buku 1repository.upy.ac.id/232/1/prosdeding ipa 5 setyo.pdf ·  · 2016-01-28kata pengantar puji...

26

Upload: vokien

Post on 27-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional
axsi lab school 1
Typewritten text
BUKU 1
Page 2: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

SEMINAR NASIONAL IPA VJURUSAN IPA TERPADU

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

“SCIENTIFIC LEARNING DALAM KONTEN DANKONTEKS KURIKULUM 2013”

Tim Penyunting:

Miranita Khusniati, S.Pd, M.PdErna Noor Savitri, S.Si, M.PdAndin Vita Amalia, S.Si, M.Sc

Pelaksanaan Seminar 26 April 2014

Diselenggarakan Oleh:

JURUSAN IPA TERPADUFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 3: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

ii

Diterbitkan oleh : Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes bekerja sama dengan CV.Swadaya Manunggal

SEMINAR NASIONAL IPA VJURUSAN IPA TERPADUUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

Tim Penyunting:

Miranita Khusniati, S.Pd, M.PdErna Noor Savitri, S.Si, M.PdAndin Vita Amalia, S.Si, M.Sc

ISBN : 978-602-70197-0-6

CETAKAN PERTAMA MEI 2014

Dicetak Oleh :CV. SWADAYA MANUNGGALJl. Kelud Raya No. 78, SemarangTelp. (024) 8411006 / Fax. (024) 8505723Email. [email protected]

Page 4: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

iii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VPROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA S1

“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

1. Mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi antara peserta

seminar dengan nara sumber yang kompeten terkait pembelajaran sains

berbasis Scientific Learning dan kearifan lokal.

2. Meningkatkan jejaring kerjasama antara para guru IPA dengan program studi

pendidikan IPA S1 FMIPA Unnes.

3. Memfasilitasi pertukaran informasi ilmiah berkaitan pembelajaran IPA yang

aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).

Alamat Tim Penyunting:

Jurusan IPA TerpaduFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri SemarangKampus Sekaran Gunungpati

Telp (024) 70805795Website : http://ipa.unnes.ac.id

TEMA SEMINAR:

TUJUAN SEMINAR:

Page 5: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

iv

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL IPA IIPROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA S1 FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1. Penanggungjawab : Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. (Dekan FMIPA)

2. Pengarah : Dr. Sudarmin, M.Si

3. Ketua Panitia : Miranita Khusniati, S.Pd, M.Pd

4. Sekretaris : Parmin, S.Pd, M.Pd.

5. Bendahara : Enny Puji Astuti, M.Pd

Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd.

6. Seksi-seksi

a. Humas : Indah Urwatin Wusqo, S.Pd, M.Pd.

b. Sidang : Drs. Andin Irsadi, M.Pd.

Dra. Sri Nurhayati, M.Pd.

Dra. Woro Sumarni, M.Si.

c. Acara : Stephani Diah Pamelasari, S.S, M.Hum

d. Konsumsi : Nurwidjajanti

Rubiyem

e. Makalah : Muhamad Taufiq, S.Pd., M.Pd.

f. Kesekretariatan : Arif Widiyatmoko, S.Pd., M.Pd.

Tuti Ganewati, S.Pd.

g. Perlengkapan : Suratman Bedjo

Moh. Azis, S.Akt

h. Transportasi : Robkhan

Page 6: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas

terselenggaranya Seminar Nasional IPA V tahun 2014. Seminar Nasional

Pendidikan IPA merupakan agenda rutin tahunan Jurusan IPA Terpadu FMIPA

Universitas Negeri Semarang.

Latar Belakang Kegiatan seminar ini dirancang sebagai ulang tahun kelima

dan penyelenggaraan jurusan IPA terpadu FMIPA Unnes, serta sebagai ajang

pertemuan kaprodi penyelenggara S-1 pendidikan IPA di Indonesia, serta sebagai

ajang akademik untuk bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, penelitian dan

gagasan berkaitan pembelajaran sains dan implementasinya dalam konteks

kurikulum 2013. Seminar Nasional IPA V ini mempunyai tujuan sebagai sarana

mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi antara peserta

seminar dengan nara sumber yang kompeten terkait pembelajaran sains berbasis

Scientific Learning dan kearifan lokal, meningkatkan jejaring kerjasama antara

para guru IPA dengan Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes, dan memfasilitasi

pertukaran informasi ilmiah berkaitan pembelajaran IPA yang aktif, inovatif,

kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).

Tema pada seminar nasional IPA V ini adalah “Scientific Learning dalam

Konten dan Konteks Kurikulum 2013”. Makalah dan abstraksi yang

disampaikan pada seminar nasional IPA V ini berupa abstrak dari pemakalah

utama dan pemakalah pendamping.

Semoga kumpulan artikel ini dapat membantu para peserta seminar untuk

mengikuti serangkaian acara pada Seminar Nasional Pendidikan IPA II

Semarang, 26 April 2014

Page 7: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

vi

SAMBUTAN KETUA PANITIA

Kepada yang terhormat:Bapak Dekan FMIPA UnnesBapak Prof. Dr. Ashari, M.Si.Bapak Dr. Dadan Roshana, M.SiBapak Dr. Sudarmin, M.SiBapak /Ibu Pemakalah/Peserta) Seminar yang kami hormati pula.

Assalamu’alaikum Wr.WbPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan

nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya; sehingga pada hari ini tanggal; 26 April 2014kita dapat menyelenggarakan Seminar Nasional IPA V dengan tema “ScientificLearning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”. Latar BelakangKegiatan seminar ini dirancang sebagai ulang tahun kelima dan penyelenggaraanjurusan IPA terpadu FMIPA Unnes, serta sebagai ajang pertemuan kaprodipenyelenggara S-1 pendidikan IPA di Indonesia, serta sebagai ajang akademikuntuk bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, penelitian dan gagasanberkaitan pembelajaran sains dan implementasinya dalam konteks kurikulum2013. Seminar Nasional IPA V ini mempunyai tujuan sebagai saranamengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi antara pesertaseminar dengan nara sumber yang kompeten terkait pembelajaran sains berbasisScientific Learning dan kearifan lokal, meningkatkan jejaring kerjasama antarapara guru IPA dengan Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes, dan memfasilitasipertukaran informasi ilmiah berkaitan pembelajaran IPA yang aktif, inovatif,kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).

Kegiatan Seminar Nasional IPA V ini diikuti oleh berbagai kalangan mulaidari mahasiswa S1 dan S2, guru, dan dosen dengan asal peserta mulau dariSumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan jawa Timur. Olehkarenanya kami mengucapkan selamat datang di Universitas Konservasi Unnes inidan teriring banyak terima kasih atas peran sertanya. Selanjutnya Ketua jurusanIPA terpadu juga menyambut baik dan merasa tersanjung atas partisipasinya daripara pakar pendidikan IPA, baik dari UNS, UNY, UM, UPI, UNJEM, dan Unnesyang hadir sebagai pemakalah paralel atau penyaji pada Seminar Nasional IPA Vini. Akhirnya pada kesempatan ini, saya mewakili seluruh panitia tidak lupamenyampaikan terima kasih kepada segenap panitia seminar, serta memohonmaaf pada para nara sumber dan peserta seminar jika ada banyak kekurangan.Semoga pelaksanaan seminar ini dapat berlangsung tanpa halangan yang berartidan bermanfaat bagi kita semua demi kemajuan bangsa dan negara.Wassalamu’alaikmu Wr.Wb

