awal mula drone si pesawat tanpa awak -...
TRANSCRIPT
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Awal Mula Drone si pesawat tanpa awak
Rahmah Diana
Abstrak
Teknologi saat ini telah mencapai level yang dikatakan maju dibandingkan tahun ke
belakang. Dalam dunia fotografi apabila kita ingin memotret atau mengambil gambar
dari ketinggian kita perlu memanjat pohon, naik ke atas gedung (rooftop) dan menyewa
helikopter supaya dapat memotret atau mengambil gambar keindahan kota dan alam
sehingga sangat tidak efisien. Para jurnalis profesional sekarang mempunyai alat bantu
untuk pengambilan gambar, baik foto maupun video, yaitu drone, sebuah pesawat kecil
yang dikendalikan dengan remote control. Penggunaan drone selain memberikan
manfaat bagi penggunanya juga mampu mengurangi resiko yang diambil jurnalis untuk
pengambilan foto atau video.
Key word: teknologi,perkembangan,drone.
Pendahuluan
Drone adalah pesawat tanpa awak (Unmanned Aerival Vehicle/UAV) yaitu mesin
terbang yang dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot atau dapat mengendalikan dirinya
sendiri, dengan memakai hukum aerodinamika, dapat digunakan kembali dan mampu
mengangkut muatan. Benda terbang ini mempunyai bentuk, ukuran, konfigurasi dan
karakter yang berbeda-beda.
Kontrol terhadap drone ada dua macam yaitu:
1. Dikontrol melalui pengendalai jarak jaruh
2. Terbang secara mandiri berdasarkan program yang ditanam dalam tubuh
pesawat.
Istilah “drone” sekarang memang sedang booming, tetapi banyak orang yang belum
tahu asal usul istilahnya. Setelah PD I, Angkatan Laut Kerajaan Inggris
mengembangkan sejumlah pesawat tanpa awak dan tahun 1935 dibuat pesawat tanpa
awak “DH.82B Queen Bee” (ratu lebah). Kemudian angkatan laut menjuluki pesawat
tanpa awak itu dengan istilah “drone” (lebah jantan), dan istilah itu terkenal sampai
sekarang.
Penggunaan dan pengembangan teknologi drone muncul sejak awal abad 19, sebelum
Perang Dunia I, pertama kali di tanggal 22 Agustus 1849. Pada saat itu, ada
pertempuran antara Austria melawan kota Venesia, Italia. Austria yang menguasai
mayoritas wilayah Italia meluncurkan ratusan balon dari kapal Austria Vulcano. Dan
balon-balon tersebut pun berhasil mengenai target, walaupun beberapa diantaranya
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
justru meleset berubah arah karena tertiup angin dan malah meledak di perbatasan
Austria dan Italia. Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla, penemu AS
keturunan Serbia mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh temuannya.
Remote control ini menjadi dasar ilmu robotik kontemporer. Tesla membuat kapal dan
balon yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Berasal dari pertempuran tersebut, pada
tahun 1916, sebuah konsep pesawat tanpa awak dibuat dan diberi nama Aerial Target.
Namun sepanjang pembuatannya, ternyata alat tersebut tak kunjung diterbangkan.
Namun beberapa waktu kemudian, debut pesawat tanpa awak bernama Hewitt-Sperry
Automatic Airpane pun selesai diproduksi. Dan pesawat tanpa awak jenis ini yang
pertama kali terbang dengan membawa misi bom terbang.
Pembahasan
Sejarah Awal Drone
Penggunaan dan pengembangan teknologi drone muncul sejak awal abad 19, sebelum
perang dunia I, pertama kali di tanggal 22 Agustus 1849. Pada saat itu, ada pertempuran
antara Austria melawan kota Venesia, Italia. Austria yang menguasai mayoritas wilayah
Italia meluncurkan ratusan balon dari kapal Austria Vulcano. Dan balon - balon tersebut
pun berhasil mengenai target, walaupun beberapa diantaranya justru meleset berubah
arah karena tertiup angin dan malah meledak di perbatasan Austria dan Italia.
Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla, penemu AS keturunan Serbia
mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh temuannya. Remote control ini
menjadi dasar ilmu robotik kontemporer. Tesla membuat kapal dan balon yang bisa
dikendalikan dari jarak jauh. Perkembangan Drone.
Masa Perang Dunia.
