badan kepegawaian daerah.pdf
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan ridho-Nya, kami telah dapat menyampaikan draft Rencana
Strategis (RENSTRA) SKPD Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Natuna
untuk tahun 2011-2016
Adapun Renstra SKPD ini akan diselaraskan dengan Rencana Pemerintah
Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kabupaten Natuna. Materi Renstra ini mengandung Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan
Kebijakan serta Program dan Kegiatan SKPD dengan berdasarkan kondisi masa kini
dan kondisi yang diinginkan SKPD BKD.
Disadari sepenuhnya bahwa Renstra SKPD ini masih banyak mengandung
kekurangan dan kelemahan. Keterbatasan data pendukung merupakan hambatan
utama dalam menyusun Renstra khususnya dalam menentukan prioritas kegiatan.
Namun demikian dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, Badan
Kepegawaian Daerah telah bertekad untuk melaksanakan rencana strategis yang
telah dituangkan ini.
Kami sangat berharap Renstra SKPD ini dapat mendukung kegiatan
pembangunan Kabupaten Natuna secara keseluruhan. Semoga Tuhan akan selalu
meridhoi segala upaya kita dalam melayani kepentingan masyarakat.
Wassalamualaikum, wr.wb.
.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................ 1
1.3. Landasan Hukum .................................................................... 2
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................. 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD .................................................. 5
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BKD ........................... 5
2.2. Sumber Daya BKD ................................................................. 15
2.3. Kinerja Pelayanan BKD .......................................................... 21
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKD ...... 43
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ...... 45
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan BKD ...................................................................... 45
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah .................... 50
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kab/Kota ............ 52
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis . .................................................. 52
BAB IV VISI, MISI TUJUAN & SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 54
4.1. Visi dan Misi SKPD .................................................................. 54
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ........................ 54
4.3. Strategi dan Kebijakan ............................................................. 55
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF .............. 58
iii
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD ................................................................. 60
BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 65
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan ridho-Nya, kami telah dapat menyampaikan draft Rencana
Strategis (RENSTRA) SKPD Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Natuna
untuk tahun 2011-2016
Adapun Renstra SKPD ini akan diselaraskan dengan Rencana Pemerintah
Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kabupaten Natuna. Materi Renstra ini mengandung Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan
Kebijakan serta Program dan Kegiatan SKPD dengan berdasarkan kondisi masa kini
dan kondisi yang diinginkan SKPD BKD.
Disadari sepenuhnya bahwa Renstra SKPD ini masih banyak mengandung
kekurangan dan kelemahan. Keterbatasan data pendukung merupakan hambatan
utama dalam menyusun Renstra khususnya dalam menentukan prioritas kegiatan.
Namun demikian dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, Badan
Kepegawaian Daerah telah bertekad untuk melaksanakan rencana strategis yang
telah dituangkan ini.
Kami sangat berharap Renstra SKPD ini dapat mendukung kegiatan
pembangunan Kabupaten Natuna secara keseluruhan. Semoga Tuhan akan selalu
meridhoi segala upaya kita dalam melayani kepentingan masyarakat.
Wassalamualaikum, wr.wb.
.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................ 1
1.3. Landasan Hukum .................................................................... 2
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................. 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD .................................................. 5
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BKD ........................... 5
2.2. Sumber Daya BKD ................................................................. 15
2.3. Kinerja Pelayanan BKD .......................................................... 21
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKD ...... 43
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ...... 45
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan BKD ...................................................................... 45
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah .................... 50
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kab/Kota ............ 52
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis . .................................................. 52
BAB IV VISI, MISI TUJUAN & SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 54
4.1. Visi dan Misi SKPD .................................................................. 54
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ........................ 54
4.3. Strategi dan Kebijakan ............................................................. 55
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF .............. 58
iii
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD ................................................................. 60
BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 65
1 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna (selanjutnya disebut BKD)
merupakan Satuan Kerja Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 38 Tahun 2008 tanggal 18
Desember 2008. BKD sebagai bagian dari unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten
Natuna mempunyai tugas pokok di bidang kepegawaian baik dalam pelayanan
administrasi kepegawaian maupun perumusan kebijakan teknis di bidang
kepegawaian.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diperlukan suatu Rencana
Strategis (Renstra) yang komprehensif yang menjabarkan rencana program dan
kegiatan, penentuan indikator kinerja, penetapan kelompok sasaran dan perkiraan
pendanaan yang dibutuhkan. Renstra BKD ini merupakan Renstra SKPD yang
mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih periode 2011-2016. Di samping itu
Renstra BKD juga diselaraskan dengan Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) yang
terkait dengan urusan kepegawaian dan Renstra Badan Kepegawaian dan Diklat
Propinsi Kepulauan Riau. Perlunya keterpaduan dan keselarasan Renstra BKD
mengingat urusan kepegawaian dilakukan secara berjenjang yang melibatkan
Propinsi, Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional dan BKN pusat.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1. Maksud
Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis BKD ini antara lain
adalah:
1. Menyediakan dokumen rencana teknis lima tahunan, yang diuraikan sebagai
turunan dari dokumen RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016;
2. Sebagai panduan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan, dasar
masukan untuk penyusunan RKPD, KUA dan PPAS dengan menggunakan
pendekatan kinerja yang terukur;
3. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dan
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran
selama 5 (lima) tahun.
2 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
1.2.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Renstra ini yaitu:
1. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih untuk periode 5 tahun (2011-
2016) menjadi visi, misi, program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi;
2. Merupakan target kualitatif organisasi yang terukur, transparan dan akuntabel,
sehingga pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan atau
kegagalan organisasi (penganggaran berbasis kinerja);
3. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang terukur, baik
laporan realisasi anggaran, tahunan, LAKIP, dan masukan bagi penyusunan
Laporan Pertanggungjawaban Bupati dan Wakil Bupati periode 2011-2016.
1.3. LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra ini yaitu:
1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. TAP MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 126, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2007 nomor 33, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4700);
6. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 4437);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
3 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
8. Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 5 Tahun 2011 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Natuna;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Natuna;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Natuna;
11. Peraturan Bupati Natuna nomor 20 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan berdasarkan Buku Panduan Tahapan dan Tata
Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Nomor 54 Tahun 2010, sebagai
berikut.
Bab I PENDAHULUAN
Memaparkan latar belakang, penyusunan renstra, landasan hukumnya,
maksud dan tujuan penyusunan renstra serta sistematika penulisan.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Menjabarkan tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD khususnya SKPD
Badan Kepegawaian Daerah, memaparkan sumber daya aparatur dan
sarana-prasarana SKPD, kinerja pelayanan yang selama ini diberikan, serta
tantangan dan peluang pengembangan Pelayanan SKPD.
Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Mengidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan,
kemudian menelaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih, menelaah renstra Kementerian/Lembaga bidang
kepegawaian dan renstra Propinsi, dan menentukan isu-isu strategis yang
berkaitan dengan kepegawaian.
Bab IV VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN, SRATEGI DAN KEBIJAKAN
Menjelaskan visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah
SKPD, dan strategi dan kebijakan yang ditetapkan.
Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
4 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun
kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.
Bab VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Memuat indikator kinerja SKPD yang terkait langsung atau mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Natuna.
Bab VII PENUTUP
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi
pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
5 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH
Tugas pokok dan fungsi, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna
diatur dalam Peraturan Bupati Natuna Nomor 20 Tahun 2009. Dalam
perkembangannya, Struktur Organisasi dan Tata Laksana Badan Kepegawaian
Daerah mengalami perubahan melalui Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Natuna tanggal 28 November 2011.
a. Tugas Pokok
BKD Kabupaten Natuna mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis bidang kepegawaian serta melaksanakan tugas
dekosentrasi dan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Bupati.
b. Fungsi Organisasi
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, maka
BKD mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan, meliputi penyusunan program, tata
usaha, keuangan dan perlengkapan;
2. Perumusan program dan pengendalian di bidang kepegawaian daerah;
3. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengadaan, mutasi, dan
pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
4. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
PNS melalui diklat, pengembangan karier jabatan dengan pendidikan formal
baik Struktural maupun fungsional sesuai dengan peraturan yang berlaku;
5. Perumusan kebijakan teknis peningkatan kesejahteraan dan disiplin pegawai;
6. Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan Struktural dan
jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
7. Pengelolaan data, informasi dan analisa potensi PNS sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
8. Pelaksanaan tugas lainnya di bidang kepegawaian daerah yang diserahkan
oleh Bupati.
Kaitan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah tersebut diatas
sebagaimana susunan menurut bidang dan bagian berikut ini.
6 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tata usaha
yang meliputi urusan penyusunan program, ketatausahaan, pengelola
keuangan dan perlengkapan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
tersebut diatas, maka Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana;
b. Penghimpunan, pengkordinasian, perencanaan dan pelaksana program,
ketatausahaan dan urusan rumah tangga;
c. Pengelolaan administrasi keuangan, aset dan perlengkapan;
d. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian, administrasi
persuratan, kearsipan;
e. Penyiapan data, informasi, hubungan masyarakat dan penyelenggaraan
penyusunan dokumentasi;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain baik di dalam maupun di luar
organisasi dalam kerangka kelancaran pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Badan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretariat dibantu oleh
Sub Bagain yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris. Adapun Sub Bagian
tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas yaitu:
Menyusun rencana program dan kegiatan, evaluasi dan pelaporan;
Menyusun rencana strategi;
Menyusun rencana kegiatan dan program kerja tahunan, jangka
menengah dan jangka panjang;
Melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi terhadap
perkembangan pelaksanaan kegiatan;
Menghimpun dan menyusun bahan pelaporan pelaksanaan program
kerja;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
2) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas yaitu:
Menyusun rencana program kerja Sub Bagian Tata Usaha;
Mengelola administrasi persuratan, kearsipan, dan urusan ketatausahaan
lainnya;
Melaksanakan administrasi kepegawaian;
7 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Mengelola arsip dan dokumen kepegawaian;
Menyusun bahan pelaporan dan evaluasi tugas bidang ketatausahaan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, mempunyai tugas :
Menyusun rencana program kerja Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan;
Melaksanakan penyelarasan dan kompilasi rencana anggaran;
Menyelenggarakan tata usaha keuangan;
Melaksanakan pembukuan, verifikasi dan pembinaan bendahara;
Melaksanakan administrasi gaji pegawai;
Menyusun pelaporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
Melaksanakan pengadaan, penyaluran, penyimpanan dan pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan/aset;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan lingkup
tugas dan fungsinya.
2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas penyusunan
rencana dan pelaksanaan diklat pegawai yaitu diklat prajabatan, diklat
Struktural, diklat teknis dan fungsional dalam rangka meningkatkan kompetensi
pegawai. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang
Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan dan perumusan program kerja di Bidang Pendidikan dan
Pelatihan;
b. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan strategis diklat pegawai;
c. Penyusunan pedoman penyelenggaraan diklat pegawai dan analisa
kebutuhan diklat;
d. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data bidang diklat;
e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga diklat lain;
f. Pelaksanaan upaya peningkatan kompetensi Widyaiswara dan tenaga
kediklatan lainnya;
g. Pelaksanan evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi dampak diklat;
h. Pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan bimbingan
penyelenggaraan diklat yang dilaksanakan oleh setiap SKPD;
i. Penyusunan kurikulum silabi, modul dan fasilitas penyelenggaraan diklat;
j. Pelaksanaan evaluasi alumni/lulusan diklat;
k. Pengelolaan sertifikat dan piagam penghargaan diklat;
l. Pelaksanaan proses percepatan akreditasi lembaga diklat Daerah;
8 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
m. Pelaksanaan perencanaan, rekrutmen, dan pemantauan terhadap
pendidikan kader pamong praja;
n. Pelaksanaan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Bidang
Pendidikan dan Pelatihan.
o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
Bidang pendidikan dan pelatihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Badan. Bidang pendidikan dan pelatihan dibantu oleh
Sub Bidang yang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang. Adapun Sub
Bidang tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan, mempunyai tugas :
Menyusun dan merumuskan program kerja di Sub Bidang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan;
Merencanakan, menyelenggarakan dan melakukan evaluasi diklat
prajabatan CPNS Daerah;
Merencanakan, menyelenggarakan dan melakukan evaluasi diklat
Struktural;
Menyusun daftar nominatif calon peserta diklat Struktural;
Menyelenggarakan seleksi calon peserta diklat Struktural;
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya sesuai dengan
lingkup tugasnya;
Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Sub
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pendidikan dan
Pelatihan sesuai dengan lingkup dan tugasnya.
2) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional, mempunyai tugas
:
Menyusun dan merumuskan program kerja Sub Bidang Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Fungsional;
Merencanakan, menyelenggarakan dan melakukan evaluasi diklat teknis;
Merencanakan, menyelenggarakan dan melakukan evaluasi diklat
fungsional;
Menyusun daftar nominatif calon peserta diklat teknis dan fungsional;
Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Sub
Bidang Pendidikan dan Pelatihan fungsional;
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya sesuai dengan
lingkup tugasnya;
9 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pendidikan dan
Pelatihan sesuai dengan lingkup dan tugasnya.
3. Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Pegawai
Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Pegawai
mempunyai tugas penyusunan rencana dan pelaksanaan program
perencanaan, pengembangan dan pembinaan pegawai. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bidang Perencanaan,
Pengembangan dan Pembinaan Pegawai mempunyai tugas :
a. Penyusunan dan perumusan program kerja di Bidang Perencanaan,
Pengembangan dan Pembinaan Pegawai;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
pengembangan karier jabatan Struktural dan fungsional sesuai dengan
syarat kompentensi jabatan;
c. Penyusunan perencanaan pengadaan pegawai;
d. Pelaksanaan pengendalian pegawai yang meliputi pembinaan disiplin
pegawai dan menindaklanjuti permasalahan kepegawaian sesuai sifat
keperluannya;
e. Pengelolaan tugas dalam rangka perumusan kebijakan untuk pemberian
penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dan berjasa;
f. Pelaksanaan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Bidang
Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Pegawai;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Pegawai
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung Kepada Badan. Bidang
pendidikan dan pelatihan dibantu oleh Sub Bidang yang dipimpin oleh Kepala
Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Bidang. Adapun Sub Bidang tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Sub Bidang Perencanaan, Formasi Pegawai dan Pembinaan Pegawai,
mempunyai tugas :
Menyusun dan merumuskan program kerja Sub Bidang Perencanaan,
Formasi Pegawai dan Pembinaan Pegawai;
Melaksanakan koordinasi analisa jabatan dan formasi pegawai;
Melaksanakan analisa jabatan dan penyusunan kebutuhan PNS daerah
untuk disampaikan ke tingkat pusat dalam bentuk usulan tambahan
formasi;
Mengumpulkan data untuk penyusunan bezetting PNS daerah;
10 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Melaksanakan pengadaan PNS daerah yang meliputi perencanaan,
pengumuman, penyaringan, pelaksanaan ujian sampai dengan
pengusulan pengangkatan dan penempatan CPNS Daerah;
Melaksanakan kegiatan sistem informasi kepegawaian meliputi
pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data PNS daerah;
Melaksanakan evaluasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
pengadaan CPNS Daerah;
Melaksanakan pembinaan disiplin pegawai;
Menangani dan menyelesaikan sengketa kepegawaian;
Menangani dan menyelesaikan kasus yang berkenaan dengan pemberian
izin perkawinan dan perceraian bagi PNS daerah;
Mengelola dan mengurus kartu istri/kartu suami dan tabungan
perumahan;
Mengelola dan menyelesaikan administrasi kepegawaian berkaitan
dengan penghargaan dan tanda kehormatan bagi pegawai;
Mengelola administrasi atas ijin dan cuti pegawai;
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya sesuai dengan
lingkup tugasnya;
Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Sub
Bidang Perencanaan, Formasi Pegawai dan Pembinaan Pegawai.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perencanaan,
Pengembangan dan Pembinaan Pegawai sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
2) Sub Bidang pengembangan karier mempunyai tugas :
Menyusun dan merumuskan program kerja Sub Bidang Pengembangan
Karier;
Menyusun rencana pengembangan karier PNS daerah baik Struktural
maupun fungsional;
Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pedoman pelaksanaan pendidikan formal PNS daerah;
Melaksanakan pemetaan jabatan fungsional daerah;
Melaksanakan pembinaan jabatan fungsional dan fasilitasi pembentukan
Tim Penilai Angka Kredit;
Melaksanakan kegiatan hubungan kerjasama dengan Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta yang telah terakreditasi dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan formal PNS daerah;
Melaksanakan proses penerimaan Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi
PNS daerah;
11 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
Tugas Belajar dan Izin Belajar;
Menyeleksi dan meneliti persyaratan PNS daerah yang akan mengikuti
Tugas Belajar dan Izin Belajar sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Tugas Belajar dan Izin
Belajar;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan Ujian Penyesuaian Ijazah dan Ujian Dinas;
Menyelenggarakan dan melakukan evaluasi Ujian Penyesuaian Ijazah
dan Ujian Dinas;
Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait lain di
tingkat provinsi, regional dan pusat menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan pengembangan karier pegawai;
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya sesuai dengan
lingkup tugasnya;
Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas sub
bidang pengembangan karier pegawai.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perencanaan,
Pengembangan dan Pembinaan Pegawai sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
4. Bidang Mutasi
Bidang Mutasi mempunyai tugas penyusunan kebijakan teknis
pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari
jabatan Struktural dan jabatan fungsional serta pelayanan administrasi
kepegawaian sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan
tugas sebagaimana tersebut di atas Bidang Mutasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan program kerja Bidang Mutasi;
b. Pelaksanaan penyusunan kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis Bidang
Mutasi;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian berpedoman dari hasil evaluasi
kerja, mutasi jabatan dan kepangkatan pegawai;
d. Pelaksanaan penyiapan bahan kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan
sidang Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) serta
menindaklanjuti keputusan Baperjakat;
e. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian yang mencakup
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan
Struktural / fungsional;
12 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
f. Pelaksanaan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Bidang
Mutasi;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
Bidang Mutasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Badan. Bidang Mutasi dibantu oleh Sub Bidang yang dipimpin
oleh Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bidang Mutasi. Adapun Sub Bidang tersebut
yaitu sebagai berikut:
1) Sub Bidang Administrasi Mutasi, mempunyai tugas :
Menyusun rencana program kerja Sub Bidang Administrasi Mutasi;
Menyusun kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis Sub Bidang
Administrasi Mutasi;
Mengelola administrasi mutasi berpedoman dari evaluasi kerja Sub
Bidang Administrasi Mutasi;
Menyelenggarakan mutasi jabatan sesuai dengan peraturan perundang–
undangan yang berlaku;
Menyelenggarakan pelayanan administrasi mutasi yang mencakup
kepangkatan, kenaikan gaji berkala, penyesuaian gaji pokok,
rekomendasi mutasi dan peninjauan masa kerja serta pencantuman gelar;
Menyelenggarakan pemindahan, pemberhentian dan pengangkatan dari
dan dalam jabatan Struktural/fungsional;
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya sesuai dengan
lingkup tugasnya;
Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Sub
Bidang Administrasi Mutasi;
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Mutasi
sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
2) Sub Bidang Pemberhentian dan Administrasi Kepegawaian, mempuyai tugas
yaitu:
Menyusun rencana program kerja Sub Bidang Pemberhentian dan
Administrasi Kepegawaian;
Menyiapkan bahan usulan pemberhentian/pensiun PNS Daerah;
Mengelola administrasi pemberhentian/pensiun PNS Daerah;
Melaksanakan pengangkatan CPNS Daerah;
Melaksanakan pengangkatan dan pengambilan sumpah/janji PNS
Daerah;
13 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian yang mencakup
pengelolaan dan pengurusan Kartu Pegawai (Karpeg) dan Tabungan
Pensiun (Taspen);
Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan dan evaluasi tugas Sub
Bidang Pemberhentian dan Administrasi Kepegawaian;
Melaksanakan tugas lainnya di Sub Bidang Pemberhentian dan
Administrasi Kepegawaian yang diberikan oleh Kepala Bidang Mutasi
sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
sesuai dengan keahlian dan fungsi yang dimilikinya, yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jumlah jabatan fungsional
ditentukan berdasarkan sifat jenis dan beban kerja, sedangkan pembinaan
terhadap tenaga fungsional dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari tenaga fungsional
Widyaiswara yang mempunyai ruang lingkup, tugas tanggung jawab dan
wewenang mendidik, mengajar dan/atau melatih Pegawai Negeri Sipil pada
Lembaga Diklat Pemerintah yang diduduki oleh PNS dengan hak dan
kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, bahwa tenaga
fungsional widyaiswara mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan analisis kebutuhan diklat;
b. Melaksanakan penyusunan kurikulum diklat;
c. Melaksanakan penyusunan bahan diklat sesai spesialisasinya;
d. Melaksanakan tatap muka di depan kelas diklat sesuai spesialisasinya;
e. Melaksanakan pemeriksaan ujian diklat sesuai spesialisasinya;
f. Melaksanakan pembimbingan peserta diklat pada diklat Struktural sesuai
spesialisasinya;
g. Melaksanakan pengelolaan program diklat di instasinya;
h. Melaksanakan pengevaluasian program diklat.
c. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 05 Tahun
2011, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna memiliki struktur
organisasi seperti pada gambar 2.1 berikut ini.
14 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Natuna
KEPALA BADAN
Sekretariat
Bidang Perencanaan, Pengembangan
dan Pembinaan Pegawai
Kelompok Jabatan Fungsional
1. Drs. Muhamad Toha 2. H. Tirtayasa, S.Ag
Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Keuangan & Perlengkapan
Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional
Sub Bidang Perencanaan, Formasi Pegawai dan Pembinaan Pegawai
Sub Bidang Pengembangan Karier Pegawai
Sub Bidang Administrasi Mutasi
Sub Bidang Pemberhentian dan Adm Kepegawaian
Plt. Yan, SE
Zurkarnain, S.Sos
Muhamad Alim Sanjaya, S.IP., MPP
Ahmad Susanto, S.Psi Yuliana, S.IP _
Wan Depiana, SH Erni Yuni Rosita, S.Sos Plt. Awang Natuna.S, S.STP.,MAP
Dra. Ewita Yuda
Hermanto, S.AP., MPA Dasimun, S.Kom
Sofiandi, S.Sos
Bidang Mutasi
H. Tasrif, S.Sos
15 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
2.2. SUMBER DAYA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
2.2.1. Sumber Daya Aparatur
Untuk mewujudkan capaian program dan kebijakan sebagaimana
tertuang dalam Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah (BKD), maka secara
kuantitatif di dukung oleh 59 orang pegawai (PNS dan PTT), 42 orang Pegawai
Negeri Sipil atau 71,19%, dan 17 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau 28,81%.
