bab ii tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/48856/3/bab ii -dikonversi.pdf · 2019. 8. 14. ·...

12
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hoist Hoist adalah sebuah alat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang ditangguhkan (terarah). Alat digunakan untuk memudahkan penangan jenis muatan tertentu. Total beban yang diangkat ditumpangkan pada pengait (hook).(The American Society of Mechnical Engineers, 2008) Gambar 2.1 Hoist Vertikal Dengan Tali Baja (Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005) Setiap hoist memiliki kapasitas pengankatan beban, kecepatan angkat dan batas ketinggian yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan. Pada pengujian beban normal dengan beban uji tidak kurang dari 125% dari beban pengenal.(The American Society of Mechnical Engineers, 2008)

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Hoist

    Hoist adalah sebuah alat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat atau

    menurunkan beban yang ditangguhkan (terarah). Alat digunakan untuk

    memudahkan penangan jenis muatan tertentu. Total beban yang diangkat

    ditumpangkan pada pengait (hook).(The American Society of Mechnical

    Engineers, 2008)

    Gambar 2.1 Hoist Vertikal Dengan Tali Baja (Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)

    Setiap hoist memiliki kapasitas pengankatan beban, kecepatan angkat dan

    batas ketinggian yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan. Pada pengujian

    beban normal dengan beban uji tidak kurang dari 125% dari beban pengenal.(The

    American Society of Mechnical Engineers, 2008)

  • 5

    Hoist adalah salah satu jenis pesawat angkat yang banyak digunakan untuk

    mengangkat dan menurunkan beban secara vertikal (tegak lurus). Sedangkan

    crane sendiri adalah sistem yang dirancang dan dibangun untuk menunjang

    operasional dan mobilitas hoist tersebut. Kesimpulannya bahwa hoist crane adalah

    satu paket yang tidak bisa dipisahkan.

    2.2 Tali Baja (Steel Wire Rope)

    Tali baja (steel wire rope) adalah tali yang di konstruksikan dari kumpulan

    jalinan serat-serat baja. Tali baja biasa terbuat kawat baja, inti tali dapat dibuat

    dari rami, rami, asbes atau kawat baja yang lebih lunak. Inti harus terus menerus

    jenuh dengan pelumas untuk umur panjang inti serta seluruh tali.(Khurmi. R.S. &

    J.K Gupta, 2005) Keuntungan penggunaan tali baja sebagai berikut:

    1. Dimensi tali lebih kecil sehingga lebih ringan.

    2. Lebih kuat terhadap beban kejutan.

    3. Pengoperasian tidak berisik

    4. Dapat digunakan dengan kecepatan angkat yang tinggi

    5. Elastis.

    Gambar 2.2. Potongan melintang dari tali baja (Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)

  • 6

    Tali Kawat Menurut arah putaran tali kawat dapat diklasifikasikan sebagai

    berikut:

    1. Lintas atau tali lay biasa. Seperti pada Gambar 2.3 (a).

    2. Tali pararel atau lang lay. Seperti pada Gambar 2.3 (b)

    3. Komposit atau membalikan tali. Seperti pada Gambar 2.3 (c)

    Gambar 2.3 Tali kawat diklasifikasikan sesuai dengan arah putaran masing-

    masing kabel.(Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)

    Setiap wayar (wire) dalam lengkungan tali yang dibebani suatu tekanan yang

    komplit yaitu tension, bending stress dan twisting stress dikombinasikan dengan

    tekanan dan gosokan (rubbing) timbal-balik dari wayar dan strand. Jumblah

    pembengkokan (number of bend, NB) didefinikan sebagai jumblah titik-titik pada

    puli atau drum sebagai titik tolak datang atau pergi dari tali.

    Tali baja akan mengalami aus bila bergesekan dengan alur cakra dan dengan

    tromol dan gesekan antar tali sendiri dan sebagainya. Untuk pemeliharaan tali

    baja, maka tali baja harus di di lumasi dengan baik. Selain untutuk mengurasi

    gesekan internal juga untuk mencegah korosi. (The American Society of

    Mechnical Engineers, 2008)

  • 7

    2.3 Katrol (Puli)

    Katrol digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke yang lain

    dengan menggunakan sabuk datar, V-belt atau tali. Di bagian pinggir katrol dibuat

    alur (groove) untuk tempat tali baja atau rantai untuk mentransmisikan gerak dan

    gaya. Bahan katrol dapat dibuat dari bahan logam maupun non-Iogam.(Khurmi.

    R.S. & J.K Gupta, 2005)

    Gambar 2.4. karol atau puli untuk tali berliku.(Khurmi. R.S. & J.K

    Gupta, 2005)

    . Puli dibedakan menjadi dua,yaitu:

    1. Puli tetap (fixed pulley) terdiri dari sebuah cakra dan seutas tali atau

    rantaiyang dilingkarkan pada alur (groove) bagian atas yang salah

    satu ujungnya di gantungi beban dan ujung lainnya ditahan atau

    ditarik.

    2. Puli bebas (movable pulley) mempunyai cakra yang bebas dan poros

    yang bebas pula.

