bahan 3

22
BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut pompa dan kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sehingga sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak untuk gas. Meskipun gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai dua karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi mereka terhadap tekanan. Cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan). Pada penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida cair karena sifat dari fluida cair tersebut sehingga pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida kompresibel. Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada ‘istilah’ atau alat lain yang digunakan yaitu kompresor. Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif. Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Namun kedua alat ini yaitu pompa dan kompresor tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak dapat

Upload: fu-din

Post on 01-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kompresor

TRANSCRIPT

Page 1: bahan 3

BAB IPENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut pompa dan

kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika

yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan

sehingga sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan

yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke

tekanan rendah.

Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak untuk gas.

Meskipun gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai dua

karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi mereka terhadap tekanan. Cairan adalah

fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan)

sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan).

Pada penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida cair karena sifat dari

fluida cair tersebut sehingga pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida kompresibel.

Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada ‘istilah’ atau alat lain yang digunakan yaitu

kompresor.

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida

mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan

atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun

kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor

dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.

Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak dan

juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar.

Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut

dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Namun kedua alat ini  yaitu pompa dan kompresor

tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak dapat digunakan untuk

mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk mengalirkan gas.

Page 2: bahan 3

 

2

BAB IIPOMPA DAN KOMPRESOR

2.1 Pengertian Pompa

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari

suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan

energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.

Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk

(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah

tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan),

dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada

sepanjang pengaliran.

Pompa memiliki dua kegunaan utama:

1        Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah

ke tangki penyimpan air)

2        Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati

mesin-mesin dan peralatan)

Komponen utama sistem pemompaan adalah:

1        Pompa

2        Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara

3        Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida

4        Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim

5        Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya

6        Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan

2.1.1  Klasifikasi Pompa

1

Page 3: bahan 3

Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain :

1)       Pompa perpindahan positif (positive displacement pump) yaitu pompa yang bekerja

menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair

dikeluarkan melalui katup atau lubang keluar. Pada pompa ini fluida yang dihisap sama

dengan fluida yang dikeluarkan.

2)      Pompa rotodinamik (rotodynamic pump atau non positive displacement pump),

dimana energi yang ditambahkan pada fluida kerja di dalam pompa secara kontinyu

dinaikkan kecepatannya, kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida di bagian lain

dalam pompa untuk mendapatkan energi tekan.

1.Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)

  

Pompa langkah positif terbagi atas pompa reciprocating, pompa diafragma dan pompa rotari.

Penjelasan dari masing-masing pompa adalah sebagai berikut:

a) Pompa reciprocating

Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa diubah

menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang

bergerak bolak-balik di dalam sebuah silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat

berupa piston atau plunyer. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk memindahkan fluida

kental dan digunakan pada sumur minyak. Contoh dari pompa reciprocating adalah pompa

piston, pompa plunyer dan pompa diapraghma.

 

b) Pompa rotari

Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin

penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing). Pada

waktu elemen berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang mula-mula volumenya

berkurang (pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut konstan maka aliran zat cair yang

dihasilkan hampir merata. Pompa rotari banyak digunakan pada pemompaan cairan yang

Page 4: bahan 3

viskositasnya lebih tinggi dari air. 

Contoh dari pompa rotary adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw dan pompa baling-

baling.

2. Pompa Rotodinamik (Non Positive Displacement Pump)

Pompa Rotodinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu impeler

yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan. 

Klasifikasi dari pompa rotodinamik dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 

a) Pompa sentrifugal, yaitu pompa yang prinsip kerjanya merubah energi mekanik dalam bentuk

kerja poros menjadi energi tekanan fluida.

 

b) Pompa peripheral dan pompa spesial merupakan pompa dengan efek khusus dan digunakan

untuk kondisi yang khusus pula di lokasi industri.

a.       Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)

Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar

pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa

sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan

oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.

Page 5: bahan 3

b.      Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)

Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari

bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa. Kapasitas yang dihasilkan oleh

pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan

total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan

atau putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik),

dengan rotary displecement pumps (pompa desak berputar). Contoh pompa desak gerak bolak

balik : piston/plunger pumps, diaphragm pumps. Contoh pompa rotary displacement pumps :

rotary pump, eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan lain-lain. 

