bab ii pemahaman terhadap sirkuit … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). lintasan tidak boleh...

32
7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT MOTOCROOS Pada BAB II ini menguraikan pemahaman mengenai judul yang diambil, yaitu Pemahaman Terhadap Sirkuit Motocross, di mana dalam penjelasannya meliputi : Pemahaman Terhadap Sirkuit , Pemahaman Terhadap Motocross , Tinjauan Objek Sejenis dan Spesifikasi Umum Sirkuit Motocross. 2.1 Pemahaman Terhadap Sirkuit 2.1.1 Pengertian Sirkuit Sirkuit merupakan jalan yang melingkar atau berbentuk lingkaran yang dipergunakan untuk berbagai perlombaan (Poewardarminta,1978) Sirkuit merupakan suatu lintasan yang saling berhubungan antara titik satu dengan titik yang lain sehingga membentuk pola yang melingkar. ( Ikatan Motor Indonesia, Peraturan Balap Motor,2007)

Upload: ngodan

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

7

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT MOTOCROOS

Pada BAB II ini menguraikan pemahaman mengenai judul yang diambil,

yaitu Pemahaman Terhadap Sirkuit Motocross, di mana dalam penjelasannya

meliputi : Pemahaman Terhadap Sirkuit , Pemahaman Terhadap Motocross ,

Tinjauan Objek Sejenis dan Spesifikasi Umum Sirkuit Motocross.

2.1 Pemahaman Terhadap Sirkuit

2.1.1 Pengertian Sirkuit

Sirkuit merupakan jalan yang melingkar atau berbentuk lingkaran yang

dipergunakan untuk berbagai perlombaan (Poewardarminta,1978)

Sirkuit merupakan suatu lintasan yang saling berhubungan antara titik satu

dengan titik yang lain sehingga membentuk pola yang melingkar. ( Ikatan Motor

Indonesia, Peraturan Balap Motor,2007)

Page 2: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

8

Sirkuit adalah suatu arena tertutup, baik permanen maupun temporer,

dimana permulaan atau start dan pengakhiran atau finish terletak pada satu titik

tangkap yang sama dan dibangun atau disesuaikan secara khusus untuk balapan

mobil dan motor. (Sumber : Federation Internationale del’Automobile (FIA)

dalam buku tahunannya, Yearbook of Automobile Sport, 2002)

Jadi Sirkuit pada umumnya merupakan suatu tempat untuk mewadahi

suatu pertandingan/latihan balap yang menjadi tempat untuk bersaing. Sirkuit itu

sendiri meliputi ruang/lapangan , lintasan , serta fasilitas-fasilitas umum lainnya.

2.1.2 Identifikasi Jenis-Jenis Serta Fungsi Sirkuit Balap Motor Sesuai

Jenis Kejuaraanya

a. Sirkuit Road Racing

Merupakan sirkuit untuk balapan yang dilombakan di jalan umum, seperti

lintasan Isle of Man TT (Tourist Trophy), Grand Prix Macau dan beberapa

lintasan di Ireland. Karena disebabkan oleh bahaya yang tak terlepaskan dari

jalan raya seperti jalur sempit, trotoar jalan, dan tembok-tembok, sekarang

dipindahkan ke lintasan-lintasan yang dibangun khusus.

b. Sirkuit Racing

Merupakan sirkuit yang dirancang khusus untuk motor-motor produksi

masal yang dimodifikasi bersaing satu dengan lainnya di sirkuit yang juga

dirancang khusus. Contoh kejuaraannya seperti:

MotoGP (balapan kelas puncak yang melombakan motor yang dirancang

khusus untuk balap dan tidak dijual bebas) dan World Superbike (balap yang

melombakan motor produksi masal dan dijual bebas namun dengan modifikasi

sesuai ketentuan).

c. Sirkuit Classic Racing

Merupakan sirkuit yang digunakan untuk motor yang telah dimodifikasi

secara besar-besaran dari era awal – biasanya motor-motor sebelum pertengahan

tahun 70-an.

Page 3: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

9

d. Sirkuit Motocross

Sirkuit dengan lintasan berlumpur (tanah), biasanya menampilkan motor

yang melompat melewati jarak yang jauh

e. Sirkuit Supermoto

Merupakan sirkuit gabungan antara balap jalanan dan motorcross.

Lintasannya juga menggunakan perpaduan antara jalanan dan lintasan

berlumpur.

f. Sirkuit Speedway

Merupakan sirkuit yang berbentuk lonjong (oval) dimana para pembalap

berlomba dengan gaya khas speedway yaitu mengepotkan (membelok dengan

menggeser roda belakang)

g. Sirkuit Ketahanan Motor (Enduro)

Merupakan sirkuit dengan lintasan alam dan dilombakan dalam jangka

waktu yang panjang.

h. Sirkuit Drag Race Motor

Pada sirkuit ini pembalap memacu motornya melewati dua lintasan lurus

sejauh seperempat mil.

2.2 Spesifikasi/ Standar Sirkuit Motocross

2.2.1 Lintasan

(Sumber : Peraturan dan Standar Sirkuit Motocross. Ikatan Motor

Indonesia, 2014)

A. Umum

Lintasan dapat dibuat permanen atau sementara. Penggunaan bahan

harus semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh

melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas

lintasan dilarang.

