konflik keluarga nabi ya qub as pada surah yusuf …
Post on 21-Oct-2021
21 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KONFLIK KELUARGA NABI YA‘QUB AS PADA
SURAH YUSUF DALAM TAFSIR QABAS MIN NÛR
AL-QUR`AN AL-KARÎM
(TELAAH PSIKOLOGI)
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Agama (S.Ag)
Oleh :
Aldila Putri Bunga
NIM : 16210716
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN
JAKARTA
1442 H/2020 M
2
KONFLIK KELUARGA NABI YA‘QUB AS PADA
SURAH YUSUF DALAM TAFSIR QABAS MIN NÛR
AL-QUR`AN AL-KARÎM
(TELAAH PSIKOLOGI)
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Agama (S.Ag)
Oleh :
Aldila Putri Bunga
NIM : 16210716
Dosen Pembimbing :
Iffaty Zamimah, MA
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN
JAKARTA
1442 H/2020 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Konflik Keluarga Nabi Ya’qub as Pada Surah
Yusuf Dalam Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm (Telaah Psikologi)” yang
disusun oleh Aldila Putri Bunga Nomor Induk Mahasiswa: 16210716 telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Ciputat, 25 Agustus 2020
Pembimbing,
Iffaty Zamimah, MA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Konflik Keluarga Nabi Ya’qub as Pada Surah Yusuf Dalam
Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm (Telaah Psikologi)” oleh Aldila Putri
Bunga dengan NIM 16210716 telah diujikan pada sidang Munaqasyah
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 29 Agustus 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 29 Agustus 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA Mamluatun Nafisah, M.Ag
Penguji I, Penguji II,
Muhammad Haris Hakam, MA Sofian Effendi, S.Th.I, MA
Pembimbing
Iffaty Zamimah, M.A
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Aldila Putri Bunga
NIM : 16210716
Tempat/Tanggal Lahir : Jember, 17 Juni 1996
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Konflik Keluarga Nabi Ya’qub As
Pada Surah Yusuf Dalam Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm
(Telaah Psikologi)” adalah benar-benar hasil karya saya kecuali kutipan-
kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Ciputat, 27 Agustus 2020
Aldila Putri Bunga
vii
MOTTO
Akehono Syukur Ben Lali Arane Sambat
(Perbanyaklah bersyukur agar lupa mengeluh)
viii
ix
PERSEMBAHAN
Teruntuk kedua orang tua, Ayah dan Mama yang telah merawat,
menyayangi dan membesarkan tanpa mengenal lelah, serta mendukung
pendidikan saya hingga ke bangku kuliah. Semoga selalu dilimpahkan rahmat
serta selalu dalam lindungan-Nya. Teruntuk alm. KH. Muhammad Maftuh
Sa’id dan guru-guru yang sangat berjasa atas ilmu yang diberi. Dan kepada
almamater saya Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
x
xi
حيم حمن الر الر بسم الله
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur dihaturkan kepada Allah Swt. yang
telah melimpahkan, rahmat, taufiq serta hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Konflik Keluarga Nabi Ya’qub as
Pada Surah Yusuf Dalam Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm (Telaah
Psikologi)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) di
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Salawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Baginda Muhammad Saw. serta keluarga, sahabat serta para
pengikutnya.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa di dalam penulisan
skripsi ini memilki banyak kelemahan serta kekurangan. Keberhasilan dalam
penulisan ini, takkan berjalan lancar tanpa adanya bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah
T. Yanggo, MA., Warek I IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH.,
M.Hum., Warek II IIQ Jakarta Bapak Daud Arif Khan SE., M.Si., Ak.,
CPA., Warek III IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati M.Ag.
2. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. H. M. Ulinnuha, Lc., MA.
3. Dosen pembimbing Ibu Iffaty Zamimah, MA. Yang telah mengarahkan,
memberi perhatian, saran dan semangat ketika berkonsultasi.
4. Dosen penguji skripsi Saya, bapak Muhammad Haris Hakam, MA sebagai
penguji I dan bapak Sofyan Effendi, S.Th.I, MA
5. Instruktur Thafizh Ibu Muthmainnah, S.Th.I, MA yang selalu memberikan
semangat serta meluangkan waktu untuk penulis dalam proses tahfizh dan
tahsin.
xii
6. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan doa, perhatian serta
dukungan dalam proses penyelesaian skripsi.
7. Alm. KH. Muhammad Maftuh Sa’id yang telah memberikan ilmu dan
mengasuh saya.
8. Kedua kakak saya Auxin Widya Putri dan Adline Putri Sabrina yang
senantiasa mensupport saya untuk segera menyelesaikan skripsi
9. Gaby Gustav Asmarawan Maulana yang memberikan doa, semangat dan
bersedia meluangkan waktunya untuk menemani mengerjakan skripsi
saya.
10. Khoirul Bariyah teman satu kontrakan yang selalu menemani dan menjadi
teman diskusi, memberikan semangat serta doa untuk penulis
menyelesaikan skripsi ini.
11. Anti Wacana Club (Fitri Amalia A., Aisyah Ali, Annisa Nabila Z., Annisa
Nur Hazfira) yang selalu mensupport dan menjadi teman diskusi dan
menjadi teman baik selama duduk di bangku perkuliahan.
12. Majelis Kontrakan (Firda, Ruly, Ulin, Atiqo, Bi’e) yang selalu
memberikan hiburan dengan info-info menarik seputar kehidupan.
13. Terkhusus untuk Elok Hanifatur R., Leni Purnama Dewi, Khairunnisa
Huwaida, Firjaun Balya yang telah membantu penulis ketika mengalami
kendala dan memberikan semangat serta doa untuk penulis menyelesaikan
skripsi ini
14. Teman-teman Ilmu Al-Qur`an Tafsir kelas A angkatan 2016 dan teman-
teman seangkatan 2016.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan bisa dijadikan bahan rujukan pada penelitian selanjutnya.
xiii
Ciputat, 24 Agustus 2020
Aldila Putri Bunga
xiv
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ transliterasi Arab-
Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
أ: a
th : ط
ب: b
zh : ظ
ت: t
: ع
ث: ts
gh : غ
ج: j
f : ف
ح: h
q : ق
خ: kh
k : ك
د: d
l : ل
ذ: dz
m : م
ر: r
n : ن
ز: z
w : و
س: s
h : ه
xvi
ش: sy
: ء
ص: sh
y : ي
ض: dh
2. Vokal
Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap
Fathah : a آ : â ي ...: ai
Kasrah : i ي : î و ...: au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan
sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
xvii
as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasyîd) dalam system aksara Arab digunakan lambang ( ),
sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di
akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
اللا Âmannâ billâhi : آمنا با
Âmanâ as-Sufahâ’u : آمن السفهاء
Inna al-ladzîna : إان الذاين
wa ar-rukka i : و الركعا
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdir sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
اللفءادةا : al-Af’idah
ية سل ما الجمعاية الإا : al-Jâmi ah al-Islâmiyyah
xviii
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan
(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan
menjadi huruf “t”.
Contoh:
بة لة نصا Âmilatun Nâshibah : عاما
al-Âyat al-Kubrâ : الاية الك بى
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama
tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada
EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau
cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang
diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal
nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: ‘Alî Hasan al-‘Âridh, al-
‘Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khususnya untuk penulisan kata
Alqur’an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-
Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN PENULIS ............................................................................. v
MOTTO ......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................... xv
DAFTAR ISI ................................................................................................. xix
ABSTRAK ................................................................................................. xxiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Permasalahan .......................................................................................... 7
1. Identifikasi masalah ........................................................................... 7
2. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
3. Rumusan Masalah.............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
E. Tinjauan Pustaka................................................................................... 10
F. Kerangka Teori ..................................................................................... 13
G. Metodologi Penelitian........................................................................... 15
1. Jenis Penelitian ................................................................................ 15
2. Sumber Data .................................................................................... 16
3. Teknik Pengumpulan data ............................................................... 16
4. Metode Analisa Data ....................................................................... 17
H. Teknik dan Sistematika Penulisan ........................................................ 18
xx
BAB II KAJIAN SURAH YUSUF DAN KONFLIK KELUARGA ............. 21
A. Silsilah Keluarga Nabi Ya’qub as ........................................................ 21
B. Kajian Surah Yusuf .............................................................................. 25
1. Asbab an-Nuzul Surat Yusuf ........................................................... 25
2. Surat Yusuf Sebagai Kisah Terbaik (Ahsan al-Qashas) ................. 26
3. Munasabah Surah Yusuf Sebelum dan Sesudahnya ........................ 28
4. Ringkasan Kisah dalam Surah Yusuf .............................................. 29
C. Keluarga dan macam bentuknya ........................................................... 37
1. Definisi Keluarga ............................................................................. 37
2. Fungsi Keluarga ............................................................................... 39
3. Bentuk keluarga ............................................................................... 40
4. Keluarga Campuran (Blended Family) ............................................ 41
D. Konflik Keluarga .................................................................................. 44
1. Definisi Konflik ............................................................................... 44
2. Ciri-ciri dan Penyebab konflik ........................................................ 47
3. Karakteristik Konflik Keluarga ....................................................... 48
4. Konflik Orang Tua-Anak ................................................................. 50
5. Resolusi Konflik .............................................................................. 52
BAB III TAFSIR QABAS MIN NÛR AL-QUR`AN AL-KARÎM KARYA
MUHAMMAD ALI ASH SHABUNI (L. 1347 H - W. 1437 H) .................. 57
A. Riwayat hidup Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H) ................. 57
1. Profil Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H) ........................... 57
2. Pengalaman aktivitas keilmuan dan akademis ................................ 59
3. Karya-karya Ilmiah .......................................................................... 60
B. Metodologi Kitab Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm. .......... 63
1. Latar Belakang Penulisan ................................................................ 63
2. Metode Penafsiran ........................................................................... 64
3. Sumber Penafsiran ........................................................................... 64
xxi
4. Corak Penafsiran.............................................................................. 65
5. Karakteristik penulisan kitab ........................................................... 66
BAB IV Analisis Psikologis Konflik Keluarga Nabi Ya’qub as Dalam Tafsir
Qabas Min-Nuur Al-Qur`an Al-Kariim.......................................................... 71
A. Penafsiran Ayat Konflik Keluarga Nabi Nabi Ya’qub as ..................... 71
1. Mimpi Yusuf as (QS. Yusuf ayat 4-6) ............................................. 71
2. Sikap Kedengkian terhadap Yusuf (QS. Yusuf ayat 7-10) .............. 77
3. Saudara Yusuf merayu kepada Ayahnya Untuk Mengajak Yusuf
Pergi Bersama (QS. Yusuf ayat 11-14) ................................................... 86
4. Yusuf as Dimasukkan Ke Dalam Sumur (QS. Yusuf ayat 15-18) .. 93
5. Saudara Yusuf as membujuk ayahnya agar Bunyamin dapat pergi ke
Mesir (QS. Yusuf ayat 63-66) ............................................................... 105
