bab ii tinjauan pustaka a. pengertianrepository.ump.ac.id/2421/3/ginanjar putra a, bab ii.pdf26 sel...

21
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti(Ngastiyah, 2005). DHF adalah penyakit yang terjadi pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam nyeri pada persendian yang biasanya memburuk pada dua haripertama (Mansjoer, 2000). Penyakit dengue adalah penyakit infeksi yang banyak ditemukan didaerah tropis, termasuk penyakit infeks tropis (Misnadiarly, 2009). Demam berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak. Penyakit ini juga sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah (Nursalam, 2005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dengue Haemoragic fever atau Demam berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak. Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian

    Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh

    arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti(Ngastiyah,

    2005). DHF adalah penyakit yang terjadi pada anak dan dewasa dengan gejala

    utama demam nyeri pada persendian yang biasanya memburuk pada dua

    haripertama (Mansjoer, 2000). Penyakit dengue adalah penyakit infeksi yang

    banyak ditemukan didaerah tropis, termasuk penyakit infeks tropis

    (Misnadiarly, 2009). Demam berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang

    disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh

    penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang

    semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak. Penyakit

    ini juga sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah (Nursalam,

    2005).

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dengue Haemoragic fever atau

    Demam berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus

    dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat

    menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada

    anak.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 25

    B. Anatomi fisiologi

    Darah merupakan salah satu komponen penting yang ada di dalam

    tubuh manusiasebab darah berfungsi, mengalirkan zat - zat atau nutrisi yang

    dibutuhkan tubuh, kemudian mengalirkan karbondioksida hasil metabolisme

    untuk di buang. Ada empat fungsi utama darah, yaitu memberikan suplai

    oksigen keseluruh jaringan tubuh, membawa nutrisi, membersihkan sisa-sisa

    metabolisme dan membawa zat antibody ( Pearce, 2009).

    1. Komposisi darah

    Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang yang tersangkut di

    dalam cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah tersusun

    atas 90% air yang mengandung sari makanan, protein, hormone, dan

    endapan kotoran selain sel-sel darah.

    Ada 3 jenis sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah

    putih (leukosit) dan keeping darah (trombosit).Sel darah merah dan sel

    darah putih di sebut juga korpuskel.

    2. Sel darah merah

    Gambar 2.1 Sel Darah Merah

    Sumber : Pearce (2009)

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 26

    Sel darah merah berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua

    sisinya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua buah bulan sabit

    yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah

    terdapat 5.000.000 sel darah. Jumlah sel darah merah yang diproduksi

    setiap hari mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari.

    Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk dan ukurannya menyusun

    menjadi sepertiga ukuran mula-mula. Sel darah merah mengandung

    hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah

    disebabkan oleh oksigen yang di serap dari paru-paru. Pada saat darah

    mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan

    mengikat karbondioksida.

    Sel darah merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-

    partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua

    dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati. Hati

    mentimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian di angkut

    oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang

    baru. Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat

    bulan sekali.

    3. Sel darah putih

    Gambar 2.2 Sel Darah Putih

    Sumber : Pearce (2009)

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 27

    Sel darah putih yang berupa bening dan tidak berwarna, bentuknya

    lebih besar dari sel darah merah namun lebih sedikit. Dalam setiap

    milimeter kubik darah terdapat 6000 – 10.000 rata rata 8000 sel darah

    putih. Granulosit hampir 75% dari seluruh jumlah sel darah putih.

