pengukuran stratigrafi - sgcobinsus.files.wordpress.com fileperencanaan lintasan pengukuran...

23
Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi _______________________________________________________________________________ ____ 3 3 PENGUKURAN STRATIGRAFI 3.1 Pendahuluan Pengukuran stratigrafi merupakan salah satu pekerjaan yang biasa dilakukan dalam pemetaan geologi lapangan. Adapun pekerjaan pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang terperinci dari hubungan stratigrafi antar setiap perlapisan batuan / satuan batuan, ketebalan setiap satuan stratigrafi, sejarah sedimentasi secara vertikal dan lingkungan pengendapan dari setiap satuan batuan. Di lapangan, pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan dengan menggunakan tali meteran dan kompas pada singkapan-singkapan yang menerus dalam suatu lintasan. Pengukuran diusahakan tegak lurus dengan jurus perlapisan batuannya, sehingga koreksi sudut antara jalur pengukuran dan arah jurus perlapisan tidak begitu besar. 3.2 Metoda Pengukuran Stratigrafi Pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran terperinci urut-urutan perlapisan satuan stratigrafi, ketebalan setiap satuan stratigrafi, hubungan stratigrafi, sejarah sedimentasi dalam arah vertikal, dan lingkungan pengendapan. Mengukur suatu penampang stratigrafi dari singkapan mempunyai arti penting dalam penelitian geologi. Secara umum tujuan pengukuran stratigrafi adalah: a) Mendapatkan data litologi terperinci dari urut-urutan perlapisan suatu satuan stratigrafi (formasi), kelompok, anggota dan sebagainya. b) Mendapatkan ketebalan yang teliti dari tiap-tiap satuan stratigrafi. c) Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah vertikal secara detil, untuk menafsirkan lingkungan pengendapan. Pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan terhadap singkapan singkapan yang menerus, terutama yang meliputi satu atau lebih satuan satuan stratigrafi yang resmi. Metoda pengukuran penampang Copyright@2009 By Djauhari Noor 41

Upload: truongkiet

Post on 18-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

33PENGUKURAN STRATIGRAFI

3.1 Pendahuluan

Pengukuran stratigrafi merupakan salah satu pekerjaan yang biasa dilakukan dalam pemetaan geologi lapangan. Adapun pekerjaan pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang terperinci dari hubungan stratigrafi antar setiap perlapisan batuan / satuan batuan, ketebalan setiap satuan stratigrafi, sejarah sedimentasi secara vertikal dan lingkungan pengendapan dari setiap satuan batuan.

Di lapangan, pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan dengan menggunakan tali meteran dan kompas pada singkapan-singkapan yang menerus dalam suatu lintasan. Pengukuran diusahakan tegak lurus dengan jurus perlapisan batuannya, sehingga koreksi sudut antara jalur pengukuran dan arah jurus perlapisan tidak begitu besar.

3.2 Metoda Pengukuran Stratigrafi

Pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran terperinci urut-urutan perlapisan satuan stratigrafi, ketebalan setiap satuan stratigrafi, hubungan stratigrafi, sejarah sedimentasi dalam arah vertikal, dan lingkungan pengendapan. Mengukur suatu penampang stratigrafi dari singkapan mempunyai arti penting dalam penelitian geologi.

Secara umum tujuan pengukuran stratigrafi adalah:a) Mendapatkan data litologi terperinci dari urut-urutan perlapisan

suatu satuan stratigrafi (formasi), kelompok, anggota dan sebagainya.

b) Mendapatkan ketebalan yang teliti dari tiap-tiap satuan stratigrafi.

c) Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah vertikal secara detil, untuk menafsirkan lingkungan pengendapan.

Pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan terhadap singkapan singkapan yang menerus, terutama yang meliputi satu atau lebih satuan satuan stratigrafi yang resmi. Metoda pengukuran penampang

Copyright@2009 By Djauhari Noor 41

Page 2: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________stratigrafi banyak sekali ragamnya. Namun demikian metoda yang paling umum dan sering dilakukan di lapangan adalah dengan menggunakan pita ukur dan kompas. Metoda ini diterapkan terhadap singkapan yang menerus atau sejumlah singkapan-singkapan yang dapat disusun menjadi suatu penampang stratigrafi.

