perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/bi corner/terbitan bi/laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 annual...

116
Laporan Keuangan Financial Report

Upload: others

Post on 27-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

115 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Kinerja dan Pelaksanaan Tugas Bank IndonesiaBank Indonesia Performance and Task Implementation

Bank Indonesia dan PublikBank Indonesia and the Public

Outlook dan Strategi ke DepanOutlook and Strategy

Laporan KeuanganFinancial Report

Laporan KeuanganFinancial Report

Page 2: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 116

Tema Laporan TahunanAnnual Report Theme

Pengantar GubernurForeword by the Governor

Tentang Bank IndonesiaAbout Bank Indonesia

Tata Kelola Bank IndonesiaBank Indonesia Governance

Page 3: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

1 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan KeuanganIndependent Auditor’s Report on the Financial Statement 2

Laporan Keuangan Financial Statement 5

A. Neraca Balance Sheet 6

B. Laporan Surplus Defisit Sulplus Deficit Statement 8

C. Laporan Perubahan Ekuitas dan Rasio Modal Statement of Changes in Equity and Capital Ratio 9

D. Laporan Arus Kas Cash Flow Statement 10

Catatan atas Laporan KeuanganNotes to Financial Statement 12

A. Umum General 13

B. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan Significant Accounting Policies 24

C. Penjelasan Pos-Pos Neraca, Laporan Surplus Defisit dan Laporan Perubahan Ekuitas dan Rasio Modal Notes to Balance Sheet, Surplus Deficit Statement and Statement of Changes in Equity and Capital Ratio 37

D. Penjelasan Lainnya Others 95

E. Komitmen dan Kontijensi Commitments and Contigencies 97

LampiranAppendixes 109

DAFTAR ISITable of Contents

Page 4: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 2

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan KeuanganIndependent Auditor’s Report on the Financial Statements

Page 5: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

3 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Pursuant to Law Number 15 of 2004 on the Audit of

State Financial Management and Responsibilities, Law

Number 15 of 2006 on the State Audit Board and Law

Number 23 of 1999 on Bank Indonesia as most recently

amended by the Law Number 6 of 2009, State Audit

Board of the Republic of Indonesia (BPK-RI) has audited

the Bank Indonesia Balance Sheets as per 31 December

2013 and 2012, the Statements of Surplus (Deficit),

Changes in Equity, and Cash Flows for the years ended

on the same dates and Notes of the Financial Statements.

These financial statements are the responsibility of Bank

Indonesia. Our responsibility is to express an opinion on

these financial statements based on our audit.

BPK-RI conducted audits in accordance with the State

Financial Audit Standards. The standards require us to

plan and perform audits to obtain reasonable assurances

that the financial statements are free of material

misstatements. An audit includes examining evidence

supporting the amounts and disclosures in the financial

statements. The audit also includes assessing the

accounting principles used and significant estimations

made by bank Indonesia, evaluating the reliability of

internal control system which have material impacts

on the financial statements, as well as evaluating the

overall presentation of the financial statements. BPK-RI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, dan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2009, Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Bank Indonesia

tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Laporan Surplus

Defisit, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus

Kas untuk tahun yang berakhir pada tangal-tanggal

tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan

keuangan adalah tanggung jawab Bank Indonesia.

Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini

atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang

telah dilakukan.

BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut

mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan

pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai

bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang

mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam

laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian

atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan

estimasi signifikan yang dibuat oleh Bank Indonesia,

penilaian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAState Audit Board of the Republic of Indonesia

Nomor/Number: 54/01a/LHP/XV/04/2014

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGANIndependent Auditor»s Report on the Financial Statements

Page 6: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 4

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

believes that our audits provide a reasonable basis for

our opinion.

In BPK-RI opinion, the financial statements as mentioned

above presents fairly, in all material respects, the financial

position of Bank Indonesia as at 31 December 2013 and

2012, the Statements of Surplus (Deficit), as well as cash

flows of the years ended in conformity with generally

accepted accounting principles and specific accounting

policies generally adopted by Central Banks, as discussed

in Note B to the Financial Statements.

In order to obtain reasonable assurance on the fairness

of the financial statements, BPK-RI has also implemented

assessments on the compliance with laws and regulations

and internal control system.The report on findings of

our test of compliance with the laws and regulations in

effect, and the report on findings of our test of

BankIndonesia»s internal control system are presented

in reports Number 54/01b/LHP/XV/04/2014 and Number

54/01c/LHP/XV/04/2014 both dated April 30, 2014

respectively, which are the integral part of these

statements.

intern yang berdampak material terhadap laporan

keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan

keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa

pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang memadai

untuk menyatakan opini.

Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut

di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang

material, posisi keuangan Bank Indonesia tanggal 31

Desember 2013 dan 2012, dan Surplus Defisit, serta

Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum dan kebijakan akuntansi khusus atas

transaksi yang umumnya dilakukan Bank Sentral seperti

dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

butir B.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas

kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga

melakukan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan dan sistem pengendalian

intern. Laporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan

Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Laporan

hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern

disajikan dalam Laporan Nomor 54/01b/LHP/XV/04/2014

dan nomor 54/01c/LHP/XV/04/2014 tanggal 30 april

2014 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

laporan ini.

Jakarta, 30 April 2014Jakarta, April 30, 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIATHE STATE AUDIT BOARD OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Penanggung Jawab PemeriksaanPerson in Charge of Audit

Slamet Kurniawan, MSc,Ak.Register Negara No. D-14825

State Register Number D-14825

Signed

Page 7: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

5 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Laporan KeuanganFinancial Statements

Page 8: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 6

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

AKTIVACatatan 31 Desember 2013

Notes December 31, 2013

31 Desember 2012

December 31, 2012ASSETS

�1.� Emas� B.6, C.1� 36.757.308� 38.248.767�

2.� Uang Asing� B.4, B.7, C.2� 11.802� 11.842�

3.� Hak Tarik Khusus� B.4, B.8, C.3� 33.060.049� 26.254.734� �

4.� Giro� � B.4, B.9, C.4� 135.179.177� 55.434.566�

5.� Deposito � B.4, B.10, C.5� 31.271.039� 98.062.115�

6.� Surat Berharga� B.4, B.11, C.6� 972.742.507� 874.344.507�

7.� Surat Berharga Negara � �

Republik Indonesia � B.12, C.7� 117.066.701� 108.430.258�

8.� Surat Berharga yang Dibeli � �

dengan Janji Dijual Kembali� B.13, C.8� 219.172� 0�

9.� Tagihan� � 248.242.675� 252.760.307� �

9.1.� Kepada Pemerintah� B.14, C.9� 237.779.774� 243.056.782� �

9.2.� Kepada Bank� B.15, C.10� 2.315.341� 3.225.921� �

9.3.� Kepada Lainnya� B.16, C.11� 8.147.560� 6.477.604�

10.� Penyertaan� B.17, C.12� 850.343� 675.212�

11.� Aktiva Lain-lain� B.18, B.32, B.33. � 85.276.075� 77.595.949� � � �

C.13, C.29�

12.� Penyisihan Aktiva� B.20, C.14� (12.001.395)� (12.292.109)

JUMLAH AKTIVA� � 1.648.675.453� 1.519.526.148

�1.� Gold�

2.� Foreign Currencies�

3.� Holdings of Special Drawing � �

Rights�

4.� Demand Deposits�

5.� Time Deposits �

6.� Marketable Securities� �

7.� Government Bonds �

8.� Securities Purchased Under � �

Resale Agreements�

9.� Claims� �

9.1.� on Government� �

9.2.� on Banks� �

9.3.� Others�

10.� Equity Participations�

11.� Other Assets�

12.� Allowance for Bad Debts

Total Assets

BANK INDONESIABALANCE SHEETAs of December 31, 2013 and December 31, 2012(IDR million)

NERACA Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITASCatatan 31 Desember 2013

Notes December 31, 2013

31 Desember 2012

December 31, 2012LIABILITIES AND EQUITY

A. KEWAJIBAN� � � � �

1.� Uang dalam Peredaran� B.21, C.15� 500.030.818� 439.730.814�

2.� Giro� � � 384.377.182� 345.491.704� �

2.1.� Pemerintah � B.4, B.22, C.16� 60.078.359� 53.919.048� �

2.2.� Bank� B.4, B.22, C.17� 322.527.545� 290.364.048� �

2.3.� Lainnya � B.4, B.22, C.18� 1.771.278� 1.208.608�

3.� Sertifikat Bank Indonesia� B.23, C.19� 114.944.212� 77.282.423�

4.� Sertifikat Bank Indonesia � �

Syariah� B.24, C.20� 4.712.000� 3.455.000�

5.� Penempatan Berjangka� B.25, C.21� 56.788.961� 208.511.902�

6.� Penempatan Dana� B.26, C.22� 111.099.310� 69.024.266�

7.� Fasilitas Simpanan � �

Bank Indonesia Syariah� B.27, C.23� 16.267.400� 15.582.200�

8.� Surat Berharga yang Dijual � �

dengan Janji Dibeli Kembali� B.28, C.24� 68.785.840� 99.591.644�

9.� Pinjaman dari Pemerintah� B.4, B.29, C.25� 76.069� 98.086�

10.� Pinjaman Luar Negeri� B.4, B.30, C.26� 2.976.199� 3.427.704�

11.� Alokasi Hak Tarik Khusus� B.8, C.27� 37.174.934� 29.520.637�

12.� Kewajiban Lain-lain� B.19, B.32. � 72.075.687� 61.341.300� � � �

C.28, C.29

JUMLAH KEWAJIBAN� � 1.369.308.612� 1.353.057.680� � � � � � �

B. EKUITAS� � � � �

1.� Modal� C.30� 17.111.547� 17.114.024�

2.� Cadangan Umum� C.31� 22.924.506� 17.145.069�

3.� Cadangan Tujuan� C.31� 13.208.397� 13.168.140�

4.� Keuntungan atau Kerugian � �

yang Belum Direalisasi� B.31, C.32� 188.715.296� 113.221.542�

5.� Surplus (Defisit) Tahun Berjalan� � 37.407.095� 5.819.693

JUMLAH EKUITAS� � 279.366.841� 166.468.468

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS� � � 1.648.675.453� 1.519.526.148

A.� LIABILITIES�

1.� Currency in Circulation�

2.� Demand Deposits� �

2.1.� Government � �

2.2.� Banks � �

2.3.� Others �

3.� Bank Indonesia Certificates�

4.� Bank Indonesia Sharia � � � �

Certificates�

5.� Term Deposits�

6.� Deposit Facilities�

7.� Bank Indonesia Sharia � � � �

Deposit Facilities�

8.� Securities Sold Under � � � �

Repurchase Agreements�

9.� Loans from Government�

10.� Foreign Borrowings�

11.� Allocation of Special � � � �

Drawing Rights�

12.� Other Liabilities �

TOTAL LIABILITIES �

B. � EQUITY�

1.� Capital�

2.� General Reserves�

3.� Statutory Reserves� �

4.� Unrealized Gains/Losses�

5.� Current Year Surplus (Deficit)�

TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITIES AND

EQUITY

BANK INDONESIABALANCE SHEETAs of December 31, 2013 and December 31, 2012(IDR million)

NERACA Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

Page 9: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

7 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

AKTIVACatatan 31 Desember 2013

Notes December 31, 2013

31 Desember 2012

December 31, 2012ASSETS

�1.� Emas� B.6, C.1� 36.757.308� 38.248.767�

2.� Uang Asing� B.4, B.7, C.2� 11.802� 11.842�

3.� Hak Tarik Khusus� B.4, B.8, C.3� 33.060.049� 26.254.734� �

4.� Giro� � B.4, B.9, C.4� 135.179.177� 55.434.566�

5.� Deposito � B.4, B.10, C.5� 31.271.039� 98.062.115�

6.� Surat Berharga� B.4, B.11, C.6� 972.742.507� 874.344.507�

7.� Surat Berharga Negara � �

Republik Indonesia � B.12, C.7� 117.066.701� 108.430.258�

8.� Surat Berharga yang Dibeli � �

dengan Janji Dijual Kembali� B.13, C.8� 219.172� 0�

9.� Tagihan� � 248.242.675� 252.760.307� �

9.1.� Kepada Pemerintah� B.14, C.9� 237.779.774� 243.056.782� �

9.2.� Kepada Bank� B.15, C.10� 2.315.341� 3.225.921� �

9.3.� Kepada Lainnya� B.16, C.11� 8.147.560� 6.477.604�

10.� Penyertaan� B.17, C.12� 850.343� 675.212�

11.� Aktiva Lain-lain� B.18, B.32, B.33. � 85.276.075� 77.595.949� � � �

C.13, C.29�

12.� Penyisihan Aktiva� B.20, C.14� (12.001.395)� (12.292.109)

JUMLAH AKTIVA� � 1.648.675.453� 1.519.526.148

�1.� Gold�

2.� Foreign Currencies�

3.� Holdings of Special Drawing � �

Rights�

4.� Demand Deposits�

5.� Time Deposits �

6.� Marketable Securities� �

7.� Government Bonds �

8.� Securities Purchased Under � �

Resale Agreements�

9.� Claims� �

9.1.� on Government� �

9.2.� on Banks� �

9.3.� Others�

10.� Equity Participations�

11.� Other Assets�

12.� Allowance for Bad Debts

Total Assets

BANK INDONESIABALANCE SHEETAs of December 31, 2013 and December 31, 2012(IDR million)

NERACA Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITASCatatan 31 Desember 2013

Notes December 31, 2013

31 Desember 2012

December 31, 2012LIABILITIES AND EQUITY

A. KEWAJIBAN� � � � �

1.� Uang dalam Peredaran� B.21, C.15� 500.030.818� 439.730.814�

2.� Giro� � � 384.377.182� 345.491.704� �

2.1.� Pemerintah � B.4, B.22, C.16� 60.078.359� 53.919.048� �

2.2.� Bank� B.4, B.22, C.17� 322.527.545� 290.364.048� �

2.3.� Lainnya � B.4, B.22, C.18� 1.771.278� 1.208.608�

3.� Sertifikat Bank Indonesia� B.23, C.19� 114.944.212� 77.282.423�

4.� Sertifikat Bank Indonesia � �

Syariah� B.24, C.20� 4.712.000� 3.455.000�

5.� Penempatan Berjangka� B.25, C.21� 56.788.961� 208.511.902�

6.� Penempatan Dana� B.26, C.22� 111.099.310� 69.024.266�

7.� Fasilitas Simpanan � �

Bank Indonesia Syariah� B.27, C.23� 16.267.400� 15.582.200�

8.� Surat Berharga yang Dijual � �

dengan Janji Dibeli Kembali� B.28, C.24� 68.785.840� 99.591.644�

9.� Pinjaman dari Pemerintah� B.4, B.29, C.25� 76.069� 98.086�

10.� Pinjaman Luar Negeri� B.4, B.30, C.26� 2.976.199� 3.427.704�

11.� Alokasi Hak Tarik Khusus� B.8, C.27� 37.174.934� 29.520.637�

12.� Kewajiban Lain-lain� B.19, B.32. � 72.075.687� 61.341.300� � � �

C.28, C.29

JUMLAH KEWAJIBAN� � 1.369.308.612� 1.353.057.680� � � � � � �

B. EKUITAS� � � � �

1.� Modal� C.30� 17.111.547� 17.114.024�

2.� Cadangan Umum� C.31� 22.924.506� 17.145.069�

3.� Cadangan Tujuan� C.31� 13.208.397� 13.168.140�

4.� Keuntungan atau Kerugian � �

yang Belum Direalisasi� B.31, C.32� 188.715.296� 113.221.542�

5.� Surplus (Defisit) Tahun Berjalan� � 37.407.095� 5.819.693

JUMLAH EKUITAS� � 279.366.841� 166.468.468

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS� � � 1.648.675.453� 1.519.526.148

A.� LIABILITIES�

1.� Currency in Circulation�

2.� Demand Deposits� �

2.1.� Government � �

2.2.� Banks � �

2.3.� Others �

3.� Bank Indonesia Certificates�

4.� Bank Indonesia Sharia � � � �

Certificates�

5.� Term Deposits�

6.� Deposit Facilities�

7.� Bank Indonesia Sharia � � � �

Deposit Facilities�

8.� Securities Sold Under � � � �

Repurchase Agreements�

9.� Loans from Government�

10.� Foreign Borrowings�

11.� Allocation of Special � � � �

Drawing Rights�

12.� Other Liabilities �

TOTAL LIABILITIES �

B. � EQUITY�

1.� Capital�

2.� General Reserves�

3.� Statutory Reserves� �

4.� Unrealized Gains/Losses�

5.� Current Year Surplus (Deficit)�

TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITIES AND

EQUITY

BANK INDONESIABALANCE SHEETAs of December 31, 2013 and December 31, 2012(IDR million)

NERACA Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

Page 10: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 8

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Catatan1 Januari -

31 Desember 2013

NotesJanuary 1 -

December 31, 2013

1 Januari - 31 Desember 2012

January 1 - December 31, 2012

BANK INDONESIASURPLUS DEFICIT STATEMENTFor the Period of January 1 to December 31, 2013 and January 1 to December 31, 2012(IDR million)

LAPORAN SURPLUS DEFISIT Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

dan 1 Januari s.d. 31 Desember 2012(Dalam Jutaan Rupiah)

PENERIMAAN� � � �

1.� Pengelolaan Moneter� � 68.770.882� 39.478.797�

1.1.� Pengelolaan Devisa� C.33� 26.724.597� 24.697.913�

1.2.� Pengelolaan SSB Dalam Negeri� C.34� 8.205.948� 7.074.621�

1.3.� Pemberian Kredit dan Pembiayaan� C.35� 272.203� 289.421�

1.4.� Selisih Kurs karena Transaksi � �

Valuta Asing� C.36� 33.568.134� 7.416.842

2.� Pengelolaan Sistem Pembayaran� C.37� 244.982� 241.272

3.� Pengawasan Perbankan� C.38� 258.179� 26.264

4.� Lainnya� C.39� 1.839.385� 289.262

JUMLAH PENERIMAAN� � 71.113.428� 40.035.595� � � � � �

BEBAN� � � � �

1.� Pengendalian Moneter� � 18.182.444� 19.273.675�

1.1.� Operasi Moneter� C.40� 17.789.713� 19.006.279�

1.2.� Pengelolaan Devisa� C.41� 275.769� 143.487�

1.3.� Pinjaman Luar Negeri� C.42� 72.722� 92.384�

1.4.� Lainnya� � 44.240� 31.525

2.� Jasa Giro Pemerintah� C.43� 2.610.495� 4.156.871

3.� Penyelenggaraan Sistem Pembayaran� C.44� 2.709.100� 1.464.402�

3.1.� Sistem Pembayaran Tunai� � 2.679.328� 1.439.975�

3.2.� Sistem Pembayaran Non Tunai� � 29.772� 24.427

4.� Pengaturan dan Pengawasan Bank� C.45� 198.459� 183.002

5.� Umum dan Lainnya� C.46� 5.215.439� 6.861.415�

5.1.� SDM dan Logistik� � 5.169.213� 5.726.167�

5.2.� Lainnya� � 46.226� 1.135.248

JUMLAH BEBAN� � 28.915.937� 31.939.365

SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK� � 42.197.491� 8.096.230

PENERIMAAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN� � (4.790.396)� (2.276.537)

SURPLUS (DEFISIT)� � 37.407.095� 5.819.693

REVENUES

1.� Monetary Operations�

1.1.� Foreign Reserves Management�

1.2.� Domestic Securities�

1.3.� Credit and financing� �

1.4.� Exchange Differences

2.� Payment System Services

3.� Banking Supervision

4.� Others

TOTAL REVENUES� �

EXPENSES

1.� Monetary Operations�

1.1.� Monetary Operations�

1.2.� Foreign Reserves Management�

1.3.� Foreign Borrowing Management�

1.4.� Others

2.� Interest Expenses on Government � �

Accounts

3.� Payment System Operations�

3.1.� Currency Circulation�

3.2.� Payment System Sponsoring

4.� Banking Regulations and Supervision

5.� General and Others�

5.1.� Human Resources and Logistics�

5.2.� Others

TOTAL EXPENSES

SURPLUS (DEFICIT) BEFORE TAX

INCOME TAX REVENUES (EXPENSES)

SURPLUS (DEFICIT)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

I.� EKUITAS

1.� Modal� 17.114.024� 0� 2.477� 17.111.547

2.� Cadangan Umum� 17.145.069� 5.780.136� 699� 22.924.506

3.� Cadangan Tujuan� 13.168.140� 582.669� 542.412� 13.208.397

4.� Keuntungan atau Kerugian �

yang Belum Direalisasi� 113.221.542� 75.493.754� 0� 188.715.296

5.� Surplus (Defisit) Tahun Berjalan� 5.819.693� 37.407.095� 5.819.693� 37.407.095�

Jumlah� 166.468.468� 119.263.654� 6.365.281� 279.366.841

II. � KEWAJIBAN MONETER �

(Catatan C.47)� � � � 1.255.761.888� � � � � � �

III.� RASIO MODAL SEBELUM �

DIKURANGI SISA SURPLUS �

YANG MENJADI BAGIAN �

PEMERINTAH (Catatan C.47)� � � � 5,87%� � � � � � �

IV.� SISA SURPLUS YANG MENJADI �

BAGIAN PEMERINTAH� � � � 0� � � � � � �

V.� RASIO MODAL SETELAH �

DIKURANGI SISA SURPLUS �

YANG MENJADI BAGIAN �

PEMERINTAH� � � � 5,87%

I.� EQUITY

1.� Capital

2.� General Reserves

3.� Statutory Reserves

4.� Unrealized Gains/Losses

5.� Current Year Surplus (Deficit)�

Total

II. � MONETARY LIABILITIES � � �

(Note C.47)� � � � � � �

III.� CAPITAL RATIO BEFORE � � �

DEDUCTED BY � � � �

GOVERNMENT'S SHARE OF �

BI'S SURPLUS (Note C.47)

IV.� TRANSFER OF SURPLUS �

TO GOVERNMENT� �

V.� CAPITAL RATIO AFTER � � �

DEDUCTED BY � � � �

GOVERNMENT'S SHARE OF �

BI'S SURPLUS

BANK INDONESIASTATEMENT OF CHANGES IN EQUITY AND CAPITAL RATIOFor the Period of January 1 to December 31, 2013(IDR Million)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN RASIO MODAL Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

31 Desember 2012

December 31, 2012

Pengurangan

Deduction

Penambahan

Addition

31 Desember 2013

December 31, 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

Page 11: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

9 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Catatan1 Januari -

31 Desember 2013

NotesJanuary 1 -

December 31, 2013

1 Januari - 31 Desember 2012

January 1 - December 31, 2012

BANK INDONESIASURPLUS DEFICIT STATEMENTFor the Period of January 1 to December 31, 2013 and January 1 to December 31, 2012(IDR million)

LAPORAN SURPLUS DEFISIT Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

dan 1 Januari s.d. 31 Desember 2012(Dalam Jutaan Rupiah)

PENERIMAAN� � � �

1.� Pengelolaan Moneter� � 68.770.882� 39.478.797�

1.1.� Pengelolaan Devisa� C.33� 26.724.597� 24.697.913�

1.2.� Pengelolaan SSB Dalam Negeri� C.34� 8.205.948� 7.074.621�

1.3.� Pemberian Kredit dan Pembiayaan� C.35� 272.203� 289.421�

1.4.� Selisih Kurs karena Transaksi � �

Valuta Asing� C.36� 33.568.134� 7.416.842

2.� Pengelolaan Sistem Pembayaran� C.37� 244.982� 241.272

3.� Pengawasan Perbankan� C.38� 258.179� 26.264

4.� Lainnya� C.39� 1.839.385� 289.262

JUMLAH PENERIMAAN� � 71.113.428� 40.035.595� � � � � �

BEBAN� � � � �

1.� Pengendalian Moneter� � 18.182.444� 19.273.675�

1.1.� Operasi Moneter� C.40� 17.789.713� 19.006.279�

1.2.� Pengelolaan Devisa� C.41� 275.769� 143.487�

1.3.� Pinjaman Luar Negeri� C.42� 72.722� 92.384�

1.4.� Lainnya� � 44.240� 31.525

2.� Jasa Giro Pemerintah� C.43� 2.610.495� 4.156.871

3.� Penyelenggaraan Sistem Pembayaran� C.44� 2.709.100� 1.464.402�

3.1.� Sistem Pembayaran Tunai� � 2.679.328� 1.439.975�

3.2.� Sistem Pembayaran Non Tunai� � 29.772� 24.427

4.� Pengaturan dan Pengawasan Bank� C.45� 198.459� 183.002

5.� Umum dan Lainnya� C.46� 5.215.439� 6.861.415�

5.1.� SDM dan Logistik� � 5.169.213� 5.726.167�

5.2.� Lainnya� � 46.226� 1.135.248

JUMLAH BEBAN� � 28.915.937� 31.939.365

SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK� � 42.197.491� 8.096.230

PENERIMAAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN� � (4.790.396)� (2.276.537)

SURPLUS (DEFISIT)� � 37.407.095� 5.819.693

REVENUES

1.� Monetary Operations�

1.1.� Foreign Reserves Management�

1.2.� Domestic Securities�

1.3.� Credit and financing� �

1.4.� Exchange Differences

2.� Payment System Services

3.� Banking Supervision

4.� Others

TOTAL REVENUES� �

EXPENSES

1.� Monetary Operations�

1.1.� Monetary Operations�

1.2.� Foreign Reserves Management�

1.3.� Foreign Borrowing Management�

1.4.� Others

2.� Interest Expenses on Government � �

Accounts

3.� Payment System Operations�

3.1.� Currency Circulation�

3.2.� Payment System Sponsoring

4.� Banking Regulations and Supervision

5.� General and Others�

5.1.� Human Resources and Logistics�

5.2.� Others

TOTAL EXPENSES

SURPLUS (DEFICIT) BEFORE TAX

INCOME TAX REVENUES (EXPENSES)

SURPLUS (DEFICIT)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

I.� EKUITAS

1.� Modal� 17.114.024� 0� 2.477� 17.111.547

2.� Cadangan Umum� 17.145.069� 5.780.136� 699� 22.924.506

3.� Cadangan Tujuan� 13.168.140� 582.669� 542.412� 13.208.397

4.� Keuntungan atau Kerugian �

yang Belum Direalisasi� 113.221.542� 75.493.754� 0� 188.715.296

5.� Surplus (Defisit) Tahun Berjalan� 5.819.693� 37.407.095� 5.819.693� 37.407.095�

Jumlah� 166.468.468� 119.263.654� 6.365.281� 279.366.841

II. � KEWAJIBAN MONETER �

(Catatan C.47)� � � � 1.255.761.888� � � � � � �

III.� RASIO MODAL SEBELUM �

DIKURANGI SISA SURPLUS �

YANG MENJADI BAGIAN �

PEMERINTAH (Catatan C.47)� � � � 5,87%� � � � � � �

IV.� SISA SURPLUS YANG MENJADI �

BAGIAN PEMERINTAH� � � � 0� � � � � � �

V.� RASIO MODAL SETELAH �

DIKURANGI SISA SURPLUS �

YANG MENJADI BAGIAN �

PEMERINTAH� � � � 5,87%

I.� EQUITY

1.� Capital

2.� General Reserves

3.� Statutory Reserves

4.� Unrealized Gains/Losses

5.� Current Year Surplus (Deficit)�

Total

II. � MONETARY LIABILITIES � � �

(Note C.47)� � � � � � �

III.� CAPITAL RATIO BEFORE � � �

DEDUCTED BY � � � �

GOVERNMENT'S SHARE OF �

BI'S SURPLUS (Note C.47)

IV.� TRANSFER OF SURPLUS �

TO GOVERNMENT� �

V.� CAPITAL RATIO AFTER � � �

DEDUCTED BY � � � �

GOVERNMENT'S SHARE OF �

BI'S SURPLUS

BANK INDONESIASTATEMENT OF CHANGES IN EQUITY AND CAPITAL RATIOFor the Period of January 1 to December 31, 2013(IDR Million)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN RASIO MODAL Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

31 Desember 2012

December 31, 2012

Pengurangan

Deduction

Penambahan

Addition

31 Desember 2013

December 31, 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

Page 12: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 10

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

1. CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM OPERATIONS�

1.1.� Surplus�

1.2.� Decrease in Gold�

1.3.� Decrease in Foreign Currencies�

1.4.� Increase in Special Drawing Rights�

1.5.� Increase in Demand Deposits�

1.6.� Decrease in Time Deposits�

1.7.� Increase in Marketable Securities �

1.8.� Increase in Government Bonds �

1.9.� Increase in Securities � �

Purchased Under Resale Agreements �

1.10.� Decrease in Claims:� �

1.10.1.� Decrease in Claims on Government � �

1.10.2.� Decrease in Claims on Banks � �

1.10.3.� Increase in Claims on Others �

1.11.� Increase in Other Assets �

1.12.� Adjustments:� �

1.12.1.� Allowance for Bad Debts � �

1.12.2.� Fixed Asset Depreciation � �

1.12.3.� Intangible Asset Amortization � �

1.12.4.� Capital Lease Amortization �

1.13.� Increase in Currency in Circulation �

1.14.� Increase in Demand Deposits � �

1.14.1.� Increase in Government Demand Deposits � �

1.14.2.� Increase in Bank Demand Deposits � �

1.14.3.� Increase in Other Private Parties Demand � � � �

Deposits �

1.15.� Increase in Bank Indonesia Certificates �

1.16.� Increase in Bank Indonesia Sharia Certificates �

1.17.� Decrease in Term Deposits �

1.18.� Increase in Deposit Facilities �

1.19.� Increase in Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities �

1.20.� Decrease in Securities Sold Under Repurchase � � �

Agreements �

1.21.� Increase in Allocation of Special Drawing Rights �

1.22.� Increase in Other Liabilities

Net Cash Flows/Cash Equivalents from Operating Activities

1. ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS OPERASI� �

1.1.� Surplus� � 37.407.095�

1.2.� Penurunan Emas� 1.491.459�

1.3.� Penurunan Uang Asing� 40�

1.4.� Kenaikan Hak Tarik Khusus� (6.805.315)�

1.5.� Kenaikan Giro� (79.744.611)�

1.6.� Penurunan Deposito� 66.791.076�

1.7.� Kenaikan Surat Berharga� (98.398.000)�

1.8.� Kenaikan Surat Berharga Negara Republik Indonesia� (8.636.443)�

1.9.� Kenaikan Surat Berharga yang Dibeli � �

dengan Janji Dijual Kembali� (219.172)�

1.10.� Penurunan Tagihan:� 4.517.632� �

1.10.1.� Penurunan Tagihan kepada Pemerintah� 5.277.008� � �

1.10.2.� Penurunan Tagihan kepada Bank� 910.580� � �

1.10.3.� Kenaikan Tagihan Kepada Lainnya� (1.669.956)� �

1.11.� Kenaikan Aktiva Lain-lain� (7.696.478)�

1.12.� Penyesuaian-penyesuaian� 202.078� �

1.12.1.� Penyisihan Aktiva� (290.714)� � �

1.12.2.� Penyusutan Aktiva Tetap� 455.084� � �

1.12.3.� Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud� 37.708� � �

1.12.4.� Amortisasi Aktiva Sewa Guna Usaha� 0� �

1.13.� Kenaikan Uang dalam Peredaran� 60.300.004�

1.14.� Kenaikan Giro� 38.885.478� �

1.14.1.� Kenaikan Giro Pemerintah� 6.159.311� � �

1.14.2.� Kenaikan Giro Bank� 32.163.497� � � � �

1.14.3.� Kenaikan Giro Pihak Swasta Lainnya� 562.670� �

1.15.� Kenaikan Sertifikat Bank Indonesia� 37.661.789�

1.16.� Kenaikan Sertifikat Bank Indonesia Syariah� 1.257.000�

1.17.� Penurunan Penempatan Berjangka� (151.722.941)�

1.18.� Kenaikan Penempatan Dana� 42.075.044�

1.19.� Kenaikan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah� 685.200�

1.20.� Penurunan Surat Berharga yang Dijual dengan Janji � �

Dibeli Kembali� (30.805.804)�

1.21.� Kenaikan Alokasi Hak Tarik Khusus� 7.654.297�

1.22.� Kenaikan Kewajiban Lain-lain� 10.734.387

Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Operasi� (74.366.185)

BANK INDONESIACASH FLOW STATEMENTFor the Period of 1 January to December 31, 2013(IDR Million)

LAPORAN ARUS KAS Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

BANK INDONESIACASH FLOW STATEMENTFor the Period of 1 January to December 31, 2013(IDR Million)

LAPORAN ARUS KAS Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

2.� ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS �

INVESTASI� �

2.1.� Kenaikan Penyertaan� (175.131)�

2.2.� Kenaikan Aktiva Tetap� (432.291)�

2.3.� (Kenaikan) Penurunan Aktiva Sewa Guna Usaha� 0�

2.4.� Kenaikan Aktiva Tidak Berwujud� (44.149)

Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Investasi� (651.571)� �

3.� ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS �

PENDANAAN� �

3.1.� Penurunan Modal� (2.477)�

3.2.� Penurunan Pinjaman dari Pemerintah� (22.017)�

3.3.� Penurunan Pinjaman Luar Negeri� (451.505)�

3.4.� Kenaikan Cadangan Umum� 5.779.437�

3.5.� Kenaikan Cadangan Tujuan� 40.257�

3.6.� Kenaikan Keuntungan atau Kerugian yang Belum � �

Direalisasi� 75.493.754�

3.7.� Surplus Tahun Lalu� (5.819.693)

Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan� 75.017.756� �

4.� KENAIKAN/PENURUNAN BERSIH ARUS KAS/SETARA �

KAS� � � 0

2.� CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM INVESTING� �

ACTIVITIES �

2.1.� Increase in Equity Participation �

2.2.� Increase in Fixed Assets �

2.3.� (Increase) Decrease in Leasing Assets �

2.4.� Increase in Intangible Assets

Net Cash Flows/Cash Equivalents from Investing Activities �

3.� CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM FINANCING� �

ACTIVITIES �

3.1.� Decrease in Capital �

3.2.� Decrease in Loans from Government �

3.3.� Decrease in Foreign Borrowings �

3.4.� Increase in General Reserves �

3.5.� Increase in Statutory Reserves �

3.6.� Increase in Unrealized Gains/Losses �

3.7.� Previous Year's Surplus

Net Cash Flows/Cash Equivalents from Financing Activities �

4.� NET INCREASE/DECREASE IN CASH FLOWS/CASH� �

EQUIVALENTS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

Page 13: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

11 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

BANK INDONESIACASH FLOW STATEMENTFor the Period of 1 January to December 31, 2013(IDR Million)

LAPORAN ARUS KAS Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

2.� ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS �

INVESTASI� �

2.1.� Kenaikan Penyertaan� (175.131)�

2.2.� Kenaikan Aktiva Tetap� (432.291)�

2.3.� (Kenaikan) Penurunan Aktiva Sewa Guna Usaha� 0�

2.4.� Kenaikan Aktiva Tidak Berwujud� (44.149)

Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Investasi� (651.571)� �

3.� ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS �

PENDANAAN� �

3.1.� Penurunan Modal� (2.477)�

3.2.� Penurunan Pinjaman dari Pemerintah� (22.017)�

3.3.� Penurunan Pinjaman Luar Negeri� (451.505)�

3.4.� Kenaikan Cadangan Umum� 5.779.437�

3.5.� Kenaikan Cadangan Tujuan� 40.257�

3.6.� Kenaikan Keuntungan atau Kerugian yang Belum � �

Direalisasi� 75.493.754�

3.7.� Surplus Tahun Lalu� (5.819.693)

Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan� 75.017.756� �

4.� KENAIKAN/PENURUNAN BERSIH ARUS KAS/SETARA �

KAS� � � 0

2.� CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM INVESTING� �

ACTIVITIES �

2.1.� Increase in Equity Participation �

2.2.� Increase in Fixed Assets �

2.3.� (Increase) Decrease in Leasing Assets �

2.4.� Increase in Intangible Assets

Net Cash Flows/Cash Equivalents from Investing Activities �

3.� CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM FINANCING� �

ACTIVITIES �

3.1.� Decrease in Capital �

3.2.� Decrease in Loans from Government �

3.3.� Decrease in Foreign Borrowings �

3.4.� Increase in General Reserves �

3.5.� Increase in Statutory Reserves �

3.6.� Increase in Unrealized Gains/Losses �

3.7.� Previous Year's Surplus

Net Cash Flows/Cash Equivalents from Financing Activities �

4.� NET INCREASE/DECREASE IN CASH FLOWS/CASH� �

EQUIVALENTS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.

Page 14: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 12

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Catatan Atas Laporan KeuanganNotes To Financial Statements

Page 15: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

13 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

A.� UMUM�

1.� Organisasi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia

yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan

Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, yang

selanjutnya disebut Undang-Undang Bank Indonesia.

Sesuai Pasal 7 Undang-Undang Bank Indonesia, tujuan

Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut,

Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:

a.� Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;

b.� Mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran;

c.� Mengatur dan mengawasi bank.

Sehubungan dengan tugas tersebut, Bank Indonesia

melaksanakan semua kegiatannya tidak atas dasar

pertimbangan komersial untuk mencari keuntungan,

melainkan lebih diarahkan pada pengendalian nilai rupiah

dan terciptanya stabilitas sistem keuangan.

Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Bank

Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri

dari seorang Gubernur dan seorang Deputi Gubernur

Senior, serta sekurang-kurangnya empat orang atau

sebanyak-banyaknya tujuh orang Deputi Gubernur.

Adapun susunan Dewan Gubernur pada tanggal 31

Desember 2013 adalah sebagai berikut:

A.� GENERAL�

1.� Organization of Bank Indonesia

Bank Indonesia is the Central Bank of the Republic of

Indonesia and was established based on Indonesia Act

Number 23 of 1999 on Bank Indonesia as amended by

Act Number 6 of 2009 on the Ratification into Law of

Government Regulation in Lieu of Law Number 2 of

2008 regarding the Second Amendment of Act Number

23 of 1999 on Bank Indonesia. This is hereinafter called

as Bank Indonesia Act.

In accordance with Article 7 of Bank Indonesia Act the

objective of Bank Indonesia is to achieve and maintain

the stability of Rupiah. To achieve the objective Bank

Indonesia has the following duties:

a.� Formulating and implementing monetary policies;

b.� Regulating and safeguarding the smooth operation

of the payment system;

c.� Regulating and supervising the banking sector.

In relation to the above duties, Bank Indonesia does not

perform all of their activities based on a commercial

basis, but they are aimed at controlling the Rupiah and

maintaining financial system stability.

