analisis pengaruh vacuum condenser terhadap …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH VACUUM CONDENSER
TERHADAP DAYA OUTPUT STEAM TURBINE
GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Skripsi
Pada Program Studi Sarjana Teknik Mesin Institut Teknologi-PLN
Disusun Oleh:
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
201612007
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
JAKARTA, 2020
SKRIPSI
ANALYSIS OF VACUUM CONDENSER EFFECT TO BLOCK I MUARA
KARANG STEAM-ELECTRIC POWER STATION STEAM TURBINE
GENERATOR POWER OUTPUT
Subtimitted as a requirement to get a Bachelor Degree (S1) in the Mechanical
Engineering Undergraduate study Program Institut Teknologi – PLN
Arranged by :
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
2016 – 12 – 007
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF TECHNOLOGY AND ENERGY BUSINESS
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
JAKARTA, 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Arlinda Dwi Juniarti Saputri
NIM : 201612007
Fakultas/Prodi : FTBE/S1 Teknik Mesin
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Vacuum Condenser Terhadap Daya Output
Steam Turbine Generator Blok I PLTGU Muara Karang
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada Program Sarjana Strata 1,
Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi PLN pada tanggal 29 Agustus 2019.
Jakarta, 03 September 2020
Mengetahui
Kepala Program Studi Teknik Mesin
Roswati Nurhasanah, S.T., M.T.
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Sudirmanto, Ir., M.M
Dosen
Pembimbing
2. Prayudi, Drs., M.M, M.T
Ketua Tim
Penguji
3. Arief Suardi N.C, S.T, M.T
Sekretaris Tim
Penguji
4. Eri Prabowo, Dr., Ir., M.Kom
Anggota Tim
Penguji
.
Digitally signed by Eri PrabowoDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi Dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLN, CN=Eri Prabowo, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 15:12:33Foxit Reader Version: 9.7.2
Eri Prabo
wo
Digitally signed by Arief Suardi Nur ChairatDN: C=ID, OU=Institut Teknologi PLN, O=Pusat Jaminan Mutu, CN=Arief Suardi Nur Chairat, [email protected]: I am approving this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-09-06 21:00:19Foxit Reader Version: 9.7.0
Arief Suardi
Nur Chairat
Digitally signed by PrayudiDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLNp, CN=Prayudi, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-11 21:26:07Foxit Reader Version: 10.0.0
Prayudi
Ir_ Sudirmanto, M_M_I am approving this documentTangerang2020-09-12 18:43:19
Digitally signed by Roswati NurhasanahDN: OU=Institut Teknologi PLN, O=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, CN=Roswati Nurhasanah, [email protected]: I am the author of this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-09-13 07:20:29Foxit Reader Version: 10.0.0
Roswati Nurhasanah
ii
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Sudirmanto I.r., M.M., Selaku Dosen Pembimbing
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :
1. Bapak Winarko selaku mentor di PLTGU Blok I Muara Karang
2. Bapak Aris Kurniawan selaku Pembimbing Lapangan di PLTGU Blok
I Muara Karang
Yang telah mengijinkan melakukan penelitian di PT. PJB UP Muara Karang, Jl.
Pluit Karang Ayu Barat No. 1, RT 12 / RW 3, Kecamatan Penjaringan, Kota
Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, serta memberikan informasi data
performance test HRSG dan STG di lokasi penelitian.
Jakarta, 03 September 2020
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:36:47Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Sekolah Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Arlinda Dwi Juniarti Saputri
NIM : 201612007
Progran Studi : Sarjana
Departemen : Mesin
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Insitut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non- exclusive
Royalty Free Right) atas karya imliah saya yang berjudul : ANALISIS
PENGARUH VACUUM CONDENSER TERHADAP DAYA OUTPUT STEAM
TURBINE GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pem ilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 03 September 2020
Yang menyatakan
Arlinda Dwi Juinarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:37:19Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kerja Magang yang berjudul “Analisis Pengaruh
Vacuum Condensor Terhadap Daya Output Steam Turbine Generator Blok
I PLTGU Muara Karang” yang merupakan persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Mesin di Institut Teknologi PLN Jakarta. Dalam menyelesaikan
Skripsi ini penulis menyadari bahwa sepenuhnya tidak dapat terlaksana tanpa
bantuan, bimbingan, petunjuk, saran-saran dari berbagai pihak dan penulis juga
menyadari akan kemampuan dan keterbatasan yang ada dalam penyusunan
Skripsi ini jauh dari kesempurnaan baik dilihat dari segi isi maupun penyajiannya.
Atas pengarahan dan bantuan yang dari berbagai pihak, sehingga penulisan
Skripsi ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan
banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan bantuan
selama masa proses penelitian dan penulisan Skripsi
2. Bapak Drs. Prayudi, M.M., M.T. selaku Kepala Departemen Teknik Mesin
Institut Teknologi PLN.
3. Ibu Roswati Nurhasanah S.T.,M.T. selaku Kepala Program Studi S1
Teknik Mesin Institut Teknologi PLN.
4. Bapak Ir. Sudirmanto, M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi Institut
Teknologi PLN.
5. Bapak Aris Kurniawan selaku Pembimbing Lapangan Di PT. PJB UP
Muara Karang.
6. Rekan-rekan yang telah membantu menyusun Skripsi ini terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dalam rangka kesempurnaan Skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat
bagi penulis maupun yang membacanya.
vi
Jakarta, 03 September 2020
Mahasiswa
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:38:01Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
vii
ANALISIS PENGARUH VACUUM CONDENSER TERHADAP DAYA OUTPUT
STEAM TURBINE GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
2016 – 12 – 007
S1 Teknik Mesin INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Dibawah Bimbingan Sudirmanto, Ir., M.M
ABSTRAK
Condenser merupakan salah satu peralatan utama pada sistem pembangkit
listrik tenaga uap. Condenser merupakan alat penukar kalor yang berfungsi
sebagai pengubah fasa uap keluaran turbin menjadi air, yang dimana air hasil
kondensasi tersebut akan dipompakan ke HRSG untuk digunakan kembali.
Vacuum condenser berfungsi untuk mempercepat proses kondensasi di
kondensor. PT. PJB UP Muara Karang merupakan pembangkit listrik yang
memiliki kapasitas sebesar 1600 MW. PT. PJB UP Muara Karang memiliki
vacuum condenser yang berbeda – beda, yaitu 717.75 mmHg, 687.93 mmHg,
dan 715.30 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan
vacuum kondensor dengan daya turbin, efisiensi turbin, dan efektivitas
kondensor. Perhitungan yang diperoleh pada tekanan vacuum condenser 717.93
mmHg daya turbin sebesar 49.84 MW, efisiensi turbin sebesar 66.51%, dan
efektivitas condenser 0.954. Pada tekanan vacuum condenser 687.93 mmHg
daya turbin sebesar 46.63 MW, efisiensi turbin 66.31%, dan efektivitas kondensor
0.945. Pada tekanan vacuum condenser 715.30 mmHg daya turbin sebesar
47.31 MW, efisiensi turbin sebesar 66.44%, dan efektivitas kondensor sebesar
0.953.
Kata kunci : turbin, condenser, vacuum condenser
viii
ANALYSIS OF VACUUM CONDENSER EFFECT TO BLOCK I MUARA
KARANG STEAM-ELECTRIC POWER STATION STEAM TURBINE
GENERATOR POWER OUTPUT
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
2016 – 12 – 007
Under the tutelage of Sudirmanto, Ir., M.M
ABSTRACT
Condenser is one of the main tools in a system of steam-electric power plant.
Condenser is a heat exchanger which convert turbine output steam to water,
where that condensed water pumps through HRSG to reused it. Vacuum
condenser is for accelerate condensation process in condenser. PT. PJB UP
Muara Karang are power station that have 1600 MW capacity. PT. PJB UP Muara
Karang have varied vacuum condenser, that is 717.75 mmHg, 687.93 mmHg,
and 715.30 mmHg. This research conducted to find out effect of vacuum
condenser pressure to turbine power, turbine efficiency, and condenser
effectiveness. The results obtained in the 717.93 mmHg vacuum condenser
pressure are turbine power in the amount of 49.84 MW, 66.51% turbine efficiency,
and 0.954 condenser effectiveness. In the 687.93 mmHg vacuum condenser
pressure have turbine power in the amount of 46.63 MW, 66.31% turbine
efficiency, and 0.945 condenser effectiveness. In the 715.30 mmHg vacuum
condenser pressure have turbine power in the amount of 47.61 MW, 66.44%
turbine efficiency, and 0.953 condenser effectiveness.
Key word : turbine, condenser, vacuum condenser
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. ii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
DAFTAR SIMBOL ............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Permasalahan Penelitian ....................................................................... 2
1.2.1 Identifikasi penelitian ....................................................................... 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .................................................................. 3
1.2.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 3
1.3.1 Tujuan Penelitian............................................................................. 3
1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.4 Sistematika Penelitian............................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
2.1 Teori Pendukung ................................................................................... 6
2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 6
2.2.1 Sistem dan Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) ........... 7
2.2.2 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap .......................................... 8
2.2.2.1 Prinsip Kerja PLTU ....................................................................... 9
x
2.2.3.1 Turbin .......................................................................................... 10
2.2.3.2 Komponen pada Turbin .............................................................. 11
2.2.3.2.1 Shaft Seal ............................................................................. 11
2.2.3.2.2 Turbine Bearing .................................................................... 12
2.2.3.2.3 Balance Piston ...................................................................... 13
2.2.3.2.4 Turbine Stop Valves .............................................................. 13
2.2.3.2.5 Turbine Control Valve ........................................................... 13
2.2.3.2.6 Turning Device ...................................................................... 13
2.2.3.3 Prinsip Kerja Turbin ..................................................................... 13
2.2.3.4 Efisiensi Isentropik Turbin .......................................................... 14
2.2.3.5 Interpolasi Linear Untuk Pencarian Nilai Parameter (Properties)
Yang Tersedia Pada Table Suhu A2 Dan Table Tekanan A3 ................. 16
2.2.4 Kondensor dan Komponen – Komponennya ................................. 17
2.2.4.1 Kondensor ................................................................................... 17
2.2.4.2 Jenis – Jenis Kondensor .......................................................... 18
2.2.4.3 Operasi Condenser Types Steam Surface Condenser ............... 19
2.2.4.4 Stem Surface Condenser Air Removal ....................................... 20
2.2.4.5 Konfigurasi Steam Surface Condenser ....................................... 21
2.2.4.6 Komponen Kondensor ................................................................ 23
2.2.4.6.1 Pipa Kondensor (Condenser Tube) ...................................... 23
2.2.4.6.2 Cooling Water Pump (CWP) ................................................. 24
2.2.4.6.3 Vacuum Pump ...................................................................... 24
2.2.4.6.4 Hotwell .................................................................................. 25
2.2.4.6.5 Condensate Pump ................................................................ 25
2.2.4.6.6 Sistem Uap Perapat (Steam Seals System) ......................... 25
2.2.4.6.7 Parameter Kontrol dan Instrumen ......................................... 25
2.2.4.7 Proses Laju Perpindahan Panas ................................................. 25
2.2.5 Analisis Termodinamika ................................................................ 27
2.3 Hipotesis .............................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 30
3.1 Perencanaan Penelitian ....................................................................... 30
3.1.1 Teknik Pengambilan Data ............................................................. 31
xi
3.1.1.1 Metode Pengamatan Langsung ................................................. 31
3.1.1.2 Metode Pengamatan Tidak Langsung ........................................ 31
3.1.1.3 Metode Wawancara ................................................................... 33
3.1.1.4 Metode Studi Literatur ................................................................ 33
3.1.1.5 Saran dan Bimbingan Dosen Pembimbing................................. 34
3.2 Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 34
3.2.1 Teknik Analisa ............................................................................... 35
3.3 Tempat dan Jadwal Penelitian ............................................................. 35
3.3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 35
3.3.2 Jadwal Penelitian .......................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 36
4.1 Data Perhitungan ................................................................................. 36
4.2 Pengolahan Data ................................................................................. 37
4.2.1 Perhitungan Efisiensi Isentropik Turbin ............................................. 38
4.2.2 Perhitungan ∆𝑻𝒍𝒎𝒕𝒅 ......................................................................... 47
4.2.3 Perhitungan Laju Perpindahan Panas ............................................... 48
4.2.4 Perhitungan Efektivitas Condensor ................................................... 51
4.2 Hasil Perhitungan ................................................................................ 55
4.3 Analisa ................................................................................................. 57
4.4 Analisis Masalah Menggunakan Diagram Fishbone ............................ 60
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 66
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 66
5.2 Saran ................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 69
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) ............ 7
Gambar 2.2 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) ............................. 8
Gambar 2.3 Prinsip Kerja PLTU........................................................................ 10
Gambar 2.4 Steam Turbine .............................................................................. 11
Gambar 2.5 Diagram Mollier ............................................................................. 15
Gambar 2.6 Condenser .................................................................................... 17
Gambar 2.7 Jet Condenser ............................................................................... 18
Gambar 2.8 Steam Surface Condenser ............................................................ 22
Gambar 2.9 Pipa – Pipa Condenser ................................................................. 23
Gambar 2.10 Vacuum Pump............................................................................. 24
Gambar 2.11 Siklus Rankine ............................................................................ 28
Gambar 4.1 Pencarian Nilai Enthalpy dan Entropy ........................................... 38
Gambar 4.2 Pencarian Nilai Enthalpy dan Entropy ........................................... 41
Gambar 4.3 Pencarian Nilai Enthalpy dan Entropy ........................................... 44
Gambar 4.4 Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Daya Turbin .................... 57
Gambar 4.5 Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Efisiensi Turbin ............... 58
Gambar 4.6 Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Efektivitas Kondensor ..... 59
Gambar 4.4 Diagram Fishbone Daya Output STG Berubah ............................. 61
xiii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Spesifikasi Steam Turbine ................................................................ 31
Table 3.2 Spesifikasi Generator ........................................................................ 32
Table 3.3 Spesifikasi Condensor ...................................................................... 33
Tabel 4.1 Data Parameter Steam Turbine Generator ....................................... 36
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kerja Turbin ......................................................... 55
Tabel 4.3 Perhitungan Laju Perpindahan Panas Kondensor Dan Nilai Efektivitas
Kondensor ........................................................................................................ 56
Table 4.4 Perbandingan Tekanan Kevakuman Kondensor Terhadap Kerja
Turbin dan Kondensor ...................................................................................... 57
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Performance Steam Turbine Generator ............................... 72
Lampiran 2 Surat Pernyataan Pengambilan Data ............................................. 76
Lampiran 3 Rangkuman Daftar PerbaikanSkripsi ............................................. 77
xv
DAFTAR SIMBOL
η𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = efisiensi isentropik turbin (%)
𝒉𝟏 = Enthalpy uap masuk (kJ/kg)
𝒉𝟐 = Enthalpy uap keluar saat keadaan aktual (kJ/kg)
𝒉𝟐𝒔 = Enthalpy uap keluar saat keadaan ideal (kJ/kg)
𝒔𝟏 = Entropi inlet turbin
𝒔𝟐 = Entropi outlet turbin
𝒙𝟐 = Fraksi uap
𝒉𝒇 = Enthalpy cairan jenuh (kJ/kg)
𝒉𝒇𝒈 = Enthalpy evaporasi (kJ/kg)
𝒉𝒈 = Enthalpy uap (kJ/kg)
𝑾𝒕 = Daya turbin (MW)
(Ẇ𝒕/ṁ) = Daya turbin actual per laju aliran massa (kJ/kg)
(Ẇ𝒕/ṁ)𝒔 = Daya turbin isentropic per laju aliran massa (kJ/kg)
𝑇ℎ𝑖 = suhu uap masuk kondensor dari LP turbin (⁰C)
𝑇ℎ𝑜 = suhu air hasil kondensasi pada kondensor (⁰C)
𝑇𝑐𝑖 = suhu air pendingin masuk kondensor (⁰C)
𝑇𝑐𝑜 = suhu air pendingin keluar kondensor (⁰C)
U = koefisien perpindahan panas menyeluruh (W/𝑚2.K)
A = permukaan yang mengalami penukar kalor yang mengalami perindahan
panas (𝑚2)
F = factor koreksi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya industri maka kebutuhan akan listrik sebagai
penunjang proses produksi semakin meningkat. Dengan meningkatnya
kebutuhan listrik maka diperlukan peningkatan jumlah pembangkit listrik. PLTGU
merupakan pembangkit listrik yang menggabungkan siklus rankine pada PLTU
dan siklus brayton pada PLTG, dimana panas sisa gas buang dari PLTG
dimanfaatkan sebagai pemanas uap yang digunakan sebagai fluida kerja pada
PLTU. Condensor merupakan salah satu sistem pendinginan pada PLGU.