Dari 59 orang pegawai (PNS dan PTT) tersebut, 37 orang jenis kelamin laki-laki
dan 22 orang jenis kelamin perempuan. Secara jelas terlihat pada tabel 2.1 dan
grafik 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Daftar Nominatif PNS/ PTT Berdasarkan Golongan/ Ruang
dan Jenis Kelamin
No Golongan/ Ruang Jumlah Golongan
Jenis Kelamin Sub Total
(org) Laki-laki Perempuan
A. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1 IV/b 1 1 - 1
1 IV/a 1 - 1 1
2 III/d 2 2 - 2
3 III/c 6 4 2 6
4 III/b 4 3 1 4
5 III/a 7 5 2 7
6 II/d 3 1 2 3
7 II/c 11 7 4 11
8 II/b 1 1 - 1
9 II/a 5 3 2 5
10 I/d - - - -
11 I/c - - - -
12 I/b 1 1 - 1
13 I/a - - - -
B. Pegawai Tidak Tetap (PTT)
1 PTT - 9 8 17
Jumlah 42 37 22 59
Sumber: Sekretariat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
16 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.1 Perbandingan Persentase Jumlah PNS BKD Berdasarkan
Tingkat Golongan Tahun 2012
Tabel 2.2 Daftar Nominatif PNS dan PTT Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
PNS PTT Sub Total
(org)
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1. S-2 3 - - - 3
2. S-1 11 6 4 3 24
3. D-3 4 3 1 - 8
4. SMA sederajad 8 5 3 5 21
5. SMP sederajad 1 - - 1
6. SD 1 1 2
Jumlah 28 14 9 8 59
Sumber: Sekretariat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
Pada tabel 2.2 tersebut diatas, menggambarkan komposisi secara rinci untuk
tingkat pendidikan PNS dan PTT pada Badan Kepegawaian Daerah, sedangkan
komposisi persentase tingkat pendidikan PNS dan PTT secara keseluruhan seperti
pada grafik 2.2 berikut ini, yaitu Pendidikan S.2 sebanyak 5,08% dari total keseluruhan
PNS dan PTT yang ada, Pendidikan S.1 sebanyak 40,68%, Pendidikan D3 sebanyak
13,56%, pendidikan SLTA sederajad sebanyak 35,59%, Pendidikan SLTP sederajad
sebanyak 1,69%, dan SD sebanyak 3,39%.
17 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.2 Perbandingan Persentase Jumlah PNS dan PTT BKD
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Dari segi sarana dan prasarana, Badan Kepegawaian Daerah telah
menempati ruangan kantor yang memadai namun masih diperlukan ruangan
khusus penyimpanan arsip dan ruangan pembinaan kepegawaian. Badan
Kepegawaian Daerah telah memiliki sejumlah peralatan kantor seperti komputer,
laptop, printer IC Card dan sebagainya namun seiring dengan bertambahnya
volume pekerjaan maka dibutuhkan lebih banyak sarana-prasarana kantor. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana BKD Sarana Mobilitas Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Mobil Toyota Rush 1 Unit
2. Mobil Taruna 1 Unit
3. Motor Honda Supra 1 Unit
4. Motor 1 Unit
5.
6.
Jumlah
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
18 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.4 Sarana dan Prasarana BKD
Peralatan Kantor Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. AC 1 PK (Mitsubishi) 3 unit 2011
2. Mesin Tik 2 unit 2011
3.
4.
Jumlah
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
Tabel 2.5
Sarana dan Prasarana BKD Perlengkapan Kantor Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Filling Cabinet 4 unit 2011
2. Lemari Buku 2 unit 2011
3. Lemari Arsip 2 unit 2011
4. Fillling Cabinet 4 unit 2009
Filling Cabinet 4 unit 2010
Lemari Arsip 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Lemari Besi 2 pintu 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Lemari Arsip 3 Tingkat 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Lemari Arsip 3 Tingkat 1 unit Eks-BPID
Lemari Arsip dari kayu 3 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Lemari Arsip 5 Tingkat 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Filling Cabinet Brother 4 laci
2 Unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda (Kurang Baik)
Jumlah
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
Tabel 2.6
Sarana dan Prasarana BKD Komputer Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. PC Core 2 Duo E7500 2 unit 2011
3. UPS ICA 6 unit 2011
4. Laptop Acer Aspire 4745G 5 unit 2011
5. Printer Canon MPX-328 7 unit 2011
6. Printer Canon IX-4000 1 unit 2011
19 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
7. Printer Epson LX-300 II 1 unit 2011
8. Printer ID Card Zebra P430i 1 unit 2011
9. Laptop 2 unit 2009/Diklat
10. PC Pentium IV (2009) 6 unit 2009
11.
Printer iP 1890 3 unit 2009
12. PC Dual Core 2.66 Ghz 3 unit 2010
13. UPS ICA 3 unit 2010
14. Printer Canon 3 in 1 3 unit 2010
Laptop Acer Aspire 4741 4 unit 2010
PC IBM Server 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
(Kurang Baik)
PC IBM Client 5 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
(Kurang Baik)
HP Laser Jet 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
HP Color Laser Het 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
(kurang baik)
JUMLAH
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
Tabel 2.7
Sarana dan Prasarana BKD Mebeulier Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Kursi Kerja Sandaran Sedang 6 unit
2. Kursi Lipat 12 unit
3. Kursi Putar Hidrolik 14 unit 2009
4. Meja Kerja 1 biro 4 unit 2009
5. Meja Kerja ½ biro 10 unit 2009
Papan Pengumuman 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Kursi Sofa 1 set Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Meja Telepon 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Kursi Sandaran Sedang 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Kursi Sandarang Tinggi 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Meja Pimpinan 1 biro 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Meja 1 biro 2 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Meja ½ biro 3 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Kursi Sandaran Rendah 7 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Kursi Tamu 1 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Kursi Lipat 3 unit Eks-Bagian Kepegawaian Setda
Jumlah
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
20 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.8 Sarana dan Prasarana BKD
Alat Studio / Alat Elektronik Lainnya Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Handycam Sony HDR-XR35DE
1 unit 2011
2. Kamera DSLR Nikon D90 1 unit 2011
3. Proyektor/Infocus + layar 2 unit Pengadaan 2009
4. Tape Wireless / Portable 1 unit 2010
5. Modem Telpon/Faks 2 unit 2010
6. Mesin Faksimili 3 in 1 HP 1 unit 2010
7. Proyektor/Infocus + layar 1 unit 2010
Jumlah
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
Tabel 2.9
Sarana dan Prasarana BKD Lainnya Tahun 2011
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian
1 Aplikasi
2. Aplikasi Arsip Digital 1 Aplikasi
3. Jaringan LAN Simpeg 1 Jaringan
4. Jaringan LAN Arsip Digital 1 Jaringan
5. Tanda Pengenal PNS 3.300 Buah
Finger Scan beserta perlengkapan untuk 7 gedung (1 paket)
15 21
1 21 1
22 22 1
Finger Scan PC Client PC Server UPS Client UPS Server Printer Meja Komp Jaringan WLAN
Jumlah
Sumber: Sekretariat BKD Natuna, diolah (Juli 2011)
21 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
2.3. KINERJA PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
2.3.1. Kinerja Pelayanan Kepegawaian
Proses palayanan administrasi kepegawaian pada Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Natuna yaitu seperti tugas pokok dan fungsi masing-masing
bidang berikut ini.
1. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Bentuk pelayanan kepegawaian yang di selenggarakan oleh Bidang
Pendidikan dan Pelatihan yaitu berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya
Aparatur (SDA) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai, yaitu (1)
Pendidikan dan Pelatihan Struktural, (2) Pendidikan dan Pelatihan Teknis, (3)
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional, dan (4) Pelaksanaan Seleksi IPDN.
a) Kegiatan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim Tk.II, III dan IV)
Kegiatan ini diselenggarakan dengan pola kemitraan antara Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri RI dengan BKD
Kabupaten Natuna.
Tabel 2.10 Rekapitulasi Jumlah Pejabat Eselon Yang Sudah dan
Yang Belum Mengikuti Diklatpim Yang Dipersyaratkan Tahun 2011
No. Nama
Eselon Jumlah
Keseluruhan
Jumlah
Ket Mengikuti
Belum Mengikuti
Jabatan Belum Terisi
1 2 3 4 5 6 7
1. Eselon II 34 19 11 4
2. Eselon III.a 55 55 - -
3. Eselon III.b 92 63 28 1
4. Eselon IV.a 375 223 32 120
5. Eselon IV.b 50 5 26 19
Jumlah 606 365 97 144
Sumber: Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna Tahun 2011
Seperti data tabel tersebut diatas, bahwa jumlah keseluruhan pejabat
Eselon dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna yaitu sebanyak 606 orang,
dengan rincian per- Eselonnya yaitu pejabat Eselon II.a sebanyak 34 orang,
Eselon III.a sebanyak 55 orang, Eselon III.b sebanyak 92 orang, Eselon IV.a
sebanyak 375 orang dan Eselon IV.b sebanyak 50 orang. Gambaran persentase
perbandingannya seperti pada grafik berikut ini.
22 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.3 Jumlah Persentase Pejabat Eselon II Yang Sudah dan Belum Mengikuti
Diklatpim Tk.II Dilingkungan Pemerintah Kab. Natuna Tahun 2011
Pada grafik 2.3 tersebut diatas, bahwa jumlah persentase yang sudah
mengikuti Diklatpim Tk.II sebanyak 19 orang atau 55,88% dari total jumlah pejabat
Eselon II yang ada, sedangkan yang belum mengikuti sebanyak 11 orang atau
33,35%, dan formasi jabatan yang belum terisi sebanyak 4 atau 11,76%.
Grafik 2.4 Jumlah Persentase Pejabat Eselon III.a Yang Sudah dan Belum Mengikuti
Diklatpim Tk.III Dilingkungan Pemerintah Kab. Natuna Tahun 2011
23 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Seperti pada grafik 2.4 tersebut diatas, bahwa jumlah pejabat Eselon
III.a yang sudah mengikuti Diklatpim Tk.III sebanyak 55 orang atau 100% dari
total jumlah pejabat Eselon III.a yang ada, sedangkan yang lainnya sudah
terpenuhi (terisi). Selain pejabat Eselon III.a tersebut diatas, beda halnya seperti
pejabat Eselon III.b seperti pada grafik 3.3 berikut ini, bahwa jumlah pejabat
Eselon III.b yang sudah mengikuti Diklatpim Tk.III sebanyak 63 orang atau
68,48% dari total jumlah pejabat Eselon III.b yang ada, yang belum mengikuti
sebanyak 63 orang atau 30,43%. Sedangkan formasi jabatan yang belum terisi
sebanyak 1 atau 1,09%.
Grafik 2.5 Jumlah Persentase Pejabat Eselon III.b Yang Sudah dan Belum Mengikuti Diklatpim Tk.III Dilingkungan Pemerintah Kab. Natuna
Tahun 2011
24 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.6 Jumlah Persentase Pejabat Eselon IV.a Yang Sudah dan Belum Mengikuti
Diklatpim Tk.IV, Dilingkungan Pemerintah Kab. Natuna Tahun 2011
Pada grafik 3.4 tersebut diatas, bahwa jumlah pejabat Eselon yang sudah
mengikuti Diklatpim Tk.IV sebanyak 223 orang atau 59,47% dari total jumlah
pejabat Eselon IV.a yang ada, yang belum mengikuti sebanyak 32 orang atau
8,53%, sedangkan formasi jabatan yang belum terisi sebanyak 120 atau 32,00%.
Selain data grafik tersebut diatas, beda halnya pada grafik 2.7 berikut ini,
bahwa jumlah pejabat Eselon IV.b yang sudah mengikuti Diklatpim Tk.IV
sebanyak 5 orang atau 10,00% dari total jumlah penjabat Eselon IV.b yang ada,
yang belum mengikuti sebanyak 26 orang atau 52,00%, sedangkan formasi
jabatan yang belum terisi sebanyak 19 atau 38,00%.