Page 4: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

10

B. Panjang Lintasan

Panjang lintasan tidak boleh kurang dari 1.200 meter (walaupun

panjang lintasan harus dikurangi karena kondisi yang jelek) dan tidak

boleh lebih dan 2.000 meter ukuran garis center .

C. Lebar Lintasan

Lebar pada titik tertentu tidak boleh kurang dari 5 meter. Minimum

lebar yang direkomendasikan adalah 8 meter. Dilintasan tidak

diperbolehkan adanya rintangan ( pohon ) .

:

Gambar 2.1 : Standar Panjang dan Lebar Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia,2014.

D. Jarak bebas

Jarak bebas antara lintasan dengan semua rintangan yang ada

diatas permukaan tanah harus minimum 3 meter.

E. Kecepatan

Lintasan harus mempunyai batas kecepatan maximum 55 km per

jam (kecepatan rata - rata diambil untuk / dari 1 balapan yang komplit) dan

tidak boleh terdapat lintasan lurus yang terlalu panjang.

Page 5: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

11

F. Keamanan penonton dan pembalap

Semua tempat dimana penonton dilarang masuk harus dipasang

pagar atau rintangan. Pagar penonton harus kuat dan cukup tinggi untuk

mengontrol penonton.

Lebar dan memadai untuk keamanan pembalap dan penonton.

Lebar daerah netral bisa berbeda - beda menurut keadaannya, akan tetapi

tidak boleh kurang dari 1 meter. Pada daerah bebas harus dipasang pagar

atau rintangan dibagian penonton dan dipasang pembatas disisi bagian

lintasan. Pemasangan pembatas didaerah bebas harus tidak lebih tinggi

dari 500 mm diatas permukaan tanah dan mempunyai lebar / diameter

maximum 25 mm. Pembatas lintasan harus dipasang dengan pita (untuk

keamanan tali tidak diperbolehkan). Bahan dari pembatas harus terbuat

dari kayu (mudah patah) atau bahan yang fleksibel.

Gambar 2.2 : Standar Keamanan Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

Page 6: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

12

G. Rintangan

Perhatian yang khusus harus diberikan pada sudut dari awalan

jump. Setiap jump harus mempunyai nomer lokasi dan harus terpasang

juga tertulis di peta sirkuit. Tinggi, lebar dan panjang dari setiap jump

harus tertulis didalam laporan formulir inspeksi dan tidak diijinkan diganti

dari ukurannya.

H. Daerah Start

Daerah start harus dipasang pagar untuk mendapatkan standar

keamanan yang baik untuk orang - orang, dan diperlukan batas – batas

didaerah ini untuk pemegang pas tanda masuk sesuai dengan fungsinya.

1. Penempatan pintu start

Pintu start harus berada pada garis melintang yang sama, jadi

semua pembalap mempunyai kesempatan yang sama. Untuk Kejuaraan

Nasional tidak diperbolehkan adanya baris kedua.Pintu start yang harus

disediakan adalah sebanyak 30 posisi (minimum).

2. Lintasan Lurus tempat start

Panjang dari lintasan lurus setelah start tidak boleh lebih dari 125 meter

(jarak dari pintu start ketitik dalam tikungan pertama ). Minimum panjang

lintasan lurus setelah start adalah 80 meter.

Gambar 2.3 : Standar Daerah Start Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

Page 7: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

13

I. Waiting zone

Harus ada pagar yang memberi keamanan pada di daerah ini serta

menempatkan petugas untuk memeriksa orang - orang yang berhak masuk

sesuai dengan urutan/waktu masuknya.

Didaerah ini harus mendapat keamanan yang baik untuk

menghindari segala kemungkinan sekecil mungkin untuk orang – orang

yang tidak mempunyai pas masuk.

Dianjurkan untuk semua orang di daerah ini harus berpakaian baik

dan beseragam team agar terlihat profesional. Jam dengan waktu resmi

panitia harus terlihat jelas yang harus dipasang diatas pintu masuk waiting

zone

Gambar 2.4 : Standar Keamanan dan waiting zone Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

J. Pos signal

Harus ada nomer dari pos signal panitia (pos bendera) diseluruh lintasan

untuk keterangan kepada pembalap pada saat balapan. Pos harus tersendiri

dan menunjukkan lokasi terpilih, dengan begitu tanda yang diberikan akan

terlihat jelas untuk pembalap. Tempat dimana posisi panitia pos signal

berada harus mempunyai keamanan yang paling baik. Pos harus terletak

Page 8: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

14

dengan baik agar dapat menjamin seluruh pandangan lintasan dapat

terlihat oleh panitia .

K. Pencatat Waktu dan Lap Scorer

Pencatat waktu dan lap scorer harus berada pada satu garis dengan garis

finish. Garis putih melintas harus dibuat didepan pencatat waktu dan

tempat pencatat waktu harus berhadapan dengan lintasan.

