analisis perbandingan pengakuan pendapatan dan beban...

111
ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL S K R I P S I Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah Oleh: Khoerotun Nissa 21310043 Program Studi Perbankan Syari’ah (S 1) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2014

Upload: others

Post on 26-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN

DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH

TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL

S K R I P S I Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah

Oleh:

Khoerotun Nissa 21310043

Program Studi Perbankan Syari’ah (S 1)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

2014

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

2

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:

Nama : Khoerotun Nissa

NIM : 21310043

Jurusan : Syariah

Program Studi : Perbankan Syariah S1

Judul :ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN

BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP

BANK UMUM KONVENSIONAL

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 25 Januari 2015

Pembimbing

Wiwin Kurniasari, SE.,M.Si.,Akt

NIP.

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

3

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE)

PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL

DISUSUN OLEH:

KHOEROTUN NISSA

NIM : 21310043

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 2015 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi Islam

Susuna Panitia Penguji

Ketua Penguji :

Sekretaris Penguji :

Penguji I :

Penguji II :

Penguji III :

Salatiga, 2015

Ketua STAIN Salatiga

Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd

NIP. 19670112 199203 1 005

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

4

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

DEKLARASI

الرحيمالرحناللبسم

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Khoerotun Nissa

NIM : 21310043

Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam

Program Studi : Perbankan Syariah S1

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dikutuip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 28 Januari 2015

Yang menyatakan,

Khoerotun Nissa

NIM : 21310043

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

5

MOTTO

Kita tidak pernah gagal, yang ada hanyalah BERHASIL atau

BELAJAR

We are not born as a winner, not a loser

We are born as a chooser

Bukan hanya do’a dan permintaan, yang menjadikan do’a itu

terjawab, tapi yang kita LAKUKAN dalam permintaan itu

-Mario Teguh-

Tidak penting kita siapa

Kita punya hak untuk sukses

-Putri Tanjung-

Jangan jadi korban dari sebuah keadaan

Jadilah pemenang dari sebuah keadaan

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

6

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Abah dan ibuku tercinta ( bapak Sohirin dan ibu

Murinah) yang tidak henti-hentinya memerikan

do’a, kasih sayang, dukungan dan semangat. Terima

kasih atas semua pengorbanan dan kesabaran

kalian selama ini.

Adikku tersayang, Burhani Cokro Handoko yang

selalu membantu dalam segala hal dan sering

direpotkan.

My Lovely Herry Ferdiyanto, terima kasih atas kasih

sayang, perhatian, motivasi dan semangat yang

selalu kamu berikan kepada saya.

Keluarga besar semuanya yang sudah banyak

membantu.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

7

KATA PENGANTAR

بسم الل الرحن الرحيم

Assalamualaikum Wr.Wb

Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Alam Semesta subhanahu wa

ta’ala, atas segala anugerah yang Dia limpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya mampu

menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya d Yaumul Kiyamah nanti.

Bahagia yang penulis rasakan,sungguh tidaklah mudah untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “ ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK

UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL”.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya, terutama kepada :

1. Allah SWT atas semua kebahagiaan dan pelajaran hidup.

2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga.

3. Bapak Benny Ridwan, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.

4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Program

Sarjana Strata 1 (S1) STAIN Salatiga.

5. Ibu Wiwin Kurniasari, SE., M.Si., Akt., selaku Dosen pembimbing atas semua waktu,

bimbingan, saran serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

8

6. Seluruh staf pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas semua ilmu yang telah

diberikan.

7. Abah dan Ibu tercinta atas segala do’a, kasih sayang, perhatian, semangat, ilmu, motivasi,

bekal hidup, bimbingan serta semua hal yang menjadikan saya menjadi pribadi yang mandiri

dan tangguh. Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah terindah untuk kalian. Thanks to

everything and I love you so much.

8. Adikku tersayang Burhani yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta perhatian.

9. Sayangku Herry dan keluarga besarnya yang tidak penah lelah memberikan semangat,

motivasi, kasih sayang, perhatian dan selalu sabar. Thanks to love.

10. Keluarga besarku Mbah Enti, pak dhe, bu dhe, om, tante, mas, mbak, adek dan ponakan-

ponakanku yang selalu memberikan do’a dan dukungan selama ini.

11. My best friend Dzuzu, Widhi, Cungkring, Kak Iam, Atiek dan Ibonk yang selalu memberikan

semangat, perhatian, dan bantuan dalam hal apapun, makasih banget untuk semuanya.

12. Heni, Latif, Ayu, Icha kecil, Ria, Endah, dan Mini yang udah duluan keluar. Terima kasih

sudah menjadi teman sekaligus keluarga aku di Salatiga.

13. Alfi, Dwi, Dini, Topa, Ilham dan semua teman-teman PS-S1 angkatan 2010 terima kasih

sudah menjadi bagian hidup dari kalian dan sudah banyak membantu selama ini, semoga

kita selalu sukses.

14. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan dukungan dan bantuannya, makasih…

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.

Aaamiiiin…

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

9

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik, saran dan koreksi

sangat bermanfaat dalam menyempurnakan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penyusun khususnya dan bagi siapa saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih lanjut lagi.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 28 Januari 2015

Penulis

Khoerotun Nissa

NIM 213.10.043

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

10

ABSTRAK

Nissa, Khoerotun. 2015. Analisis Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Beban (Expense)

Pada Bank Umum Syariah Terhadap Bank Umum Konvensional . Program Studi Perbankan

Syariah S-1. Jurusan Syariah dan Ekonomi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga. Dosen Pembimbing Wiwin Kurniasari, SE.,M.Si., Akt.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, POU, POL, PNON, BOP, BL dan BPRO

Penelitian ini berjudul “Analisis Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Beban (Expense)

Pada Bank Umum Syariah Terhadap Bank Umum Konvensional”. Adapun tujuan dari penelitian

ini adalah membandingkan pengakuan pendapatan dan beban (expense) antara Bank Umum

Syariah dengan Bank Umum Konvensional pada periode 2011-2013. Variabel dalam penelitian

ini meliputi pendapatan dan beban yang di ukur oleh variabel Pendapatan Operasional Utama

(POU), Pendapatan Operasional Linnya (POL), Pendapatan Non Operasional (PNON), Beban

Opersional (BOP), Beban Lainnya (BL), dan Beban Promosi (BPRO). Analisis penelitian ini

menggunakan program MS Excel, skor masing-masing variabel dijumlahkan dan selanjutnya

dilakukan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan uji beda dua rata-rata

(Independent Sample t-test) dengan bantuan program SPSS versi 16.0. berdasarkan hasil uji

analisis diketahui bahwa terdapat perbedaan pengankuan pendapatan dan beban (expense)

antaran Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional dilihat dari variabel POU, POL,

PNON, BOP, BL dan BPRO. Rata-rata pendapatan dan beban (expense) Bank Umum

Konvensional lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum Syariah dilihat dari variabel POU,

POL, PNON, BOP dan BL. Sedangkan jika dilihat dari variabel BPRO rata-rata pendapatan dan

Beban Bank Umum Syariah lebih besar dibandingkan Bank Umum Konvensional.

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................. 9

D. Tujuan dan Manfaat .............................................................. 10

E. Sistematika Penulisan ............................................................ 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ...................................................................... 14

B. Kerangka Teori ..................................................................... 16

C. Kerangka Pikir ...................................................................... 45

D. Hipotesis ............................................................................... 47

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

12

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian ................................................................ 49

B. Populasi dan Sampel ............................................................. 49

C. Teknik Pengmpulan Data ....................................................... 50

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 51

E. Metode Analisis ..................................................................... 52

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan Keuangan Bank Umum Syariah .............. 54

B. Analisis Laporan Keuangan Bank Umum Konvensional .... 56

C. Analisis Hasil Penelitian ....................................................... 58

1. Hasil Uji Normalitas ....................................................... 58

2. Hasil Uji Independent Sample t-test ............................... 59

a. Analisis Variabel Pendapatan Operasional Utama .... 60

b. Analisis Variabel Pendapatan Operasional Lainnya ... 60

c. Analisis Variabel Pendapatan Non Operasional ........ 60

d. Analisis Variabel Beban Operasional ........................ 61

e. Analisis Variabel Beban Lainnya ............................... 61

f. Analisis Variabel Beban Promosi .............................. 61

D. Pengujian Hipotesis .............................................................. 62

1. Variabel Pendapatan Operasional Utama (POU) .............. 62

2. Variabel Pendapatan Operasional Lainnya (POL) ............ 63

3. Variabel Pendapatan Non Operasional (PNON) ............... 64

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

13

4. Variabel Beban Operasional (BOP) .................................. 65

5. Variabel Beban Lainnya (BL) ........................................... 66

6. Variabel Beban Promosi (BPRO) ..................................... 67

E. Pembahasan ........................................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 73

B. Saran ......................................................................................... 74

C. Keterbatasan ............................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76

LAMPIRAN ..................................................................................................... 79

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

14

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penemuan Research Gap Penelitian ............................................. 6

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional ................. 31

Tabel 2.2 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga .................................................. 32

Tabel 4.1 Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2011 .................. 54

Tabel 4.2 Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2012 .................. 55

Tabel 4.3 Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2013 .................. 55

Tabel 4.4 Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2011 ........ 56

Tabel 4.5 Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2012 ........ 57

Tabel 4.6 Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2013 ........ 57

Tabel 4.7 Perbandingan Pendapatan dan Beban (Expense) Bank Umun Syariah dan Bank

Umum Konvensional ................................................................... 59

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Independent Sample t-Tes ............................. 62

Tabel 4.9 Variabel Pendapatan Operasional Utama ..................................... 62

Tabel 4.10 Variabel Pendapatan Operasional Lainnya .................................. 63

Tabel 4.11 Variabel Pendapatan Non Operasional ......................................... 64

Tabel 4.12 Variabel Beban Operasional ........................................................ 65

Tabel 4.13 Variabel Beban Lainnya .............................................................. 66

Tabel 4.14 Variabel Beban Promosi .............................................................. 67

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ............................................................................ 45

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta

sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Sebagai lembaga keuangan bank terus berkembang pesat dari semula Bank

Konvensional yang menggunakan sistem bunga kini ada Bank Syariah yang

menggunakan sistem tanpa bunga. Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai

kewajiban untuk membuat laporan keuangan yang menggambarkan keadaan bank

tersebut.

Hal yang cukup penting dalam membuat laporan keuangan adalah bagaimana

mengukur pendapatan. Pendapatan merupakan bagian dari laporan keuangan yang

merupakan alat untuk mengambil keputusan baik oleh bank tersebut maupun oleh para

pemegang saham. Karena itu pengklasifikasian pendapatan, pengukuran pendapatan dan

pengakuan pendapatan harus dilakukan sebaik mungkin untuk memberikan gambaran

yang akurat mengenai kondisi bank tersebut.

Bisnis secara syari’ah adalah akifitas bisnis yang syarat dan berorientasi pada

nilai, ditujukan untuk memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian tujuan sosial

ekonomi masyarakat yang lebih baik dan dijalankan untuk menciptakan iklim bisnis yang

lebih baik dan lepas dari praktik kecurangan. Dengan demikian, pelaporan atas aktifitas

dan hasilnya harus dilaporkan atau dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah. Untuk

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

17

mencapai tujuan sasaran tersebut, maka perlu penyiapan sistem akuntansi untuk praktik

bisnis akuntansi di lembaga bisnis berdasarkan prinsip syari’ah, khususnya dengan

berlaku adil dan jujur dalam mencatat suatu transaksi dan ketika membukukannya dalam

laporan keuangan yang tentunya dalam syari’at Islam menyebutkan tentang keadilan dan

kejujuran tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits.

Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung resiko karena berhadapan

dengan unsur ketidakpastian sehingga perolehan kembaliannya tidak pasti dan tidak

tetap. Melakukan usaha yang produkif dan dan investasi adalah kegiatan yang sesuai

dengan ajaran Islam (Usman, 2002).

Dalam memproduksi segala bentuk usaha baik yang menhasilkan barang maupun

jasa harus memperhatikan sifat dam manfaat yang akan diperoleh. Barang atau jasa yang

baik adalah barang atau jasa yang tidak membahayakan kehidupan atau dengan kata lain

barang atau jasa tersebut haruslah bermanfaat bagi orang lain dan tidak dilarang oleh

agama (halal). Seperti firman Allah dalam QS. Yunus:59, yang artinya:

“Katakanlah: Terangkanlah kepadaku mengenai rezeki yang diturunkan Allah SWT

kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya halal. Katakanlah : Apakah Allah SWT telah

memberikan izin kepadamu mengenai hal ini ataukah kamu mengada-adakan saja

terhadap Allah SWT?” (Muhammad dan Fauroni, 2002).

Bisnis berdasarkan syari’ah di negeri ini tampak mulai tumbuh. Pertumbuhan ini

tampak jelas pada sektor keuangan khususnya perbankan, di mana telah tercatat beberapa

bank umum syari’ah, lebih dari 50 BPR syari’ah dan lebih dari 2000 unit BMT. Lembaga

ini telah mengelola berjuta bahkan milyaran rupiah dana dai masyarakat sesuai dengan

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

18

prinsip syari’ah yang tentunya sangat berbeda dengan prinsip yang ditetapkan oleh

lembaga keuangan non syari’ah yang sering kita kenal dengan bank konvensional.

Kemunculan lembaga keuangan yang islami khususnya di Indonesia ditandai

dengan berdirinya bank yang beroperasi sesuai prinsip syari’ah. Sejak saat itu,

perkembangan bank syari’ah di Indonesia terlihat semakin pesat. Dikeluarkannya

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undnag-Undang No. 7

Tahun 1992 tentang Perbankan, bank islam tidak lagi dinamakan bank berdasarkan

prinsip bagi hasil, tetapi dengan nama baru yakni “Bank berdasarkan Prinsip Syari’ah”.

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dikatakan bank sekaligus dapat menjalankan

pla pembiayaan dan kegiatan lain bedasarkan prinsip syari’ah.

Perubahan undang –undang tersebut didukung oleh penyempurnaan Undang-

Undang No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia yang memperkenankan Bank Indonesia untuk

mengembangkan instrumen pasar antar bank dengan menggunakan prinsip syari’ah. Dan

kemudian Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 diperbaharui kembali menjadi Undang-

Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Pebankan Syari’ah yang lebih menjelaskan tentang

instrumen-instrumen yang terkait dengan prinsip syari’ah.

Dalam beberapa hal bank syari’ah dan bank konvensional memang memiliki

persamaan terutama dalam teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, penggunaan

teknologi komputer syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP,

proposal, laporan keuangan dan sebagainya (Antonio,1999). Namun terdapat perbedaan

yang mendasar sekaligus memberikan nilai lebih bagi bank syari’ah di bandingkan

dengan bank konvensional.

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

19

Perbedaan yang paling mendasar adalah meksnisme perhitungan keuntungan yang

digunakan oleh masing-masing jenis bank. Bank Syari’ah melandaskan operasi usahanya

pada konsep pembagian keuntungan dan atau kerugian (profit and losses sharing) yang

biasa disebut dengan konsep bagi hasil, pendapatan bonus dan margin. Sedangkan bank

konvensional menjalankan operasi usahanya dengan menggunakan sistem bunga. Dalm

perhitungan dana masyarakat, bank konvensional akan memberikan bunga kepada para

nasabah sebaliknya dalam penyaluran dana, bank konvensional akan menerima bunga

dari debitur.

