benda asing di esofagus

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benda asing di suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Dari semua kasus benda asing yang masuk kedalam saluran cerna dan pernapasan anak- anak, sepertiganya tersangkut di saluran pernapasan. 1 Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua umur pada tiap lokasi di esophagus, baik ditempat penyempitan fisiologis maupun patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatalakibat perforasi. 2 Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.Angka kejadian tertelan benda asing mengakibatkan 1500 kematian di Amerika Serikat.Sebanyak 80-90 % benda asing esofagus akan melewati saluran pencernaan selama 7-10 haritanpa komplikasi, sedangkan 10-20% sisanya membutuhkan tindakan endoskopi dan 1%membutuhkan pembedahan. Sebanyak 75% benda asing saluran cerna berada di esofagus saat terdiagnosis. 2 1

Upload: ria-nur-rachmawaty

Post on 19-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dgdgdgd

TRANSCRIPT

Page 1: Benda Asing Di Esofagus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benda asing di suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari

dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Dari semua kasus benda asing

yang masuk kedalam saluran cerna dan pernapasan anak-anak, sepertiganya

tersangkut di saluran pernapasan.1

Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama

anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua umur pada tiap

lokasi di esophagus, baik ditempat penyempitan fisiologis maupun patologis dan

dapat pula menimbulkan komplikasi fatalakibat perforasi.2

Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau makanan

yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja

maupun tidak sengaja.Angka kejadian tertelan benda asing mengakibatkan 1500

kematian di Amerika Serikat.Sebanyak 80-90 % benda asing esofagus akan

melewati saluran pencernaan selama 7-10 haritanpa komplikasi, sedangkan 10-

20% sisanya membutuhkan tindakan endoskopi dan 1%membutuhkan

pembedahan. Sebanyak 75% benda asing saluran cerna berada di esofagus saat

terdiagnosis.2

Benda asing di esophagus merupakan masalah klinis yang memiliki tantangan

tersendiri, meskipun belakangan ini telah terjadi kemajuan besar dalam teknik

anestesi dan instrumentasi, ekstraksi benda asing saluran cerna bukanlah

merupakan suatu prosedur yang mudah dan tetap memerlukan keterampilan serta

pengalaman dari dokter yang melakukannya. Oleh karena itu kasus ini diangkat

pada diskusi kasus mengenai benda asing di esophagus.2

1

Page 2: Benda Asing Di Esofagus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Esofagus

Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang

menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.

Dari perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui tiga

kompartemen dan dibagi berdasarkan kompartemen tersebut, yaitu Leher(pars

servikalis), sepanjang 5 cm dan berjalan di antara trakea dan kolumna

vertebralis. Dada (pars thorakalis), setinggi manubrium sterni berada di

mediastinum posterior mulai di belakang lengkung aorta dan bronkus cabang

utama kiri, lalu membelok ke kanan bawah di samping kanan depan aorta

thorakalis bawah. Abdomen (pars abdominalis), masuk ke rongga perut

melalui hiatus esofagus dari diafragma dan berakhir di kardia lambung,

panjang berkisar 2-4 cm.1

Pada anak, panjang esofagus saat lahir bervariasi antara 8 dan 10 cm dan

ukuran sekitar 19 cm pada usia 15 tahun.1

Gambar 1. Esofagus anak-anak

2

Page 3: Benda Asing Di Esofagus

Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari incivus superior

ke otot krikofaringeus sekitar 15-20 cm, ke arkus aorta 20-25 cm, ke v.

pulmonalis inferior, 30-35 cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih 40-45

cm.

Bagian cervical:

1. Panjang 5-6 cm,setinggi vertebra cervicalis VI sampai vertebra thoracalis I

2. Anterior melekat dengan trachea (tracheoesophageal party wall)

3. Anterolateral tertutup oleh kelenjar thyroid

4. Sisi dextra/sinistra dipersarafi oleh nervus recurren laryngeus

5. Posterior berbatasan dengan hypopharynx

6. Pada bagian lateral ada carotid sheats beserta isinya

Gambar 2. Esophagus

3

Page 4: Benda Asing Di Esofagus

Bagian Thoracal:

1. Panjang 16-18 cm, setinggi Vertebra thoracalis IX-X

2. Berada di mediastinum superior antara trachea dan collumna vertebralis

3. Dalam rongga thorax disilang oleh arcus aorta setinggi vertebra

thoracalis IV dan bronchus utama sinistra setinggi Vertebra thoracalis V

4. Arteri pulmonalis dextra menyilang di bawah bifurcatio trachealis

5. Pada bagian distal antara dinding posterior oesophagus dan ventral

corpus vertebralis terdapat ductus thoracicus, vena azygos, arteri dan

vena intercostalis.

