daftar isidrive.batan.go.id/kip/documents/lapkeu2018_audited.pdfd.1.2.8 beban penyisihan piutang tak...
TRANSCRIPT
ii | D a f t a r I s i
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar Daftar lsi Daftar Tabel Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan Laporan Keuangan I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan
A. Penjelasan Umum A.1 Profil dan Kebijakan Teknis Badan Tenaga Nuklir Nasional A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3 Basis Akuntansi A.4 Dasar Pengukuran A.5 Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1 Pendapatan B.2 Belanja B.2.1 Belanja Pegawai B.2.2 Belanja Barang B.2.3 Belanja Modal C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1 Aset Lancar C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 Belanja Dibayar Dimuka C.1.4 Piutang Bukan Pajak C.1.5 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) C.1.7 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.1.8 Persediaan C.2 Aset Tetap C.2.1 Tanah C.2.2 Peralatan dan Mesin C.2.3 Gedung dan Bangunan C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.5 Aset Tetap Lainnya C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.3 Piutang Jangka Panjang C.3.1 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) C.3.2 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR C.3.3 Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.4 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya C.4 Aset Lainnya C.4.1 Aset Tak Berwujud C.4.2 Aset Lain-Lain C.4.3 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.5 Kewajiban Jangka Pendek C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga C.5.2 Hibah Yang Belum Disahkan
i ii iv
vii 1
3 4 5 6 7 7 7 8 9 9
10 18 18 33 38 40 43 50 50 50 51 52 54 58 60 61 61 63 64 71 87 92 95 96 98 99 99
102 103 104 104 104 107 110 110 110 112
iii | D a f t a r I s i
C.5.3 Pendapatan Diterima Dimuka C.5.4 Uang Muka dari KPPN C.6 Ekuitas D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional D.1 Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional D.1.1 Pendapatan Operasional D.1.1.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) D.1.2 Beban Operasional D.1.2.1 Beban Pegawai D.1.2.2 Beban Persediaan D.1.2.3 Beban Barang dan Jasa D.1.2.4 Beban Pemeliharaan D.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas D.1.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan ke Masyarakat D.1.2.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional D.2.1 Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.2.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.2 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.3 Surplus/Defisit LO E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas E.1 Ekuitas Awal E.2 Surplus/Defisit - LO E.3 Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan E.3.2 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.3 Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi E.3.4 Koreksi Lainnya E.4 Transaksi Antar Entitas E.4.1 Ditagihkan ke Entitas Lain E.4.2 Diterima dari Entitas Lain E.4.3 Transfer Keluar E.4.4 Transfer Masuk E.4.5 Pengesahan Hibah Langsung E.4.6 Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung E.4.7 Pengesahan Hibah Langsung TAYL E.5 Kenaikan/Penurunan Ekuitas E.6 Ekuitas Akhir Pengungkapan Penting Lainnya F.1. Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca F.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK F.3. Rekening Pemerintah F.4. Pengungkapan Lain-Lain
113 113 114 115 115 115 115 118 118 122 123 127 129 131 133 134 135 135 136 137 138 138 140 141 142 142 142 142 142 143 151 154 154 155 155 155 159 164 168 169 170 170 171 171 171 172 173
iv | D a f t a r T a b e l
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34
: Jumlah Satuan Kerja : Penggolongan Kualitas Piutang : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud : Rincian Revisi DIPA TA 2018 : Rincian Revisi DIPA per Program TA 2018 : Rincian PNBP Satuan Kerja per 31 Desember 2018 : Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 : Realisasi PNBP Fungsional 31 Desember 2018 : Rincian Realisasi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO per Akun 31 Desember 2018 : Perbandingan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program 31 Desember 2018 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Sumber Dana 31 Desember 2018 : Rincian Belanja PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018 : Rincian Belanja Hibah per Satuan Kerja 31 Desember 2018 : Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Jumlah Pegawai antar satker di BATAN : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai per Satuan Kerja 31
Desember 2018 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang per Satuan Kerja 31
Desember 2018 : Perbandingan Realisasi BeIanja Barang 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal per Satuan Kerja 31
Desember 2018 : Perbandingan Realisasi BeIanja Modal 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Perbandingan Rincian Belanja Dibayar Dimuka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Perbandingan Rincian Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Piutang PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2017 : Rincian Piutang Lainnya per Satuan Kerja 31 Desember 2017
8 12 14 16 18 18 19 19 21 22
23 33 35
35
35 36 37
38 39
39
40
41
43
44
45
47
48
49
50
51
53
54
55 57
v | D a f t a r T a b e l
Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65
: Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 : Rincian Persediaan 31 Desember 2018 : Rincian Tanah per Satker 31 Desember 2018 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK
: Perbandingan Rincian Piutang Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 : Perbandingan Piutang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember 2018 : Rincian Aset Tak Berwujud 31 Desember 2018 : Rincian Aset Lain-lain 31 Desember 2018 : Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya 31 Desember
2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK : Perbandingan Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 : Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per Satuan Kerja 31 Desember 2018 : Rekapitulasi Saldo Hibah Yang Belum Disahkan 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan Diterima di Muka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Pendapatan PNBP 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 : Perbandingan Pendapatan PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 : Perbandingan Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan
Jasa di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan Jasa di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO 31 Desember 2018
59
60
61
62 64 99
100
102
103
104
105 107 110
111
111 112 113
115
117 117 119
120
121
122
122
123
124
125
126
127
128
vi | D a f t a r T a b e l
Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 79 Tabel 80 Tabel 81 Tabel 82 Tabel 83 Tabel 84 Tabel 85 Tabel 86 Tabel 87 Tabel 88 Tabel 89 Tabel 90 Tabel 91 Tabel 92 Tabel 93 Tabel 94 Tabel 95
: Rincian Selisih Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Belanja Perjalanan Dinas di LRA dan Beban Perjalanan
Dinas di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Barang yang Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2018 : Perbandingan Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Beban Penyisihan/Pemulihan Piutang Tak Tertagih 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018 : Rincian Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Asal Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
: Perbandingan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Rincian Selisih Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO 31 Desember 2018 : Perbandingan Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Perbandingan Rincian Surplus/Defisit-LO 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 : Rincian Koreksi Nilai Persediaan 31 Desember 2018 : Rincian Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 31 Desember 2018 : Rincian Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi 31 Desember 2018 : Rincian Koreksi Lainnya 31 Desember 2018 : Rincian Transaksi Antar Entitas 31 Desember 2018 : Rincian Transfer Keluar 31 Desember 2018 : Rincian Transfer Masuk 31 Desember 2018 : Rincian Pengesahan Hibah Langsung 31 Desember 2018 : Rincian Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung 31 Desember 2018 : Rincian Pengesahan Hibah Langsung TAYL 31 Desember 2018
129
130
130
131
132 132
132
133
134
135 135
136
136
137
137 139
139
140
140
141
143 144 152 154 155 156 160 165 168 170
- 1 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2018 (Audited) ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari 2018 sampai
dengan 31 Desember 2018.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah berupa Pendapatan
Negara Bukan Pajak sebesar Rp23.560.999.410,00 atau mencapai 90,71 persen dari estimasi
Pendapatan-LRA sebesar Rp25.973.287.000,00.
Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp818.425.109.478,00 atau mencapai 90,99 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp899.463.709.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal 31 Desember 2018.
Nilai Aset per 31 Desember 2018 dicatat dan disajikan sebesar Rp2.752.146.007.464,00 yang
terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp70.724.040.620,00; Aset Tetap (netto) sebesar
Rp2.664.626.270.771,00; Piutang Jangka Panjang (netto) sebesar Rp2.950.127.533,00; dan Aset
Lainnya (netto) sebesar Rp13.845.568.540,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp25.680.263.279,00 dan
Rp2.726.465.744.185,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari
operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos
luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp21.943.274.228,00 sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar
- 2 -
Rp682.988.466.451,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai
Rp661.045.192.223,00. Kegiatan Non Operasional defisit sebesar Rp43.215.945,00 sehingga
entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp661.088.408.168,00.
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 adalah sebesar Rp2.830.233.645.519,00 dikurangi Defisit-LO
sebesar Rp661.088.408.168,00; ditambah dengan Koreksi yang Mengurangi Ekuitas sebesar
(Rp246.256.430.599,00) dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp803.576.937.433,00 sehingga
Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2018 adalah senilai Rp2.726.465.744.185,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal
31 Desember 2018 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
disusun dan disajikan dengan basis akrual.
- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)31 Desember 2017
Estimasi / Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 25.973.287.000 23.560.999.410 90,71 23.226.238.819
25.973.287.000 23.560.999.410 90,71 23.226.238.819
BELANJA B.2
Belanja Pegaw ai B.2.1 400.591.824.000 355.040.869.883 88,63 352.625.216.625
Belanja Barang B.2.2 229.462.056.000 212.129.033.912 92,45 216.280.384.375
Belanja Modal B.2.3 269.409.829.000 251.255.205.683 93,26 85.636.152.941
899.463.709.000 818.425.109.478 90,99 654.541.753.941
Uraian Catatan31 Desember 2018 % Estimasi/
Anggaran
JUMLAH BELANJA
JUMLAH PENDAPATAN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan ini.
- 4 -
II. NERACA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NERACA
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(Dalam Rupiah)URAIAN CATATAN 31 Desember 2018 31 Desember 2017
ASETASET LANCAR C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 668,429,983 603,658,983 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 548,841,411 332,409,648 Belanja Dibayar Dimuka C.1.3 153,609,000 136,205,666 Piutang Bukan Pajak C.1.4 4,362,560,602 3,385,333,470 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.5 (1,812,098,394) (1,807,212,254) Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.1.6 21,136,000 89,052,000 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Persediaan C.1.8 66,781,667,698 60,036,135,675 Jumlah Aset Lancar 70,724,040,620 62,775,137,928
ASET TETAP C.2 Tanah C.2.1 1,782,773,318,225 1,782,773,318,225 Peralatan dan Mesin C.2.2 1,013,923,992,497 876,178,559,164 Gedung dan Bangunan C.2.3 607,102,240,600 805,804,854,900 Jalan, lrigasi, dan Jaringan C.2.4 121,863,800,285 51,315,651,636 Aset Tetap Lainnya C.2.5 26,806,386,594 26,896,865,153 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 7,778,778,600 684,298,900 Akumulasi Penyusutan C.2.7 (895,622,246,030) (782,673,749,124) Jumlah Aset Tetap 2,664,626,270,771 2,760,979,798,854
PIUTANG JANGKA PANJANG C.3 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.3.1 22,905,685,655 23,542,910,041 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.3 11,542,061 8,314,680 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka Panjang Lainnya C.3.4 (57,710) (41,573) Jumlah Piutang Jangka Panjang 2,950,127,533 2,900,370,189
ASET LAINNYA C.4 Aset Tak Berw ujud C.4.1 38,345,597,682 29,703,690,264 Aset Lain-Lain C.4.2 8,528,081,274 10,958,952,504 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.3 (33,028,110,416) (31,674,450,345) Jumlah Aset Lainnya 13,845,568,540 8,988,192,423 JUMLAH ASET 2,752,146,007,464 2,835,643,499,394
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5 Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1 24,119,681,385 2,784,516,563 Hibah Yang Belum Disahkan C.5.2 784,267,944 1,912,135,471 Pendapatan Diterima Dimuka C.5.3 107,883,967 109,542,858 Uang Muka dari KPPN C.5.4 668,429,983 603,658,983 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 25,680,263,279 5,409,853,875 JUMLAH KEWAJIBAN 25,680,263,279 5,409,853,875
EKUITAS Ekuitas C.6 2,726,465,744,185 2,830,233,645,519 JUMLAH EKUITAS 2,726,465,744,185 2,830,233,645,519 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2,752,146,007,464 2,835,643,499,394
C.1.7 (105,680) (445,260)
C.3.2 (19,967,042,473) (20,650,812,959)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
- 5 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 dan 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1.1.1 21.943.274.228 19.918.933.108
Jumlah Pendapatan Operasional D.1.1 21.943.274.228 19.918.933.108
BEBAN OPERASIONAL D.1.2
Beban Pegaw ai D.1.2.1 375.770.243.088 351.866.672.555
Beban Persediaan D.1.2.2 26.134.818.246 30.555.807.915
Beban Barang dan Jasa D.1.2.3 111.401.491.055 97.484.870.311
Beban Pemeliharaan D.1.2.4 39.134.293.030 36.806.377.537
Beban Perjalanan Dinas D.1.2.5 34.249.165.546 24.569.495.702
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.1.2.6 2.305.968.324 3.486.204.911
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.7 94.671.694.951 92.676.012.696
Beban (Pemulihan) Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.1.2.8 (679.207.789) (184.253.308)
Jumlah Beban Operasional D.1.2 682.988.466.451 637.261.188.319
Jumlah Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Operasional D.1 (661.045.192.223) (617.342.255.211)
KEGIATAN NON OPERASIONAL
SURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCAR
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 709.184.717 601.679.498
Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.2 (2.801.750.648) (760.803.896)
Jumlah Surplus (Defisit) Pelapasan Aset Non Lancar D.2.1 (2.092.565.931) (159.124.398)
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.1 3.017.436.075 4.729.799.507
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.2 (968.086.089) 3.001.210.024
Jumlah Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2 2.049.349.986 7.731.009.531
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL D.2 (43.215.945) 7.571.885.133
POS LUAR BIASA
Beban Luar Biasa - -
Surplus (Defisit) Dari Pos Luar Biasa - -
SURPLUS/ DEFISIT LO (661.088.408.168) (609.770.370.078)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan ini.
- 6 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
Jumlah %
EKUITAS AWAL E.1 2.830.233.645.519 2.801.703.361.741 28.530.283.778 1,02
SURPLUS/DEFISIT - LO E.2 (661.088.408.168) (615.772.790.126) (45.315.618.042) 7,36
KOREKSI YANG MENAMBAH/ MENGURANGI EKUITAS
E.3 (246.256.430.599) (1.309.409.246) (244.947.021.353) 18.706,68
Penyesuaian Nilai Aset - - - - -
Koreksi Nilai Persediaan E.3.1 103.552.200 825.100.940 (721.548.740) (87,45)
Selisih Revaluasi Aset Tetap E.3.2 - - - -
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.3 (248.483.235.012) (1.661.257.493) (246.821.977.519) 14.857,54
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi E.3.4 2.142.617.526
Koreksi Lainnya E.3.5 (19.365.313) (473.252.693) 453.887.380 (95,91)
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 803.576.937.433 645.612.483.150 157.964.454.283 24,47
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.5 (103.767.901.334) 28.530.283.778 (132.298.185.112) (463,71)
EKUITAS AKHIR E.6 2.726.465.744.185 2.830.233.645.519 (103.767.901.334) (0,04)
(Dalam rupiah)
Uraian Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017Kenaikan (Penurunan)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan ini.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 7 -
A. PENJELASAN UMUM
Profil dan
Kebijakan Teknis A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Badan Tenaga Nuklir Nasional
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2013, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) ditetapkan sebagai Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan
tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor
14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun 2014. Kantor Pusat
BATAN berlokasi di Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Visi BATAN adalah “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam
Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”. Untuk mewujudkan
keunggulan BATAN, maka visi tersebut perlu dijabarkan ke dalam misi-misi yang
dapat memperkuat tugas dan fungsi BATAN dalam melakukan penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.
Adapun misi BATAN adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir.
2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi
masyarakat.
3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan
aktif secara internasional.
4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan
pemangku kepentingan.
5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas
kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.
Tujuan yang ingin dicapai oleh BATAN dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi
potensi, permasalahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi BATAN ke
depan dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 8 -
Tujuan BATAN tersebut adalah:
1. Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di tingkat
regional.
2. Peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangunan nasional
menuju kemandirian bangsa.
Badan Tenaga Nuklir Nasional terdiri dari 4 Deputi, namun bukan merupakan
entitas akuntansi, yaitu:
1. Sekretariat Utama
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan
BATAN.
2. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
di bidang penelitian dan pengembangan sains dan aplikasi teknologi nuklir.
3. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan teknologi energi nuklir dan daur bahan nuklir.
4. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pendayagunaan teknologi nuklir.
Rincian jumlah satker pada masing-masing eselon I adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Satuan Kerja
No. Eselon I Satker
1 Sekretariat Utama 5
2 Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir 5
3 Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir 5
4 Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir 5
Jumlah 20
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2018 Audited disusun
untuk tujuan umum (general purposes financial statement) dalam memenuhi
kebutuhan sebagian besar pengguna laporan dan dengan pendekatan kegunaan
dalam pembuatan keputusan (decision usefulness approach). Laporan Keuangan ini
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 9 -
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Tenaga Nuklir
Nasional beserta unit organisasi di bawahnya yang meliputi eselon I, wilayah dan
satuan kerja (satker) yang bertanggungjawab atas alokasi anggaran yang diberikan
kepadanya. Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional disusun oleh Kepala
selaku Pengguna Anggaran berdasarkan konsolidasi laporan keuangan seluruh
entitas akuntansi dalam hal ini satuan kerja di bawahnya.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAIBA
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi
aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi
Badan Tenaga Nuklir Nasional menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis
kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual
adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi
yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Badan
Tenaga Nuklir Nasional dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 10 -
dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi
yang menggunakan valuta asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2018 Audited telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan
praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional. Di samping itu, dalam
penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan-LRA
• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara.
• Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO (2) Pendapatan-LO
• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 11 -
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan atau
pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Tenaga Nuklir
Nasional adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan
periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan
denda atau dokumen lain yang dipersamakan.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LO disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan.
Beban (4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekutias, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset,
maupun terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 12 -
Aset Lancar
a. Aset Lancar
• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera
direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal neraca.
• Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
o Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila
telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung
Jawab mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
o Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa
yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian
yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa
diukur dengan nilai.
• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih yakni sebesar persentase tertentu dari piutang
berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang
dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi
masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas
Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada
Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria
kualitas piutang diatur sebagai berikut: Tabel 2
Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0,5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
Satu bulan terhitung sejak tanggal : 1. Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan
pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN
100%
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 13 -
• Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TP/TGR.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
o harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
o harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
o harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
• Aset Tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaaat lebih dari 1 (satu) tahun.
• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
o Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta
rupiah).
o Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).
o Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
• Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah
yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak
sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR) atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-lain pada pos aset lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan
dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 14 -
Penyusutan Aset
Tetap c. Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan
penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
65/PMK.06/2017 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
o Tanah.
o Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
o Aset tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah
atau dalam kondisi rusak berat dan atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
• Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
• Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tetap
secara merata setiap semester selama masa manfaat.
• Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam
rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 3
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan
diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo
lebih dari satu tahun. Badan Tenaga Nuklir Nasional hanya memiliki TGR.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 15 -
• Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai
negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk
menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Negara
sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian
dalam pelaksanaan tugasnya.
• Tagihan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi dinilai berdasarkan nilai
nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
• Piutang yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai Piutang Jangka Panjang Lainnya.
Aset Lainnya
e. Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain Aset Lancar, Aset Tetap, Dan
Piutang Jangka Panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
• Aset Tak Berwujud (ATB) merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud di lingkungan
Badan Tenaga Nuklir Nasional diatur dalam Peraturan Kepala BATAN
Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Tak Berwujud. ATB
disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah
dikurangi akumulasi amortisasi.
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode
garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
• Masa manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat dalam rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak
Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 16 -
Tabel 4
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Software Komputer 4 tahun
Franchise 5 tahun
Lisensi, hak paten sederhana, Merk, Desain Industri,
Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 10 tahun
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim 20 tahun
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan 25 tahun
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku
Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram 50 tahun
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I 70 tahun
• Aset Lain-lain berupa aset tetap dan aset tak berwujud pemerintah yang
dihentikan dari penggunaan operasional entitas. Aset lain-lain disajikan
sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Hibah yang Belum Disahkan,
Pendapatan Diterima di Muka dan Uang Muka dari KPPN.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12
(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 17 -
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.
Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-18-
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah melakukan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Hal ini disebabkan oleh beberapa
perubahan akun belanja pegawai, barang dan modal. Perubahan DIPA tersebut
berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Rincian Revisi DIPA TA 2018
Estimasi / Anggaran Estimasi / AnggaranAwal Setelah Revisi
Pendapatan
Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan Usaha
190,200,000 190,200,000
Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum
15,179,370,000 15,777,380,000
Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi
7,454,710,000 7,454,710,000
Pendapatan Jasa Lainnya 2,331,560,000 2,331,560,000
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan
180,000,000 180,000,000
Pendapatan Lain-lain 39,437,000 39,437,000
Jumlah Estimasi Pendapatan 25,375,277,000 25,973,287,000
Belanja
Belanja Pegawai 376,386,543,000 400,591,824,000
Belanja Barang 185,996,091,000 229,462,056,000
Belanja Modal 270,514,390,000 269,409,829,000
Jumlah Anggaran Belanja 832,897,024,000 899,463,709,000
2018Uraian
Sedangkan apabila berdasarkan program, rincian Revisi DIPA BATAN adalah
sebagai berikut: Tabel 6
Rincian Revisi DIPA per Program TA 2018
Kode Anggaran AnggaranAwal Setelah Revisi
01.04.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BATAN
173,598,336,000 173,598,336,000
01.04.06 Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi
725,108,887,000 725,865,373,000
898,707,223,000 899,463,709,000
2018Program
Jumlah Anggaran Belanja
Realisasi Pendapatan
Rp23.560.999.410,00
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp23.560.999.410,00 atau mencapai 90,71 persen dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan yaitu Rp25.973.287.000,00. Pendapatan BATAN seluruhnya
merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari (diambil 4
digit akun di depan) Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran
Badan Usaha; Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum; Pendapatan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-19-
Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi; Pendapatan Jasa Lainnya,
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan
Keuangan; serta Pendapatan Lain-lain.
PNBP BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar
Rp23.560.999.410,00 tersebut tersebar pada 20 (dua puluh) satuan kerja BATAN
dengan rincian sebagai berikut: Tabel 7
Rincian PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018
No. Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi
1 INSPEKTORAT - 1.441.640 0.002 KANTOR PUSAT 230.000.000 1.915.615.109 832,88 3 PAIR 3.748.747.000 4.319.039.370 115,21 4 PDK - 12.181.517 0.005 PKSEN - 64.191.814 0.006 PPIKSN 78.750.000 86.716.306 110,12 7 PRFN 78.635.000 161.336.449 205,17 8 PRSG 3.237.500.000 1.610.944.999 49,76 9 PSMN 220.000.000 114.651.000 52,11 10 PSTA 156.765.000 294.497.518 187,86 11 PSTBM 274.315.000 436.203.350 159,02 12 PSTNT 472.825.000 184.672.277 39,06 13 PTBBN 636.880.000 392.064.643 61,56 14 PTBGN 518.250.000 501.354.639 96,74 15 PTKMR 7.697.900.000 6.091.927.850 79,14 16 PTKRN - 69.618.900 0.0017 PTLR 708.200.000 612.081.106 86,43 18 PTRR 404.800.000 522.183.809 129,00 19 PUSDIKLAT 4.502.820.000 3.554.132.267 78,93 20 STTN 3.006.900.000 2.616.144.847 87,00
25.973.287.000 23.560.999.410 90,71 Jumlah PNBP
Rincian estimasi dan realisasi PNBP BATAN untuk periode yang berakhir 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP 31 Desember 2018
Estimasi Realisasi % Estimasi
4251 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha
190.200.000 1.053.079.405 553,67
4252 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum
15.777.380.000 12.251.225.647 77,65
4254 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi
7.454.710.000 6.052.545.000 81,19
4256 Pendapatan Jasa Lainnya 2.331.560.000 265.400.000 11,38 4257
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan
180.000.000 707.977.955 393,32
4258 Pendapatan Denda - 2.203.801.269 0,00
4259 Pendapatan Lain-lain 39.437.000 1.026.970.134 2.604,08
25.973.287.000 23.560.999.410 90,71
31 Desember 2018UraianAkun
Jumlah Pendapatan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-20-
Realisasi PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak melebihi
target estimasi PNBP. Hal ini disebabkan adanya kerusakan alat pada Satker
sehingga realisasi pendapatan mengalami penurunan pada jasa kalibrasi.
Realisasi PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi PNBP 2017. Hal ini disebabkan adanya
peningkatan pendapatan jasa lainnya.
Adapun jenis PNBP BATAN sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
2011 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada BATAN meliputi penerimaan dari:
a. Jasa kalibrasi
b. Jasa sertifikasi
c. Jasa analisis pemantauan radiasi perorangan dan daerah kerja
d. Jasa iradiasi
e. Jasa pengelolaan limbah radioaktif
f. Jasa eksplorasi bahan galian dengan teknologi nuklir
g. Jasa pengerjaan dan uji mekanik
h. Jasa penyiapan sampel dan analisis
i. Jasa konsultasi
j. Jasa pelayanan teknis uji tidak merusak
k. Jasa keahlian ketenaganukliran
l. Penjualan produk teknologi nuklir
m. Jasa pendidikan dan pelatihan
n. Jasa sewa peralatan teknologi nuklir
o. Jasa pendidikan pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
p. Jasa pelaksanaan uji profisiensi, dan
q. Jasa pelayanan penelitian dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi nuklir yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain.
Realisasi PNBP Fungsional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dapat
dirinci dalam tabel berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-21-
Tabel 9 Realisasi PNBP Fungsional 31 Desember 2018
No. Akun Jenis PNBP Fungsional Realisasi
1 425151 Jasa Sewa Peralatan Teknologi Nuklir 125.410.000
2 425289 Jasa Kalibrasi 1.851.650.000
Jasa Sertifikasi 2.527.550.000
Jasa Analisis Pemantauan Radiasi Perorangan dan Daerah Kerja1.350.695.000
Jasa Iradiasi 3.219.889.547
Jasa Pengelolaan Limbah Radioaktif 419.052.000
Jasa Pengerjaan dan Uji Mekanik 84.203.000
Jasa Penyiapan Sampel dan Analisis 962.323.000
Jasa Pelayanan Teknis Uji Tidak Merusak 306.150.000
Jasa Pelaksanaan Uji Profiensi -
Jasa Pelayanan penelitian dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain
1.529.713.100
Sub Total 12.251.225.647
3 Jasa Pendidikan pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
425411 Uang Pendaftaran 93.700.000
425412 Uang Pendidikan 2.238.500.000
425419 Uang Pembayaran Wisuda 41.600.000
4 425421 Jasa Pendidikan dan Pelatihan 3.145.925.000
5 425434 Penjualan Produk Teknologi Nuklir 322.820.000
6 425439 Jasa Eksplorasi Bahan Galian dengan Teknologi Nuklir 210.000.000
7 425692 Jasa Konsultasi -
Jasa Keahlian Ketenaganukliran 265.400.000
Sub Total 265.400.000
18.694.580.647 Jumlah PNBP Fungsional
Sedangkan rincian realisasi Pendapatan PNBP di LRA per akun yang menjadi
Pendapatan Operasional dan Non Operasional untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-22-
Tabel 10 Rincian Realisasi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO per Akun 31 Desember 2018
Akun Uraian Pendapatan LRA LO (Pendapatan Operasional)
LO (Pendapatan Non Operasional)
425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin
709.184.717 - 709.184.717
425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
- - -
425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
218.484.688 198.374.041 -
425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Tusi
125.410.000 125.410.000 -
425289 Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi dan Standardisasi
12.251.225.647 12.346.095.016 -
425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 93.700.000 93.700.000 -
425412 Pendapatan Biaya Pendidikan 2.238.500.000 2.244.459.538 -
425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya 41.600.000 41.600.000 - 425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau
Pelatihan3.145.925.000 3.145.925.000 -
425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek
322.820.000 322.820.000 -
425439 Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan dan Pengembangan Iptek
210.000.000 210.000.000 -
425692 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi
265.400.000 223.400.000 -
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (jasa Giro)
2.837.569 2.837.569 -
425791 Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai Bukan Bendahara atau Pejabat Lain
705.140.386 - -
425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
2.203.801.269 2.273.052.723 -
425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
569.307.640 - 192.435.087
425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
57.549.747 - 81.248.070
425913 Penerimaan Kembali Belanja ModalTahun Anggaran Yang Lalu
368.695.006 - -
425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 31.417.741 31.417.741 -
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain - 684.182.600 -
491429 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya - - 184.050.000
491511 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan - - 2.559.702.918
23.560.999.410 21.943.274.228 3.726.620.792 Jumlah
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara terhadap Pegawai Bukan
Bendahara atau Pejabat Lain tidak menjadi Pendapatan di LO karena langsung
mengurangi nilai piutang TGR di Neraca. Adapun penjelasan Pendapatan
Operasional dan Non Operasional dapat dilihat pada Catatan atas Laporan
Keuangan-LO.
Rincian perbandingan realisasi PNBP BATAN untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-23-
Tabel 11 Perbandingan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
% Naik(Turun)
4251 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha
1.053.079.405 843.978.741 24,78
4252 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum
12.251.225.647 18.454.058.650 (33,61)
4254 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi
6.052.545.000 2.420.580.000 150,05
4256 Pendapatan Jasa Lainnya 265.400.000 - (98,56)
4257 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan
707.977.955 4.210.615 0
4258 Pendapatan Denda 2.203.801.269 160.893.317 1.269,73
4259 Pendapatan Lain-lain 1.026.970.134 1.342.517.496 (23,50)
23.560.999.410 23.226.238.819 1,44
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017Akun
Jumlah Pendapatan
Berdasarkan tabel di atas, realisasi PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 mengalami kenaikan sebesar 1,44 persen bila dibandingkan dengan 31
Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan dari
penjualan, pengelolaan BMN dan iuran Badan Usaha, peningkatan pendapatan
pendidikan, budaya, riset dan teknologi, peningkatan pendapatan jasa lainnya,
peningkatan pendapatan dari bunga, pengelolaan rekening perbankan dan
pengelolaan keuangan dan pendapatan denda.
B.1.1 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha
(Akun 4251)
31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi
425122 50.000.000 709.184.717 591.129.498 19,97 425129 - - 10.550.000 (100,00) 425131 500.000 218.484.688 242.299.243 (9,83) 425151 139.700.000 125.410.000 - 0.00Total 190.200.000 1.053.079.405 843.978.741 24,78
% Naik (Turun)
31 Desember 2018Akun
Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp1.053.079.405,00 dan Rp843.978.741,00. Pendapatan dari penjualan,
pengelolaan BMN dan iuran Badan Usaha 31 Desember 2018 mengalami kenaikan
sebesar 24,78 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini
disebabkan adanya pendapatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan tusi
dan pendapatan dari penjualan Peralatan dan Mesin. Kenaikan pendapatan dari
penjualan peralatan dan mesin disebabkan oleh penjualan kendaraan dinas Satker
PTRR, penjualan lelang BMN rusak berat pada Satker Kantor Pusat, PSTNT, PRSG,
PPIKSN, PDL, PTLR, PTKRN, PKSEN dan penjualan lelang truk Mercy pada
Satker PTBGN. Sedangkan kenaikan pendapatan penggunaan sarana dan prasarana
sesuai dengan tusi disebabkan oleh adanya kegiatan transfer target PT Industri Nuklir
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-24-
Nasional (Persero) menggunakan kanal hubung limbah radioaktif yang berada di
KHIPSB3 pada satker PTLR, penambahan sewa peralatan laboratorium PTRR, sewa
alat freeze dryer di laboratorium PSTNT dan sewa alat logging dari Pusdiklat pada
satker PTBGN.
Rincian Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha per
satker untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 menurut akun adalah sebagai
berikut:
Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi
KP BATAN 50,000,000 436,788,829 873.58
PKSEN - 11,367,000 0,00
PPIKSN - 6,800,000 0,00
PRSG - 81,555,000 0,00
PSTNT - 10,000,000 0,00
PTBGN - 12,735,000 0,00
PTKRN - 10,500,000 0,00
PTLR - 91,778,889 0,00
PTRR - 38,999,999 0,00
PUSDIKLAT - 8,660,000 0,00
Kantor Pusat - 85,093,600 0,00
PAIR - 52,519,860 0,00
PPIKSN - 18,444,000 0.00
PRFN - 300,000 0,00
PSTA - 23,203,538 0,00
PSTNT - 6,177,640 0,00
PTBBN - 2,400,000 0,00
PTBGN 500,000 10,821,300 2,164.26
PUSDIKLAT - 18,054,000 0,00
STTN - 1,470,750 0,00
PSTNT - 550,000 0,00
PTBGN 45,000,000 48,000,000 106.67
PTLR - 13,500,000 0,00
PTRR 94,700,000 63,360,000 66.91
190,200,000 1,053,079,405 553.67 Jumlah Pendapatan
425122
425131
425151
Terdapat perubahan dan penambahan kode akun Pendapatan dari Penjualan,
Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha sesuai dengan Keputusan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen
Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-25-
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 423122 425122
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 423129 425129
Pendapatan Sew a Tanah, Gedung dan Bangunan 423141 425131
Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Tusi
425151
B.1.2 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum (Akun 4252) serta
Pendapatan Jasa Lainnya (Akun 4256)
31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi
423216 18,454,058,650 0.00425289 15,777,380,000 12,251,225,647 0.00425692 2,331,560,000 265,400,000 0.00Total 18,108,940,000 12,516,625,647 18,454,058,650 (32.17)
% Naik (Turun)
31 Desember 2018Akun
Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp12.516.625.647,00 dan Rp18.454.058.650,00. Pendapatan
administrasi dan penegakan hukum serta Pendapatan jasa lainnya 31 Desember 2018
mengalami penurunan sebesar 32,17 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember
2017. Hal ini disebabkan oleh menurunnya realisasi pendapatan pengujian,
sertifikasi, kalibrasi, dan standardisasi lainnya dikarenakan:
• Adanya piutang yang belum dibayar pada satker PRSG
• Adanya Surat Edaran Sekretaris Utama No.2 Tahun 2017 Tanggal 8 Juni 2017
tentang Pembebasan Pembayaran Jasa Layanan Antar Unit Kerja di BATAN
• Alat yang digunakan atau disewakan untuk pelayanan mengalami kerusakan
berat dan perbaikannya membutuhkan waktu yang lama pada Satker PSTNT dan
PSTA
• Berkurangnya permintaan jasa analisis dan pengujian dari Klien serta
berkurangnya permintaan bantuan tenaga SDM dari PT Industri Nuklir Nasional
(Persero) pada Satker PTBBN
Rincian Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa
Lainnya per satker untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 menurut akun
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-26-
Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi
PAIR 1,862,560,000 3,515,364,850 188.74 PPIKSN 78,750,000 - 0.00PRSG 3,236,000,000 978,184,297 30.23 PSMN 220,000,000 109,925,000 49.97 PSTA 151,765,000 145,660,000 95.98 PSTBM 274,315,000 338,645,000 123.45 PSTNT 472,825,000 118,200,000 25.00 PTBBN 421,455,000 214,792,000 50.96 PTBGN 25,000,000 148,244,500 592.98 PTKMR 7,697,900,000 5,876,359,000 76.34 PTLR 708,200,000 419,052,000 59.17 PTRR 30,600,000 16,700,000 54.58 PUSDIKLAT 598,010,000 359,599,000 0.00STTN - 10,500,000 0PAIR 1,702,500,000 - 0.00PRFN 78,635,000 - 0.00PSTA 5,000,000 11,150,000 223.00 PTBBN 215,425,000 56,250,000 26.11 PTBGN 105,000,000 - 0.00PTRR 225,000,000 198,000,000 88.00
18,108,940,000 12,516,625,647 69.12 Jumlah Pendapatan
425289
425692
Terdapat penghapusan dan penambahan kode akun Pendapatan Administrasi dan
Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya sesuai dengan Keputusan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen
Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
423216
Pendapatan Pengujian, Sertif ikasi, Kalibrasi dan Standardisasi Lainnya
425289
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi 425692
B.1.3 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Akun 4254)
31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi
425411 200.000.000 93.700.000 2.420.580.000 96,13- 425412 2.768.500.000 2.238.500.000 - 0.00425419 38.400.000 41.600.000 - 0.00425421 3.904.810.000 3.145.925.000 0.00425434 216.250.000 322.820.000 0.00425439 326.750.000 210.000.000 0.00Total 7.454.710.000 6.052.545.000 2.420.580.000 150,05
% Naik (Turun)
31 Desember 2018Akun
Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp6.052.545.000,00 dan Rp2.420.580.000,00. Pendapatan pendidikan, budaya, riset
dan teknologi 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 150,05 persen bila
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-27-
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:
• Adanya Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil pengembangan Iptek pada
Satker PAIR
• meningkatnya kebutuhan pelanggan dan adanya pelanggan baru pada Satker
PRSG
• bertambahnya permintaan produk pada Satker PTRR
• Adanya pendapatan atas kerja dengan PT. Timah dengan nilai kontrak
Rp316.274.500,00 ; termin pertama dan kedua pembayaran disetor akun
Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan, dan Pengembangan Iptek
Lainnya (425439) senilai Rp200.000.000,00 ; namun pada saat termin ketiga
senilai Rp116.274.500,00 akun (425439) tidak bisa mengakomodasi dikarenakan
harus menginput sesuai tarif, sementara sisa kontrak yang harus disetor senilai
tersebut diatas, berdasar saran dari Biro Perencaan sehingga kami input ke akun
Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi, dan Standardisasi Lainnya (425289)
pada Satker PTBGN.
Rincian Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi per satker untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 menurut akun adalah sebagai berikut:
Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi
425411 STTN 200.000.000 93.700.000 46,85 425412 STTN 2.768.500.000 2.238.500.000 80,86 425419 STTN 38.400.000 41.600.000 108,33 425421 PUSDIKLAT 3.904.810.000 3.145.925.000 80,57 425434 PAIR 160.250.000 239.840.000 149,67
PRSG 1.500.000 5.880.000 392,00 PTRR 54.500.000 77.100.000 141,47
425439 PTBGN 326.750.000 210.000.000 64,27 7.454.710.000 6.052.545.000 81,19 Jumlah Pendapatan
Terdapat perubahan dan penambahan kode akun Pendapatan Pendidikan, Budaya,
Riset dan Teknologi sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Standar dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 423411 425411
Pendapatan Biaya Pendidikan 423412 425412
Pendapatan Pendidikan Lainnya 423419 425419
Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 425421
Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek 425434
Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan dan Pengembangan Iptek Lainnya
425439
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-28-
B.1.4 Pendapatan Denda (Akun 4258)
31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi
425811 - 2.203.801.269 160.893.317 1.269,73 Total - 2.203.801.269 160.893.317 1.269,73
% Naik (Turun)
31 Desember 2018Akun
Pendapatan Denda untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.203.801.269,00 dan Rp160.893.317,00.
Pendapatan denda 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 1.269,73 persen
bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:
• Adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
Pemerintah pada Satker PAIR berupa pembangunan gudang benih Agro
Techno Park (ATP) untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda di
Kabupaten Polewali Mandar oleh PT Dunia Fasta Indoniaga dengan denda
sebesar Rp350.000.000,00, pekerjaan berupa homogenizer with beads dan
thermoshaker oleh PT Alpha Science Innolab dengan denda sebesar
Rp1.560.000,00, pekerjaan penambahan nilai gedung dan bangunan berupa
revitalisasi pagar lingkungan kawasan nuklir Pasar Jumat pleh PT Duta
Persada Indoguna dengan denda sebesar Rp9.750.400,00, pengadaan berupa
lemari asam pada PT Chemoscience Indonesia dengan denda sebesar
Rp7.540.000,00, pengadaan barang persediaan berupa isotope stabil
deuterium oksida dan FE SO4 standard oleh PT Putra Sriagung Utama
dengan denda sebesar Rp4.334.000,00, pengadaan belanja modal berupa alat
pembuat kitosan oleh PT Bahagia Jaya Sejahtera dengan nilai denda
Rp777.600,00, denda berupa kekurangan volume pekerjaan pada CV. Artha
Pratama sebesar Rp138.971,00, denda berupa kekurangan volume pekerjaan
pada CV. Perkasa Alam sebesar Rp2.950.411,00, denda berupa
keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah pada PT. Sumber Banyu
Bening sebesar Rp2.680.000,00
• Adanya denda Keterlambatan pengadaan Sistem Monitor Radionuklida
Keluaran Gas Buang RSG-GAS pada PT.Wardaya Asasta sebesar
Rp43.436.580,00; denda keterlambatan selama 32 hari kalender sebesar
Rp3.389.760,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa: Conductivity
Meter, CV. MUSTIKA MANDIRI, denda keterlambatan selama 1 hari
kalender sebesar Rp294.800,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin
berupa: Penukar Ion; CV. PRISMA NUSANTARA, denda keterlambatan
selama 14 hari kalender sebesar Rp1.752.520,00; Belanja Modal Peralatan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-29-
dan Mesin berupa: Sistem Central Digital Clock; CV.GARUDA PRIMA,
denda keterlambatan selama 3 hari kalender sebesar Rp10.197.000,00;
Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa: Sistem Alarm Kebakaran;
PT.GLOBAL INDOTAMA TEKNOLOGI, denda keterlambatan selama 13
hari kalender sebesar Rp13.299.000,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin
berupa: Sistem Seismic Switch; PT.TRIANDAR JASTEKTAMA, denda
keterlambatan selama 24 hari kalender sebesar Rp255.468.000,00; Belanja
Modal Peralatan dan Mesin berupa: Sistem Coooling Tower;
PT.FULGORINDO TEKNIK UTAMA, denda keterlambatan selama 48 hari
kalender sebesar Rp39.862.205,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin
berupa: Identifinder Bahan Bakar; PT.MITRA ADI RAHARJA, denda
keterlambatan selama 23 hari kalender sebesar Rp29.575.700,00; Belanja
Modal Peralatan dan Mesin berupa: Chiller; PT.SURYA CETTA
PRATAMA, denda keterlambatan selama 22 hari kalender sebesar
Rp86.873.160,00; Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa: Sistem
Monitoring Radionuklida Keluaran Gas Buang RSG-GAS; PT.WARDAYA
ASASTA, denda keterlambatan selama 7 hari kalender sebesar
Rp75.252.100,00; Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi berupa:
Elemen Bakar Nuklir; PT Industri Nuklir Nasional (Persero)
• Adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
Pemerintah pada Satker Kantor Pusat BATAN berupa pekerjaan konstruksi
pengembangan sarana dan prasarana gedung baru Clearing House Teknologi
Nuklir (CHTN) sebesar Rp651.680.200,00
• Pendapatan denda senilai Rp44.995.000,00 adalah Setoran Jaminan
Pelaksanaan CV Dua Berlian Mandiri Atas Wanprestasi Pengadaan Barang
Berupa Alat Magnetic Mineral Separator ; Setoran tanggal 19-10-2018
dengan No NTPN 165998ETH19GSKLI dan Pendapatan denda senilai
Rp9.564.489,00 adalah pendapatan denda dari keterlambatan pekerjaan
Pengadaan Alpha/Beta Particulate Monitor+ Display PTBGN Tahun 2018
oleh supplier PT. Mitra Adi Raharja dengan nilai kontrak Rp637.632.600,00
; Terlambat pekerjaan 24 hari (tanggal 4 Desember 2018 sd 28 Desember
2018) ; denda senilai Rp9.564.489,00 dipotong melalui SPM No 00666/SPM
LS/017262/XII/2018 Tanggal 21 Desember 2018 dan SP2D No
181391303056755 tanggal SP2D 26-12-2018 ; dihitung dari 1/1000 x
Rp637.632.600,00 x 14 (hari kalender 4 desember sd 18 desember 2018) ;
sisa denda 10 hari sudah disetor melalui Simponi dengan NTPN No
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-30-
F54AE4TDKMU7S46O tanggal 09-01-2019 pada Satker PTBGN
• adanya denda keterlambatan pengadaan pakaian kerja pegawai, Pengadaan
revitalisasi fire alarm gd.01 berupa 38 detektor, Pengadaan 1 paket
konstruksi revitalisasi sarana dan prasarana gd.01, 02, 03 dan Jasa
pembuatan 1 paket komponen RF berupa Dee Left 1 unit pada Satker PSTA
sebesar Rp49.854.313,00
• Adanya pendapatan (425811) dari Denda Penyelesaian Pekerjaan
Pengadaan Belanja Modal Revitalisasi Ged. 90 dan Pengadaan Peralatan dn
Mesin berupa Oven, dll serta pekerjaan Perbaikan Portal Monitor Radiasi
pada Satker PPIKSN sebesar Rp21.117.815,00
• Adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
Pemerintah pada Satker PTKMR sebesar Rp55.519.710,00, PTBBN sebesar
Rp77.866.271,00, PSTBM sebesar Rp72.389.064,00, PRFN sebesar
Rp7.151.634,00, PTRR sebesar Rp112.459.351,00, PTKRN sebesar
Rp3.645.664,00, STTN sebesar Rp135.034.049,00 dan PKSEN sebesar
Rp31.148.950,00
• keterlambatan penyelesaian pengerjaan cetakan shell beton, keterlambatan
penyelesaian pengadaan stack monitor dan keterlambatan penyelesaian
pengadaan mortar grinder pada Satker PTLR sebesar Rp35.262.000,00
• adanya denda dari keterlambatan penyelesaian pengerjaan kegiatan survey
dampak pemanfaatan hasil litbang iptek nuklir di Kota Mataram, Nusa
Tenggara Barat, berdasar SPPK Nomor : B-834/BATAN/DK/KS 00
01/10/2018 tanggal 26 Oktober 2018, dan BAST Nomor : B-
1884/BATAN/DK.1/KS 00 01/12/2018 tanggal 10 Desember 2018 pada
Satker PDK sebesar Rp44.892,00.
