laporan praktikum algoritma pemrograman modul v-menghitung median
Post on 22-Jan-2018
270 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MENGHITUNG MEDIAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Pengurutan
Pengurutan (sorting) adalah proses mengatur sekumpulan objek
menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik
(ascending) atau menurun (descending). Bila N buah objek (atau data)
disimpan di dalam larik L, maka pengurutan menaik berarti menyusun
elemen larik sedemikian sehinggga :
L[1]≤L[2]≤L[3]≤....≤L[N]
Sedangkan pengurutan menurun berarti menyusun elemen larik
sedemikian sehingga :
L[1]≥L[2]≥L[3]≥....≥L[N]
Data yang diurut dapat berupa data bertipe dasar atau tipe terstruktur
(record). Jika data bertipe terstruktur, maka harus dijelaskan berdasarkan field
apa data tersebut diurutkan. Field yang dijadikan dasar pengurutan dikenal
sebagai field kunci.
B. Algoritma Pengurutan
Adanya kebutuhan terhadap proses pengurutan memunculkan
bermacam-macam algoritma pengurutan. Banyak algoritma pengurutan yang
telah ditemukan. Hal ini menunjukan bahwa persoalan pengurutan adalah
persoalan yang kaya dengan solusi algoritmik. Agoritma yang sering
ditemukan dalam literatur- literatur komputer antara lain :
1. Bubble Sort
2. Selection Sort
3. Insertion Sort
4. Heap Sort
5. Shell sort
6. Quick Sort
7. Merge Sort
MENGHITUNG MEDIAN 2
8. Radix Sort
9. Tree sort
Munculnya algoritma pengurutan yang bermacam-macam
menunjukan bahwa kajian mengenai pengurutan menarik penelitian banyak
ilmuan komputer. Algoritma pengurutan sederhana dan mendasar yang
populer antara lain ;
1. Algoritma Pengurutan Gelembung (Bubble Sort)
2. Algoritma Pengurutan Pilih (Selection Sort)
3. Algoritma Pengurutan Sisip (Insertion Sort)
Seperti halnya pada pencarian, algoritma pengurutan juga dapat
dispesifikasikan sebagai :
1. Pengurutan internal, yaitu pengurutan terhadap sekumpulan data yang
disimpan di dalam memori utama komputer. Umumnya struktur internal
yang dipakai untuk pengurutan internal adalah larik, sehingga
pengurutan internal disebut juga pengurutan larik.
2. Pengurutan eksternal, yaitu pengurutan data yang disimpan di dalam
sekunder, biasanya data bervolume besar sehingga tidak mampu dimuat
semuanya dalam memori komputer, disebut juga pengurutan arsip (file),
karena struktur eksternal yang dipakai adalah arsip.
C. Algoritma Pengurutan Bubble Sort
Metode pengurutan bubble sort diinspirasi oleh gelembung sabun
yang berada di permukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih
ringan daripada berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke atas
permukaan. Secara umum, benda-benda yang berat akan terbenam dan benda-
benda yang ringan akan terapung ke atas permukaan.
Apabila kita menginginkan larik terurut menaik, maka elemen larik
yang berharga paling kecil ”diapungkan’’, artinya diangkat ke “atas” (ke
ujung kiri larik) melalui proses pertukaran. Proses ini dilakukan sebanyak n –
1 langkah (satu langkah disebut juga satu kali pass) dengan n adalah ukuran
larik. Pada akhir setiap langkah ke-i, larik L[1..n] akan terdiri atas dua bagian
MENGHITUNG MEDIAN 3
yang sudah terurut, yaituL[1...i] dan bagian yang belum terurut, L[i+1...n].
Setelah langkah terakhir, diperoleh larik L[1...n] yang terurut menaik.
Cara pengurutan pada bubble sort :
1. Bubble Sort mengurutkan data dengan cara membandingkan elemen
sekarang dengan elemen berikutnya.
2. Ascending : Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen berikutnya maka
kedua elemen tersebut ditukar atau swap.
3. Descending : Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen berikutnya,
maka kedua elemen tersebut ditukar atau swap.
