laporan praktikum sistem saraf pusat 1
Post on 05-Jul-2018
308 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 1/35
SSP I
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas sistem – sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf
tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga
menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah
berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi, dan
gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi
respons terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja terintegrasi dari
sistem saraf yang menapai punaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah
laku individu.
Sistem saraf pusat !SSP" merupakan sistem saraf yang dapat
mengendalikan sistem saraf lainnya didalam tubuh dimana bekerja diba#ah
kesadaran atau kemauan. SSP biasa juga disebut sistem saraf sentral karena
merupakan sentral atau pusat dari saraf lainnya. Sistem saraf pusat ini dibagi
menjadi dua yaitu otak !ensevalon" dan sumsum tulang belakang !medula
spinalis".
$bat%obat dapat mempengaruhi Susunan Saraf Pusat !SSP" dengan
merangsang !stimulasi" dan menekan !depresi", dan ada pula obat yang dapat
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 2/35
SSP I
menekan sesuatu fungsi sekaligus merangsang fungsi yang lain. *fek obat%obat
tergantung pada jenis dan sensitivitas reseptor yang dipengaruhinya.
&dapun dalam bidang farmasi pengetahuan tentang sistem saraf pusat
perlu untuk diketahui khususnya dalam bidang ilmu farmakologi toksikologi
karena mahasis#a farmasi dapat mengetahui obat%obat apa saja yang perlu atau
bekerja pada sistem saraf pusat. 5al inilah yang melatar belakangi
dilakukannya perobaan ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
/. )engamati efek obat hipnotik%sedatif yaitu fenobarbital dan dia6epam
terhadap he#an oba menit ! Mus musculus".
2. )engamati efek obat anastetik umum dari eter dan kloroform pada menit
! Mus musculus".
7. )engamati efek obat stimulan yaitu affein terhadap he#an oba menit
! Mus musculus".
3. )enentukan efek obat antidepresan yakni amitriptyline terhadap he#an
oba menit ! Mus Musculus".
/.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 3/35
SSP I
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Sel saraf merupakan adalah serangkaian organ yang kompleks dan
bersambungan serta terdiri terutama dalam jaringan saraf. Dalam mekanisme
sistem saraf, lingkungan internal dan stimuls eksternal dipantau dan diatur oleh
kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitifitas terhadap stimulus, dan
konduktifitas atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respon terhadap
stimulus, diatur oleh sistem saraf dalam tiga ara utama !Sloane, 21/7".
Sistem saraf pusat merupakan bagian dari system syarat, yang terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang. SSP mempunyai fungsi mengkoordinasi
segala aktivitas bagian tubuh manusia !8jay, 2119".
Dalam menjalankan fungsinya, SSP dibantu oleh system syarat perifer
yang berfungsi menghantarkan impuls dari dan ke susunan saraf pusat atau
dengan istilah yang lain yaitu dari saraf efferent !motor" ke saraf afferen. Pada
rangsangan seperti sakit, panas, rasa, ahaya, suara mula%mula diterima oleh
sel%sel penerima !reseptor" dan kemudian dilanjutkan ke otak dan sum%sum
tulang belakang.asa sakit dapat disebabkan oleh perangsangan rasa sakit
diotak besar sedangkan analgetik narkotik menekan reaksi emosional yang
timbulkan oleh rasa sakit tersebut !:anis#ara, 2119".
$rganisasi struktur sistem saraf terbagi atas !Sloane, 21/7" ;
/. Sistem saraf pusat !SSP" terdiri dari otak dan medulla spinalis yang
dilindung tulang kranium dan kanal vertebral.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 4/35
SSP I
2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem
ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan
medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Sebagian besar obat yang mempengaruhi SSP bekerja dengan mengubah
beberapa tahapan dalam proses neurotransmisi. $bat%obat yang mempengaruhi
SSP dapat bekerja presinaptik, mempengaruhi produksi, penyimpanan atau
pengakhiran kerja nurotransmiter.$bat%obat lain dapat memau atau
menghambat reseptor postsinaptik. memberikan tujuan umum SSP dengan
fous pada neurotransmitter yang terkait dalam penggunaan obat%obat SSP
dalam klinik !)yek, 21/7".
$bat yang bekerja pada system saraf pusat terbagi menjadi anestetik
umum !memblokir rasa sakit", hipnotik sedative !menyebabkan tidur", Stimulan
Sistem Saraf, antidepresi, antikunvulasi !menghilangkan kejang", analgetik
!menngurangi rasa sakit", opoid, analgeik%antipiretik%antiinflamasi dan
peragsang susuan saraf pusat !8jay, 2119".
&nastesi yaitu hilangnya sensasi, biasanya akibat edera saraf atau
reseptor. 5ilangnya kemampuan untuk merasakan nyeri, disebabkan oleh
pemberian obat atau intervensi medis lainya !5artanto, 21/3".
&nastesia artinya hilang perasaan. &da 2 maam yaitu anestesia umum
merupakan keadaan tidak terdapatnya sensasi yang berhubungan dengan
hilangnya kesadaran yang reversibel.&nestetik lokal adalah obat yang
digunakan untuk menegah rasa nyeri dengan memblok konduksi sepanjang
serabut saraf seara reversibel !Kad6ung, 21/7".
&nestesi terbagi atas dua maam anestesi umum dan anestesi lokal.
&nestesi umum merupakan keadaan tidak terdapatnya sensasi yang
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 5/35
SSP I
berhubungan dengan hilangnya kesadaran yang reversible. Sedangkan
annestesi lokal adalah obat yang digunakan untuk menegah rasa nyeri dengan
memblok konduks sepanjang serabut saraf seara reversible !eal, 211<".
&nastetika umum dapat menekan SSP seara bertingkat dan berturut%
turut menghentikan aktifitas bagian%bagiannya. Dikenal empat rataf dalam
narkosa, yaitu !=ambell, 2112" ;
/. &nalgesia, kesadaran bekurang, rasa nyeri hilang dan terjadi euphobia !rasa
nyaman" yang disertai impian yang mirip halusinasi.2. *ksitasi, kesadaran hilang dan terjadi kegelisahan. Disebut juga taraf
induksi.
7. &natesia, pernapasan menjadi dangkal dan epat, seara teratur seperti
keadaan tidur !pernapasan perut", gerakan%gerakan mata dan refleks mata
hilang sedangkan otot%otot menjadi lemas.
3. Perlumpuhan sum%sum tulang, kerja jantung dan pernapasan terhenti. 8araf
ini sedapat mungkin dihindari.
