laporan tetap oil filtrasi
Post on 17-Jan-2016
107 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN TETAP
SATUAN OPERASI
OIL FILTRASI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Canna Suprianofa (061330401009) M. Bahrul Ulumudin (061330401012) Maryama Nancy (061330401015) Muhammad Dody Affriliyana (061330401018) Rifqi Munip (061330401022) Siti Nurjannah (061330401025) Vinta Mefisa (061330401028)
KELAS 3KD
DOSEN PEMBIMBING
Ir. M. Yerizam, MT.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2014
OIL FILTRASI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami proses filtrasi (pembersihan partikel padat dari suatu fluida)
dengan menggunakan media penyaring yang berupa karbon aktif.
2. Mengoperasikan alat oil filtration yang ada di laboratorium Teknik
Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yang digunakan :
a. Seperangkat alat Oil Filtrasi 1 buah
b. Piknometer 1 buah
c. Gelas kimia 2 liter 1 buah
d. Gelas kimia 350 ml 1 buah
e. Ember 15 liter 1 buah
f. Spatula 1 buah
g. Pengaduk 1 buah
2. Bahan yang digunakan :
a. Indikator PP padat 0,5 gram
b. Indikator Orange 10 tetes
c. NaOH 2 gram
d. Minyak Jelantah 2 liter
e. Aquadest/air secukupnya
III. GAMBAR ALAT
(Terlampir)
IV. DASAR TEORI
Filtrasi adalah pemisahan partikel padatan dari suatu fluida dengan
menggunakannya pada medium penyaringan atau septum yang diatasnya
padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari
penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan
mungkin saja cairan, padatan atau keduanya. Suatu saat justru limbah
padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di
dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari
hanya sekedar jejak sampai persentasi yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju
filtrasi, misalnya dengan pemanasan, kristalisasi atau memasang peralatan
tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena
varietas dan material harus disaring beragam dan kondisi proses yang
berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan
dijelaskan dibawah ini. Fluida mengalir melalui media penyaring karena
perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi
pada :
1. Tekanan diatas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2. Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring
3. Vakum pada bagian bawah
Tekanan diatas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya grafitasi
pada cairan dalam suatu kolom dengan menggunakan pompa atau blower,
atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu media penyaring biasa tidak
lebih baik dari pada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel
kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaanya dalam
industri untuk suatu aliran cairan kristal pasir, penjernihan air minum dan
pengolahan limbah cair.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama yaitu penyaring kue
(cake), penyaring penjernihan (clarifying) dan penyaringan aliran silang
(cross flow). Penyaring kue memisahkan cairan dan padatan sebelum
dengan jumlah relative besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur.
Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan
untuk membersihkan cairan dan padatan sebelum dibuang. Penyaring
penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dan suatu gas atau
medium penyaring atau percikan cairan jenuh semisal minuman. Partikel
padatan ditangkap di dalam medium penyaring atau di atas permukaan
luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu
memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dan partikel yang
akan disingkirkan.
Di dalam penyaringan aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan
tekanan tertentu diatas medium penyaring. Lapisan tipis dan padatan dapat
terbentuk diatas medium permukaan tetapi kecepatan cairan yang tinggi
mencegah terbntuknya lapisan. Medium penyaring adalah membrane
keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan
sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui
mdium sebagai filtrate yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya.
Jenis-jenis Penyaring :
1. Penyaring Vakum Kontinyu
Dalam setiap penyaring vakum kontinyu, cairan dihisap melalui
septum yang bergerak untuk mengendapkan padatan kue. Kue kemudin
dipindahkan dan tempat penyaringan dicuci, dihisap, dikeringkan,dan
dikeluarkan dan lumpur dimasukkan kembali. Beberapa bagian dan
septum terletak pada zona penyaringan, sebagian didalam zona pencuci
sementara sebagian lagi pembebasan dari bebannya. Sehingga buangan
padatan dan cairan dan penyaring tidak dapat dihentikan.
2. Penyring Vakum Diskontinyu
Penyaring bertekanan biasanya beroperasi secara diskontinyu.
Suatu penyaring vakum diskontinyu, kadang-kadang sangat berguna.