1 i i+1 n
Gambar 1.1 Bagian larik yang terurut dan belum terurut pada Bubble Sort
D. Algoritma Pengurutan Selection Sort
Algoritma pengurutan ini disebut pengurutan pilih (selection sort)
karena gagasan dasarnya adalah memilih elemen maksimum atau minimum
dari larik, lalu menempatkan elemen maksimum atau minimum tersebut pada
awal atau akhir larik (elemen terujung). Selanjutnya elemen terujung tersebut
“diisolasi” dan tidak disertakan pada proses selanjutnya.
Proses yang sama diulang untuk elemen larik yang tersisa, yaitu
elemen maksimum atau minimum berikutnya dan mempertukarkannya
dengan elemen terujung larik sisa. Sebagaimana halnya pada algoritma
pengurutan gelembung, proses memilih nilai maksimum atau minimum
dilakukan pada setiap pass. Jika larik berukuran n, maka jumlah pass adalah
n-1.
Cara pengurutan pada selection sort :
1. Seleksi data yang ada kemudian dilakukan swap (pertukaran posisi).
2. Pada Ascending : seleksi data terkecil kemudian swap.
3. Pada descending : seleksi data terbesar kemudian swap.
Sudah terurut Belum terurut
MENGHITUNG MEDIAN 4
Ada dua varian algoritma pengurutan pilih ditinjau dari pemilihan
elemen maksimum atau minimum yaitu :
1. Algoritma pengurutan maksimum yaitu memilih elemen maksimum
sebagai basis pengurutan.
2. Algoritma pengurutan minimum yaitu memilih elemen minimum sebagai
basis pengurutan.
E. Algoritma Pengurutan Insertion Sort
Dari namanya, pengurutan sisip (insertion sort) adalah metode
pengurutan dengan cara menyisipkan elemen larik pada posisi yang tepat.
Pencarian posisi yang tepat dilakukan dengan menyisir larik. Selama
penyisiran dilakukan pergeseran larik. Metode pengurutan sisip cocok untuk
persoalan menyisipkan elemen baru ke dalam sekumpulan elemen yang sudah
terurut.
Cara pengurutan pada insertion sort :
1. Dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir, jika ditemukan data
yang lebih kecil, maka akan ditempatkan (diinsert) diposisi yang
seharusnya.
2. Ascending : ketika perbandingan ambil data yang paling kecil.
3. Descending : ketika perbandingan ambil data yang paling besar.
Algoritma Insertion Sort (Ascending) :
1. Ambil satu data ke-i simpan di temp.
2. Bandingkan data temp dengan data yang ada disebelah kiri satu per-satu.
3. Cek apakah data temp lebih kecil dari data sebelah kiri.
4. Jika langkah nomor 3 bernilai “true” : lakukan pergeseran data satu-persatu
kemudian pada posisi yang tepat sisipkan data temp.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4, hingga i sama dengan n.
MENGHITUNG MEDIAN 5
BAB II
DESKRIPSI KERJA
Terdapat sebuah kasus yang harus diselesaikan oleh praktikan yaitu
membuat program aplikasi untuk menghitung median atau nilai tengah dari
data yang berjumlah genap dan data yang berjumlah ganjil. Untuk
menyelesaikan kasus tersebut, praktikan akan menggunakan program aplikasi
Delphi 7. Adapun langkah- langkah yang dilakukan oleh praktikan adalah
sebagai berikut:
1. Arahkan pointer ke arah pojok kanan display PC (dalam pengoperasian
ini praktikkan menggunakan Windows 8), kemudian klik Search lalu
ketik“Delphi” di kotak pencarian tersebut. Lihat Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1Membuka Aplikasi Delphi 7
2. Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 2.2 berikut :
Gambar 2.2 Tampilan Aplikasi Delphi 7
MENGHITUNG MEDIAN 6
3. Langkah awal untuk memulai Console Delphi yaitu klik file pilih new
lalu klik other. Maka akan muncul Gambar 2.3 berikut :
Gambar 2.3 Memulai lembar kerja bar
4. Dalam other ada bermacam-macam items, lalu pilih Console Aplication
klik OK. Maka muncullah tampilan seperti berikut :
Gambar 2.4 Masuk ke ‘Console Application’
MENGHITUNG MEDIAN 7
5. Maka akan tampil Menu Editor Console Application seperti berikut :
Gambar 2.5Menu Editor Console Application
6. Praktikan menuliskan nama program, uses, const, type dan variabel
seperti berikut :
Gambar 2.6 Proses Input nama program,uses,const, type dan variabel
7. Praktikan diminta memasukkan syntak untuk di proses. syntak yang
digunakan mulai dari input, output dan pengulangan. Syntak
pengulangan untuk peng-inputan data yang akan digunakan untuk
melakukan penyortingan (pengurutan) terhadap sejumlah data genap.