8eknik pemberian obat anastetik umum terbagi dua yaitu !5oan, 21/1" ;
a. &nastetik inhalasi ; gas ta#a, halotan, enfluran, isofluran, dan sevofluran.
$bat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas.
b. &nastetik intravena ; toipental, dia6epam, dan ketamin. $bat%obat ini dapat
diberikan dalam bentuk supositoria seara retal.
eurotransmiternya yaitu :&>&, dan reseptornya adalah :&>&&,
:&>&>, :&>&=. eurotransmitter adalah suatu penghantaran impuls yang
mnyebabkan mediator kimia. &dapun eurotransmitter SSP annara lain
!)yek, 21/7" ;
/. :lutomat, dimaa neurotransmitter ini terdapat dalam konsentrasi tinggi di
otak maupun sum%sum tulang belakag dibangdingkaan neurotransmitter
lainnya.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 6/35
SSP I
2. :&)& !:amma &mine >utyri &id" merupakan neurotransmitter
penghambat utama dibagian otak, sedangkan glisin merupakan
neurotransmitter penghambat di sum%sum tulang belakang. Selain itu,
:&>& juga merupakan reseptor transmembran metabopropik baik di SSP
ataupun SS perifer.
7. Dopamine mempunyai peran penting dalam otak dan terlibat dalam
beberapa penyakit otak misalnnya Parkinson,ski6ofrenia,. Dalam oak
jumlah dopamine relatife lebih sedikit dibangding norepinefrin.
3. Serotinin disebut juga dengan 0%hidroksitriptamin. Serotonin mengalami
metabolism melalui reaksi deaminase oksidatif dengan en6im )&$. Proses
penyimpanan, pelepasan dan pengambilan kembali serotonin adalah mirip
dengan norepinefrin.
0. &setilkolin merupakan neurotransmitter pennting dalam system syaraf, baik
SS pusat maupun SS perifer. Seperti halnya di SS perifer, di SSP juga
terdapat dua reseptor nikotinik.
<. orepinefrin merupakan proses sintesis, penyimpanan dan pelepasannya
sama dengan di SS perifer. >agian soma sel noradrenergi berasal dari pons
dann medulla, aksonya menabang dan berujung diberapa lokasi di kortik.
+ous erules merupakan bagian dari pons, tempat dimana norepinefrin
banyak dihasilkan dalam otak, dan berperan dalam kesadaran dan aktivitas
eksploratif.
9. 5istamin di otak sangat keil disbanding di jaringan dan pelepasannya di
otak mengikuti siklus sirkardian. Syaraf ini kolinergik akan aktif di siang
hari, sedangkan potensial aksinya berkurang pada malam ini.
5ipnotika atau obat tidur adalah obat%obat yang dalam dosis terapi
diperuntukkan untuk meningkatkan keinginan untuk tidur dan mempermudah
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 7/35
SSP I
atau menyebabkan tidur. +a6imnya obat ini diberikan pada malam hari.
>ilamana 6at%6at ini diberikan pada siang hari dalam dosis yang rendah untuk
tujuan menenangkan maka dinamakan sedative !8jay, 2119".
Sedative berfungsi menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan dan
menenangkan penggunanya. Keadaan sedasi juga merupakan efek samping
dari banyak obat yang khasiatnya tidak menenangkan system saraf pusat
misalnya antikolinergik, hipnotik menimbulkan rasa kantuk, !do#siness"
memperepat tidur sepanjang malam, mempertahankan keadaan tidur yang
menyerupai tidur alamiah mengalami sifat%sifat **:nya selain sifat%sifat ini.
Seara ideal obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa terhadap esok harinya
!Kad6ung, 21/7".
5ipnotik merupakan 6at%6at yang dalam dosis terapi diperuntukkan
meningkatkan keinginan faali untuk tidur dan mempermudah atau
menyebabkan tidur. 5ipnotik itu sendiri dapat menimbulkan rasa kantuk,
memperepat tidur dan sepanjang malam mempertahankan keadaan tidur yang
mennyerupai tidur alamiah mengenai sifat%sifat **:nya. Sedangkan sedative
berfungsi untuk menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan dann
menenangkan penggunanya. Dalam tidur terdapat dua stadium yaitu tidur
*) disebut juga tidur mimpi, terjadi pada tahap ke lima yang ditandai
dengan pernafasan dan denyut jantung naik turun, aliran darah ke otak
meningkat,sedangkan tidur non *) yaitu tidur pulas terjadi /%3 tahap yang
ditandai dengan pernafasan dan denyut jantung mulai teratur !8jay, 2119".
Pada setiap malam terdapat 3%0 siklus tidur. Dalam satu siklus terdapat 2
tahapan yaitu !8jay, 21/7" ;
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 8/35
SSP I
/. 8idur non%*) !Slo# ?ave Sleep" ditandai dengan denyut jantung,
tekanan darah dann pernapasan yang teratur. S?S ini berlangsung kurang
lebih satu jam lamanya yang meliputi untuk fase 7%3 merupakan fase bentuk
tidur terdalam. Peristi#a ini penting untuk daya tahan tubuh, metabolisme
dan respon sel%sel tubuh.
2. 8idur *) !apid *ye )ovemennt" ditanndai dengan gerakan mata ke satu
arah. Disamping itu, jantung, tekanan darah dan pernapasan naik turun,
alirann darah seolah meningkat dan otot dalam keadaan rileks. Pada fase ini,
kedua siklus pertama berlangsung 0%/0 menit dengan timbulnya banyak
impian. @ase ini berlangsung menjadi lebih panjang hingga pada pagi hari
berlangsung dalam 21%71 menit.
)ekanisme kerja hipnotik%sedative yaitu pengikatan :&>& ke
reseptornya. Pada membran sel akan membuka saluran klorida, meninkatkan
efek konduksi klorida. &liran ion klorida yang masuk menyebabkan
hiperpolarisasi lemah menurunkan potensi postsinaptik dari ambang letup dan
meniadakan pembentukan kerja potensial !8jay, 21/7".
Penggolongan obat hipnotik sedative terbagi menjadi golongan
ben6odia6epine seperti alpra6olam, klora6olam, dia6epam, lora6epam,
tria6olam, golongan antagonis ben6odia6epine seperti fluma6enil, golongan
obat barbiturate seperti fenobarbital, pentobarbital, thiopental, golongan obat
sedative non barbiturate seperti etanol, antihistamin, klorathidrat, dan golongan
obat ansiolitik lain seperti buspiron dan hidroksi6in !)yek, 21/7".