Suatu nutsch vakuin mempunyai ukuran sedikit lebih kecil dari pada
corong buchner, berdiameter 1 s.d 3 m (3 s.d 10 ft) dan membentuk
lapisan padatan dengan tebal 100 s.d 300 mm (4 s.d 12 in). Untuk
mempermudah suatu nutch dapat langsung dibuat dari material tahan
korosi dan menjadi berharga karena dicoba disaring batch varietas
material yang korosif. Nutch biasanya tidak umum dilakukan untuk
proses berskala besar oleh karena batch yang terlibat di dalam
membersihkan tumpukan kue, namun demikian nutch tetap berguna
sebagai penyaring bertekanan yang dikombinasikan dengan pengeringan
bersaring untuk keperluan tertentu dalam operasi batch.
3. Penyaring Drum Berputar (Rotary Drum Filter)
Jenis yng paling umum dari penyaring vakum kontinyu adalah
penyaring drum berputar. Suatu drum berputar dengan arah horizontal
pada kecepatan 0,1 s.d 2 r/min mengaduk lumpur yang melaluinya.
Medium penyaring seperti kanvas, melingkupi permukaan dan drum
sebagian dibenamkan dalam cairan.
Dibawah drum utama yang berputar terdpat drum yang lebih kecil
dengan permukaan padat. Diantara dua drum tersebut ada ruang tipis
berbentuk radial membagi ruang anular ke dalam kompartmen-
kompartmen. Setiap kompartmen tersambung dengan pipa internal ke
suatu lubang dalam plat berputar pada rotary valve. Vakum dan udara
secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap kompartmen dalam drum
berputar.
V. LANGKAH KERJA
Percobaan Pertama
1. Menyiapkan 2 gr NaOH, kemudian dimasukkan kedalam air
sebanyak 3 liter.
2. Memasukkan indikator orange atau indikator pp kedalam 3 liter air
yang diletakkan dalam baskom.
3. Menghubungkan peralatan FITR/EV dengan sumber listrik 1 fasa, P
maksimum = 500 watt.
4. Mengoperasikan filter 1 :
a. Membuka katup-katup V1, V3, V9, dan V10 secara sendiri-sendiri.
b. Menutup katup-katup V2, V4, V5, V6, V7, dan V8.
5. Mengoperasikan filter 2 :
a. Membuka katup-katup V2, V4, V9, dan V10 secara sendiri-sendiri.
b. Menutup katup-katup V1, V3, V5, V6, V7, dan V8.
6. Mengisi tabung reservoir DI dengan air yang telah berwarna yang
akan disaring.
7. Memasang E.L.C.B.
8. Memutar knop pompa G1 ke posisi 1.
9. Mengatur kecepatan feeding flow dengan menggunakan
potensiometer.
10. Jika diperlukan, untuk meningkatkan kemampuan penyaringan,
menghidupkan pompa vakum G2, menutup katup V9 dan mengatur
penyaringan dengan menggunakan katup V10.
Percobaan Kedua
1. Menyiapkan minyak jelantah sebanyak 2 liter.
2. Memasukkan minyak ke dalamtabung Reservoir DI.
3. Menghubungkan peralatan FITR/EV dengan sumber listrik 1 fasa, P
maksimum = 500 watt.
4. Mengoperasikan filter 1 :
c. Membuka katup-katup V1, V3, V9, dan V10 secara sendiri-sendiri.
d. Menutup katup-katup V2, V4, V5, V6, V7, dan V8.
5. Mengoperasikan filter 2 :
c. Membuka katup-katup V2, V4, V9, dan V10 secara sendiri-sendiri.
d. Menutup katup-katup V1, V3, V5, V6, V7, dan V8.
6. Mengisi tabung reservoir DI dengan air yang telah berwarna yang
akan disaring.
7. Memasang E.L.C.B.
8. Memutar knop pompa G1 ke posisi 1.
9. Mengatur kecepatan feeding flow dengan menggunakan
potensiometer.
10. Jika diperlukan, untuk meningkatkan kemampuan penyaringan,
menghidupkan pompa vakum G2, menutup katup V9 dan mengatur
penyaringan dengan menggunakan katup V10.