Bagian abdominal:

1. Terdapat pars diaphragmatica sepanjang 1 - 1,5 cm, setinggi vertebra

thoracalis X.

2. Terdapat pars abdominalis sepanjang 2 - 3 cm, bergabung dengan cardia

gaster disebut gastroesophageal junction.

Esofagus mempunyai tiga daerah normal penyempitan yang sering

menyebabkan benda asing tersangkut di esofagus. Penyempitan pertama

adalah disebabkan oleh muskulus krikofaringeal, dimana pertemuan antara

serat otot striata dan otot polos menyebabkan daya propulsif melemah.

Daerah penyempitan kedua disebabkan oleh persilangan cabang utama

bronkus kiri dan arkus aorta. Penyempitan yang ketiga disebabkan oleh

mekanisme sfingter gastroesofageal.1

4

Page 5: Benda Asing Di Esofagus

Gambar 3. Anatomi Esofagus

2.2 Fisiologi Esophagus (Proses Menelan)

Menelan merupakan suatu aksi fisiologis kompleks ketika makanan atau

cairan berjalan dari mulut ke lambung. Menelan merupakan rangkaian gerakan

otot yang sangat terkoordinasi, dimulai dari pergerakan voluntar lidah dan

diselesaikan dengan serangkaian refleks dalam faring dan esofagus. Bagian aferen

refleks ini merupakan serabut-serabut yang terdapat dalam saraf V, IX, dan X.

Pusat menelan atau deglutisi terdapat pada medula oblongata. Di bawah

koordinasi pusat ini, impuls-impuls berjalan ke luar dalam rangkaian waktu yang

sempurna melalui saraf kranial V, X, dan XII menuju ke otot-otot lidah, faring,

iaring, dan esofagus.

Walaupun menelan merupakan suatu proses yang kontinu, tetapi terjadi

dalam tiga fase oral, faringeal, dan esofageal. Pada fase oral, makanan yang telah

dikunyah oleh mulut disebut bolus didorong ke belakang mengenai dinding

posterior faring oleh gerakan voluntar lidah. Akibat yang timbul dari peristiwa ini

adalah rangsangan gerakan refleks menelan.

5

Page 6: Benda Asing Di Esofagus

Pada fase phringeal, palatum mole dan uvula bergerak secara refleks

menutup rongga hidung. Pada saat yang sama, Iaring terangkat dan menutup

glotis, mencegah tnakanan memasuki trakea. Kontraksi otot konstriktor faringeus

mendorong bolus melewati epiglotis menuju ke faring bagian bawah dan

memasuki esofagus. Gerakan retroversi epiglotis di atas orifisium Iaring akam

melindungi saluran pernapasan, tetapi terutama untuk menutup glotis sehingga

mencegah makanan memasuki trakea. Pernapasan secara serentak dihambat untuk

mengurangi kemungkinan aspirasi. Sebenarnya, hampir tidak mungkin secara

voluntar menarik napas dan menelan dalam waktu yang sama.

Fase esofageal mulai saat otot krikofaringues relaksasi sejenak dan

memungkinkan bolus memasuki esofagus. Setelah relaksasi yang singkat

iiu,gelombang jieristaltik primer yang dimulai dari faring dihantarkan ke otot

krikofaringeus, menyebabkan otot ini berkontraksi. Gelombang peristaltik terus

berjalan sepanjang esofagus, mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian

distal. Adanya bolus merelaksasikan otot sfingter distal ini sejenak sehingga

memungkinkan bolus masuk ke dalam lambung. Gelombang peristaltik primer

bergerak dengan kecepatan 2 sampai 4 cm/ detik, sehingga makanan yang tertelan

mencapai lambung dalam waktu 5 sampai 15 detik. Mulai setinggi arkus aorta,

timbul gelombang peristaltik sekunderbila gelombang primer gagal

mengosongkan esofagus. Timbulnya gelombang ini dipacu oleh peregangan

esofagus oleh sisa partikel partikel makanan.

