dekap aku kekasih
Post on 08-Mar-2016
356 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Dekap Aku, KekasihDimas Arika Mihardja
Hak Cipta dilindungi Undang-undangAll right reserve
Design Cover:Haris Fadhillah
Lay out:Haris Fadhillah
Cetakan PertamaJanuari 2014ISBN:
Penerbit:Bengkel Publisher
http://www.puisi2koma7.nethttp://www.bengkelpuisi.net
PROLOG
i DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
TAJUK buku ini “Dekap Aku, Kekasih” (Emrace Me, My Lover) sengaja dipilih dengan latar sebagai berikut: memasuki tahun 2014, tepatnya 3 Juli Dimas Arika Mihardja genap memasuki usia 55 tahun. Sebuah angka kembar, 55 merupakan karunia Allah. Allah telah memanjangkan usia tentu dengan aneka maksud yang misterius. Lahir, hidup, mati, rejeki semuanya misteri Allah. Di dalam misteri Allah manusia sepanatasnya berupaya terus menerus mengenal diri, arah langkah menggapai segala apa yang menjadi misteri Allah.
Sebagai angka kembar, 55, saya lalu terpikir untuk menyuguhkan 50 pui-si berbahasa Indonesia dan 50 puisi berbahasa inggris. Puisi berbahasa Inggris dikerjakan oleh Noor Aisya (Singapore) dan dibaca ulang oleh Dr. Sugeng Purwanto (Saudara lelakiku yang berdomisili di Semarang). Jum-lah 100 puisi (berbahasa Indonesia dan berbahasa inggris) saya pandang sebagaia angka genap yang tidak memiliki makna apa-apa. 100 puisi itu lalu digenapi puisi-puisi persembahan dari sahabat batin berupa puisi. Kado milad berupa puisi yang lalu dibukukan telah dilakukan sejak saya milad ke-50 atau setengah abad Dimas Arika Mihardja yang terkemas dalam buku ‘Beranda Senja” (Antologi puisi Indonedia Mutakhir, 2010), milad ke-51 dikemas buku “Senja di Batas Kata” (Antologi Piuisi Karya Penyair Nusantara Raya, 2011), milad ke 52 ditandai dengan buku “Je-jak Sajak” (Penyair Indonesia Mutakhir, 2012), milad ke-53 ditandai den-gan buku “Sketsa, Sajak Dimas Arika Mihardja” (2013) dan Milad ke-54 ditandfai dengan buku “Nikah kata-kata” (bersama penyair Singapore Rohani Din, 2013).
DEKAP AKU, KEKASIH memiliki pendaran makna harapan. Ya, hidup itu penuh dengan harapan. Tanpa harapan sejatinya manusia telah mati. Sekecil apa pun harapan pertanda kehidupan. Alhamdulillah, saya dike-lilingi wanita-wanita tangguh: Rita indrawati (isteri), Mafrenda Atika Miharja (puteri sulung, lulusan terbaik Pendidikan Matematika, yang memantapkan pilihan menjadi guru di SMP dan SMA), Riyandari Asri-ta Miharja (puteri kedua, lulusan terbaik Jurusan Teknologi Informasi
ii DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
di Gunadarma), Dyah Ayu Sukmawati (puteri bungsu yang mengikuti jejak kakaknya). Selain itu, saya berbahagia dikelilingi sahabat-sahabat terbaik di jejaring sosial media FB, Twitter, BB, terutama keluarga besar Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Grup Puisi 2koma7, dan Sanggar Kreat-if Penulisan Sastra. Isi bagian kedua buku, menampung sebagian puisi yang mereka tulis dengan tulus untuk ucapan ulang tahun.
DEKAP AKU, KEKASIH memiliki acuan hubungan horizontal sesama ma-nusia dan hubungan vertikal dengan Allah yanag Maha Pengasih. Kasih dan sayang hakikatnya kebutuhan fundamental bagi manusia. Manusia berharap mendapatkan kasih dan sayang, baik dari sesama manusia, maupun dengan Allah, maka dengan penuh haru dan harap saya berse-ru ‘Dekap Aku, Kekasih”. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikhlas memberikan dekapan kasih sayang, se-moga Allah—Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa memberikan deka-pan-Nya kepada hamba-hambanya yang taat berjalan di jalan-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Amin. Dimas Arika Mihardja
iii DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
Daftar Isi
iv DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
PROLOG i DAFTAR ISI ivDEKAP AKU KEKASIHKU 2EMBRACE ME, MY LOVER 3MUNAJAT SAYAP 4WINGS OF SUPPLICATIONS 5KALIGRAFI, HARI INI 6CALLIGRAPHY, TODAY 7KETIKA JARUM JAM LELEH 8WHEN THE NEEDLE OF TIME MELTS 9SERENADA CINTA 10SERENADE OF LOVE 11PADA JENDELA BASAH 12TO THE WET WINDOW 13SEMIOTIKA RENCONG DAN KERIS 14SEMIOTICS OF RENCONG AND KERIS 15MALAM GERIMIS 16NIGHT DRIZZLE 17KABUT DI WAJAHMU, KEKASIH 18THE MIST ON YOUR FACE, LOVER 19BULAN DAN BINTANG 20MOON AND STARS 21MUSIM BUNGA 22SEASON OF FLOWERS 23ZIKIR DAUN DAN BUNGA 24ZIKIR OF LEAF AND FLOWER 25FEBRUARI, HUJAN ITU 26FEBRUARY, RAIN 27MANISKU 28MY SWEETY 29PERSONIFIKASI WAJAH 30PERSONIFICATION OF A FACE 31SEMIOTIKA BURUNG 32 SEMIOTIC OF A BIRD 33KETIKA BUKU TERBUKA 34WHEN THE BOOK IS OPENED 35
v DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
