buku panduan b )

44

Upload: nuril-qomariyah

Post on 27-Jan-2017

718 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku panduan b )
Page 2: Buku panduan b )
Page 3: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | i

KATA PENGANTAR

Tak ada ungkapan yang patut dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

selain puji syukur yang sebesar-besarnya atas anugerah kenikmatan yang dilimpahkan-

Nya kepada kami. Berkat anugerah kesehatan, ketabahan, dan kesabaran dari Tuhan Yang

Maha Pemurah, kami mampu tetap bertahan di tengah berbagai cobaan dan tantangan.

Adapun berkat anugerah kesempatan dan ilmu pengetahuan yang dilimpahkan-Nya, kami

tidak kehabisan persedian materi dan amunisi dalam menghasilkan produk untuk

dihadirkan ke tengah pembaca.

Pencak silat merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia, maka hampir seluruh

wilayah Indonesia dapat dijumpai jenis olahraga yang satu ini. Masing-masing wilayah

tersebut mempunyai keragaman gerakan yang pada akhirnya memunculkan berbagai

macam aliran pencak silat.

Masyarakat dari berbagai kalangan usia menyukai pencak silat. Selain membuat

tubuh menjadi sehat, pencak silat juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan

diri dari kejahatan maupun orang yang berniatan jahat.

Di dalam buku ini akan di bahas mengenai sejarah pencak silat serta gerakan-

gerakan dasarnya. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama

generasi muda bangsa Indonesia. Amiin.

Bondowoso, Maret 2016

Penulis

Page 4: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | ii

UCAPAN TERIMAKASIH

Rabbul „Alamiin. Allah SWT

beserta

Habibullah. Rasulullah Muhammad SAW

juga

Kedua orang tua kami masing-masing

yang menjadi sebab kami hidup di bumi Allah ini

seluruh

Guru-guru kami tercinta yang pernah mengajari kami dan

menjadi perantara kami mengenal Allah beserta seluruh ilmu-Nya

specially

Teruntuk Guru Olahraga Kami Tercinta,

Ibu Diyah Mutmainah, S. Pd.

dan

Kawan-kawan kami di

XI IPA 2 _ [GASOLINE]

and the last

Untuk semua sumber inspirasi yang tak terhingga

Syukron Jazilan

Page 5: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | iii

DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

UCAPAN TERIMA KASIH .........................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................................

A. Sejarah Pencak Silat ...................................................................

B. Pencak Silat di Mata Dunia ........................................................

C. Prinsip dan Tujuan Pencak Silat .................................................

BAB II

TEKNIK DASAR ...........................................................................................

A. Kondisi Fisik Pesilat ...................................................................

B. Pembentukan Sikap ....................................................................

C. Pembentukan Gerak....................................................................

D. Pembentukan Pembelaan ............................................................

E. Pembentukan Serangan ..............................................................

Page 6: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | iv

BAB III

PERATURAN PERTANDINGAN ...............................................................

A. Pembagian Kelas dan Golongan ..........................................................

B. Waktu Bertanding ................................................................................

C. Peraturan Pertandingan ........................................................................

D. Pelanggaran dan Hukuman ..................................................................

E. Ketentuan Umum yang Harus Diketahui .............................................

F. Penilaian ...............................................................................................

G. Perwasitan ............................................................................................

H. Pembantu Pesilat ..................................................................................

I. Penentuan Kemenangan .......................................................................

J. Tata Cara Pertandingan ........................................................................

K. Gelanggang Pertandingan Pencak Silat ...............................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

RIWAYAT HIDUP PENULIS .....................................................................

Page 7: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 1

BAB I PENDAHULUAN

A. SEJARAH PENCAK SILAT

Sebelum kita mengupas secara terperinci mengenai pencak silat, kita perlu

mengetahui sejarah dari pencak silat itu sendiri. Pencak silat merupakan salah satu seni

bela diri asli Indonesia yang berkembang secara turun temurun dari generasi ke

generasi berikutnya. Bela diri sendiri memiliki pengertian kemampuan manusia untuk

mempertahankan hidup dan menjaga diri dari serangan atau gangguan lawan (orang

lain), kemampuan ini merupakan suatu sifat yang alami dan dapat ditingkatkan

penguasaannya melalui proses latihan.

Pada masa penjajahan para pejuang mengandalkan kemampuan bela diri yang

mereka miliki dalam hal ini pencak silat, dan menggunakan senjata seadanya untuk

melawan pasukan penjajah yang memiliki persenjataan modern. Dengan berbekal seni

bela diri dan semangat juang yang tinggi mampu menggetarkan para penjajah, sehingga

penjajah merasa gentar menghadapi para pejuang.

Pencak silat diperkirakan menyebar di Indonesia semenjak abad ke-7 dan

perkembangannya mengalami pasang surut. Di kawasan Melayu, dapat ditemukan

beladiri pencak silat dengan menggunakan istilah bermacam-macam, separti bersilat,

gayong, cekak di Semenanjung Malaysia dan Singapura. Di Thailand, tepatnya di

provinsi Pattani, Santun dan Narathiwat digunakan istilah „bersilat‟ juga. Sementara itu,

di Filipina Selatan digunakan istilah pasilat.

Kebudayaan Melayu (termasuk pencak silat) bersifat terbuka dan telah

beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau

dari India, Cina, Arab, Turki dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian

bersatu dengan kebudayaan penduduk asli.

Berdasarkan sejarahnya, terdapat 2 akar aliran pencak silat yaitu sebagai berikut:

1. Aliran Bangsawan

Berbeda dengan namanya, aliran ini dikembangkan oleh kaum

bangsawan atau kerajaan dan mempunyai sifat yang tertutup dan

mempertahankan kemurniannya. Selain itu, pencak silat dari aliran ini bisa

dijadikan alat pertahanan suatu kerajaan.

Page 8: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 2

2. Aliran Rakyat

Berbeda dengan aliran bangsawan, aliran rakyat adalah aliran pencak

silat yang dibawa dan dikembangkan oleh para pedagang, ulama dan kelas

masyarakat lainnya. Sifatnya terbuka dan beradaptasi dengan kebudayaan

setempat. Bagi setiap suku Melayu, pencak silat adalah dari sistem

pertahanan yang dimiliki oleh setiap suku atau kaum. Pada jaman Melayu

purba, pencak silat dijadikan sebagai alat pertahanan bagi suku tertentu untuk

menghadapi bahaya dari serangan binatang buas maupun dari serangan suku

lainnya. Lalu, seiring dengan perjalanan masa, pencak silat menjadi bagian

dari adat istiadat yang wajib dipelajari oleh setiapa anak laki-laki dari suatu

suku. Hal ini mendorong setiap suku untuk memiliki dan mengembangkan

silat daerah masing-masing, sehingga setiap daerah di Melayu umumnya

memiliki tokoh pesilatan yang dibanggakan.

Pada zaman sebelum Indonesia dijajah oleh Belanda, kita telah mempunyai

sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia. Para

ahli pembelaan diri, pendekar dan para empu yang membuat senjata pribadi yang

ampuh separti keris, tombak dan senjata khusus mendapat tempat yang tinggi di

masyarakat. Pasukan yang kuat di zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta

kerajaan lainnya di masa itu, terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai ketermpilan

pembelaan diri individual yang tinggi.

