disiplin kerja pegawai negeri sipil badan pertanahan...
Post on 08-Mar-2019
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
60
LAMPIRAN
60
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana visi, dan misi Badan Pertanahan Nasional?
2. Bagaimana prosedur pembagian kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
3. Bagaimana sistem pelaksanaan pelayanan publik yang diberikan oleh Badan
Pertanahan Nasional?
4. Apa indikator disiplin kerja mengacu pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional?
5. Apa pemberian pelayanan publik bertitik tolak pada disiplin kerja pegawai?
6. Bagaimana peraturan jam kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
7. Apa pegawai sudah menaati peraturan jam kerja atau masih terdapat pegawai
yang mangkir?
8. Bagaimana pelaksanaan absensi pegawai Badan Pertanahan Nasional?
9. Apa pegawai Badan Pertanahan Nasional sudah menyelesaikan target kerja
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang sudah disepakati?
10. Apa pegawai Badan Pertanahan Nasional membuat buku kegiatan harian?
11. Apa yang dilakukan atasan apabila ada pegawai yang tidak menaati peraturan
dalam kaitannya dengan disiplin kerja?
12. Apa terdapat peraturan yang mengacu pada sanksi pegawai yang melanggar
disiplin kerja?
13. Apa terdapat kesadaran dalam diri pegawai untuk melaksanakan disiplin kerja?
14. Apa terdapat aspek kejenuhan dalam bekerja, sehingga menimbulkan
ketidakdisiplinan kerja pegawai?
15. Bagaimana cara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai?
16. Apa saja pelanggaran disiplin kerja pegawai yang terjadi di Badan Pertanahan
Nasional?
17. Apa pelaksanaan disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional sudah
sesuai dengan reformasi birokrasi BPN yaitu menaati jam kerja, penyelesaian
target kerja, menggunakan pakaian dinas, rapi, membuat buku kegiatan harian
atau rencana kerja, dan mengisi daftar hadir?
18. Apakah Bapak atau Ibu pernah melanggar disiplin kerja?
60
DATA COLLECTION
Wawancara 1
Nama : Ir. Sri Kusrini Maruti, M.Si
Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Tempat : Badan Pertanahan Nasional Salatiga
1. Bagaimana visi misi Badan Pertanahan Nasional Salatiga?
Visi kantor kami adalah menjadi Kantor Yang Mempunyai Basis Data
Pertanahan Lengkap Dan Akurat Serta Mampu Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan Dan Pengaturan Pertanahan. Sedangkan
misinya adalah mengembangkan terobosan percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota dan pemberdayaan
masyarakat, memastikan setiap bidang tanah di Kota Salatiga terpetakan dan
setiap tanah terdaftar link dengan buku tanah, mengoptimalkan fungsi dan
peranserta dalam proses perencanaan penggunaan atau pemanfaatan tanah
serta pengendalian pemanfaatan tanah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah,
menyelesaikan secara tuntas setiap sengketa, konflik dan perkara pertanahan,
menguatkan instansi Kantor Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan jiwa,
semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi
masyarakat Kota Salatiga.
2. Bagaimana prosedur pembagian kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Pembagian kerja sudah disesuaikan dengan tugas pokok dan tugas
fungsional, sedangkan untuk staff yang mengatur adalah atasannya langsung.
3. Bagaimana pelaksanaan pelayanan publik yang diberikan oleh Badan Pertanahan
Nasional?
Pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar, dan pelayanan yang
diberikan sampai dengan pukul 16.00 WIB. Tetapi dalam pengambilan berkas
biasanya waktu yang ditentukan tidak sesuai dengan proses alur pendaftaran.
4. Apa indikator disiplin kerja mengacu pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional?
Indikator disiplin kerja yang mengacu pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional adalah menaati jam kerja, penyelesaian target kerja,
60
menggunakan pakaian dinas, rapi, membuat buku catatan harian, dan mengisi
daftar hadir.
5. Apakah pemberian pelayanan publik bertitik tolak pada disiplin kerja pegawai?
Ya, tentunya sejalan dengan disiplin kerja, karena harus disesuaikan
dengan SOP (Standard Operating Procedure). Tetapi dalam pelaksanaannya
masih ada pekerjaan yang belum selesai, dikarenakan baik dari pihak internal
maupun eksternal.
6. Bagaimana peraturan jam kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Hari Senin sampai Kamis dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB.
7. Apa pegawai sudah menaati peraturan jam kerja atau masih terdapat pegawai
yang mangkir?
Masih terdapat beberapa pegawai yang tidak menaati peraturan jam
kerja. Contohnya masih ada yang terlambat dan pada saat jam makan siang
terlalu lama.
8. Bagaimana pelaksanaan absensi pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Pelaksanaan absensi pegawai berjalan dengan lancar tetapi masih
terdapat pegawai yang melakukan pemalsuan absensi.
9. Apa pegawai Badan Pertanahan Nasional sudah menyelesaikan target kerja
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang sudah disepakati?
Sudah, rata-rata pegawai sudah menyelesaikan target kerja yang telah
direncanakan sebelumnya. Tetapi juga masih ada yang belum menyelesaikan
target kerja yang diakibatkan oleh beberapa alasan seperti faktor eksternal.
10. Apa pegawai Badan Pertanahan Nasional membuat buku kegiatan harian?
Mengenai buku kegiatan harian masih belum terealisasikan. Saya secara
pribadi kemarin-kemarin sudah membuat, tetapi karena banyak pekerjaan yang
harus diselesaikan maka kegiatan harian tersebut sudah tidak saya isi lagi.
Dalam membuat buku harian perlu adanya waktu lebih dalam
melaksanakannya.
60
11. Apa yang dilakukan atasan apabila ada pegawai yang tidak menaati peraturan
dalam kaitannya dengan disiplin kerja?