Gelombang peristaltik primer penting untuk jalannya makanan dan cairan melalui

bagian atas esofagus, tetapi kurang penting pada esofagus bagian bawah. Posisi

berdiri tegak dan gaya gravitasi adalah faktor-faktor penting yang mempermudah

transpor dalam esofagus bagian bawah, tetapi adanya gerakan peris taldk

memungkinkan seseorang untuk minum air sambil berdiri terbalik dengan kepala

di bawah atau ketika berada di luar angkasa dengan gravitasi nol.

Sewaktu menelan terjadi perubahan tekanan dalam esofagus yang

mencerminkan fungsi motoriknya. Dalam keadaan istirahat, tekanan dalam

esofagus sedikit berada di bawah tekanan atmosfer, tekanan ini mencerminkan

tekanan intratorak. Daerah sfingter esofagus bagian atas dan bawah merupakan

6

Page 7: Benda Asing Di Esofagus

daerah bertekanan tinggi. Daerah tekanan tinggi ini berfungsi untuk mencegah

aspirasi dan refluks isi lambung. Tekanan menurun bila masing-masing sfingter

relaksasi sewaktu menelan dan kemudian meningkat bila gelombang peristaltik

melewatinya.

Ada bukti-bukti yang menyatakan bahwa rangkaian gerakan kompleks yang

menyebabkan terjadinya proses menelan mungkin terganggu bila ada sejumlah

proses patologis. Proses ini dapat mengganggu transpor makanan maupun

mencegah refluks lambung.

7

Page 8: Benda Asing Di Esofagus

Gambar 4. Fisiologi Menelan.

2.3 Definisi Benda Asing di Esophagus

Definisi benda asing adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari

dalam tubuh yag dalam keadaan normal tidak ada.1 Sedangkan definisi benda

asing esofagus adalah benda yang tajam ataupun tumpul atau makanan yang

tersangkut dan terjepit di esophagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun

tidak sengaja. Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan

masalah utama anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua

umur pada tiap lokasi di esophagus, baik di tempat penyempitan fisiologis

maupun patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat

perforasi.2,3

2.4 Epidemiologi

Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan

fisiologis esofagus. Benda asing yang bukan makanan kebanyakan tersangkut di

servikal esofagus, biasanya di otot krikofaring atau arkus aorta. 1 Lokasi tersering

benda asing tersangkut di esofagus adalah pada sfingter krikofaringeus

dikarenakan pada daerah tersebut adalah daerah yang sempit dan terdiri dari otot

krikofaring yang akan membuka disaat bolus melewatinya. Namun apabila bolus

atau makanan tidak sempurna diolah dimulut akan menyebabkan makanan

tersebut tersangkut, apalagi untuk suatu benda asing yang cukup besar.2

Terkadang benda asing dapat ditemukan di daerah penyilangan esofagus

dengan bronkus utama kiri atau pada sfingter kardio-esofagus.4,5

Tujuh puluh persen dari 2394 kasus benda asing esofagus ditemukan di

daerah servikal, di bawah sfingter krikofaring, 12% di daerah hipofaring dan 7,7%

di esofagus torakal. Dilaporkan 48% kasus benda asing yang tersangkut di daerah

esofagogaster menimbulkan nekrosis tekanan atau infeksi lokal. 4,5

8

Page 9: Benda Asing Di Esofagus

Gambar 3. Bagian yang mungkin benda asing tersangkut di esofagus

Gambar 5. Benda asing di esofagus

9

Page 10: Benda Asing Di Esofagus

2.5 Penyebab dan Faktor Predisposisi Benda Asing di Esophagus

Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah

utama pada anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur

ada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun

patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi.1

Penyebab pada anak yakni anomali kongenital termasuk stenosis

kogenital, web, fistel trakeoesofagus dan pelebaran pembuluh darah. Faktor

predisposisi antara lain belum tumbhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan

baik, koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada

kelompok usia 6 bulan sampai 1 tahun, retardasi mental, gangguan pertumbuhan

dan penyakit-penyakit neurologik yang mendasarinya.5

Faktor predisposisi pada orang dewasa yaitu pemabuk dan pemakai gigi

palsu yang telah kehilangan sensasi rasa dari palatum, gangguan mental dan

psikosis.6

Faktor predisposisi lain yakni adanya penyakit-penyakit esofagus yang

menimbulkan gejala disfagia kronis seperti esofagitis refluks, striktur pasca

esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma esofagus atau lambung, cara mengunyah

yang salah degan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya, mabuk

(alkoholisme) dan intoksikasi (keracunan).5

2.6 Patogenesis

Benda asing yang berada lama di esofagus dapat menimbulkan berbagai

komplikasi, antara lain jaringan granulasi yang menutupi benda asing, radang

periesofagus. Benda asing tertentu seperti baterai alkali mempunyai toksisitas

intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi lokal, terutama

bila terjadi pada anak-anak.

Batu baterai (disc battery) mengandung elektrolit, baik natrium maupun

kalium hidroksida dalam larutan kaustik pekat (concentrated caustic solution).

Pada penelitian binatang in vitro dan in vivo, bila baterai berada dalam

lingkungan yang lembab dan basah, maka pengeluaran elektrolit akan terjadi

dengan cepat sehingga terjadi kerusakan jaringan (tissue saponification) dengan

10

Page 11: Benda Asing Di Esofagus

ulserasi lokal, perforasi atau pembentukan striktur. Absorbsi bahan metal dalam

darah menimbulkan toksisitas sistemik. Oleh karena itu benda asing batu baterai

harus segera dikeluarkan.

Ketika benda asing masuk ke esophagus, dapat membentuk suatu peradang

an pada esophagus dan menimbulkan suatu efek trauma pada esophagus.

Kemudian menimbulkan suatu edema yang menimbulkan rasa nyeri. Efek lebih

lanjut adalah terjadi penumpukan makanan, rasa penuh di leher dan kemudian

dapat menganggu sistem pernapasan sebagai akibat trauma yang juga

mempengaruhi trakea, dimana trakea memiliki jarak yang dekat dengan

esophagus.

Gambar 6. Patogenesis benda asing di esophagus

2.7 Manifestasi Klinik

Gejala permulaan benda asing esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher

bila benda asing tersangkut di servikal. Bila benda asing tersangkut di esophagus

distal, timbul rasa tidak enak di substernal atau nyeri di punggung. Gejala disfagia

bervariasi tergantung, pada ukuran benda asing, disfagia lebih berat bila telah

terjadi edema mukosa yang memperberat sumbatan sehingga timbul rasa

sumbatan esophagus yang persisten, gejala yang lain adalah odinofagia,

11

Page 12: Benda Asing Di Esofagus

hipersalivasi, regurgitasi dan muntah, kadang-kadang mudah berdarah. Gangguan

napas dengan gejala dispneu, stridor dan sianosis terjadi akibat penekanan trakea

atau benda asing4,6

Gejala dan tanda perforasi esofagus servikal dan torakal karena benda

asing atau alat, antara lain emfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di

daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggigil,

gelisah, nadi dan pernafasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal

dan epigastrium. Bila terjadi perforasi ke pleura dapat timbul pneumotoraks atau

pyotoraks. Nyeri di punggung menunjukkan adanya tanda perforasi atau

mediastinitis.6,7

Sehingga bila diperhatikan gejala-gejala yang dapat terjadi akibat

teretelannya beda asing di esofagus terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama

gejala-gejala awal, serangan hebat dari batuk atau muntah. Hal ini terjadi ketika

benda asing pertama tertelan. Pada tahap kedua adalah interval tidak ada gejala.

Benda asing telah tersangkut, serta gejala-gejala tidak lagi ditimbulkan. Pada

tahap ini dapat berlangsung untuk sesaat atau sementara. Pada tahap ketiga terdiri

dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh komplikasi. Kemungkinan timbul rasa

tidak nyaman, disfagia, sumbatan, atau perforasi esofagus dengan dihasilkan

mediastinitis.

