lusia calidia kurniasari 091134066semua orang adalah muridku pula. “ ( y. b mangunwijaya, pr)...
Post on 26-Jan-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
i
PENGARUH PENGUNAAN METODE INKUIRI
TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA
PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
LUSIA CALIDIA KURNIASARI
091134066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Dengan tulus ikhlas kupersembahkan skripsi ini untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai setiap langkah
hidupku
2. Siswa-siswi SD Kanisius Kalasan
3. Kedua orang tuaku, Bapak R.B Priyo H(Alm) dan Ibu Rini
Akhadarti
4. Keluarga ku, Simbah, Eyang, Om Koko, Mb Lis, Bulik Satri,
Tante Sinta, dan Ega
5. Teman-teman PGSD kelas B dan Prima, Helmi, Erming,
Nila, Melani, dan Dien
6. Kekasihku, Paulus Rendi Markus Mudamakin
Terimakasih atas inspirasi, motivasi, doa yang telah
diberikan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
“SEMUA ORANG ADALAH GURU
sehingga pada saat dan waktunya nanti
SEMUA ORANG ADALAH MURIDKU PULA. “
( Y. B Mangunwijaya, Pr)
“Dimana hati diletakkan di situ proses belajar dan maju dimulai.”
(Y. B Mangunwijaya, Pr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
Kurniasari, Calidia Lusia. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri
Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta Pada Mata Pelajaran IPA
SD Kanisius Kalasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Kata kunci: inkuiri, kemampuan mengevaluasi, kemampuan mencipta, mata
pelajaran IPA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode
inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa kelas IV SD
Kanisius Kalasan pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental design
dengan tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan. Sampel untuk kelas eksperimen
adalah kelas IVA dan sampel untuk kelas kontrol adalah kelas IVB. Pengumpulan
data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest, pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS 18 for Windows dengan menggunakan yaitu:
1) uji perbedaan pretest, 2) uji kenaikan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor
posttest, 4) uji besar pengaruh, 5) uji perbedaan posttest I dan posttest II untuk
kelompok kontrol dan eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri
berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Hal
ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 atau < 0,05, M= -0,909,
SE= 0,165, t(70)= -5,502. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, yang berarti ada
penggaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan
mengevaluasi. Pada kemampuan mencipta, hasil analisis statistik menunjukkan
harga Sig.(2-tailed) 0,000 atau < 0,05, M= -1,407, SE= 0,168, t(70)= -8,362.
Sehingga Hnull ditolak dan Hi yang berarti ada penggaruh yang signifikan
penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan diterima mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
Kurniasari, Calidia Lusia. 2013. Influence of the Use Inquiry Method
Toward the Ability to Evaluate and Create for Science Subject in 4th
Grade
Kanisius Kalasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Keywords: inquiry methods, evaluate ability, create ability, science
This study was conducted to find out the effect of inquiry method of science
which was connected with cognitive ability including : evaluate and create the
student’s class IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta in academic year 2012/2013.
The type of research used in this study was quasi experimental type non-
experimental research design equivalent control. The population of this research
were grade 4th students learners in Kanisius Kalasan elementary school. Thus,
the samples of this research were grade 4th A as experimental group and grade
4th B as control group. Data collection was done by giving a matter of pretest and
posttest, and processed using SPSS 18 for Windows, namely : 1) test pretest
differences, 2) test the increasing of pretest to posttest score, 3) test the difference
in posttest scores 4) test the influences, 5) test the differences between posttest I
and posttest II for control group and experimental group.
The result showed that the method of inquiry significantly affected the
ability to evaluate and create. This was indicated by the value Sig. (2-tailed)
ability to evaluate is 0,000 or < 0,05 with value of M= -0,909, SE= 0,165, t(70)=
-5,502. Therefore, Hnull rejected and Hi accepted. In other words, the method of
inquiry significantly influenced the ability to evaluate. Also for the ability to
create, the statistic analysis showed significance value Sig. (2-tailed) 0,000 or <
0,05, M= -1,407, SE= 0,168, t(70)= -8,362. Therefore, Hnull rejected and Hi
accepted. In other words, the method of inquiry significantly influenced the ability
to create.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan
Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA SD Kanisisus Kalasan”.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., S. S., BST., M. A Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan memotivasi peneliti dengan bijaksana sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan.
3. E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D Wakaprodi PGSD.
4. Agnes Herlina D. H., S.Si., M.T., M. Sc, dosen pembimbing II yang telah
membimbing peneliti dengan sabar dan bijaksana.
5. Patricia Dewi, S. Pd, kepala sekolah SD Kanisius Kalasan yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Y. Didik A. R, S. Pd, guru mitra SD yang dengan sabar telah membantu
proses pembelajaran dan pengambilan data.
7. Siswa kelas IVA dan IVB SD Kanisius Kalasan yang telah menginspirasi
penulis dan bekerja sama dalam penelitian ini sehingga berjalan dengan
lancar.
8. Teman-teman satu kelompok payung IPA (Ica, Yuni, Berek, Era, Santi,
Rita, Dita, Shiro, Pramono, Paulin, Erming, Danang, Sri, Ika) yang banyak
membantu dalam melaksanakan penelitian dan memberikan dukungan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis sadar bahwa penulisan karya ilmiah ini belum sempurna karena
masih banyak kekurangan. Penulis berharap penulisan karya ilmiah ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan
penelitian ilmiah
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
PRAKATA ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
1.4.1 Bagi Siswa ........................................................................ 5
1.4.2 Bagi Sekolah .................................................................... 5
1.4.3 Bagi Penulis ..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 6
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 6
2.1.1Teori-teori yang Relevan............................................................ 6
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................ 15
2.1.3 Materi Karya/Model Mainan
yang Berhubungan dengan Udara ............................................... 17
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya................................................................ 24
2.2.1 Metode Inkuiri ........................................................................... 24
2.2 2 Proses Kognitif .......................................................................... 27
2.2.3 Literature Map .......................................................................... 29
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 30
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 32
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 32 3.2 Setting Penelitian ................................................................................... 33
3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................... 33
3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................... 33
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 34
3.4 Variabel penelitian ................................................................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
3.5 Definisi Operasional.............................................................................. 36
3.6 Instrumen Penelitian............................................................................. 37
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 38
3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42
3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................. 43
3.9.1 Uji Normalitas Distribusi Data ................................................. 43
3.9.2 Uji Statistik ............................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 50
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 50
4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap
Kemampuan Mengevaluasi ..................................................... 50
4.1.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap
Kemampuan Mencipta ............................................................. 63
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 75
4.2.1 Kemampuan Mengevaluasi ....................................................... 75
4.2.2 Kemampuan Mencipta ............................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 77
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 77
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 78
5.3 Saran ..................................................................................................... 80
DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 81
LAMPIRAN ................................................................................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengaruh Perlakuan ...................................................................... 31