Bapak menerapkan sanksi yang berupa teguran lisan apabila ada yang
melanggar disiplin kerja. Apabila dengan sanki yang berupa teguran lisan
pegawai masih melanggar, maka akan diberikan surat peringatan, tetapi yang
saya tahu teguran yang berupa pemberian surat peringatan belum terlaksana.
Selain itu pada saat apel pagi Bapak juga menerapkan sistem reward and
punishment. Reward dapat berupa hadiah, sedangkan punishment berupa
scotjump.
12. Apa terdapat peraturan yang mengacu pada sanksi pegawai yang melanggar
disiplin kerja?
Seperti yang sudah saya perlihatkan, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. Di dalam peraturan tersebut sudah lengkap
mengenai sanksi yang diberikan.
13. Apa terdapat kesadaran dalam diri pegawai untuk melaksanakan disiplin kerja?
Kalau menurut saya, rata-rata sudah terdapat kesadaran untuk
melaksanakan disiplin kerja dalam diri masing-masing pegawai.
14. Apa terdapat aspek kejenuhan dalam bekerja, sehingga menimbulkan
ketidakdisiplinan kerja pegawai?
Ya, aspek kejenuhan pasti ada dalam setiap diri pegawai, kurangnya
pelaksanaan mutasi bagi pejabat dapat menimbulkan kejenuhan dalam bekerja.
15. Bagaimana cara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai?
Untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai, Bapak menerapkan prinsip
reward and punishment bagi pegawai. Pada saat apel pagi bagi yang disiplin
akan diberikan hadiah, sedangkan yang melanggar disiplin kerja akan diberi
hukuman berupa scotjump.
16. Apa saja pelanggaran disiplin kerja pegawai yang biasanya terjadi di Badan
Pertanahan Nasional?
Pelanggaran yang terjadi adalah pemalsuan absensi, penyalahgunaan
kewenangan, masih ada pegawai yang terlambat, sasaran kerja pegawai belum
terealisasikan, terdapat pegawai yang keluar pada saar jam kerja, dan dalam
mencatat buku kegiatan harian juga belum terealisasikan.
60
17. Apa pelaksanaan tertib disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional sudah
sesuai dengan reformasi birokrasi BPN yaitu menaati jam kerja, penyelesaian
target kerja, menggunakan pakaian dinas, rapi, membuat buku kegiatan harian
atau rencana kerja, dan mengisi daftar hadir?
Pelaksanaan tertib disiplin kerja pegawai sudah sesuai dengan
Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan Nasional, tetapi masih terdapat
beberapa hambatan dalam melaksanakan tertib disiplin kerja pegawai.
Contohnya ketidaktepatan penggunaan waktu.
18. Apa Bapak atau Ibu pernah melanggar disiplin kerja?
Ya, saya pernah melanggar disiplin yaitu saya terlambat datang
dikarenakan kendala pada saat melakukan perjalanan.
60
Wawancara 2
Nama : Sri Suharsimi, S.H
Jabatan : Kepala Urusann Umum dan Kepegawaian
Tempat : Badan Pertanahan Nasional Salatiga
1. Bagaimana visi, dan misi Badan Pertanahan Nasional?
Visi kantor kami adalah menjadi Kantor Yang Mempunyai Basis Data
Pertanahan Lengkap Dan Akurat Serta Mampu Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan Dan Pengaturan Pertanahan. Sedangkan
misinya adalah mengembangkan terobosan percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota dan pemberdayaan
masyarakat, memastikan setiap bidang tanah di Kota Salatiga terpetakan dan
setiap tanah terdaftar link dengan buku tanah, mengoptimalkan fungsi dan
peranserta dalam proses perencanaan penggunaan atau pemanfaatan tanah
serta pengendalian pemanfaatan tanah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah,
menyelesaikan secara tuntas setiap sengketa, konflik dan perkara pertanahan,
menguatkan instansi Kantor Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan jiwa,
semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi
masyarakat Kota Salatiga.
2. Bagaimana prosedur pembagian kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Pembagian kerja disesuaikan dengan tugas pokok dan tugas fungsional,
sesuai dengan peraturan Pegawai Negeri Sipil.
3. Bagaimana pelaksanaan pelayanan publik yang diberikan oleh Badan Pertanahan
Nasional?
Pelaksanaan pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar, terdapat 3
loket yaitu loket penerimaan dokumen atau berkas pendaftaran, penerimaan
pembayaran, dan penyerahan dokumen atau berkas yang sudah jadi.
4. Apakah indikator disiplin kerja mengacu pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional?
Ya, tentu saja sudah sesuai dengan pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional yaitu menaati jam kerja, penyelesaian target kerja,
menggunakan pakaian dinas, rapi, membuat buku catatan harian, dan mengisi
daftar hadir.
60
5. Apakah pemberian pelayanan publik bertitik tolak pada disiplin kerja pegawai?
Ya mbak, tentu saja bertitik tolak pada disiplin kerja. Karena apabila
pegawai tidak disiplin maka penyelesaian pekerjaan tidak dapat berjalan
dengan lancar.
6. Bagaimana peraturan jam kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Hari Senin sampai Kamis dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB.
7. Apakah pegawai sudah menaati peraturan jam kerja atau masih terdapat pegawai
yang mangkir?
Masih terdapat beberapa pegawai yang tidak menaati peraturan jam
kerja. Contohnya jam masuk dan jam pulang tidak sesuai dengan peraturan,
ada pegawai yang tidak ikut apel pagi dan sore hari.
8. Bagaimana pelaksanaan absensi pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Sejauh ini absensi pegawai berjalan lancar, tetapi pemalsuan absensi
masih terjadi.
9. Apakah pegawai Badan Pertanahan Nasional sudah menyelesaikan target kerja
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang sudah disepakati?
Sebagian besar pegawai sudah menyelesaikan sasaran kerja pegawai.