In performing the duties, Bank Indonesia is led by the

Board of Governors, consisting of a Governor, a Senior

Deputy Governor and a minimum of 4 (four) or a

maximum of 7 (seven) Deputy Governors. The members

of the Board of Governors as of December 31, 2013

were as follows:

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Page 16: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 14

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Gubernur� :� Agus D.W. Martowardojo

Deputi Gubernur Senior� :� Mirza Adityaswara

Deputi Gubernur� :� 1. Halim Alamsyah� �

2. Ronald Waas� �

3. Perry Warjiyo� �

4. Hendar

Berdasarkan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Bank

Indonesia, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi

Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Khusus untuk

Deputi Gubernur, berdasarkan Pasal 41 ayat (2) calon

Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan

rekomendasi dari Gubernur.

Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan

Gubernur terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi

Gubernur Senior dan empat orang Deputi Gubernur.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45/P Tahun 2013

tanggal 18 April 2013, Sdr. Darmin Nasution berakhir

masa jabatannya sebagai Gubernur Bank Indonesia pada

tanggal 22 Mei 2013.Sebagai penggantinya ditetapkan

Sdr. Agus D.W. Martowardojo terhitung sejak tanggal

24 Mei 2013. Selanjutnya,berdasarkan Keputusan Presiden

Nomor 28/P Tahun 2013 tanggal 5 April 2013, Sdr. Perry

Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur menggantikan

Sdr. Budi Mulya yang telah berakhir masa jabatannya

sejak tanggal 28 November 2012. Adapun Sdr. Muliaman

D. Hadad sesuai Keputusan Presiden Nomor 68/P Tahun

2012 tanggal 18 Juli 2012 diberhentikan dari Jabatan

Deputi Gubernur sejak tanggal 18 Juli 2012 untuk

diangkat menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Sebagai penggantinya, Sdr. Hendar

ditetapkan sebagai Deputi Gubernur berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 89/P Tahun 2013 tanggal 27

Juli 2013. Selain itu, berdasarkan Keputusan Presiden

Nomor 113/P Tahun 2013 tanggal 30 September 2013,

Sdr. Mirza Adityaswara diangkat sebagai Deputi Gubernur

Senior Bank Indonesia sejak tanggal 30 September 2013.

Governor� :� Agus D.W. Martowardojo

Senior Deputy Governor� :� Mirza Adityaswara

Deputy Governors� :� 1. Halim Alamsyah � �

2. Ronald Waas � �

3. Perry Warjiyo � �

4. Hendar

Under Article 41(1) of the Bank Indonesia Act, it is said

that Governor, Senior Deputy Governor and Deputy

Governors are proposed and appointed by the President

upon approval of the House of Representatives. In

particular, the candidates of Deputy Governors are

proposed by the President based on the recommendation

of the Governor, as stipulated in Article 41 (2).

As of December 31, 2013, the membership of the Bank

Indonesia»s Board of Governors consist of 1 (one)

Governor, 1 (one) Senior Deputy Governor and 4 (four)

Deputy Governors. As at Presidential Decree Number

45/P of 2013 effective on April 18, 2013, Mr. Darmin

Nasution whose term of office was expired on May 22,

2013 has been replaced by Mr. Agus D.W. Martowardojo

effective on May 24, 2013. Furthermore, as at Presidential

Decree Number 28/P of 2013 effective on April 5, 2013,

Mr. Perry Warjiyo was appointed as Deputy Governor,

replacing Mr. Budi Mulya whose term of office was

expired on November 28, 2012. While Mr. Muliaman D.

Hadad as at Presidential Decree Number 68/P of 2012

effective on July 18, 2012 was dismissed from Deputy

Governor»s position and appointed as the Head of

Commissioner Board of Financial Services Authority (OJK).

As his replacement, Mr. Hendar was appointed as Deputy

Governor as at Presidential Decree Number 89/P of 2013

effective on July 27, 2013. Also, as at Presidential Decree

Number 113/P of 2013 effective on September 30, 2013

Mr. Mirza Adityaswara was appointed as Senior Deputy

Governor of Bank Indonesia.

Page 17: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

15 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Bank Indonesia berkantor pusat di Jalan M.H. Thamrin

Nomor 2 Jakarta.Pada tahun 2013, Bank Indonesia

melakukan penyesuaian Struktur Organisasi Level Atas

(SOLA). Penyesuaian struktur organisasi tersebut ditempuh

antara lain karena berlakunya Undang-Undang Nomor

21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan yang mengalihkan tugas Bank

Indonesia dalam mengatur dan mengawasi bank ke

Otoritas Jasa Keuangan. Dengan adanya penyesuaian

SOLA, struktur organisasi Bank Indonesia di Kantor Pusat

menjadi 33 (tiga puluh tiga) satuan kerja setingkat

Departemen. Sebanyak sepuluh satuan kerja fungsi

pengawasan bank setingkat Departemen di Kantor Pusat

Bank Indonesia dan fungsi pengawasan bank yang ada

di daerah dipindahkan ke OJK pada tanggal 31 Desember

2013. Sehubungan dengan hal tersebut, struktur

organisasi Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember

2013 mengalami penyesuaian dari 26 (dua puluh enam)

menjadi 23 (dua puluh tiga) Departemen di Kantor Pusat,

dan 41 (empat puluh satu) Kantor Perwakilan Bank

Indonesia di dalam wilayah Republik Indonesia, yang

terdiri atas 29 (dua puluh sembilan) Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi, dan 12 (dua belas) Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Kota/Kabupaten, serta empat

Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar wilayah Republik

Indonesia dengan jumlah pegawai sebanyak 5.762

pegawai. Struktur Organisasi Bank Indonesia sebagaimana

lampiran 1.

2.� Kebijakan Bank Indonesia yang Berimplikasi � �

Terhadap Laporan Keuangan Bank Indonesia

Selama tahun 2013, respon kebijakan difokuskan pada

upaya menjaga stabilitas ekonomi sehingga proses

penyesuaian ekonomi tetap terkendali. Kebijakan

diarahkan untuk memastikan inflasi tetap terkendali, nilai

tukar rupiah terjaga pada kondisi fundamentalnya, serta

defisit neraca transaksi berjalan dapat ditekan menuju

Bank Indonesia»s headquarters are located in M.H.

Thamrin Number 2 Jakarta. In 2013 Bank Indonesia has

implemented Top-Level Organization Structures (SOLA)

adjustment. This adjustment has been implemented due

to the enactment of Law number 21 of 2011 dated as

of November 22, 2011 on OJK concerning the duties

hand over from Bank Indonesia to OJK regarding banks

management and supervisory duties. With regard to

this, Bank Indonesia»s organizational structure has been

changed into thirty three (33) task forces at department»s

level in Head Office. Ten (10) task forces at departments

level for banks monitoring are in Bank Indonesia»s Head

Office and the rest in provincials/cities/regencies levels

for banks monitoring were handed over to OJK as of

December 31, 2013. With regard to this, Bank Indonesia»s

organizational structure had an adjustment from twenty

six (26) to twenty three (23) departments at the Head

Offices and forty one (41) Domestic Representative

Offices around Indonesia consisted of twenty nine (29)

Provincial Representatives Offices, twelve (12) in

Cities/Regencies and four Foreign Representative Offices

with the current total of 5,762 employees. The structure

is shown at attachment 1.

2.� Bank Indonesia Policies with Implications to � �

the Annual Financial Statements

During 2013, the responses of policies have been focused

to maintain economic stability to ensure the economic

adjustments process always in control. The policies have

been directed to ensure the inflation always in control,

Rupiah»s exchange rate is maintained on its fundamentals,

and current account deficit would be minimized to the

Page 18: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 16

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

tingkat yang sehat. Dalam arah kebijakan tersebut, Bank

Indonesia telah memperkuat bauran kebijakan, mulai

dari (i) menaikkan suku bunga BI rate, (ii) memperkuat

operasi moneter, (iii) melakukan stabilisasi nilai tukar

rupiah, (iv) memperkuat kebijakan makroprudensial, (v)

memperkuat kerjasama antar bank sentral dalam kebijakan

moneter dan stabilitas sistem keuangan, hingga (vi)

berkoordinasi dengan Pemerintah.

Adapun kebijakan Operasi Moneter tahun 2013 antara

lain:

a.� Berkaitan dengan pengelolaan ekses likuiditas,

strategi operasi moneter dilakukan melalui

penyerapan likuiditas perbankan ke tenor yang lebih

panjang dengan mempertimbangkan kondisi makro

ekonomi dan manajemen likuiditas perbankan.

b.� Strategi kebijakan Bank Indonesia yang terkait

pengelolaan moneter rupiah antara lain:

1)� Penerbitan instrumen moneter baru yaitu

Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) yang

bersifat fleksibel, likuid dan dapat diperdagangkan

antar bank melalui perubahan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/5/PBI/2013 tanggal 27

Agustus 2013 tentang Operasi Moneter Bank

Indonesia.

2)� Perubahan ketentuan terkait Minimum Holding

Period (MHP) Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu

dari enam bulan menjadi satu bulan yang

bertujuan untuk memperkuat pengelolaan

likuiditas dan meningkatkan efektivitas operasi

moneter serta mendorong pendalaman pasar

keuangan.

healthy level. In directing the policies, Bank Indonesia

has implemented some mixed policies, from (i) adjusting

BI rate, (ii) strengthening Monetary Operations, (iii)

stabilizing Rupiah»s exchange rate, (iv) strengthening

macro-prudential policies, (v) strengthening central bank»s

cooperation in monetary and financial system stability,

to (vi) coordinating with the Government of Republic of

Indonesia in a more solid way.

The Monetary Operation policies taken during 2013

among others were as follows:

a.� In relations with liquidity excess management, the

policy was to absorb banking liquidity to longer

periods of tenor with some considerations on macro-

economy and banking liquidity management.

b.� Bank Indonesia»s policy strategies related to Rupiah

monetary management among others were as

follows:

1)� Issuance of new monetary instrument named

Bank Indonesia Deposit Certificate (SDBI) which

is flexible, liquid and tradable between banks.

The legal basis of the issuance is the amendment

of Bank Indonesia»s regulation Number

15/5/PBI/2013 dated as of August 27, 2013 on

Bank Indonesia»s Monetary Operations.

2)� The change of the Minimum Holding Period

(MHP) of Bank Indonesia Certificate (SBI) from

six months to one month with the aim to

strengthen liquidity management, increase

monetary operation»s effectiveness and encourage

financial market penetrations.

Page 19: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

17 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

3)� Bank Indonesia melakukan lelang Swap valas

(FX Swap) yang bertujuan untuk mendukung

pelaksanaan Operasi Moneter rupiah dan

mendukung pengelolaan likuiditas bank,

mendorong ketersediaan instrumen hedging

sehingga meningkatkan minat investor untuk

berinvestasi di Indonesia, serta mendorong

terjadinya price discovery yang sesuai dengan

harga pasar dan lebih transparan.

4)� Dalam rangka pengembangan pasar repo, Bank

Indonesia mendorong implementasi Mini Master

Repo Agreement (Mini MRA) yang telah

ditandatangani oleh delapan bank sebagai pionir

dan bersepakat untuk menggunakan kontrak

standar dalam transaksi repo antar bank sehingga

mempermudah pelaksanaan transaksi tersebut.

c.� Strategi kebijakan Bank Indonesia yang terkait

pengelolaan nilai tukar antara lain:

1)� Penerbitan kurs referensi spot, Jakarta Interbank

Spot Dollar Rate yang bertujuan untuk

memberikan referensi rate yang kredibel.

2)� Penambahan tenor transaksi Term Deposit Valas

dari tenor 7, 14 dan 30 hari menjadi 1 hari s.d.

12 bulan yang bertujuan untuk meningkatkan

keragaman tenor penempatan devisa oleh bank

umum di Bank Indonesia.

3)� Penyesuaian beberapa ketentuan transaksi valas

serta berkoordinasi dengan Pemerintah untuk

mendorong agar pelaku ekonomi melakukan

lindung nilai. Kebijakan tersebut

diimplementasikan melalui perubahan ketentuan

Bank Indonesia yaitu:

3)� Bank Indonesia has implemented Foreign

Exchange Swap (FX Swap) auction to support

Rupiah»s monetary operations and bank liquidity

management, encourage the hedging

instruments availability to increas investors

interests in Indonesia and create a price discovery

that is more market prices appropriate and more

transparent.

4)� In relations with repo market, Bank Indonesia

has encouraged the implementation of Mini

Master Repo Agreement (Mini MRA) which has

been signed by eight pioneering banks. The

banks have agreed to use standard contracts in

facilitating interbank repo transactions.

c.� Bank Indonesia»s policy strategies related to exchange

rates among others were as follows:

1)� Issuance of Jakarta Interbank Spot Dollar rate

has been to provide a credible reference rates.

2)� Addition of Foreign Exchange Term Deposits

tenor from 7, 14 and 30 days to 1 day and up

to 12 months which to increase the tenor options

for banks foreign currencies deposits in Bank

Indonesia.

3)� Implementation of some adjustments in foreign

currencies transaction»s conditions and made

coordination with the Government to encourage

hedging. This policy has been implemented

through amendments of Bank Indonesia»s

regulations as follows:

Page 20: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 18

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

a)� Mengatur kembali kegiatan jual beli Uang

Kertas Asing yang dilakukan oleh Pedagang

Valuta Asing (PVA) Bank maupun Non Bank

serta kewajiban mengatur underlying transaksi

valas yang bertujuan untuk meminimalisasi

risiko spekulasi.

b)� Menerbitkan ketentuan mengenai Transaksi

Swap Lindung Nilai kepada Bank dengan

Peraturan Bank Indonesia Nomor

15/8/PBI/2013 tanggal 7 Oktober 2013 yang

bertujuan untuk stabilisasi nilai rupiah dan

pendalaman pasar valas.

c)� Menerbitkan ketentuan mengenai Transaksi

Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia

dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

15/17/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013

yang bertujuan untuk meminimalisasi risiko

nilai tukar dan meningkatkan investasi di

Indonesia.

d.� Bank Indonesia melakukan pembelian Surat Berharga

Negara (SBN) √ building stock dalam kerangka

strategi operasi moneter yang secara bertahap akan

menggantikan SBI dengan SBN sebagai instrumen

operasi moneter utama dalam pengelolaan likuiditas.

Strategi pembelian SBN oleh Bank Indonesia tetap

memperhatikan volume dan timing pembelian SBN

dengan mempertimbangkan antara lain likuiditas

pasar, perkembangan nilai tukar, dan kondisi pasar

SBN.

e.� Bank Indonesia melakukan kebijakan pemenuhan

Giro Wajib Minimum (GWM). Untuk Bank Umum

Konvensional diatur dalam Peraturan Bank Indonesia

Nomor 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010

tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada

Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing

sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI

Nomor 15/7/2013 tanggal 26 September 2013, bank

a)� Rearranging foreign bank notes transactions

by banks or non-banks (money changers) and

underlying foreign currencies transactions in

order to minimize speculated risks.

b)� Issuing Bank Indonesia Regulation Number

15/8/PBI/2013 dated as of October 7, 2013

on Hedging Swap Transactions to stabilizing

Rupiah»s value and penetrating foreign

currencies market.

c)� Issuing Bank Indonesia Regulation Number

15/17/PBI/2013 dated as of December 24,

2013 on Hedging Swap Transactions to

minimizing risks of exchange rates and

boosting foreign investments in Indonesia.

d.� Bank Indonesia has bought Government Bonds

(SBN), building stock, within the monetary operations

strategy that will gradually substitute SBI to SBN as

the main instrument in monetary operations in

maintaining liquidity. The strategy in purchasing SBN

by Bank Indonesia should consider volume and

timing of the purchase, and also the liquidity in the

markets, foreign exchange rates and market

condition of SBN.

e.� Bank Indonesia has implemented Bank Minimum

Reserve Requirements (GWM). For Commercial

Banks as regulated in Bank Indonesia Regulation

Number 12/19/PBI/2010 dated as of October 4,

2010 concerning Bank Minimum Reserve

Requirements at Bank Indonesia in Rupiah and

Foreign Currencies as most recently amended by

Bank Indonesia Regulation Number 15/7/PBI/2013

Page 21: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

19 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

wajib memenuhi GWM dalam rupiah dan GWM

dalam valuta asing.

1)� GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi terdiri

dari:

a)� GWM Primer dalam rupiah sebesar 8% dari

Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam rupiah.

b)� GWM Sekunder dalam rupiah dengan

pengaturan sebagai berikut:

(1)� Sebesar 2,5% dari DPK dalam rupiah

sampai dengan tanggal 30 September

2013;

(2)� Sebesar 3% dari DPK dalam rupiah sejak

tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan

tanggal 31 Oktober 2013;

(3)� Sebesar 3,5% dari DPK dalam rupiah

sejak tanggal 1 November 2013 sampai

dengan tanggal 1 Desember 2013;

(4)� Sebesar 4% dari DPK dalam rupiah sejak

tanggal 2 Desember 2013.

c)� GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar

perhitungan antara Parameter Disinsentif

Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan

selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan

memperhatikan selisih antara Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank

dan KPMM Insentif.

2)� Ketentuan pemenuhan GWM dalam valuta asing

ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valas.

f.� Bank Indonesia memberikan jasa giro dengan tingkat

bunga sebesar 2,5% per tahun terhadap bagian

tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM Primer

dalam rupiah. Bagian tertentu yang mendapat jasa

giro ditetapkan sebesar 3% dari DPK dalam rupiah.

Jasa giro diberikan apabila Bank telah memenuhi

seluruh kewajiban GWM dalam rupiah.

dated as of September 26, 2013 where banks are

required to maintain GWM both in Rupiah and

foreign currencies.

1)� The GWM which should be maintained in Rupiah

consists of:

a)� Primary GWM in Rupiah is 8% of Third Party

Funds (DPK);

b)� Secondary GWM in Rupiah with the following

arrangements:

(1)� 2.5% of DPK in Rupiah up to September

30, 2013;

(2)� 3% of DPK in Rupiah from October 1,

2013 to October 30, 2013;

(3)� 3.5% of DPK in Rupiah from November

1, 2013 to December 1, 2013;

(4)� 4% of DPK in Rupiah from December 2,

2013.

c)� GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) is calculated

using Lower and Upper Disincentive

Parameters of the differences between Bank

LDR and Targeted LDR and considering the

difference between Capital Adequacy Ratio

(CAR) of Bank and CAR of Incentive.

2)� GWM in foreign currencies is 8% of DPK.

f.� Bank Indonesia provides interest for bank demand

deposits on working days of 2.5% per annum for

particular amount of compulsory primary GWM in

Rupiah. This particular number is determined at 3%

from DPK in Rupiah. Interest is given when bank

has fulfilled all obligations of GWM in Rupiah.

Page 22: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 20

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

g.� Kewajiban pemenuhan GWM untuk perbankan

syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) diatur dalam

Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/16/PBI/2013

tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib

Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Peraturan

Bank Indonesia ini mengatur antara lain hal-hal

sebagai berikut:

1)� GWM dalam rupiah bagi perbankan syariah

ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam rupiah

dan GWM dalam valas sebesar 1% dari DPK

dalam valas.

2)� Perbankan syariah yang memiliki DPK diatas Rp1

triliun dan memiliki rasio pembiayaan dalam

rupiah terhadap DPK dalam rupiah (financing to

deposit ratio) kurang dari 80%, berlaku pula

kewajiban tambahan GWM dalam rupiah sebesar

1%, 2%, dan 3%, tergantung kepada besarnya

DPK bank yang bersangkutan. Jika bank memiliki

DPK lebih besar dari Rp1 triliun s.d. Rp10 triliun

maka bank wajib memelihara tambahan GWM

sebesar 1% dari DPK. Jika bank memiliki DPK

lebih besar dari Rp10 triliun s.d. Rp50 triliun

maka bank wajib memelihara tambahan GWM

sebesar 2% dari DPK. Jika bank memiliki DPK

lebih besar dari Rp50 triliun maka bank wajib

memelihara tambahan GWM sebesar 3% dari

DPK. Bank Indonesia tidak memberikan jasa giro

atas saldo rekening giro bank syariah.

Pelaksanaan berbagai kebijakan moneter tersebut di

atas berimplikasi pada kondisi keuangan Bank Indonesia,

yang tercermin dalam neraca dan laporan surplus defisit

Bank Indonesia. Implikasi kebijakan moneter Bank

Indonesia terhadap neraca dan laporan surplus defisit

antara lain sebagai berikut:

g.� The obligation to maintain GWM in Rupiah and in

foreign currencies for Commercial Sharia Banks and

Sharia Business (UUS) as regulated in Bank Indonesia

Regulation Number 15/16/PBI/2013 dated as of

December 24, 2013 on GWM in Rupiah and foreign

currencies for Commercial Sharia Banks and Sharia

Business were as follows:

1)� GWM in Rupiah for Sharia Banks is determined

at 5% of DPK in Rupiah and GWM in foreign

currencies is determined at 1% of DPK in foreign

currencies.

2)� Sharia Banks with DPK more than IDR1 trillion

and the Financing to Deposit Ratio in Rupiah is

less than 80%, additional GWM in Rupiah is also

applied at 1%, 2% and 3%, depending on the

amount of DPK of the banks. If a bank has DPK

more than IDR1 trillion up to IDR10 trillion, the

bank should maintain additional GWM of 1%

of DPK. If the bank has DPK between IDR10

trillion and IDR50 trillion, the bank should

maintain additional GWM of 2% of DPK. And if

the bank has DPK more than IDR50 trillion it

should maintain additional GWM of 3% of DPK.

Bank Indonesia does not provide deposit account

to Sharia banks.

The implementation of the above policies have some

implications in Bank Indonesia»s financial condition which

is reflected in Balance Sheet and Surplus Deficit Statement

of Bank Indonesia, which among others were as follows:

Page 23: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

21 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

a.� Kebijakan moneter ditempuh melalui operasi moneter

dengan menggunakan berbagai instrumen moneter

dan upaya menjaga volatilitas nilai tukar rupiah agar

sejalan dengan fundamentalnya. Hal ini berimplikasi

terhadap neraca antara lain tercermin dalam volume

instrumen moneter (Pos SBI, SBIS, Penempatan

Berjangka, Penempatan Dana, Fasilitas Simpanan

Bank Indonesia Syariah, Surat Berharga yang Dijual

dengan Janji Dibeli Kembali), dan Pos Deposito.

Volume rata-rata harian net posisi operasi moneter

menurun sebesar 21,94% dari Rp400.092.332 juta

pada tahun 2012 menjadi Rp312.304.944 juta pada

tahun 2013. Sedangkan, saldo rata-rata bulanan

Deposito Bank Indonesia mengalami penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp87.427.638

juta pada tahun 2012 menjadi Rp50.004.160 juta

pada tahun 2013.

b.� Kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas

makro ekonomi di tengah tantangan eksternal dan

internal berimplikasi pada beban operasi moneter.

Pada periode Januari hingga Mei 2013, Bank

Indonesia mempertahankan BI rate pada level 5,75%.

Kebijakan ditempuh dengan pertimbangan inflasi

secara umum masih pada tingkat terkendali dan

belum membahayakan pencapaian sasaran inflasi

tahun 2013 dan 2014, sebesar 4,5% Ø1%. Namun

dalam perkembangannya, upaya menjaga stabilitas

ekonomi menghadapi tantangan yang tidak ringan

sejak akhir Mei 2013. Dari sisi global, ketidakpastian

pasar keuangan global meningkat sejak akhir Mei

2013 dipicu rencana penarikan stimulus moneter di

AS (tapering off) sehingga mendorong aliran keluar

modal asing dari emerging economies, termasuk

Indonesia. Pada saat bersamaan, defisit transaksi

berjalan melebar dipengaruhi melemahnya

permintaan global dan rendahnya harga komoditas,

di tengah permintaan domestik yang kuat.

Menghadapi hal tersebut, pada periode Juni s.d.

a.� Monetary policies which have been implemented

by Monetary Operations using various monetary

instruments and by maintaining Rupiah»s volatile

exchange rate in order to stay in its fundamentals.

This implies to the Balance Sheet on the monetary

instruments volume (SBI, SBIS, Term Deposits, Deposit

Facilities, Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities,

Securities Sold under Repurchase Agreements items)

and Deposit item. Monetary Operations average

daily volume was lowered by 21.94% from

IDR400,092,332 million of 2012 to IDR312, 304,944

million of 2013. While average monthly balance of

Bank Indonesia»s Deposits was lowered when

compared with the previous year from IDR87,427,638

million of 2012 to IDR50,004,160 million of 2013.

b.� Bank Indonesia»s policies for maintaining macro

economic stability amid external and internal

challenges have implied on Monetary Operations

cost. As of January 2013 to May 2013, Bank

Indonesia maintained the BI rate at a 5.75%. The

policies have been implemented under some

considerations that the inflation in general was still

under control and yet to harm the inflation rate

target of 2013 and 2014 which is set at 4.5% Ø1%.

Yet the efforts for maintaining economic stability

have faced some tough challenges since May 2013.

At end of May 2013, global financial market

uncertainties which were triggered by US tapering

off plan which prompted foreign funds to bail out

from emerging economies countries including

Indonesia. At the same time, current transactions

deficit has been widen due to weakening global

demand and low commodity prices amid strong

domestic demand. Responding to that situation,

between June to December 2013 Bank Indonesia

has adjusted the BI rate by 175 basis points to

Page 24: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 22

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Desember 2013, Bank Indonesia menaikkan BI rate

sebesar 175 bps menjadi 7,50%. Koridor suku

bunga, yaitu suku bunga Deposit Facility sebagai

batas bawah dan suku bunga Lending Facility sebagai

batas atas juga disesuaikan. Penyesuaian suku bunga

Deposit Facility naik 175 bps menjadi 5,75% dan

suku bunga Lending Facility naik menjadi 7,50%.

Pelaksanaan operasi moneter berimplikasi pada

beban operasi moneter, yang merupakan bagian

terbesar dari beban Bank Indonesia. Untuk periode

1 Januari s.d. 31 Desember 2013, beban operasi

moneter tercatat sebesar Rp17.789.713 juta atau

61,52% dari total beban Bank Indonesia. Beban

operasi moneter tersebut mengalami penurunan

sebesar Rp1.216.566 juta atau turun 6,41%

dibandingkan periode 1 Januari s.d. 31 Desember

2012. Penurunan beban tersebut sejalan dengan

turunnya rata-rata volume instrumen moneter.

c.� Sejalan dengan strategi kebijakan penerbitan

instrumen moneter baru SDBI dan perubahan

ketentuan MHP SBI, SDBI dalam kurun waktu 4

bulan sejak diterbitkan pada tanggal 27 Agustus

2013 tercatat sebesar Rp26.196.762 juta. Sementara

itu, SBI per 31 Desember 2013 meningkat sebesar

Rp11.465.027 juta atau naik 14,83% dibandingkan

31 Desember 2012.

d.� Kebijakan pengelolaan moneter rupiah dengan lelang

Swap valas (Fx Swap) berimplikasi pada meningkatnya

aset valas Bank Indonesia khususnya giro yang pada

31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar

Rp79.744.611 juta atau naik 143,85% dibandingkan

posisi 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut

sejalan dengan pemenuhan kebutuhan likuiditas

dalam rangka pelaksanaan kebijakan

moneter/stabilisasi nilai tukar.

7.50%. The interest rate corridors (Deposit Facility

as lower level and Lending Facility as upper level)

have also been adjusted. The Deposit Facility has

been adjusted by 175 basis points to 5.75% and

the Lending Facility to 7.50%.

The implementation of Monetary Operations has

implied on its cost which is the biggest in Bank

Indonesia»s cost. In the period of January 1 to

December 31, 2013 the costs was at IDR17,789,713

million or 61.52% of Bank Indonesia»s total cost.

The cost has decreased by IDR1,216,566 million or

6.41% compared with January 1, to December 31,

2012. The decrease was in lieu with the decrease

of money market instruments average volume.

c.� In accordance with the issuance of new monetary

instrument policy»s strategies, named SDBI, and the

change in the MHP»s regulations on SBI, the value

of SDBI in four months since its issuance on August

27, 2013 was IDR26,196,762 million. Meanwhile,

SBI as of December 31, 2013 was increased to

IDR11,465,027 million or 14.83% when compared

with as of December 31, 2012.

d.� Bank Indonesia has implemented Foreign Exchange

Swap auction with the implication on the increase

of Bank Indonesia»s foreign currencies assets the

demand deposits as of December 31, 2013 was

increased by IDR79,744,611 million or 143.85%

when compared with as of December 31, 2012. The

increase was in lieu with liquidity demand objective

in the implementation of monetary policy/foreign

exchange stabilization.

Page 25: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

23 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

e.� Pelaksanaan strategi kebijakan pengelolaan nilai

tukar melalui penambahan tenor transaksi Term

Deposit Valas dari tenor 7, 14 dan 30 hari menjadi

1 hari s.d. 12 bulan, tercermin dalam pos Penempatan

Berjangka yang mengalami peningkatan. Penempatan

Berjangka dalam valas meningkat dari sebesar

Rp27.995.913 juta per 31 Desember 2012 menjadi

sebesar Rp56.788.961 juta per 31 Desember 2013.

Di sisi lain, Penempatan Berjangka dalam rupiah

mengalami penurunan untuk periode yang sama

dari sebesar Rp180.515.989 juta menjadi nihil. Hal

ini terkait kebijakan Bank Indonesia yang untuk

sementara waktu menonaktifkan Penempatan

Berjangka rupiah dengan menerbitkan SDBI yang

dapat diperdagangkan antar bank.

f.� Pelaksanaan strategi Bank Indonesia melakukan

pembelian Surat Berharga Negara (SBN) - building

stock tercermin dari kepemilikan SBN Bank Indonesia

yang meningkat sebesar Rp32.908.800 juta atau

35,67%, dari Rp92.257.740 juta pada 31 Desember

2012 menjadi Rp125.166.540 juta pada 31 Desember

2013. Hal ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia

untuk menggantikan secara bertahap instrumen SBI

sebagai instrumen moneter dengan SBN.

g.� Di sisi nilai tukar, Bank Indonesia tetap mengarahkan

agar nilai tukar rupiah bergerak selaras dengan kondisi

fundamentalnya dengan volatilitas yang terjaga.

Nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah sebesar

10,40% dari Rp9.358,00/USD pada tahun 2012

menjadi Rp10.445,00/USD pada tahun 2013 sesuai

dengan fundamentalnya. Kondisi ini berimplikasi

pada neraca terutama pada pos Keuntungan atau

Kerugian yang Belum Direalisasi yang meningkat

dari sebesar Rp113.221.542 juta per 31 Desember

2012 menjadi sebesar Rp188.715.296 juta per 31

Desember 2013 karena melemahnya nilai tukar rupiah

terutama terhadap valuta USD dan EUR. Sementara

e.� Bank Indonesia has implemented foreign exchange

management strategies policy through the addition

of Foreign Exchange Term Deposits tenor from 7,

14 and 30 days to 1 day and up to 12 months and

has increased the Term Deposits in foreign currencies

from IDR27,995,913 million as of December 31,

2012 to IDR56,788,961 million as of December 31,

2013. The Term Deposits in Rupiah was decreased

for these period from IDR180,515,989 million to

zero. This was related to Bank Indonesia policy to

temporarily inactivate the Term Deposits in Rupiah

by releasing SDBI for between banks trading.

f.� Bank Indonesia has bought Government Bonds (Surat

Berharga Negara √ SBN) - building stock and has

increased its value by IDR32,908,800 million or

35.67% from IDR92,257,740 million as of December

31, 2012 to IDR125,166,540 million as of December

31, 2013. This is in lieu of the effort to gradually

substitute SBI with SBN as money market instrument.

g.� At Rupiah»s exchange rate, Bank Indonesia kept on

directing Rupiah»s exchange rate to moving as per

its fundamentals with a controlled volatility. In

average, Rupiah»s exchange rate was decreased by

10.40% from IDR9,358.00/USD in 2012 to

IDR10,445.00/USD in 2013 as per its fundamentals.

This condition has implication on the Balance Sheet

mainly in Unrealized Gains/Losses item which was

increased from IDR113,221,542 million as of

December 31, 2012 to IDR188,715,296 million as

of December 31, 2013 due to the decrease of

Rupiah»s exchange rate especially against USD and

EUR. Meanwhile, revenues of Bank Indonesia due

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Page 26: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 24

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

itu, di sisi penerimaan Bank Indonesia mencatat

Penerimaan Selisih Kurs karena Transaksi Valas untuk

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 sebesar

Rp33.568.134 juta atau mengalami peningkatan

sebesar Rp26.151.292 juta dibandingkan periode 1

Januari s.d. 31 Desember 2012. Peningkatan

penerimaan selisih kurs karena transaksi valas tersebut

merupakan dampak penjabaran transaksi antar valas

dan valas ke rupiah dalam rangka pengelolaan devisa

dan pelaksanaan kebijakan moneter. Meningkatnya

penerimaan tersebut bukan merupakan tujuan Bank

Indonesia namun merupakan dampak atau implikasi

dari pelaksanaan kebijakan yang ditempuh Bank

Indonesia.

B.� KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Bank Indonesia menyusun Laporan Keuangan Tahunan

berdasarkan Pedoman Akuntansi Keuangan Bank

Indonesia (PAKBI). PAKBI disusun dengan mengacu

kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum, Peraturan

Intern Bank Indonesia, dan praktik-praktik yang lazim

dilakukan oleh bank sentral negara lain, serta

kesepakatan-kesepakatan antara Bank Indonesia dan

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK)

dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan √ Ikatan

Akuntan Indonesia. Untuk hal-hal yang belum diatur

dalam PAKBI, Kebijakan Akuntansi Bank Indonesia

mengacu kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum

dan keunikan Bank Indonesia sebagai bank sentral.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan

governance melalui laporan keuangan yang didukung

oleh pedoman akuntansi yang relevan dan reliable, Bank

Indonesia bersama dengan Komite Penyusun Kebijakan

Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KAKBI) yang

independen menyusun Kerangka Dasar Penyusunan

Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KDP-

to Exchange Differences for the period of January

1 to December 31, 2013 was IDR33,568,134 million

or was increased by IDR26,151,292 million when

compared with the period of January 1 to December

31, 2012. This increase was due to the implication

of inter-foreign currencies and foreign currencies to

Rupiah»s exchange within foreign currencies

management and monetary policies frameworks.

The increase was not the main objective of Bank

Indonesia but the impact or implication of Bank

Indonesia»s policy implementations.

B.� SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

The Bank Indonesia Annual financial Statements (LKTBI)

have been prepared based on the Bank Indonesia Financial

Accounting Guidelines (PAKBI). PAKBI is in conformity

with generally accepted accounting principles, Bank

Indonesia»s internal regulations and best practices in

other central banks in other countries, and the agreements

between Bank Indonesia and the State Audit Board of

the Republic of Indonesia (BPK) with the Financial

Accounting Standards Board of the Indonesian Institute

of Accountants (IAI). In the case of any matters not

provided for in the PAKBI, Bank Indonesia»s Accounting

Policy adheres to generally accepted accounting principles

and the uniqueness of Bank Indonesia as the central

bank.

In the effort to improve accountability and governance

through financial statements which are supported by

relevant and reliable accounting guidelines, Bank

Indonesia in cooperation with the independent

Committee of Bank Indonesia Financial Accounting

Policies (KAKBI) to prepare Framework for the Preparation

of Bank Indonesia Financial Accounting Policies (KDP-

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Page 27: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

25 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

KAKBI) dan KAKBI, yang mengadopsi standar akuntansi

keuangan umum dengan modifikasi untuk menyesuaikan

dengan karakteristik unik Bank Indonesia sebagai bank

sentral.

KAKBI terdiri dari Prinsip Dasar Penyusunan dan Penyajian

Laporan Keuangan (PDP2LK) sebagai prinsip yang

mendasari perlakuan akuntansi transaksi Bank Indonesia,

dan seperangkat Pernyataan Kebijakan Akuntansi

Keuangan (PKAK) yang merupakan pengaturan perlakuan

akuntansi transaksi spesifik, yang terdiri dari PKAK 01:

Kebijakan Akuntansi, PKAK 02: Penyajian Laporan

Keuangan, PKAK 03: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta

Asing, PKAK 04: Emas, PKAK 05: Uang Dalam Peredaran,

PKAK 06: Instrumen Keuangan Kebijakan, dan PKAK

07: Transaksi Tidak Unik.

Sebagai standar akuntansi, KAKBI akan dijabarkan dalam

bentuk aturan pelaksanaan dalam berbagai surat edaran,

antara lain surat edaran tentang Pedoman Akuntansi

Keuangan Bank Indonesia (PAKBI), dan mulai diberlakukan

sejak tanggal 1 Januari 2014.

Adapun untuk periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013,

Bank Indonesia menerapkan kebijakan akuntansi secara

konsisten dalam penyusunan Laporan Keuangan sebagai

berikut:

1.� Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan

Bank Indonesia menyajikan LKTBI dalam mata uang

pelaporan rupiah, dan menyusun LKTBI atas dasar

akrual dengan konsep nilai historis, kecuali untuk

beberapa akun tertentu disusun berdasarkan

pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam

kebijakan masing-masing akun tersebut.

2.� Taksiran Manajemen

Bank Indonesia menyusun LKTBI sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang berlaku umum yang

KAKBI) and KAKBI, which adopts generally accepted

accounting principles with some modifications to suit

with unique characteristics of Bank Indonesia as the

central bank.

KAKBI consists of Basic Principles for Preparation and

Presentation of Financial Statements (PDP2LK) for the

basis of Bank Indonesia transaction accounting practices

and a set of Statement of Financial Accounting Policies

(PKAK). PKAK is a specific transaction accounting practice

arrangement that comprise of PKAK 01: Accounting

Policies, PKAK 02: Financial Statements Presentation,

PKAK 03: Impact of Foreign Currencies Exchange Rates,

PKAK 04: Gold, PKAK 05: Currency in Circulation, PKAK

06: Financial Instruments Policies, and PKAK 07: Non-

unique Transactions.

As the Accounting Standards, KAKBI is to be implemented

through implementing regulations and circulars, i.e.

Circular on PAKBI which was effective as of January 1,

2014.

Bank Indonesia had consistently applied significant

accounting policies in preparing the Financial Statements

for the period of January 1 to December 31, 2013 as

follows:

1.� Basis for Preparation of Financial Statements

Bank Indonesia presents this Financial Statements

in Rupiah, and prepared on the accrual basis using

historical cost concept, except for certain accounts

which are presented using other measurements as

stated in the accounting policy of each account.

2.� Management Estimations

Bank Indonesia has prepared the Financial Statements

in conformity with generally accepted accounting

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Page 28: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 26

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

mengharuskan manajemen membuat taksiran dan

asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan

kewajiban, mengungkapkan aktiva dan kewajiban

kontinjensi pada tanggal laporan, serta jumlah

pendapatan dan beban yang dilaporkan selama

periode pelaporan.