Rincian Pendapatan Denda per satker untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 menurut akun adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-31-
Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi
Kantor Pusat - 652,052,440 0.00PAIR - 379,731,382 0.00PDK - 44,892 0.00PKSEN - 31,148,950 0.00PPIKSN - 21,117,815 0.00PRFN - 7,151,634 0.00PRSG - 515,964,245 0.00PSTA - 49,854,313 0.00PSTBM - 72,389,064 0.00PTBBN - 77,866,271 0.00PTBGN - 54,559,489 0.00PTKMR - 55,519,710 0.00PTKRN - 3,645,664 0.00PTLR - 35,262,000 0.00PTRR - 112,459,351 0.00STTN - 135,034,049 0.00
- 2,203,801,269 0.00Jumlah Pendapatan
425811
Terdapat perubahan kode akun Pendapatan Denda yakni Pendapatan Denda
Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dari sebelumnya kode akun lama 423752
menjadi akun 425811 sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar.
B.1.5 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan
Keuangan (Akun 4257) serta Pendapatan Lain-lain (Akun 4259)
31 Desember 2017Estimasi Realisasi Realisasi
425764 2.837.569 4.210.615 (32,61) 425791 180.000.000 705.140.386 222.279.993 217,23 425792 - 8.952.000 (100,00) 425911 39.437.000 569.307.640 791.077.039 (28,03) 425912 57.549.747 129.793.428 (55,66) 425913 368.695.006 106.384.079 246,57 425997 31.417.741 84.030.957 (62,61) Total 219.437.000 1.734.948.089 1.346.728.111 28,83
% Naik (Turun)
31 Desember 2018Akun
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan
serta Pendapatan Lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.736.298.089,00 dan
Rp1.346.728.111,00. Pendapatan bunga, pengelolaan rekening perbankan dan
pengelolaan keuangan serta Pendapatan lain-lain 31 Desember 2018 mengalami
kenaikan sebesar 28,93 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini
disebabkan oleh:
• adanya pelunasan piutang TGR pada Satker Kantor Pusat
• adanya kenaikan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL pada Satker PAIR,
PRFN dan PTKMR,
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-32-
• pengembalian belanja modal karena kemahalan (terdapat selisih harga pembelian
dengan e-catalog) harga alat (Printer HP Officejet Pro 6830) pada Satker PSTNT
• Penyetoran penerimaan kembali belanja modal TAYL senilai Rp92.973.017
berupa kekurangan volume pekerjaan pembanguan gedung Asrama Mahasiswa
Rincian Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan
Keuangan serta Pendapatan Lain-lain per satker untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 menurut akun adalah sebagai berikut:
Akun Satuan Kerja Estimasi Realisasi % Estimasi
425764 PAIR - 2,837,569 0.00425791 Inspektorat - 1,441,640 0.00
Kantor Pusat 180,000,000 705,140,386 391.74 Kantor Pusat - 15,816,914 0.00PAIR 23,437,000 89,147,524 380.37 PDK - 10,768,375 0.00PKSEN - 16,876,764 0.00PPIKSN - 38,014,491 0.00PRFN - 27,464,108 0.00PRSG - 29,361,457 0.00PSMN - 4,726,000 0.00PSTA - 61,766,986 0.00PSTBM - 25,169,286 0.00PSTNT - 38,795,227 0.00PTBBN - 40,186,372 0.00PTBGN 16,000,000 16,994,350 106.21 PTKMR - 41,381,775 0.00PTKRN - 23,436,658 0.00PTLR - 49,483,956 0.00PTRR - 15,564,459 0.00PUSDIKLAT - 21,894,267 0.00STTN - 2,367,031 0.00Kantor Pusat - 20,722,940 0.00PAIR - 1,525,000 0.00PDK - 1,368,250 0.00PKSEN - 4,799,100 0.00PPIKSN - 2,340,000 0.00PRFN - 1,210,000 0.00PSTNT - 11,451,792 0.00PTBBN - 570,000 0.00PTKMR - 9,939,567 0.00PTKRN - 618,837 0.00PTLR - 3,004,261 0.00PAIR - 38,073,185 0.00PRFN - 125,210,707 0.00PSTA - 2,862,681 0.00PSTNT - 847,618 0.00PTKMR - 108,727,798 0.00STTN - 92,973,017 0.00
425997 PTKRN - 31,417,741 0.00219,437,000 1,736,298,089 791.25 Jumlah Pendapatan
425911
425912
425913
Terdapat kesalahan estimasi akun 425911 pada satker PAIR sebesar
Rp23.437.000,00 dan PTBGN sebesar Rp16.000.000,00 yang seharusnya tidak boleh
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-33-
diestimasi.
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) akun 425764 masih muncul pada
satker PAIR yang merupakan Agro Techno Park (ATP) Musirawas dan Agro Techno
Park (ATP) Klaten.
Terdapat perubahan kode akun Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan
dan Pengelolaan Keuangan serta Pendapatan Lain-lain sesuai dengan Keputusan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi
Segmen Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 423221 425764Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegaw ai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain
423921 425791
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara
423922 425792
Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai Tahun Anggaran Yang Lalu 423951 425911
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 423952 524912
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu 423953 425913
Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 423964 425997
Realisasi Belanja
Rp818.425.109.478,00 B.2. Belanja
Realisasi Belanja BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp818.425.109.478,00 atau 90,99 persen dari anggaran belanja sebesar
Rp899.463.709.000,00 setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar
Rp610.108.785,00.
Belanja BATAN terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal
dengan rincian anggaran dan realisasi belanja untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Tabel 12
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2018
Anggaran Realisasi%
AnggaranBelanja Pegaw ai 400.591.824.000 355.379.848.087 88,71
Belanja Barang 229.462.056.000 212.381.364.191 92,56
Belanja Modal 269.409.829.000 251.274.005.985 93,27
Jumlah Belanja Kotor 899.463.709.000 819.035.218.263 91,06
Pengembalian Belanja
Pengembalian Belanja Pegaw ai (338.978.204)
Pengembalian Belanja Barang (252.330.279)
Pengembalian Belanja Modal (18.800.302)
Jumlah Belanja 899.463.709.000 818.425.109.478 90,99
Uraian31 Desember 2018
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-34-
Realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak mencapai
100% anggaran belanja. Hal ini disebabkan oleh:
1. Kenaikan tunjangan kinerja yang tidak bisa dicairkan pada tahun anggaran
2018 karena Perpres No.139 tahun 2018 tentang tunjangan kinerja pegawai di
lingkungan BATAN terbit diakhir tahun anggaran tanggal 28 Desember 2018 .
2. Penurunan prosentase Belanja Barang dikarenakan adanya pengalihan belanja
barang melalui e-katalog.
3. Belanja Barang dan Belanja Modal yang rendah karena rendahnya pendapatan
PNBP fungsional.
4. Adanya pegawai yang memasuki masa purnabakti dan rendahnya pendapatan
PNBP fungsional yang menyebabkan realisasi belanja barang dan modal PNBP
rendah.
5. Adanya pembatalan kontrak lelang pengadaan barang.
Komposisi anggaran dan realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Grafik 1 : Komposisi Belanja Berdasarkan Jenis Belanja TA 2018
-
50,000,000,000
100,000,000,000
150,000,000,000
200,000,000,000
250,000,000,000
300,000,000,000
350,000,000,000
400,000,000,000
450,000,000,000
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
anggaran
realisasi
Sedangkan rincian anggaran dan realisasi belanja berdasarkan program untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-35-
Tabel 13 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program 31 Desember 2018
Anggaran Realisasi01.04.01 Program dukungan manajemen dan
Pelaksanaan tugas teknis lainnya BATAN173.598.336.000 151.875.343.584
01.04.06 Program penelitian pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi
725.865.373.000 666.549.765.894
899.463.709.000 818.425.109.478
Kode Program31 Desember 2018
Total Belanja
Sedangkan rincian anggaran dan realisasi belanja menurut sumber dana untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 14 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Sumber Dana 31 Desember2018
Anggaran Realisasi
Belanja Rupiah Murni 874.130.577.000 801.604.931.205 91,70
Belanja PNBP 24.421.754.000 16.003.371.096 65,53
Belanja Hibah 911.378.000 816.807.177 89,62
Jumlah Belanja 899.463.709.000 818.425.109.478 90,99
Uraian31 Desember 2018 %
Anggaran
Realisasi belanja Rupiah Murni untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
mencapai 91,70 persen dari anggarannya karena adanya pegawai yang memasuki
masa purnabakti dan perencanaan belanja gaji yang sudah memperhitungkan
kenaikan tunjangan kinerja dalam tahun anggaran berjalan tidak terserap karena
Perpres No.139 tahun 2018 tentang tunjangan kinerja pegawai di lingkungan
BATAN terbit diakhir tahun anggaran tanggal 28 Desember 2018 .
Adapun rincian realisasi belanja PNBP per satker di lingkup BATAN untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 sebagai berikut:
Tabel 15 Rincian Belanja PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018
No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran
1 PAIR 3.541.280.000 2.814.052.527 79,46 2 PPIKSN 70.875.000 - 0.003 PRFN 70.772.000 - 0.004 PRSG 3.070.445.000 663.906.873 21,62 5 PSMN 198.000.000 98.842.900 49,92 6 PSTA 151.654.000 107.822.700 71,10 7 PSTBM 260.599.000 251.867.250 96,65 8 PSTNT 437.221.000 109.522.900 25,05 9 PTBBN 600.068.000 254.635.404 42,43 10 PTBGN 475.258.000 384.483.106 80,90 11 PTKMR 7.146.730.000 4.907.101.616 68,66 12 PTLR 665.425.000 384.509.162 57,78 13 PTRR 388.608.000 342.046.200 88,02 14 Pusdiklat 4.396.553.000 3.419.036.972 77,77 15 STTN 2.948.266.000 2.265.543.486 76,84
24.421.754.000 16.003.371.096 65,53 Jumlah Belanja PNBP
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-36-
Realisasi belanja PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mencapai
65,53 persen dari anggarannya disebabkan karena :
1. Rendahnya pendapatan PNBP fungsional karena sedikitnya permintaan jasa
pengujian analistis di pihak ketiga.
2. Terdapat alat yang digunakan atau disewakan untuk pelayanan mengalami
kerusakan berat dan perbaikannnya membutuhkan waktu yang lama.
3. Tidak adanya pendapatan dari Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Radiasi (MCU)
karena telah ditetapkan PP tarif Rp0,00 antar satker.
4. Adanya Surat Edaran Sekretaris Utama No.2 Tahun 2017 tanggal 8 Juni 2017
tentang pembebasan pembayaran jasa layanan antar unit kerja di BATAN.
5. Menurunnya permintaan Jasa Iradiasi dari PT. Industri Nuklir Nasional (Persero)
Sedangkan rincian realisasi belanja Hibah per satker di lingkup BATAN untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebagai berikut:
Tabel 16 Rincian Belanja Hibah per Satuan Kerja 31 Desember 2018
No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi %
Anggaran
1 PAIR 275.531.000 205.800.675 74,69 2 PRFN 64.807.000 64.807.000 100,00 3 PSTNT 112.629.000 112.346.000 99,75 4 PTKMR 84.906.000 63.026.370 74,23 5 PTKRN 160.192.000 160.191.347 100,00 6 PTRR 213.313.000 210.635.785 98,74
911.378.000 816.807.177 89,62 Jumlah Belanja Hibah
Realisasi belanja hibah untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 hanya
mencapai 89,62 persen dari anggarannya disebabkan sisa anggaran dialokasikan
untuk tahun anggaran berikutnya.
Adapun rincian perbandingan realisasi belanja untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-37-
Tabel 17 Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
Belanja Pegaw ai 355.379.848.087 355.863.552.938 (0,14)
Belanja Barang 212.381.364.191 216.541.169.918 (1,92)
Belanja Modal 251.274.005.985 85.684.081.708 193,26
Jumlah Belanja Kotor 819.035.218.263 658.088.804.564 24,46
Pengembalian Belanja
Pengembalian Belanja Pegaw ai (338.978.204) (3.238.336.313) (89,53)
Pengembalian Belanja Barang (252.330.279) (260.785.543) (3,24)
Pengembalian Belanja Modal (18.800.302) (47.928.767) (60,77)
Jumlah Belanja 818.425.109.478 654.541.753.941 25,04
Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 mengalami kenaikan sebesar 25,04 persen bila dibandingkan dengan 31
Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:
1. Adanya Pegawai Baru (CPNS) di tahun 2018 sehingga belanja pegawai
mengalami kenaikan
2. Adanya penambahan pejabat fungsional sehingga belanja tunjangan khusus
mengalami kenaikan
3. Kenaikan belanja modal untuk mendukung proses penelitian Dokumen Teknis
Kajian Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir dan Metode Standar
Pengujian Material pada satker PTKRN.
4. Prioritas Anggaran BATAN Tahun 2018 pada pemenuhan belanja modal guna
mengganti peralatan yang sudah usang sehingga dapat meningkatkan kinerja
satker dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
5. Meningkatnya kebutuhan modal peralatan dan mesin untuk menunjang kegiatan
operasi reactor (revitalisasi Sistem RSG-GAS) antara lain penagadaan Chiller,X-
Ray Radiography,Revitalisasi Sistem Chiller QKJ 01,Revitalisasi Sistem Chiller
AC-OB dan AHU AC-OB dan Pemipaan,Sistem Cooling Tower,Spectrometric
Portable Radiation Scanner,Sistem Monitor Radionuklida Keluaran Gas Buang
RSG-GAS,Sistem Alarm Kebakaran dan Sistem Seismic Switch pada satker
PRSG.
.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-38-
Belanja Pegawai
Rp355.040.869.883,00
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp355.040.869.883,00 dan
Rp352.625.216.625,00. Belanja pegawai adalah belanja atas kompensasi baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus sebagai PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.
Tabel 18 Jumlah Pegawai antar satker di BATAN
No. Satuan Kerja Jumlah Pegawai
1 Inspektorat 25 2 Kantor Pusat 231 3 PAIR 229 4 PDK 65 5 PKSEN 54 6 PPIKSN 180 7 PRFN 114 8 PRSG 182 9 PSMN 41 10 PSTA 174 11 PSTBM 118 12 PSTNT 137 13 PTBBN 202 14 PTBGN 96 15 PTKMR 145 16 PTKRN 93 17 PTLR 118 18 PTRR 123 19 Pusdiklat 65 20 STTN 76
2.468 Jumlah Pegawai
Adapun rincian realisasi Belanja Pegawai per satker di lingkup BATAN untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-39-
Tabel 19 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai per Satuan Kerja 31 Desember 2018
No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran
1 Inspektorat 4.228.080.000 3.409.333.513 80,64 2 Kantor Pusat 37.642.501.000 34.987.341.758 92,95 3 PAIR 35.876.592.000 31.844.035.886 88,76 4 PDK 10.592.105.000 8.461.618.915 79,89 5 PKSEN 11.044.302.000 9.882.581.276 89,48 6 PPIKSN 24.205.281.000 22.840.792.467 94,36 7 PRFN 19.087.279.000 16.995.177.965 89,04 8 PRSG 24.029.428.000 23.360.388.561 97,22 9 PSMN 7.414.055.000 5.486.108.588 74,00 10 PSTA 36.518.724.000 28.685.349.138 78,55 11 PSTBM 21.196.877.000 19.561.621.775 92,29 12 PSTNT 21.095.960.000 18.698.995.271 88,64 13 PTBBN 32.109.504.000 28.681.469.470 89,32 14 PTBGN 16.680.785.000 11.579.516.251 69,42 15 PTKMR 23.520.735.000 21.815.281.653 92,75 16 PTKRN 19.944.488.000 17.801.631.492 89,26 17 PTLR 17.660.724.000 16.500.406.593 93,43 18 PTRR 17.850.199.000 16.712.507.113 93,63 19 Pusdiklat 10.193.406.000 8.730.953.724 85,65 20 STTN 9.700.799.000 9.005.758.474 92,84
400.591.824.000 355.040.869.883 88,63 Jumlah Belanja Pegawai Sedangkan rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai BATAN untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 20
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik
(Turun) 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 126.770.020.020 133.764.105.150 (5,23)
Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS (18.165.361) (159.017.577) (88,58) 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 1.670.699 1.655.400 0,92
Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS (11.059) (7.360) 50,26 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 10.150.123.858 10.074.393.390 0,75
Pengembalian Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (2.853.531) (15.354.783) (81,42) 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 2.660.813.613 2.668.539.418 (0,29)
Pengembalian Belanja Tunj. Anak PNS (5.942.209) (8.040.488) (26,10) 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 4.440.520.000 3.826.565.000 16,04
Pengembalian Belanja Tunj. Struktural PNS (25.490.000) (17.495.057) 45,70 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 21.157.675.000 19.612.737.000 7,88
Pengembalian Belanja Tunj. Fungsional PNS (91.870.070) (172.458.316) (46,73) 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 2.450.840.282 2.238.442.413 9,49 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 5.953.022.160 6.349.376.820 (6,24)
Pengembalian Belanja Tunj. Beras PNS (5.431.500) (9.691.152) (43,95) 511129 Belanja Uang Makan PNS 18.041.437.350 17.915.300.000 0,70
Pengembalian Belanja Uang Makan PNS (16.049.500) (20.062.150) (20,00) 511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 23.085.546.508 24.411.175.000 (5,43)
Pengembalian Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS (45.996.250) (101.175.758) (54,54) 511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 2.097.345.000 2.591.365.000 (19,06)
Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS (93.376.166) (124.995.371) (25,30) 511153 Belanja Tunjangan Profesi dosen 884.348.800 616.103.900 43,54 512211 Belanja Uang Lembur 1.625.180.350 1.588.091.631 2,34
Pengembalian Belanja Uang Lembur - (2.394.000) (100,00) 512411 Belanja Pegaw ai (tunjangan khusus) 136.061.304.447 130.205.702.816 4,50
Pengembalian Belanja Pegaw ai (tunjangan khusus) (33.792.558) (2.607.644.301) (98,70)
355.040.869.883 352.625.216.625 0,69 Jumlah Belanja Pegawai
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-40-
Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen bila dibandingkan
dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya Pegawai baru (CPNS) di Tahun 2018 sehingga belanja pegawai
mengalami kenaikan.
2. Adanya penambahan pejabat Fungsional sehingga Belanja Tunjangan Khusus
mengalami kenaikan.
3. Dengan bertambahnya dosen yang bersertifikasi maka beban biaya tunjangan
profesi dosen meningkat.
Belanja Barang
Rp212.129.033.912,00
B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp212.129.033.912,00 dan
Rp216.280.384.375,00. Belanja barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis
pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan.
Adapun rincian realisasi Belanja Barang per satker di lingkup BATAN untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 21 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang per Satuan Kerja 31 Desember 2018
No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran
1 Inspektorat 2.210.785.000 2.110.601.738 95,47 2 Kantor Pusat 23.707.120.000 22.854.786.662 96,40 3 PAIR 30.517.977.000 27.954.742.951 91,60 4 PDK 12.481.289.000 11.964.308.971 95,86 5 PKSEN 5.147.700.000 4.898.356.872 95,16 6 PPIKSN 37.720.026.000 36.229.866.150 96,05 7 PRFN 3.797.414.000 3.156.511.498 83,12 8 PRSG 26.435.470.000 23.032.709.447 87,13 9 PSMN 2.282.739.000 2.175.109.091 95,29 10 PSTA 7.599.060.000 6.590.491.595 86,73 11 PSTBM 4.170.201.000 4.014.323.513 96,26 12 PSTNT 7.701.717.000 7.113.823.343 92,37 13 PTBBN 6.802.178.000 6.111.848.593 89,85 14 PTBGN 8.502.680.000 8.341.419.336 98,10 15 PTKMR 13.419.663.000 11.552.982.656 86,09 16 PTKRN 3.769.239.000 3.602.661.862 95,58 17 PTLR 5.558.114.000 5.260.852.543 94,65 18 PTRR 9.808.470.000 9.264.319.155 94,45 19 Pusdiklat 11.127.814.000 10.124.979.709 90,99 20 STTN 6.702.400.000 5.774.338.227 86,15
229.462.056.000 212.129.033.912 92,45 Jumlah Belanja Barang
Sedangkan rincian perbandingan realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-41-
Tabel 22 Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 18,008,410,899 15,048,927,590 19.67
Pengembalian Belanja Keperluan Perkantoran - (2,223,676.00) (100.00)
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 8,541,938,405 8,732,024,551 (2.18)
Pengembalian Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh - (25,113,525.00) (100.00)
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Surat 84,060,659 107,950,413 (22.13)
521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 4,745,080,000 4,474,820,000 6.04 Pengembalian Belanja Honor Operasional Satuan Kerja (605,000.00) (3,282,000.00) (81.57)
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 2,664,362,214 1,676,979,455 58.88
Pengembalian Belanja Barang Operasional Lainnya - (1,548,500.00) (100.00)
521211 Belanja Bahan 11,283,713,924 8,699,370,674 29.71
521213 Belanja Honor Output Kegiatan 3,969,467,500 4,094,764,500 (3.06)
Pengembalian Belanja Honor Output Kegiatan (3,033,500.00) (12,031,000.00) (74.79)
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 21,211,279,365 48,972,252,097 (56.69) Pengembalian Belanja Barang Non Operasional Lainnya (31,496,322.00) (63,157,100.00) (50.13)
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 34,608,536,197 34,658,499,087 (0.14) Pengembalian Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (10,000.00) (1,227,000.00) (99.19)
521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges 5,694,000 7,989,000 (28.73)
521821 Belanja Barang Persediaan Bahan Baku - 6,655,000 (100.00)
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 599,760,863 579,221,910 3.55
522111 Belanja Langganan Listrik 27,145,919,583 26,323,180,160 3.13
522112 Belanja Langganan Telepon 246,816,395 263,113,773 (6.19)
522113 Belanja Langganan Air 174,197,390 72,919,665 138.89
522121 Belanja Jasa Pos dan Giro 3,800,000 408,000 831.37
522131 Belanja Jasa Konsultan 31,487,500
522141 Belanja Sewa 2,450,916,561 1,667,892,878 46.95
Pengembalian Belanja Sewa (2,600,000) - 0.00
522151 Belanja Jasa Profesi 2,791,620,000 2,113,314,000 32.10
Pengembalian Belanja Jasa Profesi (2,920,000) (2,680,000) 8.96
522191 Belanja Jasa Lainnya 2,224,866,939 1,981,188,509 12.30
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16,141,549,647 17,479,878,056 (7.66) Pengembalian Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (16,960,421) (2,631,757) 544.45
523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
539,207,120 280,893,430 91.96
523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 12,667,470,338 11,373,147,543 11.38 523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin3,088,238,700 718,121,040 330.04
523129 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1,456,998,410 1,268,598,800 14.85
523133 Belanja Pemeliharaan Jaringan 50,500,000 98,281,100 (48.62)
523136 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jaringan - 11,899,000 0.00
524111 Belanja Pejalanan Biasa 30,861,080,532 21,640,743,852 42.61
Pengembalian Belanja Pejalanan Biasa (191,705,036) (137,545,549) 39.38
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 1,577,411,500 1,041,535,000 51.45
Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (750,000) (300,000) 0.00
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31,900,000 2,300,000 1,286.96
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 537,929,395 734,468,541 (26.76) Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
(2,250,000) (1,576,000) 42.77
524211 Belanja Perjalanan Biasa-Luar Negeri 1,330,487,537 957,067,871 39.02
Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri - (2,090,720) 0.00
524212 Belanja Perjalanan Tetap-Luar Negeri - 27,969,950 0.00
524219 Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 109,459,618 312,301,473 (64.95)
Pengembalian Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri - (5,378,716) (100.00) 526112 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda- 453,146,000 (100.00)
526113 Belanja Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
2,216,179,500 268,417,000 725.65
526115 Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
205,100,000 120,750,000 69.86
526311 Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
775,923,500 270,180,000 187.19
212,129,033,912 216,280,384,375 (1.92) Jumlah Belanja Barang
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-42-
Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 2,01 persen bila dibandingkan
dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan terdapat salah pembebanan Akun
Perjalanan Lainnya –LN (524219) sebesar Rp50.000.000,00 satker PTBBN,sebesar
Rp38.814.000,00 satker PSTNT dan sebesar Rp5.000.000,00 satker PTKMR, sebesar
Rp15.645.618,00 saker PSTBM yang seharusnya menggunakan Akun Belanja
Perjalanan Biasa-LN (524211) .
Terdapat kesalahan pengganggaran dan penggunaan akun Belanja Jasa Pos dan Giro
(522121) pada satker PTBBN, karena berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada
Bagan Akun Standar, akun 522121 digunakan untuk mencatat pengakuan beban jasa
perbendaharaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pos.
Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
(521811) sebesar Rp10.505.000,00 pada satker PTBBN yang digunakan untuk
membeli peralatan dan mesin berupa kotak dan meja peraga batang kendali reaktor
Triga dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.
Terdapat kesalahan penggunaan akun belanja non persediaan yang menghasilkan
barang persediaan untuk satker PSTBM dan PTKRN:
• Belanja Keperluan Perkantoran (521111) yang menghasilkan barang persediaan
pada satker PSTBM senilai Rp37.779.220,00
• Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111) yang menghasilakan
barang persediaan pada satker PSTBM senilan Rp3.696.000,00
• Belanja Bahan (521211) yang menghasilkan barang persediaan pada satker
PSTBM senilai Rp24.204.900,00
• Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) yang menghasilkan barang
persediaan pada satker TBM senilai Rp1.000.000,00
• Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) yang menghasilkan pertsediaan
pada satker PSTBM senilai Rp3.870.000,00
• Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin (532121) yang menghasilkan
persediaan pada satker PSTBM senilai Rp3.306.000,00
• Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121) yang menghasilkan barang
persediaan pada satker PTKRN senilai Rp6.350.000,00
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-43-
• Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523123) yang menghasilkan
barang persediaan pada satker PTKRN senilai Rp2.750.000,00
Belanja Modal
Rp251.255.205.683,00
B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp251.255.205.683,00 dan
Rp85.636.152.941,00. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi.
Rincian Belanja Modal per satker di lingkup BATAN untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 23 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal per Satuan Kerja 31 Desember 2018
No. Satuan Kerja Anggaran Realisasi % Anggaran
1 Inspektorat 225.000.000 224.370.000 99,72 2 Kantor Pusat 17.107.876.000 7.639.368.162 44,65 3 PAIR 55.325.684.000 53.090.980.353 95,96 4 PDK 2.429.000.000 2.365.256.500 97,38 5 PKSEN 6.425.650.000 6.378.908.870 99,27 6 PPIKSN 3.884.892.000 3.117.349.146 80,24 7 PRFN 13.519.328.000 12.977.047.500 95,99 8 PRSG 63.183.317.000 61.094.435.800 96,69 9 PSMN 2.984.010.000 2.983.736.196 99,99
10 PSTA 7.500.000.000 7.329.589.427 97,73 11 PSTBM 11.782.000.000 11.706.631.370 99,36 12 PSTNT 5.949.626.000 5.754.600.817 96,72 13 PTBBN 8.091.600.000 7.885.906.360 97,46 14 PTBGN 9.500.000.000 9.457.408.915 99,55 15 PTKMR 5.262.480.000 4.786.101.286 90,95 16 PTKRN 2.588.945.000 2.578.822.384 99,61 17 PTLR 4.953.861.000 4.924.465.727 99,41 18 PTRR 10.624.809.000 10.591.669.128 99,69 19 Pusdiklat 1.674.950.000 1.530.400.100 91,37 20 STTN 36.396.801.000 34.838.157.642 95,72
269.409.829.000 251.255.205.683 93,26 Jumlah Belanja Modal
Adapun rincian perbandingan realisasi Belanja Modal BATAN untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-44-
Tabel 24 Perbandingan Realisasi BeIanja Modal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 214.764.545.445 39.478.780.039 444,00
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 30.583.565.505 45.565.500.169 (32,88)
5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 198.960.000 159.170.000 25,00
5361 Belanja Modal Lainnya 5.726.935.035 480.631.500 1.091,54
251.274.005.985 85.684.081.708 193,26
Pengembalian Belanja Modal (18.800.302) (47.928.767) 0.00
251.255.205.683 85.636.152.941 193,40
% Naik (Turun)
Jumlah Belanja Kotor
Jumlah Belanja Modal
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja modal untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 193,4 persen bila dibandingkan
dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:
1. Adanya Pengadaan Genset dan Level Gouging.
2. Adanya Kenaikan belanja modal untuk mendukung proses penelitian Dokumen
Teknis Kajian Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir dan Metode Standar
Pengujian Material pada satker PTKRN.
3. Adanya Pengadaan kendaraan roda empat pada satker PTKRN.
4. Adanya Pengadaan peralatan dan mesin berupa Tungku Atomizer,Hand and Foot
Monitor
5. Adanya Prioritas Anggaran BATAN Tahun 2018 pada pemenuhan belanja modal
guna mengganti peralatan yang sudah usang sehingga dapat meningkatkan kinerja
satker dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
6. Adanya Pengadaan belanja modal dan Pesawat Sinar X pada satker PSMN.
7. Adanya Meningkatnya kebutuhan modal peralatan dan mesin untuk menunjang
kegiatan operasi reactor (revitalisasi Sistem RSG-GAS) antara lain penagadaan
Chiller,X-Ray Radiography,Revitalisasi Sistem Chiller QKJ 01,Revitalisasi
Sistem Chiller AC-OB dan AHU AC-OB dan Pemipaan,Sistem Cooling
Tower,Spectrometric Portable Radiation Scanner,Sistem Monitor Radionuklida
Keluaran Gas Buang RSG-GAS,Sistem Alarm Kebakaran dan Sistem Seismic
Switch pada satker PRSG.
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin
Rp214.748.213.945,00
B.2.3.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp214.748.213.945,00 dan Rp39.469.820.272,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-45-
dan Mesin 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 444,1 persen bila
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:
1.Meningkatnya kebutuhan belanja modal peralatan dan mesin untuk menunjang
kegiatan operasi reaktor pada satker PRSG.
2. Pengadaan Genset dan Leve Gouging pada satker Pusdiklat
3. Pengadaan alat pendukung proses penelitan Dokumen Teknis Kajian Teknologi dan
Keselamatan Reaktor Nuklir dan Metode Standar Pengujian Material berupa fasilitas
uji sistem reaktor HTGR yang digunakan untuk sistem proteksi reaktor HTGR dan
pengadaan kendaran dinas roda 4 dikarekan usang pada satker PTKRN.
4. Pengadaan peralatan dan mesin berupa Tungku Atomizer dan Hand and Food
Monitor.
5. Pengadaan peralatan dan mesin untuk Pengembangan Aplikasi System Informasi
Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir,Optimalisasi Pengembangan Sarana System
Preservasi Pengetahuan Nuklir,Layanan Utilitas dan Pengelolaan Dokumen
Kawasan,SistemPenunjang Keputusan (SPK) Kedaruratan Nuklir dan juga Dukungan
Administrasi Layanan Perkantoran pada satker PPIKSN.
6. Pengadaan Belanja Modal Pesawat Sinar X pada satker PSMN
7. Pengadaan belanja modal peralatan dan mesin berupa Seismik Refleksi,Total
XRF,Mixer Milling,Alat Multi Channel Resistivitymeter,Kendaraan dinas
Operasional Double Gardan Roda 4 Mitsubishi Triton,Magnetic Mineral
Separator,Kendaraan dinas Operasional (Bus) Tahun 2018,Alpha/Beta Particulate
Monitor+Display pada satker PTBGN.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 25
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 202.833.059.504 36.112.315.139 461,67
Pengembalian Belanja Modal Peralatan dan Mesin 16.331.500- (8.959.767) 82,28
532112 Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 2.693.406.600 - 0.00532113 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Peralatan dan Mesin36.180.000 - 0.00
532118 Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin 28.210.000 - 0.00
532121 Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 9.173.689.341 3.366.464.900 172,50
214.748.213.945 39.469.820.272 444,08 Jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)
Akun
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-46-
Informasi Lainnya :
- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin
(532111) sebesar Rp7.425.000,00 pada satker PTBBN yang digunakan untuk
membeli barang ekstrakomptabel berupa 9 buah Meja kerja kayu, yang
seharusnya menggunakan Belanja Keperluan Perkantoran (521111) dan
belum dilakukan revisi akun ke KPPN.
- Terdapat akun belanja modal (532111) pada satker PPIKSN yang diguanakan
bukan untuk perolehan asset tetap tetapi digunakan untuk perolehan barang
ekstrakomtabel sebesar Rp950.000,00 berupa 1 buah lemari kayu, dan sampai
dengan akhir periode pelaporan dikarenakan pertimbangan manajemen tidak
dilakukan ralat dokumen maka dilakukan jurnal koreksi.
- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin
(321111) sebesar Rp800.000,00 satker Inspektorat yang digunakan untuk
membeli barang ekstrakomtabel berupa 1 buah external hardisk, yang
seharusnya menggunakan belanja barang,karena harganya dibawah nilai
kapitalisasi.
- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Penambahan Nilai Peralatan
dan Mesin (532121) sebesar Rp950.000,00 satker PSTNT yang digunakan
untuk membayar biaya bongkar pasang kompresor chiller 5 PK An. Inti Jaya
Cool, yang seharusnya menggunakan Belanja Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin (523121) dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.
- Terdapat penggunaan akun Belanja Peralatan dan Mesin (532111) sebesar
Rp999.500,00 satker PSMN yang digunakan untuk membeli barang
ekstrakomtabel berupa 1 buah dispenser.
- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin
(532111) sebesar Rp116.186.000,00 satker STTN yang digunakan untuk
membeli barang ekstrakomtabel berupa peralatan Dormitory STTN dan
Exhaust Fan untuk Laboratorium Kimia yang seharusnya menggunakan
Belanja Barang dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan
Rp30.581.096.703,00
B.2.3.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp30.581.096.703,00 dan Rp45.528.174.169,00. Realisasi Belanja Modal Gedung
dan Bangunan 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 32,83 persen bila
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya
pembangunan gedung dan bangunan secara swakelola di entitas selama tahun 2018.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-47-
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 26 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.841.901.000 41.697.920.464 (95,58)
Pengembalian Belanja Modal Gedung dan Bangunan - (37.326.000) (100,00) 533113 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Gedung dan Bangunan65.400.000 - 0.00
533115 Belanja Modal Pengaw asan dan Perencanaan Gedung dan Bangunan
154.804.200 - 0.00
533121 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 28.521.460.305 3.867.579.705 637,45
533121 Pengemb Bel. Penamabhan Nilail Gedung dan Bangun (2.468.802) - 0.00
30.581.096.703 45.528.174.169 (32,83) Jumlah Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)Akun
- Terdapat kesalahan penggunaan akun Belanja Penambahan Nilai Gedung dan
Bangunan (533121) sebesar Rp21.000.000,00 satker PSTNT yang digunakan
untuk membayar revitalisasi gedung dan bangunan ekstrakomtabel berupa
revitalisasi instalasi supali listrik An. Wismar Intan Purnama, yang
seharusnya menggunakan B elanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
(523111) dan belum dilakukan revisi akun ke KPPN.
- Terdapat salah pembebanan akun belanja modal upah tenaga kerja dan honor
pengelola peralatan dan mesin (532113) yang menggunakan akun belanja
modal upah tenaga kerja dan honor pengelola gedung dan bangunan (533113)
sebesar Rp2.730.000,00 satker PTBBN.
- Terdapat kesalahan penggunaan Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang
menghasilkan BMN ekstrakomptabel pada beberapa satker:
Satker Nilai
Inspektorat 800.000 Kantor Pusat 950.000 PAIR 102.264.000 PPIKSN 950.000 PRFN 25.000.000 PSMN 999.500 PSTBM 24.540.272 PTBBN 7.425.000 PTKMR 4.988.000 PTKRN 829.300 STTN 116.186.000 Jumlah 284.932.072
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-48-
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan Jaringan
Rp198.960.000,00
B.2.3.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp198.960.000,00 dan Rp159.170.000,00. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan
Jaringan 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 25 persen bila dibandingkan
dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan dengan adanya pengaspalan jalan di
kawasan nuklir Yogya.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut: Tabel 27
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
534161 Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan 198.960.000 159.170.000 25,00
198.960.000 159.170.000 25,00 Jumlah Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)
Akun
Belanja Modal Lainnya
Rp5.726.935.035,00
B.2.3.4 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp5.726.935.035,00 dan
Rp478.988.500,00. Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 mengalami
kenaikan sebesar 1095,6 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini
disebabkan oleh:
1. Kebutuhan Aplikasi dan Software di Era Revolusi Industri 4.0 mengalami
peningkatan.
2. Adanya pembelian software ARCGIS guna mendukung kegiatan survey geologi
bidang BTPPL pada satker PTLR.
3. Adanya Pembelian software SolidWork yang digunakan untuk simulasi sistem
reaktor pada satker PTKRN.
4. Adanya pengadaan belanja modal lainnya berupa Softtware Add-on Multiple Intake
Regimes satker PPIKSN.
5. Adanya Belanja Modal lainnya /Pembelian Buku pada Tahun 2018 satker PAIR.
6. Penambahan nilai aset tetap lainnya berupa penambahan nilai pengembangan
System Akademik Terpadu (SINAU) satker STTN.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
-49-
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 28 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
536111 Belanja Modal Lainnya 5.611.215.035 390.631.500 1.336,45
Pengembalian Belanja Modal Lainnya - (1.643.000) (100,00) 536121 Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau aset
lainnya115.720.000 90.000.000 28,58
5.726.935.035 478.988.500 1.095,63 Jumlah Belanja Modal Lainnya
Uraian 31 Desember 201731 Desember 2018 % Naik (Turun)
Akun
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 50 -
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
ASET
Aset Lancar
Rp70.724.040.620,00
C.1 Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp70.724.040.620,00 dan Rp62.775.137.928,00. Aset
lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau
dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal
pelaporan.
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp668.429.983,00
C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran pada Badan Tenaga Nuklir Nasional
per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp668.429.983,00 dan Rp603.658.983,00. Kas di Bendahara
Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari Uang
Persediaan/Tambahan Uang Persediaan yang belum dipertanggung
jawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 29 Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017
111611 Kas di Bendahara Pengeluaran 435.559.983 435.559.983
111613 Kas di Bendahara Pengeluaran TUP 232.870.000 168.099.000
668.429.983 603.658.983 Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan:
1. Terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran sebesar
Rp603.658.983,00 pada satker PAIR yang terdiri dari Kas UP senilai
Rp435.559.983,00 dan TUP senilai Rp168.099.000,00 yang belum
dipertanggungjawabkan sampai dengan periode pelaporan. Hal ini
disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang oleh Bendahara
Pengeluaran.
Berdasarkan atas laporan Hasil Verifikasi kerugian Negara tersebut,
BPK menerbitkan Surat Nomor 3/S/II/01/2019 tanggal 18 Januari
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 51 -
2019 dan diterima oleh BATAN tanggal 25 maret 2019 perihal
penilaian dan/atau penetapan kasus kerugian negara. Dalam surat
tersebut BPK menetapkan jumlah kerugian negara sebesar
Rp736.022.580,00 dan merekomendasikan kepada kepala BATAN
agar memprotes penyelesaian kasus kerugian negara tsb melalui
Surat Keterangan tanggung Jawab Mutlak (SKTJM). Menindaklanjuti
hal tersebut telah ditertibkan SKTJM a.n BM pada tanggal 1 April
2019. Nilai kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp736.022.580,00
masih tercatat di neraca dan akan reklasifikasi menjadi piutang TP
pada Laporan Keuangan Tahun 2019.
2. Terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran TUP sebesar
Rp64.771.000,00 pada satker PPIKSN yang merupakan pengajuan
sisa TUP uang makan pegawai yang melebihi saldo pagu
anggarannya. Terkait hal tersebut disetor tanggal 7 Januari 2019.
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp548.841.411,00
C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp548.841.411,00 dan
Rp332.409.648,00. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada
di bawah tanggungjawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari
UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai.
Rincian perbandingan kas lainnya dan setara kas per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 30 Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017
111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 1.374.373 1.374.373
111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 432.983.718 186.988.094 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum
Disahkan114.483.320 144.047.181
548.841.411 332.409.648 Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan:
1. Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2018 sebesar
Rp548.841.411,00 terdiri dari:
a. Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.374.373,00
terdapat pada satker PAIR berupa jasa giro dari empat rekening
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 52 -
hibah.
b. Kas lainnya di K/L dari hibah sebesar Rp432.983.718,00 merupakan
penerimaan hibah dari IAEA yang sudah disahkan melalui SP2HL ke
KPPN namun belum ada realisasi belanja, dengan rincian pada satker
PTKMR sebesar Rp21.867.505,00, PSTNT sebesar Rp287.394,00,
PRFN sebesar Rp997,00, PTRR sebesar Rp2.253.943,00 dan satker
PAIR sebesar Rp408.573.879,00
Kas lainnya di K/L dari hibah pada satker PAIR sebesar
Rp408.573.879,00, terdiri dari:
i. Saldo hibah di rekening sebesar Rp276.210.282,00
ii. Saldo tunai hibah sebesar Rp132.363.597,00 merupakan dana hibah
yang belum dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran
sampai dengan periode pelaporan.