Berasal dari pertempuran tersebut, pada tahun 1916, sebuah konsep pesawat tanpa awak
dibuat dan diberi nama “Aerial Target”. Namun sepanjang pembuatannya, ternyata alat
tersebut tak kunjung diterbangkan. Namun beberapa waktu kemudian, debut pesawat
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
tanpa awak bernama “Hewitt-Sperry Automatic Airpane” pun selesai diproduksi. Dan
pesawat tanpa awak jenis ini yang pertama kali terbang dengan membawa misi bom
terbang. Teknologi tersebut pun sudah mengusung konsep Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) dan dapat dikontrol dari jarak jauh. Penggunaanya pun untuk meluncurkan
terpedo udara atau rudar jelajah. Dan pada saat itu, pesawat tanpa awak tersebut pun
dikendalikan menggunakan giroskop. Sepanjang kiprah Hewitt-Sperry Automatic
Airplane, militer Angkatan Darat Amerika Serikat pun mencoba mengambil alih
pengembangannya. Pada tahun 1917, pesawat tersebut akhirnya dikembangkan sebagai
mesin terpedo udara milik militer negeri paman sam itu. Dan pada tahun 1918, debut
lanjutan pesawat tanpa awak tersebut melahirkan generasi selanjutnya yang diberinama
“Bug Kettering”.
Setelah itu, pesawat tanpa awak tersebut digunakan untuk peperangan pada era
Perang Dunia I. Perkembangannya pun lambat laun bukan hanya dilakukan oleh
Amerika saja. Pada tahun 1931, pesawat tanpa awak bernama “Fairey Queen” juga
dikembangkan oleh Inggris. Dan paada tahun 1935 bersamaan dengan lahirnya generasi
pesawat tanpa awak bernama “DH.82B Queen Bee” hasil pengembangan Inggris pun
menjadi awal mula munculnya sebutan “Drone”.
Kemudian pada era Perang Dunia II, Drone digunakan untuk alat latihan para tentara
untuk menembak target. Militer Jerman dari pemerintahan Nazi juga menggunakan
drone sebagai senjata udara UAV sepanjang Perang Dunia II tersebut.
Drone Era Modern. Kelahiran UAV Amerika dimulai pada 1959, ketika Angkatan Udara AS,
khawatir kehilangan pilot di atas wilayah musuh, mulai merencanakan penerbangan
tanpa awak. Setelah Soviet berhasil menembak pesawat mata-mata mereka U-2 pada
tahun 1960, program UAV yang sangat rahasia diluncurkan dengan kode “Red Wagon”.
UAV era-modern digunakan pertama selama 2 Agustus dan 4 Agustus. Pada 1964
ketika terjadi bentrokan di Teluk Tonkin antara AS dan angkatan laut Vietnam Utara.
Selama Perang Vietnam, China menunjukkan foto-foto pesawat tanpa awak AS yang
jatuh setelah Perang Vietnam respon Angkatan Udara AS hanyalah “no comment".
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Namun pada 1973, militer AS akhirnya secara resmi mengkonfirmasi bahwa mereka
telah memanfaatkan teknologi UAV di Vietnam, dengan menyatakan bahwa selama
perang, lebih dari 3.435 misi UAV diterbangkan, dimana sekitar 554 hilang dalam
pertempuran. Ketika Perang Yom Kipur 1973, Israel mengembangkan UAV pertama
dengan real-time surveilans. Setelah itu rudal permukaan udara Soviet yang digunakan
Mesir dan Suriah bisa digempur jet Israel hingga rusak parah. Gambar dan radar
decoying disediakan oleh UAV ini membantu Israel untuk menetralisir pertahanan
udara Suriah pada awal 1982, ketika Perang Libanon, sehingga tidak ada pilot yang
yang tewas. Pada tahun 1987, Israel telah mengembangkan UAV berbasis siluman,
dorong tiga dimensi vectoring kontrol, UAV jet untuk pertama kalinya. Perkembangan
teknologi UAV tumbuh pesat selama tahun 1980 dan 1990 yang digunakan selama
Perang Teluk Persia pada 1991 dan menjadi mesin pertempuran lebih murah dan lebih
mampu. Sementara sebagian besar drone dari tahun-tahun sebelumnya yang terutama
pesawat pengintai, beberapa telah berevolusi dengan mampu membawa amunisi.
General Atomics MQ-1, yang menggunakan AGM-114 Hellfire, rudal udara ke
permukaan dikenal sebagai kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV).