3.� Pengakuan Pendapatan Bunga

Bank Indonesia mengakui pendapatan bunga dari

penanaman dana secara akrual. Akrualisasi

pendapatan bunga dihentikan dan bunga yang telah

diakui sebelumnya namun belum tertagih dibatalkan

pada saat penanaman dana yang bersangkutan

digolongkan sebagai non-performing.

4.� Transaksi dalam Valuta Asing

Bank Indonesia membukukan transaksi valas dengan

metode pembukuan multi currency accounting.

Transaksi valas dibukukan dalam original currency

maupun dalam valuta rupiah. Transaksi valas

dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat

transaksi. Guna penyusunan Laporan Keuangan,

aktiva dan pasiva dalam valas dijabarkan dalam

rupiah dengan menggunakan kurs neraca (kurs

tengah valas yang dijadikan referensi) yang berlaku

pada tanggal yang bersangkutan. Selisih penjabaran

tersebut disajikan di neraca pada pos Keuntungan

atau Kerugian yang Belum Direalisasi dalam kelompok

Ekuitas sampai dengan valas yang bersangkutan

berkurang. Bank Indonesia menggunakan metode

Net Currency Position (NCP) dalam menatausahakan

dan mencatat valas. Dalam metode tersebut, hasil

revaluasi aktiva dan pasiva valas dihitung dari

perkalian antara posisi netto valas dengan selisih

antara kurs neraca dengan harga perolehan rata-

rata valas.

principles that requires management to make

estimations and assumptions that may affect the

amount of assets and liabilities, disclosure of

contingent assets and liabilities at the date of the

financial statements and the amount of revenues

and expenses reported during the year.

3.� Recognition of Interest Income

Bank Indonesia has recognized the interest income

from the investment on an accrual basis. Accrued

interest that was previously recognized is reversed

at the time when the placements are classified as

non-performing.

4.� Transactions in Foreign Currencies

Bank Indonesia records transactions in foreign

currencies using multi-currency accounts. Transactions

in foreign currencies are recorded in the original

currency or in Rupiah. Transactions in foreign

currencies are recorded in Rupiah using the exchange

rate prevailing at the transaction date. For the

financial reporting purposes, assets and liabilities in

foreign currencies are translated into Rupiah using

the exchange rate prevailing at the Balance Sheet

dates (median exchange rate used as reference).

The differences of amount rising from the periodical

translations are recorded on the Balance Sheet in

the Unrealized Gains/Losses in the Equity section,

until the foreign exchanges are decreased. Bank

Indonesia uses the Net Currency Position (NCP)

method in administrating and recording foreign

currency assets and liabilities. With this method, the

result of the revaluation of foreign currency assets

and liabilities is calculated from the multiplication

of the net position of the foreign currency assets

and liabilities with the difference between the Balance

Sheet exchange rate and average cost of the foreign

exchange currencies.

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Page 29: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

27 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Kurs Neraca Bank Indonesia untuk valas utama pada

tanggal 31Desember 2013 adalah Rp12.189,00/USD,

Rp16.821,44/EUR, Rp20.096,63/GBP,

Rp10.875,66/AUD, Rp10.021,21/NZD,

Rp18.771,06/SDR, Rp11.616,88/JPY100, dan

Rp11.442,94/CAD.

5.� Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan

Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

dengan Bank Indonesia adalah:

a.� Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini

direpresentasikan oleh Kementerian Keuangan.

Hubungan istimewa dengan Kementerian

Keuangan diwujudkan antara lain dengan adanya

kewajiban pemenuhan modal Bank Indonesia,

pemberian jasa giro atas penyimpanan dana di

Bank Indonesia serta kesepakatan persyaratan

dan rate khusus untuk Surat Utang Pemerintah.

b.� Karyawan Bank Indonesia dan

badan/yayasan/perusahaan yang mewakili

kepentingan karyawan Bank Indonesia. Dalam

pengertian ini antara lain Dana Pensiun Bank

Indonesia (DAPENBI) dan Yayasan Kesejahteraan

Karyawan Bank Indonesia (YKKBI).

c.� Badan/lembaga/yayasan yang didirikan untuk

menunjang pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

Dalam pengertian ini antara lain Yayasan

Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI).

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak

dengan tingkat harga, persyaratan, dan kondisi yang

sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan

istimewa, diungkapkan dalam Laporan Keuangan.

6.� Emas

Emas dinilai secara periodik berdasarkan harga pasar.

Selisih antara harga pasar dengan harga perolehan

The rates of major foreign exchange as of December

31, 2013 were IDR12,189.00/USD,

IDR16,821.44/EUR, IDR20,096.63/GBP,

IDR10,875.66/AUD, IDR10,021.21/NZD,

IDR18,771.06/SDR, IDR11,616.88/JPY100, and

IDR11,442.94/CAD.

5.� Transactions with Related Parties

Related parties of Bank Indonesia are as follows:

a.� Government of the Republic of Indonesia here

represented by the Ministry of Finance. The

special relationship with the Ministry of Finance

is manifested in, among other things, the

obligation to fulfill Bank Indonesia»s capital

requirements, to provide demand deposit services,

and conditional agreements and special rates for

SBN.

b.� The employees of Bank Indonesia and

entities/foundations/enterprises that represent

the interests of the employees of Bank Indonesia.

These include among others the Bank Indonesia

Pension Fund (DAPENBI) and Bank Indonesia

Empolyees Welfare Foundation (YKKBI).

c.� Entities/institutions/foundations which are

established to support activities of Bank Indonesia.

This include, among others, the Indonesian

Banking Development Foundation (YPPI).

All significant transactions with related parties,

whether or not made under similar terms and

conditions as those conducted with third parties,

are disclosed in the Financial Statements.

6.� Gold

Gold is periodically evaluated at fair market values.

The differences due to gold market price changes

Page 30: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 28

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

diakui sebagai Keuntungan atau Kerugian yang Belum

Direalisasi dan disajikan dalam kelompok Ekuitas.

7.� Uang Asing

Uang Asing disajikan di Neraca sebesar nilai nominal.

8.� Hak Tarik Khusus

Hak Tarik Khusus atau Special Drawing Rights (SDR)

merupakan potensi klaim Indonesia sebagai anggota

International Monetary Fund (IMF) atas freely usable

currencies (USD, JPY, GBP, dan EUR) milik negara

anggota IMF lain sesama partisipan SDR Department,

apabila negara anggota tersebut setuju untuk

dilakukan konversi. Hak Tarik Khusus disajikan di

Neraca sebesar nilai nominal ditambah hasil akrualisasi

interest on SDR holdings dan remuneration yang

masih harus diterima dan dikurangi dengan hasil

akrualisasi assessment fee dan charges. Alokasi Hak

Tarik Khusus merupakan rekening lawan atas klaim

di IMF, dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan di

Neraca sebagai kewajiban pada pos Alokasi Hak Tarik

Khusus.

9.� Giro

Giro Bank Indonesia dalam valas pada bank sentral

dan bank komersial di luar negeri disajikan di Neraca

sebesar nilai nominal.

10.� Deposito

Deposito Bank Indonesia dalam valas pada bank

(counterparty) di luar negeri disajikan di Neraca

sebesar nilai nominal ditambah akrualisasi bunga

yang masih harus diterima.

11.� Surat Berharga

Surat-Surat Berharga (SSB) dalam rupiah dan valas

yang dimiliki oleh Bank Indonesia dikelompokkan

berdasarkan tujuan pemilikan, yaitu Dimiliki Hingga

are recorded in the Equity Account under Unrealized

Gains/Losses.

7.� Foreign Currencies

Foreign currencies are presented on the Balance

Sheet at nominal value.

8.� Holding on Special Drawing Rights

Special Drawing Rights (SDR) holding represents a

potential claim to International Monetary Fund (IMF)

countries on freely usable currencies (USD, JPY, GBP,

and EUR) owned by other IMF members as SDR

Department member when those countries agree

to convert. SDR are presented at their nominal value

plus interest accruing on SDR holdings and

remuneration receivables, minus assessment fees

and charges. The allocation of special drawing rights

takes the form of a counter account to IMF claims,

that are recorded based on their nominal value as

presented on the Balance Sheet as liabilities in the

Special Drawing Right Allocations item.

9.� Demand Deposits

Bank Indonesia Demand Deposits in foreign currencies

in other central banks or correspondent banks are

presented on the Balance Sheet at nominal value.

10.� Time Deposits

Bank Indonesia Time Deposits in foreign currencies

in correspondent banks are presented on the Balance

Sheet at nominal value together with the accrued

interest.

11.� Marketable Securities

Marketable Securities (SSB) in Rupiah and foreign

currencies are classified based on the purpose of

ownership, i.e. Held to Maturity, Trading, and

Page 31: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

29 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Jatuh Tempo (Held to Maturity), Diperdagangkan

(Trading), dan Tersedia untuk Dijual (Available for

Sale). SSB kelompok Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

disajikan berdasarkan harga perolehan setelah

amortisasi premi/diskonto. SSB kelompok

Diperdagangkan disajikan sebesar harga pasar. Selisih

antara harga pasar dengan harga perolehan diakui

sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan.

SSB kelompok Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar

harga pasar. Selisih antara harga pasar dengan harga

perolehan diakui sebagai Keuntungan atau Kerugian

yang Belum Direalisasi dan disajikan dalam kelompok

Ekuitas.

Dalam kelompok SSB Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

dan Tersedia Untuk Dijual, terdapat SSB yang

ditempatkan kepada agen peminjam dalam transaksi

peminjaman surat berharga (securities lending)

sebesar nilai tercatat. Atas transaksi peminjaman

surat berharga tersebut, Bank Indonesia menerima

agunan dalam bentuk tunai (cash collateral) dan

atau surat berharga (non cash collateral). Perolehan

agunan tunai yang diinvestasikan kembali dicatat

sebagai nilai nominal dana yang diinvestasikan,

sedangkan agunan surat berharga dari agen

peminjam tidak diakui sebagai aset Bank Indonesia.

12.� Surat Berharga Negara Republik Indonesia

Bank Indonesia memiliki SBN Republik Indonesia

yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN). SUN terdiri dari

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi

Negara (ON). SPN adalah SUN dengan jangka waktu

sampai dengan satu tahun. Sedangkan ON adalah

SUN dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

SBSN merupakan SBN yang diterbitkan berdasarkan

prinsip syariah, sebagai bukti atas penyertaan

terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah

Available for Sale. Held to Maturity SSB is presented

at cost after premium/discount amortization. Trading

SSB is presented at fair market price value. The

differences due to the market price changes of

trading securities are recorded as gains or losses for

the current year. Available for Sale SSB are presented

at fair market price value. The differences due to

the market price changes of Available for Sale SSB

are presented in Unrealized Gains/Losses item in the

Equity section.

Within the Held to Maturity SSB and Available for

Sale SSB, there are SSB that are placed with agents

as part of securities lending transactions, and are

recorded at listing value. Bank Indonesia receives

both cash and non-cash collaterals. A gain on cash

collateral which is reinvested is recorded at the

nominal value of the invested funds while non-cash

collateral from agents is not recognized as a Bank

Indonesia»s asset.

12.� Government Bonds

Bank Indonesia holds SBN which consist of

Government Bonds (SUN) and Sharia Government

Bonds (SBSN). SUN consist of Treasury Bills (SPN)

and Marketable Treasury Bond (ON). SPN are State

Debt Securities with up to one year tenor while ON

is State Debt Securities with more than one year

tenor.

SBSN are Governments Bonds issued according to

Sharia principles as proof of participation in SBSN

assets and are denominated in Rupiah or foreign

Page 32: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 30

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

maupun valas, sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang yang berlaku.

SUN dan SBSN untuk operasi moneter diklasifikasikan

sebagai Tersedia untuk Dijual dan disajikan sebesar

harga pasar. Selisih antara harga pasar dengan harga

perolehan diakui sebagai Keuntungan atau Kerugian

yang Belum Direalisasi dan disajikan dalam kelompok

Ekuitas. Bunga ON yang masih harus diterima disajikan

sebagai bagian dari pos Surat Utang Negara Republik

Indonesia.

13.� Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual

Kembali

Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual

Kembali merupakan surat berharga milik bank yang

dijual secara bersyarat kepada Bank Indonesia,

dengan kewajiban pembelian kembali sesuai dengan

harga dan jangka waktu yang disepakati. Surat

Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali

disajikan sebesar harga penjualan oleh bank. Selisih

antara harga penjualan dengan harga pembelian

kembali oleh bank diakui sebagai penerimaan bunga.

14.� Tagihan kepada Pemerintah

Tagihan kepada Pemerintah terdiri dari SUP, ON, dan

Tagihan Lainnya kepada Pemerintah.

a.� Surat Utang Pemerintah

SUP adalah surat pengakuan utang jangka

panjang Pemerintah kepada Bank Indonesia,

yang tidak dapat dipindahtangankan dan/atau

diperjualbelikan kepada pihak lain dan

pembayaran pokok beserta bunganya sesuai

jangka waktu yang telah diperjanjikan. SUP

disajikan sebesar nilai nominal surat utang yang

belum dilunasi.

currencies. These are in accordance with the relevant

legislation.

SUN and SBSN for monetary operations are classified

as Available for Sale and presented at fair market

value. The differences due to the market price

changes are recorded in Unrealized Gains/Losses

item in the Equity section. The accrued interest of

ON is presented in the Government Bonds item.

13.� Securities Purchased Under Resale Agreements

Securities Purchased under Resale Agreements are

owned by banks and that are sold to Bank Indonesia

with an agreement to repurchase under a specific

price and terms. These securities are presented at

their selling price. The differences between the

selling price and the repurchase price are recognized

as interest income.

14.� Claims to Government

Claims on Government consist of State Debt Securities

(SUP), Government Treasury Bonds, and other claims

on Government.

a.� State Debt Securities

SUP are long term bonds issued by the

Government to Bank Indonesia which are non-

transferable and non-marketable, with regulated

payment schedule of outstanding value and

interest. SUP are presented at their outstanding

nominal value.

Page 33: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

31 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

b.� Obligasi Negara

ON yang termasuk dalam pos Tagihan kepada

Pemerintah adalah SUN dengan jangka waktu

lebih dari satu tahun yang tidak dapat

dipindahtangankan dan/atau diperjualbelikan

kepada pihak lain dan pembayaran pokok beserta

bunganya sesuai jangka waktu yang telah

diperjanjikan. ON disajikan sebesar nilai nominal

ON yang belum dilunasi.

c.� Tagihan Lainnya kepada Pemerintah

Tagihan Lainnya kepada Pemerintah, termasuk

bunga atas tagihan kepada Pemerintah, disajikan

di Neraca sebesar nilai nominal tagihan yang

belum dilunasi oleh Pemerintah.

15.� Tagihan kepada Bank

Tagihan kepada Bank disajikan di Neraca sebesar

nilai nominal yang belum dilunasi oleh bank ditambah

bunga yang masih harus diterima.

16.� Tagihan kepada Lainnya

Tagihan kepada Lainnya antara lain terdiri dari tagihan

atas pemberian kredit channeling serta sisa kredit

program yang disajikan di Neraca sebesar jumlah

bruto yang belum dilunasi.

17.� Penyertaan

Sesuai Undang-Undang Bank Indonesia, Bank

Indonesia dapat melakukan penyertaan modal pada

badan hukum atau badan lainnya yang sangat

diperlukan dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia

dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia (DPR RI).

Penyertaan dengan kepemilikan saham kurang dari

20% disajikan sebesar harga perolehan (cost),

sedangkan penyertaan dengan kepemilikan saham

sebesar 20% ke atas disajikan sebesar harga

b.� Government Treasury Bonds

Government Treasury Bonds in this item are long-

term bonds issued by the Government to Bank

Indonesia which are non-transferable and non-

marketable and presented at their outstanding

nominal value.

c.� Other Claims on Government

Other claims on Government including interest

claims are presented on the Balance Sheet at the

outstanding value of the claims.

15.� Claims on Banks

Claims on Banks are presented on the Balance Sheet

at the outstanding value plus accrued interest.

16.� Claims on Others

Claims on others which include claims in respect of

channeling credits and remaining program credits

are presented on the Balance Sheet at their gross

outstanding value.

17.� Equity Participation

In accordance with Bank Indonesia Act, Bank

Indonesia may conduct equity participation in legal

entities or other entities deemed necessary on the

implementation of the tasks of Bank Indonesia under

the approval of the Republic of Indonesia House of

Representatives (DPR RI).

Equity participation with less than 20% ownership

is presented at cost; meanwhile equity participation

with ownership more than 20% is presented at cost

price added by profit or loss of the subsidiary

Page 34: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 32

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

perolehan ditambah bagian laba atau rugi dari anak

perusahaan setelah penyertaan tersebut dilakukan.

Apabila terdapat penurunan nilai secara permanen,

maka nilai tercatat penyertaan harus disesuaikan

sebesar nilai penurunan permanen tersebut.

18.� Aktiva Tetap/Aktiva Tidak Berwujud

Aktiva Tetap/Aktiva Tidak Berwujud disajikan di

Neraca pada pos Aktiva Lain-lain sebesar nilai

perolehan aktiva tetap/aktiva tidak berwujud

dikurangi akumulasi penyusutan/amortisasi, kecuali

aktiva tetap yang dinilai kembali disajikan sesuai nilai

revaluasi dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

Aktiva Tetap/Aktiva Tidak Berwujud

disusutkan/diamortisasi berdasarkan taksiran masa

manfaat aktiva yang bersangkutan dengan

menggunakan metode garis lurus.

19.� Imbalan Kerja

Bank Indonesia membentuk cadangan atas imbalan

kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja dari

pegawai yang telah memberikan jasanya dan berhak

memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan

di masa depan. Imbalan pasca kerja Bank Indonesia

antara lain berupa Program Pensiun Manfaat Pasti

dan Program Tunjangan Hari Tua. Program Tunjangan

Hari Tua terdiri dari program manfaat pasti Tunjangan

Pemilikan Rumah (Tuperum) dan manfaat terukur

untuk Tunjangan Kesehatan Hari Tua (TKHT).

Berdasarkan paragraf 25 dan 27 Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 24 tentang

Imbalan Kerja (revisi 2010), metode akuntansi yang

digunakan untuk TKHT adalah skema imbalan pasti.

Jumlah beban dan kewajiban imbalan kerja dihitung

berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang

dilakukan secara berkala.

company subsequent to the equity participation.

In case of permanent impairment in the value of

equity participation, the recorded value of equity

participation is adjusted accordingly.

18.� Fixed Assets/Intangible Assets

Fixed Assets/Intangible Assets are presented on the

Balance Sheet as part of other assets at cost less

accumulated depreciation/amortization, save in case

of revalued fixed assets, which are stated at the

revalued amount less accumulated depreciation.

Fixed assets/intangible assets are

depreciated/amortized based on estimated useful

life of the asset concerned using the straight-line

method.

19.� Employee Benefits

Bank Indonesia provides an allowance for long-term

benefits and post-employment benefits for the

employees who have rendered their services and

are entitled to accept the future benefits. Bank

Indonesia has, among others, Defined Benefit Plan

and Pension Fund. Pension Fund consists of Home

Ownership Allowance (Tuperum) and Defined Plan

for Pensioner Health Facilities (TKHT). Based on

paragraphs 25 and 27 of Statement of Financial

Accounting Standards Number 24 on Employee

Benefits (2010 revision), the accounting method

used for Pensioner Health Facilities is fixed benefits.

The amount of contribution and benefit liabilities

are calculated periodically by an independent actuary.

Page 35: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

33 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Beban dan kewajiban imbalan kerja ditentukan

secara terpisah untuk masing-masing program

dengan menggunakan metode penilaian aktuaris

projected unit credit sesuai dengan PSAK Nomor 24

tentang Imbalan Kerja (revisi 2010).

20.� Penyisihan Aktiva

Bank Indonesia membentuk penyisihan aktiva secara

gabungan atas tagihan, penanaman dana, dan aktiva

lainnya baik dalam rupiah maupun valas, sehingga

aktiva tersebut disajikan secara wajar. Penetapan

persentase penyisihan aktiva dilakukan berdasarkan

tingkat risiko yang melekat pada masing-masing

aktiva tersebut yang tercermin antara lain dari rating

penanaman dana, kondisi keuangan peminjam,

kelancaran pembayaran pada masa lampau, peringkat

komposit bank, hubungan dan kesepakatan antara

Bank Indonesia dengan peminjam, dan faktor-faktor

relevan lainnya.

21.� Uang dalam Peredaran

Uang dalam Peredaran disajikan sebagai komponen

kewajiban sebesar nilai nominal jumlah uang kertas

dan uang logam yang telah dinyatakan sebagai alat

pembayaran yang sah oleh Bank Indonesia dan tidak

berada dalam penguasaan Bank Indonesia.

22.� Giro

Giro atau simpanan pihak lain pada Bank Indonesia,

baik dalam rupiah maupun dalam valas, disajikan

sebesar nilai nominal.

23.� Sertifikat Bank Indonesia

Pos Sertifikat Bank Indonesia terdiri dari SBI dan

SDBI. SDBI diterbitkan sejak bulan Agustus 2013.

SBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah

yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek. SBI disajikan di

Neraca sebesar nilai nominal dikurangi diskonto.

The costs and liabilities of employee benefits are

determined separately for each plan by using the

projected unit credit in accordance with the

Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)

Number 24 on Employee Benefits (2010 revision).

20.� Allowance for Bad Debts

Bank Indonesia provides a combined allowance for

bad debts including allowance for claims, placements,

and other assets in order to present the assets fairly.

The allowance percentage is decided by considering

the inherent rate of risk in each particular asset,

which are reflected by some factors e.g. investment

rating, debtors financial position, performance of

prior payment, bank»s composite grade, relationship

and agreement between Bank Indonesia and debtors,

and other relevant factors.

21.� Currency in Circulation

Currency in circulation is presented as liabilities at

total nominal value of bank notes and coins which

have been declared as legal tender by Bank Indonesia

and is not in the possession of Bank Indonesia.

22.� Demand Deposits

Demand deposits of other parties in Bank Indonesia

consist of demand deposits in Rupiah and foreign

currencies which are presented at nominal value.

23.� Bank Indonesia Certificates

Bank Indonesia Certificate item consists of SBI and

SDBI. SDBI was launched in August 2013.

SBI are securities in Rupiah and issued by Bank

Indonesia as a short-term notes payable. SBIs are

presented on the Balance Sheet at nominal value

deducted by a discount paid in advance.

Page 36: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 34

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

SDBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah

yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai

pengakuan utang berjangka waktu pendek yang

dapat diperdagangkan hanya antar bank. SDBI

disajikan di Neraca sebesar nilai nominal dikurangi

diskonto.

24.� Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat

berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka

waktu pendek dalam mata uang rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia. SBIS disajikan

sebesar nilai nominal. Imbalan bonus SBIS dicatat

secara cash basis.

25.� Penempatan Berjangka

Merupakan penempatan dana dalam rupiah dan

valas milik peserta Operasi Moneter secara berjangka

di Bank Indonesia. Penempatan Berjangka dalam

rupiah dan valas berjangka waktu paling singkat satu

hari dan paling lama 12 bulan. Penempatan Berjangka

dalam rupiah disajikan sebesar nilai nominal dikurangi

diskonto. Penempatan Berjangka dalam Valas disajikan

sebesar nilai nominal ditambah bunga yang masih

harus dibayarkan.

26.� Penempatan Dana

Merupakan penempatan dana rupiah milik bank di

Bank Indonesia (Deposit Facility), berjangka waktu

overnight, dan disajikan sebesar nilai nominal

dikurangi diskonto.

27.� Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS)

adalah fasilitas simpanan yang disediakan oleh Bank

Indonesia kepada Bank untuk menempatkan dananya

di Bank Indonesia dalam rangka standing facility

syariah. FASBIS disajikan sebesar nilai nominal.

Imbalan bonus FASBIS dicatat secara cash basis.

SDBI are securities in Rupiah and issued by Bank

Indonesia as short-term notes payables and tradable

only between banks. SDBIs are presented on the

Balance Sheet at nominal value deducted by a

discount paid in advance.

24.� Bank Indonesia Sharia Certificates

Bank Indonesia Sharia Certificates (SBIS) are short-

term certificates issued by Bank Indonesia based on

Sharia principles in Rupiah. SBIS are presented at

nominal value. SBISs bonuses are recorded on a cash

basis.

25.� Term Deposits

A term deposit is one of the Open Market Operation

instruments where Monetary Operation participants

place their funds in Bank Indonesia for a certain

period of time with the minimum period of one day

and the maximum of 12 months. A term deposit in

Rupiah is presented at nominal value deducted by

discount. A term deposit in foreign currencies is

presented at nominal values and accrued interest.

26.� Deposit Facilities

Deposit facilities are the facilities given to banks to

place their funds overnight at Bank Indonesia. Deposit

facilities are presented at nominal value deducted

by discount.

27.� Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities

Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) are

deposit facilities provided by Bank Indonesia to the

banks placing funds in Bank Indonesia in the

framework of Sharia Standing facilities. FASBIS are

presented at nominal value and the bonuses are

recorded on a cash basis.

Page 37: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

35 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

28.� Securities Sold under Repurchase Agreements

Securities Sold under Repurchase Agreements are

Bank Indonesia securities which are purchased by

banks with an agreement to resell under an agreed

price and terms. These securities are presented at

nominal value deducted by unamortized discount.

29.� Loans from Government

Loans from Government consist of loans as part of

Two Step Loan (TSL) program in Rupiah and

Government Bonds in foreign currencies. Loans from

Government in Rupiah as part of TSL are presented

on the Balance Sheet as principal and interest while

the loans from Government in foreign currencies

are presented at outstanding amount after discount.

30.� Foreign Borrowings

Foreign borrowings or loan facilities received by

Bank Indonesia from foreign parties in foreign

currencies are presented at the outstanding amount

after calculation of accrued interest.

31.� Unrealized Gains/Losses

Unrealized Gains/Losses present the recognition of

securities revaluation, translation of assets and

liabilities in foreign exchange into Rupiah, and other

asset valuation, and is presented in the Equity section.

32.� Taxation

In accordance with Republic of Indonesia Act number

36 of 2008 article 4 (1) point S, Bank Indonesia»s

surplus is an object of Income tax (Pajak Penghasilan√

PPh). Therefore, as of January 1, 2009 and based

28.� Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli

Kembali

Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

adalah surat berharga milik Bank Indonesia yang

dibeli secara bersyarat oleh bank, dengan kewajiban

penjualan kembali sesuai dengan harga dan jangka

waktu yang disepakati. Surat Berharga yang Dijual

dengan Janji Dibeli Kembali disajikan sebesar nilai

nominal dikurangi diskonto yang belum diamortisasi.

29.� Pinjaman dari Pemerintah

Pinjaman dari Pemerintah antara lain terdiri dari

pinjaman dalam rangka program Two Step Loan

(TSL) dalam rupiah dan obligasi Pemerintah dalam

valas. Pinjaman dari pemerintah dalam rangka

program TSL dalam rupiah disajikan di Neraca sebesar

pokok dan bunga. Obligasi Pemerintah dalam valas

disajikan di Neraca sebesar nilai yang belum ditarik

oleh Pemerintah setelah dikurangi diskonto.

30.� Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman luar negeri atau fasilitas pinjaman yang

diterima Bank Indonesia dari pihak lain di luar negeri

dalam valas, disajikan sebesar nilai nominal yang

belum dilunasi dengan memperhitungkan bunga

yang masih harus dibayar.

31.� Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi

merupakan penyajian atas hasil revaluasi surat

berharga, selisih hasil penjabaran aktiva dan pasiva

valas ke dalam nilai rupiah, dan hasil revaluasi aktiva

lainnya dan disajikan dalam kelompok Ekuitas.

32.� Perpajakan

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf S Undang-Undang

Nomor 36 Tahun 2008, surplus Bank Indonesia

merupakan objek Pajak Penghasilan (PPh). Oleh

karena itu, sejak 1 Januari 2009 Bank Indonesia

Page 38: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 36

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

on Letter for Taxable Employers Number PEM-

00167/WJP.07/KP.103/2006 dated December 1, 2006

Bank Indonesia has been confirmed as Taxable

Employer (PKP).

Bank Indonesia has adopted PSAK Number 46

concerning Accounting of Income tax. Based on

PSAK 46, income tax is calculated based on the

accounting surplus (deficit) for the current year.

Bank Indonesia»s income tax liability is further

regulated by Government Regulation Number 94 of

2010 article 7, dated as of December 30, 2010 on

the Calculation and Redemption of Income tax in

the Current Year as follows:

a.� Bank Indonesia»s surplus object of income tax is

a BI»s surplus according to audited financial

statements after adjustment or fiscal correction

based on the income tax regulations and having

regard to BI»s characteristics.

b.� Procedures for calculating and paying income

tax applied to BI»s surplus as stated in article 7

(1) is regulated in Minister of Finance Regulation

Number 100/PMK.03/2011 dated as of July 11,

2011.

The elucidation on Article 7 of Government

Regulation Number 94 of 2010, dated December

30, 2010 concerning the Calculation and Redemption

of Income Tax in the Current Year explains that BI»s

characteristics related to surplus consist of exchange

rate differences, allowance for bad debts, and fixed

assets depreciation.

menjadi Wajib Pajak. Berdasarkan Surat Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Nomor PEM-

00167/WJP.07/KP.103/2006 tanggal 1 Desember

2006, Bank Indonesia telah dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Bank Indonesia telah mengadopsi PSAK 46 tentang

Akuntansi Pajak Penghasilan. Berdasarkan PSAK 46,

entitas menyajikan dampak pajak penghasilan baik

kini maupun tangguhan terhadap surplus (defisit)

tahun berjalan.

Pengaturan pengenaan PPh atas surplus Bank

Indonesia diatur lebih lanjut dalam Pasal 7 Peraturan

Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tanggal 30

Desember 2010 tentang Penghitungan Penghasilan

Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun Berjalan,

sebagai berikut:

a.� Surplus Bank Indonesia yang merupakan obyek

pajak penghasilan adalah surplus Bank Indonesia

menurut Laporan Keuangan Tahunan (audited)

setelah dilakukan penyesuaian atau koreksi fiskal

sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan

dengan memperhatikan karakteristik Bank

Indonesia.

b.� Ketentuan mengenai tata cara penghitungan

dan pembayaran pajak penghasilan atas surplus

Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada

Pasal 7 ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 100/PMK.03/2011 tanggal 11

Juli 2011.

Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 7 Peraturan

Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tanggal 30

Desember 2010 tentang Penghitungan Penghasilan

Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam tahun berjalan

menyebutkan bahwa karakteristik Bank Indonesia

terkait surplus antara lain berupa selisih kurs,

penyisihan aktiva, dan penyusutan aktiva tetap.

Page 39: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

37 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Current tax for the operative and previous periods

are recognized as the amount of tax payable,

calculated using the prevailing tax rate (tax regulation)

or that which was substantively applicable on the

date of the Balance Sheet.

A correction of tax liabilities is recognized when Tax

Imposition Letter is received, or, if Bank Indonesia

raises an objection or appeal, at the time a decision

is made on the objection or appeal.

33.� Deferred Tax Assets

Deferred tax is calculated using the prevailing tax

rate at the time when the asset was recovered or

the obligation was settled, that is, using the prevailing

tax rate (tax regulation) or the tax rate (tax regulation)

or the tax rate that was substantively applicable on

the date of the Balance Sheet.

All Temporary differences between the asset and

liabilities amounts recorded for the financial

statements on the basis of tax liability shall be

recognized as deferred taxes using the Asset and

Liability Method. This method also provides for the

recognition of deferred tax benefits as compensation

for fiscal losses.

C.� NOTES TO THE BALANCE SHEET, SURPLUS

DEFICIT STATEMENT AND STATEMENT OF

CHANGES IN EQUITY AND CAPITAL RATIO�

1.� Gold

The gold balance as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 were TOZ2,509,873.5400 and

TOZ2,377,046.3100 respectively or the equivalent

of IDR36,757,308 million and IDR38,248,767 million.

In year 2013 Bank Indonesia has purchased gold

(allocated gold) of TOZ132,827.2300 as one of many

diversification strategies in order to maintain the

Pajak kini untuk periode berjalan dan periode

sebelumnya diakui sebesar jumlah pajak terutang,

yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak

(peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah

secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat

surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan

keberatan atau banding, pada saat keputusan atas

keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.

33.� Aktiva Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan

tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva

dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan

tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang

telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat

aktiva dan kewajiban untuk pelaporan keuangan

dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai

pajak tangguhan dengan Metode Aktiva dan

Kewajiban (Asset and Liability Method). Metode ini

juga mengatur untuk mengakui manfaat pajak

tangguhan atas kompensasi rugi fiskal.

C.� PENJELASAN POS-POS NERACA, LAPORAN

SURPLUS DEFISIT, DAN LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS DAN RASIO MODAL�

1.� Emas

Saldo emas per 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 masing-masing sebesar TOZ2,509,873.5400

dan TOZ2,377,046.3100 atau setara dengan

Rp36.757.308 juta dan Rp38.248.767 juta. Pada

tahun 2013 Bank Indonesia membeli emas (allocated

gold) sebesar TOZ132,827.2300 sebagai salah satu

strategi diversifikasi investasi dalam upaya menjaga

Page 40: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 38

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

value of preserved capital. The value of gold was

presented based on the current market price for

gold available on the London market as of December

31, 2013 which was USD1,201.50/TOZ.

2.� Foreign Currencies

The balances of foreign currencies as of December

31, 2013 and December 31, 2012 were equal to

IDR11,802 million and IDR11,842 million respectively.

3.� Holdings of Special Drawing Rights

Special Drawing Rights (SDR) holding represents a

potential claim to International Monetary Fund (IMF)

countries on freely usable currencies (USD, JPY, GBP,

and EUR) owned by other IMF members as SDR

Department members when those countries agree

to do the conversion.

SDR is part of foreign exchange reserves. The SDR

balance is derived from the SDR allocations and its

increase is due to addition of SDR allocation, SDR

purchase and SDR income such as interest on SDR

nilai cadangan devisa (preserve capital). Nilai emas

disajikan berdasarkan harga emas yang tersedia di

pasar London yaitu pada tanggal 31 Desember 2013

sebesar USD1,201.50/TOZ.

2.� Uang Asing

Saldo uang asing per 31 Desember 2013 dan 31

Desember 2012 masing-masing setara dengan

Rp11.802 juta dan Rp11.842 juta.

3.� Hak Tarik Khusus

Hak Tarik Khusus merupakan rekening yang

menampung Special Drawing Rights (SDR). SDR

merupakan potensi klaim Indonesia sebagai anggota

IMF atas freely usable currencies (USD, JPY, GBP,

EUR) milik negara anggota IMF lain sesama anggota

SDR Department, apabila negara anggota tersebut

setuju untuk melakukan konversi.

Hak Tarik Khusus diperhitungkan sebagai cadangan

devisa. Saldo Hak Tarik Khusus berasal dari alokasi

SDR dan bertambah jika terdapat penambahan

alokasi SDR, pembelian SDR, serta penerimaan dalam

Foreign Currencies in vault:

USD

JPY

GBP

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

ValasCurrency

Rp jutaIDR Million

ValasCurrency

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uang Asing dalam persediaan:

USD� 966,181.00� 11.777� 1,220,568.23� 11.803

JPY� 190,145.00� 22� 190,510.00� 21

GBP� 126.00� 3� 1,137.01� 18

Jumlah� � 11.802� � 11.842

Uraian Description

Page 41: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

39 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

holdings, remuneration, and refund of charges.The

balance decreases due to various payments in SDR

such as commitment fee, service charges, periodic

charges, SDR allocation charges, and assessment

fee. SDR allocation is explained in Note C.27.

The balance of SDR as of December 31, 2013 was

SDR1,761,224,431.00 or the equivalent of

IDR33,060,049 million and as of December 31, 2012

was SDR1,761,340,445.00 or the equivalent of

IDR26,254,734 million.

4.� Demand Deposits

Demand deposits in foreign currencies in central

banks and overseas correspondent banks as of

December 31, 2013 and December 31, 2012

amounted to IDR135,179,177 million and

IDR55,434,566 million respectively, with the details

as follows:

SDR seperti interest on SDR holdings, remuneration,

dan refund of charges. Saldo Hak Tarik Khusus

berkurang jika terdapat pembayaran dalam SDR

seperti commitment fee, service charges, periodic

charges, charges alokasi SDR, dan assessment fee.

Alokasi SDR dijelaskan dalam Catatan C.27.

Saldo Hak Tarik Khusus per 31 Desember 2013

sebesar SDR1,761,224,431.00 atau setara dengan

Rp33.060.049 juta dan per 31 Desember 2012

sebesar SDR1,761,340,445.00 atau setara dengan

Rp26.254.734 juta.

4.� Giro

Jumlah giro valas Bank Indonesia yang disimpan

pada bank sentral dan bank komersial di luar negeri

per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

masing-masing setara dengan Rp135.179.177 juta

dan Rp55.434.566 juta dengan rincian sebagai

berikut:

-� Hak Tarik Khusus� 33.060.649� 26.255.207

-� Penerimaan YMH Diterima� 5.998� 3.153

-� Biaya YMH Dibayar� (6.598)� (3.626)

Saldo Hak Tarik Khusus� 33.060.049� 26.254.734

-� Special Drawing Rights

-� Accrued Income

-� Payments Due

Special Drawing Rights Balance

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 42: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 40

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Di antara saldo giro pada Bank Sentral, terdapat

giro yang oleh Federal Reserve Bank, New York, dan

Bank of Japan, Tokyo, ditempatkan pada reverse

repo dan/atau overnight masing-masing sebesar

USD9,487,900,000.00 atau setara dengan

Rp115.648.013 juta, dan sebesar

JPY63,151,695,091.00 atau setara dengan

Rp7.336.257 juta. Pendapatan atas reverse repo

dan/atau overnight tersebut diakui pada saat jatuh

tempo.

5.� Deposito

Saldo deposito dalam valas per 31 Desember 2013

dan 31 Desember 2012 masing-masing setara

dengan Rp31.271.039 juta dan Rp98.062.115 juta

dengan rincian sebagai berikut:

The demand deposits in central banks including

placements in reverse repo and/or overnight, among

them in the Federal Reserve Bank, New York and

Bank of Japan, Tokyo, amounted to

USD9,487,900,000.00 or the equivalent of

IDR115,648,013 million and JPY63,151,695,091.00

or the equivalent of IDR7,336,257 million. Income

from reverse repo and/or overnight was recognized

on the due date.