Ketua jurusan IPA terpaduFMIPA Unnes

Dr. Sudarmin, M.Si

Page 8: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

vii

SAMBUTAN DEKAN FMIPAUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Assalamualaikum Wr Wb

Syukur alhamdulillah kita semua dalam keadaan sehat walafiat dapatmengikuti Seminar Nasional IPA yang diselenggarakan Jurusan IPA terpaduFMIPA UNNES. Seminar ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para pesertaseminar dosen, guru, dan mahasiswa untuk saling memberi informasi baik antarpeserta seminar, maupun peserta seminar dengan narasumber.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para nara sumber: Prof. Dr.Ashadi, M.Si (guru besar UNS); Dr. Dadan Roshana, M.Si (Kaprodi IPA UNY);Dr. Sudarmin (Kajur IPA terpadu Unnes), yang bersedia menulis makalah utamadan menyajikannya dalam seminar ini. Terima kasih kami sampaikan juga kepadapara peserta seminar dari Perguruan Tinggi, Sekolah, dan Instansi terkait yangdatang dari berbagai tempat di Indonesia. Bapak/Ibu telah mendukungberlangsungnya seminar ini yang berarti juga ikut meningkatkan mutu pendidikanIPA di Indonesia.

Besar harapan kami semoga seminar ini dapat memberi kontribusibermakna pada pendidikan IPA di Indonesia dengan adanya makalah-makalahtentang: professional guru IPA; pendidikan budaya dan karakter bangsa melaluipembelajaran sains; penelitian dan kajian konseptual mengenai pembelajaransains berbasis budaya dan karakter bangsa; serta penelitian tidakan kelas MIPA.

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepadaKaprodi IPA, Sekprodi IPA dan Panitia Seminar Nasional IPA yang telahberinisiatif dan menyelenggarakan seminar ini dalam menyambut Dies Nataliskedua Prodi IPA. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalampenyelenggaraan seminar ini ada kelemahan dan kekurangannya. Semoga AllahSWT memberi hidayah dan menerima amal ibadah kita sekalian, amien.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Semarang, 26 April 2014Dekan FMIPA UNNES

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si.

Page 9: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

SUSUNAN TIM PENYUNTING ................................................................... ii

TEMA DAN TUJUAN SEMINAR ................................................................ iii

SUSUNAN PANITIA ..................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

SAMBUTA KETUA PANITIA ..................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR MAKALAH .................................................................................. ix

Page 10: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

ix

DAFTAR MAKALAH

1. LANDASAN FILOSOFIS PENDEKATAN SAINTIFIK............................ 1Ashadi-FKIP-UNS Surakarta, [email protected]

2. KONTEKS DAN KONTEN PENDEKATAN ILMIAH PADA .................. 15PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ETNOSAINS (INDEGENOUSSAINS DAN KEARIFAN LOKAL)

Sudarmin- Jurusan IPA Terpadu FMIPA Universitas Negeri Semarang

3. POTENSI BUDAYA JAWA DALAM MENINGKATKAN ....................... 31MULTIPLE INTELLlGENCE MAHASISWA CALON GURU KIMIA

Sri Wardani- Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

4. ANALISIS KRITIS PEMBELAJARAN IPA TERPADU .......................... 40UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHANMASALAH

A. Muafiah Nur-Universitas Pendidikan Indonesia

5. ANALISIS CONTENT MATERI IPA SD PADA BUKU .......................... 53GURU DAN BUKU SISWA TEMA KEGEMARANKU DALAMKURIKULUM 2013

Ana rohmatulloh, Zuhdan K. Prasetyo-Program PascasarjanaUniversitas Negeri Yogyakarta

6. PENGARUH INTEGRATIVE LEARNING TERHADAP ......................... 66PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHANMASALAH FISIKA SISWA KELAS X

Anggun Variasi Islami, Lia Yuliati, dan Siti Zulaikah-ProgramStudi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

7. PENGEMBANGAN STRATEGI META-THINK-PAIR-SHARE ............. 77UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR IPADISEKOLAH DASAR

Liyana Sunanto1, Hartono2- 1Program Pascasarjana, 2JurusanFisika FMIPA Universitas Negeri Semarang

8. PENGGUNAAN ASESMEN OTENTIK ..................................................... 84PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK

MENILAI LITERASI SAINS SISWA SMPDevi Budi Rahayu-Program Studi Pendidikan IPA Sekolah PascaSarjana Universitas Pendidikan Indonesia

9. PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E .............................. 98DENGAN LINK MAP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKADAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Dian Farida Rosanti1, Markus Diantoro2, Sentot Kusairi3- 1) ProdiPendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

Page 11: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

x

10. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI BERBASIS ................... 106PERFORMANCE ASSESSMENT PADA MATERI LARUTANELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

Ella Izzatin Nadaa), Ratih Rizqi Nirwanaa), Saminantob)-a) Jurusan Tadris Kimia – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAINWalisongob) Jurusan Tadris Matematika – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanIAIN Walisongo

11. PERAN LABORATORIUM FISIKA DALAM MENINGKAT................... 116KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA FISIKA MELALUIPRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

Natalia Erna Setyaningsih- Laboratorium Fisika FMIPA UNNES

12. ANALISIS CONTENT ANTARA BUKU GURU ....................................... 126DAN BUKU SISWA KURIKULUM 2013 BERDASARKAN MATERIIPA PADA TEMA KEGIATANKU

Evy Nur Rochmah, Zuhdan K. Prasetyo- Program StudiPendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas NegeriYogyakarta

13. PENGGUNAAN INQUIRY-BASED MOBILE PHONE LEARN ............ 136UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VII A SMPN 4 KALIKAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Heri Priyanto-SMP N 4 Kalikajar – WonosoboJalan Kalikajar- Purwojiwo, Kecamatan Kalikajar KabupatenWonosobo Jawa Tengah

14. PENGARUH INTEGRATIVE LEARNING TERHADAP ......................... 140KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEPFISIKA SISWA KELAS X

Lis Suswati1), Lia Yuliati2), Nandang Mufti3)- 1) MahasiswaUniversitas Negeri Malang (Pendidikan Fisika, Pascasarjana,Universitas Negeri Malang) 2) Dosen Universitas Negeri Malang(Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang)3) Dosen Universitas Negeri Malang (Pendidikan Fisika, Pascasarjana,Universitas Negeri Malang)

15. PERBANDINGAN PENCEMARAN BAKTERI TERHADAP ................. 149AIR MINUM KEMASAN, AIR MINUM ISI ULANG, AIR SUMURTANAH DAN AIR PAM

Mayarni- Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Uhamka

16. PENGARUH MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE .............................. 157AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKADAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA

Naning Mauladana1, Arif Hidayat 2, Muhardjito 3-1) ProdiPendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang 2) ProdiPendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang3) Prodi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

Page 12: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

xi

17. MELATIH SIKAP ILMIAH SISWA DAN MEMPERTAHAN ................... 165RETENSI SISWA MELALUI PEMBELAJARANIPA TERPADUBERBASIS MASALAH

Nina Yarana Silmiati-Program Studi Pendidikan IPA SekolahPascasarjana

18. COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION............. 173UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHANMAHASISWA PGSD UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Panji Hidayat-Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

19. PEMBELAJARAN IPA MELALUI INQUIRY-BASED ............................ 184LIFE-CYCLE THINKING PROJECT DALAM MENGEMBANGKANLITERASI SAINS

Putri Anjarsari-Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA UNY,Yogyakarta 55281

