bab ii - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/6442/6/bab 2.pdf1. definisi qira>’a>t...

59
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 22 BAB II ILMU QIRA>’A>T AL-QUR’AN A. Pengertian Qira>’a>t 1. Definisi Qira>’a>t Secara Etimologi dan Terminologi Qira>’a>t secara etimologi adalah bacaan, terambil dari bahasa Arab yang berakar dari kata qara’a yaqra’u qur’an wa qira’atan yang mempunyai arti membaca, 1 sedangan qira> ’a>t adalah bentuk jam’ muannath salim dari qira>’ah yang berarti bacaan. Sedangkan secara terminologi, terdapat beberapa definisi sebagaiman yang dijabarkan oleh berbagai ulama. Perbedaan tersebut tidak berarti kontradiktif antara pendapat satu dengan yang lainnya, akan tetapi saling menguatkan satu dengan yang lainnya. al-S}a>bu>niy mendefinisikan qira>’at sebagaimana berikut: 2 Suatu mazhab dari beberapa mazhab dalam cara membaca al-Qur’an, dimana para imam berpendapat melalui mazhab (mereka sendiri) yang pendapatnya berbeda dengan mazhab lain dalam cara membaca al- Qur’an, sedangkan pendapat tersebut ditetapkan dengan standar sanad yang sambung sampai kepada Rasulullah SAW. Fad} l Hasan Abba>s menjelaskan dalam bukunya al-Qira>’a>t al- Qur’aniyyah dengan menukil perkataan Ibn Jazariy sebagaimana berikut: 1 Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, 1000. 2 al-S}a>bu>niy, al-Tibya>n fi ‘Ulu>m al-Qur’an, 229

Upload: danghuong

Post on 11-Jun-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

BAB II

ILMU QIRA>’A>T AL-QUR’AN

A. Pengertian Qira>’a>t

1. Definisi Qira>’a>t Secara Etimologi dan Terminologi

Qira>’a>t secara etimologi adalah bacaan, terambil dari bahasa Arab

yang berakar dari kata qara’a yaqra’u qur’an wa qira’atan yang mempunyai

arti membaca,1 sedangan qira>’a>t adalah bentuk jam’ muannath salim dari

qira>’ah yang berarti bacaan.

Sedangkan secara terminologi, terdapat beberapa definisi sebagaiman

yang dijabarkan oleh berbagai ulama. Perbedaan tersebut tidak berarti

kontradiktif antara pendapat satu dengan yang lainnya, akan tetapi saling

menguatkan satu dengan yang lainnya. al-S}a>bu>niy mendefinisikan qira>’at

sebagaimana berikut:

2

Suatu mazhab dari beberapa mazhab dalam cara membaca al-Qur’an,

dimana para imam berpendapat melalui mazhab (mereka sendiri) yang

pendapatnya berbeda dengan mazhab lain dalam cara membaca al-

Qur’an, sedangkan pendapat tersebut ditetapkan dengan standar sanad

yang sambung sampai kepada Rasulullah SAW.

Fad}l Hasan Abba>s menjelaskan dalam bukunya al-Qira>’a>t al-

Qur’aniyyah dengan menukil perkataan Ibn Jazariy sebagaimana berikut:

1 Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, 1000. 2al-S}a>bu>niy, al-Tibya>n fi ‘Ulu>m al-Qur’an, 229

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

3

Ilmu yang mempelajari tentang tatacara membaca kata-kata dalam al-

Qur’an, dan perbedaan bacaannya disandarkan dengan periwayatannya.

Sementara menurut al-Zarqaniy, qira>’at adalah:

4

Suatu mazhab yang dianut oleh seorang imam dari para imam qira>’a>t yang berbeda antara satu sama lainnya dalam mengucapkan lafaz} al-

Qur’an disertai dengan kesepakatan periwayatan dan jalur-jalur

tentangnya, baik perbedaan tersebut beda dalam pengucapan huruf atau

dalam pngucapan keadaan-keadaannya.

Al-Jazariy mengatakan bahwa setiap bacaan qira>’a>t harus sesuai

dengan kaidah bahasa Arab, bacaannya harus sesuai dengan Rasm

Uthmaniy dan riwayat bacaannya harus sambung pada Rasulullah SAW.5

Dari beberapa definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

qira>’a>t adalah ilmu tentang tatacara membaca al-Qur’an yang dipilih oleh

salah satu imam dari para imam qira>’a>t, berbeda antara imam satu dengan

lainnya dengan berdasarkan riwayat yang sambung sampai Rasulullah

SAW, yang selaras dengan kaidah dengan bahasa Arab, Rasm Uthmaniy.

3 Fad}l Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, (tt: Da>r al-Nafa>is, T,th),

80. 4 Muhammad ‘Abd al-‘Azhim al-Zarqa>niy, Mana>hil al-‘Irfa>n fî ‘Ulu>m al-Qur’an, (Bairut: Da>r al-

Kita>b al-‘Uzla>, 1996), 336 5 Saiful Bahri al-Gharumiy, Pedoman Ilmu Tajwid Riwayay Hafsh, (Kudus : Mubarokatan

Thoyibah, 2009), 9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

2. Status Ayat al-Qur’an yang Memiliki Bacaan Yang Berbeda

Para imam qira>’a>t terkadang bersepakat pada ayat tertentu dalam

versi bacaan ayat al-Qur’an, namun terkadang terdapat pula perbedaan di

antara mereka pada ayat yang lain. Terdapat perbedaan pendapat pula di

antara para ulama terhadap status ayat yang memiliki versi bacaan yang

berbeda, apakah perbedaan itu juga diturunkan oleh Allah atau hanya

berbeda dialek yang diperbolehkan oleh Rasulullah? Berikut adalah

perbedaan pendapat ulama tentang hal tersebut:6

a. Kedua-duanya memang firman Allah.

b. Yang difirmankan oleh Allah hanya satu versi qira>’a>t saja, sementara

versi yang lainnya diizinkan dalam membacanya.

c. Apabila masing-masing qira>’a>t memiliki makna atau maksud yang

berbeda, maka kedua-duanya difirmankan oleh Allah, sehingga kedua

versi tersebut berkedudukan sebagai dua ayat al-Qur’an yang

difirmankan oleh Allah, sebagaimana contoh dalam surat al-Baqarah

ayat 222:

Dan jangan kamu dekati mereka sampai mereka suci.7

Rasm atau tulisan يطهرن dalam ayat tersebut bisa dibaca نن هطرر dan bisa يطط

pula dibaca نن ههرر berdasarkan versi qira>’a>t yang pertama, maka ayat ,يطر

tersebut bermakna ‚janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka

6 Abdullah A.Zaini, ‚Implikasi al-Qira>’a>t al-Sab’u Terhadap Hukum Dalam Tafsdir al-Qurt}u>bi‛

(Tesis— Institut Agama Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, 2011), 21. 7 Agama RI. Mushaf Muslimah Al-Qur’a>n dan Terjemah Untuk Wanita, 35

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

suci (berhenti dari haid mereka tanpa mandi wajib terlebih dahulu)‛,

sedangkan menurut versi qira>’a>t yang kedua, maka ayat tersebut

bermakna ‚janganlah kamu mendekati mereka, sampai mereka suci

(berhenti dari haid mereka dan telah mandi wajib terlebih dahulu).

d. Apabila kedua versi qira>’a>t tersebut mengandung makna dan maksud

yang sama, maka yang difrmankan oleh Allah hanya satu versi qira>’a>t

saja, sementara dizinkan olehnya untuk dibaca dengan versi qira>’a>t yang

lainnya, sebagaimana contoh dalam surat al-Maidah ayat 5:

Dan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan diantara

orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu.8

Rasm المحصنات dalam ayat tersebut bisa dibaca اته نن صن dan bisa pula المهحر

dibaca ناته صص kedua versi bacaan ini memiliki makna dan maksud , المهحر

yang sama, yaitu wanita-wanita yang menjaga kehormatan atau ada

yang berpendapat wanita-wanita yang merdeka.

e. Apabila benar bahwa yang difirmankan oleh Allah itu hanya salah satu

dari kedua versi qira>’ah, maka Allah mengfirmankannya dengan bahasa

Quraish.

Dari beberapa pendapat ulama di atas, dapat disimpulkan bahwa,

apabila satu ayat al-Qur’an memiliki dua atau lebih versi qira>’a>t yang

berbeda, maka pada garis besarnya hanya ada dua kemungkinan,

sebagaimana berikut:

a. Ada dua atau lebih versi qira>’a>t yang memang difirmankan oleh Allah.

8 Agama RI. Mushaf Muslimah Al-Qur’a>n dan Terjemah Untuk Wanita. 107

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

b. Hanya satu versi qira>’ah yang difirmankan oleh Allah, sedangkan versi

yang lainnya diizinkan membacanya dengan menggunakan versi-versi

qira>’a>t yang lain.

Dari pendapat ulama yang telah dipaparkan tentang status ayat al-

Qur’an yang memiliki perbedaan qira>’a>t, maka hal tersebut tidak berarti

berpengaruh pada keauntetikan ayat al-Qur’an, karena pada dasarnya

semua bacaan harus berstandarkan dengan kaidah bahasa Arab, Rasm

Uthmaniy dan sanad atau riwayat yang sambung kepada Rasulullah.9

B. Sejarah Perkembangan Qira>’at

1. Awal Munculnya Qira>’a>t

Sejarah munculnya qira>’a>t disebabkan karena kondisi latar belakang

masyarakat Arab yang terbagi dalam kabilah-kabilah. Masyarakat Arab

adalah masyarakat yang dulunya nomaden, mereka berpindah dari satu

tempat ke tempat yang lain untuk mencari kehidupan. Kabilah-kabilah

Arab tersebut menyebar ke berbagai tempat dan mempunyai tutur kata dan

dialek yang bermacam-macam. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan

oleh beberapa ahli, termasuk Abd S}abu>r S}ahi>n, intelektual Mesir, ia

mengatakan bahwa dialek orang Arab dibagi menjadi dua, yaitu dialek

suku-suku yang menempati perkotaan (h}ad}ariy), dan dialek suku-suku yang

menempati pedesaan (baduwiy).10

9 al-Gharumiy, Pedoman Ilmu Tajwid Riwayay Hafsh, 9. 10 Umi Hasunah MZ, ‚Pengaruh Qira’ah Sab’ah Terhadap Istinbath Hukum‛ (Tesis—Institut

Agama Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, 2010), 13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

Suku-suku Baduwiy menempati Jazirah Arab sebelah timur, seperti

Ubayl, T}a>if sampai Najed, sekarang menjadi Riyad}. Dialek mereka

cenderung kuat, menggunakan penekanan atau shiddah dalam kata-kata,

dalam pengucapan hamzah misalnya, harus jelas, huruf hamzah pada

pengucapan kata a andhartahum atau al-ard}u benar-benar harus jelas dan

terucap, di sisi lain, mereka suka mempersingkat kata-kata, misalnya kata

ya’lamu ma> mereka singkat menjadi ya’lamma>, kata fi>hi> hudan mereka

singkat menjadi fi>hudan.11

Suku-suku perkotaan atau Had}ariy menempati wilayah barat, seperti

Hijaz, Makkah, Madinah dan juga Sha>m. Tingkat pertemuan orang-orang

perkotaan dengan masyarakat luar yang begiu intens membiasakan mereka

berbicara lambat dan tidak keras, oleh karena itu, pengucapam huruf

hamzah misalanya, cenderung dilemahkan, misalnya, kata a andhartahum

menjadi a>ndhartahum, kata yu’minu>n menjadi yu>minu>n, inilah logatnya

Rasulullah dan orang-orang Quraish.12

Dalam buku Studi al-Qur’an yang disusun oleh Tim Penyusun MKD

IAIN Sunan Ampel Surabaya dijelaskan bahwa pembahasan tentang sejarah

dan perkembangan ilmu qira>’a>t, dimulai dengan adanya perbedaan

pendapat tentang waktu mulai diturunkannya qira>’a>t, ada dua pendapat

tentang hal ini, pertama, qira>’a>t mulai diturunkan di Makkah bersamaan

dengan turunnya al-Qur’an, alasannya adalah sebagian besar surat-surat al-

Qur’an adalah makiyyah, dimana terdapat juga di dalamnya qira>’a>t

11 Ibid, 9. 12 Ibid, 9.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

sebagaimana yang terdapat pada surat-surat madaniyyah, hal ini

menunjukkan bahwa qira>’a>t itu sudah ada sejak di turunkan di Makkah.

Pendapat kedua, qira>’a>t diturunkan di Madinah sejah peristiwa hijrah,

dimana orang-orang yang masuk Islam sudah banyak dan saling berbeda

ungkapan bahasa Arab dan dialeknya. Pendapat ini dikuatkan oleh hadis

yang diriwayatkan oleh al-Bukha>riy, Muslim, Nasa>iy, Turmudhiy, Abu

Dawud dan Malik meriwayatkan dari Umar Ibn al-Khat}t}a>b, bahwasanya

Rasulullah bersabda:

13

Sesungguhnya al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh huruf (bacaan),

maka bacalah yang kalian anggap mudah dari tujuh bacaan tersebut.