Pembahasan mengenai pengakuan pendapatan dan beban semakn banyak diteliti,

hal ini dpat dilihat dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan yang membahas

mengenai pengakuan pendpatan dan beban. Sapto Amal D. (2004) mengatakan dalam

penelitiannya bahwa pencatatan pengakuan pendapatan pada perusahaan asuransi dicatat

pada saat premi diterima yang dibayarkan secara tunai dan dicatat dengan metode akrual

basis. Sedangkan beban diakui pada saat terjadinya klaim dan dicatat menggunakan

metode kas basis yang sesuai dengan PSAK No. 36. PT. Asuransi Jiwasraya tidak

mengakui pendapatan premi berdasarkan premi kontrak jangka pendek dan jangka

panjang tetapi lebih mengutamakan pada cara pembayaran premi secara berkala.

Nani dan Morita (2009) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa pengakuan

pendapatan bagi hasil atas pembiayaan dengan konsep akad mudharabah, ditetapkan

pada kesepakatan dimuka anatara nasabah dengan bank, dimana pembagian bagi hasil

tersebut disesuaikan dengan keuntungan maupun kerugian usaha yang dijalankan oleh

nasabah. Pengakuan pendapatan bunga kredit yang dikategorikan performing ( lancar)

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

20

pada bank konvensional diakui secara akrual, namun sebaliknya jika kredit dikategorikan

kurang lancer ( non performing) diakui secara kas sesuai dengan PSAK No. 31.

M. Danial dan Triandi (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa PT.

Tunas Mekar Eka Harpedi telah melakukan pengakuan pendapatan dan beban dengan

cukup baik. Keakuratan nilai pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan laba

rugi telah sesuai dengan nilai kontrak kerja yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

Hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan perusahaan jasa konstruksi

berupa pendapatan proyek. Pendapatan tersebut diakui oleh perusahaan dengan

menggunakan metode akrual basis dan metode persentase penyelesaian. Begitu pula

dengan pengakuan beban. Kebijakan akuntansi yang ditetapkan terhadap laporan laba

rugi oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan.

Dari beberapa penelitian yang di lakukan, tetapi yang lebih menarik untuk

dilalukan penelitian lanjut yaitu penelitian dari Sugianto W. dan Tan Ming Kuang (2011)

menunjukkan bahwa transaksi pada perbankan digolongkan menjadi dua transaksi yaitu

transaksi performing dan transaksi nonperforming. Transaksi dikatakan nonperforming

jika transaksi tersebut diragukan kemampuan untuk pembayarannya. Untuk transaksi

performing, pendapatan bunga dan pendapatan marjin menggunakan dasar pengakuan

pendapatan Akrual Basis. Pendapatan cara akrual ini tidak lain adalah pengakuan

pendapatan selama produksi atau kontrak sesuai dengan pernyataan menurut Hendriksen

(2000,386). Sedangkan untuk pendapatan bagi hasil pada bank syariah, saat pengakuan

pendapatan yang digunakan adalah Cash Basis. Pengakuan pendapatan kas basis ini

dilakukan karena estimasi pendapatan tidak dapat diukur dengan akurat saat kontrak

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

21

ditandatangani, hal ini juga sesuai dengan pernyataan criteria menurut Hendriksen

(2000,386).

Hal tersebut juga diperkuat pula oleh penelitian yang dilakukan Wahyu dan Elly

(2012) pada penelitiannya mengungkapkan bahwa perusahaan mengakui pendapatan dari

kotrak jangka panjang didasarkan pada saat proyek telah selesai dikerjakan (kontrak

selesai) tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal penyusunan

laporan. Metode kontrak selesai yang digunakan perusahaan dalam mengakui pendapatan

dan beban proyek mengakibatkan perusahaan tidak membuat laporan laba rugi setiapa

tahunnya untuk proyek jangka panjang karena pendapatan dan beban proyek hanya

diakui setelah proyek selesai dikerjakan.

Mekanisme atau sistem bagi hasil yang digunakan oleh bank syari’ah, dan sistem

bunga yang digunakan oleh bank konvensional jelas akan memunculkan perlakuan

akuntansi yang berbeda diantaranya dalan hal pengakuan pendapatan dan beban pada

masing-masing bank yang penyusunannya mengacu pada standar akutansi keuangan.

Pada laporan keuangan bank syari’ah yang ada adalah pendapatan dan distribusi bagi

hasil. Masalah akan muncul berkaitan dengan pos baru dalam keuangan bank syari’ah

yaitu bagi hasil, semantara bank konvensional tidak mengenal pos tersebut

Penemuan Research Gap Penelitian

Tabel 1.1

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian Sumber

Sapto

Amal D.

(2004)

Evaluasi atas

Pengakuan Pendapatan

dan Beban dalam

Kaitannya dengan

PSAK No. 36 tentang

Akuntansi Asuransi

Jiwa Studi Kasus pada

Pendapatan pengakuan pendaptan pada PT.

Asuransi Jiwasraya dicatat pada saat premi

diterima yang dibayarkan secara tunai dan

dicatat dengan metode akrual basis.

Sedangkan beban diakui pada saat terjadinya

klaim dan dicatat menggunakan metode kas

basis yang sesuai dengan PSAK No. 36. PT.

Jurnal Ilmiah

RanggaGading

Volume 4

Nomor 2,

Oktober 2004:

61-66

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

22

PT. Asuransi Jiwasraya

(Persero) Asuransi Jiwasraya tidak mengakui

pendapatan premi berdasarkan premi kontrak

jangka pendek dan jangka panjang tetapi lebih

mengutamakan pada cara pembayaran premi

secara berkala. Nani

Cahyani

dan Morita

(2009)

Perbedaan Pengakuan

Pendapatan

pada Bank Syariah dan

Bank Konvensional

(Difference of Revenue

Recognition at Shariah

Bank and Conventional

Bank)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa

pengakuan pendapatan bunga diakui secara

akrual, maka penyajian pendapatan di laporan

laba rugi konstan baik kondisi untung, rugi,

maupun BEP. Pada Bank Syariah

memperhitungkan bagi hasil diakui secara kas

dan berdasarkan keuntungan yang diperoleh

nasabah, maka pendapatan bagi hasil yang

disajikan dalam laporan laba rugi akan

berfluktuasi.

Jurnal Ilmiah

Kesatuan No. 1

Volume 11,

Januari 2009:

36-40

M. Danial

dan

Triandi

(2009)

Pengaruh Pengakuan

Pendapatan dan Beban

Perusahaan Terhadap

Laporan Laba Rugi (

The Influence of

Revenue and Cost

Recognition to Income

Statement)

Hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa

pendapatan perusahaan jasa konstruksi berupa

pendapatan proyek. Pendapatan tersebut

diakui oleh perusahaan dengan menggunakan

metode akrual basis dan metode persentase

penyelesaian. Begitu pula dengan pengakuan

beban. Kebijakan akuntansi yang ditetapkan

terhadap laporan laba rugi oleh PT. Tunas

Mekar Eka Harpedi telah sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No.1 tentang Penyajian Laporan

Keuangan.

Jurnal Ilmiah

Kesatuan No. 1

Volume 11,

Januari 2009:

43-46

Sugianto

W. dan

Tan Ming

Kuang

(2011)

Analisis Pengukuran,

Pengklasifikasian, dan

Pengakuan Pendapatan

pada Bank

Konvensional dan Bank

Syariah

Kriteria pendapatan pada bank syariah dan

bank konvensional juga berbeda di mana pada

bank konvensional yaitu pendapatan bunga

sedangkan pada bank syariah pendapatan bagi

hasil (transaksi musyarakah) dan pendapatan

margin (transaksi murabahah). Perbedaan

criteria ini juga mengakibatkan adanya

perbedaan pengklasifikasian yang digunakan

pada kedua bank. Dengan perbedaan ini maka

pengukuran dan pengakuan pada PSAK 31

berbeda dengan PSAK 59.

Akurat Jurnal

Ilmiah

Akuntansi

Nomor 06

Tahun ke-2,

September-

Desember 2011

Wahyu

S.R. dan

Elly

(2012)

Analisis Pengakuan

Pendapatan dan Beban

Kontrak pada UD

GUNAWAN STEEL

Metode kontrak selesai yang digunakan

perusahaan untuk mengakui pendapatan dan

beban proyek pada tahun 2010 perusahaan

mengakui pendapatan terlalu tinggi sehingga

laba perusahaan pada tahun 2010 juga tinggi,

akibatnya laporan laba rugi yang dibuat oleh

perusahaan tidak menggambarkan hal yang

sewajarnya.

Jurnal

Manajemen dan

Akuntansi

Volume 13 No.

1, April 2012:

99-106

Sumber : Sapto (2004), Nani dan Morita (2009), M. Danial dan Triandi (2009), Sugianto dan

Tan (2011), Wahyu dan Elly (2012).

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

23

Dalam penelitian ini penulis semakin tertarik dengan penelitian mengenai

perbandingan pengakuan dan beban (expense) pada bank Syriah dan bank konvensional.

Penelitian ini bersifat replikatif, memang mirip dengan penelitian terdahulu namun tetap

ada perbedaannya dengan penelitian sebelumnya. Selain berbeda dari jumlah sampel dan

objek penelitian yang digunakan, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum

Konvensional. Penelitian ini juga berbeda dari segi periode yang digunakan yaitu

Laporan keuangan tahun 2011-2013. Adapun variabel yang digukan antara lain rekening-

rekening yang terkait dengan pendapatan dan beban.

Karena adanya perbedaan pengakuan pendapatan dan beban (expense) pada bank

syari’ah dengan pengakuan pendapatan dan beban (expense) pada bank konvensional,

tentunya hal ini menarik untuk dikaji, khususnya bagi penulis. Maka, berdasarkan latar

belakang masalah penelitian skripsi ini akan diberi judul “ANALISIS

PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE)

PADA BANK UMUM SYARI’AH TERHADAP BANK UMUM

KONVENSIONAL”.

B. PerumusanMasalah

Berdasarkan paparan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Operesional Utama

(POU) selama periode 2011-2013?

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

24

2. Bagaimana perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Operesional

Lainnya (POL) selama periode 2011-2013?

3. Bagaimana perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Non Operesional

(PNON) selama periode 2011-2013?

4. Bagaimana perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Operasional

(BOP) selama periode 2011-2013?

5. Bagaimana perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Lainnya (BL)

selama periode 2011-2013?

6. Bagaimana perbedaan pengakuan beban (expense)Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Promosi (BPRO)

selama periode 2011-2013?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini membutuhkan pembatasan masalah agar pembahasan masalah

penelitian ini tidak meluas sesuai dengan perumusan awal latar belakang masalah

di atas maka penelitian ini menggunakan batasan masalah sebagai berikut :

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum, Bank Umum adalah bank

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

25

pembayaran ( Ismail, 2012). Dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah Bank

Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK).

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Laporan Keuangan

Perbankan Indonesia periode 2011-2013 yang di peroleh melalui website Bank

Indonesia.

3. Variabel Penelitian

Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, tiga variabel pendapatan di

antaranya Pendapatan Operasional Utama, Pendapatan Non Operasional dan

Pendapatan Operasional Lainnya. Dan tiga variabel beban yaitu Beban

Operasional, Beban Lainnya dan Beban Promosi.

D. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui perbedaan pengakuan pendapatan pada Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional jika dilihat dari variabel Pendapatan Operasional Utama (POU)

selama periode 2011-2013.

2. Mengetahui perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Operesional

Lainnya (POL) selama periode 2011-2013.

3. Mengetahui perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Non Operesional

(PNON) selama periode 2011-2013.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

26

4. Mengetahui perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Operasional

(BOP) selama periode 2011-2013.

5. Mengetahui perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Lainnya (BL)

selama periode 2011-2013.

6. Mengetahui perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Promosi (BPRO)

selama periode 2011-2013.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Bank Umum Syari’ah dan Bank Umum Konvensional :

a. Memberikan informasi kepada Bank Umum Syari’ah dan Bank Umum

Konvensional mengenai pengakuan pendapatan dan beban (expense) pada

Bank Umum Syari’ah dan Bank Umum Konvensional.

b. Sebagai bahan masukan kepada perusahaan sehingga dapat memberikan

kontribusi positif kepada kemajuan perusahaan dalam melakukan praktik

bisnis yang lebih jujur, adil, bebas dari praktik kecurangan, kolusi, kezaliman

dan penipuan serta dapat meningkatkan dan menilai efisiensi kepemimpinan

dengan mngikuti kebijkan-kebijakan yang sesuai dengan syariat Islam.

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

27

2. Bagi Pihak Lain :

Memberikan informasi bagi siapa saja pihak-pihak yang ingin mengetahui

perbedaan pengakuan pendapatan dan beban (expense) Bank Umum Syari’ah

dan Bank Umum Konvensional.

3. Bagi dunia ilmu pengetahuan :

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama dalam

melahirkan suatu konsep dan praktik akuntansi yang komprehensif, serta

sesuai dengan syari’ah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada

pembaca mengenai keseluruhan isi penulisan dan menunjukkan konsistensi dari

penulisan dan pembahasannya. Sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang menyajikan tentang latar belakang

masalah,penelitian terdahulu, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang telaah pustaka, pengertian dan fungsi perbankan, pengertian

dan fungsi Bank Syari’ah, ciri-ciri dan perbedaan Bank Syari’ah dengan

Bank Konvensional, pengertian dan pengakuian pendapatan, pengertian

beban (expense), matching konsep, produk Bank Syariah,serta ciri dan

perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional.

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

28

BAB III METODE PENELITIAN

Metode peneliltian yang di gunakan meliputi : jenis dan sumber data,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan analisis hasil penelitian yaitu analisis variabel-variabel

pendapatan dan beban (expense) pada Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Umum Konvensional (BUK) serta pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

29

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Hasil penelitian yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan dan beban telah

banyak dilakukan pada berbagai penelitian terdahulu. Sapto Amal D. (2004) mengatakan

dalam penelitiannya bahwa pencatatan pengakuan pendapatan pada perusahaan asuransi

dicatat pada saat premi diterima yang dibayarkan secara tunai dan dicatat dengan metode

akrual basis. Metode yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah metode

pengumpulan data penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yaitu wawancara dan observasi

langsung, dan data sekunder terdiri dati studi kepustakaan dan dokumenter.

Nani dan Morita (2009) melakukan penelitian tentang perbedaan pengakuan

pendapatan dengan menggunkan teknik pengumpulan data secara Library Research

(Riset Kepustakaan) dan Field Research (Riset Lapangan). Jenis dan sumber data yang

digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung

dengan pihak-pihak terkait, data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan penelitian

secara tidak langsung terhadap objek yang dibahas. Dalam jurnalnya mengungkapkan

bahwa pengakuan pendapatan bagi hasil atas pembiayaan dengan konsep akad

mudharabah, ditetapkan pada kesepakatan dimuka anatara nasabah dengan bank, dimana

pembagian bagi hasil tersebut disesuaikan dengan keuntungan maupun kerugian usaha

yang dijalankan oleh nasabah.

Penelitian yang dilakukan Danial dan Triandi (2009) metode yang digunakan

adalah deskriptif eksploratif yaitu melakukan penelitian terhadap subjek yang berupa

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

30

individu maupun divisi yang ada dalam perusahaan, untuk menjelaskan hubungan relevan

terhadap aspek-aspek yang ada di lingkungan perusahaan Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan teknik penlitian statistic

kualitatif. Dan penelitiannya menunjukkan bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah

melakukan pengakuan pendapatan dan beban dengan cukup baik. Keakuratan nilai

pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan laba rugi telah sesuai dengan nilai

kontrak kerja yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

Penelitian dari Sugianto W. dan Tan Ming Kuang (2011) metode yang digunakan

yaitu metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

peneltian lapangan dan penelitian kepustakaan. Dan penelitiannya menunjukkan bahwa

transaksi pada perbankan digolongkan menjadi dua transaksi yaitu transaksi performing

dan transaksi nonperforming. Transaksi dikatakan nonperforming jika transaksi tersebut

diragukan kemampuan untuk pembayarannya. Untuk transaksi performing, pendapatan

bunga dan pendapatan marjin menggunakan dasar pengakuan pendapatan Akrual Basis.

