beberapa penghalang bagi terkabulnya do'a · malu terhadap hamba-nya apabila hamba-nya ... nya...
TRANSCRIPT
Beberapa Penghalang
Bagi Terkabulnya DO'A Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani
Publication : 1437 H_2016 M
BEBERAPA PENGHALANG BAGI TERKABULNYA DO'A
Disalin dari AGAR DOA DIKABULKAN Berdasarkan al-Qur'an & As-Sunnah, hal 29-36, Darul Haq-Jakarta
dan kami mengadakan penyesuaian sedikit kalimat pada
pendahuluan agar sesuai dengan pokok isi eBook...
e-Book ini didownload dari www.ibnumajjah.wordpress.com
Pendahuluan
Do'a dan ta'awudz (mohon perlindungan) ibarat senjata.
Kehebatan senjata bergantung kepada pemakainya, bukan
hanya dari ketajamannya saja, apabila senjata telah
sempurna tidak ada cacatnya, lengan yang menggunakannya
kuat, dan penghalang tidak ada, niscaya dapat
membinasakan musuh. Apabila kurang salah satu dari tiga
perkara ini, maka pengaruhnya tidak akan ada. Demikian
pula dengan do'a, apabila isi do'a tidak baik, atau orang yang
berdo'a tidak menggabungkan antara hati dan lisannya, atau
adanya penghalang bagi terkabulnya do'a, maka do'a tidak
akan berhasil.1
Pelajarilah syarat-syarat berdo'a dan hal-hal yang
menghalangi terkabulnya do'a, di dalam pembahasan berikut
akan dijelaskan beberapa penghalang bagi terkabulnya do'a.
Al-Mani' menurut etimologi berarti penghalang atau
pembatas antara dua perkara.
Adapun menurut istilah ialah sesuatu yang apabila ada,
menyebabkan tiada hukum, tapi tidak harus, jika sesuatu itu
(penghalang) tidak ada, akan adanya hukum yaitu lawan dari
syarat.
Beberapa penghalang do'a:
1 Al-Jawabul Kafi, Ibnul Qoyyim hal. 36.
1. Bersenang-senang dengan yang haram, berupa
makan, minum dan berpakaian.
Abu Hurairah هنع هللا يضر meriwayatkan bahwa Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص
bersabda, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah
Maha Suci, dan tidak menerima sesuatu kecuali yang
baik. Sesungguhnya Allah menyuruh orang-orang
beriman sebagaimana memerintahkan para rasul dengan
firman-Nya,
عليماات عملوناابااناإااصالااواعملوااالطيباتاامنااكلوااالرسلااأي هاايا
"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik,
dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. al-
Mukminun/23:51). Dan firman-Nya,
رزق ناكماامااطيباتاامنااواكلااآمنوااالذينااأي هاايا
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari antara
rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (QS.
al-Baqarah/2:172).
"Rasulullah menceritakan tentang seorang lelaki yang
berjalan jauh, dengan rambut kusut berdebu,
menengadahkan kedua belah tangannya ke langit
sembari berkata, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku!'
sedangkan makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, makan dari barang yang haram,
maka bagaimana mungkin ia dikabulkan" (HR. Muslim)
Dikatakan sebagaimana Ibnu Rajab اهللا menyatakan رمحو
bahwa pengertian hadits ini: "Sesungguhnya Allah tidak akan
menerima segala amal melainkan amal yang baik lagi bersih
dari yang merusakkan ibadah seperti: riya dan bangga; tidak
pula dari harta yang tidak baik dan halal; sesungguhnya
thayyib (baik) dapat disifati dengannya segala perbuatan,
perkataan dan keyakinan dan maksudnya adalah bahwa para
rasul dan umatnya diperintahkan untuk memakan makanan
yang baik dan menjauhi yang tidak baik dan yang haram."
Di akhir hadits disebutkan bahwa sebab tidak terkabulnya
do'a karena bersenang-senang di dalam perkara yang haram
seperti makan, minum, dan pakaian dari barang yang haram.
Oleh karena itu, para sahabat rasul dan orang-orang
shalih sangat berusaha keras untuk mendapatkan makanan
yang halal, dan menjauhi yang haram.