Al-Bukha>riy juga meriwayatkan dari Ibnu Ibn ‘Abba>s:

14

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: malaikat Jibril telah

membacakanku al-Qur’an dengan satu cara bacaan, kemudian saya terus

menerus meminta ditambah cara bacaan yang lainnya, sehingga ia

menambahkannya sampai pada tujuh cara bacaan al-Qur’an.

Ibn Jari>r al-T}abariy menyebutkan bahwa hadis tersebut ringkasan dari

hadis yang panjang dan menunjukkan tentang waktu diperbolehkannya

membaca al-Qur’an dengan tujuh huruf, yaitu sesudah hijrah, sebab hadis

tersebut dalam riwayat Ubay Ibn Ka’ab menyebut sumber air Bani Ghaffa>r

yang terletak di dekat kota Madinah.

13 Abu Abd Allah Muhammad Ibn Ismail al-Bukhary. al-Jami’ al-Shahih. (Beirut: Dar al-Fikr) no,

4706 14 Ibid, no 4705

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

Kuatnya pendapat yang kedua ini, tidak berarrti menolak menolak

bacaan surat-surat makiyyah dengan tujuh huruf, karena terdapat hadis

yang meriwayatkan terdapat perselisihan dalam bacaan surat al-Furqa>n

yang termasuk dalam golongan surat makiyyah,15 berikut hadisnya:

15MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Al-Qur’an, 196-197

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Umar ibn al-Khatta>b berkata: saya mendengar Hisha>m Ibn Haki>m

membaca surat al-Furqa>n pada masa Rasulullah SAW masih hidup,

ketika saya mendengarkan dan memperhatikan bacaannya, maka tatkala

itu dia membaca dengan banyak huruf yang belum pernah Rasulullah

SAW bacakan kepadaku. Hampir saja saya memukulnya ketika salat,

maka saya menunggunya sampai dia salam, kemudian saya tarik bajunya

dan saya berkata kepadanya: ‚siapa yang membacakanmu surat ini?‛,

Hisha>m menjawab: ‚Rasulullah yang membacakanku surat ini‛. Aku

berkata kepadanya: ‚kamu berdusta, sesungguhnya Rasulullah SAW

juga membacakanku surat ini sebagai mana yang aku dengar dari yang

engkau baca‛, kemudian aku menariknya dan membawanya kepada

Rasulullah SAW dan aku berkata: ‚wahai Rasulullah SAW, aku

mendengar dia membaca surat al-Furqa>n dengan banyak huruf yang

belum pernah engaku bacakan kepadaku, sedangkan engkau

membacakanku surat al-Furqa>n‛. Maka Rasulullah SAW berkata: ‚bawa

dia kemari wahai Umar‛, ‚bacalah wahai Hisha>m‛, maka Hisha>m

membaca sebagaimana yang aku dengar tatkala dia membaca

sebelumnya, dan Rasulullah SAW berkata: ‚beginilah al-Qur’an

diturunkan‛, kemudian Rasulullah SAW berkata lagi: ‚sesungguhnya al-

Qur’an diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah apa yang

mudahbagi kalian>. Jadi jelas, bahwa dalam surat-surat yang diturunkan di Makkah,

termasuk dalam tujuh huruf.

Berdasarkan hadis diatas, menunjukkan bahwa perbedaan bacaan al-

Qur’an sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup, hal ini

menunjukkan bahwa, adanya perbedaan tersebut bukan hasil karya para

Sahabat, yang mengklarifikasi pendapat orientalis bahwa qira>’a >t adalah

hasil karya yang diciptakan.

Para Sahabat mempunyai perbedaan dalam cara mempelajari atau

mengambil qira>’a>t dari Rasulullah SAW, ada yang mengambil hanya satu

16 al-Bukhary. al-Jami’ al-Shahih. no, 4706

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

bacaan saja, ada yang dua, dan juga ada yang lebih, kemudian mereka

berpencar di daerah mereka masing-masing dalam keadaan mereka berbeda

bacaan antara satu Sahabat dengan Sahabat yang lain.17

Pada masa Sahabat Uthma>n, beliau mengirim mushaf-mushaf ke

berbagai penjuru daerah dengan standar mushaf yang sesuai dengan bacaan

yang paling banyak digunaakan dalam daerah tersebut, kemudia para

Tabi’in mengambil bacaan dari Sahabat di daerah masing-masing, dan

Tabi’ Tabi’in menukil pula dari para Tabi’in di daerah mereka dan

berlanjut sampai pada para imam qira>’a>t yang kesemua bacaan tersebut

mempunyai riwayat yang sambung sampai pada Rasulullah SAW.18

2. Sejarah Pembukuan Ilmu Qira>’a>t

Sejarah pembukuan tentang ilmu qira>’a >t, para ahli sejarah

menyebutkan bahwa yang pertamakali menulis tentang ilmu qira>’at adalah

Abu> Ubayd al-Qa>sim ibn Salam yang wafat pada tahun 244 H. Ia menulis

kitab yang diberi nama ‛al-Qira>’ah‛, yang menghimpun qira>’a>t dari 25

periwayat qira>’at. Pendapat lain ada yang menyatakan bahwa yang pertama

kali menulis ilmu qira>’a >t adalah Husain Ibn ‘Uthma>n Ibn Tha>bit al-

Baghda>diy al-D}ari>r yang wafat pada tahun 378 H. Menurut Sha’ba>n

Muhammad Ismail, kedua pendapat itu dapat dikompromikan, ia

memandang bahwa orang yang pertama kali yang menulis ilmu qira>’a>t

dalam bentuk prosa adalah al-Qa>sim ibn Salam, sedangkan orang yang

17 al-S}a>bu>niy, al-Tibya>n fi ‘Ulu>m al-Qur’an, 230 18 Ibid, 232.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

pertama kali menulis tentang ilmu qira>’a>t sab’ dalam bentuk puisi adalah

Husain Ibn ‘Uthma>n Ibn Tha>bit al-Baghda>diy.19

Fad}l Hasan Abba>s menyebutkan bahwa sangat banyak kitab-kitab

yang membahas tentang ilmu qira>’a>t, diantaranya yang paling terkenal

adalah al-Sab’ah fi al-Qira>’a>t karya Ibn Mujahid, al-‘Unwa>n fi al-Qira>’a>t

al-Sab’ karya Abu> T}a>hir Ismail Ibn Khalaf al-Muqri’ al-Ans}a>riy al-

Andalu>siy yang wafat pada tahun 455 H, al-Mabsu>t} fi al-Qira>’a>t al-‘Ashr

karya Abu> Bakr Ahmad Ibn al-Husain Ibn Mahra>n al-As}baha>niy yang wafat

pada tahun 381 H, al-Taisi>r fi al-Qira>’a>t al-Sab’ karya Abu> ‘Amr al-Da>niy

dan al-Nashr fi al-Qira>’a>t al-‘Ashr karya Ibn al-Jazariy.20

Terdapat pula

matan al-Sha>t}biyyah fi> al-Qira>’a>’ al-Sab’ karya al-Sha>t}ibiy, al-Nashr fi> al-

Qira>’a>t al-‘Ashr karya Ibn Jazariy dan It}a>f Fud}ala>’ al-Bashar fi al-Qira>’a>h

al-Arba’ah ‘Ashara karya al-Dimyati al-Banna.21

Masih banyak lagi kitab-

kitab lain tentang qira>’a>t yang membahas ilmu qira>’a>t dari berbagai segi

secara luas sampai pada saat ini.

3. Tokoh Qira>’a>t dari Golongan Sahabat

Para Sahabat Rasulullah adalah pintu pertama dalam periwayatan

qira>’a>t, di antara mereka yang terkenal dalam bidang ilmu qira>’a>t adalah

sebagaimana berikut:22

19 Abu Abdillah Muhammad ibn Shuraih al-Ru’ainiy al-shbiliy al-Andalu>siy, al-Ka>fiy fi al-Qira>’at al-Sab’ah, (t.t: t.p, 1419 H), 17. 20 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 245-249 21 MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Al-Qur’an, 200 22 Muhammad Alaika Nasrulloh, ‚Perbedaan Qira>’a>t dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran al-

Qur’an: Studi Qira>’ah Sab’ah dalam Tafsir Al-Mis}ba>h Karya Muhammad Quraish Shihab‛,

(Tesis—Institut Agama Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya), 48-50

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

a. ‘Uthma>n Ibn Affa>n

Beliau adalah Khalifah ketiga dan termasuk salah seorang dari

rombongan yang pertama masuk Islam, beliau wafat pada tahun 35 H,

di antara para muridnya yang demikian banyak adalah al-Mughi>rah Ibn

Abu> Shiha>b al-Makhzu>my yang wafat pada tahun 91 H.

b. Ali Ibn Abi> T}a>lib

Beliau adalah Khalifah keempat, dan yang pertama kali masuk

Islam dari golongan anak-anak, beliau wafat pada tahun 40 H, di antara

para muridnya adalah Abdurrahma>n al-Sulamiy yang wafat pada tahun

73 H, Abu Aswad al-Du’aliy yang wafat pada tahun 69 H, dan

Abdurrahma>n Ibn Abu al-Laith yang wafat pada tahun 83 H.

c. Ubay Ibn Ka’b

Beliau adalah seorang tokoh dari golongan Sahabat, penulis wahyu

Rasulullah, dan termasuk orang yang paling baik hafalannya di masa

Rasulullah, beliau wafat pada tahun 20 H, di antara para muridnya

adalah Abdullah Ibn ‘Abba>s, Abu> Hurairah dan Abu Abdirrahma>n al-

Sulamiy.

d. Zaid Ibn Tha>bit

Beliau adalah seorang penulis wahyu Rasulullah, mulai pada masa

Khalifah Abu Bakr sampai pada masa Khalifah ‘Uthma>n Ibn Affa>n.

Khalifah Uthma>n Ibn ‘Affan> menunjuknya sebagai guru al-Qur’an di

Madinah, beliau wafat pada tahun 45 H.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

Beliau mempunyai banyak murid, diantaranya adalah Abu>

Hurairah, Abdullah Ibn ‘Abba>s, Abdullah Ibn Malik dan Anas Ibn

Malik.

e. Abdullah Ibn Mas’u>d

Beliau adalah seorang tokoh dari golongan Sahabat Rasulullah,

termasuk dari rombongan pertama yang masuk Islam dan termasuk

orang yang mempunyai hafalan yang kuat pada masa Rasulullah.

Rasulullah memujinya dengan orang yang telah dikaruniai seluring

(suara indah) keluarga nabi Dawud, di antara muridnya adalah Sa’i>d Ibn

al-Musayyab dan Abu Raja>’ al-At}aridiy.

4. Tokoh Qira>’a>t dari Golongan Tabi’i>n

Al-Zarqa>niy menyebutkan dalam kitabnya Mana>hil al-‘Irfa>n fi ‘Ulu>m

al-Qur’an kelompok-kelompok dari Tabi’in yang terkenal dalam bidang

ilmu qira>’a>t, ia menyebutkan terdapat lima kelompok yang sesuai dengan

daerah yang ditempati oleh para ulama’ qira>’a>t dari golongan Ta>bi’i>n,

sebagaimana berikut:23

a. Kelompok Madinah

Ibn al-Musayyab, ‘Urwah, Sa>lim, Umar Ibn Abd al-‘Azi>z,

Sulaiman Ibn Yasa>r, ‘At}a>’, Zayd Ibn Aslam, Muslim Ibn Jundub, Ibn

Shiha>b al-Zuhriy, Abdurrahma>n Ibn Harmaz dan Mu’adh Ibn al-H}a>rith

terkenal dengan sebutan Mu’a>dh al-Qa>ri’.

b. Kelompok Makkah

23 al-Zarqa>niy, Mana>hil al-‘Irfa>n fî ‘Ulu>m al-Qur’an, 338.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

‘At}a>’, Muja>hid, T}awus, Ibn Abi Mulaikah, Ubaid Ibn Umair dan

selainnya.

c. Kelompok Bas}rah

‘A>mir Ibn Abd al-Qais, Abu> ‘A>liyah, Abu Raja>’, Nas}r Ibn ‘A>s}im,

Yahya Ibn Ya’mar, Ja>bir Ibn Zaid, al-Hasan, Ibn Si>ri>n, Qata>dah, dan

selainnya.

d. Kelompok Ku>fah

‘Ilqimah, al-Aswad, Masru>q, ‘Ubaidah, al-Rabi>’ Ibn al-Khaitham,

al-Ha>rith Ibn al-Qais, Umar Ibn Shurahbi>l, ‘Amr Ibn Maimu>n, Abu>

Abdirrahma>n al-Salmiy, Zirru Ibn H}ubais, ‘Ubaid Ibn Nad}lah, Abu>

Zur’ah Ibn ‘Amr, Sa’i>d Ibn Jubair, al-Nakh’iy, dan al-Sha’biy.

e. Kelompok Sha>m

Al-Mughi>rah Ibn Shiha>b al-Makhzu>miy pemilik mushaf Uthman,

dan Khulaid Ibn Sa’i>d sahabat Abu Dar’da>’ dan selain keduanya.