Tabel 2. Jadwal Penelitian........................................................................... 32
Tabel 3. Matriks Pengembangan Instrumen ............................................... 36
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi ......................................................................... 37
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 38
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 39
Tabel 7. Pemetaan Instrumen ...................................................................... 41
Tabel 8. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengevaluasi ........................ 50
Tabel 9. Uji Perbedaan pretest Kemampuan Mengevaluasi ...................... 52
Tabel 10. Uji Kenaikan Skor Kemampuan Mengevaluasi ......................... 54
Tabel 11. Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest ......................... 55
Tabel 12. Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengevaluasi 56
Tabel 13. Uji Besar Pengaruh Kemampuan Mengevaluasi ........................ 58
Tabel 14. Uji Normaliatas Data Posttest I dan Posttest II
Kemampuan Mengevaluasi ........................................................ 59
Tabel 15. Uji Retensi Perlakuan terhadap Kemampuan Mengevaluasi ...... 60
Tabel 16. Uji Normalitas data Kemampuan Mencipta................................ 62
Tabel 17. Uji Perbedaan Pretest Kemampuan Mencipta ............................ 64
Tabel 18.Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta… 66
Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest……………….. 67
Tabel 20. Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta ....... 68
Tabel 21. Uji Besar Pengaruh Kemampuan Mencipta ................................ 70
Tabel 22. Uji Normaliatas Data Posttest I dan Posttest II
Kemampuan Mencipta ............................................................... 71
Tabel 23. Uji Retensi Perlakuan terhadap Kemampuan Mencipta ............. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1. Parasut .................................................................................... 16
Gambar 2. Roket Mainan ......................................................................... 17
Gambar 3. Cara Membuat Roket .............................................................. 18
Gambar 4. Pesawat Kertas ........................................................................ 18
Gambar 5. Langkah Membuat Pesawat Kertas ......................................... 19
Gambar 6. Langkah Membuat Pesawat Kertas ........................................ 19
Gambar 7. Langkah Membuat Pesawat Kertas ......................................... 20
Gambar 8. Baling-Baling Kertas .............................................................. 20
Gambar 9. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................... 21
Gambar 10. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................. 21
Gambar 11. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ........................... 21
Gambar 12. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................. 21
Gambar 13. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya.............................. 27
Gambar 14. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen ......... 34
Gambar 15. Diagram Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan
Mengevaluasi ......................................................................... 57
Gambar 16. Grafik Skor Pretest ke Posttest II Kemampuan
Mengevaluasi ......................................................................... 61
Gambar 14. Diagram Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mencipta .. 69
Gambar 15. Grafik Skor Pretest ke Posttest II Kemampuan Mencipta .... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol ...................................................... 85
Lampiran 2. Silabus Kelompok Eksperimen ............................................... 89
Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ........................................................... 96
Lampiran 4. RPP Kelompok Eksperimen ................................................... 99
Lampran 5. Soal Esai Penelitian ................................................................. 110
Lampiran 6. Rubrik Penilaian ..................................................................... 113
Lampiran 7. Kunci Jawaban ......................................................................... 116
Lampiran 8. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ............... 119
Lampiran 9. Rekap Nilai Kelompok Kontrol ............................................... 124
Lampiran 10. Rekap Nilai Kelompok Eksperimen ...................................... 129
Lampiran 11. Hasil Analisis SPPS Kemampuan Mengevaluasi .................. 134
Lampiran 12. Hasil Analisis SPSS Kelompok Mencipta…………………. 140
Lampiran 13. Hasil Jawaban Siswa ............................................................ 147
Lampiran 14. Lembar Kerja Siswa ............................................................. 152
Lampiran 15. Foto-Foto Penelitian ............................................................. 161
Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian ............................................................ 166
Lampiran 17. Surat Keterangan Penelitian ................................................. 168
Lampiran 18. Curicullum Vitae ................................................................... 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I akan dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Hal tersebut akan dijelaskan pada
subbab-subbab berikut.
1.1 Latar Belakang Penelitian
Menurut Cain & Evan serta McCoas (dalam Widodo, 2009:1) sains
atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta atau
pengetahuan tentang fenomena alam atau body of knowledge namun sains
mencakup cara mengembangkan pengetahuan (process), sikap terhadap
fenomena alam (attitude), dan penerapan prinsip-prinsip sains (technology).
Keterampilan proses dalam IPA berkaitan dengan kemampuan mengamati,
mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan
hipotesis, membuat grafik, dan melakukan eksperimen (Iskandar, 1996:5).
Keterampilan proses dalam IPA memerlukan pemikiran dan latihan yang
lebih, sehingga diharapkan siswa mampu untuk berpikir ilmiah. Keterampilan
proses tersebut membiasakan siswa untuk berpikir ke taraf yang lebih tinggi
daripada sekedar mengingat dan memahami sesuai taksonomi Bloom yaitu
dapat pula mengevaluasi dan mencipta. Menurut Anderson dan Krathwohl
(2010:125) mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan mengevaluasi yang baik pada
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat membuat keputusan berdasarkan
standar dengan kriteria yang jelas. Mencipta didefinisikan sebagai menyusun
elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional
(Anderson dan Krathwohl. 2010:128). Siswa yang memiliki kemampuan
mencipta yang baik yaitu siswa yang mampu membuat produk baru dengan
menyatukan elemen-elemen yang ada menjadi struktur yang tidak pernah ada
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Pada kenyataannya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pada
umumnya dilakukan dengan kegiatan membaca bahan ajar, mengerjakan soal,
bertanya jawab. Seperti pengamatan peneliti pada pembelajaran IPA di SD
Kanisius Kalasan pada 15 -17 Januari 2013 di kelas IVA dan IVB,
pembelajaran IPA di kedua kelas tersebut diajarkan oleh seorang guru, dengan
waktu pelajaran masing-masing kelas 2 jam pertemuan (80 menit). Kegiatan
pembelajarannya antara lain membaca bahan ajar, mencatat ringkasan materi,
mengerjakan soal, tanya jawab antara guru dan siswa. Menurut pendapat siswa
dari kedua kelas tersebut, kegiatan pada pelajaran IPA jarang melakukan
praktek dan percobaan. Kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas.
Kegiatan tersebut tentunya tidak mendukung anak untuk dapat berpikir sampai
taraf mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan siswa dalam mengevaluasi dan
mencipta juga kurang difasilitasi karena proses pembelajarannya hanya
menekankan menghafal materi. Soal yang ada di buku ajar juga jarang yang
berisi pertanyaan untuk kemampuan mengevaluasi dan mencipta.
Dari kenyataan yang dipaparkan di atas, dapat dilihat rendahnya
kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada siswa. Proses pembelajaran IPA
tentunya juga dilakukan dengan banyak kegiatan praktikum sehingga
mendorong anak untuk berpikir sampai pada taraf mengevaluasi dan mencipta.
Menurut Depdiknas (dalam Widodo 2009:1) salah satu pendekatan
pembelajaran yang banyak disarankan untuk pembelajaran IPA adalah
pendekatan inkuiri, seperti yang tertulis dalam dokumen KTSP dinyatakan
pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap
ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Metode inkuiri dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang
melibatkan siswa berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri
meliputi orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan
eksperimen, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, mengevaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Kegiatan pembelajaran tersebut akan mendorong siswa untuk berpikir sampai
pada taraf mengevaluasi dan mencipta, sehingga metode inkuiri sesuai untuk
diterapkan dalam pembelajaran IPA, karena keterampilan proses dalam IPA
berkaitan dengan kemampuan mengamati, mengukur, menarik kesimpulan,
mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik, dan
melakukan eksperimen (Iskandar, 1996: 5).
Pembelajaran IPA hendaknya dilakukan bukan hanya dengan ceramah,
tanya jawab, mengerjakan soal tetapi juga dapat mencoba metode inkuiri .
Metode inkuiri dapat mendorong siswa untuk dapat berpikir sampai taraf
mengevaluasi dan mencipta.
