bab i pendahuluanrepository.potensi-utama.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1842/2/bab 1.pdf · data...

12
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada sebagian orang untuk meninggalkan proses penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan atau menemukan informasi yang diinginkan. Dengan informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk mencapai efisiensi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi, yang ditunjukkan dengan kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan keakuratan informasi. Di Indonesia pencarian suatu daerah geografi rawan tindak kejahatan selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya dari mulut ke mulut warga sekitar. Dimana ini merupakan suatu permasalahan yang seharusnya harus segera diselesaikan. Sehingga ini cukup menyulitkan masyarakat, terutama yang berasal dari luar kota untuk berantisipasi daerah mana saja yang rawan tindak kejahatan. Selain itu penyebaran informasi yang kurang akurat tentang daerah rawan tindak kejahatan cukup menyulitkan warga sekitar.

Upload: others

Post on 16-Nov-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia

memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu

sendiri. Yang berdampak pada sebagian orang untuk meninggalkan proses

penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu lebih lama

untuk mendapatkan atau menemukan informasi yang diinginkan. Dengan

informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan

secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan

untuk mencapai efisiensi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi, yang

ditunjukkan dengan kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian

dan keakuratan informasi.

Di Indonesia pencarian suatu daerah geografi rawan tindak kejahatan

selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya dari

mulut ke mulut warga sekitar. Dimana ini merupakan suatu permasalahan yang

seharusnya harus segera diselesaikan. Sehingga ini cukup menyulitkan

masyarakat, terutama yang berasal dari luar kota untuk berantisipasi daerah

mana saja yang rawan tindak kejahatan. Selain itu penyebaran informasi yang

kurang akurat tentang daerah rawan tindak kejahatan cukup menyulitkan warga

sekitar.

2

Untuk mengatasi hal tersebut, perencanaan spasial sangat berperan dalam

memecahkan berbagai permasalahan mengenai daerah rawan tindak kejahatan.

Penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan langkah yang tepat

dalam melakukan proses pencarian daerah geografi rawan tindak kejahatan. Hal

ini telah diakui bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG) mempunyai

kemampuan analisis keruangan (spatial analysis) maupun waktu (temporal

analysis). Dalam kemampuan tersebut SIG dapat dimanfaatkan dalam

perencanaan apapun karena pada dasarnya semua perencanaan akan terkait

dengan dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian setiap perubahan yang

terjadi dalam pelaksanaan rencana akan terpantau dan terkontrol secara baik.

Sistem Informasi Geografis berbasis android dapat menjadi salah satu alat

bantu utama yang mobile interaktif. Karena dengan adanya SIG akan

digambarkan juga letak lokasi daerah rawan tindak kejahatan pada kondisi

sesungguhnya dalam hal ini peta dari handphone seluler (android) yang

dibawa. Disini akan didapat suatu analisa dan visualisasi yang dapat digunakan

sebagai referensi untuk pengguna.

Untuk merancang suatu sistem tersebut dibutuhkan penggunaan bahasa

pemograman, salah satu bahasa pemograman yang digunakan adalah Bahasa

Pemograman yang berbasis handphone seluler (android) yaitu java. Bahasa

pemograman ini sangat tepat untuk merancang sistem analisa daerah geografi

rawan tindak kejahatan berbasis android.

3

Berdasarkan permasalahan diatas maka dirancang suatu sistem

informasi geografis dengan judul “Analisa Daerah Geografi Rawan Tindak

Kejahatan Berbasis Android Dengan Metode Ant Colony”.

I.2. Ruang lingkup Permasalahan

Adapun beberapa tahap yang dilakukan dalam membuat ruang lingkup

permasalahan adalah :

I.2.1 Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas penulis mendapatkan identifikasi masalah pada

penulisan skripsi ini yaitu:

1. Masih terbatasnya media yang mampu memberikan informasi secara detail

terkait Daerah Geografi Rawan Tindak Kejahatan.

2. Kurangnya sistem informasi yang mampu membantu masyarakat dalam

mendapatkan informasi Daerah Geografi Rawan Tindak Kejahatan secara

detail.

3. Masih terbatasnya aplikasi berbasis Android tentang Analisa Daerah

Geografi Rawan Tindak Kejahatan di kota Medan dengan Metode Ant

Colony.

4

I.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada skripsi ini adalah :

1. Bagaimana merancang sebuah media yang memberikan informasi secara

detail terkait daerah rawan tindak kejahatan.