Syntaknya sebagai berikut :
writeln('1. Menghitung Median Data Genap');
MENGHITUNG MEDIAN 8
write ('Banyaknya jumlah data genap yang akan diurutkan
adalah ? ');
readln (banyak);
for loop := 1 to banyak do
begin
write ('Bilangan ke ',loop:3,' = ');
readln (deret[loop]) ;
end;
for loop := 1 to banyak -1 do
for nested := loop +1 to banyak do
if (deret[nested]< deret[loop]) then
begin
tampung:= deret[nested];
deret[nested]:= deret[loop];
deret[loop]:= tampung;
end;
writeln;
writeln('Hasil pengurutan bilangan dari kecil ke
besar :');
for loop:= 1 to banyak do
begin
writeln (deret[loop]);
end;
readln;
Syntak pengulangan untuk peng-inputan sebuah rumus yang akan
digunakan untuk menghitung median data genap seperti berikut :
begin
med:= (deret[nested div 2]+deret[(nested div 2)+1])/2;
writeln('Median untuk data genapnya adalah : ', med:2:2);
readln;
Syntak pengulangan untuk peng-inputan data yang akan digunakan untuk
melakukan penyortingan (pengurutan) terhadap sejumlah data genap dan
data ganjil memiliki syntak yang sama seperti berikut :
writeln('2. Menghitung Median Data Ganjil');
MENGHITUNG MEDIAN 9
write ('Banyaknya jumlah data ganjil yang akan diurutkan
adalah ? ');
readln (banyak);
for loop := 1 to banyak do
begin
write ('Bilangan ke ',loop:3,' = ');
readln (deret[loop]) ;
end;
for loop := 1 to banyak -1 do
for nested := loop +1 to banyak do
if (deret[nested]< deret[loop]) then
begin
tampung:= deret[nested];
deret[nested]:= deret[loop];
deret[loop]:= tampung
end;
writeln;
writeln('Hasil pengurutan bilangan dari kecil ke besar :
');
for loop:= 1 to banyak do
begin
writeln (deret[loop]);
end;
readln;
Syntak pengulangan untuk peng-inputan sebuah rumus yang akan
digunakan untuk menghitung median data ganjil seperti berikut :
begin
med := deret[(nested+1) div 2];
writeln;
writeln('Median untuk data ganjilnya adalah : ',
med:2:0);
writeln;
Syntak lengkap dari program pengurutan (sorting) sejumlah data yang
dibuat adalah seperti gambar berikut :
MENGHITUNG MEDIAN 11
8. Setelah meng-input-kan syntax langkah selanjutnya adalah penginputan
data dengan mengklik F9 pada keyboard atau klik Run pada Toolbar.
Gambar 2.8 Toolbar Run
9. Komputer akan menampilakan output dari data yang telah di-input-kan.
Gambar 2.9 Tampilan Hasil Running
10. Lalu masukkan data yang diperlukan sesuai kebutuhan, setelah data
dimasukkan maka akan mendapatkan hasil seperti gambar berikut :
MENGHITUNG MEDIAN 13
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil pemaparan deskripsi kerja pada bab II diatas, berikut
adalah bahasa program yang digunakan dalam Delphi 7 untuk melakukan
penyortingan terhadap sejumlah data baik ganjil maupun genap pada
permasalahan di atas :
1. program menghitungmedian;{Definisi Unit}
{$APPTYPE CONSOLE}
Judul program ialah sebuah statement di awal program yang
diawali dengan pengenal khusus PROGRAM di ikuti NAMA
program.Pada list program tertulis “menghitungmedian”. Nama program
ditulis sesuai dengan keinginan praktikan. Namun praktikan harus bisa
menuliskan nama program yang bersesuaian dengan aplikasi yang akan
dibuat. Pada kasus ini praktikkan akan membuat program aplikasi
pengurutan sejumlah data dan sekaligus menghitung median data tersebut,
sehingga diberi nama “menghitungmedian”. ”{$APPTYPE CONSOLE}”
merupakan compiler directive yang akan meng-compile program ditandai
dengan karakter $ .Untuk mengakhiri nama program, akhiri dengan tanda
titik koma (;), tanda titik koma akan terus digunakan dalam menyelesaikan
perintah pada setiap barisnya.