Kondensor merupakan alat penukar kalor yang berfungsi mendinginkan uap dari
steam turbin agar berubah fase menjadi air, dimana air tersebut akan digunakan
kembali sebagai air bahan baku uap. Prinsip kerja condensor proses
perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam ruangan yang
berisi pipa – pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa – pipa sedangka air
pendinginnya mengalir di dalam pipa – pipa. Sebagai air pendingin biasanya
digunakan air sungai atau air laut. Kinerja condensor dapat dilihat dari beberapa
parameter, antara lain : temperatur air pendingin sisi inlet condensor, laju massa
aliran air pendingin, dan tekanan uap.
PLTGU Muara Karang merupakan pembangkit yang dioperasikan PT.
PJB UP Muara Karang yang terdiri dari 4 blok dengan kapasitas pembangkit
sebesar 1.600 MW. PLTGU Muara Karang Blok 1 memiliki konfigurasi 3 gas
turbine, 3 HRSG, dan 1 steam turbine. Sering kali PLTGU Muara Karang Blok 1
dioperasikan dengan konfigurasi 2 gas turbin, 2 HRSG, dan 1 steam turbin
dengan unit gas turbin dan HRSG yang dioperasikan berbeda, sehingga beban
yang digunakan berbeda. Dengan beban yang berbeda maka beban kerja
condenser pun berbeda. Beban kerja condenser yang sering kali naik turun
menyebabkan perubahan pada nilai vacuum condenser. Turunnya nilai
kevakuman pada kondensor dapat menyebabkan beberapa masalah pada
2
kondensor. Turunnya nilai kevakuman pada kondensor dapat menyebabkan
terhambatnya proses kondensasi uap keluaran turbin.
Kevakuman condensor dapat berpengaruh pada nilai efisiensi steam
turbine generator (STG). Apabila tekanan vakum pada condensor naik maka
unjuk kerja dan efisiensi turbin akan meningkat. Nilai efisiensi berhungungan
dengan energi atau daya yang dibangkitkan. Semakin besar efisiensi maka
semakin besar daya yang dibangkitkan oleh steam turbine generator. Penurunan
kevakuman condensor dapat menyebabkan proses kondensasi akan berjalan
lambat dan sebagian uap exhaust LP turbin yang dalam keadaan saturated tidak
seluruhnya mengalir ke dalam condensor sehingga dapat menyebabkan korosi
pada stage terakhir di LP turbin.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno, dkk., Analisa Perubahan Tekanan
Vakum Kondensor Terhadap Kinerja Kondensor di PLTU Tanjung Jati B Unit 1
menyatakan semakin tinggi tingkat vakum condensor maka semakin cepat proses
kondensasi uap keluaran LP turbin. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Yeyet menyatakan perubahan tingkat kevakuman condensor mempengaruhi nilai
efisiensi turbin uap. Dari dua penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan
tingkat kevakuman condensor dapat mempengaruhi nilai daya yang dihasilkan
oleh steam turbine generator. (Handayani, 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisa pengaruh vakum condensor
terhadap output daya steam turbine generator.
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi penelitian
Proses kondensasi uap keluaran turbin sangat berpengaruh dalam
kinerja turbin uap. Cepat lambatnya proses kondensasi uap tergantung
pada tingkat kevakuman kondensor. Semakin baik kinerja kondensor
maka efisien turbin uap akan baik pula sehingga daya output steam turbine
generator akan meningkat. Proposal skipsi ini akan membahas analisa
3
pengaruh vacuum condensor terhadap output daya steam turbine
generator.
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Diperlukan batasan masalah untuk penyusunan penelitian ini.
Batasan – batasan tersebut sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di PT. PJB UP Muara Karang
2. Peneliti hanya membahas steam turbine generator PLTGU Muara
Karang Blok I
3. Peneliti melakukan perbandingan nilai vakum condensor dan
pengaruhnya terhadap output daya STG berdasarkan data
performance monitoring pada bulan September 2019.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan permasalahan di atas maka
perumusan masalah untuk penelitian ini adalah :
1. Apakah kevakuman condenser dapat mempengaruhi daya output
steam turbine generator?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh vakum condensor terhadap output
daya steam turbine generator
4
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi turunnya nilai
kevakuman condenser
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efisiensi steam
turbine
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai efektivitas
condenser.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat digunakan sebagai:
1. Dapat menambah ilmu pengetahuan pada lingkungan kampus
maupun lingkungan luar ampus tentang vakum condensor
2. Dapat memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan kurikulum
Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) dan mendapat gelar
Sarjana Teknik Strata Satu
3. Dapat membantu perusahaan dalam mengamati pengaruh
vakum condensor terhadap output daya steam turbine generator.
1.4 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan ini bertujuaan untuk mempermudah pembacaan
dan memberi gambaran mengenai pembahasan dalam penelitian ini.
5
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan secara ringkas mengenai latar belakang masalah yang
diteliti, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan beberapa teori dasar yang diperlukan untuk mengembangkan
Analisa Pengaruh Vacuum Condensor Terhadap Output Daya pada STG Blok 1
PLTGU Muara Karang.
BAB III METOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan mengenai langkah – langkah yang digunakan untuk mengambil
data yang diperlukan dalam menyusun penelitian serta mengolah data dan
perhitungan data. Bab ini juga menjelaskan kerangka penyelesaian penelitian.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai perhitungan pengaruh vaccum ondensor
terhadap daya output STG Blok 1 PLTGU Muara Karang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari permasalahan pada penelitian ini.
Kesimpulan dan saran diperoleh setelah menyeleaian penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi referensi ataupun sumber teori yang digunakan untuk
mendukung penelitian.
LAMPIRAN
Bab ini berisi lampiran berupa data atau gambar untuk mendukung penelitian dan
penyusunan penelitian.
6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pendukung
Teori yang menjadi dasar – dasar bagi penulis dalam penelitian yang
merupakan penjelasan dari hasil – hasil penelitian yang berkaitan dengan
penelitian penulis :
1. (Handayani, 2018) dalam penelitiannya didapatkan bahwa perubahan nilai
kevakuman kondensor berpengaruh pada efisiensi turbin. Saat nilai
kevakuman kondensor – 705.1 [mmHg] presentase efisiensi turbin adalah
30.43%, saat terjadi penurunan nilai kevakuman kondensor menjadi –
703.8 [mmHg] presentase efisiensi turbin turun menjadi 30.09%.
2. (Gunarto, 2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Kasus Variasi
Perubahan Tekanan Vakum Terhadap Performance Kondensor pada
PLTU di PT. ICA Tayan Kalimantan Barat” dari penelitiannya didapatkan
hasil perubahan nilai tekanan vacuum condenser berpengaruh terhadap
nilai efektivitas condenser. Dengan tekanan vacuum kondensor – 95 Kpa
efektivitas kondensor adalah 89.05%, saat tekanan vacuum condenser
turun menjadi – 85 Kpa nilai efektivitas kondensor turun menjadi 80.33%.
2.2 Tinjauan Pustaka
PLTGU merupakan pembangkit yang menggabungkan siklus Brayton
(PLTG) dan siklus Rankine (PLTU), gas panas keluaran turbin gas masih
memiliki sejumlah energi panas yang cukup untuk memproduksi uap, yang mana
uap tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin uap. PLTGU Muara Karang
dimulai dari siklus Brayton, dimana udara dihisap dan dikompres oleh
Compressor gas turbin hingga udara tersebut mengalami kenaikan tekanan dan
7
temperature. Udara yang telah terkompresi akan dicampur dengan bahan bakar
di dalam Combustor. Gas panas pada hasil pembakaran combustor dialirkan
untuk menggerakkan turbin gas. Sisa gas keluaran turbin gas akan dibuang
Gambar 2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
(Sumber : PT. PJB UP Muara Karang, 2020)
melalui cerobong/stack pada Proses Open Cycle dan pada Proses Combine
Cycle sisa gas tersebut akan digunakan untuk memanaskan pipa – pipa
pemanas pada HRSG, dimana pipa – pipa tersebut akan air yang akan diubah
menjadi uap bertekanan dan bertemperatur tinggi yang akan menggerakkan
turbin uap. Uap keluaran turbin uap akan didinginkan di dalam kondensor. Uap
yang terkondensasi akan berubah menjadi air akan ditampung di dalam hotwell
yang nantinya air tesebut akan dipompakan kembali menuju HRSG.
2.2.1 Sistem dan Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
PLTG adalah Pembangkit LIstrik Tenaga Gas yang dimana
pembangkit ini memanfaatkan energi dari gas yang bertemperatur tinggi hasil
8
pembakaran udara bertekanan tinggi yang telah tercampur dengan bahan
bakar untuk memutar turbin gas yang telah dikopel generator yang akan
menghasilkan energi listrik.
Gambar 2.2 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
(Sumber : PT. PJB UP Muara Karang, 2020)
2.2.2 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan uap sebagai fluida kerjanya dengan memanfaatkan energi
kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu – sudu turbin yang dikopel
dengan generator. Selanjutnya generator mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem
pembangkit tertutup, dimana air hasil kondensasi uap keluaran turbin
digunakan kembali sebagai bahan baku air pengisi pada HP steam drum
dan LP steam drum pada HRSG.
9
2.2.2.1 Prinsip Kerja PLTU
Sistem pembangkit listrik tenaga uap pada PLTGU Muara Karang
blok 1 merupakan PLTU yang memanfaatkan panas buang dari gas turbin
sebagai pemanas air untuk fluida kerja pada PLTU. PLTU adalah jenis
pembangkit yang memanfaatkan energi thermal uap sebagai fluida
kerjanya yang bersikulasi secara tertutup. Sikulasi tertutup artinya
menggunakan fluida yang sama berulang – ulang. Urutan sikulasinya
sebagai berikut :
Pertama air yang berada pada HP steam drum dan LP steam
drum dialirkan ke dalam tube – tube yang berada di dalam HRSG. Air akan
dipanaskan menggunakan panas buang dari gas turbin. Air akan di ubah
menjadi uap kering yang bertekanan dan bertemperatur tinggi.