&dapun mekanisme kerja dan ontoh obat%obatnya sebagai berikut
!5arvey, 21/7" ;
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 9/35
SSP I
/. >en6odi6epine
8arget kerja ben6odia6epine adalah reseptor asam. >en6odia6epine
memodivikasi efek :&>& melalui ikatan dengan tempat yang berafinatas
tinggi dan spesifik pada lokasi pertemuan antara sub unit A dan y2.
Peningkatan :&>& dengan reseptornya akan memiu pembukaan kanal
klorida. >en6odia6epine akan menngkatkan frekuensi pembukaan kanal oleh
:&>&. &liran masuk ion klorida menyebabkan sedikit hipopolarisasi yang
menurunkan potensi pasasinaps dari ambang letup hingga meniadakan
potensi aksi.=ontoh obat%obat >en6odia6epine adalah &lpra6olam,
=hlordia6epoBide, =lonare6epate, Dia6epam, *sta6olam, @lura6epam,
+ora6epam, Cua6epam, $Ba6epam, 8ema6epam dan 8rio6olam.
2. &ntagonis >en6odia6epine
@luma6enil merupakan ontoh dari obat antagonis ben6odia6epam.
@luma6enil merupakan reseptot :&>& yang dapat seara ept membalikkan
efek >en6odia6epine.
7. >arbiturat
Kerja hipnotik%sedatif barbitura dapat munul akibat interaksinya
dengan reseptor :&>& yang merangsang transmisi :&>&energik.
>arbiturat memotensi kerja :&>& pada aliran masuk klorida yang menuju
neuron dengan memperpanjang durasi pembukaan kanal klorida.&dapun
ontoh obat dari >ariturat adalah &mobarbital, Phenobarbital, Pentobarbital,
Seobarbital, dan 8hiopental.
3. $bat%obat hipnotik lain
=ontoh obat dari &nBiolitik adalah >uspirone, 5yroBy6ine, dan inti
depresan. Dan ontoh obat dari hipnotik lainnya adalah &ntihistamin, =loral
hydrate, *s6opiion, amelteon, alepom, dan olpidem.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 10/35
SSP I
Seara kualitatif ben6odia6epin mempunyai efek yang hampir sama,
namun seara kuantitatif spetrum farmakodinamik serta data
farmakokinetiknya berbeda. 5al ini yang menyebabkan aktifasi terapi
golongan ini sangat luas. >en6odia6epin berefek hipnosis, sedasi, relaksasi
otot, ansiolitik dan antikonvulsi dengan potensi yang berbeda%beda !:anis#ara,
2119".
*fek ben6odia6epine hampir semua merupakan hasil kerja golongan pada
SSP dengan efek utama; sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan
emosi, reaksi otot dan reaksi konvulsi. 5anya dua efek saja yang merupakan
kerja golongan ini pada jaringan perrifer vasodi atasi koroner stelah pemberian
dosis terapi ben6odia6epin tertentu seara I-, dan blokade neuromusular
yang hanya terjadi pada pemberian dosis sangat tinggi !)yek, 21/7".
Depresi merupakan aktivitas fungsional yang merendah atau menurun,
suatu keadaan mental mood yang menurun yang ditandai dengan kesedihan,
perasaan, putus asa dan tidak bersemangat !)yek, 21/7".
&ntidepresi adalah obat%obat yang mampu memperbaiki suasana ji#a
dengan menghilangkan atau merngankan gejala keadaan murung, yang tidak
disebabkan oleh kesulitan soisal ekonomi, obat%obatan atau penyakit.
&ntidepresan bekerja dengan jalan menghambat re%uptake serotonin dan
noradrenalin di ujung%ujung saraf otak dan dengan demikian memperpanjang
#aktu tersedianya neurotransmitter tersebut. Disamping itu antidepresive dapat
mempengaruhi reseptor postsinaps. &dapun efek samping dari antidepresan ini
dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan dan banyak mirip
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 11/35
SSP I
dengan efek samping antipsikotika yaitu sedasi, gangguan mood dan lain%lain
!8jay, 2119".
Penggolongan obat antidepresan !)yek, 21/7" ;
/. &ntidepresan trisiklik E polisiklik, ontoh obatnya ; amitriptilin, amoksapin,
doksepin, nortriptilin, protriptilin, trimipiramin.
2. Penyekat ambilan kembali serotonin selektif !SSI", ontoh obatnya ;
fluoksetin, fluvoksamin, nefa6odon, tra6odon.
7. Penyekat inhibitor monoamine oksidase !)&$I", ontoh obatnya ;
isokarboksa6id, fenel6in.
3. $bat untuk mania, ontoh obatnya ; garam litium.
)ekanisme kerja obat antidepresan !)yek, 21/7" ;
/. &ntidepresan trisiklik E polisiklik, bekerja dengan ara menghambat ambilan
kembali norepinefrin dan serotonin di pasasinaptik.
2. Penyekat ambilan kembali serotonin selektif !SSI", bekerja dengan ara
menghambat ambilan serotonin seara spesifik.
7. Penyekat inhibitor monoamine oksidase !)&$I", bekerja dengan ara
memetabolisme norepinefrin dan serotonin untuk dikeluarkan dari sel
sebagai metabolit tidak aktif.
3. $bat untuk mania, mekanisme ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan
melibatkan interaksi dengan sistem seond messenger.
)ekanisme obat%obat antidepresan memotensiasi baik seara langsung
maupunn tidak langsung kerja norepinefrin danEatau serotonin dalam otak.
Penggolongan obat antidepresan terbagi menjadi < yaitu !ihard, 21/7" ;
/. Penghambat ambilan%kembali serotonin selektif !SSI"
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 12/35
SSP I
SSI merupakann suatu kelompok obat antidepresann dengan
beragam kimia#i yang seara spesifik menghambat ambilan%kembali
serotonin, memiliki selektivitas terhadap pengangkutan serotonin sebanyak
711 hingga 711 kali lebih besar dibandingkan pengangkutan norepinefrin.
=ontoh obat adalah italopram dan esitalopram.
2. Penghambat ambilan%kembali norepinefrinEserotonin !SI"
-enlafaBine dan duloBetine menghambat ambilan kembali serotonin
dan norepinefrin seara selektif. $bat ini dapat efektif mengobati depresi
pada pasien yang tidak efektif dengan SSI.
