perlukah penggunaan apd masker double, hazmat …

Post on 23-Oct-2021

15 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Disampaikan pada Seminar YCKSPencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI)

Jakarta 17 JULI 2021

Ns Gortap Sitohang, SKep., M.P.H

PERLUKAH PENGGUNAAN APD MASKER DOUBLE, HAZMAT DAN SARUNG TANGAN BERLAPIS -LAPIS DALAM PENANGANAN

PASIEN COVID 19

Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini peserta :

▪ Memahami pengertian dari APD

▪ Mengetahui jenis – jenis APD yang di gunakan

▪ Mengetahui tentang fungsi dan kegunaan dari masing – masing APD

▪ Memahami tehnik penggunaan dan pelepasan APD

POKOK BAHASAN

1. PENDAHULUAN2. LATAR BELAAKANG3. PENGERTIAN4. JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI5. INDIKASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI6. DAMPAK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG TIDAK TEPAT7. BAGAIMANA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI8. KESIMPULAN

PENDAHULUAN

Oktober 2020

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari enamvarian baru virus Corona yaitu Alpha, Beta, Delta, Eta, Iota, dan Kappa.

• Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya memutus rantai penularan infeksi dari bagian kewaspadaan standart.

• Penularan antar petugas adalah mereka yang TIDAK ADA tanda dan gejala dari PERTEMUAN BERULANG di ruangan yang TERTUTUP TANPA ADA SIRKULASI UDARA & MEMBUKA MASKER saat makan & di ruang ganti , saat pesta, ngopi

Dr Rajeev Jayadevan 29.4.20

PENDAHULUAN

MENGOPTIMALKAN KETERSEDIAAN APD

MENURUT WHO

WHO. Interim Guidance. Rational use of personal protective equipment (PPE) for

coronavirus disease (COVID-19). Des, 2020

COVID -19

Mukosa mulut,hidung, dan mata

Mukosa mulut,hidung, dan mata

WHO, CDC, Maret 2020

https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions

Melalui kontak langsung, tidak langsung, atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui cairan tubuh seperti air liur dan sekresi pernapasan atau droplet, yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi

Penularan droplet secara langsung terjadi bila kontak erat (kurang dari 1 meter) dengan orang yang terinfeksi dan memiliki gejala saluran napas (batuk dan pilek)

Droplet saluran napas yang mengandung virus SARS CoV2 tersebut akan mencapai mulut, hidung dan mata untuk menginfeksi manusia

PENULARAN COVID-19

https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions

• Penularan secara tidak langsung ke individu yang rentan melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi juga bisa terjadi

• Penularan melalui udara (airborne transmission) terjadi pada tindakan medis yang menghasilkanaerosol (AGP)

PENULARAN COVID-19

PERAN PERLINDUNGAN APD

SECARA UMUM

Mencegah penularan COVID-19 baik melalui penularan tidak langsung (dari benda-benda terkontaminasi atau bagian permukaan), kontak & droplets, maupun melalui udara untuk tindakan (Aerosol Generating Procedure) AGP.

1. Membuat kebijakan atau SPO penggunaan APD berdasarkan study literatur2. Membuat kajian spesifikasi APD3. Melakukan edukasi/pelatihan penggunaan APD4. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait penggunaan APD5. Melakukan audit pengggunaan APD6. Melakukan Analisis7. Membuat rekomendasi8. Monitoring ketersediaan APD

TUGAS KOMITE PPI DALAM PENGELOLAAN APD

Alat Pelindung Diri (APD) adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas untuk memproteksi diri daribahaya phisikal, kemikal, biologis/bahaninfeksius (OSHA)

PENGERTIAN

Untuk melindungi kulit dan membrane mukosatubuh dan dari paparan darah, cairan tubuh, sekresidan ekskresi sehingga Meningkatkan keamannPetugas, Pasien, pengunjung dan masyarakat.

TUJUAN

JENIS APD YANG DIGUNAKAN DI RUMAH SAKIT & PELAYANAN KESEHATAN

Pelindung mulut& hidung

(Masker medis/bedah/Masker N95)

Pelindungkepala

Pelindungmata

(Goggles)

Pelindungwajah (Face

shield)

Pelindungbadan

(Gaun/apron)

Pelindungkaki

Sepatu tertutup

Sarungtangan

(Gloves)

PELINDUNG DIRI MULUT DAN HIDUNG

Selama ini sudah disepakati penggunaanmasker bedah sebagai masker yang digunakan dalam memberikan pelayanankepada pasien-pasien Covid-19 denganpertimbangan penularannya secaraDROPLET sebagaimana pedoman yang ditetapkan oleh WHO, CDC danKementerian Kesehatan. Masker N95 digunakan pada pelayanan pasien Covid-19 yang mengharuskan tindakan medis yang menghasilkan aerosol.