2.8 Pemeriksaan Fisik

Terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing terjepit akibat edema

yang timbul progresif . Bila benda asing ireguler menyebabkan perforasi akut,

didapatkan tanda-tanda pneumo-mediastinum, emfisema leher dan pada auskultasi

terdengar suara getaran di daerah pre cordial dan inter scapula.3

Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura unilateral atau bilateral dapat

dideteksi. Perforasi langsung ke rongga pleura dan pneumothoraks jarang terjadi

tetapi dapat timbul sebagai komplikas tindakan endoskopi.3

Pada anak-anak terdapat gejala nyeri atau batuk, disebabkan oleh aspirasi

ludah atau minuman. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi, wheezing,demam,

abses leher atau tanda empisema subkutan. Tanda lanjut, berat badan menurun dan

gangguan pertumbuhan. Benda asing yang terdapat di daerah servikal esophagus

12

Page 13: Benda Asing Di Esofagus

dan bagian distal krikofaring, dapat menimbulkan obstruksi saluran napas dengan

stridor karena menekan dinding trakea bagian (posterior trachea esophageal party

wall).3

2.9 Pemeriksaan Penunjang

Foto Rontgen polos esofagus servikal dan torakal anteroposterior dan lateral,

harus dibuat pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing. Benda asing

radioopak seperti uang logam, mudah diketahui lokasinya dan harus dilakukan

foto ulang sesaat sebelum tindakan esofagoskopi untuk mengetahui kemungkinan

benda asing sudah pindah ke bagian distal. Letak uang logam umumnya koronal,

maka hasil foto Rontgen servikal / torakal pada posisi PA akan dijumpai bayangan

radioopak berbentuk bundar, sedangkan pada pasien lateral berupa garis

radioopak yang sejajar dengan kolumna vertebra . Benda asing seperti kulit telur,

tulang, dan lain-lain cenderung berada pada posisi koronal dalam esophagus,

sehingga lebih mudah dilihat pada posisi lateral. Benda asing radiolusen seperti

plastik, aluminium, dan lain-lain, dapat diketahui dengan tanda inflamasi

periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esofagus bagian proksimal.

Gambar 7. Gambaran Radiologi Benda Asing di Esofagus

Foto Rontgen leher posisi lateral dapat menunjukkan tanda perforasi,

dengan trakea dan laring tergeser ke depan, gelembung udara di jaringan, adanya

bayangan cairan atau abses bila perforasi telah berlangsung beberapa hari. 3

Gambaran radiologik benda asing batu baterei menunjukkan pinggir bulat dengan

13

Page 14: Benda Asing Di Esofagus

gambaran densitas ganda, karena bentuk bilaminer. Foto polos sering tidak

menunjukkan gambaran benda asing, seperti daging dan tulang ikan, sehingga

memerlukan pemeriksaan esofagus dengan kontras (esofagogram).

Esofagogram pada benda asing radiolusen akan memperlihatkan “filling

defect persistent”. Pemeriksaan esofagus dengan kontras sebaiknya tidak

dilakukan pada benda asing radioopak karena densitas benda asing biasanya sama

dengan zat kontras, sehingga akan menyulitkan penilaian ada tidaknya benda

asing. Risiko lain adalah terjadi aspirasi bahan kontras. Bahan kontras barium

lebih baik daripada zat kontras yang larut dia air (water soluble contrast), seperti

gastrografin, karena sifatnya kurang toksik terhadap saluran napas bila terjadi

aspirasi kontras, sedangkan gastrografin bersifat mengiritasi paru. Oleh karena itu

pemakaian kontras gastrografin harus dihindari terutama pada anak. 7

Suatu penelanan barium dalam jumlah besar sebaiknya tidak diberikan,

karena akan menutupi dinding esofagus dengan penebalan pasta putih akibatnya

sangat sulit dilakukan esofagoskopi. Lebih baik pasien menelan sedikit kapas atau

marshmallow dengan kontras medium di dalamnya. Serat kapas dapat menangkap

benda asing untuk sementara atau selama penelanan, dengan demikian

menampakkan adanya benda asing melalui floroskopi. Pengetahuan orientasi dari

benda asing pada esofagus sangat membantu dalam merencanakan endoskopi. 4

Radiogram sebaiknya termasuk semua daerah dari hidung hingga anus.

