buku menang dan mengalahkan syaitan

23
MENANG DAN MENGALAHKAN SYAITAN Pengantar Saya mengharapkan kepada Allah Swt. untuk memberikan taufik-Nya kepada kita semua berupa kebaikan dan kenikmatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat serta untuk menjauhkan kita dari tipudaya syaitan dan kejelekan- kejelekannya. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Saya memuji kepada Allah, salawat dan salam kepada penghulu para Nabi dan dan Rasul. Allah Swt. berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu.” Allah Swt. berfirman: “Di antara manusia ada yang berdebat tentang Allah tanpa pengetahuan sedikitpun. Kemudian mengikuti setiap syaitan yang jahat. Yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke dalam azab neraka.” Dari Abdullah bin Umar r.a. dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Seandainya manusia mengetahuai satu saja dari yang saya ketahui (dari hal-hal ghaib), niscaya tak seorang-pun yang melakukan perjalanan pada malam hari sendirian”. [HR. Bukhari dan Muslim] Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salawat serta salam kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, Nabi kita Muhammad Saw., kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya semuanya. Sesungguhnya syaitan itu tidak punya kekuatan terhadap orang-orang yang beriman, dan kepada Allah-lah (orang-orang beriman tersebut) bertawakkal. Kekuasaan syaitan itu hanya meliputi orang-orang yang berada dalam perangkapnya dan orang-orang yang musyrik kepada tuhannya. Anda mengetahui wahai saudaraku bahwasanya musuh yang hakiki yang terus mengintai kita adalah syaitan yang dilaknat oleh Allah Swt baik dari antara jin maupun manusia. Dialah musuh yang paling nyata bagi manusia, anak- cucu Adam. Pembaca yang budiman ! Kenalilah musuhmu, waspadalah terhadap tipu daya dan godaannya, karena tipu daya syaitan itu sebagaimana disebutkan dalam buku majmuu’ah wa fataawa syaikh Islam Ibnu Taimiyyah (ensiklopedi dan fatwa-fatwa syaikh Islam Ibnu Taimiyyah) bahwasanya tujuan dari tipu daya syaitan dalam menggoda adalah karena syaitan jin itu jika kalah, dia menggoda. Sedangkan syaitan manusia, jika dia kalah dia berbohong. Bisikan (godaan) syaitan ditujukan bagi setiap orang, dengan demikian sudah menjadi kewajiban bagi seorang hamba untuk menetapkan hatinya, bersabar dan terus rutin dalam melakukan dzikir dan mendirikan shalat, jangan pernah merasa bosan. Karena dengan rutin melaksanakan hal-hal tadi maka kita akan terhindar dari tipu daya syaitan. “Sesungguhnya tipu daya syaitan ini amat lemah.” Tiap kali seorang hamba ingin menghadapkan hatinya kepada Allah. Syaitan kembali melakukan aktivitas tipu daya yang lain yang datang dari syaitan. Dengan cara menyimpangkan jalan, tiap kali seorang hamba ingin menghadap Allah Swt. syaitan pasti berusaha menyimpangkan jalan yang dilaluinya. Pembaca yang budiman, Berhati-hatilah terhadap gangguan syaitan jin dan syaitan manusia. Jangan sampai dia menyesatkanmu sehingga membuangmu masuk ke dalam neraka jahannam. Setan itu – sesungguhnya- tidak punya sahabat. Dia itu menyesatkanmu, kemudian berlepas diri darimu secara langsung. Allah Swt. berfirman: Perumpamaannya seperti syaitan ketika berkata kepada manusia: “Kafirlah !.” Ketika dia kafir, dia (syaitan) berkata: Sesungguhnya saya takut kepada Allah, tuhan semesta alam.” 1

Upload: anas-wibowo

Post on 15-Aug-2015

78 views

Category:

News & Politics


2 download

TRANSCRIPT

MENANG DAN MENGALAHKAN SYAITAN

Pengantar

Saya mengharapkan kepada Allah Swt. untuk memberikan taufik-Nya kepada kita semua berupa kebaikan dan kenikmatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat serta untuk menjauhkan kita dari tipudaya syaitan dan kejelekan-kejelekannya.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Saya memuji kepada Allah, salawat dan salam kepada penghulu para Nabi dan dan Rasul.

Allah Swt. berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu.”

Allah Swt. berfirman: “Di antara manusia ada yang berdebat tentang Allah tanpa pengetahuan sedikitpun. Kemudian mengikuti setiap syaitan yang jahat. Yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke dalam azab neraka.”

Dari Abdullah bin Umar r.a. dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Seandainya manusia mengetahuai satu saja dari yang saya ketahui (dari hal-hal ghaib), niscaya tak seorang-pun yang melakukan perjalanan pada malam hari sendirian”. [HR. Bukhari dan Muslim]

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salawat serta salam kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, Nabi kita Muhammad Saw., kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya semuanya.

Sesungguhnya syaitan itu tidak punya kekuatan terhadap orang-orang yang beriman, dan kepada Allah-lah (orang-orang beriman tersebut) bertawakkal. Kekuasaan syaitan itu hanya meliputi orang-orang yang berada dalam perangkapnya dan orang-orang yang musyrik kepada tuhannya.

Anda mengetahui wahai saudaraku bahwasanya musuh yang hakiki yang terus mengintai kita adalah syaitan yang dilaknat oleh Allah Swt baik dari antara jin maupun manusia. Dialah musuh yang paling nyata bagi manusia, anak-cucu Adam. Pembaca yang budiman !

Kenalilah musuhmu, waspadalah terhadap tipu daya dan godaannya, karena tipu daya syaitan itu sebagaimana disebutkan dalam buku majmuu’ah wa fataawa syaikh Islam Ibnu Taimiyyah (ensiklopedi dan

fatwa-fatwa syaikh Islam Ibnu Taimiyyah) bahwasanya tujuan dari tipu daya syaitan dalam menggoda adalah karena syaitan jin itu jika kalah, dia menggoda. Sedangkan syaitan manusia, jika dia kalah dia berbohong.

Bisikan (godaan) syaitan ditujukan bagi setiap orang, dengan demikian sudah menjadi kewajiban bagi seorang hamba untuk menetapkan hatinya, bersabar dan terus rutin dalam melakukan dzikir dan mendirikan shalat, jangan pernah merasa bosan. Karena dengan rutin melaksanakan hal-hal tadi maka kita akan terhindar dari tipu daya syaitan. “Sesungguhnya tipu daya syaitan ini amat lemah.” Tiap kali seorang hamba ingin menghadapkan hatinya kepada Allah. Syaitan kembali melakukan aktivitas tipu daya yang lain yang datang dari syaitan.

Dengan cara menyimpangkan jalan, tiap kali seorang hamba ingin menghadap Allah Swt. syaitan pasti berusaha menyimpangkan jalan yang dilaluinya.

Pembaca yang budiman,Berhati-hatilah terhadap gangguan syaitan jin dan syaitan manusia. Jangan sampai dia menyesatkanmu sehingga membuangmu masuk ke dalam neraka jahannam. Setan itu –sesungguhnya- tidak punya sahabat. Dia itu menyesatkanmu, kemudian berlepas diri darimu secara langsung. Allah Swt. berfirman: “Perumpamaannya seperti syaitan ketika berkata kepada manusia: “Kafirlah !.” Ketika dia kafir, dia (syaitan) berkata: Sesungguhnya saya takut kepada Allah, tuhan semesta alam.”

Inilah dia musuhmu yang hakiki –wahai saudaraku-. “Kenalilah musuhmu”.

Presentasi tentang Thaghut

Segala puji bagi Allah, Tuhan satu-satunya. Salawat dan salam kepada Nabi yang tidak ada lagi nabi setelah Muhammad, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan orang-orang yang berjalan sesuai dengan petunjuknya. Saya beriman kepada Allah yang Maha Agung satu-satunya. Saya mengingkari segala bentuk persekutuan terhadap-Mu serta Thaghut. Saya juga berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Selanjutnya: Wahai saudaraku! ketahuilah bahwa manusia itu tidak akan bisa menjadi mukmin (beriman kepada Allah) kecuali jika dia mengingkari Thaghut. Adapun beriman kepada Allah itu, seperti yang difirmankan oleh Allah Swt.: “Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul

1

tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Adapun ‘Thaghut’ adalah derivasi dari kalimat ‘Tughyaan’ yang berarti melewati batas. Dialah syaitan. Kalimat Thaghut juga mengandung makna Thaghut-thaghut selain syaitan jin yaitu syaitan dari kalangan manusia yang menyuruh menyimpang dari Syariah dan Akidah Islam serta menyuruh menggunakan sistem kufur.