Atas permasalahan tersebut, Tim Penyelesaian Kerugian
Negara (TPKN) BATAN telah menyampaikan Laporan Hasil
Verifikasi Kerugian Negara Nomor R-3125/KA.BATAN/KU
06/03/2018 tanggal 22 Maret 2018 kepada Ketua Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan bendahara pengeluaran
PAIR tahun 2017 telah menandatangani Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak pada tanggal 26 Februari 2018 yang
menyatakan akan bertanggung jawab atas kerugian negara
yang disebabkan oleh kelalaian dan penyalahgunaan
wewenang selaku bendahara.
c. Kas lainnya di KL dari hibah IAEA yang belum disahkan sebesar
Rp114.483.320,00, merupakan penerimaan hibah yang sudah masuk
rekening namun belum digunakan dan belum disahkan ke KPPN
terdapat pada satker PSTNT.
Belanja Dibayar Dimuka
(prepaid)
Rp153.609.000,00
C.1.3 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
Nilai Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp153.609.000,00 dan
Rp136.205.666,00. Belanja Dibayar Dimuka merupakan hak yang masih
harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah
dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima
seluruhnya.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 53 -
Rincian perbandingan belanja dibayar dimuka per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 31 Perbandingan Rincian Belanja Dibayar Dimuka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Keterangan
114112 Belanja Barang yang Dibayar Dimuka 135.274.000 101.029.000 Sisa Voucher BBM 31
Desember 2018
114112 Belanja Barang yang Dibayar Dimuka (PKSEN) 18.335.000 35.176.666 Sewa Lahan
153.609.000 136.205.666 Jumlah Belanja Dibayar Dimuka
Keterangan :
1. Belanja Barang yang Dibayar Dimuka sebesar Rp135.274.000,00
merupakan sisa pemakaian voucher BBM tahun 2018 yang terdapat
pada satker sebagai berikut :
No Satker Jumlah
1 Kantor Pusat 2.700.000
2 PAIR 2.200.000
3 PDK 4.820.000
4 PKSEN 6.400.000
5 PPIKSN 32.550.000
6 PRFN 6.400.000
7 PRSG 6.300.000
8 PSTA 15.760.000
9 PSTBM 2.550.000
10 PTBBN 6.350.000
11 PTKMR 23.700.000
12 PTLR 7.250.000
13 Pusdiklat 8.944.000
14 STTN 9.350.000
135.274.000 JUMLAH BELANJA DIBAYAR DIMUKA
2. Belanja Barang yang Dibayar Dimuka sebesar Rp18.335.000,00
merupakan sewa lahan yang terdapat pada satker PKSEN dengan rincian
sebagai berikut :
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 54 -
No Lokasi Jumlah
1 Legok, Banten 1,750,000
2 Tempilang Babar 550,000
3 Air Gegas Basel 3,300,000
4 Sungai Liat dan Parit Tiga 2,310,000
5 Tukak Sadai 3,300,000
6 Trangkil, Gebog dan Pecangan 7,125,000
18,335,000 JUMLAH BELANJA DIBAYAR DIMUKA
Piutang Bukan Pajak Rp4.362.560.602,00
C.1.4 Piutang Bukan Pajak
Nilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp4.362.560.602,00 dan Rp3.385.333.470,00.
Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang
atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya.
Piutang bukan pajak pada BATAN terdiri dari Piutang Penerimaan Negara
Bukan Pajak dan Piutang Lainnya. Adapun rincian perbandingan piutang
bukan pajak per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut: Tabel 32
Perbandingan Rincian Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017
115211 Piutang PNBP 3.039.088.704 2.932.777.881
115212 Piutang Lainnya 1.323.471.898 452.555.589
4.362.560.602 3.385.333.470 Jumlah Piutang Bukan Pajak
Rincian piutang bukan pajak per 31 Desember 2018 menurut Jenis Piutang
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 55 -
1. Piutang PNBP Tabel 33
Rincian Piutang PNBP per Satuan Kerja 31 Desember 2018 Akun Uraian Jumlah
Debitur Nilai Piutang Keterangan
115211 Piutang pendapatan jasa 1,228,386,704
PAIR 672,413,333
PRFN 15,750,979
PRSG 230,401,497
PTBBN 267,347,000
PTBGN 11,513,495
PTKMR 28,600,000
PTRR 2,360,400 115211 Piutang pendapatan sewa tanah,
gedung dan bangunan 1,799,282,000
Kantor Pusat 1,799,282,000
115211 Piutang pendapatan uang pendidikan (satker STTN)
11,420,000
STTN 11,420,000
3,039,088,704 Jumlah Piutang PNBP
Adapun mutasi piutang PNBP dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2017 2.932.777.881
Mutasi Tambah: 1.518.852.537
Piutang pendapatan jasa (425289) 1.356.567.663
Piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan (425131) 3.810.000
Piutang pendapatan uang pendidikan (425412) 132.660.000
Piutang pendapatan denda keterlambatan pekerjaan pemerintah (425811) 25.814.874
Mutasi Kurang: (1.412.541.714)
Pembayaran Piutang pendapatan jasa (425289) (1.260.261.714)
Pembayaran Piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan (425131) (26.200.000)
Pembayaran Piutang pendapatan uang pendidikan (425412) (126.080.000)
Saldo per 31 Desember 2018 3.039.088.704 Keterangan:
1. Mutasi tambah Piutang PNBP sebesar Rp1.518.852.537,00, terdiri dari:
− Piutang pendapatan jasa sebesar Rp1.356.567.663,00 terdapat pada
satker PAIR senilai Rp672.413.333,00; PTBBN senilai
Rp282.037.000,00 (jasa pengujian); PTKMR senilai
Rp157.100.000,00 (jasa TLD dan kalibrasi); dan PRSG senilai
Rp245.017.330,00 (jasa iradiasi).
− Piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 56 -
Rp3.810.000,00 terdapat pada satker PTBGN yang merupakan sewa
kantin.
− Piutang pendapatan uang pendidikan sebesar Rp132.660.000,00
terdapat pada satker STTN.
− Piutang pendapatan denda keterlambatan pekerjaan pemerintah
sebesar Rp25.814.874,00 terdapat pada satker PTRR senilai
Rp2.360.400,00 (Pengadaan Monitor Kontaminasi Personil oleh PT.
Mitra Adi Raharja); PRFN senilai Rp15.750.979,00 (pekerjaan PT
Serviam dan PT Mega Buana); dan PTBGN senilai Rp7.703.495,00
(pekerjaan PT. Yakin Makmur)
2. Mutasi kurang Piutang PNBP sebesar Rp1.412.541.714,00, terdiri dari:
− Pembayaran piutang pendapatan jasa sebesar Rp1.260.261.714,00
terdapat pada satker PAIR senilai Rp446.465.000,00, PTBBN senilai
Rp61.400.000, PTKMR senilai Rp139.850.000,00 dan PRSG senilai
Rp612.546.714,00.
− Pembayaran piutang pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan
sebesar Rp26.200.000,00 terdapat pada satker Kantor Pusat senilai
Rp25.000.000,00 dan Pusdiklat senilai Rp1.200.000,00
− Pembayaran piutang pendapatan uang pendidikan sebesar
Rp126.080.000,00 terdapat pada satker STTN.
Informasi Lainnya :
Atas pemanfaatan sebagian tanah BATAN oleh PT.INUKI mulai dari 01
Februai 2017 sampai dengan 31 Desember 2018 terdapat potensi pendapatan
BMN BATAN senilai Rp1.724.311.917,00 dengan rincian pada tabel sebagai
berikut :
Periode Sewa Periode Sewa(Bulan) Nilai Sewa Per Bulan Nilai (Rp)
1 Februari 2017 -31 Desember 2018 11 74.970.083,33 824.670.917
1 Januari 2018 -31 Desember 2018 12 74.970.083,33 899.641.000
1.724.311.917 Jumlah Potensi Pendapatan s.d 31 Desember 2018
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 57 -
2. Piutang Lainnya Tabel 34
Rincian Piutang Lainnya per Satuan Kerja 31 Desember 2018 Akun Satker Nilai Piutang Keterangan
Inspektorat 3,069,001
Kantor Pusat 706,312,218
PAIR 71,041,093
PDK 13,548,716
PKSEN 21,716,763
PPIKSN 52,735,925
PRFN 32,328,019
PRSG 91,427,748
PSMN 2,693,023
PSTA 55,529,573
PSTBM 18,592,611
PSTNT 21,861,643
PTBBN 43,240,505
PTBGN 3,446,127
PTKMR 19,005,623
PTKRN 9,825,025
PTLR 36,510,848
PTRR 24,557,722
Pusdiklat 7,988,935
STTN 88,040,780
1,323,471,898 Jumlah Piutang Lainnya
Potongan tunkin, potongan uang makan dan jaminan
pemeliharaan115212
Adapun mutasi piutang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2017 452.555.589
Reklasifikasi Piutang Lainnya dari Piutang Jangka Pendek Lainnya
7.350.495
Saldo per 31 Desember 2017 setelah ditambah Piutang Jangka Pendek Lainnya 459.906.084
Mutasi Tambah: 1.273.726.260 Piutang Lainnya: pengembalian kelebihan belanja uang makan 209.818.300
Piutang Lainnya: pengembalian kelebihan belanja tunjangan pegawai
332.801.670
Piutang Lainnya: pengembalian perjadin 4.398.000
Piutang Lainnya: kekurangan volume pekerjaan 39.720.690
Piutang Lainnya: Pendapatan Lain-lain 686.987.600
Mutasi Kurang: (410.160.446)
Pembayaran piutang lainnya TAYL di tahun 2018 (402.055.030)
Reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang Lainnya (8.105.416)
Saldo per 31 Desember 2018 1.323.471.898
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 58 -
Keterangan :
− Mutasi tambah piutang pengembalian perjalanan dinas sebesar
Rp4.398.000,00 akibat dari pemahalan harga tiket perjalanan dinas
pada satker Kantor Pusat.
− Mutasi tambah piutang kekurangan volume pekerjaan sebesar
Rp39.720.690,00 merupakan Kekurangan Volume Hasil Pekerjaan
Revitalisasi Gedung STTN senilai Rp17.986.212,00 dan Konstruksi
Dormitory STTN senilai Rp15.703.586,00 serta Kekurangan Volume
Hasil Pekerjaan Revitalisasi Gedung 90 satker PPIKSN senilai
Rp6.030.892,00.
− Mutasi tambah berupa piutang pendapatan lain-lain sebesar
Rp686.987.600,00 merupakan piutang atas jaminan pelaksanaan yang
terdapat pada satker Kantor Pusat senilai Rp620.932.600,00 dan
PRSG senilai Rp63.250.000,00 serta double realisasi atas pembelian
alat di satker PRFN senilai Rp2.805.000,00.
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih-Piutang Bukan
Pajak
(Rp1.812.098.394,00)
C.1.5 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
(Rp1.812.098.394,00) dan (Rp1.807.212.254,00). Penyisihan piutang tidak
tertagih-piutang bukan pajak adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas
piutang masing-masing debitur.
Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-piutang bukan pajak berdasarkan
kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 59 -
Tabel 35 Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
31 Desember 2018
Kualitas Piutang Nilai Piutang Bukan Pajak % Penyisihan Nilai Penyisihan di
SAIBA
Piutang PNBP: 3.039.088.704 1.805.481.034
Lancar 1.239.806.704 0,50% 6.199.034
PAIR 672.413.333 0,50% 3.362.067
PRFN 15.750.979 0,50% 78.755
PRSG 230.401.497 0,50% 1.152.008
PTBBN 267.347.000 0,50% 1.336.735
PTBGN 11.513.495 0,50% 57.567
PTKMR 28.600.000 0,50% 143.000
PTRR 2.360.400 0,50% 11.802
STTN 11.420.000 0,50% 57.100
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet 1.799.282.000 100% 1.799.282.000
Kantor Pusat 1.799.282.000 100% 1.799.282.000
Piutang Lainnya: 1.323.471.898 6.617.360
Lancar 1.323.471.898 0,50% 6.617.360
Inspektorat 3.069.001 0,50% 15.345
Kantor Pusat 706.312.218 0,50% 3.531.561
PAIR 71.041.093 0,50% 355.205
PDK 13.548.716 0,50% 67.744
PKSEN 21.716.763 0,50% 108.584
PPIKSN 52.735.925 0,50% 263.679
PRFN 32.328.019 0,50% 161.640
PRSG 91.427.748 0,50% 457.139
PSMN 2.693.023 0,50% 13.465
PSTA 55.529.573 0,50% 277.648
PSTBM 18.592.611 0,50% 92.963
PSTNT 21.861.643 0,50% 109.308
PTBBN 43.240.505 0,50% 216.203
PTBGN 3.446.127 0,50% 17.231
PTKMR 19.005.623 0,50% 95.028
PTKRN 9.825.025 0,50% 49.125
PTLR 36.510.848 0,50% 182.554
PTRR 24.557.722 0,50% 122.789
Pusdiklat 7.988.935 0,50% 39.945
STTN 88.040.780 0,50% 440.204
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
1.812.098.394 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-
Piutang Bukan Pajak
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 60 -
Keterangan:
1. Penyisihan piutang bukan pajak berkualitas lancar sebesar
Rp12.816.393,00 terdiri dari penyisihan piutang tidak tertagih-piutang
PNBP sebesar Rp6.199.034,00, dan penyisihan piutang tidak tertagih-
piutang lainnya sebesar Rp6.617.359,00.
2. Penyisihan piutang bukan pajak berkualitas macet sebesar
Rp1.799.282.000,00, merupakan sewa tanah yang berlokasi di Kawasan
Nuklir Serpong oleh PT INUKI (Persero), dikategorikan macet
berdasarkan Surat Penagihan Ketiga Nomor B-6510/BATAN/UM/PL 02
01/06/2016 tanggal 23 Juni 2016. Piutang tersebut beralih pengurusannya
kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sesuai surat Nomor
SP3N-01/PUPNC.10.02/2018 tanggal 10 Januari 2018.
Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR Rp21.136.000,00
C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Nilai Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp21.136.000,00 dan Rp89.052.000,00. Bagian lancar
tagihan TP/TGR merupakan tagihan TP/TGR yang akan jatuh tempo dalam
12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.
Rincian perbandingan bagian lancar tagihan TP/TGR per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 36
Perbandingan Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Jenis Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Bagian Lancar Tagihan TGR yang dikelola BATAN 21.136.000 89.052.000
Bagian Lancar Tagihan TGR yang dikelola KPKNL - -
Jumlah Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 21.136.000 89.052.000 Keterangan:
Piutang Tagihan TP/TGR yang diserahkan penagihannya kepada Panitera
Urusan Piutang Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, karena
berkualitas macet, maka nilai piutang tersebut tetap disajikan sebagai piutang
jangka panjang dan tidak direklasifikasi menjadi aset lancar.
Adapun rincian bagian lancar tagihan TP/TGR menurut nama Debitur per
31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Pendukung Laporan Keuangan
ini.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 61 -
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih-Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
(Rp105.680,00)
C.1.7 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp105.680,00) dan (Rp445.260,00).
Penyisihan piutang tidak tertagih-bagian lancar tagihan TP/TGR adalah
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang
ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur.
Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-bagian lancar tagihan TP/TGR
berdasarkan kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut: Tabel 37
Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018
Kualitas Piutang Nilai Bagian Lancar Tagihan TP/TGR % Penyisihan Nilai Penyisihan di
SAIBA
Lancar 21.136.000 0,5% 105.680
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
105.680 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-
Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
Persediaan Rp66.781.667.698,00
C.1.8. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp66.781.667.698,00 dan Rp60.036.135.675,00. Persediaan
adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang
diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional, dan/atau
untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian persediaan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 62 -
Tabel 38 Rincian Persediaan 31 Desember 2018
Akun Uraian Saldo Awal (31 Desember 2017) Mutasi Saldo Akhir
(31 Desember 2018)
117111
Barang Konsumsi (Alat tulis kantor, kertas dan cover, bahan cetak, bahan komputer, alat listrik, perlengkapan dinas dan alat/bahan untuk kegiatan kantor lainnya)
4,388,964,554 461,763,454 4,850,728,008
117113Bahan Untuk Pemeliharaan (Bahan/alat rumah tangga, bahan pembersih, dan perabot kantor lainnya)
406,428,785 110,807,624 517,236,409
117114
Suku Cadang (alat angkutan, alat besar, alat kedokteran, alat laboratorium, alat studio dan kommunikasi, alat pertanian, alat bengkel dan suku cadang lainnya)
16,211,111,538 (89,807,239) 16,121,304,299
117121 Pita Cukai, Materai dan Leges - 450,000 450,000
117122 Tanah Bangunan untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat 268,417,000 2,216,179,500 2,484,596,500
117123 Hewan dan Tanaman untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat - - -
117124 Peralatan dan Mesin untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat 1,048,082,000 (535,478,000) 512,604,000
117128 Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat 266,369,375 190,554,050 456,923,425
117131
Bahan Baku (bahan bangunan/konstruksi, bahan kimia, bahan bakar dan pelumas, bahan baku, bahan kimia nuklir dan bahan lainnya)
35,452,128,905 4,114,113,991 39,566,242,896
117199Persediaan Lainnya (Obat, komponen peralatan, pipa air besi tuang, pipa plastik pvc, komponen bekas dan pipa bekas)
1,994,633,518 276,948,643 2,271,582,161
60,036,135,675 6,745,532,023 66,781,667,698 Jumlah Persediaan Adapun rincian persediaan per satker menurut aplikasi SIMAK-BMN adalah
sebagai berikut:
No. Satuan Kerja 31 Desember 2018 31 Desember 2017
1 Inspektorat 48,530,000 35,935,800
2 Kantor Pusat 4,113,540,867 4,113,540,867
3 PAIR 4,204,382,518 1,509,851,252
4 PDK 708,290,389 1,019,652,375
5 PKSEN 334,740,621 303,545,840
6 PPIKSN 464,799,630 542,892,725
7 PRFN 408,208,882 413,923,246
8 PRSG 34,566,602,401 27,801,802,058
9 PSMN 18,509,045 14,831,025
10 PSTA 1,480,268,333 2,258,594,815
11 PSTBM 92,050,489 385,677,905
12 PSTNT 88,604,210 103,933,840
13 PTBBN 13,547,078,930 14,981,990,068
14 PTBGN 488,391,100 546,174,170
15 PTKMR 1,070,956,635 1,274,063,754
16 PTKRN 118,301,829 96,253,890
17 PTLR 1,542,696,819 1,493,276,103
18 PTRR 2,502,774,370 1,620,793,428
19 Pusdiklat 617,820,780 747,006,532
20 STTN 365,119,850 40,157,625
66,781,667,698 59,303,897,318 Jumlah
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 63 -
Informasi Lainnya:
a. Tanah Bangunan untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat senilai
Rp2.484.596.500,00 merupakan rencana hibah keluar satker PAIR yang
belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah Kabupaten Musirawas,
Kabupaten Klaten dan Kabupaten Polewali Mandar.
b. Peralatan dan Mesin untuk Dijual atau Diserahkan kepada Masyarakat
senilai Rp512.604.000,00 merupakan hibah keluar satker PAIR senilai
Rp453.146.000,00 dan Kantor Pusat senilai Rp59.458.000,00.
c. Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat senilai
Rp456.923.425,00 merupakan pembelian satker PDK untuk diserahkan
kepada Pemerintah Kabupaten Kudus dan Pemerintah Daerah Bangka
Belitung.
d. Pada tahun 2018 terdapat koreksi persediaan berdasarkan hasil audit BPK
yang telah ditindaklanjuti dengan rincian:
− Koreksi atas selisih stock opname Erbium Oxide Aldrich 20, 3239, 25
gram berkurang 4 botol senilai Rp104.800.000,00 pada satker
PTBBN
− Koreksi atas selisih stock opname solar berlebih 634 liter senilai
Rp10.176.968,00 pada satker PRSG.
e. Terdapat persediaan yang dikuasai oleh pihak ketiga (Universitas
Hasanudin, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, RSUD Ulin,
RSUD Kendal) dan masih tercatat dalam LK BATAN satker KP sebesar
Rp3.344.656.400,00.
Penjelasan kenaikan belanja persediaan di LRA tidak sama dengan nilai
persediaan disajikan dalam Laporan Keuangan Tingkat Satuan Kerja.
Aset Tetap
Rp2.664.626.270.771,00
C.2 Aset Tetap
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp2.664.626.270.771,00 dan Rp2.760.979.798.854,00 yang
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Saldo aset tetap pada neraca E-Rekon&LK tidak sama dengan saldo aset tetap
neraca SIMAK BMN karena pada neraca E-Rekon&LK tidak mengakui nilai
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 64 -
hasil revaluasi BMN tahun 2017-2018. Hal tersebut dikarenakan hasil dari
revaluasi tidak dapat diterima seluruhnya oleh BPK. Sebagai informasi pada
bulan Oktober Tahun 2018, BPK telah melaksanakan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu atas laporan penilaian kembali barang milik Negara tahun 2017-
2018 untuk menilai dan memberikan kesimpulan atas kesesuaian inventarisasi
dan penilaian kembali BMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
dan/atau praktek berterima umum. Hasil pemeriksaan BPK berdasarkan LHP
No.119/LHP/XV/12/2018 tanggal 31 Desember 2018 menyimpulkan bahwa
BPK tidak menerima hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018. Atas hasil
pemeriksaan tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan untuk tidak
menyajikan hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018 pada
LKPP/LKKL/LKBUN tahun 2018 unaudited sesuai dengan surat Direktur
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan No.S-182/PB/2019 tanggal 11
Februari 2019 tentang petunjuk teknis koreksi pencatatan hasil penilaian
kembali BMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan
kementerian/lembaga 2018.
Tanah
Rp1.782.773.318.225,00
C.2.1 Tanah
Nilai aset tetap berupa Tanah yang dimiliki BATAN per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp1.782.773.318.225,00 dan Rp1.782.773.318.225,00.
Rincian tanah per Satker adalah sebagai berikut:
Tabel 39 Rincian Tanah per Satker 31 Desember 2018
No. Satker 31 Desember 2018 31 Desember 2017
1 KANTOR PUSAT 9,308,576,414,000 9,308,576,414,000
2 PAIR 2,612,297,823,000 2,612,297,823,000
3 PKSEN - 3,589,524,000
4 PSTA 1,048,500,117,000 1,048,501,323,000
5 PSTNT 27,224,260,000 27,224,260,000
6 PTBGN 746,242,617,000 746,242,617,000
7 STTN 3,589,524,000 -
8 SATKONS (11,963,657,436,775) (11,963,658,642,775)
1,782,773,318,225 1,782,773,318,225 JUMLAH
Terdapat selisih nilai satkons antara 31 Desember 2017 dengan 31 Desember
2018 sebesar Rp1.206.000 yang merupakan koreksi nilai Inventarisasi dan
Penilaian Kembali tanah pada satker PSTA di tahun 2018 sesuai dengan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 65 -
koreksi LHIP-33REV.250/WKN.09/KNL.06/2018 tanggal 28 Desember 2018.
Adapun mutasi aset tetap berupa tanah adalah sebagai berikut:
I. Saldo per 31 Desember 2017 1,782,773,318,225
II. Mutasi tambah 3,589,524,000
Transfer Masuk 3,589,524,000
III. Mutasi kurang (3,589,524,000)
Transfer Keluar (3,589,524,000)
IV. Saldo per 31 Desember 2018 1,782,773,318,225
Penjelasan mutasi :
Mutasi tambah:
• Sebesar Rp3.589.524.000,00 pada satker STTN yang merupakan transfer
masuk tanah ke STTN dalam rangka peningkatan akreditasi STTN
sebagaimana yang dipersyaratkan besaran luasan tanah.
Mutasi kurang:
• Sebesar Rp3.589.524.000,00 merupakan transfer keluar tanah satker
PKSEN.
Semua aset berupa tanah yang dimiliki oleh BATAN dalam kondisi baik dan
tidak ada tanah yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional
pemerintahan, namun terdapat permasalahan pada aset tanah yang dikuasai
oleh pihak ke tiga dengan rincian sebagai berikut:
No. Permasalahan Tanah Kuantitas (bidang/m2) Nilai (Rp)
1 Sengketa 1,171 170,006,111,000
2 Sengketa 1,000 5,928,000,000
2,171 175,934,111,000 Jumlah
Informasi Lainnya: 1. Kantor Pusat BATAN memiliki tanah yang terdapat di Jalan Jenderal
Sudirman, Jakarta Selatan seluas 1.171 m² sebesar Rp170.006.111,00
berstatus sengketa (dikuasai pihak ketiga). Untuk menyelamatkan aset
pemerintah/negara dan agar legalitasnya pasti, maka Kantor Pusat BATAN
mengirimkan Surat Dinas kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Selatan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 66 -
Pertanahan Nasional (ATR/BPN) , yang beralamat di Jalan H. Alwi Nomor
99 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan
Nomor B-3654/BATAN/UM/PL 0301/04/2015 tanggal 15 April 2015
perihal Aset BMN Berupa Tanah Yang Tidak Dikuasai.
Kantor Pusat BATAN telah menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan
pihak terkait Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Keuangan RI c.q
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, hal ini dibuktikan dengan surat
BATAN kepada Kementerian ATR/BPN melalui Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Selatan terkait dengan aset yang tidak dikuasai pada
tanggal 15 April 2015 (Nomor B-3654/BATAN/UM/PL 0301/04/2015),
dan tanggal 12 Februari 2016 (Nomor B-1669/BATAN/UM/PL
0301/02/2016), namun tidak mendapat jawaban.
Kemudian melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) pada tanggal 2 Februari 2017, dan Kantor Pusat BATAN
diminta untuk mengirimkan surat kembali kepada Sekretaris Jenderal
Kementerian ATR/BPN yang ditembuskan kepada DJKN melalui surat
Nomor B-1588/BATAN/UM/PL 03 01/02/2017 tanggal 10 Februari 2017.
Surat tersebut dijawab oleh Kementerian ATR/BPN melalui Kepala Kantor
Pertanahan Administrasi Jakarta Selatan Nomor 421/6.31.74.300/II/2017
tanggal 20 Februari 2017 yang isinya adalah Kantor Pusat BATAN dapat
mengajukan permohonan pengukuran dengan melengkapi persyaratan:
a. Asli Kartu Identitas Barang (KIB);
b. Asli Pernyataan Aset dan Surat Penguasaan Fisik;
c. Pernyataan Tidak Sengketa;
d. Kwitansi dan atau;
e. Bukti perolehan lainnya
Berdasarkan hal tersebut Kantor Pusat BATAN telah melakukan upaya-
upaya tindak lanjut atas temuan BPK lalu terkait dengan penyelamatan aset
Negara berupa tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta
Selatan.
Saat pemeriksaan BPK, BATAN sedang menyiapkan dokumen-dokumen
persyaratan yang diminta BPN tersebut sehingga belum dapat disajikan.
Ada beberapa kesulitan dalam pemenuhan dokumen-dokumen tersebut,
dikarenakan lahan tersebut telah bersertifikat dan dalam penguasaan pihak
lain, hal ini juga kesulitan BATAN dalam pemantauan/penelitian lapangan.
BATAN telah melakukan koordinasi dengan BPN Kantor Pertanahan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 67 -
Administrasi Jakarta Selatan terkait pemenuhan persyaratan tersebut.
Langkah yang akan dilakukan BATAN adalah:
• Mengupayakan proses sertifikat tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal
Sudirman, Jakarta Selatan diawali dengan pendaftaran permohononan
pengukuran tanah ke BPN sesuai koordinasi dengan BPN.
• Melakukan kajian hukum terkait dengan status tanah yang berlokasi di
Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Pada awal tahun 2019, Kantor Pusat BATAN memiliki rencana akan
melakukan koordinasi dengan Sekretaris Negara dan Kementerian
Keuangan untuk menelusuri dokumen legal kepemilikan, kondisi saat ini
Kantor Pusat BATAN hanya memiliki foto kopi dokumen seperti risalah
ganti rugi, surat jawatan gedung-gedung negara.
2. Terdapat gugatan oleh warga sekitar terhadap sebagian tanah di Perumahan
Puspiptek, Tangerang Selatan dengan KIB No. 3 seluas ± 1.000 m² sebesar
Rp5.928.000.000,00. Saat ini masih dilakukan upaya penyelesaian perkara
oleh Biro Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama.
3. Terdapat tanah dan bangunan rumah dinas yang digunakan untuk TK oleh
Yayasan Bhakti Atomita. KPKNL Jakarta I sudah mengeluarkan
persetujuan sewa tetapi pihak Yayasan Bhakti Atomita tidak sanggup untuk
membayar dan direncanakan akan menutup TK tersebut di pertengahan
tahun 2019.
4. Persetujuan sewa tanah seluas 23.008,87 m² yang dimanfaatkan oleh
PT Industri Nukir Indonesia (PT INUKI) d.h PT Batan Teknologi dari
Kementerian Keuangan terbit pada tanggal 3 Februari 2014 Nomor
S-18/MK.6/2014 tentang Persetujuan Sewa atas Barang Milik Negara
Berupa Sebagian Tanah pada Badan Tenaga Nuklir Nasional. Kantor Pusat
BATAN sudah mengirimkan surat dengan Nomor 3869/PL 02 01/IV/2014
tanggal 10 April 2014 perihal Pemberitahuan tentang Sewa Nilai Tanah
BATAN di Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan.
PT INUKI (Persero) melalui surat Nomor 1263/INI.3/V/2014 tanggal
16 Mei 2014 mengajukan permohonan keberatan nilai sewa kepada
BATAN. Kantor Pusat BATAN meneruskan keberatan tersebut kepada
Pengelola BMN melalui surat Nomor 07037/PL 02 01/VI/2014 tanggal 19
Juni 2014. Pengelola BMN sesuai dengan surat Nomor S-2486/KN.5/2014
tanggal 3 Oktober 2014 tentang Keberatan Nilai Sewa BMN BATAN oleh
PT INUKI (Persero) menyatakan bahwa nilai sewa tanah seluas
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 68 -
23.008,87 m² tidak dapat ditinjau ulang.
Kantor Pusat BATAN sudah menerbitkan SK Kepala BATAN Nomor
32/KA/II/2015 tanggal 11 Februari 2015 tentang Penetapan Sewa Barang
Milik Negara Berupa Sebagian Tanah di Kawasan Nuklir Serpong Antara
Badan Tenaga Nuklir Nasional dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero)
Tahun 2015.
Kantor Pusat BATAN sudah mengundang PT INUKI (Persero) untuk
melaksanakan pembahasan perjanjian sewa menyewa dengan surat Nomor
2405/UM.1.2/PL 02 01/08/2015 tanggal 24 Agustus 2015, dan telah
disepakati konsep perjanjian sewa tersebut. Namun sampai dengan bulan
November 2015 PT INUKI (Persero) belum menandatangani perjanjian
tersebut dan BATAN sudah mengirimkan surat kepada Direktur Utama
PT INUKI (Persero) dengan Nomor B-11313/KA/PL 02 01/11/2015
tanggal 19 November 2015 perihal Penandatanganan Perjanjian Sewa
Tanah. PT INUKI (Persero) belum menandatangani perjanjian sewa
tersebut dikarenakan keberatan jika harus membayar sewa 2 tahun
sekaligus.
Kantor Pusat BATAN telah melayangkan surat penagihan sebanyak 3 (tiga)
kali kepada Direktur Utama PT INUKI (Persero) dengan tembusan Menteri
BUMN, DJKN, Dewan Komisaris PT INUKI (Persero) yang meminta agar
PT INUKI (Persero) untuk membayar biaya sewa untuk tahun 2014 dan
2015 dengan total sebesar Rp1.799.282.000,00 melalui penyetoran ke Kas
Negara paling lambat 1 (satu) bulan setelah surat penagihan dikirimkan.
1. Surat Pertama B-2591/BATAN/UM/PL0201/03/2016 tanggal 7 Maret
2016 tentang Penagihan Sewa BMN Berupa Pemanfaatan Sebagian
Tanah Negara.
2. Surat Kedua B-5211/BATAN/UM/PL0201/05/2015 tanggal 17 Mei
2016 tentang Penagihan Kedua atas Sewa BMN Berupa Pemanfaatan
Sebagian Tanah Negara.
3. Surat Ketiga B-6510/BATAN/UM/PL0201/06/2016 tanggal 23 Juni
2016 tentang Penagihan ketiga (terakhir) atas Sewa BMN Berupa
Pemanfaatan Sebagian Tanah Negara.
Kemudian sesuai rekomendasi dari hasil pemeriksaan BPK RI tahun 2017,
telah dilakukan pertemuan tripartid antara BATAN, PT INUKI (Persero)
dan DJKN Kementerian Keuangan untuk membahas solusi penyelesaian
piutang tersebut yang diselenggarakan pada tanggal 8 Mei 2017 pukul
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 69 -
09.00 WIB di Ruang Rapat Direktorat BMN DJKN, Gedung Syafrudin
Prawiranegara Lantai 11 Utara, Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta
Pusat, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:
a. BATAN agar menjelaskan secara lebih rinci dan memadai atas piutang
sewa kepada PT INUKI (Persero) yang telah dilaporkan dalam Laporan
Keuangan BATAN Tahun 2016 dan juga dalam Laporan Keuangan
Semester I 2017.
b. PT INUKI (Persero) pada prinsipnya akan tunduk pada ketentuan
pemanfaatan BMN terkait BMN berupa tanah yang saat ini sedang
dimanfaatkan oleh PT INUKI (Persero) di Kawasan Nuklir BATAN
Serpong.
c. PT INUKI (Persero) akan menyampaikan kajian dan proyeksi keuangan
kepada DJKN serta data/dokumen terkait penugasan PT INUKI
(Persero) dalam pengembangan industri nuklir di Indonesia sebagai
tambahan informasi untuk dipertimbangkan dalam penentuan
mekanisme penggunaan/pemanfaatan tanah BATAN dan juga kebijakan
penyelesaian sewa PT INUKI (Persero) yang telah ditetapkan oleh
BATAN berdasarkan persetujuan Pengelola Barang.
d. Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain (PNKNL)
DJKN mempertimbangkan bahwa karena tidak pernah ada dokumen
perjanjian sewa yang mengikat kedua belah pihak, maka dasar
pengakuan piutang dinilai belum memadai sehingga piutang belum
dapat dipertimbangkan untuk diserahkan pengurusannya kepada panitia
cabang piutang. Namun demikian, Direktorat PNKNL akan membantu
mengkaji kembali pemenuhan dasar hukum pengakuan piutang BATAN
kepada PT INUKI (Persero) sehingga penyelesaiannya dapat
dipertimbangkan untuk diserahkan kepada panitia cabang piutang.
e. PT INUKI (Persero) akan menyampaikan data/dokumen pendukung dan
kajian sebagaimana dimaksud pada huruf (c) di atas paling lambat
1 (satu) minggu setelah pelaksanaan rapat ini.
f. Direktorat penilaian menyampaikan bahwa penilaian yang dilakukan
adalah untuk mendapatkan nilai wajar properti dan nilai wajar sewa,
sesuai dengan permintaan dari pemohon penilaian.
Hasil dari pertemuan triparit antara Kementerian Keuangan (DJKN),
BATAN dan PT INUKI (Persero), maka Kementerian Keuangan
mengirimkan surat kepada BATAN dan PT INUKI (Persero) dengan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 70 -
Nomor S-260/KN.2/2017 tanggal 31 Oktober 2017 perihal Penyelesaian
Pemanfaatan Tanah BATAN oleh PT INUKI (Persero) dengan isi sebagai
berikut:
a. Sesuai dengan PMK Nomor 57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Sewa BMN bahwa Menteri Keuangan dapat menetapkan
besaran faktor penyesuai sewa dalam persentase tertentu untuk
BUMN/pihak lainnya yang mendapat penugasan pemerintah atau yang
melaksanakan kebijakan pemerintah atau industri strategis sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. Mempertimbangkan bahwa PT INUKI (Persero) adalah BUMN/pihak
ketiga, maka atas pemanfaatan BMN dimaksud dikenakan sewa
sepanjang pemanfaatan BMN tersebut bukan dalam rangka penugasan
guna penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L dalam hal ini BATAN;
c. BATAN diharapkan dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Dalam penyelesaian piutang sewa dapat berkoordinasi dengan Panitia
Cabang Urusan Piutang Negara terkait mekanisme penyerahan
piutang negara yang berasal dari pemanfaatan BMN sesuai dengan
ketentuan di bidang pengelolaan piutang Negara;
• Berkoordinasi dengan PT INUKI (Persero) terkait kemungkinan
penetapan besaran faktor penyesuai sewa;
• Melakukan pengawasan dana pengendalian sebagaimana PMK
Nomor 244/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara.
Pada tanggal 20 Desember 2017 Kantor Pusat BATAN telah mengirimkan
surat kepada Kementerian Keuangan u.p Panitera Urusan Piutang Negara
(PUPN) dengan surat Nomor B-12645/BATAN/UM.3/KU 06/12/2017
perihal Penyerahan Piutang Negara. Lebih lanjut PUPN telah menjawab
surat tersebut pada tanggal 10 Januari 2018 melalui surat Nomor SP3N-
01/PUPNC.10.02/2018 perihal Penerimaan Pengurusan Piutang Negara.
Kemudian Kantor Pusat BATAN berencana menagihkan piutang sewa PT
INUKI untuk tahun 2017 s.d 2018, namun sampai dengan saat ini masih
terkendala dalam hal proses permintaan dokumen. BATAN telah mengirimkan
surat ke PT INUKI (Persero) dengan Nomor B-13986/UM/PL 02 01/12/2018
tanggal 21 Desember 2018 dengan perihal Permintaan Kelengkapan Surat
Terkait Pemanfaatan BMN Berupa Tanah. Sampai dengan laporan ini dibuat
belum ada tanggapan apapun dari PT INUKI (Persero). Selain itu Direktorat
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 71 -
Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan masih menunggu dokumen
pendukung atau kajian yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
mekanisme penyelesaian pembayaran piutang PT INUKI (Persero). Sebagai
tambahan informasi sampai dengan 31 Desember 2018 masih memanfaatkan
sebagian tanah BATAN untuk kegiatan operasional PT.INUKI.
Rincian aset tetap tanah per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran
Laporan BMN ini.
Peralatan dan Mesin
Rp1.013.923.992.497,00
C.2.2 Peralatan dan Mesin
Nilai aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah Rp1.013.923.992.497,00 dan
Rp876.178.559.164,00.
31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)
1.013.923.992.497 876.178.559.164 15,72 137.745.433.333
Adapun mutasi aset tetap berupa Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:
I. Saldo per 31 Desember 2017 876,178,559,164
II. Mutasi tambah 239,916,374,172 Saldo Awal 85,542,356 Pembelian 163,655,431,207 Transfer Masuk 22,484,088,997 Hibah Masuk 1,254,969,956 Penyelesaian melalui KDP 41,342,362,548 Reklasifikasi Masuk 3,148,588,897 Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 376,930,180 Pengembangan nilai aset 4,856,105,182 Pengembangan melalui KDP 2,708,731,849 Hasil Perolehan Normalisasi 3,623,000
III. Mutasi kurang (102,170,940,839) Koreksi Pencatatan Nilai/ kuantitas (205,071,778) Transaksi Normalisasi (4,175,356) Transfer Keluar (21,725,578,497) Hibah Keluar (1,711,136,477) Reklasifikasi Keluar (72,399,854,253) Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (33,828,230) Penghentian aset (6,091,296,248)
IV. Saldo per 31 Desember 2018 1,013,923,992,497
Akumulasi penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (595,864,147,550)
Nilai buku per 31 Desember 2018 418,059,844,947
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 72 -
Penjelasan Mutasi:
1. Mutasi Tambah
a. Saldo Awal
No. Satker Nilai
1 KP 552.356
2 PSTBM 64.790.000
3 PSTA 20.200.000
85.542.356 JUMLAH
Saldo Awal terdapat pada satker:
• Kantor Pusat senilai Rp552.356,00 berupa Kamera Adaptor karena
untuk melakukan Normalisasi barang tersebut yang sebelumnya tidak
pernah diinput di Aplikasi SIMAK BMN namun muncul nilai
penyusutan setelah dilakukan update Aplikasi.
• PSTBM senilai Rp64.790.000,00 berupa Batteray Charge dan Spot
Welding Machine karena ditemukan pembelian pada tahun anggaran
yang lalu.
• PSTA senilai Rp20.200.000,00 berupa Papan Pengumuman karena
ditemukan pembelian pada tahun anggaran yang lalu.
b. Pembelian
No. Satker Nilai
1 INSPEKTORAT 223,570,000
2 KANTOR PUSAT 2,232,120,962
3 PAIR 33,075,217,453
4 PDK 1,239,666,500
5 PKSEN 5,105,754,070
6 PPIKSN 2,004,384,205
7 PRFN 6,475,505,265
8 PRSG 50,449,935,800
9 PSMN 2,979,236,696
10 PSTA 2,045,062,247
11 PSTBM 4,403,849,570
12 PSTNT 5,082,817,217
13 PTBBN 2,371,317,420
14 PTBGN 4,289,760,695
15 PTKMR 1,611,208,820
16 PTKRN 2,239,615,062
17 PTLR 2,547,378,697
18 PTRR 10,449,008,128
19 PUSDIKLAT 800,907,100
20 STTN 24,010,408,000
163,636,723,907 JUMLAH
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 73 -
c. Transfer Masuk
No. Satker Nilai
1 KANTOR PUSAT 62,154,000
2 PAIR 5,934,627,967
3 PKSEN 15,634,850
4 PPIKSN 7,740,800,843
5 PRFN 758,510,500
6 PRSG 117,583,200
7 PSTA 29,070,670
8 PSTBM 37,099,200
9 PSTNT 1,075,800
10 PTBBN 33,487,500
11 PTBGN 31,969,000
12 PTKMR 106,735,000
13 PTKRN 5,950,000
14 PTLR 1,976,590,000
15 PTRR 98,890,000
16 STTN 5,533,910,467
22,484,088,997 JUMLAH
Transfer Masuk terdapat pada satker:
• PAIR senilai Rp5.934.627.967,00 yang diperoleh dari PRFN
• PTBGN senilai Rp31.969.000,00 yang diperoleh dari PKSEN berupa
2 buah Komputer Unit dan 1 buah Peralatan Komputer.
• Kantor Pusat senilai Rp62.154.000,00 berupa Komputer Unit yang
diperoleh dari PAIR 3 buah, PKSEN 1 buah dan PTKRN 1 buah.
