layanan bimbingan kelompok dalam meningkatan motivasi
Post on 20-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 16
Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.
Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik Kelas VII-5 Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Aceh Besar
Tahun Pelajaran 2019/2020
Suriyati
Guru Bimbingan Konseling Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Aceh Besar, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tahap-tahap yang digunakan pada layanan bimbingan
kelompok dalam meningkatan motivasi belajar peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar
Tahun Pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini yaitu 21 peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh
Besar yang terdiri atas 9 peserta didik bermotivasi belajar rendah, 2 peserta didik bermotivasi belajar
sedang, dan 10 peserta didik bermotivasi belajar tinggi, agar terjadi dinamika kelompok. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan layanan bimbingan
kelompok motivasi belajar peserta didik sebesar 47,62% kategori tinggi, 9,52% kategori sedang, dan
42,86% kategori rendah. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I motivasi belajar
peserta didik sebesar 65% kategori sedang dan pada siklus II motivasi belajar peserta didik sebesar 74%.
Sehingga terjadi peningkatan motivasi belajar yang signifikan setelah diadakan layanan bimbingan
kelompok.
Kata Kunci: Layanan Bimbingan Konseling, Motivasi Belajar
Abstract
This study aims to determine the stages used in group guidance services in increasing the motivation
to learn students in class VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar Academic Year 2019/2020. The subjects of
this study were 21 students of class VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar consisting of 9 students who
were motivated to learn low, 2 students who were motivated to learn moderately, and 10 students who
were motivated to learn high, so that group dynamics would occur. Based on the results of research
that has been done, it can be concluded that before being given guidance services in the learning
motivation group of students amounted to 47.62% in the high category, 9.52% in the medium
category, and 42.86% in the low category. After being given group guidance services in the first cycle
of students 'learning motivation by 65% in the medium category and in the second cycle of students'
learning motivation by 74%. So that there is a significant increase in learning motivation after group
guidance services are held.
Keywords: Counseling Guidance Services, Learning Motivation
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 17
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran yang penting dalam memingkatkan kecerdasan,
keterampilan serta usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan bagi perannya di masa yang akan dating. Kegiatan bimbingan
tersebut adalah layanan bimbingan kelompok. Dalam kegiatan bimbingan kelompok,
dinamika kelompok sengaja diciptakan dan ditumbuhkan dan dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan bimbingan dan konseling (Prayitno, 2012:65). Sedangkan menurut Romlah (2011: 3)
“bimbingan kelompok merupakan proses pemberian bantuan yag diberikan pada individu
dalam situasi kelompok agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan
kemampuan, bakat, minat, dan nilai-nilai yang dianutnya”.
Tujuan dari bimbingan kelompok menurut Winkel & Sri Hastuti (2010: 547) adalah
menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota
kelompok serta meningkatkan mutu kerjasama dalam kelompok guna aneka tujuan yang
bermakna bagi para partisipan. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru bimbingan
konseling menggunakan layanan bimbingan kelompok (topik tugas) dengan menggunakan
teknik diskusi kelompok. Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok
mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih memfokuskan kegiatan bimbingan kelompok
terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat membuat kegiatan bimbingan kelompok
agar lebih bergairah dan tidak cepat membuat peserta didik jenuh mengikutinya.
Guru menggunakan layanan bimbingan kelompok karena menurut guru peserta didik
dapat bersama-sama berbagi alternatif-alternatif yang dapat diaplikasikan anggota kelompok,
serta dapat melatih keberanian peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan bertanya
kepada guru maupun teman. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak
faktor. Salah satu faktor penunjang keberhasilan belajar yang ditinjau dari peserta didik yaitu
motivasi. Menurut Sardiman (2010: 86) motivasi tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar
di sekolah, karena tanpa adanya motivasi maka kegiatan belajar mengajar tidak dapat berjalan
efektif dan tidak dapat mencapai hasil yang maksimal.
Fakta di lapangan menunjukkan di MTs Negeri 7 Aceh Besar Kelas VII untuk
pelajaran bimbingan konseling, motivasi belajar peserta didik masih rendah. Peneliti selaku
guru yang mengajar di sekolah dan kelas tersebut, merefleksikan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan selama ini untuk mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan dalam proses pembelajaran peserta didik kurang termotivasi
untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian dalam proses pembelajaran, peneliti lebih
18 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
berperan daripada peserta didik, peneliti kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran
sehingga peserta didik kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh peneliti yang
menyebabkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.
