusan) (918.881.000) Transfer Keluar (51.002.987.970) Koreksi Pencatatan (14.903.271.780) Jurnal Revaluasi (107.773.346.830) Jurnal Barang Berlebih (218.884.343.000) Jurnal Koreksi Lanjutan (7.186.117.604) -

IV. Saldo per 31 Desember 2018 607.102.240.600 Akumulasi penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (112.105.563.035) Nilai buku per 31 Desember 2018 494.996.677.565

Penjelasan mutasi :

1. Terdapat jurnal revaluasi pada aplikasi SAIBA sebesar

Rp93.771.486.884,00 yang disebabkan oleh adanya jurnal balik pada

satker konsolidasi atas koreksi nilai Tim Penertiban Aset dari tim penilai

Kementerian Keuangan yang dilakukan pada Semester II Tahun 2017 yang

tercantum dalam Berita Acara Hasil Inventarisasi dan Penilaian Kembali

sesuai dengan surat edaran Kementerian Keuangan RI Nomor: S-

5240/PB.6/2018 hal Penyelesaian Saldo pada Neraca Satker Konsolidasi

2017.

2. Mutasi Tambah

a. Saldo Awal gedung dan bangunan dicatat setelah dilakukan koreksi

pencatatan karena adanya perbaikan nilai akumulasi penyusutan

gedung yang disebabkan kesalahan penginputan tahun perolehan dan

kesalahan aplikasi SIMAK BMN (Kertas Kerja Perubahan Akumulasi

Penyusutan Gedung Terlampir).

Page 94: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 89 -

No. Satker Intrakomptabel

1 KP 230,403,000

2 PAIR 7,237,092,000

3 PKSEN 1,724,910,000

4 PPIKSN 39,834,845,000

5 PSTA 417,195,000

6 PSTNT 46,972,600,900

7 PTKMR 14,903,271,780

8 STTN 118,108,000

111,438,425,680 JUMLAH

b. Pengembangan Nilai Aset

No. Satker Intrakomptabel

1 PAIR 836,569,000

2 PDK 99,550,000

3 PRFN 880,010,335

4 PSTA 1,166,092,950

5 PSTBM 568,272,500

6 PSTNT 514,400,000

7 PTBBN 177,303,500

8 PTBGN 130,213,600

9 PTKMR 87,460,780

10 PTKRN 98,312,500

11 PTLR 789,984,500

12 PTRR 89,001,000

13 STTN 614,504,000

6,051,674,665 Jumlah c. Pengembangan Melalui KDP

No. Satker Intrakomptabel

1 PPIKSN 1,018,706,000

2 PAIR 6,335,829,000

3 PDK 883,578,000

4 PSTA 1,720,440,360

5 PTBBN 645,588,000

6 PTBGN 669,771,500

7 PTLR 584,517,000

8 Pusdiklat 541,393,000

9 STTN 2,663,790,900

JUMLAH 15,063,613,760

d. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP

No. Satker Intrakomptabel

1 PAIR 1,183,951,000

2 PSTBM 1,649,901,000

2,833,852,000 Jumlah

e. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap

Penggunaan kembali BMN yang telah dihentikan berupa gedung

Page 95: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 90 -

Mess/Wisma/Bungalow/Tempat Peristirahatan Semi Permanen di

Kabupaten Jepara sebesar Rp39.366.000,00

f. Transfer Masuk

No. Satker Intrakomptabel

1 PAIR 42,446,675,970

2 STTN 8,556,312,000

51,002,987,970 Jumlah

g. Koreksi Kesalahan Input IP

Atas dasar hasil Tripartit BATAN-BPK-Kemenkeu Nomor NKF –

080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember 2018 dilakukan Koreksi

Kesalahan Input IP dengan nilai sebesar Rp5.745.725.000,00 terhadap

gedung di Satker PSTA.

h. Jurnal koreksi lanjutan

Jurnal koreksi lanjutan merupakan hasil dari Tripartit BATAN-BPK-

Kemenkeu Nomor NKF – 080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember

2018 atas transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi

revaluasi dan barang berlebih (berupa penyusutan transaksional,

koreksi nilai penghentian, penghapusan, transfer masuk,

transfer keluar, reklasifikasi masuk, reklasifikasi keluar, hibah

masuk, hibah keluar, normalisasi) sebesar Rp5.170.580.021,00

3. Mutasi Kurang

a. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

No. Satker Intrakomptabel

1 PSTA (2,862,681)

2 STTN (95,441,819)

(98,304,500) Jumlah b. Koreksi Pencatatan (Penghapusan)

Penghapusan aset berupa rumah negara golongan II tipe A Permanen

di Satker PAIR sebesar Rp918.881.000,00 Pasar Jumat yang

seharusnya sudah dikeluarkan dari pencatatan karena sudah pindah

golongan III dan sudah ada sertifikat hak miliknya.

Page 96: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 91 -

c. Transfer Keluar

No. Satker Intrakomptabel

1 PKSEN 1,894,407,000

2 PRFN 42,446,675,970

3 PSTA 6,661,905,000

51,002,987,970 Jumlah d. Koreksi Pencatatan

Koreksi Pencatatan gedung dan bangunan dilakukan karena adanya

perbaikan nilai akumulasi penyusutan gedung yang disebabkan

kesalahan penginputan tahun perolehan dan kesalahan perhitungan

nilai penyusutan gedung dan bangunan pada aplikasi pada SIMAK

BMN, rincian perhitungan pada kertas kerja terlampir.

No. Satker Intrakomptabel

1 Kantor Pusat 230,403,000

2 PAIR 7,237,092,000

3 PKSEN 1,724,910,000

4 PPIKSN 39,834,845,000

5 PSTA 417,195,000

6 PSTNT 46,972,600,900

7 PTKMR 14,903,271,780

8 STTN 118,108,000

111,438,425,680 JUMLAH e. Jurnal Take Out Revaluasi BMN

Jurnal takeout revaluasi BMN sesuai dengan NKF –

080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember 2018 untuk mengeliminasi

nilai revaluasi BMN tahun 2017-2018 yang terdiri atas jurnal utama

senilai Rp107.773.346.830,00 dan jurnal barang berlebih senilai

Rp218.884.343.000,00.

Informasi lainnya :

1. Realisasi belanja modal gedung dan bangunan sebesar

Rp30.583.565.505,00 tidak sama dengan mutasi tambah gedung

bangunan (pembelian, pengembangan, penyelesaian dan pembangunan

dengan KDP) sebesar Rp30.245.460.225,00 dengan selisih sebesar

Rp338.105.280,00. Hal ini disebabkan karena kesalahan penggunaan

mata anggaran yaitu:

2. Terdapat pekerjaan pengaspalan jalan khusus lainnya sepanjang 720m2

senilai Rp195.856.000,00 pada satker PAIR.

3. Terdapat pengembangan gedung dan bangunan di bawah nilai

Page 97: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 92 -

kapitalisasi senilai Rp16.032.280,00 pada satker PTKMR.

4. Terdapat pengembangan gedung dan bangunan di bawah nilai

kapitalisasi senilai Rp23.300.000,00 pada satker PRFN.

5. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel senilai Rp2.730.000,00

berupa 4 unit meja kerja kayu pada satker PTBBN.

6. Terdapat pembelian peralatan dan mesin senilai Rp24.900.000,00

berupa 1 unit proyektor, 1 unit kursi dan meja pada satker PSTBM.

7. Terdapat pengembangan peralatan dan mesin senilai Rp47.327.000,00

berupa 1 unit mesin Clyclotron pada satker PSTA.

8. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel senilai Rp6.960.000,00

berupa 4 buah jemuran dan alat rumah tangga lainnya pada satker

STTN.

9. Terdapat pengembangan gedung dan bangunan di bawah nilai

kapitalisasi senilai Rp21.000.000,00 pada satker PSTNT.

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan beserta Akumulasi Penyusutannya

per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Jalan, Irigasi dan

Jaringan

Rp121.863.800.285,00

C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar Rp121.863.800.285,00 dan

Rp51.315.651.636,00.

31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)

121,863,800,285 51,315,651,636 137.48 70,548,148,649

Terdapat mutasi nilai jalan, irigasi dan jaringan dengan penjelasan sebagai

berikut:

Page 98: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 93 -

I. Saldo per 31 Desember 2017 51,315,651,636

Jurnal Revaluasi pada Aplikasi SAIBA 5,761,185,358

II. Mutasi tambah 146,410,263,612 Saldo Awal 445,911,000 Reklasifikasi Masuk 69,252,225,356 Barang Berlebih Hasil Inventarisasi 5,915,091,000 Transfer Masuk 69,132,281,256 Pengembangan Nilai Aset 195,856,000 Penerimaan Aset Tetap Renovasi 198,960,000 Pengembangan Melalui KDP 1,269,939,000

III. Mutasi kurang (81,623,300,321) Koreksi Pencatatan Nilai/ kuantitas (125,210,707) Transfer Keluar (69,132,281,256) Take Out Revaluasi (12,365,808,358)

IV. Saldo per 31 Desember 2018 121,863,800,285

Akumulasi penyusutan s.d. 31 Deember 2018 (41,253,874,099) Nilai buku per 31 Desember 2018 80,609,926,186

Penjelasan Mutasi:

1. Terdapat jurnal revaluasi pada aplikasi SAIBA sebesar Rp5.761.185.358,00

merupakan jurnal balik pada satker konsolidasi atas koreksi nilai Tim

Penertiban Aset dari tim penilai Kementerian Keuangan yang dilakukan

pada Semester II Tahun 2017 yang tercantum dalam Berita Acara Hasil

Inventarisasi dan Penilaian Kembali sesuai dengan surat edaran

Kementerian Keuangan RI Nomor: S-5240/PB.6/2018 hal Penyelesaian

Saldo pada Neraca Satker Konsolidasi 2017.

2. Mutasi Tambah

a. Saldo Awal

Pada Satker PSTA senilai Rp445.911.000,00 merupakan pencatatan

jalan khusus komplek kawasan nuklir Yogyakarta NUP 1 s.d 5 yang

selama ini belum tercatat di SIMAK BMN.

b. Reklasifikasi Masuk

Pada satker PRFN senilai Rp69.252.225.356,00 berupa Instalasi

Iradiator dan Jaringan Listrik.

c. Barang Berlebih Hasil Inventarisasi

Pada Satker PPIKSN senilai Rp5.915.091.000,00 sebesar 43.680 m2

berupa penilaian kembali jalan khusus kawasan kompleks pada tahun

2018 yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan yang sebelum

tidak di catat pada SIMAK- BMN.

d. Transfer Masuk

Pada Satker PAIR dari PRFN yang merupakan bagian dari Instalasi

Iradiator senilai Rp69.132.281.256,00 berupa sumur resapan dan

Page 99: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 94 -

jaringan listrik.

e. Pengembangan Nilai Aset

Pada Satker PAIR senilai Rp195.856.000,00 merupakan peningkatan

kualitas jalan NSTP (Nuclear Science Techno Park) dengan adanya

penambahan luasan.

f. Penerimaan Aset Tetap Renovasi

Pada Satker PSTA senilai Rp198.960.000,00 merupakan penerimaan

Aset Tetap Renovasi berupa peningkatan kualitas jalan komplek

dengan pengaspalan ulang.

g. Pengembangan Melalui KDP

Pada Satker PAIR senilai Rp1.269.939.000,00 merupakan

peningkatan kualitas jalan NSTP (Nuclear Science Techno Park)

dengan pengaspalan seluas ± 9.220 M2 .

3. Mutasi Kurang

a. Koreksi Pencatatan Nilai dan Kuantitas senilai Rp125.210.707,00 pada

Satker PRFN atas kekurangan volume terkait pembangunan Irradiator

Gamma Merah Putih.

b. Transfer Keluar senilai Rp69.132.281.256,00 pada satker PRFN berupa

Sumur Resapan, Instalasi Irradiator dan Jaringan Listrik ke PAIR

c. Jurnal Take Out Revaluasi BMN sesuai dengan NKF –

080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember 2018 untuk mengeliminasi

nilai revaluasi BMN tahun 2017-2018 yang terdiri atas jurnal utama

senilai Rp.5.761.185.358,00 dan jurnal barang berlebih senilai

Rp6.604.623000,00.

Informasi Lainnya:

1. Terdapat aset jalan yang belum tercatat sebesar 26.802 m2. Dengan rincian

19.363 m2 berada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat yang dikelola oleh

satker PAIR dan 7.439 m2 berada di Kawasan Nuklir Bandung yang

dikelola oleh satker PSTNT. Saat ini sedang dalam proses pengajuan

penilaian ke KPKNL.

2. Realisasi belanja modal jalan, jembatan dan jaringan sebesar

Rp198.960.000,00 tidak sama dengan mutasi tambah (pembelian,

pengembangan, penyelesaian dan pembangunan dengan KDP) sebesar

Rp394.816.000,00 dengan selisih sebesar Rp(195.856.000,00). Hal ini

disebabkan karena terdapat penambahan jalan berupa pekerjaan

Page 100: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 95 -

pengaspalan jalan khusus lainnya sepanjang 720 M2 namun menggunakan

akun belanja modal gedung bangunan (5331) senilai Rp195.856.000,00

pada satker PAIR.

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan beserta Akumulasi Penyusutannya

per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap Lainnya Rp26.806.386.594,00

C.2.5 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan

dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp26.806.386.594,00 dan

Rp26.896.865.153,00.

31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)

26,806,386,594 26,896,865,153 (0.34) (90,478,559)

Mutasi transaksi terhadap Aset Tetap Lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

I. Saldo per 31 Desember 2017 26.896.865.153

II. Mutasi tambah 125.480.826 Pembelian 124.980.826 Transfer Masuk 500.000

III. Mutasi kurang (215.959.385) Transfer Keluar (500.000) Penghentian Aset dari Penggunaan (215.459.385)

IV. Saldo per 31 Desember 2018 26.806.386.594

Akumulasi penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (31.200.000)

Nilai buku per 31 Desember 2018 26.775.186.594

Penjelasan Mutasi :

1. Mutasi Tambah

a. Pembelian

No. Satker Nilai

1 PAIR 9,750,000

2 PPIKSN 27,464,000

3 PSTBM 9,504,000

4 PTKMR 13,231,026

5 STTN 65,031,800

124,980,826 JUMLAH

Page 101: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 96 -

b. Transfer Masuk senilai Rp500.000,00 pada satker STTN berupa Peta

(Map) dari PKSEN

2. Mutasi Kurang

a. Transfer Keluar dari STTN senilai Rp500.000,00 ke PKSEN berupa

Peta (Map).

b. Penghentian Aset dari Penggunaan

Penghentian Aset Dari Penggunaan hanya ada pada satker Kantor Pusat

berupa monografi sebanyak 190 buah senilai Rp5.248.600,00 dan PDK

senilai Rp210.210.785,00 berupa 8 buah Maket/Miniatur/Replika.

Rincian aset tetap berupa Aset Tetap Lainnya beserta Akumulasi

Penyusutannya per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan

Keuangan ini.

Konstruksi Dalam

Pengerjaan

Rp7.778.778.600,00

C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp7.778.778.600,00 dan

Rp684.298.900,00.

31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)

777,778,600 684,298,900 13.66 93,479,700

Mutasi transaksi terhadap KDP per 31 Desember 2018 sebagai berikut:

I. Saldo per 31 Desember 2017 684.298.900

II. Mutasi tambah 69.336.240.757 Perolehan/penambahan KDP 15.983.056.867 Pengembangan KDP 53.353.183.890

III. Mutasi kurang (62.241.761.057) Penghapusan KDP (41.967.900) Reklasifikasi KDP menjadi Barang Jadi (62.199.793.157)

IV. Saldo per 31 Desember 2018 7.778.778.600

Penjelasan Mutasi :

1. Mutasi Tambah

Page 102: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 97 -

a. Perolehan/penambahan KDP

No. Satker Jumlah Perolehan KDP

KDP Peralatan Mesin

KDP Gedung Bangunan

1 PAIR 795,556,100 401,873,500 393,682,600

2 PRFN 362,505,360 362,505,360

3 PRSG 2,128,900,000 2,128,900,000

4 PSTA 1,601,657,450 1,316,738,300 284,919,150

5 PSTBM 3,119,270,000 3,071,310,000 47,960,000

6 PSTNT 135,433,600 135,433,600

7 PTBBN 652,858,000 9,130,000 643,728,000

8 PTBGN 3,920,660,920 3,894,304,920 26,356,000

9 PTKMR 2,741,568,280 2,741,568,280

10 PTKRN 8,060,400 8,060,400

11 PTLR 200,437,050 170,694,700 29,742,350

12 PUSDIKLAT 61,710,000 29,810,000 31,900,000

13 STTN 254,439,707 46,694,957 207,744,750

15,983,056,867 14,181,590,417 1,801,466,450 JUMLAH

b. Pengembangan KDP

No. Satker Jumlah Pengembangan KDP KDP Peralatan Mesin KDP Gedung

Bangunan

1 Kantor Pusat 5,369,797,200 5,369,797,200

2 PAIR 17,773,550,800 9,806,534,400 7,967,016,400

3 PDK 833,748,000 833,748,000

4 PRFN 1,419,051,440 1,419,051,440

5 PRSG 8,515,600,000 8,515,600,000

6 PSTA 1,450,021,210 14,500,000 1,435,521,210

7 PSTBM 2,919,443,800 1,317,502,800 1,601,941,000

8 PTBBN 3,381,590,000 3,379,730,000 1,860,000

9 PTBGN 652,625,500 9,210,000 643,415,500

10 PTKMR 23,328,100 23,328,100

11 PTKRN 521 521

12 PTLR 1,148,179,650 593,405,000 554,774,650

13 Pusdiklat 667,783,000 158,290,000 509,493,000

14 STTN 9,198,464,669 6,742,418,519 2,456,046,150

53,353,183,890 37,349,367,980 16,003,815,910 JUMLAH

2. Mutasi Kurang

a. Penghentian/penghapusan KDP pada satker PAIR senilai

Rp41.967.500,00 berupa Gedung dan Bangunan. Penghapusan

Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan NUP 5 sebesar

Rp41.967.900,00 yang disebabkan oleh yang disebabkan KDP

tersebut tidak jadi dilaksanakan sesuai dengan nota dinas dari Kuasa

Penggunan Anggaran PAIR.

Page 103: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 98 -

b. Reklasifikasi menjadi Barang Jadi

No. Satker Jumlah Reklasifikasi menjadi Barang Jadi KDP Peralatan Mesin KDP Gedung

Bangunan

1 PAIR 18,669,616,900 10,308,917,900 8,360,699,000

2 PDK 883,578,000 883,578,000

3 PRSG 10,644,500,000 10,644,500,000

4 PSTA 3,051,678,660 1,331,238,300 1,720,440,360 5 PSTBM 6,038,713,800 4,388,812,800 1,649,901,000

6 PTBBN 4,034,448,000 3,388,860,000 645,588,000

7 PTBGN 4,573,286,420 3,903,514,920 669,771,500

8 PTKMR 2,764,896,380 2,764,896,380

9 PTKRN 8,060,921 8,060,921

10 PTLR 1,348,616,700 764,099,700 584,517,000

11 Pusdiklat 729,493,000 188,100,000 541,393,000

12 STTN 9,452,904,376 6,789,113,476 2,663,790,900

62,199,793,157 44,480,114,397 17,719,678,760 JUMLAH

Informasi Lainnya:

Terdapat KDP PTLR yang akan dihapuskan pada tahun 2019 sebesar

Rp278.591.000,00 dengan alasan belum adanya pengalokasian dana untuk

pembangunan gedung tersebut sesuai dengan surat pernyataan penghentian

rencana pembangunan gedung fasilitas demo disposal oleh Kepala Pusat

Teknologi Limbah Radioaktif tanggal 27 Maret 2019.

Rincian lebih lanjut terkait status Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember

2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

(Rp895.622.246.030,00)

C.2.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 31

Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp895.622.246.030,00) dan

(Rp782.673.749.124,00) . Akumulasi penyusutan aset tetap merupakan kontra

akun aset tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian

nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap selain

untuk Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP).

Rincian akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut:

Page 104: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 99 -

Tabel 40

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK

No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 1.013.923.992.497 (595.864.147.550) 418.059.844.947

2 Gedung dan Bangunan 607.102.240.600 (258.474.880.040) 348.627.360.560

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 121.863.800.285 (41.252.018.440)

80.611.781.845

4 Aset Tetap Lainnya 26.806.386.594 (31.200.000) 26.775.186.594

1.769.696.419.976 (895.622.246.030) 874.074.173.946 JUMLAH

Keterangan:

Terdapat koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar

(Rp152.011.606.472,00), dan Jalan Irigasi dan Jaringan sebesar

(Rp1.744.900.251,00), melalui aplikasi SAIBA pada satker konsolidasi untuk

mengakomodir hasil revaluasi BMN tahun 2017 pada tingkat LKKL, sesuai

dengan Nota Kesepakatan NK-080/58/TO-REVALBMN/2019. Serta koreksi

atas Notisi BPK Tahun 2018 pada Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin

sebesar Rp7.119.841,00, Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan

sebesar (Rp38.895.187.130,00) dan Akumulasi Penyusutan Irigasi sebesar

Rp1.855.659,00. Sehingga, nilai Akumulasi Aset Tetap per 31 Desember 2018

sebesar (Rp895.622.246.030,00).

Rincian akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2018 disajikan pada

Lampiran Laporan Keuangan ini.

Piutang Jangka Panjang Rp2.950.127.533,00

C.3 Piutang Jangka Panjang

Nilai Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar Rp2.950.127.533,00 dan Rp2.900.370.189,00.

Piutang jangka panjang merupakan piutang yang jatuh tempo tertagihnya dalam

waktu lebih dari dua belas bulan atau satu periode akuntansi.

Piutang Tagihan TP/TGR Rp22.905.685.655,00

C.3.1 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(TP/TGR)

Nilai Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(TP/TGR) per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp22.905.685.655,00 dan Rp23.542.910.041,00. Tuntutan

Page 105: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 100 -

Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau

tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.

Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan

bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Negara

karena kelalaiannya.

Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

hanya terdapat pada satker Kantor Pusat BATAN dengan rincian per 31

Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut:

Tabel 41 Perbandingan Rincian Piutang Tagihan TP/TGR

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Uraian Jumlah Debitur 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Piutang TGR yang dikelola KPKNL 70 debitur 19.952.275.422 20.636.279.808

Piutang TGR yang dikelola BATAN 12 Debitur 2.953.410.233 2.906.630.233

22.905.685.655 23.542.910.041 Jumlah Piutang Tagihan TP/TGR

Rincian mutasi piutang TGR per Pihak Pengelola dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Piutang TGR yang dikelola KPKNL

Saldo per 31 Desember 2017 20.636.279.808

Mutasi Tambah: -

Pelimpahan baru -

Koreksi Nilai -

Mutasi Kurang: (684.004.386)

Koreksi Nilai -

Pembayaran/Angsuran Tahun Berjalan (684.004.386)

Saldo per 31 Desember 2018 19.952.275.422

Keterangan :

Mutasi Kurang Piutang TGR yang Dikelola KPKNL sebesar

Rp684.004.386,00 merupakan pembayaran TGR tugas belajar (4 debitur).