L. Daerah perbaikan dan signal

Sepanjang lintasan harus ada suatu daerah untuk perbaikan dan

signal selama balapan. Daerah perbaikan dan signal harus dipasang pagar

untuk member keamanan yang baik terhadap orang - orang yang

membutuhkannya didaerah ini dan petugas akan mengawasi dan

memberikan ijin kepada orang - orang yang berhak masuk kedaerah ini

sesuai dengan pas masuknya.

Gambar 2.5 : Standar Daerah Perbaikan Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

Page 9: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

15

M. Paddock Pembalap

Paddock pembalap harus ada, apabila kondisi memungkinkan

disesuaikan pada area melintang dan harus mempunyai ukuran yang cocok

dengan syarat - syarat tertentu menurut lokasi dan jenis kejuaraan

(disesuaikan dengan kondisi di lapangan ). Dasar tanah daerah paddock

harus dapat dilalui oleh kendaraan penggangkut kendaraan pembalap

dalam kondisi / cuaca apapun juga. Perhatian khusus harus diberikan

untuk saluran pembuangan air.

Penempatan dan pengaturan parkir didaerah paddock harus dijamin

dapat menampung kendaraan yang diperlukan. Jalan untuk keluar masuk

daerah paddock harus dapat dilalui setiap saat oleh kendaraan yang akan

lewat.

Gambar 2.6 : Standar Paddock Pembalap Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

N. Pintu Start

Pintu start harus melintang dan melipat / turun pada saat

dipergunakan. Rancangan konstruksi tersebut harus kuat dan kaku. Harus

dapat dikontrol secara manual atau dengan remote. Petugas pembuka pintu

Page 10: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

16

start dan mekanikal alat pembuka harus tertutup total dari penglihatan

pembalap, dengan begitu tidak akan ada perbedaan antara pembalap.

Minimum tinggi dari pintu start tersebut 500 mm. Lebar dari

konstruksi dasar beton dari pintu start tidak boleh lebih dari 600 mm.

Pembatas dibelakang pintu start harus terpasang agar pembalap tidak dapat

memundurkan kendaraannya. Jarak antara pintu start dengan pembatas

dibelakang harus 3 meter.

Untuk Kejuaraan Nasional pintu start harus dengan cara individual

melipat / turun dengan minimum lebar untuk 30 meter (1 meter untuk

setiap kendaraan).

Gambar 2.7: Standar Pintu Start Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

2.2.2 Rintangan

Terdapat berbagai jenis rintangan dalam sirkuit motorcross diantaranya yaitu:

a. Single Jump

Single jump merupakan jenis rintangan yang terdiri dari satu

dompak atau lompatan yang memiliki tinggi 1-2 meter dengan kemiringan

sudut maksimal yaitu 350.

Page 11: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

17

Gambar 2.8 : Rintangan Single Jump Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

b. Double Jump

Double Jump merupakan jenis rintangan yang terdiri dari dua

dompak atau lompatan dengan tinggi 1-2 meter dengan kemiringan sudut

maksimal yaitu 350.

Gambar 2.9 : Rintangan Double Jump Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

c. Table Top

Table top merupakan rintangan berbentuk trapesium . Rintangan

ini merupakanpenggabungan antara gunungan dengan bidang persegi

panjang. Ketinggian maksimum dari loncatan adalah 2 meter dengan sudut

maksimal 350. Panjang bidang table atau bidang atas adalah 2 meter.

Gambar 2.10 : Rintangan Table Top Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

Page 12: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

18

d. Camel

Camel merupakan sebuah rintangan yang mengambil atau

terinspirasi dari punggung unta yang terdiri dari dua gunungan yang

memiliki ketinggian yang berbeda. Gunungan yang lebih rendah terletak di

bagian depan. Ketinggian maksimal dari loncatan kedua adalah 1,5 meter

dengan sudut maksimal 350.

Gambar 2.11 : Rintangan Camel Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

e. Superball

Super Ball merupakan rintangan yang bergelombang yang

diakibatkan oleh bentuk rintangan yang terdiri dari setengah bola yang

tersusun banyak.

Gambar 2.12 : Rintangan Superball Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

2.2.3 Fasilitas Penunjang dan Pemasangan Instalasi Sirkuit Motocross

A. Lokasi kantor panitia

Lokasi dan kantor panitia harus terletak di pintu masuk sirkuit

B. Paddock Pembalap

Paddock pembalap harus dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet

untuk pria dan wanita dan diusahakan adanya tempat air minum.

Page 13: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

19

Tidak boleh diadakan pemungutan biaya untuk penggunaan fasilitas

tersebut, dan harus tetap terjaga kebersihannyn selama kejuaraan

berlangsung. Didaerah paddock pembalap harus tersedia pos medical dan

pos pemadam kebakaran. Juga harus terdapat peralatan yang perlu untuk

scrutineering dan pemerikasan administrasi didaerah tertutup. Papan

pengumuman panitia harus terpasang di deerah ini.

C. Pemasangan Instalasi Pers

Minimum pemasangan instalasi untuk ruang pers harus tersedia 1 ruang

kerja dengan meja dan kursi (diusahakan tersedia mesin ketik). Ruang pers

harus mempunyai petugas dan harus mengetahui apa yang diperlukan media

dan harus buka untuk minimum satu jam setelah seluruh balapan selesai. Orang

- orang yang diperbolehkan masuk ke ruangan ini adalah : Pers, Jury, utusan

IMI Daerah, IMI Representativ dan utusan Industri.