WAJAH IBU 36MOTHER’S FACE 37PANORAMA SENJA 38PARANOMIC OF DUSK 39PILKADA DAN PIL KOPLO 40PILKADA AND KOPLO PILL 41DI DADA, WAKTU 42ON THE CHEST, TIME 43SERAUT WAJAH 44A FACE 45ISTRIKU 46MY WIFE 47SAJAK PERAHU 48POEM OF A BOAT 49LANSKAP, WAJAH GADISKU 50LANDSCAPE, THE FACE OF MY LADY 51METAMORFOSA (2) 52METAMORPHOSE (2) 53DI PUNGGUNG BUKIT 54AT THE BACK OF THE HILL 55BINATANG 56ANIMALS 57METAMORFOSIS 58METAMORPHOSIS 59BERANDA BANDARA DAN KIBARAN BENDERA 60VERANDA OF AN AIRPORT AND THE FLAPPING OF A FLAG 61CINTA, SELAMANYA 62LOVE, IS FORVER 63ISTRIKU MENANAM BELATI (BUKAN MELATI) 64MY WIFE PLANTS A DAGGER 65DI BERANDA KATA, SENJA 66IN VERANDA OF WORD, THE DUSK 67MEMBACA WAJAH CINTA 68READING THE FACE OF LOVE 69MENYUNTING WAKTU 70
vi DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
TIME EDITS 71SIMPHONI HARI VALENTINE 72SYMPHONY OF VALENTINE DAY 73MEMPELAI SENJA 74THE DUSK BRIDE 75JANUARI 2010 76JANUARY 2010 7728 JANUARI 2010 100 HARI PUISI JALANAN 7828 JANUARY 2010 100 DAYS OF STREET POETRY 80WAJAH PUISI, HARI INI 82FACE OF POETRY, TODAY 83100 HARI KEMATIAN PUISI 84100 DAYS OF THE DEATH OF POETRY 85TENTANG PENULIS 86KADO NIKAH 89SEPASANG ANGSA PUTIH 90DIORAMA SEPASANG MERPATI PUTIH 9124 KARAT NIKAH ILALANG SAAT BERJALAN KE BARAT 24 KARAT 92 NIKAH ILALANG 92 SAAT BERJALAN KE BARAT 93BALADA CINTA DIMAS DAN YESSIKA 94KADO PERCINTAAN 97SAJAK AKHIR TAHUN UNTUK ABAH 98PERJALANAN SENJA 99HUJAN, REMBULAN dan SELEMBAR KENANGAN 100KAULAH SANG BEGAWAN 102PUISI KEKASIH MALAM 103BILA SAJA AKU LEBIH DAHULU CINTA 104TEMBUNI BATANGHARI 105
vii DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
SEPILIHAN SAJAK DIMAS ARIKA MIHARDJA
1 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
DEKAP AKU KEKASIHKU
dekap aku dan jangan lepaskanhirukpikuk jalanan menjajakan daging dalam deru nafasterengah. aku tak mau daging yang hanya akan membusukdan uap baunya sampai ke api pembakaran
dekap aku dan jangan lepaskancericit binatang malam dan angin jahanam hanya menikamkemaluan. aku tak mau malu yang terus memburutiap waktu. aku tak mau hanya menjajakan cumbu rayumengajak masuk di dalam semaksemak waktu
dekaplah aku dan jangan lepaskandi pusat kota, di penat kata aku ingin rebahmendesahkan namamu. merenda makna adadan tiada tanpa ada yang menggodadekaplah aku sepenuh dekap dan jangan lepaskan pelukan sehangat genggam
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
2 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
EMBRACE ME, MY LOVER
embrace me and do not let gobusy streets peddling meat in rushing breathgasping. i do not want meat that will rotand stinking smell reaches the burning fire
embrace me and do not let go chirping of nocturnal animals and the destructive wind only stabs un-ashamedly. i do not want shame to keep on hunting every moment. i do not want to only sell persuasionswelcoming to the shrubs of time
embrace me and never let goin the centre of town, with exhausted words I want to collapsemurmuring your name. to lace its meanings of existence and non-existence without being seducedembrace me with full gripand never let go the warmth embrace of a clasp
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
3 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MUNAJAT SAYAP
sayap yang memikat tumbuhlah di tubuhku
lewat kepaknya ingin kunikmati sayatan dan pahatan isyarat langit
sayap, bawalah aku mengangkasamengagumi singgasananya
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
4 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
WINGS OF SUPPLICATIONS
wings of enticement growon my body
through its wings i want to relish cutsand sculpture sky signs
wings, fly me to the heavenvenerating HIS cathedra
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
5 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
KALIGRAFI, HARI INI
seluas hati, hari ini aku tenggelamkan diridi kedalaman kaligrafi. memahat huruf menjadi katasepenuh hayat. aku ingin merasakan kehanyutandalam buaian ayatayat. ratap yang menyayatsepenuh pikat
kupahat hurufhuruf, kulukis tasawuf pada dinding hatiyang selalu merinding. aku hanyalah debu pada figurayang kaupajang di dinding waktu. sebagai debu aku ingin membasuh luka ditusuk sembilusembilanpuluhsembilan namamu
kaligrafi selalu memisteri. engkau berlarisetiap kali ingin kumengerti. engkau selalu hadirmengusik tidur-jagaku pada malammalam padam lampubagaimana bisa aku membaca isyarat yang kau pahatpada kelebat bayangmu?
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
6 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
CALLIGRAPHY, TODAY
as wide as the heart, today i want to drown myselfwithin the calligraphy, engraving letters to wordsfull of life. i want to taste driftingnessin the cradle of sentences. to mourn slicesfull of charm
i encrave letters, i draw mysticism on the heart’s wallwhich is always getting chills. i am only dust to a figurinethat you exhibit on the wall of time. as dusti want to cleanse wound pricks by the thornninetynine names of yours
calligraphy is always mysterious. you runeach time i yearn to comprehend. you are always presentdisturbing my sleep-awakefulness to nights in switching off lighthow can i read your signs which you have carvedto your shadow of flash?
