mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wah
Post on 05-Dec-2014
1.572 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAFAHIM FIQH AL-AULAWIYAT
WAL MUWAZANAT FI AMALID
DA’WAH WAL JAMA’AH
Pemahaman Terhadap Fiqh Prioritas Dan
Keseimbangan Dalam Amal Dakwah Dan Jama’ah
Disampaikan oleh:
Sofyan Siroj, Lc, MM
Pada acara:
Konsolidasi dan Pembekalan Kader PKS Riau
Di Pekanbaru
Inspirasi 1
“Dan Allah telah meninggikan langit dan meletakkan
neraca keadilan, supaya kamu jangan sampai
melampaui batas tentang neraca itu, dan tegakkanlah
timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu” (QS. Ar Rahman: 7-9)
Inspirasi 2
"Apakah orang-orang yang memberi minuman kepada orang-
orang yang mengerjakan haji dan menguruskan Masjid Al Haram,
kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari kiamat serta berjihad di jalan Allah. Mereka tidak sama di
sisi Allah dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum
yang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah di jalan Allah
dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orangnya yang mendapat
kemenangan“ (QS. At Taubah: 19-20)
Inspirasi 3
"Iman itu mempunyai 70 cabang yang tertinggi ialah kalimah La
Ilaha Illallah dan yang paling rendah ialah mencabut duri di atas
jalan“(Al Hadist)
Pertanyaan para sahabat kepada Rasulullah tentang jenis amal
yang terafdhal, atau pertanyaan Rasul kepada sahabat apa amal
yang bersamaan.
Inspirasi 4
�Tuntutan suatu fiqh (pemahaman) Futuristik bagikader dakwah kontemporer bercermin darisumbangan besar pemikiran DR. Yusuf Al Qaradhawiyang memperkenalkan pendekatan dinamikmemahami syariah:
�Fiqh al nusus, fiqh al waqi’, fiqh al muwazanat, fiqhal aulawiyat, fiqh al taghayyur, fiqh al jihad, fiqh al thaurah, fiqh al iqtisadi al islami, fiqh al aqalliyat, fiqh al wasatiyah, fiqh al dakwah dan manhaj salafi
Inspirasi 5
�Gagal dalam berkomitmen dengan fiqh aulawiyat dan
muwazanat berarti berkomitmen untuk gagal menjadi
umat yang utama.
�Maknanya kegagalan kita memahami fiqh aulawiyat
dan muwazanat di dalam amal Islami berarti kita telah
merancang kegagalan membangun peradaban sebagai
khairiyatul Ummah
Definisi Fiqh Aulawiyat
�Secara Bahasa; terdiri dari 2 kata ‘fiqh dan ‘aulawiyat.
�Fiqh Faham:
�Aulawiyat: kata jamak dari ‘aula’ ; paling baik, paling utama,
paling sesuai.
Definisi Fiqh Aulawiyat
�Secara Istilah:
�Fiqh : Satu kepahaman yang yang dikaruniakan Allah sebagai satusyarat untuk mencapai tahap kesempurnaan kebaikan danpetunjuk.
“Siapa yang dikehendaki Allah kebaikan atasnya, maka diberikannyapemahaman terhadap ad-deen (agama) (Al-Hadist)”
�Aulawiyat: memahami apa yang paling utama dari beberapaperkara dari aspek pelaksanaan. (aplikasi). Memberikan hakkeutamaan didahulukan pada perkara yang mesti didahulukandaripada perkara lain yang utama dikemudiankan, sesuai masadan waktu pelaksanaannya.
Definisi Fiqh Al Aulawiyat
�Dapat mengatur keseimbangan nisbah dan pertimbangandari sudut syarak
�Meletakkan sesuatu pada kedudukan yang adil
�Menetukan keutamaan masing-masing berazaskan kepadapertimbangan syarak yang benar berdasarkan padabimbingan wahyu dan akal.
� Semua perkara diletakkan pada tempatnya berdasarkanukuran keadilan tanpa prejudis atau berat sebelah.