Setelah terjadinya Teror 9/11.
Sementara kebanyakan UAV yang digunakan oleh militer, teknologi ini
ditugaskan oleh CIA setelah serangan teroris 11 September 2001. Operasi pengumpulan
intelijen dimulai pada tahun 2004, dengan UAV, CIA yang dioperasikan terutama
terbang di atas Afghanistan, Pakistan, Yaman, dan Somalia. Program UAV pertama
CIA disebut Eagle Program.Pada 2008, USAF telah mempekerjakan 5.331 UAV, yang
berarti dua kali jumlah pesawat berawak. Dari jumlah tersebut, Predator telah menjadi
yang paling dipuji. Tidak seperti UAV lain, Predator dipersenjatai dengan rudal
Hellfire. Predator digunakan selama perburuan Osama Bin Laden dan telah
menunjukkan kemampuan menunjuk laser pada target untuk akurasi. Keberhasilan
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
keseluruhan dari misi Predator jelas karena dari Juni 2005 sampai Juni 2006 saja,
Predator melakukan 2,073 misi sukses dalam 242 serangan terpisah. Sementara Predator
dioperasikan dari jarak jauh melalui satelit dari lebih dari 7.500 mil jauhnya, Global
Hawk beroperasi hampir mandiri. Setelah pengguna menekan tombol, menyiagakan
UAV lepas landas, satu-satunya interaksi antara darat dan UAV adalah petunjuk arah
melalui GPS. Global Hawks memiliki kemampuan untuk lepas landas dari San
Francisco, terbang melintasi Amerika Serikat, dan memetakan seluruh negara bagian
Maine sebelum kemudian kembali. Pada Februari 2013, dilaporkan bahwa UAV yang
digunakan oleh setidaknya 50 negara, beberapa di antaranya telah membuat sendiri,
termasuk Iran, Israel, China dan Indonesia.
Penggunaan dan pengembangan teknologi drone muncul sejak awal abad 19,
sebelum Perang Dunia I, pertama kali di tanggal 22 Agustus 1849. Pada saat itu, ada
pertempuran antara Austria melawan kota Venesia, Italia. Austria yang menguasai
mayoritas wilayah Italia meluncurkan ratusan balon dari kapal Austria Vulcano. Dan
balon-balon tersebut pun berhasil mengenai target, walaupun beberapa diantaranya
justru meleset berubah arah karena tertiup angin dan malah meledak di perbatasan
Austria dan Italia. Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla, penemu AS
keturunan Serbia mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh temuannya.
Remote control ini menjadi dasar ilmu robotik kontemporer. Tesla membuat kapal dan
balon yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Berasal dari pertempuran tersebut, pada
tahun 1916, sebuah konsep pesawat tanpa awak dibuat dan diberi nama Aerial Target.
Namun sepanjang pembuatannya, ternyata alat tersebut tak kunjung diterbangkan.
Namun beberapa waktu kemudian, debut pesawat tanpa awak bernama Hewitt-Sperry
Automatic Airpane pun selesai diproduksi. Dan pesawat tanpa awak jenis ini yang
pertama kali terbang dengan membawa misi bom terbang. Teknologi tersebut pun sudah
mengusung konsep Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan dapat dikontrol dari jarak
jauh. Penggunaanya pun untuk meluncurkan terpedo udara atau rudar jelajah. Dan pada
saat itu, pesawat tanpa awak tersebut pun dikendalikan menggunakan giroskop.
Sepanjang kiprah Hewitt-Sperry Automatic Airplane, militer Angkatan Darat Amerika
Serikat pun mencoba mengambil alih pengembangannya. Pada tahun 1917, pesawat
tersebut akhirnya dikembangkan sebagai mesin terpedo udara milik militer negeri
Paman Sam itu. Dan pada tahun 1918, debut lanjutan pesawat tanpa awak tersebut
melahirkan generasi selanjutnya yang diberi nama Bug Kettering. Setelah itu, pesawat
tanpa awak tersebut digunakan untuk peperangan pada era Perang Dunia I.
Perkembangannya pun lambat laun bukan hanya dilakukan oleh Amerika saja. Pada
tahun 1931, pesawat tanpa awak bernama Fairey Queen juga dikembangkan oleh
Inggris. Dan paada tahun 1935 bersamaan dengan lahirnya generasi pesawat tanpa awak
bernama DH.82B Queen Bee hasil pengembangan Inggris pun menjadi awal mula
munculnya sebutan Drone. Kemudian pada era Perang Dunia II, Drone digunakan untuk
alat latihan para tentara untuk menembak target. Militer Jerman dari pemerintahan Nazi
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
juga menggunakan drone sebagai senjata udara UAV sepanjang Perang Dunia II
tersebut.