Gambar 2.13 : Standar Instalasi Ruang Pers Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

Page 14: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

20

D. Tribun Penonton

Persyaratan secara umum :

Antar 2 gang masksimal memuat 42 tempat duduk

Antara gang dengan dinding atau pembatas maksimal memuat 28

tempat duduk.

Antara gang dengan gang utama maksimal 72 temapt duduk

Garis pandang agar seorang penonton tidak terhalang pandangan

oleh orang di depannya ditentukan 12cm

Gambar2.14 : Standar Ukuran Pembatas Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Gambar 2.15: Standar maksimal seats Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

20

D. Tribun Penonton

Persyaratan secara umum :

Antar 2 gang masksimal memuat 42 tempat duduk

Antara gang dengan dinding atau pembatas maksimal memuat 28

tempat duduk.

Antara gang dengan gang utama maksimal 72 temapt duduk

Garis pandang agar seorang penonton tidak terhalang pandangan

oleh orang di depannya ditentukan 12cm

Gambar2.14 : Standar Ukuran Pembatas Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Gambar 2.15: Standar maksimal seats Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

20

D. Tribun Penonton

Persyaratan secara umum :

Antar 2 gang masksimal memuat 42 tempat duduk

Antara gang dengan dinding atau pembatas maksimal memuat 28

tempat duduk.

Antara gang dengan gang utama maksimal 72 temapt duduk

Garis pandang agar seorang penonton tidak terhalang pandangan

oleh orang di depannya ditentukan 12cm

Gambar2.14 : Standar Ukuran Pembatas Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Gambar 2.15: Standar maksimal seats Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Page 15: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

21

Tribun boleh bertingkat apabila jarak pandang melebihi jarak

optimal.

Tidak ada kolong di bawah tempat duduk

Tribun khsus untuk penyandang cacat harus :

- Dibagian terdepan atau dibagian belakang tribun

penonton

- Tribun dapat dilalui kuris roda dengan lebar minimal

1,4m dan lebar tambahan minimal 0,9m

Gambar 2.16: Garis Pandang Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Gambar 2.17: Garis Pandang Tribun Penonton untuk Penyandang CacatSumber: Metric Handbook

21

Tribun boleh bertingkat apabila jarak pandang melebihi jarak

optimal.

Tidak ada kolong di bawah tempat duduk

Tribun khsus untuk penyandang cacat harus :

- Dibagian terdepan atau dibagian belakang tribun

penonton

- Tribun dapat dilalui kuris roda dengan lebar minimal

1,4m dan lebar tambahan minimal 0,9m

Gambar 2.16: Garis Pandang Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Gambar 2.17: Garis Pandang Tribun Penonton untuk Penyandang CacatSumber: Metric Handbook

21

Tribun boleh bertingkat apabila jarak pandang melebihi jarak

optimal.

Tidak ada kolong di bawah tempat duduk

Tribun khsus untuk penyandang cacat harus :

- Dibagian terdepan atau dibagian belakang tribun

penonton

- Tribun dapat dilalui kuris roda dengan lebar minimal

1,4m dan lebar tambahan minimal 0,9m

Gambar 2.16: Garis Pandang Tribun PenontonSumber: Metric Handbook

Gambar 2.17: Garis Pandang Tribun Penonton untuk Penyandang CacatSumber: Metric Handbook

Page 16: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

22

Untuk meningkatkan garis pandangan sudut dasar tribun dapat

dibuat dalam 2 atau lebih sudut yang lebih besar berdasar

perhitungan tanjakan yang digunakan.

Gambar 2.18: Sudut Kemiringan Tribun PenontonSumber: Metric Handbook.2008

Gambar 2.19: Jenis Tempat duduk mempengaruhi PandanganSumber: Metric Handbook 2008

22

Untuk meningkatkan garis pandangan sudut dasar tribun dapat

dibuat dalam 2 atau lebih sudut yang lebih besar berdasar

perhitungan tanjakan yang digunakan.

Gambar 2.18: Sudut Kemiringan Tribun PenontonSumber: Metric Handbook.2008

Gambar 2.19: Jenis Tempat duduk mempengaruhi PandanganSumber: Metric Handbook 2008

22

Untuk meningkatkan garis pandangan sudut dasar tribun dapat

dibuat dalam 2 atau lebih sudut yang lebih besar berdasar

perhitungan tanjakan yang digunakan.