Tetapi masih ada yang belum sesuai dengan sasaran kerja pegawai,
dikarenakan latar belakang yang tidak sesuai. Seperti ditempatkan pada jabatan
yang tidak sesuai dengan pendidikannya. Salah satu solusinya adalah dengan
ditempatkan pada jabatan yang sesuai sehingga sasaran kerja pegawai tercapai
maupun melaksanakan pendidikan lagi atau dengan penyesuaian ijazah.
10. Apakah pegawai Badan Pertanahan Nasional membuat buku kegiatan harian?
Ada yang sudah membuat buku kegiatan harian dan masih ada yang
belum membuat buku kegiatan harian.
11. Apa yang dilakukan atasan apabila ada pegawai yang tidak menaati peraturan
dalam kaitannya dengan disiplin kerja?
Bapak memberikan sanki yang berupa teguran lisan secara langsung
kepada pegawai yang melanggar disiplin kerja.
60
12. Apa terdapat peraturan yang mengacu pada sanksi pegawai yang melanggar
disiplin kerja?
Ada mbak, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
Di dalam peraturan tersebut semua sudah dijelaskan.
13. Apakah terdapat kesadaran dalam diri pegawai untuk melaksanakan disiplin
kerja?
Sebagian besar sudah ada kesadaran mbak untuk melaksanakan disiplin
kerja.
14. Apakah terdapat aspek kejenuhan dalam bekerja, sehingga menimbulkan
ketidakdisiplinan kerja pegawai?
Ya, terdapat aspek kejenuhan dalam bekerja. Contohnya tidak terdapat
jenjang karier yang dilakukan oleh perusahaan.
15. Bagaimana cara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai?
Untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai, Bapak menerapkan prinsip
reward and punishment bagi pegawai. Pada saat apel pagi bagi yang disiplin
akan diberikan hadiah, sedangkan yang melanggar disiplin kerja akan diberi
hukuman berupa scotjump.
16. Apa saja pelanggaran disiplin kerja pegawai yang biasanya terjadi di Badan
Pertanahan Nasional?
Pelanggaran yang terjadi adalah pemalsuan absensi, jam masuk dan
jam pulang tidak sesuai dengan peraturan, ada yang tidak mengikuti apel pagi
dan apel sore, jam makan siang yang sering molor.
17. Apakah pelaksanaan tertib disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional
sudah sesuai dengan reformasi birokrasi BPN yaitu menaati jam kerja,
penyelesaian target kerja, menggunakan pakaian dinas, rapi, membuat buku
kegiatan harian atau rencana kerja, dan mengisi daftar hadir?
Pelaksanaan tertib disiplin kerja pegawai sudah sesuai dengan
Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan Nasional, tetapi masih terdapat
beberapa hambatan dalam melaksanakan tertib disiplin kerja pegawai.
Contohnya tidak menyelesaikan target kerja.
60
18. Apakah Bapak atau Ibu pernah melanggar disiplin kerja?
Kalau untuk pelanggaran dalam segi waktu saya tidak, tetapi kalau
dalam membuat buku kegiatan harian saya belum membuatnya. Dikarenakan
banyaknya pekerjaan yang harus saya kerjakan sehingga sudah tidak sempat
membuat buku kegiatan harian.
60
Wawancara 3
Nama : Ema Dwi Sulistyowati
Jabatan : Staff Pegawai Tata Usaha
Tempat : Badan Pertanahan Nasional Salatiga
1. Bagaimana visi, dan misi Badan Pertanahan Nasional?
Visi kantor kami adalah menjadi Kantor Yang Mempunyai Basis Data
Pertanahan Lengkap Dan Akurat Serta Mampu Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan Dan Pengaturan Pertanahan. Sedangkan
misinya adalah mengembangkan terobosan percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota dan pemberdayaan
masyarakat, memastikan setiap bidang tanah di Kota Salatiga terpetakan dan
setiap tanah terdaftar link dengan buku tanah, mengoptimalkan fungsi dan
peranserta dalam proses perencanaan penggunaan atau pemanfaatan tanah
serta pengendalian pemanfaatan tanah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah,
menyelesaikan secara tuntas setiap sengketa, konflik dan perkara pertanahan,
menguatkan instansi Kantor Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan jiwa,
semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi
masyarakat Kota Salatiga.
2. Bagaimana prosedur pembagian kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Dari struktur organisasi Agraria dan Tata Ruang, kemudian dibagi
menjadi tugas pokok dan tugas fungsional yang harus dilaksanakan.
3. Bagaimana pelaksanaan pelayanan publik yang diberikan oleh Badan Pertanahan
Nasional?
Pelaksanaan pelayanan publik berjalan dari pukul 08.00 WIB sampai
dengan pukul 16.00 WIB. Jenis pelayanan yang diberikan ada prona dan
larasita. Terkadang dalam pengambilan berkas waktu yang ditentukan tidak
sesuai dengan harapan masyarakat.
4. Apakah indikator disiplin kerja mengacu pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional?
Sudah mengacu pada Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan Nasional
yaitu menaati jam kerja, penyelesaian target kerja, menggunakan pakaian
dinas, rapi, membuat buku catatan harian, dan mengisi daftar hadir.
60
5. Apakah pemberian pelayanan publik bertitik tolak pada disiplin kerja pegawai?
Ya, karena tanpa disiplin kerja pekerjaan juga tidak dapat terselesaikan
dengan cepat, tepat, dan akurat.
6. Bagaimana peraturan jam kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Hari Senin sampai Kamis dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB.
7. Apakah pegawai sudah menaati peraturan jam kerja atau masih terdapat pegawai
yang mangkir?
Masih terdapat beberapa pegawai yang tidak menaati peraturan jam
kerja. Contohnya masih ada yang terlambat, seenaknya sendiri, pada saat jam
pulang ada yang absen terlebih dahulu, pada saat jam kerja ada yang tidak ada
ditempat, dan ada yang mengobrol sendiri.
8. Bagaimana pelaksanaan absensi pegawai Badan Pertanahan Nasional?
Absensi pegawai berjalan lancar dengan menggunakan finger print,
tetapi pada saat lampu mati maka absen dilaksanakan secara manual.