Helicam atau drone adalah sebuah alat unik yang bisa memotret atau merekam
gambar dari ketinggian maksimal 11.000 kaki, karena alat ini memang bisa terbang.
Prinsip alat ini sederhana, dan bahkan bisa di bilang yang spesial hanya camera biasa
yang di tempatkan di atas helicopter mainan atau drone, lalu kita mengendalikannya.
Namun kamera yang di gunakan di helicam atau drone ini memang bukan kamera biasa,
melainkan kamera Canon 7D DSLR, selain itu alat ini juga di lengkapidengan GPS (
Global Position System) yang memungkinkan kita utuk tetap dapat memonitor
keberadaan alat ini saat terbang, dan dengan sistem monitor 5.8 GHz video
memungkinkan anda untuk dapat melihat setiap momen yang tertangkap kamera alat
ini. Pesawat tanpa awak mampu melakukan misi pengintaian dan penyerangan, pesawat
tanpa awak juga di gunakan Pemerintah seperti Pemadam Kebakaran, Irigasi,
mengawasi pembangunan MRT dari ketinggian, Polisi yang memantau lalu lintas dai
ketinggian. Pesawat tanpa awak juga di gunakan Swasta seperti media televisi yang
menggunakan drone untuk merekam atau memotret gambar ke suatu tempat bencana
alam yang terlalu bahaya di gunakan kamera biasa. Dibawah ini ada beberapa jenis
ulasan drone terbaik ,yaitu:
1. DJI Phantom Drone
Drone paling populer di kalangannya, mengapa? Karena Drone jenis ini termasuk salah
satu yang termewah dan dilengkapi dengan fitur yang banyak dan canggih. Salah satu
kelebihan dari DJI Phantom adalah sistem GPS yang terintegarasi di dalamnya sehingga
kita tidak perlu khawatir jika menerbangkan Drone ini dengan jarak yang cukup tinggi
maupun jauh. Dengan fasilitas GPS tersebut drone ini bisa dengan mudah di lacak dan
bahkan bisa kembali secara otomatis ke lokasi remotenya.
2. Parrot Drone
Drone yang satu ini mempunyai bentuk yang sangat unik, dikenal dengan nama Parrot.
Salah satu yang menarik dari drone fotografi jenis ini adalah banyaknya media kontrol
yang bisa digunakan sebagai remote untuk menerbangkan Drone ini.
3. Nine Eagle Galaxy Visitor 3
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Nine Eagle adalah salah satu drone yang bisa didapat dengan harga terjangkau dan
relatif murah. Drone jenis ini adalah yang paling cocok digunakan untuk para pemula
Karena sangat mudah digunakan, Fitur yang cukup lengkap sangat cocok untuk
dijadikan sebagai subjek dalam mengenal dan mempelajari Drone untuk fotografi.
4. Walkera QR
Jenis Drone yang satu ini juga menjadi salah satu paling banyak di gunakan oleh pecinta
aerial photography karena fiturnya yang keren dan selalu update, Salah satu layanan
yang bisa dimanfaatkan pada Walker QR adalah GPS.
5. RC Quadcopter
rone ini juga salah satu yang mudah digunakan dan bisa diperoleh dengan harga
terjangkau. Jenis ini juga menjadi salah satu andalan untuk berlatih menggunakan Drone
karena flexibilitasnya. Salah satu yang banyak digunakan dan didapat dengan harga
murah adalah Quadcopter x5c. Yang mana juga dilengkapi dengan led warna warni dan
kamera dibagian bawah. Karena fisik pesawat terbuat dari bahan plastik yang flexibel
sehingga tidak mudah patah ataupun pecah saat bertabrakan.
