analisis lingkungan eksternal coca-cola company

8
Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Proses yang dilakukan secara berkelanjutan untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring),peramalan (forecasting), danpenilaian (assessing). Analisis Lingkungan Eksternal Pada The Coca Cola Company 1. Analisis Lingkungan Umum Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktoryang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnyaberada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi.Namun tetap mampu mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. a. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya faktor ini akan berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik. Maka faktor ekonomi suatu Negara secara global juga akan mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.

Upload: ira

Post on 09-Jul-2016

1.226 views

Category:

Documents


92 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Lingkungan Eksternal Coca-Cola Company

Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Proses yang

dilakukan secara berkelanjutan untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan

melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring),peramalan (forecasting),

danpenilaian (assessing).

Analisis Lingkungan Eksternal Pada The Coca Cola Company

1. Analisis Lingkungan Umum

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang

menyusun faktor-faktoryang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada

dasarnyaberada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki

sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi.Namun tetap mampu

mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan.

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan hal-hal yang

berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

Namun pada kenyataannya faktor ini akan berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro

yang lebih spesifik. Maka faktor ekonomi suatu Negara secara global juga akan mempengaruhi

kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.

Misalnya, di Brazil yang merupakan pasar terbesar ketiga, Coke telah kehilangan lebih

dari sepersepuluh dari 54% pangsa pasarnya karenaberalih ke minuman lokal dengan harga lebih

murah.

b. Faktor Sosial dan Politik

Perkembangan strata social kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi

organisasi perusahaan.Perkembangan politik negara yang secara tidak langsung akan

mempengaruhi perkembangan ekonomi merupakan faktor yang tidak dapat dipandang sebelah

mata.Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan sosial politik yang terjadi

guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas dan kebijakan didalam organisasi perusahaan.

Page 2: Analisis Lingkungan Eksternal Coca-Cola Company

Faktor politik yang terjadi diAmerika dan di negara-negara lainnya berpengaruh pada

perkembangan Coca-Cola.Sebagai contoh, ketika Amerika menginvasi Irak, tumbuh budaya anti

Amerika dinegara-negara muslim atau yang bersimpati dengan Irak. Kondisi ini

mengakibatkanpenjualan Coca Cola sempat terganggu.

c. Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)

Kepastian hukum di dalam suatu negara merupakan momen yang sangat mempengaruhi

pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara

tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan faktor

yangtidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan.

Contohnya, Coca-Cola juga sempat terhalang oleh kebijakan pemerintah India yang melarang

penjualan produk Coca-Cola dinegaranya karena pada tahun 2004, petani di india melakukan

protes terhadap pabrik Coke Bottling di India yang menyebabkan air sumur kering.

d. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan perubahan

terhadap kebijakan perusahaan ketika saat melakukan produksi dan distribusi. Semakin

berkembangannya hal ini maka secara tidak langsung akan menuntut manajemen perusahaan

untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.

Isu lingkungan yang sempat menyeruak di beberapa negara bahwa produk Coca-Cola

menggunakan air terlalu berlebihan, karena dibutuhkan 2 liter air untuk memproduksi 1 liter

Coca Cola.Mengenai issue kesehatan, pernah terjadi pemboikotan di kalangan masyarakat terkait

dengan kandungan zat yang ada di minuman tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja

pemasaran Coca Cola.

e. Faktor Demografi

Faktor tempat dan situasi juga tentunya tidak bisa dipisahkan. Kondisi alam dan tata letak

perusahaanyang berkaitan dengan alam akan membutuhkan kebijakan yang harus sesuai guna

menanggulangi ancaman yang berasal dari lingkungan dan alam

Page 3: Analisis Lingkungan Eksternal Coca-Cola Company

Pembeli (konsumen) dari produk Coca-Cola mencakup segala usia dari anak kecil, remaja, dan

orang dewasa diseluruh dunia, sehingga dapat dikatakan produk coca-cola company relatif aman

terhadap issue demografi. Beberapa negara di Amerika memiliki struktur demografi yang

didominasi usia dewasa dan tua, sedangkan beberapa negara di Asia Tenggara mayoritas adalah

usia anak-anak dan remaja.

2. Analisis Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah faktor-faktor yang merupakan ancaman dari pelaku bisnis baru,

supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara

langsung mempengaruhi perusahaan. Secara singkat, lingkungan industri adalah tingkatan dari

lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal

memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalperusahaan.

a. Pendatang Baru (NewComers)

Jika hambatan untuk masuk pasartinggi, akan sangat mudah bagi perusahaan untuk menjaga

keuntungan monopoli.Hambatan utama biasanya adalah aturan legal dan paten, skala ekonomi,

kebutuhancapital yang tinggi untuk masuk pasar, merek yang kuat, ancaman balas dendam,dan

akses ke saluran distribusi.