5.� Time Deposits

The balances of time deposits in foreign currencies

as of December 31, 2013 and December 31, 2012

were IDR31,271,039 million and IDR98,062,115

million respectively, with the details as follows:

USD� 9,488,919,179.60� 85,586,778.02� 9,574,505,957.62� 116.703.653� 35.772.771

JPY� 63,152,087,923.00� 11,266,762,668.00� 74,418,850,591.00� 8.645.149� 6.043.526

EUR� 74,897,748.37� 44,554,286.04� 119,452,034.41� 2.009.355� 3.829.812

GBP� 53,855,923.09� 28,581,832.95� 82,437,756.04� 1.656.721� 1.453.033

AUD� 182,942,669.22� 78,587,739.45� 261,530,408.67� 2.844.316� 3.762.070

CNY� 11,854,029.67� 0.00� 11,854,029.67� 23.699� 2.792.255

Valas Lainnya� � � � 3.296.284� 1.781.099� � � � � �

135.179.177� 55.434.566

USD

JPY

EUR

GBP

AUD

CNY

Other Currencies

Valas Currency

Bank SentralCentral Banks

Bank KomersialCommercial Banks

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2013 December 31, 2013

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

JumlahTotal

Page 43: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

41 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Included in Time Deposits were special time deposits

with the IMF that consisted of:

a.� Special time deposit with the IMF for Poverty

Reduction and Growth Facility (PRGF) amounted

to SDR25,000,000.00 or the equivalent of

IDR469,277 million as of December 31, 2013

and the equivalent of IDR372,653 million as of

December 31, 2012.

Di antara saldo tersebut, terdapat deposito khusus

pada IMF yang terdiri dari:

a.� Deposito khusus pada IMF merupakan Poverty

Reduction and Growth Facility (PRGF) pada IMF

sebesar SDR25,000,000.00 atau setara dengan

Rp469.277 juta pada tanggal 31 Desember 2013

dan setara dengan Rp372.653 juta pada tanggal

31 Desember 2012.

USD� 1,125,000,000.00� 13.712.625� 4,757,000,000.00� 46.000.190

AUD� 497,250,000.00� 5.407.922� 4,168,300,000.00� 41.788.833

NZD� 1,071,800,000.00� 10.740.733� 938,520,000.00� 7.443.271

GBP� 20,000,000.00� 401.932� 146,000,000.00� 2.274.513

EUR� 25,000,000.00� 420.536� 0.00� 0� � �

30.683.748� � 97.506.807

Deposito Khusus:� � � � �

IMF PRGF (SDR)� 25,000,000.00� 469.277� 25,000,000.00� 372.653

IMF Trust for Special

PRGF (SDR)� 4,850,030.00� 91.040� 4,850,030.00� 72.295� � �

560.317� � 444.948

Sub Total Deposito� � 31.244.065� � 97.951.755

Bunga Deposito yang

Masih Harus Diterima� � 26.974� � 110.360

Total Deposito� � 31.271.039� � 98.062.115

USD

AUD

NZD

GBP

EUR

Special Time Deposits:

IMF PRGF (SDR)

IMF Trust for Special

PRGF (SDR)

Sub Total Time Deposits

Accrued Interest

Total Time Deposits

31 Desember 2013 December 31, 2013

ValasCurrency

Rp jutaIDR Million

ValasCurrency

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 44: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 42

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

b.� The other special time deposits with the IMF

were Trust for Special PRGF Operations for the

Heavily Indebted Poor Countries (HIPC) and PRGF

Subsidy Operations (≈the Trust∆) amounted to

SDR4,850,030.00 or the equivalent of IDR91,040

million as of December 31, 2013 and the

equivalent of IDR72,295 million as of December

31, 2012.

The tenor and average interest rate range of the

time deposits were as follows:

b.� Deposito khusus lainnya pada IMF merupakan

Trust for Special PRGF Operations for the Heavily

Indebted Poor Countries (HIPC) and PRGF Subsidy

Operations (≈The Trust∆) sebesar

SDR4,850,030.00 atau setara dengan Rp91.040

juta pada tanggal 31 Desember 2013 dan setara

dengan Rp72.295 juta pada tanggal 31 Desember

2012.

Jangka waktu dan kisaran tingkat suku bunga rata-

rata deposito tersebut adalah sebagai berikut:

a.� Deposito pada bank koresponden� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 21.160.012� 51.565.400�

- 1 - 3 bulan� 9.523.736� 37.054.883�

- Lebih dari 3 bulan� 0� 8.886.524

b.� Deposito khusus� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 0� 0�

- 1 - 3 bulan� 0� 0�

- Lebih dari 3 bulan� 560.317� 444.948� �

31.244.065� 97.951.755

a.� Time deposits in correspondent banks�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

b.� Special Time Deposits�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

Uraian Description

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Page 45: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

43 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

6.� Surat Berharga

Saldo SSB dalam valas per 31 Desember 2013 dan

31 Desember 2012 masing-masing setara dengan

Rp972.742.507 juta dan Rp874.344.507 juta dengan

rincian sebagai berikut:

6.� Marketable Securities

The balance of marketable securities in foreign

currencies as of December 31, 2013 and December

31, 2012 were the equivalent of IDR972,742,507

million and IDR874,344,507 million respectively, with

the details as follows:

Kisaran tingkat suku bunga setahun� � �

a.� USD� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 0,06% - 0,14%� 0.20%�

- 1 - 3 bulan� 0.12%� 0.28%�

- Lebih dari 3 bulan� - � -

b.� AUD� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 2.43%� 2.90%�

- 1 - 3 bulan� 2,48% - 2,57%� 2.95%�

- Lebih dari 3 bulan� -� 3.06%

c.� NZD� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 2,30% - 2,65%� 2.51%�

- 1 - 3 bulan� 2,53% - 2,65%� 2.60%�

- Lebih dari 3 bulan� -� 2.54%

d.� EUR� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 0.09%� -�

- 1 - 3 bulan� -� -�

- Lebih dari 3 bulan� -� -

e.� GBP� � � �

- Kurang dari 1 bulan� 0.37%� 0.33%�

- 1 - 3 bulan� -� 0.34%�

- Lebih dari 3 bulan� -� -

f.� SDR� � � �

- Kurang dari 1 bulan� -� -�

- 1 - 3 bulan� -� -�

- Lebih dari 3 bulan� 0.13%� 0.10%

Interest Rate Range

a.� USD�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

b.� AUD�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

c.� NZD�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

d.� EUR�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

e.� GBP�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

f.� SDR�

- Less than 1 month�

- 1 - 3 months�

- More than 3 months

Uraian Description

31 Desember 2013 December 31, 2013

Bunga SetahunInterest p.a

Bunga SetahunInterest p.a

31 Desember 2012 December 31, 2012

Page 46: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 44

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

SSB ini merupakan penempatan dalam denominasi

valas antara lain USD, GBP, CAD, EUR, AUD, NZD,

dan JPY.

SSB Dimiliki Hingga Jatuh Tempo per 31 Desember

2013 sebesar Rp107.662.327 juta terdiri dari: 1)

sebesar Rp59.484.798 juta akan jatuh tempo dalam

periode kurang dari satu tahun; 2) sebesar

Rp44.831.902 juta akan jatuh tempo dalam periode

antara 1-5 tahun; dan 3) sebesar Rp3.345.627 juta

akan jatuh tempo dalam periode antara 5-10 tahun.

Dalam SSB Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dan Tersedia

Marketable securities are placements denominated

in foreign currencies, predominantly in USD, GBP,

CAD, EUR, AUD, NZD, and JPY.

Held to Maturity Securities outstanding as of

December 31, 2013 of IDR107,662,327 million and

consists of: 1) IDR59,484,798 million due within less

than a year; 2) IDR44,831,902 million due within 1

to 5 years; and 3) IDR3,345,627 million due within

5 to 10 years. Included in Held to Maturity and

Available for Sale securities there was Third Party

Securities Lending (TPSL) allocation amounted to

Dimiliki Hingga Jatuh

Tempo� 107.662.327� � 107.662.327� 101.980.184� � 101.980.184

Tersedia Untuk Dijual:� � � � � � �

a.� Portofolio BI� 721.916.859� 3.790.419� 725.707.278� 652.808.394� 22.694.911� 675.503.305

b.� External Portfolio �

Manager:� � � � � � � �

- Counterparty� 121.269.754� (5.112.328)� 116.157.426� 75.952.491� 2.413.830� 78.366.321�

- Asian Bond Fund� 5.485.050� 1.098.156� 6.583.206� 4.351.501� 1.107.521� 5.459.022

c.� Automatic Investment� 11.579.009� (251)� 11.578.758� 8.219.052� (44)� 8.219.008

Trading� 0� � 0� 0� � 0

Bunga yang Masih

Harus Diterima� � � 5.053.512� � � 4.816.667� �

967.912.999� � 972.742.507� 843.311.622� � 874.344.507

Held to Maturity

Available for Sale:

a.� BI Portfolio

b.� External Portfolio �

Manager:

- Counterparty

- Asian Bond Fund

c.� Automatic Investment

Trading

Accrued Interest

Harga Perolehan (setelah

amortisasi premi/diskonto)

Acquisition cost (after premium/

discount amortization)

Hasil Revaluasi

Revaluation

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Harga Pasar dan Bunga Yang Masih

Harus Diterima

Fair valueand Accrued

Interest

Rp jutaIDR Million

Harga Perolehan (setelah

amortisasi premi/diskonto)

Acquisition cost (after premium/

discount amortization)

Hasil Revaluasi

Revaluation

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Harga Pasar dan Bunga Yang Masih

Harus Diterima

Fair valueand Accrued

Interest

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2013 December 31, 2013

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 47: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

45 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Untuk Dijual tersebut termasuk alokasi penempatan

pada Third Party Securities Lending (TPSL) sebesar

Rp134.271.086 juta. Dari jumlah alokasi tersebut

yang telah dipinjamkan adalah sebesar

Rp119.022.496 juta dan Bank Indonesia menerima

agunan (collateral) dalam bentuk tunai sebesar

Rp66.840.981 juta sebagaimana dijelaskan pada

Catatan C.13 dan C.28, serta dalam bentuk SSB

(non tunai) sebesar Rp59.860.901 juta yang

ditatausahakan secara extra comptable.

TPSL dilakukan dengan cara meminjamkan sementara

SSB milik Bank Indonesia kepada peminjam (borrower)

melalui lembaga perantara (securities lending agent).

TPSL dimaksudkan untuk memperluas pemanfaatan

peluang pasar dalam rangka optimalisasi pengelolaan

cadangan devisa. Atas transaksi TPSL, Bank Indonesia

menerima agunan (collateral) dalam bentuk tunai

(cash collateral) dan non tunai (non cash collateral).

Cash collateral yang diterima melalui securities

lending agent direinvestasikan. Untuk transaksi TPSL

tersebut, Bank Indonesia mendapatkan penjaminan

ganda (double indemnification) dari securities lending

agent baik dari sisi peminjaman SSB (lending side)

maupun dari sisi reinvestasi. Dalam hal ini, apabila

borrower mengalami default, maka kerugian akan

ditanggung oleh securities lending agent.

SSB Tersedia untuk Dijual (Portofolio Bank Indonesia

dan Automatic Investment) per 31 Desember 2013

sebesar Rp737.286.036 juta terdiri dari: 1) sebesar

Rp240.528.952 juta akan jatuh tempo dalam periode

kurang dari satu tahun; 2) sebesar Rp352.657.309

juta akan jatuh tempo dalam periode antara 1-5

tahun; dan 3) sebesar Rp144.099.775 juta akan

jatuh tempo dalam periode 5-10 tahun.

IDR134,271,086 million. From the portion

IDR119,022,496 million of the TPSL deals, Bank

Indonesia received cash collateral of cash amounted

to IDR66,840,981 million as explained in Notes C.13

and C.28, while non-cash securities collateral

amounted to IDR59,860,901 million was

administered on an extra-comptable basis.

TPSL deals were carried by lending on a temporary

basis securities held by Bank Indonesia to borrowers

through securities lending agents. These deals were

conducted so as to expand market opportunities in

the context of optimizing foreign exchange reserves

management. In respect of TPSL transactions, Bank

Indonesia received cash collateral and non-cash

collateral.

The cash collateral received through securities lending

agent was reinvested so that Bank Indonesia gained

additional revenues. In respect to such TPSL

transactions, Bank Indonesia received double

indemnification from securities lending agents both

from lending side and reinvestment. In this respect,

should a borrower default, the loss resulted would

be borne by the securities lending agent.

The balances of the Available for Sale Securities in

Bank Indonesia»s portfolio and Automatic Investment

as of December 31, 2013 was amounted to

IDR737,286,036 million, consisting of: 1)

IDR240,528,952 million due within less than a year;

2) IDR352,657,309 million due within 1 to 5 years;

and 3) IDR144,099,775 million due within 5 to 10

years.

Page 48: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 46

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

7.� Surat Berharga Negara Republik Indonesia

Bank Indonesia memiliki SBN Republik Indonesia

yang terdiri dari SUN dan SBSN. SUN terdiri dari SPN

dan ON. SUN dan SBSN dapat diperjualbelikan dan

dikelompokkan sebagai SSB Tersedia untuk Dijual.

Saldo SBN per 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 masing-masing adalah sebesar Rp117.066.701

juta dan Rp108.430.258 juta dengan rincian sebagai

berikut:

7.� Government Bonds

Bank Indonesia holds SBN which consist of SUN and

SBSN. SUN consist of SPN and ON. SUN and SBSN

can be traded and classified as Available for Sale

Securities.

The balances for SBN as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 were IDR117,066,701 million

and IDR108,430,258 million respectively, with the

details as follows:

a.� Surat Utang Negara� � � � � � � �

1)� Obligasi Negara� � � � � � � � �

-� Tersedia untuk dijual� 118.949.588� (10.756.651)� 108.192.937� 86.881.335� 13.900.785� 100.782.120� �

-� Bunga yang Masih � � �

Harus Diterima� � � 2.510.667� � � 2.135.399� � � �

118.949.588� � 110.703.604� 86.881.335� � 102.917.519� �

2)� Surat Perbendaharaan � �

Negara� � � � � � � � �

-� Tersedia untuk dijual� 5.084.599� 116.994� 5.201.593� 5.319.244� 135.561� 5.454.805� �

-� Bunga yang Masih � � �

Harus Diterima� � � 0� � � 0� � � �

5.084.599� � 5.201.593� 5.319.244� � 5.454.805

a.� Government Securities�

1)� Government Bonds� �

-� Available for Sale� � � �

-� Accrued Interest� � � � �

2)� Treasury Bills� � � �

-� Available for Sale� � � �

-� Accrued Interest

Harga Perolehan

Acquisition cost

Hasil Revaluasi

Revaluation

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Harga Pasar dan Bunga Yang Masih

Harus Diterima

Fair valueand Accrued

Interest

Rp jutaIDR Million

Harga Perolehan

Acquisition cost

Hasil Revaluasi

Revaluation

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Harga Pasar dan Bunga Yang Masih

Harus Diterima

Fair valueand Accrued

Interest

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2013 December 31, 2012

31 Desember 2012 December 31, 2011

Uraian Description

Page 49: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

47 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

SUN dan SBSN diperoleh Bank Indonesia dalam

rangka building stock, untuk digunakan sebagai

instrumen moneter yang diharapkan akan dapat

menggantikan SBI sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara. SUN jenis ON diperoleh melalui pembelian

di pasar sekunder sejak bulan April 2005, sementara

SUN jenis SPN diperoleh Bank Indonesia di pasar

perdana sejak bulan Mei 2008, dan SBSN jangka

pendek atau SPNS diperoleh di pasar perdana sejak

bulan Agustus 2011. Dari total SUN dan SBSN sebesar

Rp117.066.701 juta, telah digunakan untuk

instrumen Surat Berharga yang Dijual dengan Janji

Dibeli Kembali sebesar Rp68.785.840 juta atau

58,76% √ lihat Catatan C.24.

SUN and SBSN were acquired by Bank Indonesia for

building stock purpose and was intended to

substitute SBI as monetary instruments and as

required by State Treasury Act Number 1 of 2004.

ON were acquired from the secondary market since

April 2005 while SPN were acquired from primary

market since May 2008. Short-term SBSN or SPNS

were from primary market since August 2011. From

the total of SUN and SBSN of IDR117,066,701

million, the amount of IDR68,785,840 million or

58.76% was used for Securities Sold under

Repurchase Agreements √ see Note C.24.

b.� Surat Berharga Syariah �

Negara� � � � � � � �

Surat Perbendaharaan �

Negara Syariah (SPNS)� � � � � � � �

-� Tersedia untuk dijual� 1.132.353� 29.151� 1.161.504� 57.161� 773� 57.934�

-� Bunga yang Masih Harus � �

Diterima� � � 0� � � 0� � � �

1.132.353� � 1.161.504� 57.161� � 57.934� � � � �

125.166.540� � 117.066.701� 92.257.740� � 108.430.258

b.� Government Sharia� �

Securities�

Sharia Treasury Bills� �

(SPNS)�

-� Available for Sale� �

-� Accrued Interest

Harga Perolehan

Acquisition cost

Hasil Revaluasi

Revaluation

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Harga Pasar dan Bunga Yang Masih

Harus Diterima

Fair valueand Accrued

Interest

Rp jutaIDR Million

Harga Perolehan

Acquisition cost

Hasil Revaluasi

Revaluation

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Harga Pasar dan Bunga Yang Masih

Harus Diterima

Fair valueand Accrued

Interest

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2013 December 31, 2013

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 50: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 48

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Surat berharga jenis ON sebesar Rp108.192.937 juta

terdiri dari: (1) sebesar Rp1.960.447 juta akan jatuh

tempo dalam periode kurang dari satu tahun; (2)

sebesar Rp8.187.817 juta akan jatuh tempo dalam

periode antara 1-5 tahun; (3) sebesar Rp23.903.829

juta akan jatuh tempo dalam periode 5-10 tahun;

dan (4) sebesar Rp74.140.844 juta akan jatuh tempo

di atas 10 tahun. SUN Tersedia untuk Dijual jenis

SPN sebesar Rp5.201.593 juta akan jatuh tempo

dalam periode kurang dari satu tahun. Sedangkan

SBSN jangka pendek atau SPN Syariah per 31

Desember 2013 sebesar Rp1.161.504 juta akan jatuh

tempo dalam periode kurang dari satu tahun.

8.� Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual

Kembali

Saldo Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual

Kembali per 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 masing-masing adalah Rp219.172 juta dan

nihil.

9.� Tagihan kepada Pemerintah

Tagihan kepada Pemerintah per 31 Desember 2013

dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah

Rp237.779.774 juta dan Rp243.056.782 juta dengan

rincian sebagai berikut:

Marketable Securities of ON amounted to

IDR108,192,937 million consist of: (1) IDR1,960,447

million due within less than a year; (2) IDR8,187,817

million due within 1 to 5 years; (3) IDR23,903,829

million due within 5 to 10 years; and (4)

IDR74,140,844 million due within more than 10

years. Available for Sale Securities classified as SPN

were amounted to IDR5,201,593 million due within

less than a year while short-term SBSN or Sharia

SPN as of December 31, 2013 were amounted to

IDR1,161,504 million due within less than a year.

8.� Securities Purchased Under Resale Agreements

The balances of Securities Purchased under Resale

Agreements as of December 31, 2013 and December

31, 2012 were IDR219,172 million and zero,

respectively.

9.� Claims on Government

Claims on Government as of December 31, 2013

and December 31, 2012 were amounted to

IDR237,779,774 million and IDR243,056,782 million

respectively, with the details as follows:

-� Surat Utang Pemerintah� 109.139.941� 113.753.686

-� Obligasi Negara Seri SRBI-01/MK/2003� 125.729.598� 126.390.779

-� Tagihan Lainnya Kepada Pemerintah �

dalam Rupiah� 2.910.235� 2.912.317� �

237.779.774� 243.056.782

-� Government Bonds

-� Treasury Bonds (ON) SRBI-01/MK/2003

-� Other Claims on Government in Rupiah

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 51: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

49 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

a.� Surat Utang Pemerintah (SUP)

Nilai SUP per 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 adalah sebagai berikut:

1)� SUP Nomor SU-002/MK/1998 (SU-002)

SU-002 diterbitkan tanggal 23 Oktober 1998

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun

1998 tentang Pinjaman Dalam Negeri dalam Bentuk

Surat Utang jo. Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 1998 tentang Penambahan Penyertaan Modal

Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Ekspor Impor

Indonesia.

Nilai nominal SU-002 adalah sebesar Rp20.000.000

juta yang tidak dapat dipindahtangankan dan

diperjualbelikan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008

tanggal 10 November 2008 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2009, Menteri Keuangan telah menerbitkan

addendum kelima SU-002 yang mengubah suku

bunga dari 1% menjadi 0,1% per tahun dan berlaku

efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

a.� Government Bonds (SUP)

The values of SUP as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 were as follows:

1)� SUP Number SU-002/MK/1998 (SU-002)

SU-002 was issued on October 23, 1998 based on

Presidential Decree Number 55 of 1998 concerning

Domestic Loans in terms of Debt Securities in

conjunction with Government Regulation Number

60 of 1998 concerning Addition of the Republic of

Indonesia»s equity Participation in PT Bank Ekspor

Impor Indonesia (PT BEII).

The nominal value of SU-002 is IDR20,000,000

million, non-tradable and non- transferable.

Based on Act Number 41 of 2008 dated as of

November 10, 2008 concerning Government Income

and Expenditure Budget for the year 2009, the

Minister of Finance has issued the fifth addendum

of SU-002 which amends the annual interest rate

from 1% to 0.1% and effective as of January 1,

2009.

Nilai nominal: � � �

-� SUP Nomor: SU-002/MK/1998� 17.301.017� 18.077.491

-� SUP Nomor: SU-004/MK/1999� 46.959.390� 48.921.477

-� SUP Nomor: SU-007/MK/2006� 44.879.534� 46.754.718

Jumlah� 109.139.941� 113.753.686

Nominal value:

-� SUP Number: SU-002/MK/1998

-� SUP Number: SU-004/MK/1999

-� SUP Number: SU-007/MK/2006

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 52: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 50

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran

SU-002 dengan total sebesar Rp2.698.983 juta sejak

tanggal 1 April 2010 s.d. 1 Oktober 2013, yang di

antaranya merupakan pembayaran angsuran SU-

002 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp776.474

juta. Baki debet SU-002 per 31 Desember 2013

sebesar Rp17.301.017 juta.

2)� SUP Nomor SU-004/MK/1999 (SU-004)

SU-004 diterbitkan tanggal 28 Mei 1999 berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1998 tentang

Pinjaman Dalam Negeri dalam Bentuk Surat Utang

jo. Persetujuan Bersama Pemerintah dan Bank

Indonesia tanggal 6 Februari 1999.

Nilai nominal SU-004 adalah sebesar Rp53.779.500

juta yang tidak dapat dipindahtangankan dan

diperjualbelikan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008

tanggal 10 November 2008 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2009, Menteri Keuangan telah menerbitkan

addendum kelima SU-004 yang mengubah suku

bunga dari 3% menjadi 0,1% per tahun dan berlaku

efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran

SU-004 dengan total sebesar Rp6.820.110 juta sejak

tanggal 1 Juni 2010 s.d. 29 November 2013, yang

di antaranya merupakan pembayaran angsuran SU-

004 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.962.087

juta. Baki debet SU-004 per 31 Desember 2013

adalah sebesar Rp46.959.390 juta.

3)� SUP Nomor SU-007/MK/2006 (SU-007)

SU-007 diterbitkan tanggal 24 November 2006

berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002

The Government has paid the installments of SU-

002 with the total amount of IDR2,698,983 million

from April 1, 2010 to October 1, 2013, which was

the installment for the year 2013 amounted to

IDR776,474 million. The outstanding balance of SU-

002 as of December 31, 2013 was IDR17,301,017

million.

2)� SUP Number SU-004/MK/1999 (SU-004)

SU-004 was issued on May 28, 1999 based on

Presidential Decree Number 55 of 1998 concerning

Domestic Loans in the Form of Debt Securities in

conjunction with the Agreement between the

Government and Bank Indonesia dated February 6,

1999.

The nominal value of SU-004 was IDR53,779,500

million, non-transferable and non-tradable.

Based on Act Number 41 of 2008 dated as of

November 10, 2008 concerning the Government

Income and Expenditure Budget for the year 2009,

the Minister of Finance issued the fifth addendum

of SU-004 which amends the annual interest rate

from 3% to 0.1% and has been effective as of

January 1, 2009.

The Government has paid the installments of SU-

004 with the total amount of IDR6,820,110 million

from June 1, 2010 to November 29, 2013 which

was the installment for the year 2013 amounted to

IDR1,962,087 million. The outstanding balance of

SU-004 as of December 31, 2013 was IDR46,959,390

million.

3)� SUP Number SU-007/MK/2006 (SU-007)

SU-007 was issued on November 24, 2006 based

on The Government of Republic of Indonesia Act

Page 53: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

51 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

tentang Surat Utang Negara dan Kesepakatan

Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank

Indonesia tentang Restrukturisasi Surat Utang

Nomor SU-002/MK/1998 dan SU-004/MK/1999

tanggal 18 April 2006. Nilai nominal SU-007 adalah

sebesar Rp54.862.150 juta dan tidak dapat

diperdagangkan.

SU-007 diterbitkan untuk mendudukkan tunggakan

bunga dan hasil indeksasi SU-002 dan SU-004 s.d.

tanggal 31 Desember 2005 dengan rincian sebagai

berikut:

(1)� Tunggakan bunga SU-002 sebesar Rp4.637.583

juta.

(2)� Tunggakan bunga SU-004 sebesar Rp12.291.887

juta.

(3)� Hasil indeksasi SU-002 sebesar Rp11.231.072

juta.

(4)� Hasil indeksasi SU-004 sebesar Rp26.701.608

juta.

Adapun persyaratan Surat Utang ini adalah sebagai

berikut:

(1)� SU-007 mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari

2006 dan jatuh tempo pada tanggal 1 Agustus

2025.

(2)� Bunga SU-007 sebesar 0,1% per tahun yang

dihitung dari sisa pokok dan dibayar secara tunai

oleh Pemerintah kepada Bank Indonesia setiap

enam bulan sekali, yaitu pada tanggal 1 Februari

dan 1 Agustus. Pembayaran bunga pertama kali

dilakukan pada tanggal 1 Desember 2006 untuk

pembayaran bunga yang jatuh tempo tanggal

1 Februari 2006 dan tanggal 1 Agustus 2006.

(3)� Pokok SU-007 diangsur sebanyak 38 kali.

Angsuran pertama jatuh tempo dan dibayar

tanggal 1 Februari 2007 dan angsuran berikutnya

jatuh tempo dan dibayar setiap tanggal 1

Agustus dan 1 Februari setiap tahunnya sehingga

Number 24 of 2002 concerning Government Bonds

and Agreement between the Minister of Finance

and the Governor of Bank Indonesia concerning the

Restructuring of Government Bonds Number SU-

002/MK/1998 and SU-004/MK/1999 dated as of

April 18, 2006. The nominal value of SU-007 is

IDR54,862,150 million and it is non-tradable.

SU-007 was issued to substitute interest and

indexation arrears on SU-002 and SU-004

up to December 31, 2005 with the details as

follows:

(1)� SU-002 interest arrears amounted to

IDR4,637,583 million.

(2)� SU-004 interest arrears amounted to

IDR12,291,887 million.

(3)� SU-002 indexation arrears amounted to

IDR11,231,072 million.

(4)� SU-004 indexation arrears amounted to

IDR26,701,608 million.

The terms and conditions of SU-007 were as

follows:

(1)� SU-007 became effective on January 1, 2006

and due on August 1, 2025.

(2)� The SU-007 annual interest rate is 0.1%

calculated based on the remaining principal

balances and paid in cash by the Government

to Bank Indonesia in every 6 months, which is

at February 1 and August 1. The first payment

of the interest was in December 1, 2006 for

due dates of February 1, 2006 and August 1,

2006.

(3)� Principal repayment of SU-007 is divided into

38 installments. The first installment was due

and paid on February 1, 2007 and the next

installments will due and get paid on every

August 1 and February 1 each year until the

Page 54: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 52

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

final installment of August 1, 2025. Principal

repayment may be settled in the form of cash

or in Marketable Treasury Bonds.

The Government has paid the installments of SU-

007 with the total amount of IDR9,982,616 million

from February 1, 2007 to August 1, 2013 and some

of them were the installment of SU-007 for the year

2013 amounted to IDR1,875,185 million. The

outstanding balance on SU-007 as of December 31,

2013 was IDR44,879,534 million.

b.� Treasury Bond (ON) Number SRBI-01/MK/2003

(SRBI-01)

SRBI-01 was issued to substitute SUP Number SU-

001/MK/1998 and Number SU-003/MK/1999 in

relation to the implementation of the Agreement

between the Government and Bank Indonesia

concerning the Settlement of Bank Indonesia Liquidity

Assistance (BLBI) and the Financial Relationship

between the Government and Bank Indonesia dated

August 1, 2003. The nominal value of SRBI-01 is

IDR144,536,094 million.

On July 31, 2012 an Agreement on the revision of

2003 Joint Agreement had been signed between

the Governor of Bank Indonesia, the Minister of

Finance and the Coordinating Minister for Economy

regarding Restructuring ON Number SRBI-

01/MK/2003 from the bullet payment with due date

on the year 2033 with self-liquidating system, so

the payment will be in amortized method with due

date on the year 2043. The terms and conditions of

ON SRBI-01 were as follows:

1)� SRBI-01 became effective on August 1, 2003

and the due date is August 1, 2043.

angsuran terakhir jatuh tempo dan dibayar

tanggal 1 Agustus 2025. Pembayaran angsuran

pokok dilakukan secara tunai atau dibayar

dengan Surat Utang Negara yang dapat

diperdagangkan.

Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran

SU-007 dengan total sebesar Rp9.982.616 juta sejak

1 Februari 2007 s.d. 1 Agustus 2013, yang di

antaranya merupakan pembayaran angsuran SU-

007 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.875.185

juta. Baki debet SU-007 per 31 Desember 2013

adalah sebesar Rp44.879.534 juta.

b.� Obligasi Negara Seri SRBI-01/MK/2003 �

(SRBI-01)

SRBI-01 diterbitkan sebagai pengganti SUP Nomor

SU-001/MK/1998 dan Nomor SU-003/MK/1999

dalam rangka pelaksanaan Kesepakatan Bersama

antara Pemerintah dan Bank Indonesia mengenai

Penyelesaian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

serta Hubungan Keuangan Pemerintah dan Bank

Indonesia tanggal 1 Agustus 2003 (SKB Tahun 2003).

Nilai nominal SRBI-01 adalah sebesar Rp144.536.094

juta.

Pada tanggal 31 Juli 2012 telah ditandatangani revisi

SKB Tahun 2003 oleh Gubernur Bank Indonesia,

Menteri Keuangan, dan Menteri Koordinator

Perekonomian yang antara lain memuat restrukturisasi

Obligasi Negara Nomor Seri SRBI-01/MK/2003 dari

semula pembayaran sekaligus (bullet payment) pada

saat jatuh tempo tahun 2033 dengan sistem self-

liquidating, menjadi pembayaran dengan metode

cicilan (amortized) s.d. jatuh tempo tahun 2043

sehingga persyaratan SRBI-01 menjadi sebagai berikut:

1)� SRBI-01 mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus

2003, dan jatuh tempo pada tanggal 1 Agustus

2043.

Page 55: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

53 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

2)� SRBI-01 dikenakan bunga tahunan sebesar 0,1%

dari sisa pokok, yang dibayar oleh Pemerintah

setiap enam bulan sekali, yaitu pada bulan

Februari dan Agustus.

3)� Pokok SRBI-01 dibayar setiap tanggal 1 Februari

dan 1 Agustus setiap tahunnya sehingga

angsuran terakhir jatuh tempo dan dibayar

tanggal 1 Agustus 2043. Pembayaran angsuran

pokok dilakukan secara tunai atau dari surplus

Bank Indonesia yang menjadi bagian Pemerintah.

Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran

SRBI-01 dengan total sebesar Rp18.806.496 juta

sampai dengan Agustus 2013. Pembayaran angsuran

SRBI-01/MK/2003 pada tahun 2013 adalah sebesar

Rp661.181 juta. Baki debet SRBI-01 per 31 Desember

2013 adalah sebesar Rp125.729.598 juta.

c.� Tagihan Lainnya kepada Pemerintah dalam � � �

rupiah

Kecuali Tagihan Bunga kepada Pemerintah, Tagihan

Lainnya kepada Pemerintah dalam rupiah merupakan

tagihan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-

Undang Bank Indonesia. Tagihan Lainnya kepada

Pemerintah dalam rupiah terutama terdiri dari:

2)� Annual interest rate on SRBI-01 is 0.1% of the

remaining principle balance and will be paid by

the Government every 6 months in February

and August.

3)� Principal repayment of SRBI-01 is paid on every

February 1 and August 1 each year until the

final installment of August 1, 2043. Principal

repayment may be settled in cash or from Bank

Indonesia»s surplus that is accruing to the

Government.

The Government has paid the installments of SRBI-

01 with the total amount of IDR18,806,496 million

up to August 2013. The installment of SRBI-

01/MK/2003 on 2013 was amounted to IDR661,181

million. The outstanding balance of SRBI-01 as of

December 31, 2013 is IDR125,729,598 million.

c.� Other Claims on Government in Rupiah

Other than claims due to loan interest, other claims

on Government in Rupiah were claims effective

before the enactment of the Bank Indonesia Act,

with the details as follows:

1)� Tagihan karena keanggotaan Pemerintah�

dalam Lembaga Internasional� 2.826.956� 2.826.956

2)� Tagihan bunga kepada Pemerintah� 83.279� 85.170

3) � Tagihan lainnya� 0� 191�

Jumlah� 2.910.235� 2.912.317

1)� Claims due to Government membership �

of International Institutions

2)� Claims due to loan interest

3)� Other Claims �

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 56: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 54

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

1)� Tagihan karena keanggotaan Pemerintah dalam

Lembaga Internasional (Dana Talangan) sebesar

Rp2.826.956 juta, terdiri dari tagihan kepada

Pemerintah karena keanggotaan pada IMF

sebesar Rp2.764.862 juta, keanggotaan pada

International Bank for Reconstruction and

Development (IBRD) sebesar Rp57.434 juta dan

keanggotaan lainnya sebesar Rp4.660 juta.

Tagihan tersebut berasal dari pembayaran secara

tunai yang dilakukan Bank Indonesia atas nama

Pemerintah sehubungan dengan penyertaan

Pemerintah pada lembaga keuangan internasional

sejak tahun 1972 s.d.1999. Dalam rangka

penyelesaian tagihan tersebut, Kementerian

Keuangan dan Bank Indonesia telah melakukan

verifikasi atas tagihan dana talangan tersebut.

Dari nilai tagihan sebesar Rp2.826.956 juta,

masih terdapat nilai yang belum disepakati oleh

Pemerintah dan Bank Indonesia sebesar

Rp46.357 juta.

Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP), mulai Laporan tahun 2009, Pemerintah

c.q. Kementerian Keuangan telah mencatat

Dana Talangan tersebut sebagai kewajiban/pasiva

dalam pos ≈Utang Jangka Panjang Dalam Negeri

Lainnya∆. Pemerintah dan Bank Indonesia saat

ini masih melakukan pembahasan terkait

penyelesaian atas tagihan tersebut.

2)� Tagihan bunga kepada Pemerintah per 31

Desember 2013 sebesar Rp83.279 juta terdiri

dari:

a)� Tagihan bunga SU-002, SU-004, dan SU-

007 sebesar Rp27.419 juta dan tagihan

bunga SRBI-01 sebesar Rp52.273 juta.

b)� Tagihan dalam rangka Subsidi Bunga Kredit

Program sebesar Rp3.587 juta.

1)� Claims due to Government membership in

International Institutions were amounted to

IDR2,826,956 million and consisted of IMF

membership fee of IDR2,764,862 million,

membership in the International Bank for

Reconstruction and Development (IBRD) of

IDR57,434 million and other memberships of

IDR4,660 million. The claims originated from

cash payment by Bank Indonesia on behalf of

the Government as the Government Participation

in an international financial institution from

1972 to 1999. In the frame of claim settlements,

the Ministry of Finance and Bank Indonesia have

implemented some verification upon the claims.

From the outstanding claims amounted to

IDR2,826,956 million, the IDR46,357 million of

it had not yet agreed by the Government and

Bank Indonesia.

In the Central Government»s Financial Statements

since 2009, the Government through the

Ministry of Finance recognized these claims as

liabilities under ≈Other Domestic Long term

Liabilities∆ item. Resolution of the claims is in

under discussion between the Government and

Bank Indonesia.

2)� Claims due to loan interest as of December 31,

2013 were amounted to IDR83,279 million

consisted of:

a)� Interest claims on SU-002, SU-004, and SU-

007 amounted to IDR27,419 million and

interest claim on SRBI-01 amounted to

IDR52,273 million

b)� Claims arising from Loan Subsidiary Program

of IDR3,587 million.

Page 57: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

55 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

10.� Claims on Banks

Claims on banks as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 in Rupiah were IDR2,315,341

million and IDR3,225,921 million respectively with

the details as follows:

Claims on banks in the form of SOL and KLBI were

extended based on Act Number 13 of 1968

concerning Central Bank.

KLBI is credit or financing provided to banks from

Bank Indonesia»s own funds to support the

implementation of Government programs.

Subordinated Loans (SOL) are credits provided to

banks in the context of banks recovery. Since the

enactment of Act Number 23 of 1999 concerning

Bank Indonesia, Bank has not been allowed from

providing SOL and KLBI. As of December 31, 2013

Bank Indonesia is currently managing the SOL and

KLBI up to their maturity dates.

10.� Tagihan kepada Bank

Saldo Tagihan kepada Bank per 31 Desember 2013

dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp2.315.341 juta dan Rp3.225.921 juta dengan

rincian sebagai berikut:

Tagihan kepada Bank berupa Subordinated Loan

(SOL) dan KLBI diberikan berdasarkan Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral.

KLBI adalah kredit atau pembiayaan kepada bank

yang sumber dananya berasal dari Bank Indonesia

untuk mendukung pelaksanaan program Pemerintah.

Pinjaman Subordinasi atau Subordinated Loan

selanjutnya disebut SOL merupakan kredit yang

diberikan kepada bank dalam rangka penyehatan

bank. Sejak diterbitkan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia

tidak diperbolehkan memberikan kredit berupa SOL

dan KLBI. Per 31 Desember 2013, Bank Indonesia

masih mengelola SOL dan KLBI tersebut sampai

dengan jatuh tempo.

-� Pinjaman Subordinasi (SOL)� 1.348.884� 2.137.993

-� Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)�

executing� 960.713� 1.036.615

-� Tagihan Bunga SOL dan KLBI� 5.744� 51.313� �

2.315.341� 3.225.921

-� Subordinated Loans (SOL)

-� Executing Bank Indonesia Liquidity Credit �

(KLBI)

-� Interest claims on SOL and KLBI

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 58: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 56

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

11.� Claims on Others

Claims on others as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 were IDR8,147,560 million and

IDR6,447,604 million respectively, with the details

as follows:

Claims on others in Rupiah were as follows:

Claims on appointed state-owned enterprises due

to credit program handover consisted of claims in

respect with KLBI which had been extended based

on Act Number 13 of 1968 concerning Central Bank.

