bank syariah - · pdf fileistilah bank islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi...

7
BANK SYARIAH Dosen Pengampu : Dra. SITI MUHAYATI, M.A. Disusun Oleh : FAJAR SUMANTO PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DHARMA ISWARA MADIUN 2010

Upload: nguyendang

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

BANK SYARIAH

Dosen Pengampu :

Dra. SITI MUHAYATI, M.A.

Disusun Oleh :

FAJAR SUMANTO

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DHARMA ISWARA

MADIUN

2010

Page 2: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

1

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah Bank Islam atau Bank Syariah merupakan fenomena baru dalam dunia

ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya gencar yang dilakukan oleh

para pakar Islam dalam mendukung ekonomi Islam yang diyakini akan mampu

mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga.

Sistem Bank Syariah menerapkan system bebas bunga (interest free) dalam

operasionalnya, dan karena itu rumusan yang paling lazim untuk mendefinisikan

Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam

dengan mengacu kepada Al Qur’an dan Hadist sebagai landasan dasar hukum dan

operasional.

BAB II

PEMBAHASAN

Munculnya perbankan syariah dipandang sebagai solusi dari ketidakmampuan

perbankan konvensional untuk mengakomodasi tujuan aktivitas ekonomi menurut

perspektif Islam, yaitu sirkulasi kemakmuran, security, otentik, equity, kesejahteraan

tenaga kerja dan moralitas. Menurut The Sharia Training Center dalam Mahmudah

(2006), perbankan syariah adalah bank yang operasional dan produknya

dikembangkan berdasarkan pada prinsip syariah Islam. Bank syariah beroperasi atas

asas bagi hasil dan tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk mempermudah

pendapatan. Asas utama adalah kemitraan, keadilan, transparansi, dan universal.

Bank syariah merupakan sistem perbankan yang didasarkan pada kaidah dan

syariat Islam. Operasional Bank Syariah berbeda dengan bank konvensional.

Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional menyangkut aspek legal,

struktur, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja (Antonio, 1999). Karim (1990)

menyatakan bahwa corak yang membedakan bank Islam dengan bank konvensional

adalah bahwa semua transaksi keuangan mereka harus sesuai dengan syariah Islam.

Sementara itu, Tomkis dalam Karim (1990) menjelaskan bagaimana persepsi Islam

mempengaruhi perilaku bisnis dan menyoroti perbedaan antara praktek bisnis Islam

dan Barat. Perbedaan peran sosial mengenai perilaku bisnis mengakibatkan

Page 3: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

2

perbedaan dalam operasional keuangan organisasi, akuntansinya dan analisa

keuangannya.

Lebih jauh Al-Qur’an (Surat Al Baqoroh: ayat 275-276) menjelaskan tentang

syariat Islam yang melarang pembayaran dan penerimaan riba,

š Ï% ©!$# tβθ è= à2 ù'tƒ (# 4θ t/Ìh�9$# Ÿω tβθ ãΒθ à) tƒ āωÎ) $ yϑ x. ãΠθ à) tƒ ” Ï% ©!$# çµ äÜ ¬6 y‚ tF tƒ ß≈ sÜ ø‹¤±9$# z ÏΒ Äb§ yϑ ø9$# 4 y7 Ï9≡sŒ öΝ ßγ‾Ρr'Î/ (# þθ ä9$ s% $ yϑ ‾ΡÎ) ßì ø‹t7ø9$# ã≅÷WÏΒ (# 4θ t/Ìh�9$# 3 ¨≅ym r&uρ ª!$# yì ø‹t7ø9$# tΠ §� ym uρ (# 4θ t/Ìh�9$# 4 yϑ sù …çν u !% y`

×π sà Ïã öθ tΒ ÏiΒ Ïµ În/§‘ 4‘ yγtFΡ$$ sù …ã& s#sù $ tΒ y# n= y™ ÿ…çν ã� øΒ r&uρ ’ n< Î) «!$# ( ï∅ tΒ uρ yŠ$ tã y7 Í×‾≈ s9'ρ é'sù Ü=≈ ys ô¹r& Í‘$ ¨Ζ9$#

( öΝ èδ $ pκ� Ïù šχρ à$ Î#≈ yz ∩⊄∠∈∪ ß, ys ôϑ tƒ ª!$# (# 4θ t/Ìh�9$# ‘ Î/ö� ムuρ ÏM≈ s% y‰ ¢Á9$# 3 ª!$# uρ Ÿω �= Ås ム¨≅ä. A‘$ ¤# x.