Tiga tahun setelah Indonesa merdeka, tepatnya pada tanggal 18 Mei 1948 di

Surakarta didirikan sebuah organisasi pencak silat yang disebut dengan Ikatan Pencak

Silat Indonesia (IPSI). Organisasi ini diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro yang pada

saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan Kedu. Program utama dari IPSI

adalah disamping mempersatukan aliran-aliran dari kalangan pencak silat di seluruh

Indonesia, IPSI mengajukan program kepada pemerintah untuk memasukkan pelajaran

pencak silat di sekolah-sekolah.

Pada tahun 1950 tersebut, Panglima Teritorium III waktu itu Kolonel R. A.

Kosasih membentuk Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) yang bertujuan

menggalag kekuatan jajaran pencak silat untuk menghadapi DI/TII yang berkembang di

hampir seluruh wilayah In donesia. Namun, tejadi perselisihan antara IPSI dan PPSI,

IPSI lebih banyak membina pada aspek seni pertunjukan (ibing pencak silat). Kesatuan

pencak silat semakin terancam denga berdirinya organisasi di luar IPSI, misalnya

Bapensi, Perpi, Silat Betawi, dan lain-lain.

Page 9: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 3

Menjelang kongres IPSI IV tanhun 1973, Mr. Wongsonegoro diganti oleh Brigjen

Tjokropanalo (Gubernur DKI Jakarta) sebagai Ketua PB IPSI. Beliau dibantu oleh

beberapa perguruan pencak silat dalam melakukan pendekatan kepada pimpinan PPSI

agar bergabung dengan IPSI. Perguruan-perguruan tersebut yaitu:

1. Tapak suci

2. KPS Nusantara

3. Prisai Diri

4. Prashaja Mataram

5. Perpi Harimurti

6. Prisai Putih

7. Putra Betawi

8. Setia Hati

9. Setia Hati Terati

10. PPS

Kesepuluh perguruan tersebut oleh Tjokropanolo dianggap telah berhasil

mempersatukan kembali seluruh jajaran pencak silat ke dalam organisasi IPSI. Pada

waktu kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, kesepuluh pergurauan tersebut diberi istilah

10 perguruan historis. Hingga saat ini, kesepuluh perguruan tersebut di dalam

Musyawarah Nasional IPSI menjadi peserta dan memiliki hak suara di dalamnya.

Definisi pencak silat menurut PB-IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah hasil

budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi

(kemandirian) dan integritasnya (menunggalnya) terhadap lingkungan hidup guna

meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Indonesia memiliki sebuah padepokan pencak silat yang Padepokan Pencak Silat

Indonesia (PnPSI). (PnPSI) adalah padepokan berskala nasioanal dan internasional

yang berlokasi di atas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektar di kompleks Taman Mini

Indonesia Indah. Luastotal bangunannya sekitar 8.700 m dan luas total selasar-

selasarnya sekitar 5.000 m. Padepokan ini secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto

pada tanggal 20 April 1997.

Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) mempunyai sekurang-kurangnya lima

fungsi yakni:

1. Sebagai pusat informasi, pendidikan, penyajian, dan promosi berbagai hal yang

menyangkut pencak silat.

Page 10: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 4

2. Sebagai pusat berbagai kegiatan yang berhubungan dengan upaya pelestarian,

pengembangan, penyabaran, dan peningkatan citra pencak silat dan nilai-nilainya.

3. Sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat pencak

silat Indonesia.

4. Sebagai sarana untuk mempererat persahabatan diantara masyarakat pencak silat

diberbagai negara.

5. Sebagai sarana untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia pencak silat, yakni:

Prasetya Pesilat Indonesia dan ikrar Pesilat.

B. PENCAK SILAT DI MATA DUNIA

Pencak silat sudah diakui menjadi milik dunia, terbukti dengan banyaknya

perguruan pencak silat didalam dan diluar negeri. Organisasi pencak silat Internasional

adalah Persekutuan Pencak silat Antarbangsa, atau disingkat dengan Persilat.

Pencak silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi

olahraga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan pencak silat, Persekutuan

Pencak Silat Antarbangsa (The International Pencak Silat Federation).

Pencak silat sedang dipromosikan oleh pesilat di beberapa negara di lima benua.

Hal ini bertujuan untuk membuat pencak silat menjadi cabagng olahraga dalam

olimpiade. Pesilat mempromosikan pencak silat sebagai kompetisi olahraga

internasional. Hanya anggota yang diakui pesilat yang diizinkan berpartisipasi pada

kompetisi internasional.

Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan pesilat telah

mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Dan pada tahun 1986, Kejuaraan Dunia

Pencak Silat Pertama di luar Asia terselenggara mengambil tempat di Wina, Austria.

C. PRINSIP DAN TUJUAN PENCAK SILAT

Selain sebagai seni bela diri, pencak silat juga dapat dijadikan sebagai sarana

berolahraga. Hal ini karena dalam pencak silat kita dituntut untuk menggerakkan

seluruh tubuh.

Pencak silat juga dapat:

1. Merangsang kekuatan fisik dan mental seseorang.

2. Membangkitkan kekuatan fisik dan mental seseorang.

Page 11: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 5

3. Mengembangkan dan membina kekuatan fisik dan mental.

4. Menggerakkan otot-otot besar.

Dalam perjalanannya ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh seorang

pesilat, prinsip-prinsi tersebut antara lain :

1. Tidak boleh berbuat hal-hal yang dapat mencela diri sendiri

2. Tidak memancing kericuhan

3. Pembelaan diri merupakan prinsip utama dalam pencak silat

4. Tidak mencari musuh.

Fungsi Pencak Silat:

1)Seni

2) Olahraga

3)Bela diri

4)Pendidikan jasmani

Pencak silat sebagai ilmu bela diri, akan menjadikan orang memiliki :

1. Budi pekerti

2. Keterampilan

3. Kepribadian yang kuat

4. Keberanian

5. Semangat juang yang baik

Seni bela diri pencak silat selain mampu menciptakan manusia yang bertubuh

kuat dan sehat, juga akan menciptakan manusia yang berjiwa ksatria. Orang yang

memiliki jiwa ksatria umumnya tidak sombong. Semakin tinggi ilmu yang dimiliki, ia

akan semakin merendah, karena ilmu bela diri bukan dijadikan alat untuk

menyombongkan diri.

Pencak silat di Indonesia banyak sekali ragamnya, masing-masing daerah

mempunyai ciri khasnya sendiri. Namun, pada dasarnya mereka mempunyai kesamaan,

yaitu :

1. Gerakannya halus, lemah dan teratur.

2. Tidak banyak membutuhkan mengelak, memindahkan arah serangan, dan

mengunci lawan.

3. Posisi tangan selalu dekat badan.

4. Lebih memanfaatkan tenaga lawan.

5. Gerakan dan tendangan kaki tidak terlalu tinggi.

Page 12: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 6

Berlatih pencak silat terdapat beberapa tahapan untuk dapat menguasai gerakan-

gerakan atau jurus-jurus tingkat tinggi. Yang dibagi menjadi beberapa tingkat-tingkat

kemahiran, yaitu :

1. Pemula, pada tingkat yang pertama ini pesilat berlatih tahap dasar seperti kuda-

kuda, tekhnik tendangan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan

jurus standar yang dikeluarkan oleh IPSI

2. Menengah, ditingkat ini, pesilat akan lebih difokuskan untuk mempelajari semua

gerakan dasar, pemahaman dan variasinya. Pada tingkat menengahini akan

mulaiterlihat minat dan bakat pesilat, kemudian akan disalurkan kepada masing-

masing cabang, misalnya Olahraga dan Seni Budaya.