Selanjutnya uap tersebut akan dialirkan untuk memutar sudu –
sudu turbin. Pada PLTGU Muara Karang steam turbin terdiri dari HP
turbine dan LP turbine. Uap keluaran HP superheater 1 dari HRSG akan
memutar HP turbine, selanjutnya uap akan dialirkan ke LP turbine. Uap
keluaran HP turbine telah berekspansi sehingga tekanan dan temperature
turun. Uap keluaran HP turbine akan ditambahkan uap dari LP
superheater agar tekanan dan temperature uap dari HP turbine naik
kembali sehingga dapat memutar LP turbine. Generator yang telah dikopel
dengan turbine akan berputar menghasilkan listrik.
10
Gambar 2.3 Prinsip Kerja PLTU
(Sumber : PT. PJB UP Muara Karang)
Uap keluran LP turbine akan didinginkan atau dikondensasikan di
dalam condenser yang bertekanan vacuum menggunakan air laut sebagi
cooling waternya. Uap akan masuk mengisi ruangan pada condenser dan
air pendinginnya akan mengalir di dalam tube – tube di dalam condenser.
Uap yang telah berubah fasenya menjadi air akan ditampung di dalam
hotwell. Air tersebut akan digunakan kembali sebagai air pengisi pada HP
steam drum dan LP steam drum di HRSG.
2.2.3 Turbin Uap dan Komponen – Komponennya
2.2.3.1 Turbin
Turbin uap merupakan mesin yang berfungsi mengkonversikan
energi thermal menjadi energi mekanik putaran poros turbine. Namun
sebelum energi thermal di rubah menjadi energi mekanik, energi thermal
dirubah terlebih dahulu menjadi energi kinetik menggunakan nozzle.
Nozzle akan mengarahkan uap agar tepat mengenai sudu – sudu turbin.
Uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi akan menggerakkan sudu
11
– sudu turbin yang akan memutar poros turbin. Pada saat uap melewati
celah antar sudu – sudu gerak uap akan mengalami perubahan
momentum sehingga berdasarkan hukum Newton II, dibangkitkan gaya
yang bekerja pada uap tersebut. Dari hukum Newton III, sudu menerima
gaya yang besarnya sama dengan gaya tersebut namun arahnya
berlawanan. Akibatnya melakukan kerja di turbin, tekanan dan
temperature uap yang keluar turbin menjadi turun sehingga menjadi uap
basah.
Gambar 2.4 Steam Turbine
(Sumber : https://www.ge.com, General Electrict)
2.2.3.2 Komponen pada Turbin
2.2.3.2.1 Shaft Seal
Shaft seal merupakan bagian dari turbin antara poros dengan casing
yang berfungsi untuk mencegah uap air keluar dari dalam turbin melewati
sela-sela antara poros dengan casing akibat perbedaan tekanan dan juga
12
untuk mencegah udara masuk ke dalam turbin (terutama turbin LP karena
tekanan uap air yang lebih vakum) selama turbin uap beroperasi.
Turbin uap menggunakan sistem labyrinth seal untuk shaft seals.
Sistem ini berupa bagian yang berkelak-kelok pada poros dan casing-nya
yang kedua sisinya saling bertemu secara berselang-seling. Antara
labyrinth poros dengan labyrinth casing ada sedikit rongga dengan jaraj
tertentu. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi tekanan uap air di dalam
turbin yang masuk ke sela-sela labyrinth sehingga tekanan antara uap air
dengan udara luar akan mencapai nilai yang sama pada titik tertentu.
Selain adanya sistem labyrinth seal, ada satu sistem tambahan bernama
sistem seal and gland steam. Sistem ini bertugas untuk menjaga tekanan
di labyrinth seal pada nilai tertentu terutama pada saat start up awal atau
shut down turbin dimana pada saat tersebut tidak ada uap air yang masuk
ke dalam turbin uap.
2.2.3.2.2 Turbine Bearing
Jenis bearing yang digunakan dalam desain turbin uap yaitu thrust
bearing, journal bearing, atau kombinasi antara keduanya. Selain itu juga
dibutuhkan sebuah sistem pelumasan menggunakan oil, yang secara
terus-menerus disirkulasi dan didinginkan untuk melumasi bearing yang
terus mengalami pergesekan pada saat turbin uap beroperasi normal.
Bearing memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1. Menahan diam komponen rotor secara aksial
2. Menahan berat dari rotor
3. Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu
turbin
4. Menahan gaya kinetik akibat dari sisa – sisa ketidakseimbangan atau
ketidakseimbangan akibat kerusakan pada sudu
5. Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi
13
2.2.3.2.3 Balance Piston
Pada turbin uap, ada 50% gaya reaksi dari sudu yang berputar
menghasilkan gaya aksial terhadap sisi belakang dari silinder pertama
turbin, gaya inilah yang perlu dilawan oleh sistem balance piston.
2.2.3.2.4 Turbine Stop Valves
Disebut juga Emergency Stop Valve karena berfungsi untuk
mengisolasi turbin dari supply uap air pada keadaan darurat untuk
menghindari kerusakan atau juga overspeed.
2.2.3.2.5 Turbine Control Valve
Memiliki fungsi untuk mengontrol supply dari uap yang masuk ke
dalam turbin sesuai dengan sistem kontrol yang bergantung pada besar
beban listrik.
2.2.3.2.6 Turning Device
Turning device adalah suatu mekanisme untuk memutar rotor dari
turbin pada saat start awal atau pada saat setelah shut down untuk
mencegah terjadinya distorsi/bending akibat dari proses pemanasan atau
pendinginan yang tidak seragam pada rotor.
2.2.3.3 Prinsip Kerja Turbin
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun –
daun cakram yang disebut sudu – sudu turbin. Sudu – sudu turbin ini
berputar karena adanya dorongan dari uap bertekanan yang berasala dari
HRSG, yang telah dipanasi terlebih dahulu dengan gas sisa keluaran
turbin gas.
Uap tersebut kemudian diatur oleh control valve yang akan
digunakan untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan pompa
14
dan juga sama halnya dikopel dengan generator untuk menghasilkan
listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap betekanan dan bertemperatur tinggi
tersebut berubah menjadi uap bertekanan dan bertemperatur rendah.
Panas yang telah diserap oleh kondensor mengubah uap menjadi air yang
kemudian air tersebut akan dipompakan kembali ke HRSG. Sisa panas
yang dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula
yang masuk.
2.2.3.4 Efisiensi Isentropik Turbin
Efiseinsi entropik merupakan kerja actual dan ideal dari suatu
peralatan. Perpindahan panas antara turbin dan lingkungan diabaikan.
Termasuk energi kinetik dan potensial. Kerja yang melewati turbin dapat
diasumsikan sebagai berikut :
Ẇ
ṁ= 𝒉𝟏 − 𝒉𝟐
Keadaan yang ditandai dengan 2s pada gambar hanya dapat dicapai
apabila tidak ada irreverbilitas internal, hal ini disebut ekspansi isentropik
turbin.
15
Gambar 2.5 Diagram Mollier
Dalam ekspansi aktual melalui turbin 𝒉𝟐 > 𝒉𝟐𝒔, demikian maka kerja kecil
dibandingkan kerja maksimum. Perbandingan ini dapat dihitung dengan
persamaan efisiensi isentropik turbin :
𝛈𝒕 =(Ẇ𝒕/ṁ)
(Ẇ𝒕/ṁ)𝒔=
𝒉𝟏−𝒉𝟐
𝒉𝟏−𝒉𝟐𝒔× 𝟏𝟎𝟎% ...............................................................(1)
Enthalpy isentropic dapat ditentukan dengan persamaan berikut :
• Entropi Outlet (kondisi 2)
𝒔𝟐 = 𝒔𝟏
• Fraksi Uap
𝒙𝟐 =𝒔𝟐−𝒔𝒇
𝒔𝒈−𝒔𝒇=
𝒔𝟐−𝒔𝒇
𝒔𝒇𝒈 .......................................................................(2)
• Enthalpy Isentropic (kondisi 2)
𝒉𝟐𝒔 = 𝒉𝒇 + 𝒙𝟐𝒉𝒇𝒈 .......................................................................(3)
Dimana :
𝛈𝒕 = Efisiensi isentropik turbine (%)
𝒉𝟏 = Enthalpy uap masuk (kJ/kg)
16
𝒉𝟐 = Enthalpy uap keluar saat keadaan aktual (kJ/kg)
𝒉𝟐𝒔 = Enthalpy uap keluar saat keadaan ideal (kJ/kg)
𝒔𝟏 = Entropi inlet turbin
𝒔𝟐= Entropi outlet turbin
𝒙𝟐 = Fraksi uap
𝒉𝒇 = Enthalpy cairan jenuh (kJ/kg)
𝒉𝒇𝒈 = Enthalpy evaporasi (kJ/kg)
𝒉𝒈 = Enthalpy uap (kJ/kg)
𝑾𝒕 = Daya turbin (MW)
(Ẇ𝒕/ṁ) = Daya turbin actual per laju aliran massa (kJ/kg)
(Ẇ𝒕/ṁ)𝒔 = Daya turbin isentropic per laju aliran massa (kJ/kg)
2.2.3.5 Interpolasi Linear Untuk Pencarian Nilai Parameter
(Properties) Yang Tersedia Pada Table Suhu A2 Dan Table Tekanan
A3
Interpolasi dua titik dengan garis lurus dengan titik (𝒙𝟎, 𝒚𝟎) dan
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏). Teknik interpolasi linear digunakan untuk mencari nilai dalan table
suhu A2 dan table tekanan A3 berupa temperature (T), tekanan (P),
enthalpy uap jenuh (𝒉𝒇), enthalpy penguapan (𝒉𝒇𝒈), entropi cairan jenuh
(𝒔𝒇), entropi uap jenuh (𝒔𝒈). Selain itu interpolasi linear juga digunakan
untuk mencari nilai enthalpy uap kondisi actual (𝒉𝟐), karena 𝒉𝟐 = 𝒉𝒈.
Persamaannya adalah :
𝑷𝟏(𝒙) = 𝒚𝟎 +(𝒚𝟏 − 𝒚𝟎)
(𝒙𝟏 − 𝒙𝟎)
𝑷𝟏(𝒙) =𝒚𝟏−𝒚𝟎
𝒙𝟏−𝒙𝟎(𝒙 − 𝒙𝟎) + 𝒚𝟎........................................................(4)
17
2.2.4 Kondensor dan Komponen – Komponennya
2.2.4.1 Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar panas yang digunakan untuk
mengubah uap keluaran turbin uap menjadi air. Di dalam kondensor
terdapat pipa – pipa yang digunakan untuk mengalirkan air sebagai
pendingin. Prinsip kerja kondensor adalah uap keluaran turbin uap akan
masuk ke dalam kondensor dan memenuhi permukaan luar pipa dan air
sebagai pendingin mengalir di dalam pipa maka akan terjadi perpindahan
panas dari uap ke air pendingin.
Agar uap dapat bergerak turun dengan lancar dari sudu terakhir
turbin, maka vakum kondensor harus dijaga, karena dengan ada vakum
pada kondensor akan membuat tekanan udara pada kondensor menjadi
rendah. Dengan tekanan yang lebih rendah di kondensor, maka uap
akan bisa bergerak dengan mudah menuju kondensor.
Gambar 2.6 Condenser
(Sumber : https://www.ge.com, General Electric)
18
2.2.4.2 Jenis – Jenis Kondensor
Ada dua jenis kondensor utama yang dapat digunakan digunakan
di pembangkit listrik: 1. Direct Contact, 2. Surface.
Kondensor Direct Contact mengkondensasikan uap keluaran turbin
dengan mencampurkannya langsung dengan air pendingin. Jenis dari
kondensor ini disebut spray condenser, pada alat ini proses pencampuran
dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke arah uap. Sehingga
steam akan menempel pada butiran – butiran air pendingin tersebut dan
akan mengalami kontak temperature, selanjutnya uap akan terkondensasi
dan tercampur dengan air pendingin yang mendekati fase saturated
(basah). Tipe yang lebih tua Kondensor Barometrik dan Jet-Type
beroperasi pada prinsip yang serupa.
Gambar 2.7 Jet Condenser
19
Kondensor Surface adalah yang paling umum kondensor bekas di
pembangkit listrik modern. Uap keluaran dari turbin mengalir di sisi shell
(di bawah vakum) dari kondensor, sedangkan sirkulasi air pendingin
mengalir di sisi pipa (tubes). Sumber air yang bersirkulasi dapat berupa a
loop close (yaitu menara pendingin, kolam semprot, dll.) atau sekali pakai
(yaitu dari danau, laut, atau sungai). Uap hasil kondensasi dikumpulkan di
dalam ruangan di bawah condenser, yang disebut Hotwell. Air hasil
kondensasi kemudian dipompa kembali ke pembangkit uap untuk
mengulangi siklusnya.
2.2.4.3 Operasi Condenser Types Steam Surface Condenser
Mekanisme perpindahan panas utama dalam kondensor Surface
adalah kondensasi steam jenuh di bagian luar pipa – pipa dan air
pendingin yang bersirkulasi di dalam pipa. Jadi untuk laju aliran air
sirkulasi tertentu, suhu air masuk ke kondensor menentukan tekanan
pengoperasian kondensor. Saat suhu ini menurun, tekanan kondensor
juga akan berkurang. Seperti dijelaskan di atas, penurunan tekanan ini
akan meningkatkan output dan efisiensi pembangkit. Karena kondensor
Surface beroperasi dibawah tekanan vakum. Gas yang tidak
terkondensasi bergerak menuju condenser. Gas yang idak terkondensasi
Sebagian besar terdiri dari udara bocor ke dalam sirkulasi dari komponen
yang beroperasi di bawah tekanan atmosfer (seperti kondensor). Gas –
gas ono juga dapat diakibatkan oleh dekomposisi dari air menjadi oksigen
dan hydrogen dari reaksi kimia atau thermal. Gas – gas ini harus
dikeluarkan dari kondensor dengan alasan – alasan berikut :
Gas tersebut akan meningkatkan tekanan operasi kondensor.