Gambar 3.1 Singkapan batuan pada satuan stratigrafi (kiri) dan singkapan singkapan yang menerus dari satuan stratigrafi (kanan).

Metoda pengukuran stratigrafi dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:

1. Menyiapkan peralatan untuk pengukuran stratigrafi, antara lain: pita ukur (± 25 meter), kompas, tripot (optional), kaca pembesar (loupe), buku catatan lapangan, tongkat kayu sebagai alat bantu.

2. Menentukan jalur lintasan yang akan dilalui dalam pengukuran stratigrafi, jalur lintasan ditandai dengan huruf B (Bottom) adalah mewakili bagian Bawah sedangkan huruf T (Top) mewakili bagian atas.

3. Tentukan satuan-satuan litologi yang akan diukur. Berilah patok-patok atau tanda lainnya pada batas-batas satuan litologinya.

4. Pengukuran stratigrafi di lapangan dapat dimulai dari bagian bawah atau atas. Unsur-unsur yang diukur dalam pengukuran stratigrafi adalah: arah lintasan (mulai dari sta.1 ke sta.2; sta.2 ke sta.3. dst.nya), sudut lereng (apabila pengukuran di lintasan yang berbukit), jarak antar station pengukuran, kedudukan lapisan batuan, dan pengukuran unsur-unsur geologi lainnya.

5. Jika jurus dan kemiringan dari tiap satuan berubah rubah sepanjang penampang, sebaiknya pengukuran jurus dan kemiringan dilakukan pada alas dan atap dari satuan ini dan dalam perhitungan dipergunakan rata-ratanya.

6. Membuat catatan hasil pengamatan disepanjang lintasan pengkuran stratigrafi yang meliputi semua jenis batuan yang dijumpai pada lintasan tersebut, yaitu: jenis batuan, keadaan perlapisan, ketebalan setiap lapisan batuan, struktur sedimen (bila ada), dan unsur-unsur geologi lainnya yang dianggap perlu. Jika ada sisipan, tentukan jaraknya dari atas satuan.

Copyright@2009 By Djauhari Noor 42

Page 3: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

7. Data hasil pengukuran stratigrafi kemudian disajikan diatas kertas setelah melalui proses perhitungan dan koreksi-koreksi yang kemudian digambarkan dengan skala tertentu dan data singkapan yang ada disepanjang lintasan di-plot-kan dengan memakai simbol-simbol geologi standar.

8. Untuk penggambaran dalam bentuk kolom stratigrafi, perlu dilakukan terlebih dahulu koreksi-koreksi antara lain koreksi sudut antara arah lintasan dengan jurus kemiringan lapisan, koreksi kemiringan lereng (apabila pengukuran di lintasan yang berbukit), perhitungan ketebalan setiap lapisan batuan dsb.

Gambar 3.3 Sketsa pengukuran penampang stratigrafi

Gambar 3.4 Aktivitas dari pengukuran stratigrafi terukur

Copyright@2009 By Djauhari Noor 43

Page 4: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

3.2.1 Perencanaan lintasan pengukuran

Perencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan singkapan yang secara keseluruhan telah diperiksa untuk hal hal sebagai berikut:

a) Kedudukan lapisan (Jurus dan Kemiringan), apakah curam, landai, vertikal atau horizontal. Arah lintasan yang akan diukur sedapat mungkin tegak lurus terhadap jurus.

b) Harus diperiksa apakah jurus dan kemiringan lapisan secara kontinu tetap atau berubah rubah. Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang, seperti sinklin, antiklin, sesar, perlipatan dan hal ini penting untuk menentukan urut-urutan stratigrafi yang benar.

c) Meneliti akan kemungkinan adanya lapisan penunjuk (key beds) yang dapat diikuti di seluruh daerah serta penentuan superposisi dari lapisan yang sering terlupakan pada saat pengukuran.