Syaitan jin dan syaitan manusia yang mengajak untuk mengikuti selain Allah. Allah Swt. berfirman: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah (menaati) syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu.”

Syaitan yang menyimpangkan hukum dari Allah, Allah Swt. berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.”

Syaitan yang menetapkan hukum selain dari yang diturunkan oleh Allah Swt. Allah Swt. berfirman: “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-oang yang kafir.”

Syaitan yang mengaku-ngaku mengetahui hukum dan ideologi yang lebih baik daripada Islam.

Syaitan yang ditaati (menyimpang dari tuntunan Allah) dan dia suka untuk ditaati. Allah Swt. berfirman: “Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan: "Sesungguhnya saya adalah ilah selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberi balasan kepada orang-oramg zalim.” Mereka itulah para thaghut, wahai saudaraku. Maka apa yang akan kita katakan pada thagut-thagut tersebut sehingga mereka kembali kepada petunjuk ketika kita berbicara kepada mereka, individu maupun kolektif.

Wahai syaitan!, Pergilah menjauhlah dari Bani Adam. Diharamkan bagimu syurga. Sepanjang kamu masih menjadi musuh bagi mereka berdasarkan perintah Allah Swt.: “Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.”

Wahai orang sombong yang curang, yang mengubah hukum Allah Swt. Wahai para syaitan hina yang curang yang mengubah hukum-hukum Allah. Kembalilah

(Bertobatlah!) dari berbuat kecurangan dan kesesatanmu yang batil. Janganlah kamu merubah kitab Allah dan sunnah Rasul Saw.! Pikirkanlah tentang makhluk Allah. Pikirkanlah tentang dirimu, sesungguhnya (pada yang demikian itu) terdapat nasihat bagi kalian. Akan tetapi, kalian adalah kaum yang tidak memikirkan tentang hari perhitungan.

Wahai orang hina yang memutuskan hukum selain dari yang diturunkan oleh Allah. Ini adalah panggilan bagi keseluruhan. Wahai para penguasa tidak sah atas kaum Muslimin. Para thaghut penguasa, bertobatlah kepada Allah. Batalkanlah kekuasaan sistem kufurmu. Tegakkanlah sistem Islam sesuai dengan yang diturunkan oleh Allah. Nyatakanlah kebenaran kepada diri kalian. Kutuklah syaitan. Berhentilah berhukum dengan undang-undang thaghut. Dirikanlah sistem dari Al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya yang tidak mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya. Janganlah menjadi thaghut menetapkan sesuatu diluar hukum Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt. berfirman: “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”

Wahai orang yang mengaku-ngaku mengetahui hukum dan ideologi yang lebih baik daripada Islam. Wahai para penipu. Sesungguhnya kamu itu durhaka, berdosa dan termasuk para pendusta.

Wahai orang yang suka ditaati menyimpang dari Allah! Kamu mengatakan bahwa kamu adalah tuhan pembuat hukum dan pemikiran kufur. Bagaimana mungkin makhluk menjadi sekutu bagi sang Pencipta. Kamu adalah pelaku dosa yang paling besar di sisi Allah. Dosa yang tidak ada lagi yang lebih besar setelahnya. Segeralah bertaubat kepada Allah dengan taubat Nasuha. Dan merupakan kewajiban bagi kita semua untuk menyembah Tuhan yang satu yaitu Allah Swt. dengan segala keikhlasan dan baginya agama yang lurus. Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang mensekutukan-Nya, akan tetapi Dia akan mengampuni dosa selain itu bagi yang dikehendakinya.”

Ya Allah!, Muliakanlah agama Tauhid dan para pengikutnya. Hinakanlah kemusyrikan dan para pelakunya. Katakanlah telah datang kebenaran, dan lenyapkanlah kebatilan. Sesungguhnya kebatilan itu akan binasa.

Wahai saudaraku? Apakah kamu tidak mengenal musuhmu yang hakiki sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt.: ”Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”

2

Inilah dia musuhmu wahai anak cucu Adam. Maka waspadalah terhadapnya. Saya mengharapkan kepada Allah Swt. ampunan atas dosa.

“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Pertemanan dengan syaitan itu betul-betul menghancurkan. syaitan benar-benar musuh yang nyata. Enyahlah! Inilah saatnya perpisahan antara saya dan syaitan. Pergilah dan jangan kembali lagi! Sayapun menyatakan permohonan ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya atas apa yang saya lakukan sebelum dan sesudahnya. Kembali kepada kebenaran lebih baik daripada terus larut dalam kebatilan. Saya memohon maaf atas kesalahan yang telah lalu, dan kepada Allah tempat bertobat.

Berlindung kepada Allah

Dalam surat Al A’raaf: 199-200 Allah Swt. berfirman: “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam Surat Al Mu’minun: Dan katakanlah". Ya Tuhanku saya berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan saya berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."

Dalam surat Fushshilaat: “Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam sebuah hadis dari Abu Said al Khudriy, dia berkata: “Rasulullah Saw. jika bangun malam dia memulai shalatnya dan bertakbir dia membaca: “Subhaanaka allaahumma wa bihamdin laka. Wa Tabaarkasmuka wa ta’aala jadduka wa laa ilaaha illaa ghairuka.” (Maha suci Engkau Ya Allah, segala puji bagimu. Maha suci nama-Mu, dan Maha Tinggi kekuatanmu serta tidak ada Tuhan selain-Mu). Dia kemudian membaca: “Laa lilaaha illallaah” (tidak ada Tuhan selain Allah) tiga kali. Selanjutnya dia membaca “A’uudzu billaahi as samii’il aliim, minasy syaithaanirrajiim min hamazatin wa nafakhihi wa nafasyihi” (Saya berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari –godaan- syaitan yang dirajam atas penguasaan/tekanan, tiupan dan bisikan syaitan.” [Hadis ini diriwayatkan oleh Ahlussunan empat dari riwayat Ja’far bin Sulaiman bin

Ali bin Ali yaitu Rifa’iy. At Turmudziy mengatakan: “Hadis inilah yang paling populer dalam bab ini.]

Berlindung kepada Allah adalah berlindung dan bertaut di sisi-Nya dari kejahatan pelaku kejahatan. Berlindung kepada Tuhan itu tujuannya untuk menentang kejahatan. Berlindung tersebut, boleh saja dengan menuntut untuk memperoleh kebajikan.

Makna A’udzu billaahi minasy syaithaanir rajiim maknanya adalah: Saya berlindung -di sisi- Allah dari syaitan yang dirajam atas sesuatu yang bisa mencelakakan agama dan dunia saya. Saya juga berlindung dari hal-hal yang menghalangiku untuk melakukan apa yang Engkau perintahkan dan –dari- mengajakku untuk melakukan hal-hal yang Engkau larang. Sesungguhnya syaitan itu tidak bisa dihindarkan –untuk mengganggu- manusia kecuali dengan izin Allah.

Dengan demikian, Allah Swt. memerintahkan untuk berlindung dari gangguan syaitan –jin- karena dia tidak menerima suap, rayuan atau iming-iming. Dia memang tabiatnya adalah kejahatan. Tidak ada yang bisa menghalanginya untuk menggodamu, kecuali Sang Penciptanya.

Syaitan dalam bahasa Arab adalah pecahan dari Sya-th-ana. Dia secara tabiat dan naluriah fasik, dia jauh dari setiap kebajikan. Semua makhluk baik dari jenis jin maupun manusia yang durhaka semuanya dinamakan syaitan. Allah Swt. berfirman: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”

Wahai Tuhanku! Jauhkanlah saya dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari kami dan jauhkanlah syaitan dari apa yang kamu karuniakan kepada kami. Wahai Tuhanku! Inilah -syaitan- musuh kami hingga hari kiamat.

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Bismillah. pembaca yang budiman!

Musuh kita ini, telah melakukan kejahatan kepada Bani Adam, tidak terhitung berapa kali. Kejahatan ini berlangsung setiap malam dan siang. Kejahatan-kejahatan tersebut terus diperbaharui dan membagi-baginya terhadap siapa yang diingininya. Di antara kejahatan-kejahatan tersebut adalah, mencerca, mendengki, membenci, berzina, musyrik kepada Allah, berbuat riba, bersumpah palsu, membunuh yang bukan atas dasar hak, berbohong, riya’ dan memusuhi orang lain dengan tidak berdasar hak, melakukan hal-hal yang diharamkan, menuduh wanita-wanita yang

3

baik dan wanita-wanita kaum beriman, berlaku curang dan sombong, memandang rendah orang, berbuat rusak dan segala jenisnya, meminum khamr, melakukan permainan-permainan haram, dan menyakiti tetangga serta merubah hukum-hukum Islam dan masih banyak lagi kejahatan-kejahatan musuh lainnya.