• PTKMR senilai Rp106.735.000,00 yang diperoleh dari PKSEN
senilai Rp12.685.000,00 berupa 2 buah alat rumah tangga, 1 buah
Komputer Unit, 1 buah Peralatan Komputer dan PSTA senilai
Rp94.050.000,00 berupa 1 buah alat proteksi radiasi/proteksi
lingkungan
• PPIKSN senilai Rp7.740.800.843 yang diperoleh dari PTLR senilai
Rp14.993.000,00 berupa 1 buah Komputer Unit, PRSG senilai
Rp7.710.706.700,00 berupa 1 Alat Kantor, 2 Alat Studio, 15 Alat
Komunikasi, 2 unit Alat Laboratorium, 84 Peralatan Komputer,
PRFN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 Komputer Unit, 1 Peralatan
Komputer.
• PRSG senilai Rp117.583.200,00 yang diperoleh dari PPIKSN berupa
1 unit alat besar darat senilai Rp102.780.000,00 dan 1 buah
Komputer Unit senilai Rp14.803.200,00.
• PTBBN senilai Rp33.487.500,00 yang diperoleh dari PTBGN berupa
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 74 -
1 buah Komputer Unit senilai Rp19.162.000, dari PTLR berupa 1
buah External/Portable Hardisk senilai Rp940.500,00 dan 1 buah
Komputer Unit senilai Rp13.385.000,00.
• PSTBM senilai Rp37.099.200,00 yang diperoleh dari PTBBN berupa
1 buah Tablet PC senilai Rp12.349.200,00 dan 1 buah Komputer
Unit senilai Rp24.750.000,00.
• PRFN senilai Rp758.510.500,00 yang diperoleh dari BAPETEN
berupa 1 buah alat deteksi.
• PTLR senilai Rp1.976.590.000,00 yang diperoleh dari PRSG berupa
1 buah Alat Besar Darat, 1 buah Unit Alat Laboratorium , 1 buah
Unit Peralatan Proses/Produksi
• PTKRN senilai Rp5.950.000,00 yang diperoleh dari PKSEN berupa
1 buah Komputer Unit
• PKSEN senilai Rp15.634.850,00 yang diperoleh dari PTKRN berupa
1 buah Komputer Unit
• PSTNT senilai Rp1.075.800,00 yang diperoleh dari PTKRN berupa 1
buah External.
• PSTA senilai Rp29.070.670,00 yang diperoleh dari PTKRN senilai
Rp14.610.670,00 berupa 1 buah Komputer Unit senilai
Rp13.632.000,00 dan 1 buah External senilai Rp978.670,00, STTN
senilai Rp14.460.000,00 berupa 1 Komputer Unit.
• STTN senilai Rp5.533.910.467,00 yang diperoleh dari PKSEN
senilai Rp5.363.890.490,00 berupa 2 unit Alat Bantu, 7 unit Alat
Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel Bermesin, 4 buah
Alat Bengkel Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur, 54 buah Alat
Kantor, 83 buah Alat Rumah Tangga, 5 buah Alat Studio, 4 buah
Alat Komunikasi, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 13 buah Alat
Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Laboratorium
Hydrodinamica, 15 buah Komputer Unit, 18 buah Peralatan
Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi Topografi, 1 buah Unit Peralatan
Proses/Produksi, PSTA senilai Rp170.019.977,00 berupa 69 buah
Alat Bengkel Bermesin, 30 buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 1
buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor, 107 buah Alat Rumah
Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 5
buah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11 buah Alat
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 75 -
Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat Laboratorium
Lingkungan Hidup, 4 buah Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi
& Instrumentasi, 6 buah Unit Peralatan Proses/Produksi.
d. Hibah Masuk
No. Satker Nilai
1 PAIR 191.682.505
2 PSTBM 386.417.657
3 PTRR 599.098.454
4 PSTNT 77.771.340
1.254.969.956 JUMLAH
Hibah Masuk senilai senilai Rp1.254.969.956,00 terdapat pada satker :
• PAIR Rp191.682.505,00 berupa 1 buah Fluorimeter.
• PSTBM senilai Rp386.417.657,00 berupa 4 buah Alat Bengkel
Bermesin, 1 buah Unit Alat Laboratorium, 1 buah Alat Kantor,
3 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah
Persenjataan Non Senjata Api, 3 buah Peralatan Komputer.
• PTRR senilai Rp599.098.454,00 berupa 1 buah Multi Channel
Analyzer.
• PSTNT senilai Rp77.771.340,00 berupa 1 buah Unit Alat
Laboratorium.
e. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP
No. Satker Nilai
1 PAIR 8,109,050,900
2 PRSG 10,644,500,000
3 PSTA 463,738,300
4 PSTBM 4,388,812,800
5 PTBBN 3,388,860,000
6 PTBGN 3,903,514,920
7 PTKMR 2,764,896,380
8 PTKRN 8,060,921
9 PTLR 764,099,700
10 PUSDIKLAT 188,100,000
11 STTN 6,718,728,627
41,342,362,548 JUMLAH
Penyelesaian pembangunan dengan KDP terdapat pada satker:
• PAIR senilai Rp8.109.050.900,00 berupa 1 buah Alat Ukur, 1 buah
Alat Pengolahan, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 1 buah Unit Alat
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 76 -
Laboratorium Kimia Nuklir, 1 buah Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika
• PTBGN senilai Rp3.903.514.920,00 berupa 1 buah Alat Ukur, 1
buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup dan 1 buah Alat
Eksplorasi Geofisika.
• PTKMR senilai Rp2.764.896.380,00 berupa 1 buah Alat Ukur, 2
buah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 1 buah Alat
Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan.
• Pusdiklat senilai Rp188.100.000,00 berupa 1 buah Unit Alat
Laboratorium.
• PRSG senilai Rp10.644.500.000,00 berupa 1 buah Peralatan
Labotarorium Hydrodinamica.
• PTBBN senilai Rp3.388.860.000,00 berupa 1 buah Unit Alat
Laboratorium.
• PSTBM senilai Rp4.388.812.800,00 berupa 1 buah Unit Alat
Laboratorium Kimia Nuklir, 1 buah Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika
• PTLR senilai Rp764.099.700,00 berupa 1 buah Unit Alat
Laboratorium, 1 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika.
• PTKRN senilai Rp8.060.921,00 berupa 1 buah Komputer Unit.
• PSTA senilai Rp463.738.300,00 berupa 1 buah Unit Alat
Laboratorium, 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan.
• STTN senilai Rp6.718.728.627, 00 berupa 2 buah Alat Laboratorium
Fisika Nuklir/Elektronika.
f. Reklasifikasi Masuk
No. Satker Nilai
1 PKSEN 1,822,315,000
2 PPIKSN 21,500,000
3 PRFN 1,157,382,727
4 PSTA 27,008,170
5 PSTNT 104,320,000
6 PTLR 4,903,000
7 PUSDIKLAT 11,160,000
3,148,588,897 JUMLAH
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 77 -
Reklasifikasi Masuk ada pada satker:
• PPIKSN senilai Rp21.500.000,00 terdiri dari 3 buah A.C. Split dari
P.C. Unit
• Pusdiklat senilai Rp11.160.000,00 terdiri dari 1 buah Komputer Unit
• PRFN senilai Rp1.157.382.727,00 terdiri dari 1 buah alat kantor
senilai Rp717.469.398,00, 10 buah alat rumah tangga senilai
Rp434.613.329,00 dan 1 buah printer senilai Rp5.300.000,00
• PTLR senilai Rp4.903.000,00 berupa 3 buah Hand Fallet
• PKSEN senilai Rp1.822.315.000,00 berupa 1 buah Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan.
• PSTNT senilai Rp104.320.000,00 berupa 1 buah Compressor senilai
Rp6.319.300,00, 1 buah Ultrasonic Scanner senilai Rp1.980.000,00,
1 buah Sterilisator senilai Rp2.090.000,00, 1 buah LCD Monitor
senilai Rp1.947.000,00 dan 1 buah Dental Unit senilai
Rp91.983.700,00
• PSTA senilai Rp27.008.170,00 berupa 2 buah Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Komputer.
g. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap
• PKSEN senilai Rp325.652.350,00 berupa 1 buah Alat Bengkel
Bermesin, 1 buah Alat Kantor, 14 buah Alat Proteksi Radiasi dan 1
buah Komputer Unit.
• Inspektorat senilai Rp113.400.000,00 berupa 8 buah Komputer Unit
dan 5 buah Peralatan Komputer.
h. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap
No. Satker Nilai
1 PKSEN 326,068,350
2 PPIKSN 50,861,830
376,930,180 JUMLAH
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 78 -
i. Pengembangan Nilai Aset
No. Satker Nilai
1 KANTOR PUSAT 36,500,000
2 PAIR 302,294,000
3 PDK 125,412,000
4 PPIKSN 6,219,941
5 PRFN 397,551,000
6 PSMN 3,500,000
7 PSTA 1,066,755,570
8 PSTBM 642,709,500
9 PTBBN 1,295,412,440
10 PTBGN 463,356,200
11 PTKMR 169,854,200
12 PTKRN 66,536,001
13 PTLR 156,904,330
14 PTRR 53,660,000
15 STTN 69,440,000
4,856,105,182 JUMLAH
• PAIR senilai Rp302.294.000,00 pada Alat Pengolahan
Rp4.590.000,00 , Alat Kantor Rp1.560.000,00, Alat Komunikasi
Rp170.500.000,00, Unit Alat Laboratorium Rp103.190.000,00, Unit
Alat Laboratorium Kimia Nuklir Rp2.310.000,00, Radiation
Application & Non LaDestructive Testing Laboratory
Rp2.310.000,00, Komputer Unit Rp17.834.000,00.
• PTBGN senilai Rp463.356.200,00 pada Alat Angkutan Darat
Bermotor Rp38.960.000,00, Unit Alat Laboratorium senilai
Rp133.842.200,00, Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
Rp199.980.000,00, Unit Peralatan Proses/Produksi Rp90.574.000,00
• KP senilai Rp36.500.000,00 pada Alat Kantor.
• PTKMR senilai Rp169.854.200,00 pada Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika Rp98.285.000,00, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan Rp69.850.000,00, Komputer Unit Rp1.719.200,00.
• PPIKSN senilai Rp6.219.941,00 pada Komputer Unit.
• PTBBN senilai Rp1.295.412.440,00 pada Alat Rumah Tangga senilai
Rp265.532.300,00, Unit Alat Laboratorium Rp190.644.800,00, Unit
Alat Laboratorium Kimia Nuklir senilai Rp548.231.000,00, Unit Alat
Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika senilai Rp10.257.500,00,
Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan senilai Rp33.126.500,00,
Komputer Unit senilai Rp27.764.000,00, Peralatan Komputer
Rp7.663.920,00, Alat Eksplorasi Geofisika Rp35.477.420,00, Unit
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 79 -
Peralatan Proses/Produksi Rp176.715.000,00
• PSTBM senilai Rp642.709.500,00 pada Alat Ukur Rp34.980.000,00,
Unit Alat Laboratorium Rp181.927.000,00, Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika Rp100.500.000,00, Alat Laboratorium
Lingkungan Hidup Rp177.000.000,00, Peralatan Laboratorium
Hydrdinamica Rp100.435.500,00, Komputer Unit Rp47.867.000,00.
• PRFN senilai Rp397.551.000,00 pada Alat Rumah Tangga
• PTRR senilai Rp53.660.000,00 pada Alat Angkutan Darat Bermotor
senilai Rp1.040.000,00, Unit Alat Laboratorium senilai
Rp49.500.000,00, Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
Rp1.040.000,00, Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika
Rp1.040.000,00, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan senilai
Rp1.040.000,00.
• PTLR senilai Rp156.904.330,00 pada Alat Besar Darat senilai
Rp49.995.000,00, Alat Kantor Rp2.235.200,00, Alat Laboratorium
Fisika Nuklir/Elektronika Rp71.403.000,00 dan Komputer Unit
senilai Rp33.271.130,00
• PTKRN senilai Rp66.536.001,00 pada Unit Alat Laboratorium
Rp58.706.010,00 dan Komputer Unit Rp7.829.991,00
• PDK senilai Rp125.412.000,00 pada Alat Kantor Rp4.000.000,00,
Alat Studio Rp115.930.000,00, Komputer Unit Rp5.482.000,00.
• PSMN senilai Rp3.500.000,00 pada Alat Angkutan Darat Bermotor.
• PSTA senilai Rp1.066.755.570,00 pada Alat Kantor
Rp236.382.400,00, Alat Rumah Tangga Rp1.500.000,00, Alat Studio
senilai Rp16.344.900,00, Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika senilai Rp763.884.800,00, Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan Rp37.400.970,00, Komputer Unit
senilai Rp1.350.000,00, Unit Peralatan Proses/Produksi senilai
Rp9.892.500,00.
• STTN senilai Rp69.440.000,00 pada Alat Bengkel Bermesin
Rp19.580.000,00, Alat Kantor Rp48.000.000,00, Alat Rumah
Tangga Rp1.860.000,00.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 80 -
j. Pengembangan Melalui KDP
No. Satker Nilai
1 PAIR 1.770.847.000
2 PSTA 867.500.000
3 STTN 70.384.849
2.708.731.849 JUMLAH
• PAIR senilai Rp1.770.847.000,00 pada Alat Kantor.
• PSTA senilai Rp867.500.000,00 pada Unit Alat Laboratorium.
• STTN senilai Rp70.384.849,00 pada Alat Ukur Rp6.040.374,00, Unit
Alat Laboratorium Rp10.802.000,00, Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika Rp6.910.000,00, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan Rp1.260.000,00, Radiation Application & Non
LaDestructive Testing Laboratory Rp16.117.881,00, Alat
Laboratorium Lingkungan Hidup Rp23.413.172,00, Peralatan
Laboratorium Hydrodinamica Rp5.841.422,00.
k. Hasil Perolehan Normalisasi pada satker STTN senilai Rp3.623.000,00
berupa 1 buah Mesin Bubut, 2 buah Mesin Bor, 1 buah Mesin Pemotong
Plat, 1 buah Peralatan Las Listrik dan 1 buah Constant Voltage
Transformer karena terjadi nilai penyusutan yang lebih besar daripada
nilai aset tetap pada barang-barang tersebut di aplikasi SIMAK BMN.
2. Mutasi Kurang
a. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
No. Satker Nilai
1 PAIR (14,451,862)
2 PKSEN (3,100,000)
3 PSTBM (65,444,500)
4 PSTNT (847,618)
5 PTKMR (108,727,798)
6 STTN (12,500,000)
(205,071,778) JUMLAH
b. Transaksi Normalisasi
No. Satker Nilai
1 KP (552.356)
2 STTN (3.623.000)
(4.175.356) JUMLAH
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 81 -
Transaksi Normalisasi ada pada satker :
• Kantor Pusat senilai Rp552.356,00 berupa penghapusan Kamera
Adaptor, yang tidak pernah diinput sebelumnya pada Aplikasi
SIMAK BMN (masalah pada update aplikasi).
• STTN senilai Rp3.623.000,00 berupa 1 buah Mesin Bubut, 2 buah
Mesin Bor, 1 buah Mesin Pemotong Plat, 1 buah Peralatan Las
Listrik dan 1 buah Constant Voltage Transformer karena terjadi nilai
penyusutan yang lebih besar daripada nilai aset tetap pada barang-
barang tersebut di aplikasi SIMAK BMN.
c. Transfer Keluar
No. Satker Nilai
1 PAIR (38.976.000)
2 PTBGN (19.162.000)
3 PPIKSN (201.670.000)
4 PRSG (9.687.296.700)
5 PTBBN (51.902.400)
6 PRFN (5.949.729.110)
7 PTLR (29.318.500)
8 PTKRN (39.549.320)
9 PKSEN (5.429.444.490)
10 PSTA (264.069.977)
11 STTN (14.460.000)
(21.725.578.497) JUMLAH
Transfer Keluar ada pada satker:
• PAIR ke kantor Pusat senilai Rp38.976.000 berupa 2 buah Note
Book dan 1 buah Net Book
• PTBGN senilai Rp19.162.000,00 ke PTBBN berupa 1 buah Note
Book.
• PPIKSN ke PRSG Senilai Rp102.780.000,00 berupa 1 unit Truck
Mounted Crane dan ke PTRR senilai Rp98.890.000,00 berupa Alat
Laboratorium Lingkungan Hidup
• PRSG senilai Rp9.687.296.700,00 ke PPIKSN senilai
Rp7.710.706.700,00 berupa 1 Alat Kantor, 2 Alat Studio, 15 Alat
Komunikasi, 2 unit Alat Laboratorium, 84 Peralatan Komputer,
PTLR senilai Rp1.976.590.000,00 yang berupa 1 buah Alat Besar
Darat, 1 buah Unit Alat Laboratorium , 1 buah Unit Peralatan
Proses/Produksi
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 82 -
• PTBBN senilai Rp51.902.400,00 ke satker sebagai berikut:
No. Satker Jumlah Nilai
1 PRSG 1 14.803.200
2 PSTBM 1 12.349.200
3 PSTBM 1 24.750.000
3 51.902.400 JUMLAH
• PRFN senilai Rp5.949.729.110,00 ke PAIR senilai
Rp5.934.627.967,00 berupa:
No. Uraian Nilai
1 Alat Kantor 2.962.659.704
2 Alat Rumah Tangga 749.424.079
3 Alat Komunikasi 125.750.355
4 Peralatan Pemancar 1.717.757.375
5 Peralatan Komputer 379.036.454
5.934.627.967 JUMLAH
ke PPIKSN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 Komputer Unit, 1
Peralatan Komputer.
• PTLR senilai Rp29.318.500,00 ke satker sebagai berikut:
No. Satker Jumlah Nilai
1 PPIKSN 1 14.993.000
2 PTBBN 1 13.385.000
3 PTBBN 1 940.500
3 29.318.500 JUMLAH
• PTKRN senilai Rp39.549.320,00 ke satker sebagai berikut:
No. Satker Jumlah Nilai Keterangan
1 PKSEN 1 15,634,850 Komputer Unit2 KP 1 8,228,000 Komputer Unit3 KP 1 13,632,000 Komputer Unit4 KP 1 978,670 Peralatan Komputer5 PSTNT 1 1,075,800 Peralatan Komputer
5 39,549,320 JUMLAH
• PKSEN senilai Rp5.429.444.490,00 ke satker sebagai berikut ke
PTBGN senilai Rp31.969.000,00 berupa 2 buah Komputer Unit dan
1 buah Peralatan Komputer, Kantor Pusat senilai Rp14.950.000,00
berupa 1 buah Komputer Unit, PTKMR senilai Rp12.685.000,00
berupa 2 buah alat rumah tangga, 1 buah Komputer Unit, 1 buah
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 83 -
Peralatan Komputer, PTKRN senilai Rp5.950.000,00 berupa 1 buah
Komputer Unit, STTN senilai Rp5.363.890.490,00 berupa 2 unit Alat
Bantu, 7 unit Alat Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel
Bermesin, 4 buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur,
54 buah Alat Kantor, 83 buah Alat Rumah Tangga, 5 buah Alat
Studio, 4 buah Alat Komunikasi, 3 buah Unit Alat Laboratorium, 13
buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat
Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan
Laboratorium Hydrodinamica, 15 buah Komputer Unit, 18 buah
Peralatan Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi Topografi, 1 buah Unit
Peralatan Proses/Produksi,
• PSTA senilai Rp264.069.977,00 ke PTKMR senilai Rp94.050.000,00
berupa 1 buah alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan, STTN senilai
Rp170.019.977,00 berupa 69 buah Alat Bengkel Bermesin, 30 buah
Alat Bengkel Tak Bermesin, 1 buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor,
107 buah Alat Rumah Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 buah Unit
Alat Laboratorium, 5 buah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11
buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat
Laboratorium Lingkungan Hidup, 4 buah Alat Laboratorium
Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi, 6 buah Unit Peralatan
Proses/Produksi.
• STTN senilai Rp14.460.000,00 ke PSTA berupa 1 Komputer Unit.
d. Hibah Keluar senilai Rp1.711.136.477,00 pada Kantor Pusat ke UGM
Rp660.536.951,00 dan UI Rp1.050.599.526,00.
e. Reklasifikasi Keluar
No. Satker Nilai
1 PKSEN (1,822,315,000)
2 PPIKSN (21,500,000)
3 PRFN (70,409,608,083)
4 PSTA (27,008,170)
5 PSTNT (104,320,000)
6 PTLR (4,903,000)
7 Pusdiklat (10,200,000)
(72,399,854,253) JUMLAH
Reklasifikasi Keluar dengan uraian sebagai berikut:
• PPIKSN senilai Rp21.500.000,00 berupa 3 buah P.C Unit
menjadi 3 buah A.C Split
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 84 -
• Pusdiklat senilai Rp10.200.000,00 berupa 1 buah Komputer
Unit
• PRFN senilai Rp70.409.608.083,00
No. Uraian Nilai
1 ALAT BENGKEL BERMESIN 8.419.260.898
2 ALAT KANTOR 2.235.705.228
3 ALAT RUMAH TANGGA 990.585.371
4 ALAT KEDOKTERAN 32.762.950.000
5 UNIT ALAT LABORATORIUM 10.257.911.511
6 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 1.299.001.600
7 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 1.210.266.974
8 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 4.001.904.352
9 KOMPUTER UNIT 5.300.000
10 ALAT EKSPLORASI TOPOGRAFI 2.300.257.961
11 ALAT DETEKSI 6.926.464.188
70.409.608.083 JUMLAH
• PTLR reklasifikasi keluar dari Truck Crane menjadi
reklasifikasi masuk Hand Fallet senilai Rp4.903.000,00
• PKSEN senilai Rp1.822.315.000,00 berupa Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan
• PSTNT senilai Rp104.320.000,00 berupa Dental Unit
• PSTA senilai Rp27.008.170,00 berupa 1 buah Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan dan 1 buah Peralatan Komputer
f. Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola senilai Rp33.828.230,00 pada
satker PPIKSN senilai Rp31.267.230,00 dan satker PKSEN senilai
Rp2.561.000,00
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 85 -
g. Penghentian dari Penggunaan
No. Satker Nilai
1 INSPEKTORAT (311,386,010)
2 KANTOR PUSAT (861,784,159)
3 PDK (886,934,965)
4 PKSEN (286,037,000)
5 PPIKSN (255,128,000)
6 PRFN (17,160,000)
7 PRSG (181,735,000)
8 PSMN (68,336,000)
9 PSTA (723,965,870)
10 PSTNT (68,823,000)
11 PTBBN (129,019,750)
12 PTKMR (610,446,870)
13 PTKRN (893,245,924)
14 PTLR (419,513,050)
15 PUSDIKLAT (326,314,650)
16 STTN (51,466,000)
(6,091,296,248) JUMLAH
Informasi Lainnya:
1. Terdapat selisih transfer masuk dan transfer keluar di E-REKON (SIMAK
sudah terinput secara sempurna) yaitu Alih Status Penggunaan dari
BAPETEN ke PRFN-BATAN sebesar Rp758.510.500,00, padahal pada
aplikasi SIMAK transaksi tersebut sudah terinput seluruhnya.
2. Terdapat Peralatan dan Mesin yang dikuasai oleh pihak ketiga (Universitas
Hasanudin, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan) sebesar Rp4.950.410.782,00 namun masih tercatat
dalam LK BATAN pada satker Kantor Pusat
3. Terdapat Peralatan dan Mesin yang diperuntukkan sebagai hibah kepada
Pemerintah Daerah Klaten, Musi Rawas, Polewali Mandar sebesar
Rp2.222.494.500,00 namun masih tercatat dalam LK BATAN pada satker
PAIR
4. Terdapat koreksi BPK terhadap pembelian Peralatan dan Mesin dengan
rincian sebagai berikut:
a. Pada satker PRFN berupa lampu LED senilai Rp295.962.700,00 yang
dikoreksi menjadi pengembangan gedung.
b. Pada Satker PAIR terdapat pengadaan berupa 1 unit kendaraan
operasional roda 4 senilai Rp314.670.000,00 namun pembayarannya
akan dilakukan pada tahun 2019. Atas aset tersebut dicatat pada SIMAK
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 86 -
BMN sebagai transaksi pembelian.
5. Realisasi belanja modal Peralatan dan Mesin sebesar
Rp214.764.545.445,00 tidak sama dengan mutasi tambah (pembelian,
pengembangan, penyelesaian dan pembangunan dengan KDP) sebesar
Rp214.661.767.145,00 dengan selisih sebesar Rp102.778.300,00. Hal ini
disebabkan karena kesalahan penggunaan mata anggaran yaitu:
a. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp950.000,00 berupa 1 unit eksternal hardisk pada satker Kantor
Pusat.
b. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp800.000,00 berupa 1 unit eksternal hardisk pada satker
Inspektorat.
c. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp102.264.000,00 berupa 1 unit alat ukur universal, 1 unit
blender, 1 unit exhause fan, 189 buah kursi besi metal dll. pada satker
PAIR.
d. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp4.988.000,00 berupa 2 buah alat kedokteran umum lainnya, 10
buah diagnostic set, dan 1 buah tripod pada satker PTKMR.
e. Terdapat pembelian barang persediaan menggunakan akun 532111
senilai Rp792.000,00 berupa paku, kawat, klem, dll. pada satker
PTBGN.
f. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp829.300,00 berupa 1 unit eksternal hardisk pada satker
PTKRN.
g. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp25.000.000,00 berupa 50 buah kursi besi/metal pada satker
PRFN.
h. Terdapat pembayaran ganda pembelian barang berupa lemari besi
menggunakan akun 532111 senilai Rp2.805.000,00 pada satker PRFN.
Kelebihan pembayaran tersebut sudah disetor ke kas negara.
i. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp999.500,00 berupa 1 unit dispenser pada satker PSMN.
j. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp950.000,00 berupa 1 unit rak besi pada satker PPIKSN.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 87 -
k. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp4.695.000,00 berupa 5 unit meja kerja kayu pada satker
PTBBN.
l. Terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin berupa shacke bow, karpet
toilet, tempat sampah plastic, mouse, dll yang menggunakan akun
persedian (52) senilai Rp19.670.700,00 pada satker PSTBM.
m. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp109.226.000,00 berupa 7 unit meja kerja kayu, 139 buah kursi
besi/metal, 20 buah exhause fan dll. pada satker STTN.
n. Terdapat pembayaran bongkaran bangunan menggunakan akun 532111
senilai Rp950.000,00 pada satker PSTNT.
o. Terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin berupa pembelian 1 unit
video monitor yang menggunakan akun 5361 senilai Rp99.880.000,00
pada satker PDK.
p. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel menggunakan akun 532111
senilai Rp24.277.500,00 berupa 1 buah mesin gerinda tangan, 1 buah
solder listrik, 2 buah smoke tester dll. pada satker PSTBM.
q. Terdapat pengembalian belanja modal berupa honor PPHP an. AKK.
untuk pengadaan alat STA-TGA, DTA DSC senilai Rp654.500,00.
r. Terdapat mutasi tambah peralatan dan mesin berupa pengembangan 1
unit Clycotron yang menggunakan akun 5331 senilai Rp47.327.000,00
pada satker PSTA.
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin beserta Akumulasi Penyusutannya per
31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Gedung dan Bangunan
Rp607.102.240.600,00 C.2.3 Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah Rp607.102.240.600.00 dan Rp805.804.854.900,00.
31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)
607.102.240.600 805.804.854.900 (24,66) (198.702.614.300)
Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut :
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 88 -
I. Saldo per 31 Desember 2017 805.804.854.900
Jurnal Revaluasi pada Aplikasi Saiba 93.771.486.884
II. Mutasi tambah 108.293.151.500 Saldo Awal 14.903.271.780 Pengembangan nilai aset 6.347.637.365 Pengembangan melalui KDP 15.063.613.760 Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 2.833.852.000 Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 39.366.000 Transfer Masuk 51.002.987.970 Koreksi Kesalahan Input IP 5.745.725.000 Jurnal Koreksi Lanjutan 12.356.697.625
III. Mutasi kurang (400.767.252.684) Koreksi Pencatatan Nilai/ kuantitas (98.304.500) Koreksi Pencatatan (penghapusan) (918.881.000) Transfer Keluar (51.002.987.970) Koreksi Pencatatan (14.903.271.780) Jurnal Revaluasi (107.773.346.830) Jurnal Barang Berlebih (218.884.343.000) Jurnal Koreksi Lanjutan (7.186.117.604) -
IV. Saldo per 31 Desember 2018 607.102.240.600 Akumulasi penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (112.105.563.035) Nilai buku per 31 Desember 2018 494.996.677.565
Penjelasan mutasi :
1. Terdapat jurnal revaluasi pada aplikasi SAIBA sebesar
Rp93.771.486.884,00 yang disebabkan oleh adanya jurnal balik pada
satker konsolidasi atas koreksi nilai Tim Penertiban Aset dari tim penilai
Kementerian Keuangan yang dilakukan pada Semester II Tahun 2017 yang
tercantum dalam Berita Acara Hasil Inventarisasi dan Penilaian Kembali
sesuai dengan surat edaran Kementerian Keuangan RI Nomor: S-
5240/PB.6/2018 hal Penyelesaian Saldo pada Neraca Satker Konsolidasi
2017.
2. Mutasi Tambah
a. Saldo Awal gedung dan bangunan dicatat setelah dilakukan koreksi
pencatatan karena adanya perbaikan nilai akumulasi penyusutan
gedung yang disebabkan kesalahan penginputan tahun perolehan dan
kesalahan aplikasi SIMAK BMN (Kertas Kerja Perubahan Akumulasi
Penyusutan Gedung Terlampir).
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 89 -
No. Satker Intrakomptabel
1 KP 230,403,000
2 PAIR 7,237,092,000
3 PKSEN 1,724,910,000
4 PPIKSN 39,834,845,000
5 PSTA 417,195,000
6 PSTNT 46,972,600,900
7 PTKMR 14,903,271,780
8 STTN 118,108,000
111,438,425,680 JUMLAH
b. Pengembangan Nilai Aset
No. Satker Intrakomptabel
1 PAIR 836,569,000
2 PDK 99,550,000
3 PRFN 880,010,335
4 PSTA 1,166,092,950
5 PSTBM 568,272,500
6 PSTNT 514,400,000
7 PTBBN 177,303,500
8 PTBGN 130,213,600
9 PTKMR 87,460,780
10 PTKRN 98,312,500
11 PTLR 789,984,500
12 PTRR 89,001,000
13 STTN 614,504,000
6,051,674,665 Jumlah c. Pengembangan Melalui KDP
No. Satker Intrakomptabel
1 PPIKSN 1,018,706,000
2 PAIR 6,335,829,000
3 PDK 883,578,000
4 PSTA 1,720,440,360
5 PTBBN 645,588,000
6 PTBGN 669,771,500
7 PTLR 584,517,000
8 Pusdiklat 541,393,000
9 STTN 2,663,790,900
JUMLAH 15,063,613,760
d. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP
No. Satker Intrakomptabel
1 PAIR 1,183,951,000
2 PSTBM 1,649,901,000
2,833,852,000 Jumlah
e. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap
Penggunaan kembali BMN yang telah dihentikan berupa gedung
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 90 -
Mess/Wisma/Bungalow/Tempat Peristirahatan Semi Permanen di
Kabupaten Jepara sebesar Rp39.366.000,00
f. Transfer Masuk
No. Satker Intrakomptabel
1 PAIR 42,446,675,970
2 STTN 8,556,312,000
51,002,987,970 Jumlah
g. Koreksi Kesalahan Input IP
Atas dasar hasil Tripartit BATAN-BPK-Kemenkeu Nomor NKF –
080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember 2018 dilakukan Koreksi
Kesalahan Input IP dengan nilai sebesar Rp5.745.725.000,00 terhadap
gedung di Satker PSTA.
h. Jurnal koreksi lanjutan
Jurnal koreksi lanjutan merupakan hasil dari Tripartit BATAN-BPK-
Kemenkeu Nomor NKF – 080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember
2018 atas transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi
revaluasi dan barang berlebih (berupa penyusutan transaksional,
koreksi nilai penghentian, penghapusan, transfer masuk,
transfer keluar, reklasifikasi masuk, reklasifikasi keluar, hibah
masuk, hibah keluar, normalisasi) sebesar Rp5.170.580.021,00
3. Mutasi Kurang
a. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
No. Satker Intrakomptabel
1 PSTA (2,862,681)
2 STTN (95,441,819)
(98,304,500) Jumlah b. Koreksi Pencatatan (Penghapusan)
Penghapusan aset berupa rumah negara golongan II tipe A Permanen
di Satker PAIR sebesar Rp918.881.000,00 Pasar Jumat yang
seharusnya sudah dikeluarkan dari pencatatan karena sudah pindah
golongan III dan sudah ada sertifikat hak miliknya.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 91 -
c. Transfer Keluar
No. Satker Intrakomptabel
1 PKSEN 1,894,407,000
2 PRFN 42,446,675,970
3 PSTA 6,661,905,000
51,002,987,970 Jumlah d. Koreksi Pencatatan
Koreksi Pencatatan gedung dan bangunan dilakukan karena adanya
perbaikan nilai akumulasi penyusutan gedung yang disebabkan
kesalahan penginputan tahun perolehan dan kesalahan perhitungan
nilai penyusutan gedung dan bangunan pada aplikasi pada SIMAK
BMN, rincian perhitungan pada kertas kerja terlampir.
No. Satker Intrakomptabel
1 Kantor Pusat 230,403,000
2 PAIR 7,237,092,000
3 PKSEN 1,724,910,000
4 PPIKSN 39,834,845,000
5 PSTA 417,195,000
6 PSTNT 46,972,600,900
7 PTKMR 14,903,271,780
8 STTN 118,108,000
111,438,425,680 JUMLAH e. Jurnal Take Out Revaluasi BMN
Jurnal takeout revaluasi BMN sesuai dengan NKF –
080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember 2018 untuk mengeliminasi
nilai revaluasi BMN tahun 2017-2018 yang terdiri atas jurnal utama
senilai Rp107.773.346.830,00 dan jurnal barang berlebih senilai
Rp218.884.343.000,00.
Informasi lainnya :
1. Realisasi belanja modal gedung dan bangunan sebesar
Rp30.583.565.505,00 tidak sama dengan mutasi tambah gedung
bangunan (pembelian, pengembangan, penyelesaian dan pembangunan
dengan KDP) sebesar Rp30.245.460.225,00 dengan selisih sebesar
Rp338.105.280,00. Hal ini disebabkan karena kesalahan penggunaan
mata anggaran yaitu:
2. Terdapat pekerjaan pengaspalan jalan khusus lainnya sepanjang 720m2
senilai Rp195.856.000,00 pada satker PAIR.
3. Terdapat pengembangan gedung dan bangunan di bawah nilai
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 92 -
kapitalisasi senilai Rp16.032.280,00 pada satker PTKMR.
4. Terdapat pengembangan gedung dan bangunan di bawah nilai
kapitalisasi senilai Rp23.300.000,00 pada satker PRFN.
5. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel senilai Rp2.730.000,00
berupa 4 unit meja kerja kayu pada satker PTBBN.
6. Terdapat pembelian peralatan dan mesin senilai Rp24.900.000,00
berupa 1 unit proyektor, 1 unit kursi dan meja pada satker PSTBM.
7. Terdapat pengembangan peralatan dan mesin senilai Rp47.327.000,00
berupa 1 unit mesin Clyclotron pada satker PSTA.
8. Terdapat pembelian barang ekstrakomptabel senilai Rp6.960.000,00
berupa 4 buah jemuran dan alat rumah tangga lainnya pada satker
STTN.
9. Terdapat pengembangan gedung dan bangunan di bawah nilai
kapitalisasi senilai Rp21.000.000,00 pada satker PSTNT.
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan beserta Akumulasi Penyusutannya
per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Rp121.863.800.285,00
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp121.863.800.285,00 dan
Rp51.315.651.636,00.
31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)
121,863,800,285 51,315,651,636 137.48 70,548,148,649
Terdapat mutasi nilai jalan, irigasi dan jaringan dengan penjelasan sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 93 -
I. Saldo per 31 Desember 2017 51,315,651,636
Jurnal Revaluasi pada Aplikasi SAIBA 5,761,185,358
II. Mutasi tambah 146,410,263,612 Saldo Awal 445,911,000 Reklasifikasi Masuk 69,252,225,356 Barang Berlebih Hasil Inventarisasi 5,915,091,000 Transfer Masuk 69,132,281,256 Pengembangan Nilai Aset 195,856,000 Penerimaan Aset Tetap Renovasi 198,960,000 Pengembangan Melalui KDP 1,269,939,000
III. Mutasi kurang (81,623,300,321) Koreksi Pencatatan Nilai/ kuantitas (125,210,707) Transfer Keluar (69,132,281,256) Take Out Revaluasi (12,365,808,358)
IV. Saldo per 31 Desember 2018 121,863,800,285
Akumulasi penyusutan s.d. 31 Deember 2018 (41,253,874,099) Nilai buku per 31 Desember 2018 80,609,926,186
Penjelasan Mutasi:
1. Terdapat jurnal revaluasi pada aplikasi SAIBA sebesar Rp5.761.185.358,00
merupakan jurnal balik pada satker konsolidasi atas koreksi nilai Tim
Penertiban Aset dari tim penilai Kementerian Keuangan yang dilakukan
pada Semester II Tahun 2017 yang tercantum dalam Berita Acara Hasil
Inventarisasi dan Penilaian Kembali sesuai dengan surat edaran
Kementerian Keuangan RI Nomor: S-5240/PB.6/2018 hal Penyelesaian
Saldo pada Neraca Satker Konsolidasi 2017.
2. Mutasi Tambah
a. Saldo Awal
Pada Satker PSTA senilai Rp445.911.000,00 merupakan pencatatan
jalan khusus komplek kawasan nuklir Yogyakarta NUP 1 s.d 5 yang
selama ini belum tercatat di SIMAK BMN.
b. Reklasifikasi Masuk
Pada satker PRFN senilai Rp69.252.225.356,00 berupa Instalasi
Iradiator dan Jaringan Listrik.
c. Barang Berlebih Hasil Inventarisasi
Pada Satker PPIKSN senilai Rp5.915.091.000,00 sebesar 43.680 m2
berupa penilaian kembali jalan khusus kawasan kompleks pada tahun
2018 yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan yang sebelum
tidak di catat pada SIMAK- BMN.
d. Transfer Masuk
Pada Satker PAIR dari PRFN yang merupakan bagian dari Instalasi
Iradiator senilai Rp69.132.281.256,00 berupa sumur resapan dan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 94 -
jaringan listrik.
e. Pengembangan Nilai Aset
Pada Satker PAIR senilai Rp195.856.000,00 merupakan peningkatan
kualitas jalan NSTP (Nuclear Science Techno Park) dengan adanya
penambahan luasan.
f. Penerimaan Aset Tetap Renovasi
Pada Satker PSTA senilai Rp198.960.000,00 merupakan penerimaan
Aset Tetap Renovasi berupa peningkatan kualitas jalan komplek
dengan pengaspalan ulang.
g. Pengembangan Melalui KDP
Pada Satker PAIR senilai Rp1.269.939.000,00 merupakan
peningkatan kualitas jalan NSTP (Nuclear Science Techno Park)
dengan pengaspalan seluas ± 9.220 M2 .
3. Mutasi Kurang
a. Koreksi Pencatatan Nilai dan Kuantitas senilai Rp125.210.707,00 pada
Satker PRFN atas kekurangan volume terkait pembangunan Irradiator
Gamma Merah Putih.
b. Transfer Keluar senilai Rp69.132.281.256,00 pada satker PRFN berupa
Sumur Resapan, Instalasi Irradiator dan Jaringan Listrik ke PAIR
c. Jurnal Take Out Revaluasi BMN sesuai dengan NKF –
080/72/REVAL/2018 tanggal 18 Desember 2018 untuk mengeliminasi
nilai revaluasi BMN tahun 2017-2018 yang terdiri atas jurnal utama
senilai Rp.5.761.185.358,00 dan jurnal barang berlebih senilai
Rp6.604.623000,00.
Informasi Lainnya:
1. Terdapat aset jalan yang belum tercatat sebesar 26.802 m2. Dengan rincian
19.363 m2 berada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat yang dikelola oleh
satker PAIR dan 7.439 m2 berada di Kawasan Nuklir Bandung yang
dikelola oleh satker PSTNT. Saat ini sedang dalam proses pengajuan
penilaian ke KPKNL.
2. Realisasi belanja modal jalan, jembatan dan jaringan sebesar
Rp198.960.000,00 tidak sama dengan mutasi tambah (pembelian,
pengembangan, penyelesaian dan pembangunan dengan KDP) sebesar
Rp394.816.000,00 dengan selisih sebesar Rp(195.856.000,00). Hal ini
disebabkan karena terdapat penambahan jalan berupa pekerjaan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 95 -
pengaspalan jalan khusus lainnya sepanjang 720 M2 namun menggunakan
akun belanja modal gedung bangunan (5331) senilai Rp195.856.000,00
pada satker PAIR.
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan beserta Akumulasi Penyusutannya
per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya Rp26.806.386.594,00
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp26.806.386.594,00 dan
Rp26.896.865.153,00.
31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)
26,806,386,594 26,896,865,153 (0.34) (90,478,559)
Mutasi transaksi terhadap Aset Tetap Lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
I. Saldo per 31 Desember 2017 26.896.865.153
II. Mutasi tambah 125.480.826 Pembelian 124.980.826 Transfer Masuk 500.000
III. Mutasi kurang (215.959.385) Transfer Keluar (500.000) Penghentian Aset dari Penggunaan (215.459.385)
IV. Saldo per 31 Desember 2018 26.806.386.594
Akumulasi penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (31.200.000)
Nilai buku per 31 Desember 2018 26.775.186.594
Penjelasan Mutasi :
1. Mutasi Tambah
a. Pembelian
No. Satker Nilai
1 PAIR 9,750,000
2 PPIKSN 27,464,000
3 PSTBM 9,504,000
4 PTKMR 13,231,026
5 STTN 65,031,800
124,980,826 JUMLAH
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 96 -
b. Transfer Masuk senilai Rp500.000,00 pada satker STTN berupa Peta
(Map) dari PKSEN
2. Mutasi Kurang
a. Transfer Keluar dari STTN senilai Rp500.000,00 ke PKSEN berupa
Peta (Map).
b. Penghentian Aset dari Penggunaan
Penghentian Aset Dari Penggunaan hanya ada pada satker Kantor Pusat
berupa monografi sebanyak 190 buah senilai Rp5.248.600,00 dan PDK
senilai Rp210.210.785,00 berupa 8 buah Maket/Miniatur/Replika.
Rincian aset tetap berupa Aset Tetap Lainnya beserta Akumulasi
Penyusutannya per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Rp7.778.778.600,00
C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp7.778.778.600,00 dan
Rp684.298.900,00.