C. Macam-macam Qira>’a>t.

Ilmu qira>’a>t jika ditinjau dari segi macam-macam bacaan, maka dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ditinjau dari segi qirra>’, sanad dan versi

bacaan, berikut penjelasannya:

1. Ditinjau dari Segi Qurra>’

Tim penyusun MKD IAIN Sunan Ampel dalam buku Studi Al-Qur’an

membagi macam-macam qira>’a>t dari segi jumlah para imam qira>’a>t mejadi

tiga macam qira>’a>t yang terkenal, yaitu:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

a. Qira>’a>t Sab’, adalah qira>’a>t yang disandarkan kepada imam qira>’a>t yang

berjumlah tujuh orang, yaitu Na>fi’ Ibn Kathi>r, Abu ‘Amr, Ibn ‘A>mir,

‘A>s}im, H}amzah dan al-Kisa>iy.

b. Qira>’a>t ‘Ashr, adalah qira>’a>t yang disandarkan kepada imam qira>’a>t

yang berjumlah sepuluh orang, yang tujuh sudah disebutkan sebelumnya,

sedangkan yang tiga adalah Abu Ja’far, Ya.qu>b dan Khalaf.

c. Qira>’a>t Arba’ah ‘Ashara, adalah qira>’a>t yang disandarkan kepada empat

orang salain dari sepuluh imam yang sudah disebutkan sebelumnya,

yaitu al-Hasan al-Bas}riy, Ibn Muhays}i>n, Yahya al-Yazi>diy dan al-

S}andudiy.

2. Ditinjau dari Segi Sanad

Qira>’a>t apabila ditinjau dari segi sanad, maka para ulama berbeda

dalam pembagian tersebut, Kha>lid Abdurrahman al-‘Ak dalam bukunya

Us}ul al-Tafsir wa Qawa>iduh membagi macam-macam qira>’a>t dari segi

sanad menjadi delapan, yaitu mutawa>tir, mashhu>r, ma> s}ah}h}a sanaduhu wa

kha>lafa al-rasm wa al-‘arabiyyah, sha>dh, mudraj, mawd}u>’ dan ruwa>h serta

huffa>z}, berikut penjelasannya:24

a. Mutawa>tir

Mutawa>tir adalah apa yang telah dinukil oleh banyak periwayat

dan mereka mustahil bersepakat untuk berdusta, seperti halnya pada

periwayatan qira>’a>t sab’ dan tiga selebihnya yaitu qira>’ah ‘ashr.

24 Kha>lid Abdurrahma>n al-‘Ak, Us}u>l al-Tafsi>r wa Qawa>iduh, (Damaskus: Da>r al-Nafa>is, t.th),

434-438

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

b. Mashhu>r

Mashhu>r adalah riwayat yang s}ah}ih} sanadnya karena periwayatnya

orang yang adil dan kuat hafalannya begitu juga rentetan periwayatnya

sampai pada periwayat terakhir, riwayat tersebut juga sesuai dengan

mushaf Uthmaniy dan bahasa Arab, baik dari imam qira>’a>t sab’ maupun

imam qira>’a>t ‘ashr, atau selainnya dari imam yang diterima, dan dikenal

bagi ulama qira>’a>t, tidak terdapat pada mereka campuran bacaan dan

bacaan yang tercela, kecuali hanya sanadnya tidak sampai pada derajad

mutawa>tir. Misalnya ialah bacaan yang diperselisihkan riwayatnya dari

imam qira>’a>t sab’ , dimana ada sebagian ulama mengatakan bahwa

riwayat tersebut bersumber dari imam qira>’a> sab’, dan sebagian ulama’

yang lain mengatakannya bahwa riwayat tersebut bukan dari imam

qira>’a>t sab’.

Dua macam qira>’a>t tersebut yakni mutawa>tir dan mashhu>r dapat

dibakai untuk membaca al-Qur’an dan wajib meyakini kebenaran bacaan

tersebut, dan tidak boleh mengingkarinya.

c. Ma> S}ah}h}a Sanaduhu wa Khalafa al-Rasm wa al-‘Arabiyyah

Jenis ini adalah s}ah}ih} sanadnya akan tetapi menyalahi kaidah

penulisan Rasm Uthmaniy dan kaidah bahasa Arab, atau juga bisa

dikatakan bahwa riwayat tersebut tidak terkenal dikalangan ulama ahli

qira>’a>t.

Jenis bacaan ini tidak boleh dipergunakan dalam membaca al-

Qur’an dan tidak wajib meyakininya, seperti halnya riwayat yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

diriwayatkanoleh al-Ha>kim dari jalur ‘A>s}im al-Jah}dariy dari Abu Bakrah

bahwa Nabi SAW membaca ‚ ‛,

sedangkan bacaannya H}afs} adalah ‚ ‛, dan juga riwayat lain

dari periwayat yang sama ‚ ‛ dengan

menfathahkan huruf fa>’, sedangkan bacaan H}afs} dengan mend}ammah

huruf fa>’ ‚ ‛.

d. Sha>dh

Sha>dh adalah sanad tersebut hanya ada satu, meskipun

periwayatnya thiqqah maupun tidak thiqqah. Apabila periwayat tersebut

tidak thiqqah maka riwayat tersebut ditinggalkan, dan apabila periwayat

tersebut thiqqah maka didiamkan dan tidak bisa dipakai sebagai dalil

(hijjah). Pengertian tersebut adalah pengertian dalam bidang ilmu hadis,

sedangkan pengertian sha>dh dalam ilmu qira>’a>t adalah riwayat yang

sambung dari bacaannya para Tabi’in, dan itu ada empat qira>’a>t, yaitu

qira>’a>tnya Muhays}i>n, Yazi>d, al-Hasan al-Bas}riy dan al-A’mash, dan

tidak sah solat seseorang apabila menggunakan keempat qira>’a>t

tersebut.

Syarat bacaan al-Qur’an adalah riwayat harus sahih dan sesuai

dengan Rasm Uthmaniy dan kaidah bahasa Arab. Para Sahabat telah

mengumpulkan al-Quran dalam satu mushaf yang dikenal dengan

Mushaf Uthmaniy, maka dari sini dapat disimpulkan bahwa keselarasan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

bacaan dengan kaidah Rasm Uthmaniy dan kaidah bahasa Arab adalah

hal yang wajib dalam standar bacaan al-Qur’an, karena para Sahabat

telah menetapkannya.

e. Mudraj

Mudraj adalah tambahan atau sisipan pada qira>’a>t dalam segi

penafsiran, seperti bacaannya Sa’i>d Ibn Abi Waqqa>s} ‚ ‛,

terdapat sisipan ‚ ‛ riwayat tersebut dieirayatkan oleh Sa’i>d Ibn

Mans}u>r, contoh lain bacaan Ibn ‘Abba>s yang diriwayatkan oleh al-

Bukha>riy ‚ ‛, pada ayat tersebut

terdapat sisipan ‚ ‛ pada kalimat setelahnya sebagai

penafsiran pada ayat tersebut.

Ibn al-Jaza>riy berkata bahwa kemungkinan mereka memasukkan

tafsir para qira>’a>t sebagai penjelasan, karena mereka adalah para

muh}aqqiq tatkala mereka bertalaqqi kepada Rasullah, mereka juga

sangat faham akan haramnya tambahan dalam al-Qur’an, dan

kemungkinan sebagian mereka mencatat keterangan pada mushaf

mereka tatkala Rasulullah menjelaskan kepada mereka.

f. Mawd}u>’

Mawd}u>’ adalah riwayat yang dinisbatkan kepada seseorang yang

bukan meriwayatkannya, seperti halnya qira>’a>t yang dikumpulkan oleh

Muhammad Ibn Ja’far al-Khuza>’iy dan menisbatkannya kepada imam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

Abu Hani>fah, seperti ‚ ‛, dengan merafa’kan

lafaz} ‚Allah‛ dan menas}abkan kata ‚al-‘ulama>‛, siapa yang

membacanya dengan demikian maka dia telah kafir, karena bacaan yang

benar adalah sebaliknya dengan menasabkan lafaz} ‚Allah‛ dan

merafa’kan kata ‚al-‘ulama>’‛.

g. Ruwa>h

Ruwa>h adalah para periwayat, yang dimaksud disini adalah para

periwayat qira>’a>t al-Qur’an, al-Bukhariy meriwayatkan ari Abdullah Ibn

‘Amr Ibn al-‘A>s} berkata:

Saya mendengar Nabi SAW bersabda: ‚pelajarilah al-Qur’an dari

empat orang, yaitu Abdullah ibn Mas’u>d, Sa>lim, Mu’a>dh dan Ubay

Ibn Ka’b.

Sahabat Abdullah Ibn Mas’u>d dan Salim mawla Sahabat Abu

H}udhayfah adalah dari golongan kaum Muhajirin, dan mereka berdua

termasuk generasi awal yang masuk Islam. Sedangkan Sahabat Mu’a>dh

Ibn Jabal dan Ubay Ibn Ka’b adalah dari golongan kaum Ans}a>r.

h. Huffa>z}

Para penghafal al-Qur’an yang terkenal dalam kalangan Sahabat

adalah keempat sahabat yang sudah disebutkan sebelumnya dan Uthma>n

Ibn ‘Affa>n, Ali Ibn Abi T}a>lib, Ubay Ibn Zayd, Abu Darda>’, Mu’a>dh Ibn

Jabal, Abu Zayd al-Ans}a>riy, Abu Musa al-Ans}a>riy, Abu Hurayrah,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

Abdullah Ibn ‘Abba>s dan Abdullah Ibn Sa>ib. Sedangkan dari kalangan

perempuan adalah ‘A>ishah, H}afs}ah dan Ummu Salamah, akan tetapi di

antara mereka ada yang hafal al-Qur’annya setelah wafatnya Rasulullah.

Sedangkan para penghafal al-Qur’an dari kalangan Tabi’in yang

terkenal adalah Yazi>d Ibn al-Qa’qa>’, Abdurrahman al-A’raj, Muja>hid,

Sa’id Ibn Jubayr, ‘Ikrimah, ‘At}a>’, al-Hasan, ‘Ilqimah, al-Aswad, Zayd

Ibn H}ubaysh dan Masru>q, kepada mereka semua bersumbernya qira>’a>t

sab’.

3. Ditinjau dari Segi Versi Bacaan

Dalam buku Studi al-Qur’an yang disusu oleh Tim Penyusun MKD

IAIN Sunan Ampel Surabaya, dijelaskan dengan menukil perkatanan Ibn

Qutaybah bahwa bentuk-bentuk perbedaan cara melafalkan al-Qur’an ada

tujuh, sebagaimana berikut25

:

1. Perbedaan dalam i’ra>b atau harakat kalimat tanpa perubahan makna dari

bentuk kalimat, contoh:

2. Perbedaan pada i’ra>b dan harakat (baris) kalimat sehingga mengubah

maknanya, contoh:

25 Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Al-Qur’an, (Surabaya: IAIN Sunan

Ampel Press, 2012), 195

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

3. Perbedaan pada perubahan huruf tanpa perbedaan i’ra>b dan bentuk

tulisannya, contoh:

4. Perubahan pada kata dengan perubahan pada bentuk tulisannya dan

perubahana maknanya, contoh:

5. Perbedaan pada bentuk kata dan bentuk tulisan tetapi tidak

menyebabkan perubahan makna, contoh:

6. Perbedaan dalam mendahulukan dan mengakhirkan, contoh:

7. Perbedaan dengan menambah dan mengurangi huruf, contoh:

D. Hikmah Perbedaan Qira>’a>t ‘Ashr

Hikmah yang terkandung dalam perbedaan qira>’a>t sangatlah banyak,

tergantung dari sisi mana hikmah tersebut dilihat, para ulama mengutarakan

hikmah yang terdapat dari qira>’a>t dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai

dengan cara pendang mereka masing-masing. Jika dilihat secara garis besar,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

maka hikmah perbedaan qira>’a>t dapat dibagi menjadi dua, yaitu hikmah umum

dan hikmah khusus, sebagaimana berikut26

:

1. Hikmah secara umum.

Hikmah secara umum pada perbedaan qira>’a>t dapat dibagi menjadi

empat, sebaimana berikut:

a. Meringankan umat Islam dan mudahkan mereka untuk membaca al-

Qur’an. Keringanan ini sangat dirasakan khususnya oleh penduduk

Arab pada masa awal diturunkannya al-Qur’an, dimana mereka terdiri

dari berbagai kabilah dan suku yang diantara mereka banyak terdapat

perbedaan logat, tekanan suara dan sebagainya. Meskipun sama-sama

berbahasa Arab, sekiranya al-Qur’an itu diturunkan dalam satu qiraat

saja maka tentunya akan memberatkan suku-suku lain yang berbeda

bahasanya dengan al-Qur’an.

b. Mempersatukan umat Islam dikalangan bangsa Arab yang relatif baru

dalam satu bahasa yang dapat mengikat persatuan diantara mereka,

yaitu bahasa Quraisy yang dengannya al-Qur’an diurunkan. Dan dapat

mengakomodasi unsur-unsur bahasa Arab dari kabilah-kabilah lainnya.

c. Menunjukkan kesempurnaan kemukjizatan al-Qur’an dengan

penggunaan kalimat yang ringkas, yang mana setiap qira>’a>t dengan

qira>’a>t yang lain seperti kedudukan satu ayat dengan ayat yang lain.