3.2.2 Menghitung Ketebalan

Tebal lapisan adalah jarak terpendek antara bidang alas (bottom) dan bidang atas (top). Dengan demikian perhitungan tebal lapisan yang tepat harus dilakukan dalam bidang yang tegak lurus jurus lapisan. Bila pengukuran di lapangan tidak dilakukan dalam bidang yang tegak lurus tersebut maka jarak terukur yang diperoleh harus dikoreksi terlebih dahulu dengan rumus:

d = dt x cosinus ß ( ß = sudut antara arah kemiringan dan arah pengukuran).

Didalam menghitung tebal lapisan, sudut lereng yang dipergunakan adalah sudut yang terukur pada arah pengukuran yang tegak lurus jurus perlapisan. Apabila arah sudut lereng yang terukur tidak tegak lurus dengan jurus perlapisan, maka perlu dilakukan koreksi untuk mengembalikan kebesaran sudut lereng yang tegak lurus jurus lapisan. Biasanya koreksi dapat dilakuan dengan menggunakan tabel “koreksi dip” untuk pembuatan penampang.

1. Pengukuran pada daerah datar (lereng 0o)

Pengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur adalah jarak tegak lurus jurus, ketebalan langsung di dapat dengan menggunakan rumus : T = d sin ∂ (dimana d adalah jarak terukur di lapangan dan ∂ adalah sudut kemiringan lapisan). Apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus, maka jarak terukur harus dikoreksi seperti pada cara diatas.

Copyright@2009 By Djauhari Noor 44

Page 5: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Gambar 3.4 Posisi pengukuran pada daerah datar

2. Pengukuran pada Lereng

Terdapat beberapa kemungkinan posisi lapisan terhadap lereng seperti diperlihatkan pada gambar 3.5 dan gambar 3.6. { Catatan: sudut lereng (s) dan kemiringan lapisan (∂) adalah pada keadaan yang tegak lurus dengan jurus atau disebut “true dip” dan “true slope” }.

a. Kemiringan lapisan searah dengan lereng.

Bila kemiringan lapisan (∂ ) lebih besar daripada sudut lereng (s) dan arah lintasan tegak lurus jurus, maka perhitungan ketebalan adalah :

T = d sin (∂ - s ). (Gambar 3.5 b)

Bila kemiringan lapisan lebih kecil daripada sudutlereng dan arah lintasan tegak lurus jurus, maka perhitungan ketebalan adalah:

T = d sin (s - ∂ ). (Gambar 3.5 c)

( c )

Gambar 3.5 Posisi pengukuran pada lereng yang searah dengan kemiringan lapisan

Copyright@2009 By Djauhari Noor 45

Page 6: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

b. Kemiringan lapisan berlawanan arah dengan lereng

Bila kemiringan lapisan membentuk sudut lancip terhadap lereng dan arah lintasan tegak lurus jurus maka:

T = d sin ( ∂ + s ) (Gambar 3.6 b)

Apabila jumlah sudut lereng dan sudut kemiringan lapisan adalah 900

(lereng berpotongan tegak lurus dengan lapisan) dan arah lintasan tegak lurus jurus maka :

T = d (Gambar 3.6 c)

Bila kemiringan lapisan membentuk sudut tumpul terhadap lereng dan arah lintasan tegak lurus jurus, maka :

T = d sin (1800 - ∂ - s) (Gambar 3.6 d )Bila lapisannya mendatar, maka : T = d sin (s)

Gambar 3.6 Posisi pengukuran pada lereng yang berlawanan dengan kemiringan lapisan

Penyajian hasil pengukuran stratigrafi seperti yang terlihat pada gambar 3.7 dibawah ini. Adapun penggambaran urutan perlapisan batuan/satuan batuan/satuan stratigrafi disesuaikan dengan umur batuan mulai dari yang tertua (paling bawah) hingga yang termuda (paling atas)

Copyright@2009 By Djauhari Noor 46

Page 7: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Gambar 3.7 Contoh Penyajian Hasil Pengukuran Stratigrafi

Seringkali hasil pengukuran stratigrafi disajikan dengan disertai foto-foto singkapan seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.8. Adapun maksud dari penyertaan foto-foto singkapan adalah untuk lebih memperjelas bagian bagian dari perlapisan batuan ataupun kontak antar perlapisan yang mempunyai makna dalam proses sedimentasinya.