Terdapat selisih saldo akhir piutang TGR sebesar Rp8.708.190,00 antara

Laporan KPKNL sebesar Rp19,943,567.239,70, dengan aplikasi SAIBA

sebesar Rp19.952.275.421,62 dengan rincian sebagai berikut:

a. Selisih nilai TGR a/n Mira Hidayati sebesar (Rp14.882.727,86),

dikarenakan pada Laporan KPKNL masih mencatat saldo sebesar

Rp14.882.728,14, sedangkan pada laporan BATAN sudah nihil sesuai

Surat PUPN Nomor SPPNL-216/PUPNC.10.02/2017 tanggal 13 Juli 2017

Hal Pernyataan Pengurusan Piutang Negara Lunas. (Berita Acara

Page 106: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 101 -

Rekonsiliasi tanggal 4 Desember 2018).

b. Selisih nilai TGR a/n Pambudi sebesar Rp1.818.177,92. Selisih

merupakan satu angsuran di bulan Desember 2011 yang sudah

diterima KPKNL namun belum dicatat pada pembukuan KPKNL.

(Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 4 Desember 2018) c. Selisih nilai TGR a/n Dwi Fiantika S sebesar Rp9.090.090,00,

dikarenakan pada Laporan KPKNL sudah mencatat sejumlah angsuran

sebesar Rp9.090.090,00, sedangkan pada laporan BATAN belum ada

dokumen sumber pencatatan.

d. Selisih nilai TGR a/n Agus Delfin sebesar (Rp2.727.272,00), dikarenakan

terdapat dua angsuran yang belum tercatat di Laporan KPKNL.

e. Selisih nilai TGR a/n Titik Kluege sebesar Rp454.545,00. Terdapat satu

bukti angsuran/koreksi yang tidak tercatat di Laporan BATAN

dikarenakan belum ada dokumen sumber pencatatan.

f. Selisih nilai TGR a/n Catur Diantono sebesar Rp9.090.090,00,

dikarenakan pada Laporan KPKNL sudah mencatat sejumlah angsuran

sebesar Rp9.090.090,00, sedangkan pada laporan BATAN belum ada

dokumen sumber pencatatan.

g. Selisih nilai TGR a/n Haryadi sebesar Rp6.136.369,00, dikarenakan pada

Laporan KPKNL sudah mencatat saldo nihil, sedangkan pada laporan

BATAN belum ada dokumen sumber pencatatan.

h. Terdapat setoran sebesar (Rp272.728,00), yang tidak diketahui

penyetornya, namun sudah tercatat sebagi pengurang piutang TGR.

2. Piutang TGR yang Dikelola BATAN

Saldo per 31 Desember 2017 2.906.630.233

Reklasifikasi dari Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 89.052.000

Saldo per 1 Januari 2018 setelah ditambah Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 2.995.682.233

Mutasi Tambah: -

Pelimpahan baru -

Koreksi Nilai -

Mutasi Kurang: (21.136.000)

Koreksi Nilai -

Pembayaran/Angsuran Tahun Berjalan (21.136.000)

Saldo per 31 Desember 2018 sesuai Laporan Rekapitulasi Jenis Piutang 12 BATAN 2.974.546.233

Reklasifikasi menjadi Bagian Lancar Tagihan TP/TGR (21.136.000)

Saldo per 31 Desember 2018 2.953.410.233

Page 107: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 102 -

Keterangan:

Mutasi Kurang Piutang yang Dikelola Kantor Pusat BATAN sebesar

Rp18.352.000,00 terdiri dari pembayaran TGR tugas belajar sebesar

Rp10.000.000,00 (1 debitur) dan pembayaran TGR kendaraan hilang sebesar

Rp11.136.000,00 (3 debitur).

Terdapat saldo piutang TGR a/n IML bersaldo minus Rp2.000.000,00, yang

disebabkan kelebihan jumlah angsuran pada tahun anggaran yang lalu. Kantor

Pusat BATAN telah melakukan upaya pengembalian pendapatan sesuai surat

Nomor B-10503/BATAN/UM/KU 04 02/10/2017 tanggal 5 Oktober 2017.

Sampai dengan tanggal pelaporan, surat dalam proses perbaikan pengajuan dari

KPPN kepada Direktorat Sistem Perbendaharaan, Ditjen Perbendaharaan,

Kementerian Keuangan RI sesuai surat Nomor S-10256/PB.7/2017 tanggal

20 November 2017.

Reklasifikasi piutang tagihan TP/TGR menjadi bagian lancar tagihan TP/TGR

hanya untuk piutang yang dikelola BATAN. Adapun rincian piutang TGR

menurut pihak Pengelola dan nama Debitur per 31 Desember 2018 disajikan

pada Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.

Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih-TP/TGR

(Rp19.967.042.473,00)

C.3.2 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-TP/TGR

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar (Rp19.967.042.473,00) dan (Rp20.650.812.959,00).

Penyisihan piutang tidak tertagih-tagihan TP/TGR merupakan estimasi atas

ketidaktertagihan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing

piutang TP/TGR.

Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-tagihan TP/TGR berdasarkan

kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 42 Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018

Kualitas Piutang Nilai Piutang Tagihan TP/TGR % Penyisihan Nilai Penyisihan

Lancar 2.953.410.233 0,50% 14.767.051

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet 19.952.275.422 100% 19.952.275.422

19.967.042.473 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR

Page 108: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 103 -

Keterangan:

Nilai penyisihan piutang berkualitas lancar sebesar Rp14.767.051,00 merupakan

penyisihan atas piutang TGR yang dikelola BATAN, sedangkan nilai

penyisihan piutang berkualitas macet sebesar Rp19.952.275.422,00 merupakan

penyisihan atas piutang TGR yang dikelola KPKNL.

Piutang Jangka Panjang

Lainnya Rp11.542.061,00 C.3.3. Piutang Jangka Panjang Lainnya

Nilai piutang jangka panjang lainnya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp11.542.061,00 dan Rp8.314.680,00 .

Piutang jangka panjang lainnya adalah piutang bukan pajak yang akan jatuh

tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Piutang bukan

pajak lainnya seluruhnya merupakan piutang lainnya dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 43 Perbandingan Piutang Jangka Panjang Lainnya

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Piutang Jangka Panjang Lainnya 11.542.061 8.314.680

Jumlah 11.542.061 8.314.680

Mutasi piutang Jangka Panjang Lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2017 8.314.680

Mutasi Tambah: 10.787.140

Reklas dari piutang jangka pendek :

PTLR 2.681.724

PAIR 8.105.416

Mutasi Kurang: (7.559.759)

Reklas ke piutang jangka pendek :

PAIR (7.350.495)

PTLR (209.264)

Saldo per 31 Desember 2018 11.542.061 Keterangan:

Piutang Jangka Panjang Lainnya berupa piutang gaji dan tunjangan pegawai

terdapat pada satker PAIR sebesar Rp8.860.337,00 dan satker PTLR sebesar

Rp2.681.724,00 yang merupakan reklasifikasi piutang jangka pendek ke

piutang jangka panjang.

Page 109: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 104 -

Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih-Piutang Jangka

Panjang Lainnya

(Rp57.710,00)

C.3.4. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang

Lainnya

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya per

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp57.710,00) dan

(Rp41.573,00). Penyisihan piutang tidak tertagih-piutang jangka panjang

lainnya adalah merupakan estimasi atas nilai piutang jangka panjang lainnya

yang tidak dapat ditagih dalam suatu periode akuntansi yang ditentukan oleh

kualitas piutang masing-masing debitur.

Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-piutang jangka panjang lainnya

berdasarkan kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel 44 Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember

2018

Kualitas Piutang Nilai Piutang Tagihan TP/TGR % Penyisihan Nilai Penyisihan di

SAIBA

Lancar 11.542.061 0,50% 57.710

-PAIR 8.860.337

-PTLR 2.681.724

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

57.710 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jk Panjang Lainnya

Aset Lainnya

Rp13.845.568.540,00 C.4 Aset Lainnya

Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar Rp13.845.568.540,00 dan Rp8.988.192.423,00 yang

merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar

maupun aset tetap.

Aset Tak Berwujud Rp38.345.597.682,00

C.4.1 Aset Tak Berwujud

Saldo Aset tak berwujud per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar Rp38.345.597.682,00 dan Rp29.703.690.264,00. Aset

tak berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi

secara umum tidak mempunyai wujud fisik.

Rincian aset tak berwujud per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Page 110: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 105 -

Tabel 45 Rincian Aset Tak Berwujud 31 Desember 2018

Akun Uraian Nilai

162121 Hak Cipta 50,300,000

162141 Paten 9,658,002,227

162151 Software 24,882,315,455

162161 Lisensi 2,955,100,000

162191 Aset tak Berwujud Lainnya 799,880,000

38,345,597,682 Jumlah

Terdapat mutasi senilai (Rp8.641.907.418,00) dengan penjelasan sebagai

berikut:

I. Saldo per 31 Desember 2017 29,703,690,264

II. Mutasi tambah 11,597,967,418 Saldo Awal 3,063,250,000 Pembelian 5,369,531,068 Pengembangan Nilai Aset 115,720,000 Transfer Masuk 2,955,100,000 Hibah Masuk 94,366,350

III. Mutasi kurang (2,956,060,000) Transfer keluar (2,955,100,000) Reklasifikasi keluar (960,000)

IV. Saldo per 31 Desember 2018 38,345,597,682 Akumulasi amortisasi s.d. 31 Desember 2018 24,382,605,962 Nilai buku per 31 Desember 2018 13,962,991,720

Rincian mutasi aset tak berwujud adalah sebagai berikut:

1. Mutasi Tambah

a. Saldo Awal

Penambahan Saldo Awal sebesar Rp3.063.250.000,00 yang dapat dirinci

sebagai berikut:

• Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Utama hal Penetapan hasil

Penilaian Aset Tak Berwujud Nomor 3/SU/V/2018 tanggal 8 Mei 2018

pada satker PAIR dengan nilai total Rp1.253.000.000,00 berupa 3 buah

paten senilai Rp520.000.000,00 dan 1 buah PVT senilai

Rp733.000.000,00.

• Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Utama hal Penetapan hasil

Penilaian Aset Tak Berwujud Nomor 7/SU/V/2018 tanggal 10

Desember 2018 pada satker PAIR, PSTA, PSTBM, PTBBN, PSTNT

dengan nilai total Rp1.810.250.000,00 berupa 21 buah paten.

Page 111: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 106 -

No. Satker Intrakomptabel

1 PAIR 713,650,000 2 PSTA 713,280,000 3 PSTBM 169,550,000 4 PSTNT 9,125,000 5 PTBBN 204,645,000

1,810,250,000 JUMLAH

b. Pembelian

Pembelian terdapat pada satker sebagai berikut :

No. Satker Intrakomptabel

1 PPIKSN 59,625,000

2 PDK 66,880,000

3 PKSEN 1,276,254,800

4 PRFN 3,391,319,100

5 PTKMR 118,429,800

6 PTKRN 165,468,600

7 PTLR 81,581,500

8 STTN 209,972,268

5,369,531,068 Jumlah

c. Pengembangan Nilai Aset

Pada Satker STTN senilai Rp115.720.000,00 berupa pengembangan

Software Komputer NUP 5 yaitu SINAU (Sistem Informasi Akademik).

d. Transfer Masuk

Pada Satker PAIR berupa Lisensi dari Satker PRFN senilai

Rp2.955.100.000,00.

e. Hibah Masuk

Pada Satker PTLR senilai Rp94.366.350,00 berupa Amber Software

yang berasal dari IAEA.

2. Mutasi Tambah

a. Transfer Keluar

Pada Satker PRFN berupa Lisensi ke Satker PAIR senilai

Rp2.955.100.000,00.

b. Reklasifikasi Keluar

Pada Satker Pusdiklat berupa Windows XP yang dikapitalisasi ke P.C

Unit senilai Rp960.000,00.

Page 112: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 107 -

Informasi Lainnya :

Terdapat barang hibah berasal IAEA berupa software yang masih tercatat di

Kantor Pusat BATAN senilai Rp338.767.883,00 sedangkan barang tersebut

sudah dikuasai oleh pihak ketiga (Kementerian Kesehatan). Saat ini sedang

dalam proses alih status ke Kementerian Kesehatan.

Rincian aset lainnya berupa Aset Tak Berwujud beserta Akumulasi

Amortisasinya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Lain-Lain

Rp8.528.081.274,00 C.4.2 Aset Lain-Lain

Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar Rp8.528.081.274,00 dan Rp10.958.952.504,00.

Terdapat perubahan nilai sebesar (Rp3.010.607.824,00). Aset lain-lain

merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat

dan tidak lagi digunakan dalam operasional BATAN serta dalam proses

penghapusan dari BMN.

Rincian aset lain-lain per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 46 Rincian Aset Lain-lain per 31 Desember 2018

Akun Uraian Nilai

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan 8,517,599,374

166113 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan 10,481,900

8,528,081,274 Jumlah

Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

I. Saldo per 31 Desember 2017 10,958,952,504

Jurnal Revaluasi pada Aplikasi SAIBA 415,603,406

II. Mutasi tambah 6,886,492,227 Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya 6,306,755,633 Take Out Revaluasi 579,736,594

III. Mutasi kurang 9,732,966,863 Usulan barang rusak berat ke pengelola 9,158,362,983 Usulan barang rusak berat ke pengelola (ATB) 6,245,000 Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 416,296,180 Penghapusan (BMN yang dihentikan) 138,062,700 Reklasifikasi Keluar 14,000,000

IV. Saldo per 31 Desember 2018 8,528,081,274 Akumulasi amortisasi s.d. 31 Desember 2018 8,115,769,067 Nilai buku per 31 Desember 2018 412,312,207

Page 113: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 108 -

Penjelasan mutasi:

1. Terdapat jurnal revaluasi pada aplikasi SAIBA sebesar Rp415.603.406,00

yang merupakan jurnal balik pada satker konsolidasi atas koreksi nilai

Tim Penertiban Aset dari tim penilai Kementerian Keuangan yang

dilakukan pada Semester II Tahun 2017 yang tercantum dalam Berita

Acara Hasil Inventarisasi dan Penilaian Kembali sesuai dengan surat

edaran Kementerian Keuangan RI Nomor: S-5240/PB.6/2018 hal

Penyelesaian Saldo pada Neraca Satker Konsolidasi 2017.

2. Mutasi Tambah:

a. Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya

No. Satuan Kerja Intrakomptabel

1 Inspektorat 311,386,010

2 Kantor Pusat 867,032,759

3 PDK 1,097,145,750

4 PKSEN 286,037,000

5 PPIKSN 255,128,000

6 PRFN 17,160,000

7 PRSG 181,735,000

8 PSMN 68,336,000

9 PSTA 723,965,870

10 PSTNT 68,823,000

11 PTBBN 129,019,750

12 PTKMR 610,446,870

13 PTKRN 893,245,924

14 PTLR 419,513,050

15 Pusdiklat 326,314,650

16 STTN 51,466,000

6,306,755,633 JUMLAH

b. Take Out Revaluasi

Koreksi nilai Aset Lainnya melalui aplikasi SAIBA pada satker

konsolidasi untuk mengakomodir hasil revaluasi BMN tahun 2017

pada tingkat LKKL, sesuai dengan Nota Kesepakatan NK-

080/58/TO-REVAL BMN/2019

3. Mutasi Kurang

a. Usulan barang rusak berat ke pengelola

Page 114: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 109 -

No. Satuan Kerja Intrakomptabel

1 Kantor Pusat 1,339,298,360

2 PKSEN 924,549,130

3 PPIKSN 3,770,495,281

4 PRFN 660,374,438

5 PRSG 383,989,500

6 PTBBN 328,880,650

7 PTBGN 21,500,000

8 PTKRN 893,245,924

9 PTLR 419,513,050

10 PTRR 90,202,000

11 Pusdiklat 326,314,650

9,158,362,983 JUMLAH

b. Usulan barang rusak berat ke pengelola (ATB)

No. Satuan Kerja Intrakomptabel

1 PTBBN 6.245.000

6.245.000 JUMLAH

c. Reklasifikasi dari Aset Lainya ke Aset Tetap

No. Satuan Kerja Intrakomptabel

1 PKSEN 365,434,350

2 PPIKSN 50,861,830

416,296,180 JUMLAH

d. Penghapusan BMN Yang dihentikan

No. Satuan Kerja Intrakomptabel

1 Inspektorat 133,092,700

2 PKSEN 5,370,000

138,462,700 JUMLAH

e. Reklasifikasi Keluar

Terdapat Reklasifikasi Keluar dari BMN yang dihentikan dari operasional

pemerintahan pada satuan kerja PKSEN berupa Seismeter Sensor dengan

nilai Rp14.000.000,00.

Rincian aset lainnya berupa Aset Lain-lain beserta Akumulasi

Penyusutan/Amortisasinya per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran

Laporan Keuangan ini.

Page 115: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 110 -

Akumulasi

Penyusutan/Amortisasi

Aset Lainnya

(Rp33.028.110.416,00)

C.4.3 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya

Nilai Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp33.028.110.416,00)

dan (Rp31.674.450.345,00). Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya

merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan

pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan

kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.

Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember

2018 adalah sebagai berikut: Tabel 47

Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya 31 Desember 2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK

Akun Aset Lainnya Nilai PerolehanAkumulasi

Penyusutan/ Amortisasi

Nilai Buku

A Aset Tak Berwujud162121 Hak Cipta 50.300.000 (2.155.715) 48.144.285 162141 Paten 9.658.002.227 (5.067.302.298) 4.590.699.929 162151 Software 24.882.315.455 (18.165.761.069) 6.716.554.386 162161 Lisensi 2.955.100.000 (1.034.285.000) 1.920.815.000 162191 ATB Lainnya 799.880.000 (102.620.000) 697.260.000

38.345.597.682 (24.372.124.082) 13.973.473.600 B Aset Lain-lain

166112Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional

8.517.599.374 (8.645.504.434) (127.905.060)

166113ATB yg tidak digunakan dalam operasional

10.481.900 (10.481.900) -

8.528.081.274 (8.655.986.334) (127.905.060) 46.873.678.956 (33.028.110.416) 13.845.568.540

Jumlah

Jumlah

TOTAL

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis

lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak

terbatas tidak dilakukan amortisasi.

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek Rp25.680.263.279,00

C. 5 Kewajiban Jangka Pendek

Nilai kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar Rp25.680.263.279,00 dan Rp5.409.853.875,00.

Kewajiban jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan

segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah tanggal

pelaporan.

Utang kepada Pihak

Ketiga

Rp24.119.681.385,00

C.5.1. Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp24.119.681.385,00 dan

Page 116: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 111 -

Rp2.784.516.563,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang

masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan

kepada pihak Ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 bulan.

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut: Tabel 48

Perbandingan Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Keterangan

212111 Belanja Pegawai YMH Dibayar 21.509.581.966 246.203.155 Kekurangan gaji, tunjangan dan uang makan

212112 Belanja Barang YMH Dibayar 2.295.429.419 2.538.313.408 Utang tagihan biaya telepon, listrik, air

212113 Belanja Modal YMH Dibayar 314.670.000 - Tagihan pembelian 1 unit mobil operasional

24.119.681.385 2.784.516.563 Jumlah Tabel 49

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per Satuan Kerja 31 Desember 2018 Akun Satker Nilai Piutang Keterangan

Inspektorat 235,780,610

Kantor Pusat 2,149,405,022

PAIR 1,821,604,243

PDK 478,578,326

PKSEN 595,299,213

PPIKSN 1,189,208,867

PRFN 1,071,288,054

PRSG 1,612,552,993

PSMN 349,530,262

PSTA 1,782,243,330

PSTBM 1,282,750,044

PSTNT 1,114,205,927

PTBBN 1,832,643,324

PTBGN 648,897,617

PTKMR 1,272,567,827

PTKRN 1,058,499,572

PTLR 943,801,101

PTRR 1,063,997,502

Pusdiklat 469,547,266

STTN 537,180,866

Kantor Pusat 78,692,440

PDK 13,006,241

PKSEN 1,767,794

PPIKSN 1,501,335,592

PSTA 65,401,158

PTBGN 37,398,187

PTKMR 54,468,518

Pusdiklat 27,642,743

STTN 28,473,337

164,550,044

142,515,450 Pelatihan Capacity Building

66,999,998 Royalti Inventor Benih Padi Varietas Tropiko

PTRR 73,942,750

PSTNT 39,235,167

212113 PAIR 314,670,000 Pembelian Kendaraan Roda 4

24,119,681,385 Jumlah Piutang Lainnya

Kekurangan gaji, tunkin dan uang makan212111

212112

Utang jasa PNBP ke satker PRSG

Tagihan biaya telepon, listrik dan air

PAIR

Page 117: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 112 -

Keterangan :

Terdapat kekurangan gaji pegawai dan uang makan serta tunjangan kinerja

periode Juli-Desember 2018 yang belum dibayarkan sampai dengan akhir

tahun 2018 dicatat sebagai Belanja Yang Masih Harus Dibayar. Hal tersebut

dikarenakan keterlambatan penebitan SK kenaikan pangkat/jabatan,

penerbitan perpres No.139 tahun 2018 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di

Lingkungan BATAN terbit diakhir tahun anggaran yakni 28 Desember 2018.

Hibah Yang Belum

Disahkan Rp784.267.944,00

C.5.2. Hibah Yang Belum Disahkan

Nilai Hibah Yang Belum Disahkan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp784.267.944,00 dan

Rp1.912.135.471,00. Hibah yang belum disahkan merupakan hibah

uang/barang/jasa yang sudah diterima namun belum mendapat pengesahan

KPPN.

Rincian hibah yang belum disahkan per 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel 50 Rekapitulasi Saldo Hibah Yang Belum Disahkan 31 Desember 2018

No. Jenis Hibah Saldo Awal (TAYL) Hibah TAB Pengesahan Hibah/ Pengembalian

Saldo Akhir Hibah Yang Belum Disahkan

A Uang 548.949.734 566.547.358 (564.693.478) 550.803.614

PAIR 436.320.294 452.064.038 (452.064.038) 436.320.294

PSTNT 112.629.440 114.483.320 (112.629.440) 114.483.320

B Barang 1.268.041.021 191.682.505 (1.226.259.196) 233.464.330

PAIR 1.268.041.021 191.682.505 (1.226.259.196) 233.464.330

1.816.990.755 (1.790.952.674) 784.267.944 Jumlah

Keterangan:

1. Hibah dari IAEA bentuk uang yang belum disahkan sebesar

Rp550.803.614,00 merupakan hibah uang yang sudah masuk rekening

namun belum digunakan dan belum disahkan ke KPPN dengan rincian

sbb:

a. Hibah tahun 2015 sebesar Rp264.355.160,00 pada satker PAIR.

b. Hibah tahun 2016 sebesar Rp171.965.134,00 pada satker PAIR.

c. Hibah tahun 2018 sebesar Rp114.483.320,00 pada satker PSTNT.

Page 118: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 113 -

2. Hibah dari IAEA bentuk barang yang belum disahkan sebesar

Rp233.464.330,00, merupakan hibah tahun 2015 berupa neraca analitis.

Pendapatan Diterima

Dimuka

Rp107.883.967,00

C.5.3. Pendapatan Diterima Dimuka

Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar Rp107.883.967,00 dan

Rp109.542.858,00. Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan PNBP

yang telah diterima tetapi belum menjadi hak sepenuhnya karena masih melekat

kewajiban untuk memberikan barang/jasa.

Rincian perbandingan pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 51

Perbandingan Rincian Pendapatan Diterima Dimuka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Keterangan

219211 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka

37.675.667 39.955.020 Sewa Lahan

219212 Pendapatan Bukan Pajak Lainnya Diterima Dimuka

70.208.300 69.587.838 Uang Pendidikan

107.883.967 109.542.858 Jumlah

Keterangan:

1. Pendapatan Sewa Diterima Dimuka terdapat pada satker Kantor Pusat

sebesar Rp35.000.000,00 yang merupakan sewa lahan ATM BRI dan

satker Pusdiklat sebesar Rp2.675.667,00 yang merupakan sewa lahan

koperasi.