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
7 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
KETIKA JARUM JAM LELEH
ketika jarum jam leleh dan lelah berdetaktubuh lilin pun mengabu dalam kembaramu:engkaulah kembaranku
ketika jarum jam leleh dan lelah berdetaksaat adalah segala sayat yang memahat tubuh:engkaulah tempat berlabuh
saat tubuh lilin mengabu, ketika sayatandan pahatan merajah tubuh:engkaukah rajaku?
jarum leleh, jam lelah berdetaklilin mencair kembali ke asal sebagai aliraku dan engkau terseret pusarannyakembali ke pusaramakna
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
8 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
WHEN THE NEEDLE OF TIME MELTS
when the needle of time melts and exhaustion ticksbody of candle becomes dust within your wanderings :you are my wanderer
when the needle of time melts and exhaustion ticksseconds are all cuts which hammers body:you become the harbour
as body of candle becomes dust, when cuts and engravements charmed body:are you my king?
needle melts, time exhausts in clatterscandle waxes again to its origin as streamYou and I are dragged to its whirlpoolreturn to mausoleumsignificancy
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
9 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SERENADA CINTA: spesial untukmu dan untuk-mu
senja tibatiba berkabut, kusebut namamudalam hening ranting kering. jemari waktu menudingdikening. sajadah menghitam basahdibasuh resah yang buncah. tapi aku mengertiengkau menguji betapa warna sebuah hati
malam tiba mencengkam. engkau selalu memisteridalam isyarat kelam kelambu tidur-jagaku. angin risikdan aku bergegas menangkap isyaratdan bisik lembutnya. aku menangkapdan menangkup dingin air. membasuh resahdi kedalaman sembah
pagi mendadak datang lagi. aku baru saja dudukdiaduk kecamuk. seperti nyamuk, aku pun terbangmenuju pulang untuk menemuimu. engkau telah siapdan berucap: hisaplah aku sepenuh dekap
waktu berganti wahyu. engkau taburkan aneka tandadi hamparan semesta. aku merayap memunguti tanda-tandakebesaranmu. pada jejak yang sesak oleh isakkutemukan diriku terus menggapai puncakcintamu!
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
10 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SERENADE OF LOVE: specially for you and for you
dusk suddenly becomes misty, i call out your namein the tranquility of dry branches. finger of time pinpointto brow. prayer mat darkens in wetnessto cleanse increasing worries. but I understandyou examine the colour of a heart
night arrives gripping. you as always mysteriousin the signs of sorrowful net of my sleep-awakefulness. the breeze rus-tles and i in the hurry to catch symbols and whisper softly. I catch hold and cup icy water. cleansing doubtson the depth of obeisance
morning immediately comes again. I have just sat downstirring fearfully. like mosquitoe, I flyto the way home to meet you.you are preparedand spoke : suckle me fully in embracetime changes revealations. you sprinkle different signs on the carpet of universe. i crawl picking up signs of your greatness. to footsteps of sti-fling criesI find myself reaching the peakof your love!
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
11 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PADA JENDELA BASAH
pada jendela basah, kulukis resah wajahwaktu. asap mengepul dari cerobong mulutdan jemari maut mengintai usai hujan rinai. jarum jam tak lelah bertiktok pada jantungmuyang melemah
pada jendela basah, kaukirim pesan singkatyang sangat jelas maknanya. kaca mengembundan wajahmu meranum. tirai melambaidan terasa ada yang tergadai
pada jendela basah, entah tangan siapamenjulur mengulurkan kerinduanyang gemetar. serupa bendera putihtangan itu tak letih berkibar mengabarkan gelisah kamar!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
12 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
TO THE WET WINDOW
to the wet window, i draw restless face of timefumes puff from the mouth of chimneyand fingers of death peeking as the drizzle stops. needle of time not tires ticktocking to your heartwhich is weakening
to the wet window, you send short messageof clear meanings. glass produces dewand your face ripens. curtain waves and there is a sense of being pawned
to the wet window, wonder whose hand begging giving out yearningsin tremble. like a white flag that hand is not tired to flaptelling news of restless room!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
13 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SEMIOTIKA RENCONG DAN KERIS(deknong, harun, abdul razak, nadine, korban tsunami, korban gempa jogja)
rencong, bentuknya memang bengkongtapi sama sekali tak ada makna serong. di dalam sarung keemasan ia merenung. suatu saat matanya berkilatdan siap menghancurkan siapa saja yang kufur dan takabur. sesiapa akan dikubur apabila suka menabur benihpermusuhan
keris, bentuknya meliuktapi sama sekali tak ada makna pamer. pamornyasembunyi di dalam sarung dan diselipkan di punggungkeris terbuat dari besi pilihan dan ditempa dengan rapal doaadapun maknanya, ia akan selalu siaga dan terjaga
rencong dan keris memiliki jenis dan nama yang samaia berhias keindahan, kekuatan, dan keyakinania tak pernah berkeliaran, kecuali musuhmenantang berhadapan
kusarungkan rencongkusarangkan keris di museum keabadian
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
14 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SEMIOTICS OF RENCONG AND KERIS(deknong, harun, abdul razak, nadine, victims of tsunamis and jogja earthquake)
rencong, its shape is a curvebut not at all it meant obliquein its golden sheathit stares. one moment its eye shiningand ready to destroy whoever defyand boastful. whoever will be buried for liking to distribute seeds of en-mity
keris, its shape curving but not at all it is meant of showing offits ‘pamor’hidden in its sheath and tugged at the sidekeris is made from chosen steel and carved with utterance of prayerswhatever it means, it will always on alert and awake
rencong and keris are of the same type and nameencarved in beauty, strength, and confidenceit never strays, unless enemyfaces for a fight
I sheath rencongI sheath kerisin museum of eternity
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
15 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MALAM GERIMIS(fakhrizal eka)
malam gerimis di taman budaya. sepotongrembulan ditusuk ilalang. di rusuk adam berkelindan harapan: berkobarlah apibakar kebekuan!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
16 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
NIGHT DRIZZLE(fakhrizal eka)
night drizzles in garden of cultures.a slice ofmoon is stabbed by weeds. at ribcage of adamlantern of hope : aflame with fireburning in frost!