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada
pembelajaran IPA, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan
penelitian eksperimental tipe quasi-experimental design. Penelitian
eksperimental membandingkan kelompok kontrol yang pembelajarannya tidak
menggunakan metode inkuiri dan kelompok eksperimen yang menggunakan
metode inkuiri. Batasan masalah penelitian ini adalah metode inkuiri sebagai
variabel dependen dan kemampuan mengevaluasi dan mencipta sebagai
variabel independen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Kanisius Kalasan sejumlah 63 siswa. Sampel penelitian ini adalah kelas IVA
yang terdiri dari 32 siswa digunakan untuk kelas eksperimen, dan kelas IVB
yang terdiri dari 31 siswa digunakan untuk kelas kontrol. Metode yang
digunakan adalah metode inkuiri. Mata pelajaran IPA dengan materi
karya/model mainan yang berhubungan dengan udara diambil dari standar
kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar 8.3 Membuat suatu
karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh
udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan
mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013?
1.2.2 Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan
mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang
berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan
mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan
yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan
mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang
berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1.4.1 Bagi guru
Menambah wawasan guru tentang model-model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa untuk dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa
dikembangkan.
1.4.2 Bagi Siswa
Memudahkan siswa memahami materi yang baru dengan
membangun pengetahuan sendiri yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa dalam mata pelajaran IPA.
1.4.2 Bagi Sekolah
Menambah wawasan sekolah tentang model pembelajaran inkuiri
sehingga dapat digunakan pada mata pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
1.4.3 Bagi Penulis
Menambah pengalaman dan pengetahuan terhadap penggunaan
metode inkuiri dalam proses pembelajaran IPA di SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian ini akan dibahas kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya,
kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan
dengan metode pembelajaran, proses kognitif dan mata pelajaran IPA. Hasil
penelitian sebelumnya berisi penelitian metode pembelajaran inkuiri, proses
kognitif dan literature map. Kerangka berpikir berisi rumusan berpikir secara
umum tentang penelitian. Hipotesis berisikan dugaan sementara atas rumusan
masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-Teori yang Relevan
2.1.1.1 Metode Inkuiri
1. Pengertian Metode Inkuiri
Sistem pembelajaran tradisional menempatkan siswa sebagai objek dan
guru sebagai subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Guru selalu memberi materi
pelajaran dan siswa siap untuk membaca dan menghafalnya. Kegiatan tersebut
membuat siswa terbiasa untuk memiliki kemampuan mengingat dan memahami
saja. Kemampuan siswa berpikir tidak bisa sampai pada menganalisis,
mengaplikasikan, mengevaluasi dan mencipta.
Pembelajaran inkuiri merupakan metode belajar berbasis konstruktivis,
yang mengarahkan siswa untuk merancang pengetahuannya sendiri melalui
kegiatan belajar. Pembelajaran dengan metode inkuiri melibatkan siswa untuk
aktif dalam kegiatan belajar. Bahan materi ajar tidak disajikan langsung sehingga
siswa perlu berproses menemukan sendiri pengetahuannya melalui beberapa
kegiatan dalam inkuiri. Melalui kegiatan-kegiatan dalam metode inkuiri siswa
mampu belajar untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sehingga kemampuan
berpikir siswa tidak hanya mengingat dan memahami tetapi juga bisa
menganalisis, mengaplikasi, mengevaluasi dan mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
Berikut akan dipaparkan beberapa teori ahli mengenai metode inkuiri.
Menurut Hanafiah (2012:77) discovery dan inquiry merupakan suatu
rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis
dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Selanjutnya menurut
Gulo (dalam Trianto, 2008:166) strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Kemudian
menurut Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.
Berdasarkan beberapa pengertian metode inkuiri di atas, secara umum
metode inkuiri dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
siswa berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan.
2. Macam-Macam Metode Inkuiri
Macam –macam metode inkuiri menurut Hanafiah (2012:77) antara lain:
a. Inkuiri Terpimpin
Inkuiri terpimpin yaitu pelaksanaan inkuiri dilakukan atas petunjuk dari
guru. Keduanya dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan pertanyaan
yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ke titik
kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan untuk
membuktikan pendapat yang dikemukakannya. Menurut Amien (1987: 136)
inkuiri terpimpin disebut juga inkuiri terbimbing. Selanjutnya dalam penelitian
ini istilah yang digunakan adalah inkuiri terbimbing.
b. Inkuiri Bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
Inkuiri bebas yaitu pelaksaan inkuiri dengan peserta didik melakukan
penyelidikan bebas sebagaimana seorang ilmuwan, antara lain masalah
dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperoleh
sendiri.
c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi
Inkuiri bebas yang dimodifikasi, yaitu pelaksanaa inkuiri dengan
masalah diajukan guru didasarkan teori yang sudah dipahami peserta didik.
Tujuannya untuk melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan
kebenarannya.
3. Metode Inkuiri Terbimbing
Menurut Amien (1987:137) metode inkuiri terpimpin atau terbimbing
adalah metode di mana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang
mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru. Guru
menyediakan bimbingan/petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Siswa tidak
merumuskan problema namun petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana
menyusun dan mencatat materi yang diberikan oleh guru.
Pada pembelajaran inkuiri terbimbing siswa tetap melakukan tahap
inkuiri, yaitu merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengetahui
konsep-konsep. Menurut Amien (1987:142) metode inkuiri terbimbing cocok
diberikan pada siswa Sekolah Dasar kelas atas (kelas 4-6), walaupun mungkin
dapat diberikan secara berhasil pada siswa kelas lebih rendah, tergantung pada
pengalaman siswa sebelumnya dan kemampuan-kemampuannya.
4. Langkah-Langkah Metode Inkuiri
Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007:138) langkah pembelajaran inkuiri
adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan
diajukan.
b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan untuk solusi
permasalahan yang dapat diuji dengan data.
c. Mengumpulkan Data
Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data.
d. Analisis Data
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah diperoleh.
e. Membuat kesimpulan
Langkah terakhir dari pembelajaran inkuiri adalah membuat
kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa
Menurut Sanjaya (2006:200-203) langkah-langkah dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Orientasi
Orientasi adalah tahap di mana guru menciptakan suasana pembelajaran
yang menarik siswa untuk terlibat di dalamnya. Pengenalan tahap-tahap
kegiatan belajar dapat disampaikan pada siswa pada tahap orientasi ini.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah tahap di mana guru membimbing siswa
untuk memikirkan masalah. Guru mendorong siswa beprikir untuk
mencari jawaban atas masalah yang ada. Siswa memiliki pengalaman
yang berharga saat mencari jawaban karena membutuhkan proses
berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
c. Merumuskan hipotesis
Merumuskan hipotesis adalah tahap di mana guru membimbing siswa
untuk merumuskan jawaban sementara atas rumusan masalah yang
telah dibuat siswa sebelumnya. Salah satu cara yang dilakukan guru
yaitu mengembangkan kemampuan siswa untuk menebak sebelum
membuktikan hipotesis tersebut melalui percobaan.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah tahap di mana guru membimbing siswa
untuk mencatat data yang bisa berupa tabel, matriks, atau grafik. Data
yang didapat dibutuhkan dalam menguji hipotesis. Siswa perlu
memiliki ketekunan, ketelitian dan kemampuan menggunakan
kemampuan berpikirnya saat menggumpulkan data.
e. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah tahap di mana siswa menentukan jawaban
yang dianggap paling sesuai dengan hasil yang diperoleh saat
pengumpulan data. Pada tahap ini guru membimbing siswa untuk
meyakinkan diri bahwa jawaban yang diberikan memang bukan
sekedar argumen namun berdasarkan data.
f. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah tahap di mana siswa
mendeskripsikan hasil temuan sesuai data yang diperoleh saat
percobaan berdasarkan hipotesis yang dibuat. Guru berperan sebagai
pembimbing saat merumuskan kesimpulan, karena kemungkinan
siswa kurang fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Guru
perlu menujukkan pada siswa data yang relevan dengan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Mulyasa (2007:109) mengungkapkan bahwa metode inkuiri
merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam
b. Merumuskan masalah yang ditentukan
c. Merumuskan hipotesis
d. Merancang dan melakukan eksperimen
e. Mengumpulkan dan menganalisis data
f. Menarik kesimpulan, mengembangkan sikap ilmiah yakni: objektif,
jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan bertanggung jawab.