Rendahnya motivasi dapat dilihat dari tingkah laku seperti malas mencatat, kurang
antusias mengikuti pelajaran, sering terlambat mengumpulkan tugas, tidak berani maju di
depan kelas, tidak mau bertanya, dan minder dengan teman-teman. Hal ini disebabkan karena
peserta didik menganggap remeh pelajaran, kurangnya dukungan orangtua, serta sistem
penyampaian materi yang kurang menarik bagi peserta didik. Sebagai guru, hal yang
dilakukan adalah mengubah sistem penyampaian materi yang lebih menarik. Namun hal
tersebut kurang optimal, karena hanya dirasakan oleh beberapa peserta didik saja.
Guru bimbingan konseling telah melakukan beberapa usaha untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, seperti diadakan tambahan pelajaran, guru mengubah sistem
penyampaian materi yang lebih menarik. Selain itu dari guru pembimbing sendiri juga
memberikan layanan terkait dengan peningkatan motivasi belajar seperti layanan bimbingan
klasikal dengan menggunakan layanan informasi, penguasaan konten, namun hal tersebut
kurang optimal, karena dirasakan oleh beberapa peserta didik saja.
Usaha yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan motivasi belajar peserta
didik yang rendah adalah dengan mengoptimalkan layanan BK kepada peserta didik. Ada
beberapa cara yang dapat dicoba dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut, diantaranya
pemberian informasi tentang pentingnya motivasi belajar, konseling individu pada peserta
didik yang memiliki motivasi belajar rendah, dan mengadakan bimbingan kelompok.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan di MTs Negeri 7 Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran
2019/2020. Penelitian ini berlangsung pada semester genap yang direncanakan akan berjalan
pada Bulan Agustus-Oktober 2019 tahun pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini adalah
peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah
peserta didik 22 orang. Teknik pengumpulan yang digunakan pada penelitian ini yaitu
wawancara, skala motivasi belajar dan observasi. Sedangkan teknik analisis datanya
menggunakan analisis deskriptif persentase dan kualitatif.
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 19
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum Mendapat Layanan Bimbingan
Kelompok
Berdasarkan hasil analisis dari skala motivasi belajar tersebut, diketahui bahwa
terdapat peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah. Oleh karena itu peserta didik-
peserta didik tersebut diambil sebagai subjek penelitian dan ditambah dengan 11 peserta didik
teratas yang memiliki motivasi belajar tinggi.
Berikut adalah hasil prosentase dari 21 peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh
Besar dari skala motivasi belajar yang telah dilaksanakan.
Tabel 1. Hasil Persentase Peserta Didik Kelas VII-5
No Interval Persentase Frekuensi % Kriteria
1 84%≤ % ≤ 100% - - Sangat Tinggi
2 68%≤ % ≤ 84% 10 47,62% Tinggi
3 52%≤ % ≤ 68% 2 9,52% Sedang
4 36%≤ % ≤ 52% 9 42,86% Rendah
5 20%≤ % ≤ 36% - - Sangat Rendah
Berdasarkan tabel persentase hasil perhitungan skala motivasi belajar di atas, dapat
diketahui bahwa motivasi belajar peserta didik MTs Negeri 7 Aceh Besar masih ada beberapa
anak yang memiliki motivasi belajar rendah. Rincian peserta didik dalam tabel tersebut yaitu
10 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 47,62%, 2 peserta didik memiliki
motivasi belajar sedang sebanyak 9,52%, dan 9 peserta didik memiliki motivasi belajar
rendah sebanyak 42,86%.
Hasil analisis deskriptif persentase peserta didik lebih jelasnya dapat digambarkan
dalam bentuk grafik untuk melihat tingkat hasil persentase, yaitu sebagai berikut:
Gambar 1. Persentase Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum
Layanan Bimbingan Kelompok
0
10
20
30
40
50
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
Persentase Motivasi Belajar Sebelum Layanan Bimbingan Kelompok
Persentase
20 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
Gambaran Motivasi Belajar Peserta didik Selama Mendapat Layanan Bimbingan
Kelompok
a. Teknik Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti bersama kolaborator merencanakan pemberian tindakan berupa layanan
bimbingan kelompok pada siklus I dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil layanan kelompok khususnya layanan bimbingan kelompok. Perencanaan ini bertujuan
agar proses pelaksanaan tindakan berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.