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
17 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
KABUT DI WAJAHMU, KEKASIH(persembahan untukmu)
kabut yang menggayut di wajahmu, kekasihmaujud serpihan doa. di atas sajadah basahkaubasuh butiran embun yang netes pada pipi waktu
kabut itu kaurajut hingga malam larut. butiranpesan yang kaukirim pada-nya mungkin nyangkutdi awan lalu menderas sebagai hujanyang menyejukkan hatimu
kabut di wajahmu, kekasihperlahan menguap lalu lenyapbersama harap nan lindap kau kembalimenata dan menatap kelebat waktu
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
18 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
THE MIST ON YOUR FACE, LOVER(a performance for you)
the mist which clings on your face, lover. fragments of concrete prayer. on the wet praying matyou wash droplets of dewwhich drip on the cheeks of time
the mists which you snatch till late at night.pieces ofmessage which you convey to HIMmaybe get hookon the pasing clouds which pour as rainwhich cools down your heart
the mist on your face, loverslowly evaporates then disappearswith a hope that obscures you to returnto assemble and gaze the cloak of time
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
19 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
BULAN DAN BINTANG(mahmud jauhari ali dan deknong kemalawati)
warisan melayu, alam terkembang jadi guru:kita membaca rumput bergoyangsepanjang siang. ilalang di belakang rumahtak lelah berdesah: ina sholati wa nusuki...
lalu mawar melati tumbuh di hati
cericit burung adalah kumandang adzanbersahutan. jauh melayang menembus awantak pernah jatuh gemanya, kecuali terus ngalirdi urat nadi.
rasakan degup-nya
bulan dan bintang terlukis di dinding jantung
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
20 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MOON AND STARS(mahmud jauhari ali dan deknong kemalawati)
a malay legacy, nature blooms to be a teacher:we read swaying grassall day long. ilalang behind homeis not tired of whistling : ina sholati wa nusuki…
then rose jasmine blossom in heart
chirping birds are callings of adzangreeting each other. flying from far through the cloudsnever does its resonace fell, yet continuously flowin the veins of life.
feel the heartbeats
moon and starsare painted on the wall of heart
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
21 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MUSIM BUNGA(arsyad indradi)
abah, bungabunga merekahhati penuh lukisan kaligrafi. tak ada janji.hanya pujapuji tengah wengi hingga subuh meluruhkan bening embun yang hening
abah, musim bunga silih bergantikita ronce harumnya menjadi manikmanik tasbihdan jemari tiada henti meniti kilau-nya
abah, aneka bunga percik pesona mekar di sajadah cinta!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
22 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SEASON OF FLOWERS(arsyad indradi)
father, flowers spilt openheart is filled with calligraphy. no promises.only praises from night till dawndropping the clear dews of tranquility
father, season of flower changeswe string its fragrance to become tasbih beadsand fingers non-stop to mount HIS radiance
father, a variety of flowersspark enchantmentbloom on the praying mat of love!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
23 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
ZIKIR DAUN DAN BUNGA(balasan rama prabu)
tahukah?daun dan bunga memiliki wajahselalu tengadah mendedahkan risalahdibalutan resah
tahukah?daundaun merekah bersama bunga doaangin mengasuhnya dalam dekapanmenjadikannya embun bergantung di daundaunsepenuh senyum
tahukah?daun dan bunga acap luruh terbantunnamun rekahnya menembus tahundan aroma nirwana terhirup dengan lembut
tangkai daun tangkai bungamenyangga putik doamenjadikannya buah
santaplah!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
24 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
ZIKIR OF LEAF AND FLOWER(reply to rama prabu)
do you know?leaf and flower have facesalways open to reveal featuresfold in restlessness
do you know?leaves spilt with a flowery prayersbreeze nurture in her embraceproducing dews clinging on the leavesfull of smile
do you know?leaf and flower are often weededyet they bloom throughout the yearand a whiff of heavenly scent is breathed
stalks of leaf and flowersustain bud of prayersturning them into fruits
consume them!
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
25 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
FEBRUARI, HUJAN ITU
februari, hujan itu mengucur dari sembab matamuderas ngalir memasuki selokan dan kelokanhujan itu hanyalah ujianseperti juga banjir dan anyir darahsemua menuju akhir
februari, hujan itu terasa menikamdadamu. biarkan perasan perasaanmu njelma perahumengusung sampahsampah yang menyesakdi batinmu. biarkan atau bakarlah sampah itu
februari, hujan itu adalah anugerahia akan memberimu kesejukan lembahmerekahlah!
Bengel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
26 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
FEBRUARY, RAIN
february, rain pours from the moist of your eyesflowing fast as it enters the sewers and curvesrain is just a testlike the flood and the stench of bloodall will come to end
february, the rain seems to stabyour heart, let your emotions feel like a boattaking trash which is suffocatingin your soul. let it be or burn that rubbish
february, rain is a giftwhich gives you freezing valleylet it open up!
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
27 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MANISKU(Faradina & Ula)
kucing dalam darah mengeong dengan resahmenjilatjilat bibir malam. ia ingin membuka rahasiacinta dengan berjuta doa.
kucing dalam aortaku berontak. lasak. larimenabrak dan masuk ke dalam gelap. mataku berkilau serupa cahaya lampu yang berkelipdalam dadamu.
seperti katakata ia melata, merayap, berkelebatjalin-menjalin menjadi frasa untai-menguntai menjadi wacanaterangkai jadi permata yang kukalungkan pada lehermu: kekasih!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
28 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MY SWEETY(Faradina & Ula)
the cat is meowing in restlessnesslicking the night’s lips. it wants to reveal a secretof a million prayers with love.
the cat in my aorta rebels. fretful. runningknocking dan entering into darknesslike the light of a blinking lampin your heart.
like words they creep, sneek, slitheringin relation to phrasestranding to turn into discoursestring into rubies which I adorn on your neck:lover!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
29 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PERSONIFIKASI WAJAH
seperti inikah wajahmu:lanskap dedaunan dan bebungaanmenawarkan manis senyuman di kesepian mencekammenggariskan guratan jejak menuju tamanmenghillang dikelam malam?
seperti inikah wajahmu:anyaman batubatu rindu pada ibumenebar aroma aura, jauh dari aurathanya memikirkan akhirat?
seperti inikah wajahmu:tikus bermain dan beranakpinak di dalam selokansembunyi dari incaran kucingberparas manis tetapi banyak maunya dan selalu mencari celah lengah?
inikah wajah-mu?