31 Desember 2018 (Rp) 31 Desember 2017 (Rp) % Kenaikan/Penurunan (Rp)
777,778,600 684,298,900 13.66 93,479,700
Mutasi transaksi terhadap KDP per 31 Desember 2018 sebagai berikut:
I. Saldo per 31 Desember 2017 684.298.900
II. Mutasi tambah 69.336.240.757 Perolehan/penambahan KDP 15.983.056.867 Pengembangan KDP 53.353.183.890
III. Mutasi kurang (62.241.761.057) Penghapusan KDP (41.967.900) Reklasifikasi KDP menjadi Barang Jadi (62.199.793.157)
IV. Saldo per 31 Desember 2018 7.778.778.600
Penjelasan Mutasi :
1. Mutasi Tambah
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 97 -
a. Perolehan/penambahan KDP
No. Satker Jumlah Perolehan KDP
KDP Peralatan Mesin
KDP Gedung Bangunan
1 PAIR 795,556,100 401,873,500 393,682,600
2 PRFN 362,505,360 362,505,360
3 PRSG 2,128,900,000 2,128,900,000
4 PSTA 1,601,657,450 1,316,738,300 284,919,150
5 PSTBM 3,119,270,000 3,071,310,000 47,960,000
6 PSTNT 135,433,600 135,433,600
7 PTBBN 652,858,000 9,130,000 643,728,000
8 PTBGN 3,920,660,920 3,894,304,920 26,356,000
9 PTKMR 2,741,568,280 2,741,568,280
10 PTKRN 8,060,400 8,060,400
11 PTLR 200,437,050 170,694,700 29,742,350
12 PUSDIKLAT 61,710,000 29,810,000 31,900,000
13 STTN 254,439,707 46,694,957 207,744,750
15,983,056,867 14,181,590,417 1,801,466,450 JUMLAH
b. Pengembangan KDP
No. Satker Jumlah Pengembangan KDP KDP Peralatan Mesin KDP Gedung
Bangunan
1 Kantor Pusat 5,369,797,200 5,369,797,200
2 PAIR 17,773,550,800 9,806,534,400 7,967,016,400
3 PDK 833,748,000 833,748,000
4 PRFN 1,419,051,440 1,419,051,440
5 PRSG 8,515,600,000 8,515,600,000
6 PSTA 1,450,021,210 14,500,000 1,435,521,210
7 PSTBM 2,919,443,800 1,317,502,800 1,601,941,000
8 PTBBN 3,381,590,000 3,379,730,000 1,860,000
9 PTBGN 652,625,500 9,210,000 643,415,500
10 PTKMR 23,328,100 23,328,100
11 PTKRN 521 521
12 PTLR 1,148,179,650 593,405,000 554,774,650
13 Pusdiklat 667,783,000 158,290,000 509,493,000
14 STTN 9,198,464,669 6,742,418,519 2,456,046,150
53,353,183,890 37,349,367,980 16,003,815,910 JUMLAH
2. Mutasi Kurang
a. Penghentian/penghapusan KDP pada satker PAIR senilai
Rp41.967.500,00 berupa Gedung dan Bangunan. Penghapusan
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan NUP 5 sebesar
Rp41.967.900,00 yang disebabkan oleh yang disebabkan KDP
tersebut tidak jadi dilaksanakan sesuai dengan nota dinas dari Kuasa
Penggunan Anggaran PAIR.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 98 -
b. Reklasifikasi menjadi Barang Jadi
No. Satker Jumlah Reklasifikasi menjadi Barang Jadi KDP Peralatan Mesin KDP Gedung
Bangunan
1 PAIR 18,669,616,900 10,308,917,900 8,360,699,000
2 PDK 883,578,000 883,578,000
3 PRSG 10,644,500,000 10,644,500,000
4 PSTA 3,051,678,660 1,331,238,300 1,720,440,360 5 PSTBM 6,038,713,800 4,388,812,800 1,649,901,000
6 PTBBN 4,034,448,000 3,388,860,000 645,588,000
7 PTBGN 4,573,286,420 3,903,514,920 669,771,500
8 PTKMR 2,764,896,380 2,764,896,380
9 PTKRN 8,060,921 8,060,921
10 PTLR 1,348,616,700 764,099,700 584,517,000
11 Pusdiklat 729,493,000 188,100,000 541,393,000
12 STTN 9,452,904,376 6,789,113,476 2,663,790,900
62,199,793,157 44,480,114,397 17,719,678,760 JUMLAH
Informasi Lainnya:
Terdapat KDP PTLR yang akan dihapuskan pada tahun 2019 sebesar
Rp278.591.000,00 dengan alasan belum adanya pengalokasian dana untuk
pembangunan gedung tersebut sesuai dengan surat pernyataan penghentian
rencana pembangunan gedung fasilitas demo disposal oleh Kepala Pusat
Teknologi Limbah Radioaktif tanggal 27 Maret 2019.
Rincian lebih lanjut terkait status Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember
2018 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
(Rp895.622.246.030,00)
C.2.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp895.622.246.030,00) dan
(Rp782.673.749.124,00) . Akumulasi penyusutan aset tetap merupakan kontra
akun aset tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap selain
untuk Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 99 -
Tabel 40
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK
No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 1.013.923.992.497 (595.864.147.550) 418.059.844.947
2 Gedung dan Bangunan 607.102.240.600 (258.474.880.040) 348.627.360.560
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 121.863.800.285 (41.252.018.440)
80.611.781.845
4 Aset Tetap Lainnya 26.806.386.594 (31.200.000) 26.775.186.594
1.769.696.419.976 (895.622.246.030) 874.074.173.946 JUMLAH
Keterangan:
Terdapat koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar
(Rp152.011.606.472,00), dan Jalan Irigasi dan Jaringan sebesar
(Rp1.744.900.251,00), melalui aplikasi SAIBA pada satker konsolidasi untuk
mengakomodir hasil revaluasi BMN tahun 2017 pada tingkat LKKL, sesuai
dengan Nota Kesepakatan NK-080/58/TO-REVALBMN/2019. Serta koreksi
atas Notisi BPK Tahun 2018 pada Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
sebesar Rp7.119.841,00, Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
sebesar (Rp38.895.187.130,00) dan Akumulasi Penyusutan Irigasi sebesar
Rp1.855.659,00. Sehingga, nilai Akumulasi Aset Tetap per 31 Desember 2018
sebesar (Rp895.622.246.030,00).
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2018 disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Piutang Jangka Panjang Rp2.950.127.533,00
C.3 Piutang Jangka Panjang
Nilai Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp2.950.127.533,00 dan Rp2.900.370.189,00.
Piutang jangka panjang merupakan piutang yang jatuh tempo tertagihnya dalam
waktu lebih dari dua belas bulan atau satu periode akuntansi.
Piutang Tagihan TP/TGR Rp22.905.685.655,00
C.3.1 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Nilai Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp22.905.685.655,00 dan Rp23.542.910.041,00. Tuntutan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 100 -
Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau
tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan
bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Negara
karena kelalaiannya.
Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
hanya terdapat pada satker Kantor Pusat BATAN dengan rincian per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut:
Tabel 41 Perbandingan Rincian Piutang Tagihan TP/TGR
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Uraian Jumlah Debitur 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Piutang TGR yang dikelola KPKNL 70 debitur 19.952.275.422 20.636.279.808
Piutang TGR yang dikelola BATAN 12 Debitur 2.953.410.233 2.906.630.233
22.905.685.655 23.542.910.041 Jumlah Piutang Tagihan TP/TGR
Rincian mutasi piutang TGR per Pihak Pengelola dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Piutang TGR yang dikelola KPKNL
Saldo per 31 Desember 2017 20.636.279.808
Mutasi Tambah: -
Pelimpahan baru -
Koreksi Nilai -
Mutasi Kurang: (684.004.386)
Koreksi Nilai -
Pembayaran/Angsuran Tahun Berjalan (684.004.386)
Saldo per 31 Desember 2018 19.952.275.422
Keterangan :
Mutasi Kurang Piutang TGR yang Dikelola KPKNL sebesar
Rp684.004.386,00 merupakan pembayaran TGR tugas belajar (4 debitur).
Terdapat selisih saldo akhir piutang TGR sebesar Rp8.708.190,00 antara
Laporan KPKNL sebesar Rp19,943,567.239,70, dengan aplikasi SAIBA
sebesar Rp19.952.275.421,62 dengan rincian sebagai berikut:
a. Selisih nilai TGR a/n Mira Hidayati sebesar (Rp14.882.727,86),
dikarenakan pada Laporan KPKNL masih mencatat saldo sebesar
Rp14.882.728,14, sedangkan pada laporan BATAN sudah nihil sesuai
Surat PUPN Nomor SPPNL-216/PUPNC.10.02/2017 tanggal 13 Juli 2017
Hal Pernyataan Pengurusan Piutang Negara Lunas. (Berita Acara
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 101 -
Rekonsiliasi tanggal 4 Desember 2018).
b. Selisih nilai TGR a/n Pambudi sebesar Rp1.818.177,92. Selisih
merupakan satu angsuran di bulan Desember 2011 yang sudah
diterima KPKNL namun belum dicatat pada pembukuan KPKNL.
(Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 4 Desember 2018) c. Selisih nilai TGR a/n Dwi Fiantika S sebesar Rp9.090.090,00,
dikarenakan pada Laporan KPKNL sudah mencatat sejumlah angsuran
sebesar Rp9.090.090,00, sedangkan pada laporan BATAN belum ada
dokumen sumber pencatatan.
d. Selisih nilai TGR a/n Agus Delfin sebesar (Rp2.727.272,00), dikarenakan
terdapat dua angsuran yang belum tercatat di Laporan KPKNL.
e. Selisih nilai TGR a/n Titik Kluege sebesar Rp454.545,00. Terdapat satu
bukti angsuran/koreksi yang tidak tercatat di Laporan BATAN
dikarenakan belum ada dokumen sumber pencatatan.
f. Selisih nilai TGR a/n Catur Diantono sebesar Rp9.090.090,00,
dikarenakan pada Laporan KPKNL sudah mencatat sejumlah angsuran
sebesar Rp9.090.090,00, sedangkan pada laporan BATAN belum ada
dokumen sumber pencatatan.
g. Selisih nilai TGR a/n Haryadi sebesar Rp6.136.369,00, dikarenakan pada
Laporan KPKNL sudah mencatat saldo nihil, sedangkan pada laporan
BATAN belum ada dokumen sumber pencatatan.
h. Terdapat setoran sebesar (Rp272.728,00), yang tidak diketahui
penyetornya, namun sudah tercatat sebagi pengurang piutang TGR.
2. Piutang TGR yang Dikelola BATAN
Saldo per 31 Desember 2017 2.906.630.233
Reklasifikasi dari Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 89.052.000
Saldo per 1 Januari 2018 setelah ditambah Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 2.995.682.233
Mutasi Tambah: -
Pelimpahan baru -
Koreksi Nilai -
Mutasi Kurang: (21.136.000)
Koreksi Nilai -
Pembayaran/Angsuran Tahun Berjalan (21.136.000)
Saldo per 31 Desember 2018 sesuai Laporan Rekapitulasi Jenis Piutang 12 BATAN 2.974.546.233
Reklasifikasi menjadi Bagian Lancar Tagihan TP/TGR (21.136.000)
Saldo per 31 Desember 2018 2.953.410.233
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 102 -
Keterangan:
Mutasi Kurang Piutang yang Dikelola Kantor Pusat BATAN sebesar
Rp18.352.000,00 terdiri dari pembayaran TGR tugas belajar sebesar
Rp10.000.000,00 (1 debitur) dan pembayaran TGR kendaraan hilang sebesar
Rp11.136.000,00 (3 debitur).
Terdapat saldo piutang TGR a/n IML bersaldo minus Rp2.000.000,00, yang
disebabkan kelebihan jumlah angsuran pada tahun anggaran yang lalu. Kantor
Pusat BATAN telah melakukan upaya pengembalian pendapatan sesuai surat
Nomor B-10503/BATAN/UM/KU 04 02/10/2017 tanggal 5 Oktober 2017.
Sampai dengan tanggal pelaporan, surat dalam proses perbaikan pengajuan dari
KPPN kepada Direktorat Sistem Perbendaharaan, Ditjen Perbendaharaan,
Kementerian Keuangan RI sesuai surat Nomor S-10256/PB.7/2017 tanggal
20 November 2017.
Reklasifikasi piutang tagihan TP/TGR menjadi bagian lancar tagihan TP/TGR
hanya untuk piutang yang dikelola BATAN. Adapun rincian piutang TGR
menurut pihak Pengelola dan nama Debitur per 31 Desember 2018 disajikan
pada Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih-TP/TGR
(Rp19.967.042.473,00)
C.3.2 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-TP/TGR
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar (Rp19.967.042.473,00) dan (Rp20.650.812.959,00).
Penyisihan piutang tidak tertagih-tagihan TP/TGR merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing
piutang TP/TGR.
Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-tagihan TP/TGR berdasarkan
kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 42 Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR 31 Desember 2018
Kualitas Piutang Nilai Piutang Tagihan TP/TGR % Penyisihan Nilai Penyisihan
Lancar 2.953.410.233 0,50% 14.767.051
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet 19.952.275.422 100% 19.952.275.422
19.967.042.473 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 103 -
Keterangan:
Nilai penyisihan piutang berkualitas lancar sebesar Rp14.767.051,00 merupakan
penyisihan atas piutang TGR yang dikelola BATAN, sedangkan nilai
penyisihan piutang berkualitas macet sebesar Rp19.952.275.422,00 merupakan
penyisihan atas piutang TGR yang dikelola KPKNL.
Piutang Jangka Panjang
Lainnya Rp11.542.061,00 C.3.3. Piutang Jangka Panjang Lainnya
Nilai piutang jangka panjang lainnya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp11.542.061,00 dan Rp8.314.680,00 .
Piutang jangka panjang lainnya adalah piutang bukan pajak yang akan jatuh
tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Piutang bukan
pajak lainnya seluruhnya merupakan piutang lainnya dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 43 Perbandingan Piutang Jangka Panjang Lainnya
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Piutang Jangka Panjang Lainnya 11.542.061 8.314.680
Jumlah 11.542.061 8.314.680
Mutasi piutang Jangka Panjang Lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2017 8.314.680
Mutasi Tambah: 10.787.140
Reklas dari piutang jangka pendek :
PTLR 2.681.724
PAIR 8.105.416
Mutasi Kurang: (7.559.759)
Reklas ke piutang jangka pendek :
PAIR (7.350.495)
PTLR (209.264)
Saldo per 31 Desember 2018 11.542.061 Keterangan:
Piutang Jangka Panjang Lainnya berupa piutang gaji dan tunjangan pegawai
terdapat pada satker PAIR sebesar Rp8.860.337,00 dan satker PTLR sebesar
Rp2.681.724,00 yang merupakan reklasifikasi piutang jangka pendek ke
piutang jangka panjang.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 104 -
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih-Piutang Jangka
Panjang Lainnya
(Rp57.710,00)
C.3.4. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang
Lainnya
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp57.710,00) dan
(Rp41.573,00). Penyisihan piutang tidak tertagih-piutang jangka panjang
lainnya adalah merupakan estimasi atas nilai piutang jangka panjang lainnya
yang tidak dapat ditagih dalam suatu periode akuntansi yang ditentukan oleh
kualitas piutang masing-masing debitur.
Rincian penyisihan piutang tidak tertagih-piutang jangka panjang lainnya
berdasarkan kategori kualitas piutang per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Tabel 44 Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember
2018
Kualitas Piutang Nilai Piutang Tagihan TP/TGR % Penyisihan Nilai Penyisihan di
SAIBA
Lancar 11.542.061 0,50% 57.710
-PAIR 8.860.337
-PTLR 2.681.724
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
57.710 Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Jk Panjang Lainnya
Aset Lainnya
Rp13.845.568.540,00 C.4 Aset Lainnya
Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp13.845.568.540,00 dan Rp8.988.192.423,00 yang
merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar
maupun aset tetap.
Aset Tak Berwujud Rp38.345.597.682,00
C.4.1 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset tak berwujud per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp38.345.597.682,00 dan Rp29.703.690.264,00. Aset
tak berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
secara umum tidak mempunyai wujud fisik.
Rincian aset tak berwujud per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 105 -
Tabel 45 Rincian Aset Tak Berwujud 31 Desember 2018
Akun Uraian Nilai
162121 Hak Cipta 50,300,000
162141 Paten 9,658,002,227
162151 Software 24,882,315,455
162161 Lisensi 2,955,100,000
162191 Aset tak Berwujud Lainnya 799,880,000
38,345,597,682 Jumlah
Terdapat mutasi senilai (Rp8.641.907.418,00) dengan penjelasan sebagai
berikut:
I. Saldo per 31 Desember 2017 29,703,690,264
II. Mutasi tambah 11,597,967,418 Saldo Awal 3,063,250,000 Pembelian 5,369,531,068 Pengembangan Nilai Aset 115,720,000 Transfer Masuk 2,955,100,000 Hibah Masuk 94,366,350
III. Mutasi kurang (2,956,060,000) Transfer keluar (2,955,100,000) Reklasifikasi keluar (960,000)
IV. Saldo per 31 Desember 2018 38,345,597,682 Akumulasi amortisasi s.d. 31 Desember 2018 24,382,605,962 Nilai buku per 31 Desember 2018 13,962,991,720
Rincian mutasi aset tak berwujud adalah sebagai berikut:
1. Mutasi Tambah
a. Saldo Awal
Penambahan Saldo Awal sebesar Rp3.063.250.000,00 yang dapat dirinci
sebagai berikut:
• Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Utama hal Penetapan hasil
Penilaian Aset Tak Berwujud Nomor 3/SU/V/2018 tanggal 8 Mei 2018
pada satker PAIR dengan nilai total Rp1.253.000.000,00 berupa 3 buah
paten senilai Rp520.000.000,00 dan 1 buah PVT senilai
Rp733.000.000,00.
• Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Utama hal Penetapan hasil
Penilaian Aset Tak Berwujud Nomor 7/SU/V/2018 tanggal 10
Desember 2018 pada satker PAIR, PSTA, PSTBM, PTBBN, PSTNT
dengan nilai total Rp1.810.250.000,00 berupa 21 buah paten.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 106 -
No. Satker Intrakomptabel
1 PAIR 713,650,000 2 PSTA 713,280,000 3 PSTBM 169,550,000 4 PSTNT 9,125,000 5 PTBBN 204,645,000
1,810,250,000 JUMLAH
b. Pembelian
Pembelian terdapat pada satker sebagai berikut :
No. Satker Intrakomptabel
1 PPIKSN 59,625,000
2 PDK 66,880,000
3 PKSEN 1,276,254,800
4 PRFN 3,391,319,100
5 PTKMR 118,429,800
6 PTKRN 165,468,600
7 PTLR 81,581,500
8 STTN 209,972,268
5,369,531,068 Jumlah
c. Pengembangan Nilai Aset
Pada Satker STTN senilai Rp115.720.000,00 berupa pengembangan
Software Komputer NUP 5 yaitu SINAU (Sistem Informasi Akademik).
d. Transfer Masuk
Pada Satker PAIR berupa Lisensi dari Satker PRFN senilai
Rp2.955.100.000,00.
e. Hibah Masuk
Pada Satker PTLR senilai Rp94.366.350,00 berupa Amber Software
yang berasal dari IAEA.
2. Mutasi Tambah
a. Transfer Keluar
Pada Satker PRFN berupa Lisensi ke Satker PAIR senilai
Rp2.955.100.000,00.
b. Reklasifikasi Keluar
Pada Satker Pusdiklat berupa Windows XP yang dikapitalisasi ke P.C
Unit senilai Rp960.000,00.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 107 -
Informasi Lainnya :
Terdapat barang hibah berasal IAEA berupa software yang masih tercatat di
Kantor Pusat BATAN senilai Rp338.767.883,00 sedangkan barang tersebut
sudah dikuasai oleh pihak ketiga (Kementerian Kesehatan). Saat ini sedang
dalam proses alih status ke Kementerian Kesehatan.
Rincian aset lainnya berupa Aset Tak Berwujud beserta Akumulasi
Amortisasinya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Aset Lain-Lain
Rp8.528.081.274,00 C.4.2 Aset Lain-Lain
Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp8.528.081.274,00 dan Rp10.958.952.504,00.
Terdapat perubahan nilai sebesar (Rp3.010.607.824,00). Aset lain-lain
merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat
dan tidak lagi digunakan dalam operasional BATAN serta dalam proses
penghapusan dari BMN.
Rincian aset lain-lain per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 46 Rincian Aset Lain-lain per 31 Desember 2018
Akun Uraian Nilai
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan 8,517,599,374
166113 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan 10,481,900
8,528,081,274 Jumlah
Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
I. Saldo per 31 Desember 2017 10,958,952,504
Jurnal Revaluasi pada Aplikasi SAIBA 415,603,406
II. Mutasi tambah 6,886,492,227 Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya 6,306,755,633 Take Out Revaluasi 579,736,594
III. Mutasi kurang 9,732,966,863 Usulan barang rusak berat ke pengelola 9,158,362,983 Usulan barang rusak berat ke pengelola (ATB) 6,245,000 Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 416,296,180 Penghapusan (BMN yang dihentikan) 138,062,700 Reklasifikasi Keluar 14,000,000
IV. Saldo per 31 Desember 2018 8,528,081,274 Akumulasi amortisasi s.d. 31 Desember 2018 8,115,769,067 Nilai buku per 31 Desember 2018 412,312,207
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 108 -
Penjelasan mutasi:
1. Terdapat jurnal revaluasi pada aplikasi SAIBA sebesar Rp415.603.406,00
yang merupakan jurnal balik pada satker konsolidasi atas koreksi nilai
Tim Penertiban Aset dari tim penilai Kementerian Keuangan yang
dilakukan pada Semester II Tahun 2017 yang tercantum dalam Berita
Acara Hasil Inventarisasi dan Penilaian Kembali sesuai dengan surat
edaran Kementerian Keuangan RI Nomor: S-5240/PB.6/2018 hal
Penyelesaian Saldo pada Neraca Satker Konsolidasi 2017.
2. Mutasi Tambah:
a. Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya
No. Satuan Kerja Intrakomptabel
1 Inspektorat 311,386,010
2 Kantor Pusat 867,032,759
3 PDK 1,097,145,750
4 PKSEN 286,037,000
5 PPIKSN 255,128,000
6 PRFN 17,160,000
7 PRSG 181,735,000
8 PSMN 68,336,000
9 PSTA 723,965,870
10 PSTNT 68,823,000
11 PTBBN 129,019,750
12 PTKMR 610,446,870
13 PTKRN 893,245,924
14 PTLR 419,513,050
15 Pusdiklat 326,314,650
16 STTN 51,466,000
6,306,755,633 JUMLAH
b. Take Out Revaluasi
Koreksi nilai Aset Lainnya melalui aplikasi SAIBA pada satker
konsolidasi untuk mengakomodir hasil revaluasi BMN tahun 2017
pada tingkat LKKL, sesuai dengan Nota Kesepakatan NK-
080/58/TO-REVAL BMN/2019
3. Mutasi Kurang
a. Usulan barang rusak berat ke pengelola
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 109 -
No. Satuan Kerja Intrakomptabel
1 Kantor Pusat 1,339,298,360
2 PKSEN 924,549,130
3 PPIKSN 3,770,495,281
4 PRFN 660,374,438
5 PRSG 383,989,500
6 PTBBN 328,880,650
7 PTBGN 21,500,000
8 PTKRN 893,245,924
9 PTLR 419,513,050
10 PTRR 90,202,000
11 Pusdiklat 326,314,650
9,158,362,983 JUMLAH
b. Usulan barang rusak berat ke pengelola (ATB)
No. Satuan Kerja Intrakomptabel
1 PTBBN 6.245.000
6.245.000 JUMLAH
c. Reklasifikasi dari Aset Lainya ke Aset Tetap
No. Satuan Kerja Intrakomptabel
1 PKSEN 365,434,350
2 PPIKSN 50,861,830
416,296,180 JUMLAH
d. Penghapusan BMN Yang dihentikan
No. Satuan Kerja Intrakomptabel
1 Inspektorat 133,092,700
2 PKSEN 5,370,000
138,462,700 JUMLAH
e. Reklasifikasi Keluar
Terdapat Reklasifikasi Keluar dari BMN yang dihentikan dari operasional
pemerintahan pada satuan kerja PKSEN berupa Seismeter Sensor dengan
nilai Rp14.000.000,00.
Rincian aset lainnya berupa Aset Lain-lain beserta Akumulasi
Penyusutan/Amortisasinya per 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 110 -
Akumulasi
Penyusutan/Amortisasi
Aset Lainnya
(Rp33.028.110.416,00)
C.4.3 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
Nilai Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp33.028.110.416,00)
dan (Rp31.674.450.345,00). Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan
pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.
Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut: Tabel 47
Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya 31 Desember 2018 Berdasarkan Aplikasi e-Rekon&LK
Akun Aset Lainnya Nilai PerolehanAkumulasi
Penyusutan/ Amortisasi
Nilai Buku
A Aset Tak Berwujud162121 Hak Cipta 50.300.000 (2.155.715) 48.144.285 162141 Paten 9.658.002.227 (5.067.302.298) 4.590.699.929 162151 Software 24.882.315.455 (18.165.761.069) 6.716.554.386 162161 Lisensi 2.955.100.000 (1.034.285.000) 1.920.815.000 162191 ATB Lainnya 799.880.000 (102.620.000) 697.260.000
38.345.597.682 (24.372.124.082) 13.973.473.600 B Aset Lain-lain
166112Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional
8.517.599.374 (8.645.504.434) (127.905.060)
166113ATB yg tidak digunakan dalam operasional
10.481.900 (10.481.900) -
8.528.081.274 (8.655.986.334) (127.905.060) 46.873.678.956 (33.028.110.416) 13.845.568.540
Jumlah
Jumlah
TOTAL
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak
terbatas tidak dilakukan amortisasi.
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek Rp25.680.263.279,00
C. 5 Kewajiban Jangka Pendek
Nilai kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp25.680.263.279,00 dan Rp5.409.853.875,00.
Kewajiban jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan
segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah tanggal
pelaporan.
Utang kepada Pihak
Ketiga
Rp24.119.681.385,00
C.5.1. Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp24.119.681.385,00 dan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 111 -
Rp2.784.516.563,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang
masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan
kepada pihak Ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 bulan.
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut: Tabel 48
Perbandingan Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Keterangan
212111 Belanja Pegawai YMH Dibayar 21.509.581.966 246.203.155 Kekurangan gaji, tunjangan dan uang makan
212112 Belanja Barang YMH Dibayar 2.295.429.419 2.538.313.408 Utang tagihan biaya telepon, listrik, air
212113 Belanja Modal YMH Dibayar 314.670.000 - Tagihan pembelian 1 unit mobil operasional
24.119.681.385 2.784.516.563 Jumlah Tabel 49
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per Satuan Kerja 31 Desember 2018 Akun Satker Nilai Piutang Keterangan
Inspektorat 235,780,610
Kantor Pusat 2,149,405,022
PAIR 1,821,604,243
PDK 478,578,326
PKSEN 595,299,213
PPIKSN 1,189,208,867
PRFN 1,071,288,054
PRSG 1,612,552,993
PSMN 349,530,262
PSTA 1,782,243,330
PSTBM 1,282,750,044
PSTNT 1,114,205,927
PTBBN 1,832,643,324
PTBGN 648,897,617
PTKMR 1,272,567,827
PTKRN 1,058,499,572
PTLR 943,801,101
PTRR 1,063,997,502
Pusdiklat 469,547,266
STTN 537,180,866
Kantor Pusat 78,692,440
PDK 13,006,241
PKSEN 1,767,794
PPIKSN 1,501,335,592
PSTA 65,401,158
PTBGN 37,398,187
PTKMR 54,468,518
Pusdiklat 27,642,743
STTN 28,473,337
164,550,044
142,515,450 Pelatihan Capacity Building
66,999,998 Royalti Inventor Benih Padi Varietas Tropiko
PTRR 73,942,750
PSTNT 39,235,167
212113 PAIR 314,670,000 Pembelian Kendaraan Roda 4
24,119,681,385 Jumlah Piutang Lainnya
Kekurangan gaji, tunkin dan uang makan212111
212112
Utang jasa PNBP ke satker PRSG
Tagihan biaya telepon, listrik dan air
PAIR
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 112 -
Keterangan :
Terdapat kekurangan gaji pegawai dan uang makan serta tunjangan kinerja
periode Juli-Desember 2018 yang belum dibayarkan sampai dengan akhir
tahun 2018 dicatat sebagai Belanja Yang Masih Harus Dibayar. Hal tersebut
dikarenakan keterlambatan penebitan SK kenaikan pangkat/jabatan,
penerbitan perpres No.139 tahun 2018 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di
Lingkungan BATAN terbit diakhir tahun anggaran yakni 28 Desember 2018.
Hibah Yang Belum
Disahkan Rp784.267.944,00
C.5.2. Hibah Yang Belum Disahkan
Nilai Hibah Yang Belum Disahkan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp784.267.944,00 dan
Rp1.912.135.471,00. Hibah yang belum disahkan merupakan hibah
uang/barang/jasa yang sudah diterima namun belum mendapat pengesahan
KPPN.
Rincian hibah yang belum disahkan per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Tabel 50 Rekapitulasi Saldo Hibah Yang Belum Disahkan 31 Desember 2018
No. Jenis Hibah Saldo Awal (TAYL) Hibah TAB Pengesahan Hibah/ Pengembalian
Saldo Akhir Hibah Yang Belum Disahkan
A Uang 548.949.734 566.547.358 (564.693.478) 550.803.614
PAIR 436.320.294 452.064.038 (452.064.038) 436.320.294
PSTNT 112.629.440 114.483.320 (112.629.440) 114.483.320
B Barang 1.268.041.021 191.682.505 (1.226.259.196) 233.464.330
PAIR 1.268.041.021 191.682.505 (1.226.259.196) 233.464.330
1.816.990.755 (1.790.952.674) 784.267.944 Jumlah
Keterangan:
1. Hibah dari IAEA bentuk uang yang belum disahkan sebesar
Rp550.803.614,00 merupakan hibah uang yang sudah masuk rekening
namun belum digunakan dan belum disahkan ke KPPN dengan rincian
sbb:
a. Hibah tahun 2015 sebesar Rp264.355.160,00 pada satker PAIR.
b. Hibah tahun 2016 sebesar Rp171.965.134,00 pada satker PAIR.
c. Hibah tahun 2018 sebesar Rp114.483.320,00 pada satker PSTNT.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 113 -
2. Hibah dari IAEA bentuk barang yang belum disahkan sebesar
Rp233.464.330,00, merupakan hibah tahun 2015 berupa neraca analitis.
Pendapatan Diterima
Dimuka
Rp107.883.967,00
C.5.3. Pendapatan Diterima Dimuka
Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp107.883.967,00 dan
Rp109.542.858,00. Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan PNBP
yang telah diterima tetapi belum menjadi hak sepenuhnya karena masih melekat
kewajiban untuk memberikan barang/jasa.
Rincian perbandingan pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 51
Perbandingan Rincian Pendapatan Diterima Dimuka 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Keterangan
219211 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka
37.675.667 39.955.020 Sewa Lahan
219212 Pendapatan Bukan Pajak Lainnya Diterima Dimuka
70.208.300 69.587.838 Uang Pendidikan
107.883.967 109.542.858 Jumlah
Keterangan:
1. Pendapatan Sewa Diterima Dimuka terdapat pada satker Kantor Pusat
sebesar Rp35.000.000,00 yang merupakan sewa lahan ATM BRI dan
satker Pusdiklat sebesar Rp2.675.667,00 yang merupakan sewa lahan
koperasi.
2. Pendapatan Bukan Pajak Lainnya Diterima Dimuka terdapat pada satker
sebesar Rp70.208.300,00 yang merupakan SPP mahasiswa STTN.
Uang Muka dari KPPN Rp668.429.983,00
C.5.4. Uang Muka dari KPPN
Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp668.429.983,00 dan Rp603.658.983,00.
Uang muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih
berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Uang muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara
Pengeluaran yang ada di kelompok akun Aset Lancar.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 114 -
EKUITAS
Ekuitas
Rp2.726.465.744.185,00 C.6 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp2.726.465.744.185,00 dan Rp2.830.233.645.519,00. Ekuitas
adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan Laporan Perubahan
Ekuitas.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 115 -
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Defisit dari Kegiatan
Operasional
Rp661.045.192.223,00
D.1 Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional
Defisit dari Kegiatan Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp661.045.192.223,00 dan
Rp617.342.255.211,00. Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional merupakan
pendapatan dan beban yang dilaksanakan secara normal oleh entitas dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Pos
Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional terdiri dari pendapatan operasional dan beban
operasional.
Pendapatan
Operasional
Rp21.943.274.228,00
D.1.1 Pendapatan Operasional
Pendapatan Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp21.943.274.228,00 dan
Rp19.918.933.108,00. Pendapatan operasional BATAN seluruhnya merupakan
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Pendapatan PNBP
Rp21.943.274.228,00
D.1.1.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak-LO adalah hak pemerintah yang tidak
berasal dari perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali. Jumlah Pendapatan PNBP pada BATAN untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp21.943.274.228,00 dan Rp19.918.933.108,00 dengan rincian perbandingan sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 116 -
Tabel 52 Perbandingan Rincian Pendapatan PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)
425131 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan 198.374.041 256.320.772 (22,61)425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai
dengan Tusi125.410.000 - 0,00
425289 Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi
12.346.095.016 16.974.248.714 0,00
425692 Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi 223.400.000 0,00
425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 93.700.000 2.521.905.495 0,00
425412 Pendapatan Biaya Pendidikan 2.244.459.538 0,00
425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya 41.600.000 0,00425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 3.145.925.000 0,00425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil
Pengembangan Iptek322.820.000 0,00
425439 Pendapatan Penelitian/Riset Survey Pemetaan dan 210.000.000 0,00
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 2.837.569 5.564.810 (49,01)
425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 2.273.052.723 160.893.317 1312,77
425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 31.417.741 - 0,00
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 684.182.600 - 0,00
21.943.274.228 19.918.933.108 10,16Jumlah Pendapatan PNBP Keterangan:
1. Terdapat perubahan dan penambahan kode akun pendapatan-LO sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang
Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, sebagai berikut:
Akun Uraian Akun Uraian
425131 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai
dengan Tusi425289 Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan
Standardisasi425692 Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi
425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan
425412 Pendapatan Biaya Pendidikan
425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan
425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek
425439 Pendapatan Penelitian/Riset Survey Pemetaan dan
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian
Pekerjaan Pemerintah 425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 423964 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain
423216 Pendapatan uang pendidikan
Tahun 2018 Tahun 2017
423141 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan
423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing KL
2. Akun Pendapatan dari hibah belum disahkan pada tahun 2018 (425997)
diklasifikasikan sebagai pendapatan operasional, sedangkan pada tahun 2017
diklasifikasikan sebagai pendapatan non operasional (423964).
Berdasarkan tabel 51, Pendapatan PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
mengalami kenaikan sebesar 10,16% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal
ini disebabkan antara lain adanya denda keterlambatan penyelesaian pembangunan
gedung Clearing House Teknologi Nuklir (CHTN) pada satker Kantor Pusat, dan
gedung bangunan pada beberapa satker, serta denda keterlambatan pengadaan peralatan
mesin.
Adapun perbandingan pendapatan PNBP pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
dengan Laporan Operasional (LO) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 117 -
Tabel 53 Perbandingan Pendapatan PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018
Akun Uraian Pendapatan LRA Penyesuaian Pendapatan LO
425131 Pendapatan Sew a Tanah Gedung dan Bangunan 218.484.688 (20.110.647) 198.374.041 425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai
dengan125.410.000 - 125.410.000
425289 Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi
12.251.225.647 94.869.369 12.346.095.016
425411 Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 93.700.000 - 93.700.000
425412 Pendapatan Biaya Pendidikan 2.238.500.000 5.959.538 2.244.459.538
425419 Pendapatan Pendidikan Lainnya 41.600.000 - 41.600.000
425421 Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 3.145.925.000 - 3.145.925.000 425434 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil
Pengembangan Iptek322.820.000 - 322.820.000
425439 Pendapatan Penelitian/Riset Survey Pemetaan dan 210.000.000 - 210.000.000
425692 Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi 265.400.000 (42.000.000) 223.400.000
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 2.837.569 - 2.837.569
425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 2.203.801.269 69.251.454 2.273.052.723
425997 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 31.417.741 31.417.741
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain - 684.182.600 684.182.600
21.151.121.914 792.152.314 21.943.274.228 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar (Rp792.152.314,00) dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel 54
Rincian Selisih Pendapatan PNBP pada LRA dan LO 31 Desember 2018 No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 425131 (20.110.647)Jurnal Balik pendapatan sew a ATM yang diterima di muka tahun 2017 pada satker PPIKSN dan PTBGN
39.955.020
Piutang Pendapatan kantin tahun 2018 pada satker PTBGN 3.810.000 Jurnal Balik Pelunasan piutang sew a kantin dan koperasi tahun 2017 pada satker Pusdiklat dan sew a ATM BRI satker KP.
(26.200.000)
Pendapatan Sew a Tanah, Gedung dan Bangunan (425131) tahun 2018 yang diterima di muka pada satker KP dan Pusdiklat.
(37.675.667)
2 Selisih Akun 425289 94.869.369 Piutang Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi (425289) tahun 2018 pada satker PTKMR, PTBBN, PRSG, dan PAIR
1.313.131.083
Jurnal Balik Pelunasan Piutang Pendapatan Pengujian Sertif ikasi Kalibrasi dan Standardisasi (425289) TAYL pada satker PAIR, PTKMR, PTBBN, PRSG.
(1.218.261.714)
3 Selisih Akun 425412 5.959.538 Jurnal Balik pendapatan biaya kuliah mahasisw a semester ganjil 2017/ 2018 yang diterima di muka pada satker STTN.
69.587.838
Piutang biaya kuliah mahasisw a semester genap 2017/2018 pada satker STTN
132.660.000
Jurnal Balik Pelunasan piutang biaya kuliah mahasisw a tahun 2017, dan pelunasan SPP dan KRS semester genap TA 2017/2018 pada satker STTN.
(121.240.000)
Pendapatan Biaya Pendidikan (425412) tahun 2018 yang diterima di muka
(70.208.300)
Jurnal Balik Pelunasan Piutang Pendapatan Biaya Pendidikan (425412) semester I tahun 2018
(4.840.000)
4 Selisih Akun 425692 (42.000.000)Jurnal Balik Pelunasan Piutang Pendapatan Jasa Tenaga Pekerjaan dan Informasi tahun 2017 pada satker PTBBN.
(42.000.000)
5 Selisih Akun 425811 69.251.454 Piutang denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah pada PTBGN, PRFN, PTRR, dan PRSG
69.251.454
6 Selisih Akun 425999 684.182.600 Piutang pendapatan anggaran lain-lain berupa pencairan jaminan Jaminan Pelaksanaan Pekerjan Proyek Clearing House (CHTN) pada Kantor Pusat BATAN dan pekerjaan pengadaan Under Water Camera pada PRSG
684.182.600
792.152.314 Jumlah
Rincian satker yang memiliki selisih pada akun pendapatan PNBP di LRA dengan
pendapatan PNBP di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 118 -
Beban Operasional
Rp682.988.466.451,00
D.1.2 Beban Operasional
Beban Operasional BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp682.988.466.451,00 dan
Rp637.261.188.319,00 yang meliputi Beban Pegawai, Beban Persediaan, Beban Barang
dan Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Barang untuk
Diserahkan kepada Masyarakat, Beban Penyusutan dan Amortisasi, serta Beban
Penyisihan Piutang Tak Tertagih.
Beban Pegawai
Rp375.770.243.088,00 D.1.2.1 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp375.770.243.088,00 dan
Rp351.866.672.555,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan
atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Beban pegawai dicatat sebesar resume tagihan belanja pegawai dan/atau tagihan
kewajiban pembayaran belanja pegawai berdasarkan dokumen kepegawaian, daftar gaji,
peraturan perundang-undangan, dan dokumen lain yang menjadi dasar pengeluaran
Negara kepada pegawai dimaksud yang telah disetujui KPA/PPK.
Rincian perbandingan Beban Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 119 -
Tabel 55 Perbandingan Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)
511111 Beban Gaji Pokok PNS 126.746.856.238 133.757.725.700 (5,24)
511111 Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS (18.165.361) (159.017.577) (88,58)
511119 Beban Pembulatan Gaji PNS 1.670.443 1.654.945 0,94
511119 Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS (11.059) (7.360) 50,26
511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 10.149.277.538 10.072.983.950 0,76
511121 Pengembalian Beban Tunj. Suami/Istri PNS (2.853.531) (15.354.783) (81,42)
511122 Beban Tunj. Anak PNS 2.657.961.499 2.665.337.279 (0,28)
511122 Pengembalian Beban Tunj. Anak PNS (5.942.209) (8.040.488) (26,10)
511123 Beban Tunj. Struktural PNS 4.415.065.000 3.848.955.000 14,71
511123 Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS (25.490.000) (17.495.057) 45,70
511124 Beban Tunj. Fungsional PNS 21.015.872.100 19.294.724.900 8,92
511124 Pengembalian Beban Tunj. Fungsional PNS (91.870.070) (172.458.316) (46,73)
511125 Beban Tunj. PPh PNS 2.449.506.943 2.240.450.736 9,33
511126 Beban Tunj. Beras PNS 5.950.052.940 6.347.418.818 (6,26)
511126 Pengembalian Beban Tunj. Beras PNS (5.431.500) (9.691.152) (43,95)
511129 Beban Uang Makan PNS 17.808.987.340 17.710.023.600 0,56
511129 Pengembalian Beban Uang Makan PNS (16.049.500) (20.062.150) (20,00)
511134 Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS 23.088.516.508 24.389.705.000 (5,33)
511134 Pengembalian Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS (45.996.250) (101.175.758) (54,54)
511151 Beban Tunjangan Umum PNS 2.094.590.000 2.569.529.000 (18,48)
511151 Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS (93.376.166) (124.995.371) (25,30)
511153 Beban Tunjangan Profesi Dosen 884.348.800 616.103.900 43,54
512211 Beban Uang Lembur 1.625.180.350 1.586.915.631 2,41
512211 Pengembalian Beban Uang Lembur - (2.394.000) (100,00)
512411 Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 157.221.335.593 130.003.480.409 20,94
512411 Pengembalian Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
(33.792.558) (2.607.644.301) (98,70)
375.770.243.088 351.866.672.555 6,79 Jumlah Beban Pegawai Berdasarkan tabel di atas, Beban Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 mengalami kenaikan sebesar 6,79% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017.
Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya besaran tunjangan khusus/kinerja.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 120 -
Adapun perbandingan belanja pegawai di LRA dengan beban pegawai di LO untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 56 Perbandingan Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018
Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO
511111 Beban Gaji Pokok PNS 126.770.020.020 (23.163.782) 126.746.856.238
511111 Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS (18.165.361) - (18.165.361)
511119 Beban Pembulatan Gaji PNS 1.670.699 (256) 1.670.443
511119 Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS (11.059) - (11.059)
511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 10.150.123.858 (846.320) 10.149.277.538
511121 Pengembalian Beban Tunj. Suami/Istri PNS (2.853.531) - (2.853.531)
511122 Beban Tunj. Anak PNS 2.660.813.613 (2.852.114) 2.657.961.499
511122 Pengembalian Beban Tunj. Anak PNS (5.942.209) - (5.942.209)
511123 Beban Tunj. Struktural PNS 4.440.520.000 (25.455.000) 4.415.065.000
511123 Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS (25.490.000) - (25.490.000)
511124 Beban Tunj. Fungsional PNS 21.157.675.000 (141.802.900) 21.015.872.100
511124 Pengembalian Beban Tunj. Fungsional PNS (91.870.070) - (91.870.070)
511125 Beban Tunj. PPh PNS 2.450.840.282 (1.333.339) 2.449.506.943
511126 Beban Tunj. Beras PNS 5.953.022.160 (2.969.220) 5.950.052.940
511126 Pengembalian Beban Tunj. Beras PNS (5.431.500) - (5.431.500)
511129 Beban Uang Makan PNS 18.041.437.350 (232.450.010) 17.808.987.340
511129 Pengembalian Beban Uang Makan PNS (16.049.500) - (16.049.500)
511134 Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS 23.085.546.508 2.970.000 23.088.516.508
511134 Pengembalian Beban Tunj. Kompensasi Kerja PNS (45.996.250) - (45.996.250)
511151 Beban Tunjangan Umum PNS 2.097.345.000 (2.755.000) 2.094.590.000
511151 Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS (93.376.166) - (93.376.166)
511153 Beban Tunjangan Profesi Dosen 884.348.800 - 884.348.800
512211 Beban Uang Lembur 1.625.180.350 - 1.625.180.350
512411 Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 136.061.304.447 21.160.031.146 157.221.335.593
512411 Pengembalian Beban Pegaw ai (Tunjangan Khusus/ Kegiata (33.792.558) - (33.792.558)
355.040.869.883 20.729.373.205 375.770.243.088 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar (Rp20.729.373.205,00) dengan penjelasan sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 121 -
Tabel 57 Rincian Selisih Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Desember 2018No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 511111 (23.163.782,00)Beban Gaji Pokok PNS (511111) tahun 2018 yang masih harus dibayar pada satker PTKMR, PTLR, PTRR, dan PRSG.
5.481.800
Pembayaran Beban Gaji Pokok PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PTKMR, PTLR, PRFN, PKSEN, KP, PDK, dan PSTA
(23.899.482)
Piutang atas kelebihan Beban Gaji Pokok PNS (511111) tahun 2018. Pada satker Pusdiklat dan PTLR.
(4.746.100)
2 Selisih Akun 511119 (256,00)Beban Pembulatan Gaji PNS (511119) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR, PTRR, dan PRSG.
346
Pembayaran Beban Pembulatan Gaji PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, PDK, PTLR, PKSEN.
(592)
Piutang atas kelebihan Beban Pembulatan Gaji PNS (511119) tahun 2018. Pada Satker Pusdiklat.
(10)
3 Selisih Akun 511121 (846.320,00)Beban Tunjangan Suami/Istri PNS (511121) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada Satker PTLR, PTRR, dan PRSG.
446.600
Pembayaran Beban Tunjangan Suami/Istri PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, PRFN, PTLR, PKSEN.
(277.380)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Suami/Istri PNS (511121) tahun 2018. Pada Satker PKSEN dan PTLR.
(1.015.540)
4 Selisih Akun 511122 (2.852.114,00)Beban Tunjangan Anak PNS (511122) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR, PTRR, dan PRSG.
144.938
Pembayaran Beban Tunjangan Anak PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar
(86.216)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Anak PNS (511122) tahun 2018. Pada Satker PTLR.
(2.910.836)
5 Selisih Akun 511123 (25.455.000,00)Beban Tunjangan Struktural PNS (511123) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PSTA.
355.000
Pembayaran Beban Tunjangan Struktural PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PPIKSN, PRFN, dan PTKMR.
(23.650.000)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Struktural PNS (511123) tahun 2018. Pada satker PKSEN dan PTLR.
(2.160.000)
6 Selisih Akun 511124 (141.802.900,00)Beban Tunjangan Fungsional PNS (511124) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTBGN, PTLR, KP, PTRR, PRSG, dan PSTA.
16.150.000
Pembayaran Beban Tunjangan Fungsional PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTRR, PAIR, PKSEN, PSMN, KP, PTRR, PRSG, PSTNT, STTN, PSTA, dan PTBBN.
(132.007.900)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Fungsional PNS (511124) tahun 2018. Pada Satker PRFN, Pusdiklat, PKSEN, PSTA, dan KP.
(25.945.000)
7 Selisih Akun 511125 (1.333.339,00)Beban Tunjangan PPh PNS (511125) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR, PTBGN, PTRR, dan PRSG.
1.043.895
Pembayaran Beban Tunjangan PPh PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, PPIKSN, PTLR, PTKMR, PTRR, PKSEN, dan
(2.377.234)
8 Selisih Akun 511126 (2.969.220,00)Pembayaran Beban Tunjangan Beras PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PDK dan PTKMR.
(289.680)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Beras PNS (511126) tahun 2018. Pada satker Pusdiklat, PKSEN, dan PTLR.
(2.679.540)
9 Selisih Akun 511129 (232.450.010,00)Beban Uang Makan PNS (511129) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTBGN dan PKSEN.
19.339.990
Pembayaran Beban Uang Makan PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP.
(21.446.000)
Piutang atas kelebihan Beban Uang Makan PNS (511129) tahun 2018. Pada satker PTKMR, PPIKSN, PTBBN, Inspektorat, PAIR, KP, PRFN, Pusdiklat, PTRR, PRSG, PDK, PTLR, PSTNT dan PSTA.
(230.344.000)
10 Selisih Akun 511134 2.970.000,00 Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS (511134) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTBGN, KP, PTRR, dan PRSG
28.125.000
Pembayaran Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PTLR, PRFN, PKSEN, PSMN, KP, PTRR, PDK, PRSG, PSTA, dan PTBBN
(17.205.000)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS (511134) tahun 2018. pada satker PPIKSN, Pusdiklat, PKSEN, PTLR, dan KP.
(7.950.000)
11 Selisih Akun 511151 (2.755.000)Beban Tunjangan Kompensasi Kerja PNS (511151) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTLR.
5.000
Pembayaran Beban Tunjangan Umum PNS tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP, Pusdiklat, PTRR, PTLR, dan PDK.
(2.760.000)
12 Selisih Akun 512411 21.160.031.146,00 Beban Tunjangan Khusus/Kegiatan (512411) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada seluruh satker BATAN.
21.438.489.397
Pembayaran Beban Tunjangan Khusus/Kegiatan tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PPIKSN, dan Inspektorat.
(24.598.671)
Piutang atas kelebihan Beban Tunjangan Khusus/Kegiatan (512411) tahun 2018. Pada seluruh satker di BATAN.
(253.859.580)
20.729.373.205 Jumlah
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 122 -
Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja pegawai di LRA dengan beban
pegawai di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.
Beban Persediaan
Rp26.134.818.246,00 D.1.2.2 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp26.134.818.246,00 dan
Rp30.555.807.915,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi
atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan berdasarkan transaksi mutasi
keluar penggunaan persediaan, dan pada akhir periode akuntansi beban persediaan
dilakukan penyesuaian dalam hal berdasarkan hasil inventarisasi fisik terdapat
perhitungan perbedaan pencatatan persediaan.
Rincian perbandingan Beban Persediaan untuk 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah sebagai berikut: Tabel 58
Perbandingan Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)
593111 Beban Persediaan Konsumsi 7.511.552.853 8.437.358.595 (10,97)
593121 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges 2.584.000 1.932.000 33,75
593131 Beban Persediaan Bahan Baku 16.837.560.865 20.584.110.668 (18,20)
593149 Beban Persediaan Lainnya 1.783.120.528 1.532.406.652 16,36
26.134.818.246 30.555.807.915 (14,47) Jumlah Beban Persediaan
Berdasarkan tabel di atas, Beban Persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 mengalami penurunan sebesar 14,47% bila dibandingkan dengan 31 Desember
2017. Hal ini disebabkan antara lain berkurangnya pemakaian persediaan konsumsi dan
bahan baku.
Adapun perbandingan belanja persediaan di LRA dan beban persediaan di LO untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 59 Perbandingan Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Desember 2018
Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 34.608.526.197 (34.608.526.197) -
521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai Meterai dan Leges 5.694.000 (5.694.000) -
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 599.760.863 (599.760.863) -
593111 Beban Persediaan Konsumsi - 7.511.552.853 7.511.552.853
593121 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges - 2.584.000 2.584.000
593131 Beban Persediaan Bahan Baku - 16.837.560.865 16.837.560.865
593149 Beban Persediaan Lainnya - 1.783.120.528 1.783.120.528
35.213.981.060 (9.079.162.814) 26.134.818.246 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar (Rp9.079.162.814,00) dengan penjelasan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 123 -
Tabel 60 Rincian Selisih Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Desember 2018
No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 521811 (34.608.526.197)Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.
(34.608.526.197)
2 Selisih Akun 521813 (5.694.000)Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.
(5.694.000)
3 Selisih Akun 521832 (599.760.863)Belanja Barang Persediaan Lainnya (521832) hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.
(599.760.863)
4 Selisih Akun 593111 7.511.552.853 Beban Persediaan Konsumsi (593111) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
7.511.552.853
5 Selisih Akun 593121 2.584.000 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges (593121) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
2.584.000
6 Selisih Akun 593131 16.837.560.865 Beban Persediaan Bahan Baku (593131) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
16.837.560.865
7 Selisih Akun 593149 1.783.120.528 Beban Persediaan Lainnya (593149) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
1.783.120.528
(9.079.162.814) Jumlah
Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja persediaan di LRA dengan beban
persediaan di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.
Beban Barang dan Jasa
Rp111.401.491.055,00 D.1.2.3 Beban Barang Dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp111.401.491.055,00 dan
Rp97.484.870.311,00. Beban barang dan jasa terdiri dari beban barang dan jasa serta
beban aset ekstrakomtabel. Beban barang dan jasa merupakan konsumsi atas barang
dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Sementara beban aset
ekstrakomtabel adalah beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal
yang tidak menghasilkan aset tetap.
Beban barang dan jasa dicatat sebesar resume tagihan belanja barang dan jasa, tagihan
kewajiban pembayaran belanja barang dan jasa oleh pihak ketiga yang telah disetujui
KPA/PPK dan/atau perhitungan akuntansi belanja modal yang tidak memenuhi
kapitalisasi aset.
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 124 -
Tabel 61 Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
521111 Beban Keperluan Perkantoran 17.973.142.644 15.048.391.778 19,44
521111 Pengembalian Beban Keperluan Perkantoran - (2.223.676) (100,00)
521113 Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 8.541.938.405 8.732.024.551 (2,18)
521113 Pengembalian Beban Penambah Daya Tahan Tubuh - (25.113.525) (100,00)
521114 Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 84.060.659 107.950.413 (22,13)
521115 Beban Honor Operasional Satuan Kerja 4.745.080.000 4.474.820.000 6,04
521115 Pengembalian Beban Honor Operasional Satuan Kerja (605.000) (3.282.000) (81,57)
521119 Beban Barang Operasional Lainnya 2.664.362.214 1.676.979.455 58,88
521119 Pengembalian Beban Barang Operasional Lainnya - (1.548.500) (100,00)
521211 Beban Bahan 11.258.442.024 8.699.370.674 29,42
521213 Beban Honor Output Kegiatan 3.969.467.500 4.094.764.500 (3,06)
521213 Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan (3.033.500) (12.031.000) (74,79)
521219 Beban Barang Non Operasional Lainnya 21.401.639.813 16.158.357.097 32,45
521219 Pengembalian Beban Barang Non Operasional Lainnya (31.496.322) (63.157.100) (50,13)
522111 Beban Langganan Listrik 26.829.595.499 26.846.995.040 (0,06)
522112 Beban Langganan Telepon 246.844.494 261.304.104 (5,53)
522113 Beban Langganan Air 178.944.890 71.386.865 150,67
522121 Beban Jasa Pos dan Giro 3.800.000 408.000 831,37
522131 Beban Jasa Konsultan 31.487.500 - -
522141 Beban Sew a 2.467.758.227 1.671.609.546 47,63
522141 Pengembalian Beban Sew a (2.600.000) - 0.00
522151 Beban Jasa Profesi 2.791.620.000 2.113.314.000 32,10
522151 Pengembalian Beban Jasa Profesi (2.920.000) (2.680.000) 8,96
522191 Beban Jasa Lainnya 7.969.029.936 7.636.315.089 4,36
595112 Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin 284.932.072 915.000 31.040,12
111.401.491.055 97.484.870.311 14,28 Jumlah Beban Barang dan Jasa
Keterangan :
Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan (Akun 595113) diklasifikasikan
menjadi beban pemeliharaan dan tidak menjadi beban barang dan jasa.
Berdasarkan tabel di atas, Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 14,28% bila dibandingkan dengan 31
Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya belanja keperluan
perkantoran, beban jasa lainnya, dan meningkatnya beban aset ekstrakomtabel sebagai
akibat ketidaktepatan penggunaan akun belanja modal untuk pembelian aset dibawah
nilai kapitalisasi.
Adapun perbandingan belanja barang dan jasa di LRA dan beban barang dan jasa di LO
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 125 -
Tabel 62 Perbandingan Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan Jasa di LO
31 Desember 2018 Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO
521111 Beban Keperluan Perkantoran 18.008.410.899 (35.268.255) 17.973.142.644
521113 Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 8.541.938.405 - 8.541.938.405
521114 Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 84.060.659 - 84.060.659
521115 Beban Honor Operasional Satuan Kerja 4.745.080.000 - 4.745.080.000
521115 Pengembalian Beban Honor Operasional Satuan Kerja (605.000) - (605.000)
521119 Beban Barang Operasional Lainnya 2.664.362.214 - 2.664.362.214
521211 Beban Bahan 11.283.713.924 (25.271.900) 11.258.442.024
521213 Beban Honor Output Kegiatan 3.969.467.500 - 3.969.467.500
521213 Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan (3.033.500) - (3.033.500)
521219 Beban Barang Non Operasional Lainnya 21.211.279.365 190.360.448 21.401.639.813
521219 Pengembalian Beban Barang Non Operasional Lainnya (31.496.322) - (31.496.322)
522111 Beban Langganan Listrik 27.145.919.583 (316.324.084) 26.829.595.499
522112 Beban Langganan Telepon 246.816.395 28.099 246.844.494
522113 Beban Langganan Air 174.197.390 4.747.500 178.944.890
522121 Beban Jasa Pos dan Giro 3.800.000 - 3.800.000
522131 Beban Jasa Konsultan 31.487.500 - 31.487.500
522141 Beban Sew a 2.450.916.561 16.841.666 2.467.758.227
522141 Pengembalian Beban Sew a (2.600.000) - (2.600.000)
522151 Beban Jasa Profesi 2.791.620.000 - 2.791.620.000
522151 Pengembalian Beban Jasa Profesi (2.920.000) - (2.920.000)
522191 Beban Jasa Lainnya 2.224.866.939 5.744.162.997 7.969.029.936
595112 Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin - 284.932.072 284.932.072
105.537.282.512 5.864.208.543 111.401.491.055 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar Rp5.864.208.543,00 dengan penjelasan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 126 -
Tabel 63 Rincian Selisih Belanja Barang dan Jasa di LRA dan Beban Barang dan Jasa di LO
31 Desember 2018 No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 521111 (35.268.255)Beban Keperluran Perkantoran (521111) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PSTA.
1.007.465
Jurnal Balik Beban Keperluan Perkantoran berupa retribusi LTGA dan iuran sampah tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker PSTA.
(861.500)
Jurnal koreksi atas Pembelian Keperluan Perkantoran (521111) yang yang menggunakan akun persediaan. Pada satker KP.
2.365.000
Jurnal Koreksi atas penggunaan beban Keperluan Perkantoran (521111) yang menghasilkan barang persediaan. Pada satker PSTBM.
(37.779.220)
2 Selisih Akun 521211 (25.271.900)Jurnal koreksi atas penggunaan beban Bahan (521211) yang menghasilkan barang persediaan. Pada satker PSTBM.
(25.271.900)
3 Selisih Akun 521219 190.360.448 Jurnal Balik Beban Barang Non Operasional Lainnya berupa biaya pemeliharaan paten tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker KP.
(19.155.000)
Beban barang non operasional (522111) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PAIR.
209.515.448
4 Selisih Akun 522111 (316.324.084)Beban Langganan Listrik (522111) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTKMR, PPIKSN, PKSEN, PTBGN, PAIR, KP, Pusdiklat, PDK, STTN dan PSTA.
1.951.256.752
Jurnal Balik Beban Langganan Listrik tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker STTN, PSTA, PDK, PPIKSN, PAIR, Pusdiklat, PKSEN, PTKMR, PTBGN.
(2.267.580.836)
5 Selisih Akun 522112 28.099 Beban Langganan Telepon (522112) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTKMR, PPIKSN, PTBGN, PAIR, KP, PKSEN, Pusdiklat, PDK, STTN, dan PSTA.
14.238.137
Jurnal Balik Beban Langganan Telepon tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker STTN, PSTA, PDK, PPIKSN, PAIR, Pusdiklat, PKSEN, PTKMR, PTBGN.
(14.210.038)
6 Selisih Akun 522113 4.747.500 Beban Langganan Air (522113) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker STTN dan PSTA.
6.233.700
Jurnal Balik Beban Langganan Air tahun 2017 yang masih harus dibayar pada satker STTN, PSTA.
(1.486.200)
7 Selisih Akun 522141 16.841.666 Jurnal Balik atas Beban Sew a Lahan tahun 2017 yang dibayar di muka pada satker PKSEN.
35.176.666
Beban Sew a (522141) tahun 2018 yang dibayar di muka. Pada satker PKSEN.
(18.335.000)
8 Selisih Akun 522191 5.744.162.997 Beban Jasa Lainnya (522191) karena adanya penerimaan hibah jasa dari IAEA pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTKRN, PKSEN, PTLR, PAIR, KP, PRFN, Pusdiklat, PTRR, PTBBN, PSMN, PDK, PRSG, PSTNT, STTN, dan PSTA.
5.866.004.914
Jurnal Balik Beban Jasa Lainnya (522191) tahun 2018 yang masih harus dibayar. Pada satker PTRR.
(121.841.917)
9 Selisih Akun 595112 284.932.072 Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan dan Mesin (595112) yang muncul di SAIBA pada LO karena koreksi belanja modal yang menghasilkan Peralatan dan Mesin yang nilainya di baw ah kapitalisasi dan tidak ada BAS beban tersebut di LRA
284.932.072
5.864.208.543 Jumlah
Keterangan:
Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan dan Mesin (595112) sebesar Rp284.932.072,00
yang muncul di SAIBA pada LO karena koreksi atas ketidaksesuaian penggunaan akun
belanja modal yang menghasilkan Peralatan dan Mesin yang nilainya di bawah
kapitalisasi, terdapat pada satker:
1. PAIR sebesar Rp102.264.000,00, berupa kursi, tabung pemadam api, dll.
2. Kantor Pusat BATAN sebesar Rp950.000,00, berupa eksternal hardisk
3. PTKMR sebesar Rp4.988.000,00, berupa alat kedokteran umum lainnya, diagnostiC
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 127 -
set, dan tripot
4. PPIKSN sebesar Rp950.000,00, berupa rak besi
5. PTBBN sebesar Rp7.425.000,00, berupa meja kerja kayu
6. PSTBM sebesar Rp24.540.272,00, berupa tabung pemadam api, kursi besi, dll
7. PRFN sebesar Rp25.000.000,00, berupa kursi besi
8. PTKRN sebesar Rp829.300,00, berupa kursi besi
9. STTN sebesar Rp116.186.000,00, berupa meja kerja kayu, kursi besi, dll
10. Inspektorat sebesar Rp800.000,00, berupa eksternal hardisk
11. PSMN sebesar Rp999.500,00, berupa dispenser
Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja barang dan jasa di LRA dengan
beban barang dan jasa di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan
ini.
Beban Pemeliharaan
Rp39.134.293.030,00 D.1.2.4 Beban Pemeliharaan
Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp39.134.293.030,00 dan
Rp36.806.377.537,00. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.
Beban pemeliharaan dicatat sebesar resume tagihan belanja pemeliharaan, tagihan
kewajiban pembayaran belanja pemeliharaan oleh pihak ketiga yang telah disetujui
KPA/PPK dan/atau pemakaian persediaan untuk pemeliharaan berdasarkan transaksi
mutasi keluar penggunaan persediaan untuk pemeliharaan.
Rincian perbandingan Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 64 Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017% Naik (Turun)
523111 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16.183.906.267 15.712.380.156 3,00
523111 Pengembalian Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (16.960.421) (2.631.757) 544,45
523121 Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 12.629.410.338 11.458.089.793 10,22
523129 Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1.456.998.410 1.268.598.800 14,85
523133 Beban Pemeliharaan Jaringan 50.500.000 98.281.100 (48,62)
593113 Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 1.174.082.326 927.694.095 26,56
593114 Beban Persediaan suku cadang 7.635.356.110 7.343.965.350 3,97
595113 Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan 21.000.000 - -
39.134.293.030 36.806.377.537 6,32 Jumlah Beban Pemeliharaan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 128 -
Keterangan :
Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan (Akun 595113)
diklasifikasikan menjadi beban pemeliharaan dan tidak menjadi beban barang
dan jasa.
Berdasarkan tabel di atas, Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 6,32% bila dibandingkan dengan 31
Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya beban pemeliharaan
gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, serta meningkatnya pemakaian barang
persediaan pemeliharaan.
Adapun perbandingan belanja pemeliharaan di LRA dan beban pemeliharaan di LO
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 65 Perbandingan Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO 31 Desember 2018
Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16.141.549.647 42.356.620 16.183.906.267
523111 Pengembalian Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
(16.960.421) - (16.960.421)
523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
539.207.120 (539.207.120) -
523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 12.667.470.338 (38.060.000) 12.629.410.338
523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
3.088.238.700 (3.088.238.700) -
523129 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1.456.998.410 - 1.456.998.410
523133 Beban Pemeliharaan Jaringan 50.500.000 - 50.500.000
593113 Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan - 1.174.082.326 1.174.082.326
593114 Beban Persediaan Suku Cadang - 7.635.356.110 7.635.356.110
595113 Beban aset ekstrakomtabel gedung dan bangunan - 21.000.000 21.000.000
33.927.003.794 5.207.289.236 39.134.293.030 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar Rp5.207.289.236,00 dengan penjelasan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 129 -
Tabel 66 Rincian Selisih Belanja Pemeliharaan di LRA dan Beban Pemeliharaan di LO
31 Desember 2018 No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 523111 42.356.620 Jurnal koreksi atas penggunaan akun belanja modal gedung dan bangunan yang menambah beban pemeliharaan. Pada satker PTKMR dan PRFN.
39.332.280
Jurnal koreksi atas penggunaan akun belanja modal peralatan dan mesin yang menambah beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM.
11.990.000
Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun 523111 untuk pembelian persediaan. Pada satker PSTBM.
(3.696.000)
Piutang Lainnya atas kelebihan belanja pemeliharaan berupa honor petugas cleaning service pada satker PSTNT.
(5.269.660)
2 Selisih Akun 523112 (539.207.120)Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523112) hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.
(539.207.120)
3 Selisih Akun 523121 (38.060.000)Jurnal balik atas Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin yang dibayar di muka nerupa sisa voucher BBM pembelian 2017 yang dipakai di tahun 2018 pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTLR, PAIR, PRFN, PKSEN, Pusdiklat, KP, PDK, PRSG, PSTNT, STTN, dan PSTA.
101.029.000
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121) tahun 2018 yang dibayar di muka merupakan sisa voucher BBM bulan Desember 2018. Pada satker PTKMR, PTBGN, PPIKSN, PTLR, PTKRN, PKSEN, PAIR, PRFN, KP, Pusdiklat, PTBBN, PRSG, PDK, STTN, dan PSTA
(141.624.000)
Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun 523111 yang menambah nilai peralatan dan mesin. Pada satker PSTBM .
(3.707.000)
Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun belanja modal peralatan dan mesin yang menambah nilai beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM, PTBGN dan PSTNT.
3.042.000
Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun belanja modal lainnya yang menambah nilai beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM.
2.200.000
Jurnal koreksi atas Kesalahan penggunaan akun belanja pembelian persediaan yang menambah nilai beban pemeliharaan. Pada satker PSTBM.
1.000.000
4 Selisih Akun 523123 (3.088.238.700)Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523123) hanya muncul di LRA dan tidak ada di LO.
(3.088.238.700)
6 Selisih Akun 593113 1.174.082.326 Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan (593113) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
1.174.082.326
7 Selisih Akun 593114 7.635.356.110 Beban Persediaan Suku Cadang (593114) yang muncul di SAIBA pada LO merupakan pemakaian persediaan yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
7.635.356.110
8 Selisih Akun 595113 21.000.000 Beban Aset Ekstrakomptabel Gedung dan Bangunan (595113) yang muncul di SAIBA pada LO karena koreksi belanja modal yang menghasilkan Gedung dan Bangunan yang nilainya di baw ah kapitalisasi dan tidak ada BAS beban tersebut di LRA
21.000.000
5.207.289.236 Jumlah
Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja pemeliharaan di LRA dan beban
pemeliharaan di LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.
Beban Perjalanan
Dinas
Rp34.249.165.546,00
D.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas
Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp34.249.165.546,00 dan
Rp24.569.495.702,00. Beban perjalanan dinas merupakan beban yang terjadi untuk
perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.
Beban perjalanan dinas dicatat sebesar resume tagihan belanja perjalanan dinas dan/atau
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 130 -
tagihan kewajiban pembayaran belanja perjalanan dinas oleh pihak ketiga yang telah
disetujui KPA/PPK.
Rincian perbandingan Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 67 Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
524111 Beban Perjalanan Biasa 30.856.682.532 21.640.743.852 42,59
524111 Pengembalian Beban Perjalanan Biasa (191.705.036) (137.545.549) 39,38
524113 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.577.411.500 1.041.535.000 51,45
524113 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota (750.000) (300.000) 150,00
524114 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.900.000 2.300.000 1286,96
524119 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 537.929.395 734.468.541 (26,76)524119 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar
Kota(2.250.000) (1.576.000) 42,77
524211 Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1.330.487.537 957.067.871 39,02
524211 Pengembalian Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri - (2.090.720) (100,00)
524212 Beban Perjalanan Tetap-Luar Negeri - 27.969.950 (100,00)
524219 Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 109.459.618 312.301.473 (64,95)
524219 Pengembalian Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri - (5.378.716) (100,00)
34.249.165.546 24.569.495.702 39,40 Jumlah Beban Perjalanan Dinas
Berdasarkan tabel di atas, Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 39,40% bila dibandingkan dengan 31
Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnnya beban perjalanan dinas
biasa, perjalanan dinas dalam kota, dan perjalanan dinas biasa luar negeri.
Adapun perbandingan belanja perjalanan dinas di LRA dan beban perjalanan dinas di
LO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 68 Perbandingan Belanja Perjalanan Dinas di LRA dan Beban Perjalanan Dinas di LO
31 Desember 2018 Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO
524111 Beban Perjalanan Biasa 30.861.080.532 (4.398.000) 30.856.682.532
524111 Pengembalian Beban Perjalanan Biasa (191.705.036) - (191.705.036)
524113 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.577.411.500 - 1.577.411.500
524113 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota (750.000) - (750.000)
524114 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.900.000 - 31.900.000
524119 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 537.929.395 - 537.929.395
524119 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kot (2.250.000) (2.250.000)
524211 Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1.330.487.537 1.330.487.537
524219 Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 109.459.618 - 109.459.618
34.253.563.546 (4.398.000) 34.249.165.546 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar Rp4.398.000,00 merupakan piutang atas kelebihan harga
tiket perjalanan dinas (524111) pada unit kerja Biro Perencanaan Satker Kantor Pusat.
Piutang tersebut sudah disetor ke Kas Negara tgl 5 April 2019 dengan NTPN
BBCEE4BL0MOBATQI.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 131 -
Beban Barang untuk
Diserahkan kepada
Masyarakat
Rp2.305.968.324,00
D.1.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Jumlah Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp2.305.968.324,00 dan Rp3.486.204.911,00. Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat merupakan barang yang dibeli oleh pemerintah namun diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan entitas.
Beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat dicatat sebesar resume tagihan
belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat, tagihan kewajiban pembayaran
belanja barang diserahkan kepada masyarakat yang telah disetujui KPA/PPK dan/atau
pemakaian persediaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat berdasarkan transaksi
mutasi keluar penggunaan persediaan yang diserahkan kepada masyarakat.
Rincian perbandingan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 69 Perbandingan Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik
(Turun)526111 Beban Tanah utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda - 2.280.581.500 (100,00) 526112 Beban Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda535.478.000 572.292.000 (6,43)
526115 Beban Barang Fisik Lainnya utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
205.100.000 156.675.000 30,91
526311 Beban Barang Lainnya utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
1.565.390.324 476.656.411 228,41
2.305.968.324 3.486.204.911 (33,85) Jumlah Beban Barang utk Diserahkan kepada Masyarakat
Berdasarkan tabel di atas, Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 33,85% bila
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan pada tahun 2017 terdapat
penyerahan tanah untuk Pemda.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 132 -
Tabel 70 Rincian Barang yang Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2018
Akun Jenis Barang Yang Diserahkan Entitas Penerima Nilai
117123 Hew an dan Tanaman utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
Masyarakat 205.100.000
117124 Peralatan dan Mesin utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
Pemerintah Kab.Kudus 535.478.000
Masyarakat 523.538.225
Dispertan Kab. Banggai Sulteng 2.460.000
Bupati Takalar Sumsel 1.593.075
DPRD Bangka Belitung 1.757.150
Dirjen EBTKE 134.100
Delegasi Training Course IAEA 4.800.000
Komp Zen Nubika TNI AD 973.800
Kemenkes 972.100
KemenPAN RB 14.532.500
BAPENAS 1.301.500
UI dan UGM 1.013.327.874
2.305.968.324
Barang Persediaan Lainnya utk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda, seperti leaflet, plakat, dll.
117128
Jumlah
Adapun perbandingan belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat di LRA dan
beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat di LO untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 71 Perbandingan Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018
Akun Uraian Belanja LRA Penyesuaian Beban LO
526112 Beban Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
- 535.478.000 535.478.000
526113 Belanja Gedung dan Bangunan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
2.216.179.500 (2.216.179.500) -
526115 Belanja Barang Fisik Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
205.100.000 - 205.100.000
526311 Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
775.923.500 789.466.824 1.565.390.324
3.197.203.000 (891.234.676) 2.305.968.324 Jumlah
Terdapat penyesuaian sebesar (Rp891.234.676,00) dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 72 Rincian Selisih Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LRA dan
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat di LO 31 Desember 2018
No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 526112Beban 526112 yang muncul di SAIBA pada LO karena adanya realisasi belanja barang diserahkan ke masyarakat terjadi pada tahun lalu namun penyerahan barang di tahun 2018 pada satker PDK
535.478.000
2 Selisih Akun 526113Belanja 526113 hanya muncul di LRA karena tidak ada penyerahan barang di tahun 2018 pada satker PAIR
(2.216.179.500)
3 Selisih Akun 526311Beban 526311 yang muncul di SAIBA pada LO merupakan realisasi belanja barang diserahkan ke Masyarakat di tahun 2018 namun belum ada penyerahan barang. Pada satker PDK dan PAIR.
(223.861.050)
Beban 526311 yang muncul di SAIBA pada LO yang berasal dari Hibah Barang IAEA yang diserahkan kepada UI dan UGM dari satker KP
1.013.327.874
(891.234.676) Jumlah
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 133 -
Rincian satker yang memiliki selisih pada akun belanja barang untuk diserahkan kepada
masyarakat di LRA dan beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat di LO
terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan ini.
Beban Penyusutan dan
Amortisasi
Rp94.671.694.951,00
D.1.2.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp94.671.694.951,00 dan
Rp92.676.012.696,00. Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama
masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk
mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban penyusutan dan amortisasi dicatat sebesar perhitungan akuntansi dan perlakuan
penyusutan masing-masing jenis aset tetap dalam operasional dan tidak dalam
operasional (kecuali tanah) dan amortisasi aset tidak berwujud.
Rincian perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 73 Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
591111 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 72.739.285.938 67.648.593.928 7,53
591211 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 16.550.636.638 21.894.936.767 (24,41)
591311 Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 426.379.092 91.844.936 364,24
591312 Beban Penyusutan Irigasi 31.675.001 102.884.571 (69,21)
591313 Beban Penyusutan Jaringan 2.449.248.022 869.808.209 181,58 592222 Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang Tidak
Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 227.443.782 182.093.951 24,90
Jumlah Beban Penyusutan 92.424.668.473 90.790.162.362 1,80 592114 Beban Amortisasi Paten 474.400.711 355.183.211 33,57 592115 Beban Amortisasi Softw are 1.447.795.767 1.202.005.407 20,45 592116 Beban Amortisasi Lisensi 295.510.000 295.510.000 - 592117 Beban Amortisasi Aset Tak Berw ujud Lainnya 29.320.000 - 0.00
592118 Beban Amortisasi Aset Tak Berw ujud yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
- 33.151.716 (100,00)
Jumlah Beban Amortisasi 2.247.026.478 1.885.850.334 19,15
94.671.694.951 92.676.012.696 2,15 Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi Berdasarkan tabel di atas, Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 5,59% bila dibandingkan
dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya beban
penyusutan akibat revaluasi aset tetap.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 134 -
Beban/Pemulihan
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih
(Rp679.207.789,00)
D.1.2.8 Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Jumlah Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
(Rp679.207.789,00) dan (Rp184.253.308,00). Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
adalah beban cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun
piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.
Beban penyisihan piutang tak tertagih dicatat sebesar perhitungan akuntansi atas
perlakuan penyisihan piutang tak tertagih dengan memperhatikan masing-masing
kualitas piutang.
Rincian perbandingan Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 74 Perbandingan Rincian Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik
(Turun)594211 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang PNBP 531.555 (31.163.408) (101,71)
594212 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya 4.354.585 (871.992) (599,38)594411 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (339.580) (91.283.369) (99,63)
594931 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(683.770.486) (60.976.112) 1.021,37
594991 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Piutang Jangka Panjang Lainnya
16.137 41.573 (61,18)
(679.207.789) (184.253.308) 268,63 Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan tabel di atas, Beban/Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 268.63% bila
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain adanya
pelunasan piutang TGR.
Nilai Beban/Pemulihan penyisihan piutang Tak Tertagih merupakan akumulasi antara
jurnal pemulihan penyisihan piutang akibat pelunasan piutang dan jurnal pembentukan
penyisihan piutang akibat pencatatan piutang baru.
Rincian Beban/Pemulihan penyisihan piutang Tak Tertagih per 31 Desember 2018
menurut Jenis Transaksi adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 135 -
1. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tabel 75
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018
Akun Uraian 31 Desember 2018594211 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang PNBP 12.186.786
594212 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya 6.304.830 594411 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 105.680
594931 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
40.355.500.090
594991 Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Piutang Jangka Panjang Lainnya
44.301
40.374.141.687 Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
2. Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tabel 76
Rincian Pemulihan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2018
Akun Uraian 31 Desember 2018
594211 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang PNBP (11.655.231)
594212 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya
(1.950.245)
594411 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(445.260)
594931 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(41.039.270.576)
594991 Pemulihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka Panjang-Piutang Jangka Panjang Lainnya
(28.164)
(41.053.349.476)Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Surplus dari Kegiatan
Non Operasional
(Rp43.215.945,00)
D.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Surplus dari Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp43.215.945,00) dan
Rp1.569.465.085,00. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional merupakan
penjumlahan antara Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar dan Surplus/Defisit dari
dari Kegiatan Non Operasional Lainnya. Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan
merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Defisit Pelepasan Aset
Non Lancar
(Rp2.092.565.931,00)
D.2.1 Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar
Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar berasal dari pendapatan dan beban pelepasan
yang terbentuk dari berkurangnya aset non lancar (aset tetap dan aset lainnya), karena
BATAN melakukan pelepasan aset non lancar kepada pihak lain, seperti masyarakat,
Pemerintah Daerah dan pihak lainnya, maupun karena kondisi aset non lancar tersebut.
Defisit Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp2.092.565.931,00) dan
(Rp159.124.398,00).
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 136 -
Defisit Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
berasal dari Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp709.184.717,00 dan
Beban Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp2.801.750.648,00.
Pendapatan Pelepasan
Aset Non Lancar
Rp709.184.717,00
D.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp709.184.717,00 dan Rp601.679.498,00. Pendapatan pelepasan aset non lancar
tersebut terjadi ketika pendapatan yang diterima dari pelepasan aset non lancar
(penghapusan) lebih besar dari nilai buku aset non lancar yang dilepas.
Rincian perbandingan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 77 Perbandingan Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik
(Turun)425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 709.184.717 591.129.498 19,97
425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya - 10.550.000 (100,00)
709.184.717 601.679.498 17,87Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Berdasarkan tabel di atas, Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 17,87% bila dibandingkan
dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain meningkatnya penjualan dari
lelang peralatan dan mesin dengan kondisi rusak berat (penghapusan BMN).
Adapun perbandingan pendapatan pelepasan aset non lancar pada LRA dengan LO
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 78 Perbandingan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada LRA dan LO 31 Desember 2018 Akun Uraian Pendapatan LRA Penyesuaian Pendapatan LO
425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 709.184.717 - 709.184.717
709.184.717 - 709.184.717 Jumlah
Tidak terdapat penyesuaian pada pendapatan pelepasan aset non lancar. Pendapatan
pelepasan aset non lancar pada LRA sama dengan pendapatan pelepasan aset non lancar
pada LO.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 137 -
Beban Pelepasan Aset
Non Lancar
Rp2.801.750.648,00
D.2.1.2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Jumlah Beban Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.801.750.648,00 dan
Rp760.803.896,00. Beban pelepasan aset non lancar tersebut terjadi ketika aset non
lancar diserahkan secara sukarela kepada Pemda atau masyarakat tanpa adanya
kompensasi yang diterima dan usulan serta penghapusan aset non lancar yang
dinyatakan rusak berat atau hilang.
Rincian perbandingan Beban Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 79 Perbandingan Rincian Beban Pelepasan Aset Non Lancar
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
596111 Beban Kerugian Pelepasan Aset 2.801.750.648 760.803.896 268,26
2.801.750.648 760.803.896 268,26Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
Beban Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
mengalami kenaikan sebesar 268,26% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal
ini disebabkan antara lain:
Beban pelepasan aset non lancar BATAN seluruhnya merupakan beban kerugian
pelepasan aset (Akun 596111). Beban ini hanya muncul pada LO yang didukung dengan
laporan BMN dan tidak ada di LRA.
Adapun rincian asal beban pelepasan aset non lancar per satker untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 80 Rincian Asal Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31 Desember 2018
No. Asal Beban-LO Satuan Kerja Nilai
1 Usulan Barang Rusak Berat KP 909.263.911 2 Penghapusan PAIR 41.967.900
PPIKSN 140.575.606 PRSG 2.483.075 PTBBN 6.245.000 PTLR 6.519.700 PTKRN 12.439.980 PKSEN 11.151.926 INSPEKTORAT 6.235.700
3 Hibah KP 1.664.867.850 2.801.750.648 Jumlah Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Keterangan:
1. Beban pelepasan aset sebesar Rp909.263.911,00 pada satker KP yaitu usulan
BMN rusak berat/BMN yang dihentikan penggunaanya sebesar
Rp1.086.541.000,00 berupa sedan dan Flat sebesar Rp1.086.541.000,00 dan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 138 -
akumulasi penyusutannya sebesar Rp177.277.089,00.
2. Beban pelepasan aset sebesar Rp1.664.867.850,00pada satker KP yaitu hibah
barang keluar berupa engine simulation software package, radiation monitor
isotropic, portable HPGe Based Radionuclide Indentifinder, dll, sebesar
Rp1.711.136.477,00 dan akumulasi penyusutannya sebesar Rp46.268.627,00.
Surplus dari Kegiatan
Non Operasional
Lainnya
Rp2.049.349.986,00
D.2.2 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya terdiri dari pendapatan dan
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.049.349.986,00 dan
Rp1.728.589.483,00.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 berasal dari Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
sebesar Rp3.017.436.075,00 dan Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar
Rp968.086.089,00.
Pendapatan dari
Kegiatan Non
Operasional Lainnya
Rp3.017.436.075,00
D.2.2.1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp3.017.436.075,00 dan Rp.4.729.799.507,00.
Rincian perbandingan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Tabel 81 Perbandingan Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik
(Turun)425791 Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara
Terhadap Pegaw ai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain
- 9.700.000 (100,00)
425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai Tahun Anggaran Yang Lalu
193.785.087 222.488.053 (12,90)
Pengembalian Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai Tahun Anggaran Yang Lalu
(1.350.000) - 0,00
425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
81.248.070 127.543.428 (36,30)
425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
- 733.335 (100,00)
425997 Pendapatan dari Hibah Yang Belum Disahkan - 84.030.957 (100,00) 491429 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 184.050.000 293.039.433 0,00491511 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 2.559.702.918 3.992.264.301 (35,88)
3.017.436.075 4.729.799.507 (36,20) Jumlah Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 139 -
Keterangan:
Pendapatan dari hibah yang belum disahkan pada tahun 2018 (Akun 425997)
diklasifikasikan sebagai pendapatan operasional, sedangkan pada tahun 2017
diklasifikasikan sebagai pendapatan non operasional.
Berdasarkan tabel di atas, Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 36,20% bila
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain penurunan
penerimaan kembali belanja TAYL.
Adapun perbandingan pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada LRA
dengan LO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 82 Perbandingan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO
31 Desember 2018
Akun Uraian Pendapatan LRA Penyesuaian Pendapatan LO
425791Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain
705,140,386 (705,140,386) -
425911Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 570,657,640 (376,872,553) 193,785,087
Pengembalian Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
(1,350,000) (1,350,000)
425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
57,549,747 23,698,323 81,248,070
425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
368,695,006 (368,695,006) -
491429 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya - 184,050,000 184,050,000
491511 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan - 2,559,702,918 2,559,702,918
1,700,692,779 1,316,743,296 3,017,436,075 Jumlah Terdapat penyesuaian sebesar Rp1.316.743.296,00 dengan penjelasan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 140 -
Tabel 83 Rincian Selisih Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO
31 Desember 2018 No. Uraian Nilai
1 Selisih Akun 425791 (705.140.386)Pembayaran Angsuran Piutang Pendapatan Penyelesaian TGR Non Bendahara yang langsung mengurangi saldo Piutang TP/TGR di Neraca dan tidak menjadi beban di LO pada satker KP.
(705.140.386)
2 Selisih Akun 425911 (376.872.553)Pelunasan Piutang Penerimaan Kembali Belanja Pegaw ai TAYL berupa kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan tahun 2017 pada satker STTN, PSTNT, PSMN, PRFN, PAIR, KP, PTKRN, PTKMR, Pusdiklat, PTBGN, Inspektorat, PTRR, PTBBN, PRSG, PKSEN, PTLR, PPIKSN, PSTA, PDK.
(376.872.553)
3 Selisih Akun 425912 23.698.323 Koreksi atas kesalahan akun setor penerimaan pengembalian belanja barang TAYL menggunakan akun 425913. pada satker PAIR.