2. Pendapatan Bukan Pajak Lainnya Diterima Dimuka terdapat pada satker

sebesar Rp70.208.300,00 yang merupakan SPP mahasiswa STTN.

Uang Muka dari KPPN Rp668.429.983,00

C.5.4. Uang Muka dari KPPN

Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar Rp668.429.983,00 dan Rp603.658.983,00.

Uang muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang

Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih

berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Uang muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara

Pengeluaran yang ada di kelompok akun Aset Lancar.

Page 119: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 114 -

EKUITAS

Ekuitas

Rp2.726.465.744.185,00 C.6 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp2.726.465.744.185,00 dan Rp2.830.233.645.519,00. Ekuitas

adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan Laporan Perubahan

Ekuitas.

Page 120: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 115 -

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Defisit dari Kegiatan

Operasional

Rp661.045.192.223,00

D.1 Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional

Defisit dari Kegiatan Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp661.045.192.223,00 dan

Rp617.342.255.211,00. Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional merupakan

pendapatan dan beban yang dilaksanakan secara normal oleh entitas dalam

melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Pos

Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional terdiri dari pendapatan operasional dan beban

operasional.

Pendapatan

Operasional

Rp21.943.274.228,00

D.1.1 Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp21.943.274.228,00 dan

Rp19.918.933.108,00. Pendapatan operasional BATAN seluruhnya merupakan

Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Pendapatan PNBP

Rp21.943.274.228,00

D.1.1.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak-LO adalah hak pemerintah yang tidak

berasal dari perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan

tidak perlu dibayar kembali. Jumlah Pendapatan PNBP pada BATAN untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp21.943.274.228,00 dan Rp19.918.933.108,00 dengan rincian perbandingan sebagai

berikut:

Page 121: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 116 -

Tabel 52 Perbandingan Rincian Pendapatan PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)

425131 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan 198.374.041 256.320.772 (22,61)425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai

dengan Tusi125.410.000 - 0,00

425289 Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi

12.346.095.016 16.974.248.714 0,00

425692 Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi 223.400.000 0,00

425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 93.700.000 2.521.905.495 0,00

425412 Pendapatan Biaya Pendidikan 2.244.459.538 0,00

425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya 41.600.000 0,00425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 3.145.925.000 0,00425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil

Pengembangan Iptek322.820.000 0,00

425439 Pendapatan Penelitian/Riset Survey Pemetaan dan 210.000.000 0,00

425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 2.837.569 5.564.810 (49,01)

425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 2.273.052.723 160.893.317 1312,77

425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 31.417.741 - 0,00

425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 684.182.600 - 0,00

21.943.274.228 19.918.933.108 10,16Jumlah Pendapatan PNBP Keterangan:

1. Terdapat perubahan dan penambahan kode akun pendapatan-LO sesuai dengan

Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang

Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, sebagai berikut:

Akun Uraian Akun Uraian

425131 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai

dengan Tusi425289 Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan

Standardisasi425692 Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi

425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan

425412 Pendapatan Biaya Pendidikan

425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan

425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek

425439 Pendapatan Penelitian/Riset Survey Pemetaan dan

425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah 425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 423964 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan

425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain

423216 Pendapatan uang pendidikan

Tahun 2018 Tahun 2017

423141 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan

423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing KL

2. Akun Pendapatan dari hibah belum disahkan pada tahun 2018 (425997)

diklasifikasikan sebagai pendapatan operasional, sedangkan pada tahun 2017

diklasifikasikan sebagai pendapatan non operasional (423964).

Berdasarkan tabel 51, Pendapatan PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

mengalami kenaikan sebesar 10,16% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal

ini disebabkan antara lain adanya denda keterlambatan penyelesaian pembangunan

gedung Clearing House Teknologi Nuklir (CHTN) pada satker Kantor Pusat, dan

gedung bangunan pada beberapa satker, serta denda keterlambatan pengadaan peralatan

mesin.

Adapun perbandingan pendapatan PNBP pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

dengan Laporan Operasional (LO) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

adalah sebagai berikut:

Page 122: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 117 -

Tabel 53 Perbandingan Pendapatan PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018

Akun Uraian Pendapatan LRA Penyesuaian Pendapatan LO

425131 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan 218.484.688 (20.110.647) 198.374.041 425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai

dengan125.410.000 - 125.410.000

425289 Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi

12.251.225.647 94.869.369 12.346.095.016

425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 93.700.000 - 93.700.000

425412 Pendapatan Biaya Pendidikan 2.238.500.000 5.959.538 2.244.459.538

425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya 41.600.000 - 41.600.000

425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 3.145.925.000 - 3.145.925.000 425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil

Pengembangan Iptek322.820.000 - 322.820.000

425439 Pendapatan Penelitian/Riset Survey Pemetaan dan 210.000.000 - 210.000.000

425692 Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi 265.400.000 (42.000.000) 223.400.000

425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 2.837.569 - 2.837.569

425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 2.203.801.269 69.251.454 2.273.052.723

425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 31.417.741 31.417.741

425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain - 684.182.600 684.182.600

21.151.121.914 792.152.314 21.943.274.228 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar (Rp792.152.314,00) dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel 54

Rincian Selisih Pendapatan PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018 No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 425131 (20.110.647)Jurnal Balik pendapatan sew a ATM yang diterima di muka tahun 2017 pada satker PPIKSN dan PTBGN

39.955.020

Piutang Pendapatan kantin tahun 2018 pada satker PTBGN 3.810.000 Jurnal Balik Pelunasan piutang sew a kantin dan koperasi tahun 2017 pada satker Pusdiklat dan sew a ATM BRI satker KP.

(26.200.000)

Pendapatan Sew a Tanah, Gedung dan Bangunan (425131) tahun 2018 yang diterima di muka pada satker KP dan Pusdiklat.

(37.675.667)

2 Selisih Akun 425289 94.869.369 Piutang Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi (425289) tahun 2018 pada satker PTKMR, PTBBN, PRSG, dan PAIR

1.313.131.083

Jurnal Balik Pelunasan Piutang Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi (425289) TAYL pada satker PAIR, PTKMR, PTBBN, PRSG.

(1.218.261.714)

3 Selisih Akun 425412 5.959.538 Jurnal Balik pendapatan biaya kuliah mahasisw a semester ganjil 2017/ 2018 yang diterima di muka pada satker STTN.

69.587.838

Piutang biaya kuliah mahasisw a semester genap 2017/2018 pada satker STTN

132.660.000

Jurnal Balik Pelunasan piutang biaya kuliah mahasisw a tahun 2017, dan pelunasan SPP dan KRS semester genap TA 2017/2018 pada satker STTN.

(121.240.000)

Pendapatan Biaya Pendidikan (425412) tahun 2018 yang diterima di muka

(70.208.300)

Jurnal Balik Pelunasan Piutang Pendapatan Biaya Pendidikan (425412) semester I tahun 2018

(4.840.000)

4 Selisih Akun 425692 (42.000.000)Jurnal Balik Pelunasan Piutang Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi tahun 2017 pada satker PTBBN.

(42.000.000)

5 Selisih Akun 425811 69.251.454 Piutang denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah pada PTBGN, PRFN, PTRR, dan PRSG

69.251.454

6 Selisih Akun 425999 684.182.600 Piutang pendapatan anggaran lain-lain berupa pencairan jaminan Jaminan Pelaksanaan Pekerjan Proyek Clearing House (CHTN) pada Kantor Pusat BATAN dan pekerjaan pengadaan Under Water Camera pada PRSG

684.182.600

792.152.314 Jumlah

Rincian satker yang memiliki selisih pada akun pendapatan PNBP di LRA dengan

pendapatan PNBP di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.

Page 123: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 118 -

Beban Operasional

Rp682.988.466.451,00

D.1.2 Beban Operasional

Beban Operasional BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp682.988.466.451,00 dan

Rp637.261.188.319,00 yang meliputi Beban Pegawai, Beban Persediaan, Beban Barang

dan Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Barang untuk

Diserahkan kepada Masyarakat, Beban Penyusutan dan Amortisasi, serta Beban

Penyisihan Piutang Tak Tertagih.

Beban Pegawai

Rp375.770.243.088,00 D.1.2.1 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp375.770.243.088,00 dan

Rp351.866.672.555,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam

bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan

pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan

atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal.

Beban pegawai dicatat sebesar resume tagihan belanja pegawai dan/atau tagihan

kewajiban pembayaran belanja pegawai berdasarkan dokumen kepegawaian, daftar gaji,

peraturan perundang-undangan, dan dokumen lain yang menjadi dasar pengeluaran

Negara kepada pegawai dimaksud yang telah disetujui KPA/PPK.

Rincian perbandingan Beban Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 124: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 119 -

Tabel 55 Perbandingan Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)

511111 Beban Gaji Pokok PNS 126.746.856.238 133.757.725.700 (5,24)

511111 Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS (18.165.361) (159.017.577) (88,58)

511119 Beban Pembulatan Gaji PNS 1.670.443 1.654.945 0,94

511119 Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS (11.059) (7.360) 50,26

511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 10.149.277.538 10.072.983.950 0,76

511121 Pengembalian Beban Tunj. Suami/Istri PNS (2.853.531) (15.354.783) (81,42)

511122 Beban Tunj. Anak PNS 2.657.961.499 2.665.337.279 (0,28)

511122 Pengembalian Beban Tunj. Anak PNS (5.942.209) (8.040.488) (26,10)

511123 Beban Tunj. Struktural PNS 4.415.065.000 3.848.955.000 14,71

511123 Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS (25.490.000) (17.495.057) 45,70

511124 Beban Tunj. Fungsional PNS 21.015.872.100 19.294.724.900 8,92

511124 Pengembalian Beban Tunj. Fungsional PNS (91.870.070) (172.458.316) (46,73)

511125 Beban Tunj. PPh PNS 2.449.506.943 2.240.450.736 9,33

511126 Beban Tunj. Beras PNS 5.950.052.940 6.347.418.818 (6,26)

511126 Pengembalian Beban Tunj. Beras PNS (5.431.500) (9.691.152) (43,95)

511129 Beban Uang Makan PNS 17.808.987.340 17.710.023.600 0,56

511129 Pengembalian Beban Uang Makan PNS (16.049.500) (20.062.150) (20,00)

511134 Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS 23.088.516.508 24.389.705.000 (5,33)

511134 Pengembalian Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS (45.996.250) (101.175.758) (54,54)

511151 Beban Tunjangan Umum PNS 2.094.590.000 2.569.529.000 (18,48)

511151 Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS (93.376.166) (124.995.371) (25,30)

511153 Beban Tunjangan Profesi Dosen 884.348.800 616.103.900 43,54

512211 Beban Uang Lembur 1.625.180.350 1.586.915.631 2,41

512211 Pengembalian Beban Uang Lembur - (2.394.000) (100,00)

512411 Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 157.221.335.593 130.003.480.409 20,94

512411 Pengembalian Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)

(33.792.558) (2.607.644.301) (98,70)

375.770.243.088 351.866.672.555 6,79 Jumlah Beban Pegawai Berdasarkan tabel di atas, Beban Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 mengalami kenaikan sebesar 6,79% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017.

Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya besaran tunjangan khusus/kinerja.

Page 125: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 120 -

Adapun perbandingan belanja pegawai di LRA dengan beban pegawai di LO untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 56 Perbandingan Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018

Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO

511111 Beban Gaji Pokok PNS 126.770.020.020 (23.163.782) 126.746.856.238

511111 Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS (18.165.361) - (18.165.361)

511119 Beban Pembulatan Gaji PNS 1.670.699 (256) 1.670.443

511119 Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS (11.059) - (11.059)

511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 10.150.123.858 (846.320) 10.149.277.538

511121 Pengembalian Beban Tunj. Suami/Istri PNS (2.853.531) - (2.853.531)

511122 Beban Tunj. Anak PNS 2.660.813.613 (2.852.114) 2.657.961.499

511122 Pengembalian Beban Tunj. Anak PNS (5.942.209) - (5.942.209)

511123 Beban Tunj. Struktural PNS 4.440.520.000 (25.455.000) 4.415.065.000

511123 Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS (25.490.000) - (25.490.000)

511124 Beban Tunj. Fungsional PNS 21.157.675.000 (141.802.900) 21.015.872.100

511124 Pengembalian Beban Tunj. Fungsional PNS (91.870.070) - (91.870.070)

511125 Beban Tunj. PPh PNS 2.450.840.282 (1.333.339) 2.449.506.943

511126 Beban Tunj. Beras PNS 5.953.022.160 (2.969.220) 5.950.052.940

511126 Pengembalian Beban Tunj. Beras PNS (5.431.500) - (5.431.500)

511129 Beban Uang Makan PNS 18.041.437.350 (232.450.010) 17.808.987.340

511129 Pengembalian Beban Uang Makan PNS (16.049.500) - (16.049.500)

511134 Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS 23.085.546.508 2.970.000 23.088.516.508

511134 Pengembalian Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS (45.996.250) - (45.996.250)

511151 Beban Tunjangan Umum PNS 2.097.345.000 (2.755.000) 2.094.590.000

511151 Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS (93.376.166) - (93.376.166)

511153 Beban Tunjangan Profesi Dosen 884.348.800 - 884.348.800

512211 Beban Uang Lembur 1.625.180.350 - 1.625.180.350

512411 Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 136.061.304.447 21.160.031.146 157.221.335.593

512411 Pengembalian Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiata (33.792.558) - (33.792.558)

355.040.869.883 20.729.373.205 375.770.243.088 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar (Rp20.729.373.205,00) dengan penjelasan sebagai

berikut:

Page 126: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 121 -

Tabel 57 Rincian Selisih Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 511111 (23.163.782,00)Beban Gaji Pokok PNS (511111) tahun 2018 yang masih harus dibayar pada satker PTKMR, PTLR, PTRR, dan PRSG.

5.481.800

Pembayaran Beban Gaji Pokok PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PTKMR, PTLR, PRFN, PKSEN, KP, PDK, dan PSTA

(23.899.482)

Piutang atas kelebihan Beban Gaji Pokok PNS (511111) tahun 2018. Pada satker Pusdiklat dan PTLR.

(4.746.100)

2 Selisih Akun 511119 (256,00)Beban Pembulatan Gaji PNS (511119) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR, PTRR, dan PRSG.

346

Pembayaran Beban Pembulatan Gaji PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, PDK, PTLR, PKSEN.

(592)

Piutang atas kelebihan Beban Pembulatan Gaji PNS (511119) tahun 2018. Pada Satker Pusdiklat.

(10)

3 Selisih Akun 511121 (846.320,00)Beban Tunjangan Suami/Istri PNS (511121) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada Satker PTLR, PTRR, dan PRSG.

446.600

Pembayaran Beban Tunjangan Suami/Istri PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, PRFN, PTLR, PKSEN.

(277.380)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Suami/Istri PNS (511121) tahun 2018. Pada Satker PKSEN dan PTLR.

(1.015.540)

4 Selisih Akun 511122 (2.852.114,00)Beban Tunjangan Anak PNS (511122) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR, PTRR, dan PRSG.

144.938

Pembayaran Beban Tunjangan Anak PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar

(86.216)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Anak PNS (511122) tahun 2018. Pada Satker PTLR.

(2.910.836)

5 Selisih Akun 511123 (25.455.000,00)Beban Tunjangan Struktural PNS (511123) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PSTA.

355.000

Pembayaran Beban Tunjangan Struktural PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PPIKSN, PRFN, dan PTKMR.

(23.650.000)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Struktural PNS (511123) tahun 2018. Pada satker PKSEN dan PTLR.

(2.160.000)

6 Selisih Akun 511124 (141.802.900,00)Beban Tunjangan Fungsional PNS (511124) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTBGN, PTLR, KP, PTRR, PRSG, dan PSTA.

16.150.000

Pembayaran Beban Tunjangan Fungsional PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTRR, PAIR, PKSEN, PSMN, KP, PTRR, PRSG, PSTNT, STTN, PSTA, dan PTBBN.

(132.007.900)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Fungsional PNS (511124) tahun 2018. Pada Satker PRFN, Pusdiklat, PKSEN, PSTA, dan KP.

(25.945.000)

7 Selisih Akun 511125 (1.333.339,00)Beban Tunjangan PPh PNS (511125) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR, PTBGN, PTRR, dan PRSG.

1.043.895

Pembayaran Beban Tunjangan PPh PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, PPIKSN, PTLR, PTKMR, PTRR, PKSEN, dan

(2.377.234)

8 Selisih Akun 511126 (2.969.220,00)Pembayaran Beban Tunjangan Beras PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PDK dan PTKMR.

(289.680)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Beras PNS (511126) tahun 2018. Pada satker Pusdiklat, PKSEN, dan PTLR.

(2.679.540)

9 Selisih Akun 511129 (232.450.010,00)Beban Uang Makan PNS (511129) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTBGN dan PKSEN.

19.339.990

Pembayaran Beban Uang Makan PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP.

(21.446.000)

Piutang atas kelebihan Beban Uang Makan PNS (511129) tahun 2018. Pada satker PTKMR, PPIKSN, PTBBN, Inspektorat, PAIR, KP, PRFN, Pusdiklat, PTRR, PRSG, PDK, PTLR, PSTNT dan PSTA.

(230.344.000)

10 Selisih Akun 511134 2.970.000,00 Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS (511134) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTBGN, KP, PTRR, dan PRSG

28.125.000

Pembayaran Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PTLR, PRFN, PKSEN, PSMN, KP, PTRR, PDK, PRSG, PSTA, dan PTBBN

(17.205.000)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS (511134) tahun 2018. pada satker PPIKSN, Pusdiklat, PKSEN, PTLR, dan KP.

(7.950.000)

11 Selisih Akun 511151 (2.755.000)Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS (511151) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR.

5.000

Pembayaran Beban Tunjangan Umum PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, Pusdiklat, PTRR, PTLR, dan PDK.

(2.760.000)

12 Selisih Akun 512411 21.160.031.146,00 Beban Tunjangan Khusus/Kegiatan (512411) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada seluruh satker BATAN.

21.438.489.397

Pembayaran Beban Tunjangan Khusus/Kegiatan tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PPIKSN, dan Inspektorat.

(24.598.671)

Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Khusus/Kegiatan (512411) tahun 2018. Pada seluruh satker di BATAN.

(253.859.580)

20.729.373.205 Jumlah

Page 127: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 122 -

Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja pegawai di LRA dengan beban

pegawai di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.

Beban Persediaan

Rp26.134.818.246,00 D.1.2.2 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp26.134.818.246,00 dan

Rp30.555.807.915,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi

atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang

dipasarkan maupun tidak dipasarkan.

Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan berdasarkan transaksi mutasi

keluar penggunaan persediaan, dan pada akhir periode akuntansi beban persediaan

dilakukan penyesuaian dalam hal berdasarkan hasil inventarisasi fisik terdapat

perhitungan perbedaan pencatatan persediaan.

Rincian perbandingan Beban Persediaan untuk 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah sebagai berikut: Tabel 58

Perbandingan Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)

593111 Beban Persediaan Konsumsi 7.511.552.853 8.437.358.595 (10,97)

593121 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges 2.584.000 1.932.000 33,75

593131 Beban Persediaan Bahan Baku 16.837.560.865 20.584.110.668 (18,20)

593149 Beban Persediaan Lainnya 1.783.120.528 1.532.406.652 16,36

26.134.818.246 30.555.807.915 (14,47) Jumlah Beban Persediaan

Berdasarkan tabel di atas, Beban Persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 mengalami penurunan sebesar 14,47% bila dibandingkan dengan 31 Desember

2017. Hal ini disebabkan antara lain berkurangnya pemakaian persediaan konsumsi dan

bahan baku.

Adapun perbandingan belanja persediaan di LRA dan beban persediaan di LO untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 59 Perbandingan Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Desember 2018

Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 34.608.526.197 (34.608.526.197) -

521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai Meterai dan Leges 5.694.000 (5.694.000) -

521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 599.760.863 (599.760.863) -

593111 Beban Persediaan Konsumsi - 7.511.552.853 7.511.552.853

593121 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges - 2.584.000 2.584.000

593131 Beban Persediaan Bahan Baku - 16.837.560.865 16.837.560.865

593149 Beban Persediaan Lainnya - 1.783.120.528 1.783.120.528

35.213.981.060 (9.079.162.814) 26.134.818.246 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar (Rp9.079.162.814,00) dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 128: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 123 -

Tabel 60 Rincian Selisih Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Desember 2018

No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 521811 (34.608.526.197)Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.

(34.608.526.197)

2 Selisih Akun 521813 (5.694.000)Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.

(5.694.000)

3 Selisih Akun 521832 (599.760.863)Belanja Barang Persediaan Lainnya (521832) hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.

(599.760.863)

4 Selisih Akun 593111 7.511.552.853 Beban Persediaan Konsumsi (593111) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

7.511.552.853

5 Selisih Akun 593121 2.584.000 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges (593121) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

2.584.000

6 Selisih Akun 593131 16.837.560.865 Beban Persediaan Bahan Baku (593131) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

16.837.560.865

7 Selisih Akun 593149 1.783.120.528 Beban Persediaan Lainnya (593149) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

1.783.120.528

(9.079.162.814) Jumlah

Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja persediaan di LRA dengan beban

persediaan di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.

Beban Barang dan Jasa

Rp111.401.491.055,00 D.1.2.3 Beban Barang Dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp111.401.491.055,00 dan

Rp97.484.870.311,00. Beban barang dan jasa terdiri dari beban barang dan jasa serta

beban aset ekstrakomtabel. Beban barang dan jasa merupakan konsumsi atas barang

dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Sementara beban aset

ekstrakomtabel adalah beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal

yang tidak menghasilkan aset tetap.

Beban barang dan jasa dicatat sebesar resume tagihan belanja barang dan jasa, tagihan

kewajiban pembayaran belanja barang dan jasa oleh pihak ketiga yang telah disetujui

KPA/PPK dan/atau perhitungan akuntansi belanja modal yang tidak memenuhi

kapitalisasi aset.

Rincian Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 129: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 124 -

Tabel 61 Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

521111 Beban Keperluan Perkantoran 17.973.142.644 15.048.391.778 19,44

521111 Pengembalian Beban Keperluan Perkantoran - (2.223.676) (100,00)

521113 Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 8.541.938.405 8.732.024.551 (2,18)

521113 Pengembalian Beban Penambah Daya Tahan Tubuh - (25.113.525) (100,00)

521114 Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 84.060.659 107.950.413 (22,13)

521115 Beban Honor Operasional Satuan Kerja 4.745.080.000 4.474.820.000 6,04

521115 Pengembalian Beban Honor Operasional Satuan Kerja (605.000) (3.282.000) (81,57)

521119 Beban Barang Operasional Lainnya 2.664.362.214 1.676.979.455 58,88

521119 Pengembalian Beban Barang Operasional Lainnya - (1.548.500) (100,00)

521211 Beban Bahan 11.258.442.024 8.699.370.674 29,42

521213 Beban Honor Output Kegiatan 3.969.467.500 4.094.764.500 (3,06)

521213 Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan (3.033.500) (12.031.000) (74,79)

521219 Beban Barang Non Operasional Lainnya 21.401.639.813 16.158.357.097 32,45

521219 Pengembalian Beban Barang Non Operasional Lainnya (31.496.322) (63.157.100) (50,13)

522111 Beban Langganan Listrik 26.829.595.499 26.846.995.040 (0,06)

522112 Beban Langganan Telepon 246.844.494 261.304.104 (5,53)

522113 Beban Langganan Air 178.944.890 71.386.865 150,67

522121 Beban Jasa Pos dan Giro 3.800.000 408.000 831,37

522131 Beban Jasa Konsultan 31.487.500 - -

522141 Beban Sew a 2.467.758.227 1.671.609.546 47,63

522141 Pengembalian Beban Sew a (2.600.000) - 0.00

522151 Beban Jasa Profesi 2.791.620.000 2.113.314.000 32,10

522151 Pengembalian Beban Jasa Profesi (2.920.000) (2.680.000) 8,96

522191 Beban Jasa Lainnya 7.969.029.936 7.636.315.089 4,36

595112 Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin 284.932.072 915.000 31.040,12

111.401.491.055 97.484.870.311 14,28 Jumlah Beban Barang dan Jasa

Keterangan :

Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan (Akun 595113) diklasifikasikan

menjadi beban pemeliharaan dan tidak menjadi beban barang dan jasa.