Since the enactment of Act Number 23 of 1999

11.� Tagihan kepada Lainnya

Tagihan kepada Lainnya per 31 Desember 2013 dan

31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp8.147.560 juta dan Rp6.477.604 juta terdiri

dari:

Tagihan kepada Lainnya dalam rupiah terdiri dari:

Tagihan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pengalihan

sisa kredit program adalah tagihan atas KLBI yang

diberikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13

Tahun 1968 tentang Bank Sentral, yang selanjutnya

-� Dalam Rupiah� 8.114.107� 6.470.002

-� Dalam Valas� 33.453� 7.602� �

8.147.560� 6.477.604

-� In Rupiah

-� In Foreign Currency

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

-� Tagihan pada BUMN yang ditunjuk �

Pemerintah dalam rangka pengalihan �

sisa kredit program� 6.424� 201.952

-� Tagihan karena pemberian kredit �

channeling� 5.834.078� 5.838.267

-� Tagihan Lainnya� 2.273.605� 429.783 � �

8.114.107� 6.470.002

-� Claims on appointed State-Owned �

Enterprises due to credit program � �

hand-over

-� Claims on channeling loans

-� Other claims

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 59: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

57 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

sejak diterbitkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia. Tagihan tersebut

dialihkan pengelolaannya kepada PT Permodalan

Nasional Madani sebagai BUMN Koordinator.

Tagihan karena pemberian kredit channeling adalah

tagihan atas KLBI yang disalurkan melalui bank

sebagai channeling agent namun hingga jatuh tempo

tagihan tersebut masih belum terselesaikan. Termasuk

dalam tagihan karena pemberian kredit channeling

adalah tunggakan Kredit Usaha Tani (KUT) sebesar

Rp5.700.726 juta.

BPK telah melakukan penelitian atas tunggakan KUT

untuk memenuhi permintaan Menteri Keuangan

melalui surat Nomor S-152/MK.05/2008 tanggal 3

April 2008. Tujuan penelitian tersebut adalah menilai

tunggakan KUT tahun penyediaan 1998/1999 pola

channeling per 31 Desember 2009 sesuai prosedur

yang disepakati bersama (agreed upon procedure)

dalam rangka risk sharing antara Pemerintah, Bank

Indonesia, dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit

Indonesia (Perum Jamkrindo).

BPK dengan surat Nomor 06/S/IV/01/2011 tanggal

14 Januari 2011 telah menyampaikan Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) kepada Menteri Keuangan,

Gubernur Bank Indonesia, dan Direktur Utama Perum

Jamkrindo. Dalam LHP dimaksud, BPK menyimpulkan

bahwa Program KUT tahun penyediaan (TP)

1998/1999 pola channeling mengandung beberapa

kelemahan sistem pengendalian manajemen baik

dari segi desain dan implementasinya yang meliputi

kebijakan, organisasi, mekanisme penyaluran dan

pelunasan KUT, pelaporan, pendokumentasian dan

pengawasan. Kelemahan tersebut cenderung menjadi

penyebab tingginya tunggakan KUT TP 1998/1999

pola channeling.

concerning Bank Indonesia, these claims have been

transferred to PT Permodalan Nasional Madani as

coordinator.

Claims on channeling loans are claims in respect of

KLBI which was channeled through banks as

channeling agents but which had not been settled

as per due dates. Included in claims on channeling

loans are areas from the Agriculture Enterprise

Credit (KUT) scheme amounted to IDR5,700,726

million.

The BPK has conducted an audit on the KUT arrears

in accordance with the request from the Minister

of Finance as set out in Letter Number S-

152/MK.05/2008 dated April 3, 2008. The purpose

of the audit was to assess the arrears from KUT

channeling credits provided in 1998/1999 as of

December 31, 2009 in accordance with the

procedures agreed in the context of risk sharing

between the Government, Bank Indonesia and Perum

Jamkrindo.

BPK with its Letter Number 06/S/IV/01/2011 dated

January 14, 2011 submitted its audit report to the

Minister of Finance, the Governor of Bank Indonesia

and the President Director of Jamkrindo. According

to the report, BPK has concluded that the KUT

arrears channeling credits program in 1998/1999

had some weaknesses in management control,

design and implementation. Included in the

implementation are policies, organization, channeling

mechanism and KUT settlements, reporting,

documentation and supervisory. The weaknesses

assumed to be the cause of high outstanding of

KUT channeling program in 1998/1999.

Page 60: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 58

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Selanjutnya dalam rangka risk sharing BPK

menyarankan agar Bank Indonesia, Pemerintah, dan

Perum Jamkrindo untuk melakukan hal-hal antara

lain:

a.� Menyepakati status tunggakan KUT TP

1998/1999 pola channeling yang tidak didukung

dokumen penyaluran yang lengkap, tidak

didukung Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok Tani (RDKK) sesuai Surat Keputusan

Menteri Pertanian dan tidak didukung sertifikat

penjaminan Perum Jamkrindo.

b.� Melakukan koordinasi dengan Pemerintah

Daerah (Pemda) dalam rangka penyelesaian

saldo rekening milik Pemda pada bank pelaksana

yang digunakan untuk menampung pelunasan

KUT TP 1998/1999 pola channeling.

c.� Melakukan koordinasi dengan bank pelaksana

untuk menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan

saldo tunggakan dan tabungan beku.

Bank Indonesia telah meminta tanggapan kepada

Kementerian Keuangan dan penegasan mengenai

penyelesaian risk sharing tunggakan KUT 1998/1999

pola channeling melalui surat Nomor 13/3/GBI/DKBU

tanggal 22 Juni 2011.

Dalam rangka membahas penyelesaian risk sharing

KUT, Bank Indonesia telah melakukan beberapa kali

pembahasan dengan kementerian terkait (Kementerian

Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan,

Kementerian Negara Koperasi dan UKM, serta Perum

Jamkrindo), pembahasan terakhir dilakukan pada

tanggal 11 Oktober 2013.

Tagihan lainnya per 31 Desember 2013 sebesar

Rp2.273.605 juta antara lain merupakan tagihan

pinjaman dan pembiayaan multiguna kepada

pegawai dan ADG sebesar Rp2.263.063 juta.

Furthermore, as part of the risk sharing efforts, the

BPK subsequently recommended that Bank Indonesia,

the Government and Perum Jamkrindo to take the

following actions, among others:

a.� Agree that the status of KUT channeling arrears

for 1998/1999 which were not supported by

full documentations, was not supported by

Farmers Group Needs Definitive Plans (RDKK)

as per Minister of Agriculture»s decree and

with Certificate of Guarantee from Perum

Jamkrindo.

b.� Coordinate with the relevant local Governments

for the purpose of settling the account balances

of the local Governments in the implementing

banks, which were used to accommodate the

payment of channeling KUT loans in 1998/1999.

c.� Coordinate with the implementing banks for

the settlements of outstanding balance and

frozen accounts.

Bank Indonesia has sought the response of the

Ministry of Finance and stressed the need for risk

sharing in respect of the 1998/1999 channeling KUT

arrears through Letter Number 13/3/GBI/DKBU dated

June 22, 2011.

In the effort to discuss the settlement of KUT risk

sharing, Bank Indonesia have conducted several

meetings with the related ministries (Coordinating

Ministry for Economy, Ministry of Finance, State

Ministry for Cooperative and Small & Medium

Enterprises, and Perum Jamkrindo), and the last

meeting was held in October 11, 2013.

Other claims as of December 31, 2013 were

amounted to IDR2,273,605 million and among

others are outstanding claims and multi-financing

to employees and ADG which were amounted to

IDR2,263,063 million.

Page 61: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

59 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

12.� Penyertaan

Bank Indonesia mempunyai penyertaan pada

lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya,

dengan rincian sebagai berikut:

a.� Penyertaan pada Bank for International

Settlements (BIS)

Tujuan penyertaan pada BIS adalah untuk

memperoleh akses lebih besar terhadap kegiatan

BIS dalam pengambilan keputusan,

memanfaatkan fasilitas yang disediakan,

meningkatkan kepercayaan investor internasional

terhadap Indonesia, meningkatkan kerjasama di

bidang kebanksentralan yang berkaitan dengan

kebijakan moneter, stabilitas sistem keuangan,

sistem pembayaran, dan pengaturan perbankan.

Bank Indonesia membeli 3.000 lembar saham

(0,55% dari total saham yang beredar) pada

tanggal 29 September 2003 dengan nilai nominal

SDR5,000.00/saham dengan total harga

perolehan SDR42,054,000.00. Posisi penyertaan

tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 setara

dengan Rp789.398 juta.

12.� Equity Participation

Bank Indonesia holds equity stakes in a number of

banks and other financial institutions with the details

as follows:

a.� Participation in Bank for International

Settlements (BIS)

The purpose of the equity participation is to

gain more access in BIS decision-making activities,

to utilize provided the facilities, to increase

international investors confidence towards

Indonesia and cooperation with other central

banks concerning monetary policy, financial

system stability, payment system and banking

regulation. Bank Indonesia purchased 3,000

shares (0.55% of the total issued shares) on

September 29, 2003 with a nominal value of

SDR5,000.00/share and total acquisition cost of

SDR42,054,000.00. The balance of the equity

participation as of December 31, 2013 was

equivalent to IDR789,398 million.

Equity participation in:

-� Bank for International� �

Settlements

-� International Islamic � �

Liquidity Management

Penyertaan pada:

-� Bank for International �

Settlements� 0,55� 789.398� 0,55� 626.862

-� International Islamic �

Liquidity Management� 6,67� 60.945� 6,67� 48.350� � �

850.343� � 675.212

Kepemilikan Ownership

% Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2013 December 31, 2013

Kepemilikan Ownership

31 Desember 2012 December 31, 2012

%

Uraian Description

Page 62: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 60

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

b.� International Islamic Liquidity Management

(IILM)

Tujuan utama IILM adalah menyediakan

instrumen keuangan syariah jangka pendek

yang berkualitas tinggi, likuid dan dapat

diperdagangkan secara internasional dengan

rating tinggi terutama untuk mendukung

pengelolaan likuiditas oleh lembaga keuangan

syariah. Keanggotaan Bank Indonesia

direpresentasikan dengan kepemilikan saham

IILM senilai USD5,000,000.00 atau setara dengan

Rp60.945 juta.

13.� Aktiva Lain-lain

Posisi Aktiva Lain-lain pada tanggal 31 Desember

2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp85.276.075 juta dan Rp77.595.949 juta, dengan

rincian sebagai berikut:

b.� International Islamic Liquidity Management

(IILM)

The main objective of IILM is providing high

quality, liquid and internationally tradable short

term sharia monetary instruments with high

rating, especially to support liquidity

management by Sharia financial institutions.

The membership of Bank Indonesia has been

represented by its shares in IILM that is amounted

to USD5,000,000.00 or equivalent to IDR60,945

million.

13.� Other Assets

The balances of other assets as of December 31,

2013 and December 31, 2012 were IDR85,276,075

million and IDR77,595,949 million respectively, with

the details as follows:

-� Reinvestasi Cash Collateral� 66.840.981� 55.094.624

-� Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud �

(Nilai Buku)� 15.961.241� 16.095.200

-� Aktiva dalam Penyelesaian� 414.052� 296.446

-� Aktiva Lain-lain pada IPBV� 423.798� 384.907

-� Persediaan Bahan Uang dan �

Uang Muka Pengadaan Uang� 362.377� 392.495

-� Aktiva Pajak Tangguhan� 549.223� 4.738.152

-� Lainnya� 724.403� 594.125 � �

85.276.075� 77.595.949

-� Reinvestment of Cash Collateral

-� Fixed Assets and intangible Assets � �

(book value)

-� Assets in proses

-� Other assets in IPBV

-� Currency Inventory and Currency � �

Procurement Advances

-� Deferred Tax Assets

-� Other Assets

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 63: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

61 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

a.� Reinvestasi Cash Collateral

Saldo reinvestasi cash collateral yang berasal dari

cash collateral program TPSL per 31 Desember

2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp66.840.981 juta dan Rp55.094.624

juta - lihat Catatan C.6 dan C.28.

b.� Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud

Nilai buku Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud

per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

masing-masing sebesar Rp15.961.241 juta dan

Rp16.095.200 juta, dengan rincian sebagai

berikut:

a.� Reinvestment of Cash Collateral

The balances for reinvestment of cash collateral

originating from the TPSL cash collateral program

as of December 31, 2013 and December 31, 2012

were IDR66,840,981 million and IDR55,094,624

million respectively √ see Notes C.6 and C.28.

b.� Fixed Assets and Intangible Assets

The book value of Fixed Assets and Intangible

Assets as of December 31, 2013 and December

31, 2012 were IDR15,961,241 million and

IDR16,095,200 million respectively, with the details

as follows:

Cost of Fixed Assets

Fixed assets:

-� Land and Buildings

-� Non-Land and Buildings

Intangible Assets

Accumulated Depreciation/Amortization

Fixed assets:

-� Buildings �

-� Non-Buildings �

Intangible Assets

Book Value

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Harga Perolehan � � �

Aktiva Tetap: � � �

-� Tanah dan Bangunan� 15.784.667� 15.635.793

-� Selain Tanah dan Bangunan� 2.077.910� 1.926.841

Aktiva Tidak Berwujud� 325.828� 266.938 � �

18.188.405� 17.829.572

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi � � �

Aktiva Tetap: � � �

-� Bangunan� 641.075� 364.228

-� Selain Bangunan� 1.391.563� 1.213.327

Aktiva Tidak Berwujud� 194.526� 156.817 � �

2.227.164� 1.734.372

Nilai Buku� 15.961.241� 16.095.200

Page 64: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 62

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

c.� Aktiva Lain-lain pada IPBV

Aktiva Lain-lain pada Indo Plus Besloten

Vennootschap (IPBV) merupakan tagihan kepada

IPBV, suatu perusahaan yang ditunjuk untuk

mengelola Non Performing Loans (NPL) eks

Indover Bank, yang terdiri dari tagihan Floating

Principal Note (FPN) dan tagihan lainnya yang

digunakan sebagai cadangan untuk biaya

operasional IPBV.

Tagihan FPN merupakan tagihan yang berasal

dari NPL eks Indover Bank yang dialihkan

pengelolaannya kepada IPBV. Secara periodik

(triwulanan), IPBV mengkinikan nilai FPN tersebut

untuk menggambarkan nilai NPL terkini yang

dikelola. Untuk pertama kali nilai FPN yang

dikeluarkan IPBV pada tanggal 26 Januari 2004

sebesar USD294,232,949.00.

Pada bulan Mei 2013, seluruh sisa NPL eks Indover

Bank telah terjual dan hasilnya telah diserahkan

kepada Bank Indonesia. Nilai tagihan lainnya

kepada IPBV per 31 Desember 2013 adalah

sebesar USD33,736,543.63 atau setara dengan

Rp411.215 juta dan EUR748,048.77 atau setara

dengan Rp12.583 juta.

d.� Persediaan Bahan Uang dan Uang Muka

Pengadaan Uang

Nilai Persediaan Bahan Uang dan Uang Muka

Pengadaan Uang per 31 Desember 2013 dan 31

Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp362.377 juta dan Rp392.495 juta, dengan

rincian sebagai berikut:

c.� Other Assets in IPBV

Other assets in Indo Plus Besloten Venootschap

(IPBV) are claims against IPBV, a company

appointed to manage non-performing loans ex

Indover Bank, consisting of Floating Principal Note

(FPN) claim and other claims that are used as a

reserve for IPBV»s operational expenditures.

FPN claims are claims from Non-Performing Loans

(NPL) of ex Indover Bank whose management has

been transferred to IPBV. Quarterly, IPBV updates

the FPN values to reflect the current NPL value

which IPBV manages. The first FPN issued on

January 26, 2004 is in the amount

USD294,232,949.00.

In May 2013 the remaining NPL of ex Indover

Bank have been sold and the fund has been

submitted to Bank Indonesia. Meanwhile, the

balances of other claims to IPBV as of December

31, 2013 were amounted to USD33,736,543.63

or the equivalent to IDR411,215 million and

EUR748,048.77 or the equivalent of IDR12,583

million.

d.� Supplies of Printed Money and Advance for

Printed Money

The values of the Currency Inventory and Currency

Procurement Advances as of December 31, 2013

and December 31, 2012 were amounted to

IDR362,377 million and IDR392,495 million

respectively, with the details as follows:

Page 65: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

63 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

The value of Currency Inventory at December 31,

2013 was the accumulation amount of Currency

Inventory consisted of bank notes that is

amounted to IDR215,344 million, and coins

amounted to IDR147,033 million.

e.� Deferred Tax Assets

The balance of Deferred Tax Assets as of December

31, 2013 was IDR549,223 million and December

31, 2012 amounted to IDR4,738,152 million.

Further explanations on Deferred Tax Assets are

provided in Note C.29.

f.� Others

Included in Others is the placement of funds in

Indover Bank Amsterdam (IBA) consisted of

USD48,797,259.98 or the equivalent of

IDR594,790 million and EUR4,987,667.93 or the

equivalent of IDR83,900 million as of December

31, 2013 and other assets that were amounted

to IDR45,713 million.

On November 5, 2009, at the Creditors Meeting

in the Amsterdam Court in the Netherlands, Bank

Indonesia»s claim in IBA were stated as ≈disputed

claim also provisionally acknowledged∆. In March

2010, Bank Indonesia proposed a Statement of

Claim to the Amsterdam Court

Nilai persediaan bahan uang per 31 Desember

2013 merupakan akumulasi jumlah persediaan

bahan uang yang terdiri dari bahan kertas uang

senilai Rp215.344 juta dan bahan logam uang

sebesar Rp147.033 juta.

e.� Aktiva Pajak Tangguhan

Posisi Aktiva Pajak Tangguhan pada tanggal 31

Desember 2013 sebesar Rp549.223 juta dan pada

tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp4.738.152

juta. Penjelasan lebih rinci mengenai Aktiva Pajak

Tangguhan dijelaskan dalam Catatan C.29.

f.� Lainnya

Termasuk dalam Pos Lainnya adalah penempatan

dana pada Indover Bank Amsterdam (IBA) yang

terdiri dari USD48,797,259.98 atau setara dengan

Rp594.790 juta dan EUR4,987,667.93 atau setara

dengan Rp83.900 juta per 31 Desember 2013

serta Aktiva Lainnya sebesar Rp45.713 juta.

Pada tanggal 5 November 2009, dalam Creditors

Meeting di Pengadilan Amsterdam, Belanda,

tagihan Bank Indonesia di IBA ditetapkan sebagai

disputed claim also provisionally acknowledged.

Selanjutnya, pada bulan Maret 2010 Bank

Indonesia telah mengajukan Statement of Claim

-� Persediaan Bahan Uang� 362.377� 357.039

-� Uang Muka Pengadaan Uang� 0� 35.456� �

362.377� 392.495

-� Currency Inventory

-� Currency Procurement Advances

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 66: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 64

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

ke Pengadilan Amsterdam untuk meminta agar

claim Bank Indonesia di IBA tersebut dapat

sepenuhnya diakui menjadi acknowledged claim.

Berdasarkan seventeenth Public Liquidation Report

dari Stibbe tanggal 17 Februari 2014 untuk periode

pelaporan tanggal 1 Oktober 2013 s.d. 31 Januari

2014, proses pengadilan atas claim Bank Indonesia

tersebut masih berlangsung √ lihat Catatan D.1

dan E.3.

14.� Penyisihan Aktiva

Total Penyisihan Aktiva pada tanggal 31 Desember

2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar

Rp12.001.395 juta dan Rp12.292.109 juta, dengan

rincian sebagai berikut:

15.� Uang dalam Peredaran

Uang dalam Peredaran merupakan alat pembayaran

yang sah dan tidak berada dalam penguasaan Bank

Indonesia dengan posisi per 31 Desember 2013 dan

31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar

Rp500.030.818 juta dan Rp439.730.814 juta dengan

rincian sebagai berikut:

requesting that Bank Indonesia»s claim in IBA to

be declared as an acknowledged claim. According

to the Seventeenth Public Liquidation Report from

Stibbe dated February17, 2014 for reporting

period of October 1, 2013 to January 31, 2014,

the hearing on Bank Indonesia»s claim still in

progress √ see Notes D.1 and E.3.

14.� Allowance for Bad Debts

Total allowances for bad debts as of December 31,

2013 and December 31, 2012 were amounted to

IDR12,001,395 million and IDR12,292,109 million,

with the details as follows:

15.� Currency in Circulation

Currency in circulation is a valid payment instrument

and not under the possession of Bank Indonesia,

and with the positions as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 amounted to IDR500,030,818

million and IDR439,730,814 million respectively, with

the details as follows:

-� Saldo awal� 12.292.109� 11.263.320

-� Pemulihan penyisihan aktiva� 0� 0

-� Penggunaan untuk penghapusbukuan �

aktiva� (4.920)� (1.664)

-� Penambahan (pengurangan) �

pembentukan penyisihan aktiva� (285.794)� 1.030.453

-� Saldo akhir� 12.001.395� 12.292.109

-� Beginning Balance

-� Asset Recovery

-� Asset Write-off

-� Addition (Deduction) of Allowance � �

for Bad Debts

-� Ending Balance

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 67: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

65 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Dalam upaya untuk menyediakan uang layak edar

di masyarakat seluruh wilayah Indonesia, maka Bank

Indonesia senantiasa menyediakan uang layak edar

dalam jumlah yang cukup dan menarik uang yang

tidak layak edar (clean money policy).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011

tentang Mata Uang antara lain diatur bahwa dalam

kegiatan pemusnahan uang rupiah, Bank Indonesia

berkoordinasi dengan Pemerintah, dan pelaksanaan

pemusnahannya didasarkan pada nota kesepahaman,

yang berisi teknis pelaksanaan pemusnahan rupiah,

termasuk pembuatan berita acara pemusnahan

rupiah. Selain itu, juga diatur bahwa jumlah dan

nilai nominal rupiah yang dimusnahkan ditempatkan

dalam Lembaran Negara Republik Indonesia (LNRI).

Dalam pelaksanaannya, Gubernur Bank Indonesia

dan Menteri Keuangan selaku Wakil Pemerintah

telah menandatangani Nota Kesepahaman Nomor

14/1/GBI/DPU/NK/MOU-5/MK.05/2012 tanggal 27

Juni 2012 tentang Pelaksanaan Koordinasi dalam

In the effort to provide proper circulated currency

for the people of Republic of Indonesia, Bank

Indonesia consistently provides fit currency in

circulation with the proper amount and withdraws

the unfit currency in circulation (clean money policy).

Act Number 7 of 2011 on Currency governs, among

other things, said that the destruction of rupiah

currency must be carried out by Bank Indonesia in

coordination with the Government based on the

Memorandum of Understanding that set out the

technical details of the destruction operation,

including the need to prepare an official report.

Besides, the amount and nominal value of the

destroyed Rupiah must be published in the Official

Gazette of the Republic of Indonesia.

Following that Act, the Governor of Bank Indonesia

and the Minister of Finance on behalf of the

Government have signed a Memorandum of

Understanding Number 14/1/GBI/DPU/NK/MOU-

5/MK.05/2012 dated as of June 27, 2012 concerning

Uang yang dicetak:� 619.423.252� 532.375.484

-� Uang kertas� 614.000.843� 527.829.642

-� Uang logam� 5.411.881� 4.535.314

-� Uang khusus� 10.528� 10.528

Uang yang telah dicabut dan ditarik

dari peredaran� (643)� (453)

Uang dalam persediaan� (119.372.952)� (92.628.114)

Lainnya� (18.839)� (16.103)

Jumlah uang dalam peredaran� 500.030.818� 439.730.814

Printed Money:

-� Banknotes

-� Coins

-� Special Editions �

Currency withdrawn from circulation �

Currency Inventory

Others

Currency in Circulation

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 68: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 66

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

rangka Perencanaan dan Pencetakan, serta

Pemusnahan rupiah.

Terkait dengan kewajiban tersebut, selama tahun

2013 Bank Indonesia telah menyampaikan laporan

pemusnahan uang periode triwulanan kepada

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Selain

itu, Bank Indonesia juga menerbitkan Peraturan

Bank Indonesia Nomor 15/10/PBI/2013 tanggal 1

November 2013 tentang Jumlah dan Nilai Nominal

Uang rupiah yang Dimusnahkan Tahun 2011 dan

Tahun 2012. Adapun laporan pemusnahan periode

1 Januari s.d. 31 Desember 2013, akan disampaikan

paling lambat pada akhir bulan Januari 2014 kepada

Kementerian Hukum dan HAM untuk ditempatkan

dalam LNRI.

Pemusnahan uang rupiah yang dilakukan oleh Bank

Indonesia sejak tanggal 1 Januari 2013 s.d. 31

Desember 2013 adalah sebesar Rp105.299.551 juta.

Jumlah tersebut terdiri dari 5.017.405.112 bilyet

uang rupiah kertas dengan total nominal sebesar

Rp105.281.582 juta dan 106.705.000 keping uang

logam dengan total nominal sebesar Rp17.969 juta.

16.� Giro Pemerintah

Bank Indonesia dalam melaksanakan fungsinya

sebagai pemegang Kas Pemerintah, mengelola Giro

Pemerintah. Saldo Giro Pemerintah dalam rupiah

dan valas per 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 masing-masing sebesar Rp60.078.359 juta

dan Rp53.919.048 juta, dengan rincian sebagai

berikut:

the Coordination of Planning, Printing and

Destruction of Rupiah Banknotes and Coins.

With regards to this matter, during 2013 Bank

Indonesia has submitted a quarterly report on the

Destruction of Rupiah Banknotes and Coins to the

Ministry of Finance. Other than that, Bank Indonesia

has also issued Bank Indonesia Regulation Number

15/10/PBI/2013 dated on November 13, 2013

concerning the Destruction of Rupiah Banknotes

and Coins in 2011 and 2012. On the destruction

period of January 1, 2013 to December 31, 2013

the report was to be submitted at the latest of end

of January 2014 to the Minister of Law and Human

Rights for further publication in the Official Gazette

of the Republic of Indonesia.

Between January 1, 2013 to December 31, 2013,

the Rupiah destruction had a total value of

IDR105,299,551 million consisted of 5,017,405,112

bank notes with the nominal of IDR105,281,582

million and 106,705,000 coins with the nominal of

IDR17,969 million.

16.� Government Demand Deposits

In performing its function as the account holder of

the Government, Bank Indonesia manages

Government Demand Deposits. The balances of

Government Demand Deposits in Rupiah and foreign

currencies as of December 31, 2013 and December

31, 2012 were amounted to IDR60,078,359 million

and IDR53,919,048 million respectively with the

details as follows:

Page 69: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

67 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

a.� Rekening Giro Pemerintah dalam rupiah per 31

Desember 2013 terdiri dari:

1)� Rekening Kementerian Keuangan yang diberikan

jasa giro oleh Bank Indonesia terdiri dari:

a)� Rekening Kas Umum Negara (RKUN) sebesar

Rp2.154.700 juta.

b)� Rekening Penempatan terdiri dari:

(1)� Rekening Kas Penempatan sebesar

Rp9.639.144 juta.

(2)� Rekening selain Kas Penempatan yang

dikategorikan sebagai Rekening

Penempatan sebesar Rp26.908.805 �

juta.

2)� Rekening Kementerian Keuangan dalam rupiah

yang tidak diberikan jasa giro bersaldo adalah nihil.

3)� Rekening Giro Pemerintah Lainnya dalam rupiah

sebesar Rp18.685 juta.

b.� Rekening Giro Pemerintah dalam valas per 31

Desember 2013 terdiri dari:

1)� Rekening Kementerian Keuangan yang diberikan

jasa giro oleh Bank Indonesia terdiri dari:

a)� Rekening Kas Umum Negara dalam valas

ekuivalen sebesar Rp2.332.855 juta.

b)� Rekening Penempatan dalam valas terdiri

dari:

a.� Government Demand Deposits in Rupiah as of

December 31, 2013 consisted of:

1)� Accounts of Ministry of Finance provided in

Demand Deposits services by Bank Indonesia,

consisted of:

a)� General State Cash Account (RKUN) amounted

to IDR2,154,700 million.

b)� Placement Accounts consisted of:

(1)� Placement Cash Accounts amounted to

IDR9,639,144 million.

(2)� Other accounts other than the Placement

Accounts which are categorized as

Placement Accounts amounted to

IDR26,908,805 million.

2)� Accounts of Ministry of Finance in Rupiah without

Demand Deposits facilities was amounted to zero.

3)� Other Government Demand Deposits in Rupiah

amounted to IDR18,685 million.

b.� Government Demand Deposits in foreign currencies

as of December 31, 2013 consisted of:

1)� Accounts of Ministry of Finance provided in

Demand Deposits services by Bank Indonesia,

consisted of:

a)� General State Cash Account in foreign

currencies equivalent to IDR2,332,855 million.

b)� Placement Accounts in foreign currencies,

consisted of:

-� Dalam Rupiah� 38.721.334� 29.913.656

-� Dalam Valas� 21.357.025� 24.005.392� �

60.078.359� 53.919.048

-� In Rupiah

-� In Foreign Currency

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 70: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 68

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

(1)� Rekening Kas Penempatan ekuivalen

sebesar Rp4.810.602 juta.

(2)� Rekening selain kas penempatan yang

dikategorikan sebagai Rekening

Penempatan ekuivalen sebesar

Rp12.832.212 juta.

2)� Rekening Kementerian Keuangan dalam valas

yang tidak diberikan jasa giro setara dengan

Rp6.898 juta.

3)� Rekening Giro Pemerintah Lainnya dalam valas

sebesar Rp1.374.458 juta.

17.� Giro Bank

Giro Bank adalah saldo giro Bank Umum pada Bank

Indonesia dalam rupiah dan valas yang wajib

memenuhi GWM. Saldo Giro Bank per 31 Desember

2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp322.527.545 juta dan Rp290.364.048 juta, dengan

rincian sebagai berikut:

18.� Giro Lainnya

Saldo Giro Lainnya per 31 Desember 2013 dan 31

Desember 2012 masing-masing sebesar Rp1.771.278

juta dan Rp1.208.608 juta, dengan rincian sebagai

berikut:

(1)� Cash Placement Accounts equivalent to

IDR4,810,602 million.

(2)� Other accounts which are categorized as

Placement Accounts equivalent to

IDR12,832,212 million.

2)� Ministry of Finance Accounts in foreign currencies

without Demand Deposits facilities equivalent

to IDR6,898 million.

3)� Other Government Demand Deposits Accounts

in foreign currencies equivalent to IDR1,374,458

million.

17.� Bank Demand Deposits

Bank Demand Deposits are the balance of demand

deposits of commercial banks in order to comply

with the Minimum Reserve Requirement (Giro Wajib

Minimum √ GWM). Bank Demand Deposits as of

December 31, 2013 and December 31, 2012 were

amounted to IDR322,527,545 million and

IDR290,364,048 million respectively, with the details

as follows:

18.� Other Demand Deposits

Other Demand Deposits as of December 31, 2013

and December 31, 2012 were amounted to

IDR1,771,278 million and IDR1,208,608 million,

respectively with the details as follows:

-� Dalam Rupiah� 253.655.238� 239.956.602

-� Dalam Valas� 68.872.307� 50.407.446� �

322.527.545� 290.364.048

-� In Rupiah

-� In Foreign Currency

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Rekening giro IMF merupakan gabungan dari IMF

Account Number 1 dan IMF Account Number 2. IMF

Account Number 1 digunakan untuk transaksi

keuangan dengan IMF antara lain terkait dengan

pembayaran kuota Indonesia dalam rupiah, serta

purchases dan repurchases fasilitas pinjaman IMF,

sedangkan IMF Account Number 2 digunakan untuk

transaksi administratif IMF di Indonesia.

Rekening giro IMF direvaluasi setiap tanggal 30 April

berdasarkan kurs yang ditetapkan IMF. Kurs yang

ditetapkan oleh IMF untuk revaluasi per 30 April

2013 dan 30 April 2012 adalah masing-masing

sebesar SDR0.0000681641 dan SDR0.0000701778.

Penyesuaian kurs ini atas beban atau untuk untung

Pemerintah dan Bank Indonesia. Revaluasi yang

menjadi bagian Pemerintah tersebut, apabila

diselesaikan dengan menerbitkan promissory note,

akan menambah atau mengurangi nilai promissory

note Pemerintah yang diadministrasikan dan disimpan

oleh Bank Indonesia.

Adapun total kuota Indonesia dan total nilai

promissory note per 31Desember 2013 masing-

masing sebesar SDR2,079,300,000.00 dan

Rp27.364.725 juta.

The IMF Demand Deposits Accounts consist of IMF

Account Number 1 and IMF Account Number 2. IMF

Account Number 1 is for financial transactions related

to quota»s payments in Rupiah, purchases, and

repurchases of IMF facilities while IMF Account

Number 2 is for IMF administrative transactions in

Indonesia.

IMF Demand Deposits Account is evaluated every

April 30 based on the exchange rate set by IMF. The

exchange rate set by IMF for revaluation purpose as

of April 30, 2013 and April 30, 2012 was

SDR0.0000681641 and SDR0.0000701778

respectively. This exchange rate adjustment concerns

expenses or gains accruing to Bank Indonesia and

the Government. The revaluation which the

Government is liable for, if settled by Promissory

Note, will increase or reduce the balance of the

Government»s promissory notes administered and

kept by Bank Indonesia.

Total quota for Indonesia and the total value of

promissory notes as of December 31, 2013 were

amounted to SDR2,079,300,000 and IDR27,364,725

million.

Rekening Giro IMF� 1.005.067� 1.005.069

Rekening Giro Bank Dunia� 94.094� 61.661

Rekening Giro ADB� 220.743� 2.153

Rekening Giro Lainnya� 451.374� 139.725� �

1.771.278� 1.208.608

IMF

World Bank

ADB

Others

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 71: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

69 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Rekening giro IMF merupakan gabungan dari IMF

Account Number 1 dan IMF Account Number 2. IMF

Account Number 1 digunakan untuk transaksi

keuangan dengan IMF antara lain terkait dengan

pembayaran kuota Indonesia dalam rupiah, serta

purchases dan repurchases fasilitas pinjaman IMF,

sedangkan IMF Account Number 2 digunakan untuk

transaksi administratif IMF di Indonesia.

Rekening giro IMF direvaluasi setiap tanggal 30 April

berdasarkan kurs yang ditetapkan IMF. Kurs yang

ditetapkan oleh IMF untuk revaluasi per 30 April

2013 dan 30 April 2012 adalah masing-masing

sebesar SDR0.0000681641 dan SDR0.0000701778.

Penyesuaian kurs ini atas beban atau untuk untung

Pemerintah dan Bank Indonesia. Revaluasi yang

menjadi bagian Pemerintah tersebut, apabila

diselesaikan dengan menerbitkan promissory note,

akan menambah atau mengurangi nilai promissory

note Pemerintah yang diadministrasikan dan disimpan

oleh Bank Indonesia.

Adapun total kuota Indonesia dan total nilai

promissory note per 31Desember 2013 masing-

masing sebesar SDR2,079,300,000.00 dan

Rp27.364.725 juta.

The IMF Demand Deposits Accounts consist of IMF

Account Number 1 and IMF Account Number 2. IMF

Account Number 1 is for financial transactions related

to quota»s payments in Rupiah, purchases, and

repurchases of IMF facilities while IMF Account

Number 2 is for IMF administrative transactions in

Indonesia.

IMF Demand Deposits Account is evaluated every

April 30 based on the exchange rate set by IMF. The

exchange rate set by IMF for revaluation purpose as

of April 30, 2013 and April 30, 2012 was

SDR0.0000681641 and SDR0.0000701778

respectively. This exchange rate adjustment concerns

expenses or gains accruing to Bank Indonesia and

the Government. The revaluation which the

Government is liable for, if settled by Promissory

Note, will increase or reduce the balance of the

Government»s promissory notes administered and

kept by Bank Indonesia.

Total quota for Indonesia and the total value of

promissory notes as of December 31, 2013 were

amounted to SDR2,079,300,000 and IDR27,364,725

million.

Rekening Giro IMF� 1.005.067� 1.005.069

Rekening Giro Bank Dunia� 94.094� 61.661

Rekening Giro ADB� 220.743� 2.153

Rekening Giro Lainnya� 451.374� 139.725� �

1.771.278� 1.208.608

IMF

World Bank

ADB

Others

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 72: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 70

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

19.� Sertifikat Bank Indonesia

Pos Sertifikat Bank Indonesia terdiri dari SBI dan

SDBI.

SBI pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31

Desember 2012 tercatat masing-masing sebesar

Rp88.747.450 juta dan Rp77.282.423 juta.

Sementara SDBI pada tanggal 31 Desember 2013

tercatat sebesar Rp26.196.762 juta.

Rincian SBI dan SDBI adalah sebagai berikut:

20.� Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Sertifikat Bank Indonesia Syariah jangka waktu

sembilan bulan pada tanggal 31 Desember 2013

dan 31 Desember 2012 tercatat masing-masing

sebesar Rp4.712.000 juta dan Rp3.455.000 juta.

19.� Bank Indonesia Certificates

Bank Indonesia Certificates item consist of SBI and

SDBI.

SBI as of December 31, 2013 and December 31,

2012 were amounted to IDR88,747,450 million and

IDR77,282,423 million respectively, and SDBI as of

December 31, 2103 was amounted to

IDR26,196,762 million.

The details of SBI and SDBI are as follows:

20.� Bank Indonesia Sharia Certificates

Bank Indonesia Sharia Certificates with 9-month

tenor as of December 31, 2013 and December 31,

2012 were amounted to IDR4,712,000 million and

IDR3,455,000 million respectively.

Nilai nominal SBI� 91.392.000� 78.872.500

Dikurangi: Diskonto (bunga dibayar

dimuka) yang belum di amortisasi� 2.644.550� 1.590.077 � �

88.747.450� 77.282.423

SBI Nominal Value

Less: Un-amortized discount (interest

paid in advance)

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Nilai nominal SDBI� 26.519.999� 0

Dikurangi: Diskonto (bunga dibayar

dimuka) yang belum di amortisasi� 323.237� 0 � �

26.196.762� 0

SDBI Nominal Value

Less: Un-amortized discount (interest

paid in advance)

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 73: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

71 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

21.� Penempatan Berjangka

Penempatan Berjangka (Term Deposit) terdiri dari

Penempatan Berjangka rupiah dan valas.

Penempatan Berjangka dalam rupiah dan valas pada

tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

masing-masing tercatat sebesar Rp56.788.961 juta

dan Rp208.511.902 juta, dengan rincian sebagai

berikut:

a.� Penempatan Berjangka Dalam Rupiah

21.� Term Deposits

Term Deposits consist of Rupiah and foreign

currencies.

