bukan apa apa

3
Assalamu ailikum; saya aturkan salam perdamaian dan mudah2an kita diberi rahmat dan berkat oleh Tuhan yang maha esa. Pertama2 saya atas nama keluarga besar Baginda Dahlan Abdullah mengucapkan banyak2 terima kasih kepada Bapak Wali Kota, Bapak Wakil Wali Kota dan DPRD Pariaman atas pemberian kemuliaan yang kami terima dengan Kami juga bangga dan mengucapkan diperbanyak terima kasih kepada kemenakan kami Iqbal Abdullah yang bertahun2 dengan gigih membangkitkan nama Bagina Dahlan Abdullah sebagai pembina negara Republik Indonesia. Adik kami Malik Abdullah selama ini dengan mengorbankan kepentingan keluarganya, turut melanjutkan rasa kemasyarakatan ayahanda kami. Tidak bisa dilupakan ialah jasa2 dunsanak kami, Feri, yang menyelenggarakan dan melaksanakan perayaan ini. Kepada bapak Suryadi Sunuri kami berterima kasih atas penyelidikannya yang sangat mendalam dari sumber2 Indonesia maupun sumber2 di Leiden Universiteit tentang sejarah ayahanda. dia berjasa membuka notulen2 yang sampai100 tahun yang lalu mengenai sejarah ayahanda. Dia dapat mengusik dimana ayahanda in de kost, dan yang paling utama ialah notulen yang menyatakan bahwa ayahandalah yang pertama2, kira2 100 tahun yang lalu, yang pertama2 memakai nama Indonesia, dan bukan Nederlands Indie. Kepada bapak Suryadai kami ucapkan diperbayak terima kasih. Beliau tak dapat hadir karena harus mengajar di Leiden. Sangat

Upload: wanda-florencia

Post on 12-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gk penting

TRANSCRIPT

Page 1: bukan apa apa

Assalamu ailikum; saya aturkan salam perdamaian dan mudah2an kita diberi rahmat dan berkat oleh Tuhan yang maha esa.

Pertama2 saya atas nama keluarga besar Baginda Dahlan Abdullah mengucapkan banyak2 terima kasih kepada Bapak Wali Kota, Bapak Wakil Wali Kota dan DPRD Pariaman atas pemberian kemuliaan yang kami terima dengan

Kami juga bangga dan mengucapkan diperbanyak terima kasih kepada kemenakan kami Iqbal Abdullah yang bertahun2 dengan gigih membangkitkan nama Bagina Dahlan Abdullah sebagai pembina negara Republik Indonesia. Adik kami Malik Abdullah selama ini dengan mengorbankan kepentingan keluarganya, turut melanjutkan rasa kemasyarakatan ayahanda kami. Tidak bisa dilupakan ialah jasa2 dunsanak kami, Feri, yang menyelenggarakan dan melaksanakan perayaan ini.Kepada bapak Suryadi Sunuri kami berterima kasih atas penyelidikannya yang sangat mendalam dari sumber2 Indonesia maupun sumber2 di Leiden Universiteit tentang sejarah ayahanda. dia berjasa membuka notulen2 yang sampai100 tahun yang lalu mengenai sejarah ayahanda. Dia dapat mengusik dimana ayahanda in de kost, dan yang paling utama ialah notulen yang menyatakan bahwa ayahandalah yang pertama2, kira2 100 tahun yang lalu, yang pertama2 memakai nama Indonesia, dan bukan Nederlands Indie. Kepada bapak Suryadai kami ucapkan diperbayak terima kasih. Beliau tak dapat hadir karena harus mengajar di Leiden. Sangat menarik ialah itulah kedudukan ayahanda kira2 100 tahun yag lalu dinegeri Belanda.

Hari ini saya ingin memberi keteranganmengnai pribadi ayaahanda kami keluarganya. sebagi seorang bapak dan angauta keluarga. Kami sebut ayahanda Papa, untuk hari ini kita semua memanggail beliau Papa. Bagi keluarga kami panggil dia Alan, dan kami sangat sayang kepada Papa, maka keturunannya pun diberi nama Alan, Iqbal Alan Abdullah, putrinya diberi nama Alana, anaknya Dudi diberi nama Raschid Alan Abdullah, cucu saya diberi nama Spencer Alan Haigis. Waktu teman2nya di Amerika memanggil dia Allen, dia berseru bukan Allen, tetapi Alan.

Kami seekeluarga selalu dikasih oleh Papa, say ingat bahwa pada suatu hari pagi, beliau membawa saya ketoko sepeda, dan saya diberi sebuah sepada yang saya miliki dengan bangga. Sebagai seorang puteri, maka sebagai orang pariaman, maka saya dianugerahi sebuah rumah, juga kakak perempuan saya, Ida dan juga adik perempuan saya, Surniati. Adik

Page 2: bukan apa apa

perempuan saya yang paling kecil, Fatnah, tak kebagian karena Papa tiba2 meninggal dunia.

Pun Papa tak meluai adik2 perempuannya, setiap Hari Raya, beliau mendatangi adik2 pereempuannya, induk bako kami, mereka masing2 diberi uang, beras, bahan pakaian. Merekapun diberi sebuagh rumah di Jakarta yang sampai sekarang mereka manfaatkan. Beliau sangat memperhatikan adik perempuannya yang selalu sakitan dan setiap waktu beliau mendatangi adik perempuannya yang sering sakit dan sangat lemah keadaannya. Sebagai seorang mamak, dia tak lupa akan peepatah Minang, anak dipangku dankemenakan dibimbing. Salah seorang kemenakannya yang dia asuh ialah Professor Dr. Asri Rasad, pendiri Rumah Sakit Islam di jakarta.