Kita bermohon kepada Allah untuk memeberikan perlindungan kepada kita dari mengabdi kepada musuh yang terus mengintai ini hingga hari kiamat. Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”

”Dan katakanlah saya berlindung kepada Allah dari godaan syaitan dan atas kehadirannya kepadaku.”

Saya berlindung kepada Allah dari (godaan) syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu Surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan"

Sesungguhnya Tipu daya syaitan itu lemah. Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam

Allah Swt. berfirman: “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusia yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat-melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah." Dan Allah sangat keras siksa-Nya.”

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha penyayang.

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia". Rajanya manusia. Sembahannya manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa

bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari jin dan manusia.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang

Pembaca yang budiman yang beriman kepada Allah, malaikat, rasul-rasul dan hari akhir. Kita semua berlindung kepada Allah agar Dia menjauhkan syaitan jin dan syaitan manusia dari kita, serta melindungi kita dari godaan, penyesatan, dan bisikan-bisikan syaitan. Oleh karena itu, hindarilah wahai Saudaraku, dia benar-benar adalah musuh yang nyata.

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al-Baqarah

Allah Swt. berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Allah Swt. berfirman: “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Allah Swt. berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

Pembahasan tentang syaitan Dari Surat Ali Imran

Aku berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat An Nisaa’

4

Saya berlindung kepada Allah dari -godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya’ kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Dan barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu teman yang seburuk-buruknya.”

Allah Swt. berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu. Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.”

Allah Swt. berfirman: “Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al An’am

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).

Allah Swt. berfirman: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”

Allah Swt. berfirman: “Dan janganlah kamu mamakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al A’raf

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu". Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari Surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari Surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semua.”

Allah Swt. berfirman: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Anfaal

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitahn yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).”

Allah Swt. berfirman: “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan

5

mengatakan: "Tidak ada seorang manusia yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Yusuf

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Ibrahim

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Hijir

Saya berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang dirajam

Allah Swt. berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka

tunduk kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama. Kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu. Berkata iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". Allah berfirman: "Keluarlah dari Surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan". Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang yang diberi tangguh. Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan". Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Keculi hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat an-Nahl

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Apabila kamu membaca al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Israa’

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Allah Swt. berfirman: “Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya

6

syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”

Allah Swt. berfirman: “Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?. Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil. Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan tipu-dayailah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. Sesungguhnya hamba-hambaku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Kahfi

Aku berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk menceritakannya kecuali syaitan”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Maryam

Aku berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab oleh Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan.”

Allah Swt. berfirman: “Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut.”

Allah Swt. berfirman: “Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu

kepada orang-orang kafir untuk memperdayai mereka membuat maksiat dengan sungguh-sungguh.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Thaaha

Allah Swt. berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari Surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". Kemudian syaitan membisikan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata : "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) Surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari Surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebahagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Hajj

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat. Yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke dalam azab neraka.”

Allah Swt. berfirman: “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Agar Dia menjadikan apa yang dimaksudkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat jauh.”

7

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Mu’minun

Saya berlindung kepada Allah Swt. dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan katakanlah". Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat An Nuur

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al-Furqaan

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan jadi teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'an ketika al-Qur'an telah datang kepadaku. Dan syaitan itu tidak akan menolong manusia.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Asy Syu’araaSaya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat. Dan bala tentara iblis semuanya. Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka. Demi Allah sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata.”

Allah Swt. berfirman: “Dan al-Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan. Dan tidaklah patut

mereka membawa turun al-Qur'an itu, dan merekapun tidak akan kuasa. Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar al-Qur'an itu.”

Allah Swt. berfirman: “Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Qashash

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman mengenai Musa sebelum diutus menjadi nabi: “Dan Musa masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Fathir

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Shadd

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan menusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh(ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat-malaikat itu sujud semuanya. Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa)

8

termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari Surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh. Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)". Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan merreka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka, Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas da'wahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita al-Qur'an setelah beberapa waktu lagi.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Fushshilaat

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Muhammad

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Mujaadilah

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu tiada lain hanyalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah

dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.”

Allah Swt. berfirman: “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Hasyr

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam. Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang zalim.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat Al Jinn

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya: sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami. Dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. Dan bahwasannya, orang yang kurang akal dari kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah. Dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.”

Pembahasan mengenai syaitan Dari Surat An Naas

Saya berlindung kepada Allah dari –godaan- syaitan yang dirajam.

Allah Swt. berfirman: “Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia". Rajanya manusia. Sembahannya manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari jin dan manusia.”

9

Wahai Saudaraku, Kenalilah Musuhmu Yang Terkutuk!

Aku Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Syaitan Yang Terkutuk

Beberapa Peristiwa Yang Melibatkan Syaitan

Saudara pembaca yang budiman!Kami di sini akan menyebutkan beberapa peristiwa yang menceritakan tentang musuh abadi manusia, syaitan yang telah dikutuk oleh Allah SWT.

Peristiwa-peristiwa di bawah ini kami piihkan untuk anda dari buku yang berjudul: “Al Bidâyah Wa an Nihâyah Târîkh”, “Nuzhah al Majâlis Wa Muntakhab an Nafâis” dan “Majmû’at al Hadîts an Najdiyyah”.

Dan untuk yang terakhir, Wahai saudaraku! kalian telah dan akan dihadapkan pada berbagai godaan syaitan yang telah mendapatkan kutukan dari Allah SWT. Oleh karena itu, berusahalah untuk menjauhkan diri dari semua perbuatan yang mengarah ke sana.

Seandainya anda dapat melakukan hal tersebut, maka anda akan mendapatkan kemenangan dan keridhoan Tuhan yang telah menciptakan seluruh dunia beserta isinya sekaligus membentuk dan menyempurnakan anda. Dan ketahuilah bahwa syaitan adalah musuh anda wahai saudaraku. Maka, marilah kita sama-sama ungkapkan kehinaan mereka.

> Diambil dari kitab “Al Bidâyah Wa an Nihâyah” juz pertama, cetakan pertama: tahun 1348 H:

Ditetapkan dalam kitab shahih Bukhari Muslim dari Anas ra. dari Sofiyah binti Huyay, bahwasanya Rasulullah Saw. berkata: “Syaitan masuk ke dalam tubuh anak adam melalui aliran darah.”

Dari Anas ra.: Rasulullah Saw. bersabda: “Syaitan meletakkan hidungnya tepat di hati anak Adam. Seandainya mereka mengingat Allah, maka syaitan akan menghina mereka dan seandainya mereka melupakan-Nya, maka syaitan akan terus meggerogoti imannya. Itulah syaitan yang selalu menanamkan kebimbangan dan kehinaan pada umat manusia.”

Dari ‘Asim: “Saya mendengar Abu Tamimah bercerita… Rasulullah Saw. bersabda: ‘Janganlah kamu mengatakan bahwa syaitan telah berhasil merasuki jiwa manusia. Karena, seandainya engkau mengucapkan kalimat tersebut, maka syaitan akan merasa sombong. Kemudian Rasulullah Saw. berkata: ‘Dengan seluruh kekuatanku, aku akan mencoba untuk melawannya.’ Kemudian Rasulullah melanjutkan: ‘Dan seandainya kamu mengucapkan dengan

nama Allah (Bismillah), maka syaitan akan mengecil sampai sekecil lalat.”

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: “Rasulullah Saw. membenarkan bahwa ketika pandangan mata dirasuki syaitan, maka manusia akan mulai memiliki sifat iri.”

Dari Urwah, dari Aisyah ra., dari Rasulullah Saw., ia berkata: “Barangsiapa makan dengan mempergunakan tangan kiri, maka ia makan dengan syaitan. Dan barangsiapa minum dengan mempergunakan tangan kiri, maka ia minum bersama syaitan.”

Dari Ibnu Zubair ra. ia bertanya kepada Zabir: “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘Apabila seseorang memasuki pintu rumahnya dan makan malam dengan menyebutkan nama Allah, maka syaitan akan berkata: Aku tidak akan dapat tidur dan makan malam di sini. Akan tetapi, apabila seseorang memasuki pintu rumahnya dan tidak mengingat nama Allah, maka syaitan akan mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan tempat untuk bermalam. Begitupula ketika ia lupa untuk mengucapkan nama Allah pada saat makan malam, maka syaitan akan berkata: ‘Aku telah mendapatkan tempat untuk tidur dan makan malam.”

Dari Jabir ra.: Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila malam telah mengembangkan sayapnya, maka jagalah anak kalian agar tidak ke luar rumah. Karena pada saat itu, syaitan tengah berkeliaran. Apabila setelah satu jam dari waktu isya berlalu maka biarkanlah.”