23.698.323
4 Selisih Akun 425913 (368.695.006)Jurnal Penyesuaian atas Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL (425913) yang sebelumnya telah dilakukan koreksi nilai aset tetap non revaluasi. Pada satker PTKMR, PAIR, PRFN, PSTNT, STTN, dan PSTA.
(368.695.006)
5 Selisih Akun 491429 184.050.000 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya (491429) yang muncul di SAIBA pada LO karena pencatatan aset di SIMAK-BMN yang berasal dari perolehan lainnya, yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA. Pada satker PAIR berupa pencatatan atas benih hasil penelitian.
184.050.000
6 Selisih Akun 491511 2.559.702.918 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan (491511) yang muncul di SAIBA pada LO karena beban yang timbul saat pemakaian persediaan lebih besar dari harga perolehan persediaan yang dipakai, yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA.
2.559.702.918
1.316.743.296 Jumlah
Adapun rincian satker yang memiliki selisih pada akun pendapatan dari kegiatan non
operasional lainnya di LRA dengan LO terlampir dalam Lampiran Pendukung Laporan
Keuangan ini.
Beban dari Kegiatan
Non Operasional
Lainnya
Rp968.086.089,00
D.2.2.2 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp968.086.089,00 dan Rp3.001.210.024,00.
Rincian perbandingan Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 84 Perbandingan Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Akun Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
593311 Beban Penyesuaian Nilai Persediaan 968.086.089 2.978.194.299 (67,49)
596121 Kerugian Persediaan Rusak/Usang - 23.015.725 0.00
968.086.089 3.001.210.024 (67,74) Jumlah Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Berdasarkan tabel di atas, Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 67,74% bila
dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain penurunan nilai
perbedaan perolehan pembelian persediaan.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 141 -
Beban dari kegiatan non operasional lainnya akun 593311 dan 596121 hanya muncul
pada LO yang didukung dengan laporan persediaan dan tidak ada di LRA. Adapun
rincian beban dari kegiatan non operasional lainnya per satker terlampir dalam Lampiran
Pendukung Laporan Keuangan ini.
Defisit-LO
(Rp661.088.408.168,00) D.3 Surplus/Defisit-LO
Defisit-LO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar (Rp661.088.408.168,00) dan (Rp615.772.790.126,00).
Pos Surplus/Defisit–LO adalah penjumlahan dari Surplus/Defisit dari Kegiatan
Operasional dan Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional.
Rincian perbandingan Surplus/Defisit-LO untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 85 Perbandingan Rincian Surplus/Defisit-LO 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional (661.045.192.223) (617.342.255.211) 7,08
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional (43.215.945) 1.569.465.085 (102,75)
Jumlah Surplus/Defisit-LO (661.088.408.168) (615.772.790.126) 7,36
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 142 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp2.830.233.645.519,00
E.1 Ekuitas Awal
Nilai Ekuitas Awal pada tanggal 1 Januari 2018 dan 1 Januari 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp2.830.233.645.519,00 dan Rp2.801.703.361.741,00. Nilai ekuitas
awal merupakan nilai ekuitas akhir pada periode pelaporan tahun sebelumnya.
Defisit-LO
Rp661.088.408.168,00
E.2 Surplus/Defisit-LO
Jumlah Defisit-LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp661.088.408.168,00 dan
Rp615.772.790.126,00. Surplus/Defisit-LO merupakan penjumlahan antara
Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional, dan Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional.
Koreksi Yang Mengurangi
Ekuitas
Rp246.256.430.599,00
E.3 Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas
Jumlah Koreksi Mengurangi Ekuitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp246.256.430.599,00 dan
Rp1.309.409.246,00. Koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas merupakan
penjumlahan antara Koreksi Nilai Persediaan, Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi,
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi dan Koreksi Lainnya.
Koreksi Nilai Persediaan
Rp103.552.200,00 E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan (Akun 391113)
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan
karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.
Jumlah koreksi nilai persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp103.552.200,00 dan
Rp825.100.940,00.
Rincian koreksi nilai persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 terjadi
pada akun persediaan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 143 -
Tabel 86 Rincian Koreksi Nilai Persediaan 31 Desember 2018
Tambah Kurang117111 Barang Konsumsi 18,018,200 - 18,018,200 117113 Bahan untuk Pemeliharaan 4,915,000 - 4,915,000 117114 Suku Cadang 7,455,000 - 7,455,000 117123 Hew an dan Tanaman untuk
- - -
117131 Bahan Baku 73,164,000 - 73,164,000
103,552,200 - 103,552,200 Jumlah Koreksi Nilai Persediaan
Akun UraianKoreksi
Total
Keterangan:
1. Koreksi nilai Barang Konsumsi sebesar Rp18.018.200,00 terdapat pada satuan kerja:
a. Kantor Pusat sebesar Rp6.612.000,00 merupakan koreksi pencatatan nilai
menyesuaikan dengan BAST.
b. PAIR sebesar Rp11.406.200,00 merupakan pencatatan saldo awal atas barang
konsumsi.
2. Koreksi nilai Bahan untuk Pemeliharaan sebesar Rp4.915.000,00 merupakan
pencatatan saldo awal atas bahan untuk pemeliharaan pada satker PAIR.
3. Koreksi nilai Suku Cadang sebesar Rp7.455.000,00 merupakan pencatatan saldo
awal atas suku cadang pada satker PAIR.
4. Koreksi nilai Bahan Baku sebesar Rp73.164.000,00 merupakan pencatatan saldo
awal atas bahan baku pada satker PTBBN.
Koreksi Nilai Aset Tetap
Non Revaluasi
(Rp248.483.235.012,00)
E.3.2 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (Akun 391116)
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp248.483.235.012,00) dan
Rp219.948.017.328,00. Koreksi nilai aset tetap non revaluasi mencerminkan koreksi atas
nilai aset tetap yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian aset tetap yang terjadi
pada periode sebelumnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Rincian koreksi nilai aset tetap non revaluasi untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 terjadi pada akun-akun berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 144 -
Tabel 87 Rincian Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 31 Desember 2018
Tambah Kurang115212 Piutang Lainnya 39.720.690 - 39.720.690
132111 Peralatan dan Mesin 3.237.754.253 72.609.024.387 (69.371.270.134) 132211 Peralatan dan Mesin belum
diregister16.254.500 - 16.254.500
133111 Gedung dan Bangunan 8.753.412.540 230.745.155.965 (221.991.743.425) 133211 Gedung dan Bangunan
Belum Diregister2.468.802 - 2.468.802
134111 Jalan dan Jembatan 6.361.002.000 5.915.091.000 445.911.000
134112 Irigasi - 689.532.000 (689.532.000)
134113 Jaringan 69.252.225.356 125.210.707 69.127.014.649 137111 Akum. Penyusutan
Peralatan dan Mesin7.659.358.873 117.650.995 7.541.707.878
137211 Akum. Penyusutan Gedung dan Bangunan
20.035.190.457 53.981.291.139 (33.946.100.682)
137311 Akum. Penyusutan Jalan dan Jembatan
126.197.728 148.493.278 (22.295.550)
137312 Akum. Penyusutan Irigasi 188.590.282 117.380.712 71.209.570 166112 Aset Tetap yang Tidak
Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
- 14.000.000 (14.000.000)
169122 Akum. Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
14.000.000 38.776.826 (24.776.826)
425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL
344.996.683 - 344.996.683
591211 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
- 12.800.167 (12.800.167)
116.031.172.164 364.514.407.176 (248.483.235.012)Jumlah Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Akun UraianKoreksi
Total
Keterangan:
1. Koreksi nilai Piutang Lainnya sebesar Rp39.720.690,00 terdapat pada satuan kerja:
a. STTN sebesar Rp33.689.798,00 merupakan jurnal manual SAIBA sebagai
tindak lanjut koreksi nilai piutang karena kekurangan volume hasil pekerjaan,
dengan rincian pekerjaan revitalisasi Gedung STTN senilai Rp17.986.212,00
dan pekerjaan konstruksi Dormitory STTN senilai Rp15.703.586,00. Adapun
koreksi atas nilai BMN akan dilakukan pada periode semester I tahun 2019.
b. PPIKSN sebesar Rp6.030.892,00 merupakan jurnal manual SAIBA sebagai
tindak lanjut koreksi nilai piutang karena kekurangan volume hasil pekerjaan
revitalisasi Gedung 90. Adapun koreksi atas nilai BMN akan dilakukan pada
periode semester I tahun 2019.
2. Koreksi nilai Peralatan dan Mesin sebesar (Rp69.371.270.134,00) terdapat pada
satuan kerja:
a. STTN sebesar (Rp12.500.000,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp3.623.000,00 merupakan perolehan hasil tindak lanjut normalisasi BMN
berupa Alat Pengolahan Air, sedangkan koreksi kurang senilai
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 145 -
(Rp16.123.000,00) yang terdiri dari senilai (Rp3.623.000,00) merupakan
transaksi normalisasi BMN berupa Alat Pengolahan Air dan senilai
(Rp12.500.000,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas.
b. PSTA sebesar Rp20.200.000,00 dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp47.208.170,00 yang terdiri dari senilai Rp27.008.170,00 merupakan
reklasifikasi masuk berupa 2 buah Survey Meter dan 1 buah External/Portable
Hard Disk, serta senilai Rp20.200.000,00 merupakan pencatatan saldo awal atas
peralatan dan mesin berupa 1 buah Papan Pengumuman, sedangkan koreksi
kurang senilai (Rp27.008.170,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa 1 buah
Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan dan 1 buah External Hard Disk.
c. PSTNT sebesar (Rp847.618,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp104.320.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah Compressor, 1
buah Ultrasonic Scanner, 1 buah Sterilizator, 1 buah LCD Monitor dan 1 buah
Dental Unit, sedangkan koreksi kurang senilai (Rp105.167.618,00) yang terdiri
dari senilai (Rp847.618,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas berupa
1 buah Printer dan senilai (Rp104.320.000,00) merupakan reklasifikasi keluar
berupa 1 buah Dental Unit.
d. Kantor Pusat sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp552.356,00 merupakan pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin
berupa Camera Adaptor dan koreksi kurang senilai (Rp552.356,00) merupakan
transaksi normalisasi BMN berupa Camera Adaptor.
e. PTLR sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai Rp4.903.000,00
merupakan reklasikasi masuk berupa 3 buah Hand Fallet dan koreksi kurang
senilai (Rp4.903.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa 3 buah Truck
Crane.
f. PPIKSN sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp21.500.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 3 buah AC Split dan
koreksi kurang senilai (Rp21.500.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa
3 buah PC Unit.
g. PRFN sebesar (Rp69.252.225.356,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp1.157.382.727,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah Hydrant, 9
buah Exhaust Fan, 1 buah Sound System dan 1 buah Printer, sedangkan koreksi
kurang senilai (Rp70.409.608.083,00) yang terdiri dari senilai
(Rp1.157.382.727,00) merupakan reklasifikasi keluar menjadi peralatan dan
mesin, serta senilai (Rp69.252.225.356,00) merupakan reklasifikasi keluar
menjadi jaringan.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 146 -
h. PUSDIKLAT sebesar Rp960.000,00 dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp11.160.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah PC Unit dan
koreksi kurang senilai (Rp10.200.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa
1 buah PC Unit.
i. PKSEN sebesar (Rp3.100.000,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp1.822.315.000,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa 1 buah Meteotower
dan koreksi kurang senilai (Rp1.825.415.000,00) yang terdiri dari senilai
(Rp3.100.000,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas berupa
Meteorological Equipment Lainnya dan senilai (Rp1.822.315.000,00)
merupakan reklasifikasi keluar berupa 1 buah Meteotower, 23 buah Seismeter
Sensor dan 2 buah Seismograf Recorder.
j. PTKMR sebesar (Rp108.727.798,00) merupakan koreksi pencatatan
nilai/kuantitas berupa Mesin Laminating, LCD Projector dll.
k. PSTBM sebesar (Rp654.500,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp64.790.000,00 merupakan pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin
berupa 1 buah Battery Charge dan 1 buah Spot Welding Machine serta koreksi
kurang senilai (Rp65.444.500,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas
berupa Battery Charge dan Differential Thermal Analyzer.
l. PAIR sebesar (Rp14.374.862,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas
berupa Alat Pengukur Intensitas Cahaya dan Note Book.
3. Koreksi nilai Peralatan dan Mesin Belum Diregister sebesar Rp16.254.500,00
merupakan jurnal manual SAIBA sebagai tindak lanjut koreksi nilai BMN akibat
pengembalian belanja modal tahun anggaran berjalan, dengan rincian terdapat pada
satker STTN sebesar Rp12.500.000,00, PSTBM sebesar Rp654.500,00 dan satker
PKSEN sebesar Rp3.100.000,00.
4. Koreksi nilai Gedung dan Bangunan sebesar (Rp221.991.743.425,00) terdapat pada
satuan kerja:
a. PSTA sebesar (Rp2.862.681,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas
berupa Bangunan Gedung Laboratorium Permanen dan Pagar Permanen.
b. STTN sebesar (Rp95.441.819,00) merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas
berupa Bangunan Gedung Kantor Permanen dan Asrama Permanen.
c. PAIR sebesar (Rp918.881.000,00) merupakan koreksi pencatatan (penghapusan)
berupa Rumah Negara Golongan II Type A.
d. Satker Konsolidasi BATAN sebesar (Rp220.974.557.925,00) dengan rincian
koreksi tambah senilai Rp8.753.412.540,00 merupakan Jurnal Koreksi Transfer
Keluar Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN dan koreksi kurang senilai
Rp229.727.970.465,00 yang terdiri dari senilai Rp3.003.095.925,00 merupakan
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 147 -
Jurnal Koreksi Transfer Keluar Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN,
senilai Rp218.884.343.000,00 merupakan Jurnal Koreksi Barang Berlebih Hasil
Take Out Revaluasi BMN dan senilai Rp7.840.531.540,00 merupakan Jurnal
Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.
5. Koreksi nilai Gedung dan Bangunan Belum Diregister sebesar Rp2.468.802,00
merupakan jurnal manual SAIBA sebagai tindak lanjut koreksi nilai BMN akibat
pengembalian belanja modal gedung dan bangunan tahun anggaran berjalan pada
satker STTN.
6. Koreksi nilai Jalan dan Jembatan sebesar Rp445.911.000,00 terdapat pada satuan
kerja:
a. PSTA sebesar Rp445.911.000,00 merupakan pencatatan saldo awal berupa Jalan
Khusus Kompleks Kawasan Nuklir Yogyakarta.
b. PPIKSN sebesar Rp5.915.091.000,00 merupakan barang berlebih hasil
inventarisasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan RI tahun 2018
berupa penilaian kembali Jalan Khusus Kawasan Kompleks yang sebelumnya
tidak dicatat pada SIMAK-BMN.
c. Satker Konsolidasi BATAN sebesar (Rp5.915.091.000,00) merupakan Jurnal
Koreksi Barang Berlebih Hasil Take Out Revaluasi BMN.
7. Koreksi nilai Irigasi sebesar (Rp689.532.000,00) merupakan Jurnal Koreksi Barang
Berlebih Hasil Take Out Revaluasi BMN pada Satker Konsolidasi BATAN.
8. Koreksi nilai Jaringan sebesar Rp69.127.014.649,00 terdapat pada satker PRFN
dengan rincian koreksi tambah senilai Rp69.252.225.356,00 merupakan reklasifikasi
masuk dari peralatan dan mesin berupa Instalasi Iradiator dan Jaringan Listrik serta
koreksi kurang senilai (Rp125.210.707,00) merupakan koreksi pencatatan
nilai/kuantitas berupa Instalasi Iradiator.
9. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar
Rp7.541.707.878,00 terdapat pada satuan kerja:
a. STTN sebesar Rp15.113.500,00 dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp18.736.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat transaksi normalisasi
BMN berupa Mesin Bor, Note Book dll, sedangkan koreksi kurang senilai
(Rp3.623.000,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat perolehan hasil
tindak lanjut normalisasi BMN berupa Mesin Bor, Note Book dll.
b. PSTA sebesar (Rp1.897.665,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp489.336,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi keluar
berupa 1 buah External Hard Disk dan 1 buah Peralatan Komputer, sedangkan
koreksi kurang senilai (Rp2.387.001,00) yang terdiri dari senilai (Rp367.001,00)
merupakan akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi masuk berupa 1 buah Alat
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 148 -
Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan, dan 1 buah External/Portable Hard Disk
serta senilai (Rp2.020.000,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin berupa Papan Pengumuman.
c. PSTNT sebesar Rp105.952,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi
pencatatan nilai/kuantitas berupa 1 buah Printer.
d. PRFN sebesar Rp5.699.953.065,00 dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp5.803.005.823,00 yang terdiri dari senilai Rp5.800.717.885,00 merupakan
akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi keluar peralatan dan mesin menjadi
jaringan, senilai Rp1.987.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
reklasifikasi keluar peralatan dan mesin, serta senilai Rp300.438,00 merupakan
akumulasi penyusutan akibat transaksi normalisasi BMN berupa 1 buah Printer
sedangkan koreksi kurang senilai (Rp103.052.758,00) merupakan akumulasi
penyusutan akibat reklasifikasi masuk peralatan dan mesin.
e. PTLR sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah senilai Rp4.903.000,00
merupakan akumulasi penyusutan akibat reklasifikasi keluar berupa Truck
Crane dan koreksi kurang senilai (Rp4.903.000,00) merupakan akumulasi
penyusutan akibat reklasifikasi masuk berupa 3 buah Hand Fallet.
f. PUSDIKLAT sebesar Rp3.825.000,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
reklasifikasi keluar berupa 1 buah Komputer Unit.
g. PKSEN sebesar Rp1.775.730.000,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
reklasifikasi keluar berupa 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan.
h. PTKMR sebesar Rp43.151.317,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
koreksi pencatatan nilai/kuantitas berupa Mesin Laminating, LCD Projector dll.
i. PSTBM sebesar (Rp390.500,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp3.239.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan
nilai/kuantitas berupa Battery Charge dan Differential Thermal Analyzer,
sedangkan koreksi kurang senilai (Rp3.630.000,00) merupakan akumulasi
penyusutan akibat pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin berupa
Battery Charge dan Spot Welding Machine.
j. PAIR sebesar Rp6.172.445,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi
pencatatan nilai/kuantitas berupa Note Book.
k. Kantor Pusat sebesar (Rp55.236,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
pencatatan saldo awal atas peralatan dan mesin berupa Camera Adaptor.
10. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar
(Rp33.946.100.682,00) terdapat pada satuan kerja:
a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar Rp8.074.916.734,00 dengan rincian koreksi
tambah senilai Rp19.939.507.423,00 yang terdiri dari senilai
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 149 -
Rp13.565.876.487,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi
Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 1, senilai
Rp2.456.025.369,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi
Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2, dan senilai
Rp3.917.605.567,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi
Transfer Keluar Penyusutan Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN,
sedangkan koreksi kurang senilai (Rp11.864.590.689,00) yang terdiri dari
senilai (Rp11.777.587.197,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal
Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017 dan senilai (Rp87.003.492,00)
merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Koreksi Transfer Keluar
Penyusutan Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN.
b. PSTA sebesar (Rp215.823.089,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp1.080.040,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan
nilai/kuantitas berupa Bangunan Gedung Laboratorium Permanen dan Pagar
Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai (Rp216.903.129,00) yang terdiri
dari senilai (Rp121.762.591,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan dan senilai
(Rp95.140.538,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat perbaikan data
Selisih Rekonsiliasi Internal pada aplikasi e-Rekon&LK.
c. STTN sebesar (Rp45.440.782,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp1.116.773,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan
nilai/kuantitas berupa Bangunan Gedung Kantor Permanen dan Asrama
Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai (Rp46.557.555,00) merupakan
akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan
bangunan.
d. Kantor Pusat sebesar (Rp190.694.378,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp1.308.121,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat transaksi normalisasi
BMN berupa Flat/Rumah Susun Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai
(Rp192.002.499,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan
atas penyusutan gedung dan bangunan.
e. PAIR sebesar (Rp1.943.658.231,00) dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp92.178.100,00 yang terdiri dari senilai Rp91.888.100,00 merupakan
akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan (penghapusan) berupa Rumah
Negara Golongan II Type A dan senilai Rp290.000,00 merupakan akumulasi
penyusutan akibat transaksi normalisasi BMN berupa Bangunan Gedung
Laboratorium Permanen, sedangkan koreksi kurang senilai
(Rp2.035.836.331,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 150 -
pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.
f. PPIKSN sebesar (Rp9.531.911.493,00) merupakan akumulasi penyusutan
akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.
g. PTKMR sebesar (Rp3.824.901.934,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.
h. PKSEN sebesar (Rp118.147.060,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.
i. PSTNT sebesar (Rp26.150.440.449,00) merupakan akumulasi penyusutan
akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan.
11. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan sebesar (Rp22.295.550,00)
terdapat pada satuan kerja:
a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar Rp0,00 dengan rincian koreksi tambah
senilai Rp126.197.728,00 merupakan akumulasi akibat Jurnal Koreksi Beban
Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN dan koreksi kurang senilai
(Rp126.197.728,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat Jurnal Balik Take
Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.
b. PSTA sebesar (Rp22.295.550,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
pencatatan saldo awal berupa Jalan Khusus Kompleks Kawasan Nuklir
Yogyakarta.
12. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Irigasi sebesar Rp71.209.570,00 terdapat pada
Satker Konsolidasi BATAN dengan rincian koreksi tambah senilai
Rp188.590.282,00 yang terdiri dari senilai Rp187.971.729,00 merupakan akumulasi
penyusutan akibat Jurnal Koreksi Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi
BMN jilid 1, dan senilai Rp618.553,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
Jurnal Koreksi Beban Penyusutan Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2, sedangkan
koreksi kurang senilai (Rp117.380.712,00) merupakan akumulasi penyusutan akibat
Jurnal Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.
13. Koreksi nilai Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
sebesar (Rp14.000.000,00) merupakan reklasifikasi keluar berupa Seismeter Sensor
pada satker PKSEN.
14. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam
Operasional Pemerintahan sebesar (Rp24.776.826,00) terdapat pada satuan kerja:
a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar (Rp38.776.826,00) merupakan akumulasi
penyusutan akibat Jurnal Balik Take Out Revaluasi Aset BMN tahun 2017.
b. PKSEN sebesar Rp14.000.000,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
reklasifikasi keluar berupa Seismeter Sensor.
15. Koreksi nilai Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 151 -
sebesar Rp344.996.683,00 merupakan jurnal manual SAIBA sebagai tindak lanjut
koreksi nilai BMN akibat pengembalian belanja modal TAYL, dengan rincian
terdapat pada satker STTN sebesar Rp92.973.017,00, PSTA sebesar
Rp2.862.681,00, PSTNT sebesar Rp847.618,00, PTKMR sebesar
Rp108.727.798,00, PAIR sebesar Rp14.374.862,00 dan satker PRFN sebesar
Rp125.210.707,00.
16. Koreksi nilai Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar (Rp12.800.167,00)
merupakan akumulasi penyusutan akibat koreksi pencatatan atas penyusutan gedung
dan bangunan pada satker Kantor Pusat.
Koreksi pencatatan atas penyusutan gedung dan bangunan yang mengakibatkan koreksi
pada nilai Akumulasi dan Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan. Koreksi tersebut
dilakukan karena adanya perbaikan nilai akumulasi penyusutan gedung dan bangunan
yang disebabkan oleh kesalahan input tahun perolehan pada penyusunan neraca awal
pemerintah pusat pada tahun 2004, serta kesalahan perhitungan nilai penyusutan gedung
dan bangunan pada aplikasi SIMAK-BMN. Adapun rincian satker yang melakukan
koreksi pencatatan penyusutan gedung dan bangunan terlampir dalam Lampiran
Pendukung Laporan Keuangan ini.
Koreksi Nilai Aset
Lainnya Non Revaluasi
Rp2.142.617.526,00
E.3.3 Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi (Akun 391118)
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.142.617.526,00 dan
(Rp221.609.274.821,00). Koreksi nilai aset lainnya non revaluasi mencerminkan koreksi
atas nilai aset lainnya yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian aset lainnya
yang terjadi pada periode sebelumnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Rincian koreksi nilai aset lainnya non revaluasi untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 terjadi pada akun-akun sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 152 -
Tabel 88 Rincian Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi 31 Desember 2018
Tambah Kurang162141 Paten 2.330.250.000 - 2.330.250.000
162151 Softw are - 960.000 (960.000)
162191 Aset Tak Berw ujud Lainnya 733.000.000 - 733.000.000 166112 Aset Tetap yang Tidak
Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
2.403.500 (2.403.500)
166122 Akum. Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
2.948.606 - 2.948.606
169314 Akum. Amortisasi Paten - 916.067.000 (916.067.000) 169315 Akum. Amortisasi
Softw are62.904.420 - 62.904.420
169317 Akum. Amortisasi Aset Tak Berw ujud Lainnya
- 73.300.000 (73.300.000)
169318 Akum. Amortisasi ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
6.245.000 - 6.245.000
3.135.348.026 992.730.500 2.142.617.526 Jumlah Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
Akun UraianKoreksi
Total
Keterangan:
1. Koreksi nilai Paten sebesar Rp2.330.250.000,00 merupakan pencatatan saldo awal
atas paten, dengan rincian terdapat pada satker PSTA sebesar Rp713.280.000,00,
PSTNT sebesar Rp9.125.000,00, PSTBM sebesar Rp169.550.000,00, PAIR sebesar
Rp1.233.650.000,00 dan satker PTBBN sebesar Rp204.645.000,00.
2. Koreksi nilai Software sebesar (Rp960.000,00) merupakan reklasifikasi keluar
berupa 1 buah Software Windows XP yang dikapitalisasi menjadi Komputer Unit
pada satker PUSDIKLAT.
3. Koreksi nilai Aset Tak Berwujud Lainnya sebesar Rp733.000.000,00 merupakan
pencatatan saldo awal berupa 1 buah Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) pada
satker PAIR.
4. Koreksi nilai Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan
sebesar (Rp2.403.500,00) merupakan transaksi normalisasi atas BMN yang
dihentikan berupa 1 buah Printer pada satker PRFN.
5. Koreksi nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam
Operasional Pemerintahan sebesar Rp2.948.606,00 terdapat pada satuan kerja:
a. Satker Konsolidasi BATAN sebesar Rp494.518,00 merupakan Jurnal Koreksi
Beban Penyusutan Aset Tetap yang Dihentikan Penggunaannya Hasil Take Out
Revaluasi BMN.
b. PRFN sebesar Rp2.403.500,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat
transaksi normalisasi atas BMN yang dihentikan berupa Printer .
c. PKSEN sebesar Rp50.588,00 merupakan akumulasi penyusutan akibat transaksi
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 153 -
normalisasi atas BMN yang dihentikan berupa Uninterrupted Power Supply
(UPS).
6. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi Paten sebesar (Rp916.067.000,00) merupakan
akumulasi amortisasi akibat pencatatan saldo awal atas paten, dengan rincian
terdapat pada satker PTBBN sebesar (Rp51.636.000,00), PSTA sebesar
(Rp359.212.875,00), PSTNT sebesar (Rp2.058.750,00), PSTBM sebesar
(Rp161.066.250,00) dan satker PAIR sebesar (Rp342.093.125,00).
7. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi Software sebesar Rp62.904.420,00 terdapat
pada satuan kerja:
a. PSTA sebesar Rp31.679.688,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat
transaksi normalisasi BMN berupa Software Komputer.
b. PDK sebesar Rp1.925.000,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat transaksi
normalisasi BMN berupa Software Komputer.
c. PTLR sebesar Rp13.304.169,00 dengan rincian sebesar Rp1.508.375,00
merupakan akumulasi amortisasi akibat transaksi normalisasi BMN berupa
Software komputer dan sebesar Rp11.795.794,00 merupakan akumulasi
amortisasi akibat hibah (masuk) berupa 1 buah Amber Software yang berasal
dari IAEA.
d. PKSEN sebesar Rp15.035.563,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat
transaksi normalisasi BMN berupa Software Komputer.
e. PUSDIKLAT sebesar Rp960.000,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat
reklasifikasi keluar berupa1 buah Software Windows XP yang dikapitalisasi
menjadi Komputer Unit.
8. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud Lainnya sebesar
(Rp73.300.000,00) merupakan akumulasi amortisasi akibat pencatatan saldo awal
atas 1 buah PVT pada satker PAIR.
9. Koreksi nilai Akumulasi Amortisasi ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasional
Pemerintahan sebesar Rp6.245.000,00 merupakan akumulasi amortisasi akibat
pencatatan usulan barang rusak berat/BMN yang dihentikan ke pengelola berupa 7
buah Software Komputer yang tidak digunakan dalam operasional pada satker
PTBBN.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 154 -
Koreksi Lainnya
(Rp19.365.313,00)
E.3.4 Koreksi Lainnya (Akun 391119)
Koreksi Lainnya untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar (Rp19.365.313,00) dan (Rp473.252.693,00).
Koreksi lainnya merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain
koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang.
Rincian koreksi lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 terjadi pada
akun-akun sebagai berikut:
Tabel 89 Rincian Koreksi Lainnya 31 Desember 2018
Tambah Kurang115212 Piutang Lainnya 3.135.440 22.500.753 (19.365.313)
3.135.440 22.500.753 (19.365.313) Jumlah Koreksi Lainnya
Akun UraianKoreksi
Total
Keterangan:
Koreksi nilai Piutang Lainnya sebesar (Rp19.365.313,00) terdapat pada satuan kerja:
a. PSTA sebesar (Rp718.658,00) merupakan koreksi lebih catat piutang kelebihan
pembayaran tunjangan pegawai TAYL.
b. Kantor Pusat sebesar (Rp21.655.682,00) merupakan koreksi yang disebabkan oleh
pelunasan piutang kelebihan pembayaran uang makan dan tunjangan kinerja bulan
Desember 2017 yang mengurangi hak yang diterima oleh pegawai pada tahun
anggaran berjalan.
c. PTBGN sebesar (Rp126.413,00) merupakan koreksi lebih catat piutang kelebihan
pembayaran tunjangan kinerja bulan Desember 2017.
d. PTLR sebesar Rp3.135.440,00 merupakan koreksi kurang catat piutang kelebihan
pembayaran gaji dan tunjangan pegawai TAYL.
Transaksi Antar Entitas
Rp803.576.937.433,00
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp803.576.937.433,00 dan
Rp645.612.483.150,00. Transaksi antar Entitas adalah transaksi yang melibatkan dua
atau lebih entitas yang berbeda baik internal Kementerian/Lembaga (KL), antar KL,
antar Bendahara Umum Negara (BUN), maupun KL dengan BUN.
Transaksi Antar Entitas (LPE) = Realisasi Pendapatan (DDEL) + Realisasi Belanja
(DKEL) + Transfer masuk + Transfer keluar + Pengesahan Hibah.
Adapun rincian transaksi antar entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 155 -
adalah sebagai berikut:
Tabel 90 Rincian Transaksi Antar Entitas 31 Desember 2018
Akun Uraian Nilai
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 817.608.302.301
313121 Diterima dari Entitas Lain (23.560.999.410)
313211 Transfer Keluar (134.904.313.044)
313221 Transfer Masuk 135.057.237.127
391131 Pengesahan Hibah Langsung 8.286.202.637
391132 Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung (7.795.844)
391133 Pengesahan Hibah Langsung TAYL 1.098.303.666
803.576.937.433 Jumlah Transaksi Antar Entitas
Ditagihkan ke Entitas
Lain (DKEL)
Rp817.608.302.301,00
E.4.1 Ditagihkan ke Entitas Lain (Akun 313111)
Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp817.608.302.301,00 dan
Rp653.581.475.442,00. Ditagihkan ke entitas lain merupakan transaksi antar entitas atas
belanja Kementerian/lembaga yang melibatkan Kas Negara (BUN).
Diterima dari Entitas Lain
(DDEL)
(Rp23.560.999.410,00)
E.4.2 Diterima dari Entitas Lain (Akun 313121)
Diterima dari Entitas Lain (DDEL) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp23.560.999.410,00) dan
(Rp23.226.238.819,00). Diterima dari entitas lain merupakan transaksi antar entitas atas
pendapatan pada Kementerian/Lembaga yang melibatkan Kas Negara (BUN).
Transfer Keluar
(Rp134.904.313.044,00)
E.4.3 Transfer Keluar (Akun 313211)
Transfer Keluar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp134.904.313.044,00) dan
(Rp417.624.623,00). Transfer keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Rincian transfer keluar untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 156 -
Tabel 91 Rincian Transfer Keluar 31 Desember 2018
Akun Uraian Entitas AsalEntitas
Penerima Nilai PerolehanAkum.
Penyusutan Nilai Buku
117111 Barang Konsumsi
PSTA STTN 1.170.000 - 1.170.000
117114 Suku Cadang PSTA STTN 75.000 - 75.000
117131 Bahan baku PSTA STTN 341.118.600 - 341.118.600
PKSEN STTN 3.589.524.000 - 3.589.524.000
SATKON - (3.107.424.000) - (3.107.424.000)
PAIR Kantor Pusat 38.976.000 (24.232.000) 14.744.000
PTBGN PTBBN 19.162.000 (19.162.000) -
PTKMR 94.050.000 (51.727.500) 42.322.500
STTN 170.019.977 (154.459.980) 15.559.997
PRSG 102.780.000 (102.780.000) -
PTRR 98.890.000 (98.890.000) -
PPIKSN 7.710.706.700 - 7.710.706.700
PTLR 1.976.590.000 - 1.976.590.000
PRSG 14.803.200 (1.850.400) 12.952.800
PSTBM 37.099.200 (21.636.900) 15.462.300
PAIR 5.934.627.967 (1.020.650.665) 4.913.977.302
PPIKSN 15.101.143 - 15.101.143
PPIKSN 14.993.000 (14.993.000) -
PTBBN 14.325.500 (940.500) 13.385.000
Kantor Pusat 8.228.000 (8.228.000) -
PSTNT 1.075.800 (806.850) 268.950
PKSEN 15.634.850 (15.634.850) -
PSTA 14.610.670 (7.305.336) 7.305.334
STTN PSTA 14.460.000 (1.807.500) 12.652.500
PTBGN 31.969.000 (18.332.125) 13.636.875
Kantor Pusat 14.950.000 (14.950.000) -
PTKMR 12.685.000 (12.685.000) -
PTKRN 5.950.000 (5.950.000) -
STTN 5.363.890.490 (3.462.429.731) 1.901.460.759
PKSEN STTN 1.894.407.000 (80.718.331) 1.813.688.669
PSTA STTN 6.661.905.000 (443.391.337) 6.218.513.663
PRFN PAIR 42.446.675.970 (848.933.518) 41.597.742.452
SATKON - (3.603.285.085) 16.348.236 (3.586.936.849)
134113 Jaringan PRFN PAIR 69.132.281.256 (29.595.907) 69.102.685.349 135111 Aset Tetap
RenovasiSTTN PSTA 198.960.000 - 198.960.000
135121 Aset Tetap Lainnya
PKSEN STTN 500.000 - 500.000
162161 Lisensi PRFN PAIR 2.955.100.000 (886.530.000) 2.068.570.000
142.236.586.238 (7.332.273.194) 134.904.313.044
131111 Tanah
133111 Gedung dan Bangunan
Jumlah Transfer Keluar
PTLR
PTKRN
PKSEN
Peralatan dan Mesin
132111
PSTA
PPIKSN
PRSG
PTBBN
PRFN
Keterangan:
1. Transfer keluar Barang Persediaan pada satker PSTA ke satker STTN sebesar
Rp342.363.600,00 yang terdiri dari Barang Konsumsi senilai Rp1.170.000,00
berupa Alat Listrik Lainnya, Suku Cadang senilai Rp75.000,00 berupa Suku Cadang
Alat Angkutan Darat Bermotor, dan Bahan Baku senilai Rp341.118.600,00 berupa
Logam/Metalorgi.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 157 -
2. Transfer keluar Tanah pada satker PKSEN ke satker STTN senilai
Rp3.589.524.000,00 seluas 18.600 m2 yang berlokasi di Wisma Kerja, Mlonggo dan
Ujung Watu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
3. Transfer keluar Tanah pada Satker Konsolidasi BATAN ke Satker Konsolidasi
BATAN senilai (Rp3.107.424.000,00) merupakan Jurnal Koreksi Transfer Keluar
Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN.
4. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PAIR ke satker Kantor Pusat
senilai Rp14.744.000,00, berupa 2 buah Note Book dan 1 buah Net Book.
5. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTBGN ke satker PTBBN senilai
Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
6. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PSTA sebesar Rp57.882.497,00,
dengan rincian ke satuan kerja:
a. PTKMR senilai Rp42.322.500,00 berupa 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan.
b. STTN senilai Rp15.559.997,00 berupa 69 buah Alat Bengkel Bermesin, 30
buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 1 buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor, 107
buah Alat Rumah Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 unit Alat Laboratorium,
5 unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11 unit Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/ Elektronika, 1 buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup, 4 buah Alat
Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi, dan 6 unit Peralatan
Proses/Produksi.
7. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PPIKSN sebesar Rp0,00 dengan
rincian ke satuan kerja:
a. PRSG senilai Rp0,00 berupa 1 unit Truck Mounted Crane.
b. PTRR senilai Rp0,00 berupa 1 buah Alat Laboratorium Penunjang berupa
Stereo Microscope.
8. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PRSG sebesar Rp9.687.296.700,00
dengan rincian ke satuan kerja:
a. PPIKSN senilai Rp7.710.706.700,00 berupa 1 buah Alat Kantor, 2 buah Alat
Studio, 15 buah Alat Komunikasi, 2 buah unit Alat Laboratorium dan 84 buah
Peralatan Komputer.
b. PTLR senilai Rp1.976.590.000,00 berupa 1 buah Alat Besar Darat, 1 unit Alat
Laboratorium dan 1 unit Peralatan Proses/Produksi.
9. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTBBN sebesar Rp28.415.100,00
dengan rincian ke satuan kerja:
a. PRSG senilai Rp12.952.800,00 berupa 1 buah Laptop.
b. PSTBM senilai Rp15.462.300,00 berupa 1 buah Tablet PC dan 1 buah Note
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 158 -
Book.
10. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PRFN sebesar Rp4.929.078.445,00
dengan rincian ke satuan kerja:
a. PAIR senilai Rp4.913.977.302,00 sebanyak 56 buah antara lain berupa 1 buah
Hydrant, 1 buah Fire Alarm, 1 buah CCTV System, 1 buah Access Control
System, 1 buah Meja Kerja Kayu, 1 buah AC Split, dll.
b. PPIKSN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 buah Komputer Unit dan 1 buah
Peralatan Komputer.
11. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTLR sebesar Rp13.385.000,00
dengan rincian ke satuan kerja:
a. PPIKSN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
b. PTBBN senilai Rp13.385.000,00 berupa 1 buah Note Book dan 1 buah HDD
External.
12. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PTKRN sebesar Rp7.574.284,00,
dengan rincian ke satuan kerja:
a. Kantor Pusat senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
b. PSTNT senilai Rp268.950,00 berupa 1 buah HDD External.
c. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book
d. PSTA senilai Rp7.305.334,00 berupa 1 buah HDD External dan 1 buah Note
Book.
13. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker STTN ke satker PSTA senilai
Rp12.652.500,00 berupa 1 buah Note Book.
14. Transfer keluar Peralatan dan Mesin pada satker PKSEN sebesar
Rp1.915.097.634,00, dengan rincian ke satuan kerja:
a. PTBGN senilai Rp13.636.875,00 berupa 2 buah Note Book dan 1 buah HDD
External.
b. Kantor Pusat senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
c. PTKMR senilai Rp0,00 berupa 2 buah Meubelair, 1 buah PC Unit dan 1 buah
Peralatan Komputer.
d. PTKRN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
e. STTN senilai Rp1.901.460.759,00 berupa 2 unit Alat Bantu, 7 unit Alat
Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel Bermesin, 4 buah Alat Bengkel
Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur, 54 buah Alat Kantor, 83 buah Alat Rumah
Tangga, 5 buah Alat Studio, 4 buah Alat Komunikasi, 3 unit Alat Laboratorium,
13 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat Proteksi
Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Laboratorium Hydrodinamica,
15 buah Komputer Unit, 18 buah Peralatan Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 159 -
Topografi dan 1 unit Peralatan Proses/Produksi.
15. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada satker PKSEN ke satker STTN senilai
Rp1.813.688.669,00 berupa 10 unit Gedung dan Bangunan Tempat Kerja dan 3 unit
Gedung Tempat Tinggal yang berlokasi di Wisma Kerja, Mlonggo dan Ujung Watu,
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
16. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada satker PSTA ke satker STTN senilai
Rp6.218.513.663,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Tertutup Permanen, 1 unit
Bangunan Bengkel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium Permanen dan 1 unit
Gedung Pos Jaga Permanen yang berlokasi di Kawasan Nuklir Yogyakarta.
17. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada satker PRFN ke satker PAIR senilai
Rp41.597.742.452,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Kantor Permanen, 1 unit
Rumah Panel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium Permanen, 2 unit Gedung Pos
Jaga Permanen dan 1 unit Pagar Permanen.
18. Transfer keluar Gedung dan Bangunan pada Satker Konsolidasi BATAN senilai
(Rp3.586.936.849,00) yang terdiri dari senilai (Rp4.184.947.817,00) merupakan
Jurnal Koreksi Transfer Keluar Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 1
dan senilai Rp598.010.968,00 merupakan Jurnal Koreksi Transfer Keluar
Penyusutan Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2.
19. Transfer keluar Jaringan pada satker PRFN ke satker PAIR senilai
Rp69.102.685.349,00 berupa 1 buah Instalasi Irradiator, 1 buah Jaringan Distribusi
Tegangan di Atas 20 KVA dan 2 buah Sumur Resapan.
20. Transfer keluar Aset Tetap Renovasi pada satker STTN ke satker PSTA senilai
Rp198.960.000,00 berupa peningkatan kualitas Jalan Kompleks dengan pengaspalan
ulang.
21. Transfer keluar Aset Tetap Lainnya pada satker PKSEN ke satker STTN senilai
Rp500.000,00 berupa Peta (Map).
22. Transfer keluar Lisensi pada satker PRFN ke satker PAIR senilai
Rp2.068.570.000,00 berupa 1 buah Design Irradiator.