3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap

pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya,

dimana mereka akan di berikan teknik-teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini

hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik

maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan tekik tempur yang

sangat efektif dalam melumpuhkan lawan atau sangat mematikan.

4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan,

mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tingkat.

Page 13: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 7

BAB II TEKNIK DASAR

A. KONDISI FISIK PESILAT

Dalam mempelajari bela diri pencak silat, perta yang harus dilakukan adalah

dengan mempersiapkan tubuh dengan baik, dan dapat melakukan bentuk-bentuk latihan

untuk melatih fisik.

Kondisi Fisik yang diperlukan untuk belajar pencak silat harus memiliki unsur

kesegaran jasmani dengan derajat kebugaran yang baik. Unsur kebugaran jasmani

tersebut antara lain:

Daya Tahan, merupakan unsur yang sangat penting dalam pencakdan sangat

diperlukan oleh para pesilat. Dengan memiliki daya tahan yang baik dapat

melakukan seluruh gerakan dengan baik dan lam sehigga kegiatan latihan

dapat dilakukan dari awal hingga akhir.

Kekuatan, dalam pencak silat membuat semua gerakan akan terlihat berisi,

yang akan mengakibatkan minimnya merasa sakit atau bahkan mengalami

cedera. Hal ini karena tubuh telah memiliki kekuatan yang baik, begitu pula

dengan pukulan atau tendangan akan memiliki power yang tinggi.

Kelincahan, juga sangat penting dalam pencak silat. Dengan memiliki

kelincahan para pesilat akan terlihat terampil dan gesit dalam setiap gerakan.

Kecepatan, pesilat yang memiliki kecepatan gerakan pukulan atau tendangan

juga tangkisan akan terlihat cepat. Unsur ini sangat diperlukan dalam pencak

silat.

Kelenturan, para pesilat sangat memerlukan kelenturan, karena kelenturan

membuat gerakan meliukkan tubuh lebih luas dan tidak terasa kaku.

Keseimbangan, dalam pencak silat akan terlihat saat pesilat melakukan

perubahan gerakan da pindah ke gerakan lain. Dalam keadaan tersebut pesilat

tidak akan limbung atau jatuh.

Semua unsur kebugaran jasmani itu, akan membentuk tubuh yang baik secara

penampilan, dan kesiapan tubuh secara mental.

Page 14: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 8

B. PEMBENTUKAN SIKAP

Pembetukan sikap merupakan sikap awal bagi para pesilat yang sangat penting

bagi awalan dari semua ragkaian gerakan silat. Tubuh pesilat harus sudah siap baik

secra fisik maupun mental.

a) Sikap Awal

Mulailah dengan sikap berdiri dengan tubuh tegak, pandangan ke depan tumit

rapat, telapak kaki membentuk sudut 90o. Berikut akan dijelaskan variasi dalam

sikap tegak:

1. Sikap tegak 1, tangan lurus di samping badan. Pada sikap ini pesilat harus

memusatkan diri, melakukan do‟a untuk keselamatan dan keberhasilan latihan .

2. Sikap tegak 2, tangan dikepal keduanya dan berada di pinggang. Sikap ini

merupakan awal pelaksanaan gerakan dasar, senam, dan lari-lari kecil.

3. Sikap tegak 3, tangan dikepal keduanya dan berada di depan dada. Sikap ini

merupakan awal pelaksaan gerakan seperti sikap ke-2.

4. Sikap tegak 4, tangan di silang rangkaian gerakan bertanding.

5. Sikap tegak 5, tangan kanan mengepal dan menempel pada telapak tangan kiri

ada di dada. Sikap ini merupakan awal pelaksanaan gerakan seperti sikap ke-4.

Semua sikap awalan di atas merupakan gerakan awal dan harus dilatih sebaik

mungkin dan harus benar-benar dikuasai.

Page 15: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 9

b) Sikap berdo’a

Mulai dari sikap tegak 1,

lakukan menarik kedua tangan

dengan merapatkan telapaknya,

simpan di dada, tundukkan

kepala, kembali ke tegak 1. Sikap

berdo‟a atau bersyukur dan

pemusatan diri ini harus dilakukan dengan khidmat dan khusyuk seraya membaca

do‟a kepada Sang Pencipta agar senantiasa dilindungiNya.

c) Sikap istirahat

Kaki dibuka dengan memindahkan salah satu kaki

(kiri/kanan) ke samping dan tangan disilangkan di depan

dengan posisi pergelagan tangan kiri di pegang oleh tangan

kanan. Biasanya dilakukan pada saat mendengarkan

nasihat/ petunjuk dari guru.

d) Sikap kangkang

Sikap ini merupakan dasar untuk melakukan sikap kuda-

kuda. Sikap ini merupakan sikap lanjutan dari sikap tegak 2.

e) Sikap kuda-kuda

Sikap ini merupakan sikap waspada seorang pesilat saat menghadapi lawan atau

akan melakukan gerakan atau jurus. Sikap ini dilakukan dengan posisi kaki tertentu

sebagai dasar tumpuan untuk melakukan gerakan serangan atau pembelaan.

Dalam melakukan gerakan kuda-kuda, seorang pesilat harus mengetahui arah

delapan penjuru mata angin yang dijadikan acuan untuk melakukan langkah kaki

dan pusat mata angin sebagai tempat berdiri.

Terdapat enam macam kuda-kuda yang harus diketahui oleh seorang pesilat,

yaitu:

1. Kuda-kuda depan

Dilakukan dari titik tengah arah mata angin. Berdiri dengan sikap awal, geser

kaki kiri/kanan ke depan sedikit, tempatkan berat badan pada kaki depan, badan

tegak, pendangan ke depan, dan kembali kesikap awal.

Page 16: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 10

2. Kuda-kuda belakang

Untuk kuda-kuda belakang, geserkan kaki kiri/ kanan ke belakang.

3. Kuda-kuda tengah

Untuk kuda-kuda tengah geserkan kaki kiri/kanan ke depan, berat badan

ditopang secra merata oleh kedua kaki.

4. Kuda-kuda samping

Untuk melakukan kuda-kuda samping, geserkan salah satu kaki ke samping

kiri atau samping kanan.

5. Kuda-kuda silang belakang

Sikap kuda-kuda silang belakang dapat dilakukan dengan melangkahkan salah

satu kaki ke belakang dengan cara sedikit disilang, dimana telapak kaki yang

dipindah berada sejajar dengan kaki lainnya.

6. Kuda-kuda silang depan

Sikap kuda-kuda silang depan dapat dilakukan dengan cara melangkahkan

kaki ke depan dan sedikit disilang, dimana telapak kaki yang dipindah berada

sejajar dengan kaki lainnya.

Page 17: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 11

f) Sikap lainnya.

Setelah menguasai lima sikap berdiri di atas dengan baik, seorang pesilat harus

mampu melakukan sikap bela diri lainnya.

Dari semua sikap tersebut seorang pesilat harus mampu melakukan serangan atau

melakukan pembelaan. Oleh karena itu, semua sikap itu harus dikuasai dan selalu

tetap waspada.

C. PEMBENTUKAN GERAK

Sikap yang baik dalam pencak silat merupakan modal yang baik bagi pesilat.

Sikap kuda-kuda yang kokoh akan menjadi gerak yang baik bagi pesilat untuk

melakukan serangan atau pembelaan dengan cara melakukan gerak yang lincah, ringan,

atau luwes.

Pembentukan gerak ini berawal dari sikap tubuh awal yang kokoh, baik sikap,

tegak atau sikap kuda-kuda juga sikap lainnya. Setelah pesilat memiliki sikap yang

kokoh, maka akan mudah untuk melakukan gerak selanjutnya.