Dari Abu Hurairah ra.: bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Syaitan bersenandung dan mengambil tempat di kepala salah satu dari kalian. Ia tidur dan mengikat kamu dengan tiga tali. Kamupun harus melalui malam yang begitu panjang. Akhirnya, kamupun terbangun dan mengingat Allah, maka salah satu ikatan tadi terlepas. Seandainya kamu mengambil wudhu maka ikatan kedua akan terlepas. Apabila kamu melaksanakan shalat, maka kamu telah memutuskan seluruh tali yang syaitan belenggukan kepadamu. Maka, kamupun akan menjadi semangat dan memiliki jiwa yang bersih. Oleh karena itu, kamu harus berusaha untuk melakukannya. Karena, seandainya kamu tidak dapat melaksanakannya, maka jiwamu akan kotor dan dirimupun akan menjadi seorang pemalas.”

Dari Abu Zubair, dari Jabir berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: ‘Tutuplah pintu-pintu kalian, bejana-bejana, tempat-tempat penampungan air,

10

dan ikatlah dengan kuat pelana kuda kalian. Karena syaitan tidak akan mampu membuka pintu yang terkunci dengan rapat, memutar penutup air yang tertutup.”

Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Saw., ia berkata: “Apabila salah satu di antara kalian terbangun dari tidur, maka hendaknya ia berwudhu dan menyemburkan air dari hidungnya sebanyak tiga kali. Karena syaitan tertidur di dalam hidung manusia.”

Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Saw. ia bersabda: “Apabila kita bersegera mengikuti panggilan shalat, maka syaitanpun akan lari.”

Anas berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “penuhilah barisan-barisan dalam shalat. Karena, syaitan selalu berdiri di tengah-tengah orang yang sedang melakukan shalat untuk mengganggu mereka.”

Abu Sa’id berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa melihat orang yang hendak lewat di depan orang yang tengah melaksanakan ibadah shalat, hendaknya ia melarangnya. Apabila orang tersebut menolak, laranglah untuk yang kedua kalinya. Dan seandainya orang tersebut masih tetap memaksa, maka ludahilah ia, karena ia tidak beda dengan syaitan.”

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Menguap adalah perbuatan syaitan. Oleh karena itu, barangsiapa yang menguap maka sedapat mungkin ia harus menahannya. Karena, ketika seseorang mulai keluar kata (Haah) dari mulutnya, syaitanpun menertawakannya.”

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Allah lebih senang mendengar bersin dan sangat membenci menguap. Sehingga, apabila ada seseorang yang mulai keluar suara (Haah) dari mulutnya, maka itu merupakan suara syaitan yang tertawa di dalam perut orang tersebut.”

Dari masruq, ia berkata bahwasanya Aisyah ra. bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang seseorang yang memalingkan pandangannya ketika shalat. Maka, pada waktu itu Rasulullah Saw. menjawab bahwa hal tersebut merupakan tindakan pencurian yang dilakukan oleh syaitan. Ia dengan sengaja mengecoh manusia ketika mereka tengah melaksanakan ibadah shalat.”

Dari Abdullah bin Abi Qatadah, dari ayahnya yang berkata bahwasanya Rasulullah Saw.

bersabda: “Mimpi baik datangnya dari Allah, sedangkan mimpi buruk dalam tidur hanya datang dari syaitan. Oleh karena itu, barangsiapa yang dihampiri mimpi buruk dalam tidurnya, hendaknya ia meludah ke arah kirinya dan mengucapkan lafadz ta’awwudz dengan berdoa semoga ia dijauhkan dari godaan syaitan dan keburukan yang sering dilakukannya. Dan perlu diingat bahwa sesungguhnya mimpi yang dibawa oleh syaitan tidak dapat mempengaruhi takdir manusia yang telah Allah tentukan.”

Disebutkan dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan oleh Anas ra. bahwasanya Rasulullah Saw. apabila memasuki

tempat buang air selalu megucapkan: أعوذ با yang الله من الخبث و الخبائث

artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari hal-hal yang buruk dan kotor.”

Dalam berapa hadits, Rasulullah Saw. melarang umatnya untuk duduk di antara bayang-bayang matahari. Karena, tempat tersebut merupakan tempat syaitan.”

> Diambil dari kitab “Nuzhah al Majâlis Wa Muntakhab an Nafâis” cetakan ke-delapan Mesir, tahun 1358 H:

Dari Ibnu Abbas ra.: Dari Nabi Muhammad Saw., ia berkata: “Makkah merupakan tanda-tanda kemuliaan dan Madinah adalah harta terpendam agama, Kufah adalah serambi Islam, Bashrah adalah kebanggaan para hamba Allah, Syam adalah harta yang memendam berbagai kebaikan dan Mesir merupakan kota yang dihuni Iblis dan dijadikan tempat tinggal oleh mereka.”

Dari Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad Saw., ia berkata: “Iblis telah memasuki kota Irak, kemudian iapun memenuhi semua hajat hidupnya. Setelah itu, ia memasuki kota Syam dan iapun segera mencari apa yang diinginkannya. Setelah melewati Syam, iapun memasuki kota Mesir merekapun tinggal dan merasa bahagia di sana.” [HR. Thabrani]

> Diambil dari kitab “Majmû’at al Hadîts an Najdiyyah” dicetak disebuah percetakan bernama as Salafiyah yang bertempat di Kairo. Cetakan pertama keluar pada tahun 1357 H:

Dari Shafiyah binti Huyay ra. ia berkata: “…Sesungguhnya Syaitan memasuki tubuh Ibnu Adam melalui aliran darah. Dan saya benar-benar takut akan timbul dalam hati kalian keburukan dan suatu perkataan yang tidak pantas untuk diungkapkan.”

11

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: ‘Apabila salah seorang di antara kalian akan menggauli istrinya maka hendaklah ia berdoa: “Ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah makhluk tersebut dari Rizki yang telah engkau berikan kepada kami. Maka, seandainya setelah itu mereka memiliki anak, maka syaitan tidak dapat membahayakannya sampai kapanpun.”

Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. telah membuat sebuah garis dengan tangannya untuk kita. Kemudian ia berkata: “ini adalah jalan Allah” kemudian ia kembali menarik garis tersebut ke arah kanan dan kiri. Kemudian ia berkata ini adalah jalan yang biasa dilalui oleh syaitan untuk menggoda manusia. Setelah itu, Rasulullah Saw. membacakan ayat berikut ini: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” [QS. Al An’am: 153]

Hadits ini terdapat dalam kitab Bukhari. Dari Abu Hurairah ra.: dikisahkan bahwa seorang laki-laki yang tengah mabuk telah dikeroyok secara sama-sama oleh masyarakat setempat. Ketika laki-laki itu lari menjauh, salah satu dari anggota kaum tersebut berkata: “Semoga Allah membuatmu celaka!” Kemudian Rasulullah berkata: “janganlah kalian mengatakan seperti itu, jangan biarkan ia terkurung dalam kungkungan syaitan.”

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad Saw., bersabda: “Allah menyukai orang yang bersin dan Allah sangat membenci orang yang menguap. Apabila salah seorang di antara kalian bersin maka ucapkanlah: “Semoga Allah mengasihimu.” Karena perbuatan menguap datang dari syaitan. Oleh karena itu, ketika salah seorang di antara kalian menguap, maka hendaknya ia menahannya sedapat mungkin. Karena, seandainya salah satu di antara kalian menguap maka syaitan akan tertawa.” [HR. Bukhari]Dalam sebuah riwayat dikatakan apabila salah seorang di antara kalian sudah mengeluarkan kata kata (Haah) sebagai tanda menguap maka syaitan akan tertawa. [HR. Muslim]

Dari Abu Sa’id al Khudriyyi, ia berkata: “Ketika kami sedang berjalan bersama Rasulullah Saw. dengan terpincang-pincang, tiba-tiba terdapat seorang penyair yang mengejek kami melalui bait-bait syairnya. Maka, ketika itu Rasulullah Saw. bersabda: “Hati-hatilah kalian dari godaan

syaitan, jangan sampai kalian terperangkap di dalamnya. Karena seseorang yang perutnya penuh dengan muntahan lebih baik dibanding dengan laki-laki yang perutnya dipenuhi oleh bait-bait syair semacam itu.” [HR. Muslim]

Dari Abu Sa’id al Khudriyyi ra., ia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian menguap, maka hendaknya menutupkan tangannya ke mulutnya. Karena bersamaan dengan menguap itu, syaitan akan masuk ke dalam tubuh manusia” [HR. Muslim]

Dari ‘Athiyyah bin ‘Urwah as Sa’di, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Kemarahan datangnya dari syaitan. Dan sesungguhnya syaitan tercipta dari api. Sedangkan api hanya akan mati dengan air. Oleh karena itu, apabila kalian sedang dibakar rasa marah, hendaknya kalian berwudhu.” [HR. Abu Dawud]

Rasulullah Saw. ditanya tentang hukum orang yang memalingkan pandangannya ketika berada dalam shalat, maka pada saat itu Rasulullah Saw. menjawab: “Itu merupakan sebuah tindakan pencurian yang dilakukan oleh syaitan ketika seorang hamba tengah melakukan ibadah shalat.”Dan di dalam sebuah hadits yang lain dikatakan: “Seseorang tidak dapat dikatakan beriman seandainya mengangkat kepalanya sebelum imam. Dan Allah akan menggantikan kepalanya dengan kepala anjing.”Dalam riwayat lain dikatakan: “Yang menundukkan kepalanya sebelum imam maka ia berada di bawah kendali syaitan.”