Karena tekanan total kondensor akan menjadi jumlah tekanan persial dari
steam dan gas, terlebih gas yang bocor ke dalam sistem, tekanan
kondensor akan naik. Kenaikan tekanan ini akan menurunkan output dan
efisiensi turbin. Gas akan menyelimuti permukaan pipa dan mengurangi
perpindahan panas dari steam ke air pendingin. Sekali lagi, tekanan dalam
20
kondensor akan meningkat. Korosif kondensat di condenser akan
meningkat dengan meningkatnya kandungan oksigen. Oksigen
menyebabkan korosi, Sebagian besar pada steam generator. Jadi, gas –
gas ini harus dikeluarkan untuk memperpanjang umum komponen siklus.
2.2.4.4 Stem Surface Condenser Air Removal
Dua komponen utama untuk melepaskan gas tidak terkondensasi
adalah Steam Jet Air Ejectors dan Liquid Ring Vacuum Pump. Steam Jet
Air Ejectors (SJAE) menggunakan udara bertekanan tinggi untuk
mengeluarkan gas yang tidak terkondensasi dari kondensor. Liquid Ring
Vacuum Pump menggunakan liquid terkompresi untuk mengompres hasil
gas tidak terkondensasi dan kemudian dibuang ke atmosfer. Untuk
membantu dalam penghilangan gas tidak terkondensasi, kondensor
adalah dilengkapi dengan bagian Air-Cooler.
Bagian Air-Cooler pada kondensor terdiri dari sejumlah pipa – pipa
yang disekat untuk mengumpulkan gas yang tidak dapat dikondensasikan.
Pendinginan gas yang tidak terkondensasikan berkurang volumenya dan
ukuran pembuangan udara yang diperlukan peralatan. Peralatan pelepas
udara harus beroperasi dalam dua mode: memonopoli dan menahan.
Sebelum memasukkan uap buang ke kondensor, semua nonkondensabel
harus dilepaskan kondensor. Dalam mode hogging, volume udara yang
besar berada cepat dikeluarkan dari kondensor untuk mengurangi tekanan
kondensor dari atmosfer ke tingkat yang telah ditentukan. Setelah tekanan
yang diinginkan tercapai, sistem pembuangan udara dapat dioperasikan
dalam mode tahan untuk menghapus semua gas tak terkondensasi.
21
2.2.4.5 Konfigurasi Steam Surface Condenser
Surface Condenser dapat diklasifikasikan secara luas berdasarkan
orientasi uap keluaran turbin menuju kondensor. Paling umum adalah
exhaust samping dan bawah. Exhaust samping kondensor, kondensor
dan turbin dipasang berdekatan satu sama lain. Uap keluaran turbin
masuk ke dalam kondensor dari sisi samping kondensor. Dala exhaust
bagian bawah, uap keluaran turbin masuk ke dalam kondensor melalui sisi
atas kondensor. Turbin dipasang di atas pondasi di atas kondensor.
Kondensor selanjutnya dapat digambarkan dengan konfigurasi sisi
shell dan tubes. Sisi tubes dari steam surface condenser dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: Number of tubes side passes Konfigurasi
bundel tabung dan water box Kebanyakan steam surface condenser
memiliki satu atau multiple tubes side passes. Jumlah gerakan printhead
didefinisikan sebagai berapa kali sirkulasi air menempuh panjang
kondensor di dalam pipa. Kondensor dengan sistem sirkulasi air sekali
bilas hanya melewatinya atau sekali pakai. Kondensor dua fasa biasanya
digunakan dengan sistem loop tertutup.
22
Gambar 2.8 Steam Surface Condenser
Sisi tubes juga dapat diklasifikasikan sebagai terbagi atau tidak
terbagi. Dalam kondensor terbagi, bundel tubes dan water box berada
dibagi menjadi beberapa bagian. Satu atau lebih bagian dari bundel
tabung mungkin beroperasi sementara yang lain tidak. Ini memungkinkan
pemeliharaan bagian sisi tabung saat pengoperasian kondensor. Di sisi
tabung yang tidak terbagi, semua tabung masuk operasi setiap saat. Sisi
shell dari steam surface condenser dapat diklasifikasikan berdasarkan
geometrinya. Contoh dari jenisnya adalah:
• Silinder
• Persegi Panjang
Pilihan konfigurasi di atas ditentukan oleh ukuran kondensor, tata
letak pabrik, dan pilihan pabrikan. Steam surface condenser bisa berupa
double – shell dan beberapa konfigurasi tekanan.
23
2.2.4.6 Komponen Kondensor
2.2.4.6.1 Pipa Kondensor (Condenser Tube)
Pipa kondensor berfungsi menyerap panas dari uap keluaran turbin
sehingga temperaturnya turun dan berubah fasa menjadi cair (air). Pipa
kondensor terletak di bagian dalam kondensor dan terdiri dari banyak
(ratusan/ribuan) pipa-pipa dengan diameter kecil yang disusun rapat dan
biasanya tersusun secara horizontal. Air pendingin akan dimasukkan ke
dalam pipa kondensor dari bagian bawah (inlet) dan dikeluarkan dari
bagian atas (outlet). Sedangkan uap bekas Turbin akan bersentuhan
dengan pipa Kondensor bagian luar.
Gambar 2.9 Pipa – Pipa Condenser
(Sumber : https://www.ge.com, General Electrict)
24
2.2.4.6.2 Cooling Water Pump (CWP)
Cooling water pump adalah pompa air yang mengalirkan air
pendingin ke dalam pipa – pipa kondensor. Pada PLTGU Muara Karang
Blok I air laut digunakan sebagai air pendingin. Penggunaan air pendingin
kondensor digunakan atau disirkulasikan sekali saja.
2.2.4.6.3 Vacuum Pump
Vacuum pump berfungsi untuk menjaga tekanan pada kondensor
berada dibawah tekanan atmosfer agar proses kondensasi uap keluaran
turbin dapat cepat terkondesasi. Prinsip kerja vacuum pump adalah
dengan cara menghisap gas – gas yang tidak dapat terkondensasi. Gas –
gas tersebut bercampur dengan uap air sehingga akan bersifat tidak dapat
terkondensasi yang berakibatkan kinerja kondensor akan semakin berat.
Gambar 2.10 Vacuum Pump
(Sumber : Dokumen Pribadi, 2020)
25
2.2.4.6.4 Hotwell
Uap yang telah terkondensasi akan ditampung di dalam hotwell.
Hotwell terletak di bawah kondensor.
2.2.4.6.5 Condensate Pump
Pompa kondensat berfungsi untuk mengalirkan air kondensat di
hotwell ke tangki deaerator (Deaerator Tank) melalui Deaerator.
2.2.4.6.6 Sistem Uap Perapat (Steam Seals System)
Berfungsi untuk memberikan uap luar tidak masuk ke dalam
kondensor. Uap bertekanan rendah akan memenuhi labirin yang berfungsi
sebagai perapat sehingga hanya uap yang akan di hisap vacuum
condenser.
2.2.4.6.7 Parameter Kontrol dan Instrumen
Peralatan ini berfungsi untuk mengetahui atau membaca tekanan
dan temperature (parameter – parameter) di dalam kondensor.
2.2.4.7 Proses Laju Perpindahan Panas
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin,
kebersihan pipa – pipa (tubes), dan perbedaan temperature uap dan air
pendingin. Proses perubahan uap ke air terjadi pada tekanan dan
temperature jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vacuum.
Karena temperature air pendingin sama dengan temperature udara luar,
maka temperature kondensatnya maksimum mendekati temperature
udara luar.
26
Untuk heat exchanger tipe cross flow, prosesnya berawal dari uap
yang berasal dari LP turbin menuju ke shell – shell yang berada pada
kondensor kemudian dari arah berlawanan (horizontal) air pendingin yang
berasal dari sea water supply mengalir ke dalam tube – tube di dalam
kondensor.
ΔTlmtd (Log Mean Temperature Difference) merupakan persamaan yang
menggambarkan perbedaan temperature rata – rata yang digunakan
untuk menganalisa alat penukar panas dalam hal ini adalah kondensor.
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(𝑇ℎ𝑖−𝑇𝑐𝑜)−(𝑇ℎ𝑜−𝑇𝑐𝑖)
𝐼𝑛((𝑇ℎ𝑖−𝑇𝑐𝑜)
(𝑇ℎ𝑜−𝑇𝑐𝑖))
..................................................................(5)
Keterangan :
𝑇ℎ𝑖 = suhu uap masuk kondensor dari LP turbin (⁰C)
𝑇ℎ𝑜 = suhu air hasil kondensasi pada kondensor (⁰C)
𝑇𝑐𝑖 = suhu air pendingin masuk kondensor (⁰C)
𝑇𝑐𝑜 = suhu air pendingin keluar kondensor (⁰C)
Panas yang dilepas oleh fluida panas diserap oleh fluida dingin
dengan menembus luasan sebesar A dengan koefisien U dan beda suhu
rata – rata ΔTm dinyatakan dalam persamaan :
𝑞 = 𝑈. 𝐴. 𝐹. ∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 ..............................................................................(6)
Dimana, U = koefisien perpindahan panas menyeluruh (W/𝑚2.K)
A = permukaan yang mengalami penukar kalor yang mengalami
perindahan panas (𝑚2)
F = factor koreksi
27
Dalam kaitannya dengan efektivitas dari kondensor maka dapat
dihubungkan dengan metode 𝜀-NTU, dimana NTU (Number of Transfer
Unit) dinyatakan dalam :
𝑁𝑇𝑈 = 𝑈.𝐴
𝐶𝑚𝑖𝑛 ..........................................................................................(7)
Untuk menentukan efektivitas (effectiveness, 𝜀) penukar kalor tipe
cross flow dapat digunakan persamaan berikut :
𝜀 = 1 − 𝑒𝑥𝑝 {−1
𝐶[1 − exp (−𝐶. 𝑁𝑇𝑈)]} .................................................(8)
Dimana
𝐶 =𝐶𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑚𝑎𝑥 ...............................................................................................(9)
2.2.5 Analisis Termodinamika
Sistem pembangkit listrik tenaga uap pada PLTGU Muara Karang
Blok I menggunakan siklus rankine. Siklus Rankine adalah siklus
termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja.panas disuplai
secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air
sebagai fluida yang bergerak. Fluida pada siklus Rankine mengikuti aliran
tertutup dan digunakan secara konstan.
28
Gambar 2.10 Siklus Rankine
Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, setiap siklus mengubah keadaan
fluida (tekanan dan/atau wujud).
Proses 1 – 2 : Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi
dalam bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.
Proses 2 – 3 : Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler/HRSG dimana
fluida dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan konstan menjadi uap
jenuh.
Proses 3 – 4 : Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi
listrik. Hal ini mengubah temperatur dan tekanan uap.
Proses 4 – 1 : Uap basah memasuki kondensor dimana uap diembunkan
dalam tekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.
29
2.3 Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menguraikan hipotesis pengolahan data
yang didapat berdasarkan literatur dan referensi. Dimana penulis
menjelaskan hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga perubaha nilai kevakuman kondensor dapat mempengaruhi
efisiensi turbin uap.
2. Diduga perubahan nilai kevakuman kondensor dapat mempengaruhi
nilai efektivitas kondensor.
3. Diduga perubahan nilai kevakuman kondensor mempengaruhi daya
output steam turbine generator.
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Perencanaan Penelitian
Mulai
Studi Literatur dan Studi Lapangan
Identifikasi Masalah :
Bagaimana pengaruh vacuum condenser terhadap daya output steam turbin generator?
Pengumpulan Data Operasi :
Spesifikasi steam turbine generator Blok I PLTGU Muara Karang
Data parameter tekanan, temperature, flow pada HRSG dan STG Blok I PLTGU Muara Karang
Pongolahan Data:
Menghitung efisiensi isentropik turbine
Menghitung daya actual turbin
Menghitung laju perpindahan panas
Menghitung efektivitas kondensor
Jika kevakuman kondensor
naik
Maka daya output STG naik
Analisa dan Pembahasan Hasil Perhitungan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Benar
Salah
31
3.1.1 Teknik Pengambilan Data
3.1.1.1 Metode Pengamatan Langsung
Penulis memperoleh data penelitian dengan cara pengamatan langsung
pada Steam Turbine Generator Blok 1 PLTGU Muara Karang.
3.1.1.2 Metode Pengamatan Tidak Langsung
Penulis memperoleh data dengan cara membaca manual book steam
turbine generator yang ada dan juga mengambil data melalui Canter Control
Room (CCR) Blok 1 PLTGU Muara Karang.