Adapun perencanaan yang dilakukan oleh peneliti antara lain sebagai berikut:
a) Merencanakan waktu penelitian
Waktu pertemuan dilakukan pada hari Senin dan Rabu pukul 10.30 –11.20 WIB.
b) Menentukan materi layanan
Materi layanan yang akan diberikan yaitu materi tentang peningkatan motivasi belajar.
c) Menentukan observer penelitian
Observer pada penelitian ini yaitu Kepala Sekolah MTs Negeri 7 Aceh Besar.
d) Menyiapkan kelengkapan administrasi pendukung penelitian
Kelengkapan yang disiapkan pada perencanaan siklus I antara lain yaitu satuan layanan,
materi layanan, pedoman observasi, laiseg, dankisi-kisi pertanyaan yang akan diberikan.
Tabel 2. Rencana Tindakan Siklus I
Pertemuan Waktu Kegiatan
Pertemuan 1 40 Menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)
Menyiapkan metode ceramah dan diskusi
Menyiapkan materi layanan yaitu Semangat Belajar
Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,
daftar bimbingan kelompok, laiseg
Menyiapkan alat bantu dokumentasi
Pertemuan 2 40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)
Menyiapkan metode ceramah dandiskusi
Menyiapkan materi layanan yaitu Kemandirian Belajar
Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,
daftar bimbingan kelompok, laiseg
Menyiapkan alat bantu dokumentasi
Pertemuan 3 40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)
Menyiapkan metode ceramah dandiskusi
Menyiapkan materi layanan yaitu Kepercayaan Diri
Belajar.
Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,
daftar bimbingan kelompok, laiseg, skala motivasi
belajar
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 21
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
Menyiapkan alat bantu dokumentasi
Post test 1
2) Tindakan (Action)
Pada tahapan ini, penelitian tidakan ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan
pada setiap siklusnya. Peneliti melaksanakan rencanan tindakan layanan bimbingan
kelompok sesuai prosedur dan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator.
3) Pengamatan (Observation)
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap anggota kelompok selama
proses layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan. Pengamatan terhadap anggota
kelompok pada saat layanan bimbingan kelompok dilakukan oleh peneliti dan kolabolator.
Adapun hasil pengamatan perkembangan motivasi belajar dapat dilihat dalam hasil
pengamatan perkembangan tingkat motivasi belajar peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7
Aceh Besar pada proses layanan bimbingan kelompok pada siklus 1.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Proses Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus I
Pertemuan Indikator Hasil yang dicapai
I Tekun menghadapi
tugas
Ulet menghadapi
kesulitan
Peserta didik lebih bersemangat dalam
belajar
Peserta didik bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas
II Senang bekerja
mandiri Peserta didik belajar untuk mengandalkan
kemampuan diri
Mandiri dalam mengerjakan tugas
III Kepercayaan diri
belajar Peserta didik percaya pada kemampuan diri
Peserta didik tidak mencontek pekerjaan
teman
Berdasarkan tabel di atas, pengamatan proses dan hasil layanan bimbingan kelompok
berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan pada awal
pertemuan. Sebagian anggota kelompok mengalami peningkatan pada indikator. Sedangkan
berdasarkan hasil skala motivasi belajar dapat ketahui hasil layanan bimbingan kelompok
setelah siklus I. Adapun hasil penghitungan pada skala motivasi belajar setelah mengikuti
layanan bimbingan kelompok pada siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Motivasi Belajar Peserta Didik Setelah Mendapatkan
Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus I
No Kode Responden Motivasi Belajar Peserta didik
% Ket
1 R2 250 71% T
2 R5 203 58% S
22 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
3 R8 228 65% S
4 R9 245 70% T
5 R11 212 61% S
6 R14 242 69% T
7 R16 201 57% S
8 R17 231 66% S
Rata-rata 226,5 65% S
Berdasarkan tabel di atas, hasil pemberian skala motivasi belajar pada anggota
kelompok setelah siklus 1, maka dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar pada
peserta didik. Dari 8 responden, terdapat 3 responden masuk kategori tinggi, dan 5 responden
masuk kategori sedang.
Perbedaan tingkat motivasi belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberikan
layanan bimbingan kelompok, disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 2. Grafik Perbedaan Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum dan Sesudah
Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan, peningkatan motivasi belajar peserta didik terlihat dari
perilaku peserta didik saat mendapatkan layanan bimbingan kelompok dan dalam kegiatan
belajar mengajar dalam kelas. Peserta didik menunjukkan perkembangan yang cukup baik,
terlihat beberapa peserta didik sudah berani berpendapat, lebih berkonsentrasi dalam belajar,
memperhatikan penjelasan guru , mau bertanya,dan lebih rajin dalam mengerjakan tugas
yang diberikan.
4) Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan proses
pemberian layanan bimbingan kelompok. Evaluasi meliputi keberhasilan, hambatan yang
dihadapi beserta solusinya. Tahap ini berguna untuk menentukan perencanaan pada siklus
berikutnya.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
R2 R5 R8 R9 R11 R14 R16 R17
Sebelum
Sesudah
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 23
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
b. Teknik Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Siklus II
1) Perencanaan (Planning)
Sebelum memulai tindakan pada siklus 2, peneliti terlebih dahulu membuat
perencanaan kembali agar tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus II dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini adalah
perencanaan yang disusun peneliti:
Tabel 5. Rencana Tindakan Siklus II
Pertemuan Waktu Kegiatan
Pertemuan
4
40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)
Menyiapkan metode ceramah dan diskusi
Menyiapkan materi layanan yaitu Tips Meningkatkan
Motivasi Belajar
Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,
daftar bimbingan kelompok, laiseg
Menyiapkan alat bantu dokumentasi
Pertemuan
5
40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)
Menyiapkan metode ceramah dandiskusi
Menyiapkan materi layanan yaitu pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi akademik
Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,
daftar bimbingan kelompok, laiseg
Menyiapkan alat bantu dokumentasi
Pertemuan
6
40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)
Menyiapkan metode ceramah dandiskusi
Menyiapkan materi layanan yaitu Kreativitas Belajar.
Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,
daftar bimbingan kelompok, laiseg, skala motivasi belajar
Menyiapkan alat bantu dokumentasi
Post test 2
2) Tindakan (Action)
Pada tahap tindakan ini, peneliti melaksanakan tindakan layanan bimbingan kelompok
sesuai dengan tahapan layanan bimbingan kelompok. Tahap tindakan pada siklus II ini
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan satu
kali layanan bimbingan kelompok topik tugas.
3) Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tindakan layanan bimbingan
kelompok dapat berjalan dengan baik. Tahap ini dilakukan pengamatan proses dan hasil dari
pemberian tindakan layanan bimbingan kelompok. Selain itu, tahap ini juga dilakukan
peneliti sebagai tindak lanjut dari proses layanan bimbingan kelompok yang telah selesai
24 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
dilakukan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap peserta didik selama
mengikuti layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Proses Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus II
Pertemuan Indikator Hasil pencapaian
IV
Adanya dorongan
dan kebutuhan dalam
belajar
Munculnya motivasi anggota kelompok dalam
belajar, ditunjukkan dengan kesadaran akan
kebutuhan peserta didik akan belajar.
V
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
Munculnya motivasi anggota kelompok dalam
belajar, hal ini ditunjukkan dengan pengemukaan
anggota akan lebih rajin lagi dalam belajar agar
mencapai cita-citanya
VI
Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar
Adanya keinginan peserta didik untuk lebih kreatif
dalam cara belajar mereka agar tidak
membosankan. Misalnya dengan memberi coretan
warna- warni pada catatan, belajar kelompok,
berdiskusi, dll.
Berdasarkan skala motivasi belajar dapat diketahui hasil layanan bimbingan
kelompok setelah siklus II. Adapun perbedaan hasil perhitungan skala motivasi belajar
setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok pada siklus I dansiklus II dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel. 7 Perbedaan Hasil Persentase Motivasi Belajar Peserta didik Setelah Tindakan
Layanan Bimbingan Kelompok Siklus I dan Siklus II
No Kode
Responden
Siklus I Siklus II Peningkatan
% Σ % Ket Σ % Ket
1 R2 250 71% T 278 79% T 8%
2 R5 203 58% S 251 71% T 13%
3 R8 228 65% S 263 75% T 10%
4 R9 245 70% T 261 74% T 4%
5 R11 212 61% S 244 69% T 8%
6 R14 242 69% T 267 76% T 7%
7 R16 201 57% S 263 75% T 18%
8 R17 231 66% S 266 76% T 10%
Untuk lebih jelasnya peningkatan motivasi belajar peserta didik pada peserta didik
kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar dari kondisi awal sampai mendapatkan layanan
bimbingan kelompok pada siklus I dan siklus II ini dapat digambarkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 25
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
Gambar 3. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Dari Kondisi Awal Sampai
Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus 1 dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian meningkatakan motivasi belajar peserta didik pada
peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar melalui layanan bimbingan kelompok
didapat hasil bahwa motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui layanan
bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok ini dilaksanakan sebanyak dua siklus.