Transfer Masuk
Rp135,057.237.127,00
E.4.4 Transfer Masuk (Akun 313221)
Transfer Masuk untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp135.057.237.127,00 dan Rp6.890.351.069,00. Transfer
Masuk merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas lain pada
internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Rincian transfer masuk untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 160 -
Tabel 92 Rincian Transfer Masuk 31 Desember 2018
Akun UraianEntitas
Penerima Entitas Asal Nilai Perolehan Akum. Penyusutan Nilai Buku
117111 Barang Konsumsi
STTN PSTA 1.170.000 - 1.170.000
117114 Suku Cadang STTN PSTA 75.000 - 75.000
117131 Bahan baku STTN PSTA 341.118.600 - 341.118.600
STTN PKSEN 3.589.524.000 - 3.589.524.000
SATKON - (3.107.424.000) - (3.107.424.000)
PKSEN 14.950.000 (14.950.000) -
PAIR 38.976.000 (24.232.000) 14.744.000
PTKRN 8.228.000 (8.228.000) -
PTBGN 19.162.000 (19.162.000) -
PTLR 14.325.500 (940.500) 13.385.000
PKSEN 12.685.000 (12.685.000) -
PSTA 94.050.000 (51.727.500) 42.322.500
PSTA 170.019.977 (154.459.980) 15.559.997
PKSEN 5.363.890.490 (3.462.429.731) 1.901.460.759
PTBBN 14.803.200 (1.850.400) 12.952.800
PPIKSN 102.780.000 (102.780.000) -
PTRR PPIKSN 98.890.000 (98.890.000) -
PRFN 15.101.143 - 15.101.143
PTLR 14.993.000 (14.993.000) -
PRSG 7.710.706.700 - 7.710.706.700
PTLR PRSG 1.976.590.000 - 1.976.590.000
PSTBM PTBBN 37.099.200 (21.636.900) 15.462.300
PAIR PRFN 5.934.627.967 (1.020.650.665) 4.913.977.302
PSTNT PTKRN 1.075.800 (806.850) 268.950
PTKRN 14.610.670 (7.305.336) 7.305.334
STTN 14.460.000 (1.807.500) 12.652.500
PKSEN PTKRN 15.634.850 (15.634.850) -
PTBGN PKSEN 31.969.000 (18.332.125) 13.636.875
PTKRN PKSEN 5.950.000 (5.950.000) -
PRFN BAPETEN 758.510.500 (75.851.050) 682.659.450
PSTA 6.661.905.000 (443.391.337) 6.218.513.663
PKSEN 1.894.407.000 (80.718.331) 1.813.688.669
PAIR PRFN 42.446.675.970 (848.933.518) 41.597.742.452
SATKON - (3.535.009.484) (581.662.732) (4.116.672.216) 134111 Jalan dan
JembatanPSTA STTN 198.960.000 - 198.960.000
134113 Jaringan PAIR PRFN 69.132.281.256 (29.595.907) 69.102.685.349 135121 Aset Tetap
LainnyaSTTN PKSEN 500.000 - 500.000
162161 Lisensi PAIR PRFN 2.955.100.000 (886.530.000) 2.068.570.000
143.063.372.339 (8.006.135.212) 135.057.237.127
131111 Tanah
133111 Gedung dan Bangunan
Jumlah Transfer Masuk
132111 Peralatan dan Mesin
Kantor Pusat
PTBBN
PTKMR
PRSG
PPIKSN
PSTA
STTN
STTN
Keterangan:
1. Transfer masuk Barang Persediaan pada satker STTN berasal dari satker PSTA
senilai Rp342.363.600,00 yang terdiri dari Barang Konsumsi senilai Rp1.170.000,00
berupa Alat Listrik Lainnya, Suku Cadang senilai Rp75.000,00 berupa Suku Cadang
Alat Angkutan Darat Bermotor, dan Bahan Baku senilai Rp341.118.600,00 berupa
Logam/Metalorgi.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 161 -
2. Transfer masuk Tanah pada satker STTN berasal dari satker PKSEN senilai
Rp3.589.524.000,00 seluas 18.600 m2 yang berlokasi di Wisma Kerja, Mlonggo dan
Ujung Watu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dalam rangka peningkatan akreditasi
sebagaimana yang dipersyaratkan besaran luasan tanah.
3. Transfer masuk Tanah pada Satker Konsolidasi BATAN senilai
(Rp3.107.424.000,00) merupakan Jurnal Koreksi Transfer Masuk Hasil Take Out
Revaluasi BMN.
4. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker Kantor Pusat sebesar
Rp14.744.000,00 berasal dari satuan kerja:
a. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
b. PAIR senilai Rp14.744.000,00 berupa 2 buah Note Book dan 1 buah Net Book.
c. PTKRN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
5. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTBBN sebesar Rp13.385.000,00
berasal dari satuan kerja:
a. PTBGN senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
b. PTLR senilai Rp13.385.000,00 berupa 1 buah Note Book dan 1 buah HDD
External.
6. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTKMR sebesar Rp42.322.500,00
berasal dari satuan kerja:
a. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 2 buah Meubelair, 1 buah Komputer Unit, dan 1
buah Peralatan Komputer.
b. PSTA senilai Rp42.322.500,00 berupa 1 unit Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan.
7. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker STTN sebesar Rp1.917.020.756,00
berasal dari satuan kerja:
a. PSTA senilai Rp15.559.997,00 berupa 69 buah Alat Bengkel Bermesin, 30
buah Alat Bengkel Tak Bermesin, 1 buah Alat Ukur, 28 buah Alat Kantor, 107
buah Alat Rumah Tangga, 11 buah Alat Studio, 3 unit Alat Laboratorium, 5
unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir, 11 buah Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika, 1 buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup, 4 buah Alat
Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi dan 6 unit Peralatan
Proses/Produksi.
b. PKSEN senilai Rp1.901.460.759,00 berupa 2 unit Alat Bantu, 7 unit Alat
Angkutan Darat Bermotor, 3 buah Alat Bengkel Bermesin, 4 buah Alat Bengkel
Tak Bermesin, 3 buah Alat Ukur, 54 buah Alat Kantor, 83 buah Alat Rumah
Tangga, 5 buah Alat Studio, 4 buah Alat Komunikasi, 3 unit Alat Laboratorium,
13 buah Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika, 25 buah Alat Proteksi
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 162 -
Radiasi/Proteksi Lingkungan, 1 buah Peralatan Laboratorium Hydrodinamica,
15 buah Komputer unit, 18 buah Peralatan Komputer, 1 buah Alat Eksplorasi
Topografi dan 1 buah Unit Peralatan Proses/Produksi.
8. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PRSG sebesar Rp12.962.800,00
berasal dari satuan kerja:
a. PTBBN senilai Rp12.962.800,00 berupa 1 buah Laptop.
b. PPIKSN senilai Rp0,00 berupa 1 unit Truck Mounted Crane.
9. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTRR berasal dari satker PPIKSN
senilai Rp0,00 berupa 1 buah Alat Laboratorium Lingkungan Hidup.
10. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PPIKSN sebesar
Rp7.725.807.843,00 berasal dari satuan kerja:
a. PRFN senilai Rp15.101.143,00 berupa 1 buah Komputer Unit dan 1 buah
Peralatan Komputer.
b. PTLR senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
c. PRSG senilai Rp7.710.706.700,00 berupa 1 buah Alat Kantor, 2 buah Alat
Studio, 15 buah Alat Komunikasi, 2 unit Alat Laboratorium dan 84 buah
Peralatan Komputer.
11. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTLR berasal dari satker PRSG
senilai Rp1.976.590.000,00 berupa 1 buah Alat Besar Darat, 1 unit Alat
Laboratorium dan 1 unit Peralatan Proses/Produksi.
12. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PSTBM berasal dari satker
PTBBN senilai Rp15.462.300,00 berupa 1 buah Tablet PC dan 1 buah Note Book.
13. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PAIR berasal dari satker PRFN
senilai Rp4.913.977.302,00 sebanyak 56 buah antara lain berupa 1 buah Hydrant, 1
buah Fire Alarm, 1 buah CCTV System, 1 buah Access Control System, 1 buah
Meja kerja kayu, 1 buah AC Split, dll.
14. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PSTNT berasal dari satker PTKRN
senilai Rp268.950,00 berupa 1 buah HDD External.
15. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PSTA sebesar Rp19.957.834,00
berasal dari satuan kerja:
a. PTKRN senilai Rp7.305.334,00 berupa 1 buah HDD External dan 1 buah Note
Book.
b. STTN senilai Rp12.652.500,00 berupa 1 buah Note Book.
16. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PKSEN berasal dari satker PTKRN
senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
17. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTBGN berasal dari satker PKSEN
senilai Rp13.636.875,00 berupa 2 buah Note Book dan 1 buah HDD External.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 163 -
18. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTKMR sebesar Rp42.322.500,00
berasal dari satuan kerja:
a. PKSEN senilai Rp0,00 berupa 2 buah Meubelair, 1 buah PC Unit dan 1 buah
Peralatan Komputer.
b. PSTA senilai Rp42.322.500,00 berupa 1 buah Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan.
19. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PTKRN berasal dari satker PKSEN
senilai Rp0,00 berupa 1 buah Note Book.
20. Transfer masuk Peralatan dan Mesin pada satker PRFN berasal dari BAPETEN
senilai Rp682.659.450,00 berupa 1 buah Modul Detector RPM.
21. Transfer masuk Gedung dan Bangunan pada satker STTN sebesar
Rp8.032.202.332,00 berasal dari satuan kerja:
a. PSTA senilai Rp6.218.513.663,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Tertutup
Permanen, 1 unit Bangunan Bengkel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium
Permanen, dan 1 unit Gedung Pos Jaga Permanen yang berlokasi di Kawasan
Nuklir Yogyakarta.
b. PKSEN senilai Rp1.813.688.669,00 berupa 10 unit Gedung dan Bangunan
Tempat Kerja dan 3 unit Gedung Tempat Tinggal yang berlokasi di Wisma
Kerja, Mlonggo dan Ujung Watu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
22. Transfer masuk Gedung dan Bangunan pada satker PAIR berasal dari satker PRFN
senilai Rp41.597.742.452,00 berupa 1 unit Bangunan Gedung Kantor Permanen, 1
unit Rumah Panel, 1 unit Bangunan Gedung Laboratorium Permanen, 2 unit Gedung
Pos Jaga Permanen dan 1 unit Pagar Permanen.
23. Transfer masuk Gedung dan Bangunan pada Satker Konsolidasi BATAN senilai
(Rp4.116.672.216,00) yang terdiri dari senilai (Rp4.184.947.817,00) merupakan
Jurnal Koreksi Transfer Masuk Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 1
dan senilai Rp68.275.601,00 merupakan Jurnal Koreksi Transfer Masuk Penyusutan
Aset Tetap Hasil Take Out Revaluasi BMN jilid 2.
24. Transfer masuk Jalan dan Jembatan pada satker PSTA berasal dari satker STTN
senilai Rp198.960.000,00 merupakan penerimaan Aset Tetap Renovasi berupa
peningkatan kualitas Jalan Kompleks dengan pengaspalan ulang.
25. Transfer masuk Jaringan pada satker PAIR berasal dari satker PRFN senilai
Rp69.102.685.349,00 berupa 1 buah Instalasi Irradiator, 1 buah Jaringan Distribusi
Tegangan di Atas 20 KVA dan 2 buah Sumur Resapan.
26. Transfer masuk Aset Tetap pada satker PKSEN berasal dari satker STTN senilai
Rp500.000,00 berupa Peta (Map).
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 164 -
27. Transfer masuk Lisensi pada satker PAIR berasal dari satker PRFN senilai
Rp2.068.570.000,00 berupa 1 buah Design Irradiator.
Terdapat selisih antara Transfer Keluar dan Transfer Masuk (TK/TM) pada aplikasi
e-Rekon&LK sebesar (Rp682.659.450,00) dikarenakan kesalahan input pada ADK
transfer keluar Peralatan dan Mesin dari BAPETEN ke satker PRFN berupa 1 buah Alat
Deteksi yang menggunakan kode satker intraco 080.01.450.0 yang seharusnya
080.01.450278.000. Atas kesalahan tersebut satker PRFN tidak dapat melakukan ralat
dikarenakan BAPETEN telah menutup periode unggah data pada aplikasi e-Rekon&LK.
Sementara itu terdapat selisih TK/TM yang disebabkan oleh transfer keluar Aset Tetap
Renovasi berupa Jalan dan Jembatan pada satker STTN ke satker PSTA senilai
Rp198.960.000,00.
Pengesahan Hibah
Langsung
Rp8.286.202.637,00
E.4.5 Pengesahan Hibah Langsung (Akun 391131)
Pengesahan Hibah Langsung untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp8.286.202.637,00 dan
Rp8.785.148.872,00. Pengesahan hibah langsung merupakan transaksi atas pencatatan
hibah langsung KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan
pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN.
Rincian Pengesahan Hibah Langsung untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 165 -
Tabel 93 Rincian Pengesahan Hibah Langsung 31 Desember 2018
No. Bentuk Hibah Penerima Hibah Pemberi Hibah Nilai Pengesahan
PSTNT IAEA 112,629,440 PTKRN IAEA 160,194,083 PTKMR IAEA 67,588,704 PTRR IAEA 213,313,423 PRFN IAEA 64,807,997 PAIR IAEA 452,064,998 PAIR IAEA 191,682,505 PTRR IAEA 599,098,454 PTLR IAEA 94,366,350 PSTBM IAEA 386,680,429 PSTNT IAEA 77,771,340 Kantor Pusat IAEA 368,957,299 PAIR IAEA 822,839,685 PDK IAEA 66,229,678 Pusdiklat IAEA 217,383,993 PKSEN IAEA 530,025,166 PPIKSN IAEA 111,235,148 PRFN IAEA 87,689,312 PRSG IAEA 235,374,718 PSMN IAEA 22,353,665 PSTA IAEA 318,217,788 PSTBM IAEA 117,851,797 PSTNT IAEA 304,803,660 PTBBN IAEA 480,977,722 PTBGN IAEA 454,769,030 PTKMR IAEA 282,606,879 PTKRN IAEA 740,834,531 PTLR IAEA 588,460,096 PTRR IAEA 36,902,687 STTN IAEA 78,492,060
8,286,202,637 Jumlah Pengesahan Hibah Langsung
1 Uang
2 Barang
Jasa3
Keterangan:
1. Pengesahan hibah langsung bentuk uang sebesar Rp1.070.598.645,00 terdapat pada
satuan kerja:
a. PSTNT sebesar Rp112.629.440,00 untuk kegiatan “Air Quality and
Environmental Impact Assessment of Industrial Activities in Asian Region”
dengan Nomor Register 2UP27D2A.
b. PTKRN sebesar Rp160.194.083,00 yang terdiri dari hibah uang untuk kegiatan:
- Condition Monitoring and Incipient Failure Detection of Rotating
Equipment in Research Reactors sebesar Rp33.673.699,00 dengan Nomor
Register 26VY2D5A.
- Accelerator Driven System (ADS) Applications and Use of Low Enriched
Uraium in ADS’s sebesar Rp25.503.731,00 dengan Nomor Register
2AL8D8EA.
- Development of Approaches, Methodologies and Criteria for Determining
the Technical Bassis for Emerfebcy Planning Zone for Small Modular
Reactor Deployment sebesar Rp50.719.433,00 dengan Nomor Register
2CJ7FY3A.
- Preparationof Experimental Data on the Fuel Burnup, Material Activation
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 166 -
and Reactor Operation of the RSG-GAS Reactor and Validation of
BATAN’s Computational Tools on th IAEA Benchmark Cases sebesar
Rp50.297.220,00 dengan Nomor Register 21TFR87Z.
c. PTKMR sebesar Rp67.588.704,00 untuk kegiatan Application of Biological
Dosimetry Methods in Radiation Oncology Nuclear Medicine and Diagnostic
and Enterventional Radiological dengan Nomor Register 23QD1DUA.
d. PTRR sebesar Rp213.313.423,00 yang terdiri dari hibah uang untuk kegiatan:
- Development of Tc-99m Production Using Neutron-Irradiated Natural
Molybdenum in Indonesia sebesar Rp83.943.423,00 dengan Nomor
Register 2MKF7HBA.
- Arrangement Between BATAN and JAEA in the Field of Peaceful Uses of
Nuclear Energy sebesar Rp129.370.000,00 dengan Nomor Register
2U7425TA.
e. PRFN sebesar Rp64.807.997,00 untuk kegiatan Development of Imaging and
CT System for Process Investigation and Components Inspection dengan
Nomor Register 2U8GLKLA.
f. PAIR sebesar Rp452.064.998,00 yang terdiri dari hibah uang untuk kegiatan:
- Toward Sustainable Use of Groundwater in Java Groundwater Irrigation
Network sebesar Rp83.370.874,00 dengan Nomor Register 2DWYDTAA.
- Optimizing Soil, Water and Nutrient Use Efficiency in Integrated
Cropping-Livestock Production Systems sebesar Rp118.614.960,00 dengan
Nomor Register 2N73NQZA.
- Mapping for a Novel Gene of Blast Resistance in Rice Mutant Line for a
Better Adaptation to Climate Change sebesar Rp165.215.330,00 dengan
Nomor Register 26VY52HA.
- Reconstruction of Paleo-Climate in Indonesian Through Flow Region
(Connection between Pacific and Indian Ocean) sebesar Rp84.863.834,00
dengan Nomor Register 2Y2997YA.
2. Pengesahan hibah langsung bentuk barang sebesar Rp1.349.599.078,00 terdapat
pada satuan kerja:
a. PAIR sebesar Rp191.682.505,00 berupa 1 buah Fluorimeter dengan Nomor
Register 2Q4KPGVA.
b. PTRR sebesar Rp599.098.454,00 berupa 1 buah Multi Channel Analyzer
berikut komponennya dengan Nomor Register 2FLUMZPA.
c. PTLR sebesar Rp94.366.350,00 berupa 1 buah Amber Software dengan Nomor
Register 2JJM634A.
d. PSTBM sebesar Rp386.680.429,00 berupa 4 buah Stepper Motor Terminal, 1
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 167 -
buah Main Camera Box, 1 buah Bus End Cap dll dengan Nomor Register
2FX4SPDA.
e. PSTNT sebesar Rp77.771.340,00 berupa 1 unit Alat Laboratorium berupa
Atomic Absorption Spectro dengan Nomor Register 2CYQZYYA.
3. Pengesahan hibah langsung bentuk jasa sebesar Rp5.866.004.914,00 terdapat pada
satuan kerja:
a. Kantor Pusat sebesar Rp368.957.299,00 untuk kegiatan regional workshop,
regional course, management school, international conference, fellowship dan
consultants meeting.
b. PAIR sebesar Rp822.839.685,00 untuk kegiatan regional course, training
cource, review meeting, coordination meeting, task force meeting, technical
workshop, international symposium, regional workshop, technical meeting,
project meeting dan ministerial conference.
c. PDK sebesar Rp66.229.678,00 untuk kegiatan regional workshop dan
international symposium.
d. Pusdiklat sebesar Rp217.383.993,00 untuk kegiatan training workshop,
international conference dan fellowship.
e. PKSEN sebesar Rp530.025.166,00 untuk kegiatan international workshop,
regional workshop, technical meeting, scientific visit, regional course,
interregional course, management school dan coordination meeting.
f. PPIKSN sebesar Rp111.235.148,00 untuk kegiatan regional course dan
consultative meeting.
g. PRFN sebesar Rp87.689.312,00 untuk kegiatan scientific visit, regional
workshop dan consultancy meeting.
h. PRSG sebesar Rp235.374.718,00 untuk kegiatan workshop, international
course dan technical meeting.
i. PSMN sebesar Rp22.353.665,00 untuk kegiatan joint meeting.
j. PSTA sebesar Rp318.217.788,00 untuk kegiatan research school, international
course dan training workshop.
k. PSTBM sebesar Rp117.851.797,00 untuk kegiatan scientific visit.
l. PSTNT sebesar Rp304.803.660,00 untuk kegiatan training workshop, regional
workshop dan technical meeting.
m. PTBBN sebesar Rp480.977.722,00 untuk kegiatan technical meeting dan
international course.
n. PTBGN sebesar Rp454.769.030,00 untuk kegiatan expert meeting,
interregional course, interregional workshop, technical meeting, coordination
meeting dan symposium session.
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 168 -
o. PTKMR sebesar Rp282.606.879,00 untuk kegiatan interregional training,
regional training, pilot workshop, regional meeting, technical meeting dan
technical event.
p. PTKRN sebesar Rp740.834.531,00 untuk kegiatan steering committee meeting,
technical meeting, coordination meeting, regional workshop, consultancy
meeting, management school, expert meeting, annual meeting dan dialogue
forum.
q. PTLR sebesar Rp588.460.096,00 untuk kegiatan interregional course, training
course, consultancy meeting, technical meeting, regional workshop, annual
forum, expert meeting dan international conference.
r. PTRR sebesar Rp36.902.687,00 untuk kegiatan scientific visit dan regional
workshop.
s. STTN sebesar Rp78.492.060,00 untuk kegiatan management school.
Rincian pengesahan hibah langsung tahun anggaran berjalan untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran A3 Laporan Keuangan ini.
Pengesahan
Pengembalian Hibah
Langsung
(Rp7.795.844,00)
E.4.6 Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung (Akun 391132)
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar (Rp7.795.844,00) dan
(Rp628.791,00). Pengesahan pengembalian hibah langsung merupakan transaksi atas
pencatatan pengembalian hibah langsung uang entitas yang berupa sisa saldo kas lainnya
di rekening dari hibah yang sudah tidak dapat digunakan lagi.
Rincian Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung untuk periode yang berakhir
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 94 Rincian Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung 31 Desember 2018
No. Bentuk Hibah Penerima Hibah Pemberi Hibah Nilai Pengesahan
PSTA IAEA (4.536.364)
PTKMR IAEA (2.832.544)
PTRR IAEA (423.695)
PTKRN IAEA (2.736)
PKSEN IAEA (505)
(7.795.844) Jumlah Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
1 Uang
Keterangan:
Pengesahan pengembalian hibah langsung bentuk uang sebesar (Rp7.795.844,00)
terdapat pada satuan kerja:
a. PSTA sebesar (Rp4.536.364,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 169 -
5 Desember 2018 dengan NTPN 8DDD98OU7TIGRK2I.
b. PTKMR sebesar (Rp2.832.544,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal
5 Februari 2018 dengan NTPN 274EF4M1G689T9EI.
c. PTRR sebesar (Rp423.695,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal
28 Desember 2018 dengan NTPN AE6EF8GU6SUO8LM2.
d. PTKRN sebesar (Rp2.736,00) yang terdiri dari:
- (Rp433,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 16 Nopember 2018
dengan NTPN 054E4834B36DA7U2.
- (Rp699,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 16 Nopember 2018
dengan NTPN D6308832KLK2B4U2.
- (Rp1.384,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 30 Nopember 2018
dengan NTPN 2D8E66KE4DAV0UL2.
- (Rp220,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 5 Desember 2018
dengan NTPN 868C70T8RT29DU2I.
e. PKSEN sebesar (Rp505,00) yang terdiri dari:
- (Rp409,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 17 September 2018
dengan NTPN F93927F2GGR6OCLI.
- (Rp96,00) telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 30 September 2018
dengan NTPN 94FA07MS36CO3PK2 .
Pengesahan Hibah
Langsung TAYL
Rp1.098.303.666,00
E.4.7 Pengesahan Hibah Langsung TAYL (Akun 391133)
Pengesahan Hibah Langsung TAYL untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.098.303.666,00 dan Rp0,00.
Pengesahan hibah langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung KL
yang diperoleh pada Tahun Anggaran Yang Lalu dalam bentuk kas, barang maupun jasa
sedangkan pencatatan pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN.
Rincian Pengesahan Hibah Langsung TAYL untuk periode yang berakhir 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 170 -
Tabel 95 Rincian Pengesahan Hibah Langsung TAYL 31 Desember 2018
No. Bentuk Hibah Penerima Hibah Pemberi Hibah Nilai Pengesahan
1 Barang PAIR IAEA 1.034.576.691
2 Jasa PSTBM IAEA 63.726.975
1.098.303.666 Jumlah Pengesahan Hibah Langsung TAYL
Keterangan:
1. Pengesahan hibah langsung bentuk barang sebesar Rp1.034.576.691,00 terdapat
pada satker PAIR berupa 1 buah Alat Laboratorium Batuan/Geologi Lainnya dengan
Nomor Register 2G2RX3DA.
2. Pengesahan hibah langsung TAYL bentuk jasa sebesar Rp63.726.975,00 terdapat
pada satker PSTBM untuk kegiatan Training in the Field of Neutron Physics dengan
Nomor Register 2XF4B8HA.
Rincian pengesahan hibah langsung tahun anggaran yang lalu untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 disajikan pada Lampiran A3 Laporan Keuangan ini.
Penurunan Ekuitas Rp Rp103.767.901.334,00
E.5 Kenaikan/Penurunan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 terjadi
penurunan ekuitas adalah masing-masing sebesar Rp103.767.901.334,00 dan
(Rp28.530.283.778,00). Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan Surplus/Defisit-LO,
Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas, dan Transaksi Antar Entitas.
Ekuitas Akhir
Rp2.726.465.744.185,00 E.6 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas Akhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp2.726.465.744.185,00 dan Rp2.830.233.645.519,00. Nilai
tersebut diperoleh dari penjumlahan Ekuitas Awal ditambah Kenaikan Ekuitas. Jika
dibandingkan dengan ekuitas 31 Desember 2017, ekuitas pada tanggal 31 Desember
2018 mengalami penurunan sebesar Rp103.767.901.334,00 atau 3,6 persen.
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 171 -
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak ada
F.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK atas Laporan Keuangan Badan
Tenaga Nuklir Nasional Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
1. Penatausahaan penerimaan Jasa/Fungsional Penerimaan Negara Bukan
Pajak belum sepenuhnya mengikuti peraturan yang berlaku. BATAN telah
menindaklanjuti dengan mengirim nota dinas tentang perintah penertiban
pemberian kode billing dan peningkatan pengawasan penatausahaan
penerimaan PNBP kepada satker terkait.
2. Pengakuan Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan dan Beban
Penyesuaian Nilai Persediaan masing-masing sebesar Rp2.280.581.500,00
serta Pendapatan Perolehan Aset Lainnya atas Persediaan dan Aset Tetap
sebesar Rp291.065.000,00 tidak sesuai ketentuan. BATAN telah
menindaklanjuti dengan mengirim surat ke Kementerian Keuangan terkait
belum diakomodirnya jurnal pengakuan beban persediaan yang
terpakai/digunakan untuk menghasilkan persediaan maupun aset tetap
rakitan pada aplikasi.
3. Anggaran Belanja Barang dan Jasa direalisasikan tidak sesuai klasifikasi
belanja sebesar Rp34.637.241.000,00. BATAN telah menindaklanjuti
dengan membentuk tim penyusun kebijakan akuntansi khusus untuk
pengadaan barang spesifik kepada satker terkait.
4. Pengelolaan persediaan Benih Tanaman di PAIR belum sepenuhnya
mengikuti peraturan yang berlaku. BATAN telah menindaklanjuti dengan
mengirim surat peringatan kepada satker terkait.
5. Aset Tetap Peralatan Mesin sebesar Rp6.661.885.275,00, Persediaan
sebesar Rp4.332.564.453,00 dan Aset Tak Berwujud sebesar
Rp338.767.883,00 belum diserahterimakan kepada penerima hibah.
BATAN telah menindaklanjuti dengan mengirim nota dinas kepada satker
terkait untuk segera memroses pelepasan aset.
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 172 -
6. Aset Tetap Jalan Khusus seluas 79.540 m2 di Empat Kawasan/ Wilayah
Milik BATAN belum tercatat di Laporan Keuangan. BATAN telah
menindaklanjuti dengan penyampaian permohonan inventarisasi dan
penilaian kembali aset tetap.
7. Pengadaan pekerjaan konstruksi pembangunan gedung Dormitory di
STTN tidak dilakukan sesuai kontrak sebesar Rp347.473.017,00. BATAN
telah menindaklanjuti dengan mengirim surat peringatan kepada satker
terkait dan penyetoran ke kas negara sebesar Rp92.973.017,00 NTPN
7EA2AOCR23HG30GH.
F.3. REKENING PEMERINTAH
Badan Tenaga Nuklir Nasional mempunyai 3 jenis rekening yang masih aktif
dan tercatat pada Kementerian Keuangan RI yaitu :
1. Rekening Penerimaan sebanyak 13 rekening
2. Rekening Pengeluaran sebanyak 20 rekening
3. Rekening Lainnya sebanyak 33 rekening
Pada tahun 2018 terdapat 13 (tiga belas) rekening lainnya yang telah dibuka
sesuai Surat Persetujuan KPPN dan 2 (dua) rekening lainnya yang ditutup.
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 173 -
F.4 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
1. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara, hasil revaluasi
seharusnya disajikan pada Laporan Keuangan Tahun 2018. Namun sesuai
dengan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-35/KN/2019
tanggal 29 Januari 2019 tentang Kebijakan Penyajian Hasil Penilaian
Kembali Barang Milik Negara (BMN), maka hasil Penilaian Kembali
BMN Tahun 2017-2018 tidak disajikan dalam LKKL dan LKPP Tahun
2018. Hasil Penilaian Kembali BMN akan disajikan setelah dilakukan
perbaikan dan hasilnya dapat diterima oleh BPK.
Atas kebijakan tersebut, terdapat perbedaan penyajian nilai aset tetap
objek revaluasi pada Laporan BMN dan Laporan Keuangan dengan rincian
sebagai berikut:
No. Jenis Aset Tetap Saldo Menurut LK Saldo Menurut LBMN Selisih
1 Tanah 1.782.773.318.225 13.746.430.755.000 (11.963.657.436.775)
2 Gedung dan Bangunan 607.102.240.600 928.589.350.409 (321.487.109.809)
3 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (258.474.880.040) (112.105.563.035) (146.369.317.005)
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 121.863.800.285 134.229.608.643 (12.365.808.358)
5Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan
(41.252.018.440) (42.998.774.350) 1.746.755.910
2. Pada Neraca masih terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran senilai
Rp603.658.983,00 yaitu Uang Persediaan (UP) senilai Rp435.559.983,00 dan
Tambahan Uang Persediaan (TUP) senilai Rp168.099.000,00 yang belum
dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran satker Pusat Aplikasi
Isotop dan Radiasi (PAIR). Dan juga terdapat penyalahgunaan wewenang
oleh Bendahara Pengeluaran PAIR dana hibah langsung bentuk uang senilai
Rp132.363.597,00. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, telah dibentuk Tim
TPKN (SK Terlampir) dan Tim TPKN telah menyampaikan Laporan Hasil
Verifikasi atas penyalahgunaan wewenang oleh Bendahara Pengeluaran
PAIR tersebut kepada Ketua BPK RI dengan surat nomor
R-3125/KA.BATAN/KU 06/03/2018 tanggal 22 Maret 2018. Bendahara
pengeluaran PAIR tahun 2017 telah menandatangani Surat Keterangan
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 174 -
Tanggung Jawab Mutlak pada tanggal 26 Februari 2018 yang menyatakan
akan bertanggung jawab atas kerugian negara yang disebabkan oleh kelalaian
dan penyalahgunaan wewenang selaku bendahara.
3. Pada tahun anggaran 2018 terdapat penggantian Pejabat Pengelola
Keuangan pada beberapa satker di lingkup Badan Tenaga Nuklir Nasional,
dengan rincian sebagai berikut:
No. Satuan Kerja Jabatan Semula Menjadi
1 PAIR PPSPM Pavanna Sukmasari, SH Suhirman, S.Si
PPK Wahidin Teguh Santoso Wijaya Murti Indriatama
BEND PG Budi Mulyadi Mamat Burhanudin
2 PTBGN PPSPM Ir. Suhirman Suharni, SH
3 PTKMR PPSPM Drs. Nazar Wijaya I Ir. Ismanto Jumadi
4 PDK PPSPM Dra. Atik Agustin Erni Shofriani, SE
5 Pusdiklat PPSPM Erni Shofriani, SE Dra. Atik Agustin
6 PTRR KPA Dra. Siti Darwati, M.Sc DR. Rohadi Awaludin
PPSPM Amir Sahat Parulian, SE Linda
7 PTLR PPSPM Lestari Widowati, SE Ir. Agoes Soejoedi
PPK Ir. Suryanto Wati, ST
8 PTKRN PPSPM Ir. Agoes Soejoedi Ir. Sugiyanto
9 PRSG PPSPM Ir. Sugiyanto Widiyanta
10 PTBBN PPSPM Widiyanta Lestari Widowati, SE
11 PPIKSN PPSPM Jayadi Ahmad Faisal, S.ST
12 PSTA KPA Dr. Susilo Widodo Dr. Puradwi Ismu W, DEA
KPA Dr. Puradwi Ismu W, DEA Ir. Gede Sutresna Wijaya, M.Eng
PPSPM Ir. Isman Mulyadi Triatmoko Eko Yudho Pramono, ST
13 STTN PPSPM Eko Yudho Pramono, ST Ir. Isman Mulyadi Triatmoko
14 PSTNT PPSPM Dandung Nurhono, S.Sos Supartini Parmis, SAB
PPSPM Supartini Parmis, SAB Asep Yana Mulyana, SH
15 INSP KPA Dra. Mari Indriana, M.Si Kriswanto, SE
PPK Kriswanto, SE Chaerudin, SE
16 PKSEN KPA Ir. Suryantoro, MT Dr. Suparman
17 PSTBM PPSPM Aswan Edi S Sairun, ST
4. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada tahun 2018 menerima dana
Program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (SINAS) sebesar
Rp7.480.485.750,00 yang dibiayai oleh anggaran DIPA Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang terbagi dalam gelombang
pertama (I) sebanyak 28 (dua puluh delapan) judul proposal sebesar
Rp4.102.431.000,00. Dan untuk gelombang kedua (II) BATAN menerima
sebanyak 24 (dua puluh empat) judul proposal sebesar
Rp3.378.054.750,00. Realisasi SINAS gelombang I dan II sebesar
Rp7.480.485.750,00 (100%)
5. BATAN pada tahun 2018 menerima dana dari anggaran DIPA
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berupa Pusat
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 175 -
Unggulan Iptek (PUI) sebesar Rp1.662.500.000,00. dengan realisasi
sebesar Rp.1.662.500.000,00 (100%).
6. BATAN pada tahun 2018 menerima dana Program Pengembangan
Teknologi Industri (PPTI) untuk 8 judul sebesar Rp3.911.414.000,00 yang
terbagi dalam Gelombang pertama (6 judul) sebesar Rp3.102.414.000,00
dan gelombang kedua (2 judul) sebesar Rp809.000.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp3.809.714.000,00. Untuk pembayaran termin kedua sebesar
Rp101.700.000,00 tidak dibayarkan oleh Kemenristekdikti karena
pengajuan tagihannya terlambat diajukan.
7. BATAN pada tahun 2018 juga menerima dana Program Insentif Inovasi
Industri (PII) sebesar Rp650.000.000,00. dengan realisasi sebesar
Rp650.000.000,00 (100%).
Adapun rincian Daftar Penerima Program Insentif Riset dari Kementerian
Ristek dan Dikti disajikan dalam Lampiran Pendukung Laporan Keuangan
ini.
8. Terdapat hibah persediaan dari IAEA yang tercatat dalam aplikasi persediaan
Kantor Pusat BATAN dan tidak dikuasai BATAN senilai
Rp3.319.236.579,00 dengan rincian sebagai berikut:
No. Asal Hibah Nilai Penerima
1 IAEA 170.076.940 Kementerian Pertanian
2 IAEA 3.149.159.639 Universitas Hasanudin
3.319.236.579 Jumlah
Hibah persediaan tersebut masih dalam proses administrasi
pemindahtanganan BMN berupa persediaan di satuan kerja Kantor Pusat
BATAN ke pihak penerima hibah IAEA selain BATAN sebagaimana tabel
di atas.
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 176 -
Terdapat barang hibah berasal IAEA berupa Peralatan dan Mesin yang masih
tercatat dalam Laporan Keuangan Kantor Pusat BATAN sebagai Peralatan
dan Mesin senilai Rp4.950.751.798,00 sedangkan barang tersebut sudah
dikuasai oleh pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut :
No. Asal Hibah Nilai Penerima
1 IAEA 1.722.393.951 Kementerian Pertanian
2 IAEA 1.319.938.093 Universitas Hasanudin
3 IAEA 29.399.000 RSUD Hasan Sadikin
4 IAEA 29.599.000 RSUD Kariyadi
5 IAEA 29.599.000 RSUP Dr. M. Housin
6 IAEA 29.839.000 RSUP Dr. Sardjito
7 IAEA 45.158.475 RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo
8 IAEA 854.966.000 Balai Besar Balivet
9 IAEA 889.859.279
Balai Penelitian dan Observasi LautBalitbang Kementerian Kelautan dan Perikanan
4.950.751.798 Jumlah
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 111/PMK.06/2016 tentang
tata cara pelaksanaan pemindahtangan BMN melalui hibah. Sesuai dengan
pasal 95 yang menyatakan bahwa tahapan-tahapan pelaksanaan hibah salah
satunya melakukan pemeriksaan fisik yang dituangkan dalam berita acara
penelitian/pemeriksaan, dalam mengajukan permohonan persetujuan hibah
kepada pengelola barang salah satu dokumen yang harus disertakan adalah
surat pernyataan kesediaan menerima hibah. Adapun yang menjadi hambatan
adalah respon dari penerima hibah lambat yang memakan waktu bulanan
hingga tahunan, sehingga proses penyerahan hibah tidak dapat cepat
dilakukan. Hambatan lainnya adalah tersebarnya lokasi BMN hibah di
seluruh Indonesia bahkan luar negeri yang membutuhkan sumber daya yang
cukup besar.
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 177 -
9. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/TPA
Tahun 2018 Tentang Pemberhentian Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di
Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional, tanggal 3 Desember 2018.
Pemberhentian pejabat yang dimaksud adalah Prof. Dr. Djarot Sulistio
Wisnubroto dari jabatannya sebagai Kepala Badan Tenaga Nuklir
Nasional. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 3/TPA Tahun 2019 Tentang Penunjukan Pelaksana
Tugas Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional, tanggal 8 Januari 2019
menunjuk Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional Ir. Falconi
Margono Sutarto, M.M. sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Tenaga
Nuklir Nasional sampai dengan ditetapkannya pejabat definitif Kepala
Badan Tenaga Nuklir Nasional.
10. Pada tahun anggaran 2018, Satker Kantor Pusat Batan memiliki kegiatan
Konstruksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Clearing House Kantor
Pusat BATAN (CHTN), yang dikerjakan oleh PT. Delbiper Cahaya
Cemerlang. Recananya pekerjaan tersebut akan dilaksanakan mulai bulan
Maret sampai dengan bulan Oktober 2018. Namun sampai bulan Oktober
2018 pekerjaan belum selesai, dan Penyedia mengajukan permohonan
untuk diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan selama 50 hari
kalender.
Sesuai ketentuan yang berlaku, PPK telah mengabulkan permohonan
tersebut dengan dampak penyedia akan dikenakan denda sebesar 1 per mil
x 50 = 5 %. Meskipun sudah diberi kesempatan selama 50 hari kalender,
pekerjaan tetap belum selesai, maka PPK memutus kontrak dan penyedia
dinyatakan wanprestasi, sehingga berakibat :
a. Denda 5 % dari nilai kontrak (sebelum PPN) atau sebesar
Rp651.680.200,00. Sudah disetor ke Kas Negara melalui potongan
SPM 02284, tanggal 27 Desember 2018.
b. PPK sudah melakukan klaim pencairan jaminan pelaksanaan
No.414.842.200.18.0023/000/000 tanggal 30 Oktober 2018 pada
Asuransi Jasindo, saat ini dalam proses pencairan.
c. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam (Blacklist)
11. Terdapat beberapa pekerjaan di satker BATAN yang memerlukan bank
garansi, dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 178 -
NO. NAMA SATKER
URAIAN PEKERJAAN
REKANAN/ PIHAK KETIGA NILAI TGL MASA
BERLAKU BANK GARANSI
1 PDKPekerjaan Revitalisasi Ruang Peraga Iptek Nuklir
PT. Dana Simba 31,495,000 05 September
2018 – 03 Maret 2019
Bank BNI No. B 216410
2 STTN
Pekerjaan Konstruksi Revitalisasi Gedung Dormitory Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
CV. Mekar Yasa Mandiri 62,261,500
19 Desember 2018 – 16 Juni
2019
PT. Asuransi Rama Satria Wibawa No.
14.1104.12.18.113840.086
3 STTNPekerjaan Revitalisasi Gedung STTN
CV. Naposobu- lung Berkarya 37,709,250
06 Desember 2018-03 Juni
2019
PT. PAN Pacific Insurance No.
01.1104.18.00009.PTP.M
4 PRSG
Pekerjaan pengadaan Revitalisasi Sistem Instrumentasi dan Kendali RSG-GAS
CV. Garuda Prima 63,250,000 2 Juli 2018- 11
Februari 2019Bank BJB No.
A437272
5 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Revitalisasi Fasilitas Informasi NSTP
CV. Hapela Indah Permai 52,748,800
31 Desember 2018-28 Juni
2019
PT. Asuransi Kresna Mitra. Tbk No.
17.08.06.1106.051482
6 PAIR
Pekerjaan pengadaan Revitalisasi Sistem Instrumentasi dan Kendali RSG-GAS
CV. Hapela Indah Permai 60,956,100
14 Desember 2018-27 Mei
2019
PT. Asuransi Kresna Mitra. Tbk No.
17.08.06.1106.051483
7 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda berupa Pembuatan Pagar Kandang Ternak Agro Techno Park
CV. Bima Sakti 3,250,000 10 Desember 2018-7 Juni
2019
Perusahaan Jaminan Kredit
Indonesia No. SBD 2018 06.001 00320432
8 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda berupa Pembuatan Pagar Kandang Ternak Agro Techno Park
CV. Baha Abadi 36,477,250 04 Desember 2018-2 Mei
2019
PT. Asuransi Rama Satria Wibawa No.
36.1104.12.18.144890.013
9 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat /Pemda Berupa Pagar Kawasan Inti Agro Techno Park (ATP) Kab. Klaten, Jawa Tengah
PT. Bangun Karya Sanjaya 13,993,650
3 Desember 2018-1 Juni
2019
PT. Asuransi Mega Pratama No. PL
14640212B0003/S-0740808
Laporan Keuangan Unaudited Badan Tenaga Nuklir Nasional Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
- 179 -
NO. NAMA SATKER
URAIAN PEKERJAAN
REKANAN/ PIHAK KETIGA NILAI TGL MASA
BERLAKU BANK GARANSI
10 PAIR
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat /Pemda Berupa Pagar Kawasan Inti Agro Techno Park (ATP) Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan
CV. Gunung Muria 23,152,700
16 Nopember 2018-14 Mei
2019
PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda
1967 No. 1021114419020001
11 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Revitalisasi Atap Gedung Proses Radiasi dan Atap Gedung Biologi
CV. Hapela Indah Permai 47,524,400
14 Desember 2018-26 Juni
2019
PT. Asuransi Kresna Mitra Tbk
17.08.06.1106.051481
12 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Revitalisasi Laboratorium Terpadu di Bengkel Elektromekanik
PT. TRIBUANA SARANA PRIMA 9,750,000
23 Nopember 2018-22
Februari 2019
PT. Asuransi Jasa Indonesia No.
204.844.200.18.00057/000/000
13 PAIR
Pekerjaan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat /Pemda Berupa Pembangunan Gedung Benih Agro Techno Park (ATP) Kab. Poliwali Mandar
CV. Matakali Indah 9,891,500
28 September 2018-26 Maret
2019
PT. Asuransi Umum Videi No.
29.93.01.0676.09.18