25 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.7 Jumlah Persentase Pejabat Eselon IV.b Yang Sudah dan Belum Mengikuti
Diklatpim Tk.IV, Dilingkungan Pemerintah Kab. Natuna Tahun 2011
b) Penerimaan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
BKD menangani proses rekrutmen praja IPDN yang dikoordinasikan
oleh Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau. Siswa calon Praja yang berhasil
lolos tes masuk IPDN tahun 2011 (sampai tes kesehatan dan kesamaptaan)
adalah:
Tabel 2.11 Jumlah Siswa Asal Kabupaten Natuna
Yang Lolos Tes Masuk IPDN Tahun 2011
No Nama Asal Sekolah
1. DESSY RATNASARI SMAN 1 Bunguran Timur
2. NURUL HADI MAN Sedanau
3. MUHAMMAD JEPPIZA SMAN 1 Serasan
4. PUTU MASRONI SMAN 1 Serasan
5. SYAFIQ HIDAYAT SMAN 1 Bunguran Barat
6. MADYA PRAWOTO PANDAPOTAN SMAN 1 Bunguran Timur
7. TRENDY MADYARISKA SMAN 1 Bunguran Timur
Sumber : Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
Adapun praja IPDN asal Kabupaten Natuna yang sedang menempuh
studi sebanyak 9 (sembilan) orang yang tersebar di beberapa kampus IPDN
sebagai berikut:
26 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.12
Praja IPDN Asal Kabupaten Natuna Yang Sedang Studi Tahun 2011
No. Nama Pangkat/Tingkat Kampus
1. TRI WIRA HADIATMA Nindya Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
2. GUSNILA DIRKAMIZA Nindya Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
3. CICI LILIANA Nindya Praja / III Kampus IPDN Bukit
Tinggi
4. SALIMIN Nindya Praja / III Kampus IPDN
Makasar
5. WAN HARI SANJAYA P Madya Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
6. NICO LUKMANA Madya Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
7. DOLFI LUKMANSYAH Madya Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
8. SOLIHIN Muda Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
9. EKO SUDIANO Muda Praja / III Kampus IPDN
Jatinangor
Sumber : Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
c) Kegiatan Pengiriman Peserta Diklatpim Tingkat II dan Tingkat III
Merupakan kegiatan pengiriman pejabat yang telah memenuhi persyaratan
untuk mengikuti diklatpim Tingkat II dan Tingkat III ke lembaga diklat terakreditasi
seperti Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri dan Pusat Diklat Lembaga
Administrasi Negara (LAN).
d) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi CPNSD
Diklat prajabatan merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS yang
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan
wawasan kebangsaan, disiplin, etika, cara pandang, pola pikir, pola tindak dan
etos kerja PNS. Diklat diselenggarakan dengan pola kemitraan antara
Pemerintah Kabupaten Natuna dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan
27 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Departemen Dalam Negeri. Jumlah peserta yang mengikuti Diklat Pra-
Jabatan sebagai berikut:
Tabel 2.12 Rekapitulasi CPNS Kabupaten Natuna yang
mengikuti Diklat Prajabatan Tahun 2009-2011
No. Tahun Jumlah Peserta Lulus Tidak Lulus
1. 2011 123 orang 123 orang -
2. 2010 363 orang 363 orang -
3. 2009 347 orang 347 orang -
Sumber : Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
e) Kegiatan Pelatihan/Orientasi Pegawai Tidak Tetap (PTT)
Merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh BKD dengan
maksud untuk mewujudkan PTT yang memahami tugas dan tanggungjawab,
berwawasan kebangsaan, mempunyai disiplin, etika, cara pandang, pola
pikir dan etos kerja. Jumlah peserta yang mengikuti Diklat PTT sebagai
berikut:
Tabel 2.13 Rekapitulasi PTT Kabupaten Natuna yang mengikuti Diklat PTT
Tahun 2009-2011
No. Tahun Jumlah Peserta Lulus Tidak Lulus
1. 2011 320 orang Persiapan Pelaksanaan
2. 2010 850 orang 794 orang 56 orang
3. 2009 - - -
Sumber : Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
f) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Bendahara Pengeluaran dan
Pejabat Penatausahaan Keuangan
Merupakan diklat yang diselenggarakan oleh BKD dengan peserta
pejabat dan staf yang menangani urusan keuangan dari masing-masing
SKPD.
28 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.14 Rekapitulasi Peserta Diklat Bendaharawan T
ahun 2009-2011
NO. Tahun Jumlah Peserta Lulus Tidak Lulus
1. 2011 50 orang Persiapan Pelaksanaan
2. 2010 45 orang 29 orang 16 orang
3. 2009 - - -
Sumber : Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
Tabel 2.15
Rekapitulasi Peserta Diklat Pejabat Penatausahaan Keuangan Tahun 2011
No. Tahun Jumlah Peserta Lulus Tidak Lulus
1. 2011 45 orang 45 orang -
Sumber : Bidang Diklat BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
2. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
Jenis pelayanan kepegawaian yang di selenggarakan oleh Bidang
Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Pegawai yaitu (1) Pengolahan
data kepegawaian, (2) Pengadaan CPNS, (3) Pengadaan dan Pengelolaan
PTT, (4) Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg), (5) Surat Izin Belajar dan
Tugas Belajar, (6) Izin Perkawinan dan Perceraian, (7) Ujian Dinas dan Ujian
Penyesuaian Ijazah, (8) Pembinaan Disiplin Pegawai, (9) Kartu Istri dan Suami,
(10) Satyalencana Karya Satya, dan (11) Izin dan Cuti Pegawai.
a) Pengolahan Data Kepegawaian
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Natuna yaitu 3.001 orang. Mayoritas golongan PNS yang
terbanyak yaitu golongan II sejumlah 1.397 orang atau 46,55% dari total
jumlah pegawai yang ada, di susul PNS golongan III yaitu sejumlah 1.253
orang atau 41,75%, sedangkan PNS golongan IV sejumlah 249 orang atau
8,30% dan jumlah PNS golongan I yaitu 102 orang atau 3,40%. Lebih jelas
seperti pada tabel 2.16 dan grafik 2.8 berikut ini.
29 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.16 Rekapitulasi PNS Kabupaten Natuna Menurut
Golongan Kepangkatan Tahun 2011
No Golongan Ruang
Jumlah A B C D
1. IV 151 11 20 - 182
2. III 404 213 331 199 1147
3. II 272 591 404 314 1581
4. I 17 18 44 72 151
Sumber: Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
Grafik 2.8 Perbandingan Persentase Jumlah PNS
Berdasarkan Golongan Tahun 2011
Tabel 2.17 Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2011
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 1.726
2 Perempuan 1.325
Jumlah 3.001
Sumber: Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
30 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.9 Perbandingan Persentase Jumlah PNS Berdasarkan
Jenis Kelamin Tahun 2011
Tabel 2.18 Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Eselon
Tahun 2011
No Eselon Jumlah
1 II 33
2 III 152
3 IV 297
4 V 3
Jumlah 485
Sumber: Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna, diolah
Seperti data tabel 2.18 tersebut diatas, bahwa pejabat Eselon IV
menduduki jabatan yang terbanyak yaitu 297 orang atau 61,24% dari total
keseluruhan pejabat Struktural yang ada, Eselon III sejumlah 152 orang atau
31,34%, Eselon II sebanyak 33 orang atau 6,80% dan Eselon V sejumlah 3
orang atau 0,62%. Gambaran perbandingan tersebut dapat dilihat pada
grafik 2.10 berikut ini.
31 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.10 Perbandingan Persentase Jumlah Pejabat Eselon
Tahun 2011
Tabel 2.19 Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2011
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 S3 0
2 S2 56
3 S1 838
4 D.IV 18
5 D.III 348
6 D.II 286
7 D.I 12
8 SMA Sederajad 1.388
9 SMP Sederajad 70
10 SD 35
Jumlah 3.001
Sumber: Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
32 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.10 Perbandingan Persentase PNS Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2011
Tabel 2.20 Rekapitulasi PTT Kabupaten Natuna Menurut Jenis
Jabatan Tahun 2011
No Jabatan Jumlah
1. PTT Umum 1261
2. PTT Medis 15
3. PTT Paramedis 136
4. PTT Non-Medis 117
5. GTT 553
6. PTT TU/Penjaga Sekolah 214
Jumlah 2296
Sumber: Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna, (Juli 2011)
33 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Grafik 2.11 Perbandingan Persentase PTT Berdasarkan
Jenis Jabatan Tahun 2011
b) Tugas belajar dan izin belajar bagi PNS
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh BKD setiap tahun
dengan tujuan peningkatan sumber daya pegawai Kabupaten Natuna dari
segi pendidikan formal. Rekapitulasi PNS tugas belajar yaitu:
Tabel 2.18 Rekapitulasi PNS Tugas Belajar
Tahun 2009-2011
No. Tahun D-3 S-1 S-2 Spesialis S-3
1. 2011 13 orang 35 orang 12 orang 11 orang 1 orang
2. 2010 7 orang 33 orang 13 orang 5 orang 1 orang
3. 2009 5 orang 22 orang 20 orang 2 orang 1 orang
Sumber : Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
34 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.19 Rekapitulasi PNS Izin Belajar
Tahun 2009-2011
No. Tahun D-3 S-1 S-2 Spesialis S-3
1. 2011 - 34 orang - - -
2. 2010 - 39 orang 2 orang - -
3. 2009 - 398 orang 1 orang - -
Sumber : Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
c) Pelaksanaan ujian dinas dan penyesuaian ijazah
Dalam 3 tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Natuna melalui BKD
telah dapat menyelenggarakan ujian dinas dan penyesuaian ijazah di
Kabupaten Natuna (biasanya diselenggarakan di Tanjung Pinang atau
Pekanbaru). Peserta ujian adalah pegawai yang akan naik golongan (misal
dari II ke golongan III) dan telah memenuhi persyaratan. Juga meliputi pegawai
yang ingin melakukan penyesuaian ijazah karena telah selesai melaksanakan
tugas belajar.
d) Seleksi penerimaan calon PNS Daerah
Merupakan kegiatan penyelenggaraan penerimaan CPNSD mulai dari
pendaftaran calon peserta ujian, ujian dan pengumuman penerimaan CPNSD.
Untuk kegiataan ini BKD Kabupaten Natuna berkoordinasi aktif dengan
Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau.
Tabel 2.20 Rekapitulasi Penerimaan CPNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011
No Tahun Formasi Penerimaan CPNSD Keterangan
1. 2011 281 Usulan Formasi
8 Formasi Honorer Kategori I
Menunggu Keputusan Pemerintah
Indikasi Moratorium
Penerimaan CPNS Tahun 2011
2. 2010 262 Formasi Umum - Pembatalan Formasi
3. 2009 399 Formasi Umum
54 Formasi Honorer
285 CPNS Formasi Umum, 54 CPNS Formasi Honorer
Sumber : Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
35 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
e) Pembinaan kepegawaian
BKD berkoordinasi aktif dengan SKPD lain seperti Inspektorat dan
bagian Hukum Setda Natuna menyusun Peraturan Bupati Natuna Nomor 8
tahun 2010 tentang Hari dan Jam Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna. Inti dari Perbup ini adalah
pembayaran tunjangan berdasarkan kehadiran pegawai.