6. Tuduhan Mereka kepada Yusuf dan adiknya (QS. Yusuf ayat 77) .....
....................................................................................................... 113
7. Kesedihan Nabi Ya’qub as Mendengar Bunyamin Terbukti Mencuri
Piala Raja (QS. Yusuf ayat 81-84) ........................................................ 119
8. Nabi Ya‘qub AS Dicela Oleh Anak-Anaknya (QS. Yusuf ayat 85-87)
....................................................................................................... 125
B. Akhir Kisah Surah Yusuf ................................................................... 134
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 140
A. Simpulan ............................................................................................. 140
B. Saran ................................................................................................... 143
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 144
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 152
xxii
xxiii
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian Konflik Keluarga Nabi Ya’qub as pada
surah Yusuf dalam kitab tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya
Muhammad Ali Ashabuni, wafat 1437 H. Dua karya populer lainnya yaitu
tafsir Rawâ`iul al-Bayân fi Tafsîr Âyat Ahkâm min al-Qur`ân (tafsir ayat-ayat
hukum dalam Al-Qur`an) dan Shafwat At-Tafâsîr. Tafsir Qabas Min Nûr Al-
Qur`an Al-Karîmmerupakan tafsir tematik yang memberikan penjelasan
maksud surat secara umum, kemudian membagi ayat-ayatnya dalam beberapa
topik tertentu dan menafsirkan secara global atau ijmali..
Fokus penelitiannya adalah pembahasan konflik keluarga Nabi Ya’qub as
di dalam tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîmtanpa mengkaji lebih
dalam tokoh-tokoh selain anggota keluarga Nabi Ya’qub as dengan upaya
memberikan kesadaran untuk lebih tegas mengatasi konflik yang sering terjadi
dalam sebuah keluarga. Atas dasar tersebut ada dua hal yang dikaji dalam
penelitian ini. Pertama, apa saja konflik keluarga Nabi Ya’qub as berdasarkan
tafsir Qabas Min Nur Al-Qur`an Al-Karim. Kedua, Bagaimana resolusi konflik
menurut telaah psikologi.
Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) yang
menjadikan tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîmsebagai sumber data
yang primer. Pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian
adalah dengan menggunakan pendekatan ilmu psikologi yakni dengan tujuan
untuk membangun penghayatan dan obyektifitas dalam membahas gejala jiwa
manusia dan tingkah laku manusia dalam lingkungannya. Sedangkan metode
yang digunakan adalah deskriptif-analisis yang digunakan untuk menjelaskan
secara mendalam mengenai konflik keluarga dalam tafsir Qabas Min Nûr Al-
Qur`an Al-Karîmkemudian dianalisa mengenai sebab akibat konflik dan
resolusinya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik dan
resolusi konflik. Teori konflik menyatakan bahwa adanya peristiwa yang
meliputi pertentangan atau perselisihan antara individu dengan individu yang
lain Pesan yang ditemukan adalah konflik yang terjadi dalam keluarga Nabi
Ya’qub as diantaranya: kekhawatiran Nabi Ya’qub as setelah mengetahui
mimpi Yusuf as, adanya sifat dengki saudara Yusuf kepada Yusuf,
pembuangan Yusuf ke dalam sumur yang dilakukan oleh saudara-saudaranya,
dan lain-lain. Pembahasan konflik tentu tidak lepas dari bagaimana resolusi
yang dilakukan. Tentu penelitian ini akhirnya menyebutkan hasil pengelolaan
konflik yang bersifat destruktif maupun konstruktif.
xxiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik pasti akan ditemukan pada setiap hubungan antar individu, dalam
sebuah hubungan keluarga setiap pertentangan atau ketidaksetujuan dalam
peristiwa sosial juga dapat disebut konflik. Adapun konflik sering dipandang
sebagai sifat permusuhan dan menjadikan hubungan tidak baik. Kendati
demikian, berbagai kajian memperlihatkan bahwa adanya konflik tidak
selamanya berakibat buruk, tetapi justru dapat menimbulkan keadaan yang
positif.1
Al-Qur`an telah menceritakan sejarah-sejarah di dalamnya bahwa
ditemukan banyak kisah konflik, bahkan sejak permulaan penciptaan manusia,
seperti dalam kejadian dialog antara Allah, malaikat, dan iblis. Dialog tersebut
bila dipahami secara tekstual, ialah merupakan hasil dari adanya persaingan
antara iblis, malaikat, dan manusia (Adam). Dialog itu terdapat pada QS. Al-
Baqarah ayat 30:
فسد فيها من يعل ج
توا ا
رض خليفة قال
ا فى ال
ي جاعل
ة ان ملىك
ك لل رب
واذ قال
مدك ونقد ح بح سب ن ن ح
ماء ون مون فيها ويسفك الد
ا تعل
م ما ل
علي ا ان
ك قال
س ل
٣٠
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di
sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”
Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS. Al-Baqarah [2]:30)
1 Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Dalam Keluarga.
(Jakarta: Prenamedia Group, 2018), Cet. Ke-5, h.101
2
Ayat tersebut menunjukkan adanya gesekan antara iblis, malaikat, dan
kompetitor baru (Adam) yang dianggap sebagai mahluk yang belum teruji
untuk diposisikan menjadi lebih unggul dibandingkan malaikat dan iblis.
Fenomena konflik selanjutnya adalah perseteruan antara Qabil dan Habil,
mereka berdua adalah anak dari Adam dan Hawa. Konflik yang terjadi yakni
terbunuhnya Habil akibat keberhasilannya dalam memperebutkan seorang
perempuan cantik bernama Iqlima untuk dinikahinya. Pada fenomena
pembunuhan antara Qabil dann Habil disebabkan oleh persaingan untuk
mendapatkan perempuan yang akan dinikahinya.2
Adapun konflik terjadi pada nabi Nuh AS dalam QS. Hud ayat 25-49.
Kisah dimulai dengan berita pengutusan dari Allah kepada Nuh AS terhadap
kaumnya, disampaikan oleh Nuh AS agar menyembah Allah, tidak ada selain-
Nya agar kaumnya tidak mendapatkan siksa azab pada hari yang sangat pedih.
Namun, para pemuka yang kafir justru enggan untuk mengikuti Nuh, karena
mereka tidak melihat Nuh memiliki suatu kelebihan apapun atas mereka. Justru
mereka menganggap bahwa Nuh adalah pendusta. Selanjutnya pada ayat 26-
36 diceritakan nahwa ketika Nuh mengajak mereka untuk menyembah Allah,
justru kaumnya menolak dengan ejekan dan makian hingga mereka menentang
azab tersebut. Pada ayat-ayat selanjutnya mengisahkan tentang pengutusan
Allah Swt untuk membuat perahu dan mengajak kaumnya menaiki perahunya.