Ancaman masuknya pendatang barupada minuman Coca-Cola antara lain Mizone, Pocari Sweet,

dan lain sebagainya.The Coca-Cola Company harus meyakinkan kepada pelanggan melalui

brand bahwaproduk Coca-Cola merupakan minuman bersoda nomor satu di dunia.

b. Pesaing (Competitors)

Jika competitor lebih agresifdalam meningkatkan penjualan, keuntungan dan harga akan

berkurang. Intensitaskompetisi yang terjadi di pasar memiliki karakteristik, yaitu

Page 4: Analisis Lingkungan Eksternal Coca-Cola Company

kelebihankapasitas produksi, produk dan jasa yang distandardisasi, banyaknya kompetitor,dan

pertumbuhan pasar yang rendah.

Pesaing utama dari Coca-Colaadalah perusahaan PepsiCo. PepsiCo merupakan pesaing yang

sangat sengit didalam dua pertumbuhan tercepat dalam kategori industri minuman. Perusahaan

inididirikan pada tahun 1965. PepsiCo memperoleh 60 persen pendapatannya dari snack

division. PepsiCo di peringkat 19di antara perusahaan yang paling dikagumi di Amerika.

PepsiCo terdiri darisekitar 168.000 karyawan dan pada tahun 2006 memiliki pendapatan lebih

dari $35billion. PepsiCo mendirikan bisnisnya di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa,the

Middle East, Africa dan Asia Pasifik. Volume minuman PepsiCo naik sebesar 7persen di timur

tengah, Argentina, China dan Brazil pada tahun 2006. Meksikodan Rusia adalah dua pasar

kontribusi yang kuat untuk PepsiCo. SchweppesCadbury adalah perusahaan penjualan gula

terbesar sedunia.Mempekerjakan sekitar60.000 asosiasi. Perusahaan ini adalah pemenang

Britain’s most admired awardcompany pada tahun 2004.

Pepsi-Cola Company yang berdirisejak 1898, sudah melakukan ekspansi bisnis ke beberapa

produk makanan. Mergerdengan Frito-Lay pada 1965 menandai lahirnya nama PepsiCo, sebagai

payungperusahaan. Kemudian PepsiCo mengakuisisi Tropicana pada 1998, dan 2001melakukan

merger dengan The Quaker Oats Company, termasuk Gatorade. Hinggasekarang, PepsiCo sudah

mempunyai lima merek besar – yaitu Frito-Lay,Pepsi-Cola, Quaker, Gatorade, dan Tropicana.

Merek-merek ini membawahiproduk-produk PepsiCo yang variatif, sesuai kebutuhan dan pilihan

konsumen,dari produk yang fun hingga produk ala hidup sehat. Mekanisme pemasaran

produkPepsiCo dilakukan melalui empat departemennya, yaitu Frito-Lay North

America,PepsiCo Beverages North America (PBNA), PepsiCo International, dan Quaker

FoodsNorth Amerika.

Pesaing tentu berpengaruhterhadap perkembangan perusahaan. Bila disikapi secara positif,

keberadaanpesaing dapat menjadi sparing partner, dan dapat dijadikan sebagai branchmarkbagi

Page 5: Analisis Lingkungan Eksternal Coca-Cola Company

perusahaan. Perusahaan akan belajar dari setiap kesalahan, dan terusberupaya untuk

memperbaiki diri, agar dapat memenangkan persaingan. Dengandemikian, perusahaan akan

semakin bertambah maju dan kuat.

c. Produk Substitusi

Produk substitusi merupakan competitor tidak langsung yang dapat menurunkan permintaan dan

harga. Ada beberapa tipe substitusi, yaitu produk alternatif, produk baru, eliminasi kebutuhan,

substitusi generic, dan keingingan untuk tidak membeli.

Tekanan dari produk pengganti(subsitusi), seperti: Pepsi, RC Cola, 7Up dan lain-lain. Oleh

karenanya strategi yang dapat diterapkan antara lain: berupa penerapan harga yangterjangkau

serta kualitas produk (maintainor even better). Selain itu, inovasi produk tetap difokuskan pada

produk-produk minuman berkarbonasi agar Coca-Cola tidak kehilangan identitasnya market

leader produk minuman berkarbonasi.

d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)

Kemapuan pembeli dalam mengurangi harga juga memiliki efek yang sangat besar terhadap

kemampuan industri secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan. Tekanan pembelian

merefleksikan dua hal, yaitu sensitivitas harga dan kekuatan negosiasi konsumen. Kekuatan

negosiasi konsumen akan semakin tinggi jika hanya ada sedikit konsumen, banyak supplier,

sedikit diferensiasi, dan rendahnya switching cost.