7. &ntidepresan atipikal
Kelompok obat yang bekerja pada beberapa lokasi yang berbeda.
Kelompok ini meliputi bupropion, nefa6odone, mirta6adine dan tra6odone.
3. &ntidepresan trisiklik !8=&"
)enghambat ambilan%kembali norepinefrin dan serotonin menuju
neufron sehingga, seandainya baru ditemukan hari ini, 8=& mungkin akan
dimasukkan dalam SI, keuali perbbedaan dalam efek samping yang
terkait kelas antidepresan yang baru tersebut. =ontoh obatnya adalah
amitriptilin.
0. Penghambat )&$
)onoamino oksidase adalah en6im mitokondria yang ditemukan pada
saraf dan jaringan lainnya, seperti usus dan hati. =ontoh obatnya adalah
selegiline.
<. $bat yang digunakan untuk mengobati mania dan gangguan bipolar
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 13/35
SSP I
=emas atau annBietas adalah sutu keadaan yang tidak menyenangkan.
>erupa ketegangan, rasa takut, atau gelisah yang timbul dari sumber yang tidak
diketahui. :angguan emas ini merupakan gangguan mental tersaring. :ejala
fisik keemasan berat berupa dengan ketakutan !seperti takikardia,berkeringat,
gemetar dan palpitasi" dann melibatkan pengaktifan simpatis !ihard, 21/7".
Stimulan sususan saraf pusat memiliki dua golongan obat yang bekerja
terutama pada susunan saraf pusat !SSP". :olongan pertama yaitu stimulan
psikomotor, menimbulkan eksitasi dan euforia, mengurangi perasaan lelah dan
meningkatkan aktivitas motorik. Kelompok kedua, obat%obat psikotomimetik
atau halusinogen, menimbulkan perubahan mendasar dalam pola pemikiran
dan perasaan, dan sedikit berpengaruh pada sambungan otak dan sumsum
tulang belakang. Sebagai suatu kesatuan, stimulant susunan saraf pusat !SSP"
sedikit sekali digunakan dalam klinik tetapi penting dalam masalah
penyalahgunaan obat, selain obat depresan SSP dan narkotik !)yek,21/7".
Stimulant atau sebagai vitamin adalah 6at%6at kimia organis dengan
komposisi beranekaragam yang dalam jumlah keil dibutuhkan oleh tubuh
manusia untuk memelihara metabolism, pertumbuhan dan pemeliharaan
normal. @ungsi dari vitamin itu sendiri sangat bervriasi, banyak vitamin yang
seara biologis tidak aktif tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh
misalnya vitamin >/, >2, >7 dan ><. akibat dari defisiensi vitamin yang
menimbulkan gejala khas seperti buta malam !-itamin &", beri%beri !-itamin
>", radang lidah dan bibir !8jay, 2119".
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 14/35
SSP I
Stimulan bekerja memperepat aktivitas dalam sistem saraf pusat. $bat
yang termasuk kelompok ini antara lain ; Kafein, kokain, amfetamion
!F(pperG", dan hidroklorida metamfetamin !FmethG". Dalam dosis sedang,
kelompok obat stimulant menghasilkan perasaan senang, peraya diri, dan
kegembiraan atau euphoria. Dalam dosis besar, obat%obat ini membuat
seseorang merasa emas dan gugup. Dalam dosis yang sangat besar, obat%obat
ini dapat menyebabkan kejang%kejang, gagal jantung dan kematian !?ade,
2114".
Stimulan ganglion. Stimulan ini mempunyai kerja yang sangat luas
karena menstimulasi reseptor nikotinik pada kedua neuron ganglion
parasimpatis dan simpatis. *fek simpatis meliputi vasokonstriksi, takikardia,
dan hipertensi. *fek parasimpatis meliputi peningkatan motilitas usus dan
peningkatan sekresi kelenjar saliva dan bronkus !eal, 211<".
&mfetamin adalah obat sintetis yang dikonsumsi dalam bentuk pil,
disuntik, dihisap, atau dihirup. )etamfetamin seara struktur mirip dengan
amfetamin dan dikonsumsi dengan ara yang sama pulaH )emfetamin
diedarkan dalam dua bentuk, bubuk !rank, speed" atay dalam bentuk yang
lebih murni, Kristal padat. Kokain adalah obat alamiah yang lebih murni yang
dihasilkan dari daun tumbuhan koka. &mfetamin dan kokain membuat para
penggunanya merasa segar tapi tidak meningkatkan adangan energy dalam
bentuk tubuh, rasa lelah, perasaan mudah terganggu, dan depresi akan munul
ketika efek obat%obat ini hilang !?ade, 2114".
*fedrin merupakan suatu stimulant sentral yang ringan, tetapi amfetamin
yang lebih mudah masuk ke dalam otak, mempunyai efek stimulant yang jauh
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 15/35
SSP I
lebih hebat terhadap mood dan kesigapan serta mempunyai potensi
penyalahgunaan yang tinggi serta jarang digunakan !eal, 211<".
&tropin merupakan stimulant sentral yang lemah, terutama pada nuleus
vagus, dan pada dosis rendah menyebabkan bradikardia. Dosis yang lebih
tinggi menyebabkan takikardia !eal, 211<".
B. URAIAN BAHAN DAN OBAT
1. Uraian Bahan
a. &ir suling !Ditjen P$), /9, hal ; <"
ama resmi ; &C(& D*S8I+&8&
ama lain ; &uades, air sulingPemerian ; =airan jernih, tidak ber#arna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa.
Kelarutan ; +arut dalam etanol.
Penyimpanan ; Dalam #adah tertutup baik.
Kegunaan ; Sebagai pelarut.
b. a =)= !Ditjen P$), /9 hal ; 31/"
ama resmi ; &8II =&>$')*85'+=*++(+$S()
ama lain ; atrium karboksimetilselulosa
Pemerian ; Serbuk atau butiran putih atau putih gading
tidak berbau dan hamper tidak
berbauhigroskopik.
Kelarutan ; )udah medispersidalam air membentuk
suspense koloidal tidak larut dalam etanol
!0L P" dalam eter P dan dalam
pearutorganik lain.Penyimpanan ; Dalam #adah tertutup rapat.
Kegunaan ; Sebagai pelarut obat dan larutan kontrol.