Table 3.1 Spesifikasi Steam Turbine
SPESIFIKASI TURBINE
Merk General Electric
Turbine Number 270 T 273
Rating 185.100 Kw
Rotation 3000 rpm
Stages 17
Steam Pressure 83,79 Bar (A)
Steam Temperature 515,80 C
Exhaust Pressure 0,83 Bar (A)
32
Table 3.2 Spesifikasi Generator
SPESIFIKASI GENERATOR
Type Hydrogen Cooled Generator 290 T 273
Poles 2
Phase 3
Connection Type “WYE”
Frequency 50 Hz
Max. cold gas temp. 400 C
Inlet Water 84⁰ F
KVA 237.500
Armature Amps. 9.141
Armature Volt 15000
Field Amps 1562
Excitation Volt 550
Power Factor 0,80
33
Table 3.3 Spesifikasi Condensor
SPESIFIKASI CONDENSOR
SHELL SIDE TUBE SIDE
Steam Inlet 637,070 KG/Hr Source Water Sea Water
Non Condensables 50,6 KG/Hr Flow 813 cum/min
Laten Heat 615,8 kcal/kg Water In 30⁰C
U Service 2.680,5 kcal/h.m.⁰C Water Out 36.76⁰C
Cleanliness Factor 0,85 Number Passes 1
Temperature In 42,1 ⁰C Pressure Drop 3,3 M
Temperature Out 42,1 ⁰C Velocity Ft/Sec 2,15 m/s
LMTD 8,3 ⁰C
Operating Pressure 62 m/HGA
3.1.1.3 Metode Wawancara
Penulis melakukan pengambilan data dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan kepada karyawan bagian pemeliharaan dan operasi (
Canter Control Room / CCR).
3.1.1.4 Metode Studi Literatur
Penulis memperoleh data dengan cara membaca manual book dan
beberapa jurnal yang berkaitan dengan steam turbine generator di
perpustakan PT. PJB UP Muara Karang.
34
3.1.1.5 Saran dan Bimbingan Dosen Pembimbing
Melakukan asistensi kepada dosen pembimbing untuk saran dan
bimbingan guna mengoreksi dan menyempurnakan penyusunan penelitian.
3.2 Teknik Pengolahan Data
Pada Teknik pengolahan data penulis memaparkan bagaiman pengolahan
data dari parameter atau data yang di peroleh guna mengetahui bagaimana
pengaruh vacuum condenser terhadap daya output steam turbine generator blok 1
PLTGU Muara Karang.
Cara pengolahan data dapat dilihat sebagai berikut :
1) Mengolah data temperature seperti temperature steam inlet HP turbine,
temperature steam inlet LP turbine, temperature HP turbine exhaust,
temperature LP turbine exhaust, temperature air pendingin.
2) Mengolah data tekanan seperti tekanan steam inlet HP turbine, tekanan
steam inlet LP turbine, tekanan HP turbine exhaust, tekanan LP turbine
exhaust.
3) Mengolah data laju aliran massa uap (flow), seperti laju aliran massa uap HP
main steam flow, LP main steam flow.
4) Mengolah data kevakuman kondensor dan daya aktual steam turbine.
5) Menghitung daya aktual turbin, nilai efisiensi turbin dan nilai efektivitas
kondensor.
• Menghitung efisiensi isentropic turbine menggunakan persamaan (1)
• Menghitung daya actual turbin
• Menghitung laju perpindahan panas menggunakan persamaan (6)
• Menghitung nilai NTU menggunakan persamaan (7)
• Menghitung nilai efektivitas kondensor menggunakan persamaan (8)
35
3.2.1 Teknik Analisa
1. Analisa perhitungan nilai efisiensi turbin uap untuk sampling nilai
kevakuman kondensor (A, B, C)
2. Analisa perhitungan nilai evektivitas kondensor untuk sampling nila
kevakuman kondensor (A, B, C)
3. Analisa pengaruh nilai kevakuman kondensor terhadap efisiensi turbin
uap
4. Analisa pengaruh nilai kevakuman kondensor terhadap nilai efektivitas
kondensor
3.3 Tempat dan Jadwal Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. PJB UP Muara Karang yang terletak di Jl.
Pluit Karang Ayu Barat No. 1, RT 12 / RW 3, Kecamatan Penjaringan, Kota
Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
3.3.2 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Literatur
2. Observasi Lapangan
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Sistem
5. Pembuatan Laporan
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Perhitungan
Data perhitungan diambil berdasarkan hasil performance mentoring PT. PJB
UP Muara Karang Blok I selama bualan September 2019. Data yang dikelola oleh
penulis adalah data pada tanggal 1 September 2019, 15 September 2019, dan 28
September 2019 sebagai data variasi konstan tekanan vakum kondensor.
Dari tekanan vakum yang berbeda, masing – masing akan dihitung W actual
turbin, Efisiensi Isentropik Turbin, Laju Perpindahan Panas, dan Efektivitas
Kondensor.
Tabel 4.1 Data Parameter Steam Turbine Generator
Parameter Satuan 01-Sep-19 15-Sep-19 28-Sep-19
Tekanan Vakum Kondensor mmHg 717,75 687,93 715,3
HP steam inlet flow kg/hr 147789,5156 132340,1563 134000,2969
HP steam inlet Pressure bar 63,2630043 63,29299927 63,18299866
HP steam inlet enthalpy kJ/kg 3454,3 3437,4 3450,7
HP main outlet pressure bar 5,622999668 5,602999687 5,602999687
LP steam inlet flow kg/hr 183977,125 176211,625 178252,7813
LP steam inlet pressure bar 5,622999668 5,602999687 5,602999687
LP steam inlet temperature C 258,9294739 271,5368958 271,3645325
LP main outlet pressure bar 0,056943223 0,056473244 0,058986716
Condensor Inlet Temp C 37,98 37,98 37,98
Condensor Outlet Temp C 35,23 35,06 35,85
Cooling Water Inlet Temp C 29,83 28,63 30,63
Cooling Water Outlet Temp C 31,57 31,27 32,37
Mass Flow Cond kg/s 51104,7569 48947,6615 49514,6614
Mass Flow Cooling Water kg/s 16594,0549 16967,437 1625,59353
A
14708,10993
U
W/ .K
3230,566244 3227,237832 3243,787867
37
4.2 Pengolahan Data
Berdasarkan data Performance Mentoring akan digunakan untuk menghitung
daya turbin, efisiensi turbin, dan efektivitas kondensor pada Steam Turbine
Generator PLTGU Blok I Muara Karang.
4.2.1 Perhitungan Efisiensi Isentropik Turbin
Pada tanggal 01 September 2019
• Perhitungan HP turbine
Untuk mencari efisiensi isentropik turbin, maka terlebih dahulu mencari nilai
enthalpy inlet (h1). Nilai enthalpy inlet dicari menggunakan aplikasi Steam Calculator
dengan mengimput nilai HP steam inlet pressure 63,263 bar.
Penggunaan aplikasi didapat nilai enthalpy inlet (h1) 3454,3 kJ/kg dan nilai
entropy inlet (𝑠1) 6,8992 kJ/kg.
38
Gambar 4.1 Pencarian Nilai Enthalpy dan Entropy
Pencarian nilai enthalpy isentropik berdasarkan data performance montoring
dicari menggunakan parameter tekanan dengan nilai tekanan pada tabel A3
menggunakan persamaan (4),
𝑷𝟏(𝒙) =𝒚𝟏 − 𝒚𝟎
𝒙𝟏 − 𝒙𝟎
(𝒙 − 𝒙𝟎) + 𝒚𝟎
Dengan pengguanaan 𝑃1(𝑥) adalah parameter yang dicari, 𝑥0 tekanan
sebelum x, dan 𝒙𝟏 tekanan setelah nilai x. 𝒚𝟎 adalah batas nilai sebelum 𝑃1(𝑥), dan
𝒚𝟏 adalah batas nilai setelah 𝑃1(𝑥).
𝑇2(𝑥) =(158,830𝐶 − 151,830𝐶)
(6000𝐶 − 5000𝐶)(562,30𝐶 − 5000𝐶) + 151,830𝐶
39
𝑇2(𝑥) = 156,3130𝐶
ℎ𝑓 = 664,872 kJ/kg
ℎ𝑓𝑔 = 2034,185 kJ/kg
ℎ𝑔 = 2754,767 kJ/kg
𝑠𝑓 = 1,918 kJ/kg
𝑠𝑔 = 6,754 kJ/kg
• Perhitungan LP turbine
Pencarian nilai enthalpy isentropik berdasarkan data performance montoring
dicari menggunakan parameter tekanan dengan nilai tekanan pada tabel A3
menggunakan persamaan (4)
𝑇𝟐(𝒙) =(91,76⁰𝐶 − 81,32⁰𝐶)
(0,075 𝑏𝑎𝑟 − 0,05 𝑏𝑎𝑟)(0,0562 𝑏𝑎𝑟 − 0,05 𝑏𝑎𝑟) + 81,32⁰𝐶
𝑇𝟐(𝒙) = 35,21⁰𝐶
ℎ𝑓 = 146,306 kJ/kg
ℎ𝑓𝑔 = 2418,145 kJ/kg
ℎ𝑔 = 2564,371kJ/kg
𝑠𝑓 = 0,504 kJ/kg
𝑠𝑔 = 8,354 kJ/kg
Nilai entropy digunakan untuk mencari nilai fraksi uap (x) adalah 𝑠1 = 𝑠2
seperti pada persamaan (2)
𝑥2 =𝑠2 − 𝑠𝑓
𝑠𝑔 − 𝑠𝑓
40
𝑥2 =(6,8992
𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ − 0,504
𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ )
(8,354𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 0,504𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
𝑥2 = 0,815
Enthalpy isentropik (ℎ2𝑠) ditentukan dengan persamaan (3),
ℎ2𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥2ℎ𝑓𝑔
ℎ2𝑠 = 146,306𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ + (0,815) (2418,145𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
ℎ2𝑠 = 2116,260 kJ/kg
Efisiensi isentropik turbin dicari menggunakan persamaan (1),
𝛈𝒕 =(Ẇ𝒕/ṁ)
(Ẇ𝒕/ṁ)𝒔
= 𝒉𝟏 − 𝒉𝟐
𝒉𝟏 − 𝒉𝟐𝒔× 𝟏𝟎𝟎%
𝛈𝒕 =(3454,3 𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2564,371 𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ )
(3454,3 𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ − 2116,260 𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )× 100%
𝛈𝒕 = 66,51%
Perhitungan Daya Actual Turbin
Ẇ𝑡 = Ẇ𝑡 𝐻𝑃 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒 + Ẇ𝑡 𝐿𝑃 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒
Ẇ𝑡 = 𝑚(ℎ1 − ℎ2) + 𝑚(ℎ1 − ℎ2)
Ẇ𝑡 = 41,05𝑘𝑔
𝑠⁄ (3454,3𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2564,371𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ ) + 51,11𝑘𝑔
𝑠⁄ (2977,6𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2654,371𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
Ẇ𝑡 = 49.84 𝑀𝑊
41
Pada tanggal 15 September 2019
• HP turbine
Untuk mencari efisiensi isentropik turbin, maka terlebih dahulu mencari nilai
enthalpy inlet (h1). Nilai enthalpy inlet dicari menggunakan aplikasi Steam Calculator
dengan mengimput nilai HP steam inlet pressure 63,293 bar.
Penggunaan aplikasi didapat nilai enthalpy inlet (h1) 3437,5 kJ/kg dan nilai entropy
inlet (𝑠1) 6,8779 kJ/kg.
Gambar 4.2 Pencarian Nilai Enthalpy dan Entropy
Pencarian nilai enthalpy isentropik berdasarkan data performance montoring
dicari menggunakan parameter tekanan dengan nilai tekanan pada tabel A3
menggunakan persamaan (4),
42
𝑇2(𝑥) =(158,830𝐶 − 151,830𝐶)
(6000𝐶 − 5000𝐶)(560,30𝐶 − 5000𝐶) + 151,830𝐶
𝑇2(𝑥) = 156,1480𝐶
ℎ𝑓 = 664,580 kJ/kg
ℎ𝑓𝑔 = 2089,907 kJ/kg
ℎ𝑔 = 2754,691 kJ/kg
𝑠𝑓 = 1,917 kJ/kg
𝑠𝑔 = 6,755 kJ/kg
• Perhitungan LP turbine
Pencarian nilai enthalpy isentropik berdasarkan data performance montoring
dicari menggunakan parameter tekanan dengan nilai tekanan pada tabel A3
menggunakan persamaan (4)
𝑇𝟐(𝒙) =(91,76⁰𝐶 − 81,32⁰𝐶)
(0,075 𝑏𝑎𝑟 − 0,05 𝑏𝑎𝑟)(0,056 𝑏𝑎𝑟 − 0,05 𝑏𝑎𝑟) + 81,32⁰𝐶
𝑇𝟐(𝒙) = 34,91⁰𝐶
ℎ𝑓 = 146,686 kJ/kg
ℎ𝑓𝑔 = 2418,469 kJ/kg
ℎ𝑔 = 2564,105 kJ/kg
𝑠𝑓 = 0,502 kJ/kg
𝑠𝑔 = 8,357 kJ/kg
43
Nilai entropy digunakan untuk mencari nilai fraksi uap (x) adalah 𝑠1 = 𝑠2
seperti pada persamaan (2)
𝑥2 =𝑠2 − 𝑠𝑓
𝑠𝑔 − 𝑠𝑓
𝑥2 =(6,916
𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ − 0,502
𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ )
(8,357𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 0,502𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
𝑥2 = 0,817
Enthalpy isentropik (ℎ2𝑠) ditentukan dengan persamaan (3),
ℎ2𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥2ℎ𝑓𝑔
ℎ2𝑠 = 145,686𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ + (0,817) (2418,469𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
ℎ2𝑠 = 2120,370 kJ/kg
Efisiensi isentropik turbin dicari menggunakan persamaan (1),
𝛈𝒕 =(Ẇ𝒕/ṁ)
(Ẇ𝒕/ṁ)𝒔
= 𝒉𝟏 − 𝒉𝟐
𝒉𝟏 − 𝒉𝟐𝒔× 𝟏𝟎𝟎%
𝛈𝒕 =(3437,4 𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2564,105 𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ )
(3437,4 𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ − 2120,370 𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )× 100%
𝛈𝒕 = 66,31%
Perhitungan Daya Actual Turbin
Ẇ𝑡 = Ẇ𝑡 𝐻𝑃 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒 + Ẇ𝑡 𝐿𝑃 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒
Ẇ𝑡 = 𝑚(ℎ1 − ℎ2) + 𝑚(ℎ1 − ℎ2)
Ẇ𝑡 = 36,76𝑘𝑔
𝑠⁄ (3437,4𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2754,691𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ ) + 48,95𝑘𝑔
𝑠⁄ (3004𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2564,105𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
44
Ẇ𝑡 = 46,63 𝑀𝑊
Pada tanggal 28 September 2019
• HP turbine
Untuk mencari efisiensi isentropik turbin, maka terlebih dahulu mencari nilai
enthalpy inlet (h1). Nilai enthalpy inlet dicari menggunakan aplikasi Steam Calculator
dengan mengimput nilai HP steam inlet pressure 63,293 bar.