Dalam kitab Shahih Bukhari dari Aisyah ra., ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang memalingkan pandangan ketika shalat. Maka ketika itu Rasulullah menjawab bahwa hal tersebut merupakan tindakan pencurian yang dilakukan oleh syaitan terhadap hamba Allah yang tengah melaksanakan ibadah shalat!”

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah seorang laki-laki dan perempuan duduk berduaan di suatu tempat tanpa disertai oleh seorang mahram. Seandainya hal itu terjadi maka akan hadir orang ketiganya yaitu syaitan.”

Dalam Sunan Abu Dawud dari Abdullah bin Umar dari Nabi Muhammad Saw. dikatakan: “Apabila Rasulullah Saw. masuk ke dalam masjid, ia selalu mengucapkan: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung. Dengan kekuasaannya yang teramat mulia dan telah ada semenjak dahulu kala. Aku berlindung dari syaitan yang terkutuk.” Setelah mengucapkan doa tersebut

12

Rasulullah berkata: “Apabila aku mengucapkan doa tersebut, maka aku akan terbebas dari godaan syaitn sepanjang hari.”

Dalam kitab Shahihain, dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Muhammad Saw., bersabda: “Apabila kalian mendengar ringkikan keledai, maka seharusnya kalian berdoa agar Allah menjauhkan kalian dari godaan syaitan. Karena ketika keledai itu meringkik ia melihat syaitan. Dan apabila kalian mendengar kokok ayam, maka mintalah keutamaan dari Allah. karena kokokan tersebut pertanda bahwa ayam tadi telah melihat malaikat.”

Dalam Sunan Abu Dawud, dari Jabir ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai di waktu malam maka segeralah memohon kepada Allah agar dijauhkan dari godaan syaitan. Karena hewan-hewan tersebut telah melihat apa yang tidak dapat kalian lihat.” [HR. Abu Dawud]

Dalam Shahih Bukhari, dari Abdullah bin Abbas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. sering berdoa untuk Hasan dan Husain agar kedua cucunya tersebut dijauhkan dari godaan syaitan yang terkutuk. Karena dulu, Nabi Ibrahim juga melakukan hal yang sama untuk Ismail dan Ishaq. Memohon atas nama Allah untuk menjauhkan mereka dari godaan syaitan, tipu daya dan pandangannya.”

Tertipu Untuk Kedua Kalinya Oleh Iblis

Para pembaca, syaitan yang telah mendapatkan kutukan dari Allah adalah musuh abadi bagi setiap anak cucu Adam. Dan sampai hari kiamat datang tidak ada satu kelompokpun yang dapat mendamaikan kedua kubu tersebut. Syaitan tetap akan menjadi musuh manusia, kecuali bagi sebagian orang-orang yang sangat buruk pemahamannya terhadap Islam.

Oleh karena itu, tidak heran jika kita akan mendapati sebagian perilaku mereka yang selalu condong ke dalam ajaran syaitan. Padahal, mereka mengetahui bahwa orang-orang yang taat kepada syaitan akan masuk ke dalam neraka. Sebaliknya, barangsiapa yang menolak godaannya dan taat kepada Allah akan mendapatkan Surga-Nya. Kita hanya memohon petunjuk dan berdoa kepada Allah semoga orang-orang yang khilaf tersebut dapat kembali ke jalan yang benar. Berjalan bersama dengan orang-orang yang senantiasa berbuat ihlas.

Para syaitan jin dan syaitan manusia sampai sekarang masih tetap menipu anak cucu Adam yang berada di bumi.

Kita memohon kepada Allah agar Ia memberikan taubat kepada kita.

Gunakanlah Kaki Anda Berjalan Di Jalan Allah Dan Bukan Di Jalan Syaitan

Saudaraku seIslam! Ambillah tongkat anda, gunakan dan berjalanlah di jalur yang lurus, yaitu jalan Allah. Patuhilah segala perintah Allah dan jauhilah segala larangan-Nya! Katakanlah, ya Allah tuhanku, Islam adalah agama dan jalan hidup saya, dan Muhammad Saw. adalah Nabi saya. Maka, semoga anda akan menjadi orang yang beruntung dengan mendapatkan Surga, insya Allah.

Waspadalah saudaraku, jangan sampai kaki anda atau tongkat anda tergelincir dan salah jalan. Janganlah menoleh ke kanan dan ke kiri, karena bisa jadi anda akan mendapat celaka. Di hadapan anda banyak sekali jalan yang dipenuhi oleh syaitan yang selalu siap menggoda anda. Maka, jika anda tidak segera bertaubat kepada Allah atas kesalahan dan segera kembali ke jalan anda yang semula yaitu jalan kebenaran —yang sering kita minta dalam kalimat doa: “Berikanlah petunjuk kepada kami untuk menuju jalan yang lurus”— pastilah anda akan celaka dan mendapatkan adzab yang kekal dalam neraka.

Dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: “Rasulullah pernah menulis sebuah garis dengan tangannya, kemudian beliau berkata: “Ini adalah jalan Allah”. Kemudian beliau menulis beberapa garis di kanan dan kirinya, lantas beliau bersabda: “Ini beberapa jalan yang pada setiap jalan itu ada satu syaitan yang selalu menggoda dan mengajak ke jalan tersebut”. Dan beliau membaca: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa”

Manusia itu sebenarnya tertidur, apabila mereka mati maka mereka telah terjaga. Namun, terjaga ketika bangkit dari kubur atau minta maaf di hari perhitungan tidak ada gunanya lagi! Wahai saudaraku, cobalah anda fahami kalimat ini “Maka Allah akan menetapkan (hati) orang-orang yang beriman karena mereka telah mengucapkan kalimat tauhid. Orang yang seperti ini akan selamat baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat kelak” Ya Allah, tetapkanlah kami dalam agama-Mu yang lurus, tolonglah kami melawan musuh kami yang ingin menyesatkan kami dari jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Melihatnya.

Para pembaca budiman, garis di kanan dan di kiri yang diibaratkan jalan yang digambarkan oleh Rasulullah Saw. dan di setiap jalan itu ada syaitan yang selalu menggoda adalah semua amal yang keluar dan

13

melenceng dari koridor taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Semua amal yang melenceng dan keluar itu termasuk jalan syaitan dan yang paling besar adalah syirik kepada Allah.

Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Jabir ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang bertemu dengan Allah dan ia tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, niscaya ia akan masuk Surga. Dan barangsiapa yang bertemu dengan-Nya sedangkan ia menyekutukan-Nya niscaya ia akan masuk neraka”.

Jalan-jalan syaitan dapat berbentuk segala perbuatan maksiat, seperti: menyekutukan Allah, zina, membunuh orang lain tanpa sebab, meminum minuman yang memabukkan, menuduh wanita-wanita suci dan mu’minah, mendustakan hari kebangkitan dan perhitungan, memberikan kesaksian palsu, berdusta, durhaka terhadap orang tua yang muslim, mengadu domba antara manusia dengan cerita dan isu bohong, iri dengki, sombong, riya’, marah dan lain sebagainya.

Adapun jalan Allah adalah jalan yang lurus. Sebuah jalan yang hanya dapat dilalui dengan taat kepada Allah dan semua Rasul-Nya. Mereka adalah utusan-utusan Allah yang akan memberikan kabar gembira dan peringatan. Jalan ini hanya dapat ditempuh melalui: memberikan kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan sholat berjama’ah di masjid, membayar zakat, puasa di bulan Ramadhan, berhaji ke Baitullah al-Haram, melakukan umrah sampai umrah berikutnya, bersedekah kepada orang-orang yang memerlukan dan orang-orang musafir, amar ma’ruf nahi munkar sesuai syariah, patuh kepada orangtua yang muslim, mengesakan Allah, ikhlas serta tunduk dan patuh kepada-Nya dengan melakukan ketaatan dan jihad di jalan Allah, sabar menghadapi cobaan, percaya dengan Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan juga takdir; baik dan buruknya. Menyakini bahwa Surga itu benar, neraka itu benar dan lain-lain dari segala kebaikan yang termasuk di jalan Allah.