20. PEMBELAJARAN IPA TERPADU DAN PENILAIANNYA............................ 193DALAM KRIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Risdalina-Universitas Pendidikan Indonesia (Prodi MagisterPendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI)

21. KESIAPAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 .................................. 201STUDI TENTANG PEMBELAJARAN IPA TERPADU DALAMMENJAWAB PERMASALAHAN KEPEDULIAN LINGKUNGANSISWA DI SMP

Sanimah-Universitas Pendidikan Indonesia

22. EFEKTIVITAS METODE STAD BERVISI SETS ..................................... 213(Science, Environment, Technolgy and Society) UNTUKMENANAMKAN NILAI KARAKTER MELALUI PEMBELAJARANIPA

Setyo Eko Atmojo-FKIP Universitas PGRI Yogyakarta

23. MENGASAH KEMAMPUAN BERARGUMENTASI ............................... 224ILMIAH DAN RASA INGIN TAHU MELALUI PEMBELAJARAN IPATERPADU MENGGUNAKAN MODEL ARGUMENTDRIVENINQUIRY(SUATU KAJIAN TEORITIS)

St. Mutia Alfiyanti Muhiddin-Program studi pendidikan IPASekolah Pascasarjana UniversitasPendidikan Indonesia

24. KAJIAN KETERAMPILAN MENALAR (ASSOCIATING) ..................... 235DAN BERTANYA (QUESTION) UNTUK MENDUKUNGKETERCAPAIAN SCIENTIFIC DALAM IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013

Susilowati-Prodi Pendidikan IPA , FMIPA, UNY25. PEMBELAJARAN MODEL “DIKBING” BERBASIS PROYEK ........... 241

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJA ILMIAH SISWASMA NEGERI 5 SEMARANG

Sutardi-SMA Negeri 5 Kota Semarang

Page 13: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

xii

26. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ......................... 254KEGIATAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKATEKNIK

Usmeldi-Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

27. BAGAIMANA MENDIAGNOSEKEMAMPUANREPRESEN ................. 263GRAFIK MATERI OPTIKA GEOMETRIMENGGUNAKAN TESDIAGNOSTIK TIGA TINGKAT

Wawan Bunawan1 dan Agus Setiawan2-1) jurusan Pend FisikaUniversitas Negeri Medan, Mahasiswa S-3 SekolahPascasarjana-UPI Bandung, 2) Sekolah Pascasarjana-UPIBandung

28. IMPLEMENTASI MODEL PROJECT-BASED LEARNING................... 275(PJBL) DALAM PEMBELAJARAN SAINS UNTUK MEMBANGUN4CS SKILLS PESERTA DIDIK SEBAGAI BEKAL DALAMMENGHADAPI TANTANGAN ABAD 21Widodo Setiyo Wibowo-Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY

29. PENERAPAN MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN ............... 287AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARANSTRUKTUR TUMBUHAN KELAS VIII D DI SMP N 4 JUWANATAHUN PELAJARAN 2013/2014Widyastuti T-SMP Negeri 4 Juwana

30. PENERAPAN MODEL HIPOTESIS DEDUKTIF ..................................... 291UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITISSISWAWoro Sumarni-Jurusan Kimia FMIPA UNNES

31. STUDI TOKSISITAS SUBAKUT EKSTRAK DAUN SRIKAYA ............ 299(ANNONA SQUAMOSA) PADA TIKUS PUTIHWulan Christijanti, Nur Rahayu Utami-Jurusan Biologi FMIPAUniversitas Negeri Semarang

32. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CAI ................................................... 305IPA TERPADU DENGAN PENDEKATAN INTEGRATIVE LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPNEGERI SINGOSARITutik Setyowati 1), Lia Yuliati 1), Sutopo 1), 1) Prodi Pendidikan Fisika PascasarjanaUniversitas Negeri Malang

33. KONSEPSI DAN PERUBAHAN KONSEPTUAL SUHU ....................... 312DAN KALOR PADA SISWA SMA KELAS UNGGULAN

Puput Putri Lestari & Suharto Linuwih Jurusan Fisika FMIPAUniversitas

34. IDENTIFIKASI PENGALAMAN GURU ILMU .......................................... 325PENGETAHUAN ALAM DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELASDAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAHIndarini Dwi Pursitasari-FKIP Universitas Tadulako

Page 14: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

xiii

35. ANALISIS CONTENT MATERI IPA .......................................................... 331PADA TEMA DIRIKU BUKU GURU DAN BUKU SISWAKURIKULUM 2013Imaningtyas, Zuhdan K. Prasetyo-Program studi pendidikan dasar, Programpascasarjana, Universitas negeri yogyakarta

36. PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR EKOSISTEM .................... 344MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR TEMAN SEBAYASuyono*-E-mail: [email protected]

37. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE .................................................. 356NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT ) DALAMMENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELASX SMK BHAKTI PRAJA DUKUHWARU PADA KOMPETENSIDASAR HUKUM NEWTON TAHUN PELAJARAN 2013/2014Riolita B.A. – SMK Bhakti Praja Dukuhwaru Kab. Tegal,D.S. Bimo – UPBJJ Semarang

38. EFEKTIVITAS Trichoderma harzianum Rifai .............................................. 371SEBAGAI BIOFUNGISIDA TERHADAP JAMUR PATOGEN PADAUMBI TALAS JEPANGLina Herlina, Shela Rose Azmi-Jurusan Biologi Fakultas MIPA UniversitasNegeri Semarang

39. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ................... 379TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DIPADUKANDENGAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANBERKOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKASISWA SMAPrasetiya Kencana dan Hartono-Jurusan Fisika, Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam-Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang,Indonesia

40. PELATIHAN PEMBUATAN PUZZLE IPA BERKARAKTER ................ 387BAGI GURU TAMAN KANAKKANAK (TK) SE KECAMATANGUNUNGPATI KOTA SEMARANGArif Widiyatmoko dan Novi Ratna Dewi-Jurusan IPA TerpaduFMIPA, Universitas Negeri Semarang

41. MODEL BIOENTREPRENEURSHIP (BEP)............................................. 393TEMPE HIGIENIS SEBAGAI PEMBELAJARAN BIOLOGI DISEKOLAH MENENGAH ATASSiti Harnina Bintari, Supartono, Priyantini Widiyaningrum, EniRahayu-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

42. PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOCHEMISTRY .............................. 405PROJECTINQUIRY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKANPEMAHAMAN MATERI BIOKIMIA DAN MENGEMBANGKANSCIENTIFIC SKILL MAHASISWA CALON GURU IPAIndah Urwatin Wusqo, Stephani Diah Pamelasari-Jurusan IPATerpadu FMIPA Unnes

Page 15: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA V

“Scientific Learning dalam Konten danKonteks Kurikulum 2013”

xiv

43. PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E ............................................... 411TERHADAP KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUANBERNALAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MALANGUci Lusati Santoso-Universitas Negeri Malang

44. ANALISIS CONTENT MATERI IPA SD BUKU GURU .......................... 418DAN BUKU SISWA TEMA KEGEMARANKU PADA KURIKULUM2013Ahmad Muzanni, Zuhdan K. Prasetyo- Program Studi Pendidikan Dasar,Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta

45. PEMBELAJARAN IPA DI SD ..................................................................... 434DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KONTEKS DANKONTEN KURIKULUM 20131Muhamad Taufiq, 2Arfilia Wijayanti- 1) Jurusan IPA Terpadu