Siklus II digunakan sebagai penyempurna pada siklus I. Pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok diikuti oleh 10 anggota kelompok dan peneliti sebagai pemimpin kelompok.
Anggota kelompok terdiri dari 8 peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah dan 2
peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi.
Selain dari hasil perhitungan deskriptif persentase skala motivasi belajar, peningkatan
peserta didik juga dapat terlihat dari hasil observasi yang dilaksanakan selama kegiatan
belajar mengajar di kelas dengan bantuan guru pembimbing sebagai kolaborator. Peningkatan
peserta didik yang dapat terlihat antara lain adalah peserta didik menjadi lebih berani dalam
berpendapat, peserta didik lebih rajin dalam mengerjakan tugas-tugas, peserta didik lebih
tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, peserta didik terlihat lebih bersemangat mengikuti
kegiatan belajar mengajar, dan lain sebagainya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar peserta didik pada kelas
VIII di MTs Negeri 7 Aceh Besar meningkat setelah mendapatkan layanan bimbingan
kelompok. Dengan kata lain motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui layanan
bimbingan kelompok yang tepat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa: (1) Kondisi awal tingkat motivasi belajar dari 21 siswa yang mengisi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
R2 R5 R8 R9 R11 R14 R16 R17
Siklus I
Siklus II
26 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
skala motivasi belajar dapat diketahui 47,62% dengan jumlah 10 siswa memiliki motivasi
belajar tinggi, 9,52% dengan jumlah 2 siswa memiliki motivasi belajar ketegori sedang, dan
42,86% dengan jumlah 9 siswa memiliki tingkat motivasi belajar rendah. Dari hasil skala
motivasi belajar dan wawancara dengan klien yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah,
diketahui bahwa siswa menunjukkan perilaku seperti : malas mencatat, kurang antusias
mengikuti pelajaran, sering terlambat mengumpulkan tugas, tidak berani maju di depan kelas,
tidak mau bertanya, dan minder dengan teman-teman; (2) Tingkat motivasi belajar siswa
setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I mengalami peningkatan
mencapai rata-rata 65% menunjukkan kategori sedang. Sedangkan peningkatan motivasi
belajar setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus II mengalami peningkatan
rata-rata 74% pada kategori tinggi, dan (3) Ada perbedaan yang signifikan dalam motivasi
belajar siswa sebelum dan setelah diberikan tindakan, dimana terjadi peningkatan motivasi
belajar setelah diadakan layanan bimbingan kelompok. Secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa layanan bimbingan kelompok yang tepat dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa di MTs Negeri 7 Aceh Besar.
SARAN
Demi meningkatkan mutu MTs Negeri 7 Aceh Besar serta demi kemajuan bimbingan
kelompok di MTs Negeri 7 Aceh Besar, maka penulis berusaha memberikan masukan
terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dianataranya yaitu: (1) Bagi program
studi BK, lebih mendalam lagi dalam memahami suatu kegiatan bimbingan kelompok dan
mampu menguasai semua yang berkaitan dengan bimbingan kelompok baik secara teori atau
secara praktek. Dan memahami berbagai teknik yang harus digunakan terutama dalam
mengatasi siswa yang mendapatkan prestasi belajar rendah, sehingga mampu menumbuhkan
motivasi pada diri siswa; (2) Bagi guru Bimbingan dan Konseling, memahami siswa lebih
mendalam lagi terutama pada siswa yang mempunyai motivasi rendah yang berakibat pada
prestasi rendah; dan (3) Saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan lebih mendalam lagi
dalam mengambil kasus siswa berprestasi rendah, karena masih banyak sekolah yang
mengalami masalah pada siswa berprestasi rendah. Diharapkan bisa melakukan studi kasus
terhadap beberapa siswa sehingga lebih mendalam lagi permasalahan yang dihadapi oleh
siswa sehingga menyebabkan prestasi yang didapatkan rendah.
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397
Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 27
Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar
Peserta Didik)
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. (2012). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (L6) (L7). Padang:
Universitas Negeri Padang.
Romlah, Tatiek. (2011). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas
Negeri Malang.
Sadirman. (2010). A.M. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Winkel, W.S dan MM. Sri Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Jakarta : Gramedia.
top related