pengaruh kepadatan myriophyllum sp terhadap jumlah fecal coliform

Post on 22-Dec-2015

36 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt jurnal kepadatan Myriophyllum Sp

TRANSCRIPT

Pengaruh Kepadatan Myriophyllum sp terhadap Jumlah Fecal Coliform di Situ

Cibuntu

Oleh :Juwita Candra Dewi (3415106774)

Abstrak

Situ Cibuntu yang terletak di Cibinong, Bogor telah dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai tempat menangkap ikan, irigasi dan sumber air minum. Namun selama setahun terakhir, vegetasi di Situ Cibuntu di dominasi oleh Myriophyllum sp. dan belum diketahui apakah kehadiran Myriophyllum sp. memiliki pengaruh terhadap jumlah bakteri fecal coliform atau tidak.

Sampel berupa air yang diambil dari tiga titik di Situ Cibuntu meliputi kepadatan Myriophyllum sp. tinggi, kepadatan Myriophyllum sp. rendah dan tidak ada Myriophyllum sp.. Parameter kimiawi air yang diukur adalah total fosfor, fosfat, COD, DO dan TOC dalam air. Jumlah fecal coliform dihitung dengan menggunakan metode membran filter.

Kata kunci : Myriophyllum sp., Fecal Coliform, kualitas air.

Pendahuluan

Myriophyllum sp. merupakan jeis tumbuhan air berasal dari Eropa, Asia dan Afrika utara. Tumbuhan ini tumbuh di danau, kolam, sungai besar maupun kecil. Prefensi habitat tumbuhan tersebut adalah perairan yang menerima buangan nitrogen dan fosfor maupun perairan yang sering digunakan untuk kegiatan manusia (Anonim, 2004). Selain itu kondisi habitat tempat Myriophyllum sp. adalah perairan yang kaya akan nutrient dan subur.

Lanjutan

Fecal Coliform adalah kelompok bakteri yang dapat memfermentasi laktosa pada suhu 44,5° C (WHO, 1996). Bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, Citrobacter. Escherichia coli merupakan bakteri yang hanya ditemukan dan berasal dari feses hewan berdarah panas maupun manusia.

Tujuan Penelitian

Pemilihan kelompok bakteri ini sebagai objek penelitian mengingan peranan Situ Cibuntu sendiri sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitarnya dan peranan fecal coliform itu sendiri sebagai indikator pencemaran air. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kepadatan populasi Myriophyllum sp. terhadap jumlah bakteri indikator, fecal coliform.

Bahan dan Metode

Lokasi Penelitian :

dilakukan di Situ Cibuntu, Cibinong-Bogor pada lima lokasi meliputi daerah intake situ, inlet, outlett di wilayah kepadatan Myriophyllum sp. tinggi, kepadatan Myriophyllum sp. rendah dan tidak ada Myriophyllum sp.

Cara Kerja :

dilakukan karakterisasi tumbuhan Myriophyllum sp., dengan pengamatan terhadap bentuk, warna, tekstur batang, bentuk, warna, tipe susunan, jumlah pada daun dan tipe perakaran. Parameter kimiawi air yang diukur adalah total fosfor, fosfat, COD, DO dan TOC dalam air. Pemeriksaan mikrobiologis air dihitung jumlah fecal coliform menggunakan metode membrane filter

Hasil

Karakterisasi Myriophyllum sp.

Myriophyllum sp. yang ditemukan :

1. Daun › memiliki tipe susunan daun whorl, dengan enam daun utama

yang mengelilingi ruas batang. › Daun utama terbagi atas anak daun yang bertipe filiform dan

terlihat menyerupai bulu burung.› Tiap daun utama memiliki 10 pasang anak daun› Memiliki 2 tipe daun (heterophylly), daun yang lebih tua

berwarna lebih gelap

2. Batang beruas-ruas, bentuk ramping dan berwarna hijau. Membentuk cabang sehingga pada permukaan

air terlihat seperti rumpun mengambang

3. Akar

berbentuk rhizome

Kondisi Kimiawi Perairan

1. Total Organic Carbon (TOC)

konsentrasi TOC tertinggi ditemukan pada tempat dengan kepadatan Myriophyllum sp. tinggi yakni sebesar 65,82 mg/L. Pada tempat dengan kepadatan Myriophyllum sp. sedang, TOC sebesar 50,24 mg/L dan pada tempat yang tidak ada Myriophyllum sp. TOC sebesar 44,93 mg/L yang terkandung dalam air