    Trombosit adalah sel kira kira ukuranya 1/3 ukuran sel darah merah,

    terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranya

    penting dalam penggumpalan darah.Fungsi sel darah putih :

    Granulosit dan monosit mempunyai peran penting dalam

    perlindungan dalam badan terhadap mikro organisme. Dengan

    kemampuanya sebagai fagosit, mereka memakan bakteri hidup yang

    masuk kedalam peredaran darah. Dengan kekuatan gerakan anti bodinya ia

    dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah kemudian

    berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini ia dapat :

    a. Mengelilingi daerah yang terkena infeksi atau cidera

    b. Menangkap organisme hidup dan menghancurkanya

    c. Menghilangkan bahan lain seperti kotoran, serpihan kayu, benang

    jahitan dan sebagainya.

    Sebagai hasil kerja fagositik sel darah putih, peradangan dapat

    dihentikan sama sekali. Bila kegiatanya tidak berjalan dengan

    sempurna maka berarti berkurangnya jumlah sel darah putih kalah

    sampai 5000 atau kurang leukopenia (pearce, 2009).

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 28

    4. Pembekuan darah

    Proses yang mencegah kehilangan darah dari badan melalui luka

    disebuthemostasis dan proses ini terdiri dari tiga stadium yang bekerja

    bersama-sama, yaitu :Spasme vaskuler : penyempitan lumen pembuluh

    darah yang putus untuk mengurangi aliran darah yang hilang.

    a. Pembentukan sumbat trombosit : untuk menghentikan kebocoran

    darah.

    b. Pembekuan fibrin disekitar sumbat trombosit dan reaksi fibrin: untuk

    merekatpembuluh yang putus dan menarik sisi pinggirnya supaya

    merapat (Watson,2001).

    5. Fungsi darah

    Menurut Watson (2001) fungsi darah dalam metabolisme tubuh

    kita antara lain sebagai alat pengangkut(pengedar), pengatur suhu tubuh

    dan pertahanan tubuh. Peredaran oksigen pada tubuh :

    a. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah

    b. Darah yang di pompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru

    melepaskan

    c. CO2 dan mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.

    d. O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri

    e. Dari bilik kiri O2 dibawa keseluruh tubuh oleh sel darah merah

    untukpembakaran (oksidasi)

    f. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari

    jantungmembawa oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan

    kembali ke jantung membawa karbondioksida.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 29

    g. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa

    karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil

    oksigen dibawa ke jantung.

    Jadi kesimpulannya, fungsi darah adalah:

    a. Mengedarkan sari-sari makanan keseluruh tubuh

    b. Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh

    c. Mengangkut karbondioksida ke paru-paru

    d. Mengedarkan hormone

    C. Etiologi

    Menurut Widoyono (2011) Penyakit DHF disebabkan oleh virus

    dengue dari kelompok arbovirus B, yaitu Arthropod-borne virus atau virus

    yang disebarkan oleh artropoda. Virus ini termasuk genus Flavivirus dari

    famili flaviviridae.

    Ada empat serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Serotipe

    DEN-3 merupakan jenis yang sering dihubungkan dengan kasus kasus parah.

    Infeksi oleh salah satu serotip akan menimbulkan kekebalan terhadap serotip

    yang bersangkutan, tetapi tidak untuk serotipe yang lain. Keempat jenis virus

    tersebut semuanya terdapat di Indonesia. Didaerah endemis khususnya

    seseorang dapat terkena infeksi semua serotipe virus pada waktu yang

    bersamaan (Misnadiarly, 2009).

    Vektor utama penyakit DHF adalah nyamuk aedes aegepti. Nyamuk

    ini adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat menggigit manusia yang

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 30

    sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darah). Menurut laporan

    terakhir, virus dapat menyalurkan secara transovaliar dari nyamuk ke telur-

    telurnya (Ngastiyah, 2005).

    Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama

    pada kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggit orang maka dengan

    otomatis virus ini berpindah ke orang tersebut dengan air liur nyamuk tadi.

    Dalam tubuh manusia virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang

    tersebut akan mengalami demam berdarah dengue. Virus ini memperbanyak

    dirinya di dalam tubuh manusia dan berada dalam darah selama satu minggu.