Hal ini merupakan salah satu bukti kemukjizatan dalam al-Qur’an,

26 Muhammad Zainuddin Samiyya, Hikmah Adanya Perbedaab Qira’at, dalam http://zains-

c.blogspot.com/2014/11/hikmah-adanya-perbedaan-qiraat.html , Selasa: 9-6-2015, 6:34 WIB.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

masing-masing qira>’a >t menujukkan suatu makna, sebagaimana satu

ayat yang terpisah menunjukkan makna.

d. Beragamnya qira>’a>t menambah pahala bagi ummat Islam dalam

membaca, mempelajari dan menghafalnya, dengan berbagai macam

qiraat tersebut.

2. Hikmah secara khusus

Sedangkan hikmah secara khusus pada perbedaan qira>’a>t dapat dibagi

menjadi lima, sebaimana berikut:

a. Mengukuhkan atau menguatkan ketentuan hukum yang telah disepakati

oleh para ulama. Sebagai contoh, menyangkut firman Allah dalam surat

al-Nisa>’ ayat 12:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

‚Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan

oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-

isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari

harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka

buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh

seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai

anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh

seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi

wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu.

jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak

meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai

seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan

(seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu

seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari

seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah

dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya

dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah

menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari

Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.27

Para ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan 'saudara laki

laki' dan 'saudara perempuan ( ,dalam ayat tersebut yaitu اخت او اخ)

saudara laki-laki dan saudara perempuan seibu saja. Sementara itu,

dalam qira>'a>t sha>dhah yaitu qira>'a>t Sa'd ibn Abi Waqash, terdapat

tambahan ( ام من) ‛min ummin‛. Dengan demikian, qira>'a>t Sa'd ibn Abi

Waqash tersebut dapat memperkuat dan mengukuhkan ketetapan hukum

yang telah disepakati oleh para ulama sebagaimana disebutkan di atas.

27 Agama RI. Mushaf Muslimah Al-Qur’a>n dan Terjemah Untuk Wanita. 79

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

b. Dapat menetapkan hukum yang diperdebatkan oleh para ulama. Sebagai

contoh, menyangkut firman Allah surat al-Ma>idah ayat 89, sebagaimana

berikut:

‚Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang

tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu

disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat

(melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin,

Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu,

atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang

budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka

kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat

sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan

jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu

hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)‛.28

Dalam memahami ayat di atas, para ulama berbeda pendapat tentang

kafarat berupa 'memerdekakan seorang budak' bagi orang yang

melanggar sumpah, apakah budak yang dimerdekakan itu mesti budak

yang mukmin, ataukah budak secara mutlak (artinya, boleh budak yang

28 Ibid, 122

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

mukmin, dan boleh juga budak yang tidak mukmin). Sementara itu,

dalam salah satu qira>'a>t sha>dhah disebutkan ( مؤمنة تحريررقتة او ).

Tambahan kata (مؤمنة) " mu’minah‛ dalam qira>'a>t tersebut, dapat

berfungsi menetapkan pendapat sebagian ulama, antara lain imam

Shafi'iy, yang mewajibkan memerdekakan seorang budak yang mukmin

terhadap orang yang melanggar sumpah, sebagai salah satu alternatif

kafarat-nya. Selain itu, sebagian ulama lainnya seperti Abu Hanifah

berpendapat, bagi orang yang melanggar sumpah dibolehkan

memerdekakan seorang budak yang mukmin ataupun yang bukan

mukmin, sebagai salah satu alternatif kafaratnya.

c. Menjelaskan suatu hukum dalam suatu ayat, yang berbeda dengan

makna menurut z}ahirnya. Sebagaimana contoh, menyangkut firman

Allah pada surat al-Jumu’ah ayat 9:

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat

Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan

tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika

kamu mengetahui.‛29

Kata (فاسعىا) dalam ayat di atas, secara z}ahirnya mengandung makna

'segera'. Akan tetapi tidak demikian halnya, kalau dipahami berdasarkan

versi qira'at lain, dalanı hal ini qira>'a>t sha>dhah yaitu ( ذكرهللا الى فامضىا )

29 Ibid, 554

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

‛famd}u> ila> dhikrillah‚ karena kata (فامضىا) tidak mengandung makna

’segera'.

d. Merupakan tafsir atau penjelasan terhadap suatu kata dalam al-Qur’an,

yang mungkin sulit unluk dipahami maknanya. Sebagai contoh,

menyangkut firman Allah pada surat al-Wa>qi’ah ayat 5:

‚Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-

hamburkan‛.30

Dalam salah satu qira>’a>t sha>dhah, kata (كالعهن) dalam ayat tersebut di

atas, bisa dibaca (كالصىف) " kash s}aufi". Dengan qira>'a>t yang disebut

terakhir ini, maka menjadi jelaslah, bahwa yang dimaksud dengan

.(كالصىف) ,dalam ayat tersebut yaitu (كالعهن)

e. Meluruskan aqidah sebagian orang yang salah, misalnya dalam

penafsiran tentang sifat-sifat surga dan penghuninya dalam surat al-

Insa>n ayat 20 :

Dan apabila engkau melihat (keadaan) disana (surga), niscaya engkau

akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.31

Dalam qira>’a>t lain dibaca (ملكا) dengan menfathahkan mim dan

menkasrahkan la>m, sehingga qira>’a>t ini menjelaskan qira>’a>t pertama

bahwa orang-orang mukmin akan melihat wajah Allah di akhirat nanti.

30

Ibid, 534 31 Ibid, 579

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

E. Biografi Imam Qira>’a>t ‘Ashr

Berikut adalah biografi para imam qira>’a>t ‘ashr

1. Imam Na>fi’ al-Madaniy

Nama lengkapnya adalah Na>fi’ Ibn Abdirrahma>n Ibn Abi Na’i>m, ia

dijuluki Abu Nu’waym al-Laithiy, mawla marga al-Laithiy, ia juga mawla

Ja’u>nah Ibn Shu’u>b al-Laithiy, cucu dari Sahabat H}amzah Ibn Abi

Mut}t}alib.32

Ia berasal dari As}bha>n, lahir pada tahun 70 H,33

berkulit hitam pekat,

mempunyai wajah yang berseri-seri, akhlak yang mulia dan humoris.

Diriwayatkan bahwa ia telah belajar dan mengambil riwayat qira>’a>t kepada

70 Tabi’in yang berdomisili di Madinah, berikut adalah lima dari

gurunya:34

a. Abu Ja’far Ibn Yazid al-Qa’qa’, wafat pada tahun 128 H

b. Abdurrahman Ibn Hurmuz al-A’raj. Wafat pada tahun 117 H

c. Shaybah Ibn Nas}s}a>h al-Qa>d}iy, wafat pada tahun 130 H

d. Yazid Ibn Ru>ma>n, wafat pada tahun 120 H

e. Muslim Ibn Jundub al-Hazliy, wafat pada tahun 130 H.

Kelima guru dari golongan Tabi’in tersebut, telah berguru dan

mengambil riwayat qira>’a>t dari tiga Sahabat Rasulullah, yaitu Abu

Hurairah (53 H), Abdullah Ibn ‘Abba>s Ibn Abd al-Mut}t}alib (68 H), dan

32 Mahmud al-H}us}ariy, Ahsan al-Athariy fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, (t.t: Sharikah

al-Thamar, t.th), 7 33 Muhammad Salim Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, (Bairu>t: Da>r al-Ji>l, 1988), 18 34 Ibid, 18

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

50

Abdullah Ibn Ayya>s Ibn Abi Rabi>’ah al-Makhzu>miy (78 H). Sedangkan

ketiga Sahabat tersebut berguru kepada Sahabat Ubay Ibn Ka’b (30 H), dan

Ubay Ibn Ka’b sendiri langsung berguru kepada Rasulullah.

Imam Na>fi’ mempunyai murid-murid dari berbagai daerah, dari

Madinah, Sha>m, Mesir dan Bas}rah. Murid-muridnya antara lain:

a. Malik Ibn Anas, ia adalah imam Da>r al-Hijrah dan imam mazhab fikh,

wafat pada tahun 179 H.

b. Abu Amr Ibn al-‘Alla>’ al-Bas}riy, wafat pada tahun 153 H.

c. Ismail Ibn Ja’far Ibn Warda>n, wafat pada tahun 160 H.

d. Sulaiman Ibn Jama>z, wafat pada tahun 170 H.

e. Isa Ibn Mi>na> Qa>lu>n, wafat pada tahun 220 H.

f. Abu Sa’i>d Mu>sa al-Mis}riy (Warash), wafat pada tahun 197 H.35

Imam Malik berkata: ‚bacaan penduduk Madinah adalah sesuai

sunnah‛, kemudian ia ditanya: ‚(maksud anda) qira>’ahnya Nafi’‛, imam

Malik menjawab: ‚ya‛. Qira>’ah Nafi’ juga termasuk qira>’ah yang paling

disenangi oleh imam Ahmad Ibn Hambal,36

Periwayat qira>’a>t imam Na>fi’

yang terkenal ada dua orang, yaitu Isa Ibn Mi>na> Qa>lu>n, terkenal dengan

nama Qa>lu>n, dan Abu Sa’i>d Mu>sa al-Mis}riy terkenal dengan nama

Warash37

, berikut penjelasan lebih lengkapnya:

a. Qa>lu>n

35 Ibid, 18-19 36 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 96 37 MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Al-Qur’an, 206

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

mempunyai nama lengkap Isa Ibn Mi>na> al-Madaniy al-Zarqa>niy,

lahir pada tahun 120 H, ia dijuluki Abu Musa dan dipanggil dengan

Qa>lu>n, panggilan tersebut keluar dari lisan gurunya sendiri, yakni imam

Na>fi’, karena kebagusannya dalam membaca al-Qur’an, kata ‚Qa>lu>n‛

menurut para penduduk Romawi berartikan jayyid (baik atau bagus).

Dikatakan bahwa Qa>lu>n adalah anak angkat imam Na>fi’, ia adalah

seorang qa>ri’ di Madinah dan sekitarnya. Diriwayatkan dari Nafi’ dan

Isa Ibn Warda>n, dari Abu Zur’ah dan Abu Nashi>t} dari Abu Muhammad

al-Baghda>daiy berkata: ‚Qa>lu>n adalah orang yang tuli bahkan sangat

tuli, ia tidak bisa mendengar suara terompet, dan apabila dibacakan

kepadanya al-Qur’an maka ia mendengarnya‛. Ibn Abi Ha>tim berkata: ia

(Qa>lu>n) adalah orang tuli yang membacakan al-Qur’an dan mengetahui

kesalahan bacaan orang-orang dengan melihat gerakan bibir mereka.

Qa>lu>n belajar al-Qur’an bersama imam Na>fi’ selama 20 tahun, dan

banyak dari orang-orang yang meriwayatkan qira’ahnya, al-Jazariy telah

menyebutkan satu persatu dalam bukunya Tabaqa>t al-Qurra>’. Qa>lu>n

wafat pada 220 H di Madinah.38

b. Warash

Mempunyai nama lengkap ‘Uthma>n Ibn Sa’i>d al-Qibt}iy al-Misriy

mantan budak Quraish, ia adalah seorang Shaikh dan pen-tah}qi>q dari

kalangan para ahli qira>’ah, ia telah mengikuti semua kajian-kajian

dalam daurah-daurah yang ada di Mesir, kemudia ia bepergian menuju

38 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 97-98

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

imam Nafi’ dan membacakan al-Qur’an kepadanya sampai khatam

kerkali-kali pada tahun 155 H, dan ia mempunyai pilihan bacaan

sendiri yang di dalamnya terdapat perbedaan dengan bacaan imam

Nafi’. Ia adalah orang yang dapat dipercaya, mempunyai hujjah yang

kuat, bacaan yang bagus dan suara yang indah, apabila membaca al-

Qu’an maka ia baca dengan mad-mad-nya, men-shiddah-kannya dan

menjelaskan i’rab-nya, tidak akan bosan orang yang mendengarkannya.