2. uses {Bagian Interface}
SysUtils;
Pada uses digunakan SysUtils yang merupakan uses dasar yang
akan digunakan pada pembuatan program ini. Kata kunci uses digunakan
untuk mendaftarkan unit-unit lain yang identifier-nya akan digunakan
dalam unit yang bersangkutan.Uses bersifat optional dan jika digunakan
harus berada pada bagian awal interface atau bagian awal implementation.
MENGHITUNG MEDIAN 14
3. const Nmaks = 100;
type
deret = array [1..Nmaks] of integer;
var
loop, nested, banyak, tampung: integer;
med: real;
Bagian ini berisi deklarasi pengenal maupun data yang
dipergunakan di dalam program.Bagian ini walaupun tampaknya seperti
pekerjaan membuang-buang waktu, tetapi sesungguhnya merupakan
bagian yang penting dalam penyusunan suatu program yang tertib. Selain
itu juga mengumpulkan semua nama pengenal dalam satu tempat
sehingga akan memudahkan pembacaan program.
Dalam kasus ini secara lengkap ada 3 buah deklarasi, yaitu:
1. Deklarasi Const
Deklarasi ini gunanya untuk mendeklarasikan nama pengenal
tertentu yang berisi suatu konstanta. Statement di atas
memberitahukan bahwa nama pengenal Nmaks memiliki jumlah data
sebanyak 100.
2. Deklarasi Type
Deklarasi ini digunakan untuk menyusun suatu bentuk tipe data
yang baru sebagai hasil penggabungan dari tipe-tipe yang sudah ada.
Statement di atas memberitahukan bahwa “deret” sekarang adalah
jenis data baru, yaitu suatu array satu dimensi dengan dimensi 1
sampai dengan 100. Jenis datanya nya integer.
3. Deklarasi Var
Var digunakan untuk mendeklarasikan variabel objek atau
semua simbol yang akan terus digunakan pada program yang ingin
dibuat. Praktikkan menginputkan variabel sesuai dengan rumus yang
1
2
3
MENGHITUNG MEDIAN 15
akan dihitung.Bagian yang sangat penting dalam pemrograman
adalah mendefinisikan tipe data baru sesuai kebutuhan.
4. begin
writeln('...........Assalamualaykum Wr.Wb.........');
writeln('......Ini adalah aplikasi untuk menghitung
median data genap dan data ganjil.....');
writeln('===================MENU ==================');
writeln('1. Menghitung Median Data Genap [10 Data]');
writeln('2. Menghitung Median data Ganjil [15 Data');
writeln;
Bagian ini merupakan input yang dibaca dari keyboard dan
akan ditampilkan ke layar monitor sebagai output. Diawali dengan
begin, input ini dituliskan oleh praktikan dengan maksud
memperindah tampilan, membuatnya lebih rapi dan yang lebih utama
memberikan keterangan mengenai aplikasi yang dibuat.Pengaturan
pesan atau hasil suatu program akan memperjelas tampilan pada layar
sehingga tampilan output suatu program menjadi faktor penting dalam
pemrograman.
5. writeln('1. Menghitung Median Data Genap');
write ('Banyaknya jumlah data genap yang akan
diurutkan adalah ? ');
readln (banyak);
for loop := 1 to banyak do
begin
write ('Bilangan ke ',loop:3,' = ');
readln (deret[loop]) ;
end;
for loop := 1 to banyak -1 do
for nested := loop +1 to banyak do
if (deret[nested]< deret[loop]) then
begin
tampung:= deret[nested];
deret[nested]:= deret[loop];
deret[loop]:= tampung; end;
5
1
4
2
3
6
7
MENGHITUNG MEDIAN 16
writeln;
writeln('Hasil pengurutan bilangan dari kecil ke
besar :');
for loop:= 1 to banyak do
begin
writeln (deret[loop]);
end;
readln;
[1] Per intah writeln merupakan bahasa program yang
menampilkan ‘1.Menghitung Med ian Data Genap’ pada layar
sebagai output bahwa akan dilakukan proses penghitungan median
data genap. [2] Pada bagian ini komputer akan menanyakan berapa
jumlah data genap yang akan di urutkan, kemuadian komputer akan
membacanya sebagai “banyak”. Pada bagian ini pula praktikkan
menginputkan jumlah data sebanyak 10 buah data [3] Bagian ini
praktikkan menggunakan perulangan for-to-do yaitu perulangan yang
dipaka i untuk mengulang pengeksekus ian terhadap satu atau
sejumlah pernyataan, dalam ha l ini for-to-do digunakan untuk
melakukan perulangan terhadap loop maksudnya s istem akan
membaca dari 1 hingga mengulang sebanyak “banyak” kali. .