Gambar 2.18: Sudut Kemiringan Tribun PenontonSumber: Metric Handbook.2008

Gambar 2.19: Jenis Tempat duduk mempengaruhi PandanganSumber: Metric Handbook 2008

Page 17: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

23

2.2.4 Persyaratan Umum Rancangan

Persyaratan umum suatu sirkuit motocross yaitu meliputi:

1. Pelayanan kesehatan

Semua kejuaraan harus mempunyai pelayanan kesehatan yang

dikoordinator oleh Kepala Kesehatan yang bekerja untuk Panitia. Team

kesehatan dan peralatannya harus tersedia sesuai dengan

kebutuhannya.Rencana pertolongan pertama / evakuasi untuk orang yang

cidera harus disiapkan sebelum balapan oleh Panitia dan Koordinator

Kesehatan. Adapun persyaratan umum kesehatan yaitu :

Koordinasi Kesehatan-dokter agar mengikuti rapat juri

Adanya ruang Pertolongan pertama ( PPPK)

Jumlah dokter dan perawat, jumlah PPPK, jumlah ambulance yang sesuai

adanya radio komunukasi dan tandu disetiap pos kesehatan

informasi terhadap rumah sakit

Jarak ke rumah sakit

Seluruh fasilitas kesehatan harus tetap berada disirkuit sampai dengan 30

menit setelah balapan terahkir selesai

Adanya fasilitas penunjang seperti landasan untuk helicopter (helipad)

untuk mempercepat penanganan terhadap kecelakan dari pembalap,

karena motocross merupakan olahraga yang extreme dan berbahaya.

2. Pelayanan pemadam kebakaran

Pelayanan pemadam kebakaran harus disiapkan diseluruh lintasan

(pada titik tertentu) dan juga didaerah paddock pembalap, waiting zone,

daerah start dan daerah perbaikan dan signal. Merokok dilarang didaerah

paddock, waiting zone , perbaikan dan signal

3. Keamanan

Persyaratan keamanan merupakan yang paling penting dalam

perancangan bangunan, untuk mengantisipasi adanya kecelakaan, maka

Page 18: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

24

diperlukan perancangan yang dapat menghindari manusia dari ancaman

bahaya, antara lain:

a. Kebakaran

Dengan memfasilitasi setiap ruangan dengan alat pemadam kebakaran.

Dan juga dengan memberikan fasilitas tangga darurat.

b. Bencana Alam

Dengan memperkuat konstruksi bangunan maupun atap, dan juga

memperhitungkan bahaya bencana alam, seperti gempa bumi.

c. Keamanan Lintasan

Antara track lintasan motocross dengan penonton harus diberi jarak untuk

keamanan. Semua tempat dimana penonton dilarang masuk harus dipasang pagar

atau rintangan. Pagar penonton harus kuat dan cukup tinggi untuk mengontrol

penonton.

Lebar dan memadai untuk keamanan pembalap dan penonton. Lebar

daerah netral bisa berbeda - beda menurut keadaannya, akan tetapi tidak boleh

kurang dari 1 meter. Pada daerah bebas harus dipasang pagar atau rintangan

dibagian penonton dan dipasang pembatas disisi bagian lintasan. Pemasangan

pembatas didaerah bebas harus tidak lebih tinggi dari 500 mm diatas permukaan

tanah dan mempunyai lebar / diameter maximum 25 mm. Pembatas lintasan harus

dipasang dengan pita (untuk keamanan tali tidak diperbolehkan). Bahan dari

pembatas harus terbuat dari kayu (mudah patah) atau bahan yang fleksibel.

Gambar 2.20 : Standar Keamanan Sirkuit Motocross

Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014

Page 19: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

25

4. Kenyamanan

Dalam setiap gedung yang mewadahi suatu kegiatan manusia pasti

harus memberikan kenyamanan bagi penghuninya, sehingga dapat

meningkatkan kualitas pengguna/pembalap motocross, penonton, dan juga

pengelola. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

merancang:

a. Kenyamanan Pandangan

Kenyamanan Pandangan ditujukan pada Pembalap, penonton, dan

juga panitia. Kriteria yang harus dipenuhi yaitu, pandangan penonton ke

arena sirkuit tidak terhalang struktur, pembalap dapat melihat seluruh

arena sirkuit, pandangan penonton tidak terhalang oleh penonton

didepannya.

2.3 Pemahaman Terhadap Motocross

2.3.1 Pengertian Motocross

Motocross adalah kejuaraan cross country yang dilaksanakan didalam

sirkuit dengan menggunakan rintangan - rintangan. (sumber : Peraturan

Motocross Ikatan Motor Indonesia 2014)

Motorcross Merupakan jenis motor yang dikhususkan untuk melalui

medan berat seperti medan berbatu atau berlumpur. Mempunyai ciri kontur

ban kasar, yang menyerupai pacul atau tahu. Motor ini mempunyai torsi besar

dan tahan banting. Jarak body dan tanah relatif tinggi. Motorcross kurang

memiliki kelebihan pada top speed , namun lebih mengutamakan akselerasi.

Motor ini juga memiliki jenis suspense yang lebih daripada motor lain karena

penggunaanya di medan berat.

2.3.2 Peraturan Dalam Motocross

(sumber : Peraturan Motocross Ikatan Motor Indonesia 2014)

A. Kendaraan

Perlombaan in terbuka untuk kendaraan jenis Motocross dan Enduro

sesuai dengan buku peraturan teknik FIM (Appendix 01, FIM Motocross

Technical Rules).