Penggunaan aplikasi didapat nilai enthalpy inlet (h1) 3437,5 kJ/kg dan nilai entropy
inlet (𝑠1) 6,8779 kJ/kg.
Gambar 4.3 Pencarian Nilai Enthalpy dan Entropy
45
Pencarian nilai enthalpy isentropik berdasarkan data performance montoring
dicari menggunakan parameter tekanan dengan nilai tekanan pada tabel A3
menggunakan persamaan (4),
𝑇2(𝑥) =(158,830𝐶 − 151,830𝐶)
(6000𝐶 − 5000𝐶)(560,30𝐶 − 5000𝐶) + 151,830𝐶
𝑇2(𝑥) = 156,1480𝐶
ℎ𝑓 = 664,580 kJ/kg
ℎ𝑓𝑔 = 2089,907 kJ/kg
ℎ𝑔 = 2754,691 kJ/kg
𝑠𝑓 = 1,917 kJ/kg
𝑠𝑔 = 6,755 kJ/kg
• Perhitungan LP turbine
Pencarian nilai enthalpy isentropik berdasarkan data performance montoring
dicari menggunakan parameter tekanan dengan nilai tekanan pada tabel A3
menggunakan persamaan (4)
𝑇𝟐(𝒙) =(91,76⁰𝐶 − 81,32⁰𝐶)
(0,075 𝑏𝑎𝑟 − 0,05 𝑏𝑎𝑟)(0,058 𝑏𝑎𝑟 − 0,05 𝑏𝑎𝑟) + 81,32⁰𝐶
𝑇𝟐(𝒙) = 35,85⁰𝐶
ℎ𝑓 = 148,166 kJ/kg
ℎ𝑓𝑔 = 2417,053 kJ/kg
ℎ𝑔 = 2565,169kJ/kg
𝑠𝑓 = 0,510 kJ/kg
46
𝑠𝑔 = 8,346 kJ/kg
Nilai entropy digunakan untuk mencari nilai fraksi uap (x) adalah 𝑠1 = 𝑠2 seperti pada
persamaan (2)
𝑥2 =𝑠2 − 𝑠𝑓
𝑠𝑔 − 𝑠𝑓
𝑥2 =(6,895
𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ − 0,510
𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ )
(8,346𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 0,510𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
𝑥2 = 0,815
Enthalpy isentropik (ℎ2𝑠) ditentukan dengan persamaan (3),
ℎ2𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥2ℎ𝑓𝑔
ℎ2𝑠 = 148,166𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ + (0,815) (2417,053𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
ℎ2𝑠 = 2117,782 kJ/kg
Efisiensi isentropik turbin dicari menggunakan persamaan (1),
𝛈𝒕 =(Ẇ𝒕/ṁ)
(Ẇ𝒕/ṁ)𝒔
= 𝒉𝟏 − 𝒉𝟐
𝒉𝟏 − 𝒉𝟐𝒔× 𝟏𝟎𝟎%
𝛈𝒕 =(3450,7 𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2565,169 𝑘𝐽𝑘𝑔⁄ )
(3450,7𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2117,782𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )× 100%
𝛈𝒕 = 66,44%
Perhitungan Daya Actual Turbin
Ẇ𝑡 = Ẇ𝑡 𝐻𝑃 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒 + Ẇ𝑡 𝐿𝑃 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒
Ẇ𝑡 = 𝑚(ℎ1 − ℎ2) + 𝑚(ℎ1 − ℎ2)
47
Ẇ𝑡 = 37,22𝑘𝑔
𝑠⁄ (3450,7𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2754,692𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ ) + 49,52𝑘𝑔
𝑠⁄ (3003,4𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ − 2565,169𝑘𝐽
𝑘𝑔⁄ )
Ẇ𝑡 = 47,61 𝑀𝑊
4.2.2 Perhitungan ∆𝑻𝒍𝒎𝒕𝒅
Pada tanggal 01 September 2019
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜) − (𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
𝐼𝑛 ((𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜)(𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
)
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(37,98 𝐶 − 31,57 𝐶) − (35,23 𝐶 − 29,83 𝐶)
𝐼𝑛 ((37,98 𝐶 − 31,57𝐶)(35,23𝐶 − 29,83𝐶)
)
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 = 5,891 𝐶
Pada tanggal 15 September 2019
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜) − (𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
𝐼𝑛 ((𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜)(𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
)
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(37,98𝐶 − 31,27𝐶) − (35,06𝐶 − 28,63𝐶)
𝐼𝑛 ((37,98𝐶 − 31,27𝐶)(35,06𝐶 − 28,63𝐶)
)
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 = 6,569𝐶
Pada tanggal 28 September 2019
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜) − (𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
𝐼𝑛 ((𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜)(𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
)
48
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 =(37,98𝐶 − 32,37𝐶) − (35,85𝐶 − 30,63𝐶)
𝐼𝑛 ((37,98𝐶 − 32,37𝐶)(35,85𝐶 − 30,63𝐶)
)
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 = 5,412 𝐶
4.2.3 Perhitungan Laju Perpindahan Panas
Pada tanggal 01 September 2019
Untuk menghitung laju perpindahan panas harus dicari terlebih dahulu nilai faktor
koreksi (F). untuk mencari nilai faktor koreksi harus mengetahui nilai P dan R.
𝑃 =𝑡2 − 𝑡1
𝑇1 − 𝑡1
𝑃 =31,51𝐶 − 29,83𝐶
37,98𝐶 − 31,51𝐶
P = 0,21
𝑅 =𝑇1 − 𝑇2
𝑡2 − 𝑡1
𝑅 =37,98𝐶 − 35,23𝐶
31,51𝐶 − 29,83𝐶
𝑅 = 1,58
Maka nilai F adalah
F = 1
Setalah didapat nilai F, maka laju perpindahan panas dapat dicari. Laju perpindahan
panas sebagai berikut:
q = 𝑈. 𝐴. 𝐹. ∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑
49
𝑞 = 3230,566244 W/𝑚2
. K × 14708,10993 × 1 × 5,890575823 C
q = 279893793,7
Pada tanggal 15 September 2019
Untuk menghitung laju perpindahan panas harus dicari terlebih dahulu nilai faktor
koreksi (F). untuk mencari nilai faktor koreksi harus mengetahui nilai P dan R.
𝑃 =𝑡2 − 𝑡1
𝑇1 − 𝑡1
𝑃 =31,27𝐶 − 28,63𝐶
37,98𝐶 − 31,27𝐶
P = 0,28
𝑅 =𝑇1 − 𝑇2
𝑡2 − 𝑡1
𝑅 =37,98𝐶 − 35,06𝐶
31,27𝐶 − 28,63𝐶
𝑅 = 1,106
Maka nilai F adalah
F = 1
Setalah didapat nilai F, maka laju perpindahan panas dapat dicari. Laju perpindahan
panas sebagai berikut:
q = 𝑈. 𝐴. 𝐹. ∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑
q = 3227,237832 W/𝑚2. K x 14708,10993 x 6,56900546 C
q = 311808149,7
50
Pada tanggal 28 September 2019
Untuk menghitung laju perpindahan panas harus dicari terlebih dahulu nilai faktor
koreksi (F). untuk mencari nilai faktor koreksi harus mengetahui nilai P dan R.
𝑃 =𝑡2 − 𝑡1
𝑇1 − 𝑡1
𝑃 =32,37𝐶 − 30,06𝐶
37,98𝐶 − 32,37𝐶
P = 0,24
𝑅 =𝑇1 − 𝑇2
𝑡2 − 𝑡1
𝑅 =37,98𝐶 − 35,85𝐶
32,37𝐶 − 30,06𝐶
𝑅 = 1,22
Maka nilai F adalah
F = 1
Setalah didapat nilai F, maka laju perpindahan panas dapat dicari. Laju perpindahan
panas sebagai berikut:
q = 𝑈. 𝐴. 𝐹. ∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑
q = 3243,787867 x 14708,10993 x 5,41265847 C
q = 258237873,6
51
4.2.4 Perhitungan Efektivitas Condensor
Untuk menghitung nilai efektivitas diperlukan nilai NTU (Number of Transfer Unit).
Untuk mencari nilai NTU diperlukan nilai Cmin, dimana Cmin adalah nilai terkecil
antara heat capacity fluida dingin dan fluida panas.
Dengan temperature inlet condenser sebesar 37,98 ⁰C, maka nilai Cp–nya adalah
1,929 kJ/kg.
Dan dengan temperature inlet cooling water :
• Tanggal 01 September 2019 : 29,83 ⁰C, maka nilai Cp = 1,918 kJ/kg.
• Tanggal 15 September 2019 : 28,63 ⁰C, maka nilai Cp = 1,916 kJ/kg.
• Tanggal 28 September 2019 : 30,63 ⁰C, maka nilai Cp = 1,919 kJ/kg.