Langkah kegiatan pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi yaitu:
1) Memberikan motivasi belajar
2) Membagi siswa dalam kelompok
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran
4) Menjelaskan tahap-tahap kegiatan
5) Membagikan LKS
2. Merumuskan masalah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah
yaitu:
1) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa
2) Masalah yang dikaji hendaknya yang mengandung jawaban pasti
yaitu “ya” atau “tidak”
3) Merumuskan masalah berkaiatan dengan materi yang akan
dipelajari dengan membuat pertanyaan yang dimulai dengan kata
tanya apakah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
3. Merumuskan hipotesis
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan
masalah yaitu:
a) Meminta siswa menuliskan beberapa hipotesis sesuai rumusan
masalah
b) Membimbing siswa memilih hipotesis yang relevan saja
4. Melakukan eksperimen
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap melakukan
eksperimen yaitu:
a) Membimbing siswa menentukan alat dan bahan untuk
percobaan
b) Membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan
c) Membimbing siswa melakukan percobaan sesuai langkah yang
telah dibuat
5. Mengumpulkan Data
Pada tahap ini siswa dapat mencatat data dalam lembar LKS untuk
selanjutnya dianalisis.
6. Menarik kesimpulan
Pada tahap ini siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari
data yang telah dianalisis.
7. Mengevaluasi
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mengevaluasi
yaitu:
a) Membimbing siswa untuk menuliskan kesulitan yang dialami
selama proses pembelajaran
b) Membimbing siswa menemukan solusi terhadap kesulitan
yang dialami selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
6. Keunggulan Metode Inkuiri
Keunggulan metode inkuiri menurut Hanafiah (2012:79) metode inkuiri
memiliki beberapa keunggulan:
a) Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif
b) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga
dapat dimengerti dan mengendap dalam pikiranya;
c) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik
untuk belajar lebih giat lagi.
d) Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan dan niat masing-masing.
e) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan
proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada
peserta didik dengan para guru yang sangat terbatas.
2.1.2 Proses Kognitif Mengevaluasi dan Mencipta
Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:6) taksonomi Bloom memiliki
dua dimensi, yaitu proses kognitif dan pengetahuan. Dalam taksonomi Bloom
yang sudah direvisi dimensi proses kognitif terdiri dari enam level yaitu
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keenam level tersebut dalam taksonomi dapat diidentifikasi dari aktivitas yang
dilakukan oleh siswa dalam proses belajarnya. Berikut akan diuraikan secara
singkat pengertian masing-masing dimensi proses kognitif tersebut.
Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:43) mengingat adalah
mengambil atau memunculkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori
jangka panjang. Memahami adalah proses belajar yang tidak hanya membaca
materi. Melainkan juga menelaahnya sehingga memberikan pengertian lebih luas
dari materi. Menerapkan adalah melakukan sesuatu berdasarkan prosedur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
dalam keadaan tertentu. Menganalisis berarti memecah-mecah materi menjadi
bagian-bagian penyusunannya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian
itu dengan maksud untuk mengetahui struktur dan tujuannya. Mengevaluasi
didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standard.
Mencipta adalah memadukan beberapa unsur atau bagian menjadi sesuatu yang
baru dan koheren.
Dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut yaitu mengevaluasi dan mencipta.
2.1.2.1 Mengevaluasi
Menurut Anderson dan Krawthwohl (2010:125) mengevaluasi
didefinisikan sebagai membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standard
tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan yaitu kualitas, efektivitas, efisiensi,
konsistensi. Tidak semua penilaian bersifat evaluatif, penilaian baru bersifat
evaluatif kalau didasarkan pada kriteria yang didefinisikan dengan jelas. Kategori
proses kognitif mengevaluasi terdiri dari dua proses kognitif, yaitu memeriksa dan
mengkritik.
1. Memeriksa
Memeriksa adalah menilai ada tidaknya konsistensi internal atau
mendeteksi adanya inkonsistensi atau kekeliruan internal dalam suatu
proses atau produk. Nama-nama lain untuk memeriksa yaitu menguji,
memonitor, mendeteksi, dan mengoordinasi.
2. Mengritik
Mengritik adalah proses menilai suatu produk yang telah dibuat siswa
sebelumnya berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Nama lain
mengritik adalah menilai.
2.1.2.2. Proses Kognitif Mencipta
Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:128) mencipta adalah
kemampuan membuat produk baru yang tidak pernah ada sebelumnya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
menyusun sejumlah elemen atau pola. Mencipta terdiri dari 3 proses kognitif,
yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
1. Merumuskan
Merumuskan adalah proses siswa untuk berpikir merumuskan masalah
dan hipotesis atas rumusan masalah tersebut. Nama lain dari
merumuskan adalah merumuskan hipotesis.
2. Merencanakan
Merencanakan adalah proses membuat rencana yang tepat untuk
mengatasi masalah. Rencana tersebut dapat berupa langkah-langkah
sistematis yang disusun oleh siswa. Nama lain dari merencanakan
adalah mendesain.
3. Memproduksi
Memproduksi adalah melaksanakan rencana pemecahan suatu masalah
yang telah dibuat dengan memenuhi kriteria-kriteria yang sudah
ditentukan. Nama lain dari memproduksi adalah mengkonstruksi.
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2.1.2.1 Pengertian IPA
Menurut Fisher (dalam Amien,1987:4) IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan
observasi. Selanjutnya menurut Carin (dalam Amien, 1987:4) IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Kemudian
menurut Amien (1987:5) IPA adalah “human enterprise” yang melibatkan
operasional mental, keterampilan dan strategi, dan sebagainya yang dirancang
manusia untuk menemukan hakikat jagat raya.
Berdasarkan pengertian-pengertian IPA di atas dapat disimpulkan secara
umum, IPA yaitu suatu ilmu yang menggunakan metode observasi terhadap
gejala-gejala alam dalam penyusunannya untuk menemukan hakikat jagat raya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
2.1.2.2 Tujuan IPA di Sekolah
Menurut Iskandar (1996:16) ada berbagai alasan yang menyebabkan mata
pelajaran IPA dimasukan ke dalam kurikulum suatu sekolah:
1. Mata pelajaran itu berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari.
2. Mata pelajaran itu merupakan bagian suatu bangsa.
3. Meta pelajaran itu melatih anak berpikir kritis.
4. Mata pelajaran itu mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi (kemampuan) dapat membentuk pribadi anak secara
keseluruhan.
2.1.2.3 IPA untuk Sekolah Dasar
IPA merupakan bagian penting dalam kurikulum Sekolah Dasar. Penerapan
pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari menjadikan materi ini penting
diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut Iskandar (1996:15) struktur kognitif anak
tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, padahal mereka
perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA
sebab diharapkan akhirnya mereka berpikir dan memiliki sikap ilmiah maka
pengajaran IPA dan keterampilan proses IPA untuk mereka hendaknya
dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.