Ya Allah, tetapkanlah kami di jalan agama-Mu yang lurus dan penuh dengan petunjuk, berikan kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta jauhkan kami dari api neraka, wahai Tuhan seluruh alam.

Kita Dan Musuh Dalam Pertempuran

Setiap pertempuran antar manusia akan berakhir dengan segala macam cara, kecuali dengan musuh hakiki kita, syaitan. Kita dan syaitan selalu berada dalam pertempuran, senjata kita memiliki satu mata pedang, namun senjatanya memiliki dua mata pedang. Kita akan mati di dunia ini, sedangkan dia tidak akan mati sampai hari kebangkitan. Dia selalu mengintai

kita; dari generasi ke generasi. Dia memukul kita dengan senjatanya sedangkan kita tidak melihatnya. Sungguh...dia adalah musuh yang paling jahat yang selalu bertindak serampangan. Dia tidak akan pernah kompromi atau mengadakan gencatan senjata kecuali kita menurutinya dalam segala perintahnya. Jika tidak...maka perang akan terus berlangsung siang dan malam.

Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu, maka jadikanlah dia sebagai musuhmu. Hanyasanya, syaitan mengajak golongannya untuk menjadi penghuni neraka Sa’ir”.Maksudnya, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kita dalam menjalankan ajaran agama dan taat kepada Allah. Maka, perangilah dia dan jangan sekali-kali kalian menurutinya, selama kita masih dalam jalur yang benar. Karena, dia ingin agar kalian bersamanya di dalam neraka Sa’ir. Dia adalah musuh yang sangat licik!

Sebagai perumpamaan, syaitan tidak ubahnya seperti lubang yang licin di jalan. Ia juga berjalan di dalam aliran darah manusia, dan ia juga meletakkan mulutnya di hati anak Adam, maka berzikirlah kepada Allah niscaya ia akan menjauhkan mulutnya dari hati yang berzikir kepada Allah.

Dzikir kepada Allah adalah senjata kita yang paling kuat untuk melawan musuh seperti ini. Jika kita selalu berzikir dan taat kepada Allah, pasti kita akan menang dan mendapatkan Surga-Nya insya Allah. Namun, jika kita lupa berdzikir dan tidak taat kepada Allah, niscaya hati kita akan dimakan oleh syaitan. Itulah yang disebut godaan al-Khannas (syaitan yang selalu membisikkan rayuannya di hati manusia).

Dalam sebuah hadits dari Anas dan Shafiyah Binti Huyay ra., mereka berdua berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya syaitan berjalan di tubuh anak Adam melalui aliran darahnya, saat itulah ia menggodanya”.Ada juga riwayat yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya tentang tipuan dan rayuannya, juga riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Syahin, Baihaqi juga Sayuti dalam kitab ad-Durr. Dari Anas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya syaitan meletakkan mulutnya pada hati anak Adam, jika anak Adam ingat kepada Allah, ia mengangkat dan menjauhkan mulutnya dan apabila anak Adam lupa, maka ia akan menelan hati anak Adam. Itulah yang dinamakan dengan godaan syaitan.”

Wahai anak Adam, lawanlah musuh kalian, kekanglah mereka dan jangan sampai kalian memberikan keluasan kepada mereka di rumah-rumah kalian, usir dia! Sesungguhnya ketika musuh diberi keleluasaan di rumah anda, ia pasti akan mendatangkan kotoran. Maha Suci Allah...syaitan adalah musuh kita, namun kenapa kita memberikan kekuatan kepadanya untuk

14

menambah pembangkangannya, kita memberi dia makan dan memberi dia minum, kita juga membukakan untuknya pintu rumah kita sedangkan dia selalu menimbulkan rasa takut dan menikam kita dari belakang. Sungguh perbuatan yang sangat buruk dan merugikan kita di hadapan Allah dan Rasul-Nya nanti di hari perhitungan.

Dalam sebuah hadits, dari Urwah dari Aisyah dari Rasulullah Saw., beliau bersabda: “Barangsiapa yang makan dengan tangan kirinya, maka ia makan bersama syaitan. Dan barangsiapa yang minum dengan tangan kirinya, maka ia minum bersama syaitan”.

Dari Ibnu Jubair, ia pernah bertanya kepada Jubair. Jubair berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya dan ketika itu ia mengucap dzikir kepada Allah dan ia juga mengucap dzikir ketika makan, syaitan berkata: “Tidak ada tempat bermalam juga tidak ada makan malam bagiku di sini”. Dan jika ia masuk dan makan tanpa menyebut nama Allah, syaitan berkata: “kalian telah mendapatkan tempat bermalam dan makanan”.

Bagaimana mungkin kita bisa memuliakan makhluk yang jelas-jelas menjadi musuh kita?!

Wahai anak Adam, janganlah kamu makan kecuali dengan tangan kanan, janganlah kamu minum kecuali dengan tangan kanan, dan ingatlah kepada Allah ketika kamu masuk menemui keluargamu, baik di dalam atau di luar rumahmu dan ingat Allah ketika kamu makan. Dengan begitu, syaitan musuhmu akan menjauh. “Apa yang dibawa Rasul maka ambillah, dan apa yang dilarang olehnya maka jauhilah”.

Berdoalah kepada Allah agar Dia menjauhkan syaitan dari kita dan menjauhkannya dari segala apa yang Ia berikan kepada kita; baik berupa keturunan dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian ingin menggauli istrinya, hendaknya ia membaca “Ya Allah, jauhkanlah syaitan dari kami dan jauhkanlah juga dia dari apa yang Engkau berikan kepada kami”, jika seseorang itu dikaruniai anak niscaya syaitan tidak akan dapat mencelakakannya dan tidak akan bisa menguasainya.”

Usirlah musuhmu itu dari ibadahmu, nyaringkan suaramu dengan dzikir kepada Allah, sebutlah Allah dengan takbir yang nyaring pula ketika melaksanakan kewajiban shalat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila kamu dipanggil untuk melaksanakan shalat dan kamu segera mengerjakannya, maka syaitan akan berbalik lari sambil terkentut-kentut”.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya syaitan, musuh kamu itu selalu menyuruh kamu untuk melakukan kekejian dosa. Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan menjanjikan kefakiran dan selalu menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan keampunan dan karunia dari-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Maksudnya adalah syaitan selalu menjanjikanmu dan menakut-nakutimu dengan kemiskinan. Ketika kamu ingin bersedekah kepada para fakir miskin, ia menggodamu dan berkata: “Apabila kamu bersedekah, nanti hartamu akan habis, dan kamu akan menjadi orang fakir”. Ini adalah sebuah tipuan dari syaitan, ia menakut-nakuti dengan kefakiran ketika orang hendak bersedekah.

“Dan ia selalu menyuruh dengan kekejian”, ketika kamu ingin mengeluarkan zakat yang menjadi salah satu rukun Islam yang lima. Syaitan menggodamu agar kamu tidak mengeluarkan zakat.“Syaitan menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan ampunan”, yakni bagi dosa-dosamu karena kamu mengeluarkan zakat yang pasti mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah serta karunia berupa ganti yang baik juga pahala di akhirat kelak. “Dan Allah sangat luas karunia-Nya”, yakni dengan memberikan gantian dan ampunan.“Dia juga kuasa dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu”, maksudnya, Allah maha mengetahui niat-niat dan sedekahmu baik secara terang-terangan ataupun tersembunyi. Sesungguhnya, syaitan adalah musuh kamu yang sebenarnya. Maka, berhati-hatilah serta persiapkan segala kemampuanmu dengan dzikir kepada Allah!.“Dan jika kamu digoda oleh syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Musuh Melukai Dengan Luka Yang Sangat Serius

Walaupun peperangan antara kita dan musuh kita syaitan jin dan syaitan manusia terus berlangsung dengan sangat berbahaya dan tanpa akhir, namun peperangan antara kita dengannya tersebut sudah menjadi ketentuan dari Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya: “Sesungguhnya syaitan bagi kamu adalah musuh, maka jadikanlah dia sebagai musuh.”

Kemudian Allah memerintahkan musuh kita dengan firman-Nya: “Dan hasutlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.

15

Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang jelas-jelas telah menampakkan permusuhan terhadap anak Adam. Sesungguhnya musuh kita itu turun dan membisikkan suaranya kepada sebagian dari kita untuk menyesatkan kita.