6. GoPro Karma
Nama GoPro memang sudah dikenal sebagai action camera yang mumpuni. Hasil dari
kamera ini sudah banyak dipakai para profesional di dunia olahraga ekstrim. Kini
GoPro ikut meramaikan khasanah drone di dunia melalui seri karma. Drone jenis ini
memiliki harga pasaran kisaran seharga Rp 14,6 juta, selain itu drone jenis ini memiliki
fitur tombol take-off dan landing otomatis tanpa harus menggerakan stik. Dengan fitur
ini, pengguna tidak akan waswas drone mengalami kerusakan saat diterbangkan atau
turunkan.Namun demikian, drone ini kurang asyik dipakai di dalam ruangan. Pasalnya,
tidak ada sensor yang bisa menghindarkan drone dari benturan dengan tembok atau
rintangan lainnya. Selain itu, ketinggian maksimal drone ini hanya sekitar 150 meter
saja. Namun, drone ini bisa jadi andalan saat mengejar objek bergerak. GoPro Karma
bisa menempuh jarak hingga sekitar 50 km/jam. Kestabilannya pun sangat membantu
pengguna memotret foto lebih fokus dan jelas.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
7. UDI 818A HD+
Jika drone-drone sebelumnya bisa langsung diketahui arah hadapnya, Anda tidak akan
bisa mengetahui mana bagian depan atau belakang dari UDI 818A HD+. Desainnya
yang “headless” justru menjadi kelebihan dari drone yang cocok untuk pemula ini.
Anda tidak perlu bingung drone mengarah ke mana sepanjang masih bisa lihat arah
yang dituju kamera. Karena, ketika Anda mengaktifkan mode headless, maka Anda
harus sudah paham cara menggerakan drone melalui remote control. Namun, jika masih
kurang paham sebaiknya atur mode headless dalam posisi off sehingga Anda bisa
berlajar lebih banyak dalam mengendalikan drone. Salah satu kelebihan dari UDI 818A
HD+ adalah kemampuan bergeraknya yang mencapai 360 derajat. Drone dengan harga
Rp 1,2 juta ini bisa diajak berputar ke belakang (flip) sampai 360 derajat, juga berputar
ke samping dengan derajat yang sama.Teknologi 6 Axis Gyro yang disediakan drone
terbaik ini membuat semua pergerakan berjalan dengan mulus dan stabil.Soal kamera,
Anda mungkin tidak bisa berharap banyak. Meski mampu menghasilkan gambar dengan
resolusi 1280 × 720 pada kecepatan 30 fps, kualitas yang dihasilkan tidak setajam drone
berkamera lainnya.Selain itu, tubuh drone memang cukup terlindungi. Tapi bahan
plastik yang digunakan sebagai pelindung masih terlalu tipis. Bisa jadi pemilihan bahan
dari plastik ini untuk mengurangi bobot drone agar lebih mudah terbang dan
dikendalikan
.
Panduan Memilih Drone untuk Pemula
Ada sejumlah faktor yang harus Anda pertimbangkan ketika akan membeli sebuah
drone. Berikut 8 faktor di antaranya.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
1. Tingkat Kemampuan Anda
Meskipun punya banyak uang, Anda tidak bisa membeli drone level profesional tanpa
melihat sejauh mana kemampuan Anda dalam mengendalikan drone. Ini hanya akan
membuat Anda membuang uang secara percuma. Alih-alih bisa menjadi seorang expert,
yang terjadi justru drone milik Anda teronggok di pojokan gudang karena salah
penanganan. Karena itu, kalau memang Anda baru dalam dunia drone, pilihlah yang
memang dibuat untuk para pemula. Anda bisa membeli drone yang lebih canggih ketika
kemampuan Anda sudah bertambah baik.
2. Penggunaan Drone
Selanjutnya Anda harus mengetahui dengan pasti tujuan Anda membeli drone.
Beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab terkait tujuan ini adalah:
Apakah Anda akan memakai drone di dalam area indoor atau outdoor?
Apakah jenis drone kecil dengan kemampuan melakukan trik yang Anda
butuhkan?
Ataukah drone yang mampu menghasilkan foto udara yang menawan?
Dengan mengetahui tujuan yang diinginkan, maka Anda akan bisa mendapatkan drone
terbaik yang sesuai dengan kebutuhan. Pastikan Anda membeli drone yang memang
bisa memberi manfaat.