Term Deposits in Rupiah and foreign currencies as

of December 31, 2013 and December 31, 2012 were

amounted to IDR56,788,961 million and

IDR208,511,902 million respectively, with the details

as follows:

a.� Term Deposits in Rupiah

Penempatan Berjangka: � � �

-� Dalam Rupiah� 0� 180.515.989

-� Dalam Valas� 56.788.961� 27.995.913

Jumlah� 56.788.961� 208.511.902

Term Deposits:

-� In Rupiah

-� In Foreign Currency

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Nilai Nominal� 0� 180.797.500

-� 2 s.d. 90 hari� 0� 150.135.500

-� > 90 hari� 0� 30.662.000

Dikurangi: Diskonto Term Deposit (bunga

dibayar dimuka) yang belum diamortisasi� 0� 281.511

Jumlah� 0� 180.515.989

Tingkat Diskonto� � �

-� 2 s.d. 90 hari � -� 4,25% - 4,43%

-� > 90 hari � -� 4,00% - 4,70%

Nominal Value

-� 2 - 90 days �

-� > 90 days �

Less: Un-amortized discount term

deposit (interest paid in advance)

Total � � � � �

Discount Rate

-� 2 - 90 days

-� > 90 days

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

31 Desember 2013 December 31, 2013

31 Desember 2012 December 31, 2012

Page 74: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 72

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

b.� Penempatan Berjangka Dalam Valas

22.� Penempatan Dana

Penempatan Dana (Deposit Facility) yang berjangka

waktu overnight pada tanggal 31 Desember 2013

dan 31 Desember 2012 masing-masing tercatat

sebesar Rp111.099.310 juta dan Rp69.024.266 juta.

Rincian Penempatan Dana adalah sebagai berikut:

b.� Term Deposits in Foreign Currencies

22.� Deposit Facilities

Deposit Facility with overnight term as of December

31, 2013 and December 31, 2012 were amounted

to IDR111,099,310 million and IDR69,024,266

million, respectively with the details as follows:

Nilai Nominal � � � � �

-� 1 hari� 3,184,000,000.00� 38.809.776� 0.00� 0

-� 7 hari� 1,080,000,000.00� 13.164.120� 815,000,000.00� 7.881.050

-� 14 hari� 210,000,000.00� 2.559.690� 670,000,000.00� 6.478.900

-� 30 hari� 185,000,000.00� 2.254.965� 1,410,000,000.00� 13.634.700

Bunga Term Deposit Valas

YMHD� � 410� � 1.263 � � �

56.788.961� � 27.995.913

Tingkat Diskonto �

-� 1 hari� 0,09%� - � �

-� 2 s.d. 30 hari� 0,13% - 0,16%� 0,12% - 0,15%

Nominal Value

-� 1 day

-� 7 days

-� 14 days

-� 30 days

Foreign Currency Term Deposit

Interest To be Calculated

Discount Rate

-� 1 day

-� 2 - 30 days

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian DescriptionValas (USD)

Foreign CurrencyValas (USD)

Foreign Currency

31 Desember 2013 December 31, 2013

31 Desember 2012 December 31, 2012

Nilai nominal� 111.134.800� 69.039.600

Dikurangi: Diskonto (bunga dibayar

di muka) yang belum diamortisasi� 35.490� 15.334

Jumlah� 111.099.310� 69.024.266

Nominal Value

Less: Un-amortized discount term

deposit (interest paid in advance)

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 75: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

73 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

23.� Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah

FASBIS yang berjangka waktu overnight pada tanggal

31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 tercatat

masing-masing sebesar Rp16.267.400 juta dan

Rp15.582.200 juta.

24.� Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli �

Kembali

Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli

Kembali dengan jangka waktu satu hari s.d. satu

tahun, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31

Desember 2012 tercatat masing-masing sebesar

Rp68.785.840 juta dan Rp99.591.644 juta.

23.� Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities

Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) with

overnight term as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 were amounted to

IDR16,267,400 million and IDR15,582,200 million,

respectively.

24.� Securities Sold Under Repurchase Agreement

Securities Sold Under Repurchase Agreement with

overnight term up to one year as of December 31,

2013 and December 31, 2012 were amounted to

IDR68,785,840 million and IDR99,591,644 million

respectively.

a.� SUN sold under repurchase agreement �

-� Outstanding � �

-� Less: Un-amortized discount (interest � �

paid in advance)

b.� SBSN sold under repurchase agreement �

-� Outstanding � �

-� Less: Un-amortized discount (interest � �

paid in advance) � � �

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

a.� SUN yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali � � � �

-� Outstanding� 67.939.857� 100.094.969�

-� Dikurangi: Bunga dibayar di muka yang� �

belum diamortisasi� 87.300� 561.249� � �

67.852.557� 99.533.720

b.� SBSN yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali � � � �

- � Outstanding� 935.127� 58.087�

-� Dikurangi: Bunga dibayar di muka yang� �

belum diamortisasi� 1.844� 163� � �

933.283� 57.924

Jumlah� 68.785.840� 99.591.644

Page 76: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 74

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

25.� Pinjaman dari Pemerintah

Pinjaman dari Pemerintah terdiri dari:

Pinjaman dari Pemerintah dalam rupiah adalah

pinjaman Pemerintah dalam rangka program TSL

yang berasal dari ASEAN Japan Development Fund

for Indonesia (AJDF). Pinjaman tersebut

diteruspinjamkan oleh Bank Indonesia kepada bank

pelaksana untuk Perkebunan Besar Swasta Nasional

(PBSN). Bank Pelaksana telah melunasi seluruh

pinjaman TSL kepada Bank Indonesia pada tahun

2007. Bank Indonesia telah mengajukan percepatan

pelunasan (prepayment) kepada Pemerintah terakhir

dengan surat Nomor 14/2/GBI/DKBU tanggal 30 Juli

2012, namun Pemerintah dengan surat Nomor S-

1965/PB.4/2013 tanggal 23 Juli 2013 mengemukakan

bahwa pihak lender (Japan International Cooperation

Agency - JICA d/h OECF) tidak dapat menyetujui

usulan prepayment. Dalam hal ini, Pemerintah masih

mengusahakan disetujuinya usulan prepayment

pinjaman OECF/AJDF-B2 tersebut oleh lender.

Pinjaman Pemerintah dalam rupiah per tanggal 31

Desember 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp75.615

juta dan bunga sebesar Rp454 juta.

Pinjaman dari Pemerintah dalam valas dalam rangka

TSL dari Asian Development Bank (ADB) per 31

Desember 2013 adalah nihil.

25.� Loans from Government

Loans from Government consist of:

Loans from Government in Rupiah consist of

Government loans revenue due to TSL from ASEAN

Japan Development Fund for Indonesia (AJDF). The

loans have been channeled by Bank Indonesia to

the implementing banks for Major Domestic Private

Sector Plantation (PBSN). The implementing banks

had settled the overall loans in 2007. Bank Indonesia

had proposed prepayment to the Government with

the latest letter Number 14/2/GBI/DKBU dated July

30, 2012. Yet, the Government through the letter

number S-1965/PB.4/2013 dated July 23, 2013

explained that the lender (Japan International

Cooperation Agency - JICA a.k.a. OECF) was not in

a position to agree with a prepayment proposal. In

this matter the Government is still making some

effort to get the approval on the prepayment proposal

of OECF/AJDF-B2 loan. Loans from Government in

Rupiah as of December 31, 2013 were amounted

to IDR75,615 million with the interest of IDR454

million.

Loan from the Government in foreign currencies on

TSL program under ADB (Asian Development Bank)

as of December 31, 2013 is amounted to zero.

-� Dalam Rupiah� 76.069� 89.900

-� Dalam valas� 0� 8.186

Jumlah� 76.069� 98.086

-� In Rupiah

-� In Foreign Currency

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 77: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

75 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

26.� Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman Luar Negeri terdiri dari:

Pinjaman Luar Negeri tersebut merupakan sisa dari

pinjaman Bank Indonesia yang diperoleh berdasarkan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang

Bank Sentral yaitu:

a.� Pinjaman Sindikasi dari Bank Luar Negeri

Pinjaman sindikasi dari bank luar negeri

merupakan pinjaman sindikasi dari bank-bank

internasional kepada Bank Indonesia atas nama

Pemerintah yang digunakan untuk cadangan

devisa nasional. Pinjaman sindikasi terdiri dari:

26.� Foreign Borrowings

Foreign borrowings consisted of:

The above amount represents the outstanding

balance on a loan obtained by Bank Indonesia based

on Act Number 13 of 1968 concerning the Central

Bank and consisting of:

a.� Syndicated Loans from Foreign Banks

Syndicated loans from Foreign Banks represent

syndicated loans from international banks to

Bank Indonesia on behalf of the Government for

monetary reserve purpose. The Syndicated loans

consisted of:

a.� Pinjaman sindikasi dari bank luar negeri� 2.974.654� 3.425.771

b.� Bunga yang masih harus dibayar� 1.545� 1.933

Jumlah� 2.976.199� 3.427.704

a.� Syndicated loans from foreign banks

b.� Deferred interest payable

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

1.� Pinjaman Sindikasi Tahun 1994� -� 223.517

2.� Pinjaman Sindikasi Tahun 1995� 2.974.654� 3.202.254

Jumlah� 2.974.654� 3.425.771

1.� Syndicated loan of 1994

2.� Syndicated loan of 1995

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 78: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 76

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

1)� Pinjaman Sindikasi Tahun 1994

Merupakan pinjaman sindikasi dari kreditur luar

negeri dengan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,

Hongkong Branch yang bertindak sebagai agent,

dengan jumlah pinjaman sebesar

USD500,000,000.00. Pinjaman tersebut

ditandatangani pada tanggal 28 Maret 1994.

Dalam kesepakatan London Club II telah dilakukan

amandemen kedua tanggal 28 September 2000,

yakni menjadwal ulang pinjaman pokok sebesar

USD150,000,000.00 untuk periode pembayaran 28

Maret 2002 s.d. 28 Maret 2013. Tingkat bunga

pinjaman yang diamandemen adalah LIBOR + 0,875%

dan TIBOR + 0,875%. Pinjaman sindikasi tahun 1994

telah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2013.

2)� Pinjaman Sindikasi Tahun 1995

Merupakan pinjaman sindikasi dari kreditur luar

negeri dengan The Mizuho Corporate Bank, Ltd.,

Singapore Branch yang bertindak sebagai agent,

dengan jumlah pinjaman sebesar

USD500,000,000.00. Pinjaman tersebut

ditandatangani pada tanggal 14 Juni 1995.

Dalam kesepakatan London Club III telah dilakukan

amandemen kedua tanggal 6 September 2002,

yakni untuk menjadwal ulang pokok pinjaman

sebesar USD300,000,000.00 untuk periode

pembayaran 14 Desember 2008 s.d.14 Desember

2019. Tingkat bunga pinjaman yang diamandemen

adalah LIBOR + 0,875% dan TIBOR + 0,875%.

Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 adalah

sebesar USD194,304,000.00 atau setara dengan

Rp2.368.371 juta dan JPY5,218,980,372.00 atau

setara dengan Rp606.283 juta.

1)� Syndicated Loan of 1994

Syndicated Loan of 1994 represents a syndicated

loan from foreign creditors with Bank of Tokyo

Mitsubishi UFJ and Hongkong Branch as the agent,

and was amounted to USD500.000.000,00. The

loan agreement was signed on March 28, 1994.

Under the London Club II agreement, the second

amendment took place on September 28, 2000 to

reschedule the loan principal amounted to

USD150,000,000.00 for the payment period of

March 28, 2002 to March 28, 2013. The interest

rates amended were LIBOR + 0.875% and TIBOR +

0.875%. The 1994 syndicated loan was fully paid

on March 28, 2013.

2)� Syndicated Loan of 1995

Syndicated Loan of 1995 represents a syndicated

loan from foreign banks with The Mizuho Corporate

Bank, Ltd. and Singapore Branch as the agent, and

was amounted to USD500,000,000.00. The loan

agreement was signed on June 14, 1995.

Under the London Club III agreement, the second

amendment took place on September 6, 2002 to

reschedule the loan principal amount to

USD300,000,000.00 for the payment period of

December 14, 2008 to December 14, 2019. The

interest rates amended were LIBOR + 0.875% and

TIBOR + 0.875%.

The balance as of December 31, 2013 was amounted

to USD194,304,000.00 or equivalent to IDR2,368,371

million and JPY5,218,980,372.00 or equivalent to

IDR606,283 million.

Page 79: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

77 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

b.� Bunga yang Masih Harus Dibayar

Perhitungan bunga atas Pinjaman Luar Negeri

yang telah menjadi beban namun belum dibayar

karena belum jatuh tempo adalah sebesar

Rp1.545 juta pada tanggal 31 Desember 2013

dan Rp1.933 juta pada tanggal 31 Desember

2012.

27.� Alokasi Hak Tarik Khusus

IMF mempunyai kewenangan mengalokasikan Hak

Tarik Khusus atau SDR (Article XV Section 1 dan

Article XVIII) untuk menambah likuiditas global jika

dibutuhkan dan untuk menambah cadangan devisa

negara-negara anggota dengan biaya relatif murah.

Keputusan Alokasi SDR tersebut memerlukan

dukungan 85% hak suara negara anggota IMF.

Tidak seperti halnya fasilitas pinjaman IMF pada

umumnya, Alokasi SDR tidak mengandung

conditionality. Besaran suku bunga Alokasi SDR sama

dengan suku bunga Hak Tarik Khusus, sehingga

negara anggota akan memperoleh pendapatan

bunga bila saldo Hak Tarik Khusus lebih besar

dibandingkan dengan Alokasi SDR. Sebaliknya,

negara anggota akan membayar bunga bila saldo

Hak Tarik Khusus lebih kecil dibandingkan dengan

Alokasi SDR. Atas pengelolaan SDR tersebut, IMF

mengenakan biaya administrasi yang besarnya

kurang dari 0,01% per tahun.

Sejak diciptakannya SDR pada tahun 1969, IMF telah

tiga kali memberikan Alokasi Umum SDR kepada

negara anggota yaitu: 1) Alokasi SDR yang

disampaikan secara bertahap pada periode tahun

1970-1972; 2) Alokasi SDR yang disampaikan secara

bertahap pada periode tahun1979-1981; dan 3)

Alokasi SDR yang ditetapkan pada tanggal 28 Agustus

2009. Di samping Alokasi Umum SDR, IMF juga telah

memberikan Alokasi Khusus SDR yang dilakukan

satu kali pada tahun 1997, namun baru dialokasikan

b.� Deferred Interest Payable

The interests of foreign borrowings which have

already become expenditures but not yet paid

due to the due dates as of December 31, 2013

and December 31, 2012 were amounted to

IDR1,545 million and IDR1,933 million

respectively.

27.� Allocations of Special Drawing Rights

The IMF has the authority to allocate Special Drawing

Rights (SDR) on Article XV(1) and Article XVIII to

add global liquidity if needed and augment the

foreign reserves of member countries at minimum

cost. A decision to allocate SDRs needs the voting

support of 85% of IMF member countries. SDR

allocations are not subject to conditionality. The

interest on SDR allocations is the same as interest

on SDR so the member countries will get interest

income if their SDR balances which is bigger than

their SDR allocations. On the other hand, the

members will have to pay interests when their SDR

balances are smaller than their SDR allocations. The

IMF charges an administration fee for managing

SDRs less than 0.01% per annum.

Since the inception of SDRs in 1969, the IMF has

allotted SDR General Allocations to member countries

for three times: 1) SDR allocations allotted in several

phases during 1970-1972; 2) SDR allocations allotted

in several allotted phases during 1979-1981; and 3)

SDR allocations on August 28, 2009. Besides SDR

General Allocations, the IMF also added Special SDR

Allocations in 1997, but this was only allocated to

member countries on September 9, 2009 after

getting the approval from 85% of the voting rights

Page 80: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 78

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

kepada negara anggota pada tanggal 9 September

2009 karena persetujuan 85% hak suara negara

anggota baru diperoleh pada bulan Agustus 2009.

Alokasi khusus ini dilakukan untuk memberikan

alokasi SDR kepada negara-negara anggota yang

bergabung dengan IMF setelah alokasi umum tahun

1981 dan untuk menyeimbangkan alokasi negara-

negara anggota lainnya sejalan dengan

perkembangan ekonominya.

Berdasarkan surat IMF tanggal 3 September 2009,

pencatatan Alokasi SDR diklasifikasikan sebagai

other debt liabilities dalam kelompok long-term

liabilities sesuai Balance of Payment Manual 6 (BPM6).

Klasifikasi ini sesuai dengan karakteristik Alokasi

SDR yang memiliki jangka waktu panjang sehingga

dikategorikan sebagai utang jangka panjang.

Saldo Alokasi Hak Tarik Khusus per 31 Desember

2013 sebesar SDR1,980,438,720.00 atau setara

dengan Rp37.174.934 juta dan per 31 Desember

2012 sebesar SDR1,980,438,720.00 atau setara

dengan Rp29.520.637 juta.

28.� Kewajiban Lain-Lain

Kewajiban Lain-Lain per 31 Desember 2013 dan 31

Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp72.075.687 juta dan Rp61.341.300 juta yang

terdiri dari:

of IMF member countries in August 2009. This

special allotment was intended to provide SDR

allocations to countries which joined the IMF after

the general allocation of 1981, and to bring the

allocations of other countries into line with their

economic growth.

Based on the IMF letter dated September 3, 2009,

SDR Allocations are classified as other debt liabilities

in the long-term liabilities section according to the

guidance in the Balance of Payment Manual 6

(BPM6). This classification is in accordance with the

characteristics of SDR allocations, which are long

term and categorized as long-term liabilities.

The Special Drawing Rights balance as of December

31, 2013 was amounted to SDR1,980,438,720.00

or equivalent to IDR37,174,934 million and as of

December 31, 2012 was amounted to

SDR1,980,438,720.00 or equivalent to

IDR29,520,637 million.

28.� Other Liabilities

Other liabilities as of December 31, 2013 and

December 31, 2012 were amounted to

IDR72,075,687 million and IDR61,341,300 million

respectively and consist of:

Page 81: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

79 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

1)� Cash Collateral

Cash collateral merupakan jaminan yang diterima

oleh Bank Indonesia atas transaksi peminjaman SSB

milik Bank Indonesia (Third Party Securities Lending)

kepada pihak ketiga (borrower) melalui securities

lending agent. Selanjutnya cash collateral

direinvestasikan sebagaimana dijelaskan pada

Catatan C.6 dan Catatan C.13.

2)� Kewajiban Imbalan Kerja

Bank Indonesia menyelenggarakan program imbalan

kerja yang terdiri dari imbalan pascakerja dan imbalan

kerja jangka panjang lainnya. Perhitungan kewajiban

imbalan pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang

lainnya dilakukan oleh aktuaris independen pada

posisi 31 Desember 2013.

Program imbalan pascakerja terdiri dari program

pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh DAPENBI

dan Tunjangan Hari Tua (THT) yang terdiri dari

Tuperum dan TKHT yang dikelola oleh YKKBI. Selain

itu, Bank Indonesia juga melaksanakan program

imbalan pascakerja antara lain berupa Uang

Perpisahan Pegawai, serta program Imbalan Kerja

1)� Cash Collateral

Cash collateral is collateral received by Bank Indonesia

in respect of Third Party Securities Lending to the

borrowers through securities lending agent. Such

cash collateral is then reinvested as explained in

Notes C.6 and C.13.

2)� Employee Benefits

Bank Indonesia provides post and long-term

employment benefit program. The actuarial

calculation on post and long-term employment

benefit program was performed by an independent

actuary for the position as of December 31, 2013.

The Post-Employment Programs consist of Defined

Benefit Pension Plan managed by DAPENBI and

Retirement Benefit Program managed by YKKBI.

In addition, Bank Indonesia also provides other post-

employment benefits programs such as Employee

Farewell Paid Leave and other long-term employee

benefits program such as Extended Leave and Long

-� Cash Collateral� 66.840.981� 55.094.624

-� Setoran Dana Pembukaan L/C �

dalam valas� 101.779� 603.460

-� Kewajiban Imbalan Kerja� 3.148.427� 3.139.453

-� Utang Pajak� 642.922� 47.150

-� Lainnya� 1.341.578� 2.456.613

Jumlah� 72.075.687� 61.341.300

-� Cash Collateral

-� Collateral for Opening L/C in Foreign�

Currency

-� Employee Benefits Liabilities

-� Tax Payables

-� Others

Total

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 82: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 80

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Jangka Panjang lainnya antara lain berupa Bantuan

Cuti Besar dan Penghargaan Masa Pengabdian.

Mutasi aktiva, kewajiban, dan beban imbalan kerja

pada periode Januari s.d. Desember 2013 adalah

sebagai berikut:

Service Payments.

The balanc of assets, liabilities and employee benefits

expenses from January to December 2013 are as

follows:

Saldo Aktiva/(Kewajiban)

31 Desember 2012� (794.889)� (111.663)� (697.611)� (368.055)� (1.010.395)� (156.840)� (3.139.453)

Beban Imbalan

Kerja� (13.425)� (29.283)� (107.492)� (62.473)� (456.202)� (60.727)� (729.602)

Pendapatan Imbalan

Kerja� 0� 0� 0� 22.687� 3.451� 0� 26.138

Pendanaan Bank

Indonesia� 268.701� 61.852� 75.207� 0� 0� 0� 405.760

Pembayaran Manfaat� 0� 0� 0� 35.161� 203.526� 50.043� 288.730

Saldo

Aktiva/(Kewajiban)

30 Desember 2013� (539.613)� (79.094)� (729.896)� (372.680)� (1.259.620)� (167.524)� (3.148.427)

Assets (Liabilities) Balance

as per December 31, 2012

Employment Benefit

Expenses

Employment Benefit

Income

Bank Indonesia»s

Contribution

Benefit Payment

Assets (Liabilities)

Balance as per

December 31, 2013

Uraian Description

Manfaat Pensiun

Pension Benefits

TunjanganKesehatan Hari Tua

Retirement Benefit

Program

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Imbalan Pascakerja

Other Post Employment

Benefits

Rp jutaIDR Million

Imbalan Kerja Jangka

PanjangLainnya

Other Long-Term

Benefits

Pajak untuk Imbalan

Pascakerja dan Imbalan Kerja Jangka

Panjang Lainnya

Tax

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Jumlah

Total

Rp jutaIDR Million

(1) (2) (3) (4) (5) (7)

Tunjangan Pemilikan

Rumah

Housing Allowance

Rp jutaIDR Million

(6)

Page 83: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

81 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Adapun total kewajiban imbalan kerja manfaat

pensiun, Tuperum, TKHT, imbalan pascakerja, imbalan

kerja jangka panjang lainnya, pajak untuk imbalan

pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya

per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.148.427

juta.

29.� Perpajakan

a.� Penerimaan (Beban) Pajak Penghasilan

Penerimaan (Beban) pajak penghasilan untuk

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1

Januari s.d. 31 Desember 2012 adalah sebagai

berikut:

b.� Rekonsiliasi

Rekonsiliasi antara Surplus (Defisit) sebelum pajak

penghasilan dan Penerimaan (Beban) pajak

penghasilan yang ditunjukkan dalam Laporan

Keuangan Tahunan per 31 Desember 2013:

Total employee benefits liabilities for pension benefits,

post-employment, other long term services, tax on

employee benefits and other long-term services as

of December 31, 2013 was amounted to

IDR3,148,427 million.

29.� Taxation

a.� Income Tax Revenues (Expenses)

Income tax revenues (expenses) for the period

of January 1 to December 31, 2013 and January

1 to December 31, 2012 are as follows:

b.� Reconciliation

The reconciliation between Surplus (Deficit) before

income tax and the income tax revenues

(expenses) as shown in the Annual Financial

Statements as of December 31, 2013 are as

follows:

- � Pajak Kini� (601.467)� 0

-� Pajak Tangguhan:� �

Penerimaan Pajak Tangguhan� 0� 262.986�

Beban Pajak Tangguhan � (4.188.929)� (2.539.523)

Jumlah Penerimaan (Beban) Pajak

Penghasilan� (4.790.396)� (2.276.537)

-� Current Tax

-� Deferred Tax: �

Deferred Tax Income (Expenses) �

Deferred Tax Expenses

Total Deferred Tax Income

(Expenses)

Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012

Uraian Description

Page 84: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 82

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Surplus (Deficit) before Income Tax

Positive Fiscal Correction

Permanent Differences:

1)� Benefits

2)� Grants and Assistance

3)� Fixed Assets and Inventory Depreciation

4)� Others �

Total

Temporal Differences:�

1)� Post-Employment and Other Long-Term � �

Employment Benefits

2)� Fixed Asset and Inventory Depreciation �

Total� � � �

Negative Fiscal Correction

Permanent Differences:� �

Total�

Temporary Differences:�

1)� Post-Employment and Other Long-Term � �

Employment Benefits

2)� Fixed Assets and Inventory Depreciation �

Total� � � �

Fiscal Surplus (Deficit)� � � �

Difference after Revaluation of Fixed Assets� � �

Compensation of Fiscal losses:� �

Fiscal Loss in 2009 IDR171,713 million� �

Fiscal Loss in 2010 IDR26,931,000 million �

Fiscal Loss in 2011 IDR24,135,325 million

Total�

Taxable Surplus�

Calculation of Current Tax:�

25% x Taxable Surplus (Deficit)

Current Tax�

Tax Credit: �

Article 25 Income Tax Installments

Income Tax Payable

Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012

Uraian Description

Surplus (defisit) sebelum pajak penghasilan� 42.197.491� 8.096.230

Koreksi Fiskal Positif � � �

Beda Tetap:� � �

1)� Natura dan Kenikmatan� 799.747� 586.075

2)� Bantuan atau Sumbangan� 62.420� 46.310

3)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� 186.247� 181.571

4)� Lainnya� 127.054� 199.564 �

Jumlah� 1.175.468� 1.013.520

Beda Waktu:� � �

1)� Imbalan Pascakerja dan Imbalan Kerja� �

Jangka Panjang Lainnya� 559.189� 1.555.167

2)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� 210.182� (7.255) �

Jumlah� 769.371� 1.547.912� � � �

Koreksi Fiskal Negatif � � �

Beda Tetap:� (76.052)� (3.601) �

Jumlah� (76.052)� (3.601)

Beda Waktu:� � �

1)� Imbalan Pascakerja dan Imbalan Kerja �

Jangka Panjang Lainnya� (567.659)� (481.859)

2)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� (12.808)� (14.110) �

Jumlah� (580.467)� (495.969)� � � �

Surplus (Defisit) Fiskal� 43.485.811� 10.158.092� � � �

Selisih Lebih Hasil Revaluasi Aktiva Tetap� 0� 0� � � �

Kompensasi Rugi Fiskal:� � � �

Rugi Fiskal Tahun 2009 Rp171.713 juta� 0� (171.713) �

Rugi Fiskal Tahun 2010 Rp26.931.000 juta� (16.944.621)� (9.986.379) �

Rugi Fiskal Tahun 2011 Rp24.135.325 juta� (24.135.325)� 0

Jumlah� (41.079.946)� (10.158.092)

Surplus Kena Pajak� 2.405.865� 0

Perhitungan Pajak Terutang:� � � �

25% x Surplus Kena Pajak� 601.467� 0

Jumlah Pajak Terutang� 601.467� 0

Kredit Pajak:� � 0 �

Angsuran PPh pasal 25� 0� 0

PPh Badan Kurang (Lebih) Bayar� 601.467� 0

Page 85: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

83 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

In the period of January to December 2013 Bank

Indonesia gained the fiscal surplus of

IDR43,485,811 million, yet Bank Indonesia

reserves the compensation right on the fiscal

deficits from 2010-2011 of IDR41,079,946 million

so the taxable surplus is IDR2,405,865 million

and the payable income tax as of 2013 is

IDR601,467 million.

c.� Deferred Tax Assets (Liabilities)

The balance of Deferred tax Assets (Liabilities)

as of December 31, 2013 and December 31,

2012 was the result of time differences as shown

below:

Pada periode 1 Januari sampai dengan 31

Desember 2013 Bank Indonesia memperoleh

surplus fiskal sebesar Rp43.485.811 juta, namun

Bank Indonesia memiliki hak kompensasi kerugian

fiskal tahun 2010 dan tahun 2011 sebesar

Rp41.079.946 juta sehingga surplus kena pajak

menjadi sebesar Rp2.405.865 juta sehingga pajak

penghasilan terutang tahun 2013 menjadi sebesar

Rp601.467 juta.

c.� Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan

Posisi Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan pada

tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 merupakan pengaruh beda waktu dan

kompensasi kerugian fiskal dengan rincian

sebagai berikut:

1)� Post-Employment Benefits �

2)� Other Long Term Employment Benefits

3)� Post-Employment Benefits - Pension

4)� Retirement Benefits �

5)� Fixed Assets and Inventory Depreciation

Total Temporary Differences Fiscal

Correction

Fiscal Loss

Total

Deferred Tax Assets (Liabilities) in current

year

Deferred Tax Assets (Liabilities) in previous

year

Deferred Tax Assets (Liabilities)

Balance

APT Adjustment due to compensation of

previous years fiscal loss

Deferred Tax Assets (Liabilities) Balance

after Adjustment

1)� Imbalan Pascakerja� 27.451� 28.162

2)� Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya � 251.924� (185.110)

3)� Imbalan Pascakerja Manfaat Pensiun� (255.277)� 374.776

4)� Tunjangan Hari Tua� (32.568)� 855.480

5)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� 197.374� (21.365)

Jumlah Koreksi Fiskal Beda Waktu� 188.904� 1.051.943

Rugi Fiskal� 0� 0

Jumlah� 188.904� 1.051.943

Aktiva (kewajiban) Pajak Tangguhan �

tahun berjalan � 47.226� 262.986

Aktiva (kewajiban) Pajak Tangguhan �

tahun sebelumnya� 4.738.152� 7.014.689

Saldo Aktiva (Kewajiban) Pajak

Tangguhan� 4.785.378� 7.277.675

Penyesuaian APT karena kompensasi atas

rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya� (4.236.155)� (2.539.523)

Saldo Aktiva (Kewajiban) Pajak

Tangguhan Setelah Penyesuaian� 549.223� 4.738.152

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 86: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 84

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Posisi Aktiva Pajak Tangguhan tahun 2013 sebesar

Rp549.223 juta berasal dari perbedaan temporer

sebesar Rp47.226 juta, yaitu 25% x Rp188.904

juta, dan penyesuaian saldo aktiva pajak

tangguhan yang berasal dari pengaruh

kompensasi kerugian fiskal tahun 2010 yang

masih dapat dikompensasikan sebesar

Rp4.236.155 juta, yaitu 25% x Rp16.944.621

juta √ lihat Catatan C.13.e.

d.� Utang Pajak

30.� Modal

Berdasarkan Undang-Undang Bank Indonesia, modal

Bank Indonesia ditetapkan berjumlah sekurang-

kurangnya Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun

rupiah). Modal ini harus ditambah sehingga menjadi

10% dari seluruh kewajiban moneter yang dananya

berasal dari cadangan umum atau hasil revaluasi

aset. Modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan

31 Desember 2012 adalah sebesar Rp17.111.547

juta dan Rp17.114.024 juta.

Deferred Tax Assets in 2013 of IDR549,223 million

also include the time differences of

25% x IDR188,904 million which was amounted

to IDR47,226 million, and the adjustment to the

balance of deferred tax assets from compensation

of fiscal loss in 2010 of 25% x IDR16,944,621

million amounted to IDR4,236,155 million √ see

Note C.13.e.

d.� Tax Liabilities

30.� Capital

Based on Bank Indonesia Act, the capital of Bank

Indonesia shall be at least IDR2,000,000,000,000.00

(two trillion Rupiah). This capital must be increased

to up to 10% (ten percent) of total monetary

liabilities, with funds to be derived from general

reserves or assets revaluation reserves. The Capital

as of December 31, 2013 and December 31, 2012

were amounted to IDR17,111.547 million and

IDR17,114,024 million, respectively.

Article 29

Article 21

Article 22

Article 23

Article 26

Article 4 (2)

Value Added Tax (VAT)

Total

PPh Pasal 29� 601.467� 0

Pasal 21� 6.119� 11.559

Pasal 22� 0� 0

Pasal 23� 1.573� 1.451

Pasal 26� 1.050� 128

Pasal 4 ayat 2� 29.163� 31.961

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)� 3.550� 2.051

Jumlah� 642.922� 47.150

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 87: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

85 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

31.� Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan

Pasal 62 Undang-Undang Bank Indonesia mengatur

bahwa surplus dari hasil kegiatan Bank Indonesia

akan dibagi sebagai berikut:

a.� 30% untuk Cadangan Tujuan; dan

b.� Sisanya dipupuk sebagai Cadangan Umum

sehingga jumlah Modal dan Cadangan Umum

menjadi 10% dari seluruh kewajiban moneter

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2).

Selanjutnya dalam Pasal II angka 3 diatur bahwa

selama penyelesaian BLBI belum berakhir, Cadangan

Tujuan ditetapkan sebesar 10%.

Pada penjelasan Pasal 62 Undang-Undang Bank

Indonesia disebutkan pula bahwa Cadangan Tujuan

digunakan antara lain untuk biaya penggantian

dan/atau pembaruan harta tetap, pengadaan

perlengkapan yang diperlukan, pengembangan

organisasi dan sumber daya manusia dalam

melaksanakan tugas dan wewenang Bank Indonesia,

serta penyertaan yang diperlukan dalam pelaksanaan

tugas Bank Indonesia. Penggunaan Cadangan Tujuan

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 adalah

sebesar Rp542.412 juta dengan rincian sebagai

berikut:

a.� Pembaruan/penggantian harta tetap sebesar

Rp508.447 juta.

b.� Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya

Manusia (SDM) sebesar Rp33.965 juta.

Posisi Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan pada

tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebesar

Rp22.924.506 juta dan Rp13.208.397 juta.

31.� General and Statutory Reserves

Article 62 of Bank Indonesia Act states that surplus

that is arising from Bank Indonesia»s operations shall

be distributed as follows:

a.� 30% for statutory reserves; and

b.� The remainder to be reinvested as General

Reserves so that the sum of the Capital and

General Reserves become 10% of the overall

monetary liabilities as referred to in article 6 (2).

Further, as stated in article II Number 3, as long as

the settlement of BLBI has not been completed, the

statutory reserves shall be set at 10%.

According to the elucidation on Article 62 of the

Bank Indonesia Act, Statutory Reserves are to be

used for, among other things, financing the

replacement and/or renewal of fixed assets,

procurement of equipment, and organizational and

human resources development as part of the

implementation of the duties and authorities of Bank

Indonesia, as well as the investments that are needed

to implement the duties of Bank Indonesia. The

Statutory reserves that are utilized in the period of

January to December 2013 was amounted to

IDR542,412 million with the following details:

a.� Replacement/renewal of fixed assets amounted

to IDR508,447 million.

b.� Organizational and human resources development

amounted to IDR33,965 million.

The balances of General Reserves and Statutory

Reserves as of December 31, 2013 were amounted

to IDR22,924,506 million and IDR13,208,397 million.

Page 88: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 86

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

32.� Unrealized Gains/Losses

Unrealized Gains/Losses as of December 31, 2013

and December 31, 2012 were amounted to

IDR188,715,296 million and IDR113,221,542 million

respectively, with the details as follows:

The increase in unrealized gains from IDR113,221,542

million to IDR188,715,296 million was due to an

increase in the exchange rate differences as a result

of Rupiah depreciation against USD and EUR.

33.� Revenues from Foreign Reserves Management

Revenues from Foreign Reserves Management for

the periods of January 1 to December 31, 2013 and

January 1 to December 31, 2012 were amounted to

IDR26,724,597 million and IDR24,697, 913 million,

respectively, with the details as follows:

32.� Keuntungan atau Kerugian yang Belum

Direalisasi

Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi

per tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember

2012 masing-masing sebesar Rp188.715.296 juta

dan Rp113.221.542 juta yang terdiri atas:

Peningkatan keuntungan yang belum direalisasi dari

sebesar Rp113.221.542 juta menjadi Rp188.715.296

juta terutama karena peningkatan selisih kurs valas

akibat melemahnya nilai tukar rupiah terutama

terhadap valuta USD dan EUR.

33.� Penerimaan Pengelolaan Devisa

Penerimaan dari Pengelolaan Devisa pada periode

1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan1 Januari s.d.

31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp26.724.597 juta dan Rp24.697.913 juta yang

terdiri atas:

- � Revaluation of gold price

-� Revaluation of marketable securities in �

foreign currency

-� Revaluation of marketable securities in �

Rupiah

-� Differences in foreign exchange rate

- � Revaluasi harga emas� 33.500.726� 36.919.460

-� Revaluasi SSB dalam valas� (224.004)� 26.216.218

-� Revaluasi SSB dalam Rupiah� (10.610.506)� 14.037.119

-� Selisih kurs valas� 166.049.080� 36.048.745� �

188.715.296� 113.221.542

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 89: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

87 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Revenues from interests and others at foreign

currencies as of January 1 to December 31, 2013

consist of SSB foreign currencies coupons Available

for Sale was amounted to IDR14,531,830 million

and gains/losses of SSB foreign currencies Available

for Sale was amounted to IDR10,624,275 million.

Revenues from foreign currencies management as

of January 1 to December 31, 2013 was amounted

to IDR26,724,597 million, which were mainly from

the effort of Bank Indonesia in optimizing the

management of assets in foreign currencies through

the optimization of foreign currencies reserves

strategies, assets allocations in foreign currencies

and new investment products diversification for

additional revenues. Other than that, the high

revenues was resulted from portfolio rebalancing

activities in providing the liquidity to support the

implementation of monetary policies.

34.� Revenues from Domestic Securities

Revenues from Domestic Securities for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 were amounted to

IDR8,205,948 million and IDR7,074,621 million,

respectively. The increase in Revenues from Domestic

Securities relates with the increase of coupons

Penerimaan bunga sektor valas dan penerimaan valas

lainnya periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013

masing-masing terutama berasal dari Kupon SSB

Valas Available for Sale (AFS) sebesar Rp14.531.830

juta dan Keuntungan/Kerugian Penjualan SSB Valas

AFS sebesar Rp10.624.275 juta.

Penerimaan pengelolaan devisa periode 1 Januari

s.d. 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp26.724.597

juta, terutama bersumber dari hasil upaya Bank

Indonesia untuk mengoptimalkan pengelolaan aset

valas melalui optimalisasi strategi pengelolaan

cadangan devisa, penyesuaian alokasi aset dan mata

uang, serta perluasan produk investasi baru yang

dapat memberikan tambahan penerimaan. Selain

itu, tingginya penerimaan tersebut merupakan

dampak dari aktivitas rebalancing portofolio dalam

menyediakan likuiditas untuk mendukung

pelaksanaan kebijakan moneter.