Page 6: bahan 3

c.       Jet pumps 

Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat

dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk

membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan

maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat

sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.

d.      Air lift pumps (mammoth pumps)

Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two

phase flow)

Page 7: bahan 3

e.       Hidraulic pumps

Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan

energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi

tekan).

f.       Elevator Pump

Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda

timbah, archimedean screw dan peralatan sejenis.

Page 8: bahan 3

g.       Electromagnetic Pumps

Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet padi edia

ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada

cairan metal.

2.1.2 Fungsi Pompa

Pompa berfungsi untuk mengalirkan zat fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui

system perpipaan, biasanya system operasi pompa menggunakan suatu mekanisme gerak.

Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistim pada laju tertentu. Tekanan ini

harus cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut “head”. Head total

merupakan jumlah dari head statik dan head gesekan/ friksi:

a)      Head statik

Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan dari cairan yang

dipompakan.

Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat dihitung dengan

persamaan perikut:

Head (dalam feet) = Tekanan (psi) X 2,31 Specific gravity

b)  Head gesekan/ friksi (hf)

Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir

dalam pipa dan sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis

pipa, jumlah dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan.

Page 9: bahan 3

2.1.3 Aplikasi Pompa

Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil di rumah

tangga sampai industri-industri besar. Penggunaan pompa yang semakin luas dari waktu ke

waktu menyebabkan perkembangan pompa sangat pesat. Pada era sekarang ini berbagai macam

bentuk pompa dengan berbagai keunggulannya telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-

perusahaan produsen pompa. Sering kali suatu perusahaan membuat pompa tertentu yang hanya

digunakan untuk aplikasi khusus. Mengingat banyaknya jenis pompa di pasaran, maka kejelian

dalam memilih pompa menjadi syarat utama agar diperoleh kerja pompa yang optimum sesuai

dengan sistem yang dilayani.

Dalam rumah tangga pompa banyak digunakan untuk memompa air dari sumur untuk

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pertanian pompa banyak digunakan

dalam sisten irigasi untuk mengairi sawah-sawah. Dalam penyediaan air minum untuk

masyarakat, pompa digunakan untuk mendistribusikan air minum dari PDAM ke rumah-rumah

penduduk.

Dalam Indusrti kimia, seperti kita ketahui banyak sekali jenis zat cair baik kental

maupun encer ( viskositas ), sifat korosif  sehingga kita harus tahu pemilihan pompa secara

tepat.

Dalam industri minyak, pompa tidak hanya digunakan pada pengilangan tetapi juga

digunakan pada penyaluran minyak ke pusat-pusat distribusi. Pada pusat pelayanan tenaga

khususnya PLTU pompa digunakan sebagai pengisi air ketel (boiler feed pump). Selain itu juga

digunakan untuk memompa kondensat (air yang diembunkan di dalam kondensor) ke pompa

pengisi ketel (boiler feed pump) dan untuk mengalirkan air dingin ke kondensor. Pada gedung-

gedung, pompa digunakan untuk mengalirkan air pendingin ke ruangan-ruangan dalam sistem

AC sentral.

Pada industri makanan secara umum, kebersihan dalam proses produksi merupakan

kebutuhan utama untuk mempertahankan kualitas produk. Oleh karena itu pompa-pompa yang

dipakai dalam industri makanan harus tahan karat tanpa ada kebocoran minyak pelumas ke

dalam makanan. Proses pembersihannya juga harus dibuat semudah mungkin. Dalam industri

makanan banyak digunakan pompa saniter yang telah memenuhi syarat-syarat kebersihan dan

kesehatan. Pompa ini digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan mentah cair (belum

mengalami proses produksi) dan juga produk-produk makanan cair .

2.2  Pengertian Kompresor

Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap

bersirkulasi di dalam sistem. Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan

udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan

di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor

dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai

jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresordilengkapi

Page 10: bahan 3

dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihiketentuan, maka katup pengaman akan

terbuka secara otomatis. Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-

syarat pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara yang

akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup dan silinder pneumatik). Secara garis besar

kompresor dapat diklasifikasikan seperti di bawah ini.