Warash adalah orang yang pendek, berambut pirang, mempunyai

mata yang biru, kulit yang putih dan selalu memakai pakaian yang

pendek, maka gurunya yaitu imam Na>fi’ menyerupakannya ‚al-

Warasha>n‛ yaitu seekor burung yang terkenal pada saat itu, kemudian

berubah panggilannya menjadi ‚Warash‛. Dikatakan bahwa Warash

membaca al-Qur’an di depan imam Na>fi’ dengan empat kali khatam

setiap bulannya, kemudian ia kembali ke daerahnya memilih bacaan

tersendiri yang di dalamnya terdapat perbedaan dengan bacaan imam

Na>fi’.39

Imam Na>fi’ dikenal sebagai orang yang zuhud dan dermawan, ia

selalu salat di masji Nabawi selama 60 tahun. Ia wafat pada tahun 169 H,

tatkala ia telah wafat, putra-putranya berkata bahwa orang tua mereka

telah berwasiat: ‚bertaqwalah kalian kepada Allah, ajaklah orang-orang

39 Ibid, 98

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

disekitar kalian kepada kebaikan, dan taatlah kalian kepada Allah dan

Rasul-Nya, jika kalian termasuk orang-orang yang beriman.40

2. Imam Ibn Kathi>r al-Makkiy

Nama lengkap beliau adalah Abdullah Ibn Kathi>r Ibn Abdullah Ibn

Za>dha>n Ibn Fairu>z Ibn Hermez al-Makkiy,41

ia juga dikenal dengan nama

Abu Ma’bad al-‘At}t}a>r al-Fa>risiy, seorang imam bagi penduduk Makkah

dalam ilmu qira>’ah. Imam Ibn Kathi>r mempunyai postur yang tinggi, kulit

yang kuning, bola mata yang biru gelap, rambut dan jenggot yang putih

dan terkadang ia celupkan dengan semir.42

Imam Ibn Kathir lahir di Makkah pada tahun 45 H, dan wafat pada

tahun 120 H, beliu mempunyai beberapa guru dalam ilmu qira>’ah, di

antaranya sebagimana berikut:

a. Abu al-Sa>ib Abdullah Ibn al-Sa>ib al-Makhzu>miy, yang wafat pada

tahun 63 H.

b. Abu al-Hajja>j Muja>hid Ibn Jabar al-Makkiy, yang wafat pada tahun

104H.

c. Darba>s, mantan budak Ibn Abba>s. (tidak diketahui tahun wafatnya)

Guru Ibn Kathi>r yang bernama Abu al-Sa>ib Abdullah Ibn al-Sa>ib al-

Makhzu>miy berguru kepada Sahabat Ubay Ibn Ka’b yang wafat pada tahun

30 H dan Sahabat Umar Ibn al-Khatta>b yang wafat pada tahun 23 H,

sedangkan guru Ibn Kathir yang benama Abu al-Hajja>j Muja>hid Ibn Jabar

40 al-H}us}ariy, Ahsan al-Athariy fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, 10 41 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 21 42 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 98

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

al-Makkiy berguru kepada Sahabat Abdullah Ibn Abba>s yang wafat pada

tahun 68 H dan Tabi’in Abdullah Ibn Sa>ib, dan guru Ibn Kathi>r yang

bernama Darba>s berguru pada Sahabat Abdullah Ibn Abba>s, sedangakan

Sahabat Abdullah Ibn Abbas berguru kepada Sahabat Ubay Ibn Ka’b dan

Sahabat Zaib Ibn Tha>bit, dan keduanya berguru langsung pada Rasulullah,

dari sini dapat diketahui bahwa sanad imam Ibn Kathi>r sambung sampai

Rasulullah.43

Imam Ibn Kathir mempunyai murid yang sangat banyak, berikut

diantara murid-muridnya:

a. Ahmad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Abi Bazzah (al-Bazziy), yang

wafat pada tahun 250 H.

b. Muhammad Ibn Abdirrahman Ibn Muhammad Ibn Kha>lid al-

Makhzu>miy (Qunbul), yang wafat pada tahun 291 H.

c. Ismail Ibn Abdullah al-Qast}ant}iniy, yang wafat pada tahun 170 H.

d. Ismail Ibn Muslim ibn Isha>q al-Makhzu>miy, yang wafat pada tahun

159H.

e. Al-Ha>rith Ibn Quda>mah (tidak diketahui tahun wafatnya).

f. Hamma>d Ibn Salmah, yang wafat pada tahun 167 H.

g. Al-Khali>l Ibn Ahmad, yang wafat pada tahun 170 H.

h. Sufya>n Ibn ‘Uyaynah, yang wafat pada tahun 198 H.

i. Abu Amr Ibn al-‘Ala>’ al-Bis}riy, yang wafat pada tahun 145 H.44

43 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 21-22 44 Ibid, 23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

Di antara para murid imam Ibn Kathir, yang paling terkenal adalah

Ahmad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Abi Bazzah dikenal dengan nama

al-Bazziy dan Muhammad Ibn Abdirrahman Ibn Muhammad Ibn Kha>lid al-

Makhzu>miy dikenal dengan nama Qunbul, mereka berdua dikenal sebagai

periwayat qira>’ah-nya imam Ibn Kathi>r, berikut lebih lengkapnya:

a. Al-Bazziy

Nama lengkapnya adalah Ahmad Ibn Muhammad Ibn Abdullah

Ibn al-Qa>sim Ibn Na>fi’ Ibn Abi Bazzah. Al-Ahwaziy berkata nama Abu

Bazzah dinisbatkan kepadanya menjadi al-Bazziy nama aslinya Basha>r

al-Farisiy dari penduduk Hamadha>n, masuk agama Islam melalui

perantara al-Sa>ib Ibn Abi al-Sa>ib al-Makhzu>miy.45

Bazzah mempunyai arti Shadhdhah (tercela), sedangkan Abu

Bazzah artinya menjadi abu shadhdhah, ia dikenal juga dengan sebutan

Abu al-Hasan al-Bazziy al-Makkiy.46

Al-Bazziy lahir di Makkah pada 170 H, ia adalah orang dan murid

yang paling senior dalam periwayatan qira>’ah imam Ibn Kathir, ia juga

menjadi imam pen-tahqiq dalam ilmu qira>’ah, mempunyai hafalan yang

kuat, bertaqwa, ia telah menjadi seorang shaikh besar di Makkah,

menjadi muadhdhin dan imam masjid di al-Masjid al-Haram selama 40

tahun. Al-Bazziy wafat pada tahun 250 H, dengan begitu ia wafat pada

umur 80 tahun.47

45 al-H}us}ariy, Ahsan al-Athariy fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, 17 46 Ibid, 17 47 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 99

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

b. Qunbul

Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Abdirrahman Ibn Kha>lid

Ibn Muhammad Ibn Sa’i>d Ibn Kharjah Abu Amr al-Makhzu>miy, dikenal

dengan panggilan Qunbul. Lahir pada tahun 195 H, ia adalah seorang

imam qira>’ah, bertaqwa, mempunyai hafalan yang kuat, ia menjadi

shaikh besar di daerag Hijaz, dan banyak orang-orang dari berbagai

penjuru datang untuk belajar kepadanya.48

Qunbul adalah sebuah panggilan yang dinisbatkan kepadanya,

karena ia berasal dari kaum yang disebut al-Qana>bil, Qunbul juga

berguru kepada al-Bazziy, jadi satu sisi al-Bazziy adalah guru, sisi lain

adalah teman seperguruan kepada imam Ibn Kathir, meskipun al-Bazziy

lebih senior dari Qunbul. Qunbul wafat pada tahun 291 H.49

3. Abu Amr Ibn al-‘Ala>’ al-Bas}riy

Nama lengkapnya adalah Zaba>b Ibn al-‘Ala>’ Ibn ‘Amma>r Ibn al-

‘Urya>n Ibn Abdillah Ibn al-Husain Ibn al-Ha>rith Ibn Jalhamah Ibn Khuza>’iy

Ibn Maza>n Ibn Ma>lik Ibn Umar Ibn Tami>m Ibn Marr Ibn Ad Ibn T}a>bikhah

Ibn Ilyas Ibn Mud}ar Ibn Ma’d Ibn ‘Adna>n. Ia adalah seorang imam besar di

bidang ilmu qira>’a>t,50 ia lahir di Makkah pada tahun 65 H, ada yang

mengatakan 68 H,51

dan tumbuh berkembang di Bas}rah, ia melarikan diri

bersama ayahnya dari kejahatan al-Hajjaj, kemudian belajar ilmu qira>’ah di

48 al-H}us}ariy, Ahsan al-Athariy fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, 18 49 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 100 50 al-H}us}ariy, Ahsan al-Athariy fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, 21 51 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 24

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

Makkah, Madinah, begitu juga di Ku>fah dan Bas}rah dengan berbagai

jama’ah.52

Imam Abu Amr dikenal dengan orang yang sangat berpengetahuan

dalam al-Qur’an, jujur, dapat dipercaya, amanah dan taat dalam beragama.

Ia telah belajar dengan banyak guru diberbagai daerah, yaitu Makkah,

Madinah, Ku>fah dan Bas}rah, berikut adalah nama-nama guru Abu Amr

yang biasa dikenal:

a. Abu Ja’far Yazid Ibn al-Qa’qa>’, yang wafat pada tahun 128 H.

b. Yazi>d Ibn Ru>ma>n, yang wafat pada tahun 120 H.

c. Shaibah Ibn Nas}s}a>h, yang wafat pada tahun 130 H.

d. Na>fi’ Ibn Abi Na’i>m, yang wafat pada tahun 169 H.

e. Abdullah Ibn Kathi>r, yang wafat pada tahun 120 H.

f. Muja>hid Ibn Jabr, yang wafat pada tahun 104 H.

g. Al-Hasan al-Bas}riy, yang wafat pada tahun 110 H.

h. Humaid Ibn Qais al-A’raj al-Makkiy, yang wafat pada tahun 130 H.

i. Abdullah Ibn Abi Isha>q al-H}adramiy, yang wafat pada tahun 117 H.

j. ‘At}t}a>’ Ibn Abi Rabba>h, yang wafat pada tahun 115 H.

k. ‘Ashim Ibn Abi al-Naju>d, yang wafat pada tahun127 H.

l. Yahya> Ibn Ya’mar, yang wafat pada tahun 129 H.

m. Abu al-‘A>liyah Rafi>’ Ibn Mahra>n al-Rabba>hiy, tidak diketahui tahun

wafatnya.

52 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 100

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

Guru Abu Amr yang bernama Abu al-‘A>liyah Rafi>’ Ibn Mahra>n al-

Rabba>hiy berguru kepada Sahabat Umar Ibn al-Khat}t}a>b, Ubay Ibn Ka’b,

Zaid Ibn Tha>bit dan Abdullah Ibn ‘Abba>s, dan semua yang bersumber dari

Ubay Ibn Ka’b dan Zaid ibn Thabit sambung pada Rasulullah, dari sini

dapat diketahui bahwa sanad qira>’ah Abu Amr sambung sampai

Rasulullah.53

Abu Amr mempunyai murid yang sangat banyak, di antaranya

sebagaimana berikut:

a. Abu Umar H}afs Ibn Abd al-‘Azi>z, dikenal dengan sebutan al-Dawriy,

yang wafat pada tahun 246 H.

b. Abu Shu’ayb S}a>lih Ibn Ziya>d, dikenal dengan sebutan al-Su>siy, yang

wafat pada tahun 261 H.

c. Sala>m Ibn Sulaiman al-T}awi>l, yang wafat pada tahun 171 H.

d. Shuja>’ Ibn Abi Nas}r, yang wafat pada tahun 190 H.

e. Al-‘Abba>s Ibn al-Fad}l Ibn ‘Amr Ibn H}anz}alah, yang wafat pada tahun

187 H.

f. Abdullah Ibn al-Muba>rak Ibn Wa>dih}, yang wafat pada tahun 181 H.

g. Sa’i>d Ibn Aus, dikenal dengan nama Abu Zaid al-Ans}a>riy, yang wafat

pada tahun 215 H.

h. Yunus Ibn Habib al-Bas}riy, yang wafat pada tahun 185 H.