Sedangkan untuk pendapatan bagi hasil pada bank syariah, saat pengakuan pendapatan

yang digunakan adalah Cash Basis.

Penelitian yang dilakukan Wahyu dan Elly (2012) dengan metode deskriptif

analisis dan dengan metode studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan

data sekunder. Pada penelitiannya mengungkapkan bahwa perusahaan mengakui

pendapatan dari kotrak jangka panjang didasarkan pada saat proyek telah selesai

dikerjakan (kontrak selesai) tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pekerjaan pada

tanggal penyusunan laporan.

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

31

B. Kerangka Teori

1. Konsep Pendapatan

1.1. Pengertian Pendapatan

Kemampuan dari akuntansi memberi suatu informasi yang baik dapat dilihat dari

kemampuannya untuk memberikan konsep pengakuan pendapatan dengan tepat

sehingga membantu pemakai dalam mengambil keputusan. Standar Akuntansi

Keuangan NO.23 mendefinisikan pendapatan sebagai arus masuk bruto dari manfaat

ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus

masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus

masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan itu sendiri, di luar dari

pernyataan di atas yang tidak memiliki manfaat ekonomi dalam peningkatan ekuitas

bagi perusahaan dikeluarkan dari pendapatan. Saat menentukan pendapatan diakui

dapat ditinjau dari besar kemungkiman manfaat ekonomi masa depan akan mengalir

ke perusahaan dapat diukur dan diprediksikan dengan normal.

Commite on therminology mendefinisikan pendapatan (revenue) sebagai hasil dari

penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada langganan, atau

mereka yang menerima jasa. Definisi ini menggunakan pendekatan revenue expense

(Harahap, 1996). Accounting Principle Board (APB) mendefinisikan pendapatan

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

32

adalah kenaikan gross didalam aktiva dan penurunan gross dalam kewajiban yang

dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba. Jadi

semua kegiatan perusahaan, kecuali transfer antar perusahaan dan pemilik merupakan

kegiatan yang menghasilkan pendapatan (Chariri dan Ghazali, 2001).

Dari beberapa pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa pendapatan (revenue)

adalah kenaikan aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan yang timbul

dari aktivitas normal perusahaan yang bukan berasal dari kontribusi penanaman

modal. Dengan kata lain pendapatan yaitu penghasilan yang timbul dalam

pelaksanaan aktivitas yang biasa, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa

(fee), pendapatan bunga, pendapatan dividen, royalti dan sewa (Prastowo, 2002).

1.2. Pengakuan Pendapatan

Pengakuan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat atau

tidak. Pengakuan merupakan suatu proses pencatatan atau penggabungan secara

formal suatu item ke dalam perkiraan dan ikhtisar keuanga perusahaan. Jadi suatu

elemen bisa diakui (dicatat) atau tidak diakui (tidak dicatat).

Pendapatan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi

tertentu. Menurut PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan

secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu

untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang

dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan

substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua

atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

33

sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian

transaksi tertentu secara keseluruhan.

Suatu pendapatan akan diakui sebagai pendapatan pada periode waktu kegiatan

utama yang perlu menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. Dalam

hal waktu ada empat alternatif. Pertama, pengakuan pembangunan jangaka panjang.

Yang kedua, pada saat selesainya produksi pengakuian pendapatan dapat diterapkan

pada kegiatan pertanian atau pertambangan. Yang ketiga, pada saat penjualan

penjualan pengakuan pendapatan diterapkan pada kegiatan penjualan barang

dagangan, dan yang keempat, pada saat penagihan pendapatan diterapkan pada

metode penjualan angsuran (Harahap, 2002).

PSAK No. 31 mengatur mengenai pengakuan pendapatan bank. Dasar yang

digunakan dalam pengakuan pendapatan bank merupakan hal yang fundamental

dalam hubungannya dengan pengukuran tingkat rentabilitas (atau keuntungan) suatu

bank.

Kegiatan utama bank adalah memupuk dana yang pada umumnya adalah

berbunga dan menanamkannya dalam aktiva produktif. Seperti pada industri lainnya,

selalu terdapat kemungkinan perbedaan waktu antara perolehan pendapatan dan

terjadinya beban atas penggunaan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan

tersebut. Oleh karena itu, pengkaitan (matching) antara pendapatan dan beban bank

tidak mudah dilakukan, sehingga dalam pengakuan pendapatan perlu diperhatikan

sifat dari keunikan usaha bank tersebut.

Pendapatan bunga diakui secara akrual (accrual basis), kecuali pendapatan

bunga dari aktiva produktif non-performing. Pendapatan dari aktiva yang non-

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

34

performing hanya boleh diakui apabila pendapatan tersebut benar-benar telah

diterima (cash basis).

1.3. Pengukuran Pendapatan

Menurut PSAK 23 (revisi 2010) Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan

yang diterima atau dapat diterima. Jika arus masuk dari kas atau setara kas

ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah

nominal kas yang diterima atau dapat diterima penerimaan antara nilai wajar dan

jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan

paragraph 28 dan 29 dan sesuai dengan PSAK 55(Revisi 2006) “ lindungi nilai atas

nilai wajar.

Laba atau rugi dari suatu instrument derivative yang diberlakukan dan memenuhi

persyaratan sebagai instrument lindung nilai. Jika nilai wajar dari barang atau jasa

yang diterima tidak dapat diukur secara andala, maka pendapatan tersebut diukur

pada nilai wajar dari barang dan jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas

atau setara kas yang dialihkan.

2. Konsep Beban

2.1. Pengertian Beban (Expense)

Pengertian biaya tidak dapat dipisahkan dengan pengertian kos dan aset serta rugi

(loss). APB menjelaskan, biaya timbul hanya dalam kaitannya dengan kegiatan

penciptaan laba yang mengakibatkan perubahan ekuitas. Pengiriman barang

(direpresentasi dengan kos barang terjual) dalam transaksi penjualan merupakan

biaya karena hasil bersih (net result) penjualan tersebut adalah perubahan ekuitas.

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

35

Di lain pihak, timbulnya kewajiban untuk pembelian aset bukan merupakan biaya

karena ekuitas tidak dapat berubah pada saat pembelian tersebut. Dengan makna yang

hampir sama, IAI (IASC) mendefinisikan biaya dalam Standar Akuntansi Keuangan

(2002) sebagai berikut: Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya

kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian

kepada penanam modal.

Beberapa pendapat mengenai pengertian beban (expense) dapat diuraikan sebagai

berikut. Menurut Committee on Therminology beban (expense) adalah semua biaya

yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada pendapatan.

Sedangkan dirumuskan oleh APB Statement No.4 mendefinisikan beban

(expense) adalah penurunan dalam aktiva dan kenaikan kotor dalam hutang yang

diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima umum sebagai akibat dari

jenis kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan yang mengubah modal

pemilik. Penurunan dalam asset dan kenaikan dalam hutang tersebut berkaitan dengan

perubahan kekayaan dan kewajiban yang tersisa untuk pemilik dari suatu perusahaan.

FSAB mendefinisikan beban (expense) sebagi arus keluar aktiva dan penggunaan

aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode

yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau

pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Beban

(expense) biasanya dibagi dalam tiga golongan :

1. Beban (expense) yang dihubungkan dengan pendapatan pada periode itu.

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

36

2. Beban (expense) yang dihubungkan pada periode tertentu yang tidak dikaitkan

dengan pendapatan.

3. Beban (expense) yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode

manapun (Harahap, 2002).

Atas dasar hubungan langsung beban (expense) diakui dalam laporan keuangan

antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Beban

(expense) segera diakui dlam laporan laba rugi apabila pengeluaran tidak

menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau sepanjang manfaat ekonomi masa

depan tidak memenuhi syarat, atau tidak untuk diakui dalam neraca aktiva.

Ditinjau dari segi syariat Islam beban dapat diartikan sebagai pelaksanaan

aktivitas yang menimbulkan beban yang harus ditanggung yang tidak bertentangan

dengan ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an dan hadits.

2.2. Pengakuan Beban

Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu : sebagai aktiva

(potensi jasa) dan sebagai beban pendapatan (biaya). Proses pembebanan cost pada

dasarnya merupakan proses pemisahan cost. Oleh karena itu agar informasi yang

dihasilkan akurat, bagian cost yang telah diakui sebagai biaya pada periode berjalan

dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai biaya periode

mendatang) harus dapat ditentukan dengan jelas. Ada dua masalah yang muncul

sehubungan dengan pemisahan cost tersebut yaitu :

1. Kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu yang harus

dibebankan pada pendapatan periode berjalan.

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

37

2. Kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost tertentu

ditangguhkan pembebanannya.

Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya, apabila cost

tersebut memenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu :

Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang,

dikendalikan perusahaan berasal dari transaksi masa lalu).

Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masamendatang

yang melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai.

Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Dari uraian di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa berdasarkan konsep

penandingan (matching), pengakuan biaya pada dasarnya sejalan dengan pengakuan

pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya juga

ditunda. Untuk mengatasi berbagai perbedaan pendapat tentang pengakuan biaya,

biasanya badan berwenang mengeluarkan aturan tertentu untuk mengakui biaya

IAI (1994), misalnya, dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan menyataka “Beban diakui dalam laporan rugi laba kalau penurunan

manfaat ekonomi masa datang yang berkaitan dengan penurunan aktiva

atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal”.(paragrap

94).”

2.3. Pengukuran Beban

Pengukuran merupakan penambahan kewajiban dan deplesi aset di periode

berjalan mungkin terlihat sebagai tugas sederhana. Namun, kewajiban mungkin

meningkat karena akuisisi pada periode berjalan, sejumlah keputusan harus dibuat,

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

38

bagaimana biaya harus dialokasikan ke periode yang akan datang dari pendapatan

yang dihasilkan.

Ada beberapa standar akuntansi yang memberikan panduan mengenai hal-hal

seperti itu, tapi menawarkan pilihan dalam model biaya dan pembagian pendapatan.

Sebagai contoh, IAS 16/AASB 116 aset, dan tetap memungkinkan untuk nilai aset

tetap diukur dalam beberapa cara setelah pengakuan (misalnya model biaya atau

model penilaian) dan beberapa pilihan penyusutan alternatif.

Kriteria keputusan yang dimaksud harus didukung oleh konsep akuntansi

akrual dan biaya yang sesuai terhadap pendapatan pada periode yang bersangkutan.

3. Matching Konsep

3.1. Pengertian Matching Konsep

Matching Concept adalah suatu proses akuntansi yang mengaitkan antara biaya

dengan pendapatan. Menurut konsep ini bahwa beban baru dapat diakui dalam

laporan rugi-laba atas dasar hubungan antara biaya yang timbul dengan pos

penghasilan tertentu yang diperoleh.

Konsep ini melibatkan secara bersamaan atau gabungan antara penghasilan dan

biaya yang dihasilkan secara langsung dari suatu transaksi atau peristiwa lain yang

sama misal pembebanan biaya komisi penjualan terhadap jumlah penjualan yang

diperoleh, sehingga perhitungan laba-rugi yang dilaporkan benar-benar

menggambarkan keaadan yang sebenarnya.

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

39

3.2. Penerapan Matching Konsep

Diantara banyaknya pekerjaan di wilayah akuntansi, salah satu yang paling sering

dilakukan adalah mengakrualkan biaya tertentu. Bagi sebagian orang, urusan

mengakrualkan biaya mungkin sudah menjadi aktivitas rutin sehingga tidak ada

kesulitan. Tapi bagi sebagian orang lainnya, mungkin sebaliknya.

Ada juga yang mengerti bagaimana caranya mengakrualkan suatu biaya secara

teknis, tetapi belum sungguh-sungguh paham konsep akrual, sehingga penerapannya

dilakukan hanya berdasarkan apa yang dihafalkan saja (entah diperoleh dari masa

kuliah atau apa yang pernah diberi tahu atasannya saat bekerja).

Hasilnya Penerapan akrual menjadi tidak konsisten (beberapa jenis transaksi yang

mestinya diakrualkan tetapi tidak dilakukan).

Ada 2 alasan utama mengapa suatu biaya perlu diakrualkan:

1. Mematuhi Prinsip Kesesuaian (matching principle)

Secara umum penerapan konsep akrual berangkat dari keinginan untuk mematuhi

prinsip kesesuaian (the matching principle), yang mengamanatkan agar: setiap biaya

yang diakui bisa dihubungkan dengan revenue (pendapatan) yang dihasilkan pada

periode yang sama. “Bonus” misalnya, bisa saja diakui sekaligus pada saat

dibayarkan, tetapi cara itu membuat biaya bonus menjadi tidak sesuai (tidak

matching) dengan revenue yang sudah timbul (dan diakui) sejak bulan Januari hingga

Desember.

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

40

Idealnya, biaya bonus diakui setiap bulan secara proporsional dari Januari

sampai dengan Desember sehingga teralokasi ke revenue di masing-masing bulan,

dengan cara diakrualkan.

2. Mematuhi Prinsip Kehati-hatian (conservatism principle)

Penerapan konsep akrual juga didorong oleh prinsip kehati-hatian, yang

mengamanatkan agar: aktiva (assets) tidak lebih diakui (overstated) di satu sisinya,

dan kewajiban (liability) tidak kurang diakui (understated) di sisi lainnya. Salah satu

wujud dari penerapan prinsip kehati-hatian ini adalah dengan tidak boleh terlambat

mengakui kewajiban (liability).

Sepanjang kemungkinan terjadinya hampir mendekati pasti, kewajiban sudah

harus diakui meskipun nilai nominalnya belum diketahui secara pasti. “Bonus”

misalnya, sudah pasti akan terjadi tahun ini, dan sesungguhnya sudah menjadi hak

pegawai sejak Januari.

Dengan kata lain, perusahaan sudah memiliki kewajiban sejak Januari. Tetapi

karena angka pastinya belum diketahui, maka belum disebut sebagai “Utang Bonus”,

melainkan disebut sebagai “bonus diakrualkan” (accrued bonus).

Secara garis besar, segala bentuk biaya/beban yang sifatnya rutin dan

dibayarkan sekaligus pada suatu bulan dalam setahu sementara memberi manfaat

untuk semua bulan di sepanjang tahun mestinya diakrualkan, sehingga prinsip

kesesuaian dan kehati-hatian selalu terjaga secara konsisten. Kecuali bila nilai

nominalnya samasekali tidak bisa diperkirakan.

Untuk lebih konkretnya, berikut adalah beberapa contoh biaya yang lumrah

diakrualkan antara lain:

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

41

1. Bonus Diakrualkan

Jika pemberian bonus kepada pegawai sudah menjadi program tetap, berarti

pemberian bonus sudah pasti akan terjadi. Untuk itu perusahaan tidak perlu

menunggu hingga bonus sepenuhnya menjadi hak pegawai baru diakui sebagai biaya

dan kewajiban secara sekaligus menjelang dibagikan. Perusahaan sebaiknya

mengakrualkan bonus tersebut setiap bulan sebesar porsinya, sepanjang nilai

nominalnya bisa diestimasi.