IPA untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam
Iskandar,1996:15) sebagai berikut:
1. Mengamati apa yang terjadi.
2. Mencoba memahami apa yang terjadi.
3. Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi.
4. Menguji ramalan di bawah kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Menurut National Science Education Standar (dalam jurnal Widodo, 2009:1)
kemampuan inkuiri pada kelas rendah (kelas TK-IV SD) meliputi:
1. Mengajukan pertanyaan tentang benda.
2. Merancang dan melakukan penelitian sederhana.
3. Menggunakan peralatan sederhana untuk mengumpulkan data dan membantu indera.
4. Menggunakan data untuk membuat penjelasan yang masuk akal.
5. Mengkomunikasikan kegiatan dan hasil penelitian.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada
tingkat SD memiliki peran yang penting bagi siswa. Penerapannya perlu
menyesuaikan dengan kemampuan tingkat berpikir siswa. Mengingat siswa SD
belum dapat berpikir selayaknya ilmuwan, namun melatih siswa dengan cara
yang lebih sederhana. Salah satunya dilakukan pembelajaran IPA dengan
percobaan untuk membantu memahami materi dan melatih kemampuan berpikir
ilmiah sejak dini.
2.1.3 Materi Karya/Model Mainan yang Berhubungan dengan Udara
Menurut Sulistyanto (2008:102) gerak sebuah benda dapat dipengaruhi
oleh udara. Udara bisa bergerak. Gerak udara menimbulkan tekanan. Tekanan
udara bisa menyebabkan suatu benda bergerak. Udara yang bergerak disebut
angin. Angin adalah gerakan udara dipermukaan bumi yang terjadi karena
adanya perbedaan tekanan udara. Udara mengalir dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Parasut dan roket dibentuk sedemikian
rupa agar gerakan udara atau tekanan udara memberikan dorongan pada bagian-
bagian benda. Akibatnya benda tersebut dapat bergerak seperti benda sebenarnya
yang menggunakan mesin.
Menurut Devi (2008:143) mainan yang berhubungan dengan udara dapat
berupa parasut dan roket kertas. Menurut Sulistyanto (2008:103-106) mainan
yang berhubungan dengan udara dapat berupa baling-baling, pesawat, dan roket-
roketan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
1. Parasut
Sumber: (Devi, 2008:143)
Gambar 1: Parasut
Menurut Devi (2008:143) parasut dan roket dibentuk sedemikian rupa agar
gerakan udara atau tekanan udara memberikan dorongan pada bagian-bagian
benda. Akibatnya benda-benda tersebut dapat bergerak seperti benda sebenarnya
yang menggunakan mesin.
Parasut digunakan orang untuk terjun dari ketinggian, misalnya dari
pesawat terbang atau dari bukit. Prinsip kerja parasut adalah memanfaatkan
keberadaan udara. Udara yang terkumpul di bawah parasut yang mengembang
akan memberikan tekanan ke atas sehingga memperkecil tekanan kecepatan orang
yang sedang terjun. Dengan menggunakan parasut kecepatan jatuh orang yang
terjun dapat dikurangi sehingga dapat mendarat dengan selamat. Untuk
mempelajarinya dapat membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai
berikut:
a. Alat dan Bahan
Lembaran plastik berbentuk bundar, tali, beban dari plastik atau kayu.
b. Cara Membuat
1) Buat lingkaran dari plastik dengan diameter 15 cm.
2) Beri lubang untuk tali pada pinggiran plastik.
3) Potonglah 8 utas tali dengan panjang 40 cm.
4) Simpulkan tali pada setiap lubang.
5) Ikatkan tali pada beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
2. Roket Kertas
Sumber: (Devi, 2008: 146)
Gambar 2: Roket Mainan
Menurut Devi (2008:144) roket melesat ke udara dengan
menyemburkan gas pembakaran bahan bakarnya. Udara yang
menghembus itu mengakibatkan roket-roketan terdorong ke depan dan
naik. Makin kuat udara berembus keluar dari balon, makin cepat pula
roket-roketan itu meluncur. Untuk mempelajarinya dapat membuat model
parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut:
a. Alat dan Bahan
Karton manila, sedotan, gunting, karet, balon, karet
gelang,penggaris, lem.
b. Cara Membuat
Sumber: (Devi, 2008:146)
Gambar 3: Cara Membuat Roket
1. Buat pola (1,2,3, dan 4) pada karton manila lalu gunting sesuai
dengan bentuk masing-masing.
2. Buat tabung dari pola (1) dan kerucut dari pola (2).
3. Pasangkan kerucut pada tabung dengan menggunakan lem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
4. Pasang pola (3) pada tabung, seperti gambar.
5. Pasang balon pada sedotan, ikat dengan karet gelang.
6. Pasang sedotan tersebut pada pola (4).
7.Pasang pola (4) yang telah dilengkapi dengan balon pada tabung
seperti gambar
3. Pesawat Kertas
Sumber: (Sulistyanto, 2008:105)
Gambar 4: Pesawat kertas
Menurut Edisjuhanan (1984: 30) sayap pesawat yang lebar
menyebabkan hambatan udara menjadi besar. Bagian depan pesawat
dibuat runcing untuk menghindari gesekan udara. Permukaan sayap
pesawat yang melengkung membuat pesawat membumbung tinggi.
Alieron akan mempengaruhi aliran udara dan mengubah jalannya terbang.
Pesawat terbang mempunyai alieron untuk membantu tinggal landas,
berputar, maupun mendarat. Untuk memelajarinya dapat membuat model
parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut:
a. Alat dan Bahan:
Berbagai macam kertas seperti kertas koran, kertas HVS, kertas kado.
b. Langkah Kerja:
1. Potong kertas dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
2. Lipat kertas menjadi dua bagian dengan arah memanjang.
3. Buka kembali lipatannya. Setelah itu, lipat kembali sudut-sudut di
bagian atas sampai bertemu di tengah tengah garis lipatan.
4. Lipat ujung segitiga yang terbentuk sampai bertemu dengan batas
kertas bagian bawah tepat di ujung garis lipatan.
5. Lipat kembali segitiga tadi ke atas sehingga ¾ bagiannya berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
bagian paling atas.
Sumber : (Sulistyanto, 2008:105)
Gambar 5: Langkah Membuat Pesawat
Kertas
6. Hasil yang sudah terbentuk, lipat menjadi dua ke arah bagian
belakang.
7. Lipat kembali salah satu sisi kertas ke depan sehingga bertemu
dengan garis lipatan. Lakukan hal yang sama untuk sisi yang lainnya.
Sumber : (Sulistyanto, 2008:105)
Gambar 6: Langkah Membuat Pesawat
Kertas
8. Lipat kembali ujung lipatan paling atas ke arah luar, lakukan hal yang
sama untuk satu sisinya lagi.
Sumber : (Sulistyanto, 2008:105)
Gambar 7: Langkah Membuat Pesawat Kertas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
4. Baling-baling Kertas
Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)
Gambar 8: Baling-baling Kertas
Menurut Priyono (2008: 141) baling-baling/kincir angin dapat dijumpai
pada mainan anak-anak, pada kipas angin, kapal, dan pesawat terbang. Kincir
angin adalah suatu alat yang terdiri atas baling-baling dan perlengkapan-
perlengkapan lain yang digerakkan oleh aliran udara. Menurut Rositawaty
(2008:113) kincir berputar karena ada tiupan angin. Tiupan angin menerpa
potongan karton yang ditekuk. Kemudian, angin mengalir melalui celah potongan
karton. Dengan demikian, kincir tersebut dapat berputar pada porosnya. Dengan
membawa kincir berlari udara akan menabrak celah udara pada potongan karton.