Copyright@2009 By Djauhari Noor 47

Page 8: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Gambar 3.8 Penggambaran penampang stratigrafi terukur yang dilengkapi dengan foto-foto untuk menjelaskan hubungan antar lapisan batuan ataupun kontak antar lapisan batuan.

3.3 Kolom Stratigrafi

Kolom stratigrafi pada hakekatnya adalah kolom yang menggambarkan susunan berbagai jenis batuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan mulai dari yang tertua hingga termuda menurut umur geologi, ketebalan setiap satuan batuan, serta genesa pembentukan batuannya.

Pada umumnya banyak cara untuk menyajikan suatu kolom stratigrafi, namun demikian ada suatu standar umum yang menjadi acuan bagi kalangan ahli geologi didalam menyajikan kolom stratigrafi. Penampang kolom stratigrafi biasanya tersusun dari kolom-kolom dengan atribut-atribut sebagai berikut: Umur, Formasi, Satuan Batuan, Ketebalan, Besar-Butir, Simbol Litologi, Deskripsi/Pemerian, Fosil Dianostik, dan Linkungan Pengendapan.

Tabel 3.1 adalah kolom stratigrafi daerah Karawang Selatan, Jawa Barat yang tersusun dari kiri ke kanan sebagai berikut: umur, formasi, satuan batuan, simbol litologi, deskripsi batuan, dan lingkungan pengendapan.

Copyright@2009 By Djauhari Noor 48

Page 9: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Tabel 3.1 Kolom Stratigrafi Daerah Karawang Selatan, Jawa Barat

Umur Formasi Satuan Simbol Litologi

Deskripsi Batuan Lingk

MIOSENATAS(N14-N16)

PARIGIBatugamping

SisipanNapal

Batugamping, fragmental dan batugamping masif

Napal, abu-abu, kompak

LautDangka

l

MIOSENTENGAH

(N8-N13)

CIBULAKAN

Batulempung gampingan

Sisipan Batugamping dan Batupasir

Lempung gampingan, laminasi sisipan batugamping berlapis.

Lempung-gampingan, laminasi, sisipan tipis lanau.

Batugamping fragmental berseling an dengan batugamping masif. Umumnya banyak mengandung Algae.

Lempung sisipan batupasir dan batubara.

Pasir kuarsa selang seling lempung

Batupasir kuarsa konglomeratan selang seling lempung mengandung batubara.

Laut Dangka

l

3.4 Profil Lintasan Stratigrafi

Dalam penelitian geologi, pengamatan stratigrafi disepanjang lintasan yang dilalui perlu dibuat, baik dengan cara menggambarnya dalam bentuk sketsa profil lintasan ataupun melalui pengukuran stratigrafi. Adapun tujuan dari pembuatan profil lintasan adalah untuk mengetahui dengan cepat hubungan antar batuan / satuan batuan secara vertikal.

Gambar 3.9 adalah salah satu conto hasil pengamatan sepanjang lintasan sungai, dimana nomor 1, 2, 3 ……dst merupakan lokasi pengamatan dan pengukuran singkapan batuan-batuan pada lintasan sungai. Kedudukan batuan dan jenis batuan / satuan batuan pada setiap stasiun pengamatan disepanjang lintasan (Gambar 3.9 atas) dan

Copyright@2009 By Djauhari Noor 49

Page 10: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________pada gambar 3.9 bagian bawah adalah sketsa dari profil lintasan yang memperlihatkan hubungan setiap batuan / satuan batuan dari yang tertua hingga termuda.

Gambar 3.9 Lintasan pengamatan dan pengukuran singkapan batuan (atas) dan penampang lintasan yang memperlihatkan hubungan antar lapisan batuan atau satuan batuan.