2. Bonus/Komisi Penjualan Diakrualkan

Banyak perusahaan yang memberikan bonus/komisi untuk pegawai salesnya

di akhir tahun. Jika ini sudah pasti akan terjadi, tetapi total nominalnya belum

diketahui secara persis, perusahaan juga perlu mengakrualkan biaya bonus/komisi

ini, sepanjang nilai nominalnya bisa diestimasi. Yang paling lumrah digunakan

sebagai nilai estimasi adalah data tahun sebelumnya. Paling aman, menurut saya:

lihat data sampai beberapa tahun buku sebelumnya, cari nilai total pembayaran yang

paling tinggi, gunakan itu sebagai nilai estimasi.

Bisa jadi komisi/bonus yang diberikan mengandung sayarat tertentu, misalnya:

komisi/bonus dibatalkan jika ada penjualan yang batal. Nah ini juga diperhitungkan

(jadikan pengurang estimasi) dengan melihat data periode-periode sebelumnya.

Mengenai prosedur jurnalnya sama saja. Kecuali nama akunnya yang disesuaikan,

menjadi “Biaya Komisi/Bonus Penjualan” dan “Komisi/Bonus Penjualan

Diakrualkan”.

3. Cuti Diakrualkan

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

42

Ada perusahaan yang menyediakan penggantian berupa uang untuk setiap hak

cuti yang tidak diambil yang terus diakumulasikan dari tahun ke tahun. Ini juga perlu

diakrualkan, dengan menggunakan estimasi dari data hak cuti yang ditebus dengan

uang di periode-periode sebelumnya. Prosedur penjurnalannya juga sama dengan

yang sebelumnya, kecuali nama akunnya yang disesuaikan.

4. Royalti Diakrualkan

Tidak sedikit perusahaan yang menggunakan royalti yang dimiliki oleh pihak

lain (entah itu perusahaan atau perorangan/designer misalnya). Jika pembayaran

royalti kepada pihak sudah rutin terjadi dan masih akan terus terjadi, maka biaya

royalti juga perlu diakrualkan dengan menggunakan estimasi yang sama. Prosedur

penjurnalannya juga sama, kecuali nama akunnya yang disesuaikan.

5. Pajak Bumi dan Bangunan Diakrualkan

Biasanya pihak perusahaan membayar pajak bumi dan bangunan sekali dalam

setahun dengan nilai nominal yang flutuasinya relatif setabil. Ini juga perlu

diakrualkan setiap bulannya sehingga biaya pajak bumi dan bangunan teralokasi

secara proporsional dari bulan ke bulan (tidak terjadi sekaligus di bulan tertentu).

Prosedur penjurnalannya juga sama, kecuali nama akunnya yang disesuaikan.

4. Arti Penting Laba

4.1.Pengertian Laba

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

43

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. yang pertama Laba

dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang

investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang

berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya

kesempatan).

Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga

penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan di antara keduanya adalah dalam hal

pendefinisian biaya.

Kegiatan perusahaan sudah dapat dipastikan berorientasi pada keuntungan

atau laba, menurut Soemarso (2004) Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban

sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode

tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu

perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari

keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk

proses penjualan selama periode tertentu.

Umumnya peusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu

memperoleh laba yang optimal dengan pengorbanan yang minimal untuk mencapai

hal tertentu perlu adanya perencanaan dan pengendalian dalam setiap aktivitas

usahanya agar perusahaan dapat membiayai seluruh kegiatan yang berlangsung

secara terus menerus.

Pengertian laba menurut Zaky Baridwan (2004) Kenaikan modal (aktiva

bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari

badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

44

usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau

investasi oleh pemilik.

Sedangkan menurut Henry Simamora (2002) Laba adalah perbandingan

antara pendapatan dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya

adalah laba bersih.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laba berasal dari semua

transaksi atau kejadian yang terjadi pada badan usaha dan akan mempengaruhi

kegiatan perusahaan pada periode tertentu dan laba di dapat dari selisih antara

pendapatan dengan beban, apabila pendapatan lebih besar dari pada beban maka

perusahaan akan mendapatkan laba apabila terjadi sebaliknya maka perusahaan

mendapatkan rugi.

4.2. Penentuan Laba

Secara operasional laba akuntansi dapat didefinisikan sebagai perbedaan

antara pendapatan yang direalisasikan yang timbul dari transaksi periode tersebut

dengan biaya historis yang sepadan dengannya.

Dari definisi diatas jelas bahwa laba akuntansi didasarkan pada prinsip

pendapatan dan membutuhkan konsep, pengukuran dan pengakuan pendapatan.

Prinsip realisasi merupakan pengujian bagi pengakuan pendapatan dan karena itu

penting dalam pengakuan laba. Demikian pula terhadap beban, bahwa akuntansi

membutuhan beban dalam bentuk biaya historis.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penentuan besarnya laba akuntansi dapat

ditempuh dengan suatu cara yang disebut matching of cost with revenue yang

tercermin dalam laporan laba rugi (income statement).

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

45

Karena pendapatan dan beban dicatat secara terpisah dan penerimaan atau

pembayaran atas barang dan jasa tidak bersamaan dengan proses penyerahannya dan

penagihan, maka konsep matching sangat diperlukan. Hal yang perlu diperhatikan

dalam konsep matching ini adalah masalah pisah batas (cut off) yang tepat dan

konsisten baik terhadap pendapatan maupun beban.

Laporan laba rugi yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

harus dapat memberikan suatu informasi yang berguna untuk berbagai pihak yang

berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

Di Indonesia Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dipakai saat ini

sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan merupakan penyempurnaan atas PAI

tahun 1984. Perlu diperhatikan, walaupun dalam hal ini SAK telah dijadikan sebagai

pedoman dalam penyusunan perhitungan laba rugi dalam suatu periode dan

penilalain aktiva, kewajiban dan ekuitas suatu perusahaan, telah cukup jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan, tetapi bukan berarti laba rugi yang diperhitungkan

benar dan bebas dari kesalahan. Penghitungan laba rugi menurut SAK hanyalah

sampai pada batas yang wajar dengan tingkat kesalahan yang tidak material.

Yang menjadi masalah dalam penyusunan atau perhitungan laba rugi adalah

dalam hal penyajian laba rugi insidentil (extra ordinary atau pos-pos luar biasa).

Menurut All Inclusive Concept of Income, laba rugi insidentil dapat dilaporkan dalam

perhitungan laba-rugi, sedangkan menurut Current Operating of Income, Laba rugi

insidentil dilaporkan pada laba ditahan. Dalam perkembangan praktek akuntansi di

Indonesia dewasa ini, Indonesia menganut konsep All Inclusive concept of income.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

46

5. Konsep Perbankan

5.1. Pengertian dan Fungsi Perbankan

Istilah bank (dalam bahasa Arab tersebut mashraf) berasal dari bahasa Italia

yaitu banko. Mulanya kegiatanini dilakukan dengan cara meletakkan uang penukar di

atas meja di tempat-tempat umum. Meja tempat meletekkan uang itulah yang disebut

banko. Dengan demikian, istilah bank merupakan pengembangan lebih lanjut dari

istilah banko, yang sebenarnya dimaksudkan sebagai simbol bagi alat pertukaran

(Lubis, 2000).

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang

dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (pasal 1 angka 1).

Pengertian bank tersebut dilihat dari segi definisi. Sehingga dapat

dikemukakan dari definisi tersebut bahwa bank merupakan perusahaan yang

memperdagangkan utang piutang, baik berupa uang sendiri maupun uang

masyarakat, dan memperedarkan uang tersebut untuk kepentingan umum.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang

dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

47

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Artinya aktifitas

perbankan selalu terkait dengan masalah keuangan.

Menurut M. Amin Aziz (1992) ciri-ciri bank syariah ada lima. Yang pertama,

keuntungan dan beban biaya yang disepakati tidak kaku dan ditentukan berdasarkan

kelayakan tanggungan resiko dan korbanan masing-masing. Yang kedua, beban

biaya dikenakan sampai batas waktu kontrak, maka sisa huatang selelpas kontrak

harus dilakukan kontrak baru. Yang ketiga, penggunaan prosentase untuka

perhitungan keuntungan dan biaya administrasi selalu dihindarkan karena

mengandung potensi melipatgandakan.

Yang keempat, bank syariah tidak mengenal keuntungan pasti ( fixed return)

karena kepastian ditentukan sesudah memperoleh untung bukan sebelumnya. Dan

yang kelima, bank syariah pada dasarnya tidak memberikan pinjaman berupa uang

tunai tetapi berupa pembiayaan atau talangan dan untuk pengadaan barang dan jasa

(Usman, 2002).

Beberapa perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional diuraikan

pada tabel 2.1. sedangkan dari segi operasional perbedaannya dapat dilihat dari

imbalan berupa bagi hasil pada bank syariah dan bunga pada bank konvensional yang

dijelaskan dalam tabel 2.2

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

48

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional

Bank Syari’ah Bank konvensional

1. Mendasarkan perhitungan pada

margin keuntungan.

2. Tidak saja berorientasi pada

keuntungan (profit oriented)

tetapi juga pada falah oriented.

3. Melakukan hubungan dengan

nasabah dalam bentuk

hubungan kemitraan.

4. Meletakkan penggunaan dana

secara riil (user of real funds).

5. Melakukan investasi-investasi

yang halal saja.

6. Melakukan pengarahan dan

penyaluran dana harus sesuai

pendapat Dewan Pengawas

Syari’ah.

1. Memakai perangkat bunga.

2. Semata-mata berorientasi pada

keuntungan saja (profit

oriented).

3. Melakukan hubungan dengan

nasabah dalam bentuk

hubungan debitur-kreditur.

4. Sebagai creator of money

supplay.

5. Melakukan investasi halal dan

haram.

6. Tidak terdapat dewan

pengawas.

(Sumber: Karnaen P. Dan Antonio, 1992: 2-3 dalam Rachmadi Usman, 2002)

Tabel 2.2

Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga

Bagi Hasil Bunga

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

49

1. Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad

dengan berpedoman pada

kemungkinan untung rugi.

2. Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan keuntungan yang

diperoleh.

3. Bagi hasil bergantungan pada

keuntungan proyek yang

dijalankan sekiranya itu tidak

mendapatkan keuntungan maka

kerugian akan ditanggung

bersama oleh kedua pihak.

4. Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai peningkatan

jumlah pendapatan.

5. Tidak ada yang meragukan

keabsahan keuntungan bagi

hasil.

1. Penentuan bunga ditentukan pada waktu akad tanpa

berpedoman pada untung rugi.

2. Besarnya prosentase bunga

berdasarkan pada jumlah uang

(modal) yang dipinjamkan.

3. Pembayarn bunga tetap

seperti yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi.

4. Jumlah pembayaran bungan

tidak meningkat sekalipun

jumlah keuntungan berlipat.

5. Eksistensi bungan diragukan.

(Sumber : Karnaen P. Dan Antonio, 1992: 52, dalam Rachmadi Usman, 2002)

Bank konvensioanal dalam mekanismenya menggunakan instrumen bunga,

sedangkan dalam bank syari’ah menggunakan sistem bagi hasil. Menurut terminologi

asing (Inggris) bagi hasil dikenal dengan profit sharing yang diartikan dalam kamus

ekonomi sebagi pembagian laba.

Secara definitif profit sharing berarti distribusi beberapa bagian dari laba pada

suatu entitas. Lebih lanjut hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tahunan

berdasarkan laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya atau berbentuk

pembayaran mingguan.

Pada bank syari’ah mekanisme pendapatan bagi hasil berlaku untuk produk-

produk penyertaan, baik menyeluruh maupun sebagian, atau bentuk korporasi

(kerjasama). Keuntungan yang dibagihasilkan harus dibagi secara proporsional antara

mitra dengan bank syari’ah.

5.2. Pengertian dan Fungsi Bank Syariah

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

50

Banyak pendapat dan tanggapan di kalangan para ahli baik klasik maupun

kontemporer mengenai bunga bank sama dengan riba atau tidak. Berikut ini beberapa

pengertian bunga bank dan riba. Secara leksikal, bungan sebagai terjemahan dari kata

interest.

Secara Istilah sebagaimana dalam suatu kamus dinyatakan bahwa “ interest is a

charge for financial loan, usually a percentage ofthe amount loaned”, bunga adalah

tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan prosentase dari

uang yang dipinjamkan. Sementara pendapat lain menyatakan interest (bunga) yaitu

sejumlah uang yang dibayar atau dikalkulasi untuk penggunaan modal, jumlah tersebut

misalnya dinyatakan dalam satu tingkat atau prosentase modal yang bersangkut paut

dengan itu yang dinamakan suku bunga modal (Muhammad, 2002)

Timbul permasalahan, apakah bunga sama dengan riba. Untuk memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut berikut ini beberapa pengertian riba. Ar-riba atau Al-

Rima makna asalnya ialah tambah, tumbuh, dan subur. Adapun pengertian tambah

dalam konteks riba ialah tambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang

tidak dibenarkan syariat Islam, apakah tambahan tersebut berjumlah sedikit maupun

banyak.

Riba sering diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “usury” yang artinya

“the act of lending money at an exorbitant or illegal rate of interest”. Sementara para

ahli fiqih mendefinisikan riba dengan kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan

tidak ada imbalan / gantinya.

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah

yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

51

kegiatanusahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurutjenisnya terdiri atas Bank

Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Dengan demikian pendirian bank syari’ah dilatarbelakangi oleh keinginan

umat Islam untuk menhgindari larangan riba dalam kegiatan muamalah, sehingaga

akan diperoleh kesejahteraan lahir dan batin melalui kegiatan muamalah yang sesuai

dengan prinsip syariah. Selain itu, dengan sendirinya uamt Islam mempunyai pilihan

dalam mempergunakan jasa perbankan yang dirasakannya lebih sesuai dengan prinsip

dan kaidah hukum Islam (Usman, 2002).

Istilah lain yang digunakan untuk sebutan bank Islam adalah bank syri’ah.

Secara akademik istilah Islam dan syari’ah memang mempunyai pengertian yang

berbeda. Namun, secara teknis untuk penyebutan bank Islam dan bank syari’ah

mempunyai pengertian yang sama.

Adapun tujuan didirikannya bank syari’ah itu sendiri adalah :

1. Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan kualitas

kehidupan sosial ekonomi masyarakat banyak.

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, terutama dalam

bidang ekonomi.

3. Mengembangkan lembaga dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi

dan keadilan yang akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat hingga ke

daerah-daerah terpencil.

4. Mendidik dan membimbing masyarakat secara tidak langsung untuk berpikir

ekonomis dan berperilaku bisnis dalam hidupnya.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

52

5. Berusaha membuktikan bahwa konsep perbankan menurut syariat Islam dapat

beroperasi, tumbuh dan berkembang melebihi bank-bank dengan sistem lain (Aziz

, 1992 dalam Usman, 2002).

5.3. Produk Bank Syariah

Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi 3 yaitu Produk

penyaluran dana, produk penghimpunan dana, dan produk jasa yang diberikan bank

kepada nasabahnya.

a) Produk Penyaluran Dana

Prinsip Jual Beli (Ba’i) Jual beli dilaksanakan karena adanya

pemindahan kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di

depan dan termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat 3 jenis jual

beli dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank syariah,

yaitu:

Ba’i Al Murabahah Jual beli dengan harga asalditambah

keuntugan yang disepakati antara pihak bank dgn nasabah,

dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah

yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu

sesuai dengan kesepakatan.

Ba’i Assalam Dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan

pemesan memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan

harga barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan

sebelumnya. Uang yang tadi diserahkan menjadi tanggungan

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

53

bank sebagai penerima pesanan dan pembayaran dilakukan

dengan segera.