Aisyah اهنع هللا يضر berkata, "Abu Bakar Ash-Shiddiq هنع هللا يضر mempunyai
pembantu (budak yang muda) yang mencari nafkah untuk
dirinya, dan beliau pun (Abu Bakar هنع هللا يضر) memakan makanan
dari hasil kerja budak muda tersebut. Pada suatu hari budak
muda tersebut datang membawa makanan, maka Abu Bakar
Shiddiq memakannya, lantas budak muda tersebut berkata,
'Tahukah anda apa yang anda makan ini?' Abu Bakar هنع هللا يضر
berkata, 'Apa?' Jawabnya, 'Dulu saya pernah menjadi tukang
tenung untuk seseorang di zaman Jahiliah, dan saya
bukanlah penenung yang baik kecuali hanya tipuan belaka,
kemudian ia memberi saya upah dan itulah sebagian dari
yang anda makan tadi.' Maka Abu Bakar memasukkan
jarinya (ke tenggorokan) dan ia memuntahkan segala yang
ada dalam perutnya."
Diriwayatkan pula dalam satu riwayat oleh Abu Nu'aim
dalam kitab al-Hilyah dan Imam Ahmad dalam kitab Zuhud.
"Dikatakan pula kepada Abu Bakar هنع هللا يضر, 'Semoga Allah
merahmatimu, Anda lakukan semua ini hanya karena sesuap
makanan (yang kuberikan)?' Jawab Abu Bakar, "Seandainya
makanan tersebut tidak keluar kecuali bersama dengan
nyawaku, pasti akan aku lakukan, sebab saya pernah
mendengar Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص bersabda, 'Setiap anggota tubuh
yang tumbuh dari makanan yang haram, maka neraka lebih
baik baginya.' Oleh karena itu, saya takut akan tumbuh dari
anggota tubuh saya ini dari sesuap yang haram."
Di dalam hadits yang telah dibicarakan di awal, bahwa
lelaki (dalam cerita Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص) bersenang-senang
memakan yang haram. Sesungguhnya lelaki itu telah datang
dengan empat perkara yang semestinya do'anya dikabulkan:
Pertama, safar (perjalanan) yang jauh.
Kedua, pakaian dan keadaan yang mencerminkan
kesederhanaan; Rasul ملسو هيلع هللا ىلص pernah bersabda,
لب رهاااللااعلىاأقسماالواابلب واباامدفوعااأشعثااربا
"Sering kali orang dengan rambut yang kusut berdebu
ditolak di depan pintu (para pembesar dunia), seandainya
dia bersumpah dengan nama Allah niscaya akan Allah
tepati sumpahnya." (HR. Muslim).
Ketiga, menengadahkan tangan ke langit,
اصفرااي ردهااإليواأناايديواارفعااإذاامناعبدهاايستحيياكريااحيي ااهللاااإنا
اب ت ياخائا
"Sesungguhnya Allah malu dan Maha Mulia, Allah amat
malu terhadap hamba-Nya apabila hamba-Nya
mengangkat kedua tangannya mengharap kepada-Nya
lantas ditolak dibiarkan kecewa." (HR. Abu Daud, at-
Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Keempat, merengek (mengulang-ulang permintaan), dengan
mengulang nama Allah (wahai Rabb-ku), ini yang merupakan
bagian yang terpenting bagi terkabulnya do'a. Namun (di
sini) semua itu tidak mempengaruhi bagi terkabulnya do'a.
Sabda Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص, "Bagaimana do'anya akan terkabul", ini
berbentuk pertanyaan yang tujuannya menggambarkan
perasaan heran dan kemustahilan.
Kewajiban seorang hamba yang Muslim untuk bertobat
kepada Allah عزوجلا dari segala maksiat dan dosa,
mengembalikan ketidakadilan kepada yang berhak, sehingga
bisa bebas dari penghalang yang amat besar ini yang dapat
menghalangi terkabulnya do'a.