    Orang yang didalam tubuhnya terdapat virus dengue tidak semuanya akan

    sakit demam berdarah. Ada yang mengalami demam ringan dan sembuh

    dengan sendirinya, dan bahkan ada yang sama sekali tidak mengalami sakit.

    Tetapi semuanya merupakan pembawa virus dengue selama satu minggu,

    sehingga dapat menularkan penyakit kepada orang lain disekitar wilayah yang

    ada nyamuk penularnya. Sekali nyamuk terinfeksi maka nyamuk akan menjadi

    infektif seumur hidupnya (Widoyono, 2011).

    D. Patofisiologi

    Menurut Aristanaoka (2008) virus akan masuk kedalam tubuh

    melalui gigitan nyamuk aedes aegepti yang kemudian akan bereaksi dengan

    anti bodi dan terbentuklah komplek virus anti bodi, terjadinya

    trombositopenia, menurunya fungsi trombosit, menurunya fungsi pembekuan

    darah merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat terutama

    perdarahan pada saluran gastroentestinal pada DHF.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 31

    E.

    Virus degue

    Gigitan nyamuk orang yang terinfeksi

    Menyerang orang sehat gigitan nyamuk

    Anti bodi menurun membawa virus

    Tubuh terinfeksi dan terjadi proteksi dari sistem imun tubuh

    Gg sistem koagulasi vermis menyerang gastroentestinal suhu naik

    ccTrombositopenia kelemahan fisik asam lambung naik hipertermi

    Perdarahan tubuh nyeri akut intoleransi aktifitas anorexia mual muntah

    Syok hipovolemik nutrisi kurang dari kebutuhan

    Kematian ansietas gangguan keseimbangan cairan elekrolit

    Kurang pengetahuan

    Sumber : aristanaoka (2008) carpenito (2000)

    Salah satu hal yang menentukan beratnya penyakit adalah

    meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunya volume

    plasma darah, terjadinya hipotensi, trombositopenia, dan diatesis haemoragic.

    Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui

    endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma penderita

    mengalami hipovolemik apabila tidak diatasi bisa terjadi anorexia jaringan,

    acidosis metabolic dan kematian.

    E. Pathway

    Gambar 2.3 Pathway

    Sumber : Aristanaoka (2008) Carpenito (2000)

    Kekurangan volume cairan

    Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

    kebukebutuhan tubuh PK : syok hipovolemik

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 32

    F. Manifestasi klinis

    1. Menurut Sunarto (2008) beberapa manifestasi klinis dari demam dngue

    diantaranya:

    a. Panas mendadak tinggi terus menerus 2-7 hari

    b. Manifestasi perdarahan melalui torniquet yang menunjukan hasil

    positif

    c. Pembesaran hati atau hepar

    d. Syok atau renjatan yang manifestasinya cepat dengan nadi melemah

    disertai nadi yang menyempit juga hipotensi dengan ditandai dengan

    kulit yang lembab, dingin dan gelisah.

    2. Menurut Misnadiarly (2009) sesudah masa inkubasi selama 3-15 hari

    orang yang tertular dapat mengalami penyakit ini ddalam salah satu dari 4

    bentuk yaitu :

    a. Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apa pun

    b. Dengue klasik, pendrita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari,

    nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik bintik atau bercak

    berdarah dibawah kulit

    c. Gejala DHF sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan

    dari hidung, mulut, dubur, dan sebagainya

    d. Dengue syok sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan

    syok. Pada bentuk inisering terjadi kematian.