Sampai tiba pada munculnya air yang menjadi gelombang
besar,menenggelamkan manusia-manusia yang tidak beriman. Lalu
menceritakan pula ketika anaknya tenggelam akibat tidak mau beriman dan
menolak seruan ayahnya.3
2 Muhammad Barmawi, Konflik Dalam Al-Qur`an https://s3.amazonaws.com/
diakses pada tanggal 20 Februari 2020 pukul 12.55 WIB 3 Syihabuddin Qalyubi, Stilistika Al-Qur`an: Makna di Balik Kisah Ibrahim,
(Yogyakarta: LKiS, 2008, h. 28
3
Contoh di atas dapat penulis simpulkan bahwa memang kenyataannya
pada kehidupan para nabi banyak ujian yang datang silih berganti. Para nabi
pun juga melewati ujian tersebut demi menghadapi dan menyelesaikan sebuah
konflik, tak lain ujian tersebut juga datang berasal dari orang terdekat dan
keluarganya sendiri. Tidak heran ketika seorang nabi yang menduduki posisi
sebagai orang tua diuji dengan orang terdekatnya, dan sumber permasalahan
tersebut berasal dari seorang anak kandungnya. Karena sesuai dengan firman
Alah SWT dalam QS. Al-Anfal ayat 28 dan QS. At-Taghabun ayat 15:
جر ا عنده ن الله
ا م فتنة و
ادك
ولم وا
كموال
نما ا
موا ا
٢٨ عظيم واعل
Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.
(QS. Al-Anfal [8]:28)
جر عظيم ا عنده م فتنة والله
ادك
ولم وا
كموال
١٥انما ا
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu),
dan di sisi Allah pahala yang besar. (QS. At-Tagabun [64]:15)
Melalui kedua ayat ini, Al-Qur`an bahwa seorang anak adalah ujian.
Memang sewaktu-waktu anak dapat membahagiakan dan sewaktu-waktu juga
bisa menyusahkan. Jika salah satu diantara keduanya yang dirasakan, maka
siap menerimanya sebagai cobaan. 4 Sebagaimana diketahui bahwa tujuan
didatangkannya cobaan untuk menguji manusia, jika berhasil Allah akan
memberika pahala yang agung, jika tidak orang tua akan terjerumus pada
dosa.5
4 M. Hajir Nonci, Pembentukan Karakter Anak melalui Keteladanan, dalam jurnal
UIN ALAUDDIN h. 44-45. pukul 19.00 WIB 5 Agus Imam Kharomen. “Keedudukan Dan Relasinya dengan Orang Tua Perspektif
Al-Quran (Perspektif Tafsir Tematik)”, dalam jurnal Andragogi: Jurnal Diklat Teknis
Pendidikan dan Keagamaan: 2019, vol. 7, no. 12, h.202
4
Setelah dipaparkan beberapa contoh di atas, ada hal menarik yang penulis
dapatkan. Bukan sebuah substansi ujian atau cobaan yang akand ibahas, namun
konteks situasi konflik yang akan diteliti, yakni kisah keluarga Nabi Ya’qub
as., yang terdapat dalam QS. Yusuf.
Menurut penulis, kisah dalam keluarga Nabi Ya’qub as., banyak terjadi
konflik terutama pada internal keluarganya. Diketahui bahwa Nabi Ya’qub as
adalah seorang nabi yang memiliki 12 anak dari keempat istrinya.6 Hal tersebut
menunjukkan bahwa keluarga Nabi Ya’qub as merupakan contoh bentuk
keluarga campuran (blended family). Dimana keluarga campuran juga disebut
keluarga tiri, keluarga yang dibentuk kembali atau kedua orang tua memiliki
anak dari hubungan sebelumnya, tetapi mereka telah bergabung untuk
membentuk keluarga baru. 7 Disebutkan juga bahwa, menjalankan sebuah
keluarga campuran adalah tidak mudah, karena menyatukan anggota keluarga
baru tentu membutuhkan waktu yang cukup lama dan biasanya di dalam
keluarga campuran juga terjadi beberapa masalah.8
Dalam keluarga Nabi Ya’qub as terdapat beberapa tanda munculnya
konflik, yaitu; pertama, aksi yang dilakukan saudara-saudara Yusuf yaitu
melakukan konspirasi untuk membunuh atau membuangnya ke tempat lain.
Kedua, aksi negosiasi antara salah seorang saudaranya (Yahudza) dengan ayah
mereka: antara yang ingin menjahati Yusuf dan yang ingin melindunginya.
Lalu mereka berbohong kepada ayah mereka yakni Nabi Ya’qub as., dan
bermulut manis untuk mencapai kemenangan. Ketiga, kompaknya melakukan
sikap berbohong lagi kepada ayah mereka dengan melumuri baju Yusuf
6Zukhrufatul Jannah , “Asbâth Dan Yahudi Dalam Alquran (Melacak Sejarah dan
Korelasi Asbâth dan Yahudi Dalam Alquran”, skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017. h.34
(t.d) 7 Karrie Main, Blanded Family Challenges, https://family.lovetoknow.com/blended-
family-challenges diakses pada tanggal 5 Agustus 2020 pukul 01.20 WIB 8 Carrie Iorizzo, Straight Talk About Divorce And Blended Families, Crabtree
Publishing Company, 2013, h.5
5
menggunakan darah hewan, dan mengatakan kepada ayah mereka bahwa
Yusuf dibunuh oleh seekor serigala .9.
Berangkat dari penjelasan di atas, maka penulis memilih penelitian dengan
tema “Konflik Keluarga Nabi Ya’qub as Pada Surah Yusuf Dalam Tafsir Qabas Min
Nûr Al-Qur`An Al-Kariim (Telaah Psikologi)”, sebab penulis ingin membahas
lebih dalam mengenai konflik keluarga campuran yang dialami oleh keluarga
Nabi Ya’qub as dengan pendekatan analisis psikologi 10 , karena dalam
kisahnya terdapat berbagai masalah yang cukup kompleks. Tentu yang akan
dikaji selanjutnya adalah apa saja konflik yang terjadi pada kehidupan Nabi
Ya’qub as., dan mengetahui bagaimana resolusi untuk mengatasi konflik di
dalam keluarganya.
Pembahasan tentang hal ini akan dikaji dengan menggunakan tafsir Qabas
Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash-Shabuni (W. 1437
H) karena penulisan tafsir kitab tersebut tergolong tematik yang tersusun ayat
demi ayat atau beberapa ayat yang terangkum dalam satu kelompok makna
dan tema.11 Sejauh penelusuran penulis, kitab tersebut memang sudah banyak
yang menjadikan sebuah rujukan dalam karya ilmiah namun tidak sebanyak
seperti karya lainnya yaitu kitab Shafwatut tafâsîr dan tafsir Rawâiul Bayân.
9Salman Harun, Mutiara Al-Qur`an, (Jakarta: Qaf, 2016), Cet ke-1, h.223 10 Konflik menarik perhatian khsusus dari beragam disiplin ilmu, seperti soisologi,
antropologi, dan biologi. Kenyataan tersebut memberikan suatu bukti nyata bahwa konflik
menjadi satu pokok bahasan penting di berbagai disiplin ilmu, khususnya ilmu sosial,
walaupun semua disiplin ilmu tersebut mengembangkan perspektif yang berbeda untuk
mempelajari konflik. Sosiologi kemungkinan besar memandang konflik lebih kepada bentuk
interaksi sosial yang dilakukan oleh individu terhadap individu lain di lingkungannya, seperti
yang ditunjukkan oleh George Herbert Mead ketika mengembangkan teori interaksi simbolis,
bahwa semua interaksi sosial manusia memiliki tujuan-tujuan tertentu. Sementara antropologi
menjelaskan konflik sebagai bagian dari budaya dan hasil interaksi sosial yang terjadi antara
individu dan kondisi di sekitarnya. Sementara itu, psikologi memandang konflik sebagai hasil
persepsi, interpretasi, serta kondisi psikologis dan mental yang berada di belakang individu.
Meskipun ada perbedaan perspektif tentang konflik, namun hakekat konflik yang dijelaskan
oleh beragam disiplin ilmu tersebut tetap sama. (Dewanto Putra Fajar, Teori-teori Komunikasi
Konflik, Universitas Brawijaya Press: Malang, 2016, h. 3-4) 11Quraish Shihab et. al, Sejarah & Ulum Al-Qur`an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2013),
Cet. Ke-5, h. 192
6
Maka dari itu, penulis ingin menggunakan tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-
Karîm sebagai rujukan utama dalam pembahasan skripsi ini.
Selain menggunakan tafsir yang sudah disebutkan, alasan penulis
menggunakan pendekatan interdisipliner psikologi karena ilmu psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, tetapi bukan hanya aspek fisik
fisiologi atau cara kehidupan berkelompoknya seperti yang dipelajari oleh
sosiologi dan antropologi, tetapi psikologi mempelajari perilaku atau
kegiatannya sebagai individu.12
Selain itu penulis beranggapan pendekatan psikologi cukup tepat karena
psikologi juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dari jiwa
tersebut memberikan ruang lingkup yang luas seperti tentang keadaan atau
gejala jiwa manusia, pengalaman, perilaku, mental, pikirannya, maupun
perasaan panca inderanya. 13 Secara ringkas, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam hubungan lingkungannya.14.
Maka dari itu, penulis ingin melihat apa yang terjadi dalam pribadi masing-
masing tokoh pada keluarga Nabi Ya’qub as dengan menggunakan pendekatan
psikologi.