2. Bagaimana membuat sistem informasi untuk membantu masyarakat

mendapatkan informasi terkait daerah geografi rawan tindak kejahatan.

3. Bagaimana membuat aplikasi berbasis android tentang analisa daerah

geografi rawan tindak kejahatan dengan metode Ant Colony.

I.2.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada proposal skripsi ini adalah:

1. Penulis hanya mengolah data tentang analisa daerah geografi rawan tindak

kejahatan di kota Medan.

2. Input memasukan nama daerah geografi rawan tindak kejahatan yang ada di

kota Medan.

3. Output yang dihasilkan adalah nama jalan, kecamatan dan lokasi geografis

daerah rawan tindak kejahatan yang ada di kota Medan.

4. Program sistem informasi geografis dirancang dengan menggunakan bahasa

pemrograman java dan database MySQL.

5. Program sistem informasi geografis dirancang dengan mentode ant colony.

5

I.3. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dan manfaat yang penulis peroleh dari penelitian skripsi ini adalah

sebagai berikut :

I.3.1. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Membuat sistem yang dapat membantu masyarakat dalam menemukan

daerah geografi rawan tindak kejahatan di kota Medan.

2. Membuat sistem informasi geografis yang memberikan masyarakat

informasi secara detail tentang daerah geografi rawan tindak kejahatan di

kota Medan.

3. Meminimalisir dampak dan kerugian masyarakat yang timbul di akibatkan

dari daerah rawan tindak kejahatan di kota Medan.

4. Membuat sistem informasi geografis berbasis android agar mudah diakses

dimana saja dengan telepon pintar.

5. Membuat sistem informasi geografis yang mudah dimengerti oleh user.

I.3.2. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Untuk membuat masyarakat mengetahui Daerah lokasi mana saja yang

merupakan lokasi rawan tindak kejahatan di kota Medan, sehingga masyarakat

lebih waspada.

1. Memberikan informasi detail tentang daerah geografi rawan tindak

kejahatan yang ada di kota Medan.

6

2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi

mengenai Daerah Geografi Rawan Tindak Kejahatan di Kota Medan.

3. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses sistem

informasi geografis karena aplikasi berbasis android bisa diakses dimana

saja dengan telepon pintar.

4. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terpercaya ketika akan

mencari daerah geografi rawan tindak kejahatan di kota Medan.

I.4. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang

mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data yang dibutuhkan.

a. Pengamatan Langsung (Observasi)

Penulis melakukan pendataan secara langsung ke kantor kepolisian, dan

juga langsung mendata ke masyarakat sekitar daerah rawan tindak

kejahatan.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu usaha pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan yang berhubungan dengan daerah geografi rawan tindak

kejahatan di kota Medan, penulis mengajukan pertanyaan kepada pihak

7

kepolisian dan masyarakat sekitar, berikut daftar pertanyaan

wawancara:

1. Dimana saja daerah lokasi rawan tindak kejahatan di kota Medan ?

2. Kejahatan apa saja yang sering terjadi di lokasi rawan tindak

kejahatan ?

3. Daerah mana saja yang merupakan daerah dengan tingkat

kejahatannya paling tinggi ?

4. Apakah pelaku kasus tindak kejahatan merupakan warga sekitar

lokasi, ataukah warga pendatang ?

5. Apakah korban tindak kejahatan berasal dari daerah lokasi atau dari

masyarakat luar ?

6. Apakah penyebab daerah tersebut menjadi rawan tindak kejahatan ?

7. Bagaimana solusi terhadap daerah lokasi yang rawan tindak

kejahatan menurut pihak kepolisian dan warga sekitar ?

c. Metode Kepustakaan (Library Research)

Yaitu usaha pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku yang

berkaitan dengan analisa daerah geografi rawan tindak kejahatan

berbasis android dengan metode Ant Colony.

2. Analisis dan Perancangan Sistem

Dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Analisa Daerah Geografi

Rawan Tindak Kejahatan di kota Medan, dibutuhkan dua jenis data yaitu data

spasial (peta) seperti titik koordinat dan letak Daerah Rawan Tindak Kejahatan.

8

Selanjutnya data non spasial (data yang berisi informasi yang berkaitan dengan

data spasial) seperti nama Daerah, rangkuman mengenai seluruh informasi

mengenai Daerah Rawan Tindak Kejahatan yang dimaksud, Kelurahan, foto

kondisi Daerah Rawan Tindak Kejahatan yang terkait dan juga keterangan

umum.