34.� Penerimaan Pengelolaan SSB dalam Negeri

Penerimaan dari Pengelolaan SSB Dalam Negeri pada

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1

Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp8.205.948 juta dan Rp7.074.621 juta.

Peningkatan penerimaan Pengelolaan SSB Dalam

Negeri terkait dengan meningkatnya kepemilikan

-� Interest in foreign exchange sector

-� Provisions in foreign exchange sector

-� Other foreign exchange revenues

- � Bunga Sektor Valas� 15.818.109� 16.911.402

-� Provisi Sektor Valas� 242.818� 163.443

-� Penerimaan Valas Lainnya� 10.663.670� 7.623.068� �

26.724.597� 24.697.913

Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012

Uraian Description

Page 90: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 88

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

SSB dalam negeri berjangka panjang dan penerimaan

kupon dari SBN yang dimiliki Bank Indonesia.

35.� Penerimaan Pemberian Kredit dan Pembiayaan

Penerimaan dari Pemberian Kredit dan Pembiayaan

pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan

1 Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp272.203 juta dan Rp289.421 juta.

Penerimaan tersebut sebagian besar berasal dari

penerimaan bunga SUP sebesar Rp237.428 juta.

36.� Selisih Kurs karena Transaksi Valuta Asing

Penerimaan Selisih Kurs karena Transaksi Valas pada

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1

Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp33.568.134 juta dan Rp7.416.842 juta.

Peningkatan penerimaan selisih kurs karena transaksi

valas tersebut merupakan dampak penjabaran

transaksi antar valas dan valas ke rupiah dalam

rangka pengelolaan devisa dan pelaksanaan

kebijakan moneter.

37.� Penerimaan Pengelolaan Sistem Pembayaran

Penerimaan dari Pengelolaan Sistem Pembayaran

pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan

1 Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp244.982 juta dan Rp241.272 juta.

Penerimaan tersebut antara lain berasal dari

penerimaan jasa penyelenggaraan Real Time Gross

Settlement (RTGS) sebesar Rp127.939 juta yang

merupakan penerimaan atas transaksi RTGS sebanyak

17.633.570 transaksi dengan total nominal

Rp90.962.027.115 juta. Selain itu, terdapat

penerimaan jasa penyelenggaraan kliring sebesar

Rp114.685 juta yang merupakan penerimaan atas

transaksi kliring sebanyak 104.221.289 transaksi

dengan total nominal sebesar Rp2.542.496.466 juta.

revenues of SBN owned by Bank Indonesia.

35.� Revenues from Credit and Financing

Revenues from credit and financing for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 were amounted to

IDR272,203 million and IDR289,421 million,

respectively. Included in that amount are accrued

revenues from Government bond interests amounted

to IDR237,428 million.

36.� Exchange Differences

The value of Exchange Differences for the periods of

January 1 to December 31, 2013 and January 1 to

December 31, 2012 were amounted to IDR33,568,134

million and IDR7,416,842 million, respectively.

Revenues from Exchange Differences were due to

the implementation of inter foreign currencies and

foreign currencies to Rupiah transactions under

foreign revenues management and the

implementation of monetary policies.

37.� Revenues from Payment System Services

Revenues from Payment System Services for the

periods of January 1 to December 31, 2013 and

January 1 to December 31, 2012 were amounted

to IDR244,982 million and IDR241,272 million

respectively. These revenues were derived, among

other things, from Real Time Gross Settlement

(RTGS) services which was amounted to IDR127,939

million, that came from the total of 17,633,570

transactions and total nominal of IDR90,962,027,115

million. Other than that, the revenues from clearing

services were amounted to IDR114,685 million

which consisted of clearing with 104,221,289

transactions and total nominal of IDR2,542,496,466

million.

Page 91: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

89 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

38.� Penerimaan Pengawasan Perbankan

Penerimaan dari Pengawasan Perbankan pada periode

1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan1 Januari s.d.

31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp258.179 juta dan Rp26.264 juta.

Penerimaan pengawasan perbankan periode 1 Januari

s.d. 31 Desember 2013 terutama berasal dari koreksi

atas penerimaan sanksi administratif perbankan dan

sanksi pelanggaran GWM tahun-tahun sebelumnya

masing-masing sebesar Rp257.173 juta dan Rp1.006

juta.

39.� Penerimaan Lainnya

Penerimaan Lainnya pada periode 1 Januari s.d. 31

Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31 Desember

2012 masing-masing sebesar Rp1.839.385 juta dan

Rp289.262 juta.

Dalam penerimaan lainnya periode 1 Januari s.d. 31

Desember 2013 terutama dari penarikan uang kertas

dari peredaran sebesar Rp1.306.559 juta, penerimaan

karena pemulihan penyisihan aktiva sebesar

Rp285.794 juta, penerimaan sanksi administratif

sebesar Rp110.394 juta, dan penerimaan lainnya

dalam rupiah sebesar Rp102.134 juta.

40.� Beban Operasi Moneter

Beban Operasi Moneter terdiri atas:

38.� Revenues from Banking Supervision

Revenues from Banking Supervision for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 were amounted to IDR258,179

million and IDR26,264 million, respectively.

Revenues from Banking Supervision for the periods

of January 1 to December 31, 2013 mainly on the

correction of revenues from the acknlowledgements

of previous years banking administrative and

Minimum Reserve Requirements (GWM) violation

sanctions were amounted to IDR257,173 million

and IDR1,006 million, respectively.

39.� Other Revenues

Other revenues for the periods of January 1 to

December 31, 2013 and 1 January to December 31,

2012 were amounted to IDR1,839,385 million and

IDR289,262 million, respectively.

Other revenues in 2013 were included gains from

the withdrawal of banknotes/coins amounted to

IDR1,306,559 million, recovery of allowance for bad

debts amounted to IDR285,794 million,

administrative sanctions amounted to IDR110,394

million, and other revenues amounted to IDR102,134

million.

40.� Monetary Operations Expenses

Monetary Operations Expenses consists of:

Page 92: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 90

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Beban Operasi Moneter terhadap total beban untuk

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1

Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp17.789.713 juta (61,52%) dan

Rp19.006.279 juta (59,51%).

Dalam Beban Operasi Moneter 2013 antara lain

terdapat Beban Operasi Moneter Konvensional

sebesar Rp15.657.707 juta, Beban Operasi Moneter

Syariah sebesar Rp688.825 juta, dan Jasa Giro Bank

sebesar Rp1.403.354 juta.

41.� Beban Pengelolaan Devisa

Beban Pengelolaan Devisa pada periode 1 Januari

s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31

Desember 2012 masing-masing sebesar Rp275.769

juta dan Rp143.487 juta.

42.� Beban Pinjaman Luar Negeri

Beban Pinjaman Luar Negeri merupakan beban

pengelolaan pinjaman luar negeri, yang pada periode

1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d.

31 Desember 2012 tercatat masing-masing sebesar

Rp72.722 juta dan Rp92.384 juta.

Monetary Operations Expenses when compared to

overall expenses for the periods of January 1 to

December 31, 2013 and January 1 to December 31,

2012 were amounted to IDR17,789,713 million

(61.52%) and IDR19,006,279 million (59.51%),

respectively.

The Monetary Operations Expenses of 2013, among

others, are Conventional Monetary Operation

Expenses amounted to IDR15,657,707 million, Sharia

Monetary Operation Expenses amounted to

IDR688,825 million and Bank Demand Deposits

services amounted to IDR1,403,354 million.

41.� Foreign Reserves Management Expenses

Foreign Reserves Management Expenses for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 were amounted to IDR275,769

million and IDR143,487 million, respectively.

42.� Foreign Loans Management Expenses

Foreign Loans Management Expenses for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 were amounted to IDR72,722

million and IDR92,384 million, respectively.

-� Policy Development, Endorsement and � � �

Execution for Base Money

-� Research on Base Money

-� Information Management for Base Money

-� Pengembangan, Penetapan dan �

Pelaksanaan Kebijakan Uang Beredar� 17.763.634� 18.982.704

-� Penelitian Uang Beredar� 22.025� 20.820

-� Pengelolaan Informasi Uang Beredar� 4.054� 2.755� �

17.789.713� 19.006.279

Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012

Uraian Description

Page 93: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

91 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

43.� Beban Jasa Giro Pemerintah

Beban Jasa Giro Pemerintah pada periode 1 Januari

s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31

Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.610.495

juta dan Rp4.156.871 juta. Penurunan Beban Jasa

Giro Pemerintah disebabkan menurunnya saldo rata-

rata bulanan giro Pemerintah dari rata-rata sebesar

Rp187.151 juta pada tahun 2012 menjadi sebesar

Rp115.071 juta pada tahun 2013.

Jasa Giro diberikan terhadap Rekening Giro

Kementerian Keuangan yang termasuk dalam

kategori Rekening Kas Umum Negara (RKUN) dan

Rekening Penempatan. Tingkat bunga Jasa Giro

Rekening Giro Kementerian Keuangan sesuai Surat

Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur

Bank Indonesia Nomor 17/KMK.05/2009 dan Nomor

11/3/KEP.GBI/2009 tanggal 30 Januari 2009 Tentang

Koordinasi Pengelolaan Uang Negara (PUN)

diterapkan untuk RKUN rupiah dan valuta asing

adalah sebesar 0,1% per tahun. Adapun tingkat

bunga Jasa Giro untuk rekening penempatan dalam

rupiah adalah sebesar 65% dari suku bunga kebijakan

Bank Indonesia (BI rate) per tahun, untuk rekening

penempatan dalam USD adalah sebesar 65% dari

Fed Fund rate per tahun, untuk rekening penempatan

dalam valuta asing non USD adalah sebesar 65%

dari home currency per tahun.

44.� Beban Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Beban Penyelenggaraan Sistem Pembayaran pada

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1

Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp2.709.100 juta dan Rp1.464.402 juta.

Beban Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 antara

lain terdiri dari Beban Pelaksanaan Pencetakan

Uang sebesar Rp1.719.948 juta dan Beban

43.� Government Account Interest Expenses

Government Account Interests Expenses for the

periods of January 1 to December 31, 2013 and

January 1 to December 31, 2012 were amounted

to IDR2,610,495 million and IDR4,156,871 million,

respectively. The decrease in Government Account

Interest Expenses was due to the decrease in

Government Account monthly balance from the

average of IDR187,151 million in 2012 to IDR115,071

million in 2013.

Such interest was attributed to the Ministry of

Finance»s Account Interest which is under General

State Cash Account and Placement Accounts. The

interest rate of the account due to the Letters of

the Minister of Finance and the Governor of Bank

Indonesia Number 17/KMK.05/2009 and Number

11/3/KEP.GBI/2009 dated January 30, 2009

concerning the Coordination of State Funds

Management for State Funds Accounts in Rupiah

and Foreign Currencies is 0.1% per annum. While

the interest rate for Account Interest Expenses for

Placement Accounts in Rupiah is 65% of BI rate per

annum, for the Placement Accounts in USD is 65%

of Fed Fund rate per annum, and for the Placement

Account in other foreign currencies is 65% of home

currency per annum.

44.� Payment System Operating Expenses

Payment System Operating Expenses for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 were amounted to

IDR2,709,100 million and IDR1,464,402 million,

respectively. Payment system operating expenses for

the period of January 1 to December 31, 2013

include, among others, the currency printing expenses

amounted to IDR1,719,948 million and currency

Page 94: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 92

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Pelaksanaan Pengadaan Bahan Uang sebesar

Rp825.282 juta.

45.� Beban Pengaturan dan Pengawasan Perbankan

Beban Pengaturan dan Pengawasan Perbankan pada

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1

Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp198.459 juta dan Rp183.002 juta.

46.� Beban Umum dan Lainnya

Pos Beban Umum dan Lainnya pada periode 1 Januari

s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31

Desember 2012 masing-masing sebesar Rp5.215.439

juta dan Rp6.861.415 juta yang terdiri atas:

Sesuai dengan Undang-Undang Bank Indonesia,

gaji, penghasilan lainnya, dan fasilitas bagi Gubernur,

Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur

ditetapkan oleh Dewan Gubernur. Besarnya gaji dan

penghasilan lainnya bagi Gubernur ditetapkan paling

banyak dua kali gaji dan penghasilan lainnya bagi

pegawai dengan jabatan tertinggi di Bank Indonesia.

procurement expenses amounted to IDR825, 282

million.

45.� Banking Regulation and Supervision Expenses

Banking Regulation and Supervision Expenses for

the periods of January 1 to December 31, 2013 and

January 1 to December 31, 2012 were amounted

to IDR198,459 million and IDR183,002 million,

respectively.

46.� General and Other Expenses

General and Other Expenses for the periods of

January 1 to December 31, 2013 and January 1 to

December 31, 2012 were amounted to IDR5,215,439

million and IDR6,861,415 million respectively, and

consisted of:

Under Bank Indonesia Act, the salary, other income

and the facilities for the Governor, Senior Deputy

Governor, and Deputy Governors shall be prescribed

by the Board of Governors. The amount of such

salary and other income of the Governor shall be

determined at a maximum of two times the salary

and the income of an employee with the highest

grade in Bank Indonesia.

-� Human Resources

-� Logistics and security

-� IT system

-� Others

-� Sumber Daya Manusia� 3.961.623� 4.674.059

-� Logistik dan Pengamanan� 1.055.057� 949.326

-� Sistem Teknologi Informasi� 152.533� 102.782

-� Lainnya� 46.226� 1.135.248� �

5.215.439� 6.861.415

Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012

Uraian Description

Page 95: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

93 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Dalam beban SDM termasuk juga imbalan pascakerja

dan imbalan kerja jangka panjang lainnya pada

periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 sebesar

Rp729.602 juta sebagaimana dijelaskan dalam pos

Kewajiban Lain-lain. Selain itu, termasuk juga gaji,

insentif, tunjangan hari raya keagamaan, dan uang

cuti tahunan bagi Dewan Gubernur Bank Indonesia

pada periode1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan

1 Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp13.315 juta dan Rp15.619 juta.

Di dalam beban SDM tersebut, termasuk juga THT

berupa Tuperum dan TKHT serta Program Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana

diwajibkan oleh Undang-Undang Nomor 3 tahun

1992 tentang Jamsostek, yaitu Jaminan Kecelakaan

Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua.

47.� Rasio Modal

Rasio Modal (Modal, Cadangan Umum, dan Surplus

tahun berjalan) terhadap Kewajiban Moneter per

tanggal 31 Desember 2013 adalah 5,87%.

Jumlah Modal dan Kewajiban Moneter yang

diperhitungkan dalam perhitungan Rasio Modal per

tanggal 31 Desember 2013 masing-masing adalah

Rp73.702.439 juta dan Rp1.255.761.888 juta.

Modal, Kewajiban Moneter, dan Rasio Modal per

tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Included in human resources expenses are post-

employment and long term employment expenses

for the period of January 1 to December 31, 2013

that were amounted to IDR729,602 million as

described in Other Liabilities item. Other than that,

the expenses also include salaries, incentives, holiday

bonuses (Tunjangan Hari Raya) and annual leave

payments to the Board of Governors for the periods

of January 1 to December 31, 2013 and January 1

to December 31, 2012 that are amounted to

IDR13,315 million and IDR15,619 million respectively.

Also included in the human Resources expenses are

Bank Indonesia»s membership expenses in Housing

Ownership Program and Social Man Power Benefits

program (Jamsostek) which are compulsory under

the Jamsostek Act Number 3 of 1992 on work

accident insurance, life insurance and retirement

insurance.

47.� Capital Ratio

The capital ratio (Capital, General Reserves and

Current Year Surplus) to Monetary Liabilities as of

December 31, 2013 is 5.87%.

The amount of capital and monetary liabilities used

in the Capital Ratio calculation as of December 31,

2013 was IDR73,702,439 million and

IDR1,255,761,888 million, respectively. The Capital,

Monetary Liabilities and Capital Ratio as of December

31, 2013 were as follows:

Page 96: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 94

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

a.� Capital � � �

-� Capital � �

-� General Reserves � �

-� 90% Current Year Surplus (after tax) � � �

Total � �

b.� Monetary Liabilities �

-� Currency in Circulation �

-� Government Demand Deposits �

-� Bank Demand Deposits �

-� Other Demand Deposits (excluding IMF, World � � � �

Bank, and ADB) �

-� Liabilities arising from Monetary Operations � �

(SBI, SDBI, SBIS, Term Deposits, Deposit Facilities, � �

FASBIS, Securities Sold Under Repurchase � � � �

Agreements) �

-� Loans from Government �

Total � �

c.� Capital Ratio � � �

Capital + General Reserves + 90% Current Year Surplus� � � � �

Monetary Liabilities

a.� Modal � � �

-� Modal� 17.111.547�

-� Cadangan Umum� 22.924.506�

-� 90% Surplus Tahun Berjalan (setelah pajak)� 33.666.386�

Jumlah� 73.702.439

b.� Kewajiban Moneter � � �

-� Uang dalam Peredaran� 500.030.818�

-� Giro Pemerintah� 60.078.359�

-� Giro Bank� 322.527.545�

-� Giro Lainnya (kecuali Giro IMF, Bank Dunia, � �

dan ADB)� 451.374�

- � Kewajiban yang timbul dari operasi moneter � �

(SBI, SDBI, SBIS, Penempatan Berjangka, � �

Penempatan Dana, FASBIS, Surat Berharga yang � �

Dijual dengan Janji Dibeli Kembali)� 372.597.723�

-� Pinjaman dari Pemerintah� 76.069�

Jumlah� 1.255.761.888� � � � �

c.� Rasio Modal � � �

Modal + Cadangan Umum + 90% Surplus Tahun Berjalan =

�5,87%�

� � Kewajiban Moneter

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Uraian Description

Page 97: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

95 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

D.� PENJELASAN LAINNYA

1.� Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan �

Istimewa

Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan

istimewa adalah sebagai berikut:

Tagihan pada Indover Bank per 31 Desember 2013

sebesar Rp678.690 juta sebagaimana dijelaskan

pada C.13.

Bank Indonesia memberikan pinjaman kepada

pegawai dan Anggota Dewan Gubernur berdasarkan

PDG Nomor 15/6/PDG/2013 tentang Pinjaman

Multiguna dan Pembiayaan Multiguna bagi Pegawai

Bank Indonesia dan PDG Nomor 15/7/PDG/2013

tentang Pinjaman Multiguna dan Pembiayaan

Multiguna bagi Anggota Dewan Gubernur Bank

Indonesia.

2.� Dana Kesejahteraan Pegawai

Berdasarkan Pasal 47 ayat 6 Undang-Undang Nomor

13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, Bank Indonesia

diwajibkan mengalokasikan 7,5% dari laba bersih

setelah pajak yang telah disahkan untuk Dana

Kesejahteraan Pegawai (DKP). Saat ini, sebagian

dana yang terhimpun dalam DKP digunakan sebagai

D.� OTHERS�

1.� Related Party Transactions

Related Party transactions consist of:

The claims to Indover Bank as of December 31, 2013

was amounted to IDR678,690 million as described

in C.13.

Bank Indonesia provides loans to employees based

on Board of Governors Decisions Number

15/6/PDG/2013 concerning Multi-Purpose Loans and

Expenses to Bank Indonesia Employees and PDG

Number 15/7/PDG/2013 concerning Multi-purpose

Loans and Expenses for the members of the Board

of Governors of Bank Indonesia.

2.� Employee Welfare Fund

Under Article 47(6) Act Number 13/1968 concerning

Central Bank, stipulates Bank Indonesia is obliged

to allocate 7.5% of its audited net profit after tax

profit which has been validated to the Employee

Welfare Fund (DKP). In the present day, some of the

fund under DKP has been utilized as a source of

-� Tagihan pada Indover Bank� 678.690� 535.761

-� Pinjaman Pegawai� 2.263.132� 411.623 � �

2.941.822� 947.384

-� Claims on Indover Bank

-� Employee Loans

31 Desember 2013 December 31, 2013

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

31 Desember 2012 December 31, 2012

Uraian Description

Page 98: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 96

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

sumber pinjaman bagi pegawai dan selebihnya

ditempatkan dalam bentuk deposito dan surat

berharga Pemerintah. Berdasarkan Keputusan

Gubernur Bank Indonesia Nomor

3/11/KEP/GBI/INTERN/2001 tanggal 29 Juni 2001,

pengelolaan DKP dilakukan oleh YKKBI.

Posisi DKP per 31 Desember 2013 adalah Rp882.256

juta terdiri dari pinjaman pegawai Bank Indonesia

sebesar Rp11.199 juta dan dana yang dikelola oleh

YKKBI sebesar Rp871.057 juta.

3.� Rencana Kenaikan Kuota IMF

Pada saat dilakukan IMF 14th General Review of

Quotas pada tahun 2010, negara-negara anggota

IMF menyepakati untuk meningkatkan kuota IMF

sebesar 100%. Adanya kenaikan kuota tersebut

menyebabkan kuota Indonesia, sebagai salah satu

anggota IMF, akan meningkat sebesar SDR2,569 juta

menjadi SDR4,648 juta dan Quota share Indonesia

akan meningkat menjadi 0,975%. Peningkatan kuota

hasil IMF 14th General Review of Quotas akan berlaku

efektif apabila:

a.� Negara-negara anggota yang memiliki setidaknya

70% pangsa kuota telah menyampaikan

persetujuan (consent) kenaikan kuota kepada IMF.

b.� Negara anggota yang mewakili setidaknya 85%

hak suara telah meratifikasi perubahan

(amendment) Article of Agreement IMF tentang

Board Reform. Negara anggota diminta segera

menyampaikan persetujuan kenaikan kuota dan

meratifikasi perubahan Article of Agreement IMF

tentang Board Reform.

Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Keuangan

mengirimkan Surat kepada Gubernur Bank Indonesia

dengan Nomor Surat S-871/MK.011/2011 tanggal

28 Desember 2011 perihal Persetujuan Pemerintah

employee loans and the rest has been invested in

time deposits and Government bonds. Based on the

Governor of Bank Indonesia Number

3/11/KEP/GBI/INTERN/2001 dated as of June 29,

2001, YKKBI was appointed as the fund manager

of the DKP.

The Balance of the fund as of December 13, 2013

was amounted to IDR882,256 million, which

consisted of Bank Indonesia employee loans that

were amounted to IDR11,199 million and funds

managed by YKKBI amounted to IDR871,057 million.

3.� Letter of Consent to IMF

In the IMF 14th General Review of Quotas of 2010,

it has been agreed by the IMF member countries

that the IMF quota was to be increase by 100%.

Such increases caused the quota for Indonesia as

the member of the IMF increased by SDR2,569

million to become SDR4,648 million, and Quota

share of Indonesia increased to 0,975%. The increase

of quota as per IMF 14th General Review of Quotas

to be in effect when:

a.� The member countries with at least 70% of

quota share submit consent for the increase of

quota to the IMF.

b.� The member countries with at least 85% of vote

right has ratified the amendment of IMF Article

of Agreement concerning Board Reform. The

member countries to be requested to submit the

approvals of quota increase and ratify the

amendment of IMF Articles of Agreement

concerning Board Reform.

In respect with this, the Minister of Finance»s letter

Number S-871/MK.011/2011 dated December 28,

2011 was submitted to the Governor of Bank

Indonesia regarding the Government»s approval on

Page 99: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

97 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

atas kenaikan kuota IMF dalam rangka 14th General

Review of Quotas yang berisi antara lain atas nama

Pemerintah RI, Menteri Keuangan menyetujui

kenaikan Kuota IMF dan mengingat Gubernur Bank

Indonesia adalah Governor di IMF untuk Indonesia

dapat mengirimkan letter of consent kepada IMF.

Sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, pada

tanggal 12 April 2012 Gubernur Bank Indonesia

mengirimkan letter of consent kepada IMF yang

merupakan salah satu syarat penambahan kuota

Indonesia di IMF.

Per 31 Desember 2013, kenaikan kuota belum

berlaku efektif karena masih menunggu ratifikasi

amandemen Articles of Agreement oleh Amerika

Serikat untuk memenuhi jumlah voting power yang

dipersyaratkan sebesar minimal 85%, sedangkan

per 31 Desember 2013 baru mencapai 76,07%.

4.� Penyelesaian Aset Eks BPPN

Dalam rangka penyelesaian aset eks bank-bank yang

telah dialihkan oleh BPPN kepada Pemerintah, saat

ini Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia

sedang melakukan pembahasan atas dokumen yang

ada di Bank Indonesia.

E.� KOMITMEN DAN KONTINJENSI

1.� Pinjaman Dua Tahap (Two Step Loans)

Pinjaman Dua Tahap merupakan pinjaman dari

lembaga keuangan internasional, seperti Bank Dunia,

JICA, dan ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia

untuk diteruspinjamkan kepada bank melalui Bank

Indonesia. Peran Bank Indonesia dalam skim kredit

ini adalah sebagai pemegang kas Pemerintah, untuk

memberikan dan menagih kembali pinjaman yang

the IMF quota increase in the frame of 14th General

Review of Quotas which consisted of among other

things, the approval from the Minister of Finance

representing the Government of the Republic of

Indonesia on the IMF quota increase and bearing in

mind that the Governor of Bank Indonesia is a

Governor in IMF for Indonesia and is able to submit

the letter of consent to the IMF. As a follow up of

the above letter, in April 12, 2012 the Governor of

Bank Indonesia submitted the letter of consent to

the IMF as one of the requirements for Indonesia»s

quota increase in the IMF.

As of December 31, 2013 the quota increase has

not been in force due to the amendment ratification

process of Articles of Agreement by the United

States in order to meet the voting power required

at the minimum of 85%. As of December 31, 2013

the voting power was only at 76.07%.

4.� Ex-Indonesia Banking Restructuring Agency

(BPPN) Assets Resolution

In the frame of assets resolution of ex Banks Take

Over from IBRA (BBPN) to the Government, the

Ministry of Finance and Bank Indonesia are in

discussion on the documents possessed under Bank

Indonesia.

E.� COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

1.� Two Step Loans

TSL are loans from financial foreign institutions such

as the World Bank, Japan Bank for International

Cooperation (JICA) and the Asian Development Bank

(ADB) to the Government of the Republic of Indonesia

to be channeled to banks through Bank Indonesia.

The role of Bank Indonesia in these credit schemes

is as the account holder of the Government, to

Page 100: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 98

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

diteruskan kepada bank-bank nasional. Bank-bank

nasional ini seterusnya akan mengambil alih risiko

kredit dan menyalurkan kredit tersebut kepada

pemakai akhir yang memenuhi syarat.

Surat Menteri Keuangan Nomor S-2147/LK/2000

tanggal 16 Mei 2000 menyatakan bahwa Bank

Indonesia hanya bertindak sebagai agen pelaksana

dari skim-skim ini, sehingga tidak akan menanggung

risiko kredit.

Peminjam (borrower) dalam penerusan TSL adalah

Pemerintah Republik Indonesia, kecuali untuk fasilitas

dari EXIM Taiwan yang bertindak sebagai peminjam

adalah Bank Indonesia dan diteruspinjamkan kepada

Bank Bukopin.

Pinjaman TSL diteruskan kepada bank dalam valuta

rupiah, USD, dan EUR dengan posisi saldo pinjaman

per 31 Desember 2013 setara dengan Rp651.002

juta.

Di samping itu, terdapat tagihan Pemerintah kepada

BUMN/BUMD/Pemda dengan Subsidiary Loan

Agreement (SLA) yang ditandatangani oleh Bank

Indonesia atas dasar surat kuasa dari Menteri

Keuangan dalam rangka Project Aid yang sumber

dananya berasal dari Foreign Exchange Loan dan

Rekening Dana Investasi dengan nilai outstanding

per 31 Desember 2013 setara dengan Rp309.835

juta.

Saldo pinjaman masing-masing skim tersebut diatas

merupakan sisa saldo penerusan pinjaman sebelum

berlakunya Undang-Undang Bank Indonesia dan

penatausahaannya tidak dicatat dalam Neraca Bank

Indonesia namun dicatat pada rekening off balance

sheet Bank Indonesia.

distribute the loans and to collect payments from

the national banks. Thus, these national banks bear

the credit risk and distribute the loans to the qualified

borrowers.

The letter of the Minister of Finance S-2147/LK/2000

dated as of May 16, 2000 stated that Bank Indonesia

only acts as the executing agent of these schemes

and therefore bears no credit risk.

The borrower in a TSL is the Government of Republic

of Indonesia, except for the borrower of loans from

EXIM Taiwan, where Bank Indonesia acts as a

borrower, but the loan then in turn being channeled

to Bank Bukopin.

TSL are distributed to recipient banks in Rupiah,

USD, and EUR with the balance as of December 31,

2013 equivalent to IDR651,002 million.

Other than that, there are also Governments claims

against the State Owned Enterprises (BUMN)/Local

Government-Owned Enterprises (BUMD)/Regional

Government with the Subsidiary Loan Agreement

(SLA) that was signed by Bank Indonesia based on

authorization from the Minister of Finance for the

purpose of project aid. The funds originated from

Foreign Exchange Loans and Investment Fund

Accounts (RDI) with the outstanding as of December

31, 2013 equivalent to IDR309,835 million.

The loan balances for each of the above schemes

represents the balances which were channeled prior

to the Bank Indonesia Act. Their administration is

not recorded on the Bank Indonesia Balance Sheet

but rather on Bank Indonesia off-balance sheet

account.

Page 101: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

99 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

2.� Transaksi Valas

Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah komitmen

tagihan dan komitmen kewajiban atas transaksi

forex, surat-surat berharga, dan deposito Bank

Indonesia masing-masing sebesar Rp120.980.655

juta dan Rp17.716.648 juta.

3.� N.V. De Indonesische Overseeze Bank �

(Indover Bank)

Sejak tanggal 6 Oktober 2008, Indover Bank

dikenakan tindakan darurat (emergency measures)

karena adanya kesulitan likuiditas yang dialaminya.

Pada tanggal 1 Desember 2008, Indover Bank telah

dinyatakan pailit/bangkrut oleh Pengadilan

Amsterdam dan berstatus dilikuidasi dalam wilayah

kedaulatan Belanda. Alasan dilikuidasinya Indover

Bank adalah ekuitas yang telah negatif dan tidak

ada tambahan modal yang dapat diharapkan untuk

menutup ekuitas negatif tersebut, baik melalui

tambahan modal dari Bank Indonesia sebagai

pemegang saham tunggal Indover Bank maupun

dari investor lainnya.

Dengan telah dipailitkannya Indover Bank oleh

Pengadilan Belanda, maka Indover Bank berada di

bawah pengelolaan dan pengawasan kurator yang

ditunjuk oleh Pengadilan Amsterdam Belanda.

Per 31 Desember 2013, masih terdapat dispute

antara Bank Indonesia dan kurator mengenai hak

dan kewajiban Bank Indonesia sebagai pemegang

saham tunggal dan kreditur terkait dengan

pelaksanaan likuidasi Indover Bank. Pada bulan

Maret 2010, Bank Indonesia sebagai kreditur telah

mengajukan statement of claim atas deposito dan

giro Bank Indonesia di Indover Bank ke Pengadilan

Amsterdam. Atas klaim Bank Indonesia tersebut di

atas, pada bulan April 2010 kurator menyampaikan

statement of counterclaim di Pengadilan Belanda

2.� Foreign Currencies Transactions

As of December 31, 2013, commitment receivables

and commitment payables of marketable securities,

time deposits, and forex transaction of Bank Indonesia

were amounted to IDR120,980,655 million and

IDR17,716, 648 million respectively.

3.� N.V. De Indonesische Overseeze Bank �

(Indover Bank)

Since October 6, 2008, emergency measures have

been applied to Indover Bank due to a shortage of

liquidity. On December 1, 2008, Indover Bank was

declared bankrupt by the Amsterdam Court and its

status was being liquidated in the Netherlands. The

reason for Indover Bank»s liquidation was its negative

equity and a lack of additional capital that could be

expected to cover the negative equity, by way of

additional capital from Bank Indonesia as the sole

shareholder of Indover Bank or from other investors.

With the declaration of Indover Bank»s bankruptcy

by the Amsterdam Court, Indover Bank was placed

under the control and supervision of Trustees

appointed by the Amsterdam Court, Netherlands.

As of December 31, 2013 there is still a dispute

outstanding between Bank Indonesia and the Trustees

concerning the right and liabilities of Bank Indonesia

as the sole shareholder and the creditors in the

liquidation of Indover Bank. In March 2010, Bank

Indonesia as a creditor filed a statement of claim to

its time and demand deposits with Indover Bank to

the Amsterdam Court. Based on that claim, on April

2010 the trustees filed a statement of counterclaim

to the Amsterdam Court, arguing that Bank Indonesia

as the sole shareholder of Indover Bank must bear

Page 102: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 100

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

the deficit in Indover Bank and set off Bank

Indonesia»s claims against Indover Bank. In this

respect, Bank Indonesia is of the opinion that based

on company law, Bank Indonesia»s responsibility as

the sole shareholder of Indover Bank is limited to

Bank Indonesia»s equity in Indover Bank.

In the latest development as reported by Stibbe in

Seventeenth Public Liquidation Report dated as of

February 17, 2014 for reporting period of October

1, 2013 to January 31, 2014 the process of resolving

the dispute is still underway at the Amsterdam Court.

4.� Legal Matters

As of January 1 to December 31, 2013, Bank

Indonesia was dealing with 4 (four) overseas legal

cases related to the Indover Bank bankruptcy

settlement in the Netherlands at Amsterdam District

Court. There are also other 81 (eighty one) domestic

cases consisting of 71 (seventy one) civil cases, and

10 (ten) adminsitrative law cases. From these legal

cases, 40 (forty) cases have been decided by the

courts.

5.� Safeguarding Bank Indonesia»s Assets

a.� Bank Indonesia»s Assets Secured by Judicial

Decision

In the corruption case involving convicted

defendant Lee Darmawan Kertaraharja Haryanto

a.k.a. Lee Chin Kiat, the Supreme Court of the

mendalilkan bahwa Bank Indonesia sebagai

pemegang saham tunggal Indover Bank

berkewajiban untuk menanggung defisit Indover

Bank dan men-set off tagihan Bank Indonesia yang

ada di Indover Bank. Dalam hal ini, Bank Indonesia

tetap berpendirian bahwa sesuai hukum perusahaan,

tanggung jawab Bank Indonesia sebagai pemegang

saham tunggal pada Indover Bank hanya sebatas

penyertaan Bank Indonesia pada Indover Bank.

Dalam perkembangannya, sebagaimana yang

disampaikan Stibbe dalam seventeenth Public

Liquidation Report dari Stibbe tanggal 17 Februari

2014 untuk periode pelaporan tanggal 1 Oktober

2013 s.d. 31 Januari 2014, proses penyelesaian

dispute tersebut masih berlangsung di Pengadilan

Amsterdam.

4.� Perkara Hukum yang Ditangani Bank Indonesia

Selama tahun 2013, Bank Indonesia menangani

empat perkara perdata yang berada di luar negeri

terkait penyelesaian kewajiban Indover Bank

Amsterdam di Pengadilan Distrik Amsterdam. Selain

itu, Bank Indonesia juga menangani 81 (delapan

puluh satu) perkara di dalam negeri yang terdiri dari

perkara perdata sebanyak 71 (tujuh puluh satu)

perkara dan perkara Tata Usaha Negara sebanyak

sepuluh perkara. Dari perkara-perkara tersebut,

sebanyak 40 (empat puluh) perkara telah diputus

oleh pengadilan.

5.� Aset Bank Indonesia yang Dalam Proses

Penyelesaian

a.� Aset Bank Indonesia yang Diperoleh Dari Putusan

Pengadilan

Terhadap perkara Tindak Pidana Korupsi terpidana

Lee Darmawan Kertaraharja Haryanto alias Lee

Chin Kiat, telah ada Putusan MARI Nomor

Page 103: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

101 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Republic of Indonesia has handed down Decision

Number 1662K/Pid/1991 dated as of March 21,

1992 with the following rules:

1)� Execution of Payment of Compensation

amounted to IDR85,000 million.

The Supreme Court stated that the defendant

Lee Dharmawan Kertaraharja Haryanto a.k.a.

Lee Chin Kiat should pay compensation to

the Republic of Indonesia, in this case Bank

Indonesia, in the amount of IDR85,000

million.

However, the court order does not impose

penalties if compensation is not paid and sets

no time limit for the payment of

compensation. Execution of the decision was

the responsibility of the Prosecution Service,

while Bank Indonesia only receives the

compensation funds from the execution by

the Execution Service.

Since the decision of the Supreme Court on

March 21, 1992 which has had a permanent

legal force since April 2011, Bank Indonesia

has not received the proceeds of the execution.

Bank Indonesia has submitted letters Number

12/193/DHk dated May 24, 2010 and Number

12/400/DHk dated October 6, 2010 to the

head of West Jakarta District Prosecution

Office requesting the compensation order to

be enforced.

The Head of West Jakarta District Prosecution

Office with the letter Number B-

4383/O.1.12/Fu.1/10/2010 dated October

20, 2010, stated that in connection with the

payment of compenstaion of IDR85,000 million

in the corruption case of the convicted Lee

1662K/Pid/1991 tanggal 21 Maret 1992. Adapun

putusan MARI Nomor 1662K/Pid/1991 tanggal

21 Maret 1992 menetapkan sebagai berikut:

1)� Eksekusi pembayaran uang pengganti sebesar

Rp85.000 juta

Sesuai keputusan MARI tersebut ditetapkan

bahwa terdakwa Lee Dharmawan

Kertaraharja Haryanto alias Lee Chin Kiat

harus membayar uang pengganti kepada

negara c.q. Bank Indonesia sebesar Rp85.000

juta.

Dalam amar putusan MARI tidak ada klausula

denda apabila uang pengganti tidak dibayar

dan tidak ada batas waktu pembayaran uang

pengganti dimaksud. Eksekusi putusan

pengadilan tersebut merupakan kewenangan

pihak Kejaksaan, sedangkan Bank Indonesia

hanya menerima penyerahan uang pengganti

hasil eksekusi dari Kejaksaan.

Sejak putusan MARI tanggal 21 Maret 1992

yang telah memiliki kekuatan hukum tetap

hingga April 2011, Bank Indonesia belum

menerima hasil eksekusi uang pengganti. Bank

Indonesia telah mengajukan surat kepada

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat dengan

Nomor 12/193/DHk tanggal 24 Mei 2010 dan

Nomor 12/400/DHk tanggal 6 Oktober 2010

yang isinya menanyakan pelaksanaan eksekusi

uang pengganti tersebut.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat,

dengan surat Nomor B-

4383/O.1.12/Fu.1/10/2010 tanggal 20

Oktober 2010, menyatakan bahwa terkait

eksekusi pembayaran uang pengganti sebesar

Rp85.000 juta dalam perkara Tindak Pidana

Page 104: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 102

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Korupsi terpidana Lee Darmawan Kertaraharja

Haryanto alias Lee Chin Kiat telah dilakukan

pembayaran kepada kas negara.