Ba’i Al Istishna Merupakan bagian dari Ba’i Asslam namun

ba’i al ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur.

Seluruh ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam

namun pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.

Prinsip Sewa (Ijarah) Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak

guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan

kepemilikan atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank meyewakan

peralatan kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara

pasti sebelumnya.

Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Dalam prinsip bagi hasil terdapat 2

macam produk, yaitu:

Musyarakah

Musyarakah adalah salah satu produk bank syariah yang mana

terdapat 2 pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan

aset yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber

daya yang mereka miliki baik yang berwujud maupun yang tidak

berwujud.

Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerjasama memberikan

kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, skill, ataupun aset-aset

lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam musyarakah adalah pemilik

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

54

modal berhak dalam menetukan kebijakan usaha yang dijalankan

pelaksana proyek.

Mudharabah

Mudharabah adalah kerjasama 2 orang atau lebih dimana pemilik

modal memberikan memepercayakan sejumlah modal kepada

pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan.

Perbedaan yang mendasar antara musyarakah dengan mudharabah

adalah kontribusi atas manajemen dan keuangan pada musyarakah

diberikan dan dimiliki 2 orang atau lebih, sedangkan pada

mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja.

b) Produk Penghimpuan Dana

Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro,

tabungan, dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah

adalah:

Prinsip Wadiah

Penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah yad

dhamanah yang diterapkan pada rekaning produk giro. Berbeda

dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi (bank)

bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah

harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.

Prinsip Mudharabah

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

55

Dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak

sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak sebagai pengelola.

Dana yang tersimpan kemudian oleh bank digunakan untuk

melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank menggunakannya

untuk pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas

kerugian yang mungkin terjadi.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan,

maka prinsip mudharabah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

Mudharabah mutlaqah: prinsipnya dapat berupa tabungan dan deposito,

sehingga ada 2 jenis yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Tidak ada pemabatasan bagi bank utk menggunakan dana yang telah

terhimpun.

Mudharabah muqayyadah on balance sheet: jenis ini adalah simpanan

khusus dan pemilik dapat menetapkan syarat-syarat khusus yang harus

dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu, atau

untuk akad tertentu.

Mudharabah muqayyadah off balance sheet: Yaitu penyaluran dana langsung

kepada pelaksana usaha dan bank sebagai perantara pemilik dana dengan

pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat mengajukan syarat-syarat

tertentu yang harus dipatuhi bank untuk menentukan jenis usaha dan

pelaksana usahanya.

c) Produk Jasa

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

56

Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,

bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan

berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain:

1. Sharf (Jual Beli Valuta Asing) adalah jual beli mata uang yg tdk sejenis

namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil

keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.

2. Ijarah (Sewa) adalah menyewakan simpanan (safe deposit box) dan jasa

tata-laksana administrasi dokumen (custodian), dalam hal ini bank

mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.

5.4. Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK 23 (revisi 2010)

tentang Perbankan

Secara definisi, pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi

yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Sesuatu dikatakan sebagai pendapatan jika berasal dari:

- Penjualan barang

- Penjualan jasa

- Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,

royalty, dan deviden.

Penjualan barang ini meliputi barang yang diproduksi (manufactured) atau

barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali dalam suatu siklus operasi entitas.

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

57

Untuk pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas sewa menyewa tidak dijelaskan dalam

pembahasan ini karena ada PSAK tersendiri yang membahas tentang hal tersebut.

Menurut kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK 23, suatu

entitas dapat mengakui pendapatan jika memenuhi kriteria di bawah ini:

Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara

signifikan kepada pembeli.

Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan

kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang

yang dijual.

Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut

mengalir ke entitas dan,

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan

tersebut dapat diukur secara handal.

Sedangkan menurut IAS 18, pendapatan dapat diakui oleh entitas ketika risiko

yang melekat pada barang atau jasa telah berpindah ke pembeli atau pengguna jasa. Hal

ini agaknya sedikit lebih longgar dibandingkan dengan ketentuan yang diterapkan oleh

US-GAAP sebelumnya dimana pendapatan diakui ketika sudah memenuhi dua kriteria

yaitu earned dan realized selama kedua kriteria tersebut belum terpenuhi maka entitas

belum dapat mengakui pendapatan, tetapi tetap harus mengakui beban yang timbul dari

usaha memperoleh pendapatan tersebut.

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

58

IFRS dalam IAS 18 menyebutkan bahwa entitas harus memenuhi dua kriteria

yang tidak boleh dipisahkan dalam mengakui pendapatan yaitu:

a) Risiko yang melekat pada pada barang dan jasa (yang diperjualbelikan) berpindah ke

pembeli

b) Ketentuan a akan tidak berlaku jika barang atau jasa yang diserahkan secara penuh

(dan risiko yang melekat pada barang/jasa tersebut berpindah ke pembeli) namun

kepastian pembayaran dari pembeli tidak dapat di ukur secara handal, maka entitas

belum dapat mengakuinya sebagai pendapatan.

Dalam hal ini ada yang berpendapat bahwa ketentuan IAS 18 tentang kriteria

pengakuan pendapatan lebih mengarah ke cash basis, tapi menurut bijak saya disini

memang bisa diidentifikasikan mengarah ke cash basis, tetapi bisa juga diterapkan untuk

accrual basis karena jika suatu entitas bisa mengidentifikasikan dengan handal

berapakah jumlah pendapatan yang akan di terima dan berapakah jumlah biaya yang

timbul atas transksi tersebut maka entitas bisa mengakui pendapatan tidak terpaku pada

berapakah jumlah yang telah diterima oleh entitas tersebut.

Pada kasus lain, biasanya ketika terjadi penjualan barang disertakan perjanjian

mengenai retur karena barang rusak atau barang tidak sesuai dengan spesifikasi yang

diminta oleh pembeli, dalam hal ini menurut ketentuan PSAK 23 dan IAS 18, penjual

bisa saja mengakui pendapatan atas penjualan barang tersebut selama:

1. Penjual bisa mengestimasi berapakah jumlah retur secara handal

2. Biaya yang menyertai penjualan dan retur tersebut bisa diestimasi

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

59

Jika kedua kriteria diatas tidak bisa dipenuhi oleh penjual maka penjual belum

bisa mengakui pendapatan, namun biaya yang timbul dalam rangka memperoleh

pendapatan harus diakui sebagai beban berjalan.

Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan

secara signifikan kepada pembeli memerlukan pengujian. Pada umumnya, pemindahan

risiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan

hak milik atau penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Seperti misalnya pada

transaksi penjualan secara ecer, dalam kasus lain pemindahan risiko dan manfaat

kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda dengan pemindahan hak milik atau

penguasaan atas barang tersebut. Jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan,

maka transaksi tersebut bukanlah penjualan dan pendapatan tidak diakui. Entitas dapat

menahan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan dalam berbagai cara,

diantaranya adalah:

a. Jika entitas menahan kewajiban sehubungan dengan pelaksanaan suatu hal yang

tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan jaminan normal.

b. Jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan

pembeli dari penjualan barang yang bersangkutan.

c. Jika pengiriman barang barang bergantung pada instalasinya dan instalasi

tersebut merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan

entitas dan

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

60

d. Jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang

ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan terjadi

retur.

Sebaliknya jika entitas yang menjual barang hanya menahan risiko tidak signifikan

atas kepemilikan, maka transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan dapat diakui.

Misalnya entitas yang hanya menahan risiko yang tidak signifikan dari kepemilikan

dalam hal penjualan eceran dengan syarat dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas

dan penjual dapat mengestimasi secara handal berapakah jumlah penjualan yang kembali

(jumlah retur) berdasarkan data historis yang ada.

Jika dalam suatu transaksi penjual tidak dapat mengestimasi berapakah jumlah

penjualan yang mungkin akan terjadi dan penjual juga tidak bisa mengestimasi

berapakah biaya yang timbul setiap imbalan yang masuk atas penjualan tersebut tidak

boleh diakui sebagai pendapatan tetapi diakui sebagai kewajiban (pendapatan diterima

dimuka, dicatat disisi kewajiban).

Pada penjualan jasa, kriteria yang ditentukan sama dengan penjualan barang

yang telah dijelaskan diatas, namun untuk penjualan jasa konstruksi diatur tersendiri

pada PSAK 34 “Akuntansi Kontrak Konstruksi”.

Diatas disebutkan bahwa PSAK 23 ini juga mengatur pendapatan yang berupa

bunga, royalty, dan dividen. Kriteria pengakuan pendapatan untuk ketiga hal ini secara

garis besar masih sama dengan kriteria pengakuan pendapatan yang telah dijelaskan

diatas, namun secara spesifik bunga, royalty dan dividen bisa diakui sebagai pendapatan

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

61

jika kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan

mengalir ke entitas;dan Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.

Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:

1. Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif sebagaimana dijelaskan

dalam PSAK 55 (revisi 2006). Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran .

2. Royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang

relevan;dan

3. Dividen diakui jika pemegang hak saham pasti akan mendapatkan pembayaran

yang telah ditetapkan sesuai dengan perjanjian.

Ketentuan lain menyebutkan jika pendapatan bunga yang belum dibayar telah

diakru sebelum pembelian investasi yang berbunga, maka penerimaan bunga kemudian

dialokasikan antara periode sebelum dan sesudah pembelian dan hanya bagian setelah

pembelian yang diakui sebagai pendapatan. Royalti diakru sesuai dengan syarat

perjanjian yang relevan dan pendapatan juga diakui umumnya dengan dasar tersebut

kecuali dengan memperhatikan substansi perjanjian akan lebih sesuai untuk mengakui

pendapatan atas dasar sistematis dan rasional lain.

Setalah pembahasan mengenai kapan pendapatan bisa diakui, selanjutnya sebagai

pelengkap akan disampaikan juga mengenai pengungkapan pendapatan. Dalam hal

pengungkapan pendapatan di dalam laporan keuangan, entitas harus mengungkapkan

beberapa hal berikut ini:

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

62

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk

metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi

penjualan jasa

b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode

tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari: penjualan barang, penjualan

jasa, bunga, royalti, dan dividen.

c. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup

dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

C. Kerangka Pikir

Ada beberapa faktor persamaan dan perbedaan pada Bank Umum Syariah dan

Bank Umum Konvensional dalam pendapatan dan beban (expense) pada laporan

keuangan antara lain adalah PSAK no. 101-110, PSAK no. 31, pengukuran pendapatan

dan beban (expense), dan pengakuan pendapatan dan beban (expense).

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

63

Mulai

Kerangka Pikir

Transaksi Pendapatan dan Beban

( Expense ) Usaha

Bank Syariah Bank Konvensional

PSAK No.101 – 110 PSAK No. 31

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

64

Apakah Sama atau Beda ?

Pengukuran pendapatan Pengakuan Pendapatan

dan Beban ( Expense ) dan Beban ( Expense )

Selesai

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sumber : Modifikasi dari Penelitian Terdahulu

D. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus di buktikan kebenarannya atau

dapat dikatakan proporsisi tentative tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (

Masyhuri dan Zainudin, 2009)

Hipotesis berupa pernyataan mengenai konsep yang dapat dinilai benar atau salah

jika menunjukan pada suatu fenomena yang diamati dan diuji secara empiris. Fungsi dari

hipotesis adalag sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan penelitian agar sesuai dengan

yang kita harapkan (Kuncoro, 2003) .

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

65

H01 = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Pendapatan operasional utama

(POU) jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan

Bank Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

Ha1 = Ada perbedaan yang signifikan pada Pendapatan operasional utama (POU)

jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

H02 = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Pendapatan operasional lainnya

(POL) jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan

Bank Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

Ha2 = Ada perbedaan yang signifikan pada Pendapatan operasional lainnya

(POL) jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan

Bank Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

H03 = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Pendapatan non operasional

(PNON) jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah

dan Bank Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

Ha3 = Ada perbedaan yang signifikan pada Pendapatan non operasional (PNON)

jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

66

H04 = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Beban operasional (BOP) jika

dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

Ha4 = Ada perbedaan yang signifikan pada Beban operasional (BOP) jika dilihat

dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum

Konvensional selama periode 2011-2013.

H05 = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Beban non operasional

(BNON) jika dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah

dan Bank Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

Ha5 = Ada perbedaan yang signifikan pada Beban non operasional (BNON) jika

dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

H06 = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Beban promosi (BPRO) jika

dilihat dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional selama periode 2011-2013.

H6 = Ada perbedaan yang signifikan pada Beban promosi (BPRO) jika dilihat

dari Laporan Laba Rugi pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum

Konvensional selama periode 2011-2013.

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

67

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Adapun variabel-variabel dalam penelitian

ini adalah :

a. Variabel Bebas (Independen)

Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam

bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat) (Sugiyono, 2009).

b. Variabel terikat (Dependen)

Variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009).

B. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut

Bawono (2006), populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian untuk

dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

68

Menurut Bawono (2006), Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih

guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan

biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang

dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto, (2006) teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan

oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penggunaan tenik

pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan

pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau arsip-

arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data juga diperoleh melalui website BI,

data yang diambil berupa informasi mengenai laporan Laba Rugi Bank Syariah dan Bank

konvensional dan beberapa data lain yang menunjang penelitian. Hasil dari dokumentasi

ini berupa data kualitatif dan kuantatif yang bersumber dari data sekunder.

2. Replikasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara mereplika penelitian-penelitian sebelumnya

yang mempunyai konsep dan tujuan yang hampir sama. Penulis mereplikasi dari

beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sapto Amal D. (2004), Nani Cahyani dan Morita

(2009), M. Danial dan Triandi (2009), Sugianto W. dan Tan Ming Kuang (2011), dan

Wahyu S.R. dan Elly (2012).

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

69

3. Kepustakaan

Yaitu suatu metode yang menghasilkan data sekunder dilakukan dengan cara

membaca buku-buku jurnal, majalah, surat kabar, literatur-literatur lain, internet dan

lainnya yang relevan dengan masalah ini sehingga menunjang untuk dijadikan referensi.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut

Mudrajat kuncoro (2003) dimana pendekatan ini menekankan analisisnya pada data-data

numerik (angka).

Penelitian kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang

penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas. Walaupun

populasi penelitian besar, tetapi dengan mudah dapat dianalisis, baik melalui rumus-

rumus statistik maupun komputer. Jadi pemecahan masalahnya didominasi oleh peran

statistik (Masyhuri dan Zainudin, 2009).

Digunakan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini ingin mengetahui

perbedaan pengakuan pendapatan dan beban (expense) Bank Syariah dan Bank

Konvensional, dan jenis data yang digunakan adalah studi komparasi karena penelitian ini

ingin mengetahui adakah perbedaan signifikan antara pengakuan pendapatan dan beban

(expense) Bank Syariah dan Bank Konvensional selama periode 2011-2013.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder,

data yang digunakan antara lain tabel laporan Laba Rugi Bank Syariah dan Bank

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

70

Konvensional selama periode 2011-2013. Serta data lain yang diperoleh dari literature,

seperti buku, jurnal, koran, dan lain sebagainya.

E. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Laporan

Keuangan Laba Rugi. Analisis didasarkan pada data yang bersifat kuantitatif yaitu data yang

berupa Laporan Keuangan Laba Rugi dan yang digunakan adalah rekening-rekening yang

terkait dengan pendapatan dan beban (expense). Laporan Keuangan Laba Rugi bank secera

keseluruhan diketahui dengan cara menjumlahkan seluruh rekening-rekening yang terkait

dengan pendapatan dan beban (expense) yang sebelumnya telah diberi bobot nilai tertentu.

Selanjutnya dengan menggunakan program MS Excel, skor masing-masing variabel tersebut

dijumlahkan.