Unnes, 2) Jurusan PGSD FIP IKIP PGRI Semarang

46. PEMANFAATAN VIRTUAL INTERACTIVE MICROBIOLOGY ..................... 439LABORATORY (VIM LAB) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANGENERIK SAINS MAHASISWA PGMIPABI PENDIDIKAN BIOLOGI

Filia Prima A, Rivana C R-Program Pendidikan Biologi FPMIPA IKIPPGRI Semarang

47. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BERBUNGA................................. 449DI KAMPUS SEKARAN, GUNUNGPATI

Amin Retnoningsih-Jurusan Biologi, FMIPA Universitas NegeriSemarang

48. ANALISIS KESIAPAN GURU MENERAPKAN....................................... 456PENDEKATAN SAINTIFIK: MENGEMBANGKAN PEMBELAJARANSAINSYANG MENYENANGKAN

Al. Maryanto-Prodi IPA Jurusan Pendidikan Fisika FMIPAUNY

49. PENGEMBANGAN MEDIA RUBIK ........................................................... 466DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKANPRESTASI DAN KREATIVITAS MAHASISWA

Sri Jumini-Program Studi Pendidikan Fisika Universitas SainsAlQuran

50. PENANDA INTERNAL TRANSCRIBED SPACER (ITS)....................... 480DNA KULTIVAR DURIAN GUNUNGPATI SEMARANG

Amin Retnoningsih dan Tuti Widianti-Jurusan Biologi FMIPAUniversitas Negeri Semarang

Page 16: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

213

EFEKTIVITAS METODE STAD BERVISI SETS (Science, Environment, Technolgy andSociety) UNTUK MENANAMKAN NILAI KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN IPA

Setyo Eko AtmojoFKIP Universitas PGRI Yogyakarta

Email: [email protected]

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai karakter dalamdiri siswa dan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakanmetode pembelajaran STAD Bervisi SETS dengan siswa yang mengikuti pembelajaranmenggunakan metode konvensional. Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri Kasihan Bantul Yogyakarta tahunajaran 2012/2013. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV A dan IV B yang berjumlah 68siswa. Pemilihan satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagaikelompok kontrol dilakukan secara sengaja. Teknik pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini menggunakan tes dan lembar observasi nilai karakter dalam dirisiswa sedangkan instrumen yang digunakan berupa soal tes dan lembar observasi nilaikarakter dalam diri siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode statistik parametrik. Data dalam penelitian ini diolah menggunakan bantuankomputer program SPSS seri 16.00 for windows. Sedangkan pendekatan statistik yangdigunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t (t-test) dengan taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) ada perbedaan nilai karakter dalam diri siswaantara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode STAD bervisi SETSdengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode konvensional. (2) adaperbedaan prestasi belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakanmetode STAD bervisi SETS dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakanmetode konvensional di SD Negeri Kasihan Bantul Yogyakarta. Berdasarkan hasilperhitungan uji t diketahui bahwa nilai karakter dalam diri siswa dengan tarafsignifikansi 0,05 diperoleh nilai sig = 0,003 atau sig < 0,05 dan hasil perhitungan uji tprestasi belajar dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai sig = 0,045 atau sig < 0,05.Sehingga dapat disimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajardan nilai karakter dalam diri siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaranmenggunakan metode STAD bervisi SETS dengan siswa yang mengikuti pembelajaranmenggunakan metode konvensional.

Kata Kunci: efektivitas, pembelajaran IPA, metode STAD bervisi SETS, prestasi belajar,nilai karakter dalam diri siswa.

PendahuluanSejak awal kemerdekaan bangsa

Indonesia sudah bertekad untukmenjadikan pembangunan karakterbangsa sebagai bahan penting dan tidakdipisahkan dari pembangunan nasional.Undang-undang Nomor 23 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang pada pasal 3 menegaskan bahwa“Pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi

Page 17: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

214

manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis sertabertanggung jawab.”

Penyajian kegiatanpembelajaran yang kurang bervariasibaik pada pendekatan, model, maupunmedia pembelajaran menimbulkankejenuhan terhadap kegiatanpembelajaran. Jika hal tersebutdibiarkan berkembang, siswa menjadikurang tertarik dan bosan terhadappembelajaran IPA. Sikap bosan dantidak tertarik dengan pelajaran IPAberakibat pada rendahnya pemahamansiswa terhadap materi IPA. Prosesbelajar adalah proses kreatif dalammembangun pengetahuan siswa. Proseskreatif tersebut dapat dilihat dari terjadiinteraktif antara siswa dan guru, antarasiswa dan sumber pengetahuan, antarasiswa dan sistem akademik. Oleh karenaitu, perlu metode pembelajaran yangdapat mengembangkan rasa ingin tahu,peduli pada lingkungan, kerjasama,peduli sosial, tanggung jawab,mengembangkan daya pikir,mengamati, menganalisis, hinggamengambil kesimpulan dari hal-halsederhana yang terjadi di lingkungansekitar. Salah satu inovasi pembelajaranyang dapat dikembangkan adalahpembelajaran IPA bervisi SETS (Science,Evironment,Technologi and Society).Pembelajaran IPA bervisi SETS yangmengkaitkan antara antara sains,lingkungan, teknologi, dan masyarakatsiswa secara langsung berinteraksidengan lingkungan dan masyarakatdapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi sertapembelajaran akan mendapatkanproduk yang dapat dipergunakan untukmemperbaiki kerusakan lingkungansecara langsung (Binadja, 2007).

Menurut Robert E Slavin (2011)STAD adalah salah satu metodepembelajaran kooperatif yang palingsederhana. STAD juga sangat tepatdigunakan pada sistem pembelajaranyang baru akan memulai metodepembelajaran kooperatif. STADmerupakan strategi pembelajarankooperatif yang populer karenapenerapannya yang luas menjangkaukebanyakan materi pelajaran dantingkatan kelas. Keberhasilan belajarsiswa bukan semata-mata ditentukanoleh kemampuan individu secara utuh,melainkan perolehan belajar itu akansemakin baik apabila dilakukan secarabersama-sama dengan kelompok-kelompok belajar kecil yang terstrukturdengan baik. Melalui belajar dari temansebaya dan di bawah bimbingan guru,maka proses penerimaan danpemahaman siswa akan semakin mudahdan cepat terhadap materi yangdipelajari.

Pembelajaran kooperatif telahmenunjukkan bahwa penghargaankelompok dan tanggung jawabperorangan merupakan unsur mendasarbagi pengaruh kerjasama berdasarkanpada pencapaian keterampilan. Selainitu, jika para siswa diberi penghargaansetelah melakukan pekerjaan yang lebihbaik dari sebelumnya, mereka akanlebih terpacu untuk belajar daripadajika mereka diberi penghargaanberdasarkan pada prestasi yang lebihbaik dari teman mereka, karenapenghargaan atas kemajuan yangdicapai bisa memberi keberhasilan dantidak terlalu sulit maupun terlalu mudahuntuk dicapai siswa.