53 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 24-25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

i. Abu ‘Ubaidah Ibn Ma’mar Ibn al-Mathna>, yang wafat pada tahun 210

H.54

Dari kesekian murid Abu Amr, yang paling terkenal dengan

periwayat qira’ah-nya adalah dua muridnya yang bernama Abu Umar H}afs

Ibn Abd al-‘Azi>z, yang dikenal dengan sebutan al-Dawriy, dan Abu

Shu’ayb S}a>lih Ibn Ziya>d, dikenal dengan sebutan al-Su>siy, berikut lebih

lengkapnya:

a. Al-Dauriy

Nama lengkapnya adalah H}afs Ibn Umar Ibn Abd al-‘Azi>z Ibn

S}ubha>n ada yang menyebutnya S}uhaib al-Azdiy al-Nahwiy al-D}ari>r,

dikenal dengan nama Abu Umar H}afs} al-Dawriy,55

ia juga periwayat

imam Abi Amr dan al-Kisa>iy. Lahir pada tahun 150 H di Dawlah al-

Mans}u>r dan wafat pada tahun 246 H, ada juga yang mengatakan tahun

248 H.

Abu Ali al-Ahwaziy berkata bahwa Abu Umar telah menuntut

ilmu di bidang qira>’a>t, dan mempelajari seluruh bacaan tujuh huruf dan

juga bacaan-bacaan yang tercela, banyak yang menuntut ilmu

kepadanya, dan ia telah menulis buku tentang berbagai macam ilmu

qira>’a>t, ia orang yang dapat dipercaya serta hidup dengan umur yang

panjang, dan pada akhir umurnya pernglihatannya hilang dan ia telah

menjadi orang yang mempunyai banyak pengetahuan tentang agama.56

54 Ibid, 25-26 55 al-H}us}ariy, Ahsan al-Athariy fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, 27 56 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 101-102

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

b. Al-Su>siy

Nama lengkapnya adalah S}alih Ibn Ziya>d Ibn Abdullah Ibn Ismail

Ibn al-Ja>ru>d, ia dikenal dengan nama Abu Shu’ayb al-Su>siy al-Raqiy. ia

menjadi periwayat bacaan gurunya imam Abu Amr, disisi lain ia juga

belajat kepada Hafs yang menjadi periwayat bacaannya imam ‘A>s}im. Ia

wafat pada tahun 261 H.57

4. Ibn ‘A>mir al-Sha>miy

Nama lengkapnya adalah Abdullah Ibn ‘A>mir Ibn Yazi>d Ibn Tami>m

Ibn Rabi>’ah al-Yuh}s}ubiy, dikenal dengan julukan Abu Imra>n, ia tersmasuk

golongan Tabi’in, ia lahir pada tahun 8 H, pada saat Rasulullah wafat ia

berusia dua tahun.58

Al-Jazariy berkata bahwa Ibn ‘A>mir adalah seorang imam besar,

termasuk Tabi’in yang mulia, keilmuannya sangat luas, ia mengayomi

kaum muslimin di masanya pada era kepemimpinan Umar Ibn Abd al-Aziz,

orang-orang berbondong-bondong mendatanginya untuk belajar al-Qur’an.

Al-Jazariy mengatakan bahwa Ibn ‘A>mir belajar al-Qur’an dan

mengambil riwayat kepada tiga guru, yaitu Abu Ha>shim al-Mughi>rah Ibn

Abi Shiha>b, Abdullah Ibn ‘Amr Ibn al-Mughi>rah al-Makhzu>miy dan Abu

Darda>’ ‘Uwaymir Ibn Yazi>d Ibn Qays. Sedangakn guru Ibn ‘Amir yang

bernama Abdullah Ibn ‘Amr Ibn al-Mughi>rah al-Makhzu>miy mengambil

riwayat dari Sahabat Uthman Ibn ‘Affa>n, dan sedangkan Sahabat Abu

Darda>’ (gurunya Ibn ‘Amir) begitu juga dengan Sahabat Uthman Ibn

57 Ibid, 102 58 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 27

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

‘Affa>n mengambil riwayat dari Rasulullah. Dari sini maka dapat diketahui

bahwa sanad bacaan Ibn ‘Amir sambung sampai pada Rasulullah.59

Ibn ‘Amir mempunyai murid yang cukup banyak, di antaranya

sebagaimana berkut:

a. Hisha>m Ibn ‘Amma>r al-Damashqiy

b. Ibn Dhakwa>n Abdullah Ibn Ahmad al-Qurashiy al-Damashqiy

c. Yahya Ibn al-H}a>rith al-Dhamma>riy, yang dikenal sebagai murid yang

berbeda bacaan dan pengajaran dengan gurunya Ibn ‘A>mir

d. Abdurrahman Ibn ‘Amir, saudara kandung Ibn ‘A>mir

e. Rabi>’ah Ibn Yazid

f. Ja’far Ibn Rabi>’ah

g. Ismail Ibn Abdullah Ibn Abi al-Muha>jir

h. Sa’i>d Ibn Abd al-‘Azi>z

i. Khala>d Ibn Yazi>d Ibn S}ubaih al-Muriyy

j. Yazi>d Ibn Abi Ma>lik.

Di antara murid-murid Ibn ‘A>mir, terdapat dua murid yang dikenal

sebagai periwayat bacaannya, yaitu Hisha>m Ibn ‘Amma>r al-Damashqiy dan

Ibn Dhakwa>n Abdullah Ibn Ahmad al-Qurashiy al-Damashqiy, berikut

lebih lengkapnya:

59 Ibid, 27

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62

a. Hisha>m

Nama lengkapnya adalah Hisha>m Ibn ‘Amma>r Ibn Nas}i>r Ibn

Maysarah al-Salmiy al-Damashqiy, ia dikenal dengan julukan Abu al-

Wali>d, ia lahir pada tahun 153 H dan wafat tahun 245 H.

Hisha>m menjadi seorang imam di negeri Damaskus dalam bidang

ceramah, ilmu hadis dan ilmu al-Qur’an, ia juga menjadi seorang mufti

disana, ia dikenal sebagai orang adil, dapat dipercaya dan mempunyai

hafalan yang kuat. Hisha>m juga berguru kepada Ayyu>b Ibn Tami>m,

‘Arra>k Ibn Kha>lid, Suwayd Ibn Abd al-‘Azi>z dan selainnya.

Hisya>m terkenal dengan orang yang mempunyai kecerdasan yang

luar biasa, fas}a>hah, dan keilmuan yang luas baik dari segi riwayat

maupun dira>ya>t, ia dikarunia umur yang panjang dan banyak orang-

orang yang datang kepadanya untuk mempelajari ilmu qira>’a>t dan

hadis.60

b. Ibn Dhakwa>n

Nama lengkapnya adalah Abu ‘Amr Abdullah Ibn Ahmad al-

Fahriy al-Damashqiy, ia seorang pemimpin yang terkenal sekaligus

sebagai periwayat hadis yang dapat dipercaya. Ia juga mengambil

qira>’ah dari Ayyu>b Ibn Tami>m dan geneasi setelahnya ketika di

Damaskus, kemudian kepada al-Kisa>iy ketika berada di Sha>m dan

meriwayatkan secara sima>’iy bermacam-macam bacaan dari Ishaq Ibn

60 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 103

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

al-Musaybiy dari Na>fi’, kemudia banyak orang-orang yang

meriwayatkan bacaan Ibn Dhakwa>n.

Ibn Dhakwa>n mengarang sebuah kitab yang ia beri judul ‚Aqsa>m

al-Qur’an wa Jawa>buha>‛ dan ‚Ma> Yajibu ‘ala al-Qa>ri’ al-Qur’an ‘inda

Harakah Lisa>nihi‛. Abu Zar’ah dan ia termasuk murid dari Ibn Dhakwa>n

berkata bahwa tidak ada di Ira>q, di Hija>z, di Sha>m, di Mesir dan di

Khurasa>n pada masa Ibn Dhakwa>n yang lebih mengerti tentang qira>’a>t

dari pada beliau.61

5. ‘A>s}im al-Ku>fiy

Nama lengkapnya adalah ‘A>s}im Ibn Abi al-Naju>d, ada yang

mengatakan nama ayahnya adalah Abdullah dan Abu al-Naju>d adalah nama

julukannya, ada yang mengatakan bahwa nama ayahnya adalah Bahdalah

dan ada pula yang mengatakan bahwa Bahdalah itu adalah nama ibunya,

dan sekiranya perbedaan penyebutan nama semacam ini tidak perlu

dipermasalahkan.

‘A>s}im adalah seorang imam di daerah Kufah, ia dikenal sebagai orang

yang ahli dalam fas}a>h}ah, tajwid dan ilmu qira>’a>t.62 Ia berguru dan

mengambil riwayat qira>’ah kepada tiga guru, sebagaimana berikut

a. Abu Abdirrahma>n Abdullah Ibn H}abi>b Ibn Rabi>’ah al-Salmiy, yang

wafat pada tahun 73 H.

b. Abu Maryam Zurr Ibn H}ubaysh al-Asadiy, yang wafat pada tahun 83 H.

c. Abu ‘Amr Sa’d Ibn Ilya>s al-Shayba>niy, yang wafat pada tahun 92 H.

61 Ibid, 104 62 Ibid, 104

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64

Ketiga guru tersebut berguru kepada Sahabat Abdullah Ibn Mas’u>d,

dan setiap yang belajar qira>’a>t kepada Abu Abdurrahman al-Salmiy dan

Zurr Ibn H}ubaysh maka bersumber dari Sahabat Uthma>n Ibn ‘Affa>n dan Ali

Ibn Abi T}a>lib. Abu Abdurrahman al-Salmiy juga belajar qira>’a>t kepada

Sahabat Ubay Ibn Ka’b dan Zayd Ibn Tha>bit, dan kesemua Sahabat

tersebut bersumber dari Rasulullah, maka dari sini dapat dilihat bahwa

sanad bacaan ‘A>s}im mutawatir sampai pada Rasulullah.63

‘A>s}im mempunyai banyak murid yang meriwayatkan bacaannya,

diantaranya sebagaimana berikut:

a. Abu Bakr Ibn ‘Ayya>s, dikenal dengan nama Shu’bah, yang wafat pada

tahun 193 H.

b. Abu ‘Amr H}afs} Ibn Sulaiman Ibn al-Mughi>rah, dikenal dengan nama

H}afs, yang wafat 180 H.

c. Aba>n Ibn Taghlib, yang wafat pada tahun 141 H.

d. S}ama>d Ibn Salamah, yang wafat pada tahun 167 H.

e. Sulaiman Ibn Mahra>n al-A’mash, yang wafat pada tahun 147 H.

f. Sahl Ibn Shu’ayb, tidak diketahui tahun wafatnya.

g. Shayba>n Ibn Mu’a>wiyah, yang wafat pada tahun 164 H.

‘A>s}im juga mempunyai empat murid yang meriwayatkan darinya

beberapa macam bacaan al-Qur’an, yaitu Abu ‘Amr Ibn al-‘Ala>’ yang wafat

pada tahun 154 H, Hamzah Ibn Habib al-Zayya>t yang wafat pada tahun 156

63 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 30

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

65

H, al-Ha>rith Ibn Nabha>n (tidak diketahui tahun wafatnya) dan Harun Ibn

Musa al-A’war yang wafat pada tahun 146 H.64

Di antara murid-murid ‘A>s}im yang terkenal dalam periwayat

bacaannya adalah Shu’bah dan H}afs}, lebih lengkapnya sebagaimana

berikut:

a. Shu’bah

Nama lengkapnya adalah Shu’bah Ibn ‘Ayya>sh Ibn Sa>lim al-

H}anna>t} al-Asadiy al-Nahshaliy al-Ku>fiy, ia dijuluki dengan nama Abu

Bakr, sebagai periwayat bacaan imam ‘A>s}im, ia lahir pada tahun 95 H,

dan wafat tahun 193 H.

Shu’bah dikaruniai umur yang panjang, ia juga menjadi imam

dalam bidang hadis. Ia terkenal dengan perkataan yang dikatakan oleh

Sahabat Abu Bakr yaitu ‚Abu Bakar tidak mengutamakan kalian dengan

banyaknya salat dan puasa yang kalian lakukan, akan tetapi dengan

sesuatu yang agung dalam dadanya‛.65

b. H}afs}

Nama lengkapnya adalah H}afs} Ibn Sulaiman Ibn al-Mughi>rah Ibn

Abi Dawu>d al-Asadiy al-Ku>fiy, lahir pada yahun 90 H dan wafat pada

tahun 180 H, ia dikenal dengan orang yang paling mengetahui tentang

riwayat bacaan imam ‘A>s}im.

Bacaannya telah dibaca oleh mayoritas penduduk timur dunia ini,

Yahya Ibn Mu’i>n berkata bahwa riwayat yang s}ahi>h yang diriwayatkan

64 Ibid, 31 65 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 105-106

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

66

dari imam ‘A>s}im adalah riwayat H{afs} Ibn Sulaiman, dan ia lebih

munguasai qira>’at dari pada Abu Bakr yakni Shu’bah.66

6. Hamzah al-Ku>fiy

Nama lengkapnya adalah Hamzah Ibn Habi>b Ibn Uma>rah Ibn Ismail

al-Ku>fiy al-Zayya>t, ia lahir pada tahun 80 H dan wafat pada tahun 156 H.

Ia adalah seorang imam di Ku>fah setelah ‘A>s}im, ia dikenal dengan orang

sangat berpegang teguh pada al-Qur’an, ahli tajwid, berpengetahuan luas

dalam ilmu fikih, dan seorang ha>fiz} dalam bidang hadis.67

Ibn Jazariy berkata bahwa Hamzah belajar dan meriwayatkan qira>’a>t

kepada lima orang, yaitu:

a. Abu Hamzah H}amra>n Ibn A’yun, yang wafat pada tahun 129 H.

b. Abu Isha>q ‘Amr Ibn Abdullah al-Sabi>’iy tang wafat pada tahun 132 H.

c. Muhammad Ibn abdurrahma>n Ibn Abi Lailiy, yang wafat pada tahun

148H.

d. Abu Muhammad T}alh{ah Ibn Mus}rif, yang wafat pada tahun 112 H.

e. Abu Abdullah Ja’far al-S}a>diq Ibn Muhammad al-Ba>qir Ibn Zain al-

‘A>bidi>n Ibn al-Husain Ibn Ali Ibn Abi T}a>lib.