[4] Begin menandai awalnya bagian ini. Pada syntak ini
komputer akan meminta untuk menginputkan “bilangan ke 1” hingga
“bilangan ke n” sesuai dengan jumlah data yang akan di urutkan.
Kemudian komputer akan membaca pada Loop dalam jenis data baru
yaitu deret. Deret merupakan array satu dimensi dengan dimensi 1
sampai dengan 100. Setelah itu akhiri dengan menuliskan “end”. [5]
Pada bagian ini, sama seperti bagian nomor 4 terdapat perulangan for-
to-do bahkan bukan hanya satu tapi dua perulangan yaitu perulangan
pada loop dimana sistem akan membaca dari 1 hingga “banyak”
9
8
MENGHITUNG MEDIAN 17
kemudian -1. Perulangan kedua pada nested dimana sistem akan
membaca dari “loop+1” hingga mengulang sebanyak “banyak” kali.
[6] Di dalam suatu “deret” jika nested kurang dari loop maka
akan dimulai proses bubble sort ditandai dengan adanya begin. Bubble
sort dipilih karena merupakan metode pengurutan yang paling mudah
dan sederhana dan jumlah data yang digunakan praktikkan bukan
merupakan jumlah data dengan volume yang besar. [7] Bagian ini
meupakan metode penyortingan bubble sort tanpa flag (tanpa ada
status true or false) ditandai dengan adanya pertukaran posisi atau
dalam metode sorting dinamakan swap. Kemudian sertakan“end”
untuk mengakhiri proses bubble sort. [8] Di bagian inilah komputer
akan menampilkan hasil pengurutan dari data yang sudah di input-kan.
Pada bagian ini dilakukan perulangan for-to-do kembali. [9] Komputer
akan menampilkan Hasil urutan data dari bilangan terkecil ke bilangan
terbesar yang telah dilakukan proses perulangan sebelumnya.
Dalam kasus ini praktikkan diminta untuk mengurutkan sejumlah
data genap dan data ganjil. Seperti yang telah dijelaskan pada bagan
diatas mengenai syntak untuk penyortingan data genap, maka
praktikkan mengulangi keseluruhan syntak tersebut untuk
mengurutkan sejumlah data ganjil. Keseluruhan syntak penyortingan
data ganjil dan genap sam persis, hanya saja praktikkan mengganti
kata “genap” dalam syntak di atas dengan “ganjil.
6. begin
med:= (deret[nested div 2]+deret[(nested div 2)+1])/2;
writeln('Median untuk data genapnya adalah : ',
med:2:2);
readln;
end;
Bagian ini merupakan syntak rumus median untuk data genap
yang ditulis dalam bahasa pascal. Bagian ini juga komputer akan
menampilkan hasil mediannya. Untuk menyelesaikan proses maka
akhiri dengan “end”. [1] “variabel:banyak spasi:banyak koma”.
1
MENGHITUNG MEDIAN 18
7. begin
med := deret[(nested+1) div 2];
writeln;
writeln('Median untuk data ganjilnya adalah : ',
med:2:0);
writeln;
Bagian ini merupakan syntak rumus median untuk data ganjil
yang ditulis dalam bahasa pascal. Pada bagian ini juga komputer akan
menampilkan hasil mediannya. Untuk menyelesaikan proses maka
akhiri dengan “end”. [1] “variabel:banyak spasi:banyak koma”.
Langkah selanjutnya adalah menjalankan program dengan
mengklik F9 pada keyboard atau klik Run pada Toolbar.
Gambar 3.1 Toolbar Run
Menu Run digunakan untuk menjalankan program dan melihat
jalannya program. Praktikan juga dapat memantau jalannya program
dengan memperhatikan prosedur yang dijalankan. Run atau F9 berfungsi
untuk mengkompilasi dan menjalankan program aplikasi yang telah
praktikan buat.