Adapun untuk pembinaan kasus pelanggaran disiplin PNS dan PTT sebagai
berikut:
Tabel 2.21 Rekapitulasi Kasus Pelanggaran Disiplin PNS dan PTT
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna Tahun 2009 - 2011
No Tahun Jenis Pelanggaran Jumlah Kasus Ket
1. 2011 a. Pelanggaran Disiplin Ringan 13 kasus - b. Pelanggaran Disiplin
Sedang - -
c. Pelanggaran Disiplin Berat
- -
2. 2010 d. Pelanggaran Disiplin Ringan 39 kasus - e. Pelanggaran Disiplin
Sedang 3 kasus -
f. Pelanggaran Disiplin Berat
9 kasus -
3. 2009 g. Pelanggaran Disiplin Ringan 15 kasus - h. Pelanggaran Disiplin
Sedang - -
i. Pelanggaran Disiplin Berat
- -
Sumber : Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kab. Natuna (Juli 2011)
3. Bidang Mutasi Badan Kepegawaian Daerah
Jenis pelayanan kepegawaian yang di selenggarakan Bidang Mutasi
yaitu penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pengangkatan, pemindahan
dan pemberhentian pegawai dari jabatan Struktural dan jabatan fungsional
serta pelayanan administrasi kepegawaian sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Namun disisi lain juga memberikan pelayanan, yaitu:
a. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian dan Rekomendasi pindah
tugas
Merupakan pemberian rekomendasi pindah tugas PNS di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Natuna bagi pegawai yang mengajukan permohonan
pindah ke luar daerah dengan alasan dan pertimbangan tertentu.
b. Kenaikan pangkat
36 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Dilaksanakan rutin pada setiap bulan April dan Oktober setiap
tahunnya. Ditujukan bagi PNS yang telah memenuhi peryaratan. Adapun
jenis kenaikan pangkat pada umumnya ada dua yaitu kenaikan pangkat
reguler (setiap 4 tahun) dan kenaikan pangkat pilihan (karena menduduki
jabatan dan memenuhi kriteria). Adapun jumlah PNS yang naik pangkat
yaitu:
Tabel 2.22 Rekapitulasi Kenaikan Pangkat PNS
Tahun 2009-2011
No Tahun Periode
April Oktober
1. 2011 513 orang -
2. 2010 530 orang 178 orang
3. 2009 335 orang 248 orang
Sumber : Bidang Mutasi BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
c. Penyesuaian Gaji Pokok(Inpasing)
BKD melalui bidang mutasi memproses perubahan gaji pokok pegawai
sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
d. Kenaikan Gaji Berkala
Bidang mutasi juga melakukan penyesuaian gaji bagi PNS sesuai dengan
pertimbangan untuk kenaikan gaji berkalanya hingga masa kerja sesuai
dengan golongan ruang masing-masing pegawai.
e. Peninjauan Masa Kerja (PMK)
Memproses tambahan masa kerja bagi pegawai negeri sipil yang
sebelumnya pernah bekerja di instansi swasta (berbadan hukum) atau
pemerintah.
f. Pencantuman gelar
BKD memproses permohonan pencantuman gelar bagi PNS yang telah
selesai melaksanakan tugas belajar/izin belajar. Rekapitulasi PNS yang
mendapat persetujuan pencantuman gelar yaitu:
37 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.23 Rekapitulasi Pencantuman Gelar
Tahun 2009-2011
No Tahun Jumlah
1. 2011 13 orang
2. 2010 50 orang
3 2009 46 orang
Sumber : Bidang Mutasi BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
g. Pensiun
BKD memproses permohonan pensiun bagi PNS yang telah memasuki masa
pensiun.
Tabel 2.24
Rekapitulasi PNS yang memasuki usia Pensiun Tahun 2009-2011
No Tahun Jumlah
1. 2011 8 orang
2. 2010 26 orang
3 2009 29 orang
Sumber : Bidang Mutasi BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
h. Pengangkatan CPNS dan PNS
Bidang mutasi melaksanakan acara pengangkatan CPNS baru dan
pengangkatan CPNS menjadi PNS melalui jalur tes umum.
i. Mutasi dan Promosi jabatan struktural dan fungsional
Untuk peningkatan karier, penyegaran dan peningkatan kinerja, maka
diadakan promosi dan mutasi jabatan, baik pada jabatan struktural maupun
jabatan fungsional. Rekapitulasi Pejabat yang mengalami promosi dan mutasi
jabatan yaitu sebagai berikut:
38 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.25 Rekapitulasi Pejabat di lingkungan Pemerintah
Kab. Natuna Tahun 2009-2011
No Tahun Periode
Periode I Periode II
1. 2011 513 orang -
2. 2010 530 orang 178 orang
3 2009 335 orang 248 orang
Sumber : Bidang Mutasi BKD Kabupaten Natuna (Juli 2011)
2.3.1. Kinerja Realisasi Fisik dan Keuangan
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa BKD baru
terbentuk pada bulan Desember tahun 2008 dan efektif melaksanakan tugas sejak
tahun 2009. Oleh karena itu, dari segi anggaran dan realisasi pendanaan
pelayanan SKPD baru dapat disajikan data pada tahun ke-3 (tahun 2009) dan ke-4
(tahun 2010), sebagaimana berikut:
39 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.26 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
SKPD BKD Kabupaten Natuna
Uraian Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan
anggaran tahun ke-
Rata-rata pertumbuhan
2009 2010 2009 2010 2009 2010 Anggaran Realisasi
Kepegawaian
(BKD)
15.784.502.000
15.730.614.500
14.761.895.000
14.259.875.100
93,52%.
90,65%.
- 0,34%
-2,87 %
40 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.27 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011
Indikator Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capain
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Meningkatnya Administrasi Perkantoran 12 Bln 12 Bln 100% 12 Bln 12 Bln 100% 12 Bln 12 Bln 100%
2 Terpeliharanya Sarana & Prasarana Perkantoran
12 Bln 12 Bln 100% 12 Bln 12 Bln 100% 12 Bln 12 Bln 100%
3 Proses Rotasi/ Mutasi Berjalan Lancar 80% 78% 98% 83% 81% 98% 85% 83% 98%
4 Meningkatnya Kemampuan Teknis/ Fungsional Pegawai
75% 72% 96% 78% 76% 97% 80% 78% 98%
5
Meningkatnya Perencanaan & Analisa Kepegawaian & Optimalnya Penempatan Aparatur Sesuai Dengan Kemampuan dan Kebutuhan Organisasi
65% 60% 92% 67% 66% 99% 70% 67% 96%
6 Meningkatnya Pelayanan Prima Administrasi Kepegawaian Dengan Menguangi Keluhan Terhadap Masyarakat
45% 43% 96% 47% 46% 98% 50% 48% 96%
41 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 2.28 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Natuna Tahun 2008-2011
No Program dan Kegiatan Anggaran Pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun
Rasio Antara Realisasi Anggaran
Tahun Rata-Rata
Pertumbuhan
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.137.494.500
1.476.835.000
3.205.661.710
1.115.355.500
1.438.022.100
2.480.487.950
98,05
97,37
77,38
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
135.000.000
84.200.000
204.200.000
134.500.000
83.450.000
195.799.000
99,63
99,11
95,89
3 Program Fasilitas Pindah/ Purna Tugas PNS
-
150.000.000
150.000.000 -
124.300.000
149.000.000
-
82,87
99,33
4 Peningkatan Disiplin Aparatur
35.500.000
- -
35.500.000 - -
100,00
- -
5 Peningkatan Kapasitas Aparatur
12.730.315.000
13.600.456.500
11.536.641.875
11.790.093.027
12.499.457.750
10.623.072.510
92,61
91,90
92,08
6 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
409.705.000
369.428.000
870.555.000
401.705.000
66.895.250
426.866.000
98,05
18,11
49,03
7
Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
-
49.695.000 - -
47.750.000
- - -
8 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Data PNS
1.336.487.500
- -
1.284.891.000 - -
96,14
-
Jumlah 5.784.502.000 5.730.614.500 5.967.058.585 4.762.044.527 4.259.875.100 3.875.225.460 9.733 77,80 83 -
42 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Pada umumnya realisasi rasio antara realisasi dan anggaran BKD pada
tahun ke-3 dan ke-4 cukup baik, yaitu di atas 90%. Namun ada beberapa kegiatan
yang penyerapannya di bawah 90% dengan berbagai faktor.
Untuk tahun ketiga (tahun 2009), kegiatan-kegiatan yang penyerapan
anggarannya di bawah 90% yaitu:
a. Tes Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV
Penyerapan anggaran 88,99% dengan kode rekening yang tidak terserap yaitu
honorarium pejabat dan staf pelaksana teknis kegiatan dimana dibayarkan 2
(dua) bulan dari yang tercantum di DPA selama 10 (sepuluh) bulan.
b. Pengiriman Diklat Kepemimpinan Tingkat II dan Tingkat III
Penyerapan anggaran 87,29% Dengan kode rekening yang tidak terserap yaitu
pada pengiriman peserta Diklatpim Tk II, dari yang seharusnya 9 (sembilan)
orang terkirim 7 (tujuh) orang.
c. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Kepegawaian
Penyerapan anggaran 88,82% dengan kode rekening yang tidak terserap yaitu
honorarium pejabat dan staf pelaksana teknis kegiatan dimana dibayarkan 2
(dua) bulan dari yang tercantum di DPA selama 10 (sepuluh) bulan dan Belanja
Dokumentasi/Administrasi Tender sebesar Rp. 15.000.000 tidak dicairkan.
Di luar kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas, pencapaian kinerja
keuangan mencapai lebih dari 90%. Untuk tahun ke empat (tahun 2010),
kegiatan-kegiatan yang penyerapan anggarannya di bawah 90% yaitu:
a. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran
Penyerapannya sebesar 88,61% Merupakan pembayaran honor kepada PTT
yang efektif bekerja pada BKD.
b. Pemindahan Tugas PNS
Penyerapannya sebesar 82,87%. Kegiatan ini merupakan pemberian bantuan
pindah tugas hanya kepada pegawai yang pindah tugas antar pulau di dalam
Kabupaten Natuna.
c. Tugas Belajar bagi PNS
Penyerapannya sebesar 86,62%. Kegiatan ini juga bersifat pemberian
beasiswa kepada PNS kabupaten Natuna yang tugas belajar. Masih terdapat
beberapa kuota yang masih kosong yaitu dokter spesialis dan mahasiswa tugas
belajar S-2.
d. Diklat Bendaharawan dan Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-
SKPD)
Penyerapannya sebesar 85,63%. Adapun pekerjaan yang mempunyai sisa
anggaran yaitu pembayaran honororarium fasilitator/Widyaiswara dan belanja
transportasi dan akomodasi
43 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
e. Seleksi Penerimaan Calon PNS Daerah Kabupaten Natuna
Penyerapannya sebesar 18,11%. Proses seleksi tidak dilanjutkan karena
alasan yang sudah dikemukakan sebelumnya terkait dengan tidak
seimbangnya belanja aparatur dan belanja publik/pembangunan.
Di luar kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas, pencapaian kinerja
keuangan mencapai lebih dari 90%. Untuk tahun ke-5 (2011) belum dapat
dihitung perkiraan realisasi penyerapan anggarannya.
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
Dalam memberikan pelayanan khususnya yang berkaitan dengan bidang
kepegawaian, BKD menghadapi sejumlah tantangan baik dalam skala daerah,
regional maupun nasional, antara lain:
2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan SKPD
Dalam menjalankan tupoksi kepegawaian, maka BKD menghadapi sejumlah
tantangan, yaitu:
1. Tuntutan untuk melakukan reformasi birokrasi yang menghendaki
perbaikan kinerja pegawai dan peningkatan profesionalisme pegawai;
2. Keinginan masyarakat agar pelayanan publik ditingkatkan secara lebih
maksimal yang memenuhi aspek transparansi, akuntabilitas dan kualitas
prima dari kinerja organisasi publik;
3. Kurangnya lapangan kerja di Kabupaten Natuna. Hal ini mendorong minat
angkatan kerja di Natuna untuk menjadi PNS ataupun PTT. Tantangan
pembenahan pengelolaan PTT.
4. Postur birokrasi yang didominasi oleh pegawai yang tidak mempunyai
keahlian khusus (skill) menjadi hambatan dalam memberdayakan
pegawai di sektor-sektor teknis fungsional.