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
30 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PERSONIFICATION OF A FACE
is your face like this:a landscape of leaves and flowersoffering sweet smile as loneliness gripsdrawing lines of footstep to the gardenlost in the sullen night?
is your face like this:embroidery yearnings of stones to motherspreading the fragrance aura, from afar shroudingonly thinking of afterlife?
is your face like this :mice play and have families in the guttershiding from the cat’s targetsweet featured yet many wants and alwaysfinding careless gaps?
is this your face?
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
31 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SEMIOTIKA BURUNG
pada reranting berserak, anakanakkubernyanyi serak. cuapcuap crit cit cericitnya menggapai langit
sebagai garuda, aku selalu siapmembentangkan sayap melindungi sesiapa yang kan menyergap
aku bukanlah pajangandalam genggaman kucengkeram keyakinan!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
32 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SEMIOTIC OF A BIRD
to the straying branches, my childrenare singing hoarsely. cuapcuap cit chirpingto reach the sky
as a garuda, i am always readyto spread my wingsto protect whoever is ambushing
i am not an exhibitionin the clutches of my gripconfidence!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
33 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
KETIKA BUKU TERBUKA
ketika buku terbuka, aku membaca wajah ibubersandar pada pendar pelangi di matamumelesatkan sayapsayap doa ke angkasa
ketika buku terbuka, aku membaca cuacadi raut wajahmu. tersenyumlah pada tandatandahujan. petir akan mengantar banjir di pipi kaliandan di urat nadi ngalir dzikir yang menggerimiskanperjalanan kembali
ketika buku terbuka, aku membacakelebat bayangmu menuju bukitbukit berkabutseperti tangan maut yang merajut kalenderbertanggalan sesuai jadwal keberangkatandemi kepulangan
ketika buku terbuka, kubaca arahkompas penunjuk jalandan kerinduan yang rindang
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Kampus Oranye Jambi 2010
34 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
WHEN THE BOOK IS OPENED
when the book is opened, I read mother’s faceagainst the rainbow’s glitter in your eyesflapping wings of prayers to the sky
when the book is opened, I read the weatheron your facial features. smiling at the signsof rain. thunder sends flood to their cheeksdan in the veins of life flow the dzikir which is drizzlingon the way home
when the book is opened, I readin a flash of your shadow proceed to the misty mountainslike the hands of death which snatch calendardays suitable for schedule departurefor sake of going home.
When the book is opened, I read the direction of compass showing the wayand shady yearnings
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
35 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
WAJAH IBU
pepohon rindang daun adalah engkau, ibutak lelah mengairi dan mengalirkan embun di musim kemarauengkaulah, wajah yang bukan sekedar wajahsemata tengadah pada bulan merah jambusebisa pasrah pada buaian rindu
telaga warna adalah wajahmu, ibumerenda kenangan menyulam riak dan ombak kasih sayang. engkau ngalir dalam nadi menjadi energi mewarnai pelangi
dangau persinggahan adalah juga wajahmu, ibusebuah tikar kesabaran tergelar di altar persembahan
ibu ialah laut birudi luas hatiku
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
36 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MOTHER’S FACE
under the canopy of leaves is you, motheris never too tired to water and flow dews in the season of droughtyou are the one, who is just not a facemrely to reveal to the pink moonresigned to the cradle of yearnings
the colour of the lake is your face, motherthreading memories in weaving ripplesand waves of love. you are the flowin the pulse which becomes the energy in colouring the rainbow
stoping over at the final destination is also your face, mothera mat of patience is akin to an altar of offering
mother is the blue seaas wide as my heart
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
37 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PANORAMA SENJA (buat sahabat batinku)
alam diamdiam menyediakan kearifansebelum matahari merendah, warna pelangi menarimewarnai sanubari. angin mengendapmengusap daundaun jati
bukit terkadang tersaput kabutjalan pendakian terjal dan berbatusungai tak lelah menggericikkan bulir airmenuju ke muara atau ke lauttempat segala cinta bertaut
saat matahari merendahkabut bersujud di atas tanah basahembun meneteskan kilaunya pada musim pancarobamendesahkan risalah dan berjuta kisah
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
38 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PARANOMIC OF DUSK(to a spiritual friend)
nature quietly get intelligence readybefore th sun lowers, colour of rainbow dancescolouring the heart. the breeze settlesstroking the teak leaves
sometimes the hill is clouded with mistthe climbing is steep and rockythe river is never tired to splash grains of waterflowing to the estuary or to the seaa place where love clings to
as the sun setsthe mist pay obeisance on the wet grounddews drip its glitter to the season of transition periodsighing leftlets and a million tales
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
39 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PILKADA DAN PIL KOPLO(untuk Rumah Puisi Jumardi Poetra)
“pilkada, pemilihan kepala daerah”, katamusenja itu. asap mengepul di cerobong mulutmulut berdebutas plastik dan selembar uang limapuluhribuan berhamburan mencari alamat rakyat. suarasuara di panggung terbuka hanya berjanjiuntuk diingkari. suara mereka adalah lagiu dangdutbergoyang di tengah lapang dengan loudspeakermemecahkan kesunyianmeresahkan binatang piaraan
“pil koplo, adalah obat mujarab ketika rakyat muntah”, jelasmudi pasarpasar sembari berteriak “hayo siapa jauh mendekat.siapa dekat merapat. siapa rapat kian terdekap”di mata penjual obat, semuanya nomor satupil koplo yang dioplos dari berbagai macam obat hanyalah racun yang membuat kepala puyeng
pilkada dan pil koplo, keduanya racun!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
40 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
PILKADA AND KOPLO PILL(for Rumah Puisi Jumardi Poetra)
“pilkada, choose regional leader”, you saidthat dusk. smoke billows from the dusty mouths of chimneyplastic bags and notes in fifty thousands scattersin search of residents’ addresses. voices of opened cinemas are promis-es meant to be broken. their voices are dangdut songsswaying in the middle of field with loudspeakerbreaking the silencepiaraan animals in restlessness
“koplo pill, is the best cure whenpeople vomit”, your explainin markets screaming “hayo whoeveris afar comes closer.whoever is near comes closer. whoever is closer will be a hug”in the eyes of medicine seller, everything is number oneelection pill that is mixed from various medicineis poison which causes head to ache
pilkada and koplo pill, both are poisons!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
41 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
DI DADA, WAKTU
di dada, waktu tumbuh menyemakdan jejak sajak lupa kau simak. ia meriwayatkan semesta, merekamaneka kejadian.