Page 18: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 12

a) Arah

Gerakan selalu memiliki tujuan

atau sasaran gerak, dalam hal ini

adalah arah gerakan. Bicara arah

tidak akan jauh dari delapan

penjuru arah mata angin. Dengan

delapan penjuru mata angin ini,

seorang pesilat bisa melakukan

gerak ke berbagai arah itu.

b) Cara langkah

Melakukan gerak adalah memindahkan pijakan kaki, dari pijakan pertama

berubah menjadi sikap baru pada tempat baru. Cara gerak ini dapat dilakukan

dengan berbagai cara berikut.

1) Angkatan

Gerak ini dilakukan dengan cara mengangkat kaki sampai paha datar. Letakkan di

tempat sesuai arah mata angin dengan sikap selalu waspada. Demikian juga

angkatan dilakukan dengan rendah, kaki diangkat tidak terlalu tinggi.

2) Geseran

Gerak ini dilakukan dengan cara menggeserkan kaki, untuk pindah tempat sesuai

arah gerak. Saat melakukan gerak, telapak kaki tetap menempel dengan tanah.

3) Putaran

Gerak putaran dapat dilakukan dengan cara mengangkat kaki dan memutar ke

luar. Letakkan kaki di depan atau arah mata angin dengan telapak kaki ke luar.

Page 19: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 13

4) Lompatan

Gerak lompatan dapat dilakukan dengan cara melompat, salah satu kaki dijadikan

kaki tolak, disusul dengan kaki tolak, disusul dengan kaki lainnya. Letakkan

kedua kaki di tempat sesuai arah mata angin, dengan mendarat secara bersamaan.

5) Loncatan

Gerak loncatan dapat dilakukan dengan cara kedua kaki bertolak disusul dengan

kaki lainnya, kedua kaki mendarat bersama di tempat yang sesuai dengan arah

mata angin, atau mendarat satu kaki dan disusul dengan kaki lainnya.

6) Ingsutan

Gerak ingsutan dapat dilakukan dengan cara menggeser telapak kaki tanpa

mengangkatnya. Lakukan dengan menggeser tumit/ telapak kaki ke luar dan ke

dalam.

c) Pola langkah

Untuk melakukan gerakakan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk arah,

seperti satu langkah ke depan, satu langkah ke kiri, satu langkah ke belakang, atau

megikuti garis lurus, dan lain-lain.

Gerak langkah dapat dilakukan dengan berbagai rangkaian gerak. Berikut ini

adalah pola langkah yang dapat di lakukan:

1) Bentuk lurus. Pada pola ini bentuk gerakan dengan mengikuti garis lurus, sedang

cara bergerak bebas, bisa ingsutan, geseran atau yang lainnya.

2) Bentuk zig-zag. Pada pola ini gerak dilakukan dengan arah yang zig-zag.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 20: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 14

3) Bentuk U. Pada pola ini arah gerak dilakukan dengan membentuk huruf U sesuai

dengan hitungan gerakan. Perhatikan arah gerak di bawah ini!

4) Bentuk segitiga. Pada pola ini arah gerak dilakukan membentuk segitiga sesuai

dengan hitung gerakan. Perhatikan arah gerak di bawah ini!

5) Bentuk segiempat. Pada pola ini arah gerak dilakukan membentuk segiempat

sesuai dengan hitungan gerak. Perhatikan gambar di bawah ini!

6) Bentuk huruf S. Pada pola ini arah gerak dilakukan membentuk huruf S.

Page 21: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 15

D. PEMBENTUKAN PEMBELAAN

Teknik gerakan pencak silat lebih baik dilakukan jika ada yang mengganggu atau

menyerang, untuk itu seorang pesilat harus melakukan gerakan pembelaan

Gerakan pembelaan dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung bentuk

serangan lawan. Seorang pesilat harus tepat memilih teknik pembelaan, sehingga akan

mampu mematahkan atau menangkis lawan.

Pencak silat sebagai ilmu bela diri pertama yang harus dilakukan

adalahmelakukan pembelaan disaat mengalami gangguan. Jadi sebelum melakukan

serangan pesilat harus melakukan pembelaan dulu. Di bawah ini adalah contoh bentuk-

bentuk pembelaan yang dapat dipraktekkan:

a) Pembelaan dasar

Dengan teknik pembelaan seorang pesilat akan mampu menghindari serangan

atau memperkecil cedera akibat serangan. teknik pembelaan ini harus dilatih dengan

baik oleh seorang pesilat.

Tanpa latihan yang baik teknik pembelaan tidak akan dapat dikuasai dengan

mudah. Sehingga diperlukan adanya latihan dan pembiasaan dalam melakukannya.

Teknik pembelaan dasar yang dapat dilakukan adalah:

1) Hindaran dan Elakan

Hindaran adalah pembelaan yag dilakukan dengan cara memindahkan tubuh

dari arah sasaran serangan lawan. Hal ini dilakukan dengan cara melangkahkan

kaki untuk memindahkan letak tubuhdari arah sasara serangan.

Dalam melaksanakan hindaran ada beberapa sikap yang harus diperhatikan,

yaitu: Sikap kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan. Ketiga sikap inilah yang

akan menjadi penentu dari gerakan hindaran.

Terdapat beberapa cara teknik hindaran yang dapat kita praktekkan, yaitu:

Hindaran Hadap

Gerakan ini dilakukan dengan posisi tubuh tetap menghadap lawan,

dengan cara memindahkan salah satu kaki ke belakang sehingga membentuk

sikap kuda-kuda belakang, pandangan tetap mengawasi lawan. Inti dari teknik

hindaran hadap adalah posisi lawan tepat berada di hadapan Anda.

Page 22: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 16

Hindaran Sisi

Gerakan ini dilakukan dengan cara memindahkan kaki sampai posisi

serangan lawan dan tubuhnya berada di samping Anda.

Hindaran Angkat Kaki

Gerakan ini biasanya dilakukan bila lawan melakukan serangan sapuan

kaki, pada kaki Anda. Anda dapat menghindar dengan cara mengangkat kaki

yang menjadi sasaran lawan.

Hindaran Silang

Gerakan ini dilakukan dengan cara memindahkan kaki dari serangan

lawan, dengan cara pindah menyilang dengan kaki lainnya

Elakan adalah teknik pembelaan yang dilakukan dengan memindahkan

sasaran serangan lawan, tetapi tidak memindahkan posisi pijakan kaki. Gerakan

elakan hanya mengandalkan perubahan pada sikap tubuh, sehingga serangan

pukulan, atau tendangan lawan tidak akan mengenai tubuh.

Elak bawah

Teknik ini dilakukan saat serangan lawan mengarah pada bagaian atas

tubuh. Elakan bawah dapat dilakukan dengan cara merendahkan diri dengan

sikap tungkai ditekuk tanpa memindahkannya, dengan sikap tubuh dan lengan

selalu waspada.

Elak atas

Teknik ini dilakukan saat lawan melakukan serangan pada bagian bawah

tubuh. Elakan atas dapat dilakukan dengan cara mengangkat kedua kaki sambil

menolak ke atas, dengan sikap tungkai ditekuk dalengan selalu waspada, serta

mendarat dengan kedua kaki.

Page 23: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 17

Elak samping

Teknik ini dilakukan untuk mengelak serangan lawan yang mengarah

tubuh dari depan dan atas. Teknik elakan samping dapat dilakukan dengan

cara memindahkan badan ke samping dengan mengubah sikap kuda-kuda.