VI. DATA PENGAMATAN
Percobaan I
Waktu
(menit)
Density
(gr/ml)
Viscosity
(gr/cm.s)
Turbidity Conductivity
(µs)
0 1,04401 113,2055 112 5,150
5 1,0053 93,522 88,6 5,300
10 1,0042 90,225 74,2 5,500
15 1,0034 88,6486 50,5 5,525
20 1,0026 92, 25,6 5,610
Percobaan II
Waktu
(menit)
Density
(gr/ml)
Viscosity
(gr/cm.s)
Turbidity Conductivity
(µs)
0 1,498183 170,6274 38,9 264,3
5 1,486165 168,795 95,3 224,5
10 1,494953 165,902 119 212,2
15 1,493748 147,170 185 209,8
20 1,49253 171,3493 226 207,3
VII. PERHITUNGAN
A. Percobaan Pertama Densitas
Piknometer kosong : 25,06 gramPiknometer + Aquadest : 51,19 gramPiknometer + Minyak (Awal) : 52,34 gramPiknometer + Minyak ( 5 Menit ) : 51,33 gramPiknometer + Minyak ( 10 Menit ) : 51,30 gramPiknometer + Minyak ( 15 Menit ) : 51,28 gramPiknometer + Minyak ( 20 Menit ) : 51,26 gramρ air (200C) : 1 gram/ml
Berat aquadest = (piknometer + aquadest) – (piknometer kosong)= 51,19 gram – 25,06 gram= 26,13 gram
Volume aquadest = Volume piknometer
= massaρ
= 26,13gr1gr /ml
=26,13ml
a. Densitas minyak jelantah awal
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong )
volume piknometer
=52,34 gram−25,06 gram
26,13ml
= 1,04401 gr/ml
b. Densitas minyak jelantah ( 5 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong)
volume piknometer
=51,33gram−25,06gram
26,13ml
= 1,0053 gr/ml
c. Densitas minyak jelantah ( 10 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong )
volume piknometer
=51,20gram−25,06gram
26,13ml
= 1,0042 gr/mld. Densitas minyak jelantah ( 15 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong )
volume piknometer
=51,28gram−25,06gram
26,13ml
= 1,0034 gr/ml
e. Densitas minyak jelantah ( 20 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong)
volume piknometer
=51,26gram−25,06gram
26,13ml
= 1,0026 gr/ml
Viskositas Tinggi tabung = 10 cm
Jari-jari bola = 14,05mm
2 = 7,025 mm = 0,7025 cm
g = 9,8 m/s2
Massa bola = 16,27 gram
Volume bola = 43
π r2
= 43
(3,14 ) (7,025 mm )2
= 1451,47 mm3 = 1,45147 cm3
a. Viskositas minyak jelantah awal
V bola = st
= 10cm
50,03 s = 0,1998 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,04401 gr/cm3 x 1,45147 cm3
= 1,51535 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(15,27gram−1,51535gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025cm.0,1998cm /s
= 14459 ,557 gr cm /s2
26,44373cm2 ¿ s2
=546,805 gr/cm s
b. Viskositas minyak jelantah ( 5 menit )
v bola = st
= 10cm4,06 s
= 2,46305 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,0053 gr/cm3 x 1,45147 cm3
= 1,45916 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(16,27gram−1,45916gram ) 980cm / s6 .3,14 .0,7025cm.2,46305cm /s
= 14514,62gr cm /s2
32,598cm2¿ s2
=445,261 gr/cm s
c. Viskositas minyak jelantah ( 10 menit )
v bola = st
= 10cm
3,915 s = 2,5543 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,0042 gr/cm3 x 1,45147 cm3
= 1,45756 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(16,27gram−1,45756gram ) 980cm / s6 .3,14 .0,7025cm.2,5543cm / s
= 14486,79gr cm /s2
33,8068cm2 ¿ s2
=428,522 gr/cm s
d. Viskositas minyak jelantah ( 15 menit )
v bola = st
= 10cm
3,845 s = 2,6007 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,0034 gr/cm3 x 1,45147 cm3
= 1,456401 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(16,27gram−1,456401gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025 cm.2,6007cm /s
= 14517,33gr cm / s2
34,4205cm2 ¿ s2
=421,764 gr/cm s
e. viskositas minyak jelantah ( 20 menit )
v bola = st
= 10cm
4,025 s = 2,4844 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,0026 gr/cm3 x 1,45147 cm3
= 1,4552 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(16,27gram−1,4552gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025cm .2,4844cm / s