di dada, waktu terus berbiak pohon hayat mendedahkan aneka isyaratayatayat menyayatatau keluh yang pekat
di dada, waktu terus berlalujemari tanganku tak lelah menangkap kelebatmumengabadikannya di kedalaman mimpimimpi indahmu
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
42 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
ON THE CHEST, TIME
on the chest, time grows and you forget to check the poetry steps. she narrates the universe, records various happenings.
on the chest, time continues to flourishtree of life reveals different signspainful sentencesor thickening sighs
on the chest, time just movesmy fingers never tired to catch your shadowimmortalise in the depth of your beautiful dreams
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
43 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SERAUT WAJAH
seraut wajah, tengadahke langit. matanya ialah kejorabibirnya rekah delimasuaranya desah dari lembah
seraut wajah, merunduk ke bumihatinya ialah sungai, perasaannya gelora samoderasuara batinnya semerbak melatidamba dan pintanya: sorga
seraut wajah, diabadikan sejarahdiabdikan pada cinta merekahseraut wajah, pasrahsajadah menghitam basah
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
44 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
A FACE
a face, revealsto the sky, her eyes the starher lips of ripen pomegranateher voice whispers from the valleys
a face, bows to the earthher heart is the stream, her feelings the passion of the seaher inner voice the fragrance of melatilonging and yearning : heaven
a face, immortalised in historypermanently for the blossoming lovea face, surrendersthe blackening wet of a prayer mat
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
45 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
ISTRIKU
istriku, nuranitak pernah bisa tiduria berjaga di kasur di dapur di sumursepanjang umur
istriku, nuranisuka memasak kenanganmerebus kehangatanmenanak hati
istriku, nuranihadir di muka kelirsampai cerita berakhir
Benegkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
46 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MY WIFE
my wife, the conscienceis never able to sleepshe awakes in mattress of the kitchen’s well all her life
my wife, the conscienceloves cooking memoirssteaming warmthboiling rice
my wife, the consciencepresents in the facial colourstill the story ends
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
47 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SAJAK PERAHU
perahu perahan jiwaku melaju menujumu, kekasihberselancar di kedalaman debar kerinduan
kecipak air membasuh jiwa resahbasah pula harap nan lindap
pada tiang layar angin gemetarengkau kian samar dan aku serupa camar yang menggelepar
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
48 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
POEM OF A BOAT
the boat is wringing my soul quickly towards you, loversurfing through the pounding of longing
splashes of water cleanse the restless souldrench in obscuring hope
to the mast flag of a breeze’s shiveringyou become vague and liken me to a gullfloundering
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
49 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
LANSKAP, WAJAH GADISKU
gadisku bersandar pada kelebat waktudipandangnya rupa bianglala, sepenuh dunia mayapada matanya berpijar kejora dan tarian ramaramaselalu menyebut sembilanpuluhsembilan nama
pada garisgaris tegas petak umpetyang sembunyikan kelincahan masa kanakia pandangi ambang senja rumah bertangga peangi
gadiskualam perawanpenuh keindahan(hanya lukisan di angan)
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
50 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
LANDSCAPE, THE FACE OF MY LADY
my lady rests against the cloak of timelooking at rainbow’s face, filled by the virtual worldher eyes are the twinkling star and the dance of a butterflyalways utter ninetynine names
to the lines which are strictly playing hide and seekhiding the agility of childhood she looks on to the end of duskher home stairway to rainbow
my ladythe realm of youthis full of beauty(a picture of dreams)
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
51 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
METAMORFOSA (2)
keluar goa pertapa, kupukupuhinggap pada dahan waktumelekatkan telur pada bilurmengasuh kepompong pada musimmusimpancaroba
keluar rumah ibadah, kau kembalimenjelma serigala berbulu rayutiap waktu sembunyikan taring di balik dindingperadaban
keluar ruang sidang, kau kembalimenjulurkan lidahlidah penuh getahmenyulap gelisah yang melulu membuncahkau memilih menjadi sederet katamemenuhi dunia maya
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
52 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
METAMORPHOSE (2)
out of the cave of acestic, a butterflyrests on the branches of timeto stick her eggs onto the hawthorncaring her cocoon to the seasonsof transition period
out of house of woship, you returnappearing as a wolf in hairy persuasioneach time hiding fangs behind the wallsof civilisation
out of forums, you returnSticking out your tongues full of rubberconjouring up restlessness of authentic upsetnessyou choose to be a row of wordsfilling in the cyber world
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
53 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
DI PUNGGUNG BUKIT
duduk di atas undakan peradabanbukitbukit tersaput kabuthanya punggungmu bergaris meriwayatkan gerimis
panorama alam benda direnda jadi wacana dipuja oleh siapa sajakecuali pejalan sunyi, sendirimenganyam puisi dan membacanya di batas katayang menggigilkan makna
di punggung bukit kurakit kesaksiansepenuh erang kesakitan
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
54 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
AT THE BACK OF THE HILL
sitting at the terraces of civilisationhills are covered with mistonly your back is stripedtelling a tale of drizzle
the paranomic realm is laced to be a discourceworshipped by anyone,except a silent walker, aloneweaving poetry and reaing it in a limited wordswhich cause meanings to tremble
at the back of the hill I raft a testimonyfilled of moaningsin pain
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
55 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
BINATANG
kami tak pernah pelihara kucingtapi tiap hari kucing tetangga berak dan kencingsembarangan!