Sehingga, nilai heat capacity adalah :
• Condenser
➢ Tanggal 01 September 2019
m = 51104,75694 kg/s
Cc = m x Cp
= (51104,75694 kg/s) . (1,929 kJ/kg)
= 98581,07615 kJ/kg
➢ Tanggal 15 September 2019
m = 48947,67361 kg/s
Cc = m x Cp
= (48947,67361 kg/s) . (1,929 kJ/kg)
= 94420,0624 kJ/kg
➢ Tanggal 28 September 2019
m = 49514,66146 kg/s
Cc = m x Cp
= (49514,66146 kg/s) . (1,929 kJ/kg)
= 95513,78195 kJ/kg
52
• Cooling Water
➢ Tanggal 01 September 2019
m = 16594,0549 kg/s
Cc = m x Cp
= (16594,0549 kg/s) . (1,918 kJ/kg)
= 31827,39731 kJ/kg
➢ Tanggal 15 September 2019
m = 16967,43707 kg/s
Cc = m x Cp
= (16967,43707 kg/s) . (1,916 kJ/kg)
= 32509,60942 kJ/kg
➢ Tanggal 28 September 2019
m = 16265,59353 kg/s
Cc = m x Cp
= (16265,59353 kg/s) . (1,919 kJ/kg)
= 31213,67399 kJ/kg
Sehingga nilai Cmin sebagai berikut :
• Tanggal 01 September 2019, Cmin = 31827,39731 kJ/kg
• Tanggal 15 September 2019, Cmin = 32509,60942 kJ/kg
• Tanggal 28 September 2019, Cmin = 31213,67399 kJ/kg
Dan untuk nilai Cmax sebagai berikut :
• Tanggal 01 September 2019, Cmax = 98581,07615 kJ/kg
• Tanggal 15 September 2019, Cmax = 94420,0624 kJ/kg
• Tanggal 28 September 2019, Cmax = 95513,78195 kJ/kg
53
Number of Transfer Unit (NTU)
• Tanggal 01 September 2019
𝑁𝑇𝑈 = 𝐴 × 𝑈
𝐶𝑚𝑖𝑛
𝑁𝑇𝑈 = 14708,10993 𝑚2 × 3230,566244 𝑊/𝑚2. 𝐾
31827,39731 kJ/kg
𝑁𝑇𝑈 = 1492,912631
• Tanggal 15 September 2019
𝑁𝑇𝑈 = 𝐴 × 𝑈
𝐶𝑚𝑖𝑛
𝑁𝑇𝑈 = 14708,10993 𝑚2 × 3227,237832 𝑊/𝑚2. 𝐾
32509,60942 kJ/kg
𝑁𝑇𝑈 = 1460,078102
• Tanggal 28 September 2019
𝑁𝑇𝑈 = 𝐴 × 𝑈
𝐶𝑚𝑖𝑛
𝑁𝑇𝑈 = 14708,10993 𝑚2 × 3243,787867 𝑊/𝑚2. 𝐾
31213,67399 kJ/kg
𝑁𝑇𝑈 = 1528,496407
Pada tanggal 01 September 2019
𝐶 = 𝐶𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑚𝑎𝑥
𝐶 = 31827,39731 kJ/kg
98581,07615 kJ/kg
𝐶 = 0,322855
Ɛ = 1 − exp{−1
𝐶 [ 1 − exp(−𝐶 × 𝑁𝑇𝑈)]}
54
Ɛ = 1 − exp{−
1
0,322[1 − exp(−0,322 × 149,2)]}
Ɛ = 0,954
Pada tangga 15 September 2019
𝐶 = 𝐶𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑚𝑎𝑥
𝐶 = 32509,60942 kJ/kg
94420,0624 kJ/kg
𝐶 = 0,34431
Ɛ = 1 − exp{−1
𝐶 [ 1 − exp(−𝐶 × 𝑁𝑇𝑈)]}
Ɛ = 1 − exp{−1
0,344 [ 1 − exp(−0,344 × 146,01)]}
Ɛ = 0,945
Pada tanggal 28 September 2019
𝐶 = 𝐶𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑚𝑎𝑥
𝐶 = 31213,67399 kJ/kg
95513,78195 kJ/kg
𝐶 = 0,32679
55
Ɛ = 1 − exp{−1
𝐶 [ 1 − exp(−𝐶 × 𝑁𝑇𝑈)]}
Ɛ = 1 − exp{−1
0,3267 [ 1 − exp(−0,3267 × 152,84)]}
Ɛ = 0,953
4.2 Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan kerja turbin dapat dilihat pada Tabel 4.2, hasil perhitungan
laju perpindahan panas dan efektivitas kondensor dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kerja Turbin
Parameter Satuan 01-Sep-19 15-Sep-19 28-Sep-19
Tekanan Vakum Kondensor mmHg 717,75 687,93 715,3
HP steam inlet flow kg/hr 147789,516 132340,1563 134000,2969
HP steam inlet Pressure bar 63,2630043 63,29299927 63,18299866
HP steam inlet enthalpy kJ/kg 3454,3 3437,4 3450,7
HP main outlet pressure bar 5,62299967 5,602999687 5,602999687
HP main outlet enthalpy (hf) kJ/kg 664,872 664,580 664,580
HP main outlet enthalpy (hfg) kJ/kg 2034,185 2089,907 2089,907
HP main outlet enthalpy (hg) kJ/kg 2754,767 2754,691 2754,691
HP main outlet entropy (sf) kJ/kg 1,918 1,917 1,917
HP main outlet entropy (sg) kJ/kg 6,754 6,755 6,755
LP steam inlet flow kg/hr 183977,125 176211,625 178252,7813
LP steam inlet pressure bar 5,62299967 5,602999687 5,602999687
LP steam inlet temperature C 258,929474 271,5368958 271,3645325
LP main outlet pressure bar 0,05694322 0,056473244 0,058986716
LP main outlet enthalpy (hf) kJ/kg 146,306 145,686 148,166
LP main outlet enthalpy (hfg) kJ/kg 2418,145 2418,469 2417,053
56
LP main outlet enthalpy (hg) kJ/kg 2564,371 2564,105 2565,169
LP main outlet entropy (sf) kJ/kg 0,504 0,502 0,510
LP main outlet entropy (sg) kJ/kg 8,354 8,357 8,346
Fraksi Uap (x) 0,815 0,817 0,815
Efisiensi isentropik turbin % 66,51 66,31 66,44
Daya Turbin MW 49,84 46,63 47,61
Tabel 4.3 Perhitungan Laju Perpindahan Panas Kondensor Dan Nilai Efektivitas
Kondensor
Parameter Satuan 01-Sep-19 15-Sep-19 28-Sep-19
condensor inlet temp C 37,98 37,98 37,98
condensor outlet temp C 35,23 35,06 35,85
cw inlet temp C 29,83 28,63 30,63
cw outlet temp C 31,57 31,27 32,37
mass flow cond kg/s 51104,75694 48947,66146 49514,66146
mass flow cw kg/s 0 0
A 14708,10993
U W/ . K 3230,566244 3227,237832 3243,787867
∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑 C
q 279893793,7 311808149,7 258237873,6
Ɛ 0,954 0,945 0,953
57
4.3 Analisa
Berdasarkan hasil perhitungan yan diperoleh, dapat dibandingkan bahwa :
Table 4.4 Perbandingan Tekanan Kevakuman Kondensor Terhadap Kerja Turbin
dan Kondensor
Tanggal Tekanan Kevakuman
Kondensor (mmHg)
Daya Turbin
(MW)
Efisiensi
Turbin
Efektivitas
Kondensor
01/09/19 717,75 41,14 83,20% 0.954
15/09/19 687,93 38,11 86,19% 0,945
28/09/19 715,3 38,30 85,57% 0,953
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat digambarkan grafik perbandingan tekanan kevakuman
kondensor terhadap kerja turbin
Gambar 4.4 Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Daya Turbin
45
46
47
48
49
50
51
687,93 715,3 717,75
Daya
Tu
rbin
(M
W)
Tekanan Vacuum Condenser (mmHg)
Grafik Tekanan Vacuum Condenser (mmHg) vs Daya Turbin (MW)
58
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kevakuman kondensor
berbanding lurus dengan daya yang dihasilkan turbin. Pada tekanan vacuum
condenser 687,93 mmHg daya turbin sebesar 46,63 MW. Pada tekanan vacuum
condenser 715,3 mmHg daya turbin yang dihasilkan sebesar 47,61 MW. Pada
tekanan vacuum condenser 717,75 mmHg daya turbin yang dihasilkan sebesar
49,84 MW.
Gambar 4.5 Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Efisiensi Turbin
Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa nilai kevakuman kondensor
berbanding lurus dengan nilai efisiensi turbin. Efisiensi turbin terus bertambah
dengan kenaikan nilai kevakuman kondensor. Pada tekanan vacuum condenser
687,93 mmHg efisiensi isentropik turbin sebesar 66,31%. Pada Tekanan vacuum
687,93 715,3 717,75
Series 1 66,31 66,44 66,51
66,2
66,25
66,3
66,35
66,4
66,45
66,5
66,55
Efisie
nsi Is
en
tro
pik
Tu
rbin
(%
)
Tekanan Vacuum Condenser (mmHg)
Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Efisiensi Turbin
59
condenser 715,3 efisiensi isentropik turbin sebesar 66,44%. Pada tekanan vacuum
condenser 717,75 mmHg efisiensi isentropik turbin sebesar 66,51%.
Penurunan tekanan vacuum condenser dapat mempengaruhi kinerja turbin
uap. Dengan menurunnya tekanan vacuum condenser, daya yang dihasilkan oleh
turbin uap akan menurun juga. Saat tekanan vacuum condenser naik dan dengan
energi yang masuk ke turbin uap tinggi akan menghasilkan daya yang tinggi pula.
Selain itu penurunan dan kenaikan kevakuman condenser berpengaruh terhadap
nilai efisiensi turbin. Semakin tinggi nilai kevakuman kondensor (semakin vacuum
condenser) semakin baik kinerja turbin maka nilai efisiensi turbin tinggi. Sebaliknya
semakin rendah nilai kevakuman kondensor, semakin rendah kinerja turbin makan
nilai efisiensi turbin akan turun.
Gambar 4.6 Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Efektivitas Kondensor
0,945
0,9530,954
0,94
0,942
0,944
0,946
0,948
0,95
0,952
0,954
0,956
687,93 715,3 717,75
Efe
ktivita
s K
on
de
nso
r
Tekanan Vacuum Condenser (mmHg)
Grafik Tekanan Vacuum Condenser vs Efektivitas Condenser
60
Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa nilai tekanan vacuum condenser
berbanding lurus dengan nilai efektivitas kondensor. Semakin tinggi nilai kevakuman
kondensor semakin tinggi efektivitas kondensor. Pada tekanan vacuum condenser
687,93 mmHg nilai efektivitas kondensor sebesar 0,945. Pada tekanan vacuum
condenser 715,3 mmHg nilai efektivitas kondensor sebesar 0,953. Pada tekanan
vacuum condenser sebesar 717,75 mmHg nilai efektivitas kondensor sebesar
0.954.
Kevakuman kondensor juga mempengaruhi kinerja kondensor. Dengan
tekanan vakum kondensor tinggi akan mempercepat proses kondensasi uap yang
masuk ke dalam kondensor. Proses kondensasi yang cepat akan meningkatkan
kinerja dari turbin uap. Dan sebaliknya apabila nilai kevakuman kondensor rendah
akan menyebabkan proses kondensasi akan lambat dan menambah beban kinerja
dari turbin uap sehingga daya yang dihasilkan turbin uap turun. Penurunan nilai
efektivitas kondensor seiring penurunan kevakuman kondensor terjadi dikarenakan
meningkatnya massa uap yang akan dikondensasikan sementara laju aliran air
pendingin yang konstan.
4.4 Analisis Masalah Menggunakan Diagram Fishbone
Berdasarkan Performance Mentoring yang dilakukan PT. PJB UP Muara
Karang pada bulan September 2019 dengan variasi kevakuman kondensor.
Mengakibatkan permasalahan yang terjadi pada perubahan nilai parameter dari
beberapa komponen di Steam Turbine Generator.
61
Gambar 4.4 Diagram Fishbone Daya Output STG Berubah
Diduga Penyebab Analisis Keterangan
Lingkungan
Pasang surut air laut Pasang surut air laut
mempunyai pengaruh
pada tinggi rendahnya
kevakuman kondensor
yang berkaitan dengan
flow air pendingin
kondensor. Saat air laut
pasang, flow air
pendingin kondensor
akan konstan, namun
pada saat air laut surut
Penyebab
Pasang surut air laut
sampah
Lingkungan Steam inlet
flow turbin
Parameter
Tube kondensor kotor
Peralatan
Kemampuan komptensi
SDM
Perawatan Kesalahan operasi
Metode
Daya
Output
Steam
Turbine
Generator
62
flow air pendingin
kondensor dapat
berkurang.
Sampah Sampah yang ikut
masuk kedalam
kondensor dapat
menyebabkan proses
kondensai terganggu.
Dengan adanya
tumpukan sampah yang
tersangkut di dalam
kondensor dapat
menyebabkan terjadinya
plugging di dalam
kondensor. Adanya
plugging dapat
menyebabkan proses
perpindahan panas di
dalam kondensor
terganggu dan kinerja
kondensor akan
bertambah sehingga
dapat menurunnya
kevakuman kondensor
Penyebab
Steam inlet flow turbine
berubah
Pada saat kevakuman
kondensor meningkat,
laju aliran steam yang
masuk turbin akan
meningkat. Hal ini
Penyebab
63
berpengaruh pada
perhitungan kerja turbin
dan nilai efisiensi turbin.
Peralatan
Parameter Kerusakan pada
beberapa peralatan
menyebabkan
pembacaan parameter
peralatan tersebut tidak
dapat dibaca (kurang
valid).
Penyebab
Tube kondensor kotor Banyaknya sampah dan
kotoran – kotoran yang
melewati bar screen
akan ikut masuk
kedalam aliran air
pendingin kondensor.
Sampah dan kotoran ini
apabila tertinggal di
dalam tube – tube
kondensor akan
menyebabkan plugging.
Plugging dapat
menyebabkan proses
perpindahan panas
terganggu, akibatnya
temperature kondensor
akan naik dan
Penyebab
64
kevakuman kondensor
akan turun
Sumber Daya Manusia
Kompetensi Para karyawan PT. PJB
UP Muara Karang
khusunya bagian
operator dan
pemeliharaan telah
mengikuti uji kompetensi
sehingga dianggap layak
untuk mengoperasikan
PLTGU Blok I Muara
Karang
Bukan Penyebab
Metode
Perawatan Perawatan dan
pemeliharaan yang
dilakukan di PT. PJB UP
Muara Karang
dilaksanaan secara
Preventive Maintenance
oleh operator dan HAR
mekanik untuk menjaga
keandalan peralatan
pada PLTGU Blok I
Muara Karang
khususnya peralatan
Bukan Penyebab
65
kondensor dan turbin
uap.
Kesalahan operasi Operator dan HAR
mekanik yang bekerja di
PLTGU Blok I Muara
Karang telah mengikuti
uji kompetensi dan
dianggap layak untuk
megoperasikan PLTGU
Blok I Muara Karang.
Dan para mekanik dan
operator menjalankan
PLTGU Blok I Muara
Karang sesuai dengan
SOP yang ada, sehingga
kemungkinan terjadi
kesalahan operasi
sangat kecil.
Bukan Penyebab
66
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan – perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan perhitungan, daya yang dibangkitkan turbin uap berbanding
lurus dengan nilai kevakuman kondensor. Daya tertinggi yang dibangkitkan
turbin terjadi pada tekanan vakum kondensor 717,75 mmHg sebesar 49,84
MW. Dan daya terendah yang dibangkitkan turbin pada tekanan vakum
kondensor 687,93 mmHg sebesar 46,63 MW.
2. Berdasarkan perhitungan, nilai efisiensi turbin tertingi terjadi pada tekanan
717,75 mmHg sebesar 66,51%. Dan efisiensi turbin terendah terjadi pada
tekanan 687,93 mmHg sebesar 66,31%.
3. Berdasarkan perhitungan, nilai efektivitas kondensor berbanding lurus
dengan kevakuman kondensor. Nilai efektivitas teringgi kondensor terjadi
pada tekanan vakum kondensor 717,75 mmHg sebesar 0,954. Dan nilai
efektivitas terendah kondensor terjadi pada tekanan vakum kondensor
687,93 mmHg sebesar 0,945.
67
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan penulis setelah melaksanakan
penelitian tentang pengaruh vacuum condenser terhadap daya output steam turbine
generator sebagai berikut :
1. Perlu dilakkukan perbaikan pada beberapa lat ukur yang mengalami
pembacaan yang tidak valid.
2. Dilakukan pembersihan pada tube – tube kondensor agar proses
perpindahan panas dapat dilakukan lebih optimal.
3. Dilakukan pemeliharaan dan perawatan pada peralatan utama dan
peralatan bantu Steam Turbine Generator secara rutin sesuai Standar
Operasi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Apollo, Mulyadi, M., Issaniyah, A. Y., & Surahman, F. M. (2016). Efektivitas
Kondensor Pltu Barru Unit 1. Sinergi, 2(1), 181–191.