Oleh karenanya, putaran kincir semakin kencang. Untuk mempelajarinya dapat
membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut:
a. Alat dan Bahan:
– kertas karton atau kardus
– gunting kertas
– lem kertas
– lidi sepanjang 30 cm
b. Langkah Kerja:
1. Potong kertas karton dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)
Gambar 9: Langkah membuat baling-baling kertas
2. Buat garis diagonalnya dengan cara melipat kertas dari dua sudut yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
3. Cari titik tengahnya yang merupakan perpotongan kedua diagonal tersebut
dan tandai dengan pensil.
4. Buat gambar persegi kecil ditengah-tengah bangun tersebut dengan jarak
kira-kira 2/3 diameter.
5. Gunting ujung kertas mengikuti garis diagonal hingga batas persegi kecil.
Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)
Gambar 10: Langkah membuat baling-baling kertas
6. Tarik ujung kertas yang telah digunting secara berselang-seling.
Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)
Gambar 11: Langkah membuat baling-baling kertas
7.Tempelkan dengan lem ujung kertas tadi ke tengah-tengah bangun.
Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)
Gambar 12: Langkah membuat baling-baling kertas
8. Tusuk bagian tengah dengan ujung lidi yang runcing dan buatlah porosnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri
Metode inkuiri pada penelitian ini sebelumnya sudah pernah diteliti oleh
peneliti-peneliti lain. Berikut merupakan hasil penelitian yang berhubungan
dengan metode inkuiri.
Kurnianingsih (2011) meneliti pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap
prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK
Sorowajan Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh
penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa dan (2) mengetahui
pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis pada
kategori kognitif siswa kelas V SDK Sorowajan. Dalam penelitian ini yang
dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas V. Sampelnya adalah siswa kelas
VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VB sebanyak 30
siswa sebagai kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada
peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang
ditujukkan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 (atau < 0,05). Meskipun
demikian, kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak berbeda secara secara signifikan yang ditujukkan dengan
harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,326 (atau >0,05). (2) Ada peningkatan kemampuan
berpikir kritis kategori kognitif siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang
ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) 0,048 (atau < 0,05)
Listyaningrum (2010) meneliti efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV
A SD Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, tenggelam, dan melayang
dalam hal pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh efektivitas pembelajaran dengan
metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi
benda terapung, melayang, dan tenggelam. Penelitian ini adalah penelitian pra
eksperimen. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa kelas IV
sebanyak 33 siswa. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan signifikan dari pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
dan posttets yaitu sebesar 20,6 % dan jumlah siswa yang mencapai KKM
mengalami peningkatan sebesar 75,8%.
Suwanto (2010) meneliti upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata
pelajaran Fisika melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada
siswa kelas VIII di MTsN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)
pelaksanaan strategi inkuiri terbimbing untuk meningkatkan prestasi siswa pada
mata pelajaran Fisika 2) peningkatan prestasi siswa dengan implementasi strategi
pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran Fisika. Subjek penelitian
tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas VIII STsN 1 Ngemplak Boyolali,
yang terdiri dari 36 siswa. Data sebaran dengan uji teknik dan observasi. Teknik
tes adalah untuk mengetahui prestasi siswa dan pengamatan adalah untuk
mengetahui perhatian siswa, respon, dan keaktifan. Data tersebut dianalisis
dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif dan t-test. Hasil penelitian ini
adalah peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Fisika pada kompetensi dasar
a) mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada
suatu benda yang dikenai gaya, dan b) menerapkan hukum Newton untuk
menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari melalui strategi
inkuiri terbimbing ditunjukkan siswa pada peningkatan prestasi belajar pada siklus
I dan II. Pada siklus I dari 36 siswa diperoleh nilai sebanyak 217,5 nilai rata-rata
6,024 dengan standar deviasi 1,003. Pada siklus II diperoleh jumlah nilai
sebanyak 252, nilai rata-rata7,00 dengan standar deviasi 0,802 dari hasil peroleh
prestasi pada siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan uji t. Dari hasil
perhitungan menunjukkan bahwa t hitung = 4.933 > t tabel=1,67 pada taraf
signifikansi 0,05 dengan dk = 70. sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran Fisika secara signifikan.
Sutomo (2009) meneliti peningkatan prestasi belajar kompetensi dasar
bangun ruang sisi melengkung melalui penerapan model pembelajaran inkuiri
pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ngrampal. Tujuan penelitian adalah untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran
inkuiri pada kompetensi dasar bangun ruang sisi melengkung kelas VIII SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2007/2008. Penelitian ini dilakukan dengan
penelitian tindakan kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-
kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Ngrampal
kabupaten Sragen yang terdiri dari 42 siswa. Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan melewati tahapan sebagai berikut; 1) mengidentifikasi dan menetapkan
masalah, 2) perencanaan tindakan, 3) tindakan, 4) persepsi dan evaluasi, dan 5)
refleksi. Metode pengumpulan data adalah pengamatan partisipasi dan tes
prestasi belajar. Analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan t-test
pada level signifikansi 0,05. Hasil penelitiannya pada siklus I dari 42 siswa
diperoleh jumlah nilai sebanyak 284,5, nilai rata-rata 6,768 dengan standar deviasi
0,758. Pada siklus II diperoleh nilai sebanyak 311, nilai rata-rata 7,405 dengan
standar deviasi 0,658. Dari hasil penelitian diperoleh prestasi belajar pada siklus I
dan II dianalisis dengan menggunakan uji t. Perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa t hitung = 5,939 > t tabel= 1,66 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk =82.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika pada kompetensi dasar bangun ruang
sisi melengkung secara signifikan.
Rahayu (2012) meneliti pengaruh strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar ditinjau dari keterampilan observasi siswa kelas X SMA Negeri
Kebakkramat Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran
2011/2012. (2) pengaruh peningkatan keterampilan observasi siswa terhadap hasil
belajar biologi siswa siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat tahun
pelajaran 2011/2012. (3) adanya pengaruh interaksi antara penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi
experiment) menggunakan randomized control only design. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan strategi
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif,
psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. (2) Terdapat pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
keterampilan obervasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif,
psikomotorik tetapi tidak ada pengaruh keterampilan obervasi terhadap hasil
belajar biologi ranah kognitif siswa kelas semester X SMA Negeri Kebakkramat.
(3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan
keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif,
psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat Surakarta.
2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif
Septiarini (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap
kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA di SD Kanisius
Sorowajan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan mind
map materi mengidentifikasi jenis-jenis tanah terhadap kemampuan menganalisis
dan mengevaluasi di SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun ajaran
2011/2012. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental tipe non-
equivalent control group design. Hasil penelitiaannya dapat disimpulkan bahwa 1)
ada pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis, hal ini
ditunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,041 (atau 0,041
-
28
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan mind map
terhadap (1) kemampuan menerapkan dan (2) kemampuan mencipta peserta didik
kelas V SDK Sengkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) tidak ada pengaruh
penerapan metode mind map terhadap kemampuan menerapkan peserta didik yang
ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,622 (atau > 0,05). (2) ada
pengaruh penerapan metode mind map terhadap kemampuan mencipta peserta
didik yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (atau < 0,05) pada
selisih skor kontrol dan kelompok eksperimen. Selain itu, rata-rata kenaikan skor
meningkat sebesar 100% dan berbeda secara signifikan dengan nilai signifikansi
0,000 < 0,005.
