balada terbunuhnya beringin tua di pinggir
TRANSCRIPT
Balada Terbunuhnya Beringin Tua di PinggirSebuah Bandaraya
karya Usman Awang
Stanza1 Penyajak menerangkan lokasi pohon beringin yang
sudah lama tumbuh di pinggir jalan raya di sebuah ibu kota yang baru dimajukan.
Pohon beringin ini sudah lama hidup dan menjadi pelindung kepada seluruh warga alam sekitar.
Burung berterbangan riang. Pohon beringin merupakan habitat bagi fauna; tempat burung2 bersarang.
Pohon beringin juga menjadi tempat bermain bagi kupu-kupu dan kanak-kanak . Memberi unsur kebahagiaan dan kedamaian.
Stanza 2 Kedamaian yang dikecapi tidak bertahan lama.
Di suatu pagi yang malang, muncul jentolak moden untuk menumbangkan dan menghapuskan pohon beringin tersebut.
Pohon beringin seolah-seolah merintih kesakitan akibat kemusnahan yang dilakukan. Betapa deritanya pohon beringin, sehingga suaranya sudah tidak kedengaran kerana tumbangnya ia menyembah bumi.
Stanza 3 Berigin tua yang berjasa itu meninggalkan
pesan kerinduan terhadap alam yang pernah dipayunginya;- burung-burung, kupu-kupu, kanak-kanak yang menjadikanya sebagai habitat dan kawasan permainan mereka.
Stanza 4 Pohon beringin merasakan dirinya sudah
tidak diperlukan lagi disebabkan kerancakan pembangunan.
TemaKemusnahan alam sekitar ekoran
kemajuan dan pembangunan yang berleluasa dan tidak seimbang.
Persoalan Kehidupan sebatang pohon beingin tua. Kepentingan flora terhadap manusia
dan ekosistem. Pembangunan yang membawa keoada
kemusnahan alam sekitar. Kerakusan manusia mengejar kemajuan
tanpa memikirkan implikasinya terhadap alam sekitar.
Tanggungjawab manusia terhadap alam sekitar.
Amanat Manusia hendaklah merancang pembangunan
dengan baik agar alam sekitar tidak terjejas dengan aktiviti manusia.
Manusia hendaklah mengambil berat tentang kepentingan alam semula jadi agar boleh dinikmati generasi hadapan.
Sikap & Perasaan Pengarang
Berasa kesal dengan pembangunan yang tidak seimbang dan menyebabkan kemusnahan flora dan fauna yang tidak terkawal dan merosakkan ekosistem.
Unsur Bunyi Aliterasi - menadah matari memayungi bumi (konsonan ‘m’) Asonansi - di sebuah ibu kota yang setengah muda-tiba-tiba pagi yang hitam itu datang (vokal ‘a’)
Skema Rima Stanza 1 - aabbbccc Stanza 2 - abccc Stanza 3 - abbbaaa Stanza 4 - ab
Gaya BahasaBAHASA PENEGASAN Anafora - rangkap 3 (selamat tinggal) Repitisi - di sini rumah mereka, di sini keluarga bahagia Simbolik – gergasi teknologi; jentolak- Pagi yang hitam; pagi yang malangBAHASA PERBANDINGAN Personafikasi – Beringin tua, suara beringin, kupu-kupu
berkejaran. Metafora – jeritan ngeri, rumah mereka, kupu-kupu
sayang, keluarga bahagia
Jenis dan Bentuk Jenis - Balada iaitu suatu cerita yang
diolah untuk menjadi bentuk puisi Nada - Melankolik BentukStanza 1 - OktafStanza 2 - QuintStanza 3 - SeptimeStanza 4 - Distikhon