Gambar 3.10 memperlihatkan lintasan pengamatan dan pengukuran singkapan batuan / satuan batuan disepanjang jalan dari desa Cipanas ke Bendungan Saguling. Terdapat 4 (empat) satuan batuan yang dapat diamati mulai dari desa Cipanas hingga ke Bendungan Saguling, yaitu : Satuan Batuan Batugamping (Formasi Rajamandala), Satuan Batuan Batupasir selangseling Serpih (Formasi Citarum) dan Satuan Batuan Breksi (Formasi Saguling) dan Satuan Batuan Lempung selangseling Batupasir (Anggota Cibanteng Formasi Saguling).

Gambar 3.10 Lintasan pengamatan dan pengukuran singkapan batuan Daerah Saguling (Desa Cipanas – Bendungan Saguling)

Copyright@2009 By Djauhari Noor 50

Page 11: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________Gambar 3.11 adalah sketsa penampang stratigrafi lintasan daerah Saguling yang menunjukan hubungan antar satuan batuan (formasi) dan struktur geologi yang mengontrol hubungan antar satuan batuan dari yang tertua hingga termuda, yaitu antara Formasi Batuasih, Formasi Rajamandala dan Formasi Citarum serta Formasi Saguling.

Gambar 3.11 Penampang stratigrafi lintasan Daerah Saguling (Desa Cipanas – Bendungan Saguling)

Gambar 3.12 adalah sketsa hasil pengamatan stratigrafi di daerah ampiteater Ciletuh, Jawa Barat. Pengamatan dilakukan mulai dari bagian atas ampiteater Ciletuh hingga ke Cikadal (Muara S. Ciletuh). Disepanjang lintasan ini tersingkap satuan batuan dari Formasi Jampang (batupasir tufan dan breksi), Formasi Bayah (pasir konglomeratan dan lempung) Formasi Ciletuh (breksi, batupasir greywacke, lempung), dan Melange Ciletuh (filit).

Hubungan stratigrafi antara Melange Ciletuh dengan Formasi Ciletuh diperkirakan adalah selaras, sedangkan hubungan antara Formasi Ciletuh dengan Formasi Bayah diatasnya juga selaras, sedangkan antara Formasi Bayah dengan Formasi Jampang diatasnya tidak selaras (lihat sketsa kolom stratigrafinya).

Copyright@2009 By Djauhari Noor 51

Page 12: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Gambar 3.12 Penampang stratigrafi lintasan Daerah Ampiteater Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat

Gambar 3.13 adalah penamang stratigrafi lintasan Batuasih – Gunung Walat yang memperlihatkan hubungan antara Formasi Bayah, Formasi Batuasih dan Formasi Rajamandala. Hubungan stratigrafi antara Formasi Bayah dengan Formasi Batuasih diatasnya adalah tidak selaras, sedangkan hubungan Formasi Batuasih dengan Formasi Rajamandala diatasnya adalah selaras.

Gambar 3.13 Penampang stratigrafi lintasan Desa Batuasih – Gn. Walat, Cibadak, Jawa Barat

3.5 Korelasi Stratigrafi

Korelasi stratigrafi pada hakekatnya adalah menghubungkan titik-titik kesamaan waktu atau penghubungan satuan-satuan stratigrafi dengan mempertimbangkan kesamaan waktu. Adapun maksud dan tujuan dari korelasi stratigrafi adalah untuk mengetahui persebaran lapisan-lapisan batuan atau satuan-satuan batuan secara lateral, sehingga dengan demikian dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh dalam bentuk tiga dimensinya.

Berikut ini adalah beberapa contoh korelasi stratigrafi yang umum dilakukan antara lain:

1. Korelasi Litostratigrafi 2. Korelasi Biostratigrafi3. Korelasi Kronostratigrafi

1 Korelasi Lithostratigrafi

Copyright@2009 By Djauhari Noor 52

Profil Pengamatan StratigrafiLintasan Batuasih - Cibadak

Page 13: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________Korelasi litostratigrafi pada hakekatnya adalah menghubungkan lapisan-lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan jenis litologinya. Catatan: Satu lapis batuan adalah satu satuan waktu pengendapan.