Guru Hamzah yang bernama Abu Muhammad T}alh{ah Ibn Mus}rif

membaca kepada Abu Muhammad Yahya Ibn Waththa>b yang wafat pada

tahun 103 H, sedangkan membaca kepada lima guru, yaitu:

a. Abu Shabl ‘Ilqimah Ibn Qays, yang wafat pada tahun 62 H.

b. Al-Aswad Ibn Yazi>d Ibn Qays, yang wafat pada tahun 62 H.

66 Ibid, 106 67 Ibid, 106

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67

c. Zurr Ibn H}ubaysh, yang wafat pada tahun 82 H.

d. Zayd Ibn Wahb al-Ku>fiy, yang wafat pada tahun 82 H.

e. ‘Ubaid Ibn Nad}lah, yang wafat pada tahun 75 H.

‘Ubaid Ibn Nad}lah mengambil riwayat dari Sahabat ‘Ilqimah Ibn

Qays Ibn Malik, yang wafat pada tahun 62 H. Sedangkan guru Hamzah

yang bernama Abu Hamzah H}amra>n Ibn A’yun mengambil riwayat dari

Muhammad Ba>qir, dan guru Hamzah yang bernama Abu Isha>q ‘Amr Ibn

Abdullah al-Sabi>’iy membaca kepada empat guru yaitu:

a. Abu Abdirrahman al-Salmiy, yang wafat pada tahun 73 H.

b. Zurr Ibn Hubaysh Ibn Abi Maryam, yang wafat pada tahun 82 H.

c. ‘A>s}im Ibn D}amrah, tidak diketahui tahun wafatnya.

d. Al-Ha>rith Ibn Abdullah al-Hamdha>niy, tidak diketahui tahun wafatnya.

‘A>s}im Ibn D}amrah dan Al-Ha>rith Ibn Abdullah al-Hamdha>niy

membaca kepada Sahabat Ali Ibn Abi T}a>lib, sedangkan Abu Shabl ‘Ilqimah

Ibn Qays, Al-Aswad Ibn Yazi>d Ibn Qays, ‘A>s}im Ibn D}amrah, dan Al-Ha>rith

Ibn Abdullah al-Hamdha>niy membaca kepada Sahabat Abdullah Ibn

Mas’u>d, dan Ja’far al-S}a>diq membacanya kepada ayahnya dan sambung

terus sampai pada Ali Ibn Abi T}a>lib, sedangkan Sahabat Abdullah Ibn

Mas’ud dan Ali Ibn Abi T}a>lib bersumber dari Rasulullah, dari sini dapat

diketahui bahwa sana>d bacaan Hamzah sambung sampai pada Rasulullah.68

68 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 34-35

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68

Hamzah mempunyai banyak murid yang meriwayatkan bacaanya,

diantaranya sebagaimana berikut69

:

a. Khalaf Ibn Hisha>m al-Barra>z, yang wafat pada tahun 229 H.

b. Khala>d Ibn Kha>lid al-S}ayrifiy, yang wafat pada tahun 220 H.

c. Sali>m Ibn Isa, tidak diketahui tahun wafatnya.

d. Sufya>n al-Thawriy, yang wafat pada tahun 161 H.

e. Ali Ibn Hamzah al-Kisa>iy, yang wafat pada tahun 189 H.

f. Yahya Ibn Ziya>d al-Farra>’, yang wafat pada tahun 207 H.

g. Yahya Ibn al-Muba>rak Ibn al-Mughi>rah, yang wafat pada tahun 202 H.

Di antara murid Hamzah yang paling terkenal dengan periwayatan

bacaannya adalah Khalaf Ibn Hisha>m al-Barra>z dan Khala>d Ibn Kha>lid al-

S}ayrifiy, lebih lengkapnya sebagaiman berikut:

a. Khalaf

Nama lengkap Khalaf adalah Khalaf bin Hisha>m bin Tha’lab bin

Khalaf bin Tha’lab bin Hashi>m bin Tha’lab bin Dawud bin Muqsim bin

Gha>lib Abu Muhammad al-Asadiy, dan dikenal dengan sebutan Abu

Muhammad al-Barra>z bi al-Ra>’ al-Baghda>diy.70

Kemudian dikenal

dengan nama Khalaf al-‘A>shir dan nama kunyahnya Abu Muhammad.71

Lahir pada tahun 150H, telah hafal al-Qur’a>n pada umur 10 tahun.

Khalaf memulai menuntut ilmu pada umur 13 tahun, dikenal sebagai

imam besar yang Menguasai ilmu agama dengan mendalam, budi

69 Ibid, 36. 70 Muhammad al-H}us}ariy, Ahsanu al-Athari fi Ta>ri>kh al-Qurra>’ al-Arba’ah ‘Ashara, (t.t. Sharikah

Thamraliy, t.th). 52 71 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 114

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

pekertinya amat mulia, kuat dalam beribadah dan amat zuhud.

Diriwayatkan bahwa Khalaf pernah merasa kesulitan dalam mempelajari

ilmu nahwu, sehingga beliau menginfakkan hartanya sebanyak 800.000

Dirham sampai akhirnya bisa menguasai ilmu nahwu tersebut.

Diriwayatkan pula bahwa Khalaf tidak suka apabila dipanggil dengan

sebutan ‚al-Barra>z‛, ia mengatakan ‚panggillah aku dengan "al-Muqri’"

saja‛.72

Khalaf talaqqi qira>’ah kepada Hamzah melalui muridnya Sulaim

Ibn Isa. Beliau juga bertalaqqi al-Qur’an dari beberapa guru antaranya

ialah Abdurrahman Ibn Abi Hamma>d, Ya'qu>b Ibn Khali>fah, Abu Zaid

Sai>d Ibn Aus al-Ans}a>riy, Isha>q al-Musaibiy, Ismail Ibn Ja'far, Abdul

Wahhab Ibn 'At}a>’, yahya Ibn A>dam dan Ubaid Ibn Uqail. Selain guru

tersebut, Khalaf juga mendengar bacaan Imam al-Kisa>iy, Ada juga

pendapat yang menyatakan Khalaf membaca di hadapan al-Kisa>iy

namun yang mashhur Khalaf hanya mendengar Imam al-Kisa>iy

membaca al-Quran hingga khatam dan mencatat bacaannya.73

Ibn Ashtah menyatakan bahwa Khalaf mengikuti dan mengambil

qira>’ah Imam Hamzah namun berbeda dalam 120 tempat dan mengikuti

pilihannya sendiri. Imam Ibn Jazari mengkaji satu persatu pilihan Khalaf

tersebut dan mendapati masih dalam lingkup qira>’ah ahli Kuffah, bahkan

tidak menyelisihi bacaan Imam Hamzah, Kisa>iy dan Abu Bakr kecuali

hanya pada satu tempat yang terletak pada surat al-Anbiya>’ ayat 95

72 al-H}us}ariy, Ahsanu al-Athari , 52 73 Ibid., 53

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

70

( قرية على وحرام ). Abu al-‘Izzi al-Qala>nisiy menyatakan bahwa dalam

bacaan sakta antara dua surat, Khalaf berbeda pendapat dengan para

ulama Kuffah. Khalaf meninggal dunia pada tahun 229 hijrah di

Baghdad.74

b. Khala>d

Nama lengkapnya adalah Khala>d Ibn Kha>lid al-Shayba>niy, ia

dikenal dengan julukan nama Abu Isa, ia lahir tahun 119 H, ada yang

menyatakan tahun 130 H, dan wafat tahun 220 H.

Khala>d mengambil qira>’ah dari Sali>m Ibn Isa dari Hamzah, ia

adalah orang yang paling kuat hafalannya dari teman-teman

seperguruannya, ia juga orang yang dapat dipercaya, berpengetahuan

yang luas, bertaqwa dan ahli tajwid. Ia mempunyai banyak murid yang

mengambil qira>’ah darinya, diantaranya Ahmad Ibn Yazi>d al-H}ulwa>niy,

Ibrahim ibn Ali al-Qas}s}a>r dan Ali Ibn al-Husain al-T}abariy.75

7. Al-Kisa>iy

Nama lengkapnya adalah Ali Ibn Hamzah Ibn Abdullah Ibn Uthma>n

al-Nahwiy, ia dikenal dengan nama julukan Abu al-Hasan, ia asalnya

berasal dari Fa>ris, akan tetapi ia dipanggil dengan al-Kisa>iy karena ia

tumbuh mulya di Kisa>’. Abu Bakr Ibn al-Anba>riy berkata tentang al-Kisa>iy

bahwa dalam diri al-Kisa>iy terkumpul tiga hal, pertama ia sangat

berpengetahuan dalam ilmu Nahwu, kedua paling bertauhid dalam hal-hal

yang ghari>b, dan ketiga ia paling perpegang teguh dengan al-Qur’an.

74Muhaisin, al-Mughniy fi Tawji>hi al-Qira>’ah al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, 43. 75 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 108

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

71

Orang-orang mendatanginya dan berkumpul sedangkan al-Kisa>iy duduk

dikursi membacakan al-Qur’an dari awal sampai akhir, sedangkan orang-

orang mendengarkannya dan memperhatikannya sampai pada waqaf dan

was}alnya, permulaan dan akhirnya. Sebagian ulama berkata bahwa apabila

al-Kisa>iy membaca al-Qur’an atau berbicara, seolah-olah malaikat

berbicara dengan mulutnya.76

Al-Kisa>iy telah mempelajar qira>’at dari berbagai banyak guru,

diantaranya adalah Hamzah Ibn Habi>b al-Zayya>t, telah dijelaskan

sebelumnya bahwa sanad Hamzah Ibn Habi>b al-Zayya>t sambung sampai

Rasulullah dan al-Kisa>iy sudah sangat terkenal bahwa sanadnya sambung

sampai Rasulullah. al-Kisa>iy juga berguru kepada Muhammad Ibn

Abdurrahman Ibn Abi Layliy dan ia adalah salah satu guru imam Hamzah

di Ku>fah.77

Al-Kisa>iy mempunyai murid yang sangat banyak, di antaranya

sebagaimana berikut78

:

a. Al-Layth Ibn Kha>lid al-Baghda>d, dikenal dengan nama Abu al-Ha>rith.

b. H}afs} al-Dawriy

c. Nas}i>r Ibn Yusuf al-Ra>ziy

d. Qutaybah Ibn Mahra>n al-As}baha>niy

e. Ahmad Ibn Shurayh} al-Nahshiliy

f. Abu H}amdu>n al-T}ayyib Ibn Ismail

76 Ibid, 108-109 77 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 37 78 Ibid, 37

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

72

g. Isa Ibn Sulaiman al-Shaira>ziy

h. Abu ‘Ubayd al-Qa>sim Ibn Salla>m

i. Muhammad Ibn S}ufya>n.

Dari kesekian murid al-Kisa>iy yang paling terkanal dalam periwayat

bacaannya adalah Al-Layth Ibn Kha>lid al-Baghda>d dan H}afs} al-Dawriy,

berikut lebih jelasnya:

a. Al-Layth al-Baghda>diy

Nama lengkapnya adalah al-Layth Ibn Kha>lid al-Baghda>diy al-

Marwaziy, dikenal dengan julukan nama Abu al-Ha>rith, ia adalah orang

yang mempunyai kecerdasan, dapat dipercaya dan mempunyai halalan

yang kuat. Al-Layth juga meriwayatkan berbagai macam bacaan al-

Qur’an dari imam Hamzah Ibn al-Qa>sim dan dari al-Yazi>diy.

b. H}afs} al-Dawriy

Biografi H}afs} al-Dawriy sudah dijelaskan sebelumnya, ia sebagai

periwayat imam Abu ‘Amr Ibn al-‘Ala>’ dalam satu sisi, di sisi lain H}afs}

al-Dawriy adalah periwayat imam al-Kisa>iy.79

8. Abu Ja’far al-Madaniy

Nama lengkapnya adalah Yazi>d Ibn al-Qa’qa>’ al-Makhzu<miy al-

Madaniy, ia dikenal dengan nama julukan Abu Ja’far, salah satu imam

qira>’a>t ‘ashr, ia adalah seorang Tabi’in dan mempelajari qira>’ah dari

Sahabat Abdullah Ibn ‘Ayya>sh Ibn Abi Rabi>’ah, Abdullah Ibn ‘Abba>s dan

Abu Hurayrah., sedangkan ketiga Sahabat tersebut bersumber dari Sahabat

79 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 110.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

73

Ubay Ibn Ka’b. Sahabat Abu Hurayrah dan Abdullah Ibn ‘Abba>s juga

mengambil riwayat dari Zayd Ibn Tha>bit, ada yang mengatakan bahwa Abu

Ja’far langsung membaca kepada Sahabat Ubay Ibn Ka’b, dan ada riwayat

s}ahih yang meriwayatkan bahwa sesungguhnya Abu Ja’far mendatangi istri

Rasulullah yang bernama Ummu Salamah, ia mengusap kepalanya Abu

Ja’far, dan mendoakannya dengan kebaikan ia juga s}alat dengan Abdullah

Ibn Umar. Sahabat Zayd Ibn Tha>bit dan Ubay Ibn Ka’b membacanya

kepada Rasulullah, dari sini dapat diketahui bahwa sanad bacaan Abu Ja’far

sambung sampai pada Rasulullah.80

Abu Ja’far mempunyai murid yang sangat banyak di antaranya

sebagaimana berikut81

:

a. Nafi’ al-Madaniy, ia adalah imam pertama sebagaimana sudah

dijelaskan sebelumnya,

b. Abu al-Ha>rith Isa Ibn Warda>n, yang wafat tahun 160 H.

c. Abu al-Rabi>’ Sulaiman Ibn Salamah Ibn Jamma>z, yang wafat pada

tahun 170 H.

d. Abu Umar Ibn al-‘Ala>’ al-Bas}riy, ia adalah imam ketiga sebagaimana

telah dijelaskan sebelumnya.