Berdasarkan tabel di atas, Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 14,28% bila dibandingkan dengan 31

Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya belanja keperluan

perkantoran, beban jasa lainnya, dan meningkatnya beban aset ekstrakomtabel sebagai

akibat ketidaktepatan penggunaan akun belanja modal untuk pembelian aset dibawah

nilai kapitalisasi.

Adapun perbandingan belanja barang dan jasa di LRA dan beban barang dan jasa di LO

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Page 130: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 125 -

Tabel 62 Perbandingan Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan Jasa di LO

31 Desember 2018 Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO

521111 Beban Keperluan Perkantoran 18.008.410.899 (35.268.255) 17.973.142.644

521113 Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 8.541.938.405 - 8.541.938.405

521114 Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 84.060.659 - 84.060.659

521115 Beban Honor Operasional Satuan Kerja 4.745.080.000 - 4.745.080.000

521115 Pengembalian Beban Honor Operasional Satuan Kerja (605.000) - (605.000)

521119 Beban Barang Operasional Lainnya 2.664.362.214 - 2.664.362.214

521211 Beban Bahan 11.283.713.924 (25.271.900) 11.258.442.024

521213 Beban Honor Output Kegiatan 3.969.467.500 - 3.969.467.500

521213 Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan (3.033.500) - (3.033.500)

521219 Beban Barang Non Operasional Lainnya 21.211.279.365 190.360.448 21.401.639.813

521219 Pengembalian Beban Barang Non Operasional Lainnya (31.496.322) - (31.496.322)

522111 Beban Langganan Listrik 27.145.919.583 (316.324.084) 26.829.595.499

522112 Beban Langganan Telepon 246.816.395 28.099 246.844.494

522113 Beban Langganan Air 174.197.390 4.747.500 178.944.890

522121 Beban Jasa Pos dan Giro 3.800.000 - 3.800.000

522131 Beban Jasa Konsultan 31.487.500 - 31.487.500

522141 Beban Sew a 2.450.916.561 16.841.666 2.467.758.227

522141 Pengembalian Beban Sew a (2.600.000) - (2.600.000)

522151 Beban Jasa Profesi 2.791.620.000 - 2.791.620.000

522151 Pengembalian Beban Jasa Profesi (2.920.000) - (2.920.000)

522191 Beban Jasa Lainnya 2.224.866.939 5.744.162.997 7.969.029.936

595112 Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin - 284.932.072 284.932.072

105.537.282.512 5.864.208.543 111.401.491.055 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar Rp5.864.208.543,00 dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 131: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 126 -

Tabel 63 Rincian Selisih Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan Jasa di LO

31 Desember 2018 No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 521111 (35.268.255)Beban Keperluran Perkantoran (521111) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PSTA.

1.007.465

Jurnal Balik Beban Keperluan Perkantoran berupa retribusi LTGA dan iuran sampah tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PSTA.

(861.500)

Jurnal koreksi atas Pembelian Keperluan Perkantoran (521111) yang yang menggunakan akun persediaan. Pada satker KP.

2.365.000

Jurnal Koreksi atas penggunaan beban Keperluan Perkantoran (521111) yang menghasilkan barang persediaan. Pada satker PSTBM.

(37.779.220)

2 Selisih Akun 521211 (25.271.900)Jurnal koreksi atas penggunaan beban Bahan (521211) yang menghasilkan barang persediaan. Pada satker PSTBM.

(25.271.900)

3 Selisih Akun 521219 190.360.448 Jurnal Balik Beban Barang Non Operasional Lainnya berupa biaya pemeliharaan paten tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP.

(19.155.000)

Beban barang non operasional (522111) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PAIR.

209.515.448

4 Selisih Akun 522111 (316.324.084)Beban Langganan Listrik (522111) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTKMR, PPIKSN, PKSEN, PTBGN, PAIR, KP, Pusdiklat, PDK, STTN dan PSTA.

1.951.256.752

Jurnal Balik Beban Langganan Listrik tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker STTN, PSTA, PDK, PPIKSN, PAIR, Pusdiklat, PKSEN, PTKMR, PTBGN.

(2.267.580.836)

5 Selisih Akun 522112 28.099 Beban Langganan Telepon (522112) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTKMR, PPIKSN, PTBGN, PAIR, KP, PKSEN, Pusdiklat, PDK, STTN, dan PSTA.

14.238.137

Jurnal Balik Beban Langganan Telepon tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker STTN, PSTA, PDK, PPIKSN, PAIR, Pusdiklat, PKSEN, PTKMR, PTBGN.

(14.210.038)

6 Selisih Akun 522113 4.747.500 Beban Langganan Air (522113) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker STTN dan PSTA.

6.233.700

Jurnal Balik Beban Langganan Air tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker STTN, PSTA.

(1.486.200)

7 Selisih Akun 522141 16.841.666 Jurnal Balik atas Beban Sew a Lahan tahun 2017 yang dibayar di muka pada satker PKSEN.

35.176.666

Beban Sew a (522141) tahun 2018 yang dibayar di muka. Pada satker PKSEN.

(18.335.000)

8 Selisih Akun 522191 5.744.162.997 Beban Jasa Lainnya (522191) karena adanya penerimaan hibah jasa dari IAEA pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTKRN, PKSEN, PTLR, PAIR, KP, PRFN, Pusdiklat, PTRR, PTBBN, PSMN, PDK, PRSG, PSTNT, STTN, dan PSTA.

5.866.004.914

Jurnal Balik Beban Jasa Lainnya (522191) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTRR.

(121.841.917)

9 Selisih Akun 595112 284.932.072 Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan dan Mesin (595112) yang muncul di SAIBA pada LO karena koreksi belanja modal yang menghasilkan Peralatan dan Mesin yang nilainya di baw ah kapitalisasi dan tidak ada BAS beban tersebut di LRA

284.932.072

5.864.208.543 Jumlah

Keterangan:

Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan dan Mesin (595112) sebesar Rp284.932.072,00

yang muncul di SAIBA pada LO karena koreksi atas ketidaksesuaian penggunaan akun

belanja modal yang menghasilkan Peralatan dan Mesin yang nilainya di bawah

kapitalisasi, terdapat pada satker:

1. PAIR sebesar Rp102.264.000,00, berupa kursi, tabung pemadam api, dll.

2. Kantor Pusat BATAN sebesar Rp950.000,00, berupa eksternal hardisk

3. PTKMR sebesar Rp4.988.000,00, berupa alat kedokteran umum lainnya, diagnostiC

Page 132: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 127 -

set, dan tripot

4. PPIKSN sebesar Rp950.000,00, berupa rak besi

5. PTBBN sebesar Rp7.425.000,00, berupa meja kerja kayu

6. PSTBM sebesar Rp24.540.272,00, berupa tabung pemadam api, kursi besi, dll

7. PRFN sebesar Rp25.000.000,00, berupa kursi besi

8. PTKRN sebesar Rp829.300,00, berupa kursi besi

9. STTN sebesar Rp116.186.000,00, berupa meja kerja kayu, kursi besi, dll

10. Inspektorat sebesar Rp800.000,00, berupa eksternal hardisk

11. PSMN sebesar Rp999.500,00, berupa dispenser

Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja barang dan jasa di LRA dengan

beban barang dan jasa di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan

ini.

Beban Pemeliharaan

Rp39.134.293.030,00 D.1.2.4 Beban Pemeliharaan

Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp39.134.293.030,00 dan

Rp36.806.377.537,00. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk

mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.

Beban pemeliharaan dicatat sebesar resume tagihan belanja pemeliharaan, tagihan

kewajiban pembayaran belanja pemeliharaan oleh pihak ketiga yang telah disetujui

KPA/PPK dan/atau pemakaian persediaan untuk pemeliharaan berdasarkan transaksi

mutasi keluar penggunaan persediaan untuk pemeliharaan.

Rincian perbandingan Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 64 Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)

523111 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16.183.906.267 15.712.380.156 3,00

523111 Pengembalian Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (16.960.421) (2.631.757) 544,45

523121 Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 12.629.410.338 11.458.089.793 10,22

523129 Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1.456.998.410 1.268.598.800 14,85

523133 Beban Pemeliharaan Jaringan 50.500.000 98.281.100 (48,62)

593113 Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 1.174.082.326 927.694.095 26,56

593114 Beban Persediaan suku cadang 7.635.356.110 7.343.965.350 3,97

595113 Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan 21.000.000 - -

39.134.293.030 36.806.377.537 6,32 Jumlah Beban Pemeliharaan

Page 133: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 128 -

Keterangan :

Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan (Akun 595113)

diklasifikasikan menjadi beban pemeliharaan dan tidak menjadi beban barang

dan jasa.

Berdasarkan tabel di atas, Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 6,32% bila dibandingkan dengan 31

Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya beban pemeliharaan

gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, serta meningkatnya pemakaian barang

persediaan pemeliharaan.

Adapun perbandingan belanja pemeliharaan di LRA dan beban pemeliharaan di LO

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 65 Perbandingan Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO 31 Desember 2018

Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO

523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16.141.549.647 42.356.620 16.183.906.267

523111 Pengembalian Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

(16.960.421) - (16.960.421)

523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

539.207.120 (539.207.120) -

523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 12.667.470.338 (38.060.000) 12.629.410.338

523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

3.088.238.700 (3.088.238.700) -

523129 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1.456.998.410 - 1.456.998.410

523133 Beban Pemeliharaan Jaringan 50.500.000 - 50.500.000

593113 Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan - 1.174.082.326 1.174.082.326

593114 Beban Persediaan Suku Cadang - 7.635.356.110 7.635.356.110

595113 Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan - 21.000.000 21.000.000

33.927.003.794 5.207.289.236 39.134.293.030 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar Rp5.207.289.236,00 dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 134: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 129 -

Tabel 66 Rincian Selisih Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO

31 Desember 2018 No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 523111 42.356.620 Jurnal koreksi atas penggunaan akun belanja modal gedung dan bangunan yang menambah beban pemeliharaan. Pada satker PTKMR dan PRFN.

39.332.280

Jurnal koreksi atas penggunaan akun belanja modal peralatan dan mesin yang menambah beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM.

11.990.000

Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun 523111 untuk pembelian persediaan. Pada satker PSTBM.

(3.696.000)

Piutang Lainnya atas kelebihan belanja pemeliharaan berupa honor petugas cleaning service pada satker PSTNT.

(5.269.660)

2 Selisih Akun 523112 (539.207.120)Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523112) hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.

(539.207.120)

3 Selisih Akun 523121 (38.060.000)Jurnal balik atas Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin yang dibayar di muka nerupa sisa voucher BBM pembelian 2017 yang dipakai di tahun 2018 pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTLR, PAIR, PRFN, PKSEN, Pusdiklat, KP, PDK, PRSG, PSTNT, STTN, dan PSTA.

101.029.000

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121) tahun 2018 yang dibayar di muka merupakan sisa voucher BBM bulan Desember 2018. Pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTLR, PTKRN, PKSEN, PAIR, PRFN, KP, Pusdiklat, PTBBN, PRSG, PDK, STTN, dan PSTA

(141.624.000)

Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun 523111 yang menambah nilai peralatan dan mesin. Pada satker PSTBM .

(3.707.000)

Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun belanja modal peralatan dan mesin yang menambah nilai beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM, PTBGN dan PSTNT.

3.042.000

Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun belanja modal lainnya yang menambah nilai beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM.

2.200.000

Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun belanja pembelian persediaan yang menambah nilai beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM.

1.000.000

4 Selisih Akun 523123 (3.088.238.700)Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523123) hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.

(3.088.238.700)

6 Selisih Akun 593113 1.174.082.326 Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan (593113) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

1.174.082.326

7 Selisih Akun 593114 7.635.356.110 Beban Persediaan Suku Cadang (593114) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

7.635.356.110

8 Selisih Akun 595113 21.000.000 Beban Aset Ekstrakomptabel Gedung dan Bangunan (595113) yang muncul di SAIBA pada LO karena koreksi belanja modal yang menghasilkan Gedung dan Bangunan yang nilainya di baw ah kapitalisasi dan tidak ada BAS beban tersebut di LRA

21.000.000

5.207.289.236 Jumlah

Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja pemeliharaan di LRA dan beban

pemeliharaan di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.

Beban Perjalanan

Dinas

Rp34.249.165.546,00

D.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp34.249.165.546,00 dan

Rp24.569.495.702,00. Beban perjalanan dinas merupakan beban yang terjadi untuk

perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Beban perjalanan dinas dicatat sebesar resume tagihan belanja perjalanan dinas dan/atau

Page 135: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 130 -

tagihan kewajiban pembayaran belanja perjalanan dinas oleh pihak ketiga yang telah

disetujui KPA/PPK.

Rincian perbandingan Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 67 Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

524111 Beban Perjalanan Biasa 30.856.682.532 21.640.743.852 42,59

524111 Pengembalian Beban Perjalanan Biasa (191.705.036) (137.545.549) 39,38

524113 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.577.411.500 1.041.535.000 51,45

524113 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota (750.000) (300.000) 150,00

524114 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.900.000 2.300.000 1286,96

524119 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 537.929.395 734.468.541 (26,76)524119 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar

Kota(2.250.000) (1.576.000) 42,77

524211 Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1.330.487.537 957.067.871 39,02

524211 Pengembalian Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri - (2.090.720) (100,00)

524212 Beban Perjalanan Tetap-Luar Negeri - 27.969.950 (100,00)

524219 Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 109.459.618 312.301.473 (64,95)

524219 Pengembalian Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri - (5.378.716) (100,00)

34.249.165.546 24.569.495.702 39,40 Jumlah Beban Perjalanan Dinas

Berdasarkan tabel di atas, Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 39,40% bila dibandingkan dengan 31

Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnnya beban perjalanan dinas

biasa, perjalanan dinas dalam kota, dan perjalanan dinas biasa luar negeri.

Adapun perbandingan belanja perjalanan dinas di LRA dan beban perjalanan dinas di

LO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 68 Perbandingan Belanja Perjalanan Dinas di LRA dan Beban Perjalanan Dinas di LO

31 Desember 2018 Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO

524111 Beban Perjalanan Biasa 30.861.080.532 (4.398.000) 30.856.682.532

524111 Pengembalian Beban Perjalanan Biasa (191.705.036) - (191.705.036)

524113 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.577.411.500 - 1.577.411.500

524113 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota (750.000) - (750.000)

524114 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.900.000 - 31.900.000

524119 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 537.929.395 - 537.929.395

524119 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kot (2.250.000) (2.250.000)

524211 Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1.330.487.537 1.330.487.537

524219 Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 109.459.618 - 109.459.618

34.253.563.546 (4.398.000) 34.249.165.546 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar Rp4.398.000,00 merupakan piutang atas kelebihan harga

tiket perjalanan dinas (524111) pada unit kerja Biro Perencanaan Satker Kantor Pusat.

Piutang tersebut sudah disetor ke Kas Negara tgl 5 April 2019 dengan NTPN

BBCEE4BL0MOBATQI.

Page 136: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 131 -

Beban Barang untuk

Diserahkan kepada

Masyarakat

Rp2.305.968.324,00

D.1.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

Jumlah Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp2.305.968.324,00 dan Rp3.486.204.911,00. Beban Barang untuk Diserahkan kepada

Masyarakat merupakan barang yang dibeli oleh pemerintah namun diserahkan kepada

masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan entitas.

Beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat dicatat sebesar resume tagihan

belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat, tagihan kewajiban pembayaran

belanja barang diserahkan kepada masyarakat yang telah disetujui KPA/PPK dan/atau

pemakaian persediaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat berdasarkan transaksi

mutasi keluar penggunaan persediaan yang diserahkan kepada masyarakat.

Rincian perbandingan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 69 Perbandingan Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik

(Turun)526111 Beban Tanah utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda - 2.280.581.500 (100,00) 526112 Beban Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan kepada

Masyarakat/Pemda535.478.000 572.292.000 (6,43)

526115 Beban Barang Fisik Lainnya utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

205.100.000 156.675.000 30,91

526311 Beban Barang Lainnya utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

1.565.390.324 476.656.411 228,41

2.305.968.324 3.486.204.911 (33,85) Jumlah Beban Barang utk Diserahkan kepada Masyarakat

Berdasarkan tabel di atas, Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 33,85% bila

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan pada tahun 2017 terdapat

penyerahan tanah untuk Pemda.

Page 137: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 132 -

Tabel 70 Rincian Barang yang Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2018

Akun Jenis Barang Yang Diserahkan Entitas Penerima Nilai

117123 Hew an dan Tanaman utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

Masyarakat 205.100.000

117124 Peralatan dan Mesin utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

Pemerintah Kab.Kudus 535.478.000

Masyarakat 523.538.225

Dispertan Kab. Banggai Sulteng 2.460.000

Bupati Takalar Sumsel 1.593.075

DPRD Bangka Belitung 1.757.150

Dirjen EBTKE 134.100

Delegasi Training Course IAEA 4.800.000

Komp Zen Nubika TNI AD 973.800

Kemenkes 972.100

KemenPAN RB 14.532.500

BAPENAS 1.301.500

UI dan UGM 1.013.327.874

2.305.968.324

Barang Persediaan Lainnya utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda, seperti leaflet, plakat, dll.

117128

Jumlah

Adapun perbandingan belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat di LRA dan

beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat di LO untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 71 Perbandingan Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018

Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO

526112 Beban Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

- 535.478.000 535.478.000

526113 Belanja Gedung dan Bangunan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

2.216.179.500 (2.216.179.500) -

526115 Belanja Barang Fisik Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

205.100.000 - 205.100.000

526311 Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

775.923.500 789.466.824 1.565.390.324

3.197.203.000 (891.234.676) 2.305.968.324 Jumlah

Terdapat penyesuaian sebesar (Rp891.234.676,00) dengan penjelasan sebagai berikut:

Tabel 72 Rincian Selisih Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018

No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 526112Beban 526112 yang muncul di SAIBA pada LO karena adanya realisasi belanja barang diserahkan ke masyarakat terjadi pada tahun lalu namun penyerahan barang di tahun 2018 pada satker PDK

535.478.000

2 Selisih Akun 526113Belanja 526113 hanya muncul di LRA karena tidak ada penyerahan barang di tahun 2018 pada satker PAIR

(2.216.179.500)

3 Selisih Akun 526311Beban 526311 yang muncul di SAIBA pada LO merupakan realisasi belanja barang diserahkan ke Masyarakat di tahun 2018 namun belum ada penyerahan barang. Pada satker PDK dan PAIR.

(223.861.050)

Beban 526311 yang muncul di SAIBA pada LO yang berasal dari Hibah Barang IAEA yang diserahkan kepada UI dan UGM dari satker KP

1.013.327.874

(891.234.676) Jumlah

Page 138: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 133 -

Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja barang untuk diserahkan kepada

masyarakat di LRA dan beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat di LO

terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.

Beban Penyusutan dan

Amortisasi

Rp94.671.694.951,00

D.1.2.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp94.671.694.951,00 dan

Rp92.676.012.696,00. Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi

sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama

masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk

mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.

Beban penyusutan dan amortisasi dicatat sebesar perhitungan akuntansi dan perlakuan

penyusutan masing-masing jenis aset tetap dalam operasional dan tidak dalam

operasional (kecuali tanah) dan amortisasi aset tidak berwujud.

Rincian perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 73 Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

591111 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 72.739.285.938 67.648.593.928 7,53

591211 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 16.550.636.638 21.894.936.767 (24,41)

591311 Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 426.379.092 91.844.936 364,24

591312 Beban Penyusutan Irigasi 31.675.001 102.884.571 (69,21)

591313 Beban Penyusutan Jaringan 2.449.248.022 869.808.209 181,58 592222 Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang Tidak

Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 227.443.782 182.093.951 24,90

Jumlah Beban Penyusutan 92.424.668.473 90.790.162.362 1,80 592114 Beban Amortisasi Paten 474.400.711 355.183.211 33,57 592115 Beban Amortisasi Softw are 1.447.795.767 1.202.005.407 20,45 592116 Beban Amortisasi Lisensi 295.510.000 295.510.000 - 592117 Beban Amortisasi Aset Tak Berw ujud Lainnya 29.320.000 - 0.00

592118 Beban Amortisasi Aset Tak Berw ujud yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

- 33.151.716 (100,00)

Jumlah Beban Amortisasi 2.247.026.478 1.885.850.334 19,15

94.671.694.951 92.676.012.696 2,15 Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi Berdasarkan tabel di atas, Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 5,59% bila dibandingkan

dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya beban

penyusutan akibat revaluasi aset tetap.

Page 139: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 134 -

Beban/Pemulihan

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih

(Rp679.207.789,00)

D.1.2.8 Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Jumlah Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

(Rp679.207.789,00) dan (Rp184.253.308,00). Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

adalah beban cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun

piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.

Beban penyisihan piutang tak tertagih dicatat sebesar perhitungan akuntansi atas

perlakuan penyisihan piutang tak tertagih dengan memperhatikan masing-masing

kualitas piutang.

Rincian perbandingan Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 74 Perbandingan Rincian Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik

(Turun)594211 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang PNBP 531.555 (31.163.408) (101,71)

594212 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya 4.354.585 (871.992) (599,38)594411 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (339.580) (91.283.369) (99,63)

594931 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(683.770.486) (60.976.112) 1.021,37

594991 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Piutang Jangka Panjang Lainnya

16.137 41.573 (61,18)

(679.207.789) (184.253.308) 268,63 Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Berdasarkan tabel di atas, Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 268.63% bila

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain adanya

pelunasan piutang TGR.

Nilai Beban/Pemulihan penyisihan piutang Tak Tertagih merupakan akumulasi antara

jurnal pemulihan penyisihan piutang akibat pelunasan piutang dan jurnal pembentukan

penyisihan piutang akibat pencatatan piutang baru.

Rincian Beban/Pemulihan penyisihan piutang Tak Tertagih per 31 Desember 2018

menurut Jenis Transaksi adalah sebagai berikut:

Page 140: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 135 -

1. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tabel 75

Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018

Akun Uraian 31 Desember 2018594211 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang PNBP 12.186.786

594212 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya 6.304.830 594411 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 105.680

594931 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

40.355.500.090

594991 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Piutang Jangka Panjang Lainnya

44.301

40.374.141.687 Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

2. Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tabel 76

Rincian Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018

Akun Uraian 31 Desember 2018

594211 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang PNBP (11.655.231)

594212 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya

(1.950.245)

594411 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(445.260)

594931 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(41.039.270.576)

594991 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Piutang Jangka Panjang Lainnya

(28.164)

(41.053.349.476)Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Surplus dari Kegiatan

Non Operasional

(Rp43.215.945,00)

D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

Surplus dari Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp43.215.945,00) dan

Rp1.569.465.085,00. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional merupakan

penjumlahan antara Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar dan Surplus/Defisit dari

dari Kegiatan Non Operasional Lainnya. Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non

Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan

merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.