Seringkali lebih dari satu benda asing yang tertelan, kecuali pemeriksaan lengkap

dilakukan, objek tambahan, seperti jarum yang telah menembus ke dalam kolon,

dapat terlewatkan. 4

Computerized tomographyc scanner (CT scan) esofagus dapat

menunjukkan gambaran inflamasi jaringan lunak dan abses. 7

Magnetic resonanse imaging (MRI) dapat menunjukkan gambaran semua

keadaan patologis esofagus. 7

2.10 Klasifikasi Benda Asing

Berdasarkan asalnya, benda asing digolongkan menjadi dua golongan :

14

Page 15: Benda Asing Di Esofagus

1. Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari luar tubuh, biasanya masuk

melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat,

cair atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organik seperti

kacang-kacangan (yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang

berasal dari kerangka binatang) dan zat anorganik seperti paku, jarum,

peniti, batu, kapur barus (naftalen), gigi palsu dan lain-lain. Benda asing

eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat

kimia, dan benda cair noniritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4.

2. Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari dalam tubuh. Benda asing

endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah,

krusta, perkijuan, membran difteri. Cairan amnion, mekonium dapat

masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.

2.11 Penatalaksanaan

Tindakan yang dapat dilakukan adalah endoskopi, biasanya tindakan terbagi

menjadi dua jenis, yaitu endoskopi kaku dan endoskopi fleksibel. Endoskopi kaku

digunakan untuk diagnosa dan pengambilan benda asing pada esofagus bagian

atas (krikofaringeal). Alat ini sering digunakan di bagian THT. Endoskopi lentur

digunakan di bagian penyakit dalam. Keberhasilan alat ini untuk mengambil

benda asing dalam esofagus adalah 99,5%. Hanya 0,5 % yang membutuhkan

pembedahan. Keuntungan alat ini di bandingkan endoskopi kaku adalah tidak

memerlukan general anesthesia dan juga komplikasi perforasi lebih kecil yaitu

insiden komplikasi menggunakan endoskopi kaku antara 0,1 %-0,9 %, sedangkan

insiden komplikasi menggunakan endoskopi lentur yaitu 0,007 %-0,15%.4,5

External approach (lateral esofagotomi) digunakan apabila pengambilan

menggunakan endoskopi lentur maupun kaku mengalami kegagalan. Cara ini agak

rumit. Pada prinsipnya adalah mengeluarkan benda asing lewat esofagotomi.2,4

Terakhir, pembedahan torakotomi dilakukan apabila benda asing tidak

didapat atau tidak mungkin diambil dengan cara diatas atau bila benda asing tidak

memungkinkan untuk keluar spontan lewat tinja atau juga bila sudah ada

perforasi.2,4

15

Page 16: Benda Asing Di Esofagus

Benda asing uang logam di esofagus bukan keadaan gawat darurat, namun

uang logam tersebut harus dikeluarkan sesegera mungkin dengan persiapan

tindakan esofagoskopi yang optimal untuk mencegah komplikasi.2,5

Benda asing baterei bundar (disk/button battery) di esogagus merupakan

benda yang harus segera dikeluarkan karena risiko perforasi esofagus yang terjadi

dengan cepat dalam waktu ± 4 jam setelah tertelan akibat nekrosis esofagus.2

2.12 Komplikasi

Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi

lokal dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi esofagus dapat

menimbulkan selulitis lokal, fistel trakeo-esofagus. Benda asing bulat atatu

tumpul dapat juga menimbulkan perforasi, akibat sekunder dan inflamasi kronik

dan erosi. Jaringan granulasi di sekitar benda asing timbul bila benda asing berada

di esofagus dalam waktu yang lama.5

Gejala dan tanda perforasi esofagus servikal dan torakal oleh karena benda

asing atau alat, antara lainemfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di

daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggiggil,

gelisah, nadi, dan pernapasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung,

retrosternal, dan epigastrium. Bila terjadi perforasike pleura dapat timbul

pneumotoraks atatu pyotoraks.2,5

2.13 Pencegahan4,7

16

Page 17: Benda Asing Di Esofagus

Pada dasarnya pencegahan terhadap masuknya atau tertelannya benda asing ke

dalam esofagus tergantung pada setiap individu itu sendiri. Dari setiap cara

pencegahan benda asing yang masuk dalam esofagus hendaknya :

1. Anak dididik untuk hanya memasukkan makanan ke dalam mulut

Pada dasarnya anak-anak banyak mengeksplor benda-benda apa saja yang

mungkin dapat masuk kedalam mulut. Disarankan anak-anak selalu

diawasi agar tidak terjadi tertelannya benda asing.

