rangkaian liquid detector
Post on 27-Oct-2015
149 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL
ELEKTRONIKA MEKANIK
LIQUID DETECTOR
DISUSUN OLEH :
Muhammad Thobibul Umam
EK – 1D / 15
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELKETRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Tahun Akademik 2013/2014
I. PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini,perkembangan teknologi semakin maju. Hal ini
membuktikan bahwa teknologi merupakan salah satu unsur yang peting dalam
kehdupan manusia. Oleh karena itu setiap manusia terutama seorang
mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan iptek
tersebut. Sebenarnya instansi pendidikan di Indonesia tealah menerapkan
perkembangan iptek tersebut, salah satunya yaitu dengan adanya pembelajaran
mengenai rangkaian elektronika pada jurusan teknikal di berbagai instansi
pendidikan.
Dalam laporan ini penulis akan membahas mengenai rangkaian
“LIQUID DETECTOR” dimana rangkaian tersebut bisa difungsikan sebagai
pengaman ataupun sirine apabila terdapat cairan yang berlebih seperti alarm
bencana Banjir.
II. LANDASAN TEORI
RESISTOR
Resistor adalah salah satu komponen
elektronika pasif yang berfungsi untuk
menahan laju arus listrik yang mengalir pada
sebuah rangkaian elektronika. Resistor
digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan
kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti
nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan
daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien
suhu, desah listrik, dan induktansi.
*Simbol Resistor
*Simbol Transistor
Pada penggunaan resistor
bergantung pada nilai resistansi
yang dimiliki sebuah resistor
tersebut. Nilai resistansi sebuah
resistor tunjukkan dengan cincin-
cincin warna yang tertera pada
badan resistor. Tiap-tiap warna
memiliki arti tersendiri di setiap
barisnya. Nilai-nilai tersebut dapat
dilihat dengan menggunakan table
seperti pada gambar samping.
TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor
memiliki 3 terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya emitor dapat
dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar
daripada arus input basis, yaitu
pada keluaran tegangan dan arus output kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi.
III. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Gambar Rangkaian
Daftar Komponen
Resisitor 2K2 (1 buah)
Resistor 470K (1 buah)
Resistor 100K (1 buah)
Transistor BC 107 (2 buah)
PCB 4x6 cm (1buah)
Kabel (secukupnya)
Blok Diagram Rangkaian
Layout Komponen
Layout PCB
Input :Elektroda & Power Supply
Proses :Resistor & Transistor
Output : Buzzer /
LED
Gambar layout komponen
Gambar layout PCB
Cara Kerja
Cara kerja dari rangkaian diatas yaitu apabila diberi tegangan
input + dan – kemudian kabel di titik A dan titik B dihubungkan
(dicelupkan ke dalam air) maka outputnya akan bekerja yakni ditandai
dengan Buzzer akan berbunyi dan LED akan menyala, apabila kabel
diangkat dari air maka rangkaiannya tidak bekerja Buzzer akan mati dan
LED akan mati. Hal tersebut terjadi karena ketika kabel A dan B
terhubung ada tegangan yang mengaktifkan transistor Q1 sehingga arus
akan mengalir dari emitor ke collector dan akhirnya menghasilkan output
tegangan yang dapat menhidupkan buzzer maupun menyalakan LED.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil praktik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Rangkaian di atas akan bekerja apabila Kabel A dan Kabel B
dihubungkan.
2. Transistor prinsip kerjanya bisa di analogikan seperti kran air dimana
basis merupakan tuasnya, apabila basisnya diberi tegangan maka akan
mengalirkan arus dari kolektor ke emitor dan apabila basisnya tidak
diberi tegangan maka tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke
emitor.
Saran
Demi mendapatkan hasil yang maksimal dalam praktek ini, penulis
menyarankan agar :
1. Dalam pembuatan layout PCB hendaknya diteliti terlebih dahulu
sebelum dilarutkan agar tidak terjadi kesalahan.
2. Dalam pemasangan komponen ketika akan disolder harap diteliti
terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan memasang komponen
3. Dalam penyolderan komponen, hendaknya dimulai dari komponen
yang ketinggiannya terhadap dasar PCB rendah kemudian baru yang
tinggi.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://www.datasheetcatalog.com/
LAMPIRAN
Data Sheet Transistor BC107
Data Sheet Resistor
top related