9. Apakah pegawai Badan Pertanahan Nasional sudah menyelesaikan target kerja
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang sudah disepakati?
Sudah menyelesaikan target kerja sesuai dengan sasaran kerja pegawai,
tetapi masih ada juga yang belum sesuai dengan sasaran kerja pegawai. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun
faktor eksternal.
10. Apakah pegawai Badan Pertanahan Nasional membuat buku kegiatan harian?
Mengenai buku kegiatan harian, belum semua pegawai Badan
Pertanahan Nasional membuat buku kegiatan harian.
11. Apa yang dilakukan atasan apabila ada pegawai yang tidak menaati peraturan
dalam kaitannya dengan disiplin kerja?
Diberi sanksi berupa teguran lisan secara langsung, tetapi menurut saya
hal tersebut belum tegas dan tidak menimbulkan efek jera. Sehingga terkadang
ada yang mengulang kesalahan yang sama, dengan sanksi berupa potong gaji,
tetapi hal tersebut juga masih sama, yaitu tidak menimbulkan efek jera.
60
12. Apa terdapat peraturan yang mengacu pada sanksi pegawai yang melanggar
disiplin kerja?
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
13. Apakah terdapat kesadaran dalam diri pegawai untuk melaksanakan disiplin
kerja?
Menurut saya, kebanyakan sudah memiliki kesadaran dalam
melaksanakan disiplin kerja. Tetapi disisi lain masih terdaapt beberapa
pegawai yang kurang memiliki kesadaran untuk disiplin. Hal tersebut hanya
dijadikan sebagai formalitas saja, yang penting target kerja tercapai.
14. Apakah terdapat aspek kejenuhan dalam bekerja, sehingga menimbulkan
ketidakdisiplinan kerja pegawai?
Secara pribadi terkadang ada rasa jenuh, menyelesaikan pekerjaan yang
sama tentu saja menimbulkan kejenuhan. Untuk itu mungkin perlu adanya
perputaran jenjang karir bagi pegawai.
15. Bagaimana cara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai?
Cara untuk meningkatkan disiplin kerja adalah dengan prinsip reward
and punishment yang secara langsung diberikan oleh atasan.
16. Apa saja pelanggaran disiplin kerja pegawai yang biasanya terjadi di Badan
Pertanahan Nasional?
Pelanggaran yang terjadi adalah datang terlambat, pulang lebih awal,
pada saat jam kerja tidak ada ditempat, ngobrol sendiri, melihat tv, dan ada
yang keluar negeri tanpa ijin.
17. Apakah pelaksanaan tertib disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional
sudah sesuai dengan reformasi birokrasi BPN yaitu menaati jam kerja,
penyelesaian target kerja, menggunakan pakaian dinas, rapi, membuat buku
kegiatan harian atau rencana kerja, dan mengisi daftar hadir?
Tertib disiplin kerja pegawai sudah sesuai dengan Reformasi Birokrasi
Badan Pertanahan Nasional, tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dan
hambatan dalam melaksanakan tertib disiplin kerja pegawai.
18. Apa Bapak atau Ibu pernah melanggar disiplin kerja?
Ya, saya pernah terlambat karena kesiangan. Sanksi yang saya terima
berupa teguran lisan karena sebelumnya saya belum pernah terlambat.
60
DATA REDUKSI
1. Visi dan Misi Visi Menjadi Kantor Yang Mempunyai
Basis Data Pertanahan Lengkap Dan
Akurat Serta Mampu
Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan
Dan Pengaturan Pertanahan. Sedangkan
misinya adalah mengembangkan
terobosan percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama dengan
Pemerintah Kota dan pemberdayaan
masyarakat, memastikan setiap bidang
tanah di Kota Salatiga terpetakan dan
setiap tanah terdaftar link dengan buku
tanah, mengoptimalkan fungsi dan
peranserta dalam proses perencanaan
penggunaan atau pemanfaatan tanah
serta pengendalian pemanfaatan tanah
sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah,
menyelesaikan secara tuntas setiap
sengketa, konflik dan perkara
pertanahan, menguatkan instansi Kantor
Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan
jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang
tertuang dalam UUPA dan aspirasi
masyarakat Kota Salatiga.
Visi : Menjadi Kantor Yang
Mempunyai Basis Data
Pertanahan Lengkap Dan Akurat
Serta Mampu Menyelenggarakan
Pelayanan Pertanahan Sesuai
Standar Pelayanan Dan
Pengaturan Pertanahan.
Sedangkan misinya adalah :
1) mengembangkan terobosan
percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama
dengan Pemerintah Kota dan
pemberdayaan masyarakat,
2) memastikan setiap bidang tanah
di Kota Salatiga terpetakan dan
setiap tanah terdaftar link dengan
buku tanah, mengoptimalkan
fungsi dan peranserta dalam
proses perencanaan penggunaan
atau pemanfaatan tanah serta
pengendalian pemanfaatan tanah
sesuai Rencana Tata Ruang
Wilayah,
3) menyelesaikan secara tuntas
setiap sengketa, konflik dan
perkara pertanahan,
4) menguatkan instansi Kantor
Pertanahan Kota Salatiga sesuai
dengan jiwa, semangat, prinsip
dan aturan yang tertuang dalam
Visi Menjadi Kantor Yang Mempunyai
Basis Data Pertanahan Lengkap Dan
Akurat Serta Mampu
Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan
60
Dan Pengaturan Pertanahan. Sedangkan
misinya adalah mengembangkan
terobosan percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama dengan
Pemerintah Kota dan pemberdayaan
masyarakat, memastikan setiap bidang
tanah di Kota Salatiga terpetakan dan
setiap tanah terdaftar link dengan buku
tanah, mengoptimalkan fungsi dan
peranserta dalam proses perencanaan
penggunaan atau pemanfaatan tanah
serta pengendalian pemanfaatan tanah
sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah,
menyelesaikan secara tuntas setiap
sengketa, konflik dan perkara
pertanahan, menguatkan instansi Kantor
Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan
jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang
tertuang dalam UUPA dan aspirasi
masyarakat Kota Salatiga.