Defisit Pelepasan Aset

Non Lancar

(Rp2.092.565.931,00)

D.2.1 Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar

Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar berasal dari pendapatan dan beban pelepasan

yang terbentuk dari berkurangnya aset non lancar (aset tetap dan aset lainnya), karena

BATAN melakukan pelepasan aset non lancar kepada pihak lain, seperti masyarakat,

Pemerintah Daerah dan pihak lainnya, maupun karena kondisi aset non lancar tersebut.

Defisit Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp2.092.565.931,00) dan

(Rp159.124.398,00).

Page 141: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 136 -

Defisit Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

berasal dari Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp709.184.717,00 dan

Beban Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp2.801.750.648,00.

Pendapatan Pelepasan

Aset Non Lancar

Rp709.184.717,00

D.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp709.184.717,00 dan Rp601.679.498,00. Pendapatan pelepasan aset non lancar

tersebut terjadi ketika pendapatan yang diterima dari pelepasan aset non lancar

(penghapusan) lebih besar dari nilai buku aset non lancar yang dilepas.

Rincian perbandingan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 77 Perbandingan Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik

(Turun)425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 709.184.717 591.129.498 19,97

425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya - 10.550.000 (100,00)

709.184.717 601.679.498 17,87Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Berdasarkan tabel di atas, Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 17,87% bila dibandingkan

dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya penjualan dari

lelang peralatan dan mesin dengan kondisi rusak berat (penghapusan BMN).

Adapun perbandingan pendapatan pelepasan aset non lancar pada LRA dengan LO

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 78 Perbandingan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada LRA dan LO 31 Desember 2018 Akun Uraian Pendapatan LRA Penyesuaian Pendapatan LO

425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 709.184.717 - 709.184.717

709.184.717 - 709.184.717 Jumlah

Tidak terdapat penyesuaian pada pendapatan pelepasan aset non lancar. Pendapatan

pelepasan aset non lancar pada LRA sama dengan pendapatan pelepasan aset non lancar

pada LO.

Page 142: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 137 -

Beban Pelepasan Aset

Non Lancar

Rp2.801.750.648,00

D.2.1.2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar

Jumlah Beban Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.801.750.648,00 dan

Rp760.803.896,00. Beban pelepasan aset non lancar tersebut terjadi ketika aset non

lancar diserahkan secara sukarela kepada Pemda atau masyarakat tanpa adanya

kompensasi yang diterima dan usulan serta penghapusan aset non lancar yang

dinyatakan rusak berat atau hilang.

Rincian perbandingan Beban Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 79 Perbandingan Rincian Beban Pelepasan Aset Non Lancar

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

596111 Beban Kerugian Pelepasan Aset 2.801.750.648 760.803.896 268,26

2.801.750.648 760.803.896 268,26Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

Beban Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

mengalami kenaikan sebesar 268,26% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal

ini disebabkan antara lain:

Beban pelepasan aset non lancar BATAN seluruhnya merupakan beban kerugian

pelepasan aset (Akun 596111). Beban ini hanya muncul pada LO yang didukung dengan

laporan BMN dan tidak ada di LRA.

Adapun rincian asal beban pelepasan aset non lancar per satker untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 80 Rincian Asal Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember 2018

No. Asal Beban-LO Satuan Kerja Nilai

1 Usulan Barang Rusak Berat KP 909.263.911 2 Penghapusan PAIR 41.967.900

PPIKSN 140.575.606 PRSG 2.483.075 PTBBN 6.245.000 PTLR 6.519.700 PTKRN 12.439.980 PKSEN 11.151.926 INSPEKTORAT 6.235.700

3 Hibah KP 1.664.867.850 2.801.750.648 Jumlah Beban Pelepasan Aset Non Lancar

Keterangan:

1. Beban pelepasan aset sebesar Rp909.263.911,00 pada satker KP yaitu usulan

BMN rusak berat/BMN yang dihentikan penggunaanya sebesar

Rp1.086.541.000,00 berupa sedan dan Flat sebesar Rp1.086.541.000,00 dan

Page 143: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 138 -

akumulasi penyusutannya sebesar Rp177.277.089,00.

2. Beban pelepasan aset sebesar Rp1.664.867.850,00pada satker KP yaitu hibah

barang keluar berupa engine simulation software package, radiation monitor

isotropic, portable HPGe Based Radionuclide Indentifinder, dll, sebesar

Rp1.711.136.477,00 dan akumulasi penyusutannya sebesar Rp46.268.627,00.

Surplus dari Kegiatan

Non Operasional

Lainnya

Rp2.049.349.986,00

D.2.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya terdiri dari pendapatan dan

beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.

Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.049.349.986,00 dan

Rp1.728.589.483,00.

Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 berasal dari Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

sebesar Rp3.017.436.075,00 dan Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar

Rp968.086.089,00.

Pendapatan dari

Kegiatan Non

Operasional Lainnya

Rp3.017.436.075,00

D.2.2.1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp3.017.436.075,00 dan Rp.4.729.799.507,00.

Rincian perbandingan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai

berikut:

Tabel 81 Perbandingan Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik

(Turun)425791 Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara

Terhadap Pegaw ai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain

- 9.700.000 (100,00)

425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai Tahun Anggaran Yang Lalu

193.785.087 222.488.053 (12,90)

Pengembalian Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai Tahun Anggaran Yang Lalu

(1.350.000) - 0,00

425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu

81.248.070 127.543.428 (36,30)

425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu

- 733.335 (100,00)

425997 Pendapatan dari Hibah Yang Belum Disahkan - 84.030.957 (100,00) 491429 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 184.050.000 293.039.433 0,00491511 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 2.559.702.918 3.992.264.301 (35,88)

3.017.436.075 4.729.799.507 (36,20) Jumlah Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Page 144: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 139 -

Keterangan:

Pendapatan dari hibah yang belum disahkan pada tahun 2018 (Akun 425997)

diklasifikasikan sebagai pendapatan operasional, sedangkan pada tahun 2017

diklasifikasikan sebagai pendapatan non operasional.

Berdasarkan tabel di atas, Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk

periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 36,20% bila

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain penurunan

penerimaan kembali belanja TAYL.

Adapun perbandingan pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada LRA

dengan LO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 82 Perbandingan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO

31 Desember 2018

Akun Uraian Pendapatan LRA Penyesuaian Pendapatan LO

425791Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain

705,140,386 (705,140,386) -

425911Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 570,657,640 (376,872,553) 193,785,087

Pengembalian Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu

(1,350,000) (1,350,000)

425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu

57,549,747 23,698,323 81,248,070

425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu

368,695,006 (368,695,006) -

491429 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya - 184,050,000 184,050,000

491511 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan - 2,559,702,918 2,559,702,918

1,700,692,779 1,316,743,296 3,017,436,075 Jumlah Terdapat penyesuaian sebesar Rp1.316.743.296,00 dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 145: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 140 -

Tabel 83 Rincian Selisih Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO

31 Desember 2018 No. Uraian Nilai

1 Selisih Akun 425791 (705.140.386)Pembayaran Angsuran Piutang Pendapatan Penyelesaian TGR Non Bendahara yang langsung mengurangi saldo Piutang TP/TGR di Neraca dan tidak menjadi beban di LO pada satker KP.

(705.140.386)

2 Selisih Akun 425911 (376.872.553)Pelunasan Piutang Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai TAYL berupa kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan tahun 2017 pada satker STTN, PSTNT, PSMN, PRFN, PAIR, KP, PTKRN, PTKMR, Pusdiklat, PTBGN, Inspektorat, PTRR, PTBBN, PRSG, PKSEN, PTLR, PPIKSN, PSTA, PDK.

(376.872.553)

3 Selisih Akun 425912 23.698.323 Koreksi atas kesalahan akun setor penerimaan pengembalian belanja barang TAYL menggunakan akun 425913. pada satker PAIR.

23.698.323

4 Selisih Akun 425913 (368.695.006)Jurnal Penyesuaian atas Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL (425913) yang sebelumnya telah dilakukan koreksi nilai aset tetap non revaluasi. Pada satker PTKMR, PAIR, PRFN, PSTNT, STTN, dan PSTA.

(368.695.006)

5 Selisih Akun 491429 184.050.000 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya (491429) yang muncul di SAIBA pada LO karena pencatatan aset di SIMAK-BMN yang berasal dari perolehan lainnya, yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA. Pada satker PAIR berupa pencatatan atas benih hasil penelitian.

184.050.000

6 Selisih Akun 491511 2.559.702.918 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan (491511) yang muncul di SAIBA pada LO karena beban yang timbul saat pemakaian persediaan lebih besar dari harga perolehan persediaan yang dipakai, yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.

2.559.702.918

1.316.743.296 Jumlah

Adapun rincian satker yang memiliki selisih pada akun pendapatan dari kegiatan non

operasional lainnya di LRA dengan LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan

Keuangan ini.

Beban dari Kegiatan

Non Operasional

Lainnya

Rp968.086.089,00

D.2.2.2 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar

Rp968.086.089,00 dan Rp3.001.210.024,00.

Rincian perbandingan Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 84 Perbandingan Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

593311 Beban Penyesuaian Nilai Persediaan 968.086.089 2.978.194.299 (67,49)

596121 Kerugian Persediaan Rusak/Usang - 23.015.725 0.00

968.086.089 3.001.210.024 (67,74) Jumlah Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Berdasarkan tabel di atas, Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode

yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 67,74% bila

dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain penurunan nilai

perbedaan perolehan pembelian persediaan.

Page 146: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 141 -

Beban dari kegiatan non operasional lainnya akun 593311 dan 596121 hanya muncul

pada LO yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA. Adapun

rincian beban dari kegiatan non operasional lainnya per satker terlampir dalam Lampiran

Pendukung Laporan Keuangan ini.

Defisit-LO

(Rp661.088.408.168,00) D.3 Surplus/Defisit-LO

Defisit-LO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar (Rp661.088.408.168,00) dan (Rp615.772.790.126,00).

Pos Surplus/Defisit–LO adalah penjumlahan dari Surplus/Defisit dari Kegiatan

Operasional dan Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional.

Rincian perbandingan Surplus/Defisit-LO untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 85 Perbandingan Rincian Surplus/Defisit-LO 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)

Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional (661.045.192.223) (617.342.255.211) 7,08

Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional (43.215.945) 1.569.465.085 (102,75)

Jumlah Surplus/Defisit-LO (661.088.408.168) (615.772.790.126) 7,36

Page 147: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 142 -

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal

Rp2.830.233.645.519,00

E.1 Ekuitas Awal

Nilai Ekuitas Awal pada tanggal 1 Januari 2018 dan 1 Januari 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp2.830.233.645.519,00 dan Rp2.801.703.361.741,00. Nilai ekuitas

awal merupakan nilai ekuitas akhir pada periode pelaporan tahun sebelumnya.

Defisit-LO

Rp661.088.408.168,00

E.2 Surplus/Defisit-LO

Jumlah Defisit-LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp661.088.408.168,00 dan

Rp615.772.790.126,00. Surplus/Defisit-LO merupakan penjumlahan antara

Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional, dan Surplus/Defisit dari Kegiatan Non

Operasional.

Koreksi Yang Mengurangi

Ekuitas

Rp246.256.430.599,00

E.3 Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas

Jumlah Koreksi Mengurangi Ekuitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp246.256.430.599,00 dan

Rp1.309.409.246,00. Koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas merupakan

penjumlahan antara Koreksi Nilai Persediaan, Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi,

Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi dan Koreksi Lainnya.

Koreksi Nilai Persediaan

Rp103.552.200,00 E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan (Akun 391113)

Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan

karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.

Jumlah koreksi nilai persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp103.552.200,00 dan

Rp825.100.940,00.

Rincian koreksi nilai persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 terjadi

pada akun persediaan sebagai berikut:

Page 148: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 143 -

Tabel 86 Rincian Koreksi Nilai Persediaan 31 Desember 2018

Tambah Kurang117111 Barang Konsumsi 18,018,200 - 18,018,200 117113 Bahan untuk Pemeliharaan 4,915,000 - 4,915,000 117114 Suku Cadang 7,455,000 - 7,455,000 117123 Hew an dan Tanaman untuk

- - -

117131 Bahan Baku 73,164,000 - 73,164,000

103,552,200 - 103,552,200 Jumlah Koreksi Nilai Persediaan

Akun UraianKoreksi

Total

Keterangan:

1. Koreksi nilai Barang Konsumsi sebesar Rp18.018.200,00 terdapat pada satuan kerja:

a. Kantor Pusat sebesar Rp6.612.000,00 merupakan koreksi pencatatan nilai

menyesuaikan dengan BAST.

b. PAIR sebesar Rp11.406.200,00 merupakan pencatatan saldo awal atas barang

konsumsi.

2. Koreksi nilai Bahan untuk Pemeliharaan sebesar Rp4.915.000,00 merupakan

pencatatan saldo awal atas bahan untuk pemeliharaan pada satker PAIR.

3. Koreksi nilai Suku Cadang sebesar Rp7.455.000,00 merupakan pencatatan saldo

awal atas suku cadang pada satker PAIR.

4. Koreksi nilai Bahan Baku sebesar Rp73.164.000,00 merupakan pencatatan saldo

awal atas bahan baku pada satker PTBBN.

Koreksi Nilai Aset Tetap

Non Revaluasi

(Rp248.483.235.012,00)

E.3.2 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (Akun 391116)

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp248.483.235.012,00) dan

Rp219.948.017.328,00. Koreksi nilai aset tetap non revaluasi mencerminkan koreksi atas

nilai aset tetap yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian aset tetap yang terjadi

pada periode sebelumnya yang bukan karena revaluasi nilai.

Rincian koreksi nilai aset tetap non revaluasi untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 terjadi pada akun-akun berikut:

Page 149: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 144 -

Tabel 87 Rincian Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 31 Desember 2018

Tambah Kurang115212 Piutang Lainnya 39.720.690 - 39.720.690

132111 Peralatan dan Mesin 3.237.754.253 72.609.024.387 (69.371.270.134) 132211 Peralatan dan Mesin belum

diregister16.254.500 - 16.254.500

133111 Gedung dan Bangunan 8.753.412.540 230.745.155.965 (221.991.743.425) 133211 Gedung dan Bangunan

Belum Diregister2.468.802 - 2.468.802

134111 Jalan dan Jembatan 6.361.002.000 5.915.091.000 445.911.000

134112 Irigasi - 689.532.000 (689.532.000)

134113 Jaringan 69.252.225.356 125.210.707 69.127.014.649 137111 Akum. Penyusutan

Peralatan dan Mesin7.659.358.873 117.650.995 7.541.707.878

137211 Akum. Penyusutan Gedung dan Bangunan

20.035.190.457 53.981.291.139 (33.946.100.682)

137311 Akum. Penyusutan Jalan dan Jembatan

126.197.728 148.493.278 (22.295.550)

137312 Akum. Penyusutan Irigasi 188.590.282 117.380.712 71.209.570 166112 Aset Tetap yang Tidak

Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

- 14.000.000 (14.000.000)

169122 Akum. Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

14.000.000 38.776.826 (24.776.826)

425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL

344.996.683 - 344.996.683

591211 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan

- 12.800.167 (12.800.167)

116.031.172.164 364.514.407.176 (248.483.235.012)Jumlah Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

Akun UraianKoreksi

Total

Keterangan:

1. Koreksi nilai Piutang Lainnya sebesar Rp39.720.690,00 terdapat pada satuan kerja:

a. STTN sebesar Rp33.689.798,00 merupakan jurnal manual SAIBA sebagai

tindak lanjut koreksi nilai piutang karena kekurangan volume hasil pekerjaan,

dengan rincian pekerjaan revitalisasi Gedung STTN senilai Rp17.986.212,00

dan pekerjaan konstruksi Dormitory STTN senilai Rp15.703.586,00. Adapun

koreksi atas nilai BMN akan dilakukan pada periode semester I tahun 2019.

b. PPIKSN sebesar Rp6.030.892,00 merupakan jurnal manual SAIBA sebagai

tindak lanjut koreksi nilai piutang karena kekurangan volume hasil pekerjaan

revitalisasi Gedung 90. Adapun koreksi atas nilai BMN akan dilakukan pada

periode semester I tahun 2019.

2. Koreksi nilai Peralatan dan Mesin sebesar (Rp69.371.270.134,00) terdapat pada

satuan kerja:

a. STTN sebesar (Rp12.500.000,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp3.623.000,00 merupakan perolehan hasil tindak lanjut normalisasi BMN

berupa Alat Pengolahan Air, sedangkan koreksi kurang senilai

Page 150: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 145 -

(Rp16.123.000,00) yang terdiri dari senilai (Rp3.623.000,00) merupakan

transaksi normalisasi BMN berupa Alat Pengolahan Air dan senilai

(Rp12.500.000,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas.

b. PSTA sebesar Rp20.200.000,00 dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp47.208.170,00 yang terdiri dari senilai Rp27.008.170,00 merupakan

reklasifikasi masuk berupa 2 buah Survey Meter dan 1 buah External/Portable

Hard Disk, serta senilai Rp20.200.000,00 merupakan pencatatan saldo awal atas

peralatan dan mesin berupa 1 buah Papan Pengumuman, sedangkan koreksi

kurang senilai (Rp27.008.170,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa 1 buah

Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan dan 1 buah External Hard Disk.

c. PSTNT sebesar (Rp847.618,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp104.320.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah Compressor, 1

buah Ultrasonic Scanner, 1 buah Sterilizator, 1 buah LCD Monitor dan 1 buah

Dental Unit, sedangkan koreksi kurang senilai (Rp105.167.618,00) yang terdiri

dari senilai (Rp847.618,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas berupa

1 buah Printer dan senilai (Rp104.320.000,00) merupakan reklasifikasi keluar

berupa 1 buah Dental Unit.

d. Kantor Pusat sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp552.356,00 merupakan pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin

berupa Camera Adaptor dan koreksi kurang senilai (Rp552.356,00) merupakan

transaksi normalisasi BMN berupa Camera Adaptor.

e. PTLR sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai Rp4.903.000,00

merupakan reklasikasi masuk berupa 3 buah Hand Fallet dan koreksi kurang

senilai (Rp4.903.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa 3 buah Truck

Crane.

f. PPIKSN sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp21.500.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 3 buah AC Split dan

koreksi kurang senilai (Rp21.500.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa

3 buah PC Unit.

g. PRFN sebesar (Rp69.252.225.356,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp1.157.382.727,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah Hydrant, 9

buah Exhaust Fan, 1 buah Sound System dan 1 buah Printer, sedangkan koreksi

kurang senilai (Rp70.409.608.083,00) yang terdiri dari senilai

(Rp1.157.382.727,00) merupakan reklasifikasi keluar menjadi peralatan dan

mesin, serta senilai (Rp69.252.225.356,00) merupakan reklasifikasi keluar

menjadi jaringan.

Page 151: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 146 -

h. PUSDIKLAT sebesar Rp960.000,00 dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp11.160.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah PC Unit dan

koreksi kurang senilai (Rp10.200.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa

1 buah PC Unit.

i. PKSEN sebesar (Rp3.100.000,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp1.822.315.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah Meteotower

dan koreksi kurang senilai (Rp1.825.415.000,00) yang terdiri dari senilai

(Rp3.100.000,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas berupa

Meteorological Equipment Lainnya dan senilai (Rp1.822.315.000,00)

merupakan reklasifikasi keluar berupa 1 buah Meteotower, 23 buah Seismeter

Sensor dan 2 buah Seismograf Recorder.

j. PTKMR sebesar (Rp108.727.798,00) merupakan koreksi pencatatan

nilai/kuantitas berupa Mesin Laminating, LCD Projector dll.

k. PSTBM sebesar (Rp654.500,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp64.790.000,00 merupakan pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin

berupa 1 buah Battery Charge dan 1 buah Spot Welding Machine serta koreksi

kurang senilai (Rp65.444.500,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas

berupa Battery Charge dan Differential Thermal Analyzer.

l. PAIR sebesar (Rp14.374.862,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas

berupa Alat Pengukur Intensitas Cahaya dan Note Book.

3. Koreksi nilai Peralatan dan Mesin Belum Diregister sebesar Rp16.254.500,00

merupakan jurnal manual SAIBA sebagai tindak lanjut koreksi nilai BMN akibat

pengembalian belanja modal tahun anggaran berjalan, dengan rincian terdapat pada

satker STTN sebesar Rp12.500.000,00, PSTBM sebesar Rp654.500,00 dan satker

PKSEN sebesar Rp3.100.000,00.

4. Koreksi nilai Gedung dan Bangunan sebesar (Rp221.991.743.425,00) terdapat pada

satuan kerja:

a. PSTA sebesar (Rp2.862.681,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas

berupa Bangunan Gedung Laboratorium Permanen dan Pagar Permanen.

b. STTN sebesar (Rp95.441.819,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas

berupa Bangunan Gedung Kantor Permanen dan Asrama Permanen.

c. PAIR sebesar (Rp918.881.000,00) merupakan koreksi pencatatan (penghapusan)

berupa Rumah Negara Golongan II Type A.

d. Satker Konsolidasi BATAN sebesar (Rp220.974.557.925,00) dengan rincian

koreksi tambah senilai Rp8.753.412.540,00 merupakan Jurnal Koreksi Transfer

Keluar Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN dan koreksi kurang senilai

Rp229.727.970.465,00 yang terdiri dari senilai Rp3.003.095.925,00 merupakan

Page 152: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 147 -

Jurnal Koreksi Transfer Keluar Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN,

senilai Rp218.884.343.000,00 merupakan Jurnal Koreksi Barang Berlebih Hasil

Take Out Revaluasi BMN dan senilai Rp7.840.531.540,00 merupakan Jurnal

Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.

5. Koreksi nilai Gedung dan Bangunan Belum Diregister sebesar Rp2.468.802,00

merupakan jurnal manual SAIBA sebagai tindak lanjut koreksi nilai BMN akibat

pengembalian belanja modal gedung dan bangunan tahun anggaran berjalan pada

satker STTN.

6. Koreksi nilai Jalan dan Jembatan sebesar Rp445.911.000,00 terdapat pada satuan

kerja:

a. PSTA sebesar Rp445.911.000,00 merupakan pencatatan saldo awal berupa Jalan

Khusus Kompleks Kawasan Nuklir Yogyakarta.

b. PPIKSN sebesar Rp5.915.091.000,00 merupakan barang berlebih hasil

inventarisasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan RI tahun 2018

berupa penilaian kembali Jalan Khusus Kawasan Kompleks yang sebelumnya

tidak dicatat pada SIMAK-BMN.

c. Satker Konsolidasi BATAN sebesar (Rp5.915.091.000,00) merupakan Jurnal

Koreksi Barang Berlebih Hasil Take Out Revaluasi BMN.

7. Koreksi nilai Irigasi sebesar (Rp689.532.000,00) merupakan Jurnal Koreksi Barang

Berlebih Hasil Take Out Revaluasi BMN pada Satker Konsolidasi BATAN.

8. Koreksi nilai Jaringan sebesar Rp69.127.014.649,00 terdapat pada satker PRFN

dengan rincian koreksi tambah senilai Rp69.252.225.356,00 merupakan reklasifikasi

masuk dari peralatan dan mesin berupa Instalasi Iradiator dan Jaringan Listrik serta

koreksi kurang senilai (Rp125.210.707,00) merupakan koreksi pencatatan

nilai/kuantitas berupa Instalasi Iradiator.

9. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar

Rp7.541.707.878,00 terdapat pada satuan kerja:

a. STTN sebesar Rp15.113.500,00 dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp18.736.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat transaksi normalisasi

BMN berupa Mesin Bor, Note Book dll, sedangkan koreksi kurang senilai

(Rp3.623.000,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat perolehan hasil

tindak lanjut normalisasi BMN berupa Mesin Bor, Note Book dll.

b. PSTA sebesar (Rp1.897.665,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp489.336,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi keluar

berupa 1 buah External Hard Disk dan 1 buah Peralatan Komputer, sedangkan

koreksi kurang senilai (Rp2.387.001,00) yang terdiri dari senilai (Rp367.001,00)

merupakan akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi masuk berupa 1 buah Alat

Page 153: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 148 -

Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan, dan 1 buah External/Portable Hard Disk

serta senilai (Rp2.020.000,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin berupa Papan Pengumuman.

c. PSTNT sebesar Rp105.952,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi

pencatatan nilai/kuantitas berupa 1 buah Printer.

d. PRFN sebesar Rp5.699.953.065,00 dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp5.803.005.823,00 yang terdiri dari senilai Rp5.800.717.885,00 merupakan

akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi keluar peralatan dan mesin menjadi

jaringan, senilai Rp1.987.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

reklasifikasi keluar peralatan dan mesin, serta senilai Rp300.438,00 merupakan

akumulasi penyusutan akibat transaksi normalisasi BMN berupa 1 buah Printer

sedangkan koreksi kurang senilai (Rp103.052.758,00) merupakan akumulasi

penyusutan akibat reklasifikasi masuk peralatan dan mesin.

e. PTLR sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai Rp4.903.000,00

merupakan akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi keluar berupa Truck

Crane dan koreksi kurang senilai (Rp4.903.000,00) merupakan akumulasi

penyusutan akibat reklasifikasi masuk berupa 3 buah Hand Fallet.

f. PUSDIKLAT sebesar Rp3.825.000,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

reklasifikasi keluar berupa 1 buah Komputer Unit.

g. PKSEN sebesar Rp1.775.730.000,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

reklasifikasi keluar berupa 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan.

h. PTKMR sebesar Rp43.151.317,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

koreksi pencatatan nilai/kuantitas berupa Mesin Laminating, LCD Projector dll.

i. PSTBM sebesar (Rp390.500,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp3.239.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan

nilai/kuantitas berupa Battery Charge dan Differential Thermal Analyzer,

sedangkan koreksi kurang senilai (Rp3.630.000,00) merupakan akumulasi

penyusutan akibat pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin berupa

Battery Charge dan Spot Welding Machine.

j. PAIR sebesar Rp6.172.445,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi

pencatatan nilai/kuantitas berupa Note Book.

k. Kantor Pusat sebesar (Rp55.236,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin berupa Camera Adaptor.

10. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar

(Rp33.946.100.682,00) terdapat pada satuan kerja:

a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar Rp8.074.916.734,00 dengan rincian koreksi

tambah senilai Rp19.939.507.423,00 yang terdiri dari senilai

Page 154: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 149 -

Rp13.565.876.487,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi

Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 1, senilai

Rp2.456.025.369,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi

Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2, dan senilai

Rp3.917.605.567,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi

Transfer Keluar Penyusutan Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN,

sedangkan koreksi kurang senilai (Rp11.864.590.689,00) yang terdiri dari

senilai (Rp11.777.587.197,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal

Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017 dan senilai (Rp87.003.492,00)

merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi Transfer Keluar

Penyusutan Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN.

b. PSTA sebesar (Rp215.823.089,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp1.080.040,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan

nilai/kuantitas berupa Bangunan Gedung Laboratorium Permanen dan Pagar

Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai (Rp216.903.129,00) yang terdiri

dari senilai (Rp121.762.591,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan dan senilai

(Rp95.140.538,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat perbaikan data

Selisih Rekonsiliasi Internal pada aplikasi e-Rekon&LK.

c. STTN sebesar (Rp45.440.782,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp1.116.773,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan

nilai/kuantitas berupa Bangunan Gedung Kantor Permanen dan Asrama

Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai (Rp46.557.555,00) merupakan

akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan

bangunan.

d. Kantor Pusat sebesar (Rp190.694.378,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp1.308.121,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat transaksi normalisasi

BMN berupa Flat/Rumah Susun Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai

(Rp192.002.499,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan

atas penyusutan gedung dan bangunan.

e. PAIR sebesar (Rp1.943.658.231,00) dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp92.178.100,00 yang terdiri dari senilai Rp91.888.100,00 merupakan

akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan (penghapusan) berupa Rumah

Negara Golongan II Type A dan senilai Rp290.000,00 merupakan akumulasi

penyusutan akibat transaksi normalisasi BMN berupa Bangunan Gedung

Laboratorium Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai

(Rp2.035.836.331,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi

Page 155: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 150 -

pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.

f. PPIKSN sebesar (Rp9.531.911.493,00) merupakan akumulasi penyusutan

akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.

g. PTKMR sebesar (Rp3.824.901.934,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.

h. PKSEN sebesar (Rp118.147.060,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.

i. PSTNT sebesar (Rp26.150.440.449,00) merupakan akumulasi penyusutan

akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.

11. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan sebesar (Rp22.295.550,00)

terdapat pada satuan kerja:

a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah

senilai Rp126.197.728,00 merupakan akumulasi akibat Jurnal Koreksi Beban

Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN dan koreksi kurang senilai

(Rp126.197.728,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Balik Take

Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.

b. PSTA sebesar (Rp22.295.550,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

pencatatan saldo awal berupa Jalan Khusus Kompleks Kawasan Nuklir

Yogyakarta.

12. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Irigasi sebesar Rp71.209.570,00 terdapat pada

Satker Konsolidasi BATAN dengan rincian koreksi tambah senilai

Rp188.590.282,00 yang terdiri dari senilai Rp187.971.729,00 merupakan akumulasi

penyusutan akibat Jurnal Koreksi Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi

BMN jilid 1, dan senilai Rp618.553,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

Jurnal Koreksi Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2, sedangkan

koreksi kurang senilai (Rp117.380.712,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat

Jurnal Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.

13. Koreksi nilai Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

sebesar (Rp14.000.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa Seismeter Sensor

pada satker PKSEN.

14. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam

Operasional Pemerintahan sebesar (Rp24.776.826,00) terdapat pada satuan kerja:

a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar (Rp38.776.826,00) merupakan akumulasi

penyusutan akibat Jurnal Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.

b. PKSEN sebesar Rp14.000.000,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

reklasifikasi keluar berupa Seismeter Sensor.

15. Koreksi nilai Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu

Page 156: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 151 -

sebesar Rp344.996.683,00 merupakan jurnal manual SAIBA sebagai tindak lanjut

koreksi nilai BMN akibat pengembalian belanja modal TAYL, dengan rincian

terdapat pada satker STTN sebesar Rp92.973.017,00, PSTA sebesar

Rp2.862.681,00, PSTNT sebesar Rp847.618,00, PTKMR sebesar

Rp108.727.798,00, PAIR sebesar Rp14.374.862,00 dan satker PRFN sebesar

Rp125.210.707,00.

16. Koreksi nilai Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar (Rp12.800.167,00)

merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung

dan bangunan pada satker Kantor Pusat.

Koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan yang mengakibatkan koreksi

pada nilai Akumulasi dan Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan. Koreksi tersebut

dilakukan karena adanya perbaikan nilai akumulasi penyusutan gedung dan bangunan

yang disebabkan oleh kesalahan input tahun perolehan pada penyusunan neraca awal

pemerintah pusat pada tahun 2004, serta kesalahan perhitungan nilai penyusutan gedung

dan bangunan pada aplikasi SIMAK-BMN. Adapun rincian satker yang melakukan

koreksi pencatatan penyusutan gedung dan bangunan terlampir dalam Lampiran

Pendukung Laporan Keuangan ini.

Koreksi Nilai Aset

Lainnya Non Revaluasi

Rp2.142.617.526,00

E.3.3 Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi (Akun 391118)

Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.142.617.526,00 dan

(Rp221.609.274.821,00). Koreksi nilai aset lainnya non revaluasi mencerminkan koreksi

atas nilai aset lainnya yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian aset lainnya

yang terjadi pada periode sebelumnya yang bukan karena revaluasi nilai.

Rincian koreksi nilai aset lainnya non revaluasi untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 terjadi pada akun-akun sebagai berikut:

Page 157: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 152 -

Tabel 88 Rincian Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi 31 Desember 2018

Tambah Kurang162141 Paten 2.330.250.000 - 2.330.250.000

162151 Softw are - 960.000 (960.000)

162191 Aset Tak Berw ujud Lainnya 733.000.000 - 733.000.000 166112 Aset Tetap yang Tidak

Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

2.403.500 (2.403.500)

166122 Akum. Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

2.948.606 - 2.948.606

169314 Akum. Amortisasi Paten - 916.067.000 (916.067.000) 169315 Akum. Amortisasi

Softw are62.904.420 - 62.904.420

169317 Akum. Amortisasi Aset Tak Berw ujud Lainnya

- 73.300.000 (73.300.000)

169318 Akum. Amortisasi ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

6.245.000 - 6.245.000

3.135.348.026 992.730.500 2.142.617.526 Jumlah Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi

Akun UraianKoreksi

Total

Keterangan:

1. Koreksi nilai Paten sebesar Rp2.330.250.000,00 merupakan pencatatan saldo awal

atas paten, dengan rincian terdapat pada satker PSTA sebesar Rp713.280.000,00,

PSTNT sebesar Rp9.125.000,00, PSTBM sebesar Rp169.550.000,00, PAIR sebesar

Rp1.233.650.000,00 dan satker PTBBN sebesar Rp204.645.000,00.

2. Koreksi nilai Software sebesar (Rp960.000,00) merupakan reklasifikasi keluar

berupa 1 buah Software Windows XP yang dikapitalisasi menjadi Komputer Unit

pada satker PUSDIKLAT.

3. Koreksi nilai Aset Tak Berwujud Lainnya sebesar Rp733.000.000,00 merupakan

pencatatan saldo awal berupa 1 buah Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) pada

satker PAIR.

4. Koreksi nilai Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan

sebesar (Rp2.403.500,00) merupakan transaksi normalisasi atas BMN yang

dihentikan berupa 1 buah Printer pada satker PRFN.

5. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam

Operasional Pemerintahan sebesar Rp2.948.606,00 terdapat pada satuan kerja:

a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar Rp494.518,00 merupakan Jurnal Koreksi

Beban Penyusutan Aset Tetap yang Dihentikan Penggunaannya Hasil Take Out

Revaluasi BMN.

b. PRFN sebesar Rp2.403.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat

transaksi normalisasi atas BMN yang dihentikan berupa Printer .

c. PKSEN sebesar Rp50.588,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat transaksi

Page 158: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 153 -

normalisasi atas BMN yang dihentikan berupa Uninterrupted Power Supply

(UPS).

6. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi Paten sebesar (Rp916.067.000,00) merupakan

akumulasi amortisasi akibat pencatatan saldo awal atas paten, dengan rincian

terdapat pada satker PTBBN sebesar (Rp51.636.000,00), PSTA sebesar

(Rp359.212.875,00), PSTNT sebesar (Rp2.058.750,00), PSTBM sebesar

(Rp161.066.250,00) dan satker PAIR sebesar (Rp342.093.125,00).

7. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi Software sebesar Rp62.904.420,00 terdapat

pada satuan kerja:

a. PSTA sebesar Rp31.679.688,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat

transaksi normalisasi BMN berupa Software Komputer.

b. PDK sebesar Rp1.925.000,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat transaksi

normalisasi BMN berupa Software Komputer.

c. PTLR sebesar Rp13.304.169,00 dengan rincian sebesar Rp1.508.375,00

merupakan akumulasi amortisasi akibat transaksi normalisasi BMN berupa

Software komputer dan sebesar Rp11.795.794,00 merupakan akumulasi

amortisasi akibat hibah (masuk) berupa 1 buah Amber Software yang berasal

dari IAEA.

d. PKSEN sebesar Rp15.035.563,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat

transaksi normalisasi BMN berupa Software Komputer.

e. PUSDIKLAT sebesar Rp960.000,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat

reklasifikasi keluar berupa1 buah Software Windows XP yang dikapitalisasi

menjadi Komputer Unit.

8. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud Lainnya sebesar

(Rp73.300.000,00) merupakan akumulasi amortisasi akibat pencatatan saldo awal

atas 1 buah PVT pada satker PAIR.

9. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasional

Pemerintahan sebesar Rp6.245.000,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat

pencatatan usulan barang rusak berat/BMN yang dihentikan ke pengelola berupa 7

buah Software Komputer yang tidak digunakan dalam operasional pada satker

PTBBN.

Page 159: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 154 -

Koreksi Lainnya

(Rp19.365.313,00)

E.3.4 Koreksi Lainnya (Akun 391119)

Koreksi Lainnya untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 31 Desember

2017 adalah masing-masing sebesar (Rp19.365.313,00) dan (Rp473.252.693,00).

Koreksi lainnya merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain

koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang.

Rincian koreksi lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 terjadi pada

akun-akun sebagai berikut:

Tabel 89 Rincian Koreksi Lainnya 31 Desember 2018

Tambah Kurang115212 Piutang Lainnya 3.135.440 22.500.753 (19.365.313)

3.135.440 22.500.753 (19.365.313) Jumlah Koreksi Lainnya

Akun UraianKoreksi

Total

Keterangan:

Koreksi nilai Piutang Lainnya sebesar (Rp19.365.313,00) terdapat pada satuan kerja:

a. PSTA sebesar (Rp718.658,00) merupakan koreksi lebih catat piutang kelebihan

pembayaran tunjangan pegawai TAYL.

b. Kantor Pusat sebesar (Rp21.655.682,00) merupakan koreksi yang disebabkan oleh

pelunasan piutang kelebihan pembayaran uang makan dan tunjangan kinerja bulan

Desember 2017 yang mengurangi hak yang diterima oleh pegawai pada tahun

anggaran berjalan.

c. PTBGN sebesar (Rp126.413,00) merupakan koreksi lebih catat piutang kelebihan

pembayaran tunjangan kinerja bulan Desember 2017.

d. PTLR sebesar Rp3.135.440,00 merupakan koreksi kurang catat piutang kelebihan

pembayaran gaji dan tunjangan pegawai TAYL.

Transaksi Antar Entitas

Rp803.576.937.433,00

E.4 Transaksi Antar Entitas

Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp803.576.937.433,00 dan

Rp645.612.483.150,00. Transaksi antar Entitas adalah transaksi yang melibatkan dua

atau lebih entitas yang berbeda baik internal Kementerian/Lembaga (KL), antar KL,

antar Bendahara Umum Negara (BUN), maupun KL dengan BUN.

Transaksi Antar Entitas (LPE) = Realisasi Pendapatan (DDEL) + Realisasi Belanja

(DKEL) + Transfer masuk + Transfer keluar + Pengesahan Hibah.

Adapun rincian transaksi antar entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

Page 160: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 155 -

adalah sebagai berikut:

Tabel 90 Rincian Transaksi Antar Entitas 31 Desember 2018

Akun Uraian Nilai

313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 817.608.302.301

313121 Diterima dari Entitas Lain (23.560.999.410)

313211 Transfer Keluar (134.904.313.044)

313221 Transfer Masuk 135.057.237.127

391131 Pengesahan Hibah Langsung 8.286.202.637

391132 Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung (7.795.844)

391133 Pengesahan Hibah Langsung TAYL 1.098.303.666

803.576.937.433 Jumlah Transaksi Antar Entitas

Ditagihkan ke Entitas

Lain (DKEL)

Rp817.608.302.301,00

E.4.1 Ditagihkan ke Entitas Lain (Akun 313111)

Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp817.608.302.301,00 dan

Rp653.581.475.442,00. Ditagihkan ke entitas lain merupakan transaksi antar entitas atas

belanja Kementerian/lembaga yang melibatkan Kas Negara (BUN).

Diterima dari Entitas Lain

(DDEL)

(Rp23.560.999.410,00)

E.4.2 Diterima dari Entitas Lain (Akun 313121)

Diterima dari Entitas Lain (DDEL) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp23.560.999.410,00) dan

(Rp23.226.238.819,00). Diterima dari entitas lain merupakan transaksi antar entitas atas

pendapatan pada Kementerian/Lembaga yang melibatkan Kas Negara (BUN).

Transfer Keluar

(Rp134.904.313.044,00)

E.4.3 Transfer Keluar (Akun 313211)

Transfer Keluar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp134.904.313.044,00) dan

(Rp417.624.623,00). Transfer keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu

entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.

Rincian transfer keluar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut:

Page 161: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 156 -

Tabel 91 Rincian Transfer Keluar 31 Desember 2018

Akun Uraian Entitas AsalEntitas

Penerima Nilai PerolehanAkum.

Penyusutan Nilai Buku

117111 Barang Konsumsi

PSTA STTN 1.170.000 - 1.170.000

117114 Suku Cadang PSTA STTN 75.000 - 75.000

117131 Bahan baku PSTA STTN 341.118.600 - 341.118.600

PKSEN STTN 3.589.524.000 - 3.589.524.000

SATKON - (3.107.424.000) - (3.107.424.000)

PAIR Kantor Pusat 38.976.000 (24.232.000) 14.744.000

PTBGN PTBBN 19.162.000 (19.162.000) -

PTKMR 94.050.000 (51.727.500) 42.322.500

STTN 170.019.977 (154.459.980) 15.559.997

PRSG 102.780.000 (102.780.000) -

PTRR 98.890.000 (98.890.000) -

PPIKSN 7.710.706.700 - 7.710.706.700

PTLR 1.976.590.000 - 1.976.590.000

PRSG 14.803.200 (1.850.400) 12.952.800

PSTBM 37.099.200 (21.636.900) 15.462.300

PAIR 5.934.627.967 (1.020.650.665) 4.913.977.302

PPIKSN 15.101.143 - 15.101.143

PPIKSN 14.993.000 (14.993.000) -

PTBBN 14.325.500 (940.500) 13.385.000

Kantor Pusat 8.228.000 (8.228.000) -

PSTNT 1.075.800 (806.850) 268.950

PKSEN 15.634.850 (15.634.850) -

PSTA 14.610.670 (7.305.336) 7.305.334

STTN PSTA 14.460.000 (1.807.500) 12.652.500

PTBGN 31.969.000 (18.332.125) 13.636.875

Kantor Pusat 14.950.000 (14.950.000) -

PTKMR 12.685.000 (12.685.000) -

PTKRN 5.950.000 (5.950.000) -

STTN 5.363.890.490 (3.462.429.731) 1.901.460.759

PKSEN STTN 1.894.407.000 (80.718.331) 1.813.688.669

PSTA STTN 6.661.905.000 (443.391.337) 6.218.513.663

PRFN PAIR 42.446.675.970 (848.933.518) 41.597.742.452

SATKON - (3.603.285.085) 16.348.236 (3.586.936.849)

134113 Jaringan PRFN PAIR 69.132.281.256 (29.595.907) 69.102.685.349 135111 Aset Tetap

RenovasiSTTN PSTA 198.960.000 - 198.960.000

135121 Aset Tetap Lainnya

PKSEN STTN 500.000 - 500.000

162161 Lisensi PRFN PAIR 2.955.100.000 (886.530.000) 2.068.570.000

142.236.586.238 (7.332.273.194) 134.904.313.044

131111 Tanah

133111 Gedung dan Bangunan

Jumlah Transfer Keluar

PTLR

PTKRN

PKSEN

Peralatan dan Mesin

132111

PSTA

PPIKSN

PRSG

PTBBN

PRFN

Keterangan:

1. Transfer keluar Barang Persediaan pada satker PSTA ke satker STTN sebesar

Rp342.363.600,00 yang terdiri dari Barang Konsumsi senilai Rp1.170.000,00

berupa Alat Listrik Lainnya, Suku Cadang senilai Rp75.000,00 berupa Suku Cadang

Alat Angkutan Darat Bermotor, dan Bahan Baku senilai Rp341.118.600,00 berupa

Logam/Metalorgi.

Page 162: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 157 -

2. Transfer keluar Tanah pada satker PKSEN ke satker STTN senilai

Rp3.589.524.000,00 seluas 18.600 m2 yang berlokasi di Wisma Kerja, Mlonggo dan

Ujung Watu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

3. Transfer keluar Tanah pada Satker Konsolidasi BATAN ke Satker Konsolidasi

BATAN senilai (Rp3.107.424.000,00) merupakan Jurnal Koreksi Transfer Keluar

Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN.

4. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PAIR ke satker Kantor Pusat

senilai Rp14.744.000,00, berupa 2 buah Note Book dan 1 buah Net Book.

5. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTBGN ke satker PTBBN senilai

Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

6. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PSTA sebesar Rp57.882.497,00,

dengan rincian ke satuan kerja:

a. PTKMR senilai Rp42.322.500,00 berupa 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi

Lingkungan.

b. STTN senilai Rp15.559.997,00 berupa 69 buah Alat Bengkel Bermesin, 30

buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 1 buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor, 107

buah Alat Rumah Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 unit Alat Laboratorium,

5 unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11 unit Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/ Elektronika, 1 buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup, 4 buah Alat

Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi, dan 6 unit Peralatan

Proses/Produksi.

7. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PPIKSN sebesar Rp0,00 dengan

rincian ke satuan kerja:

a. PRSG senilai Rp0,00 berupa 1 unit Truck Mounted Crane.

b. PTRR senilai Rp0,00 berupa 1 buah Alat Laboratorium Penunjang berupa

Stereo Microscope.

8. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PRSG sebesar Rp9.687.296.700,00

dengan rincian ke satuan kerja:

a. PPIKSN senilai Rp7.710.706.700,00 berupa 1 buah Alat Kantor, 2 buah Alat

Studio, 15 buah Alat Komunikasi, 2 buah unit Alat Laboratorium dan 84 buah

Peralatan Komputer.

b. PTLR senilai Rp1.976.590.000,00 berupa 1 buah Alat Besar Darat, 1 unit Alat

Laboratorium dan 1 unit Peralatan Proses/Produksi.

9. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTBBN sebesar Rp28.415.100,00

dengan rincian ke satuan kerja:

a. PRSG senilai Rp12.952.800,00 berupa 1 buah Laptop.

b. PSTBM senilai Rp15.462.300,00 berupa 1 buah Tablet PC dan 1 buah Note

Page 163: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 158 -

Book.

10. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PRFN sebesar Rp4.929.078.445,00

dengan rincian ke satuan kerja:

a. PAIR senilai Rp4.913.977.302,00 sebanyak 56 buah antara lain berupa 1 buah

Hydrant, 1 buah Fire Alarm, 1 buah CCTV System, 1 buah Access Control

System, 1 buah Meja Kerja Kayu, 1 buah AC Split, dll.

b. PPIKSN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 buah Komputer Unit dan 1 buah

Peralatan Komputer.

11. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTLR sebesar Rp13.385.000,00

dengan rincian ke satuan kerja:

a. PPIKSN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

b. PTBBN senilai Rp13.385.000,00 berupa 1 buah Note Book dan 1 buah HDD

External.

12. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTKRN sebesar Rp7.574.284,00,

dengan rincian ke satuan kerja:

a. Kantor Pusat senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

b. PSTNT senilai Rp268.950,00 berupa 1 buah HDD External.

c. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book

d. PSTA senilai Rp7.305.334,00 berupa 1 buah HDD External dan 1 buah Note

Book.

13. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker STTN ke satker PSTA senilai

Rp12.652.500,00 berupa 1 buah Note Book.

14. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PKSEN sebesar

Rp1.915.097.634,00, dengan rincian ke satuan kerja:

a. PTBGN senilai Rp13.636.875,00 berupa 2 buah Note Book dan 1 buah HDD

External.

b. Kantor Pusat senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

c. PTKMR senilai Rp0,00 berupa 2 buah Meubelair, 1 buah PC Unit dan 1 buah

Peralatan Komputer.

d. PTKRN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

e. STTN senilai Rp1.901.460.759,00 berupa 2 unit Alat Bantu, 7 unit Alat

Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel Bermesin, 4 buah Alat Bengkel

Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur, 54 buah Alat Kantor, 83 buah Alat Rumah

Tangga, 5 buah Alat Studio, 4 buah Alat Komunikasi, 3 unit Alat Laboratorium,

13 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat Proteksi

Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Laboratorium Hydrodinamica,

15 buah Komputer Unit, 18 buah Peralatan Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi

Page 164: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 159 -

Topografi dan 1 unit Peralatan Proses/Produksi.

15. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada satker PKSEN ke satker STTN senilai

Rp1.813.688.669,00 berupa 10 unit Gedung dan Bangunan Tempat Kerja dan 3 unit

Gedung Tempat Tinggal yang berlokasi di Wisma Kerja, Mlonggo dan Ujung Watu,

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

16. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada satker PSTA ke satker STTN senilai

Rp6.218.513.663,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Tertutup Permanen, 1 unit

Bangunan Bengkel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium Permanen dan 1 unit

Gedung Pos Jaga Permanen yang berlokasi di Kawasan Nuklir Yogyakarta.

17. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada satker PRFN ke satker PAIR senilai

Rp41.597.742.452,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Kantor Permanen, 1 unit

Rumah Panel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium Permanen, 2 unit Gedung Pos

Jaga Permanen dan 1 unit Pagar Permanen.

18. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada Satker Konsolidasi BATAN senilai

(Rp3.586.936.849,00) yang terdiri dari senilai (Rp4.184.947.817,00) merupakan

Jurnal Koreksi Transfer Keluar Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 1

dan senilai Rp598.010.968,00 merupakan Jurnal Koreksi Transfer Keluar

Penyusutan Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2.

19. Transfer keluar Jaringan pada satker PRFN ke satker PAIR senilai

Rp69.102.685.349,00 berupa 1 buah Instalasi Irradiator, 1 buah Jaringan Distribusi

Tegangan di Atas 20 KVA dan 2 buah Sumur Resapan.

20. Transfer keluar Aset Tetap Renovasi pada satker STTN ke satker PSTA senilai

Rp198.960.000,00 berupa peningkatan kualitas Jalan Kompleks dengan pengaspalan

ulang.

21. Transfer keluar Aset Tetap Lainnya pada satker PKSEN ke satker STTN senilai

Rp500.000,00 berupa Peta (Map).

22. Transfer keluar Lisensi pada satker PRFN ke satker PAIR senilai

Rp2.068.570.000,00 berupa 1 buah Design Irradiator.

Transfer Masuk

Rp135,057.237.127,00

E.4.4 Transfer Masuk (Akun 313221)

Transfer Masuk untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

adalah masing-masing sebesar Rp135.057.237.127,00 dan Rp6.890.351.069,00. Transfer

Masuk merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas lain pada

internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.

Rincian transfer masuk untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai

berikut:

Page 165: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 160 -

Tabel 92 Rincian Transfer Masuk 31 Desember 2018

Akun UraianEntitas

Penerima Entitas Asal Nilai Perolehan Akum. Penyusutan Nilai Buku

117111 Barang Konsumsi

STTN PSTA 1.170.000 - 1.170.000

117114 Suku Cadang STTN PSTA 75.000 - 75.000

117131 Bahan baku STTN PSTA 341.118.600 - 341.118.600

STTN PKSEN 3.589.524.000 - 3.589.524.000

SATKON - (3.107.424.000) - (3.107.424.000)

PKSEN 14.950.000 (14.950.000) -

PAIR 38.976.000 (24.232.000) 14.744.000

PTKRN 8.228.000 (8.228.000) -

PTBGN 19.162.000 (19.162.000) -

PTLR 14.325.500 (940.500) 13.385.000

PKSEN 12.685.000 (12.685.000) -

PSTA 94.050.000 (51.727.500) 42.322.500

PSTA 170.019.977 (154.459.980) 15.559.997

PKSEN 5.363.890.490 (3.462.429.731) 1.901.460.759

PTBBN 14.803.200 (1.850.400) 12.952.800

PPIKSN 102.780.000 (102.780.000) -

PTRR PPIKSN 98.890.000 (98.890.000) -

PRFN 15.101.143 - 15.101.143

PTLR 14.993.000 (14.993.000) -

PRSG 7.710.706.700 - 7.710.706.700

PTLR PRSG 1.976.590.000 - 1.976.590.000

PSTBM PTBBN 37.099.200 (21.636.900) 15.462.300

PAIR PRFN 5.934.627.967 (1.020.650.665) 4.913.977.302

PSTNT PTKRN 1.075.800 (806.850) 268.950

PTKRN 14.610.670 (7.305.336) 7.305.334

STTN 14.460.000 (1.807.500) 12.652.500

PKSEN PTKRN 15.634.850 (15.634.850) -

PTBGN PKSEN 31.969.000 (18.332.125) 13.636.875

PTKRN PKSEN 5.950.000 (5.950.000) -

PRFN BAPETEN 758.510.500 (75.851.050) 682.659.450

PSTA 6.661.905.000 (443.391.337) 6.218.513.663

PKSEN 1.894.407.000 (80.718.331) 1.813.688.669

PAIR PRFN 42.446.675.970 (848.933.518) 41.597.742.452

SATKON - (3.535.009.484) (581.662.732) (4.116.672.216) 134111 Jalan dan

JembatanPSTA STTN 198.960.000 - 198.960.000

134113 Jaringan PAIR PRFN 69.132.281.256 (29.595.907) 69.102.685.349 135121 Aset Tetap

LainnyaSTTN PKSEN 500.000 - 500.000

162161 Lisensi PAIR PRFN 2.955.100.000 (886.530.000) 2.068.570.000

143.063.372.339 (8.006.135.212) 135.057.237.127

131111 Tanah

133111 Gedung dan Bangunan

Jumlah Transfer Masuk

132111 Peralatan dan Mesin

Kantor Pusat

PTBBN

PTKMR

PRSG

PPIKSN

PSTA

STTN

STTN

Keterangan:

1. Transfer masuk Barang Persediaan pada satker STTN berasal dari satker PSTA

senilai Rp342.363.600,00 yang terdiri dari Barang Konsumsi senilai Rp1.170.000,00

berupa Alat Listrik Lainnya, Suku Cadang senilai Rp75.000,00 berupa Suku Cadang

Alat Angkutan Darat Bermotor, dan Bahan Baku senilai Rp341.118.600,00 berupa

Logam/Metalorgi.

Page 166: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 161 -

2. Transfer masuk Tanah pada satker STTN berasal dari satker PKSEN senilai

Rp3.589.524.000,00 seluas 18.600 m2 yang berlokasi di Wisma Kerja, Mlonggo dan

Ujung Watu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dalam rangka peningkatan akreditasi

sebagaimana yang dipersyaratkan besaran luasan tanah.

3. Transfer masuk Tanah pada Satker Konsolidasi BATAN senilai

(Rp3.107.424.000,00) merupakan Jurnal Koreksi Transfer Masuk Hasil Take Out

Revaluasi BMN.

4. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker Kantor Pusat sebesar

Rp14.744.000,00 berasal dari satuan kerja:

a. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

b. PAIR senilai Rp14.744.000,00 berupa 2 buah Note Book dan 1 buah Net Book.

c. PTKRN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

5. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTBBN sebesar Rp13.385.000,00

berasal dari satuan kerja:

a. PTBGN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

b. PTLR senilai Rp13.385.000,00 berupa 1 buah Note Book dan 1 buah HDD

External.

6. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTKMR sebesar Rp42.322.500,00

berasal dari satuan kerja:

a. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 2 buah Meubelair, 1 buah Komputer Unit, dan 1

buah Peralatan Komputer.

b. PSTA senilai Rp42.322.500,00 berupa 1 unit Alat Proteksi Radiasi/Proteksi

Lingkungan.

7. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker STTN sebesar Rp1.917.020.756,00

berasal dari satuan kerja:

a. PSTA senilai Rp15.559.997,00 berupa 69 buah Alat Bengkel Bermesin, 30

buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 1 buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor, 107

buah Alat Rumah Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 unit Alat Laboratorium, 5

unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11 buah Alat Laboratorium Fisika

Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup, 4 buah Alat

Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi dan 6 unit Peralatan

Proses/Produksi.

b. PKSEN senilai Rp1.901.460.759,00 berupa 2 unit Alat Bantu, 7 unit Alat

Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel Bermesin, 4 buah Alat Bengkel

Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur, 54 buah Alat Kantor, 83 buah Alat Rumah

Tangga, 5 buah Alat Studio, 4 buah Alat Komunikasi, 3 unit Alat Laboratorium,

13 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat Proteksi

Page 167: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 162 -

Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Laboratorium Hydrodinamica,

15 buah Komputer unit, 18 buah Peralatan Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi

Topografi dan 1 buah Unit Peralatan Proses/Produksi.

8. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PRSG sebesar Rp12.962.800,00

berasal dari satuan kerja:

a. PTBBN senilai Rp12.962.800,00 berupa 1 buah Laptop.

b. PPIKSN senilai Rp0,00 berupa 1 unit Truck Mounted Crane.

9. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTRR berasal dari satker PPIKSN

senilai Rp0,00 berupa 1 buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup.

10. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PPIKSN sebesar

Rp7.725.807.843,00 berasal dari satuan kerja:

a. PRFN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 buah Komputer Unit dan 1 buah

Peralatan Komputer.

b. PTLR senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

c. PRSG senilai Rp7.710.706.700,00 berupa 1 buah Alat Kantor, 2 buah Alat

Studio, 15 buah Alat Komunikasi, 2 unit Alat Laboratorium dan 84 buah

Peralatan Komputer.

11. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTLR berasal dari satker PRSG

senilai Rp1.976.590.000,00 berupa 1 buah Alat Besar Darat, 1 unit Alat

Laboratorium dan 1 unit Peralatan Proses/Produksi.

12. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PSTBM berasal dari satker

PTBBN senilai Rp15.462.300,00 berupa 1 buah Tablet PC dan 1 buah Note Book.

13. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PAIR berasal dari satker PRFN

senilai Rp4.913.977.302,00 sebanyak 56 buah antara lain berupa 1 buah Hydrant, 1

buah Fire Alarm, 1 buah CCTV System, 1 buah Access Control System, 1 buah

Meja kerja kayu, 1 buah AC Split, dll.

14. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PSTNT berasal dari satker PTKRN

senilai Rp268.950,00 berupa 1 buah HDD External.

15. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PSTA sebesar Rp19.957.834,00

berasal dari satuan kerja:

a. PTKRN senilai Rp7.305.334,00 berupa 1 buah HDD External dan 1 buah Note

Book.

b. STTN senilai Rp12.652.500,00 berupa 1 buah Note Book.

16. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PKSEN berasal dari satker PTKRN

senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

17. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTBGN berasal dari satker PKSEN

senilai Rp13.636.875,00 berupa 2 buah Note Book dan 1 buah HDD External.

Page 168: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 163 -

18. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTKMR sebesar Rp42.322.500,00

berasal dari satuan kerja:

a. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 2 buah Meubelair, 1 buah PC Unit dan 1 buah

Peralatan Komputer.

b. PSTA senilai Rp42.322.500,00 berupa 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi

Lingkungan.

19. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTKRN berasal dari satker PKSEN

senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.

20. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PRFN berasal dari BAPETEN

senilai Rp682.659.450,00 berupa 1 buah Modul Detector RPM.

21. Transfer masuk Gedung dan Bangunan pada satker STTN sebesar

Rp8.032.202.332,00 berasal dari satuan kerja:

a. PSTA senilai Rp6.218.513.663,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Tertutup

Permanen, 1 unit Bangunan Bengkel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium

Permanen, dan 1 unit Gedung Pos Jaga Permanen yang berlokasi di Kawasan

Nuklir Yogyakarta.

b. PKSEN senilai Rp1.813.688.669,00 berupa 10 unit Gedung dan Bangunan

Tempat Kerja dan 3 unit Gedung Tempat Tinggal yang berlokasi di Wisma

Kerja, Mlonggo dan Ujung Watu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

22. Transfer masuk Gedung dan Bangunan pada satker PAIR berasal dari satker PRFN

senilai Rp41.597.742.452,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Kantor Permanen, 1

unit Rumah Panel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium Permanen, 2 unit Gedung

Pos Jaga Permanen dan 1 unit Pagar Permanen.

23. Transfer masuk Gedung dan Bangunan pada Satker Konsolidasi BATAN senilai

(Rp4.116.672.216,00) yang terdiri dari senilai (Rp4.184.947.817,00) merupakan

Jurnal Koreksi Transfer Masuk Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 1

dan senilai Rp68.275.601,00 merupakan Jurnal Koreksi Transfer Masuk Penyusutan

Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2.

24. Transfer masuk Jalan dan Jembatan pada satker PSTA berasal dari satker STTN

senilai Rp198.960.000,00 merupakan penerimaan Aset Tetap Renovasi berupa

peningkatan kualitas Jalan Kompleks dengan pengaspalan ulang.

25. Transfer masuk Jaringan pada satker PAIR berasal dari satker PRFN senilai

Rp69.102.685.349,00 berupa 1 buah Instalasi Irradiator, 1 buah Jaringan Distribusi

Tegangan di Atas 20 KVA dan 2 buah Sumur Resapan.

26. Transfer masuk Aset Tetap pada satker PKSEN berasal dari satker STTN senilai

Rp500.000,00 berupa Peta (Map).

Page 169: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 164 -

27. Transfer masuk Lisensi pada satker PAIR berasal dari satker PRFN senilai

Rp2.068.570.000,00 berupa 1 buah Design Irradiator.

Terdapat selisih antara Transfer Keluar dan Transfer Masuk (TK/TM) pada aplikasi

e-Rekon&LK sebesar (Rp682.659.450,00) dikarenakan kesalahan input pada ADK

transfer keluar Peralatan dan Mesin dari BAPETEN ke satker PRFN berupa 1 buah Alat

Deteksi yang menggunakan kode satker intraco 080.01.450.0 yang seharusnya

080.01.450278.000. Atas kesalahan tersebut satker PRFN tidak dapat melakukan ralat

dikarenakan BAPETEN telah menutup periode unggah data pada aplikasi e-Rekon&LK.

Sementara itu terdapat selisih TK/TM yang disebabkan oleh transfer keluar Aset Tetap

Renovasi berupa Jalan dan Jembatan pada satker STTN ke satker PSTA senilai

Rp198.960.000,00.

Pengesahan Hibah

Langsung

Rp8.286.202.637,00

E.4.5 Pengesahan Hibah Langsung (Akun 391131)

Pengesahan Hibah Langsung untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp8.286.202.637,00 dan

Rp8.785.148.872,00. Pengesahan hibah langsung merupakan transaksi atas pencatatan

hibah langsung KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan

pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN.

Rincian Pengesahan Hibah Langsung untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018

adalah sebagai berikut:

Page 170: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 165 -

Tabel 93 Rincian Pengesahan Hibah Langsung 31 Desember 2018

No. Bentuk Hibah Penerima Hibah Pemberi Hibah Nilai Pengesahan

PSTNT IAEA 112,629,440 PTKRN IAEA 160,194,083 PTKMR IAEA 67,588,704 PTRR IAEA 213,313,423 PRFN IAEA 64,807,997 PAIR IAEA 452,064,998 PAIR IAEA 191,682,505 PTRR IAEA 599,098,454 PTLR IAEA 94,366,350 PSTBM IAEA 386,680,429 PSTNT IAEA 77,771,340 Kantor Pusat IAEA 368,957,299 PAIR IAEA 822,839,685 PDK IAEA 66,229,678 Pusdiklat IAEA 217,383,993 PKSEN IAEA 530,025,166 PPIKSN IAEA 111,235,148 PRFN IAEA 87,689,312 PRSG IAEA 235,374,718 PSMN IAEA 22,353,665 PSTA IAEA 318,217,788 PSTBM IAEA 117,851,797 PSTNT IAEA 304,803,660 PTBBN IAEA 480,977,722 PTBGN IAEA 454,769,030 PTKMR IAEA 282,606,879 PTKRN IAEA 740,834,531 PTLR IAEA 588,460,096 PTRR IAEA 36,902,687 STTN IAEA 78,492,060

8,286,202,637 Jumlah Pengesahan Hibah Langsung

1 Uang

2 Barang

Jasa3

Keterangan:

1. Pengesahan hibah langsung bentuk uang sebesar Rp1.070.598.645,00 terdapat pada

satuan kerja:

a. PSTNT sebesar Rp112.629.440,00 untuk kegiatan “Air Quality and

Environmental Impact Assessment of Industrial Activities in Asian Region”

dengan Nomor Register 2UP27D2A.

b. PTKRN sebesar Rp160.194.083,00 yang terdiri dari hibah uang untuk kegiatan:

- Condition Monitoring and Incipient Failure Detection of Rotating

Equipment in Research Reactors sebesar Rp33.673.699,00 dengan Nomor

Register 26VY2D5A.

- Accelerator Driven System (ADS) Applications and Use of Low Enriched

Uraium in ADS’s sebesar Rp25.503.731,00 dengan Nomor Register

2AL8D8EA.

- Development of Approaches, Methodologies and Criteria for Determining

the Technical Bassis for Emerfebcy Planning Zone for Small Modular

Reactor Deployment sebesar Rp50.719.433,00 dengan Nomor Register

2CJ7FY3A.

- Preparationof Experimental Data on the Fuel Burnup, Material Activation

Page 171: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 166 -

and Reactor Operation of the RSG-GAS Reactor and Validation of

BATAN’s Computational Tools on th IAEA Benchmark Cases sebesar

Rp50.297.220,00 dengan Nomor Register 21TFR87Z.

c. PTKMR sebesar Rp67.588.704,00 untuk kegiatan Application of Biological

Dosimetry Methods in Radiation Oncology Nuclear Medicine and Diagnostic

and Enterventional Radiological dengan Nomor Register 23QD1DUA.

d. PTRR sebesar Rp213.313.423,00 yang terdiri dari hibah uang untuk kegiatan:

- Development of Tc-99m Production Using Neutron-Irradiated Natural

Molybdenum in Indonesia sebesar Rp83.943.423,00 dengan Nomor

Register 2MKF7HBA.

- Arrangement Between BATAN and JAEA in the Field of Peaceful Uses of

Nuclear Energy sebesar Rp129.370.000,00 dengan Nomor Register

2U7425TA.

e. PRFN sebesar Rp64.807.997,00 untuk kegiatan Development of Imaging and

CT System for Process Investigation and Components Inspection dengan

Nomor Register 2U8GLKLA.

f. PAIR sebesar Rp452.064.998,00 yang terdiri dari hibah uang untuk kegiatan:

- Toward Sustainable Use of Groundwater in Java Groundwater Irrigation

Network sebesar Rp83.370.874,00 dengan Nomor Register 2DWYDTAA.

- Optimizing Soil, Water and Nutrient Use Efficiency in Integrated

Cropping-Livestock Production Systems sebesar Rp118.614.960,00 dengan

Nomor Register 2N73NQZA.

- Mapping for a Novel Gene of Blast Resistance in Rice Mutant Line for a

Better Adaptation to Climate Change sebesar Rp165.215.330,00 dengan

Nomor Register 26VY52HA.

- Reconstruction of Paleo-Climate in Indonesian Through Flow Region

(Connection between Pacific and Indian Ocean) sebesar Rp84.863.834,00

dengan Nomor Register 2Y2997YA.

2. Pengesahan hibah langsung bentuk barang sebesar Rp1.349.599.078,00 terdapat

pada satuan kerja:

a. PAIR sebesar Rp191.682.505,00 berupa 1 buah Fluorimeter dengan Nomor

Register 2Q4KPGVA.

b. PTRR sebesar Rp599.098.454,00 berupa 1 buah Multi Channel Analyzer

berikut komponennya dengan Nomor Register 2FLUMZPA.

c. PTLR sebesar Rp94.366.350,00 berupa 1 buah Amber Software dengan Nomor

Register 2JJM634A.

d. PSTBM sebesar Rp386.680.429,00 berupa 4 buah Stepper Motor Terminal, 1

Page 172: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 167 -

buah Main Camera Box, 1 buah Bus End Cap dll dengan Nomor Register

2FX4SPDA.

e. PSTNT sebesar Rp77.771.340,00 berupa 1 unit Alat Laboratorium berupa

Atomic Absorption Spectro dengan Nomor Register 2CYQZYYA.

3. Pengesahan hibah langsung bentuk jasa sebesar Rp5.866.004.914,00 terdapat pada

satuan kerja:

a. Kantor Pusat sebesar Rp368.957.299,00 untuk kegiatan regional workshop,

regional course, management school, international conference, fellowship dan

consultants meeting.

b. PAIR sebesar Rp822.839.685,00 untuk kegiatan regional course, training

cource, review meeting, coordination meeting, task force meeting, technical

workshop, international symposium, regional workshop, technical meeting,

project meeting dan ministerial conference.

c. PDK sebesar Rp66.229.678,00 untuk kegiatan regional workshop dan

international symposium.

d. Pusdiklat sebesar Rp217.383.993,00 untuk kegiatan training workshop,

international conference dan fellowship.

e. PKSEN sebesar Rp530.025.166,00 untuk kegiatan international workshop,

regional workshop, technical meeting, scientific visit, regional course,

interregional course, management school dan coordination meeting.

f. PPIKSN sebesar Rp111.235.148,00 untuk kegiatan regional course dan

consultative meeting.

g. PRFN sebesar Rp87.689.312,00 untuk kegiatan scientific visit, regional

workshop dan consultancy meeting.

h. PRSG sebesar Rp235.374.718,00 untuk kegiatan workshop, international

course dan technical meeting.

i. PSMN sebesar Rp22.353.665,00 untuk kegiatan joint meeting.

j. PSTA sebesar Rp318.217.788,00 untuk kegiatan research school, international

course dan training workshop.

k. PSTBM sebesar Rp117.851.797,00 untuk kegiatan scientific visit.

l. PSTNT sebesar Rp304.803.660,00 untuk kegiatan training workshop, regional

workshop dan technical meeting.

m. PTBBN sebesar Rp480.977.722,00 untuk kegiatan technical meeting dan

international course.

n. PTBGN sebesar Rp454.769.030,00 untuk kegiatan expert meeting,

interregional course, interregional workshop, technical meeting, coordination

meeting dan symposium session.

Page 173: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 168 -

o. PTKMR sebesar Rp282.606.879,00 untuk kegiatan interregional training,

regional training, pilot workshop, regional meeting, technical meeting dan

technical event.

p. PTKRN sebesar Rp740.834.531,00 untuk kegiatan steering committee meeting,

technical meeting, coordination meeting, regional workshop, consultancy

meeting, management school, expert meeting, annual meeting dan dialogue

forum.

q. PTLR sebesar Rp588.460.096,00 untuk kegiatan interregional course, training

course, consultancy meeting, technical meeting, regional workshop, annual

forum, expert meeting dan international conference.

r. PTRR sebesar Rp36.902.687,00 untuk kegiatan scientific visit dan regional

workshop.

s. STTN sebesar Rp78.492.060,00 untuk kegiatan management school.