    3. Menurut WHO kasus DHF ditandai dengan tiga manifestasi klinis yaitu :

    a. Demam tinggi

    b. Perdarahan terutama perdarahan kulit hepatomegali

    c. Kegagalan peredaran darah

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 33

    Pada tahun 1975 WHO menyusun patokan dalam diagnosis klinis pada

    penderita tersangka DHF yaitu :

    a. Demam tinggi dan mendadak selama 2-7 hari

    b. Uji torniquet positif dan salah satu bentuk lain seperti petikia, purpuria,

    ekinosis, epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis atau melena.

    c. Pembesaran hati

    d. Tanpa atau disertai renjatan

    e. Trombositopenia (100.000/milimeter atau kurang)

    f. Hemokonsentrasi yang dapat ditafsikan dengan meningginya nilai

    hematokrit sebanyak 20% atau lebih dibandingkan dengan nilai

    hematokrit pada masa konvalessen.

    4. Menurut Mandal dkk (2006) ada 4 sindrom yang dapat disebabkan oleh

    infeksi virus Dengue : Demam sederhana sindrom demam dengue, DHF,

    dan DSS. Manifestasi ini terutama bergantung pada usia.

    a. Bayi dan anak kecil yang terinfeksi pertama kali cenderung mengalami

    demam sederhana.

    b. Anak yang lebih besar dan orang dewasa yang terinfeksi untuk

    pertama kali mengalami sindrom demam yang ditandai oleh :

    1) Onset mendadak gejala menyerupai influenza berat dan artralgia

    (breakgone fever).

    2) Ruam makulopapular pada hari ketiga dengan petekie yang timbul

    selanjutnya.

    3) Nyeri berat retrotbital pada gerakan mata dan penekanan.

    4) Kadang-kadang perdarahan.

    5) Konvalesen memanjang.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 34

    c. Anak-anak yang sebelumnya terinfeksi dengue primer dan terinfeksi

    serotip lain dapat mengalami DHF. Selain manifestasi diatas klien

    dapat mengalami :

    1) Efusi serosa terutama pleura dan peritoneum.

    2) Diatesis hemoragik.

    3) Hepatomegali dan limfadenopati generalisata.

    4) Hipotensi dan syok.

    G. Klasifikasi

    Menurut Misnadiarly (2009) menjelaskan bahwa demam berdarah dibedakan

    menjadi empat tingkatan yaitu:

    1. Derajat I :

    a. Demam yang disertai dengan gejala klinis tidak khas.

    b. Satu satunya gejala perdarahan adalah hasil uji torniquet yang positif

    2. Derajat II :

    Gejala yang timbul pada DBD derajat I ditambah perdarahan spontan

    biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau bentuk perdarahan

    lainya.

    3. Derajat III :

    Kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan : denyut nadi yang cepat dan

    lemah. Menyempitnya tekanan nadi 20 mmHg atau kurang atau hipotensi,

    ditandai dengan kulit dingin lembab serta pasien menjadi gelisah.

    4. Derajat IV :

    Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun tekanan darah.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 35

    H. Pemeriksaan penunjang

    1. Darah pada DHF dijumpai leukopenia, DHF dijumpai trombositopenia dan

    hemokonsentrasi.

    2. Didalam urin mungkin ditemukan albumin ringan karena didalam albumin

    banyak mengandung urin

    3. Sumsum tulang pada awal terasa sakit ,biasanya hiposeluler kemudian

    minjadi hiperseluler pada H-5 sedangkan pada H-10 biasanya kembali

    normal.

    4. Serologi mengukur titer anti bodi dengan cara haemoglutination intubation

    test atau dengan uji peningkatan komplemen

    5. Isolasi virus pasien jaring jaringan baik pasien hidup melalui biopsi atau

    pasien akan meninggal (Syaefullah, 2000).

    I. Penatalaksanaan

    Menurut Ngastiyah (2005), penyakit demam berdarah dengue atau DBD harus

    segera diatasi dengan cara :

    1. Renjatan atau perdarahan :Pengawasan tanda vital (nadi, tekanan darah

    dan pernafasan). Perlu dilakukan secara kontinu, bila perlu setiap jam dan

    harus ada catatan yang diisi setiap melakukan observasi pasien.