Jika muncul lembar kerja hitam pada layar maka artinya
perhitungan yang praktikan lakukan benar. Namun jika setelah menekan
tombol F9 dan ternyata terdapat blok merah pada baris tertentu, itu artinya
ada kesalahan dalam meng-input data. Setelah mengisikan data yang ingin
dicari, maka akan muncul hasil yang diinginkan. Gambar di bawah ini
merupakan tampilan output lengkapnya dari program aplikasi yang dibuat
oleh praktikkan yaitu melakukan penyortingan terhadap sejumlah data
genap dan data ganjil yang kemudian dari masing-masingnya dihitung
mediannya.
1
MENGHITUNG MEDIAN 20
Dalam mengerjakan suatu aplikasi program tentu saja tidak
selamanya berjalan dengan mulus. Sama seperti halnya gambar dibawah
ini, praktikan menemukan kasus eror dalam pembuatan suatu program
aplikasi untuk melakukan pengurutan data pada sejumlah data dengan
menggunakan Delphi 7.
Gambar 3.3 Kasus ‘error’ saat mendeklarasikan rumus
Kejadian error sempat terjadi pada saat praktikan melakukan
running. Block merah tepat berada dalam baris pendeklarasian rumus
“med” artinya terjadi kesalahan pada baris ‘’ med’’ tersebut. Hal tersebut
terjadi karena praktikan salah dalam mendeklarasikan syntak rumus
mediannya. [Error]menghitungmedian.dpr(48):
undeclared identifier: ‘n’“ yang berarti
“[Kesalahan]menghitungmedian.dpr(48) : Tidak Diumumkan Pengenal
‘n’. Hal tersebut jelas akan menyebabkan kesalahan karena praktikkan
mendeklarasikan pengenal pada rumus dengan mendeklarasikan
pengenal pada variabel berbeda satu sama lain. Praktikkan pada saat itu
langsung mencontoh syntak rumus median dari program orang lain,
padahal tanda pengenal pada program yang dibuat masing-masing
praktikkan pasti berbeda satu sama lain. Maka untuk itu dalam
mendeklarasikan suatu tanda pengenal walaupun dalam sebuah rumus
teliti dulu karena dapat membuat proses pemrograman terhambat atau
ada kemungkinan untuk eror.
MENGHITUNG MEDIAN 21
BAB IV
PENUTUP
Setelah praktikan melakukan praktikum untuk menyelesaikan suatu kasus
menggunakan program Delphi 7 dalam menghitung median suatu kumpulan data
genap dan ganjil, maka praktikan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Algoritma pengurutan pada intinya berusaha menemukan algoritma
pengurutan yang lebih cepat, karena dari hari ke hari dirasakan pentingnya
algoritma pengurutan yang cepat seiring semakin besarnya volume data yang
dikelola.
2. Pengurutan (sorting) berguna dalam mempercepat pencarian data yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Sorting memang sangat relevan saat ini dan merupakan aktivitas yang sangat
penting berkaitan dengan pemrosesan data.
4. Bubble sort merupakan metode pengurutan yang tidak efisien. Untuk ukuran
larik yang besar, metode bubble sort ini membutuhkan waktu yang lama.
Karena itu, metode ini jarang digunakan dalam praktek pemrograman dan
tidak direkomendasikan untuk dipakai.. Namun metode bubble sort ini
merupakan metode termudah sehingga dengan kesederhanaannya mudah
untuk dipahami.
5. Selection sort memiliki kinerja yang lebih baik. Alasannya, operasi
pertukaran elemen hanya dilakukan sekali saja pada setiap pass. Dengan
demikian lama pengurutannya berkurang dibandingkan dengan metode
bubble sort.
6. Algoritma pengurutan insertion sort kurang bagus dan tidak
direkomendasikan untuk volume data yang besar.
7. Perulangan for-to-do digunakan untuk mengurutkan data terkecil ke terbesar.
Sementara perulangan for-down-to digunakan untuk mengurutkan data
terbesar ke terkecil.
8. Membuat program perhitungan median dengan menggunakan Delphi 7, lebih
mudah, cepat, efektif, dan efisien karena fitur yang disediakan cukup lengkap.
top related