Selanjutnya, tentu akan banyak ilmu pengetahuan yang didapat dalam
kisah keluarga Nabi Ya’qub as ketika hendak mempelajari perilaku manusia
terhadap lingkungannya. Baik dari perbuatan atau perilaku dan bagaimana
manusia itu beradaptasi dan mengembangkan dirinya, terutama tentang
bagaimana cara memecahkan konflik yang terjadi pada keluarga. Hal ini tentu
12Nurussakinah Daulay, Pengantar Psikologi Dan Pandangan Al-Qur`an Tentang
Psikologi, (Jakarta: Kencana Prenamedia,2014) Cet ke-1, h.2 13 Milda Amalia, “Pendekatan Psikologi Dalam Kajian Islam”, dalam jurnal El-
Furqania, vol 3, no 2 Agustus 2016 14Alex Sobur,Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia,
2003). Cet ke-1. h. 32
7
dapat menjadi hikmah dalam menganalisa penelitian skripsi ini dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.15
B. Permasalahan
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka ada beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:
a. Timbulnya keresahan dalam keluarga yang melibatkan saudara
kandung, saudara tiri, dan ayah karena ada kecemburuan antar
sesama saudara sebab perbedaan kasih sayang.
b. Adanya kedengkian (hasad) dalam hati saudara-saudara Yusuf
terhadap Yusuf
c. Para saudara merancang taktik dan konspirasi untuk mengasingkan
Yusuf dari kehidupan keluarganya.
d. Dibuangnya Yusuf ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya
e. Saudara Yusuf mendukung untuk melakukan kebohongan yang
disampaikan untuk ayahnya dengan tujuan agar meyakinkan bahwa
Yusuf terbunuh sebab dimakan oleh binatang buas.
f. Sikap diam, sabar atau cenderung tenang Nabi Ya’qub as dalam
menghadapi anak-anaknya.
g. Beragamnya penafsiran para mufassir dalam menafsirkan surah
Yusuf
h. Banyaknya pelajaran yang berharga pada kehidupan keluarga Nabi
Ya’qub as
i. Adanya konsep psikologis dalam keluarga campuran Nabi Ya’qub
as.
2. Pembatasan Masalah
15 Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2018). h.7-9
8
Pembatasan akan lebih mudah dipahami dan terarah jika penelitian ini
dibatasi dalam membahas permasalahannya, mengingat penafsiran Al-
Qur`an sangat banyak dikaji oleh para mufassir. Maka dari itu penulis
akan membatasi permasalahan dengan meneliti apa saja konflik yang
terjadi pada keluarga Nabi Ya’qub as., dalam Al-Qur`an surah Yusuf
menggunakan tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya
Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H) dan menelaah konflik dengan
pendekatan psikologi. Adapun batasan ayat dalam surah Yusuf yang
menurut penulis mengandung konflik keluarga yaitu:
a. QS. Yusuf ayat 4-6
b. QS. Yusuf ayat 7-10
c. QS. Yusuf ayat 11-14
d. QS. Yusuf ayat 15-18
e. QS. Yusuf ayat 63-66
f. QS. Yusuf ayat 77
g. QS. Yusuf ayat 81-84
h. QS. Yusuf ayat 85-87
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, Secara lebih
rinci permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Apa saja konflik yang terjadi dalam keluarga Nabi Ya’qub as pada QS.
Yusuf berdasarkan penafsiran dalam tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an
Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H)
b. Bagaimana resolusi konflik kaluarga Nabi Ya’qub as., menurut telaah
psikologi?
C. Tujuan Penelitian
9
Berdasarkan pada pokok permaslahan diatas, tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui konflik keluarga Nabi Ya’qub as.,dalam QS. Yusuf
pada tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya Muhammad
Ali Ash Shabuni (W. 1437 H)
2. Mengetahui resolusi konflik yang terjadi dalam keluarga Nabi
Ya’qub as menurut telaah psikologi.
D. Manfaat Penelitian
Disamping memiliki tujuan penilitan, penelitian ini juga
diharapkan memliki manfaat. Adapun manfaat penelitian ini dibedakan
dalam dua bentuk yaitu:
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan
pengetahuan ilmiah di bidang ilmu agama Islam dan tafsir Al-
Qur`an
b. Sedikit banyak penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi
perkembangan pengetahuan ilmiah di bidang ilmu agama dan
ilmu Al-Qur`an tafsir
c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
pertimbangan dalam memperkarya karya ilmiah dalam disiplin
ilmu keislaman, khususnya tentang ilmu psikologi
d. Memberikan kontribusi di lapangan penelitian dan pemahaman
terhadap pengaruh ilmu psikologi pada penafsiran Al-Qur’an.
2. Secara praktis
a. Dapat memberikan kesadaran untuk lebih tegas mengatasi
konflik yang sering terjadi dalam sebuah keluarga.
b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar masyarakat dan
umat muslim khususnya dapat memahami aspek mengenai
10
penanganan permasalahan dalam keluarga sesuai dengan
ajaran yang disampaikan dalam Al-Qur`an
E. Tinjauan Pustaka
Tujuan dari tinjauan pustaka yaitu pemaparan singkat dari hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang terkait pokok pembahasannya dengan yang
diteliti. Berdasarkan penelusuran penulis terhadap beberapa pembahasan yang
terkait maka penulis akan mengemukakan beberapa karya tulis dan kitab,
diantaranya:
1. Sarah Rizki Fajri, dalam skripsinya dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan
Ahlak Dalam Kisah Yusuf as. Dalam skripsi tersebut menyebutkan
analisis nilai-nilai pendidikan ahlak dalam kisah Yusuf AS pada
pendidikan islam, menggambarkan penerapan pendidikan ahlak kepada
sesama masnusia, dan tujuan dari pendidikan ahlak. Adapun kesamaan
dengan skripsi yang akan penulis garap, yakni pilihan surah yang akan
dikaji. Yang membedakannya adalah pendekatan penelitian dan objek
kajian tafsirnya.16
Penelitian yang dikaji oleh Sarah Rizki Fajri sangat bermanfaat bagi
penulis, karena penulis mendapatkan pembahasan kisah Yusuf as secara
padat dengan memetakan setiap episode atau peristiwa yang terjadi.
2. Ainun Miftakhul Jannah, dalam skripsinya dengan judul Nilai-Nilai
Pendidikan Ahlak Telaah (QS.Yusuf ayat 8-18 dan QS. Al-Hujurat ayat
11). Dalam skripsi tersebut menyebutkan kandungan QS. Yusuf ayat 8-18
dan QS. AL-Hujurat ayat 11 dengan menggunakan Al-Qur`an Bayan
DEPAG RI 2009 dan terjemah tafsir Ibnu Katsir, menyebutkan sikap-
sikap baik dan buruk yang terjadi pada pribadi tokoh yang masuk dalam
16Sarah Rizky Fajri, “Nilai-Nilai Pemdidikan Ahlak Dalam Kisah Yusuf as”, skripsi,
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017). Tidak diterbitkan (t.d.)
11
kisah Yusuf as, dan nilai-nilai pendidikan ahlak yang terkandung dalam
QS. Yusuf ayat 8-18 dan QS. AL-Hujurat ayat 11. Adapun kesamaan
dengan skripsi yang akan penulis garap, yakni pemilihan surahnya, yang
membedakannya adalah analisa sebab akibat konflik yang terjadi dalam
keluarga Yusuf as., dan pendekatan penelitian serta objek kajian
kitabnya.17
Penelitian yang dikaji olehAinun Miftakhul Jannah berhasil
membantu penulis untuk menemukanpenjelasan mengenai kepribadian
tokoh yakni Yusuf as yang disampaikan dari beberapa kandungan ayat Al-
Qur`an selain dari QS. Yusuf.
3. Siti Himatul Anisah, dalam skripsinya berjudul Nilai-Nilai Pendidikan
Ahlak dalam Al-Qur`an Surat Yusuf ayat 8-18. Dalam skripsinya
menyebutkan nilai pendidikan ahlak dan ruang lingkupnya, metode
pendidikan ahlak, penafisran QS. Yusuf ayat 8-18 dengan menggunakan
metode tahlili, relevansi nilai pendidikan ahlak surah yusuf ayat 8-18
dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaannya adalah analisa sebab akibat
konflik yang terjadi dalam keluarga Yusuf AS dan pendekatan penelitian
serta objek kajian kitabnya.
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis, karena penulis menemukan
beberapa relevansi nilai pendidikan ahlak dalam surah Yusuf dari ayat 8-
18 pada kehidupan sehari-hari utamanya pada lingkup keluarga.18
4. M. Imamul Muttaqin dalam tesisnya yang berjudul Nilai-Nilai Karakter
dalam Surat Yusuf (Studi Komparatif Perspektif Para Mufassir).
Menyebutkan pembahasan kajian pustaka tentang tinjauan umum
17 Ainun Miftakhul Jannah, “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Telaah (QS. Yusuf
Ayat 8-18 Dan QS. Al-Hujurat Ayat 11), skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Surakarta, 2017. Tidak diterbitkan (t.d.) 18Siti Himatul Anisah “ Nilai-Nilai Pendidikan Ahlak dalam Al-Qur`an Surat Yusuf
ayat 8-18”, skripsi (Salatiga: IAIN Salatiga, 2018). Tidak diterbitkan (t.d.)