Proses pembelajaranmenempatkan siswa belajar dalamsuatu kelompok. Kelompok tersebutterdiri atas siswa yang berbeda prestasibelajarnya sehingga setiap kelompokbertugas untuk menuntaskan

Page 18: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

215

pemahaman mereka tentang materiyang disampaikan dan membantuanggota kelompok masing-masingdalam menuntaskan pemahamanmereka. Setiap anggota kelompok dapatmenyumbangkan skor mereka untukskor kelompok agar kelompok merekamenjadi kelompok unggulan. Siswaakan mendapatkan motivasi untuk terusbelajar dengan adanya kerjasama antaranggota kelompok dengan demikiandiharapkan metode ini dapatmeningkatkan prestasi belajar IPA siswadan penanaman nilai karakter dalamsetiap pembelajaran. Dalam kaitan itutelah didentifikasi sejumlah nilaipembentuk karakter yang merupakanhasil kajian empirik Pusat Kurikulum.Menurut Sri Narwanti (2011) nilai-nilaiyang yang bersumber dari agama,Pancasila, budaya, dan tujuanpendidikan nasional tersebut adalah a)Religius, b) Jujur, c) Toleransi, d)Disiplin, e) Kerja Keras, f) Kreatif, g)Mandiri, h) Demokratis, i) Rasa InginTahu, j) Semangat Kebangsaan, k) CintaTanah Air, l) Menghargai Prestasi, m)Bersahabat/Komunikatif, n) CintaDamai, o) Gemar Membaca, p) PeduliLingkungan, q) Peduli Sosial, r)Tanggung Jawab. Selanjutnya dalamimplementasinya di satuan pendidikan,Pusat kurikulum menyarankan agardimulai dari nilai esensial, sederhana,dan mudah dilaksanakan sesuai kondisimasing-masing sekolah, misalnyabersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan,dan santun. Pada penelitian ini hanyamemfokuskan pada lima nilaipembentukan karakter yaitu KerjaKeras, Rasa Ingin tahu, PeduliLingkungan, Peduli Sosial, dan TanggungJawab.

Pentingnya penelitian iniberdasarkan hasil observasi kegiatanpembelajaran IPA di sekolah yaitupembelajaran masih banyak berfokus

pada pengajaran konsep atau produkdan bersifat hafalan, kurangmemperhatikan aspek-aspek proses dannilai-nilai karakter sehinggaketerampilan siswa tidak terbentukkarena siswa tidak dapatmengembangkan kreatifitas dan tidakdapat berinovasi dalam belajar. Alasanlain yaitu model pembelajarankooperatif menjadikan cara belajarsiswa lebih bermakna dan lebihberpusat pada siswa. Melaluipembelajaran IPA berbasis kooperatifmaka siswa akan lebih aktif dalambelajar sehingga suasana belajarmenjadi lebih fun dan penuh semangatingin tahu, kerjasama, mencari,memahami, menemukan, danmembangun pengetahuan baru atasdasar pengetahuan awal dan melaluiinteraksi dengan teman sebaya.

Pembelajaran IPA denganmetode Student Teams AchievementDivision (STAD) bervisi SETS diplihsebagai alternatif, guna masalahpembelajaran IPA di Sekolah Dasar yangselama ini kurang efektif. Atas dasarinilah yang melatarbelakangi perlunyapembelajaran IPA dengan menggunakanmetode Student Teams AchievementDivision (STAD) bervisi SETS (Science,Evironment,Technologi and Society) diSekolah Dasar, dengan harapan prestasibelajar siswa akan optimal sertamenanamkan nilai karakter bagi siswayang dapat diterapkan dalam kehidupansehari-hari.

MetodePenelitian ini dilaksanakan pada

bulan Mei – Juni 2013. Lokasi penelitianini adalah di SD Negeri Kasihan BantulYogyakarta. Jenis penelitian ini adalahpenelitian Quasi Experimental Designdengan desain static group design ataunon-equivalent posttest-only design.Dalam quasi experimental design ini

Page 19: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

216

mirip dengan true experimental designyaitu sama-sama memiliki kelompokkontrol. Dalam desain ini terdapat duakelompok yang masing-masing dipilihsecara sengaja. Kelompok pertamadiberi perlakuan (X) dan kelompok yanglain tidak. Kelompok yang diberiperlakuan disebut kelompokeksperimen dan kelompok yang tidakdiberi perlakuan disebut kelompokkontrol.

Kelas eksperimen dan kelaskontrol terlebih dahulu akan diberipretes untuk mengetahui keadaan siswasebelum mendapatkan perlakuan. Hasilpretes digunakan untuk uji homogenitassampel. Setelah uji homogenitasterpenuhi maka dapat dilanjutkan padatahap berikutnya yaitu pemberianperlakuan kepada kelompokeksperimen. Kelompok eksperimenkemudian diberi perlakuan khusus yaitumenggunakan pembelajaran IPA denganmetode STAD bervisi SETS, sedangkankelompok kontrol mendapatkanperlakuan dengan menggunakanmetode konvensional. Setelah siswamelakukan pembelajaran denganmetode STAD bervisi SETS pada kelaseksperimen dan metode konvensionalpada kelas kontrol kemudian siswa akandiberikan postes untuk mengukurkemampuan siswa setelah diberikanperlakuan. Selanjutnya diakhirpembelajaran dideskripsikan hasil yangdiperoleh dengan membandingakanhasil postes yang dilakukan siswa.Dengan begitu diketahui terdapatperbedaan yang signifikan antarakelompok eksperimen dan kelompokkontrol. Desain penelitian dapatdigambarkan sebagai berikut:Tabel 1 Desain penelitian

Kelompok Perlakuan Post tesR1 X O2R2 - O4

Keterangan:

R1 = Kelompok kelas eksperimenR2 = Kelompok kelas kontrolX = Penggunaan metode STAD bervisiSETSO2 = Postes kelompok kelas STADbervisi SETSO4 = Postes kelompok kelaskonvensional(Sugiyono, 2010)

Hasil Dan PembahasanAnalisis deskriptif (data awal

dan data akhir) prestasi belajar siswabaik kelompok eksperimen maupunkontrol diperoleh rata rata hasil pre teskelompok eksperimen 66,9935 denganstandart deviasi 1,207451. Nilaiterendah 33 dengan frekuensi 1 siswadan tertinggi 83,33 frekuensi 4 orang.Sedangkan kelompok kontrol terendahadalah 61,11 dengan frekuensi 1 siswadan nilai tertinggi 100 dengan frekuensi3 siswa. Sementara untuk kelompokkontrol diperoleh hasil pos-tes untukprestasi prestasi belajar IPA memilikirerata sebesar 80,7190 dengan nilaiterendah 61,11 dengan frekuensi 2siswa dan nilai tertinggi 100 denganfrekuensi 1 siswa.

Dilihat dari besarnya rerata skorpre-tes prestasi belajar IPA maka dapatdiketahui bahwa rerata skor padakelompok eksperimen lebih besardibandingkan dengan yang terjadi padakelompok kontrol. Jika dilihat darirerata peningkatan skor postes prestasibelajar IPA dapat diketahui bahwapeningkatan rerata skor pada kelompokeksperimen lebih besar dibandingkandengan yang terjadi pada kelompokkontrol. Hal ini berarti bahwapeningkatan prestasi belajar IPA siswayang mengikuti pembelajaran denganmetode STAD bervisi SETS lebih baikdibandingkan dengan siswa yangmengikuti pembelajaran denganmetode konvensional.