Gambar 3.14 Korelasi litostratigrafi antara batugamping pada kolom “A“ dan batugamping pada kolom “B”

• Contoh: Korelasi Litostratigrafi

• Prosedur dan penjelasan:

1. Korelasi dimulai dari bagian bawah dengan melihat litologi yang sama. 2. Korelasikan/hubungkan titik-titik lapisan batuan yang memiliki jenis litologi yang sama (Pada gambar diwakili oleh garis warna hitam).3. Konglomerat pada Sumur-1 dikorelasikan dengan konglomerat pada Sumur-2, demikian juga antara batupasir dan batugamping di Sumur-1 dengan batupasir dan batugamping dan lempung di Sumur-2.

Copyright@2009 By Djauhari Noor

Batupasir

Batupasir

Lempung

Lempung

Batugamping

Batugamping

Napal Napal

Breksi

Konglomerat

SUMUR- 2SUMUR-1

Konglomerat

53

Page 14: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

4. Sebaran breksi di Sumur-1 ke arah Sumur-2 menunjukkan adanya pembajian. 5. Kemudian dilanjutkan antara napal dan lempung di Sumur-1 dengan napal dan lempung di Sumur-2.

2 Korelasi Biostratigrafi

Korelasi biostratigrafi adalah menghubungkan lapisan-lapisan batuan didasarkan atas kesamaan kandungan dan penyebaran fosil yang terdapat di dalam batuan. Dalam korelasi biostratigrafi dapat terjadi jenis batuan yang berbeda memiliki kandungan fosil yang sama.

Gambar 3.8 Korelasi litostratigrafi antara batuserpih dengan batuserpih yang mengandung fosil yang sama berumur “Ordovisium”

• Contoh : Korelasi Biostratigrafi

• Prosedur dan penjelasan:

Copyright@2009 By Djauhari Noor

Konglomerat

SerpihKump. Fosil R

BatupasirKumpulan fosil K

BatupasirKumpulan Fosil

K

BatugampingKumpulan fosil L

BatugampingKumpulan fosil L

Napal

Kumpulan Fosil M

Napal

SerpihBarren Fosil

Lempung Kump. Fosil R

SUMUR- 2

LempungKumpulan Fosil

M

SUMUR-1

54

Page 15: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

1. Korelasikan/hubungkan lapisan lapisan batuan yang mengandung kesamaan dan persebaran fosil yang sama (Pada gambar diatas diwakili oleh garis warna hitam). 2. Kandungan dan sebaran fosil pada batulempung di Sumur-1 sama dengan kandungan dan sebaran fosil pada serpih di Sumur-2, sehingga batulempung yang ada di Sumur-1 dapat dikorelasikan dengan serpih yang terdapat di Sumur-2.3. Batupasir pada Sumur-1 mengandung kumpulan fosil K sedangkan pada Sumur-2, batupasir juga mengandung kumpulan dan sebaran fosil K. Dengan demikian lapisan batupasir pada Sumur-1 dapat dikorelasikan dengan batupasir pada Sumur-2. 4. Kandungan dan sebaran fosil pada lempung di Sumur-1 sama dengan kandungan dan sebaran fosil pada napal di Sumur-2, sehingga lempung yang ada di Sumur-1 dapat dikorelasikan dengan napal yang terdapat di Sumur-2.

3. Korelasi Kronostratigrafi

Korelasi kronostratigrafi adalah menghubungkan lapisan lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan umur geologinya.

• Prosedur dan penjelasan:

Prosedur korelasi kronostratigrafi adalah sebagai berikut:1. Korelasikan/bubungkan titik titik kesamaan waktu dari setiap

kolom yang ada (Pada gambar diwakili oleh garis merah, dan garis ini dikenal sebagai garis kesamaan umur geologi)

2. Korelasikan lapisan-lapisan batuan yang jenis litoginya sama dan berada pada umur yang sama, seperti Konglomerat pada Sumur-1 dengan konglomerat pada Sumur-2, dikarenakan umur geologinya yang sama yaitu Miosen Bawah.

3. Pada kolom umur Miosen Tengah, batupasir pada Sumur-1 dengan batupasir pada Sumur-2, dan batugamping pada Sumur-1 dan batugamping pada Sumur-2 dapat dikorelasikan.