3. Spesifikasi Kunci Drone
Setelah tahu kebutuhan dan tujuan membeli drone, kini saatnya Anda untuk lebih
memahami spesifikasi dari drone yang akan dibeli. Jika ingin punya drone yang mampu
memotret dengan kualitas baik, pilih drone dengan fitur kamera yang mumpuni. Jika
ingin drone yang bisa terbang dengan mudah, pilih drone dengan fitur Ready To Fly
(RTF). Pastikan fitur yang terdapat pada drone tersebut memang bisa memenuhi
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
kebutuhan dan keinginan Anda dari drone tersebut. Terutama dalam spesifikasi kunci
seperti kamera dan GPS. Sebuah drone terbaik akan dilengkapi dengan kamera dengan
resolusi tinggi. Mampu merekam gambar video hingga resolusi 4K pada kecepatan 30
fps. Terkait GPS, drone yang terkoneksi langsung dengan GPS sangat membantu Anda
dalam mengendalikannya. Anda cukup mengatur titik yang akan dijadikan tujuan dari
drone dan lalu duduk manis melihat gambar yang dihasilkan.
4. Waktu Terbang dan Pengisian Daya
Patut Anda ketahui, drone bagi warga sipil hanya bisa terbang maksimal sekitar 25
menit saja. Drone tipe pemula bahkan hanya terbang selama 7 menitan saja. Waktu
terbang ini juga harus masuk dalam pertimbangan Anda dalam memilih drone terbaik.
Kemampuan mengisi daya juga tak kalah penting. Untuk itu, pastikan apakah bisa cepat
atau harus menunggu lama saat mengisi ulang daya baterai. Walaupun begitu, Anda bisa
membeli baterai cadangan agar drone bisa segera terbang kembali saat baterai sudah
habis dayanya.
5. Jangkauan Terbang (Range)
Jangkauan terbang setiap drone berbeda. Semakin tinggi level sebuah drone, maka
semakin jauh jarak yang bisa dijangkau. Drone toy-grade seperti Syma X5C hanya bisa
terbang sejauh 50 meter dari alat pengendali. Sementara drone profesional seperti DJI
Phantom series mampu terbang hingga 5 km dari pengendali.
6. Pengontrol Drone
Alat pengontrol drone tak bisa disepelekan. Alat ini yang akan membuat drone Anda
menjadi lebih tahan lama karena penggunaannya yang sesuai dengan kapasitas drone
tersebut. Drone yang terbaik adalah yang mempunyai alat pengontrol yang bisa
memberi laporan langsung soal data penerbangan drone. Seperti kecepatan atau
ketinggian drone. Jadi bukan sekadar alat bantu menerbangkan drone.
7. Harga
Harga memang menjadi salah satu poin penting dalam proses memilih drone terbaik.
Sesuaikan drone yang Anda inginkan dengan budget yang dimiliki. Ingat, harga tidak
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
akan menipu. Sebuah drone profesional berharga belasan juta rupiah pasti punya fitur
dan teknologi lebih canggih dibanding drone toy-grade.
8. Perlindungan dan Suku Cadang
Tak bisa dipungkiri, drone adalah alat yang punya kecenderungan rusak cukup tinggi.
Maklum, ini merupakan benda yang diajak melayang dan bisa jatuh ketika ada
kesalahan dalam mengendalikannya. Karena itu, sebuah drone terbaik haruslah punya
banyak suku cadang yang banyak disediakan di toko-toko. Terutama di bagian-bagian
yang cepat mengalami kerusakan. Jika ditambah fitur perlindungan, maka Anda pun
bisa memainkan drone tanpa rasa waswas bakal keluar uang banyak ketika mengalami
kerusakan
Penutup
Drone merupakan sebuah pesawat kecil yang dikendalikan dengan remote control.
selain memberikan manfaat bagi penggunanya, Drone juga mampu mengurangi resiko
yang diambil jurnalis untuk pengambilan foto atau video. Dengan berkembangnya
teknologi yang semakin cepat kini Drone pun sudah banyak berbagai versi yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Referensi
ilmupengetahuan.org/drone-indonesia/
foldertekno.com/category/drone/
foldertekno.com/drone-terbaik/
berbagaireviews.com/2016/05/sejarah-dan-perkembangan-drone-pesawat.html
rubik.okezone.com/read/44704/berkembangnya-teknologi-drone-dari-masa-ke-masa
Biografi
Nama lengkap saya Rahmah Diana. Biasa dipanggil Diana saya
mengambil Jurusan Teknik Informatika dengan konsentrasi MAVIB. Saat ini Saya
menginjak semester 6 dan menjadi Mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi di Kota
Tangerang. Dan semoga dengan pembuatan artikel ini dapat menambah pemahaman
dan wawasan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca.
E-mail : [email protected]
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Facebook : @Diana_Hakim
No Hp: 082111830950