?ΛÏOr& ∩⊄∠∉∪

perjudian (Surat Al Maidah: ayat 90),

$ pκš‰ r'‾≈ tƒ t Ï% ©!$# (#þθ ãΨtΒ# u $ yϑ ‾ΡÎ) ã� ôϑ sƒø: $# ç� Å£ øŠyϑ ø9$# uρ Ü>$ |ÁΡF{ $# uρ ãΝ≈ s9ø—F{ $# uρ Ó§ ô_ Í‘ ô ÏiΒ È≅yϑ tã Ç≈ sÜ ø‹¤±9$#

çνθ ç7Ï⊥tG ô_ $$ sù öΝ ä3 ª= yè s9 tβθ ßs Î= ø# è? ∩⊃∪

menimbun (Surat At Taubah: ayat 34),

$ pκš‰ r'‾≈ tƒ t Ï% ©!$# (# þθ ãΖ tΒ#u ¨βÎ) # Z��ÏWŸ2 š∅ ÏiΒ Í‘$ t6 ôm F{ $# Èβ$ t7÷δ ”�9$# uρ tβθ è= ä.ù'u‹s9 tΑ≡uθ øΒ r& Ĩ$ ¨Ψ9$# È≅ÏÜ≈ t6 ø9$$ Î/

šχρ ‘‰ ÝÁ tƒ uρ tã È≅‹Î6 y™ «!$# 3 š Ï% ©!$# uρ šχρ ã” É∴ õ3 tƒ |= yδ ©%!$# sπ āÒ Ï# ø9$# uρ Ÿωuρ $ pκtΞθ à) Ï#Ζ ãƒ ’ Îû È≅‹Î6 y™

«!$# Ν èδ ÷� Åe³ t7sù A># x‹ yè Î/ 5ΟŠÏ9r& ∩⊂⊆∪

dan spekulasi (Khatib, 1961; Qureshi, 1976) dalam semua transaksi keuangan. Institut

Islam juga tidak bisa menanam modal dalam perusahaan yang memperdagangkan

alkohol, daging babi, dan aktivitas lain yang dipertimbangkan tidak halal dari

perspektif Islam.

Sedangkan berdirinya perbankan dengan sistem syariah didasarkan pada tiga

alasan utama, yaitu: (1) adanya sistem bagi hasil, (2) adanya pandangan bahwa bunga

(interest) pada bank konvensional haram karena termasuk dalam kategori riba yang

dilarang dalam agama Islam, (3) dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha

terhadap pihak lain dinilai melanggar norma keadilan, menurut (Ratnawati dalam

Mahmudah, 2006.). Menurut (Antonio, 2001: 95-123) kegiatan utama perbankan

Page 4: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

3

syariah tersebut harus menggunakan prinsip dasar bank syariah yang ditetapkan, yaitu

sebagai berikut:

1. Al Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana)

dan mudharib (pengelola dana) dengan nisab bagi hasil menurut kesepakatan

dimuka, jika usaha mengalami kerugian maka seluruh kerugian ditanggung oleh

pemilik usaha, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh

pengelola dana, seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan dana.

2. Al Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama atau pencampuran antara dua pihak atau lebih

untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan

kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisab yang

disepakati dan resiko akan ditanggung sesuai dengan porsi kerjasama.

3. Al-Wadiah

Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu

maupun hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja

si penitip menghendaki (Antonio, 2001).

4. Al Murabahah

Murabahah adalah bagian dari jenis bai’, yaitu jual beli ditambah dengan

sejumlah keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan

penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat

transaksi sementara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai, tangguhan,

maupun dicicil.