Disebutkan dalam sebuah tafsir: “Dengan suara suling dan nyanyian serta segala perkara yang mungkar. Kemudian ia juga menggunakan orang-orang musyrik untuk melawan kita, dan syaitan juga ikut andil dalam harta yang haram. Harta itu masuk kepada kita dari jalan yang tidak halal, seperti riba (bunga), mencuri, korupsi, menipu, menggunakan harta anak yatim dengan tidak benar dan lain-lain. Syaitan juga ikut andil dalam menciptakan keturunan haram, seperti anak zina (semoga kita dijauhkan dari hal tersebut) dan durhaka kepada orang tua. Wallahua’alam.

Syaitan juga mencoba menyesatkan kita dengan mengatakan bahwa Surga, Neraka dan Hari Perhitungan itu tidak ada atau remeh. Apa yang disebutkan syaitan itu semua adalah bathil (tidak benar).

Allah memberikan suatu peringatan kepada musuh kita itu dengan firman-Nya: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, tidak ada kemampuan bagimu untuk mencelakakan mereka. Cukuplah dengan Tuhanmu sebagai wakil.”

Dalam sebuah tafsir disebutkan: “Hamba-hamba itu maksudnya adalah orang-orang yang terpelihara dari syaitan -semoga Allah menjadikan saya dan anda sekalian termasuk dari hamba yang terpelihara- tidak ada jalan atau kemenangan bagi syaitan atas mereka. Allah akan menjamin dan menunaikan semua yang Ia janjikan.

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap anak Adam ketika lahir lambungnya telah ditusuk oleh syaitan dengan jarinya, kecuali Isa anak Maryam. Ketika itu syaitan ingin menusukkan jarinya namun syaitan telah terdinding darinya.” [HR. Muttafaq ‘Alaihi]

Pembaca yang budiman dan saudaraku seagama, sesungguhnya kejahatan musuh kita itu sangat besar dan sangat berbahaya. Ia telah melukai salah seorang dari kita dengan luka yang sangat serius dalam peperangan yang telah berlangsung bertahun-tahun ini. Dia telah melumuri bumi dengan darah-darah suci kita, para da’i ahli yang diibaratkan sebagai dokter sudah semakin sedikit untuk mengobati korban yang terluka akibat serangan musuh yang sangat jahat ini. Malah, dokter yang bertugas menyembuhkan itu juga tak luput dari luka.

Makna luka –wahai saudaraku- adalah dosa-dosa. Telah banyak fitnah-fitnah (kerusakan aqidah dan syariah) di antara kita, perbuatan haram banyak yang

dilakukan, kerusakan nampak di daratan dan di lautan, mereka juga banyak yang meninggalkan shalat lima waktu. Mereka menjadikan segala sesuatu yang halal menjadi haram, yang haram menjadi halal, mereka juga mengambil hukum bukan dari hukum Allah. Mereka menjadikan sunah menjadi bid’ah dan bid’ah menjadi sunah, kejahatan menjadi kebaikan dan kebaikan menjadi kejahatan, mengajak untuk kemungkaran dan melarang yang ma’ruf, begitulah seterusnya..

Ya Allah..., saya nasihatkan kepada anda wahai saudaraku juga kepada diri saya pribadi agar kita selalu menambahkan ketakwaan kepada Allah dan juga selalu beristigfar. Karena hanya itulah obat mujarab untuk mengatasi dosa.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri ra., ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Iblis berkata: “Demi keagungan-Mu, saya akan tetap menggoda hamba-hamba-Mu selama ruh mereka ada di jasad mereka.” Allah berfirman: “Demi keagungan dan kebesaaran-Ku, saya tetap akan mengampuni mereka selama mereka memohon ampun kepada-Ku.” [HR. Imam Ahmad dan Hakim. Hakim berkata: “Hadits ini sanadnya shahih]

Pernyataan di atas diperkuat oleh riwayat Anas secara marfu’ yang berbunyi: “Apakah kalian ingin saya beri tahu tentang sesuatu. Ketahuilah bahwa penyakit yang sedang kalian derita adalah dosa, dan sebagai obatnya adalah istighfar.” [HR. Baihaqi]

Maha Benar Allah ketika Ia berfirman: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Tuhan) Yang Maha Pemurah (al-Qur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam adzab itu”.

Ya Allah, segala puji hanyalah untuk-Mu, dan hanya kepada-Mu aku mengadu, Engkaulah yang Maha Penolong dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan dan hanya kepada-Mu berserah diri. Ya Allah, bantulah kami untuk melawan musuh bebuyutan ini, tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali hanya bersandar kepada-Mu. Para Syaitan Berdasi

16

Para pembaca budiman, sesungguhnya Allah tidak menciptakan hambanya dengan sia-sia dan, namun Ia menjadikan mereka untuk beribadah hanya untuk-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ia juga telah mengutus pada setiap kaum seorang rasul dari golongan mereka guna memberikan kabar, ancaman dan pengajaran yang benar sesuai dengan ajaran Allah, dengan berusaha taat kepada-Nya dalam segala perintah-Nya. Allah berfirman: “Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.”

Allah juga telah menggariskan jalan dan metode berdakwah untuk setiap rasul yang diutus kepada kaumnya. Mereka diharuskan untuk menyampaikan risalah Allah dengan penuh kesabaran. Allah berfirman: “Ajaklah (mereka) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta debatlah mereka dengan cara yang baik” [QS. An-Nahl 125]

“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.”

Setiap Nabi atau setiap rasul apalagi Nabi Muhammad Saw. pasti pernah menemui kesulitan dan keletihan dalam dakwahnya, bahkan terkadang dirinya sendiri mendapatkan gangguan yang berat. Karena itulah pengikutnya dijadikan oleh Allah sebagai umat yang adil dan pilihan. Muhammad Saw. akan menjadi saksi pada hari perhitungan nanti. Allah berfirman: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Semua tantangan dan pengingkaran dalam dakwah para rasul juga para Nabi itu, semuanya timbul dari syaitan. Mereka selalu menjadi batu penghalang bagi setiap makhluk dan Khaliknya untuk saling berdekatan.

Para da’i mengajak umatnya untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah, yang tidak ada seorangpun dapat menandingi-Nya, sedangkan syaitan jin dan syaitan manusia berbuat sebaliknya, mereka selalu mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada selain Allah. Allah berfirman: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu”

Para musuh yang sangat licik itu tidak puas hanya dengan merayu hati saja, namun untuk mencapai tujuannya ia juga menegakkan sistem kufur thoghut di

tengah kehidupan umat. Mereka menjelma sebagai penasihat dan cendekiawan serta ikut bergabung dalam majlis pemuka-pemuka di antara manusia. Dilihat dari luar, ia adalah sosok cerdik pandai yang penuh wibawa dan berilmu. Namun, seandainya kita melihat dari dalam, kita akan menemukan sosok yang penuh kedengkian seperti api yang membara dan melahap habis kayu bakar.

Mereka menyusun rencana konspirasi bersama untuk melawan tuntunan Rasulullah Saw. dan para pengikutnya. Mereka mematangkan rencana dan perangkat untuk mengubur ideologi Islam.

“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”

Maka, berkumpullah para manusia pengikut syaitan, mereka merundingkan tentang langkah yang akan mereka ambil dalam menghadapi Islam dan Umatnya.

Para pembaca yang budiman, cobalah anda renungkan baik-baik taktik yang dilakukan oleh musuh kita syaitan dalam melawan Nabi Saw. dan para pengikutnya di masa sekarang. Syaitan menggoda hati manusia dan membuat sistem yang awet untuk membangkang terhadap Islam. Namun sebaliknya, pengikut-pengikut Rasul Saw. yang taat kepada Allah malah bertambah banyak.

Kemudian syaitan melakukan taktik bekerjasama dengan orang-orang munafik serta memperbanyak jumlah orang munafik –berkonspirasi bersama mereka. Namun, taktik mereka lemah dan konspirasi jahat mereka itu tetap akan gagal, karena dakwah dan propaganda Islam semakin menyadarkan umat.

Maha Benar Allah yang Maha Besar dengan Firman-Nya: “Sesungguhnya tipuan syaitan itu sangat lemah”.Dalam sebuah hadits dikatakan: “Barangsiapa yang taat kepada Rasul maka ia juga telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang maksiat kepada Rasul maka ia telah maksiat kepada Allah”.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. An Nuur: 21]

17

Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap manusia pasti akan kembali ke sisi-Nya. Maka, semua perbuatannya adalah barang dagangan yang akan dijadikan sebagai penentu nanti; apakah ia akan selamat atau celaka. Oleh karena itu, barangsiapa yang menyerahkan seluruh hdupnya untuk Allah dan taat kepada-Nya, maka ia akan terbebas dari siksaan. Dan barangsiapa yang menghambakan dirinya kepada syaitan dan hawa nafsu, maka ia akan terjebak dalam kehancuran.”