Page 20: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

217

Selanjutnya dengan hasilanalisis deskriptif (data awal dan dataakhir) nilai karakter dari diri siswa baikpada kelompok eksperimen maupunpada kelompok kontrol diperoleh hasilpretes kelompok eksperimen untuk nilaikarakter dari diri siswa. Data awal nilaikarakter kelompok eksperimenmenunjukkan bahwa nilai karakterterendah adalah 48 dengan frekuensi 1nilai yaitu pada nilai karakter pedulilingkungan dan nilai tertinggi 75,5dengan frekuensi 1 yaitu pada nilaikarakter tanggung jawab. Sementarahasil pretes kelompok kontrolmenunjukkan bahwa nilai terendah49.50 dengan frekuensi 1 yaitu padanilai karakter peduli lingkungan dan nilaitertinggi 88 dengan frekuensi 1 yaitupada nilai karakter tanggung jawab.

Hasil postes kelompokeksperimen menunjukkan bahwa nilaikarakter terendah 100 dengan frekuensi1 yaitu pada nilai karakter pedulilingkungan dan nilai tertinggi 128.5dengan frekuensi 1 yaitu pada nilaikarakter tanggung jawab. SementaraHasil postes kelompok kontrolmenunjukkan bahwa nilai terendah 62,5dengan frekuensi 1 yaitu pada nilaikarakter peduli lingkungan dan nilaitertinggi 93 dengan frekuensi 1 yaitupada nilai karakter tanggung jawab.Dilihat dari rekapitulasi nilai karakterdari diri siswa menunjukkan bahwasetiap pembelajaran mengalamipeningkatan penanaman nilai karakter.Besarnya persentase skor pretes nilaikarakter pada kelompok eksperimenlebih kecil dibandingkan dengan yangterjadi pada kelompok kontrol. Akantetapi jika dilihat dari persentase skorpostes nilai karakter dapat diketahuibahwa persentase skor pada kelompokeksperimen yang lebih besardibandingkan dengan yang terjadi padakelompok kontrol. Hal ini menyatakan

bahwa jika dilihat dari selisihpeningkatan pretes dan postes nilaikarakter siswa yang mengikutipembelajaran dengan metode STADbervisi SETS lebih baik dibandingkandengan siswa yang mengikutipembelajaran dengan metodekonvensional.

Jika dilihat dari hasil pengujianhipotesis diperoleh nilai t sebesar 4,221dengan nilai sig = 0,003. Nilai sig lebihkecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak. Halini menunjukkan bahwa terdapatperbedaan nilai karakter pada diri siswaantara kelompok eksperimen dengankelompok kontrol. Secara umum hal inimenunjukkan bahwa terdapatperbedaan yang signifikan pada prestasibelajar maupun nilai karakter dari dirisiswa melalui penggunaan metodeSTAD bervisi SETS dan metodekonvensional pada proses pembelajaranIPA kelas IV semester II SD NegeriKasihan Bantul Yogyakarta pada materipokok “Sumber Daya Alam”.

Dilihat dari hasil pengujianhipotesis diperoleh hasil uji normalitasprestasi belajar di kelas eksperimenmenunjukkan nilai sig = 0,099 dan padakelas kontrol memiliki nilai sig = 0,093.Sedangkan nilai karakter kelaseksperimen dengan nilai sig = 0,200 dankelas kontrol dengan nilai sig = 0,112,terlihat bahwa harga Sig.(2-tailed)pretes prestasi belajar IPA dan nilaikarakter pada kelompok eksperimenmaupun kontrol mempunyai nilaisignifikansi lebih besar dari nilai alphayang ditetapkan yaitu 5% (0,05),sehingga dapat disimpulkan bahwavariabel penelitian membentukdistribusi normal terhadap populasinya.Hal ini menunjukkan bahwa tidakterdapat perbedaan kemampuan siswaantara kelompok eksperimen dankelompok kontrol.

Page 21: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

218

Berdasarkan uji homogenitasterhadap prestasi belajar dapat kitalihat tingkat signifikansi atau nilaiprobabilitas mean (rata-rata) adalah2,976 yang berada diatas 0,05.Demikian pula jika dasar pengukurandatanya adalah median data, angkasignifikannya berada diatas 0,05. Selainitu berdasarkan uji homogenitasterhadap nilai karakter dapat kita lihattingkat signifikansi atau nilaiprobabilitas mean (rata-rata) adalah1,189 yang berada diatas 0,05.Demikian pula jika dasar pengukurandatanya adalah median data, angkasignifikannya berada diatas 0,05. Makabisa dikatakan Ho diterima. Jadi, dapatdisimpulkan bahwa pada tarafsignifikansi 5% semua kelompok yangdigunakan dalam penelitian inimempunyai variansi kelompok yanghomogen atau kedua kelompokbervarian sama. Penelitian ini dilakukanterhadap siswa kelas IV semester 2 SD NKasihan Bantul Yogyakarta tahun ajaran2012/ 2013, yang terdiri dari 2 kelasyaitu kelas IV A sebagai kelaseksperimen dan kelas IV B sebagai kelaskontrol dengan jumlah siswa 68 siswa.

Pembelajaran dalam penelitianini dilaksanakan sebanyak empat kaliproses pembelajaran, dua kali tes yaitupretes-postes prestasi, dan satu kaliobservasi awal untuk melihat nilaikarakter dalam diri siswa sebelumdikenai perlakuan. Materi yangdiajarkan dalam penelitian ini yaitu“Sumber Daya Alam”. Penelitimelakukan empat kali prosespembelajaran dengan menyesuaikanbanyaknya materi yang akan diajarkan.Selain itu, materi yang akan dibahasdalam penelitian belum diajarkan olehguru sehingga memberikan kesempatandan kemudahan bagi peneliti untukmelakukan penelitian denganmenggunakan jam pelajaran IPA yang

sudah tersedia yaitu 2 kali pertemuandalam satu minggu yaitu sebanyak 4jam pelajaran. Waktu saya pelaksanaanpenelitian mendekati ujian kenaikankelas sehingga waktu penelitianfleksibel disesuaikan dengan guru kelasmasing-masing.

Sampel R1 (kelas eksperimen)diberi perlakuan dengan menerapkanpembelajaran menggunakan metodeStudent Teams Achievement Division(STAD) bervisi SETS. Sampel R2 (kelaskontrol) diberi perlakuan denganmenerapkan metode ceramah. Secaralebih terperinci, penerapan keduametode dibahas dalam pembahasanberikut :

a. Penerapan metode PembelajaranIPA bervisi SETS dengan metodeStudent Teams AchievementDivision (STAD) Metodepembelajaran IPA bervisi SETSdengan metode Student TeamsAchievement Division (STAD) padapenelitian ini meliputi beberapatahap yaitu tahap penyampaiantujuan dan motivasi, pembagiankelompok, guru menyampaikanmateri pelajaran, kegiatan belajardalam tim (kerja tim), kuis individudan penghargaan prestasi tim.Penerapan metode pembelajaranIPA bervisi SETS dengan metodeStudent Teams AchievementDivision (STAD) ini dilakukan dikelas R1 (kelas eksperimen) yaitukelas IVA yang terdiri dari 34 siswa.Pada pertemuan pertama tahapmengajar dalam kelompok inidilakukan dengan pembukaan yaitumenjelaskan pada siswa mengenaipentingnya mempelajari materisumber daya alam, dalam tahap inipeneliti membangun keingintahuansiswa dengan demonstrasipermasalahan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dalam kelas