UUPA dan aspirasi masyarakat
Kota Salatiga.
Visi Menjadi Kantor Yang Mempunyai
Basis Data Pertanahan Lengkap Dan
Akurat Serta Mampu
Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan
Dan Pengaturan Pertanahan. Sedangkan
misinya adalah mengembangkan
terobosan percapatan pendaftaran tanah
dengan menjalin kerjasama dengan
Pemerintah Kota dan pemberdayaan
masyarakat, memastikan setiap bidang
tanah di Kota Salatiga terpetakan dan
60
setiap tanah terdaftar link dengan buku
tanah, mengoptimalkan fungsi dan
peranserta dalam proses perencanaan
penggunaan atau pemanfaatan tanah
serta pengendalian pemanfaatan tanah
sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah,
menyelesaikan secara tuntas setiap
sengketa, konflik dan perkara
pertanahan, menguatkan instansi Kantor
Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan
jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang
tertuang dalam UUPA dan aspirasi
masyarakat Kota Salatiga.
2. Pembagian
Kerja
Pembagian kerja sudah disesuaikan
dengan tugas pokok dan tugas
fungsional, sedangkan untuk staff yang
mengatur adalah atasannya langsung.
Pembagian kerja berdasarkan tugas
pokok dan tugas fungsional,
sedangkan staff pegawai pembagian
kerja berasal dari kepala bagian.
Pembagian kerja disesuaikan dengan
tugas pokok dan tugas fungsional,
sesuai dengan peraturan Pegawai Negeri
Sipil.
Dari struktur organisasi Agraria dan
Tata Ruang, kemudian dibagi menjadi
tugas pokok dan tugas fungsional yang
harus dilaksanakan.
3. Pelaksanaan
Pelayanan
Publik
Pelayanan publik rata-rata dapat
berjalan dengan lancar, dan pelayanan
yang diberikan sampai dengan pukul
16.00 WIB. Tetapi dalam pengambilan
berkas biasanya waktu yang ditentukan
tidak sesuai dengan proses alur
pendaftaran.
Pelayanan publik berlangsung dari
pukul 08.00 sampai dengan 16.00
WIB. Hambatan dalam pelayanan
publik adalah pada waktu
pengambilan berkas, dimana waktu
yang ditentukan tidak sesuai dengan
alur dalam proses pendaftaran.
60
Pelaksanaan pelayanan publik dapat
berjalan dengan lancar, terdapat 3 loket
yaitu loket penerimaan dokumen atau
berkas pendaftaran, penerimaan
pembayaran, dan penyerahan dokumen
atau berkas yang sudah jadi.
Pelaksanaan pelayanan publik berjalan
dari pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 16.00 WIB. Jenis pelayanan yang
diberikan ada prona dan larasita.
Terkadang dalam pengambilan berkas
waktu yang ditentukan tidak sesuai
dengan harapan masyarakat.
4. Indikator
Disiplin
Indikator disiplin kerja yang mengacu
pada Reformasi Birokrasi Badan
Pertanahan Nasional adalah menaati
jam kerja, penyelesaian target kerja,
menggunakan pakaian dinas, rapi,
membuat buku catatan harian, dan
mengisi daftar hadir
Indikator disiplin kerja Badan
Pertanahan Nasional Salatiga adalah:
1) Menaati jam kerja
2) Penyelesaian target kerja
3) Menggunakan pakaian dinas
4) Rapih
5) Membuat buku catatan harian
6) Mengisi daftar hadir Ya, tentu saja sudah sesuai dengan pada
Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan
Nasional yaitu menaati jam kerja,
penyelesaian target kerja, menggunakan
pakaian dinas, rapi, membuat buku
catatan harian, dan mengisi daftar hadir.
Sudah mengacu pada Reformasi
Birokrasi Badan Pertanahan Nasional
yaitu menaati jam kerja, penyelesaian
target kerja, menggunakan pakaian
dinas, rapi, membuat buku catatan
harian, dan mengisi daftar hadir.
60
5. Peraturan Jam
Kerja
Hari Senin sampai Kamis dimulai dari
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul
16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat
dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB.
Jam kerja hari Senin sampai Kamis
pukul 08.00 WIB sampai dengan
16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat
pukul 07.30 WIB sampai 16.30 WIB.
Hari Senin sampai Kamis dimulai dari
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul
16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat
dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB.
Hari Senin sampai Kamis dimulai dari
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul
16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat
dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB.
6. Pelayanan
Publik Bertitik
Tolak pada
Disiplin Kerja
Ya, tentunya sejalan dengan disiplin
kerja, karena harus disesuaikan dengan
SOP (Standard Operating Procedure).
Tetapi dalam pelaksanaannya masih ada
pekerjaan yang belum selesai,
dikarenakan baik dari pihak internal
maupun eksternal.
Pelayanan publik bertitik tolak pada
disiplin kerja, karena tanpa didasari
disiplin kerja pekerjaan tidak dapat
berjalan dengan cepat dan tepat.
Ya, tentu saja bertitik tolak pada
disiplin kerja. Karena apabila pegawai
tidak disiplin maka penyelesaian
pekerjaan tidak dapat berjalan dengan
lancar.
Ya, karena tanpa disiplin kerja
pekerjaan juga tidak dapat terselesaikan
dengan cepat, tepat, dan akurat.
7. Menaati Jam
Kerja
Masih terdapat beberapa pegawai yang
tidak menaati peraturan jam kerja.
Terdapat beberapa pegawai terlambat
datang ke kantor diatas pukul 08.00
60
Contohnya masih ada yang terlambat
dan pada saat jam makan siang terlalu
lama.
WIB dan pulang kantor sebelum
pukul 16.30 WIB.