Elak Belakang

Teknik ini dapat dilakukan untuk mengelak serangan dari depan atau

samping. Elakan belakang dapat dilakukan dengan cara, pada sikap kuda-kuda

depan pindahkan badan ke belakang dapat juga dilakukan sambil melakukan

gerakan putaran.

2) Tangkisan

Tangkisan adalah upaya pembelaan yang dilakukan dengan adanya kontak

dengan seangan lawan. Teknik ini memerlukan adanya kekuata otot-otot dalam

menahan benturan dengan serangan lawan.

Tujuan utama dari tangkisan, yaitu:

a) Mengalihkan serangan, menahan dari lintasannya.

b) Membendung, menahan serangan dalam kondisi darurat.

Sama seperti hindaran, tangkisan juga dipengaruhi oleh beberapa sikap, yaitu:

Sikap kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan/kaki. Teknik tangkisan dapat

dilakukan dengan memilih cara tertentu, seperti:

ˆ Posisi tinggi atau rendah

ˆ Tangan terbuka atau mengepal

ˆ Arah luar atau arah dalam

Page 24: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 18

Teknik tangkisan memiliki beberapa variasi, seperti di bawah ini.

» Tangkisan satu lengan

Teknik ini dilakukan dengan cara menangkis serangan lawan hanya

menggunakan satu lengan saja, dan dilakukan sesuai dengan arah

serangan pukulan lawan. Tangkisan satu lengan terdiri atas tangkisan

dalam, tangkisan luar, tangkisan bawah, dan tangkisan atas.

» Tangkisan siku

Tangkisan ini dilakukan dengan menggunakan siku sebagai penahan

serangan lawan.

» Tangkisan dua lengan

Teknik ini dilakukan dengan menggunakan dua siku sebagai

penahan serangan lawan. Teknik ini memiliki variasi tangkisan,

diantaranya:

a. Belah rendah

b. Silang tinggi

c. Belah tinggi

d. Sejajar dua tangan

e. Buang samping

f. Silang rendah

Page 25: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 19

» Tangkisan kaki

Teknik tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan kaki

sebagai alat untuk menangkis serangan lawan. Tangkisan kaki dapat

dilakukan dalam beberapa variasi tergantung dari jenis serangan lawan,

diantaranya:

҉ Tangkisan tutup samping

҉ Tangkisan tutup depan

҉ Tangkisan tutup buang luar

҉ Tangkisan busur luar dan busur dalam.

Page 26: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 20

b) Pembelaan lanjutan

Setelah mampu menguasai beberapa variasi pembelaan dasar di atas, seorang

pesilat dapat melanjutkan gerakan dengan teknik pembelaan lanjutan, sebagai

berikut:

Tangkapan, melakukan pembelaan dengan cara menangkap lengan serang

atau kaki serang lawan, dengan satu atau dua tangan sekaligus. Hal ini akan

menentukan pada gerakan jatuhan atau kuncian.

Jatuhan, setelah melakukan pembelaan dengan tangkapan, dapat dilakukan

gerakan dengan menjatuhkan lawan dengan cara tarikan/sapuan yang terdiri

atas 4 jenis, yaitu :

a) Sapuan tegak, serangan menyapu kaki dengan kenaan telapak kaki ke

arah bawah mata kaki.

b) Sapuan rebah, serangan menyapu kaki dengan cara merebahkan diri

bertujuan menjatuhkan.

c) Sabetan, serangan menjatuhkan lawan dengan alat penyasar betis.

Teknik jatuhan lainnya yaitu guntingan dengan cara menjepit kedua tungkai

kaki pada sasaran leher, pinggang atau tungkai lawan sehingga lawan akan

terjatuh. terdiri atas dua jenis:

a) guntingan tungkai kaki.

b) guntingan pinggang.

Lepasan, apabila mengalami tangkapan lawan, perlu melepaskan tangkapan

lawan. Dengan cara lepasan satu tangan, dua tangan, lepasan dengan kaki, dua

kaki, atau dengan lengan dan kaki.

Kuncian, gerakan yang dilakukan setelah menangkap lawan, agar lawan tidak

dapat melakukan serangan maka dilanjutkan dengan teknik kuncian, dengan

mengunci gerak lawan atau mengunci persendian anggota tubuh lawan.

Teknik pembelaan lanjutan ini dapat dipelajari pada saat kondisi tubuh

menunjang atau sudah berada pada tingkat yang lebih tinggi dari sekarang. Untuk

pemula cukup menguasai teknik pembelaan dasar.

Page 27: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 21

E. PEMBENTUKAN SERANGAN

Serangan merupakan upaya pembelaan dasar pesilat.Serangan dapat dilakukan

dengan menggunakan lengan/ tangan maupun tungkai/ kaki, untuk mengenai sasaran

tertentu pada anggota tubuh lawan.

Tujuan serangan untuk melumpuhkan lawan, dengan menggunakan pukulan

lengan, atau serangan kaki. Sehingga lawan tidak memiliki peluang untuk melakukan

serangan yang dapat menyebabkan cedera.

a) Pukulan (serangan lengan)

Serangan terhadap lawan dapat dilakukan dengan cara memukul atau

menyerang dengan lengan/ tangan sehingga mengenai sasaran pada tubuh

lawan.Serangan dapat dilakukan denga posisi tubuh sikap kuda-kuda depan dengan

melangkah ke depan atau serong.

Saat melakukan pukulan, lakukan denga tenaga penuh, tarik napas, juga

perhatikan posisi badan dan arah pukulan.

Pukulan depan, menggunakan lengan dengan tangan mengepal, lintasannya

lurus ke depan. Dengan cara tebak, dorong, totok, sodok, dan bandul.

Pukulan bawah

Serangan pukulan dilakukan dengan lengan dari arah bawah. Serangan

pukulan bawah dilakukan dengan cara catok, sanggah, dan tusuk/ colok.

Page 28: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 22

Pukulan atas

Serangan pukulan yang dilakukan dari atas dilakukan dengan cara tumbuk,

pedang, ketok, patuk, dan tebak.

Pukulan samping

Serangan pukulan yang dilakukan dari arah samping dilakukan dengan cara

pedang, tamper, bandul, dan kepret

Sikuan

Selain melakukan serangan dengan lengan atau tangan, dapat juga melakukan

pukulan dengan menggunakan siku, baik arah depan, samping, belakang,

serong, atas, atau arah bawah.

Page 29: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 23

Penjelasan dari masing-masing istilah dalam teknik pukulan:

1 Pukulan sangkol, menggunakan lengan dengan tangan mengepal, lintasannya

dari bawah ke atas dengan kenaannya kepala tangan terbalik.

2 Pukulan lingkar, menggunakan lengan dengan tangan mengepal, lintasannya

melingkar dari luar ke dalam.

3 Tebasan, menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya

sisi telapak tangan luar.

4 Tebangan, menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya

sisi telapak tangan dalam.

5 Sanggah, menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya

pangkal telapak tangan dalam.

6 Tamparan, menggunakan telapak tangan dalam yang kelima jari tangannya

merapat satu dengan yang lainnya.

7 Kepret, menggunakan telapak tangan luar yang kelima jari tangannya merapat

satu dengan yang lainnya.

8 Tusukan, menggunakan jari tangan dengan posisi jari merapat arahnya lurus ke

depan.

9 Totokan, menggunakan tangan setengah menggenggam yang kenaannya ruas

kedua dari buku jari-jari.

10 Patukan, menggunakan lima jari tangan yang menguncup.

11 Cengkeraman, menggunakan kelima jari tangan mencengkeram dengan lintasan

luar ke dalam.