12
pendidikan karakter, definisi nilai, tujuan pendidikan karakter, konsep
pendidikan karakter, penyajian data berupa kajian ayat dan tafsir dari
beberapa kitab seperti tafsir al misbah, kitab Al-Qur`an dan terjemah
departemen agama dan tafsir Al-Maraghi.Persamaan dalam skripsi yang
akan ditulis adalah pemilihan surahnya. Hal yang membedakannya adalah
objek kajian kitabnya danfokus penelitian suratnya ada dua yakni surah
Ali Imran dan surat Yusuf..19
Penyajian data pada tesis tersebut begitu rinci dengan menyajikan
pendapat dari beberapa mufassir, sehingga dapat memberikan penulis
pengetahuan tentang pembahasan karakter Yusuf as.
5. Maimunah, dalam jurnalnya dengan judul Konflik Psikologis Kisah Yusuf
Dalam Al-Qur`an menyebutkan struktur kepribadian dalam Islam, Konflik
psikologis yang meliputi definisi konflik, penyebab dan akibat terjadinya
konflik, ringkasan kisah Yusuf, konflik masing-masing tokoh dalam kisah
Yusuf. Adapun kesamaan pembahasan jurnal tersebut dengan skripsi yang
akan ditulis, yakni sama-sama membahas tentang konflik dan pemilihan
surah yang dipilih. Perbedaannya adalah pemaparan penafsiran ayat dan
batasan konflik yang akan dibahas. Pemaparan analisis perbandingan dua
tafsir adalah referensi utama dalam skripsi ini. Sedangkan, dalam jurnal
tersebut hanya menggunakan satu tafsir sebagai rujukan yakni tafsir Al-
Mishbah karya Quraish Shihab.20
Penelitian ini telah berkontribusi untuk penulis karena penyajian
tentang konflik keluarga Yusuf as dapat memberikan gambaran
bagaimana caranya menyajikan data dari penafsiran dan perspektif
19 M Imamul Muttaqin “Nilai-nilai karakter dalam Surat Yusuf (Studi Komparatif
Para Mufassir)”, skripsi (Malang: UIN Maliki, 2015). Tidak diterbitkan (t.d.) 20Maimunah, “Konflik Psikologis Kisah Yusuf Dalam Al-Qur`an”, dalam Jurnal al-
iltizam, vol 1, No 2 Desember 2016
13
psikologi dengan ringkas namun padat informasi tanpa meluas ketika
menyajikan penafsiran
F. Kerangka Teori
Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah, kerangka teori sangat
diperlukan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dan dipakai
untuk dijadikan tolak ukur atau kriteria yang dijadikan dasar untuk
membuktikan sesuatu. Penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
konflik keluarga Nabi Ya’qub as telaah psikologi. Maka dari itu pembahasan
konflik dalam keluarga akan dibahas menggunakan kaijan konflik keluarga
menurut psikologi.
Diketahui dalam setiap hubungan individu akan selalu muncul konflik, tak
terkecuali dalam hubungan keluarga. Secara etimologi konflik adalah
pertengkaran, perkelahian, perselisihan, tentang pendapat atau keinginan atau
perbedaan, pertentangan perlawanan dengan atau berselisih. 21 Menurut
Thomas (1992) konflik didefinisikan sebagai protes yang bemula saat salah
satu pihak menganggap pihak lain menggagalkan atau berupaya
menggagalkan kepentingannya.22
Sedangkan pengertian keluarga secara etimologi adalah ibu dan bapak
beserta anak-anaknya; seisi rumah. 23 Menurut pendapat Goldenberg ada
beberapa macam bentuk keluarga salah satunya adalah keluarga campuran
(blended family). Umumnya yang dialami oleh banyak orang adalah memiliki
21 M. Wahid Nur Tualeka, “Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern”, dalam
Jurnal Al-Hikmah Universitas Muhammadiyah Surabaya, vol.3 no. 1, 2017, h.34 22 Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Dalam Keluarga,
h.101 23 https://kbbi.kemendikbud.go.id diakses pada tanggal 27 Agustus 2020 pukul 09.47
WIB
14
bentuk keluarga inti yakni keluarga yang terdiri dari suami, istri, serta anak-
anak kandung. Keluarga ini merupakan keluarga yang sangat ideal.
Pembahasan keluarga Nabi Ya’qub as dalam skripsi ini adalah contoh dari
bentuk keluarga campuran (blended family) karena keluarga Nabi Ya’qub as
terdiri suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak tiri. Sebagai orang tua
tentu tidak mudah untuk menjalankan keluarga campuran dibandingkan
dengan keluarga inti. Selain itu, ketika terjadi konflik dalam keluarga
campuran, sebagai orang tua dapat berubah menjadi frustasi ketika keluarga
baru tidak berfungsi yang sama dengan baik seperti keluarga suami atau istri
sebelumnya.24
Ketika konflik terjadi pada sebuah keluarga, tentunya hal tersebut harus
diselesaikan. Dalam memecahkan sebuah konflik, terdapat dua tipe yaitu
destruktif dan konstruktif. Ketika konflik diselesaikan dengan cara destruktif
tentunya akan gagal. Namun jika konflik diselesaikan dengan cara konstruktif,
adil dan memuaskan kedua belah pihak pasti akan membuahkan hasil yang
baik. Seperti yang disampaikan oleh Router dan Counger (1995),
permasalahan akan dapat terpecahkan dengan cara konstruktif jika memiliki
interaksi yang hangat, sebaliknya jika keluarga tersebut interaksi dengan
bermusuhan, pemecahan masalah akan digunakan dengan cara destruktif. 25
Dari berbagai penelitian dan sesi konseling keluarga, para peneliti dan
terapis mengenali adanya gaya resolusi konflik yang umumnya digunakan
individu dalam mengelola konflik, Harriet Goldhor Lerner sebagaimana
dikutip oleh Olson dan Olson (2000), membedakan cara individu
menyelesaikan konflik menjadi lima macam, yaitu pemburu (pursuer adalah
24 Jeanne Segal, Ph.D. and Lawrence Robinson, “Blended Family and Step-Parenting
Tips”,https://www.helpguide.org/articles/parenting-family/step-parenting-blended-
families.htm?pdf=13583 diakses pada tanggal 10 April 2019 pukul 17.46 WIB
25 Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Dalam Keluarga.
h.104
15
individu yang berusaha membangun ikatan yang lebih dekat), penghindar
(distancer adalah individu yang cenderung mengambil jarak secara emosi),
pecundang (underfunctioner adalah individu yang gagal menunjukkan
kompetensi atau aspirasinya), penakluk (overfunctioner adalah individu yang
cenderung mengambil alih dan merasa lebih tahu yang terbaik bagi pihak lain),
dan pengutuk (blamer, adalah individu yang selalu menyalahkan orang lain
atau keadaan).26
Dengan menggunakan kajian konflik keluarga telaah psikologi. Penulis
akan meneliti apa saja konflik yang terjadi dan mendeteksi pemecahan konflik
keluarga nabi Nabi Ya’qub as bersifat konstruktif atau destruktif dengan
menggunakan pendekatan resolusi konflik yang disebutkan oleh Harriet
Goldhor Lerner.
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian library
research (penelitian kepustakaan) yakni dengan mengumpulkan data
pustaka, mencatat, serta mengolah bahan penelitian yang berhadapan
langsung dengan teks (nash) tanpa terjun ke lapangan atau saksi-saksi
untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi.27
Penelitian ini tergolong kualitatif karena ketika obyek penelitian yang
akan dipahami secara mendalam berupa kata-kata, kejadian atau teks
bukan angka-angka kemudian hasil akhirnya dianalisis.28
26 Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Dalam Keluarga,
h.105 27 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia: jakarta,
2008, h.3 28Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Kencana: Jakarta, 2017), h.43
16
Obyek yang terkait dalam penelitian ini adalah kitab tafsir Qabas Min
Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437
H). Pendekatan yang dipakai untuk mengurai data-data ketika membahas
konflik yang terjadi dalam keluarga Nabi Ya’qub as pada surah Yusuf
dalam tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm adalah menggunakan
pendekatan psikologi. Sedangkan, ketika menelusuri menelusuri riwayat
hidup, kondisi sosial, dan latar belakang keilmuan Muhammad Ali
Ashabuni (W. 1437 H), penulis menggunakan pendekatan historis.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua
sumber penelitian, yaitu sumber data primer dan sekunder.
Sumber data primer yang disajikan adalah segala literatur yang
berkaitan dengan pokok kajian. Disini penulis akan menggunakan kitab
tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash
Shabuni (W. 1437 H).
Sumber data sekunder adalah berupa referensi-referensi yang secara
tidak langsung berkaitan dengan tema konflik keluarga dalam keluarga
Nabi Ya’qub as pada QS. Yusuf (dengan pendekatan psikologi) antara lain
adalah buku buku Psikologi Keluarga karya Sri Lestari, jurnal-jurnal,
artikel ilmiah, dan sebagainya yang dapat melengkapi data-data primer di
atas.
3. Teknik Pengumpulan data
Dalam mengkaji literatur, penulis mengumpulkan data dengan cara
penelusuran kepustakaan (library research) menggunakan sumber data
primer yang berasal dari kitab tafsir dan sumber data sekunder dari jurnal,
tesis, disertasi, artikel, buku, dan lain.