1. WHO sendiri sampai saat ini belummengubah rekomendasi dan kebijakannyaterkait penggunaan masker, termasuk masker double.

2. Masker bedah dan masker N95 masihdigunakan SECARA TUNGGAL dan TIDAK DI DOUBLE.

Menurut Brooks dkk, penggunaan double masker kain di atas masker medis (cloth mask covering medical procedure mask) iniakan mampu menahan 85,4% pastikel yang bisa masuk melalui masker tersebut termasuk partikel virus SARS-CoV-2 dibandingkan dengan penggunaan masker bedah tunggal yang disimpul/diikat pada ke 2 talinya (knotted/tucked medical procedure mask) dengan kemampuan menahan partikel hanya 77%. Penggunaan double masker ini hanya untuk masker bedahdan masker kain, namun tidak untuk masker bedah dengan masker bedah, tidak untuk masker kain dengan masker kain dantidak untuk masker N95 dengan jenis masker lainnya.

PELINDUNG DIRI MULUT DAN HIDUNG

Masker kegunaan: Melindungi pengguna dari partikel yang

dibawa melalui droplet atau cairan tubuh yang berisi virus

atau bakteri → loose – fitting, partikel besar > 0,5 mikron

& <0,5 mikron : saat berbicara, batuk, bersih dan

mencegah percikan darah, cairan tubuh , sekresi dan

ekskresi saat dilakukan tindakan kepada pasien

Contoh Indikasi masker bedah

✓ Pemakian sehari-hari di pelayanan

kesehatan

✓ Tindakan non aerosol

Contoh Indikasi masker Repirator : N 95

✓ Tindakan intubasi

✓ Pengambilan swab

✓ Pertolongan persalinan dll

APD MASKER MEDIS/BEDAH• Kegunaan: Melindungi pengguna dari partikel yang dibawa melalui droplet atau cairan tubuh yang berisi virus atau

bakteri → loose – fitting, partikel besar > 0,5 mikron

• Material: Non woven spunbond meltblown spunbond (sms) dan spunbond meltblown meltblown spunbond (smms).

• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use). Lama pengguaan 2-4 jam→ perpanjangan 6 jam jika jarang berbicara

• Masker bedah tidak direkomendasikan untuk penanganan langsung pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tindakan arerosol

• Masker dapat menahan dengan baik terhadap penetrasi cairan, darah dan droplet.

• Bagian dalam dan luar masker harus dapat terindentifikasi dengan mudah dan jelas.

• Penempatan masker pada wajah longgar (loose fit)

• Masker dirancang agar tidak rusak dengan mulut (misalnya berbentuk mangkok atau duckbill)

• Memiliki Efisiensi Penyaringan Bakteri (bacterial filtration efficiency) 98%.

• Dengan masker ini pengguna dapat bernafas dengan baik saat memakainya (Differential Pressure/ΔP < 5.0 mmH2O/cm2).

• Lulus uji Bacteria Filtration Efficiency in vitro (BFE), Particle Filtration Efficiency, Breathing Resistance, Splash Resistance, Dan Flammability

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2

MASKER/RESPIRATOR N95

• Kegunaan: Melindungi pengguna dari partikelyang dibawa melalui droplet atau cairan tubuhyang berisi virus atau bakteri → loose – fitting, partikel besar < 0,5 mikron

• Melekat erat dengan area sekitar hidung danmulut→ Pit test

• Material: Terbuat dari 4-5 lapisan (lapisan luarpolypropilen, lapisan tengah electrete (charged polypropylene).

• Frekuensi penggunaan: sekali pakai (Single Use)

• Respirator yang dapat digunakan:• N95 atau Filtering• Face Piece (FFP2)

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-

enggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2

✓ Intubasi

✓ Extubasi

✓ Manual ventilation

✓ CPAP

✓ Open suctioning

✓ Tracheostomi

✓ Chest psysiotherapy

✓ Bronchoscopy

✓ Non invasive ventilation

✓ Induksi sputum

✓ High flow nasal canule

✓ Prosedur dental

✓ CPR

✓ Nebulizer

REKOMENDASI ALTERNATIF PENGGUNAAN SAAT KRISIS APD : MASKER RESPIRATOR N 95

✓ Masker N95 yang sekali pakai

(disposible) dapat dijadikan reuseable

dengan menggunakan pelindung wajah

sampai dagu atau melapisi nya masker

bedah di luar masker N95. Masker N95

dapat dibuka dan di pasang kembali

sebanyak 5 kali selama 8 jam.