Setelah itu data diolah menggunakan program SPSS, pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (Independent Sample t-Test).

Uji t sample bebas digunakan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok kasus

(Sarwono, 2012). Tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dua rata-rata pada penelitian

ini adalah untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Teknik statistik t-test

merupakan teknik statistic parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data rasio

atau interval (Sugiyono, 2003).

Untuk menguji apakah varians populasi kedua sample tersebut sama (equal varians

assumed) dengan melihat nilai levene test. Pengambilan keputusannya adalah jika

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

71

probabilitas > 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak, artinya varians sama. Sebaliknya jika

probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak artinya varians berbeda ( Ghozali, 2005).

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

72

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)

Laporan keuangan Bank Umum Syariah terdiri pendapatan dan beban (expense)

yang terdapat pada Laporan Keuangan Perbankan Indonesia yang dipublikasi pada

periode tahun 2011-2013. Variabel laporan keuangannya diketahui dengan cara

menjumlahkan rekening Pendapatan Operasional, Pendapatan Operasional Lainnya,

Pendapatan Non Operasional, Beban Operasional, Beban Lainnya dan Beban Promosi

yang diberi bobot nilai. Selanjutnya dengan menggunakan program MS Excel, nilai

masing-masing variabel tersebut dijumlahkan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2011 Keterangan POU POL PNON BOP BNON BPRO

Tahun

2011

Jan 258.098 64.145 1.103 94.299 22.475 2.960

Feb 486.584 105.141 961 186.936 47.527 8.121

Mart 858.492 185.078 1.491 330.265 81.781 14.903

Apr 1.373.246 204.798 1.281 376.525 102.633 16.587

Mei 1.250.870 257.708 1.501 479.971 257.518 20.502

Jun 1.512.310 308.596 3.382 579.442 162.305 26.693

Jul 1.780.581 351.675 3.605 648.892 199.516 32.229

Agt 2.047.733 399.276 5.004 803.565 236.728 37.867

Sep 2.335.408 461.068 5.186 927.142 273.327 44.448

Okt 2.627.587 524.555 5.866 1.050.688 312.677 50.944

Nov 2.926.028 585.913 5.596 1.168.856 350.959 56.922

Des 3.307.562 690.812 5.102 1.360.274 412.475 76.830

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

*Dalam jutaan rupiah

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

73

Tabel 4.2

Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2012 Keterangan POU POL PNON BOP BNON BPRO

Tahun

2012

Jan 258.098 64.145 1.103 94.299 22.475 2.960

Feb 486.584 105.141 961 186.936 47.527 8.121

Mart 858.492 185.078 1.491 330.265 81.781 14.903

Apr 1.373.246 204.798 1.281 376.525 102.633 16.587

Mei 1.250.870 257.708 1.501 479.971 257.518 20.502

Jun 1.512.310 308.596 3.382 579.442 162.305 26.693

Jul 1.780.581 351.675 3.605 648.892 199.516 32.229

Agt 2.047.733 399.276 5.004 803.565 236.728 37.867

Sep 2.335.408 461.068 5.186 927.142 273.327 44.448

Okt 2.627.587 524.555 5.866 1.050.688 312.677 50.944

Nov 2.926.028 585.913 5.596 1.168.856 350.959 56.922

Des 3.307.562 690.812 5.102 1.360.274 412.475 76.830

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

*Dalam jutaan rupiah

Tabel 4.3

Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2013 Keterangan POU POL PNON BOP BNON BPRO

Tahun

2013

Jan 322.352 58.216 489 123.291 36.317 965

Feb 631.416 111.943 432 257.562 77.220 5.564

Mart 976.273 189.870 464 403.635 119.520 9.490

Apr 1.310.128 250.560 1.009 544.186 155.932 15.216

Mei 1.634.916 320.298 1.323 689.640 196.048 18.118

Jun 1.999.955 379.989 3.369 857.173 239.725 22.357

Jul 2.351.642 436.281 4.291 1.021.794 289870 29.709

Agt 2.674.903 482.868 5.984 1.185.622 334.036 34.033

Sep 3.057.227 541.603 5.505 1.341.884 378.263 42.679

Okt 3.437.541 603.402 4.619 1.490.580 424.663 47.099

Nov 3.828.007 671.191 5.257 1.645.212 473.791 50.651

Des 4.238.116 749.533 5.124 1.836.487 545.025 64.057

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

*Dalam jutaan rupiah

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

74

B. Analisis Laporan Keuangan Bank Umum Konvensional (BUK)

Untuk melihat atau mengetahui laporan keuangan Bank Umum Konvensional

diperoleh dari menghitung data masing-masing rekening yang terkait yang terdapat pada

Laporan Keuangan Perbankan Indonesia yang telah dipublikasikan pada periode tahun

2011-2013. Variabel laporan keuangannya diketahui dengan cara menjumlahkan

rekening Pendapatan Operasional, Pendapatan Operasional Lainnya, Pendapatan Non

Operasional, Beban Operasional, Beban Lainnya dan Beban Promosi yang diberi bobot

nilai. Selanjutnya dengan menggunakan program MS Excel, nilai masing-masing variabel

tersebut dijumlahkan sebagai berikut :

Tabel 4.4

Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2011 Keterangan POU POL PNON BOP BNON BPRO

Tahun

2011

Jan 819.546 138.386 2.241 1.189.057 246.372 25.080

Feb 2.249.854 956.588 2.460 2.606.338 562.321 55.099

Mart 2.403.192 1.189.430 30.778 2.808.779 900.771 98.788

Apr 3.534.829 1.131.764 32.106 4.636.999 1.311.758 147.082

Mei 4.109.103 1.240.559 34.994 5.755.634 1.718.995 197.384

Jun 4.497.522 1.785.341 44.888 6.303.390 2.066.195 251.420

Jul 5.465.428 1.475.159 42.191 8.076.715 2.559.135 309.757

Agt 6.212.766 1.605.863 41.581 9.353.039 2.999.474 411.558

Sep 6.616.755 2.390.946 74.621 9.824.962 3.347.139 433.012

Okt 7.672.302 1.794.700 75.322 11.389.748 3.775.842 507.020

Nov 8.421.191 2.009.769 83.952 12.844.508 4.219.320 579.929

Des 9.201.482 3.227.165 108.829 14.412.747 5.774.903 717.414

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

*Dalam jutaan rupiah

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

75

Tabel 4.5

Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2012. Keterangan POU POL PNON BOP BNON BPRO

Tahun

2011

Jan 878.499 137.922 1.183 1.253.870 317.729 32.457

Feb 1.868.383 604.294 739 2.598.895 704.577 75.721

Mart 2.140.942 869.310 51.404 3.173.801 1.091.063 131.830

Apr 3.083.602 817.541 53.509 4.720.245 1.521.238 182.237

Mei 3.808.128 962.723 54.914 5.979.899 2.025.417 243.991

Jun 3.456.936 1.533.993 64.599 6.912.390 2.446.085 298.829

Jul 5.266.190 1.189.108 56.363 8.506.413 2.984.711 365.423

Agt 5.968.273 1.301.185 59.429 9.830.754 3.419.049 450.706

Sep 6.560.424 2.101.503 75.234 10.741.043 3.823.318 496.217

Okt 7.473.894 1.531.795 75.122 12.179.032 4.380.518 568.397

Nov 8.243.804 1.730.798 164.961 13.525.153 4.926.532 633.840

Des 9.240.420 2.474.246 190.812 15.398.600 6.191.129 772.269

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

*Dalam jutaan rupiah

Tabel 4.6

Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2013 Keterangan POU POL PNON BOP BNON BPRO

Tahun

2013

Jan 1.051.719 290906 1.558 1.802.407 528.911 52.294

Feb 1.695.518 431.383 4.391 3.130.564 1.037.090 109.828

Mart 2.353.074 863.312 11.827 4.131.584 1.608.713 161.446

Apr 3.328.884 766.815 11.160 5.795.476 2.106.261 218.608

Mei 4.147.516 928.105 12.876 7.286.521 2.699.450 298.315

Jun 5.019.948 1602.502 23.706 8.560.983 3.177.567 344.530

Jul 5.890.509 1.200.345 19.383 10.216.734 3.880.606 421.312

Agt 6.773.991 1.321.001 21.475 11.754.161 4.395.275 479.605

Sep 8.003.391 2.197.903 28.202 13.587.479 4.900.381 548.491

Okt 8.591.664 1.589.354 33.779 14.925.239 5.546.296 611.520

Nov 9.388.416 1.760.566 37.175 16.399.713 6.154.148 671.350

Des 10.745.607 2.961.532 75.705 18.567.859 7.313.357 856.685

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

*Dalam jutaan rupiah

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

76

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji beda rata-rata antara Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum konvensional terlebih dahulu dilakukan tahapan uji prasyarat yaitu uji

normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal.

Dikatakan normal jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < Z tabel atau menggukan

Nilai Probability Sig (2 tailed) > α atau sig > 0,05 (Wibowo, 2012). Berdasarkan

pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan software SPSS versi

16.0, untuk data masing-masing rekening yang terkait dengan pendapatan dan beban

(Expense) diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

77

Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa probability value atau p value pada kolom

Sig. untuk data POU_BUS sebesar 1,000 > 0,05, signifikansi data POL_BUS sebesar

1,000 > 0,05, untuk data PNON_BUS adalah 0,533 > 0,05, data BOP_BUS sebesar

1,000 > 0,05, data BL_BUS adalah 0,998 > 0,05, dan data BPRO_BUS sebesar 0,996

> 0,05. Sedangkan p value pada kolom Sig. untuk POU_BUK sebesar 1,000 > 0,05,

signifikansi data POL_BUK sebesar 0,116 > 0,05, untuk data PNON_BUK adalah

0,328 > 0,05, data BOP_BUK sebesar 1,000 > 0,05, data BL_BUK sebesar 1,000 >

0,05, dan data BPRO_BUK adalah sebesar 1,000 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data semuanya berdistribusi normal karena p > α.

2. Hasil Uji Independent Sample t-test

Berikut ini diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap objek

penelitian, yaitu pendapatan dan beban (expense) Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional periode 2011-2013 dengan menggunakan uji statistic

independent sample t-test, diperoleh hasil perbandingan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Perbandingan Pendapatan dan Beban (Expense) Bank Umun Syariah dan Bank

Umum Konvensional

Variabel

Bank Umum Syariah Bank Umum Konvensional

Mean Std. Deviation Mean Std. Deviation

POU 1.888706 1.0621606 5.132506 2.8382606

POL 3.631505 2.0328005 280.0833 3.9175602

PNON 3278.6667 2037.38796 54856.1667 4.3510004

BOP 8.085005 4.8100105 8.494406 4.8564706

BL 2.387605 1.4205405 3.083606 1.9107506

BPRO 30372.5833 2.0811504 3.688305 2.3801405

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

78

a. Analisis Variabel Pendapatan Operasional Utama

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata

(mean) rekening POU (pendapatan operasional utama) sebesar 1.888706, lebih

kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) POU Bank Umum Konvensional

sebesar 5.132506. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2013 Bank Umum

Konvensional memiliki pendapatan operasional utama (POU) lebih banyak

dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

b. Analisis Variabel Pendapatan Operasional Lainnya

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata

(mean) rekening POL (pendapatan opreasional lainnya) sebesar 3.631505, lebih

kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) POL Bank Umum Konvensional

sebesar 280.0833. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2013 Bank Umum

Konvensional memiliki pendapatan operasional lainnya (POL) lebih banyak

dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

c. Analisis Variabel Pendapatan Non Operasional

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata

(mean) rekening PNON (pendapatan non opreasional) sebesar 3278.6667, lebih

kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) PNON Bank Umum Konvensional

sebesar 54856.1667. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2013 Bank Umum

Konvensional memiliki pendapatan non operasional (PNON) lebih banyak

dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

79

d. Analisis Variabel Beban Operasional

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata

(mean) rekening BOP ( beban opreasional) sebesar 8.085005, lebih kecil

dibandingkan dengan rata-rata (mean) BOP Bank Umum Konvensional sebesar

8.494406. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2013 Bank Umum

Konvensional memiliki beban operasional (BOP) lebih banyak dibandingkan

dengan Bank Umum Syariah.

e. Analisis Variabel Beban Lainnya

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata

(mean) rekening BL ( beban lainnya) sebesar 2.387605, lebih kecil dibandingkan

dengan rata-rata (mean) BL Bank Umum Konvensional sebesar 3.083606. Hal ini

berarti bahwa selama periode 2011-2013 Bank Umum Konvensional memiliki

beban lainnya (BL) lebih banyak dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

f. Analisis Variabel Beban Promosi

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata

(mean) rekening BPRO (beban promosi) sebesar 30372.5833, lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata (mean) BPRO Bank Umum Konvensional sebesar

3.688305. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2013 Bank Umum Syariah

memiliki beban promosi (BPRO) lebih banyak dibandingkan dengan Bank Umum

Konvensional.

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

80

D. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Independent Sample t-Tes

Levenes’s Test For

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

POU Equal variances assumed 11.761 .002 -3.708 .001 -3.2438306

Equal variances not assumed -3.708 .002 -3.2438306

POL Equal variances assumed 28.320 .000 6.184 .000 3.6286705

Equal variances not assumed 6.184 .000 3.6286705

PNON Equal variances assumed 9.574 .005 -4.102 .000 -51577.50000

Equal variances not assumed -4.102 .002 -51577.50000

BOP Equal variances assumed 27.875 .000 -5.456 .000 -7.6859206

Equal variances not assumed -5.456 .000 -7.6859206

BL Equal variances assumed 25.413 .000 -5.143 .000 -2.8448706

Equal variances not assumed -5.143 .000 -2.8448706

BPRO Equal variances assumed 25.651 .000 -4.907 .000 -3.3845605

Equal variances not assumed -4.907 .000 -3.3845605

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

1. Variabel Pendapatan Operasional Utama (POU)

Tabel 4.9

Variabel Pendapatan Operasional Utama

Levenes’s Test For

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

POU Equal variances

assumed 11.761 .002 -3.708 .001 -3.2438306

Equal variances

not assumed

-3.708 .002 -3.2438306

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

81

Dari tabel diatas dapat terlihat F hitung untuk POU dengan equal variance assumed

(diasumsi kedua varians sama) adalah 11.761 dengan probabilitas 0.002. Oleh karena

probabilitas data diatas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan varians pada data perbandingan keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional untuk variabel POU.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung

untuk POU dengan menggunakan equal variance not assumed adalah -3.708 dengan

signifikan sebesar 0.002. Oleh karena nilai sig. thitung < ttabel (0.002 < 0.05), maka nilai

tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,002 / 2 = 0,001 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0.025 (0.001 < 0.025) maka Ho ditolak. Hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa jika

dilihat dari rekening POU (pendapatan operasional utama) maka pendapatan Bank Umum

Syariah dengan Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Dengan demikian H01

ditolak dan Ha1 tidak dapat ditolak, artinya hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan

teori (hipotesis penelitian).

2. Variabel Pendapatan Operasional Lainnya (POL)

Tabel 4.10

Variabel Pendapatan Operasional Lainnya

Levenes’s Test For

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

POL Equal variances

assumed 28.320 .000 6.184 .000 3.6286705

Equal variances

not assumed

6.184 .000 3.6286705

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

82

Dari tabel diatas dapat terlihat F hitung untuk POL dengan equal variance assumed

(diasumsi kedua varians sama) adalah 28.320 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena

probabilitas data diatas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan varians pada data perbandingan keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional untuk variabel POL.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung

untuk POL dengan menggunakan equal variance not assumed adalah 6.184 dengan

signifikan sebesar 0.000. Oleh karena nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05), maka nilai

tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 / 2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0.025 (0.000 < 0.025) maka Ho ditolak. Hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa jika

dilihat dari rekening POL (pendapatan operasional lainnya) maka pendapatan Bank

Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Dengan demikian

H02 ditolak dan Ha2 tidak dapat ditolak, artinya hasil penelitian yang diperoleh sesuai

dengan teori (hipotesis penelitian).