  • 8

    Katrol juga digunakan untuk menyamakan ketegangan di bagian yang

    berlawanan dari tali atau rantai. Karena gerakannya yang ringan, itu tidak disebut

    menjalankan gelombang. Dalam perancangan ini banyaknya katrol yang di

    gunakakan disebut suspensi.(The American Society of Mechnical Engineers,

    2008)

    Pada mekanisme pengangkat diameter puli bila memungkinkan sebaiknya

    cukup besar agar nmengurangi tekanan lentur. Alur pada puli mempunyai

    pengaruh yang besar pada kehidupan dan pelayanan tali maka harus

    diperhitungkan ukuran alurnya.

    Gambar 2.5. Pelk tali baja.(Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)

  • 9

    2.4 Drum

    Drum pada operasi pengangkatan digunakan untuk penggulung tali baja (wire

    rope). Hoist yang dioperasikan oleh motor atau memiliki drum dengan alur heliks,

    pitch dari alur di buat sedikit lebih besar dari diameter tali untuk menghindari

    gesekan dan keausan diantara kumparan.(Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)

    Gambar 2.6 Alur tali pada drum. (Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)

    Ada dua macam drum yaitu:

    1. Drum tunggal mempunyai satu alir spiral kanan.

    2. Drum ganda mempunyai dua alur spiral kanan dan spiral kiri.

  • 10

    Gambar 2.7. Drum tunggal(The American Society of Mechnical Engineers,

    2008)

  • 11

    Gambar 2.8. Drum ganda (The American Society of Mechnical Engineers,

    2008)

    2.5 Penggantung Kait (Hook)

    Penggantung kait atau hook adalah alat penggantung beban yang diangkat

    dengan mekanisme pengangkat digantungkan pada tali atau rantai.(Syamsir A.

    Muin, 1990). Terdiri dari dua jenis yaitu:

    1. Singgle hook (kait tunggal) disebut juga standartd hook.

    2. Double hook(kait ganda) disebut juga ramshorn hook.

    Gambar 2.9. Kait tunggal, (Syamsir A. Muin, 1990)

  • 12

    Gambar 2.10.Kait ganda (ramshorn hook), (Syamsir A. Muin, 1990)

    Kedua jenis pengait tersebut memakai ulir dan mur untuk pengikat.

    Pemilihan baut dan mur sebagai alat pengikat maka perlu diperhitungkan ukuran

    nya agar sesuai.

    Gambar 2.11.Nama bagian-bagian ulir, (Sularso. Kiyakatsu

    Suga, 1987)

  • 13

    2.6 Gear

    Untuk meneruskan daya yang besar dan putaran yang tepat tidak dapat

    dilkukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus dibuat bergerigi

    pada keliling sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda saling

    berkait. Roda bergerigi dapat berbentuk silinder atau kerucut disebur roda gigi.

    (Sularso. Kiyakatsu Suga, 1987)

    Gambar 2.12.Macam macam roda gigi, (Sularso. Kiyakatsu Suga, 1987)

    Roda gigi dengan poros sejajar adalah roda gigi dimana giginya berjajar

    pada dua bidang silinder, kedua bidang silinder tersebut bersinggungan dan yang

    satu menggelinding pada yang lain dengan sumbu tetap sejajar. Roda gigi lurus

    merupakan roda gigi paling dasar dengan satu jalur gigi yang sejajar dengan

    poros.

  • 14

    Gambar 2.13. Nama-nama bagian roda gigi,(Sularso. Kiyakatsu Suga, 1987)

    2.7 Poros

    Poros adalah elemen mesin berputar yang digunakan untuk meneruskan daya

    dari satu tempat ke tempat lain. Daya diteruskan ke poros oleh beberapa gaya

    tangensial dan torsi yang dihasilkan (atau momen puntir) yang diatur dalam poros

    memungkinkan daya untuk diteruskan ke berbagai mesin yang dihubungkan

    poros. Untuk meneruskan daya dari satu poros ke poros lain, berbagai anggota

    seperti katrol, roda gigi, dll., Dipasang di sana. Anggota-anggota ini bersama

    dengan kekuatan yang diberikan pada mereka menyebabkan poros menekuk.

    Dengan kata lain, kita dapat mengatakan bahwa poros digunakan untuk transmisi

    momen torsi dan lentur.(Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005). Macam-macam poros

    menurut pembebanannya :

  • 15

    1. Poros biasanya berbentuk silinder, tetapi bisa berbentuk persegi atau

    silang. Mereka solid di penampang tetapi kadang-kadang poros

    berongga juga digunakan.

    2. Gandar, meskipun bentuknya mirip dengan poros, adalah elemen

    mesin stasioner dan digunakan untuk transmisi momen lentur saja.

    Ini hanya bertindak sebagai pendukung untuk beberapa tubuh

    berputar seperti mengangkat drum, roda mobil atau pengikat tali.

    3. Spindel adalah poros yang relatif pendek yang memberikan gerakan

    baik ke alat pemotong (misal Bor pers spindel) atau ke benda kerja

    (misal Bubut spindel).

    Poros untuk mesin umum biasanya terbuat dari baja batang yang

    ditarik dingin dan difinis, baja karbon konstruksi mesin (disubut bahan S-C).

    (Sularso. Kiyakatsu Suga, 1987)

    Gambar 2.14. Poros baja (Khurmi. R.S. & J.K Gupta, 2005)