Berdasarkan rapat di Kementerian Keuangan

pada tanggal 16 Januari 2012 yang dihadiri

Kementerian Keuangan, Kejaksaan Negeri

Jakarta Barat, dan Bank Indonesia serta surat

Kementerian Keuangan RI Nomor S-

910/PB/2012 tanggal 27 Januari 2012,

diinformasikan bahwa uang pengganti atas

kasus Lee Darmawan yang terlanjur disetorkan

ke Kas Negara oleh Kejaksaan Negeri Jakarta

Barat dapat dikembalikan kepada pihak yang

menderita kerugian (Bank Indonesia).

Bank Indonesia telah menyampaikan

permohonan pengembalian atas uang

pengganti tersebut kepada Kejaksaan Negeri

Jakarta Barat, dan terakhir dengan surat

kepada Satuan Petugas Khusus (Satgassus)

Nomor 15/3/DPA tanggal 27 Mei 2013 untuk

melakukan penarikan uang hasil eksekusi

aset Lee Darmawan yang disetorkan Kejari

Jakbar kepada rekening Kas

Negara/Bendaharawan Umum Negara ke

Bank Indonesia. Satgassus dengan surat

Nomor B-340/SATBARA.BSE/KR/05/2013

tanggal 29 Mei 2013 meminta agar Bank

Indonesia menyampaikan dokumen-dokumen

pendukung sebagai pemenuhan persyaratan

pengajuan penarikan uang pengganti. Bank

Indonesia melalui surat Nomor 15/39/DPA

tanggal 19 September 2013, menyampaikan

kepada Satgassus dokumen-dokumen

pendukung terkait dengan pengembalian

uang pengganti yang telah disetor ke kas

negara sebesar Rp6.647 juta.

Darmawan Kertaraharja Haryanto also known

as Lee Chin Kiat, the convicted had made

cash payments into the State Cash Account.

Following a meeting at the Ministry of Finance

on January 16, 2012 which were attended

by the representatives of Minister of Finance,

East Jakarta District Prosecutor, and Bank

Indonesia, and based on the letter of the

Minister of Finance Number S-910/PB/2012

dated January 27, 2012, it was informed that

the funds which had been paid into the State

Cash Account by the West Jakarta District

Prosecution Office should be handed over to

the party which suffered of loss (Bank

Indonesia).

In respect to this matter, Bank Indonesia with

the latest letter to Special Task Force

(Satgassus) Number 15/3/DPA dated May 27,

2013 had submitted a request to the West

Jakarta Prosecution Office for the handover

of the funds from execution against the assets

of Lee Darmawan from State Treasury

Account to Bank Indonesia. Satgassus with

its letter Number B-

340/SATBARA.BSE/KR/05/2013 dated May

29, 2013 requested Bank Indonesia to submit

any supporting documents required for the

handover of the funds. Bank Indonesia with

its letter Number 15/39/DPA dated September

19, 2013 had submitted the suporting

documents related with the handover of the

funds which has been paid to State Treasurry

account amounted to IDR6,647 million.

Page 105: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

103 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

2)� Rampasan Barang Bukti Berupa Tanah

dan/atau Bangunan

Sesuai keputusan MARI Nomor

1662K/Pid/1991 tanggal 21 Maret 1992

tersebut di atas, ditetapkan bahwa barang

bukti berupa tanah dan/atau bangunan

dirampas untuk Negara c.q. Bank Indonesia

yang apabila dijumlahkan mencapai Ø1.193

Ha. Selanjutnya, pada tanggal 30 Maret 1993

Kejaksaan Negeri Jakarta Barat telah

menyerahkan sebagian barang bukti

rampasan kepada Negara c.q. Bank Indonesia

yang berupa dokumen-dokumen untuk

bidang tanah seluas Ø1.001 Ha. Pada saat

ini, aset rampasan tersebut masih dalam

proses penyelesaian, bekerja sama dengan

Yayasan Tridaya. Aset rampasan tersebut

tersebar di beberapa lokasi, dan sampai

dengan posisi 31 Desember 2013, Bank

Indonesia telah melakukan penjualan aset

rampasan sebanyak 69 (enam puluh sembilan)

bidang tanah senilai Rp7.338 juta.

b.� Aset Bank Indonesia yang Masih Perlu Diselesaikan

dengan Pihak Lain

Per 31 Desember 2013, Bank Indonesia memiliki

tiga aset yang perlu diselesaikan.

6.� Tagihan Kepada PT Bank IFI

Melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

Nomor 11/19/KEP.GBI/2009 tanggal 17 April 2009,

Bank Indonesia mencabut izin usaha PT Bank IFI

terhitung sejak tanggal 17 April 2009. Bank Indonesia

mempunyai tagihan atas dana kelolaan PT Ustraindo

yang ada di PT Bank IFI sebesar Rp50.817 juta yang

terdiri dari pokok sebesar Rp38.850 juta dan bunga

sebesar Rp11.967 juta. Hingga saat ini Bank Indonesia

masih mengupayakan pengembalian atas tagihan

dimaksud kepada PT Ustraindo.

2)� Confiscation of Evidence in the Form of Land

and/or Buildings

Supreme Court Decision Number

1662K/Pid/1991 dated as of March 21, 1992

ordered that the evidence in the form of

lands and/or buildings to be forfeit to the

state, in this case Bank Indonesia. The land

extends to approximately 1,193 Ha. Further,

on March 30, 1993 the West Jakarta

Prosecution Office handed over some of the

seized evidence to Bank Indonesia in the form

of land documents for approximately 1,001

Ha. At present, the process of resolving

problems related to these assets is still

underway in collaboration with Tridaya

Foundation. The said assets are located in a

number of different places and as of

December 31, 2013, Bank Indonesia had sold

69 (sixty nine) lots of the assets which are

amounted to IDR7,338 million.

b.� Bank Indonesia Assets Under Resolution With

Third Parties

As of December 31, 2013, Bank Indonesia still

have 3 (three) assets to be resolved.

6.� Claims on PT Bank IFI

Through Governor of Bank Indonesia»s Decree

Number 11/19/KEP.GBI/2009 dated as of April 17,

2009, Bank Indonesia has revoked the license of PT

Bank IFI effective on April 17, 2009. Bank Indonesia

has claims on funds managed by PT Ustraindo from

PT Bank IFI amounted to IDR50,817 million consisted

of principal of IDR38,850 million and interest of

IDR11,967 million. Up to present, Bank Indonesia

continues with the efforts to acquire the said claims

from PT Ustraindo.

Page 106: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 104

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

7.� Tagihan Bunga Fasilitas Saldo Debit (FSD) eks.

Bank Take Over PT Bank Danamon Indonesia

Pada tahun 1998/1999 Bank Indonesia telah

memberikan BLBI kepada bank-bank yang mengalami

masalah likuiditas pada saat terjadinya krisis moneter

tahun 1998 di Indonesia sebesar Rp144.536.094

juta.

Sebagai tindak lanjut Persetujuan Bersama antara

Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan

tanggal 6 Februari 1999, telah dilakukan pengalihan

BLBI posisi tanggal 29 Januari 1999 dari Bank

Indonesia kepada Pemerintah c.q. Badan Penyehatan

Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp144.536.094

juta dengan Akta Penyerahan dan Pengalihan Hak

(Akta Cessie) tanggal 22 Februari 1999, dan di sisi

lain Pemerintah menerbitkan Surat Utang SU-

001/MK/1998 sebesar Rp80.000.000 juta dan SU-

003/MK/1999 sebesar Rp64.536.094 juta.

Dari total BLBI yang telah dialihkan kepada

Pemerintah q.q. BPPN sebesar Rp144.536.094 juta,

termasuk didalamnya FSD sebesar Rp54.460.896

juta. Dalam jumlah FSD tersebut terdapat FSD eks.

Bank Take Over (BTO) PT Bank Danamon Indonesia

(PT BDI) yang terdiri dari PT Bank Danamon Tbk.,

PT Bank PDFCI Tbk., dan PT Bank Tiara Asia Tbk.,

sebesar Rp20.129.741 juta. Terhadap FSD sebesar

Rp20.129.741 juta tersebut terdapat beban bunga

FSD sebesar Rp5.322.248 juta dengan rincian sebagai

berikut:

7.� FSD Interest Claims

In 1998/1999 Bank Indonesia provided Bank

Indonesia Liquidity Assistance (BLBI) to banks that

are experiencing liquidity problems at the time of

the monetary crisis in Indonesia in 1998. The said

assistance amounted to IDR144,536,094 million.

As a follow up to the Joint Agreement between

Governor of Bank Indonesia and the Minister of

Finance dated as of February 6, 1999, the BLBI

position as of January 29, 1999 was transferred

from Bank Indonesia to the Government through

Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN) in the

amount of IDR144,536,094 million based on the

Deed of Surrender and Transfer of Title (Cessie Deed)

dated as of February 22, 1999. For its part, the

Government issued Treasury Bond SU-001/MK/1998

which was amounted to IDR80,000,000 million and

SU-003/MK/1999 which was amounted to

IDR64,536,094 million.

The total BLBI of IDR144,536,094 million which had

been transferred to the Government through BPPN

included FSD which was amounted to IDR54,460,896

million. This amount included the FSD of ex Bank

Takeovers (BTO) of PT Bank Danamon Indonesia (PT

BDI) which were originated from PT Bank Danamon

Tbk., PT Bank PDFCI Tbk., and PT Bank Tiara Asia

Tbk. amounted to IDR20,129,741 million. In respect

of this FSD of IDR20,129,741 million there is an

accrued FSD interest of IDR5,322,248 million with

the details being as follows:

Page 107: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

105 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

Berdasarkan Persetujuan Bersama antara Gubernur

Bank Indonesia dan Menteri Keuangan tanggal 6

Februari 1999, tagihan bunga sebesar Rp5.322.248

juta tidak ikut dialihkan kepada Pemerintah. Namun

Menteri Keuangan (Menkeu) dengan surat Nomor

SR-176/MK.01/1999 tanggal 31 Mei 1999 perihal

Surat Kuasa Umum dalam rangka Pembayaran

Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Bank

menyatakan bahwa bunga FSD termasuk dalam

angka sementara rincian kewajiban bank yang dapat

dibiayai penjaminan Pemerintah dengan catatan

pelaksanaan pembayaran masih akan dibicarakan

kembali.

Dalam rangka penyelesaian tagihan bunga FSD eks.

BTO PT BDI, Bank Indonesia telah melakukan upaya

penyelesaian sebagai berikut:

a.� Menyampaikan surat tagihan kepada eks. BTO.

PT BDI masing-masing dengan surat Nomor

1/124/UK, Nomor 1/122/UK dan Nomor 1/123/UK

tanggal 6 Juli 1999 perihal Pembebanan Bunga

Fasilitas Saldo Debet Eks. BTO. PT BDI masing-

masing dengan surat Nomor B.0741-DIR tanggal

12 Juli 1999 perihal Pembebanan Bunga Fasilitas

Saldo Debet, Nomor BI-015/FA25/0799 tanggal

Based on Joint Decision between The Governor of

Bank Indonesia and Minister of Finance dated as of

February 6, 1999, the claims in respect of the interest

of IDR5,322,248 million were not transferred to the

Government. Yet, according to the Minister of

Finance Letter Number SR-176/MK.01/1999 dated

May 31, 1999 concerning General Letter of

Authorization in terms of Government Guarantee

Payment to Bank Liabilities, FSD interest was included

in the interim bank liabilities amount that could be

financed by Government guarantee, subject to the

provision that payment implementation would be

further discussed.

In the effort on FSD Interests Claims from PT Bank

Danamon Indonesia, Bank Indonesia has implemented

the followings:

a.� Bank Indonesia have submitted its Letters Number

1/122/UK, Number 1/123/UK and Number

1/124/UK dated July 6, 1999 concerning FSD

Interest Claims to PT BDI ex BTO. PT BDI with the

letter Number B.0741-DIR dated July 12, 1999

concerning FSD Interests Liabilities, Number BI-

015/FA25/0799 dated July 13, 1999 concerning

FSD/BLBI Interests Claims amounted to IDR527,519

-� PT Bank Danamon Tbk.� 16.691.825� 4.379.861

-� PT Bank PDFCI Tbk.� 1.995.000� 534.959

-� PT Bank Tiara Asia Tbk.� 1.442.916� 407.428� �

20.129.741� 5.322.248

-� PT Bank Danamon Tbk.

-� PT Bank PDFCI Tbk. � �

-� PT Bank Tiara Asia Tbk.

Pokok FSD FSD Principal

Rp jutaIDR Million

Rp jutaIDR Million

Bunga FSD FSD Interest

Uraian Description

Page 108: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 106

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

13 Juli 1999 perihal Tagihan Bunga Fasilitas Saldo

Debet/BLBI sebesar Rp527.519 juta dan Nomor

238/BTA-CS/VII/99 tanggal 12 Juli 1999 perihal

Pembebanan Bunga Fasilitas Saldo Debet

menyatakan bahwa bunga FSD telah

diperhitungkan dalam rekapitalisasi yang dilakukan

oleh BPPN dan meminta agar Bank Indonesia

tidak melakukan pendebetan giro eks. BTO PT

BDI di Bank Indonesia untuk pembayaran bunga

FSD serta meminta Bank Indonesia melakukan

konfirmasi dengan BPPN.

b.� Menyampaikan surat kepada BPPN mengenai

penyelesaian tagihan bunga FSD eks. BTOPT BDI,

terakhir surat Nomor 6/63/BKr tanggal 10 Maret

2004 perihal Kewajiban Bunga Fasilitas Saldo

Debet PT Bank Danamon Indonesia.

c.� Memasukkan permasalahan bunga FSD dalam

agenda yang dibahas antara Pemerintah dan

Bank Indonesia melalui Tim Kerja yang dibentuk

dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menkeu

dengan GBI Nomor 7/23/KEP.GBI/2005 tanggal

29 April 2005 tentang Pembentukan Tim

Koordinasi Penyelesaian Beberapa Permasalahan

di Bidang Keuangan Departemen Keuangan dan

Bank Indonesia. Namun sampai dengan SKB

dimaksud berakhir pada tanggal 31 Desember

2005, belum diperoleh penyelesaian atas

permasalahan bunga FSD tersebut.

d.� Meminta data/dokumen rekapitalisasi eks. BTO

oleh BPPN kepada PT BDI melalui surat Nomor

12/166/DKBU tanggal 23 Februari 2010 dan

Nomor 12/248/DKBU tanggal 5 April 2010

masing-masing perihal Permasalahan Tagihan

Bunga Fasilitas Saldo Debet Bank Indonesia

kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT

Bank Tiara Asia Tbk. dan PT Bank PDFCI Tbk.

million and Number 238/BTA-CS/VII/99 dated July

12, 1999 concerning FSD Interests Liabilities stated

that BPPN had calculated the FSD interest claim

in respect of PT BDI in the recapitulation program

and had requested Bank Indonesia not to debit

PT BDI ex-Bank Takeovers Demand Deposit at

Bank Indonesia for FSD Interests settlement and

to require confirmation between Bank Indonesia

and BPPN.

b.� Bank Indonesia submitted a letter to the BPPN

Number 6/63/BKr dated March 10, 2004

concerning FSD interest liabilities of PT Bank

Danamon Indonesia.

c.� Including the FSD Interests in the meeting agenda

between the Government and Bank Indonesia

through a Committee formed by Joint Decision

of the Minister of Finance and the Governor of

Bank Indonesia Number 7/23/KEP.GBI/2005 dated

as of April 29, 2005 concerning the Establishment

of Coordinating Team on Financial Issues

Settlements between Bank Indonesia and Ministry

of Finance. Yet, by the expiry date of the Joint

Decision on December 31, 2005, there had still

been no resolution on the FSD interests.

d.� Requesting data/documents of BPPN

recapitalization program on ex Bank Takeovers

to PT BDI through the letters Number

12/166/DKBU dated February 23, 2010 and

Number 12/248/DKBU dated April 5, 2010

concerning FSD Interests Claims to PT Bank

Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Tiara Asia Tbk.

and PT Bank PDFCI Tbk, respectively.

Page 109: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

107 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

e.� Menyampaikan surat kepada Menkeu mengenai

penyelesaian tagihan bunga FSD eks. BTO PT

BDI, terakhir surat Nomor 14/1/GBI/DKBU tanggal

26 Maret 2012 perihal Tagihan Bunga Fasilitas

Saldo Debet Bank Indonesia kepada PT Bank

Danamon, PT Bank PDFCI, dan PT Bank Tiara

Asia.

Bank Indonesia tetap melanjutkan tugas pengelolaan

tagihan bunga FSD eks. BTO termasuk upaya

penagihan, dengan mempertimbangkan bahwa

tagihan tersebut merupakan aset yang masih

memerlukan tindak lanjut yang komprehensif.

Informasi lengkap terkait dengan tagihan bunga

FSD dapat dilihat pada LKTBI Tahun 2011 dan 2012

audited.

8.� Kerjasama Ekonomi Keuangan Regional

Bank Indonesia menjalin kerjasama keuangan regional

seperti ASEAN Swap Arrangement (ASA) dengan

negara-negara ASEAN, Chiang Mai Initiative

Multilateralization (CMIM) dengan negara ASEAN

beserta Cina, Korea, dan Jepang (ASEAN+3) dan

Billateral Swap Agreement (BSA) antara Bank

Indonesia dengan Bank of Japan (BoJ) sebagai agen

dari Kementerian Keuangan Jepang. Tujuan dari

kerjasama tersebut adalah untuk membantu negara

yang mengalami masalah neraca pembayaran dan

atau kesulitan likuiditas jangka pendek. Bank

Indonesia juga menjalin kerjasama keuangan dengan

People»s Bank of China dalam bentuk Billateral

Currency Swap Arrangement (BCSA) yang bertujuan

untuk mendukung perdagangan dan investasi kedua

negara serta penyediaan likuiditas jangka pendek

bagi stabilisasi pasar keuangan.

Penyediaan kebutuhan tersebut bersumber dari

komitmen kontribusi negara anggota yang

pengelolaan dan kepemilikannya berada di masing-

e.� Submitting letters to Minister of Finance regarding

the Settlement of FSD Interests Claim for eks.

BTO PT BDI, at the latest was the letter Number

14/1/GBI/DKBU dated March 26, 2012 concerning

FSD Interests Claims to PT Bank Danamon

Indonesia Tbk., PT Bank PDFCI Tbk., and PT Bank

Tiara Asia Tbk.

Bank Indonesia continues to perform its duties on

managing the FSD interest claims, including

endeavoring to ensure their recovery, considering

that the claims constitute assets which require

comprehensive resolution. Complete information

related to the FSD Interests Claims can be found in

the audited Annual Financial Statements Bank

Indonesia 2011 and 2012.

8.� Regional Financial and Economic Cooperation

Bank Indonesia has made some regional financial

cooperations such as ASEAN Swap Arrangement

(ASA) with the ASEAN member countries, Chiang

Mai Initiative Multi-lateralization (CMIM) with ASEAN

countries and also China, South Korea, and Japan

(ASEAN+3), and Bilateral Swap Agreement (BSA)

between Bank Indonesia and Bank of Japan. The

objective of the cooperations is to provide short term

liquidity to the countries undergoing balance of

payments problem. Bank Indonesia also had financial

cooperation with People»s Bank of China in Bilateral

Currency Swap Agreement (BCSA) with the purpose

of supporting bilateral trade and investments and

provision of short term liquidity for maintaining

money market stabilization.

The provision of such needs from the contribution

commitments of the member countries. The

ownership and management of the funds are in the

Page 110: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 108

Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013

Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013

Notes to Financial StatementsAs of December 31, 2013 and 2012

BANK INDONESIA

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012

masing bank sentral negara anggota. Sampai dengan

tanggal 31 Desember 2013 belum terdapat

permintaan fasilitas dari negara anggota untuk

pemenuhan kebutuhan likuiditas serta tidak ada

aktivasi fasilitas oleh Indonesia. Demikian pula untuk

kerjasama BCSA, belum ada aktivasi fasilitas oleh

kedua belah pihak.

central banks of each member countries, as of

December 31, 2013 there was no request of such

provision of needs from the member countries. Also

there was no facility activation from both parties

under BCSA.

Page 111: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

109 2013 Annual Report | Bank Indonesia

LampiranAppendixes

Page 112: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 110

Page 113: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

111 2013 Annual Report | Bank Indonesia

Daftar SingkatanList of Abbreviations and Acronyms

ABIF ASEAN Banking Integration FrameworkADB Asian Development BankADG Anggota Dewan GubernurAJDF ASEAN Japan Development Fund for

IndonesiaAPEC Asia-Pacific Economic CooperationAPMK Alat Pembayaran Menggunakan KartuARIF Accountable, Responsible, Independent, &

FairAS Amerika SerikatASEAN The Association of Southeast Asian NationsASEAN+3 ASEAN + Jepang, China, KoreaATM Anjungan Tunai MandiriAUD Australian DollarBakohumas Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat

PemerintahBBM Bahan Bakar MinyakBCSA Bilateral Currency Swap AgreementBI Bank IndonesiaBI-CAC Bank Indonesia Counterfeit Analysis CentreBICARA Bank Indonesia Call and InteractionBI-CBC Bank Indonesia Central Banking CourseBI-RTGS Bank Indonesia-Real Time Gross SettlementBIS Bank for International SettlementsBI-SSSS Bank Indonesia-Scripless Security Settlement

SystemBLBI Bantuan Likuiditas Bank IndonesiaBPK RI Badan Pemeriksa Keuangan Republik

IndonesiaBPM6 Balance of Payment Manual 6BPPN Badan Penyehatan Perbankan NasionalBPR Bank Perkreditan RakyatBps basis point(s)BSA Bilateral Swap AgreementBSBI Badan Supervisi Bank IndonesiaBTO Bank Take OverBUMD Badan Usaha Milik DaerahBUMN Badan Usaha Milik NegaraCAD Canadian DollarCAR Capital Adequacy RatioCFM Capital Flows ManagementDAPENBI Dana Pensiun Bank IndonesiaDEBNAS Dewan Bawang Merah NasionalDHE Devisa Hasil EksporDKI Daerah Khusus IbukotaDKP Dana Kesejahteraan PegawaiDPK Dana Pihak KetigaDPM Departemen Pengelolaan MoneterDPR RI Dewan Perwakilan Rakyat Republik

IndonesiaEMEAP The Executives’ Meeting of East Asia Pacific

Central BanksEUR EuroFASBIS Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah

FKSSK Forum Koordinasi Stabilitas Sistem KeuanganFPN Floating Principal NotesFSD Fasilitas Saldo DebetFTV Financing to ValueFx Swap Foreign Exchange SwapGAP Good Agriculture ProcessGBP Great Britain PoundsterlingGEW Global Entrepreneurship WeekGKN Gerakan Kewirausahaan NasionalGres! Gerakan Ekonomi SyariahGWM Giro Wajib MinimumHIPC Heavily Indebted Poor CountriesIBA Indover Bank AmsterdamIBRD International Bank for Reconstruction and

DevelopmentIFN Islamic Finance NewsIFSN International Financial Safety NetIHK Indeks Harga KonsumenIILM International Islamic Liquidity ManagementIKNB Industri Keuangan Non-BankIKU Indeks Kinerja UtamaIMF International Monetary FundIndover Bank

N.V. De Indonesische Overseeze Bank

IPBV Indo Plus Besloten VennootschapIRU Investor Relations UnitISO International Organization for

StandardizationJamsostek Jaminan Sosial Tenaga KerjaJIBOR Jakarta Interbank Offer RateJICA Japan International Cooperation AgencyJISDOR Jakarta Interbank Spot Dollar RateJPSK Jaring Pengaman Sektor KeuanganJPY Japanese YenKAK Kebijakan Akuntansi KeuanganKBRI Kedutaan Besar Republik IndonesiaKejari Jakbar Kejaksaan Negeri Jakarta BaratKITA-Kompak

Kompetensi, Integritas, Transparansi, Akuntabilitas, dan Kompak

KLBI Kredit Likuiditas Bank IndonesiaKLH Kementerian Lingkungan HidupKMK Keputusan Menteri KeuanganKPJU Komoditas Produk Jenis Usaha UnggulanKPMM Kewajiban Penyediaan Modal MinimumKPw DN BI Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank

IndonesiaKUT Kredit Usaha TaniLDR Loan to Deposit RatioLemhanas-RI Lembaga Pertahanan Nasional Republik

IndonesiaLHP Laporan Hasil PemeriksaanLIBOR London Inter-Bank Offered RateLKPP Laporan Keuangan Pemerintah PusatLKTBI Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia

Page 114: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 112

LNRI Lembaran Negara Republik IndonesiaLPS Lembaga Penjamin SimpananLtd. LimitedLTV Loan to ValueMA RI Mahkamah Agung Republik IndonesiaMenkeu Menteri KeuanganMHP Minimum Holding PeriodMini MRA Mini Master Repo AgreementMKE Majelis Kehormatan EtikMoU Memorandum of UnderstandingMXN Mexican PesoMYR Malaysia RinggitN.V. Naamloze VennootschapNCP Net Currency PositionNIK Nomor Induk KependudukanNKRI Negara Kesatuan Republik IndonesiaNPG National Payment GatewayNPI Neraca Pembayaran IndonesiaNPL Non-Performing LoanNZD New Zealand Dollaro/n OvernightOJK Otoritas Jasa KeuanganON Obligasi NegaraPAKBI Pedoman Akuntansi Keuangan Bank

IndonesiaPBI Peraturan Bank IndonesiaPBSN Perkebunan Besar Swasta NasionalPDB Produk Domestik BrutoPDG Peraturan Dewan GubernurPemda Pemerintah DaerahPemkab Pemerintah KabupatenPemprov Pemerintah ProvinsiPersero Perusahaan PerseroanPerum Jamkrindo

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia

PIHPS Pusat Informasi Harga Pangan StrategisPKP Pengusaha Kena PajakPMK Protokol Manajemen Krisis Pokjanas Kelompok Kerja NasionalPPh Pajak PenghasilanPRGF Poverty Reduction and Growth FacilityPSAK Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganPSBI Program Sosial Bank IndonesiaPT Perseroan TerbatasPUN Pengelolaan Uang NegaraRakornas Rapat Koordinasi NasionalRAPBN Rancangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja NegaraRDG Rapat Dewan GubernurRDKK Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok TaniRepo Repurchase AgreementRI Republik IndonesiaRKUN Rekening Kas Umum NegaraRp Rupiah

RTGS Real Time Gross SettlementRUU Rancangan Undang-UndangSBDK Suku Bunga Dasar KreditSBI Sertifikat Bank IndonesiaSBIS Sertifikat Bank Indonesia SyariahSBN Surat Berharga NegaraSBSN Surat Berharga Syariah NegaraSDBI Sertifikat Deposit Bank IndonesiaSDM Sumber Daya ManusiaSDR Special Drawing RightsSEAVG South-East Asia Voting GroupSKB Surat Keputusan BersamaSKNBI Sistem Kliring Nasional Bank IndonesiaSLA Subsidiary Loan AgreementSNKI Strategi Nasional Keuangan InklusifSOL Subordinated LoanSOLA Struktur Organisasi Level AtasSPN Surat Perbendaharaan NegaraSPNS Surat Perbendaharaan Negara SyariahSSB Surat-Surat BerhargaSSK Stabilitas Sistem KeuanganSU Surat UtangSUN Surat Utang NegaraSUP Surat Utang PemerintahTHT Tunjangan Hari TuaTIBOR Tokyo Inter-Bank Offered RateTKHT Tunjangan Kesehatan Hari TuaTOZ Troy OunceTPI Tim Pengendali InflasiTPID Tim Pengendali Inflasi DaerahTPSL Third-Party Securities LendingTSL Two Step LoanTUKAB Transaksi Uang Kartal Antar BankTuperum Tunjangan Pemilikan RumahUFJ United Financial of JapanUKM Usaha Kecil dan MenengahULN Utang Luar NegeriUMKM Usaha Mikro Kecil dan MenengahUN-ESCAP The United Nations-Economic and Social

Commission for Asia and the PacificUPLK Unit Perantara Layanan KeuanganUSD United States DollarUU Undang-UndangUYD Uang yang DiedarkanValas Valuta AsingWTP Wajar Tanpa PengecualianYKKBI Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank

Indonesiayoy year on yearYPPI Yayasan Pengembangan Perbankan

Indonesia

Page 115: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

DAFTAR ISITable of Contents

Ikhtisar 1 Highlights

Tema Laporan Tahunan 2 Annual Report Theme

PENGANTAR GUBERNUR 4 FOREWORD BY THE GOVERNOR

TENTANG BANK INDONESIA 10 ABOUT BANK INDONESIAStatus, Tujuan, dan Tugas 11 Status, Objective, and Task

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis 12 Vision, Mission, and Strategic Values

Sekilas Perjalanan 14 Brief History

Profil Dewan Gubernur 18 Profile of the Board of Governors

Rangkaian Peristiwa 2013 22 Series of Events in 2013

Kebijakan Strategis 2013 28 Strategic Policies in 2013

Struktur Organisasi Bank Indonesia 32 Organisational Structure of Bank Indonesia

Peta Wilayah Kerja Bank Indonesia 34 Working Area Map of Bank Indonesia

TATA KELOLA BANK INDONESIA 36 BANK INDONESIA GOVERNANCEDewan Gubernur 38 Board of Governors

Badan Supervisi Bank Indonesia 39 Bank Indonesia Supervision Body

Rapat Dewan Gubernur 39 Board of Governors Meeting

Komite 40 Committee

Manajemen Strategis 41 Strategic Management

Manajemen Risiko 43 Risk Management

Audit Internal 44 Internal Audit

Hubungan dengan Pemerintah 44 Relationship with the Government

Hubungan dengan Parlemen 45 Relationship with the Parliament

Pengaturan Kode Etik Anggota Dewan Gubernur

46 Code of Ethics for the Member of the Board of Governors

Pengaturan Disiplin Pegawai 47 Employee Code of Discipline

KINERJA DAN PELAKSANAAN TUGAS BANK INDONESIA

48 BANK INDONESIA PERFORMANCE AND TASK IMPLEMENTATION

Mengelola Kestabilan Moneter 50 Managing Monetary Stability

• Boks: Apresiasi Kebijakan Bank Indonesia 55 • Box: Appreciation for Bank Indonesia Policies

• Boks: Menopang Kestabilan Nilai Tukar Rupiah dan Menguatkan Pengelolaan

Likuiditas

58 • Box: Sustaining the Stability of the Exchange Rate of Rupiah and Strengthening Liquidity Management

• Boks: Mengendalikan Inflasi Daerah 60 • Box: Controlling Regional Inflation

Mengawal Ketahanan Sistem Perbankan dan Memperkokoh Stabilitas Sistem

Keuangan

63 Safeguarding Banking System Resilience and Bolstering Financial System Stability

• Boks: Pengawasan Perbankan oleh Bank Indonesia Dalam Lintasan Waktu

68 • Box: Bank Indonesia Banking Supervision in the Passage of Time

Menjaga Sistem Pembayaran yang Aman dan Efisien

73 Maintaining a Secure and Efficient Payment System

• Boks: Merentang Jangkauan Layanan Uang Layak Edar

74 • Box: Expanding Services Coverage of Currency Fit for Circulation

Menggerakkan Sektor Riil dan UMKM 77 Mobilizing the Real Sector and MSMEs

• Boks: Menjalin Kemitraan, Mendorong Roda Perekonomian

82 • Box: Establishing Partnerships, Turning the Economic Wheel

• Boks: Mendekatkan Perekonomian Indonesia ke Mancanegara

85 • Box: Bringing the Indonesian Economy to the World

Memperkuat Kerjasama Internasional 87 Strengthening International Cooperation

Menata Organisasi dan Mengelola Kinerja 89 Restructuring Organisation and Managing Performance

BANK INDONESIA DAN PUBLIK 94 BANK INDONESIA AND THE PUBLIC

Komunikasi dan Edukasi Publik 96 Public Communication and Education

• Boks: Menyapa Publik Melalui BICARA 98 • Box: Greeting the Public through BICARA

Program Sosial Bank Indonesia 100 Bank Indonesia Social Programme

• Boks: Mendulang Asa di Sela Pohon Sawit 104 • Box: Stirring Hope in the Middle of Palm Oil Trees

OUTLOOK DAN STRATEGI KE DEPAN

106 OUTLOOK AND STRATEGY

Outlook Perekonomian 108 Economic Outlook

Strategi ke Depan 109 Strategy

LAPORAN KEUANGAN 115 FINANCIAL REPORT

Page 116: Perpustakaanlib.ibs.ac.id/materi/BI Corner/Terbitan BI/Laporan... · 2019. 12. 5. · 1 2013 Annual Report Bank Indonesia Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013 Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang BerkesinambunganMaintaining Stability for Sustainable Economic GrowthJl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

Telp. (62 21) 500131Fax. (62 21) 3861458www.bi.go.idemail: [email protected]

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang BerkesinambunganMaintaining Stability for Sustainable Economic Growth

Menjaga Stabilitas untuk Pertum

buhan Ekonomi yang B

erkesinambungan

Maintaining Stability for Sustainable Econom

ic Grow

thLap

oran

Tahu

nan

A

nn

ual R

epo

rt 2013

Indonesia menghadapi tantangan tak ringan selama 2013. Setidaknya, terdapat tiga isu global yaitu ketidakpastian pemulihan ekonomi global, ketidakjelasan penghentian stimulus oleh The Fed (tappering-off), dan harga komoditas yang terus menurun. Hal ini berdampak terhadap kondisi ekonomi domestik melalui jalur perdagangan maupun keuangan. Kondisi kian berat karena struktur ekonomi Indonesia belum kuat memenuhi permintaan domestik yang masih besar. Akibatnya, tekanan terhadap neraca pembayaran semakin meningkat, nilai tukar rupiah melemah, dan inflasi meningkat.

Seiring dengan menguatnya tekanan terhadap perekonomian Indonesia, Bank Indonesia memaksimalkan upaya mengawal stabilitas guna memastikan perekonomian nasional tumbuh berimbang dan sehat. Dalam hal ini, prioritas utama Bank Indonesia adalah menekan laju inflasi, menurunkan defisit transaksi berjalan, dan memperkuat stabilitas sistem keuangan (SSK). Bank Indonesia memantapkan bauran kebijakannya di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Selain itu, juga bersinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan terkait, dan bank sentral lain dalam menjaga stabilitas perekonomian dan SSK.

Komitmen mengelola SSK juga ditunjukkan dengan mengawal transisi pengalihan tugas pengawasan dan pengaturan bank ke Otoritas Jasa Keuangan. Dengan persiapan yang matang, proses pengalihan berjalan lancar, dan. industri perbankan pada saat dialihkan dalam kondisi sehat serta kegiatan bisnis perbankan tetap berjalan normal.

Berbagai langkah kebijakan yang telah ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah membuahkan hasil positif. Mulai triwulan IV-2013, perekonomian dan sistem keuangan Indonesia menunjukkan sinyal perbaikan. Inflasi mereda, keseimbangan eksternal mulai membaik, nilai tukar terkendali, dan SSK terjaga baik. Keberhasilan kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia mendapatkan pengakuan dari the Financial Times dan the Economist.

Berbagai capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kapabilitas internal Bank Indonesia. Bank Indonesia membangun infrastruktur tata kelola organisasi yang mampu mendukung terlaksananya tugas secara efektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas juga menjadi motor penggerak kinerja Bank Indonesia. Menjawab perubahan lingkungan yang dinamis, di 2013 Bank Indonesia melakukan Reorganisasi Struktur Organisasi Level Atas. Perubahan ini memberikan nuansa baru pelaksanaan tugas dan peran Bank Indonesia khususnya dalam mewujudkan stabilitas sistem keuangan.

Memasuki 2014, masih banyak tantangan menghadang perekonomian Indonesia. Proses pemulihan ekonomi global masih berlanjut dan ekonomi domestik masih membutuhkan pembenahan struktural. Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas untuk pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dengan mendayagunakan seluruh potensi dan kemampuan yang ada. Salah satunya mempertajam strategi kebijakan dan memperkuat pengorganisasian Bank Indonesia. Untuk jangka pendek, telah ditetapkan strategi tahunan 2014 dan dalam jangka panjang telah dicanangkan misi dan visi Bank Indonesia 2024, yang ditunjang dengan nilai-nilai strategis baru.

In 2013, Indonesia was confronted with daunting challenges. At least there are three global issues i.e. uncertainty over global economic recovery, lack of clarity over tapering off the fiscal stimulus as signaled by the Fed and the prolonged decline in commodity prices. The domestic economic conditions were influenced through the trade and financial channels. Further challenges were posed by the structure of the Indonesian economy, which lacked capacity to keep pace with buoyant domestic demand. As a result, the balance of payments came under mounting pressure, accompanied by weakening in the exchange rate and rising inflation.

With growing pressure bearing down on the Indonesian economy, Bank Indonesia mounted an all-out drive for stability to ensure balanced and prudent economic growth. The main priority for Bank Indonesia was to curb the rate of inflation, bring down the current account deficit and reinforce financial system stability. Bank Indonesia strengthened its policy mix covering monetary management, macroprudential policies and the payment system. Bank Indonesia also worked in synergy with the Government, relevant financial authorities and other central banks to protect economic and financial system stability.

The commitment to financial system stability was also demonstrated in preparation for the transition involving the handover of banking regulation and supervision functions to the Financial Services Authority. With thorough preparations in place, the handover proceeded without a hitch, and the banking industry remained in sound condition during the transfer with banking business continuing as normal.

The multifaceted policy actions pursued by Bank Indonesia and the Government brought positive results. In Q4/2013, Indonesia’s economy and financial system began showing signs of improvement. Inflation eased, external balances began to improve, the exchange rate was brought under control and financial stability remained within comfortably safe limits. The success of Bank Indonesia’s policies won acclaim from The Financial Times and The Economist.

These achievements would not have been possible without the support of Bank Indonesia’s internal capabilities. Bank Indonesia has developed an organisational governance infrastructure capable of supporting the effective and accountable performance of duties. Another force driving the performance of Bank Indonesia is the competence and integrity of its human resources. In 2013, in response to the dynamically changing environment, Bank Indonesia embarked on Reorganisation of the High Level Organisational Structure. This change has brought fresh nuances to the performance of Bank Indonesia’s duties and roles, particularly in bringing about financial system stability.

In early 2014, numerous challenges continue to daunt the Indonesian economy. The global economy is still struggling towards recovery. The domestic economy has further need of structural reforms. Bank Indonesia is holding steadfast in managing stability for sustainable economic growth. To bring this about, Bank Indonesia will harness its entire potential and capabilities. One such measure involves the fine tuning of policy strategy and strengthening of the Bank Indonesia organisation. For the short-term, Bank Indonesia has adopted the 2014 annual strategy and launched the mission and vision for 2024, underpinned by new strategic values.