2. Tergesa-gesa dan meninggalkan do'a.
Di antara penghalang yang dapat menghalangi
terkabulnya do'a ialah ketergesaan seorang Muslim dan
meninggalkan do'a karena ketidak sabaran menunggu ijabah
(terkabulnya do'a).
Sungguh Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص telah menjadikan kedua perkara
ini kedalam kelompok penghalang terkabulnya do'a agar
seorang hamba tidak memutuskan harapannya dari
terkabulnya do'a, meskipun lama waktunya; sesungguhnya
Allah sangat suka mendengar rengekan hamba di dalam
berdo'a.
Abu Hurairah هنع هللا يضر meriwayatkan bahwa Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص
bersabda,
لاايستجبااف لماادعوتااي قولااي عجلاالااماالحدكماايستجابا
"Dikabulkan do 'a bagi seseorang di antara kamu selama
ia tidak tergesa-gesa, dia berkata, sesungguhnya saya
telah berdo 'a tapi tidak dikabulkan. " (HR. al-Bukhari dan
Muslim).
Dari Abu Hurairah هنع هللا يضر juga, bahwasanya Nabi ملسو هيلع هللا ىلص bersabda,
ا،يست عجلاالااماارحمااقطيعةااأواابثاايدعاالاامااللعبداايستجابااي زالاالا
ادعوتااوقداادعوتااقدااي قولاا:قالاا؟الستعجالااماااللاارسولااياا:قيلا
عاءااويدعااذلكااعندااف يستحسراالاايستجيبااأرااف لما االد
"Senantiasa akan dikabulkan do'a seorang hamba,
selama tidak berdo'a untuk suatu dosa atau memutuskan
hubungan silaturrahim dan tidak tergesa-gesa. Kemudian
Rasulullah ditanya, 'Ya Rasulullah, apa yang dimaksud
dengan isti'jal (tergesa-gesa)? Jawab Rasul ملسو هيلع هللا ىلص, "Yaitu dia
berkata: Sungguh aku telah berdo'a, sungguh aku telah
berdo'a, tapi soya tidak melihat akan terkabul, lalu ia
terputus dari do'a dan meninggalkannya." (HR. Muslim).
Seorang hamba jangan tergesa-gesa mengatakan
bahwa do'anya tidak terkabulkan karena kemungkinan Allah
menunda terkabulnya do'a karena beberapa sebab, mungkin
syarat tidak sempurna, atau melakukan penghalang
terkabulkannya do'a atau ada penyebab yang lain untuk
kepentingan hamba tersebut, tapi dia sendiri tidak
mengetahuinya, maka patutlah bagi seorang hamba apabila
do'anya tidak terkabulkan untuk intropeksi diri, dan bertobat
kepada Allah عزوجلا dari segala bentuk kedurhakaan kepada-
Nya. dan gembira dengan kebaikan yang disegerakan dan
yang ditunda, firman Allah عزوجلا,
ارمحتااإنااوطمعاااخوفاااوادعوهااحهاإصلااب عدااالرضاافاات فسدواااولا
المحسنياامنااقريباااللا
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-
Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. al-
A'raf/7:56).
Selama seorang hamba merengek di dalam berdo'a,
antusias dalam mengharap dikabulkannya do'a, tanpa
meninggalkan do'a maka terkabulkannya do'a amat dekat,
barangsiapa sering mengetuk pintu, maka kesempatan untuk
terbukanya pintu lebih dekat.
Adakalanya ditundanya pengabulan do'a (ijabah) dalam
tempo yang lama seperti penundaan ijabah do'a Nabi Ya'qub
االسلم atas pengembalian Yusuf ke sisinya. Sedangkan عليو
Ya'qub عليواالسلم adalah nabi yang mulia. Begitu pula penundaan
ijabah do'a Nabi Ayyub عليواالسلم dari kesembuhan penyakitnya.
Adakalanya seorang hamba (pemohon) diberikan oleh Allah
sesuatu yang lebih baik dari yang diminta, dan adakalanya
diganti oleh Allah dengan menghindarinya dari mara bahaya
yang lebih besar dari yang diminta.