Di antara para murid Abu Ja’far, ada dua yang terkenal dalam

periwayat bacaanya, yaitu Abu al-Ha>rith Isa Ibn Warda>n dan Abu al-Rabi>’

Sulaiman Ibn Salamah Ibn Jamma>z berikut lebih lengkapnya:

80 Ibid, 110 81 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 39

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

74

a. Isa Ibn Warda>n

Nama lengkapnya adalah Isa Ibn Warda>n al-Madaniy, dikenal

dengan julukan nama Abu al-Ha>rith, ia termasuk Sahabat imam Na>fi’

dalam qira>’ah pada imam Abu Ja’far.

Al-Da>niy berkata bahwa Isa Ibn Warda>n adalah termasuk orang

yang mulya dalam kalang sahabat imam Na>fi’, ia adalah seorang imam

yang mempunyai kecerdasan, periwayat, ahli qira>’a>t dan mempunyai

hafalan yang kuat.

b. Ibn Jamma>z

Nama lengkapnya adalah Sulaiman Ibn Muhammad Ibn Jamma>z

al-Zuhriy al-Madaniy, dikenal dengan sebutan nama Abu al-Rabi>’, ia

meriwayatkan bacaan imam Abu Ja’far dan Shaybah, kemudian kepada

imam Na>fi’, ia adalah orang yang paling mengerti bacaab riwayat Abu

Ja’far dan Na>fi’. Ibn Jamma>z wafat pada tahun 170 H.82

9. Ya’qu>b al-Bas}riy

Nama lengkapnya adalah Ya’qu>b Ibn Isha>q Ibn Zayd Ibn Abdullah

Ibn Abi Isha>q al-H}ad}ramiy al-Bas}riy, dikenal dengan sebutan nama Abu

Muhammad, ia sebagai salah satu dari imam qira>’a>t ‘ashr.83

Ibn al-Jaza>riy berkata bahwa Ya’qu>b al-Bis}riy adalah imam besar,

dapat dipercaya, s}a<lih dan berilmu, ia telah menempuh keseluruhan ilmu

dalam bidang ilmu qira>’a>t, ia telah menjadi imam bagi keseluruhan

penduduk Bas}rah selama bertahun-tahun.

82 Hasan Abbas, al-Qira>’a>t al-Qur’aniyyah wama> Yata’allaqu biha>, 112-113 83 Ibid, 113

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

75

Abu Ha>tim al-Sajsata>ny berkata bahwa Ya’qu>b adalah orang yang

paling mengetahui dalam macam-macam bacaan al-Qur’an, macam-macam

perbedaan bacaannya, kekeliruan-kekeliruan di dalamnya, mazhab-mazhab

nahwu dan orang paling mengetahui dan hati-hati dalam periwayatan.

Ahmad Ibn Hanbal berkata bahwa Ya’qu>b adalah orang yang sangat

jujur. Ali Ibn Ja’far al-Sa’diy berkata bahwa Ya’qu>b adalah orang paling

ahli dalam bidang qira>’a>t di zamannya, dan tidak terdapat kesalahan dalam

ucapannya. Abu al-Qa>sim al-Hazliy berkata bahwa tidak ada orang yang

seperti Ya’qu>b pada zamannya.84

Ya’qu>b mempunyai guru yang banyak, di antaranya adalah

sebagaiman berikut:

a. Abu al-Mundhir Sala>m Ibn Sulaiman al-Mazniy, yang wafat pada tahun

171 H.

b. Shiha>b Ibn Sharnafah, yang wafat pada tahun 162 H.

c. Abu Yahya Mahdiy Ibn Maymu>n, yang wafat pada tahun 171 H.

d. Abu al-Ashhab Ja’far Ibn Hibba>n al-‘At}a>ridiy, yang wafat pada tahun

165 H.

Guru Ya’qu>b yang bernama Abu al-Mundhir Sala>m Ibn Sulaiman al-

Mazniy membacanya kepada ‘A>shim al-Ku>fiy yaitu imam kelima dan

kepada Abu ‘Amr Ibn al-‘Ala>’ yaitu imam ketiga, dan sanad mereka berdua

sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan guru Ya’qu>b yang bernama

Shiha>b Ibn Sharnafah membacanya kepada Abu Abdullah Harun Ibn Musa

84 Muhaisin, al-Mughniy fi Tauji>h al-Qira>’a>t al-‘Ashr al-Mutawa>tirah, Juz I, 40

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

76

al-‘Atkiy al-A’war dan al-Ma’la> Ibn Isa, sedangkan Abu Abdullah Harun

Ibn Musa membacanya kepada ‘A>s}im al-Jah}dariy dan Abu ‘Amr Ibn al-

‘Ala>’ yaitu imam ketiga. Sedangkan guru Ya’qu >b yang bernama Abu

Yahya Mahdiy Ibn Maymu>n membaca kepada Shu’ayb Ibn al-H}abha>b al-

Bas}riy dan Abu al-‘A>liyah al-Rayya>hiy. Kemudian guru Ya’qu>b yang

bernama Abu al-Ashhab Ja’far Ibn Hibba>n al-‘At}a>ridiy membaca kepada

Abu Raja>’ Imra>n Ibn Milha>n al-‘At}a>ridiy, sedangkan Abu Raja’ dari

Sahabat Abu Musa al-‘Ash’ariy dan Sahabat Abu Musa al-‘Ash’ariy dari

Rasulullah, dari sini dapat diketahui bahwa sanad Ya’qu>b mutawatir

sampai pada Rasulullah.85

Ya’qub mempunyai murid yang sangat banyak, diantara murid-

muridnya tersebut terdapat dua muridnya yang terkenal dalam periwayatan

bacaannya, sebagaiman berikut:

a. Ruways

Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn al-Mutawakkil al-

Lu’luiy al-Bas}riy, ia dikenal dengan sebutan nama Abu Abdullah, dan

dijuluki dengan sebutan Ruways, ia adalah termasuk murid Ya’qu>b

yang paling menonjol, ia adalah seorang yang ahli dalam ilmu qira>’a>t,

cerdas dan seorang imam qira>’ah.

Al-Zuhriy berkata bahwa ia pernah bertanya kepada Abu Ha>tim

tentang Ruways, apakah ia membaca kepada Ya’qu>b? Kemudian ia

85 Ibid, 40-41

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

77

menjawab: ‚ia, dan ia telah menghatamkan al-Qur’an kepada Ya’qu>b

dua kali‛. Ruways wafat di Bas}rah pada tahun 238 H.

b. Rawh}

Nama lengkapnya adalah Rawh} Ibn Abd al-Mukmin al-Hadhliy al-

Bas}riy al-Nah}wiy, ia dikenal dengan sebutan Abu al-Hasan. Ia adalah

periwayat bacan Ya’qu>b, ia juga meriwayatkan macam-macam bacaan

dari Ahmad Ibn Musa dan Abdullah Ibn Mu’a>dh, mereka berdua

bersumber dari Abu ‘Amr al-Bas}riy.

Rawh} adalah seorang yang mempunyai hafalan yang kuat, ahli

qira>’ah, dan dapat dipercaya, al-Bukhariy juga meriwayatkan

tentangnya dalam kitab Sahihnya. Banyak yang bergurur kepadanya,

diantaranya al-T}ayyib Ibn H}amda>n Ibn Yazi>d al-H}ulwaniy, Abdullah

Ibn Muhammad al-Za’fara>niy, Muslim Ibn Salamah, al-Hasan Ibn

Muslim dan selainnya. Rawh} wafat pada tahun 234 H.

10. Khalaf al-‘A>shir

Biografi Khalaf sudah dijelaskan sebelumnya, satu sisi ia adalah

periwayat bacaan imam Hamzah, di sisi lain ia adalah imam kesepuluh

dalam jajaran imam-imam qira>’a>t.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Rahi>q al-Azha>r dan al-

Qira>’ah al-Qur’a>niyah, bahwa sanad bacaannya Khalaf yang mashhur

adalah sebagaimana berikut:

a. Dari Sulaym Ibn Isa dari Hamzah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

78

b. Dari Abdurrahman Ibn Hamma>d dari Hamzah.86

c. Dari Abi Zaid Sa’i>d Ibn Aus al-Ans}a>riy dari al-Mufad}d}al al-D}adiy dan

Aba>n al-‘At}t}a>r keduanya dari ‘As}im

d. Dari Ya’qu>b Ibn al-Khali>fah al-A’sha> dari Abu Bakr dari As }im87

Jalur qira>’ah Khalaf kesemuanya bersumber dari qira>’ah ‘As}im dan

Hamzah, sedangkan ‘As}im adalah imam kelima, dan Hamzah adalah imam

keenam. Dari sini dapat disimpulkan bahwa qira>’ah Khalaf adalah

mutawa>tir.

Khalaf mempunyai murid yang sangat banyak, diantaranya

sebagaimana berikut:

a. Isha>q Ibn Ibrahi>m ibn Uthma>n al-Warra>q al-Marwaziy.

b. Abu al-Hasan Idri>s Ibn Abdu al-Kari>m al-Baghda>diy.

c. Ibrahi>m ibn al-Qas}s}a>r

d. Ahmad Ibn Yazi>d al-H}ulwa>niy

e. Idri>s Ibn Abdu al-Kari>m al-Hadda>d

f. Muhammad Ibn Isha>q Shaikh Ibn Sanbu>dh.88

Diantara murid-murid Khalaf yang paling terkenal adalah dua

muridnya yang bernama Isha>q al-Marwaziy dan Idri>s al-Hadda>d, sehingga

periwayat qira’ah dari Khalaf yang dikenal sampai saat ini adalah dua

murid tersebut. Lebih detailnya sebagaimana berikut:

86 Hasan Abba>s, al-Qira>’at al-Qur’aniyah wama Yata’allaqu biha>, 108 87 Muhammad Nabha>n Mis}riy, Rah}i>qu al-Azha>r Fi Qira>’ah al-Ima>m al-‘A>shir Khalaf Ibn Hisha>m al-Barra>z, (t.t: Ja>mi’ al-Huqu>h al-Mah}fu>z}ah, 2011), 20 88 Ibid., 44

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

79

a. Ishaq al-Marwaziy

Nama lengkapnya adalah Isha>q Ibn Ibra>hi>m Ibn Uthma>n Ibn

Abdillah al-Warra>q al-Marwaziy al-Baghdadiy, Kunyah beliau adalah

Abu Yaqu>b. Isha>q dikenal dengan seorang yang istiqa>mah dalam

qira’ah, thiqah dan Kuat hafalannya, meskipun beliau tidak mengenal

berbagai qira’ah kecuali hanya dari Khalaf, beliau juga dikenal sebagai

periwayat pertama dari Khalaf.

Isha>q mengajarkan qira’ahnya kepada putrnya yang bernama

Muhammad Ibn Isha>q, dan mengajarkan pula kepada muridnya

Muhammad Ibn Abdillah ibn Abi Umar al-Naqqa>sh, al-Hasan Ibn

Uthman al-Burs}a>t}iy, Ali Ibn Mu>sa> al-Thaqafiy dan Ibn Shanbu>dh. Isha>q

wafat pada tahun 264H.89

b. Idri>s al-Hadda>d

Nama lengkapnya adalah Idri>s Ibn Abdi al-Kari>m al-Hadda>d al-

Baghda>diy, kunyah beliau adalah Abu al-Hasan. Idri>s telah belajar

qira’ah kepada Khalaf, kemudian menjadikan bacaan tersebut untuk

dirinya, beliau juga belajar qira’ah kepada Muhammad Ibn Habi>b al-

Shamu>niy. Imam al-Da>ruqut}niy mengatakan bahwa Idri>s adalah seorang

yang thiqah.

Banyak yang mempelajari bacaan qira’ah dari Idri>s, diantaranya

Muhammad Ibn Ahmad Ibn Shanbu>dh, Musa Ibn Ubaidillah al-

Kha>qa>niy, Muhammad Ibn Isha>q al-Bukha>riy, Ahmad Ibn Buwayya>n,

89 Hasan Abba>s, al-Qira>’at al-Qur’aniyah wama Yata’allaq biha, 114

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

80

Abu Bakr al-Naqqa>sh, al-Hasan Ibn Sai>d al-Mat}u>’iy dan Muhammad Ibn

Ubaidillah al-Ra>ziy. Idri>s wafat pada tahun 292H.90

90 Ibid, 114-115