Masih terdapat beberapa pegawai yang
tidak menaati peraturan jam kerja.
Contohnya jam masuk dan jam pulang
tidak sesuai dengan peraturan, ada
pegawai yang tidak ikut apel pagi dan
sore hari.
Masih terdapat beberapa pegawai yang
tidak menaati peraturan jam kerja.
Contohnya masih ada yang terlambat,
seenaknya sendiri, pada saat jam pulang
ada yang absen terlebih dahulu, pada
saat jam kerja ada yang tidak ada
ditempat, dan ada yang mengobrol
sendiri.
8. Pelaksanaan
Absensi
Pelaksanaan absensi pegawai berjalan
dengan lancar tetapi masih terdapat
pegawai yang melakukan pemalsuan
absensi.
Pemalsuan absensi pegawai masih
terjadi pada Badan Pertanahan
Nasional Salatiga.
Sejauh ini absensi pegawai berjalan
lancar, tetapi pemalsuan absensi masih
terjadi.
Absensi pegawai berjalan lancar dengan
menggunakan finger print, tetapi pada
saat lampu mati maka absen
dilaksanakan secara manual.
9. Penyelesaian
Targer Kerja
Sudah, rata-rata pegawai sudah
menyelesaikan target kerja yang telah
direncanakan sebelumnya. Tetapi juga
masih ada yang belum menyelesaikan
Masih terdapat beberapa pegawai
yang belum menyelesaikan target
kerja, dikarenakan faktor internal
maupun faktor eksternal.
60
target kerja yang diakibatkan oleh
beberapa alasan seperti faktor eksternal.
Sebagian besar pegawai sudah
menyelesaikan sasaran kerja pegawai.
Tetapi masih ada yang belum sesuai
dengan sasaran kerja pegawai,
dikarenakan latar belakang yang tidak
sesuai. Seperti ditempatkan pada
jabatan yang tidak sesuai dengan
pendidikannya. Salah satu solusinya
adalah dengan ditempatkan pada jabatan
yang sesuai sehingga sasaran kerja
pegawai tercapai maupun melaksanakan
pendidikan lagi atau dengan
penyesuaian ijazah.
Sudah menyelesaikan target kerja sesuai
dengan sasaran kerja pegawai, tetapi
masih ada juga yang belum sesuai
dengan sasaran kerja pegawai. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik faktor internal
maupun faktor eksternal.
10. Mencatat
Buku Kegiatan
Harian
Mengenai buku kegiatan harian masih
belum terealisasikan. Saya secara
pribadi kemarin-kemarin sudah
membuat, tetapi karena banyak
pekerjaan yang harus diselesaikan maka
kegiatan harian tersebut sudah tidak
saya isi lagi. Dalam membuat buku
harian perlu adanya waktu lebih dalam
melaksanakannya.
Masih terdapat beberapa pegawai
yang tidak membuat buku kegiatan
harian dengan alasan karena harus
menyelesaikan pekerjaan, sehingga
tidak sempat mencatat buku kegiatan
harian.
Ada yang sudah membuat buku
60
kegiatan harian dan masih ada yang
belum membuat buku kegiatan harian.
Mengenai buku kegiatan harian, belum
semua pegawai Badan Pertanahan
Nasional membuat buku kegiatan
harian.
11. Tindakan
Atasan
Terhadap
Pegawai yang
Melanggar
Disiplin
Bapak menerapkan sanksi yang berupa
teguran lisan apabila ada yang
melanggar disiplin kerja. Apabila
dengan sanki yang berupa teguran lisan
pegawai masih melanggar, maka akan
diberikan surat peringatan. Selain itu
pada saat apel pagi Bapak juga
menerapkan sistem reward and
punishment. Reward dapat berupa
hadiah, sedangkan punishment berupa
scotjump.
Penerapan sanksi yang diberikan
oleh atasan berupa teguran lisan dan
apabila pegawai masih melanggar
maka akan diberikan surat peringatan
dan potong gaji.
Bapak memberikan sanki yang berupa
teguran lisan secara langsung kepada
pegawai yang melanggar disiplin kerja.
Diberi sanksi berupa teguran lisan
secara langsung, tetapi menurut saya hal
tersebut belum tegas dan tidak
menimbulkan efek jera. Sehingga
terkadang ada yang mengulang
kesalahan yang sama, dengan sanksi
berupa potong gaji, tetapi hal tersebut
juga masih sama, yaitu tidak
menimbulkan efek jera.
12. Peraturan
Sanksi
Disiplin
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 mengenai Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 mengenai Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
60
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 mengenai Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 mengenai Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
13. Kesadaran
Pegawai untuk
Disiplin
Kalau menurut saya, rata-rata sudah
terdapat kesadaran untuk melaksanakan
disiplin kerja dalam diri masing-masing
pegawai.
Masih terdapat beberapa pegawai
yang belum memiliki kesadaran
secara penuh untuk melaksanakan
disiplin kerja.
Sebagian besar sudah ada kesadaran
untuk melaksanakan disiplin kerja.
Menurut saya, kebanyakan sudah
memiliki kesadaran dalam
melaksanakan disiplin kerja. Tetapi
disisi lain masih terdaapt beberapa
pegawai yang kurang memiliki
kesadaran untuk disiplin. Hal tersebut
hanya dijadikan sebagai formalitas saja,
yang penting target kerja tercapai.
14. Kejenuhan
Bekerja
Ya, aspek kejenuhan pasti ada dalam
setiap diri pegawai, kurangnya
pelaksanaan mutasi bagi pejabat dapat
menimbulkan kejenuhan dalam bekerja.
Terdapat aspek kejenuhan, sehingga
pegawai menginginkan adanya
jenjang karir.
Ya, terdapat aspek kejenuhan dalam
bekerja. Contohnya tidak terdapat
jenjang karier yang dilakukan oleh
perusahaan.