3. Melakukan maksiat dan perbuatan haram.
Boleh jadi melakukan pekerjaan haram menjadi
penghalang terkabulnya do'a, oleh karenanya sebagian
ulama Salaf berkata, "Jangan mengharap terkabulnya do'a
padahal engkau sungguh-sungguh sudah menutup jalan
terkabulnya dengan maksiat."
Berdasarkan ini, penyair berkata,
Kita memohon kepada Allah di setiap kesusahan
Kemudian kita lupakan Dia ketika sirna (kesusahan).
Bagaimana kita mengharap do 'a supaya terkabul
Padahal jalannya dengan dosa-dosa telah kita tutup.
Tidak diragukan lagi bahwa lalai dan melakukan
keinginan syahwat yang haram adalah bagian dari penyebab
tercegahnya kebaikan. Firman Allah عزوجلا,
وااحتاابقوماامااياي غاالااللااإنا اسوءاابقوماااللااأرادااوإذاابن فسهماامااي غي
والاامناادونواامناالمااوماالواامرداافل
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd/13:11).
4. Meninggalkan kewajiban yang diwajibkan oleh
Allah.
Sebagaimana ketaatan kepada Allah akan menjadi
penyebab terkabulnya do'a, begitu pula meninggalkan
kewajiban kepada Allah akan menjadi penghalang
terkabulnya do'a, sebagaimana telah diriwayatkan dari Nabi
.yang pengertiannya seperti itu ملسو هيلع هللا ىلص
Hudzaifah هنع هللا يضر meriwayatkan bahwa Nabi ملسو هيلع هللا ىلص bersabda,
هوناابلمعروفاالتأمرناابيدهاان فسياوالذي اليوشكنااأوااالمنكرااعنااولت ن
الكمااابايستجاافلااتدعونوااثاامنوااعقابااعليكمااي ب عثااأناااللا
"Demi nyawaku yang ada di tangan-Nya, hendaklah kamu
perintahkan dengan sungguh-sungguh untuk berbuat baik
dan melarang dengan sungguh perbuatan mungkar
atau Allah akan menimpakan adzab-Nya karena
(kelalaianmu), kemudian kamu memohon kepada-Nya,
lalu Allah tidak akan memperkenankan kamu. " (HR. At-
Tirmidzi dan lihat di kitab Shahihul Jami')
5. Berdo'a dengan do'a yang mengandung dosa atau
pemutusan hubungan silaturrahim.2
6. Sebagai hikmah Allah, ia berikan yang lebih baik
dari yang diminta.
Abu Sa'id هنع هللا يضر meriwayatkan dari Nabi ملسو هيلع هللا ىلص bahwasanya Nabi
berkata,
هااليساابدعاءاايدعوامسلماامنااما االلااآعطاهااإلاارحمااقطيعةااولااإثاافي
إماأنايدخرىالوافااآلخرةااواا:اإماأنات عجلالوادعوتواثلثااإحدىاب ها
إماأنايصرفاعنوامناالسوءامث لها،اقالوااإذاانكثر،اقال:اهللااأكث رااوا
"Setiap Muslim yang bermohon suatu permohonan yang
bukan dosa dan bukan pula memutuskan hubungan
2 Dalilnya telah disebutkan pada poin kedua di hadist ke-2 dari Abu
Hurairah هنع هللا يضر. Ibnu Majjah
silaturrahim, (kepada Allah), pastilah permohonan itu
dikabulkan Allah dengan memberikan salah satu dari tiga
perkara: Adakalanya disegerakan Allah permohonannya,
adakalanya ditangguhkan di akhirat atau dipa-lingkan
darinya kejahatan sebanding permohonannya." Para
sahabat berkata, "Kalau begitu kami akan memperbanyak
do'a", jawab Rasul, "Allah Mahakaya." (HR. Ahmad).
Terkadang manusia menyangka bahwa do'anya tidak
dikabulkan, padahal telah dikabulkan lebih banyak dari yang
diminta atau dipalingkan darinya musibah, bencana, penyakit
yang lebih baik dari yang diminta atau ditangguhkan
untuknya sampai hari Kiamat.3[]
3 Majmu' fatawa bin Baaz 1/258-266 di susun oleh Ath-Thayyar.