. *ter !Ditjen P$), /9 ;<<"
ama esmi ; &*85* &&*S85*8I=(S
ama +ain ; *ter anestesiEetoksietana
Pemerian ; =airan transparanH tidak ber#arnaH bau khasH
rasa manis dan membakar. Sanagt mudah
menguapH sudah mudah terbakarH ampuran
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 16/35
SSP I
uapnya dengan oksigen, udara atau
dinitrogenoksida pada kadar tertentu dapat
meledak.
Kelarutan ; +arut dalam /1 bagian airH dapat ampur
dengan etano !0L" P, dengan kloroform P,
dengan minyak lemak dan dengan minyak
atsiri.
Penyimpanan ; Dalam #adah kering tertutup rapat, terlindung
dari ahayaH di tempat sejuk.
Penggunaan ; &nestesi umum.
d. Kloroform !Ditjen P$), /9, hal ; /0/"
ama esmi ; =5$+$$@$)()
ama +ain ; Kloroform
Pemerian ; =airan jernih, tidak ber#arna, mudah mengalir,
mempunyai sifat khas, bau eter, rasa manis dan
membakar. )endidih pada suhu lebih kurang </o
dipengaruhi oleh ahaya.
Kelarutan ; Sukar larut dalam air, dapat berampur dengan
etanol, dengan eter, dengan ben6ene, dengan
heksana, dan dengan lemak.
Penyimpanan ; Dalam #adah tertutup rapat, terlindung dari
ahaya, pada suhu tidak lebih dari 71o.
Penggunaan ; Sebagai bahan uji anastesi umum
2. Uraian Obat
a. &mitriptilin
at aktif ; &mitriptilin 5idroklorida !@I III, /9"
:olongan ; &ntidepresan trisiklikEpolisiklik !5arvey, 21/7"
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 17/35
SSP I
Indikasi ; Depresi, gangguan distimik, depresi atipikal,
ski6ofrenia depresi, noturnal enuresis pada
anak. !8jay, 21/1"
Kontraindikasi ; Koma atau depresi sistem saraf pusat, rusaknya
area subarakhnoid, gangguan darah atau depresi
sumsum tulang, )=l. !8jay, 21/1".
*fek samping ; Diaforesis, mulut kering, pandangan kabur,
takikardia, mengantuk, konstipasi, hipotensi.
!8jay, 21/1".
Interaksi obat ; 5ipnotik dan antiansietas, analgesik opioid,
antipsikotik, antidepresan lain, alkohol,
antihistamin meningkatkan efek sedasi. 8idak
boleh diberikan bersama )&$. !:una#an,
21/2"
Dosis ; Depresi ; dosis a#al sampai 90 mgEhari, dalam
dosis terbagi, naikkan bertahap sampai /01%211
mg !sampai 711 mg untuk pasien ra#at inap".
Sampai /01 mg dapat diberikan sebagai dosis
tunggal sebelum tidur. !:una#an, 21/2"
@armakodinamik ; Sebagian efek antideprsesi trisiklik mirip efek
proma6in
@armakokinetik ; earbsorpsi dari usus dengan >& a 31L PP%
nya diatas 1L, plasma t/E2 %nya rata%rata /0 jam.
Dalam hati sebagian besar 6at didemetilasi
menjadi metabolit aktif nortriptilyn dengan daya
sedative lebih ringan, t/E2
nya rata%rata 7< jam.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 18/35
SSP I
*kskreksinya berlangsung terutama le#at
kemih.
b. Dia6epam
at aktif ; Dia6epam 2 mg
:olongan obat ; >en6odiasepin !5arvey, 21/7"
Indikasi ; (ntuk pengobatan jangka pendek pada gejala
ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk
meringankan spasme otot rangka karena
inflamsiatau trauma. !8jay, 21/1"
Kontraindikasi ; Penderita hipersensitifitas, bayi diba#ah <
bulan, #anita hamil dan menyusui, depresi
pernafasan, gangguan pulmonar akut dan
keadaan phobia. !:una#an, 21/2"
*fek samping ; )engantuk, ataksia, kelelahan, erupsi pada
kulit, edema, mual dan konstipasi sakit kepala,
amnesia, hipotensi dan retensi urin. !:una#an,
21/2"
@armakokinetik ; Dia6epam merupakan turunan be6odia6epin.
Kerja utama dia6epam yaitu potensiasi inhibisi
neuron dengan asam gamma%aminobutirat
!:&>&" sebagai mediator pada sistim syaraf
pusat. Dimetabolisme menjadi metabolit aktif
yaitu %desmetildia6epam dan oBa6epam.
!:una#an, 21/2"
@armakodinamik ; Kadar punak dalam darah terapai setelah / % 2
jam pemberian oral. ?aktu paruh bervariasi
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 19/35
SSP I
antara 21 % 01 jam sedang #aktu paruh
desmetildia6epam bervariasi hingga /11 jam,
tergantung usia dan fungsi hati. !:anis#arna,
21/2"
Interaksi obat ; Penggunaan bersama obat%obat depresan
susunan saraf pusat atau alkohol dapat
meningkatkan efek depresan. ifampisin dapat
meningkatkan bersihan ben6odiasepin. !8jay,
21/1"
. @enobarbital
:olongan obat ; >arbiturat !5arvey, 21/7"
Indikasi ; Pada gangguan fungsi jantung, ginjal dan hati,
porfiri akut karena induksi en6im yang terlibat
dalam sintesis porfirin serta keraunan
alkohol, analgetika dan psikofarmaka.
!:una#an, 21/2"
*fek samping ; *fek samping pada dosis hipnotik jarang
terjadi. Sekali%sekali dapat terjadi gangguan
saluran erna dan reaksi alergi. !:una#an,
21/2"
Dosis ; Sekali 711 mg, sehari <11 mg. !:una#an,
21/2"
@armakodinamik ; )emberikan efek anti konvulsi dan efek utama
adalah depresi SSP. Depresi napas sebanding
dengan dosis tidak memberikan efek yang
nyata pada kardiovaskular. !:una#an, 21/2"
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 20/35
SSP I
@armakokinetik ; Dimetabolisme hampir sempurna di hati
sebelumdieksresikan di ginjal !:una#an,
2119".
d. =affein
:olongan obat ; Perangsang Psikomotir !5arvey, 21/7"
Indikasi ; )enghilangkan rasa letih, lapar, dan mengantuk,
juga daya konsentrasi dan keepatan reaksi
ditingkatkan serta prestasi otak dan suasana ji#a
diperbaiki. !Patra, 21/3"
Kontradiksi ; :lakoma sudut tertutup, obstruksi salame asma,
hernia hiatal, miasternia, penyakit hati dan ginjal.