Susilawati (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap
kemampuan mengaplikasi dan mencipta pada pelajaran IPA di SD Kanisius
Wirobrajan. Desain penelitian ini adalah quasi experimental tipe non-equivalent
control group design. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa 1) ada pengaruh
metode mind map terhadap kemampuan mengaplikasi siswa yang ditunjukan
dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,036 ( atau
-
29
2.2,3 Literature Map
Berikut ini literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya:
Gambar 13: Bagan Penelitian-penelitian Sebelumnya
Metode Inkuiri
Terbimbing
Proses Berpikir Kognitif
mengevaluasi dan mencipta
Septiarini (2012)
Mind map-proses kognitif menganalisis
dan mengevaluasi
Kurnianingsih (2011)
Metode inkuiri-prestasi belajar,
berpikir kritis kategori kognitif
Listyaningrum (2010)
Metode inkuiri terbimbing-hasil belajar
Yang perlu diteliti : Metode inkuiri,
proses kognitif mengevaluasi dan
mencipta
Andayani (2012)
Mind map -proses kognitif menganalisis
dan mengevaluasi
Suwanto (2010)
Metode inkuiri terbimbing-prestasi
belajar
Sutomo (2009)
Metode inkuiri-prestasi belajar
Rahayu (2012)
Metode inkuiri terbimbing-hasil belajar,
keterampilan observasi
Putriyana (2012)
Mind map -proses kognitif menerapkan
dan mencipta
Susilawati (2012)
Mind map -proses kognitif mengaplikasi
dan mencipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
Dari penelitian-penelitian sebelumnya, beberapa penelitian membahas
penggunaan metode inkuiri terbimbing dan penelitian yang membahas proses
berpikir kognitif menerapkan dan mencipta, penelitian-penelitian yang membahas
proses beripikir kognitif menganalisis dan mengevaluasi. Karena itu, peneliti
berinisiatif membuat penelitian ini karena belum ada yang membahas pengaruh
penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap proses kognitif tahap
mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD untuk
menambah khasanah penelitian yang ada.
2.4 Kerangka Berpikir
Metode pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk aktif
dalam menemukan sendiri jawaban atas masalah yang ada. Kegiatan dalam
pembelajaran inkuiri melibatkan siswa untuk merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, melakukan eksperimen, menggumpulkan data sampai pada
mengevaluasi dengan bimbingan guru.
Kegiatan dalam pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk aktif dalam
proses berpikir. Siswa tidak hanya diberi materi yang siap dibaca tetapi dibimbing
untuk menemukan konsep-konsep melalui beberapa aktivitas, sehingga siswa
memiliki kemampuan untuk berpikir logis, analitis, sistematis. Melalui
pembelajaran inkuiri diharapkan siswa memiliki kemampuan lebih pada taraf
berpikir kognitifnya, bukan hanya pada tahap menghafal materi ajar tetapi juga
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Jika metode inkuiri diterapkan pada pembelajaran IPA kelas IV, metode
inkuiri akan berpengaruh pada kemampuan proses berpikir kognitif mengevaluasi
dan mencipta.
2.5 Hipotesis Penelitian
2.5.1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi
pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan
udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
2.5.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta
pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan
udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan
sampel penelitian, jadwal penelitian, variabel penelitian, definisi operasional,
instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
jenis quasi experimental tipe non equivalent control group design. Menurut
Krathwohl (dalam Sukmadinata, 2008:57) penelitian eksperimental merupakan
penelitian laboraturium, walaupun juga bisa dilakukan di luar laboratorium, tetapi
pelaksanaanya menggunakan prinsip laboratorium, terutama dalam pengontrolan
terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat
validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap
variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel
bebas (independent variables) dan variabel yang mempengaruhi dikelompokan
sebagai variabel terikat (dependent variables). Menurut Sukmadinata (2008: 58-
59) ada 4 jenis penelitian eksperimental, yaitu eksperimen murni (true
experimental), eksperimen semu (quasi experimental), eksperimen lemah (weak
experimental), eksperimen subjek tunggal (single subject experimental). Metode
eksperimental semu (quasi experimental), menerapkan prosedur dan mengikuti
syarat eksperimen, tetapi pengontrolan variabel hanya dilakukan pada satu
variabel yang paling dominan. Menurut Emzir (2009:102) penelitian quasi
experimental tipe non equivalent control group design merupakan penelitian yang
baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol hasilnya dibandingkan,
kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi.
Dua kelompok yang ada diberi pretest, kemudian diberi perlakuan, dan terakhir
diberi posttest. Kelompok pertama sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan
dengan menerapkan metode inkuiri pada proses pembelajarannya. Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
kedua sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan menerapkan metode
pembelajaran seperti biasa, yaitu dengan ceramah dan penugasan. Pengaruh
perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara ( O2-O1)-(O4-O3).
Tabel 1: Pengaruh Perlakuan
Sumber: (Sugiyono, 2010: 116)
Keterangan: O1 = skor pretest kelompok eksperimen
O2 = skor posttest kelompok eksperimen
O3 = skor pretest kelompok kontrol
O4 = skor posttest kelompok kontrol
X = perlakuan atau treatment dengan penerapan metode inkuiri
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian diadakan di SD Kanisius Kalasan yang beralamat di Jl. Yogya-
Solo Km.13, Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, 55571, Yogyakarta. Dari
data tahun 2013, sekolah ini memiliki jumlah kelas sebanyak 10 ruang kelas yang
terdiri dari 2 kelas pararel untuk setiap jenjang kelas. Sekolah ini memiliki siswa
sebanyak 394 siswa, yang dibimbing oleh 18 guru. Sekolah ini terletak di daerah
yang strategis karena terletak sebelah Jalan Raya Yogya-Solo. Siswa yang
bersekolah di SD ini sebagian besar berasal dari daerah sekitar SD. Sebagian besar
orang tua mereka bekerja sebagai karyawan swasta dan wiraswasta.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung pada 15 Februari-1 Maret 2013.
O1 X O2
O3 O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Tabel 2: Jadwal Pengambilan data
Kelompok Kegiatan Pertemuan Hari, Tanggal
Kontrol
Kelas IVB
Pretest 1 Jumat, 15 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Roket kertas 2 Selasa, 19 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Pesawat kertas 3 Kamis, 21 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Baling-baling 4 Selasa, 26 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Parasut 5 Kamis, 28 Februari 2013
Posttest 6 Jumat, 1 Maret 2013
Eksperimen
Kelas IVA
Pretest 1 Jumat, 15 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Roket kertas 2 Selasa, 19 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Pesawat kertas 3 Rabu, 20 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Baling-baling 4 Selasa, 26 Februari 2013
Pembelajaran tentang
Parasut 5 Rabu, 27 Februari 2013
Posttest 6 Jumat, 1 Maret 2013
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2010:117-118) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD
Kanisius Kalasan.