= 14518,504 gr cm /s2
32,8813cm2 ¿ s2
=441,542 gr/cm s
B. Percobaan Kedua Densitsas
Piknometer kosong : 37,08 gramPiknometer + Aquadest : 61,80 gramPiknometer + sampel (Awal) : 74,18 gramPiknometer + sampel ( 5 Menit ) : 61,78 gramPiknometer + sampel ( 10 Menit ) : 61,75 gramPiknometer + sampel ( 15 Menit ) : 61,72 gramPiknometer + sampel ( 20 Menit ) : 61,69 gramρ air : 0,998 gram/ml
Berat aquadest = (piknometer + aquadest) – (piknometer kosong)= 61,80 gram – 37,08 gram= 24,72 gram
Volume aquadest = Volume piknometer
= massaρ
= 24,72gr
0,998gr /ml=24,77ml
a. Densitas minyak sampel awal
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong )
volume piknometer
=74,18gram−37,07 gram
24,77ml
= 1,498183 gr/ml
b. Densitas sampel ( 5 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong)
volume piknometer
=61,78gram−37,07gram
24,77ml
= 1,496165 gr/ml
c. Densitas sampel ( 10 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak )– (berat piknometervkoseong)
volume piknometer
=61,72gram−37,07 gram
224,77ml
= 1,494953 gr/ml
d. Densitas minyak jelantah ( 15 menit )
ρ =(berat piknometer+minyak ) – (berat piknometerv koseong)
volume piknometer
=61,72gram−24,72 gram
24,77ml
= 1,493742 gr/ml
e. Densitas minyak jelantah ( 20 menit )
ρ =(berat pikn ometer+minyak )– (berat piknometerv koseong)
volume piknometer
=61,69gram−24,72gram
224,77ml
= 1,49523 gr/ml
Viskositas Tinggi tabung = 10 cm
Jari-jari bola = 14,05mm
2 = 7,025 mm = 0,7025 cm
g = 9,8 m/s2
Massa bola = 4,57 gram
Volume bola = 43
π r2
= 43
(3,14 ) (7,025 mm )2
= 1451,467 mm3 = 1,451467 cm3
a. Viskositas sampel awal
v bola = st
= 10cm9,62 s
= 1,0395 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,498183 gr/cm3 x 1,451467 cm3
=2,1746 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(4,57 gram−2,1746 gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025cm .1,0395cm / s
= 2343,492gr cm /s2
13,758cm2¿ s2
=170,6274 gr/cm s
b. Viskositas sampel ( 5 menit )
v bola = st
= 10cm
9,505 s = 1,0521 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,496165 gr/cm3 x 1,451467 cm3
= 2,17163 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(4,57 gram−2,17163 gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025cm .1,0521cm / s
= 2350,40gr cm / s2
13,9246cm2 ¿ s2
=168,795 gr/cm s
c. Viskositas sampel ( 10 menit )
v bola = st
= 10cm9,33 s
= 1,07123 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,494953 gr/cm3 x 1,451467 cm3
= 2,16987 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(4,57 gram−2,16987 gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025cm .1,07123cm / s
= 2352,1274 gr cm /s2
12,1778 cm2 ¿ s2
=165,902 gr/cm s
d. Viskositas sampel ( 15 menit )
v bola = st
= 10cm
8,275 s = 1,20846 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,493742 gr/cm3 x 1,451467 cm3
= 2,16811 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(4,57 gram−2,166352,16811 gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025 cm.1,20846cm /s
= 2353,852gr cm /s2
15,9941cm2¿ s2
=147,170 gr/cm s
e. viskositas minyak jelantah ( 20 menit )
v bola = st
= 10cm7,38 s
= 1,25501 cm/s
Massa larutan = ρ larutan x V bola = 1,49235 gr/cm3 x 1,451467 cm3
= 2,16635 gr
µ = (m−mo )g
6π sV =
(4,57 gram−2,16635 gram ) 980cm /s6 .3,14 .0,7025cm .1,35501cm / s
= 2355,57gr cm / s2
17,93369cm2 ¿ s2
=131,3493 gr/cm s
VIII. GRAFIK PERCOBAAN
1. PERCOBAAN MINGGU PERTAMA
4 6 8 10 12 14 16 18 20 221.001001.001501.002001.002501.003001.003501.004001.004501.005001.005501.00600
f(x) = 3.00000000000041E-06 x² − 0.000253000000000022 x + 1.006475R² = 0.998871473354229
WAKTU VS DENSITAS
Series2Polynomial (Series2)
WAKTU
DEN
SITA
S
4 6 8 10 12 14 16 18 20 2286.00000
87.00000
88.00000