!Patra, 21/3"
Peningkatan ; Peningkatan intravasular, mulut kering, pusing,
dan konstripasi. !Patra, 21/3"
@armakokinetik ; Didistribusikan keseluruh tubuh dan dengan epat
diabsorbsikan setelah pemberian, #aktu paruh 7%
9 jam, diekskresikan melalui urin. !Patra, 21/3"
@armakodinamik ; mempunyai efek relaksasi otot polos, terutama
otot polos bronhus, merangsang susunan saraf
pusat, otot jantung, dan meningkatan diuresis
!Patra, 21/3"
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 21/35
SSP I
BAB III METODE KERJA
A. ALAT YANG DIGUNAKAN
&dapun alat yang digunakan pada perobaan ini adalah benang godam,
baskom, kanula, lap kasar, lap halus, spoit, statif, toples, stop#ath.
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN
&dapun bahan yang digunakan pada perobaan ini adalah amitriptylin,
affein, dia6epam, eter, kapas, kloroform, a%=)= /L, dan Phenobarbital
C. HEAN YANG DIGUNAKAN
&dapun he#an yang digunakan dalam perobaan ini adalah menit ! Mus
musculus).
D. PEMBUATAN BAHAN
Pembuatan a%=)= /L bEv
/ Ditimbang a%=)= sebanyak /gram
2 Dipanaskan /11 m+ air suling hingga suhu 91o=
7 Dimasukkan a%=)= kedalam lumpang, ditambahkan /11 m+ air yang
telah dipanaskan sedikit demi sedikit kemudian diaduk
3 Dimasukkan larutan a%=)= /L ke dalam #adah dan disimpan dalam
lemari pendingin
E. PEMBUATAN OBAT
/. &mitriptyline 71 mg
a Disiapkan alat dan bahan
b Ditimbang amitriptylin sebanyak 1,1/2 gram
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 22/35
SSP I
Dimasukkan ke dalam kertas perkamen
d Dilarutkan dengan 0m+ a%=)= /L dalam labu ukur 0 m+e Dihomogenkan lalu diberi etiket
2. @enobarbital /11 mg
a Ditimbang fenobarbital sebanyak 1,1/20 gram
b Dimasukkan ke dalam kertas perkamen
Dilarutkan dengan 0 m+ a%=)= /L dalam labu ukur 0 m+
d Dihomogenkan lalu diberi etiket
7. Dia6epam 2 mg
a Disiapkan alat dan bahan
b Ditimbang dia6epam sebanyak 1,113 gram
Dimasukkan kedalam kertas perkamen
d Dilarutkan dengan 0 m+ a%=)= /L dalam labu ukur 0 m+e Dihomogenkan lalu diberi etiket
3. =affein 211 mg
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang affein sebanyak 1,11</0 gram
. Dimasukkan kedalam kertas perkamen
d. Dilarutkan dengan 0 m+ a%=)= /L dalam labu ukur 0 m+
e. Dihomogenkan lalu diberi etiket
!. PERLAKUAN HEAN COBA
/ Disiapkan sejumlah menit yang akan digunakan dalam praktikum
2 Dibersihkan menit yang akan digunakan
7 Ditimbang masing%masing berat badan menit
3 Dihitung volume pemberian masing%masing menit
a &nestesi
/. Disiapkan alat dan bahan serta he#an oba !menit"
2. Dimasukkan menit kedalam toples yang masing%masing berisi kapas
yang telah dibasahi dengan kloroform dan eter
7. Diamati efek farmakodinamik yang terjadi
3. Diatat onset dan durasi b &ntidepresan
/. Disiapkan alat dan bahan serta he#an oba !menit"
2. Digantung menit pada statif
7. Diamati perilaku menit sebelum pemberian obat
3. Diberikan obat amitriptylin pada menit seara oral
0. Diamati perilaku menit pada menit ke /0, 71, 30, dan <1
<. Dihitung frekuensinya
5ipnotik sedative
/. Disiapkan alat dan bahan serta he#an oba !menit"
2. Diamati perilaku menit sebelum pemberian obat
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 23/35
SSP I
7. Diberikan masing%masing obat fenobarbital dan dia6epam pada menit
seara oral
3. Diamati onset dan durasi dari efek yang ditimbulkan
0. Diatat onset dan durasi
d Stimulant
/. Disiapkan alat dan bahan serta he#an oba !menit"
2. Dimasukkan menit kedalam #adah yang berisi air
7. Diamati perilaku menit
3. Diberikan obat offein pada menit seara oral
0. Dimasukkan lagi menit kedalam air
<. Diamati berapa banyak gerakan yang ditimbulkan he#an oba menit
pada menit ke /0, 71, 30, dan <1
9. Diatat frekuensinya
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 24/35
SSP I
BAB I" HASIL PENGAMATAN
Tab#$ P#n%a&atan
/ &nastesi
$bat>>
!gr"
-P
!ml"
$nset
!menit"
Durasi
!menit"
*ter 20 1,47 //2 2
Kloroform 2< 1,4< //< <
2 &ntidepresi
7 Stimulant
Perlakuan>>
!gr"
-P
!ml"
?aktu
!)enit">anyak gerakan geliat
Stimulant 27 1,9< a#al %
Stimulant 27 1,9< 1 9/
Stimulant 27 1,9< /0 0
Stimulant 27 1,9< 71 03
Stimulant 27 1,9< 30 3/
Stimulant 27 1,9< <1 7
Stimulant 27 1,9< 90 703 Sedativ dan 5ipnotik
Pelakuan>>
!gr"
-P
!ml"
$nset
!menit"
Durasi
!menit"
Sedative 72 / ml <1 30
5ipnotik 23 1,4 ml 30 3
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
$bat>>
!gr"
-P
!ml"
@rekuensi
!)enit">anyak :erakan :eliat
&mitriptilin 21 1,<9 a#al 0<
&mitriptilin 21 1,<9 1 /3
&mitriptilin 21 1,<9 20 2<
&mitriptilin 21 g 1,<9 ml 71 71
&mitriptilin 21 g 1,<9 30 /4
&mitriptilin 21 g 1,<9 <1 23
&mitriptilin 21 g 1,<9 90 91
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 25/35
SSP I
P#&baha'an
Sistem saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk
menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasidan koordinasi
kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat mengisap suatu rangsangan
dari luar pengendalian pekerja otot.
