terbentuknya keilmuan di nusantara
Post on 20-Jul-2015
3.726 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SRIWIJAYATerbentuknya Jaringan Keilmuan di
Nusantara
X RPL 3
Anggota Kelompok
•Dini Yulianti
•Ismah Mardiyyah H
•Isna Darmayanti
•Nur Fadilah
•Rifcka Annisa P
•Siti Alawiyah
2 PUSAT KEILMUAN DI NUSANTARA
Keruntuhan di bidang
politik
1. KERAJAAN
SAMUDRA
PASAI
berfungsi sebagai
pusat studi islam
di Nusantara
2. KERAJAAN
MALAKA berkembang
menjadi pusat studi
Islam di Asia tenggara,
dan berhasil
menyainginya.
Kerajaan Malaka dengan giat melaksanakan
pengajian dan pendidikan islam. Hal ini
dibuktikan dengan perubahan sikap dan
konsep si masyarakat tehadap agama,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan..
Bahkan istana mereka dijadikan
perpustakaan sebagai pusat
penyalinan kitab-kitab dan
penerjemahnya dari b.Arab ke
b.Melayu
Banyak para ulama yang datang ke Malaka.
Dari Jawa misalnya, Sunan Bonang dan Sunan
Giri pernah menuntut ilmu.
Samudera Pasai, Malaka, dan Aceh Darussalam,
sangat bermakna dalam bidang budaya dan keagamaan.
Ketiganya tersohor dengan sebutan Serambi Mekkah dan
menjadi pusat pendidikan islam di Indonesia. Sultan
Iskandar Mudaadalah raja yang memperhatikan
perkembangan pendidikan Islam. Ia mendirikan Masjid
Raya Baiturrahman, dan memanggil Hamzah al
Fanzuridan Syamsudin as Summatrani sebagai penasihat.
Syekh Yusuf al Makassari merupakan ulama dari Goa di
SulawesiSyekh Burhanuddin Ulakan terkenal sebagai
pelopor pendidikan Islam di Minangkabau
Syekh Abdul Muhyi al Garuti berjasa
menyebarkan pendidikan Islam di Jabar.
Pada abad ke -17, Banten sudah menjadi pusat pengetahuan
Islam di Jawa. Martin van Bruinessen menyatakan
“pendidikan agama cukup menonjol ketika Belanda dating
pertama kalinya pada 1596 dan menyaksikan bahwa orang
Bentenmemiliki guru yang berasal dari Mekkah”.
Di Palembang, banyak Sultan yang mendorong
perkembangan ilmu Islam. Seperti, Sultan ahmad
Najamuddin I (1757-1774) dan Sultan Muhammad
Baha’uddin (1774-1804).
Karya-karya ilmiah keagamaan : ilmu tauhid, kalam, tasawuf,
tarekat, tarikh, dan Al-Qur’an. Penggunaan aksara Arab dan
b.Melayu sebagai bahasa pemersatu (lingua franca). Disebut
dengan huruf jawi(di Melayu) dan huruf Pegon (di Jawa).
Berkembangnya pendidikan dan pengajaran islam, telah
berhasil menyatukan wilayah Nusantara yang sangat
luas.
Ada 2 hal yang mempercepat proses
terbentuk keilmuan
1. Penggunaan bahasa Arab dan
Aksara Arab disebut huruf jawi(di Melayu) dan huruf
pegon (di Jawa)
2. bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu (lingua
franca).
top related