Page 20: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

26

B. Lintasan

Panjang lintasan minimum 1200 Meter dan tidak lebih dan 2000 meter

dengan lebar minimum 8 Meter dan lebar lintasan pada titik tertentu tidak

kurang dari 5 meter, diusahakan jarak bebas antara lintasan dan semua

rintangan diatas tanah harus minimum 3 meter. Lintasan tidak dapat

diluluskan jika dilintasan terdapat genangan air yang dalam atau terlalu

banyak batu atau terdapat bagian lurus dilarang dengan kecepatan yang

tinggi, adapun kecepatan maximum adalah 55 km/jam.

C. Pembalap

a. Kelas 65 cc (umur minimum 10 tahun dan maksimum 12 tahun)

b. Kelas 85 cc (umur minimum 11 tahun dan maksimum 14 tahun )

c. Kelas MX2 Junior (umur minimum 13 tahun dan maksimum 17 tahun,

Pembalap kategori ini tidak pernah terdaftar dalam Kategori MX2 Grade A

dan B Tahun 2011 dan sebelumnya. ( Maksimum 2 tahun masuk 3 besar

dikelas ini harus naik ke MX 2 )

d. Kelas MX2 ( umur di atas 15 tahun )

D. Kelas

Kelas-kelas untuk kejuaraan Nasional Motocross adalah :

Tabel 2.1 : Kelas-kelas kejuaraan Nasional Motocross

No Kejuaraan Nasional Motocross Minimum cc Maksimum cc

1Kelas 65 cc

2 tak 50 cc 65 cc

2

Kelas 85 cc

2 tak 80 cc 85 cc

4 tak 75 cc 150 cc

3 Kelas 125 cc

Page 21: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

27

2 tak 100 cc 125 cc

4 tak 175 cc 250 cc

Sumber : Ikatan Motor Indonesia. 2014.

2.4 KajianTerhadap Proyek Sejenis

2.4.1 Sirkuit Motocross Pangkung Tibah , Kabupaten Tabanan

Sirkuit pangkung tibah ini terletak di Desa Pangkung Tibah , Kecamatan

Kediri , Kabupaten Tabanan. Berjarak 6 Km dari kota Tabanan . Sirkuit pangkung

tibah ini dirancang oleh Bapak Wawan Gustaf (Ikatan Motor Indonesia Provinsi

Bali) pada tahun 2006. Sirkuit motocross Pangkung Tibah merupakan satu-

satunya sirkuit motocross yang berada dekat dengan pantai. Sirkuit Pangkung

Tibah ini dikelola oleh masyarakat desa Pangkung Tibah.

Secara fisik sirkuit ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Panjang lintasan 1.400 meter

Lebar lintasan pada track lurus maupun tikungan yaitu 8m

1

2

3

1

Daerah Start

Rintangan Super Ball

Rintangan Single Jump

Rintangan Camel

Rintangan Single JumpRintangan Super Ball

Rintangan Double Jump

Rintangan Single Jump

Rintangan Table Top

Rintangan Table Top

Gambar 2.21: Denah sirkuit motocross Pangkung TibahSumber : Dokumentasi pribadi

Keterangan:1. Area Menonton2. Area Peddock Pembalap3. Area Panitia

Page 22: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

28

Jumlah tikungan yang dimiliki yaitu berjumlah 20 tikungan.

Rintangan

Rintangan pada sirkuit Pangkung Tibah ini terdiri dari :

- 2 table top dengan tinggi 2 meter

- 3 buah single jump dengan tinggi 1,5-2 meter

- 2 buah double jump dengan tinggi 1,5-2 meter

- 2 buah Superball

- 1 buah camel

Fasilitas-Fasilitas Penunjang

Fasilitas-fasilitas penunjang pada sirkuit ini diantaranya yaitu :

- Area Parkir

- Area Paddock Pembalap dengan luas area sekitar 150 m2. Fasilitas

Paddock pada sirkuit ini masih bersifat bongkar pasang tergantung

penyelenggaraan event.

- Tempat suci

- Fasilitas-fasilitas lainnya seperti menara pemantau , waiting zone ,

ruang panitia dan lain-lain bersifat tidak permanen (bongkar pasang).

Gambar 2.22: sirkuit motocross Pangkung TibahSumber : Dokumentasi pribadi

Page 23: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

29

2.4.2 Sirkuit Motocross Perancak , Kabupaten Jembrana

Sirkuit Motocross Perancak terletak di Kecamatan Jembrana , Kabupaten

Jembrana. Berjarak kurang lebih 190 km dari kota Depasar dengan waktu yang

ditempuh kurang lebih 3 jam perjalanan.Sirkuit Perancak yang dibangun pada

tahun 1992 ini merupakan salah satu sirkuit dengan Area terluas di Bali dengan

luas site 9 hektar dan luas parkir 2 hektar.

Spesifikasi Sirkuit Motocross Perancak:

Panjang Lintasan yaitu 1200 Meter

Lebar Lintasan adalah 8-10 Meter

Lebar Lintasan pada daerah start yaitu 25 meter

Terdapat 10 buah Tikungan

Rintangan : 2 rintangan Single Jump, 2 table Top dan 2 double jump.

Fasilitas-fasilitas penunjang pada sirkuit ini diantaranya yaitu :

- Area Parkir

- Area Paddock Pembalap . Fasilitas Paddock pada sirkuit ini masih

bersifat bongkar pasang tergantung penyelenggaraan event.