Rincian pengesahan hibah langsung tahun anggaran berjalan untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran A3 Laporan Keuangan ini.

Pengesahan

Pengembalian Hibah

Langsung

(Rp7.795.844,00)

E.4.6 Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung (Akun 391132)

Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp7.795.844,00) dan

(Rp628.791,00). Pengesahan pengembalian hibah langsung merupakan transaksi atas

pencatatan pengembalian hibah langsung uang entitas yang berupa sisa saldo kas lainnya

di rekening dari hibah yang sudah tidak dapat digunakan lagi.

Rincian Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung untuk periode yang berakhir

31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 94 Rincian Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung 31 Desember 2018

No. Bentuk Hibah Penerima Hibah Pemberi Hibah Nilai Pengesahan

PSTA IAEA (4.536.364)

PTKMR IAEA (2.832.544)

PTRR IAEA (423.695)

PTKRN IAEA (2.736)

PKSEN IAEA (505)

(7.795.844) Jumlah Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung

1 Uang

Keterangan:

Pengesahan pengembalian hibah langsung bentuk uang sebesar (Rp7.795.844,00)

terdapat pada satuan kerja:

a. PSTA sebesar (Rp4.536.364,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal

Page 174: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 169 -

5 Desember 2018 dengan NTPN 8DDD98OU7TIGRK2I.

b. PTKMR sebesar (Rp2.832.544,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal

5 Februari 2018 dengan NTPN 274EF4M1G689T9EI.

c. PTRR sebesar (Rp423.695,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal

28 Desember 2018 dengan NTPN AE6EF8GU6SUO8LM2.

d. PTKRN sebesar (Rp2.736,00) yang terdiri dari:

- (Rp433,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 16 Nopember 2018

dengan NTPN 054E4834B36DA7U2.

- (Rp699,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 16 Nopember 2018

dengan NTPN D6308832KLK2B4U2.

- (Rp1.384,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 30 Nopember 2018

dengan NTPN 2D8E66KE4DAV0UL2.

- (Rp220,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 5 Desember 2018

dengan NTPN 868C70T8RT29DU2I.

e. PKSEN sebesar (Rp505,00) yang terdiri dari:

- (Rp409,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 17 September 2018

dengan NTPN F93927F2GGR6OCLI.

- (Rp96,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 30 September 2018

dengan NTPN 94FA07MS36CO3PK2 .

Pengesahan Hibah

Langsung TAYL

Rp1.098.303.666,00

E.4.7 Pengesahan Hibah Langsung TAYL (Akun 391133)

Pengesahan Hibah Langsung TAYL untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan

31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.098.303.666,00 dan Rp0,00.

Pengesahan hibah langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung KL

yang diperoleh pada Tahun Anggaran Yang Lalu dalam bentuk kas, barang maupun jasa

sedangkan pencatatan pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN.

Rincian Pengesahan Hibah Langsung TAYL untuk periode yang berakhir 31 Desember

2018 adalah sebagai berikut:

Page 175: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 170 -

Tabel 95 Rincian Pengesahan Hibah Langsung TAYL 31 Desember 2018

No. Bentuk Hibah Penerima Hibah Pemberi Hibah Nilai Pengesahan

1 Barang PAIR IAEA 1.034.576.691

2 Jasa PSTBM IAEA 63.726.975

1.098.303.666 Jumlah Pengesahan Hibah Langsung TAYL

Keterangan:

1. Pengesahan hibah langsung bentuk barang sebesar Rp1.034.576.691,00 terdapat

pada satker PAIR berupa 1 buah Alat Laboratorium Batuan/Geologi Lainnya dengan

Nomor Register 2G2RX3DA.

2. Pengesahan hibah langsung TAYL bentuk jasa sebesar Rp63.726.975,00 terdapat

pada satker PSTBM untuk kegiatan Training in the Field of Neutron Physics dengan

Nomor Register 2XF4B8HA.

Rincian pengesahan hibah langsung tahun anggaran yang lalu untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran A3 Laporan Keuangan ini.

Penurunan Ekuitas Rp Rp103.767.901.334,00

E.5 Kenaikan/Penurunan Ekuitas

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 terjadi

penurunan ekuitas adalah masing-masing sebesar Rp103.767.901.334,00 dan

(Rp28.530.283.778,00). Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan Surplus/Defisit-LO,

Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas, dan Transaksi Antar Entitas.

Ekuitas Akhir

Rp2.726.465.744.185,00 E.6 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas Akhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah

masing-masing sebesar Rp2.726.465.744.185,00 dan Rp2.830.233.645.519,00. Nilai

tersebut diperoleh dari penjumlahan Ekuitas Awal ditambah Kenaikan Ekuitas. Jika

dibandingkan dengan ekuitas 31 Desember 2017, ekuitas pada tanggal 31 Desember

2018 mengalami penurunan sebesar Rp103.767.901.334,00 atau 3,6 persen.

Page 176: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 171 -

F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

Tidak ada

F.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK

Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK atas Laporan Keuangan Badan

Tenaga Nuklir Nasional Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:

1. Penatausahaan penerimaan Jasa/Fungsional Penerimaan Negara Bukan

Pajak belum sepenuhnya mengikuti peraturan yang berlaku. BATAN telah

menindaklanjuti dengan mengirim nota dinas tentang perintah penertiban

pemberian kode billing dan peningkatan pengawasan penatausahaan

penerimaan PNBP kepada satker terkait.

2. Pengakuan Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan dan Beban

Penyesuaian Nilai Persediaan masing-masing sebesar Rp2.280.581.500,00

serta Pendapatan Perolehan Aset Lainnya atas Persediaan dan Aset Tetap

sebesar Rp291.065.000,00 tidak sesuai ketentuan. BATAN telah

menindaklanjuti dengan mengirim surat ke Kementerian Keuangan terkait

belum diakomodirnya jurnal pengakuan beban persediaan yang

terpakai/digunakan untuk menghasilkan persediaan maupun aset tetap

rakitan pada aplikasi.

3. Anggaran Belanja Barang dan Jasa direalisasikan tidak sesuai klasifikasi

belanja sebesar Rp34.637.241.000,00. BATAN telah menindaklanjuti

dengan membentuk tim penyusun kebijakan akuntansi khusus untuk

pengadaan barang spesifik kepada satker terkait.

4. Pengelolaan persediaan Benih Tanaman di PAIR belum sepenuhnya

mengikuti peraturan yang berlaku. BATAN telah menindaklanjuti dengan

mengirim surat peringatan kepada satker terkait.

5. Aset Tetap Peralatan Mesin sebesar Rp6.661.885.275,00, Persediaan

sebesar Rp4.332.564.453,00 dan Aset Tak Berwujud sebesar

Rp338.767.883,00 belum diserahterimakan kepada penerima hibah.

BATAN telah menindaklanjuti dengan mengirim nota dinas kepada satker

terkait untuk segera memroses pelepasan aset.

Page 177: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 172 -

6. Aset Tetap Jalan Khusus seluas 79.540 m2 di Empat Kawasan/ Wilayah

Milik BATAN belum tercatat di Laporan Keuangan. BATAN telah

menindaklanjuti dengan penyampaian permohonan inventarisasi dan

penilaian kembali aset tetap.

7. Pengadaan pekerjaan konstruksi pembangunan gedung Dormitory di

STTN tidak dilakukan sesuai kontrak sebesar Rp347.473.017,00. BATAN

telah menindaklanjuti dengan mengirim surat peringatan kepada satker

terkait dan penyetoran ke kas negara sebesar Rp92.973.017,00 NTPN

7EA2AOCR23HG30GH.

F.3. REKENING PEMERINTAH

Badan Tenaga Nuklir Nasional mempunyai 3 jenis rekening yang masih aktif

dan tercatat pada Kementerian Keuangan RI yaitu :

1. Rekening Penerimaan sebanyak 13 rekening

2. Rekening Pengeluaran sebanyak 20 rekening

3. Rekening Lainnya sebanyak 33 rekening

Pada tahun 2018 terdapat 13 (tiga belas) rekening lainnya yang telah dibuka

sesuai Surat Persetujuan KPPN dan 2 (dua) rekening lainnya yang ditutup.

Page 178: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 173 -

F.4 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun

2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara, hasil revaluasi

seharusnya disajikan pada Laporan Keuangan Tahun 2018. Namun sesuai

dengan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-35/KN/2019

tanggal 29 Januari 2019 tentang Kebijakan Penyajian Hasil Penilaian

Kembali Barang Milik Negara (BMN), maka hasil Penilaian Kembali

BMN Tahun 2017-2018 tidak disajikan dalam LKKL dan LKPP Tahun

2018. Hasil Penilaian Kembali BMN akan disajikan setelah dilakukan

perbaikan dan hasilnya dapat diterima oleh BPK.

Atas kebijakan tersebut, terdapat perbedaan penyajian nilai aset tetap

objek revaluasi pada Laporan BMN dan Laporan Keuangan dengan rincian

sebagai berikut:

No. Jenis Aset Tetap Saldo Menurut LK Saldo Menurut LBMN Selisih

1 Tanah 1.782.773.318.225 13.746.430.755.000 (11.963.657.436.775)

2 Gedung dan Bangunan 607.102.240.600 928.589.350.409 (321.487.109.809)

3 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (258.474.880.040) (112.105.563.035) (146.369.317.005)

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 121.863.800.285 134.229.608.643 (12.365.808.358)

5Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan

(41.252.018.440) (42.998.774.350) 1.746.755.910

2. Pada Neraca masih terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran senilai

Rp603.658.983,00 yaitu Uang Persediaan (UP) senilai Rp435.559.983,00 dan

Tambahan Uang Persediaan (TUP) senilai Rp168.099.000,00 yang belum

dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran satker Pusat Aplikasi

Isotop dan Radiasi (PAIR). Dan juga terdapat penyalahgunaan wewenang

oleh Bendahara Pengeluaran PAIR dana hibah langsung bentuk uang senilai

Rp132.363.597,00. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, telah dibentuk Tim

TPKN (SK Terlampir) dan Tim TPKN telah menyampaikan Laporan Hasil

Verifikasi atas penyalahgunaan wewenang oleh Bendahara Pengeluaran

PAIR tersebut kepada Ketua BPK RI dengan surat nomor

R-3125/KA.BATAN/KU 06/03/2018 tanggal 22 Maret 2018. Bendahara

pengeluaran PAIR tahun 2017 telah menandatangani Surat Keterangan

Page 179: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 174 -

Tanggung Jawab Mutlak pada tanggal 26 Februari 2018 yang menyatakan

akan bertanggung jawab atas kerugian negara yang disebabkan oleh kelalaian

dan penyalahgunaan wewenang selaku bendahara.

3. Pada tahun anggaran 2018 terdapat penggantian Pejabat Pengelola

Keuangan pada beberapa satker di lingkup Badan Tenaga Nuklir Nasional,

dengan rincian sebagai berikut:

No. Satuan Kerja Jabatan Semula Menjadi

1 PAIR PPSPM Pavanna Sukmasari, SH Suhirman, S.Si

PPK Wahidin Teguh Santoso Wijaya Murti Indriatama

BEND PG Budi Mulyadi Mamat Burhanudin

2 PTBGN PPSPM Ir. Suhirman Suharni, SH

3 PTKMR PPSPM Drs. Nazar Wijaya I Ir. Ismanto Jumadi

4 PDK PPSPM Dra. Atik Agustin Erni Shofriani, SE

5 Pusdiklat PPSPM Erni Shofriani, SE Dra. Atik Agustin

6 PTRR KPA Dra. Siti Darwati, M.Sc DR. Rohadi Awaludin

PPSPM Amir Sahat Parulian, SE Linda

7 PTLR PPSPM Lestari Widowati, SE Ir. Agoes Soejoedi

PPK Ir. Suryanto Wati, ST

8 PTKRN PPSPM Ir. Agoes Soejoedi Ir. Sugiyanto

9 PRSG PPSPM Ir. Sugiyanto Widiyanta

10 PTBBN PPSPM Widiyanta Lestari Widowati, SE

11 PPIKSN PPSPM Jayadi Ahmad Faisal, S.ST

12 PSTA KPA Dr. Susilo Widodo Dr. Puradwi Ismu W, DEA

KPA Dr. Puradwi Ismu W, DEA Ir. Gede Sutresna Wijaya, M.Eng

PPSPM Ir. Isman Mulyadi Triatmoko Eko Yudho Pramono, ST

13 STTN PPSPM Eko Yudho Pramono, ST Ir. Isman Mulyadi Triatmoko

14 PSTNT PPSPM Dandung Nurhono, S.Sos Supartini Parmis, SAB

PPSPM Supartini Parmis, SAB Asep Yana Mulyana, SH

15 INSP KPA Dra. Mari Indriana, M.Si Kriswanto, SE

PPK Kriswanto, SE Chaerudin, SE

16 PKSEN KPA Ir. Suryantoro, MT Dr. Suparman

17 PSTBM PPSPM Aswan Edi S Sairun, ST

4. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada tahun 2018 menerima dana

Program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (SINAS) sebesar

Rp7.480.485.750,00 yang dibiayai oleh anggaran DIPA Kementerian

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang terbagi dalam gelombang

pertama (I) sebanyak 28 (dua puluh delapan) judul proposal sebesar

Rp4.102.431.000,00. Dan untuk gelombang kedua (II) BATAN menerima

sebanyak 24 (dua puluh empat) judul proposal sebesar

Rp3.378.054.750,00. Realisasi SINAS gelombang I dan II sebesar

Rp7.480.485.750,00 (100%)

5. BATAN pada tahun 2018 menerima dana dari anggaran DIPA

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berupa Pusat

Page 180: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 175 -

Unggulan Iptek (PUI) sebesar Rp1.662.500.000,00. dengan realisasi

sebesar Rp.1.662.500.000,00 (100%).

6. BATAN pada tahun 2018 menerima dana Program Pengembangan

Teknologi Industri (PPTI) untuk 8 judul sebesar Rp3.911.414.000,00 yang

terbagi dalam Gelombang pertama (6 judul) sebesar Rp3.102.414.000,00

dan gelombang kedua (2 judul) sebesar Rp809.000.000,00 dengan realisasi

sebesar Rp3.809.714.000,00. Untuk pembayaran termin kedua sebesar

Rp101.700.000,00 tidak dibayarkan oleh Kemenristekdikti karena

pengajuan tagihannya terlambat diajukan.

7. BATAN pada tahun 2018 juga menerima dana Program Insentif Inovasi

Industri (PII) sebesar Rp650.000.000,00. dengan realisasi sebesar

Rp650.000.000,00 (100%).

Adapun rincian Daftar Penerima Program Insentif Riset dari Kementerian

Ristek dan Dikti disajikan dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan

ini.

8. Terdapat hibah persediaan dari IAEA yang tercatat dalam aplikasi persediaan

Kantor Pusat BATAN dan tidak dikuasai BATAN senilai

Rp3.319.236.579,00 dengan rincian sebagai berikut:

No. Asal Hibah Nilai Penerima

1 IAEA 170.076.940 Kementerian Pertanian

2 IAEA 3.149.159.639 Universitas Hasanudin

3.319.236.579 Jumlah

Hibah persediaan tersebut masih dalam proses administrasi

pemindahtanganan BMN berupa persediaan di satuan kerja Kantor Pusat

BATAN ke pihak penerima hibah IAEA selain BATAN sebagaimana tabel

di atas.

Page 181: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 176 -

Terdapat barang hibah berasal IAEA berupa Peralatan dan Mesin yang masih

tercatat dalam Laporan Keuangan Kantor Pusat BATAN sebagai Peralatan

dan Mesin senilai Rp4.950.751.798,00 sedangkan barang tersebut sudah

dikuasai oleh pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut :

No. Asal Hibah Nilai Penerima

1 IAEA 1.722.393.951 Kementerian Pertanian

2 IAEA 1.319.938.093 Universitas Hasanudin

3 IAEA 29.399.000 RSUD Hasan Sadikin

4 IAEA 29.599.000 RSUD Kariyadi

5 IAEA 29.599.000 RSUP Dr. M. Housin

6 IAEA 29.839.000 RSUP Dr. Sardjito

7 IAEA 45.158.475 RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo

8 IAEA 854.966.000 Balai Besar Balivet

9 IAEA 889.859.279

Balai Penelitian dan Observasi LautBalitbang Kementerian Kelautan dan Perikanan

4.950.751.798 Jumlah

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 111/PMK.06/2016 tentang

tata cara pelaksanaan pemindahtangan BMN melalui hibah. Sesuai dengan

pasal 95 yang menyatakan bahwa tahapan-tahapan pelaksanaan hibah salah

satunya melakukan pemeriksaan fisik yang dituangkan dalam berita acara

penelitian/pemeriksaan, dalam mengajukan permohonan persetujuan hibah

kepada pengelola barang salah satu dokumen yang harus disertakan adalah

surat pernyataan kesediaan menerima hibah. Adapun yang menjadi hambatan

adalah respon dari penerima hibah lambat yang memakan waktu bulanan

hingga tahunan, sehingga proses penyerahan hibah tidak dapat cepat

dilakukan. Hambatan lainnya adalah tersebarnya lokasi BMN hibah di

seluruh Indonesia bahkan luar negeri yang membutuhkan sumber daya yang

cukup besar.

Page 182: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 177 -

9. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/TPA

Tahun 2018 Tentang Pemberhentian Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di

Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional, tanggal 3 Desember 2018.

Pemberhentian pejabat yang dimaksud adalah Prof. Dr. Djarot Sulistio

Wisnubroto dari jabatannya sebagai Kepala Badan Tenaga Nuklir

Nasional. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 3/TPA Tahun 2019 Tentang Penunjukan Pelaksana

Tugas Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional, tanggal 8 Januari 2019

menunjuk Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional Ir. Falconi

Margono Sutarto, M.M. sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Tenaga

Nuklir Nasional sampai dengan ditetapkannya pejabat definitif Kepala

Badan Tenaga Nuklir Nasional.

10. Pada tahun anggaran 2018, Satker Kantor Pusat Batan memiliki kegiatan

Konstruksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Clearing House Kantor

Pusat BATAN (CHTN), yang dikerjakan oleh PT. Delbiper Cahaya

Cemerlang. Recananya pekerjaan tersebut akan dilaksanakan mulai bulan

Maret sampai dengan bulan Oktober 2018. Namun sampai bulan Oktober

2018 pekerjaan belum selesai, dan Penyedia mengajukan permohonan

untuk diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan selama 50 hari

kalender.

Sesuai ketentuan yang berlaku, PPK telah mengabulkan permohonan

tersebut dengan dampak penyedia akan dikenakan denda sebesar 1 per mil

x 50 = 5 %. Meskipun sudah diberi kesempatan selama 50 hari kalender,

pekerjaan tetap belum selesai, maka PPK memutus kontrak dan penyedia

dinyatakan wanprestasi, sehingga berakibat :

a. Denda 5 % dari nilai kontrak (sebelum PPN) atau sebesar

Rp651.680.200,00. Sudah disetor ke Kas Negara melalui potongan

SPM 02284, tanggal 27 Desember 2018.

b. PPK sudah melakukan klaim pencairan jaminan pelaksanaan

No.414.842.200.18.0023/000/000 tanggal 30 Oktober 2018 pada

Asuransi Jasindo, saat ini dalam proses pencairan.

c. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam (Blacklist)

11. Terdapat beberapa pekerjaan di satker BATAN yang memerlukan bank

garansi, dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 183: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 178 -

NO. NAMA SATKER

URAIAN PEKERJAAN

REKANAN/ PIHAK KETIGA NILAI TGL MASA

BERLAKU BANK GARANSI

1 PDKPekerjaan Revitalisasi Ruang Peraga Iptek Nuklir

PT. Dana Simba 31,495,000 05 September

2018 – 03 Maret 2019

Bank BNI No. B 216410

2 STTN

Pekerjaan Konstruksi Revitalisasi Gedung Dormitory Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

CV. Mekar Yasa Mandiri 62,261,500

19 Desember 2018 – 16 Juni

2019

PT. Asuransi Rama Satria Wibawa No.

14.1104.12.18.113840.086

3 STTNPekerjaan Revitalisasi Gedung STTN

CV. Naposobu- lung Berkarya 37,709,250

06 Desember 2018-03 Juni

2019

PT. PAN Pacific Insurance No.

01.1104.18.00009.PTP.M

4 PRSG

Pekerjaan pengadaan Revitalisasi Sistem Instrumentasi dan Kendali RSG-GAS

CV. Garuda Prima 63,250,000 2 Juli 2018- 11

Februari 2019Bank BJB No.

A437272

5 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Revitalisasi Fasilitas Informasi NSTP

CV. Hapela Indah Permai 52,748,800

31 Desember 2018-28 Juni

2019

PT. Asuransi Kresna Mitra. Tbk No.

17.08.06.1106.051482

6 PAIR

Pekerjaan pengadaan Revitalisasi Sistem Instrumentasi dan Kendali RSG-GAS

CV. Hapela Indah Permai 60,956,100

14 Desember 2018-27 Mei

2019

PT. Asuransi Kresna Mitra. Tbk No.

17.08.06.1106.051483

7 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda berupa Pembuatan Pagar Kandang Ternak Agro Techno Park

CV. Bima Sakti 3,250,000 10 Desember 2018-7 Juni

2019

Perusahaan Jaminan Kredit

Indonesia No. SBD 2018 06.001 00320432

8 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda berupa Pembuatan Pagar Kandang Ternak Agro Techno Park

CV. Baha Abadi 36,477,250 04 Desember 2018-2 Mei

2019

PT. Asuransi Rama Satria Wibawa No.

36.1104.12.18.144890.013

9 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat /Pemda Berupa Pagar Kawasan Inti Agro Techno Park (ATP) Kab. Klaten, Jawa Tengah

PT. Bangun Karya Sanjaya 13,993,650

3 Desember 2018-1 Juni

2019

PT. Asuransi Mega Pratama No. PL

14640212B0003/S-0740808

Page 184: DAFTAR ISIdrive.batan.go.id/kip/documents/Lapkeu2018_Audited.pdfD.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit

Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)

- 179 -

NO. NAMA SATKER

URAIAN PEKERJAAN

REKANAN/ PIHAK KETIGA NILAI TGL MASA

BERLAKU BANK GARANSI

10 PAIR

Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat /Pemda Berupa Pagar Kawasan Inti Agro Techno Park (ATP) Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan

CV. Gunung Muria 23,152,700

16 Nopember 2018-14 Mei

2019

PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda

1967 No. 1021114419020001

11 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Revitalisasi Atap Gedung Proses Radiasi dan Atap Gedung Biologi

CV. Hapela Indah Permai 47,524,400

14 Desember 2018-26 Juni

2019

PT. Asuransi Kresna Mitra Tbk

17.08.06.1106.051481

12 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Revitalisasi Laboratorium Terpadu di Bengkel Elektromekanik

PT. TRIBUANA SARANA PRIMA 9,750,000

23 Nopember 2018-22

Februari 2019

PT. Asuransi Jasa Indonesia No.

204.844.200.18.00057/000/000

13 PAIR

Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat /Pemda Berupa Pembangunan Gedung Benih Agro Techno Park (ATP) Kab. Poliwali Mandar

CV. Matakali Indah 9,891,500

28 September 2018-26 Maret

2019

PT. Asuransi Umum Videi No.

29.93.01.0676.09.18