$bat yang bekerja pada sistem saraf pusat terbagi menjadi obat depresan
saraf pusat yaitu anestetik umum !memblokir rasa sakit", hipnotik sedatif
!menyebabkan tidur", psikotropika !menghilangkan gangguan ji#a", antikunvulsi
!menghilangkan kejang", analgetik !mengurangi rasa sakit", opioid, analgetik%
antipiretik%antiinflamasi dan perangsang susunan saraf pusat.
8ujuan dilakukannya pengamatan ini adalah untuk menentukan efek obat
pada anastesi umum, hipnotik dan sedative, antidepresi, serta stimulant terhadap
pengujian beberapa obat pada he#an oba !menit".
&dapun he#an oba yang di pakai pada perobaan ini adalah menit ! Mus
Musculus", alasan digunakannya karena he#an yang digunakan haruslah memiliki
kesamaan struktur dan sistem organ dengan manusia, salah satunya yaitu he#an
menit ! Mus Musculus". Selain itu haruslah juga memperhatikan variasi biologik
!usia, jenis kelamin" ras, sifat genetik, status kesehatan, nutrisi, bobot dan luas
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 26/35
SSP I
permukaan tubuh, serta keadaan lingkungan fisiologik. Dan juga karena menit
! Mus Musculus" juga memiliki komponen darah yang dapat me#akili mamalia
lainnya khususnya manusia, dan juga menit ! Mus Musculus" mempunyai organ
terlengkap sebagai he#an mamalia.
&dapun alat yang digunakan pada perobaan ini adalah benang godam,
baskom, kanula, kapas, spoit, statif, stop#ath, dan toples.Sedangkan bahan yang
digunakan pada perobaan ini adalah auadest, amitripthylin, affeina, dia6epam,
eter, kloroform, a%=)= /L dan Phenobarbital.
&dapun $bat yang digunakan dalam perobaan ini yaitu pada perobaan
anastesi menggunakan eter dan kloroform. *ter melakukan kontraksi pada otot
jantung, terapi in vivo ini dila#an oleh meningginya aktivitas simpati sehingga
urah jantung tidak berubah. *ter menyebabkan dilatasi pembuluh darah kulit.
Kloroform diabsorbsi epat dan sempurna melalui saluran erna, konsentrasi
tertinggi dalam plasma diapai dalam #aktu setengah jam dan masa paruh plasma
antara /%7 jam, obat ini tersebar ke seleruh airan tubuh dapat menurunkan
stabilitas keepatan kontraksi obat, gelisah.
Perobaan 5ipnotik%sedativ menggunakan obat dia6epam dan fenobarbital.
Dia6epam merupakan salah satu kelompok obat barbiturat yang masuk dalam
golongan anastesik intravena. $bat yang digunakan seara intravena ini dalam
anastesi akan memberikan efek tidur pada pasien yang menggunakan respirator.
*fek hipnotik dalam golongan obat barbiturat akan meningkatkan total lama tidur.
Phenobartital juga termasuk kelompok barbitural dalam golongan
antiepileptikprimer. )ekanisme kerja primernya adalah melepaskan efek
inhibitorik neuron, yang diperantarai oleh :&>&.*fek sampingnya adalah sedasi,
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 27/35
SSP I
gangguan kognitif, dan berpotensi osteoporosis.Penggunaan utama Phenobarbital
pada epilepsi adalah dalam terapi statis.
Pada perobaan antidepresi menggunakan amitriptylin. $bat ini termasuk
dalam kelompok antidepresan trisiklik dalam golongan obat anti depresan.
)ekanisme kerjanya adalah penghambat ambilan kembali neurotransmitter dan
penghambat reseptor. *fek%efek obat ini meningkatkan mood, memperbaiki
ke#aspadaan mental dan menurunkan pra%okulasi morbid pada 01%91L penderita
depresi mayor.
Serta perobaan stimulant menggunakan affein. $bat ini termasuk dalam
kelompok perangsang motoris dalam golongan perangsang ssp. )ekanisme
kerjanya adalah translokasi kalsium ekstraseluler. Peningkatan adenosine
monofosfat siklik dan guanosin monofosfat siklik sebagai hambatan
fosfodiesterase, dan penghambatan reseptor adenosine. *feknya adalah inotropi
dan kronptropik pada jantung meningkatkan keluaran natrium, lorida, kalium
dalam urin. Juga meragsang sekresi asam hidroklorat dari mukosa lambung.
Perobaan yang dilakukan yaitu anastesi dimana obat yang digunakan
adalah senya#a obat yang dapat menimbulkan anastesia, yaitu suatu keadaan
depresi umum yang bersifat reversible dari banyak pusat SSP, dimana seluruh
perasaan dan kesadaran ditiadakan, agak mirip keadaan pingsan. Perlakuan yang
dilakukan pada eter dan kloroform adalah anastesi, yang disesuaikan dengan
volume pemerian !-P" menit. 8etapi, karena dalam #aktu lama belum
menghasilkan efek, maka volume pemeriannya !-P" ditingkatkan. Dan hasil
pengamatan menunjukkan hasil yang berbeda. Dari perobaan ini diperoleh hasil
onset pemberian eter yaitu //2 menit dan durasinya yaitu 2 menit sedangkan onset
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 28/35
SSP I
pemberian kloroform yaitu //< menit dan durasinya yaitu < menit. 5al ini sesuai
dengan literatur sebab menimbulkan efek pada menit berupa menit kehilangan
keseimbangan, serta kesadaran agak mirip keadaan pingsan. Perbandingan antara
pemakaian eter dan kloroform di perobaan anastesi yaitu, eter lebih epat berefek
pada menit dibandingkan dengan kloroform.
Perobaan untuk obat hipnotik%sedativ dengan menggunakan fenobarbital
untuk hipnotik dan dia6epam untuk sedative. Pada Pemberian fenobarbital
menimbulkan gejala dengan onset 30 menit dan durasinya 3 menit. Sedangkan
untuk Pemberian dia6epam sebanyak / ml seara per oral menimbulkan gejala
dengan onset <1 menit dan durasinya 30 menit. sesuai dengan literatur karena
onset dan durasinya berlangsung lama yaitu bisa berlangsung antara /1%<1 menit
dikarenakan fenobarbital adalah obat tidur jangka panjang, serta dia6epam sebagai
obat penenang. *fek yang ditimbulkan dari 6at uji fenobarbital ini yaitu
merangsang #aktu tidur, depresi dan rasa nyeri.