Reuseable dapat dilakukan kecuali

setelah masker N95 ini digunakan

untuk tindakan aerosol

Cara Reuse1. Diangin-anginkan

selama 4 hari dikantong kertas/bokskontainer yang bersihdan terbuka

2. Pemanasan/draying suhu > 70 Derajat

3. UVGI→ panjanggelombang 220-950 joule

4. Sterilisasi denganplasma

SEBELUM PANDEMI COVID19

Studi di Singapore (SARS outbreak 2003) :

35.5% tenaga kesehatan :

acne (59.6%), gatal pada wajah (51.4%), dan kemerahan (35.8%) saatpenggunaan masker N95

Hand eczema : kasus >>> di antara tenagakesehatan

Skoet R, Olsen J, Mathiesen B, Iversen L, Johansen JD, Agner T. A survey of occupational hand eczema in Denmark. Contact Dermatitis. 2004;51:159-166.

Bhoyrul B, Lecamwasam K, Wilkinson M, et al. A review of non-glove personal protective equipment-related occupational dermatoses reported to EPIDERM between 1993 and 2013. Contact Dermatitis. 2019;80:217-221. https://doi.org/10.1111/cod.13177.

Foo CC, Goon AT, Leow YH, Goh CL. Adverse skin reactions to personal protective equipment against severe acute respiratory syndrome–a descriptive study in Singapore. Contact Dermatitis. 2006; 55:291-294.https://doi.org/10.1111/j.1600-0536.2006.00953.x.

APD SARUNG TANGAN PEMERIKSAAN (EXAMINATION GLOVES)

• Kegunaan : Melindungi tangan pengguna atau tenaga medis dari penyebaraninfeksi atau penyakit selama pelaksanaan pemeriksaan atau prosedur medis

• Material: Nitrile, latex, isoprene.

• Frekuensi penggunaan: sekali pakai (Single Use).

• Non steril

• Bebas dari tepung (powder free).

• Memiliki cuff yang panjang melewati pergelangan tangan (minimum 230 mm, ukuran S, M, L).

• Desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup rapat tanpa kerutan.

• Sarung tangan tidak boleh menggulung atau mengkerut selama penggunaan.

• Sarung tangan tidak boleh mengiritasi kulit

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-

penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-

pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2

PIRAMIDA SARUNG TANGANUntuk membantu memutuskan kapan

harus menggunakan sarung tangan dan

kapan tidak

WHO. Glove Use Information Leaflet. Agt. 2009

INDIKASI1. Kontak dengan darah dan cairan

tubuh2. Kontak dengan membran mukosa

mulut, hidung, mata, telinga, danperinial

3. Kulit yang tidak utuh

PENGGUNAAN SARUNG TANGAN SAAT VAKSINASI

Pemakaian APD sarung tangan saat memberikan vaksin tidak secara spesifik

dibutuhkan bila dianggap cara pemberian vaksin TIDAK meningkatkan risiko

petugas terpapar dengan CAIRAN TUBUH PASIEN• Pemakaian sarung tangan saat tindakan adalah dengan tujuan untuk

mengantisipasi kontak dengan cairan tubuh pasien, membran mukosa dan kulit pasien yg tidak utuh

• Mengganti sarung tangan untuk setiap pasien

https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/vac-admin.html

PANDEMICOVID-19

Yan Y dkk :•studi cross-sectional → survey pada 330 tenagakesehatan di Tiongkok, yang bekerja di sebuah bangsalrawat inap dengan kasus COVID-19•71% mengalami gangguan pada kulit•74.5% : hand dermatitis•Kausa : sering mencuci tangan dan penggunaansarung tangan dalam waktu lama dapat memperburukdermatitis yang sudah ada.