    Pemeriksaan hematokrit, hemoglobin, dan trombosit sesuai permintaan

    dokter biasana setiap empat jam dan harus dicatat hasilnya secara rapi

    karena pasien DBD memerlukan pemantauan yang terus menerus sampai

    akhir. Perhatikan apakah pasien ada kencing atau tidak. Bila dijumpai

    kelainan seperti tersebut segera hubungi dokter.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 36

    2. Perdarahan gastrointestinal :Periksa hematokrit dan hemoglobin serta

    trombosit, ukur tekanan darah, nadi, pasang NGT untuk membantu

    pengeluaran darah dari lambung.

    3. Muntah bercampur darah perlu tindakan secepatnya baik obat obatan

    maupun darah yang diperlukan. Makan dan minumpasien dihentikan. Bila

    pasien sebelumnya belum dipasang infus maka segera dipasang lebih baik

    lebih dari satu infus.

    Pasien dikirim ke ruang rawat DBD/dirujuk bila selama pemantauan

    didapati :

    1. Terjadiperdarahan masif.

    2. Trombosit terus menurun sampai < 50.000/ mm3

    3. Dengan pemberian cairan diatas, terjadi perburukan kondisi klinis.

    4. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,

    penurunan kesadaran, dan lainnya.

    Intervensi keperawatan :

    1. Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi

    virus dengue (viremia).

    Tujuan : Suhu tubuh normal kembali setelah mendapatkan

    tindakan perawatan.

    Kriteria hasil : Suhu tubuh antara 36 – 37, membran mukosa basah,

    nadi dalam batas normal (80-100 x/mnt), Nyeri otot

    hilang.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 37

    Intervensi :

    a. Berikan kompres (air biasa / kran).

    Rasional : Kompres dingin akan terjadi pemindahan panas secara

    konduksi

    b. Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari

    (sesuai toleransi)

    Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat

    evaporasi.

    c. Anjurkan keluarga agar mengenakan pakaian yang tipis dan mudah

    menyerap keringat pada klien.

    Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah

    menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh.

    d. Observasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah )

    tiap 3 jam sekali atau lebih sering.

    Rasional : Mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui

    keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Tanda vital

    merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

    e. Kolaborasi : pemberian cairan intravena dan pemberian obat

    antipiretik sesuai program.

    Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu

    tubuh yang tinggi. Obat khususnyauntuk menurunkan suhu tubuh

    pasien.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 38

    2. PK : syok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan,

    pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.

    Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik

    Kriteria : Tanda Vital dalam batas normal

    Intervensi :

    a. Monitor keadaan umum pasien

    Raional ; Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama

    saat terdi perdarahan. Perawat segera mengetahui tanda-tanda presyok

    / syok

    b. Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih

    Rasional : Perawat perlu terus mengobaservasi vital sign untuk

    memastikan tidak terjadi presyok / syok

    c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera

    laporkan jika terjadi perdarahan

    Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda

    perdarahan dapat segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat

    dapat segera diberikan.

    d. Kolaborasi : Pemberian cairan intravena

    Rasional : Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan

    cairan tubuh secara hebat.

    e. Kolaborasi : pemeriksaan : HB, PCV, trombo

    Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang

    dialami pasien dan untuk acuan melakukan tindakan lebih lanjut.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 39

    3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan

    yang menurun.

    Tujuan : Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi

    Kriteria : Tidak ada tanda-tanda malnutrisi, tidak terjadi penurunan berat

    badan, Nafsu makan meningkat, porsi makanan yang disajikan mampu

    dihabiskan klien, mual dan muntah berkurang.

    Intervensi :

    a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai

    Rasional : Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan

    intervensi

    b. Observasi dan catat masukan makanan pasien

    Rasional : Mengawasi masukan kalori/kualitas kekurangan konsumsi

    makanan

    c. Timbang BB tiap hari (bila memungkinkan )

    Rasional : Mengawasi penurunan BB / mengawasi efektifitas

    intervensi.

    d. Berikan / Anjurkan pada klien untuk makanan sedikit namun sering

    dan atau makan diantara waktu makan

    Rasional : Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan

    meningkatkan masukan juga mencegah distensi gaster.

    e. Berikan dan Bantu oral hygiene.

    Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 40

    f. Hindari makanan yang merangsang (pedas / asam) dan mengandung

    gas.

    Rasional : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat

    menstimulasi muntah.

    g. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penting nutrisi/ makanan bagi

    proses penyembuhan.

    h. Sajikan makanan dalam keadaan hangat.

    i. Anjurkan pada klien untuk menarik nafas dalam jika mual.

    j. Kolaborasi dalam pemberian diet lunak dan rendah serat.

    k. Observasi porsi makan klien, berat badan dan keluhan klien.

    4. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury biologi

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan/selama proses

    keperawatan diharapkan nyeri akut pasien berkurang.

    NOC : Pain Level, Pain Control, Comfort Level

    Kriteria Hasil :

    a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

    tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).

    b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen

    nyeri.

    c. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri).

    d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 41

    Keterangan skala:

    1. Tidak pernah menunjukkan

    2. Jarang menunjukkan

    3. Kadang menunjukkan

    4. Sering menunjukkan

    5. Selalu menunjukkan

    NIC : Pain Management

    Intervensi :

    1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.

    2) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.

    3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman

    nyeri pasien.

    4) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu

    ruangan, pencahayaan dan kebisingan.

    NIC : Analgesic Administrasion

    Intervensi :

    1) Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum

    pemberian obat.

    2) Cek riwayat alergi

    3) Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri.

    4) Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 42

    5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

    Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan / selama proses

    keperawatan diharapkan intoleransi aktivitas teratasi.

    NOC : Energy conservation

    Kriteria hasil :

    a. Berpartisipasi dalam aktifitas fisiktanpa disertai peningkatantekanan

    darah, nadi, dan respirasi.

    b. Mampu melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri

    c. Tanda tanda vital normal

    d. Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat

    e. Sirkulasi status baik

    f. Status respirasi: pertukaran gas dan ventilasi adekuat

    NIC : Activity therapy

    Kriteria hasil :

    a. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan

    program terapi yang tepat.

    b. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

    c. Bantu klien untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dngan

    kemampuan fisik, psikologis, dan sosial.

    d. Bantu untuk melakukan aktifitas yang disukai.

    6. Kekurangan volume cairan

    Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan / selama proses

    keperawatan kekurangan volume cairan dapat teratasi

    NOC: fluide balance

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 43

    Kriteria hasil:

    a. Mempertahankan urin output sesuai dengan usia, BB, urine normal dan

    HT normal

    b. Tanda tanda vital dalam rentan normal

    c. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran

    mukosa lembab, tidak ada rasa haus berlebihan.

    NIC : Fluid management

    Kriteria hasil :

    a. Timbang popok jika diperlukan

    b. Pertahankan catatan intake output yang akurat

    c. Monitor status hidrasi (kelembaban, membran mukosa )

    d. Monitor vital sign

    e. Monitor status nutrisi

    f. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

    g. Dorong pasien untuk menambah intake cairan.

    7. Kurang pengetahuan

    Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan / selama proses

    keperawatan kurang pengetahuan dapat teratasi.

    NOC: Disease process

    Kriteria hasil:

    a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit.

    Kondisi, prognosis, dan program pengobatan.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

  • 44

    b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang

    dijelaskan secara benar.

    c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang

    dijelaskan perawat / tim kesehatan lainya.

    NIC : Teaching: disease process

    Intervensi :

    1) Jelaskan patofisiologi, dan penyakit.

    2) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit

    dengan cari yang benar.

    3) Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat.

    4) Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang

    tepat.

    5) Diskusikan perubahan gaya hidup yang baik dan tepat.

    Nyeri Akut Pada..., GINANJAR PUTRA A, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015