5. Belum adanya Standard Operating Procedure (SOP) di seluruh SKPD
dan pengawasan internal yang efektif membuat pelayanan tidak
maksimal. Di samping itu minimnya pembekalan kepada pegawai dalam
memberikan pelayanan prima dan belum adanya best-practices yang
ditunjukkan oleh SKPD yang ada menghambat pelayanan optimal
kepada masyarakat.
6. Sistem reward and punishment belum berjalan maksimal dan berimbang.
Penegakkan disiplin masih bersifat sporadis dan diskriminatif. Walaupun
sudah ada Peraturan Bupati Natuna mengenai pembayaran tunjangan
berdasarkan hari kerja, namun tidak berjalan optimal akibat belum
tertibnya perjalanan dinas dan mekanisme reward and punishment.
7. Kesulitan dalam meminimalisir pengaruh politik, kekeluargaan dan
kekerabatan dan hal lain yang tidak relevan dalam penempatan dan
44 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
pengangkatan pegawai dan pejabat. Hal ini perlu didukung oleh political
will dan komitmen bersama dari penyelenggara pemerintah daerah.
Tantangan-tantangan tersebut merupakan isu-isu utama yang akan
dihadapi lagi dalam periode lima tahun ke depan (2011-2016).
2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan
Adapun peluang dalam pengembangan pelayanan antara lain:
1. Adanya agenda nasional reformasi birokrasi secara nasional merupakan
peluang emas dan momentum yang tepat untuk membenahi
meningkatkan proesionalisme aparatur daerah di Kabupaten Natuna
dalam lima tahun ke depan. Berdasarkan Permenpan
No.15/MENPAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi
dan Permenpan No.04/MENPAN/4/2009 tentang Pedoman Pengajuan
Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi, kebijakan reformasi birokrasi
antara lain mencakupi:
a) Pemetaan kondisi/postur birokrasi saat ini dan kondisi/postur instansi
yang diinginkan.
b) Perkiraan kebutuhan SDM aparatur dan pembiayaan anggaran;
c) Penataan susunan organisasi yang hemat struktur dan kaya fungsi
(lebih mengutamakan jabatan profesi/fungsional).
d) Pelaksanaan analisis dan evaluasi jabatan guna menghasilkan uraian
jabatan (job description), spesifikasi jabatan, dan perkiraan beban/
volume kerja unit organisasi.
e) Penyusunan data base kepegawaian tentang kebutuhan riil pegawai
(kuantitas dan kualitas), SDM aparatur, pola pengadaan pegawai, pola
karier, promosi dan mutasi dan kode etik.
f) Penilaian (assesment) kompetensi pegawai dalam rangka the right
man on the right job dan penyusunan kebutuhan diklat aparatur.
g) Penyempurnaan sistem renumerasi berdasarkan job grading and job
pricing.
h) Penyempurnaan sistem reward and punishment.
2. Adanya perkembangan teknologi terutama teknologi informasi yang dapat
mendukung pengelolaan informasi kepegawaian, antara lain melalui
aplikas Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK), Sistem
Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan aplikasi arsip digital.
3. Terbukanya kesempatan untuk pengembangan kualitas sumber daya
aparatur PNS dan PTT Kabupaten Natuna.
45 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
BAB III
ISI-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan Badan
Kepegawaian Daerah
Permasalahan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Natuna yaitu sebagai berikut:
1. Masih kurangnya tenaga fungsional (Widyaiswara) sehingga pelaksanaan diklat
masih bekerjasama dengan kementerian/lembaga ataupun lembaga akademis
lainnya;
2. Sarana dan Prasarana diklat yang belum memadai, terutama tempat
pelaksanaan diklat yang meliputi penginapan (hotel) dan ruang kelas diklat;
3. Pelaksanaan diklat, bimtek, sosialisasi baik yang diadakan oleh BKD maupun
oleh SKPD lainnya belum memiliki standard operating procedure (SOP) yang
baku;
4. Kurangnya koordinasi antar SKPD terutama dalam pengiriman maupun
pelaksanaan diklat teknis fungsional sehingga belum sesuai dengan kebutuhan
daerah;
5. Kendala sarana-prasarana dalam mengarsipkan dan mengelola data-data
kepegawaian. Antara lain belum tersedianya ruangan khusus untuk arsip data,
data-data pegawai yang belum lengkap maupun kurangnya sumber daya
aparatur dalam pengelolaan data-data tersebut;
6. Penanganan penegakkan disiplin pegawai belum optimal karena membutuhkan
komitmen dari seluruh SKPD dalam melaporkan pelanggaran disiplin di tempat
kerja masing-masing;
7. Belum adanya ketentuan kepala daerah yang mengatur rekrutmen, hak,
kewajiban dan sanksi terhadap Pegawai Tidak Tetap (PTT);
8. Belum optimalnya pengembangan karir tenaga fungsional dimana dalam
reformasi birokrasi tenaga fungsional merupakan ujung tombak dalam
pemerintahan daerah;
9. Belum maksimalnya pengelolaan informasi kepegawaian;
10. Belum optimalnya sistem promosi dan mutasi jabatan yang berdasarkan
kemampuan pegawai/pejabat yang bersangkutan akibat belum adanya
mekanisme penilaian (assesment) aparatur yang baku;
46 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
11. Penempatan pegawai yang belum ideal, dimana kesulitan menempatkan
pegawai di kecamatan yang jauh dari ibukota. Hal ini juga terkait dengan belum
optimalnya penerapan sistem reward and punishment.
Seperti tabel berikut ini mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh
Badan Kepegawaian Daerah secara umum.
47 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Natuna
Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat ini
Standard yang digunakan
Faktor yang mempengaruhi Permasalahan
Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal (di luar Kewenangan SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Struktur Organisasi
dan Tata Laksana
(SOT) BKD yang
belum sempurna
Tidak adanya bidang
khusus yang menangani
masalah disiplin dan
kesejahteraan pegawai
serta informasi
kepegewaian, sehingga
beberapa tugas pokok
dan fungsi yang
berkaitan seperti
penanganan
pelanggaran disiplin,
proses pemberian izin
perceraian, pengurusan
kartu pegawai, taspen,
karis/karsu dan
sebagainya tidak
tercakup dalam satu
bidang tersendiri.
SOT Badan
Kepegawaian dan
Diklat Propinsi
Kepulauan Riau
dan
Kabupaten/Kota
lainnya.
Telah diusulkan untuk
dilakukan perubahan
SOT
- Untuk sementara
pelayanan kepegawaian
mengenai disiplin dan
kesejahteraan
dilaksanakan oleh
Bidang Perencanaan
dan Pengembangan
serta Sekretariat BKD.
48 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Belum adanya
Standard Operating
Procedure (SOP)
pelayanan
administrasi
kepegawaian
Sejak terbentuk pada
tahun 2008, BKD belum
memiliki SOP dalam
pelayanan administrasi
kepegawaian.
Merupakan syarat
Indikator Kinerja
Kunci
Telah diusulkan untuk
dimasukkan ke dalam
kegiatan pada tahun
2012.
- SOP ini bertujuan untuk
meningkatkan
pelayanan prima sesuai
dengan standar yang
telah ditetapkan
Kegiatan Pengiriman
Diklat Kepemimpinan
Tk II dan Tk III
kesulitan menyesuaikan
jadwal antara calon
peserta Diklatpim II dan
III dengan jadwal yang
diberikan oleh
penyelenggara Diklat
(Lembaga Administrasi
Negara –LAN).
Kesulitan ini terutama
terkait dengan volume
kerja pejabat eselon II
yang padat sehingga
tidak seluruh peserta
dapat dikirim mengikuti
Diklatpim.
Peraturan Menteri
Dalam Negeri dan
Peraturan Kepala
LAN
Strategi pemecahan
masalah kedepan
adalah dengan
mengoptimalkan
pengaturan pengiriman
peserta dengan beban
kerja pejabat yang
bersangkutan, sehingga
diharapkan kedepannya
tidak ada lagi pejabat
yang batal mengikuti
Diklatpim Tingkat II
maupun Tingkat III.
- Jika pengiriman peserta
mengikuti Diklatpim Tk II
dan Tingkat III tersendat,
maka akan
mempengaruhi karir
pejabat yang
bersangkutan dan
pelayanan yang
diberikan oleh pejabat
tersebut.
Kurangnya lapangan
pekerjaan di daerah
Kurangnya lapangan
kerja di Kabupaten
Natuna mendo-rong
angkatan kerja Natuna
Seharusnya dalam
struktur
penyusunan APBD
memberikan
- Merupakan
permasalahan
perekonomian daerah.
Jika jumlah pegawai
(baik PNS dan PTT)
terlalu banyak, maka
akan membutuhkan
49 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
untuk menjadi PNS
ataupun PTT. Di
samping itu, mayoritas
angkatan kerja belum
memiliki skill yang
dibutuhkan oleh Daerah.
Sehingga untuk
beberapa lowongan
CPNS formasi teknis
yang dibuka minim
pelamar.
batasan 40%
belanja aparatur
dan 60% belanja
publik/
pembangunan.
anggaran yang besar
dan ini akan membebani
APBD Kabupaten.
50 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
3.2. Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Penyusunan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah merupakan
penjabaran dari program dan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna tahun 2011- 2016, dimana Badan
Kepegawaian Daerah terlibat langsung dan aktif dalam mewujudkan pernyataan
misi ke lima yaitu ”Meningkatnya profesionalisme birokrasi”.
Adapun Visi Bupati dan Wakil Bupati Natuna terpilih yaitu seperti dalam
RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016 yaitu: ”Menjadi Natuna yang
Sejahtera, Merata dan Seimbang”, Sedangkan Misi yaitu adalah:
1. Meletakan dasar-dasar pembangunan yang selaras dengan struktur dan
pola ruang;
2. Memeratakan pembangunan infrastruktur dasar;
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
4. Mengembangkan, meningkatkan dan memanfaatkan potensi unggulan
sumber daya alam; dan
5. Meningkatkan profesionalisme birokrasi.
Telaahan terhadap visi dan misi program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih memberikan gambaran tentang peran serta dan keterlibatan
langsung Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna dalam hal untuk
meningkatkan profesionalisme birokrasi pemerintah daerah, dalam (misi ke-5
RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016).
Adapun peranan keterlibatan Badan Kepegawaian Daerah (dalam tupoksi
BKD) untuk meningkatkan profesionalisme birokrasi dengan tujuan mewujudkan
aparatur pemerintah yang bersih dan memiliki kinerja yang prima yaitu:
a) Peningkatan kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah. Badan
Kepegawaian Daerah dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya
aparatur yaitu dalam hal pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai seperti
(1) diklat Struktural, (2) diklat prajabatan, (3) diklat teknis dan fungsional. Adapun
tujuan pendidikan dan pelatihan tersebut dalam rangka untuk meningkatkan
kompetensi pegawai.
b) Peningkatan kualitas pelayanan prima. Badan Kepegawaian Daerah dituntut
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam pengelolaan administrasi
kepegawaian, yaitu seperti (1) pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian pegawai dalam jabatan Struktural dan jabatan fungsional sesuai
dengan peraturan yang berlaku, (2) Kartu Pegawai (3) Tabungan Pensiun, (4)
kenaikan pangkat pegawai, (5) kanaikan berkala pegawai, dan lain-lain.
c) Selain poin 1 dan 2 tersebut diatas, untuk meningkatkan kualitas sumber daya
aparatur pemerintah dan peningkatan kualitas pelayanan prima, maka perlunya
51 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
perencanaan, pengembangan dan pembinaan Pegawai yaitu seperti (1)
Pengadaan CPNS, (2) Pengadaan dan Pengelolaan PTT, (3) Sistem Informasi
Kepegawaian (Simpeg), (4) Surat Izin Belajar dan Tugas Belajar, (5) Ujian Dinas
dan Ujian Penyesuaian Ijazah, (6) Pembinaan Disiplin Pegawai.