Hu K dkk :

•88.5% reaksi kulit pada tangan dikaitkan dengan penggunaan sarung tahan berbahan latex

| Hu K, Fan J, Li X, et al. The adverse skin reactions of health care workers using personal protective equipment for COVID-19. Medicine 2020;99, e20603|

|Yan Y, Chen H, Chen L, Cheng B, Diao P, Dong L, et al. Consensus of Chinese experts on protection of skin and mucous membrane barrier for health-care workers fighting against coronavirus disease 2019. Dermatol Ther. 2020;33(4):e13310-e|

Irma Sitohang

Irma Sitohang

PELINDUNG TUBUH/BADAN

Selama ini sudah disepakati penggunaangaun/apron yang digunakan dalammemberikan pelayanan kepada pasien-pasien Covid-19 dengan pertimbanganpenularannya secara DROPLET dan KONTAK sebagaimana pedoman yang ditetapkan oleh WHO, CDC danKementerian Kesehatan. Gaun/apron digunakan pada pelayanan pasien Covid-19 termasuk pada tindakan medis yang menghasilkan aerosol.

1. WHO sendiri sampai saat ini belum mengubahrekomendasi dan kebijakannya terkaitpenggunaan gaun/apron, termasuk masker double.

2. WHO sampai saat ini masih digunakan SECARA TUNGGAL dan TIDAK DI DOUBLE untuk gaun dan apron.

APD GAUN/JUBAH• Kegunaan: Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran

infeksi atau penyakit, hanya melindungi bagian depan, lengan dan setengahkaki.

• Material: Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester, polyetilen, duponttyvex).

• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use)• Berwarna terang/cerah agar jika terdapat kontaminan dapat terdeteksi dengan

mudah. • Tahan terhadap penetrasi cairan darah dan cairan tubuh lainnya, virus.• Tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat. • Panjang gaun setengah betis untuk menutupi bagian atas sepatu boots.• Terdapat lingkaran (cuff) yang elastis pada pergelangan tangan.• Lulus uji fluid penetration resistant atau blood borne pathogens penetration

resistant dan partial body protection

• https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2

I : Gaun isolasi bedah (area A,B, dan C merupakan area kritikal tingkat tinggi); II : Gaun bedah (area A dan B merupakan area kritikaltingkattinggi ) (Sumber : CDC, 2020 )

I II

Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Menghadapi Wabah Covid-19. Dirjen Yankes Kemenkes. April 2020

Buku petunjuk pengunaan APD Kemkes 2020

WHO

Diakses dari https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/using-ppe.html 14 November 2020

CDC

CDC

CDC

KEMKES

KEMKES

Standar APD untuk Penanganan Covid-19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan

Penanganan Covid-19. Agustus 2020

SATGAS COVID-19 NASIONAL

Hou FF, Zhou F, Xu X, Wang D, Xu G, Jiang T, et al. Personnel protection strategy for healthcare workers in Wuhan during the COVID-19 epidemic. Precision Clinical Medicine. 2020 Jul

20;3(3):169–74.

WUHAN

Liu M, Cheng S-Z, Xu K-W, Yang Y, Zhu Q-T, Zhang H, et al. Use of personal protective equipment against coronavirus disease 2019 by healthcare professionals in Wuhan, China: cross sectional

study. BMJ. 2020 Jun 10;m2195.

WUHAN

GAUN/APRON

1. WHO sendiri sampaisaat ini belummengubahrekomendasi dankebijakannya terkaitpenggunaanGAUN/APRON

2. Penggunaanya SECARA TUNGGAL danTIDAK DI DOUBLE.

https://www.cdc.gov/niosh/npptl/topics/protectiveclothing/

PEDOMAN PENGGUNAAN GAUN DAN COVERALL

HAZMAT

• Tingkat proteksi• USA : 4 level, A, B, C dan D

• Eropa : tipe 1 -6

https://pdfs.semanticscholar.org/e57e/7ccc0a8a6439b37950263b3e048b2afbcf13.pdf

https://hazwoper-osha.com/blog-post/hazmat-suits-levels-of-protection/

Penggunaan untuk industri ,

kesehatan kasusu infeksi ebola

HASIL PEMANTAUAN DAN REKOMENDASI

KOMITE PPI

1. PPI melakukan telaah secara literaturterkait pengguaan hazmat

2. Membuat rekomendasi ke direksi tidak diperlukan penggunaan hazmat, cukupdengan gaun/apron

3. Membuat rekomendasi spesifikasigaun/apron

4. Edukasi

4 PRINSIP PENGGUNAAN APD

Sumber: www.cdc.gov/coronavirus

4 UNSUR UTAMA DALAM PENGGUNAAN APD

GUNKAN SESUAI INDIKASI

CARA MENGGUNAKAN

CARA MELEPASKAN

CARA MENGUMPULKAN

(DISPOSAL)

APD SESUAI INDIKASI

APD di gunakan saat berkontak langsungdengan pasien. APD segera dilepaskansetelah selesai tindakan

APD di gunakan saat berkontak denganpasien kurang satu meter. APD dilepaskan segera setelah selesaitindakan kecuali masker