FIQIH AUWLAWIYAT
Meletakkan segala sesuatu pada peringkatnya
dengan adil, dari segi hukum nilai dan
pelaksanaannya :
Tidak penting
Penting
Lebih penting
Rajih
Utama/paling
utamaMarjuh
Biasa-biasa
Konsep Al Aulawiyat (1)
�Mengutamakan suatu persoalan di tempat yang lebih utama dalammelaksanakan hukum dan nilai Islam
�Tergantung hubungannya dengan hakikat persoalan dan situasi
"Apakah orang-orang yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan menguruskan Masjid Al Haram, kamu samakan
dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat sertaberjihad di jalan Allah. Mereka tidak sama di sisi Allah dan Allah tidakmemberikan petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS. At Taubah: 19)
Konsep Al Aulawiyat (2)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah di jalan Allah dengan harta
benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan
itulah orang-orangnya yang mendapat kemenangan“
(QS. At Taubah: 20)
� Segala sesuatu itu mesti diletakkan pada kedudukan dan tempatnya
secara adil sesuai dengan pandangan syariat Islam, tanpa ada
bagian-bagian yang dirugikan atau diabaikan.
PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN FIKIH AULAWIYAT (1)
1. Memprioritaskan kualitas atas kuantitas
2. Memprioritaskan ilmu atas amal
3. Memprioritaskan amal yang luas kemanfaatannya atas amal yang
kurang luas kemanfaatannya
4. Memprioritaskan amal hati atas amal anggota badan
5. Memprioritaskan hal yang ushul (pokok) atas furu’ (cabang)
6. Memprioritaskan pengerjaan Fardhu atas Sunnah dan Nawafil
7. Memprioritaskan Fardhu Ain atas Fardhu Kifayah
PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN FIKIH AULAWIYAT (2)
8. Memprioritaskan meninggalkan yang haram atas yang makruh
9. Memprioritaskan hak hamba atas hak Allah semata
10.Memprioritaskan hak umat atas hak individu
11.Memprioritaskan wala’ terhadap kepada umat atas wala’ kepadakabilah dan individu
12.Memprioritaskan memperbaiki diri sebelum memperbaikisistem
13.Memprioritaskan pembinaan (tarbiyah) sebelum jihad
Definisi FIQH MUWAZANAT
Fiqih yang memberikan pertimbangan untuk
memillih :
1. Antara berbagai kemashlahatan dan manfaat dari berbagaikebaikan yang di syari’atkan.
2. Antara berbagai bentuk kerusakan, madharat dan kejahatanyang dilarang agama.
3. Antara mashlahat dan kerusakan, antara kebaikan dankejelekan, apabila keduanya bertemu.
BEBERAPA HAL TENTANG
KEMASLAHATAN
Dharuriyat (sesuatu yang kita tidak bisa hidup kecuali
dengannya)
Hajjiyat (kehidupan memungkinkan tanpa dia, tetapi
kehidupan itu mengalami kesulitan dan kesusahan)
Tahsinat (pelengkap/kamaliyat)
Dharuriyat
-Jiwa
-Keturunan
-Akal
-Agama
-Harta kekayaan
1. Pertimbangan untuk memilih antara berbagai
kemashlahatan :
a. Mendahulukan kepentingan yang sudah pasti atas kepentingan yang baru didugaadanya, atau baru diragukan.
b. Mendahulukan kepentingan yang besar atas kepentingan yang kecil.
c. Mendahulukan kepentingan jama’ah atas kepentingan pribadi.
d. Mendahulukan kepentingan yang banyak atas kepentingan yang sedikit.
e. Mendahulukan kepentingan inti dan fundamental atas kepentingan yang bersifatformalitas dan tidak penting.
f. Mendahulukan kepentingan masa depan yang kuat atas kepentingan kekinianyang lemah.
2. Pertimbangan untuk memilih antara berbagai
kemadharatan
a. Tidak ada bahaya dan tidak boleh membahayakan.
b. Suatu bahaya sedapat mungkin harus disingkirkan
c. Suatu bahaya tidak boleh disingkirkan dengan bahaya yang sepadan ataulebih besar.
d. Memilih bahaya atau keburukan yang lebih ringan di bandingkan bahayaatau keburukan lainnya.
e. Memilih menanggung bahaya yang lebih rendah untuk menolak bahayayang lebih tinggi.
f. Memilih menanggung bahaya yang khusus untuk menolak bahaya yang lebih luas dan umum.
3. Pertimbangan untuk memilih antara kemashlahatan
dan kemadharatan apabila keduanya bertemu.
a. Menolak kerusakan didahulukan atas mengambilkemanfaatan.
b. Kerusakan kecil ditolerir untuk memperoleh kemaslahatanyang lebih besar.
c. Kerusakan yang bersifat sementara ditolerir untukkemaslahatan yang berkesinambungan.
d. Kemaslahatan yang sudah pasti tidak boleh ditinggalkankarena adanya kerusakan yang baru diduga adanya.
top related