12 Gentusan, menggunakan sisi lengan bagian dalam dan luar dengan posisi tangan

mengepal.

13 Dorong, menggunakan kedua telapak tangan dengan sasaran dada.

b) Tendangan (serangan kaki/tungkai dan lutut)

Teknik serangan dengan menggunakan tungkai atau kaki dikenal dengan

sebutan tendangan. bagian tungkai yang sering digunakan untuk melakukan

serangan, seperti punggung kaki, telapak kaki, ujung kaki, tumit, sisi kaki, atau

pergelangan kaki.

Bentuk serangan kaki atau tendangan, dapat dilakukan dengan memperhatikan

sikap tubuh terutama sikap kuda-kuda, karena dengan sikap dasar serangan kaki ini

dapat melakukan tendangan dengan baik.

Page 30: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 24

Jenis-jenis tendangan yang dapat dilakukan terbagi menjadi dua, yaitu:

i. Tendangan menggunakan kaki

ˆ Tendangan lurus, menggunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan

pangkal jari-jari kaki bagian dalam.

ˆ Tendangan tusuk, menggunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan

ujung jari-jari kaki.

ˆ Tendangan kepret, menggunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan

punggung kaki.

ˆ Tendangan jejag, menggunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan

telapak kaki penuh.

ˆ Tendangan gajul, menggunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan

tumit dari bawah ke atas,

ˆ Tendangan “T” , menggunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan

pada tumit, telapak kaki dan sisi luar telapak kaki.

ˆ Tendangan celorong, yakni tendangan T dengan posisi merebahkan badan.

ˆ Tendangan belakang, tendangan sebelah kaki dan tungkai dengan lintasan

lurus ke belakang tubuh (membelakangi lawan)

ˆ Tendangan kuda, dengan kedua kaki menutup atau membuka, lintasannya

lurus ke belakang tubuh.

ˆ Tendangan taji, tendangan dengan sebelah kaki dan tungkai dengan kenaan

tumit.

ˆ Tendangan sabit, tendangan yang lintasannya setengah lingkaran ke dalam.

ˆ Tendangan baling, tendangan melingkar ke arah luar dengan kenaan tumit

bagian luar.

ˆ Hentak bawah, menggunakan telapak kaki menghadap keluar dengan posisi

badan direbahkan.

ˆ Gejig, menggunakan sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus ke samping

ke arah persendian kaki atau dengkul

ˆ Tendangan samping

ˆ Tendangan belakang

ˆ Tendangan busur

Page 31: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 25

ii. Serangan Dengkulan

Dengkulan merupakan serangan yang menggunakan lutut atau dengkul sebagai

alat penyerangan dengan sasaran kemaluan, dada dan pinggang belakang.

a) Dengkulan depan, menggunakan dengkul dengan sasaran dada dan

kemaluan.

b) Dengkulan samping dalam, lintasannya seperti busur dari luar ke dalam

dengan sasaran ke arah dada.

c) Dengkulan samping luar, lintasannya dari dalam ke luar dengan sasaran

perut.

d) Dengkulan bawah.

Page 32: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 26

BAB III Peraturan PerTANDINGAN

A. Pembagian Kelas atau Golongan

Setiap pesilat yang akan mengikuti pertandingan dibagi menjadi beberapa

kelompok pertandingan, yang diatur sesuai pertran ang ada. Penggolongan peserta silat

diatur sesuai dengan usia dan berat badan

a) Menurut Usia

Berdasarkan usia penggolongan peserta dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut:

A. Golongan Remaja

Golongan remaja merupakan pesilat yang memiliki umur diatas 14 tahun sampai

dengan 17 tahun.

B. Golongan taruna

Golongan taruna merupakan para pesilat yang memiliki umur diatas 17 tahun

sampai dengan 21 tahun.

C. Golongan ewasa

Golongan dewasa merupkan para peslat yabg memiliki umur diatas 21 tahun

sampai dengan 35 tahun.

b) Menurut Berat Badan

Penggologan kelas atau pembagian kelas berdasar berat badan, tetap dilihat dari usia

pesilat, artinya berat badan digolongan remaja tidak akan sama dengan golongan

taruna atau dewasa.

a. Golongan remaja

Kelas A 33 – 36 kg

Kelas B Di atas 36 – 39 kg

Kelas C Di atas 39 – 42 kg

Kelas D Di atas 42 – 45 kg

Kelas E Di atas 45 – 48 kg

Kelas F Di atas 48 – 51 kg

KelasG Di atas 51 – 54 kg

KelasH Di atas 54 – 51 kg

Kelas I Di atas 57 – 54 kg

b. Golongan taruna dan dewasa

Kelas A 40 – 45 kg

Kelas B Di atas 45 – 50 kg

Kelas C Di atas 50 – 55 kg

Kelas D Di atas 55 – 60 kg

Kelas E Di atas 60 – 65 kg

Kelas F Di atas 65 – 70 kg

KelasG Di atas 70 – 75 kg

KelasH Di atas 75 – 80 kg

Page 33: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 27

Dalam pertandingan saat akan memasuki penggolongan peserta, yang harus

diperhatikan adalah:

Jenis kelamin putra atau putri;

Usia peserta, dengan melihat akta kelahiran;

Kesehatan peserta.

B. Waktu Bertanding

Pertandingan pencak silat berlangsung dengan waktu tertentu, sehingga kesiapan

pesilat harus dipersiapkan dengan baik.

ˆ Permainan dilaksanakan dalam 3 babak.

ˆ Tiap babak terdiri dari 2 meit.

ˆ Tiap babak diselingi waktu istirahat selama 1 menit.

ˆ Saat wasit menghentikn pertandingan, waktu tidak dihitung.

ˆ Pesilat yang kena hitungan, waku tidak dihitung.

C. Peraturan Pertandingan

Saat berada dalam situasi pertandingan,beberapa aturan berikut harus dipahami

oleh pesilat.

Pesilat berhadapan, dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan dalam

pencak silat.

Pembelaan dan serangan harus dilakukan secara berpola, seperti dari sikap

awal,pasangan,langkah,serangan, dan kembali pada sikap awal.

Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur,dan berangkai dan paling banyak

4 kali serangan. Serangan yang berutun 4 kali dengan tangan walau hanya dinilai

1 serangan.

Kaidah bertanding, artinya pesilat dalam mengejar prestasi harus mengembangkan

pola bertanding dimulai dari sikap pasang,langah, dan koordinasi pembelaan, dan

serangan serta kembali pada sikap awal.

Pasangan, artinya sikap taktik dengan tujuan pembelan dan serangan. Secara

teknik merupakan perpaduan sikap kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.

Page 34: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 28

Pesilat dalam mendekati lawan untuk melakukan serangan atau pembelan harus

dengan gerak langkah, baik geseran, angkatan,puraran,ingsutan, atau lompatan.

Pesilat yang melanggar ketetusan,wasit akan memberikan pembinaan,dengan

pendahuluan, kalau masih melakukan pelanggaran maka wasit akan menindak

dengan tingkat teguran sampai pada tingkat peringatan.

Aba-aba yang digunakan dalam pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut.

1. Aba-aba pertama “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai

peringatan bagi pesilat,pembantu pertandingan, bahwa pertandingan akan

dimulai..

2. Aba-aba kedua “MULAI” diguanakan tiap pertandingan dimulai dan akan

dilanjutkan.

3. Aba-aba ketiga “BERHENTI” digunakan untuk menghentikan pertandingan.

4. Tiap gong berbunyi tanda dimulai atau berhenti, aba-aba yang sesuai

digunakan pula.