mereka beranakpinak, berbiaklalu berteriak di atas gentenglari dan sembunyi untuk berteriak lagitikustiikus tak tersentuhcicakcicak di dinding masih meracauparau
dasar anjinglha ngising di atas piringkan bikin pusing?
terkadang datang tak diundangmusang, biawak, kodok, ayam kampungulahnya bikin canggung!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
56 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
ANIMALS
we never rear catsfor each day neighbour cat defecates dan urinatesanyhow!
they breed families, multiplythen scream on top of roof-tiledrunning and hiding to scream againmice untouchedlizards on the wall are still gibberinghoarse
accursed doglha ngising on the platedoesn’t it give headaches?
at comes come without invitationfoxes, lizards, frogs dan village chickenstheir mannerism becomes awkward!
Bengkel Puisi Swadaya mandiri, Jambi 2010
57 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
METAMORFOSIS
kubawa buku, tapi bukan wahyuwajah waktu terlukis sebagai grafitipada dinding imaji
serupa burung, aku merenungorangorang terkurung sarung, terbelit jaritmenjeritkan nganga luka
kau berjanji dan bernyanyi, seperti iklan televisipenuh gerak dan gelak tapi tak berpihak. sesiapa merasa diinjakinjak perih kehidupan makin tampakmenggelegak di dada, luka
“dada, selamat tinggal” ujarmu berlalumeniti kabelkabel yang ruwetmembahasakan peradaban
kubaca buku, nganga luka itu juga tetesan darah, meriwayatkan genangan kenangangunung kecemasangaung kekecewaan
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
58 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
METAMORPHOSIS
I bring a book, not revealationsthe face of time painted as graffition the walls of imagination
like a bird, I reflectpeople trapped in holster, entangled jaritscreaming at open wounds
you vow and sing, like the advertisements on televisionfull of movement and laughtersbut with no sides. whoever feels being trampledthe misery of life is clearly seensprawling on the chest, hurt
“heart, good bye” you say thenclimbing the knotty cabelsa language of civilisation
I read a book, that open woundis also the dripping of blood, telling streams of memorymountains of anxietyabyss of disappointments
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
59 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
BERANDA BANDARA DAN KIBARAN BENDERA
bandara, beranda tak sekadar kata. pada dinding kacakita membaca arah ke angkasa
di beranda bandara, budayasemestinya tak seperti buaya. merayu sesiapadengan deras airmata kepalsuan semata
beranda senjamembuka tirai waktu yang berkibar seperti benderamatahari dan matahati, keduanyahidup dalam degup
bersandar di beranda budayatak perlu bercadar. kesabaranialah sayapsayap doa mengangkasaseperti pesawat yang melesatdi kedalaman hitungan jam
Bengkel Puisi Swadaaya Mandiri, Jambi 2010
60 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
VERANDA OF AN AIRPORT AND THE FLAPPING OF A FLAG
airport’s verandais not only words on the glassy wallswe read towards th sky
at the airport’s porch, cultureis of course not like a crocodile. enticing anyonewith the heavy flow of tearsof pure falsity
at the veranda of duskopening the flapping curtains of timelike a flagsun dan eyes of heart, both arealived in heartbeats
against the cultural porchno need to be covered. patienceis a pair of winged- prayers soaring to the skyin the counts of time
Bengkel Puisi Swadaaya Mandiri, Jambi 2010
61 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
CINTA, SELAMANYA
cinta, selamanyahanya bisa disebut dibalut kabut
cinta, selamanyaberbunga nirwanatapi juga bertangkai neraka
cinta, selamanyaseperti udara memberi nafasgelora yang mengombak di dada
cinta, selamanyahanya memberi dan tak memintasesiapa yang memberi akan menikmatisesiapa yang hanya mendamba akan menderita
cinta, selamanyaterasa menyiksalukanya seluas samuderanikmatinya menembus angkasa
cinta, selamanyatak pernah bertanyatak pernah tersesat di rimba gelap
cinta, selamanyamenyelam di kedalaman rasacinta
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
62 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
LOVE, IS FORVER
love, is foreveris permitted to sayin folded mist
love, is foreverflowery of nirvanayet can also be stems of hell
love, is foreverlike the air which gives breathsurging waves of the heart
love, is foreveronly gives and never askswhoever is given in indulgencewhoever in longing will suffer
love, is foreversuffering is feltits wound as vast as the seaenjoying it through the sky
love, is foreveris never askedis never lost in the jungle of darkness
love, is foreverdiving into he feelings oflove
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
63 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
ISTRIKU MENANAM BELATI (BUKAN MELATI)
istriku menanam belati ketika pesawat televisi nyala sepanjang haritak bosan menjajakan iklan dengan selingan berita derita bangsayang mengancam dengan otototot ramboyang menyesatkan anakanak dengan cerita cinta atau drakula
istriku menanam belati ketika orangorang kesetananmemuja jin dan dukun yang bau kemenyanmatanya berkilat melihat mantra penggoda iman
istriku menanam belati dan matanya berkilat saat anggota parlemen suka ngunyah permen karet membicarakan dirinya sendiriberetorika membela rakyat tanpa etika dan tatakramapadahal kursi juga yang diincarnya
istriku menanam belatiketika timbangan keadilan sungguh tak seimbangberkilat matanya melihat kesenjangandan aneka permainan sulapan
istriku menanam belatiia tak bisa nyanyi “sudah bebas negeri kita”tapi sangat memahami mewahnya penjaradan liarnya para penjarah
istriku, ialah nuraniyang setiap saat siap menyayat sesiapa sajamatanya berkilau ketika kata tak seiring perbuatan
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
64 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MY WIFE PLANTS A DAGGER
my wife plants a dagger when the airplanetelevision is on throughout the daynever bored to sell advertisements withfillers of news about ailing nationthreatens with muscular veins of Rambowho astrays children with love story or Dracula