Menurut Sugiyono (2010:117-118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena jenis penelitian ini adalah quasi
experimental maka seluruh populasi siswa kelas IVA dan IVB SD Kanisius
Kalasan diambil sebagai sampel. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok
sampel yaitu adalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan kelas IVA yang terdiri dari 32 siswa dan kelompok
kontrol menggunakan kelas IVB yang terdiri dari 31 siswa. Pembagian kelompok
tersebut dilakukan dengan cara diundi. Pembelajaran di kelas eksperimen dan
kontrol dilakukan oleh satu orang guru. Pembelajaran di kelas tersebut dilakukan
oleh satu orang guru untuk menggurangi bias dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Setyosari (2010:109) variabel dalam penelitian ditentukan oleh landasan
teoritis yang mendasarinya. Jumlah variabel juga dipengaruhi oleh kecanggihan
rancangan penelitian, semakin sederhana rancangan penelitian akan melibatkan
lebih sedikit variabel dalam penelitian. Jenis variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1) Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2010:61) variabel independen atau variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah metode inkuiri.
Variabel independen yang digunakan adalah metode inkuiri sebagai
perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Metode inkuiri terdiri dari 7
langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menarik
kesimpulan, mengevaluasi.
2) Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2010:61) variabel dependen atau variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu
kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan mengevaluasi
menurut taksonomi Bloom ada 4 aspek yaitu menguji, menilai, menkritik,
merumuskan. Kemampuan mencipta menurut taksonomi Bloom ada 4
aspek yaitu merumuskan, mendesain, memproduksi, membuat hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 14: Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berpikir
secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan, yang terdiri dari 7
langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan masalah,merumuskan
hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menarik kesimpulan,
mengevaluasi.
3.5.2 Inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran di mana siswa menemukan
informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan
bimbingan seorang guru.
3.5.3 Proses kognitif adalah proses berpikir dalam memperoleh pengetahuan baru
sesuai tingkat kemampuan berpikir paling rendah sampai tinggi.
3.5.4 Mengevaluasi adalah kemampuan membuat keputusan terhadap suatu hal
berdasarkan kriteria dan standard tertentu yang bisa bersifat kualitas,
efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.
3.5.5 Mencipta adalah kemampuan membuat produk baru yang tidak pernah ada
sebelumnya dengan menyusun sejumlah elemen atau pola.
Metode Inkuiri
Kemampuan Mengevaluasi
Kemampuan Mencipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
3.5.6 IPA adalah suatu ilmu yang menggunakan metode observasi terhadap
gejala-gejala alam dalam penyusunannya untuk menemukan hakikat
jagat raya.
3.5.7 Energi gerak adalah energi yang dimiliki benda bergerak.
3.5.8 Model mainan yang berhubungan dengan udara adalah model mainan yang
memanfaatkan energi angin atau tekanan udara.
3.5.9 Siswa SD adalah siswa yang berada pada taraf berpikir operasional
kongkret karena berusia dari rentang usia 6 tahun sampai 12 tahun.
3.6 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan materi mata pelajaran IPA yaitu berdasar pada
standar kompetensi 8. memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar yang digunakan yaitu 8.3
Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling baling/pesawat kertas/parasut.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa 6 soal esai yang
digunakan untuk mengukur 6 kemampuan berpikir kognitif. Keenam soal tersebut
mewakili masing-masing kemampuan berpikir sesuai 6 ranah berpikir Taksonomi
Bloom. Peneliti hanya mengambil 2 soal untuk mengukur kemampuan
mengevaluasi dan mencipta yang terdapat pada soal no 5 dan 6. Enam soal
tersebut sudah dikonsultasikan dengan ahli dan diujikan validitas dan
reabilitasnya sehingga sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk
menunjukan validitas isi dan butir soal, peneliti menggunakan matriks
pengembangan instrumen sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Tabel 3: Matriks Pengembangan Instrumen
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Masidjo (2010:242) menyatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf
sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu
tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat
setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Menurut The
American Psycological Assosiation (APA) dalam Surapranata (2004:50-55)
validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi,
validitas konstruk, validitas konkruen dan validitas prediksi. Validitas isi
merupakan pengukuran untuk suatu alat ukur yang dianggap sesuai dengan isi
kurikulum yang hendak diukur, validitas konstruk merupakan pengukuran
terhadap alat ukur yang telah cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes dibuat,
validitas konkruen adalah pengukuran alat ukur yang berhubungan dengan tes
skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. dan validitas prediksi adalah
pengukuran alat ukur dengan membandingkan hasil peserta tes dengan keadaan
yang akan mendatang.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas konstruk. Validitas isi dilakukan dengan membuat soal sesuai matriks
pengembangan instrumen berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan
No
soal
Variabel Aspek Indikator
5 Mengevaluasi Menguji Menguji parasut berdasarkan setiap kriteria
Menilai Menemukan keuntungan dari setiap parasut dengan
kriteria tertentu
Menkritik Menemukan kekurangan dari setiap parasut dengan
kriteria tertentu
Memeriksa Memeriksa keuntungan dan kekurangan setiap
parasut dengan kriteria tertentu
6 Mencipta Merumuskan Merumuskan masalah yang berhubungan dengan
percobaan parasut
Mendesain Merencanakan alat dan bahan yang tepat dalam
pembuatan parasut
Memproduksi
Membuat desain gambar parasut dengan keterangan
tiap bagiaannya
Membuat hipotesis Merumuskan hipotesis sesuai rumusan masalah
yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Validitas konstruk dalam penelitian
ini dihitung dengan uji korelasi untuk melakukan analisis faktor, progam yang
digunakan adalah SPSS 18 atau dikenal dengan PASW (SPSS) 18 for Windows.
Soal esai diujicobakan kepada 35 siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan yang
beralamatkan di Jl. Sorowajan no.111, Banguntapan, Bantul Yogyakarta, 55198.
SD ini dipilih untuk pengujian validitas karena sekolah ini memiliki kemampuan
akreditasi sama dengan SD yang akan digunakan untuk penelitian.
Menurut Sugiyono (2010:177-183) instrumen dikatakan valid apabila
harga Sig. (2-tailed) pada korelasi Pearson di bawah 0,05. Hasil diuji dengan cara
uji korelasi untuk melakukan analisis faktor. Hasil perhitungannya sebagai
berikut:
Tabel 4: Hasil Uji Korelasi (Lampiran 8.a)
No Variabel Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) Keputusan
1 Mengingat 0,561 0,001 Valid
2 Memahami 0,538 0,001 Valid
3 Menerapkan 0,440 0,015 Valid
4 Menganalisis 0,714 0,000 Valid
5 Mengevaluasi 0,582 0,000 Valid
6 Mencipta 0,420 0,021 Valid
Pengujian validitas tidak hanya tiap variabel melainkan rincian tiap aspek,
dari hasil pengujian tersebut diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 5: Hasil Uji Validitas Instrumen (Lampiran 8.b)
No Variabel Aspek Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) Keputusan
1 Mengingat Mengenali ,672** 0,000 Valid
Mengidentifikasi ,708**
0,000
Mengingat kembali ,759** 0,000
Mengambil ,858** 0,000
2 Memahami Menafsirkan ,726** 0,000 Valid
Memberi contoh ,799** 0,000
Mengklasifikasikan ,711** 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Menjelaskan ,741** 0,000
3 Mengaplikasikan Mengeksekusi
,655** 0,000 Valid
Melaksanakan
,521** 0,000
Menggunakan ,770** 0,000
Mengimplementasikan
,795** 0,000
4 Menganalisis Membedakan ,829** 0,000 Valid
Memilih ,827** 0,000
Mengorganisasikan ,929** 0,000
Mengatribusikan ,819** 0,000
5 Mengevaluasi Menguji ,916** 0,000 Valid
Menilai ,936** 0,000
Menkritik ,
top related