2.2.1  Klasifikasi Kompresor

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaituPositive

Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), PositiveDisplacement

compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo)

terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah

ini:

a.      Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

            Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak

yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan

dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara

di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami.

Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di

atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan

udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam

tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga

diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung

penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung

telah melebihi kapasitas, makakatup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati

secara otomatis.

Page 11: bahan 3

b.       Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

            Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih

tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya

dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang

diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan

naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang

sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara

atau dengan sistem air bersirkulasi.

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untukkompresor

satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

c.        Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

            Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak

dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung

berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan

Page 12: bahan 3

ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu

kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat-obatan dan

kimia. Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada

sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangkipenyimpanan udara bertekanan. Torak

pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi

menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang

kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

d.       Kompresor Putar (Rotary Compressor)

            Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam

rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan

dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil,sehingga menghemat

ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan

menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke

dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris.

Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding.

Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka

ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecilmenurut arah masuknya (mengalirnya) udara.

Page 13: bahan 3

e.        Kompresor Sekrup (Screw)

            Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),

yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat

memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda

gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor

ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat pesawat hidrolik. Roda-roda

gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga

betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.

f.        Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

            Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada

perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip

kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah

motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran

terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.Berbeda jika

dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak

pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan

sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah

pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar

tepat pada dinding.

Page 14: bahan 3

g.       Kompresor Aliran (turbo compressor)

            Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar.Kompresor

aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara

radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan

kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk

tekanan.

h.       Kompresor Aliran Radial

            Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke

ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar

menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan

dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya,

sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan

sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan.Prinsip kerja

kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk

ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara

bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

i.         Kompresor Aliran Aksial

            Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang

terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor.

Page 15: bahan 3

Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar

secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara

yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti

kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya,

jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor

ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara

bertekanan.

2.2.2 Fungsi Kompresor

Dalam pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah

diketahui operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa

suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu

condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium (udara

atau air) maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing

medium. akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh karena

itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang

bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan

saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran

dan suhu lingkungannya.

2.2.3 Aplikasi KompressorKompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas. Dimana

fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi kompressor antara lain:

a.  Pada Bidang Otomotif

1.Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan digunakan untuk

pengisian ban kendaraan.

2.  Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal laut, pesawat dll.

3.  Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan.

b.  Pada Bidang Industri

1. Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol dihampakan dengan daya isap

kompressor.

Page 16: bahan 3

2.  Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk ditampung dalam

reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi lainnya.

3.   Dalam pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik dengan   menggunakan gas

yang bertekanan dari kompressor yang menekan mata bor.

c.  Aplikasi Lainnya

1.  Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan temperature dan

tekanannya.

2.  Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar udara yangmasuk ke silinder.

3.  Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan PLTG.

Page 17: bahan 3

BAB IIIPENUTUP

Pompa & Kompresor

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari

suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media pemipaan dengan cara menambahkan

energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. pompa berfungsi

mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis

(kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang

ada sepanjang pengaliran. Sedangkan kompresor adalah alat untuk mengalirkan fluida

gas fungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan

memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai

kepada pemakai (sistem pneumatik).

Adapun klasifikasi dari pompa dan kompresor yaitu:

a.       Klasifikasi Pompa

·         Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)

·         Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)

·         Jet pumps  

·         Air lift pumps (mammoth pumps)

·         Hidraulic pumps

·         Elevator Pump

·         Electromagnetic Pumps

b.      Klasifikasi Kompresor

·         Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

·         Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

·         Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

·         Kompresor Putar (Rotary Compressor)

·         Kompresor Sekrup (Screw)

·         Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

·         Kompresor Aliran (turbo compressor)

·         Kompresor Aliran Radial

·         Kompresor Aliran AksialDiposkan oleh warni fatimah di 19.17 http://warnifatimah.blogspot.co.id/2014/01/makalah-utilitas-pompa-dan-kompresor.html