2. Jangan meletakkan sesuatu sembarangan. Ketidak sengajaan pada orang

tua yang meletakkan barang atau benda kecil sering sekali menjadi

kecelakaan pada anak yang tertelan benda asing. Misalnya pada orang tua

yang sedang meletakkan jarum pada ayunan saat sedang menidurkan

anaknya di ayunan.

3. Jangan makan makanan keras bila gigi tak lengkap. Proses pencernaan

diawali pada masuknya benda dimulut. Bila pada anak yg belum tumbuh

gigi atau pada orang tua yang tidak mampu untuk mencerna dan

melunakkan makanan yang keras.

4. Jangan menggigit benda-benda yang bukan makanan seperti peniti, dll.

Kecerobohan yang tidak disengaja juga dapat terjadinya benda asing juga

tertelan. Contoh bisa sedang mengigit jarum pada saat menjahit atau pada

saat sedang memasang kerudung pada wanita, jika tidak terjadi

kecerobohan meletakan sesuatu pada mulut maka tidak akan tertelan benda

asing.

5. Pemakaian gigi palsu yang baik dan benar. Ketidak sesuaian rongga pada

gigi akan mengakibatkan renta lepas pada dasar gigi, yang akan jatuh

tertelan.

BAB III

17

Page 18: Benda Asing Di Esofagus

KESIMPULAN

Benda asing di suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau

dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada.

Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah

utama anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua

umur.

Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan

fisiologis esofagus, lokasi tersering benda asing tersangkut di esofagus

adalah pada sfingter krikofaringeus dikarenakan pada daerah tersebut

adalah daerah yang sempit dan terdiri dari otot krikofaring yang akan

membuka disaat bolus melewatinya. Namun apabila bolus atau makanan

tidak sempurna diolah dimulut akan menyebabkan makanan tersebut

tersangkut, apalagi untuk suatu benda asing yang cukup besar.

Gejala benda asing esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila benda

asing tersangkut di servikal. Bila benda asing tersangkut di esophagus

distal, timbul rasa tidak enak di substernal atau nyeri di punggung. Gejala

disfagia bervariasi tergantung pada ukuran benda asing, dan dapat pula

dijumpai odinofagia, hipersalivasi, regurgitasi dan muntah, kadang-kadang

mudah berdarah.

Tindakan yang dapat dilakukan adalah endoskopi, biasanya tindakan

terbagi menjadi dua jenis, yaitu endoskopi kaku dan endoskopi fleksibel.

Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi

lokal dengan abses leher atau mediastinitis.

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: Benda Asing Di Esofagus

1. Fitri F, Novialdi, Triola S. Penatalaksanaan Benda Asing Gigi Palsu di

Esofagus. Fakultas Kedoktern Universitas Andalas. RSUP Dr. Jamil

Padang. Diakses tanggal 22 April 2015.

2. Adam L Goerge, Boeis R Lawrence, Higler, H Peter. Epistaksis. Dalam:

Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Penyakit Jlan Nafas Bagian Bawah,

Esofgus, dan Mediastinum. Tertelan Benda Asing. Effendi H (editor).

Jakarta. EGC. 2012: 458-472

3. Efiaty A.S.; Nurbaiti I, Jenny B. Ratna D.R.; Mariana Y.; eds.-, Buku Ajar

IlmuKesehatan THT-KL: Benda Asing di Esofagus, edisi ke-6, 2007,

FKUI, halaman 299-302.

4. Soepardi, Efianty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga

Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

5. American Society For Gastrointestinal Endoscopy, Guideline for the

management of ingested foreign bodies. Volume 73, No. 6 : 2011

6. Junizaf,Mariana H.2007. Benda Asing Di Esofagus: Buku Ajar Ilmu

Kesehatan tenggorok Kepala Leher. Ed.Keenam.FKUI.

7. Junizaf,Mariana H.2007. Benda Asing Di Esofagus: Buku Ajar Ilmu Ke

sehatantenggorok Kepala Leher. Ed.Keenam.FKUI

19