&ARSITEKTUR

KEBUDAYAAN

“... dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).” (QS. An-Naml [27]:62)

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]:56)

Manusia adalah . . .

Hak

dan

Kewajiban

Manusia dan Alam . . .

manusia lingkungan iklim

Ruh, Dzawq, Qalb, Aql, Nafs

A l a m

Budaya manusia

“Manusia menghuni lingkungan binaan dan bertanggung jawab kepada Allah atas penegakan aktivitas hidup di dalamnya, apakah ia dapat menjaga, memelihara dan menumbuhkembangkan dengan adil hak-hak makhluk ciptaan lain di luar dirinya.”

PERBEDAAN IKLIM DAN LINGKUNGAN

PERBEDAAN BUDAYA

PERBEDAAN ARSITEKTUR

Sedangkan akal sendiri merupakan kemampuan untuk memodifikasi pikiran, sehingga kebudayaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan akal. Budaya dan kebudayaan bila didefinisikan dari sudut pandang antropologi merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar (Ronald, 2007). Hal ini mencakup seluruh kehidupan manusia sejak lahir sampai dengan mati.

Budaya berasal dari kata buddhayah (jamak), buddhi (tunggal), dan budi yang berarti akal atau hal-hal yang bersangkutan dengan akal.

Budaya adalah. . .

Sedangkan wujud dari budaya adalah ide atau gagasan, tindakan atau aktifitas, dan hasil karya atau artefak. Unsur-unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah :

• Bahasa• Sistem pengetahuan• Organisasi/Sistem sosial• Sistem peralatan hidup dan teknologi• Sistem mata pencaharian hidup (sistem

ekonomi)• Sistem religi• Kesenian

Unsur Budaya

MANUSIA MEMBUTUHKAN RUANG UNTUK TEMPAT HIDUP

PERLINDUNGAN, MEMPERTAHANKAN HIDUP

PERNAUNGAN

Ruh, Dzawq, Qalb, Aql, Nafs PERKEMBANGAN RUANG DAN BENTUK

A R S I T E K T U R

MASYARAKAT BUDAYA ARSITEKTUR

ARSITEKTUR ADALAH CERMIN KEBUDAYAAN

Asal Mula Budaya Arsitektur . . .

Asal Mula Arsitektur dalam Perspektif Islam Bangunan pertama yang didirikan di muka bumi ini bukanlah

bangunan untuk kepentingan manusia SEMATA, melainkan bangunan tempat beribadah kepada Allah SWT, yaitu Ka’bah.

Ka’bah: Nabi Adam AS -> Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS -> Nabi Muhammad SAW.

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!“ (QS. Al-Baqarah: 31)

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS. Ali Imran:96)

Madinah -> Masjid sebagai pusat hidup dan kehidupan

Arsitektur bukan hanya bangunan tunggal, tetapi bangunan komunal

Rumah bukan sekedar hunian, tetapi wadah hubungan manusia dan Allah

Sebagai simpul dalam kesatuan sistem ruang dan visual kehidupan bersama dari skala mikro, meso/ketetanggaan s/d makro/kota (thawaf: masjid, rumah, maqam nabi)

Arsitektur bukan karya individual, tetapi karya komunal Bukan hanya material (simbol), tetapi juga nilai (makna)

Asal Mula Arsitektur dalam Perspektif Islam

“BAGI ORANG-ORANG TERDAHULU, TATA WILAYAH DAN TATA BANGUNAN ALIAS ARSITEKTUR

TIDAK DIARAHKAN PERTAMA KALI DEMI PENIKMATAN RASA ESTETIKA BANGUNAN, TETAPI

TERUTAMA DEMI PELANGSUNGAN HIDUP SECARA KOSMIS. ARTINYA, SELAKU BAGIAN

INTEGRAL DARI KESELURUHAN KOSMOS ATAU SEMESTA RAYA YANG KERAMAT DAN GHAIB.”

ROMO MANGUNWIJAYA, WASTU CITRA

Setiap bentuk yang hadir dalam arsitektur di masa lalu merupakan interpretasi dari keyakinan mendalam nenek

moyang kita terhadap suatu Dzat yang Maha Ghaib, maha Kuasa atas seluruh alam semesta.

Arsitektur masa lalu Lebih ‘hidup’ dan ‘bernyawa’

Arsitektur masa lalu mengandung nilai-nilai luhur, antara lain :

Kesadaran manusia sebagai bagian tak terpisahkan, sekaligus

sebagai penanggung jawab alam semesta (khalifatullah).

Kerendahhatian manusia, kesadaran akan keterbatasan diri di

hadapan Allah SWT (abdullah).

Keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup (hak) dan

pelestarian lingkungan alam (kewajiban)

Pencipta

Alam SemestaManusia

Akidah

Syariah

Akhlaq