89.00000
90.00000
91.00000
92.00000
93.00000
94.00000f(x) = 0.0748260000000003 x² − 1.94346200000001 x + 101.57075R² = 0.94722386403294
WAKTU VS VISKOSITAS
Series2Polynomial (Series2)Polynomial (Series2)Polynomial (Series2)
WAKTU
VISK
OSI
TAS
4 6 8 10 12 14 16 18 20 220.00000
10.0000020.0000030.0000040.0000050.0000060.0000070.0000080.0000090.00000
100.00000
f(x) = − 0.105 x² − 1.629 x + 99.775R² = 0.998569283758721
WAKTU VS TURBIDITAS
Series2Polynomial (Series2)
WAKTU
TURB
IDIT
AS
4 6 8 10 12 14 16 18 20 225.10000
5.20000
5.30000
5.40000
5.50000
5.60000
5.70000
f(x) = − 0.00115000000000001 x² + 0.0478500000000005 x + 5.10125R² = 0.946558606507803
WAKTU VS KONDUKTIVITAS
Series2Polynomial (Series2)Polynomial (Series2)
WAKTU
KON
DUKT
IVIT
AS
2. PERCOBAAN MINGGU KEDUA
4 6 8 10 12 14 16 18 20 221.49
1.491
1.492
1.493
1.494
1.495
1.496
1.497
f(x) = 1.48616271639622E-18 x² − 0.000242320000000051 x + 1.4973765R² = 0.999999972751572
WAKTU VS DENSITAS
Series2Polynomial (Series2)
WAKTU
DEN
SITA
S
4 6 8 10 12 14 16 18 20 220
20406080
100120140160180
f(x) = − 0.128877 x² + 0.599742999999994 x + 169.961725R² = 0.980622260187483
WAKTU VS VISKOSITAS
Series2Polynomial (Series2)
WAKTU
VISK
OSI
TAS
4 6 8 10 12 14 16 18 20 220
50
100
150
200
250
f(x) = 0.183 x² + 4.52700000000002 x + 65.6749999999999R² = 0.978145827687149
WAKTU VS TURBIDITAS
Series2Polynomial (Series2)
WAKTU
TURB
IDIT
AS
4 6 8 10 12 14 16 18 20 22190
195
200
205
210
215
220
225
230
f(x) = 0.0649999999999995 x² − 2.89099999999998 x + 236.725R² = 0.966454731873848
WAKTU VS KONDUKTIVITAS
Series2Polynomial (Series2)
WAKTU
KON
DUKT
IVIT
AS
IX. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan ini dapat dianalisa bahwa pengolahan minyak dapat dilakukan
dengan cara filtrasi menggunakan karbon aktif. Karbon aktif dapat memperbaiki
kekeruhan minyak goreng bekas karena pada pori-pori dari karbon aktif berfungsi
menyerap senyawa-senyawa organic yang terdapat pada minyak bekas.
Pada percobaan 1 densitasnya semakin turun dan viscositasnya semakin
tinggi. Angka turbidity yang terukur semakin turun dan angka konduktivity nya
semakin naik. Hal ini disebabkan karena sisa-sisa minyak yang terdapat pada
karbon aktif belum bersih meskipun telah dibersihkan pada percobaan awal
dengan mengalirkan air panas pada karbon aktif.
Pada percobaan 2 densitasnya semakin naik dan viscositasnya semakin kecil.
Angka turbidity yang terukur semakin tinggi dan angka konduktivity nya semakin
turun. Hal ini dikarenakan sebelum percobaan dilakukan, terlebih dahulu
dilakukan regenerasi pada karbon aktif. Regenerasi karbon aktif dilakukan dengan
cara mengalirkan karbon aktif menggunakan air panas (tidak mendidih).
Regenerasi dilakukan guna mengaktifkan kembali fungsi pori-pori karbon aktif.
Karena apabila karbon aktif digunakan secara terus-menerus maka pori-pori
karbon aktif akan tersumbat dan keefisiannya dalam memfilter akan berkurang.
X. KESIMPULAN
Filtrasi adalah pemisahan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan atau septum yang ditasnya padatan
akan terendapkan. Angka density yang terukur berbanding terbalik dengan angka
viscositi yang terukur. Sama halnya dengan angka turbidity yang terukur juga
akan berbanding terbalik dengan angka conductivity yang didapat.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet “Praktikum Satuan Operasi”. 2012.
Jobsheet “Praktikum Satuan Operasi”. 2010.
GAMBAR ALAT
Seperangkat Alat Oil Filtrasi
Keterangan :
1. Tempat untuk mengoperasikan alat, tempat mengatur kecepatan feeding flow dengan menggunakan potensiometer, pengatur pompa G1 dan G2.
2. Tabung reservoir DI
3. Filter 1
4. Filter 2
5. Tempat umpan setelah penyaringan
6. Pompa
23
4
5
6
1
top related