Para Pemikir dan Penghambaan Terhadap Syaitan

Wahai para pemikir, ketika kalian berdiri berceramah, seharusnya kalian memberikan penafsiran yang benar terhadap ayat-ayat al-Qur’an kepada masyarakat. Karena, bisa jadi suatu perkataan dianggap tidak memiliki muatan apa-apa, tiba-tiba saja dapat memfitnah Islam. Kata-kata yang tadinya dianggap tidak berharga tiba-tiba dapat merusak manusia, sehingga orang tersebut tidak dapat bernafas lagi.

Berhati-hatilah anda dari godaan syaitan yang terkutuk, jangan sampai anda menjadi budaknya. Sehingga ia dapat memerintah anda sekehendak hatinya. Masuk melalui kerongkongan, merasuk ke dalam jasad dan menyelinap bersama aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuh anda. Rasulullah Saw. bersabda:

“Sesungguhnya syaitan masuk ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darah. Apabila ia telah merasuk ke dalam tubuh manusia melalui urat-urat halusnya, maka Allah akan mengutuknya.”

Syaitan akan mengajak mereka untuk melakukan kerusakan. Ia akan melaksanakan janjinya sesuai dengan izin yang telah diberikan oleh Allah, ketika dirinya telah dilaknat dan dijauhkan dari rahmat-Nya. Dan lihatlah ke hari di mana makhluk terkutuk ini berkata: “Atas izin-Mu tersebut maka aku akan menggoda mereka semua (anak manusia).”

Tentu saja, ancaman dan janji tersebut mereka tepati. Syaitan terus menggoda manusia sampai manusia merasa bimbang, melakukan hal-hal yang buruk dan terkutuk. Semua ini dilakukan agar syaitan dapat mengalahkan kebenaran dengan kebatilan. Allah berfirman:

“Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” [QS. Al An’am: 121]

Tidak diragukan lagi, di dunia ini kita mengenal orang-orang yang disebut sebagai para budayawan dan pemikir muslim. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang menjadi budak syaitan. Mereka memasarkan

berbagai racun pemikiran yang sesuai dengan tujuan syaitan. Bahkan, mereka berusaha untuk mengkritik keputusan hukum yang telah ditentukan Allah. Maha suci Allah, Tuhan yang maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka, semua penolakan yang datang dari makhluk kepada hukum Tuhannya yang abadi tersebut tidak dapat diterima. Dan orang yang berlaku tersebut disebut sebagai orang fasik, dzalim dan kafir. Di samping itu, semua keberatannya tidak akan diterima oleh Allah. Ia tidak memiliki cara lain selain harus bertaubat kepada Allah. Jika ia masih bersikeras dengan pendiriannya dan tidak bertaubat, maka ia akan dibiarkan bersama sahabat abadinya, syaitan! (Semoga kutukan dan laknat Allah diberikan kepadamu sampai datangnya hari akhir).

Kita dapat melihat bahwa hukum yang datang dari Allah merupakan hukum paling adil. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang telah berbuat sebuah kejahatan berhak untuk mendapatkan siksaan yang berat. Adapun orang-orang yang melaksanakan semua perintah-Nya, maka mereka akan mendapatkan pahala kebaikan sebagaimana orang-orang yang melakukan hal serupa telah mendapatkannya. (Tidak ada balasan perbuatan baik kecuali pahala yang baik).

Ini merupakan janji Allah. Oleh karena itu, seorang hamba yang telah melaksanakan seluruh perintahnya, berhak untuk mendapatkan ganjaran pahala dari Allah. Dan Allah tidak akan berbuat dhalim kepada hambanya. Allah berirman:

“Tuhan kalian tidak akan berbuat dhalim kepada siapapun.” Dan dalam firman-Nya yang lain dikatakan: “Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.” [QS. Qaaf: 29]

Maha besar Allah dengan seluruh kekuasaan-Nya yang Maha Agung. Sehingga, orang-orang yang berlaku sombong di hadapan Allah akan menanggung semua akibat dan balasannya.

Bahkan, ada salah seorang pemikir Arab yang menyampaikan pendapatnya dalam sebuah seminar yang mengambil tempat di sebuah gedung pertemuan di wilayah Arab. Pemikir tersebut mengklaim dirinya sebagai pembela iblis, ia mencoba memutar balik keyakinan yang selama ini ada. Ia mengatakan bahwa kita semua harus melihat kembali permasalahan iblis yang telah mendapatkan kutukan dan laknat dari Allah.

Dalam pandangannya, iblis hanya mengikuti perintah Allah, maka dalam hal ini justru iblis adalah seorang pahlawan dan bukan makhluk Tuhan yang dianggap fasik. Pada saat itu, kita yakin bahwa syaitan telah merasuk ke dalam jalan pikirannya. Seandainya orang

18

tersebut mau berpikir terlebih dahulu, tentu ia tidak akan berbicara sesuatu yang ia tidak tahu.

Akan tetapi, ia telah berlaku sangat berani kepada Allah. Seandainya ia mau membaca dengan baik, memperhatikan permasalahan ini secara hati-hati dan melihat hasil hukum yang telah Allah turunkan, niscaya ia akan mengerti dengan baik bahwasanya sujud yang telah Allah perintahkan kepada para malaikat-Nya dan kepada Iblis adalah sujud penghormatan dan bukan penghambaan kepada Adam. Dan perlu digarisbawahi bahwa sujud semacam ini tidak masuk ke dalam kategori syirik. Allah berfirman dalam al-Qur’an:

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”

Maka, sujudya malaikat pada waktu itu dengan memuji nama Allah adalah bagian dari bukti ketaatan mereka kepada seluruh perintah-Nya. Dan dengan ini, mereka telah mendapatkan ridlo Tuhannya. Berbeda dengan iblis. Pada waktu itu, ia telah diserang penyakit hasud. Sehingga menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Maka, iapun dinilai sebagai ciptaan Tuhan yang sombong dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang kafir. Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan kutukan Allah. Tepatnya, dijauhkan dari rahmat Allah. Maka, pada saat itu ia dianggap sebagai makhluk yang telah melakukan kejahatan yang tidak ada tandingannya. Maka, celakalah bagi orang-orang yang menentang dan mencela keputusan Allah. Padahal, dia sendiri tidak mengetahui hakikat permasalahan tersebut secara benar!

Kita tidak akan memperpanjang bahasan mengenai perkataan yang batil ini. Karena sebagian kalangan yang berjalan di atas jalan-Nya dan memperjuangkan ajaran-Nya telah mengalahkan pendapat ini dan membukakan hakikat ajaran Allah yang sebenarnya. Telah dijelaskan mana yang benar dan tentu saja kebenaran akan mengalahkan kebatilan.

Bantahan tersebut datang dari seorang pemikir Islam terkenal, Muhammad Hamid. Selain sebagai tenaga pengajar pada salah satu universitas di wilayah timur tengah, ia juga bertugas sebagai khotib di masjid As-Sulthan. Kita dapat membaca rentetan kritikan dan bantahannya dalam buku “Rudûd ‘alâ Abâthîl” halaman 192 dan dicetak pada tahun 1385 H. Semoga Allah memberikan pahala kepada laki-laki terhormat itu.

Wahai saudaraku, lemparkanlah seluruh keingkaranmu terhadap syariah Islam ke pembakaran sampah, karena engkau pasti akan mendapatkan segala sesuatu yang dapat menyembuhkan dan menjawab

tuduhan batil tersebut. Dan hanya kepada Allah-lah kita mengembalikan segala sesuatu.

Kita berdoa semoga Allah memberikan petunjuk, akhir kehidupan yang baik dan taufik kepada kita semua. Dan semoga shalawat beriringkan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. dan seluruh shahabat beliau, Amin.

Kalimat Penutup

Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan semua nikmatnya. Shalawat dan salam kami haturkan untuk manusia terbaik Nabi Muhammad Saw.

Kita harus menyadari bahwa para syaitan jin dan syaitan manusia adalah musuh kita semua. Allah berfirman dalam al Quran: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu). Karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” [QS. Faathiir: 6]

Musuh yang kita hadapi ini adalah musuh kita bersama sampai datangnya hari kiamat nanti. Dan kita berdoa kepada Allah, semoga kita akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang berusaha menjadi golongan yang dimenangkan Allah. Dan hanya kepada Allah-lah kita meminta taufik.

Diolah oleh Annas I. Wibowo, SE dari bukunya Yahya Muhammmad Zahir Al Haritsiy: Tahqiiqaat ma’asy

syaithaan (judul terjemahan: Interview dengan Syaithan)

19