Secara pribadi terkadang ada rasa jenuh,
menyelesaikan pekerjaan yang sama
tentu saja menimbulkan kejenuhan.
Untuk itu mungkin perlu adanya
60
perputaran jenjang karir bagi pegawai.
15. Cara
Meningkatkan
Disiplin
Untuk meningkatkan disiplin kerja
pegawai, Bapak menerapkan prinsip
reward and punishment bagi pegawai.
Pada saat apel pagi bagi yang disiplin
akan diberikan hadiah, sedangkan yang
melanggar disiplin kerja akan diberi
hukuman berupa scotjump.
Atasan menerapkan prinsip reward
and punishment. Dimana yang
disiplin akan diberikan hadiah,
sedangkan yang melanggar akan
diberi hukuman berupa scotjump.
Untuk meningkatkan disiplin kerja
pegawai, Bapak menerapkan prinsip
reward and punishment bagi pegawai.
Pada saat apel pagi bagi yang disiplin
akan diberikan hadiah, sedangkan yang
melanggar disiplin kerja akan diberi
hukuman berupa scotjump.
Cara untuk meningkatkan disiplin kerja
adalah dengan prinsip reward and
punishment yang secara langsung
diberikan oleh atasan.
16. Pelanggaran
Disiplin
Pelanggaran yang terjadi adalah
pemalsuan absensi, penyalahgunaan
kewenangan, masih ada pegawai yang
terlambat, sasaran kerja pegawai belum
terealisasikan, terdapat pegawai yang
keluar pada saar jam kerja, dan dalam
mencatat buku kegiatan harian juga
belum terealisasikan.
Pelanggaran yang terjadi adalah
masih terdapat pegawai yang
terlambat, tidak mengikuti apel pagi
dan sore, pemalsuan absensi,
penyalahgunaan kewenangan,
ketidaktepatan penggunaan istrahat,
terdapat pegawai yang asik
mengobrol, melihat tv, dan youtube.
Pelanggaran yang terjadi adalah
pemalsuan absensi, jam masuk dan jam
pulang tidak sesuai dengan peraturan,
ada yang tidak mengikuti apel pagi dan
apel sore, jam makan siang yang sering
60
molor.
Pelanggaran yang terjadi adalah datang
terlambat, pulang lebih awal, pada saat
jam kerja tidak ada ditempat, ngobrol
sendiri, melihat tv, dan ada yang keluar
negeri tanpa ijin.
17. Pelaksanaan
Disiplin
Sesuai dengan
Reformasi
Birokrasi
Pelaksanaan tertib disiplin kerja
pegawai sudah sesuai dengan Reformasi
Birokrasi Badan Pertanahan Nasional,
tetapi masih terdapat beberapa
hambatan dalam melaksanakan tertib
disiplin kerja pegawai. Contohnya
ketidaktepatan penggunaan waktu.
Pelaksanaan disiplin kerja sudah
sesuai dengan reformasi birokrasi,
tetapi masih terdapat hambatan
seperti ketidaktepatan penggunaan
waktu, tidak menyelesaikan target
kerja, dan penyalahgunaan
kewenangan.
Pelaksanaan tertib disiplin kerja
pegawai sudah sesuai dengan Reformasi
Birokrasi Badan Pertanahan Nasional,
tetapi masih terdapat beberapa
hambatan dalam melaksanakan tertib
disiplin kerja pegawai. Contohnya tidak
tepat waktu, tidak menyelesaikan target
kerja, dan penyalahgunaan kewenangan.
Tertib disiplin kerja pegawai sudah
sesuai dengan Reformasi Birokrasi
Badan Pertanahan Nasional, tetapi
masih terdapat beberapa kekurangan
dan hambatan dalam melaksanakan
tertib disiplin kerja pegawai.
18. Melanggar
Disiplin atau
tidak
Ya, saya pernah melanggar disiplin
yaitu saya terlambat datang dikarenakan
kendala pada saat melakukan
perjalanan.
Terdapat beberapa pegawai yang
melanggar disiplin kerja.
Kalau untuk pelanggaran dalam segi
60
waktu saya belum, tetapi kalau dalam
membuat buku kegiatan harian saya
belum membuatnya.
Ya, saya pernah terlambat karena
kesiangan.
60
DATA DISPLAY
60
Keterangan Data Display
1. Proses Kerja
- Visi dan Misi
Visi “Menjadi Kantor Yang Mempunyai Basis Data Pertanahan
Lengkap Dan Akurat Serta Mampu Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan Sesuai Standar Pelayanan Dan Pengaturan Pertanahan”.
Sedangkan misinya adalah : mengembangkan terobosan percapatan
pendaftaran tanah dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota dan
pemberdayaan masyarakat, memastikan setiap bidang tanah di Kota Salatiga
terpetakan dan setiap tanah terdaftar link dengan buku tanah,
mengoptimalkan fungsi dan peranserta dalam proses perencanaan
penggunaan atau pemanfaatan tanah serta pengendalian pemanfaatan tanah
sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah, menyelesaikan secara tuntas setiap
sengketa, konflik dan perkara pertanahan, menguatkan instansi Kantor
Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan
yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi masyarakat Kota Salatiga.
- Makna
Visi dan Misi menciptakan motivasi yang tinggi dalam menjalankan proses
kerja, sehingga nantinya proses kerja dapat berjalan dengan lancar.
2. Indikator disiplin
- Menaati Jam Kerja
Kesanggupan pegawai untuk menaati jam kerja dengan rasa penuh
tanggung jawab.
- Makna
Menaati jam kerja tersebut dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku
pegawai sehari-hari.
- Menyelesaikan Target Kerja
Kesanggupan pegawai untuk menyelesaikan target kerja yang telah
disepakati sebelumnya dengan tepat waktu.
60
- Makna
Menyelesaikan target kerja dibuktikan dalam hasil kerja yang diselesaikan
oleh pegawai.
- Menggunakan Pakaian Dinas
Kesanggupan pegawai untuk menaati peraturan yang ada serta sesuai
dengan aturan yang berlaku.