Sasaran serangan

Bagi para pesilat sangat penting untuk mengetahui sasaran yang tepat dan

sah,karena kalau anda memukul daerah larangan akan mendapatkan hukuman.

Bagian yang menjadi sasaran yang sah adalah bagian tubuh, kecuali leher

ke atas kemaluan (togok), yaitu bagian:

1. Dada;

2. Perut;

3. punggung;

4. Pinggang.

Tangan dan tungkai ijuga merupakan sasaran,tetapi tidak mendapatkan

nilai , hanya sasaran untuk jatuhan atau kuncian.

Pelanggaran berat

Para pesilat harus mengetahui jenis pelanggaran berat. Jenis pelanggaran

berat yang harus di hindandari adalah sebagai berikut.

1. Menyerang bagian badan yang tidak sah.usaha mematahkan persendia secara

langsung.

2. Usaha mematahkan persendian secara langsung.

3. Sengaja melemparkan lawan dari gelanggang.

4. Membenturkan kepala dan menerang dengan kepala.

Page 35: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 29

5. Menyerang lawan sebelum aba-aba mulai juga menyerang lawan sesudah

aba-aba berhenti sampai lawan cedera.

6. Menggumul,mengigit, mencakar, mencengkeram, dan menjambak.

7. Menentang, menghina, mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan,

mengancam, dan menyerang wasit.

8. Mengejek, mengihina dan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan ,

meludahi, dan memancing-mancing dengan suara yang berlebihan pada

lawan.

9. Melakukan penyimpangan aturan pertandingan, setelah mendapat peringatan

I karena pelanggaran.

10. Serangan langsung yang menyebabkan cedera pada tungkai atau lengan.

Pelanggaran ringan

Pesilat juga harus mengetahui jenis pelanggaran yang termasuk kategori

ringan. Yang termasuk jenis pelanggaran ringan adalah:

1. Sengaja keluar dari gelanggang secra berturut-turut;

2. Membawa dan memakai barang yang terlarang dan membhaakn dalam

permainan;

3. Melakukan penyimpangan dari aturan bertanding yang telah ditetapkan.

D. Pelanggaran dan Hukuman

Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh para pesilat akan mendapatkan hukuman

dari wasit. Bentuk pelanggaran dan hukuman antara lain seperti di bawah ini.

Serangan pada sasaran yang tidak sah, wasit akan memberikan peringatan,

bahkan meningkat jadi teguran, bila lawan tiak dapat melanjutkan pertandingan

atas keputusan dokter pertandingan maka hukumannya diskualifikasi.

Kesalahan tekhnik pembelaan, bila pesilat yang kena serangan tidak dapat

melanjutkan maka pesilat tersebut dinyatakan kalah teknik.

Tindakan tidak sportif, sehingga mengiginkan kemenangan diskualifikasi, pesilat

tersebut mendapatkan peringatan.

Page 36: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 30

E. Ketentuan Umum yang Harus Diketahui

Dalam pertandingan pencak silat ada ketentuan uum yang berlaku dan harus

diketahui serta dipatuhi oleh sema peserta atau pesilat. Ketentuan umum yang harus

diketahui da diopatuhi oleh semua pesilat, yaitu:

1. Teguran diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan;

2. Peringatan I bila pesilat melakukan pelanggaran berat, dan mendapatkan teguran

yang ke-3;

3. Peringatan II bila pesilat mendapatkan peringatan setelah peringatan I;

4. Diskualifikasi diberikan bila pesilat:

a. Mendapatkan peringatan setelah peringatan II;

b. Melakukan pelanggaran berat yang di dorong oleh unsur kesengajaan dan

bertentangan dengan norma keolahragaan;

c. Melakukan pelanggaran tingkat I dan lawan cedera tidak dapat melanjutkan

pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

F. Penilaian

Penilaian dalam pencak silat diberikan pada prestsi teknik, dan kerapian teknik.

a. Nilai prestasi teknik

Nilai prestasi teknik yang diberikan pada pesilat terdiri atas empat atas empat nilai

sebagai berikut:

Tangkisan/elakan yang berhasil dan langsung disusul dendan serangan

yang masuk.

Teknik jatuhan yang berhasil.

Serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran.

Serangan dengn kaki yang masuk pada sasaran

Menjatuhkan lawan yang berhasil

Mengunci lawan dalam waktu 5 detik yang berhasil.

Nilai 1 :

Nilai 2 :

Nilai 3 :

Nilai 4 :

Page 37: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 31

b. Nilai kerapian teknik

Nilai ini diberikan selama pertandingan yang di dasarkan pada kerapian sikap

awal, lagkah, dan koordinasi teknik dalam melakukn pebelaan dan serangan. Nilai

erapian diberikan pada tiap babak, dengan nilai terendah rendah dua [2] dan nilai

tertinggi lima [5].

G. Perwasitan

Suatu pertandingan resmi harus memiliki orang-orang yang memimpin, juga

dengan semua orang pemantu pertandingan.

1. Pertandingan dipimpin oleh 1 orang wsit dan dibantu oleh 5 orang juri penilai.

2. Tugas wasit adalah seagai berikut.

a) Memimpin pertandingan berdaarkan ketentuan pertandinga.

b) Menjaga keselamatan pesilat.

c) Memeriksa kesiapn pesilat dan gelanggang.

d) Menghentikan pertandingan bila:

Pertandingan tidak seimbang:

Pesilat bergeser keluar gelanggang;

Terdapat pesilat yang jatuh;

Memberikan teguran, hukuman, peringatan;

Memeriksa luka-luka pesilat;

Pesilat melakukan pelanggaran;

Terjadi pergumulan dan situasi terganggu;

Pesilat mengundurkan diri;

Permintaan ketua pertandingan.

e) Membrikan teguran, peringatan, dan hukuman kepada pesilat.

f) Member isyarat dengan tangan/gerakan kepada juri mengenai pelanggaran

dan hukuman kepada pesilat, mengsahkan serangan jatuhan dan kuncian.

g) Menyanyakan kepada juri jika terjadi keragu-raguan dalam mengambil

keputusan.

3. Tugas juri adalah sebagai berikut.

a) Member penilaian pertandingan

b) Mencatat pelanggaran-pelanggaran

c) Menentukan pemenang berdasarkan jumlah nilai

Page 38: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 32

d) Menandatangani formulir yang telah diisi

e) Menjawab pertanyaan atas keraguan keputusan wasit

4. Tugas pengamat waktu adalah sebagai berikut.

a) Menghidupkan dan mematikan jam permainan sesuai dengan aba-aba wasit

b) Member isyarat kepada wasit saa penghitungan terhadap pesilat mengalami

knock down.

c) Memberitahukan kepada wasit dengan isyarat untuk memulai pertandingan.

H. Pembantu Pesilat

1. Tiap pesilat diberi hak untuk menunjuk dua oang pembantu.

2. Pembantu pesilat bertugas memberikan nasihat serta membantu keperluan pesilat

pada saat sebelum bertanding juga waktu istirahat antarbabak.

3. Hanya seorang pembantu pesilat yang dapat masuk ke gelanggang pertandingan,

pada saat tidak aktif pertandingan.

I. Penentuan Pertadingan

Sebelum pertandingan dinyatakan pemenangnya, dengan cara berikut.

a. Menang angka

Penentuan menang angka artinya sebagai berikut.

Bila jumlah juri yang menentukan menang atas seseorang pesilat lebih banyak

daripada lawannya.

