bab xiv saluran transmisi dan pemandu gelombang1 (1)
TRANSCRIPT
BAB XIV
SALURAN TRANSMISI DAN
PEMANDU GELOMBANG
14.1 Persamaan Saluran Transmisi
Persamaan-persamaan diferensial untuk tegangan V atau arus I di dalam
saluran transmisi dapat diturunkan dari persamaan-persamaan Maxwell dengan
syarat-syarat batas yang berlaku pada saluran transmisi yang sedang dibahas. Tinjau
persamaan Maxwell bentuk Curl untuk gelombang bidang homogen :
(14.1)
Untuk E = Exax dan H = Hyay dimana E dan H hanya fungsi dari z arah perambatan
gelombang, maka dari persamaan (13.1) diperoleh :
(14.2)
Dari persamaan (14.2) ini diperoleh persamaan saluran transmisi arah-z :
(14.3)
dimana :
R + jL = z = impedansi per satuan panjang
R = resistansi per satuan panjang
L = induktansi per satuan panjang
Dari persamaan Maxwell berikutnya :
(14.4)
Untuk E = Exax’ Hy = Hyay dan E = E (z), Hy = H (z), maka persamaan (14.4) menjadi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 1
(14.5)
Dari persamaan (14.5) diperoleh persamaan saluran transmisi untuk arus I :
(14.6)
dimana :
Y = G + jC = admitansi per satuan panjang
G dan C = konduktansi per satuan panjang dan kapasitansi per satuan panjang
Diferensial terhadap z persamaan (14.3) dan persamaan (14.6) menghasilkan
(14.7)
karena Z (impedansi) bukan fungsi z.
(14.8)
karena admitansi Y bukan fungsi z.
Dari persamaan (14.7) diperoleh
(14.9)
= (YZ)1 2 = konstanta propagasi = + j
Dari persamaan (14.8) diperoleh :
(14.10)
Solusi persamaan (14.9) dan persamaan (14.10) :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 2
dimana :
= konstanta attenuasi (Np/m)
= konstanta fase (rad/s)
Untuk gelombang yang merambah arah sumbu-z positif solusi persamaan (14.9) dan
persamaan (14.10) menjadi :
(14.11)
(14.12)
dimana :
impedansi karakteristik
Untuk R dan G kecil pada frekuensi tinggi
Hubungan antara panjang gelombang dengan konstanta fase pada gelombang bidang
serba sama :
(14.13)
Kecepatan fase pada gelombang bidang dan pada saluran transmisi serba sama
didefinisikan sebagai
(14.14)
Untuk saluran transmisi tidak merugi dimana resistansi R = 0 dan konduktansi G = 0,
maka konstanta propagasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 3
maka kecepatan fase
Untuk gelombang bidang di udara bebas atau di pemandu gelombang intensitas
medan magnetik bagi gelombang yang merambat ke arah sumbu-z positif
dimana :
= Impedansi intrinsik
Sedangkan pada saluran transmisi gelombang arus yang mengalir sepanjang sumbu-z
positif :
(14.15)
dimana :
= Impedansi karateristik
Gelombang bidang serba sama dari medium 1 dengan impedansi intrinsik 1 datang
pada bidang batas medium 2 dengan impedansi intrinsik 2, koefisien pantulan ,
sebagai rasio antara amplitudo intensitas medan listrik terpantul dan amplitudo
intensitas medan listrik datang.
Koefisien pantulan :
sedangkan pada saluran transmisi koefisien pantulan didefinisikan sebagai rasio
antara tegangan yang dipantulkan oleh saluran transmisi dengan impedansi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 4
karakteristik Z02 dengan tegangan datang dari saluran transmisi dengan impedansi
karakteristik Z01.
Koefisien pantulan :
(14.16)
VSWR (Voltage Standing Waves Ratio) pada saluran transmisi ini dapat ditentukan,
apabila koefisien pantulan telah didapatkan :
(14.17)
Impedansi karakteristik saluran transmisi secara umum didefinisikan sebagai
apabila terjadi rugi-rugi kecil (small losses) maka impedansi karakteristiknya adalah
(14.18)
Untuk saluran transmisi tidak merugi, dimana R = 0 dan G = 0 maka impedansi
karakteristik
(14.19)
bertepatan dengan kecepatan fase
(14.20)
dimana :
L = induktansi seri (H/m)
C = kapasitansi paralel (F/m)
= frekuensi sudut = 2f (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
14.2 Saluran Transmisi Koaksial
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 5
Parameter saluran transmisi kawat koaksial pada frekuensi tinggi adalah :
kapasitansi, konduktansi, induktansi, dan resistansi. Kapasitansi per satuan panjang :
(14.21)
dimana :
= 0r = permitivitas dielektrik (F/m)
0 = permitivitas ruang vakum = 8,854 x 10-12 (F/m)
0 = permitivitas relatif (non-dimensi)
a = jari-jari dalam (m)
b = jari-jari luar (m)
Permitivitas medium dipilih yang sesuai dengan frekuensi tinggi yang dipergunakan.
Konduktansi per satuan panjang :
(14.22)
dimana : = konduktansi medium dielektrik diantara konduktor koaksial, S/m
Induktansi per satuan panjang :
(14.23)
dimana : = 0r = permeabilitas medium dielektrik diantara konduktor koaksial, jadi
harganya = 0 = 12,57 x 10-7 H/m
Induktansi pada persamaan (14.23) juga sesuai untuk frekuensi tinggi dimana efek kulit
dapat diabaikan dan fluks magnetik di dalam konduktor juga diabaikan.
Resistansi total per satuan panjang :
(14.24)
dimana :
= kedalaman kulit, pada bahan tembaga pada frekuensi f = 10 GHz,
= 6,61 x 10-4 mm
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 6
c = konduktivitas konduktor koaksial (S/m)
Kedalaman kulit bahan konduktor adalah fungsi frekuensi, untuk bahan tembaga :
(14.25)
Pada frekuensi tinggi impedansi karakteristik saluran transmisi koaksial dapat didekati
dari persamaan
(14.26)
Pada frekuensi rendah, harga-harga kapasitansi CL dan konduktansi GL dapat
diperoleh dari persamaan (14.21) dan persamaan (14.22) berturut-turut sedangkan
resistansi per satuan panjang dapat diperoleh dari rumus
(14.27)
dimana :
c = konduktivitas bahan konduktor koaksial, Ohm-1m-1
S = luas penampang (irisan) konduktor dalam dan konduktor luar
atau
(14.28)
dimana :
a = jari-jari konduktor dalam
b = jari-jari bagian dalam konduktor luar
c = jari-jari bagian luar konduktor luar
Induktansi total pada frekuensi rendah dapat diperoleh dari
(14.29)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 7
14.3 Saluran Transmisi Dua Kawat
Untuk saluran transmisi dua buah kawat lurus paralel dengan jarak kedua
kawat 2h, jari-jari masing-masing sama yaitu a, permitivitas dielektrik medium , dan
permeabilitas magnetik maka kapasitansi per satuan panjang pada frekuensi tinggi :
(14.30)
Induktansi per satuan panjang (eksternal) diperoleh dari
(14.31)
Konduktansi per satuan panjang dapat diperoleh dari
(14.32)
Impedansi karakteristik :
(14.33)
Induktansi per satuan panjang dua kawat paralel pada frekuensi rendah diperoleh dari
(14.34)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lenni, ST
MEDAN ELEKTOMAGNETIK 8