Branch, M., Branch, M., & Branch, S. (2011). Improvement Power Plant
Efficiency with Condenser Pressure. 38–43.
Gunarto, G., Riyanto, R., & Irawan, D. (2019). Studi Kasus Variasi
Perubahan Tekanan Vakum Terhadap Performance Kondensor
Pada Pltu Di Pt. Ica Tayan Kalimantan Barat. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat, 3, 182–
186.
Jamaludin, & Kurniawan, I. (2004). Analisis Perhitungan Daya Turbin
Yang Dihasilkan Dan Efisiensi Turbin Uap Pada Unit 1 Dan Unit 2
Di Pt. Indonesia Power Uboh Ujp Banten 3 Lontar. Journal Teknik
Mesin Universitas Muhammadiyah Tanggerang, 1–8.
Komponen, W. (2014). Analisis Perubahan Tekanan Vakum Kondensor
Terhadap Kinerja Kondensor Di Pltu Tanjung Jati B. 10(2), 65–71.
69
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM : 2016 – 12 – 007
Nama : ARLINDA DWI JUNIARTI SAPUTRI
Tempat/Tgl. Lahir : KUPANG, 21 Juni 1996
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Alamat Rumah : Desa Sidamulih RT 02 / RW 07, Rawalo, Banyumas,
Jawa Tengah
Telp : 082133168885
Email : [email protected]
b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun
Lulus
SD SD N 1 SIDAMULIH - 2008
SMP SMP N 1 JATILAWANG - 2011
SMA SMA NEGERI JATILAWANG IPA 2014
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
70
Jakarta, 03 September 2020
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:39:19Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
71
LAMPIRAN
72
Lampiran 1. Data Performance Steam Turbine Generator
Parameter Satuan 01-Sep-19 15-Sep-19 28-Sep-19
Tekanan Vakum Kondensor mmHg 717,75 687,93 715,3
HP steam inlet flow kg/hr 147789,5156 132340,1563 134000,2969
HP steam inlet Pressure bar 63,2630043 63,29299927 63,18299866
HP steam inlet enthalpy kJ/kg 3454,3 3437,4 3450,7
HP main outlet pressure bar 5,622999668 5,602999687 5,602999687
LP steam inlet flow kg/hr 183977,125 176211,625 178252,7813
LP steam inlet pressure bar 5,622999668 5,602999687 5,602999687
LP steam inlet temperature C 258,9294739 271,5368958 271,3645325
LP main outlet pressure bar 0,056943223 0,056473244 0,058986716
Condensor Inlet Temp C 37,98 37,98 37,98
Condensor Outlet Temp C 35,23 35,06 35,85
Cooling Water Inlet Temp C 29,83 28,63 30,63
Cooling Water Outlet Temp C 31,57 31,27 32,37
Mass Flow Cond kg/s 51104,7569 48947,6615 49514,6614
Mass Flow Cooling Water kg/s 16594,0549 16967,437 1625,59353
A
14708,10993
U
W/ .K
3230,566244 3227,237832 3243,787867
73
74
75
76
Lampiran 2 Surat Pernyataan Pengambilan Data
SURAT PERNYATAAN PENGAMBILAN DATA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Aris Kurniawan
Jabatan : Spv HAR Mesin PLTGU Blok 1
Dengan ini menyatakan bahwa :
Nama Mahasiswa : Arlinda Dwi Juniarti Saputri
NIM : 201612007
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi PLN
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Vacuum Condenser Terhadap Daya Output
Steam Turbine Generator Blok 1 PLTGU Muara Karang
Lokasi Penelitian : PT. PJB UP Muara Karang.
Adalah benar telah melakukan pengambilan data :
1. Data Performance HRSG
2. Data Performance Steam Turbine Generator
3. Data Performance Condenser
Sebagaimana terlampir untuk digunakan dalam penyelesaian skripsi sebagai syarat
kelulusan di Fakultas Teknologi Bisnis dan Energi program Studi Teknik Mesin Institut
Teknologi PLN pada tanggal 03 Februari 2020 sampai dengan 17 Maret 2020.
Demikian surat ini kami sampaikan, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 9 Juli 2020
Aris Kurniawan
Spv HAR Mesin
77
Lampiran 1 Rangkuman Daftar PerbaikanSkripsi
FORMULIR Kode
Semester Genap
RANGKUMAN PERBAIKAN SIDANG PROYEK AKHIR /SKRIPSI
Thn Akademik 2019/2020
Halaman 1 Dari 1 Halaman
Sidang Skripsi : Sabtu, 29 Agustus 2020 Jam : 09.00-10.00 Nama Mahasiswa : ARLINDA DWI JUNIARTI SAPUTRI NIM : 201612007 Judul : ANALISIS PENGARUH VACUUM CONDENSER TERHADAP DAYA
OUTPUT STEAM TURBINE GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempurnakan Proyek Skripsi
dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 05 September 2020 dengan perbaikan-
perbaikan sbb :
1. Rekomendasi dari Pak Eri 4 buah
2. Rekomendasi dari Pak Prayudi 4 buah
3. Rekomendasi dari Pak Arief 5 buah
Agar diperbaiki dengan baik
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan REVISI
harus kembali mengulang mengikuti ujian siding Proyek Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa Pembimbing Ketua Sidang
Arlinda Dwi Juniarti S. Sudirmanto, Ir.,M.M Prayudi, Drs, M.M, M.T
Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari Selasa 01
September 2020.
Mahasiswa Pembimbing Ketua Sidang
Arlinda Dwi Juniarti S. Sudirmanto, Ir.,M.M Prayudi, Drs, M.M, M.T
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:39:59Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:40:27Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by PrayudiDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLNp, CN=Prayudi, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-11 21:25:02Foxit Reader Version: 10.0.0
Prayudi
Digitally signed by PrayudiDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLNp, CN=Prayudi, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-11 21:25:26Foxit Reader Version: 10.0.0
PrayudiIr_ Sudirmanto, M_M_I am approving this documentTangerang2020-09-12 18:45:50
Ir_ Sudirmanto, M_M_I am approving this documentTangerang2020-09-12 18:46:22
78
FORMULIR Kode
Semester Genap
RANGKUMAN PERBAIKAN SIDANG PROYEK AKHIR /SKRIPSI
Thn Akademik 2019/2020
Halaman 1 Dari 1 Halaman
SidangSkripsi : Sabtu, 29 Agustus 2020 Jam : 09.00-10.00 Nama Mahasiswa : ARLINDA DWI JUNIARTI SAPUTRI NIM : 201612007 Judul : ANALISIS PENGARUH VACUUM CONDENSER TERHADAP DAYA
OUTPUT STEAM TURBINE GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG
Oleh penguji yang bertandatangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s
harusmenyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 05
September 2020 dengan perbaikan-perbaikan sbb :
1. Rumusan masalah satu saja, di jawab di kesimpulan
2. Belah ketupat direvisi
3. Fishbone direvisi
4. Perbaiki grafik, satuan, hitungan
Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya
bersedia kembali mengulang mengikuti ujian siding Proyek Akhir/Skripsi/Tesis.
Mahasiswa Penguji
Arlinda Dwi Juniarti S Eri Prabowo, Dr. Ir., M.Kom
Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari Selasa 01
September 2020.
Mahasiswa Penguji
Arlinda Dwi Juniarti S. Eri Prabowo, Dr. Ir., M.Kom
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:40:59Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:41:29Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by Eri PrabowoDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi Dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLN, CN=Eri Prabowo, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 15:10:59Foxit Reader Version: 9.7.2
Eri Prabow
o
Digitally signed by Eri PrabowoDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi Dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLN, CN=Eri Prabowo, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 15:11:49Foxit Reader Version: 9.7.2
Eri Prabow
o
79
FORMULIR Kode
Semester Genap
RANGKUMAN PERBAIKAN SIDANG PROYEK AKHIR /SKRIPSI
Thn Akademik 2019/2020
Halaman 1 Dari 1 Halaman
Sidang Skripsi : Jumat, 29 Agustus 2020 Jam : 09.00-10.00 Nama Mahasiswa : ARLINDA DWI JUNIARTI SAPUTRI NIM : 201612007 Judul : ANALISIS PENGARUH VACUUM CONDENSER TERHADAP DAYA
OUTPUT STEAM TURBINE GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG
Oleh penguji yang bertandatangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 05 September
2020 dengan perbaikan-perbaikan sbb :
1. Rumusan masalah diperbaiki
2. Grafik analisis diperbaiki
3. Data mentah dilampirkan
Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya
bersedia kembali mengulang mengikuti ujian siding Proyek Akhir/Skripsi/Tesis.
Mahasiswa Penguji
Arlinda Dwi Juniarti S. Arief suardi NC, S.T., M.T.
Proyek Akhir/ Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari Selasa, 01
September 2020.
Mahasiswa Penguji
Arlinda Dwi Juniarti S. Arief Suardi NC, S.T.,M.T.
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:41:58Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:42:34Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by Arief Suardi Nur ChairatDN: C=ID, OU=Institut Teknologi PLN, O=Pusat Jaminan Mutu, CN=Arief Suardi Nur Chairat, [email protected]: I am approving this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-09-06 20:59:25Foxit Reader Version: 9.7.0
Arief Suardi Nur
Chairat
Digitally signed by Arief Suardi Nur ChairatDN: C=ID, OU=Institut Teknologi PLN, O=Pusat Jaminan Mutu, CN=Arief Suardi Nur Chairat, [email protected]: I am approving this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-09-06 20:59:50Foxit Reader Version: 9.7.0
Arief Suardi Nur
Chairat
80
FORMULIR Kode
Semester Genap
RANGKUMAN PERBAIKAN SIDANG PROYEK AKHIR /SKRIPSI
Thn Akademik 2019/2020
Halaman 1 Dari 1 Halaman
Sidang Skripsi : Jumat, 29 Agustus 2020 Jam : 09.00-10.00 Nama Mahasiswa : ARLINDA DWI JUNIARTI SAPUTRI NIM : 201612007 Judul : ANALISIS PENGARUH VACUUM CONDENSER TERHADAP DAYA
OUTPUT STEAM TURBINE GENERATOR BLOK I PLTGU MUARA KARANG
Oleh penguji yang bertandatangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 05 September
2020 denganperbaikan-perbaikan sbb :
1. Hitung ulang Wt, karena salah, buat dulu
2. PIP diagram. Hitung efisiensi turbin, diagram turbin
3. Massa flow, enthalpy, hitung salah
4. Hitung ulang perhitungan, data salah
5. Efisiensi isentropic ekstraksi
Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya
bersedia kembali mengulang mengikuti ujian siding Proyek Akhir/Skripsi/Tesis.
Mahasiswa Penguji
Arlinda Dwi Juniarti S. Prayudi, Drs, M.M, M.T
Proyek Akhir/Skripsi/Tesis telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari Selasa, 01
September 2020.
Mahasiswa Penguji
Arlinda Dwi Juniarti S. Prayudi, Drs, M.M, M.T
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:43:08Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi
Juniarti Saputri
Digitally signed by Arlinda Dwi Juniarti SaputriDN: C=ID, OU=Program Studi S1 Teknik Mesin, O=IT PLN, CN=Arlinda Dwi Juniarti Saputri, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-05 14:43:47Foxit Reader Version: 9.7.2
Arlinda Dwi Juniarti Saputri
Digitally signed by PrayudiDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLNp, CN=Prayudi, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-11 21:24:12Foxit Reader Version: 10.0.0
Prayudi
Digitally signed by PrayudiDN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLNp, CN=Prayudi, [email protected]: I am the author of this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-11 21:24:36Foxit Reader Version: 10.0.0
Prayudi
81
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
1. Nama Mahasiswa : Arlinda Dwi Juniarti Saputri
2. NIM : 2016-12-007
3. Fakultas : Teknologi dan Bisnis Energi
4. Program Studi : S1Teknik Mesin
5. Dosen Pembimbing : Sudirmanto, Ir.,M.M
6. Judul : Analisis Pengaruh Vacuum Condenser Terhadap
Daya Output Steam Turbine Generator Blok I PLTGU
Muara Karang
No Tanggal Materi Bimbingan
1 25 maret 2020 Bimbingan judul skripsi
2 26 maret 2020 Bimbingan bab 1 skripsi
3 10 April 2020 Bimbingan rumus-rumus yang digunakan untuk
efisiensi turbin uap dan efektivitas kondensor
4 11 Mei 2020 Bimbingan mengenai data dan referensi jurnal yang
digunakan
5 12 Juni 2020 Bimbingan mengenai data yang digunakan
82
6 08 Agustus 2020 Bimbingan mengenai perhitungan pada bab 4
7 14 Agustus 2020 Bimbingan mengenai skripsi secara keseluruhan
8 24 Agustus 2020 Bimbingan mengenai materi yang akan disajikan saat
presentasi siding skripsi
9 30 Agustus 2020 Bimbingan mengenai data dan rumus yang
digunakan untuk mencari efisiensi turbin uap dan
efektivitas kondensor
10 31 Agustus 2020 Bimbingan mengenai perbaikan revisi dari penguji
siding skripsi
11 01 September 2020 Bimbingan mengenai Latar Belakang Permasalahan
Bab 1
12 02 September 2020 Bimbingan bab 1-5 yang telah direvisi setelah skripsi
Jakarta, 03 September 2020
Dosen Pembimbing
Sudirmanto, Ir.,M.M
Ir_ Sudirmanto, M_M_I am approving this documentTangerang2020-09-12 18:45:01