Bila terjadi hasil nilai yang sama, maka pemenang ditentukan berdasarkan

pesilat yang paling sedikit mendapatkan pernyataan.

Bila masih sama, maka pemenang ditentukan dengan pesilat yang

mengumpulkan nilai tertinggi teknik.

Jika masih sama, pertandingan ditambah satu babak, jika masih sama

pemenang ditentuksn dengan undian.

Penentuan kemenangan dilaksanakan seara terbuka oleh masing-masing juri.

b. Menang teknik

Penentuan menang teknik dilakukan dengan cara berikut.

Page 39: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 33

Karena lawan tidak dapat melanjutkan permainan atas permintaan pesilat

sendiri/mengundurkan diri.

Karena keputusan dokter pertandingan.

Atas permintaan pembantu pesilat.

c. Menang mutlak

Penentuan menang mutlak diakukan dengan cara sebagai berikut.

Lawan jatuh karena serangan yang sah.

Tidak menjadi nanar setelah hitungan wasit ke-10 detik, tidak dapat berdiri

tegak.

d. Menang diskualifikasi

Penentuan menang diskualifikasi ditentukan dengan cara sebagai berikut.

Lawan mendapat keringanan ke-3 setelah peringatan ke-2

Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung

diskualifikasi.

Melakukan pelanggaran tingkat I dan lawan cedera sehinggaa tidak dapat

meneruskan pertandingan atas keputusan doker pertandingan.

e. Menang RSC

Pemenang ditentukan setelah wasit menghentikan pertandingan akibat pertandingan

tidak seimbang, akhirnya terjadi penghentian pertandingan.

f. Menang WO

Pemenang terjadi akibat lawan tidak muncul di gelanggang pertandingan.

J. Tata cara pertandingan

Pada saat pertandingan resmi, setiap peserta setelah dipanggil harus mengikuti

tata cara pertandingan yang telah ditentukan. Dibawah ini adalah tata cara pertandingan

yang telah ditentukan.

Pesilat saat naik gelanggang, harus melakukan penghormatan pada wasit, lawan,

penonton. Pesilat juga wajib melakukan salam pembukaan pencak silat menurut adat

masing-masing, dan kembali menempati sudutnya.

Wasit memanggil pesilat untuk memeriksa kesiapan kedua pesilat, dan kembali ke

sudut.

Page 40: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 34

Setelah petugas semua siap, wasit akan memanggil pesilat untuk memulai

pertandingan.

Pada waktu istirahat antarbabak, pesilat harus kembali kesudut masing-masing

ditemani oleh pembantu pesilat.

Setelah babak akhir selesai kedua pesilat kembali kesudut masing-masingsambil

mennggu penentuan pemenang.

Pemenang di umumkan wasit dengan memangil keduat pesilat, dan pemenang

tangannya akan diangkat kemudian melakukan hormat pada penonton.

Setelah hormat pada penonton, pesilat saling berjabat tangan, kemudian melakukan

salam penutup.

Selain wasit dan kedua pesilat tidak seorang pun berasa dalam arena gelanggang

kecuali atas permintaan wasit.

K. Gelanggang Pertandingan Pencak Silat

Lapangan pertandingan pencak silat disebut gelanggang arena pertandingan.

Kelengkapan peunjang pertandingan adalah sebagai berikut.

1) Gelanggang dapat di lantai atau di panggung dengan dilapisi matras setebal

maksimum 5 m, dengan permukaan rata dan tidak licin, dengan ukuran 9 m x 9 m .

2) Gelanggang terdiri atas:

a. Bidang gelanggang berbentuk segiempat bujur sangkar ukuran 7m x 7m

b. Bidang laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang;

3) Batas gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar 5 m kea rah luar

dengan warna kontras.

4) Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan garis tengah 2 meter.

5) Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan lainnya sudut

netral dan wasit.

6) Perlengkapan gelanggang

Perlengkapan yang ada pada gelanggang adalah:

Ember, gelas, kain pel, dan kesed ijuk;

Jam pertandingan;

Gong atau alat yang fungsinya sama;

Lampu babak;

Lampu pemenang dengan warna merah dan biru;

Page 41: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 35

Perlengkapan pembantu pesilat;

Perlengkapan lain-lainnya;

Formulir pertandingan.

7) Perlengkapan pesilat saat bertanding

Pesilat sebelum masuk pertandingan, harus melengkapi diri dengan

perlengkapan berikut:

a) Pakaian pertandingan, pakai pencak silat berwarna hitam;

b) Pelindung badan (body protector);

c) Pelindung kemaluan.

DENAH GELANGGANG PERTANDINGAN DAN SUSUNAN PELAKSANAAN TEKNIS PERTANDINGAN

KETERANGAN

1 Ketua Pertandingan

2 Sekretaris Pertandingan

3 Dokter Pertandingan

4 Pengamat Waktu

5 Dewan Wasit – Juri

6 Dewan Hakim

7 Dewan Pendekar

8 Wasit Juri

9 Pembantu-Pembantu

Page 42: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 36

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Gugun Arief. 2007. Beladiri, Yogyakarta: Insan Madani

Indrawati, Dewi, dkk. 2013. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA XI.

Karanganyar:Graha Printama Selaras

Johansyah, Lubis. 2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan

Kesehatan untuk SMA X. Jakarta : Kementerian pendidikan dan Kebudayaan

Naharsari, Nur Dyah. 2008. Olahraga Pencak Silat . Jakarta: Ganeca Exact

Oktara, Bebbi.2010. Cabang Olahraga Populer Aktivitas Ketangkasan dan Bela Diri.

Depok: Bina Muda Cipta Kreasi

Oong, Maryono. 1998. Pencak Silat Merentang Waktu Pemakalahan pada Konferensi

Internasional Budaya Sunda (KIBS) di Bandung (2001)

Suparno, Suwandi. 2008, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA kelas

XII. Jakarta: Bumi Aksara

Tim Pendidikan Kesehatan dan Jasmani SMK. 2004. Panduan Belajar Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega

http:///wwww.mediaindonesia.com/spaw/uploads/image/article/image/20090603_122031_

samsul2.jpg

www.cbpersilat.com/anggota-persilatan.htm

www.mail-archive.com/ [email protected]/msy00020.html

Page 43: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 37

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Nuril Qomariyah

TTL : Bondowoso, 02 Juni 1998

Alamat : Desa Pucanganom 17/04 Kec. Jambesari DS.

Hoby : Semua yang bermanfaat dan positif,

terutama dibidang sains dan sastra.

Quote : Hadapi hidup yang penuh keajaiban ini dengan

senyuman , jangan berputus asa , OK!

Nama : Linda Mawarni

TTL :Bondowoso, 16 maaret 1999

Alamat :Curahpoh –Curahdami (Bondowoso)

Hoby : Menyanyi dan membaca

Quote : Lentingan merdu sang melodi menggurat sedikit

senyum di dalam hati

Nama : Robiatul Adawiyah

TTL :Bondowoso, 14 Februari 1999

Alamat : Desa Jurang sapi, Tapen, Bondowoso

Hoby : Membaca

Quote : Seperti musik, jalani harimu dengan

senandung irama kebahagiaan

Nama : Silvia Zahrotul Ummiyah

TTL : Bondowoso, 08 Juni 1999

Alamat : Desa Wringin Bondowoso

Hoby : Melukis kaligrafi

Quote : Saat kita ingin bahagia, kitalah yang harus

menciptakan kebahagiaan itu

Page 44: Buku panduan b )

Buku Panduan “Pencak Silat” | 38

\\