- Makna
Menggunakan pakaian dinas dibuktikan pada saat bekerja, dalam hal sesuai
aturan atau tidak.
- Rapih
Kesadaran pegawai untuk rapi dalam segala hal.
- Makna
Rapih dapat dilihat dari pegawai menggunakan pakaian dinas serta dalam
menyelesaikan pekerjaan.
- Membuat Buku Kegiatan Harian
Kesanggupan pegawai untuk membuat catatan kegiatan sesuai dengan apa
yang dikerjakan dengan rasa tanggung jawab.
- Makna
Membuat buku kegiatan harian dapat dibuktikan dengan mencatat kegiatan
harian sesuai yang dilakukan oleh pegawai.
- Mengisi Daftar Hadir
Kejujuran pegawai dalam mengisi daftar hadir.
- Makna
Mengisi daftar hadir dapat dibuktikan sesuai dengan tingkah laku pegawai
sehari-hari.
3. Tujuan disiplin
- Tujuan
Untuk pencapaian tujuan organisasi serta meningkatkan kinerja karyawan
sehingga penyelesaian pekerjaan dapat tepat waktu.
- Makna
60
Adanya tujuan disiplin dapat memberikan dorongan bagi pegawai agar dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu sehingga kinerja pegawai dapat
meningkat.
1. Disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga mengacu pada
Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan Nasional yang terdiri dari :
1) Menaati jam kerja
2) Menyelesaikan target kerja
3) Menggunakan pakaian dinas
4) Rapih
5) Membuat buku kegiatan harian
6) Mengisi daftar hadir
2. Penghambat disiplin kerja pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga adalah
sebagai berikut :
1) Beberapa pegawai terlambat datang ke kantor diatas pukul 8.00 WIB
2) Beberapa pegawai mendahului pulang dari kantor dibawah pukul 16.30 WIB
3) Beberapa pegawai tidak mengikuti apel pagi maupun apel siang
4) Ketidaktepatan penggunakan waktu istirahat
5) Pemalsuan absensi pegawai
6) Pada saat berada diruangan terdapat pegawai yang didapati sedang asik
mengobrol, melihat tv, dan melihat youtube sehingga mengakibatkan jaringan
lemot dan mengganggu pegawai yang lain
7) Beberapa pegawai tidak menggunakan pakaian dinas sesuai dengan peraturan
8) Pelaksanaan dalam membuat buku kegiatan harian juga masih belum
terealisasikan dengan baik
9) Penyelesaian target kerja juga masih ada yang belum memenuhi target
3. Hambatan yang di hadapi oleh Badan Pertanahan Nasional Salatiga dapat
menyebabkan kinerja pegawai menurun.
60
Dokumentasi peneliti tanggal 11 Februari sampai dengan 26 Februari 2016
Hasil wawancara dan observasi
No Tanggal Hasil Wawancara Open Coding
(Pengkodean Terbuka)
Coding
1. 11 Februari
sampai
dengan 26
Februari
Wawancara penulis kepada
tiga pegawai Badan
Pertanahan Nasional Salatiga
mengenai disiplin kerja
pegawai negeri sipil
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Visi dan Misi Badan
Pertanahan Nasional Salatiga
serta mengenai prosedur
pembagian kerja pegawai
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Visi Misi dan
Pembagian Kerja
berdasarkan
Tugas Pokok dan
Fungsi (Visi Misi
dan Tupoksi)
Indikator disiplin kerja pada
Badan Pertanahan Nasional
Salatiga sesuai dengan
Peraturan Presiden No 81
Tahun 2010 yaitu menaati
jam kerja, penyelesaian target
kerjam menggunakan pakaian
dinas, kerapian, membuat
buku kegiatan harian, serta
mengisi daftar hadir
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Indikator Disiplin
Kerja (IDK)
Disiplin kerja harus
dilaksanakan dan ditaati oleh
semua pegawai yang ada
pada Badan Pertanahan
Nasional Salatiga,
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Standar Disiplin
Kerja (SDK)
60
dilaksanakan pada saat berada
di lingkungan Badan
Pertanahan Nasional Salatiga,
serta pada saat melaksanakan
kegiatan kedinasan
Proses disiplin kerja pada
Badan Pertanahan Nasional
Salatiga, apabila ada pegawai
yang tidak mematuhi disiplin
kerja maka akan diberikan
sanksi sesuai dengan
peraturan yang ada pada
Badan Pertanahan Nasional
Salatiga
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Prosedur Disiplin
Kerja (PDK)
Peraturan yang mengatur
sanksi disiplin kerja pegawai
pada Badan Pertanahan
Nasional Salatiga sesuai
dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Peraturan Sanksi
Disiplin Kerja
(PSDK)
Tindak lanjut yang dlakukan
Kepala Badan Pertanahan
Nasional Salatiga dalam
meningkatkan disiplin kerja
adalah dengan menerapkan
prinsip reward and
punishment.
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Tindak Lanjut
Disiplin Kerja
(TLDK)
Terdapat beberapa pegawai
yang terlambat datang ke
kantor, pulang mendahului
jam kerja, pemalsuan absensi
pegawai, tidak mengikuti apel
Penyampaian
informasi
(Information Passing)
Faktor
Penghambat
Disiplin Kerja
(FPDK)
60
pagi, ketidaktepatan
penggunaan waktu istrahat,
terdapat pegawai yang sedang
asik mengobrol pada saat jam
kerja, terdapat pegawai yang
tidak menggunakan pakaian
dinas sesuai dengan
peraturan, pelaksanaan dalam
membuat buku kegiatan
harian belum terealisasikan,
dan penyelesaian target kerja
masih ada yang belum
memenuhi target
60
Axial Coding (Pengkodean Berporos), Model Hubungan Kategori
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Pertanahan Nasional Salatiga
60
Selective Coding (Pengkodean Selektif)
Urutan Kategori Kasus
top related