- Menara Kontrol

Daerah Start

Keterangan:1. Area Penonton2. Gedung Serbaguna3. Area Penonton4. Pengelola5. Panitia Lomba6.Paddock7.Menara Kontrol

Gambar 2.23:Denah sirkuit motocross Perancak

Rintangan Double Jump

Rintangan Single JumpRintangan Single Jump

Rintangan Double Jump

Rintangan Table Top

Page 24: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

30

- Tempat suci

- Toilet umum

- Gedung Pengelola

- Gedung serbaguna

- Fasilitas-fasilitas lainnya seperti, waiting zone , ruang panitia

perlombaan dan lain-lain bersifat tidak permanen (bongkar pasang).

2.4.3 Sirkuit Motocross Lamantuha,Kalimantan Tengah

Sirkuit Motocross Lamantuha terletak di desa Pasir Panjang ,

Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sirkuit Lamantuha ini dikelaola oleh

Surya Sawit Sejati Otomotif dan merupakan salah satu sirkuit terbaik

dengan standar nasional di Indonesia. Sirkuit Lamantuha brjarak hanya 2

km dari Bandar Udara Iskandar Muda Pangkalan Bun.

Spesifikasi Sirkuit Motocross Lamantuha:

Lintasan

- Panjang lintasan yaitu 1.100 meter

- Lebar minimum lintasan yaitu 8 meter

- Jenis permukaan tanah yaitu tanah pasir

- Kecepatan rata-rata pada saat perlombaan yaitu 50 km/jam

- Jumlah Pos lintasan yaitu 12 pos

Gambar 2.24: Sirkuit Motocross PerancakSumber : https://www.google.co.id/search?q=sirkuit+perancak

Page 25: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

31

Daerah Start

- Lebar dari pintu start yaitu 16 meter untuk 16 pembalap

- Panjang lintasan lurus depan start 100 meter

Paddock Pembalap

- Terletak di belakang dan samping pintu start

- Jenis permukaan tanah beton

- Terdapat 2 buah toilet

Keamanan

- Rumah sakit terdekat berjarak 2 km

- Waktu tempuh ke rumah sakit 5 menit

- Jumlah PPPK di dalam sirkuit 3 buah/tandu

Penonton

- Letaknya disekeliling lintasan

- Jarak pandang langsung

- Jalan masuk (kendaraan umum , pribadi dll) aspal

- Parkir cukup luas

Gambar 2.25: Lintasan sirkuit LamantuhaSumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005

Page 26: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

32

Tabel 2.2 : rintangan sirkuit Lamantuha

Sumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan MotorIndonesia.2005

Gambar 2.26: Pintu Start dan tikungan pertama sirkuit LamantuhaSumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005

Page 27: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

33

Gambar 2.27: Tribun Penonton dan Waiting Zone sirkuit LamantuhaSumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005

Gambar 2.28: Rintangan Sirkuit LamantuhaSumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005

Page 28: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

34

2.4.4 Kesimpulan Terhadap Objek Sejenis

Berdasarkan dari tinjauan diatas, kesimpulan dari ketiga objek tersebut

menjelaskan fasilitas yang terdapat pada Sirkuit Motocross, klasifikasi,

lokasi, dan manajemen pengelolaan yang dapat dilihat pada table 2.1

dibawah ini.

Tabel 2.3 Kesimpulan Objek Sejenis dan Pertimbangannya

No Kriteria

Sirkuit

Motocross

Pangkung

Tibah

Sirkuit

Motocross

Perancak

Sirkuit

Motocross

Lamantuha

Pertimbangan

Terhadap Desain

1. Lokasi Desa

Pangkung

Tibah ,

Tabanan, Bali.

Desa Perancak

, Jembrana,

Bali

Desa Pasir

Panjang ,

Pangkalan

Bun,

Kalimantan

Tengah

Kabupaten Tabanan

2 Klasifikasi Sirkuit

Motocross n

Sirkuit

Motocross

Sirkuit

Motocross

berstandar

Nasional

Sirkuit Motocross

berstandar Nasional

3. Fungsi dan

Peranan

Sebagai Arena

pertandingan

Motocross,

Arena latihan

(sewa),

Tempat

mononton

motocross

Sebagai Arena

pertandingan

Motocross dan

road race,

Arena latihan

(sewa),

Tempat

mononton

motocross,

Sebagai Arena

pertandingan

Motocross,

Arena latihan

(sewa),

Tempat

mononton

motocross

Sebagai arena

perlombaan

Motocross, sebagai

tempat untuk berlatih

olah raga motocross

khususnya di

Tabanan. Sebagai

tempat menonton

,rekreasi serta

meningkatkan

kunjungan wisatawan.

Page 29: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

35

4. Fasilitas dan

Ruang

- Area parkir

± 15 are,

paddock

pembalap 150

m2, Menara

Pengawas

4m2, Pos

Kesehatan 25

m2, Waiting

zone 30 m2,

Ruang Panitia

60 m2,

Tempat suci.

- Area parkir ±

20 are,

paddock

pembalap,

Menara

Pengawas, Pos

Kesehatan,

Waiting zone,

Ruang Panitia

Lomba, Ruang

pengelola ,

toilet umum,

Tempat suci,

gedung

serbaguna.