APD saat masuk ke ruang isolasi

✓Menggunakan baju kerja (scrub suit)✓ lepaskan seluruh perhiasan / aksesoris yg digunakan✓Melakukan kebersihan tangan SETIAP MELEPASKAN APD✓ Gunakan APD mulai dari anteroroom dan melepas APD dianteroroom/ruang ganti , kecuali sarung tangan segera lepassetiap selesai tindakan dekat pasien✓ Mandi setelah selesai melepaskan APD terutama setelahselesai pelayanan diruang ruang isolasi

contoh Scrub Suit atau baju kerja

CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD

• Tidak ada kebijakan/standart penggunaanAPD

• Kurangnya pengetahuan penggunaan APD karena kurangnya sosialisasi

• Kurangnya pengingat (poster, stiker, bennerdsb)

• Tidak ada monev, audit, feedback

• APD tidak tersedia

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN

ALAT PELINDUNG DIRI

• Tersedia kebijakan/standart penggunaan APD

• Melakukan desiminasi/sosialisasi/pelatihan

• Menyediakan pengingat seperti poster, stiker, benner, media elektronik,dll)

• Melakukan monev, audit, feedback

• Penyediaan APD secara berkesinambungan

90% pakai gaun → 10 % pakai Hazmat habiskanstock dari Donasi

Kutipan dari Webinar Prof. Didier Pittet WHO

APD DI PENATALAKSANAAN JENAZAH

Tanggal 13 Juli 2021

Rational use of personal protective equipment for coronavirus disease (COVID-19) and considerations during severe shortages. WHO interim Guidance. Apr 2020

PENCEGAHAN INFEKSI COVID-19 SECARA UMUM

• Pencegahan infeksi yang paling efektif menurut WHO adalah

• melakukan hand-hygiene menggunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol jika tangan tidak tampak kotor atau sabun dan air bersih mengalir saat tangan terlihat kotor

• menggunakan masker medis jika mengalami gejala-gejala penyakit saluran pernapasan dan membersihkan tangan setelah membuang masker

• menghindari menyentuh mulut, hidung, dan mata;

• menjaga jarak fisik (minimal 1 meter) dengan orang lain

• melakukan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera membuang tisu setelah dipakai;

• membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda sekitar dan benda lain yang sering disentuh

KESIMPULAN

▪ Komite PPI memiliki tanggu jawab membuat kebijakan dan standart

penggunaan APD di fasyankes masing-masing

▪ Komite PPI mendesiminasi kebijakan dan standart penggunaan APD di

Fasyankes masing-masing keseluruh staf, pasien, pengunjung dan

vendor

▪ Komite PPI merekomendasikan spesifikasi APD

▪ Komite PPI melakukan monitoring, audit dan rekomendasi terkait

penggunaan APD di fasyankes masing-masing

▪ Komite PPI memiliki tanggung jawab untuk memastikan APD yang di

pergunakan di fasyankes masing-masing sesuai spesifikasi.

Daftar kepustakaan:1. Buku Pedoman Tata Laksana Covid-19. [Internet]. Papdi.or.id. 2021 [cited 13 July 2021]. Available from:

https://www.papdi.or.id/pdfs/983/Buku%20Pedoman%20Tatalaksana%20COVID-19%205OP%20Edisi%203%202020.pdf

2. COVID-19 W. Beranda | Covid19.go.id [Internet]. covid19.go.id. 2021 [cited 13 July 2021]. Available from: https://covid19.go.id

3. WHO:Rational Use of Personal Protective Equipment for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), 22 February 2020

4. Tracking SARS-CoV-2 variants [Internet]. Who.int. 2021 [cited 13 July 2021]. Available from: https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants

5. Beaumont P. Delta variant of Covid spreading rapidly and detected in 74 countries [Internet]. the Guardian. 2021 [cited 13 July 2021]. Available from: https://www.theguardian.com/world/2021/jun/14/delta-variant-of-covid-spreading-rapidly-and-detected-in-74-countries

6. Alpha, Beta dan Delta. [Internet]. 2021 [cited 13 July 2021]. Available from: https://www.litbang.kemkes.go.id)7. Brooks J, Beezhold D, Noti J, Coyle J, Derk R, Blachere F et al. Maximizing Fit for Cloth and Medical Procedure

Masks to Improve Performance and Reduce SARS-CoV-2 Transmission and Exposure, 2021. MMWR Morbidity and Mortality Weekly Report. 2021;70(7):254-257.

top related