3. Variabel Pendapatan Non Operasional (PNON)

Tabel 4.11

Variabel Pendapatan Non Operasional

Levenes’s Test For

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

PNON Equal variances

assumed 9.574 .005 -4.102 .000 -51577.50000

Equal variances

not assumed

-4.102 .002 -51577.50000

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

83

Dari tabel diatas dapat terlihat F hitung untuk PNON dengan equal variance

assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 9.574 dengan probabilitas 0.005. Oleh

karena probabilitas data diatas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan varians pada data perbandingan keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional untuk variabel PNON.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung

untuk PNON dengan menggunakan equal variance not assumed adalah -4.102 dengan

signifikan sebesar 0.002. Oleh karena nilai sig. thitung < ttabel (0.002 < 0.05), maka nilai

tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,002 / 2 = 0,001 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0.025 (0.001 < 0.025) maka Ho ditolak. Hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa jika

dilihat dari rekening PNON (pendapatan non operasional) maka pendapatan Bank Umum

Syariah dengan Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Dengan demikian H03

ditolak dan Ha3 tidak dapat ditolak, artinya hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan

teori (hipotesis penelitian).

4. Variabel Beban Operasional (BOP)

Tabel 4.12

Variabel Beban Operasional

Levenes’s Test For

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

BOP Equal variances

assumed 27.875 .000 -5.456 .000 -7.6859206

Equal variances

not assumed

-5.456 .000 -7.6859206

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

84

Dari tabel diatas dapat terlihat F hitung untuk BOP dengan equal variance assumed

(diasumsi kedua varians sama) adalah 27.875 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena

probabilitas data diatas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan varians pada data perbandingan keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional untuk variabel BOP.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung

untuk BOP dengan menggunakan equal variance not assumed adalah -5.456 dengan

signifikan sebesar 0.000. Oleh karena nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05), maka nilai

tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 / 2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0.025 (0.000 < 0.025) maka Ho ditolak. Hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa jika

dilihat dari rekening BOP (beban operasional) maka beban (expense) Bank Umum

Syariah dengan Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Dengan demikian H04

ditolak dan Ha4 tidak dapat ditolak, artinya hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan

teori (hipotesis penelitian).

5. Variabel Beban Lainnya (BL)

Tabel 4.13

Variabel Beban Lainnya

Levenes’s Test For

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

BL Equal variances

assumed 25.413 .000 -5.143 .000 -2.8448706

Equal variances

not assumed

-5.143 .000 -2.8448706

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

85

Dari tabel diatas dapat terlihat F hitung untuk BNON dengan equal variance

assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 25.413 dengan probabilitas 0.000. Oleh

karena probabilitas data diatas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan varians pada data perbandingan keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional untuk variabel BL.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung

untuk BL dengan menggunakan equal variance not assumed adalah -5.143 dengan

signifikan sebesar 0.000. Oleh karena nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05), maka nilai

tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 / 2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0.025 (0.000 < 0.025) maka Ho ditolak. Hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa jika

dilihat dari rekening BL (beban lainnya) maka beban (expense) Bank Umum Syariah

dengan Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Dengan demikian H05 ditolak

dan Ha5 tidak dapat ditolak, artinya hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori

(hipotesis penelitian).

6. Variabel Beban Promosi (BPRO)

Tabel 4.14

Variabel Beban Promosi

Levenes’s Test For

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

BPRO Equal variances

assumed 25.651 .000 -4.907 .000 -3.3845605

Equal variances

not assumed

-4.907 .000 -3.3845605

Sumber : Data SPSS yang telah diolah,2014

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

86

Dari tabel diatas dapat terlihat F hitung untuk BPRO dengan equal variance

assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 25.651 dengan probabilitas 0.000. Oleh

karena probabilitas data diatas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan varians pada data perbandingan keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional untuk variabel BPRO.

Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung

untuk BPRO dengan menggunakan equal variance not assumed adalah -4.907 dengan

signifikan sebesar 0.000. Oleh karena nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05), maka nilai

tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 / 2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0.025 (0.000 < 0.025) maka Ho ditolak. Hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa jika

dilihat dari rekening BPRO (beban promosi) maka beban (expense) Bank Umum Syariah

dengan Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Dengan demikian H06 ditolak

dan Ha6 tidak dapat ditolak, artinya hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori

(hipotesis penelitian).

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka telah diketahui

perbandingan pendapatan dan beban (expense) Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional melalui penggunaan laporan keuangan yang berupa laporan

laba rugi. Adapun hasil penelitian yang diperoleh semua variabel sesuai dengan

hipotesis penelitian.

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

87

1. Perbandingan Variabel Pendapatan Operasional Utama (POU)

Hipotesis penelitian yang pertama (Ha1) : ada perbedaan laporan keuangan jika

dilihat dari rekening POU Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional

selama periode 2011-2013.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keduanya, karena

nilai sig. thitung < ttabel (0.002 < 0.05) maka nilai tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,002 /

2 = 0,001 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,025 ( 0,001 > 0,025). Maka

dapat dikatakan bahwa pendapatan operasional utama Bank Umum Syariah dengan

Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Rata-rata (mean) POU Bank Umum

Syariah sebesar 1.888706, lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) POU

Bank Umum Konvensional sebesar 5.132506. hal ini berarti bahwa selama periode

2011-2013 Bank Umum Konvensional memiliki pendapatan operasional lebih banyak

dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

2. Perbandingan Variabel Pendapatan Operasional Lainnya (POL)

Hipotesis penelitian yang pertama (Ha2) : ada perbedaan laporan keuangan jika

dilihat dari rekening POL Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional

selama periode 2011-2013.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keduanya, karena

nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05) maka nilai tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 /

2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,025 ( 0,000 > 0,025). Maka

dapat dikatakan bahwa pendapatan operasional lainnya Bank Umum Syariah dengan

Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Rata-rata (mean) POL Bank Umum

Syariah sebesar 3.631505, lebih kecildibandingkan dengan rata-rata (mean) POL

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

88

Bank Umum Konvensional sebesar 208.0833. Hal ini menunjukkan bahwa selama

periode 2011-2013 Bank Umum Konvensional memiliki pendapatan opersional lebih

banyak dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

3. Perbandingan Variabel Pendapatan Non Operasional (PNON)

Hipotesis penelitian yang pertama (Ha3) : ada perbedaan laporan keuangan jika

dilihat dari rekening PNON Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional

selama periode 2011-2013.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keduanya, karena

nilai sig. thitung < ttabel (0.002 < 0.05) maka nilai tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,002 /

2 = 0,001 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,025 ( 0,001 > 0,025). Maka

dapat dikatakan bahwa pendapatan non operasional Bank Umum Syariah dengan

Bank Umum Konvensional terdapat perbedaan. Rata-rata (mean) PNON Bank Umum

Syariah sebesar 3278.6667, lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) PNON

Bank Umum Konvensional sebesar 54856.1667. hal ini berarti bahwa selama periode

2011-2013 Bank Umum Konvensional memiliki pendapatan non opersional lebih

banyak dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

4. Perbandingan Variabel Beban Opersional (BOP)

Hipotesis penelitian yang pertama (Ha4) : ada perbedaan laporan keuangan jika

dilihat dari rekening BOP Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional

selama periode 2011-2013.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keduanya, karena

nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05) maka nilai tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 /

2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,025 ( 0,000 > 0,025). Maka

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

89

dapat dikatakan bahwa beban operasional Bank Umum Syariah dengan Bank Umum

Konvensional terdapat perbedaan. Rata-rata (mean) BOP Bank Umum Syariah

sebesar 8.085005, lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) BOP Bank

Umum Konvensional sebesar 8.494406. hal ini berarti bahwa selama periode 2011-

2013 Bank Umum Konvensional memiliki beban opersional lebih banyak

dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.

5. Perbandingan Variabel Beban Lainnya (BL)

Hipotesis penelitian yang pertama (Ha5) : ada perbedaan laporan keuangan jika dilihat

dari rekening BL Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional selama

periode 2011-2013.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keduanya, karena nilai

sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05) maka nilai tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 / 2 =

0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,025 ( 0,000 > 0,025). Maka dapat

dikatakan bahwa beban non operasional Bank Umum Syariah dengan Bank Umum

Konvensional terdapat perbedaan. Rata-rata (mean) BL Bank Umum Syariah sebesar

2.387605, lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) BL Bank Umum

Konvensional sebesar 3.083606. hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2013

Bank Umum Konvensional memiliki beban-beban lainnya lebih banyak dibandingkan

dengan Bank Umum Syariah.

6. Perbandingan Variabel Beban Promosi (BPRO)

Hipotesis penelitian yang pertama (Ha6) : ada perbedaan laporan keuangan jika

dilihat dari rekening BPRO Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional

selama periode 2011-2013.

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

90

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keduanya, karena

nilai sig. thitung < ttabel (0.000 < 0.05) maka nilai tersebut harus dibagi dua, yaitu 0,000 /

2 = 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,025 ( 0,000 > 0,025). Maka

dapat dikatakan bahwa beban promosi Bank Umum Syariah dengan Bank Umum

Konvensional terdapat perbedaan. Rata-rata (mean) BPRO Bank Umum Syariah

sebesar 30372.5833, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata (mean) BPRO Bank

Umum Konvensional sebesar 3.688305. hal ini berarti bahwa selama periode 2011-

2012 Bank Umum Syariah memiliki beban promosi lebih tinggi dibandingkan dengan

Bank Umum Konvensional.

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan memalui tahap pengumpulan

data, pengolahan data, dan hasil analisis data mengenai perbandingan pendapatan dan

beban (expense) Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional maka dapat

dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut.

Hasil uji statistic independent t-test antara Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional menunjukan keempat variabel yaitu POU, PNON, BOP, dan BL

terdapat perbedaan yang signifikan, hanya variabel POL dan BPRO yang tidak terdapat

perbedaan signifikan.

1. Nilai mean POU Bank Umum Konvensional diatas Bank Umum Syariah akan tetapi

selisihnya tidak terlalu berbeda jauh sekali, Bank Umum Syariah masih memiliki

pendapatan yang cukup baik.

2. Nilai mean POL Bank Umum Syariah diatas Bank Umum Konvensional akan tetapi

selisihnya tidak terlalu berbeda jauh sekali, Bank Umum Konvensional juga masih

memiliki pendapatan dalam kondisi yang cukup baik.

3. Nilai mean PNON Bank Umum Konvensional diatas Bank Umum Syariah akan tetapi

selisih yang cukup jauh, tetapi Bank Umum Syariah masih memiliki pendapatan

yang cukup baik.

4. Nilai mean BOP Bank Umum Konvensional diatas Bank Umum Syariah akan tetapi

selisihnya tidak terlalu berbeda jauh sekali, Bank Umum Syariah masih memiliki

beban operasional yang cukup baik.

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

92

5. Nilai mean BL Bank Umum Konvensional diatas Bank Umum Syariah akan tetapi

selisihnya tidak terlalu berbeda jauh sekali, Bank Umum Syariah masih memiliki

beban-beban lainnya yang cukup baik.

6. Nilai mean BPRO Bank Umum Syariah diatas Bank Umum Konvensional dengan

selisih yang cukup berbeda, karena Bank Umum Syariah masih dalam proses

menarik minat masyarakat untuk bergabung dalam perbankan syariah. Tetapi Bank

Umum Konvensional juga memiliki beban promosi yang cukup baik.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang hendak

dikemukakan untuk pihak-pihak yang berkepentingan dimasa yang akan datang. Demi

pencapaian manfaat yang optimal, dan pengembangan dari hasil penelitian berikutnya.

Saran bagi penelitian yang akan datang ialah agar menggunakan lebih banyak

variabel untuk membandingkan pendapatan dan beban (expense) BUS dengan BUK.

Penelitian yang akan datang juga harus mencoba memperluas objek penelitian karena

selain Bank Umum yang digunakan dalam penelitian ini, masih ada Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang termasuk dalam dunia Perbankan

Syariah di Indonesia. Dan yang terakhir penelitian yang akan datang harus selalu

menggunakan periode terbaru agar penelitian tidak ketinggalan jaman.

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini dan penelitian terdahulu adalah bahwa

penelitian yang dilakukan hanya menggunakan beberapa bank saja dan beberapa rekening

pada laporan keuangan sebagai representasi dari sejumlah rekening yang terdapat pada

laporan keuangan yang ada, dimana rekening tersebut juaga memliki kekurangan dalam

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

93

hal akurasi. Seperti penelitian yang hanya menggunakan rekening-rekening tertentu saja

seperti beban saja atau pendapatan saja untuk mengevaluasi dan atau mengukur dengan

laporan keuangan terkait.

Pengelompokan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional dalam

laporan publikasi Bank Indonesia dimulai sejak maret 2010 ini menyebabkan periode

penelitian yang penyusun ambil hanya 3 tahun, 2011-2013 data sampelnya 36 (12 bulan

X 3 tahun) ini sangat minim.

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

94

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS, Salatiga : STAIN Salatiga

Press.

Baridwan, Zaky. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8. Yogyakarta : BPFE

Yogyakarta.

Chariri, dan Ghazali, 2001. Teori Akuntansi, Semarang : UNDIP.

Ghazali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang :

UNDIP.

Harahap, Sofyan Syafri. 1996. Teori Akuntansi Laporan keuangan, Jakarata : Bumi

Aksara.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Rajawali Pers.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Jakarta : Erlangga.

Lubis, Suharwadi K. 2000. Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika.

Masyhuri dan M. Zainudin. 2009. Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis dan

Aplikatif , Bandung : PT Refika Aditama.

Muhammad. 2002. Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, Jakarta :

Salemba Empat

Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah, Jakarta : Salemba Empat.

Muhammad. dan R. Lukman Fauroni. 2002. Visi Al-Qur’an tentang Etika danBisnis,

Jakarta: Salemba Diniyah.

Prastowo, Dwi. dan Rifka Julianty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep

danAplikasi, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

PSAK Nomor 23 (Revisi 2010) tentang Perbankan Syariah.

PSAK Nomor 31 Akuntansi Perbankan.

PSAK Nomor 101-110 tentang Perbankan Syariah.

Rifa’i, Drs. H. Moh. 2004, Al Qur’an Terjemahan dan Tafsirnya. Semarang: CV.