17
Secara operasional, penelitian ini akan dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Pertama, penulis menetapkan tokoh yang dikaji dan objek yang
menjadi fokus kajian, yaitu Muhammad Ali Ashabuni (W. 1437 H)
dengan pilihan karya tafsirnya yakni tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an
Al-Karîm .
b. Kedua, mencari dan menyeleksi karya-karya yang berkaitan dengan
Muhammad Ali Ashabuni (W. 1437 H) dan buku-buku lain yang
terkait dengan penelitian ini.
c. Ketiga, penulis mengklasifikasi tentang penafsiran ayat yang
mengandung unsur konflik secara kontekstual dalam keluarga Nabi
Ya’qub as, tentu dengan syarat setelah membaca secara utuh surah
Yusuf dalam tafsir tersebut dan menelaah tentang biografi kitabnya
meliputi latar belakang penafsiran, metode, corak, sumber penafsiran
dan karakteristik penafsiran.
d. Keempat, penulis memaparkan tentang kajian yang berkaitan dengan
surah Yusuf, keluarga, konflik dan resolusi konflik.
e. Kelima, penulis akan menganalisis tentang penafsiran yang sudah
diklasifikasikan dengan menggunakan pendekatan psikologi
f. Keenam, penulis akan membuat kesimpulan-kesimpulan sebagai
jawaban terhadap rumusan masalah terkait konflik keluarga dan
resolusi konflik keluarga Nabi Nabi Ya’qub as
4. Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini data yang dihasilkan adalah berupa data
deskriptif. Oleh karena itu, penulis mengguakan metode analisis deskriptif
kualitatif, yaitu dengan memaparkan data, reduksi (data yang sudah ada di
cek dan dan dicatat kembali) , memilah-milah data, dan mengungkap hal-
18
hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian, yakni dengan menelaah dan
menganalisis isi kandungan ayat yang berkenaan dengan tema konflik
keluarga Nabi Ya’qub as., pada QS. Yusuf dalam tafsir Qabas Min-nûril
Qur`an Al-Kariim lalu dikaitkan dengan ilmu psikologi untuk membangun
obyektifitas yang akan dihasilkan nantinya
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
1. teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman
Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta, yang
diterbitkan oleh LPPI Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta
2. Sistematika Penulisan
Untuk mengarah alur pembahasan secara sistematis dan
mempermudah pembahasan maka penelitian ini akan dibagi menjadi
beberapa bab, yakni sebagai berikut:
Bab pertama, berupa pendahuluan yang mencakup latar belakang
masalah untuk memberikan penjelasan secara akademik mengapa
penelitian ini perlu dilakukan dan hal apa saja yang melatarbelakangi
penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah serta
batasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan memiliki batasan
yang jelas. Selanjutnya merumusan masalah yang menjadi fokus
penelitian. Kemudian tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian dan diakhiri dengan teknik penulisan dan
sistematika penulisan.
Bab kedua, mengulas landasan teori, yang bertujuan untuk
menjelaskan gambaran secara umum mengenai kajian surah Yusuf,
keluarga dan macam bentuk keluarga, konflik keluarga, sekaligus resolusi
konflik keluarga.
19
Bab ketiga adalah penyajian biografi Muhammad Ali Ashabuni
selaku mufassir dan profil kitab tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm
.
Bab keempat adalah analisa data. Yakni menyajikan penafsiran
ayat yang mengandung unsur konflik, analisis konflik dan resolusi konflik
dalam keluarga Nabi Ya’qub as., pada QS. Yusuf.
Bab kelima, menjelaskan kesimpulan yang berisikan penegasan
jawaban terhadap masalah-maasalah yang diutarakan pada bab-bab
sebelumnya. Selain itu juga akan dikemukakan sejumlah saran sebagai
pijakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkenaan dengan
objek masalah yang dikaji.
141
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini, utamanya dalam
menjawab rumusan masalah yang telah penulis sebutkan pada bab I penelitian
ini, penulis menemukan bahwa ada delapan tema kejadian konflik yang terjadi
dalam keluarga Nabi Ya’qub as dalam tafsir Qabas Min Nur Al-Qur`an Al-
Kariim beserta bentuk resolusi yang digunakan menurut analisis pendekatan
psikologi, yaitu:
1. Konflik Yang Terjadi Pada Keluarga Nabi Ya’qub as dalam surah Yusuf
yakni:
a. Pada ayat 4-6 terdapat kejadian Yusuf ketika menceritakan mimpinya
AS yang membuat Nabi Ya’qub as AS khawatir jika saudara-
saudaranya tahu makna mimpi Yusuf
b. Pada ayat 7-10 adanya kedengkian saudara Yusuf kepada Yusuf
dikarenakan ayahnya lebih menyayangi Yusuf dibanding saudara-
saudaranya yang mengakibatkan makar hingga merencanakan
pembunuhan Yusuf
c. Pada ayat 11-14 rasa kekhawatiran Nabi Ya’qub as yang disebabkan
oleh anak-anaknya ketika meminta izin untuk mengajak Yusuf pergi
bermain bersama mereka.
d. Pada ayat 15-18 terdapat dua konflik, yaitu: pertama, Yusuf dibuang
ke dalam Sumur, kejadian pembuangan Yusuf adalah puncak dari
amarah dan kedengkian yang mereka luapkan. Kedua, Sikap berbohong
kepada ayahnya dengan mengatakan bahwa Yusuf sudah meninggal di
makan serigala.
141
e. Pada ayat 63-66 muncul sikap terkejutnya Nabi Ya’qub as yang
disebabkan karena mendengar kabar bahwa Bunyamin diminta oleh
penguasa Mesir untuk datang ke kerajaan sebagai bukti bahwa mereka
mempunyai adik.
f. Pada ayat 81-84 adanya rasa kesal dari salah satu saudara Yusuf kepada
Bunyamin disebabkan karena ia terbukti membawa piala raja dari
kerajaan.dan munculnya kembali rasa kedengkian yang ternyata masih
tersisa di dalam diri saudara-saudara Yusuf
g. Pada ayat 85-87 adanya kesedihan Nabi Ya’qub as mendengar kabar
Bunyamin terbukti mencuri piala raja
h. Kejadian Nabi Ya’qub as yang dicela anak-anaknya karena Nabi
Ya’qub as AS tiada hentinya merasakan kesedihan sejak kepergian
Yusuf.
2. Resolusi konflik Keluarga Nabi Ya’qub as
a. Pada kejadian diceritakan mimpi Yusuf. Nabi Yusuf menyembunyikan
kisah mimpinya dari saudara-saudaranya.
b. Kedengkian saudara-saudara Yusuf bersifat destruktif. Karena saudara-
saudara Yusuf setuju untuk membunuh Yusuf.
c. Resolusi yang digunakan oleh Nabi Ya’qub as bersifat konstruktif,
Nabi Ya’qub as mencoba bersikap adil dengan melakukan tawar-
menawar dan meminta jaminan kepada anak-anaknya supaya Yusuf
tetap dalam penjagaan mereka.
d. Ketika Yusuf dibuang ke dalam Sumur, resolusi konflik yang mereka
gunakan bersifat destruktif. Yusuf mencoba untuk meminta
pertolongan kepada saudara-saudaranya, namun mereka tidak
menggubrisnya.
e. Kebohongan lisan saudara-saudara Yusuf yang disampaikan kepada
Nabi Ya’qub as, diatasi dengan cara konstruktif. Ya’qub as tidak
142
menampakkan emosi dengan kemarahan, namun ia tegas menasehati
anak-anaknya.
f. Resolusi yang digunakan oleh Nabi Ya’qub as ketika ia mendengar
kabar bahwa Bunyamin diminta oleh penguasa Mesir untuk datang ke
kerajaan, bersifat konstruktif. Ia meminta anak-anaknya bersumpah
dan berjanji agar membawa Bunyamin selamat dari pergi hingga
kembali pulang.
g. Resolusi konflik dilakukan oleh saudaranya ketika muncul kembali
rasa dengki dan saudara Yusuf kepada Bunyamin, karena terbukti
membawa piala raja, bersifat destruktif. Mereka justru menjadikan
kesempatan itu untuk mencaci Bunyamin.
h. Resolusi konflik yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub as ketika dicela
anak-anaknya ketika merasakan kesedihan sejak kepergian Yusuf
bersifat konstruktif. Ia tetap sabar dan tawakkal kepada Allah swt.
Dari poin-poin konflik dan bentuk resolusi yang sudah disebutkan di
atas, penulis juga ingin menyampaikan bahwa konflik memang dapat
terjadi di mana saja dan kapan saja baik terencana maupun tanpa
sepengetahuan kita. Dalam sebuah keluarga, konflik merupakan hal yang
tidak bisa dihindarkan.