Pada perobaan stimulant, diperoleh hasil frekuensi sebelum diberikan
offein tidak menghasilkan banyak gerakan. Pada saat telah diberikan oofein
frekuensi ke 1 menghasilkan banyak gerakan yaitu 0/, frekuensi ke /0
menghasilkan banyak gerakan yaitu 0, frekuensi ke 71 menghasilkan banyak
gerakan yaitu 03, frekuensi ke 30 menghasilkan banyak gerakan yaitu 3/,
frekuensi ke <1 menghasilkan banyak gerakan yaitu 7, dan frekuensi ke 90
menghasilkan banyak gerakan yaitu 70. 5al ini tidak sesuai dengan teori bah#a
dimana jika diberikan obat stimulant maka akan menimbulkan eksitasi dan
euphoria serta meningkatkan aktivitas motorik sehingga gerakan yang dihasilkan
seharusnya bertambah banyak.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 29/35
SSP I
Perobaan dengan antidepresan pada menit ke% 1 setelah pemberian obat,
dihasilkan/3 gerakan. Pada menit ke%/0 dihasilkan 2< gerakan. Pada menit ke%71
dihasilkan 71 gerakan, pada menit ke 30 dihasilkan /4 gerakan, pada menit ke% <1
menghasilkan 23 gerakan, dan menit ke% 90 menghasilkan 91 gerakan. 5al ini
sesuai dengan literature dimana obat ini bekerja efektif sebagai obat penenang
atau antidepresan.
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 30/35
SSP I
BAB " KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
>erdasarkan perobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bah#a ;
/ Pada perobaan anastesi, eter dan kloroform efektif sebagai obat anastesi
2 Pada perobaan hipnotik dan sedative dengan obat Phenobarbital dan
dia6epam efektif sebagai obat hipnotiv dan sedatif
7 Pada perobaan stimulant, affeine tidak efektif sebagai obat stimulant
3 Pada perobaan terakhir yaitu antidepresan, amitriptilin efektif sebagai obat
antidepresan
B. Saran
(ntuk asisten agar selalu mendampingi para praktikannya pada saat
praktikum sedang berlangsung. &gar praktikan lebih terarah dan kesalahann%
kesalahann yang tidak diarapkann tidak terjadi.
DA!TAR PUSTAKA
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 31/35
SSP I
&nonim, 21/0. Penuntun Farmakologi dan Toksikologi 1. (niversitas )uslim
)akassar; )akassar
Ditjen P$), /9. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes I ; Jakarta.
:anis#ara, :. Sulistia, dkk, 2119. Farmakologi dan Terapi, (I%Press; Jakarta.
5artanto, dkk. 2119. Biokimia Harpe Edisi 27 . >uku Kedokteran *:=; Jakarta.
Kad6ung, >artman dkk. 21/7. Farmakologi asar dan !linik . *:= ; Jakarta
)yek, )ary J., 21/7, Farmakologi "lasan Bergam#ar , ?idya )edika; Jakarta.
eal, 211<, $t $ %lance; Farmakologi Medis. *rlangga ; Jakarta
Patra, Ketut, 21/3, I&' Indonesia, Jakarta; I&I
Sloane *thel. 21/7. $natomi dan Fisiologi "ntuk Pemula. Penerbit >uku
Kedokteran *:= ; Jakarta
Setiadi, 2119. Farmakologi Terapan. *rlangga ; Jakarta.
8jay, 8. 5., dkk, 2119. '#at('#at Penting Edisi . P8 :ramedia. Jakarta.
?ade, =arole, 2114, Psikologi Edisi * +ilid 1, Jakarta ; *rlangga
LAMPIRAN
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 32/35
SSP I
A. P#rhit(n%an D)'i'
a. Dia6epam 2 mg, > M /4,72 mg
Dosis De#asa M2mg
60 kg=0.03mg/kgBB
Dosis menit M 1,177mgEkg>> × 37
3=0,37mg /kgBB
Dosis menit 71 gram M0,37mg
1000 g ×30 g=0,01 mg
+arutan stok M5ml
1ml × 0,01mg=0,05mg E0 m+
>erat 'ang Ditimbang M0,05mg
2mg x 198,32mg=4,958mg E0 m+
¿0,004 gram E0 m+
b. &mitriptyline 71 mg, > M 213,< mg
Dosis De#asa M 30mg60kg =
0.83mg /kgBB
Dosis menit M 1,47mgEkg>> × 37
3=10,23mg /kgBB
Dosis menit 71 gram M10,23mg
1000g ×30g=0,30 mg
+arutan stok M5ml
1ml × 0,30mg=1,5mg E0 m+
>erat 'ang Ditimbang M1,5mg
25mg x 204,96mg=12,29mg E0 m+
M 1,1/2 gE0 m+
. @enobarbital /11 mg, > M /29,3 mg
Dosis De#asa M100mg
60kg =1,66mg/kgBB
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 33/35
SSP I
Dosis menit M /,<<mgEkg>> × 37
3
=20,47mg /kgBB
Dosis menit 71 gram M20,47 mg
1000g ×30 g=0,61 mg
+arutan stok M5ml
1ml × 0,61mg=3,05mg E 0m+
>erat 'ang Ditimbang M3,05mg
30mg x 127,4mg=12,95mg E0 m+
M1,1/20 gE0 m+
d. =affein 211 mg
Dosis De#asa M200mg
60kg =3,33mg/kgBB
Dosis menit M 7,77 mgEkg>> × 37
3=41,07mg/kgBB
Dosis menit 71 gram M41,07mg
1000 g ×30 g=1,23 mg
+arutan stok M5ml
1ml ×1,23mg=6,15mg M 1,11</0 gE0m+
B S*#&a K#r+a
1. Ana't#'i
Disiapkan he#an oba
8oples yang berisi kapas 8oples yang berisi kapas
eter N kloroform
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-sistem-saraf-pusat-1 34/35
SSP I
Dihitung onset dan durasi
2. Anti,#-r#'an
Disiapkan he#an oba !menit"
O
Digantung ekornya pada statif
!dihitung frekuensi gerakannya"
O
Diinduksi seara oral obat amitriptyline
O
Diamati pada menit ke /0, 71, 30, <1, 90
O
Dihitung frekuensinya
. Sti&($ant
Disiapkan he#an oba !menit"
O
Dimasukkan dalam #adah N air
!dihitung frekuensi gerakannya"
O
Diinduksi seara oral obat affein
O
Diamati pada menit ke /0, 71, 30, <1, 90
O
&'( )*+ID& I-& )(KI)&
/0121/3114/
top related