Area Parkir,

Paddock

pembalap,

Menara

pengawas,

Waitung zone,

ruang panitia,

ruang

pengecekan

mesin, Toilet

umum, toko.

Area Parkir, Paddock

pembalap, menara

pengawas, Waiting

zone , Ruang

Pemeriksaan mesin ,

Ruang Panitia, Ruang

Pengelola, Ruang

undangan , Tribun

Penonton , Toilet ,

tempat suci, ruang

kesehatan, Helypad,

gudang, toku

marchendise/souvenir,

foodcourt,

5. Manajemen

Pengelolaan

Dikelola oleh

Masyarakat

Setempat

setempat,

Dikelola oleh

Masyarakat

Setempat

setempat,

Dikelola oleh

swasta

(Surya Sawit

Sejati

Otomotif)

Dikelola oleh Swasta

dan bekerja sama

dengan masyarakat

setempat serta

pemerintah selaku

pemberi izin dan

lainnya.

Sumber: Hasil Observasi

Page 30: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

36

2.5 Spesifikasi Umum Sirkuit Motocross di Tabanan

2.5.1 Pengertian

Sirkuit Motocross merupakan suatu tempat untuk mewadahi suatu

pertandingan/latihan motocross. Sirkuit itu sendiri meliputi ruang/lapangan ,

lintasan , serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.

2.5.2 Fungsi Sirkuit Motocross

A. Fungsi Utama

Fungsi utama dari sebuah sirkuit yaitu sebagai wadah atau arena

untuk perlombaan kendaraan bermotor. Sirkuit juga bisa difungsikan

sebagai tempat untuk latihan atau mengasah kemapuan pembalap , sebagai

tempat untuk menyalurkan hobi serta sebagai tempat untuk pembinaan

olah raga bermotor

B. Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang sebuah sirkuit yaitu sebgai tempat untuk

menonton/ menyaksikan kegiatan balap bagi masyarakat pecinta otomotif.

2.5.3 Tujuan

A. Tujuan Utama

Mampu memfasilitasi dan menampung para pecinta/ penggemar otomotif

khususnya motocross baik mewadahi aktifitas dalam perlombaan , latihan maupun

pembinaan olah raga.

A. Tujuan Penunjang

Sebagi tempat untuk mengalihkan hal-hal negatif bagi para generasi

muda di Bali seperti balapan liar dijalan , mabuk-mabukan hingga penggunaan

narkoba serta dengan adanya sirkuit Motocross ini berpengaruh bagi pariwisata

di Bali dengan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun

mancanagara untuk datang ke Bali, tidak hanya sebagai peserta namun juga

sebagai penonton olah raga Motocross ini.

2.5.4 Fasilitas-fasilitas Sirkuit Motocross

A. Fasilitas Pembalap

Page 31: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

37

Fasilitas pembalap meliputi lintasan motocross, paddock, waiting zone, pit

lane, daerah pelayanan darurat.

B. Fasilitas Penunjang meliputi : area parkir , ruang wartawan , ruang pers,

ruang pameran

C. Fasilitas Umum meliputi triun penonton , area parkir , toilet, tempat

suci, souvenir, cafetaria

D. Fasilitas Pengelola meliputi : kantor pengelola operasional sirkuit dan

fasilitas penunjang secara keseluruhan. Seperti ruang staf , ruang rapat ,

dan lain-lain

2.5.5 Persyaratan Lokasi

Lokasi terletak di tempat yang strategis , mudah dicapai serta daerah

yang memiliki minat tinggi di dunia otomotif khususnya Motocross.

Agar nantinya sirkuit ini dapat berfungsi secara optimal.

Lokasi terletak di daerah yang cukup jauh dari pemukiman penduduk

karena sirkuit motocross ini memiliki tingkat kebisingan yang cukup

tinggi.

Memiliki akses transportasi yang baik dan mudah serta ukuran lahan

yang cukup luas untuk menampung semua kegiatan dan fasilitas yang

akan diwadahi.

Adanya sarana penunjang dan pelengkap di sekitar site seperti

tersedianya jaringan utilitas.

2.5.6 Civitas

Pembalap, mekanikal, pers, juri, panitia lomba, manajemen balap,

penonton, dokter, pengelola, dan official .

2.5.7 Aktivitas kegiatan yang diwadahi

Aktivitas/ kegiatan utama yang diwadahi yaitu perlombaan serta

latihan motocross serta aktifas lainnya untuk menunjang perlombaan

seperti aktifitas di dalam paddock.

Page 32: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT … semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan

38

Aktifitas penunjang yaitu kegiatan pengelolaan dan perawatan sirkuit.

Serta aktifitas dari wartawan amupun penonton perlombaan.

2.5.8 Sistem Pengelolaan Sirkuit Motocross

Sistem pengelolaan sirkuit ini adalah bentuk kerjasama dari pihak

swasta dengan pemerintah. Dimana pihak swasta berperan sebagai pengelola

operasional sirkuit serta pendanaan operasional, sedangkan pemerintah sebagai

pemberi perijinan pembangunan