Page 22: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

219

eksperimen terdapat 8 kelompokyang terdiri dari empat atau limasiswa yang mewakili seluruh bagiandari kelas dalam hal kinerjaakademik, jenis kelamin, ras, danetnisitas. Siswa diminta untukmemberi nama kelompoknyamasing-masing dengan nama jenissumber daya alam yang dapatdiperbarui dan sumber daya alamyang tidak dapat diperbarui. Kelaseksperimen terdiri dari 8 kelompokyang terdiri dari kelompok emas,minyak bumi, tumbuhan, hewan,batu bara, air, hutan, dan solar.Fungsi utama dari pembagiankelompok ini adalah memastikanbahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnyalagi, adalah untuk mempersiapkananggotanya untuk bisamengerjakan kuis dengan baik.Tahap selanjutnya adalah tahapbelajar dalam kelompok yaitu siswabelajar dalam kelompok mereka.Alat yang dibutuhkan adalah duakertas kerja dan dua kertasjawaban untuk setiap kelompok.Selama belajar kelompok, tugasanggota kelompok adalah untukmenuntaskan pemahaman merekatentang materi yang telahdisampaikan dan membantuanggota yang lain dalammenuntaskan pemahamannya.Hanya ada dua kertas kerja dankertas jawaban dalam setiapkelompok, ini membuat merekabekerjasama dalam menyelesaikantugas yang ada.Setelah selesai belajar dalamkelompoknya masing-masing. Gurumelakukan tes. Tes yang dimaksuddi sini adalah kuis individu danyang diperlukan adalah satulembar soal untuk setiap siswa.Setelah selesai mengerjakan kuis

individu, tahap selanjutnya adalahpenilaian kelompok. Penilaiankelompok adalah menilai kemajuanindividu dan memberikan nilaikelompok serta memberikanpenghargaan pada kelompokunggulan. Setelah semua kelompokselesai dengan tugasnya, makamereka mendapat nilai yang sesuaidengan hasil pekerjaannya. Nilai inidisebut nilai dasar. Nilai dasaruntuk setiap kelompok berbedasesuai dengan persen jawabanbenar, namun nilai ini sama untuksetiap anggota kelompok. Secaraumum pembelajaran yang sudahdilaksankan dapat berjalan denganbaik walaupun pada awalnyasangat sulit membiasakan siswabelajar dalam kelompok. Siswa jugamengalami perkembangan karenasekarang mereka sudah terbiasauntuk bekerjasama dan salingmembantu dalam diskusikelompok.

b. Penerapan Metode KonvensionalPenerapan metode konvensionaldilakukan di kelas R2 (kelaskontrol) yaitu kelas IVB denganjumlah siswa 34 orang.Pembelajaran dilaksanakan denganmenggunakan bahan ajar yangbiasa digunakan oleh guru yaituberupa buku paket IPA kelas IV.Pembelajaran pada kelas kontroldilakukan sebanyak empat kali.Sebelum dilaksanakanpembelajaran, siswa mengerjakansoal pretes untuk mengetahuiprestasi awal siswa sebelumdilaksanakan pembelajaran.Kemudian setelah dilaksanakanpembelajaran sebanyak empat kalisiswa mengerjakan soal postes.Soal postes digunakan untukmengetahui adakah perbedaanprestasi siswa sebelum dan

Page 23: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

220

sesudah dilaksanakanpembelajaran.Secara garis besar pelaksanaanpembelajaran dengan metodekonvensional sudah berjalandengan cukup baik. Siswa sangataktif dalam kegiatan pembelajaran.Walaupun siswa menggunakanmetode ceramah siswa tetap aktifbertanya dan menjawab semuapertanyaan dari guru. Padapembelajaran ini gurumenerangkan materi secaraceramah kemudian siswamendengarkan. Pada setiappembelajaran guru meminta siswauntuk membaca secara bersama-sama mengenai materi yangsedang dipelajari dengan suarayang keras dan lantang.

Berdasarkan hasil analisis data yangtelah dilakukan, maka penanaman nilaikarakter pada diri siswa dapatdipresentasikan melalui tabel 2 berikutini.Tabel 2. Persentase Nilai KarakterDalam Diri Siswa

No Nilai KarakterDalam DiriSiswa

Pretes PostesKelompok Kelompok

Eksperimen Kontrol Eksperimen KontrolRatarata

% Ratarata

% Ratarata

% Ratarata

%

1 Kerja Keras 68 50 82 60,29 118,5 87,13 90,5 66,542 Rasa Ingin

Tahu69,5 51,10 86 63,23 124 91,17 92,5 68,01

3 PeduliLingkungan

48 35,29 49,5 36,39 100 73,52 62,5 45,95

4 Peduli Sosial 55,5 40,80 71 52,20 117,5 86,39 90 66,175 Tanggung

Jawab75,5 55,51 88 64,70 128,5 94,48 93 68,38

Berdasarkan tabel hasilrekapitulasi penguasaan nilai karakterpretes dan postes telah mengalamipeningkatan yang cukup berarti.Penanaman nilai karakter dilaksanakanmelalui metode pembelajaran tipe

STAD bervisi SETS. Observasi nilaikarakter dilakukan peneliti setiap hari.

Pada pembelajaran di kelaseksperimen sebelum menggunakanmetode STAD bervisi SETS, tercatat 50%siswa sudah menunjukkan nilai karakterkerja keras, 51,10% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter rasa ingintahu, 35,29% siswa sudah menunjukkannilai karakter peduli lingkungan, 40,8%siswa sudah menunjukkan nilai karakterpeduli sosial, 55,51% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter tanggungjawab. Selanjutnya pada pertemuanpertama penanaman nilai karaktermengalami peningkatan, tercatat57,72% siswa sudah menunjukkan nilaikarakter kerja keras, 64,33% siswasudah menunjukkan nilai karakter rasaingin tahu, 40,8% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter pedulilingkungan, 50,73% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter pedulisosial, 71,69% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter tanggungjawab.

Selanjutnya pada pertemuankedua penanaman nilai karaktermengalami peningkatan, tercatat59,92% siswa sudah menunjukkan nilaikarakter kerja keras, 65,8% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter rasa ingintahu, 43,38% siswa sudah menunjukkannilai karakter peduli lingkungan, 53,3%siswa sudah menunjukkan nilai karakterpeduli sosial, 74,63% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter tanggungjawab. Selanjutnya pada pertemuanketiga penanaman nilai karaktermengalamipeningkatan, tercatat83,45% siswa sudah menunjukkan nilaikarakter kerja keras, 87,5% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter rasa ingintahu, 69,85% siswa sudah menunjukkannilai karakter peduli lingkungan, 80,14%siswa sudah menunjukkan nilai karakterpeduli sosial, 90,07% siswa sudah

Page 24: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

221

menunjukkan nilai karakter tanggungjawab. Sementara itu observasi pretesnilai karakter dikelas kontrol tercatat60,29% siswa sudah menunjukkan nilaikarakter kerja keras, 63,23% siswasudah menunjukkan nilai karakter rasaingin tahu, 36,39% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter pedulilingkungan, 52,20% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter pedulisosial, 64,7% siswa sudah menunjukkannilai karakter tanggung jawab.

Pada postes, terlihat adanyapeningkatan penguasaan nilai karakterdari diri siswa yang cukup berarti biladibandingkan hasil observasi nilaikarakter pada pretes. Padapembelajaran di kelas eksperimensetelah menggunakan metode STADbervisi SETS, tercatat 87,13% siswasudah menunjukkan nilai karakter kerjakeras, 91,17% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter rasa ingintahu, 73,52% siswa sudah menunjukkannilai karakter peduli lingkungan, 86,39%siswa sudah menunjukkan nilai karakterpeduli sosial, 94,48% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter tanggungjawab. Sementara itu dikelas kontroltercatat 66,54% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter kerja keras,68,01% siswa sudah menunjukkan nilaikarakter rasa ingin tahu, 45,95% siswasudah menunjukkan nilai karakterpeduli lingkungan, 66,17% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter pedulisosial, 68,38% siswa sudahmenunjukkan nilai karakter tanggungjawab.