Pembahasan tentang konflik yang terjadi dalam keluarga Nabi
Ya’qub as, dapat disimpulkan juga bahwa menjalankan suatu keluarga
campuran memang tidak mudah dan harus mempunyai strategi atau
manajemen konflik dengan benar ketika menghadapi suatu masalah atau
konflik. Dalam ilmu psikologi menjelaskan bahwa komunikasi, saling
pengertian antar anggota keluarga dan kesabaran merupakan bagian kunci
suksesnya dalam menjalankan keluarga campuran. Sikap ikhtiar seorang
hamba, menumbuhkan rasa percaya dan berserah diri kepada Allah Swt
143
juga merupakan hal yang harus dihadirkan dalam menghadapi sebuah
masalah di kehidupan.
B. Saran
Setelah menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan penulis
dari segi kemampuan maupun referensi buku. Kemudian untuk
menyempurnakan karya ini, kritik dan saran yang membangun penulis sangat
diharapkan. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khusunya dan pembaca pada umumnya.
145
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah , Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar E M,
(Pustaka Imam Syafi’i: Bogor, 2004) jilid 4
Al-Qur`an dan Tafsirnya
Al-Qur`an dan Tafsirnya. (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990), Jilid
IV
Amalia Mida, “Pendekatan Psikologi Dalam Kajian Islam”, dalam jurnal El-
Furqania, vol 3 No. 2 Agustus 2016
Azwandi, “Konflik Dan Resolusi Konflik Jama’ah Masjid Kembar Menara
Tunggal Di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat”,
dalam jurnal Pusat Penelitian dan Publikasi LP2M UIN Mataram,
2018
Bohari Mastura dan Yusof Farahwahida, Mohd, “Pendidikan Keibubapaan
Melalui Santunan Fitrah Nabi Nabi Ya’qub as A.S Dan Pendekatannya
Bagi Menangani Salah Laku Remaja” dalam jurnal Umran, Akademi
Tamadun Islam Universiti Teknologi Malaysia, vol. 6, no. 3 – 2
Charilsyah David, “Metode Dan Teknik Mengajarkan Kejujuran Pada Anak
Sejak Usia Dini”, dalam jurnal Educhild Vol. 5 No. 1, 2016
Daulay Nurussakinah, Pengantar Psikologi Dan Pandangan Al-Qur`an
Tentang Psikologi, (Jakarta: Kencana Prenamedia,2014) Cet ke-1
Ediarmo Toto, “Wacana Naratif Kehidupan Nabi Isa Dalam Al-Qur`an”,
dalam jurnal Arabiyat: jurnal pendidikan bahasa Arab dan
Kebahasaaraban, vol. I, no. 1, 2014
Fatahilah Aji dkk, “Penafsiran Ali-Alshabuni Tentang Ayat-ayat Yang
Berkaitan Dengan Teologi”, dalam jurnal Al-Bayan, Vol. 1 No. 2, 2016
Fiqhiyatun Naja dan Nanik Kholifah, “Bias Konfirmasi Terhadap Perilaku
Berbohong” dalam jurnal Psikologi vol. 7 no. 1, maret 2020
Fsieh Rahman dkk, “Analisis Unsur-Unsur Instrinsik Pada Kisah Yusuf as
Dalam Al-Quran Melalui Pendekatan Kesusatraan Modern”, dalam
jurnal Al-Ibrah, vol. VII no. 01, 2019
145
Gordon Thomas, P.E.T Parrent Effectiveness, terj.Farida Lestira Subardja dkk,
(Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2020) cet 5
Hajir, Nonci M., Pembentukan Karakter Anak melalui Keteladanan
Hamsa dkk, “Kajian Kesusatraan Modern Kisah Yusuf as”, (IAIN Pare-Pare
Nusantara Press, Pare-Pare, 2019)
Hanil Mahliatus Sikkah, “Analisis Kisah Yusuf as Dalam Al-Quran Melalui
Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastra” dalam Jurnal Arabi :
Journal of Arabic Studies , Vol. 1 No. 2, 2016
Hanna Julisda,“Hubungan Favoritisme Orangtua Dengan Sibling Rivalry Pada
Remaja Awal”, skripsi (Riau: UIN Sultan Syarif Kasim, 2019)
Haryono Andi dan Luthfah Ida, “Tafsir Ayat Hijab Analisis Metode Tafsir
Rawaiul Bayan Muhammad Ali Ash Shabuni”, dalam jurnal Al-
Dirayah, vol. 2 no. 1 2019
Hasim, “Etnografi Komunikasi Bisnis Etnis Sunda di Bandung”, dalam thesis
Universitas Pasundan, 2017
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/view/9575
https://family.lovetoknow.com/blended-family-challenges ditulis oleh Karrie
Main
https://kbbi.kemendikbud.go.id diakses pada tanggal 27 Agustus 2020
Husnul Hakim, Ensiklopedi Kitab-Kirab Tafsir, (Depok: Lingkar Studi Al-
Qur`an (eLSIQ), 2019), cet ke-2
Hutahaean , Erik Saut Hatoguan, “Kecenderungan Berbohong, Sasaran
Kebohongan dan Perbedaannya Berdasarkan Jenis Kelamin” dalam
jurnal Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek &
Sipil), Vol. 2, agustus 2007
Imamul, Muttaqin M. “Nilai-nilai karakter dalam Surat Yusuf (Studi
Komparatif Para Mufassir)”, skripsi (Malang: UIN Maliki, 2015).
Tidak diterbitkan (t.d.)
Inda Lestari, dkk, “Pengaruh Gadget Pada Interaksi Sosial Dalam Keluarga”,
dalam jurnal Prosiding-KS, Sumedang: Departemen Kesejahteraan
Sosial, vol. 2, no. 2, 2005
146
Intan Puspitasari, Dewi Eko Wati, “Strategi Parent-School Partnership: Upaya
Preventif Separation Anxiety Disorder Pada Anak Usia Dini” dalam
jurnal Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 2, no. 1,
Mei 2018
Jannah Zukhrufatul, “Asbâth Dan Yahudi Dalam Alquran (Melacak Sejarah
dan Korelasi Asbâth dan Yahudi Dalam Alquran”, skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah, 2017. h.34 (t.d)
Jannah, Ainun Miftakhul, “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Telaah (QS. Yusuf
Ayat 8-18 Dan QS. Al-Hujurat Ayat 11), skripsi, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Surakarta, 2017. Tidak diterbitkan (t.d.)
Karrie Main, Blanded Family Challenges,
https://family.lovetoknow.com/blended-family-challenges
Khabibi Muhammad Luthfi dan Muh. Syamsuddin, “Metode Pendidikan Anak
berbasis Qishshah Al-Anbiya’ dan Kontekstualisasinya di Perguruan
Tinggi Islam” dalam jurnal Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu
Agama, vol. 17, no: 1, 2017
Khairudin Fiddian, “Paradigma Tafsir Ahkam Kontemporer Studi Kitab
Rawai’ul Bayan Karya Ali al-Shabuniy”dalam Jurnal Syahadah, vol.
V, no. I 2017
Khaled Amr, Yusuf Misteri Baju Yang Robek, (Yogyakarta: Navila, 2009)
Khalil, al-Qathan Manna, Mabahis Fi Ulumil Qur`an, terj. Mudzakir AS,
(Ummul Qura: Jakarta, 2018)
Kharomen, Agus Imam. “Keedudukan Dan Relasinya dengan Orang Tua
Perspektif Al-Quran (Perspektif Tafsir Tematik)”, Andragogi: Jurnal
Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan: 2019, vol. 7 no. 12.
Kusuma, Rina Sari, “Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Solusi Konflik pada
Hubungan Remaja Dan Orang Tua” dalam jurnal Warta LPM vol. 20
no. 1: 2017.
Lorizzo Carrie, Straight Talk About Divorce And Blended Families, Crabtree
Publishing Company, 2013
147
M. Wahid Nur Tualeka, “Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern”, dalam
Jurnal Al-Hikmah Universitas Muhammadiyah Surabaya, Vol.3 No. 1,
2017
Maimunah, “Konflik Psikologis Kisah Yusuf Dalam Al-Qur`an”, dalam Jurnal
al-iltizam, vol 1, No 2 Desember 2016
Mariah Ulfa, “Nilai-nilai Pendidikan Akidah Akhlak Dalam Kisah Yusuf as
Alaihis Salam”.skripsi univ. Ar-Raniry Banda Aceh tahun 2017.
Miftah Ulya, Konstruk Emosi Marah Perspektif Al-Qur`an.
MS, Saefulloh, Kisah Para Nabi terj. Qashash al-Anbiya, Qisthi Press: Jakarta,
2015.
Muarifah Alif dan Puspitasari Intan, “Hubungan Pola Asuh Demokratis dan
Kecerdasan Emosi Dengan Persaingan Antar Saudara”, Jurnal
Psikologi Insight, Vol 2 No. 1 tahun 2018
Muhammad Ali Ashabuni, Qabasun Min Nur Al-Qur`an Al-Karim, terj.
Kathur Suhardi, Pustaka Al-Kautsar: Jakarta Timur, 2002.
Muhammad Ali Ashabuny, Tafsir Ayat al-Ahkam Min Al-Qur`an, terj. Ahmad
Dzulfikar dkk, Keira Publishing: Depok, 2016
Muhammad Barmawi, Konflik Dalam Al-Qur`an https://s3.amazonaws.com/
Muhammad Fahmi ”Potret Pendidikan Nabi Ya’qub as Kepada Yusuf as”
dalam jurnal Syaikhuna vol. 7 no. 2 Oktober 2016
Muhammad Jihad, Umur dan Silsilah Para Nabi, Qisthi Press: Jakarta, 2008.