4. Korelasi lapisan lapisan batuan tidak boleh memotong garis umur (Pada gambar diwakili oleh garis warna merah).

• Contoh : Korelasi Kronostratigrafi (Geokronostratigrafi)

Copyright@2009 By Djauhari Noor 55

Page 16: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

3.6 Contoh Korelasi

1. Soal Korelasi 3 Sumur Pemboran.

Gambar dibawah adalah kolom stratigrafi dari sumur sumur hasil pemboran, yaitu S-1, S-2, dan S-3 dengan litologi seperti terlihat dalam setiap kolom. Pada setiap kolom stratigrafi diberikan notasi angka 1, 2, 3, dan 4 dimana setiap angka mewakili batas umur batuannya.

Adapun angka-angka tersebut adalah :1 = batas atas umur Kapur2 = batas atas umur Oligosen 3 = batas atas umur Miosen 4 = batas atas umur Pliosen

2. Pertanyaan:a. Buat korelasi dari ketiga sumur: S-1, S-2, dan S-3 secara lengkap

(untuk korelasi garis umur gunakan tinta merah atau pensil warna merah).

b. Tentukan Jenis hubungan antara batuan metamorf dengan batuan sedimen diatasnya ?

c. Jelaskan mana bagian yang mengalami transgresi/regresi ?d. Tentukan juga bagian mana berupa daratan dan mana bagian

lautan, jika sumur S-1 adalah arah Barat dan sumur S-3 adalah arah Timur ?

3. Prosedur penyelesaian :

Copyright@2009 By Djauhari Noor

Miosen Atas

Miosen Atas

Miosen Tengah

Miosen Tengah

Miosen Bawah Miosen

Bawah

SUMUR-1 SUMUR- 2

56

Page 17: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

1) Mengkorelasikan batas-batas umur batuan dengan cara menghubungkan angka-angka yang sama pada setiap sumur dengan cara membuat garis dengan tinta/pensil warna merah.

2) Korelasikan lapisan-lapisan batuan yang jenis litologinya sama dan berada diantara garis umur yang sama. Pada gambar dibawah ditunjukkan oleh konglomerat pada Sumur-1 dengan konglomerat pada Sumur-2, dan konglomerat di Sumur-3 yang berada dalam waktu pengendapan yang sama, yaitu Oligosen. Demikian juga antara batugamping di Sumur-1 dengan batugamping di Sumur-2 dan pelamparan batugamping ke arah sumur-3 menipis atau membaji, sedangkan batupasir dan batulempung di Sumur-3 secara lateral membaji ke arah Sumur-2.

3) Prinsip korelasi batuan dapat dilakukan untuk batuan-batuan yang berada dalam kisaran umur Miosen dan Pliosen.

4) Hubungan antar batuan ditentukan oleh waktu pengendapan batuan, dengan demikian terdapat hubungan ketidakselarasan antara batuan berumur “Kapur” dengan batuan diatasnya yang berumur “Oligosen” , sedangkan hubungan batuan umur Oligosen, Miosen dan Pliosen adalah selaras.

5) Untuk menentukan Transgresi dan Regresi, maka harus dilihat urutan vertikal dari setiap sumur. Urutan vertikal transgresi akan diperlihatkan oleh litologi dengan ukuran butir menhalus kearah atas, sedangkan Regresi mempunyai urutan mengkasar kearah atas.

Copyright@2009 By Djauhari Noor 57

Page 18: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Copyright@2009 By Djauhari Noor 58

Page 19: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Copyright@2009 By Djauhari Noor

Batulempung

Lempung

Metamorfik

Breksi

Metamorfik

Metamorfik

S-2S-1

4

3

2

1

4

3

2

1

4

3

2

1

Batugamping

Konglomerat

Konglomerat

Batupasir

Lanau

Batupasir

Batupasir

Batupasir

BatupasirBatupasir

KonglomeratKonglome

rat

Konglomerat

Lanau

Lanau

Batulempung

Batupasir

Batugamping

S-3

59

Page 20: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Copyright@2009 By Djauhari Noor