2. Chemical Oxygen Demand (COD)

Tempat dengan kepadatan Myriophyllum sp. tinggi memiliki COD yang tinggi dibanding tempat yang lainnya. Konsentrasi COD pada kepadatan Myriophyllum sp. tinggi, jarang dan tidak ada berturut-turut adalah : 19,93 mg/L, 13,11 mg/L, dan 7,66 mg/L.

3. Dissolved Oxygen (DO)

Konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air pada daerah dengan Myriophyllum sp. merupakan konsentrasi yang tertinggi (6,76 mg/L). Konsentrasi DO pada daerah Myriophyllum sp. jarang dan tidak ada, lebih rendah yaitu 6,63 mg/L dan 6,2 mg/L.

4. Total Fosfor dan Total Fosfat

Konsentrasi total Fosfor daerah dengan Myriophyllum sp. banyak, jarang dan tidak ada berturut-turut adalah 0,05 mg/L, 0,1 mg/L dan 0,04 mg/L. Sementara konsentrasi total fosfat pada daerah yang sama berturut-turut adalah 0,0065 mg/L, 0,037 mg/L dan 0,005 mg/L.

Pemeriksaan Mikrobiologis

Jumlah fecal coliform terbanyak ditemukan pada kepadatan Myriophyllum sp. tinggi yaitu 510 cfu/100 ml. Kisaran total koloni daerah dengan Myriophyllum sp. jarang dan tidak ada jauh berbeda yaitu 20 hingga 30 cfu per 100 ml.

Pembahasan

Jumlah bakteri fecal coliform tertinggi ditemukan pada daerah yang memiliki kepadatan Myriophyllum sp. tinggi. Perbedaan jumlah koloni fecal coliform disebabkan oleh beberapa faktor. Bila dikaji dari parameter kimiawi air, area yang dipadati dengan Myriophyllum sp. mempunyai konsentrasi TOC, COD dan DO paling tinggi, dibandingkan dengan area yang tidak dipadati Myriophyllum sp.. Hal ini menunjukkan bahwa pada area dengan kepadatan Myriophyllum sp. tinggi terdapat nutrient dalam konsentrasi tinggi yang dibutuhkan fecal coliform untuk pertumbuhannya. Nutrient ini diduga merupakan hasil metabolisme Myriophyllum sp.

Lanjutan

Area dengan kepadatan Myriophyllum sp. tinggi juga merupakan tempat yang cocok bagi ikan, udang, maupun siput untuk tinggal. Kehidupan mereka juga didukung dengan ketersediaan oksigen terlarut dalam air dalam konsentrasi yang tinggi. Feses yang dikeluarkan oleh hewan-hewan ini juga dapat merupakan faktor pemicu jumlah fecal coliform yang ditemukan dalam jumlah yang tinggi.

Lanjutan

Bristow dan Whitcombe (1971) menunjukkan bahwa jenis Myriophyllum sp. memenuhi kebutuhan fosfat sebagai sumber fosfor mereka dari kolam air maupun sedimen. Pada area dengan kepadatan Myriophyllum sp. tinggi, ketersediaan fosfat yang tertinggal dalam air lebih sedikit daripada dua titik lainnya. Ini menandakan besarnya konsumsi fosfor dalam bentuk fosfat yang dilakukan oleh tumbuhan maupun organisme lainnya termasuk fecal coliform yang hidup bersama-sama dengan tumbuhan tersebut, yaitu sekitar 66,79% dari total P. Konsentrasi total P yang tinggi dapat menjadi pemicu pertumbuhan alga yang kemudian mendominasi area tersebut. Dominasi alga ini dapat menghambat pertumbuhan Myriophyllum sp. maupun bakteri, juga fecal coliform

Kesimpulan

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kepadatan Myriophyllum sp. mempengaruhi jumlah koloni fecal coliform dalam air. Dari hasil ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis interaksi yang terjadi antara keduanya.

Daftar Pustaka

top related