Untuk telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih dapat diuraikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Penghambat dan Pendorong Pelayanan BKD Terhadap Pencapaian
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah serta Wakil Kepala Daerah
Visi : Menuju Natuna yang Sejahtera, Merata dan Seimbang
No Misi dan Program KDH/
Wakil KDH Terpilih Permasalahan
Pelayanan BKD Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi V: Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Jumlah SDM BKD yang terbatas dalam menyelenggarakan diklat dengan jumlah peserta yang banyak.
- Fasilitas penyelenggaraan diklat (tempat dan prasarana) yang terbatas.
Keterbatasan SDM, sarana dan prasarana diklat dapat mengham-bat penyelanggaraan diklat bidang kepegawaian. Namun dapat disikapi dengan kerjasama dengan pihak lain baik lembaga diklat kementerian/lembaga maupun institusi lain.
Dengan adanya diklat dapat meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur yang kelak akan meningkatkan profesiona-lisme aparatur pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
- Jumlah pegawai yang besar dengan distribusi yang tidak merata.
- Postur PNS yang belum ideal dengan masih banyaknya PNS berlatar belakang pendidikan umum dan SMA (kurangnya PNS dengan pendidikan keahlian teknis).
Belum optimalnya pelaksanaan pembinaan pegawai dalam penerapan perundang-undangan dan peraturan kepegawaian
Rencana dari Pemerintah Pusat untuk reformasi birokrasi, dapat mendorong pembinaan dan pengembangan karir aparatur yang ada.
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
- Kesulitan dalam pembuatan laporan yang tepat waktu dan sesuai kaidah.
SDM aparatur. Aplikasi komputer dapat membantu pembuatan laporan yang sesuai kaidah dan tepat waktu.
52 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
3.3. Telaah Renstra K/L Dan Renstra Propinsi/Kabupaten/Kota
Visi dan misi Rencana Strategis Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
(BKPP) Propinsi Kepulauan Riau yaitu:
Visi : ”Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Propinsi Kepulauan Riau
yang didukung oleh Sumber Daya Aparatur yang Profesional,
Kompeten dan Bermoral”.
Misi : 1. Menyediakan Sumber Daya Aparatur yang sesuai dengan
kapabilitas, kompetensi, serta keahlian;
2. Meningkatkan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya;
3. Meningkatkan pembinaan disiplin kerja dan motivasi kerja aparatur.
Secara garis besar, Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna
memiliki arah yang sama dengan Renstra BKPP Propinsi Kepulauan Riau (lihat bab
4 untuk visi dan misi BKD Kabupaten Natuna) dimana penekanannya pada
peningkatan kualitas sumber daya aparatur.Penekanan program dan kegiatan
antara BKPP dan BKD juga menitikberatkan pada program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan pengembangan aparatur.
Namun Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna belum dilibatkan dalam
program dekosentasi baik dari pemerintah pusat maupun propinsi. Adapun program
dekosentrasi tersebut yaitu antara lain Program Pengelolaan Desentralisasi dan
Otonomi Daerah (Dekosentrasi dari Kementrian Dalam Negeri) dan Program
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Dekosentrasi/Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara).
3.4. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen
perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis bidang kepegawaian yaitu:
1. Postur birokrasi Kabupaten Natuna yang ada pada saat ini belum ideal baik dari
segi jumlah per-golongan maupun dari segi keahlian.
2. Belum optimalnya pelaksanaan analisis dan evaluasi jabatan sesuai dengan
spesifikasi jabatan dan perkiraan beban/volume kerja unit organisasi.
3. Perlunya pola karir yang jelas
4. Kendala geografis Kabupaten Natuna yang terdiri dari pulau-pulau yang tersebar
sehingga pembinaan kepegawaian belum optimal. Di samping itu kondisi ini juga
menyulitkan pengumpulan data kepegawaian secara cepat dan tepat dengan
biaya murah.
53 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
5. Belum adanya pola remunerasi dan belum optimalnya pola reward and
punishment sehingga menghambat dalam penempatan pegawai dan dalam
penegakkan disiplin pegawai.
6. Kebijakan umum Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah pusat sudah
mulai berjalan sehingga pemerintah daerah dapat menyelaraskan dengan
kebijakan pemerintah pusat tersebut.
54 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
2.4. VISI DAN MISI SKPD
2.4.1. Visi
Visi merupakan rumusan keadaan yang diinginkan di capai pada
akhir periode perencanaan, yang dilandasi oleh kondisi dan potensi serta
prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang. Makna dari
visi tersebut, kaitan dengan Visi Kabupaten Natuna dalam RPJMD Tahun
2011-2016, maka Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna
Tahun 2011-2016 yaitu:
“Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Pemerintah yang Profesional,
Bersih dan Memiliki Kinerja Prima“
2.4.2. Misi
Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya dan tindakan yang
akan dilaksanakan agar tujuan dan sasaran dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Adapun Misi Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016 yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur sesuai kebutuhan daerah;
2. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan aparatur sesuai
kompetensi;
3. Meningkatkan pelayanan pengelolaan administrasi kepegawaian.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kepegawaian Daerah
4.2.1. Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dan sasaran Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Natuna, yang merupakan penjabaran dari visi dan misi yaitu:
1. Misi- 1
Tujuan : Mewujudkan kualitas sumber daya aparatur yang profesional
sesuai kebutuhan daerah.
Sasaran : Meningkatnya kinerja dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun
Pegawai Tidak Ttetap (PTT) dari 65% menjadi 90% pada
tahun 2016.
55 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
2. Misi- 2
Tujuan : Mewujudkan pengelolaan SDM Aparatur sesuai kompetensi.
Sasaran : Meningkatnya ketepatan perencanaan & analisis
kepegawaian & optimalnya penempatan aparatur sesuai dgn
kemampuan dan kebutuhan organisasi dari 70% menjadi
95% pada tahun 2016.
3. Misi- 3
Tujuan : Mewujudkan pelayanan publik yang prima
Sasaran : Meningkatnya pelayanan prima administrasi kepegawaian
dengan mengurangi keluhan terhadap pelayanan (dari 30%
menjadi 5% pada tahun 2016) dan memperpendek
penyelesaian urusan-urusan kepegawaian (dari 6 bulan di
Pemerintah Pusat menjadi paling lama 2 bulan pada tahun
2016, dari 3 bulan di Kantor Regional Pekanbaru menjadi
paling lama 1 bulan pada tahun 2016, dan dari 1 bulan di
tingkat Kabupaten menjadi paling lama 4 hari pada tahun
2016).
4.3. Strategi dan Kebijakan
Adapun dari analisa lingkungan strategis, maka dapat ditetapkan strategi
dan kebijakan Badan Kepegawaian Daerah yaitu:
1. Sasaran- 1 : meningkatnya kinerja dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah.
Strategi : Peningkatan keahlian teknis/fungsional aparatur.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Penerapan sistem pelatihan dan pendidikan SDM aparatur yang sesuai
kebutuhan daerah dan organisasi;
b) Peningkatan mutu pengajar (Widyaiswara);
c) Meningkatkan koordinasi baik baik secara horizontal (antara-SKPD) maupun
secara vertikal (dengan kementerian/lembaga dan Propinsi).
2. Sasaran- 2 : meningkatnya ketepatan perencanaan & analisis
kepegawaian & optimalnya penempatan aparatur sesuai dgn kemampuan
dan kebutuhan organisasi
Strategi : Penataan penempatan dan mutasi pegawai sesuai dengan
kompetensi
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Penyusunan database kepegawaian tentang kebutuhan riil pegawai (baik
secara kuantitas maupun kualitas) secara akurat;
b) Penerapan hasil analisis dan evaluasi jabatan;
56 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
c) Optimalisasi pola pengadaan pegawai, pola karir, promosi dan mutasi
aparatur;
d) Penyempurnaan sistem reward and punishment;
e) Pembinaan Karir PNS Jabatan Fungsional.
3. Sasaran- 3 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima
Strategi : Pelayanan berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP).
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Penyusunan dan penerapan SOP
b) Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian.
57 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 4.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Tahun 2011- 2016
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna
Visi : Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Pemerintah yang Profesional, Bersih dan Memiliki Kinerja yang Prima.
Misi- 1 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Sesuai Kebutuhan Daerah.
Tujuan Sasaran Indikator Target Kinerja Indikator Sasaran (Tahun)
Ket 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Sesuai Kebutuhan Daerah.
Meningkatnya kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai tidak tetap (PTT) melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.
Persentase aparatur yang telah memiliki sertifikat diklat struktural, fungsional dan diklat teknis.
82% 84% 86% 88% 90%
Misi- 2 : Meningkatkan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Sesuai Kompetensi.
Tujuan Sasaran Indikator Target Kinerja Indikator Sasaran (Tahun)
Ket 2012 2013 2014 2015 2016
Mewujudkan pengelolaan SDM aparatur sesuai kompetensi.
Meningkatnya perencanaan dan analisis kepegawaian dan optimalnya penempatan aparatur sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan organisasi.
Persentase penempatan aparatur di suatu unit kerja/jabatan sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan/ keahliannya (meningkat menjadi 80%).
75% 80% 85% 90% 95%
Misi- 3 : Meningkatkan Pelayanan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian.
Tujuan Sasaran Indikator Target Kinerja Indikator Sasaran (Tahun)
Ket 2012 2013 2014 2015 2016
Mewujudkan pelayanan publik yang prima.
- Meningkatnya pelayanan prima administrasi kepegawaian
- Pelayanan prima berdasarkan SOP .
70% 75% 80% 85% 90%
- Meningkatnya administrasi kepegawaian - Kegiatan pelayanan administrasi perkantoran berjalan dengan baik.
100% 100% 100% 100% 100%
58 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah mengacu kepada visi, misi
dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, sebagaimana yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa Badan Kepegawaian Daerah mengemban
amanat untuk menyukseskan visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD 2011-2016,
terutama misi 5 yaitu ”Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah”.
Untuk itu Badan Kepegawaian Daerah berperan aktif dalam menjalankan 3 program
utama yaitu:
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
Hasil (outcome) yaitu meningkatnya kinerja dan profesionalisme aparatur.
Dengan kegiatan antara lain:
a) Kursus dan Peningkatan Ketrampilan Aparatur;
b) Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi CPNS Daerah;
c) Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV;
d) Pengiriman Peserta Diklatpim Tingkat II dan Tingkat III;
e) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis/Fungsional bagi PNS Daerah;
f) Pelatihan Pengembangan Kepribadian SDM Aparatur;
g) Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris untuk Pejabat Eselon;
h) Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris untuk Pejabat Staf;
i) Seleksi Diklatpim Tingkat IV dan Tingkat III;
j) Pendidikan dan Pelatihan / Orientasi Pegawai Tidak Tetap (PTT);
k) Akreditasi Lembaga Diklat.
2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Hasil (outcome) yaitu optimalnya penataan penempatan pegawai sesuai dengan
kompetensi dan kebutuhan daerah.