Batulempung

Lempung

Metamorfik

Breksi

Metamorfik

Metamorfik

S-2S-1

4

3

2

1

4

3

2

1

4

3

2

1

Batugamping

Konglomerat

Konglomerat

Batupasir

Lanau

Batupasir

Batupasir

Batupasir

Batupasir

Batupasir

Konglomerat

Konglomerat

Konglomerat

Lanau

Lanau

Batulempung

Batupasir

Batugamping

S-3

60

Page 21: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________4. Jawaban Soal Kasus Korelasi

1. Hasil korelasi dapat di lihat pada gambar diatas.

2. Hubungan antara batuan metamorf dengan batuan sedimen diatasnya adalah tidak selaras (Antara umur Kapur dan umur Oligosen terdapat rumpang waktu yang cukup lama, yaitu Paleosen hingga Eosen) dengan jenis ketidak selarasan bersudut (angular unconformity).

3. Pada sumur S-1 atau bagian Barat memperlihatkan urutan stratigrafi vertikal yang butiran sedimennya menghalus keatas, yaitu konglomerat-batugamping; batupasir-lanau-batulempung; dan konglomerat-batupasir-batulempung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bagian Barat terjadi transgresi (genang laut) sedangkan pada sumur S-2 terlihat urutan stratigrafi vertikalnya mengasar ke atas, yaitu mulai dari batulempung-batupasir-konglomerat; serpih, batupasir-breksi. Dengan demikian di sumur S-3 (Timur) terjadi regresi (susut laut).

4. Berdasarkan dari stratigrafi pada S-1 dan S-3, sejak kala Oligosen hingga Pliosen, bagian barat sebagai lautan dan bagian timur sebagai daratan.

3.7 Soal Latihan Korelasi

Soal No.1: Korelasikan kolom stratigrafi S1 dan S2 dibawah ini. Garis warna merah merupakan batas umur untuk setiap satuan stratigrafi pada setiap kolom.

Copyright@2009 By Djauhari Noor 61

Page 22: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Soal No.2 : Pada gambar dibawah diberikan 3 kolom stratigrafi dari sumur–sumur hasil pemboran, yaitu S-1, S-2, dan S-3 dengan litologi seperti terlihat dalam setiap kolom. Dalam setiap kolom stratigrafi pada setiap sumur diberikan notasi angka 1, 2, 3, dan 4 dimana setiap angka mewakili batas umur batuannya. Adapun angka-angka tersebut adalah :

1 = batas atas umur Kapur2 = batas atas umur Miosen Awal 3 = batas atas umur Miosen Tengah4 = batas atas umur Pliosen Akhir

Pertanyaan:

1. Buat korelasi dari ketiga sumur: S-1, S-2, dan S-3 secara lengkap (untuk korelasi garis umur gunakan tinta merah atau pensil warna merah).2. Tentukan Jenis hubungan antara batuan metamorf dengan batuan sedimen diatasnya ?3. Jelaskan mana bagian yang mengalami transgresi/regresi ?4. Tentukan juga bagian mana berupa daratan dan mana bagian lautan, jika sumur S-1 adalah arah Barat dan sumur S-3 adalah arah Timur ?

Copyright@2009 By Djauhari Noor

S-2S-1

Oligosen

Oligosen

MiosenTengah

MiosenTengah

MiosenAwal

MiosenAwal

62

Page 23: PENGUKURAN STRATIGRAFI - sgcobinsus.files.wordpress.com filePerencanaan lintasan pengukuran ditetapkan berdasarkan urut-urutan ... Kemungkinan adanya struktur sepanjang penampang,

Bab 3 Pengukuran Stratigrafi Prinsip Stratigrafi

___________________________________________________________________________________

Copyright@2009 By Djauhari Noor

S-1Batulempun

g

Batulempung

Batupasir

Konglomerat

Batugamping

Metamorfik

Tuff

Metamorfik

S-2

4

3

2

1

4

3

2

1

4

3

2

1

Lanau

S-3

Batupasir

Batupasir

Batupasir

Batupasir

Batugamping

Lanau

Konglomerat

Konglomerat Konglomer

at

Konglomerat

Batulempung

Metamorfik

Batupasir

63