Wicaksana

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

95

Rivai, Veithzal, dan Andria Permata Veithzal. 2008. Islamic Financial Management,

Jakarta : Rajawali Pers

Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistic 20 : Aplikasi Untuk Riset

Eksperimental. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Simamora, Henry. 2002. Akuntansi : Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta :

Salemba Empat

Soemarso, SR. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Jilid 2, Jakarta : Rineka cipta

Sugiyono, 2003. Statistika untuk Penelitian, Bandung : CV Alfabeta

Usman, Rachmadi. 2002. Aspek-Aspek Hukum Perbankan Islam di Indonesia, Bandung

: Citra Aditya

UU RI No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Terhadap

UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

UU RI No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah

B. Jurnal

Cahyani, Nani dan Morita, 2009. “Perbedaan Pengakuan Pendapatan Pada Bank Syariah

Dan Bank Konvensional” (Bogor : STIE Kesatuan : Jurnal Ilmiah Kesatuan, No. 1

Vol. 11 hal. 36-40 Januari 2009)

Damandari, SA, 2004. “Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan Dan Beban Dalam

Kaitannya Dengan PSAK No. 36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa” (Bogor : STIE

Kesatuan : Jurnal Ilmiah Ranggading, No. 2 Vol. 4 hal. 61-66 Oktober 2004)

Danial, Muhammad dan Triandi, 2009. “Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dan Beban

Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi” (Bogor : STIE Kesatuan : Jurnal Ilmiah

Kesatuan, No. 1 Vol. 11 hal. 43-46 Januari 2009)

Rini, WS dan Elly, 2012. “ Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Kontrak Pada

UD Gunawan Steel” (Banjarmasin : STIE Indonesia : Jurnal Jurnal Manajemen dan

Akuntansi, No. 1 Vol. 13 hal. 99-106 April 2012)

Wangsa, Sugianto dan Tan Ming Kuang, 2011. “ Analisis Pengukuran,

Pengklasifikasian, Dan Pengakuan Pendapatan Pada Bank Konvensional Dan Bank

Syariah” (Bandung : Jurnal Ilmiah Akuntansi, No. 6 Vol. 2 Desember 2011)

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

96

C. Internet

http://shantycr7.blogspot.com/pengertian-dan-pengakuan-biayabeban.html

diakses pada 23 September 2014.

http://allfheim.com/dasar-akuntansi/beban-expense/ diakses pada 23 September 2014.

http://senyummu13.wordpress.com/beban-expends/ diakses pada 12 November 2014.

http://www.bi.go.id/ publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-

konvensional/Default.aspx di akses pada bulan November 2014.

http://www.bi.go.id/ publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-syariah/Default.aspx di

akses pada bulan November 2014.

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

97

Lampiran

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

98

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK GEDUNG BNI JL.JEND.SUDIRMAN KAV 1 JAKARTA 10220

Telp 021-2511946 per January 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pos-pos

Bank

01-2011

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

A. Pendapatan dan Beban Bunga

1. Pendapatan Bunga 1,595,604

a. Rupiah 1,470,954

b. Valuta Asing 124,650

2. Beban Bunga 648,251

a. Rupiah 589,655

b. Valuta Asing 58,596

Pendapatan (Beban) Bunga bersih 947,353

B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 839,967

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market) 8,831

i. Surat berharga 8,831

ii. Kredit

iii. Spot dan derivative

iv. Aset keuangan lainnya

b. Penurunan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Keuntungan penjualan aset keuangan 1,245

i. Surat berharga 1,245

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 33,341

e. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity method, 197,015

komisi/provisi/fee dan administrasi

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

99

f. Koreksi atas cadangan kerugian penurunan nilai, penyisihan 578,703

penghapusan aset non produktif, dan penyisihan penghapusan

transaksi rekening administratif.

g. Pendapatan lainnya 20,832

2. Beban Operasional Selain Bunga 1,312,894

a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market) 23,606

i. Surat berharga 23,606

ii. Kredit

iii. Spot dan derivative

iv. Aset keuangan lainnya

b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Kerugian penjualan aset keuangan 8,593

i. Surat berharga 8,593

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) 49,059

e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 696,626

i. Surat berharga

ii. Kredit 681,428

iii. Pembiayaan syariah

iv. Aset keuangan lainnya 15,198

f. Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif 9,761

g. Penyisihan kerugian risiko operasional

h. Kerugian terkait risiko operasional 867

i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method, 58,005

komisi/provisi/fee dan administrasi

j. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)

k. Penyisihan penghapusan aset non produktif

l. Beban tenaga kerja 307,308

m. Beban promosi 11,614

n. Beban lainnya 147,455

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (472,927)

LABA (RUGI) OPERASIONAL 474,426

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

100

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 157

2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing

3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 2,799

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 2,956

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 477,382

1. Transfer laba (rugi) ke kantor Pusat

2. Pajak Penghasilan 117,202

a. Taksiran pajak tahun berjalan 95,384

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (21,818)

LABA (RUGI) BERSIH 360,180

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

101

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laba/Rugi

PT BANK BNI SYARIAH

JL. JEND. SUDIRMAN KAVLING 1 JAKARTA PUSAT

per January 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pos-pos

Bank

01-2011

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

I. PENDAPATAN OPERASIONAL 85,656

A. Pendapatan dari Penyaluran Dana 58,286

1.Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 53,536

a.Pendapatan Margin Murabahah 30,235

b.Pendapatan Bersih Salam Paralel

c.Pendapatan Bersih Istishna Paralel

i.Pendapatan Istishna'

ii.Harga Pokok Istishna' -/-

d.Pendapatan Sewa Ijarah 747

e.Pendapatan bagi hasil Mudharabah 841

f.Pendapatan bagi hasil Musyarakah 6,057

g.Pendapatan dari penyertaan

h.Lainnya 15,656

2.Dari Bank Indonesia

a.Bonus SWBI

b.Lainnya

3.Dari bank-bank lain di Indonesia 4,750

a.Bonus dari Bank Syariah lain

b.Pendapatan bagi hasil Mudharabah 4,750

i.Tabungan Mudharabah

ii.Deposito Mudharabah 4,750

iii.Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank

iv.Lainnya

c.Lainnya

B. Pendapatan Operasional Lainnya 27,370

1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah)

2. Jasa layanan 2,807

3. Pendapatan dari transaksi valuta asing 293

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

102

4. Koreksi PPAP 23,946

5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rek. Administratif

6. Lainnya 324

II. Bagi hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/- 18,754

1.Pihak ketiga bukan bank 18,754

a.Tabungan Mudharabah 4,170

b.Deposito Mudharabah 14,583

c.Lainnya 1

2.Bank Indonesia

a.FPJP Syariah

b.Lainnya

3.Bank-bank lain di Indonesia dan diluar Indonesia

a.Tabungan Mudharabah

b.Deposito Mudharabah

c.Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank

d.Lainnya

III. Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat ( I -

II ) 66,902

IV. Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva (5,052)

V. Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 142

VI. Beban Operasional lainnya (17,394)

A.Beban Bonus titipan wadiah (589)

B.Beban administrasi dan umum (4,596)

C.Biaya personalia (8,603)

D.Beban penurunan nilai surat berharga

E.Beban transaksi valuta asing

F.Beban promosi (265)

G.Beban lainnya (3,341)

VII. Laba (Rugi) Operasional (III - (IV+V+VI)) 44,598

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

VIII. Pendapatan Non Operasional 2) 559

IX. Beban Non Operasional 3) (124)

X. Laba (Rugi) Non Operasional (VIII - IX) 435

XI. Laba (Rugi) Tahun Berjalan (VII + X) 45,033

XII. Taksiran Pajak Penghasilan

XIII. Jumlah Laba (Rugi) 4) 45,033

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

103

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laba/Rugi

PT BANK SYARIAH MANDIRI GD. BANK SYARIAH MANDIRI, JL. MH.THAMRIN NO.5, JKT

Telp (021) 2300509 per January 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pos-pos

Bank

01-2012

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

I. PENDAPATAN OPERASIONAL 510,025

A. Pendapatan dari Penyaluran Dana 364,666

1.Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 344,238

a.Pendapatan Margin Murabahah 212,656

b.Pendapatan Bersih Salam Paralel

c.Pendapatan Bersih Istishna Paralel 349

i.Pendapatan Istishna' 349

ii.Harga Pokok Istishna' -/-

d.Pendapatan Sewa Ijarah 6,526

e.Pendapatan bagi hasil Mudharabah 53,413

f.Pendapatan bagi hasil Musyarakah 50,745

g.Pendapatan dari penyertaan

h.Lainnya 20,549

2.Dari Bank Indonesia 20,094

a.Bonus SWBI 984

b.Lainnya 19,110

3.Dari bank-bank lain di Indonesia 334

a.Bonus dari Bank Syariah lain 30

b.Pendapatan bagi hasil Mudharabah 304

i.Tabungan Mudharabah

ii.Deposito Mudharabah 63

iii.Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank 241

iv.Lainnya

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

104

c.Lainnya

B. Pendapatan Operasional Lainnya 145,359

1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) 940

2. Jasa layanan 113,838

3. Pendapatan dari transaksi valuta asing 1,128

4. Koreksi PPAP

5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rek. Administratif

6. Lainnya 29,453

II. Bagi hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/- 178,803

1.Pihak ketiga bukan bank 177,682

a.Tabungan Mudharabah 34,358

b.Deposito Mudharabah 135,132

c.Lainnya 8,192

2.Bank Indonesia

a.FPJP Syariah

b.Lainnya

3.Bank-bank lain di Indonesia dan diluar Indonesia 1,121

a.Tabungan Mudharabah 343

b.Deposito Mudharabah 709

c.Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank 69

d.Lainnya

III. Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil untuk Investor Dana Investas

i Tidak Terikat ( I - II ) 331,222

IV. Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva (49,873)

V. Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (471)

VI. Beban Operasional lainnya (189,796)

A.Beban Bonus titipan wadiah (3,082)

B.Beban administrasi dan umum (29,201)

C.Biaya personalia (102,135)

D.Beban penurunan nilai surat berharga

E.Beban transaksi valuta asing

F.Beban promosi (3,667)

G.Beban lainnya (51,711)

VII. Laba (Rugi) Operasional (III - (IV+V+VI)) 91,082

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

105

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

VIII. Pendapatan Non Operasional 2) 556

IX. Beban Non Operasional 3) (34)

X. Laba (Rugi) Non Operasional (VIII - IX) 522

XI. Laba (Rugi) Tahun Berjalan (VII + X) 91,604

XII. Taksiran Pajak Penghasilan (23,820)

XIII. Jumlah Laba (Rugi) 4) 67,784

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

106

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK. PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190

Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849 per January 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pos-pos

Bank

01-2011

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

A. Pendapatan dan Beban Bunga

1. Pendapatan Bunga 2,541,665

a. Rupiah 2,369,815

b. Valuta Asing 171,850

2. Beban Bunga 1,127,222

a. Rupiah 1,101,371

b. Valuta Asing 25,851

Pendapatan (Beban) Bunga bersih 1,414,443

B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 799,125

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market) 52,646

i. Surat berharga 7,069

ii. Kredit

iii. Spot dan derivative 45,577

iv. Aset keuangan lainnya

b. Penurunan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Keuntungan penjualan aset keuangan 22,147

i. Surat berharga 22,147

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 11,843

e. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity method, 435,735

komisi/provisi/fee dan administrasi

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

107

f. Koreksi atas cadangan kerugian penurunan nilai, penyisihan 20,814

penghapusan aset non produktif, dan penyisihan penghapusan

transaksi rekening administratif.

g. Pendapatan lainnya 255,940

2. Beban Operasional Selain Bunga 1,065,220

a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market)

i. Surat berharga

ii. Kredit

iii. Spot dan derivative

iv. Aset keuangan lainnya

b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Kerugian penjualan aset keuangan

i. Surat berharga

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)

e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 229,213

i. Surat berharga 3,337

ii. Kredit 243,213

iii. Pembiayaan syariah

iv. Aset keuangan lainnya (17,337)

f. Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif

g. Penyisihan kerugian risiko operasional 37

h. Kerugian terkait risiko operasional

i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method, 39,109

komisi/provisi/fee dan administrasi

j. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)

k. Penyisihan penghapusan aset non produktif 2,817

l. Beban tenaga kerja 410,210

m. Beban promosi 38,546

n. Beban lainnya 345,288

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (266,095)

LABA (RUGI) OPERASIONAL 1,148,348

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

108

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 5,748

2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing

3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 1,682

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 7,430

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 1,155,778

1. Transfer laba (rugi) ke kantor Pusat

2. Pajak Penghasilan 274,369

a. Taksiran pajak tahun berjalan 147,267

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (127,102)

LABA (RUGI) BERSIH 881,409

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

109

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

POU Equal variances assumed

11.761 .002 -

3.708 22 .001 -3.2438306 8.7483005 -5.0581106 -1.4295406

Equal variances not assumed

-

3.708 14.022 .002 -3.2438306 8.7483005 -5.1198806 -1.3677806

POL Equal variances assumed

28.320 .000 6.184 22 .000 3.6286705 58681.93272 2.4116805 4.8456605

Equal variances not assumed

6.184 11.000 .000 3.6286705 58681.93272 2.3370905 4.9202505

PNON Equal variances assumed

9.574 .005 -

4.102 22 .000

-51577.50000

12574.00421 -

77654.38869 -

25500.61131

Equal variances not assumed

-

4.102 11.048 .002

-51577.50000

12574.00421 -

79237.96134 -

23917.03866

BO Equal variances assumed

27.875 .000 -

5.456 22 .000 -7.6859206 1.4088006 -1.0607607 -4.7642406

Equal variances not assumed

-

5.456 11.216 .000 -7.6859206 1.4088006 -1.0779407 -4.5924306

BNON Equal variances assumed

25.413 .000 -

5.143 22 .000 -2.8448706 5.5310705 -3.9919406 -1.6977906

Equal variances not assumed

-

5.143 11.122 .000 -2.8448706 5.5310705 -4.0606306 -1.6291106

BPRO Equal variances assumed

25.651 .000 -

4.907 22 .000 -3.3845605 68970.82322 -4.8149205 -1.9541905

Equal variances not assumed

-

4.907 11.168 .000 -3.3845605 68970.82322 -4.8998105 -1.8693005

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

110

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

POU_B

US

POL_B

US

PNON_B

US

BOP_B

US

BL_BU

S

BPRO_B

US

POU_B

UK

POL_B

UK

PNON_B

UK

BOP_B

UK

BL_BU

K

BPRO_B

UK

N

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Normal

Paramete

rsa

Mean 1.88870

6

3.63150

5 3278.6667

8.08500

5

2.38760

5

30372.58

33 5.132506

280.083

3

54856.166

7 8.494406

3.08360

6 3.688305

Std.

Deviati

on

1.06216

06

2.03280

05

2037.3879

6

4.81001

05

1.42054

05

2.081150

4

2.838260

6

3.91756

02 4.3510004

4.856470

6

1.91075

06 2.3801405

Most

Extreme

Differenc

es

Absolut

e .101 .093 .233 .099 .113 .119 .098 .344 .274 .098 .096 .102

Positive .101 .093 .233 .099 .113 .119 .098 .344 .274 .098 .096 .102

Negativ

e -.079 -.072 -.232 -.084 -.070 -.086 -.083 -.238 -.184 -.078 -.079 -.083

Kolmogorov-

Smirnov Z .350 .321 .807 .342 .391 .413 .340 1.193 .949 .341 .333 .352

Asymp. Sig. (2-

tailed) 1.000 1.000 .533 1.000 .998 .996 1.000 .116 .328 1.000 1.000 1.000

a. Test distribution

is Normal.

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/596/1/KHOEROTUN NISSA_213… · BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK

111

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : KHOEROTUN NISSA

NIM :213 10 043

Tempat, Tgl Lahir : Pemalang, 06 Desember 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Pamutih RT 02 RW 01 Kec. Ulujami Kab. Pemalang, Jawa Tengah

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Sohirin

Pekerjaan : Pedagang

Nama Ibu : Murinah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Desa Pamutih RT 02 RW 01 Kec. Ulujami Kab. Pemalang, Jawa Tengah

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N 3 Pamutih, lulus tahun 2004

2. MTs WALISONGO Ulujami, lulus tahun 2007

3. SMA N 1 Pemalang. Lulus tahun 2010

4. STAIN Salatiga Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Program Studi Perbankan Syariah S1

angkatan 2010

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 5 Februari 2015

Yang membuat

KHOEROTUN NISSA

NIM 213 10 043