Muhammadin dkk, “Uraian Kebencian Dalam Perspektif Agama Islam Dan
Agama Buddha” dalam jurnal JIA no 1 2019
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Penelitian
Gabungan, Kencana: Jakarta, 2017.
Nazlianto Riza, “Hadits Zaman Rasulullah SAW Dan Tatacara
Periwayatannya Oleh Sahabat”, dalam jurnal Al-Murshalah, vol.2,
no.2, 2016.
148
Norhidayati Mariyatul, “Model Komunikasi Interpersonal dalam Kisah Yusuf
as”, dalam jurnal Al-Hiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah, vol. 04,
no. 07, 2016.
Noviza Neni, Metode Bibliotherapy Pada Kisah Yusuf as Sebagai Media
Konseling Rasional Emotif, dalam jurnal Wardah, no. XXVI, juni
2013.
Nurdin Ali, “Etika Pergaulan Remaja Dalam Kisah Yusuf as (Telaah Tafsir
Tarbawi dalam Surat Yusuf Ayat 23-24”dalam Jurnal Pendidikan
Islam Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut Ilmu Al-Qur`an
Jakarta, Vol 1, No 3, Tahun 2019.
Pedhu Yoseph, “Gaya Manajemen Konflik Seminaris”, dalam jurnal IICET
Jurnal Konseling dan Pendidikan, vol. 8, no.1, 2020.
Qalyubi Syihabudin, Stilistika Al-Qur`an: Makna di Balik Kisah Ibrahim,
(Yogyakarta: LKiS, 2008.
Quraish, Shihab M., “Kaidah Tafsir”, Lentera Hati: Jakarta, 2013.
Al-Qurthuby Imam, Al-Jami li Ahkaam Al-Qur`an, terj. Muhyidin Masridha,
Pustaka Azzam: Jakarta Selatan, 2008.
Rashid, Roszmalizawati Ab, “Pembentukan Jatidiri Insan Melalui Kisah Yusuf
as di Dalam Al-Qur`an (Protection Of Injury Through The Story Of
The Prophets Of Yusuf In The Qur`an”, dalam jurnal International
Social Science and Humanities Journal, vol. 2, no.3, 2019
Razzaq Abdur dan Haryono Andy, “Analisis Metode Tafsir Muhammad Ash-
Shabuni dalam Kitab al-Bayan” dalam jurnal Wardah Vol. 18 No. 1,
2017
Rifai Juhdi, “Pendekatan Ilmu Balaghah Dalam Shafwah AL-Tafasir karya
Ali Al-Shabuny” dalam Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.2, Desember 2019
Rini, Agus Riyanti Puspito, “Kemandirian Remaja Berdasarkan Urutan
Kelahiran” dalam jurnal pelopor Pendidikan, Vol. 3 No. 1, 2012
Ristiana, Keuis Rista dan Syamsudin, Adeani Ikin, “Konflik Batin Tokoh
Utama Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 Karya Asma Nadia
(Kajian Psikologi Sastra), dalam jurnal Literasi, Vol. 1 No. 2, 2017
149
Rohmat, “Keluarga Dan Pola Pengsuhan Anak”, dalam Jurnal Yinyang: Studi
Gender dan Anak: 2010, vol. 5 no. 1
Salim Hadiyah, Qishashul Anbiya Sejarah 25 Rasul, (Bandung: PT. Al-
ma’arif, 1991), cet 12
Salman harun, Mutiara Al-Qur`an Menerapkan Nilai-Nilai Kitab Suci Dalam
Kehidupan Sehari-hari, Qaf: jakarta, 2016 , cet I, h.225
Sarah Rizky Fajri, “Nilai-Nilai Pemdidikan Ahlak Dalam Kisah Yusuf as”,
skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017). Tidak diterbitkan
(t.d.)
Sarwat Ahmad, Pengantar Ilmu Tafsir, Rumah Fiqih Publishing: Jakarta,
2020, cet ke-2
Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2018)
Segal Jeanne dan Robinson Lawrence, “Blended Family and Step-Parenting
Tips”,https://www.helpguide.org/articles/parenting-family/step-
parenting-blended-families.htm?pdf=13583
Shihab Quraish et. al, Sejarah & Ulum Al-Qur`an, (Jakarta: Pustaka Firdaus,
2013), Cet. Ke-5
Singgih D. Gunarsa dan Y. Singgih D. Gunarsa, “Psikologi Praktis: Anak,
Remaja, dan Keluarga”, PT. BPK Gunung Mulia: Jakarta, cet ke-8,
2008
Siti Himatul Anisah “ Nilai-Nilai Pendidikan Ahlak dalam Al-Qur`an Surat
Yusuf ayat 8-18”, skripsi (Salatiga: IAIN Salatiga, 2018). Tidak
diterbitkan (t.d.)
Siti Robikah, “Tafsir Surah Yusuf dalam Al-Qur`an dengan Pendekatan Sastra
Mustansir Mir”, dalam jurnal Al-Bayan: Studi Al-Qur`an dan Tafsir,
vol. 4 no. 1, juni 2019
Sobur Alex,“Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah”, (Bandung: Pustaka
Setia, 2003)
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Dalam
Keluarga. (Jakarta: Prenamedia Group, 2018), Cet. Ke-5
150
Suhardono Wisnu, “Konflik dan Resolusi”, dalam jurnal Salam: jurnal Sosial
dan Budaya Syar’i, vol. II, no. I, juni 2015
Sukartini Yupi, Konsep Dasar Keperawatan Anak. (Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2004)
Sukatin, Dina Auliah dkk, “Pendidikan Anak Dalam Islam”, dalam jurnal
Institut Agama Islam Nusantara Batanghari, volume VI no. 2, 2019
Supratiknya A. , Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta:
Kanisius (Anggota IKADI), 1995)
Syairal Fahmy, “Manajemen Konflik Dalam Organisasi”, lihat
https://media.neliti.com
Syarqawi Ahmad, Konseling Keluarga: Sebuah Dinamika Dalam Menjalani
Kehidupan Berkeluarga Dan Upaya Penyelesaian Masalah, Al-
Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 7, No. 2, Edisi Juli-
Desember 2017
Tafsir ath-thabary h. 320-321
Thoriqul Aziz, “Pendekatan Munasabah Psikologiah Muhammad Ahmad
Khalafullah: Analisis Kisah Luth dan Kaumnya dalam Al-Qur`an”,
dalam jurnal Nun, vol. 5, no. 2, 2019
Trisna, “Jejak Keindahan Watak Para Nabi dan Keutamaan Manusia dalam
Teks Butir-butir Mutiara Hikmah, dalam jurnal Pendidikan
Humaniora, vol. 2 no. 1, 2013
Wahid, Wa Ode Rahmatun Ummah dan Rifdah Ahmad, “Rasa Tanggung
Jawab Anak Sulung Di Kota Makassar” dalam jurnal Psikologi
Talenta, vol. 2 no 2 2017
Nabi Ya’qub as A, Booklet Syeikh Muhammad Ali Al-Shabuni dari Dubai
International Holy Quran Award
http://vb.tafsir.net/tafsir14959/#.XpC0v8gzZEa
Yusuf Kadar M., Studi Al-Qur`an, Amzah: Jakarta, 2012
Zainul, Arifin M., “Kepemimpinan Pendidikan Yusuf as” dalam jurnal
Ta’allum, vol 4 no. 2, 2016
151
Zed Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia:
jakarta, 2008
152
BIOGRAFI PENULIS
Aldila Putri Bunga lahir di kota Jember, Provinsi Jawa Timur
pada tanggal 17 Juni 1996. Penulis merupakan anak ke-3 dari
3 bersaudara dari pasangan Bapak Andaka Pratama dan Ibu
Cred Dien Djajaningsih. Hobi penulis yaitu menyanyi dan
travelling.
Berikut adalah riwayat pendidikan penuls:
1. MI MIMA KH. Shiddiq Jember (tahun 2002-208)
2. SMP Negeri 11 Jember (tahun 2008-2011)
3. SMA Al-Munawwariyyah Sudimoro Malang (2011-2014)
4. PP. Al-Munawwariyyah Sudimoro Malang (2014-2016)
5. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan
Tafsir di Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta (2016-sekarang)
Penulis pernah aktif di beberapa organisasi, antara lain:
1. Tahun 2017-2018 penulis pernah menjadi anggota Kementrian Dalam
Negeri Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) Ushuluddin
Dan Dakwah IIQ Jakarta dan Anggota Komisi Dua Senat Mahasiswa
(SEMA) IIQ Jakarta
2. Tahun 2018-2019 penulis menjadi anggota divisi kelimuan dalam
organisasi daerah Jam’iyyah Mudarasah Al-Qur`an (JMQ)
3. Tahun 2019-2020 penulis pernah menjabat sebagai bendahara Senat
Mahasiswa (SEMA) IIQ Jakarta dan menjadi wakil ketua organisasi
daerah Jam’iyyah Mudarasah Al-Qur`an (JMQ)
top related