Metode Analisis daerah lokasi rawan tindak kejahatan ini dimulai dengan :

a. Pengumpulan berbagai data, yaitu data nama daerah, data lokasi dan

data kejahatan yang terjadi.

b. Mengorganisasikan data tersebut di atas ke dalam sebuah basis data

sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate, diedit.

c. Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan sistem.

Dalam hal ini yaitu informasi-informasi yang berkaitan dengan daerah

lokasi tindak kejahatan.

3. Prosedur Perancangan

Ada beberapa cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai

tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu :

a. Menganalisis lokasi-lokasi yang ada dalam suatu daerah di kota Medan.

b. Merancang sistem dengan menggunakan metode Ant Colony.

c. Membuat aplikasi dengan bahasa pemograman java.

d. Menggunakan database MySQL.

9

Berikut adalah skema dalam melaksanakan penelitian :

Gambar I.1. Prosedur Perancangan

Keterangan dari kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahap adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Beberapa hal-hal yang harus dipenuhi dalam analisa kebutuhan adalah :

a. Adanya aplikasi yang dijalankan untuk melakukan proses pencarian

daerah geografi rawan tindak kejahatan.

b. Adanya database untuk menyimpan data dari hasil pencarian daerah

geografi rawan tindak kejahatan.

c. Adanya database untuk mengetahui berapa banyak masyarakat yang

menggunakan aplikasi ini.

Analisa

Kebutuhan

Desain Sistem

Penulisan

Kode Program

Pengujian

Program

Hasil

10

2. Desain Sistem

Desain sistem menggunakan aplikasi eclips dan dirancang semenarik

dan seefektif mungkin untuk memudahkan user dalam mengakses.

3. Penulisan Kode Program

Penulisan kode program menggunakan bahasa pemograman java,

menggunakan aplikasi eclips dan dengan database MySQL

4. Pengujian Program

Melakukan pengujian aplikasi untuk meminimalisir kesalahan yang ada

dan melakukan perawatan sistem apabila terjadi kesalahan

5. Hasil

Setelah aplikasi dibuat maka selanjutnya akan dijalankan pada

komputer apakah telah sesuai dan berjalan dengan baik.

I.5. Keaslian Penelitian

Sebagai bukti penelitian yang akan dibuat, maka penelitian akan

dibandingkan terhadap penelitian sejenis yang pernah dilakukan.

Tabel I.1. Keaslian Penelitian

No. Penulis Judul Hasil Penelitian

1.

Yo‟el Guruh Rehatta,

2004

Travelling Salesman

Problem menggunakan

Algoritma Ant Colony

System

Rute jarak optimal

dalam bentuk

tampilan Graph

2.

Intan Ratna Sari, 2007 Implementasi

Algoritma Ant Colony

System untuk

Menentukan Rute

Wisata di Pulau Jawa

Berbasis Sistem

Rute optimal

perjalanan wisata

di Pulau Jawa

dengan

memperhatikan

urutan tempat

11

Informasi Geografis wisata yang akan

dikunjungi lebih

dahulu, rute

perjalanan

ditampilkan dalam

bentuk peta digital

3.

Ayu Carlina, 2016 Analisa Daerah

Geografi Rawan Tindak

Kejahatan Berbasis

Android Dengan

Metode Ant Colony

Jarak optimal

dalam bentuk rute

daerah rawan

tindak kejahatan,

rute perjalanan

dengan

menampilkan peta

Google Map

I.6. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitin di Polres Medan Jl. HM. Said 1 Medan.

I.7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Ruang Lingkup

Permasalahan, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan

dengan program yang dirancang, seperti pengertian Sistem

Informasi, Sistem Informasi Geografis, Metode Ant Colony,

12

Android dan bahasa pemrograman yang digunakan dalam

melakukan perancangan dan penelitian.

BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Pada bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan

sistem yang meliputi analisis sistem, analisa input, analisa proses,

analisa output, evaluasi sistem yang akan dirancang, desain sistem

secara global yang meliputi perancangan use case, activity diagram,

class diagram, disain sistem secara detail yang meliputi disain

input, disain output dan logika program serta metode Ant Colony.

BAB IV : HASIL DAN UJI COBA

Pada bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi

sistem yang diusulkan, pembahasan hasil uji coba sistem, serta

kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis

sebagai referensi perbaikan di masa yang akan datang.