5. Salam

Salam adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan

pembeli yang harga jualnya terdiri dari harga pokok barang dan keuntungan yang

ditambahkannya yang telah saling disepakati, dimana waktu penyerahan

barangnya dilakukan kemudian hari, sementara pembayarannya dilakukan dimuka

(secara tunai).

6. Istishna’

Page 5: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

4

Istishna’ adalah transaksi jual beli seperti prinsip salam, yaitu jual beli dan

penyerahannya dilakukan kemudian, tetapi penyerahan uangnya dapat dilakukan

secara cicilan atau ditangguhkan.

7. Al Ijarah

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui

pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

(ownership/milkiyah) atas barang sendiri (Antonio, 2001).

8. Al Qordhul Hasan

Qardh adalah perjanjian pinjam-meminjam uang atau barang. Qardh dilakukan

tanpa ada orientasi keuntungan, tetapi pihak bank sebagai pemberi pinjaman

boleh meminta ganti biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak qardh.

9. Rahn

Menahan salah satu harta pemilik/peminjaman sebagai jaminan (collateral) atas

pinjaman yang diterimanya. Tujuannya untuk memberikan jaminan pembayaran

kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

10. Al Hawalah

Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain

yang wajib menanggungnya (Antonio, 2001). Tujuan hawalah adalah untuk

membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan

produksinya.

11. Al Wakalah

Transaksi wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu obyek

perikatan yang berbentuk jasa atau dapat juga disebut sebagai meminjamkan

dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain. Menurut M. Syafii

Antonio (2001), wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian

mandat. Orang yang diberikan amanat oleh orang lain maka orang yang diberi

amanat akan melakukan apa yang diamanatkan kepada dirinya atas nama orang

yang memberikan amanat (kuasa tersebut). Transaksi wakalah ini dapat dijumpai

pada perbankan, seperti transaksi penagihan, pembayaran, agensi, transaksi dan

lain-lain.

Page 6: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

5

12. Al Kafalah

Transaksi kafalah timbul jika salah satu pihak memberikan suatu obyek yang

berbentuk jaminan atau kejadian di masa yang akan datang (contingent

guarantee). Menurut M. Syafii Antonio (2001), kafalah adalah jaminan yang

diberikan oleh penanggung kepada pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam

pengertian ini, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab orang lain

sebagai penjamin. Akad kafalah ini banyak dipraktikkan di perbankan syariah,

seperti personal guarantee, jaminan pembayaran utang, performance bonds

(jaminan prestasi).

CONTOH PENGHITUNGAN BAGI HASIL ( berlaku di bank syariah )

Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan

berpedoman pada kemungkinan untung rugi Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan

pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Bagi hasil bergantung pada keuntungan

proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh

kedua belah pihak

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan meningkatnya jumlah pendapatan

Berikut saya coba gambarkan contoh kasus perhitungan bagi hasil di bank syariah.

Jika nasabah XX menempatkan dana berupa deposito sebesar : RP 10.000.000.

Jangka waktu 1 bulan. Nisbah yang disepakati adalah : untuk nasabah :57% dan

untuk bank : 43%.

Jika keuntungan bank yang diperoleh untuk deposito dalam 1 bulan sebesar

Rp 30.000.000 dan rata-rata saldo deposito jangka waktu 1 bulan adalah Rp

950.000.000. Maka keuntungan yang diperoleh nasabah XX adalah : ( 10.000.000 :

950.000.000 ) x 30.000.000 x 57% = Rp 180.000

DAFTAR PUSTAKA

Kusumajati Rochana. 2009. “Persepsi Masyarakat Surakarta terhadap Perbankan

Syariah”. Skripsi S-1, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tidak dipublikasikan.

Page 7: BANK SYARIAH - · PDF fileIstilah Bank Islam atau ... mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. ... dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama

6

Zlam. 2007. “Gambaran Bagi Hasil untuk Perbankan Syariah”. Artikel dalam http://iashi-kebumen.blogspot.com/2007/12/gambaran-bagi-hasil-untuk-perbankan.html