adu kuat ortu anak, siapa menang?
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
adu kuat ortu-anak,
siapa menang?
adu kuat ortu-anak, siapa menang?
Anak akan selalu lebih kuat dalam pertentangan apa pun.
Pertentangan yang dimaksud adalah ketika orangtua meminta anak berbuat sesuatu
sesuai keinginan orangtua.
Jika orangtua meminta anak melakukan sesuatu dengan cara yang keras,
anak pun akan menolaknya dengan keras.
Terlibat dalam ‘adu kuat’ adalah situasi yang ‘tidak aman’ untuk orangtua.
Saat ‘adu kuat’, yang terjadi bukan parenting, tapi interaksi antara ‘dua anak’ yang sama-sama ngotot
dengan keinginan masing-masing.
Interaksi ini tidak bertujuan memecahkan masalah. Interaksi ini akan berakhir
saat ‘anak’ yang lebih kuat menang.
Yang mungkin mengagetkan orangtua, pihak yang lebih kuat dalam power struggle ini
adalah anak.
Anak memiliki semua kartu truf untuk membuat orangtua mengalah.
Tangisan, jeritan, atau bahkan sikap mematung akan membuat orangtua menyerah.
Orangtua berusaha mengeluarkan kekuatan dengan membanjiri anak menggunakan pujian dan hadiah. Atau, di ekstrem yang lain, dengan ancaman dan pukulan.
Saat anak menuruti keinginan orangtua, sebenarnya orangtua telah kalah dalam adu kuat ini.
Orangtua kalah dalam jangka panjang.
Nantinya, orangtua harus memberikan hadiah yang lebih mahal, mengeluarkan ancaman
yang lebih kuat, atau pukulan yang lebih keras agar anak mengikuti keinginan orangtua.
Pada akhirnya, kita semua patut bertanya, apakah ini yang pola yang ingin dipertahankan
sebagai orangtua?