Dengan kegiatan antara lain:
a) Penyusunan Rencana Pembinaan Karir PNS
b) Seleksi Penerimaan CPNS
c) Penempatan CPNS dan PNS
d) Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat PNS
e) Pembangunan/Pengembangan Sistem Informasi dan Database Kepegawaian
Daerah;
f) Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan PNS;
g) Seleksi dan Penetapan PNS Tugas Belajar;
h) Pemilihan PNS dan PTT Teladan;
59 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
i) Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS;
j) Tugas Belajar dan Bantuan Dinas
k) Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN
l) Pelaksanaan Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah
m) Orientasi CPNS Daerah
n) Bimbingan Teknis Peraturan-Peraturan Kepegawaian
o) Penyusunan Rancangan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten
Natuna
p) Sosialisasi Peraturan-Peraturan Kepegawaian
q) Pemutakhiran tanda pengenal PNS
r) Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian
s) Uji Kompetensi Aparatur
t) Pengadaan Buku Peraturan Kepegawaian
u) Penerapan Reformasi Birokrasi Pemda Kabupaten Natuna
v) Sosialisasi jabatan fungsional
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Dengan kegiatan antara lain:
1. Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP)
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Kepegawaian.
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberi gambaran tentang
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD pada kurun waktu 5 (lima)
tahun. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga
kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode Rencana Strategis dapat dicapai.
Target masing-masing program dan kegiatan disajikan dalam tabel pada lampiran.
60 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Bab VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna yang
mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
yaitu seperti berikut ini, namun terlebih dahulu dijelaskan misi, tujuan dan sasaran
sebagaimana dalam RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016, berikut ini.
Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Natuna 2011-2016:
Misi ke - 5 : Meningkatkan profesionalisme birokrasi
Tujuan : Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih dan memilk kinerja prima.
Sasaran : 1. Meningkatnya kualitas aparatur pemerintah.
2. Terwujudnya tata kelola pemerintah yang transparan dan akuntabel.
Sedangkan Indikator Kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang mendukung visi,
misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016 sebagaimana
tersebut diatas yaitu:
Visi : ”Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Pemerintah yang Profesional,
Bersih dan Memiliki Kinerja Prima”.
Misi 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur sesuai kebutuhan
daerah.
Tujuan 1 : mewujudkan kualitas sumber daya aparatur sesuai kebutuhan daerah.
Sasaran 1 : meningkatnya kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang mengacu
kepada sasaran tersebut yaitu:
Indikator 1 : Peningkatan kemampuan teknis pegawai dari 80%
menjadi 93% pada tahun 2016.
Indikator 2 : Peningkatan kemampuan WI/ Tenaga kediklatan dari
40% menjadi 80% pada tahun 2016.
Indikator 3 : Prosentase CPNS yang mendapat nilai minimal baik
sekali dalam mengikuti Diklat Prajabatan dari 70%
menjadi 95% pada tahun 2016.
Indikator 4 : Prosentase Pejabat Eselon IV yang mengikuti Diklatpim
Tk.IV mendapat nilai minimal baik sekali dari 77%
menjadi 91% pada tahun 2016.
61 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Indikator 5 : Prosentase Pejabat yang mendapat nilai baik sekali dari
0% menjadi 60% pada tahun 2016.
Indikator 6 : Prosentase pejabat eselon II yang sudah ikut Diklatpim II
dari 61% menjadi 96% dan Prosentase pejabat eselon III
yang sudah ikut Diklatpim III dari 79% menjadi 96% pada
tahun 2016.
Indikator 7 : Jumlah Pegawai yang mengikuti Diklat Fungsional dari
468 orang menjadi 900 orang pada tahun 2016.
Indikator 8 : Prosentase PNS yang mengalami peningkatan motivasi
dan kinerja dari 75% menjadi 85% pada tahun 2016.
Indikator 9 : Pejabat Eselon dengan skor TOEFL minimal 500 dari 5%
menjadi 30% pada tahun 2016.
Indikator 10 : Staf dengan skor TOEFL minimal 500 dari 2% menjadi
20% pada tahun 2016.
Indikator 11 : Prosentase calon pejabat eselon yang akan menduduki
jabatan lebih tinggi telah lulus tes diklatpim dari 20%
menjadi 60% pada tahun 2016.
Indikator 12 : Prosentase PTT yang telah mengikuti Diklat/Orientasi
PTT dari 30% menjadi 95% pada tahun 2016.
Indikator 13 : Terkoordinasinya kegiatan diklat seluruh SKPD dari 0%
menjadi 45% pada tahun 2016.
Indikator 14 : Adanya lembaga diklat yang terakreditas dari tidak ada
menjadi 1 lembaga pada tahun 2016.
Misi 2 : Meningkatkan pembinaan dan pengembangan aparatur sesuai
kompetensi.
Tujuan 2 : mewujudkan pengelolaan SDM aparatur sesuai kompetensi
Sasaran 2 : meningkatnya perencanaan, analisis kepegawaian dan optimalnya
penempatan aparatur sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
organisasi.
Indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang mengacu
kepada sasaran tersebut yaitu:
Indikator 1 : Tersedianya acuan pembinaan karir PNS dari belum
ada menjadi 1 juklak pada tahun 2016.
Indikator 2 : Prosentase formasi kebutuhan pegawai melalui
penerimaan dan seleksi CPNS dari 67% menjadi 95%
pada tahun 2016.
Indikator 3 : Prosentase penempatan CPNS/PNS sesuai dengan
kualifikasi pendidikan, pengalaman dan diklat teknis
62 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
yang pernah diikuti dari 45%menjadi 85% pada tahun
2016.
Indikator 4 : Pengadaan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat
Otomatis PNS dari belum ada menjadi 1 sistem pada
tahun 2016.
Indikator 5 : Prosentase data pegawai yang sudah masuk sistem
SIMPEG dan SAPK yang terpadu dari 30% menjadi
100% pada tahun 2016.
Indikator 6 : Tersedianya instrumen analisis jabatan dari belum ada
menjadi 1 sistem pada tahun 2016.
Indikator 7 : Jumlah pegawai yang memenuhi syarat untuk tugas
belajar dari belum tersedia menjadi 100 orang pada
tahun 2016.
Indikator 8 : terpilihnya PNS teladan dan PTT teladan dari belum ada
menjadi masing-masing 15 orang dan 9 orang pada
tahun 2016.
Indikator 9 : Prosentase penyelesaian kasus-kasus pelanggaran
disiplin dari 30% menjadi 80% pada tahun 2016.
Indikator 10 : Jumlah terkirimnya PNS Tugas Belajar dari 5 orang
menjadi 30 orang untuk Pendidikan D-3, dari 15 orang
menjadi 25 orang untuk S-1, dari 12 orang menjadi 15
orang untuk S-2, dari 3 orang menjadi 4 orang untuk
dokter spesialis, dan dari 1 orang menjadi 2 orang untuk
S-3 pada tahun 2016.
Indikator 11 : Jumlah Praja IPDN asal Kabupaten Natuna yang
menamatkan studi di IPDN dari 19 orang menjadi 4
orang pada tahun 2016.
Indikator 12 : Termonitornya kemajuan studi Praja IPDN asal
Kabupaten Natuna sebanyak 12 orang pada tahun
2016.
Indikator 13 : Prosentase pegawai yang lulus seleksi dan ujian dinas
serta penyesuaian ijazah dari 85% menjadi 100% pada
tahun 2016.
Indikator 14 : Prosentase CPNS yang mengetahui tupoksi nya pada
awal bertugas dari 30% menjadi 95% pada tahun 2016.
Indikator 15 : Prosentase SKPD yang menguasai aturan-aturan teknis
kepegawaian dari 60% menjadi 100% pada tahun 2016.
Indikator 16 : Adanya Rancangan reformasi birokrasi Pemda dari
belum ada menjadi 1 panduan pada tahun 2016.
63 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Indikator 17 : Prosentase pegawai yang paham tentang peraturan
kepegawaian dari 80% menjadi 95% pada tahun 2016.
Indikator 18 : Prosentase Pegawai yang telah memakai atribut
kepegawaian secara benar dari 75% menjadi 100%
pada tahun 2016.
Indikator 19 : Prosentase Penyelesaian Administrasi Kepegawaian
dari 70% menjadi 95% pada tahun 2016.
Indikator 20 : Prosentase Pejabat dan calon pejabat yang ikut fit and
proper test/uji kompetensi dari 0% menjadi 90% pada
tahun 2016.
Indikator 21 : Prosentase SKPD yang memiliki buku peraturan
kepegawaian yang up to date dari 5% menjadi 100%
pada tahun 2016.
Indikator 22 : Prosentase kebijakan reformasi yang telah diterapkan di
daerah dari 0% menjadi 90% pada tahun 2016.
Indikator 23 : Peningkatnya kinerja apararur sesuai dengan tugas dan
fungsinya dalam jabatan fungsional dari 50% menjadi
90% pada tahun 2016.
Indikator 24 : Peningkatnya pencatatan kehadiran secara lebih akurat
dari 50% menjadi 90% pada tahun 2016.
Misi 3 : Meningkatkan pelayanan pengelolaan administrasi kepegawaian.
Tujuan 3 : mewujudkan pelayanan publik yang prima
Sasaran 3 : meningkatnya pelayanan prima administrasi kepegawaian.
Indikator 1 : Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) bidang
kepegawaian dari belum ada menjadi 1 (satu) Standar
Operasional Prosedur (SOP) pada tahun 2016.
Indikator 2 : Prosentase termonitornya kegiatan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan dari 50% menjadi 100%.
Selain indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang mengacu pada Tujuan
dan sasaran RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016 seperti tersebut diatas, maka
tabel 6.1 berikut ini tentang indikator target capaian kinerja tahunan yaitu kondisi kinerja
pada awal periode RPJMD tahun 2011 dan kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD
tahun 2016, seperti data tabel berikut ini.
64 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
No Indikator
Data Capaian pada tahun
awal perencanaan
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD
Ket Tahun - 1 (2012)
Tahun - 2 (2013)
Tahun - 3 (2014)
Tahun - 4 (2015)
Tahun - 5 (2016)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Misi- 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur sesuai kebutuhan daerah
1. Persentase aparatur yang telah memiliki sertifikat diklat struktural, fungsional dan diklat teknis
80% 82% 84% 86% 88% 90% 93%
Misi- 2 : Meningkatkan pembinaan dan pengembangan aparatur sesuai kompetensi
2.
persentase penempatan aparatur di suatu unit kerja/jabatan sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan/ keahliannya (meningkat menjadi 80%)
70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%
Misi- 3 : Meningkatkan pelayanan pengelolaan administrasi kepegawaian
3. Pelayanan prima berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
50% 70% 75% 80% 85% 90% 100%
65 | R e n s t r a B K D 2 0 1 1 - 2 0 1 6
BAB VII
PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya dapat
dikemukakan pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut:
A. TINJAUAN UMUM
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna dibentuk sebagai wujud
dukungan sistem administrasi negara di bidang kepegawaian yang mampu menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin handal,
profesional, efisien, efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika
perubahan lingkungan strategis. Tujuan penyusunan rencana strategis adalah sebagai
alat umpan balik (feedback) yang dapat digunakan sebagai manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
B. TINJAUAN KHUSUS
Rencana Strategis merupakan proses berkelanjutan, artinya Renstra perlu
dikaji secara terus menerus dan berkesinambungan, maka akan diambil upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Melakukan pengembangan perencanaan strategik sesuai dengan perkembangan
perubahan lingkungan strategis dan perencanaan strategik dilaksanakan dengan
dukungan penuh dari pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Natuna.
2. Melakukan komunikasi tentang visi dan misi yang terencana dan sistematis ke
seluruh pegawai sehingga adanya komitmen seluruh pegawai atas pelaksanaan
tugas pokok dan lebih mengarah pada visi dan misi yang telah ditetapkan. Di
samping itu, komunikasi juga perlu dilakukan kepada stakeholders (pihak-pihak
yang terlibat), sehingga tercipta sistem umpan balik, dalam arti hasil-hasil
kepegawaian benar-benar bermanfaat bagi pengguna informasi.