Pada pencapaian kategoripenilaian nilai karakter dari diri siswasebelum dikenai pembelajaran STADbervisi SETS di kelas eksperimenmenunjukkan 19 siswa masuk dalamkategori tidak baik, 13 siswa masukdalam kategori cukup baik, 2 siswamasuk dalamkategori baik dan tidak ada

siswa yang masuk dalam kategorisangat baik. Selanjutnya setelahdiadakan perlakuan nilai dari diri siswamenujukkan peningkatan yangsignifikan. Hal ini sesuai dengan data 1siswa masuk dalam kategori tidak baik,2 siswa masuk dalam kategori cukupbaik, 6 siswa masuk dalam kategoribaik, dan 25 siswa masuk dalamkategori sangat baik. Sementara di kelaskontrol pada pretes menunjukkan 2siswa masuk dalam kategori tidak baik,24 siswa masuk dalam kategori cukupbaik, 8 siswa masuk dalam kategoribaik. Selanjutnya setelah empat kalipertemuan menggunakan metodekonvensional siswa menujukkanpeningkatan nilai dari diri siswa. Namunpeningkatannya hanya sedikit yangditunjukkan dengan 1 siswa masukdalam kategori tidak baik, 15 siswamasuk dalam kategori cukup baik, 18siswa masuk dalam kategori baik.

Nilai karakter dalam diri siswapada penelitian ini di kategorikanmenjadi lima nilai utama yaitu nilai krjakeras, rasa ingin tahu, pedulilingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab. Kelima nilai tersebut kemudianditurunkan kedalam aspek aspekindikator yang terdiri dari dua aspekindikator pada setiap nilai. Berdasarkanhasil observasi nilai dalam diri siswayang paling banyak muncul adalah nilaipeduli sosial yang terlihat dari inikatorSikap dan tindakan yang selalu inginmemberi bantuan pada orang lain danmasyarakat yang membutuhkan. Haltersebut dalam pembelajaran terlihatdari kerja sama antar siswa dalam satukelompokdalm melaksanakan kegiatandiskusi, observasi dan praktikum.

Diskusi yang dilakukan olehsiswa mengginakan LKS dan LDS berisikegiatan mandiskusikanketerhubungkaitan antara komponenscience, environment, technology and

Page 25: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

222

society. Materi yang dikaitkan adalahmateri daur air dan penghematan air.LKS dan LDS yang dibagikan kepadamasing masing kelompok diawalidengan hal hal yang menguundang rasaingin tahu siswa, sehingga akanmemunculkan nilai rasa ingin tahudalam diri siswa. Pada lembar kerjasiswa akan bejkerja denganmenghubungkaitkan antara unsur unsurSETS dalam kelompok masing masingyang dapat memunculkan nilai daridalam diri siswa karena siswa akanmemperolah pemahaman bahwaternyata air yang dalam kehidupansehari hari sangat dekat dengan merekamemiliki manfaat luar biasa dan perludijaga ketersediannya denganmelakukan penghematan. Denganmengetahui teknologi pengolahan airbersih dan dapat merancangpembuatan penjernih air sederhanaserta melakukan praktikumpenjerniahan air akan memunculkanketerampilan proses sains siswa dalamkegiatan diskusi dan praktikum. Dalammerancang pembuatan penjerniah airdiperlukan kerja keras dan tanggungjawab masing masing anggotakelompok, sehingga dari perancanganpembuatan alat penjernih air akanmemunculkan nilai kerja keras dantanggung jawab dari dalam diri siswa.

Selain observasi terhadap nilaikarakter yang muncul seama kegiatanpembelajaran, setelah kegiatanpembelajaran selesai dilakukanpenyebaran angket untuk mengetahuirespon siswa terhadap pembelajaran.Angket respon digunakan untukmengetahui respon siswa terhadappembelajaran menggunakan metodeSTAD. Angket respon ini dibagikankepada siswa setelah diberikanpembelajaran menggunakan metodeSTAD. Berdasarkan hasil dari angketrespon siswa maka dapat disimpulkan

bahwa siswa kelas IV tertarik denganpenggunaan metode STAD dalampembelajaran IPA. Sebesar 32.35%merasa sangat senang denganpembelajaran menggunakan metodeSTAD, 61.76% cukup senang, 2.94%tidak senang dan 2.94% siswa sangattidak senang. Sebesar 8.82% siswamerasa pembelajaran menggunakanmetode STAD sangat mudah dipahami,88.23% siswa merasa pelajaran yangdisampaikan mudah dipahami, 2.94%sulit dipahami, dan tidak ada siswa yangmerasa pembelajaran IPA menggunakanmetode STAD tidak dapat dipahami.Sebesar 20.58% siswa merasa pelajaranyang sudah dilaksanakan sangatmenantang siswa, 67.64% siswa merasapelajaran yang sudah dilaksanakanmenantang, 8.82% siswa merasapelajaran yang sudah dilaksanakankurang menantang, sedangkan 2.94%siswa merasa pelajaran yang sudahdilaksanakan tidak menantang. Sebesar26.47% siswa merasa tidak mengalamikesulitan dalam pembelajaran IPAbervisi SETS dengan metode STAD,67.64% siswa merasa kesulitan padaawal pembelajaran, 5.88% siswa merasakesulitan selama proses pembelajaranberlangsung. Sebesar 32.35% merasasangat bersemangat denganpembelajaran seperti ini, 61.76% siswamerasa cukup bersemangat denganpembelajaran seperti ini, 2.94% merasakurang bersemangat, dan 2.94% merasatidak bersemangat denganpembelajaran seperti ini.

PenutupHasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan nilaikarakter dalam diri siswa dan prestasibelajar IPA antara siswa yang mengikutipembelajaran dengan metode STADbervisi SETS dengan siswa yangmengikuti pembelajaran menggunakan

Page 26: BUKU 1repository.upy.ac.id/232/1/Prosdeding IPA 5 Setyo.pdf ·  · 2016-01-28KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

Seminar Nasional IPA V tahun 2014“Scientific Learning dalam Konten dan Konteks Kurikulum 2013”

223

metode konvensional. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapatpeningkatan yang signifikan nilaikarakter dalam diri siswa denganmenggunakan metode STAD bervisiSETS, sedangkan untuk pembelajarandengan metode konvensional adapeningkatan tetapi hasilnya tidak terlalusignifikan. Berdasarkan hasil penelitiandan pembahasan, dapat disimpulanbahwa terdapat perbedaan yangsignifikan nilai karakter dalam diri siswaantara siswa yang mengikutipembelajaran menggunakan metodeSTAD bervisi SETS dengan siswa yangmengikuti pembelajaran menggunakanmetode konvensional dengan sig =0,003.

Daftar PustakaBinadja, A. 2007. Pemikiran dalam SETS.

Semarang : LaboratoriumSETS Unnes.

Robert E. Slavin. 2011. CooperativeLearning Teori, Riset, danPraktik. Bandung: NusaMedia.

Sri Narwanti. 2011. PendidikanKarakter. Yogyakarta :Familia (Grup Relasi IntiMedia).

Sugiyono. 2010. Metode PenelitianPendidikan. Bandung :Alfabeta.