my wife plants a dagger when evils in forms of peopleworship jin and shaman smelled of incensehis eyes glitter in seeing mantra bewitching faith
my wife plants a daggerand her eyes shine as member of parliamentenjoys munching rubber candy talking of himselfrhetorics of defending citizens without ethics dan mannerswhen the chair is coveted
my wife plants a daggerwhen the sacles of justice is unable to justifyher eyes shine at disparityand different games of tricks
my wife plants a daggerunable to sing ‘our country is freed’but is clearly understood of luxuryprisonand wild plunderers
my wife, is consciencein each second is prepared to cut whoever isher eyes shining when words are not in line with actions
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
65 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
DI BERANDA KATA, SENJA
di beranda kata, senjaberwarna. kita sama dudukdiaduk kecamuk. menafsirkan gurindamyang kaukirim semalam
di beranda kata, senjapenuh aroma. kita berduatersihir berjuta kata, bunyibunyimisteri makna mantra
di beranda kata, senjabertabur makna. kita saling tatapdi kedalaman kata yang melindap. katadan makna dan kekuatan bersilancardi kedalaman debar
di beranda kata, senjasepenuh doa. tahtawanita dan cinta mengombakdi dadasepenuh cerita!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
66 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
IN VERANDA OF WORD, THE DUSK
in the veranda of words, the duskis coloured. we sit together stirring rage. defining gurindamwhich you sent last night
in the veranda of words, the duskis filled with scents. both of usbewitched by million words, soundsmysterious meanings of mantra
in the veranda of words, the duskspreads meanings. we starethe depth of words which are overcast. word and definition and its strength surf in the deepness of beats
in the veranda of words, the duskis full of prayers. the thronewoman and love billowin the heartfilled with tales!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
67 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MEMBACA WAJAH CINTA
kueja segala wajah kata sifat lewat tabiatkueja segala wajah kata benda lewat berhalakueja segala wajah kata kerja lewat karya
sajadah menghitam basah gairah resah membuncah
kukenali wajah isyarat pada ayatayat
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
68 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
READING THE FACE OF LOVE
I spell out all faces of adjectives through charactersI spell out all faces of nouns through idolsI spell out all faces of verbs through creations
the praying mat blackens in wetnesspassion restless upset
I learn cuethrough words
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
69 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MENYUNTING WAKTU
kau bertanya, untuk apa kalian menungguku?aku akan hadir dan mengalirmenyihir mereka yang terlenaaku ada bersama saat orangorang merasa tersayatkemudian melayat langit dengan ratap tangis gerimismeratap dengan doa penuh dambamelaratkan harap dan cemas yang netes sepanjang ruang
aku akan datang melenggangmenyapu sesiapa yang ragumenggilas sesiapa yang malastapi jangan cemas, aku juga mengantarkanmu meraih emasaku datang hanya untuk kembali pulangsekali melenggang dan bergoyang
demi masa orangorang bertandang dan berkubangatau sekadar berkabungmeratapi atau mensyukuri kelebatku!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
70 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
TIME EDITS
you ask, for what reason you wait for me?I will be present dan flowedenchanting those who are asleepI am with those people who feel the cutthen mourn the sky with grievance of drizzling tearswailing in prayers filled with yearningprotracting hope and anxiety which drop throughout the space
I will come waltzingsweeping whoever is skepticalcrush whoever is lazybut don’t worry, I am just sending you to gain goldI come only to return homewaltzing and gyrating once in a while
for the sake of timepeople visitand wallowor merely mournwailing or grateful of my flash!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
71 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SIMPHONI HARI VALENTINE
sepasang kupukupu,kau dan akuhadir dan mengalir di tengah shimponi musimmusim semidewi amor menatap lanskap keindahan alam angin mengendap senyap hinggap pada sayapsayap
kau dan aku melaratkan harap dalam nada-nada memikat
“ajari aku satu makna, cinta”
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
72 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SYMPHONY OF VALENTINE DAY
a pair of butterflies, you and Ipresent dan flow in the middle of symphony seasons of springgoddess of amor stare at the beautiful landscapethe breeze settles in silenceperching onto the wings
you and I protract hope in captivating chords
“teach me one meaning, love”
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
73 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
MEMPELAI SENJA: Arsyad Indradi dan Diha
selendang pelangijampijampi setanggiisyarat langit yang wingitmewarna di senja bianglala
kalian duduk di berandadiaduk semacam geloralangit pesta warnadan berjuta bunga semerbakan aroma
aku melihat kejorabingkai katakata
aku melawat langit dan meminta penuh damba:beri aku satu kata, setiataburi aku satu kata, cintalumuri aku satu karya penuh magma makna!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
74 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
THE DUSK BRIDE: Arsyad Indradi dan Diha
the rainbow scrafincense of enchantmentssigns of wingit skycolouring the rainbow dusk
you sit at the verandastirring a kind of passionthe sky celebrates coloursdan millions of heavenly-scented flowers
I see morning starframing words
I visit the skyand ask with full of longings:give me one word, loyaltysprinkle me with one word, lovegrime me with one creation filled with magma of meanings!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
75 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
JANUARI 2010
kalender bertanggalan tiap detik menitiklah darah kepedihan
waktu melesat menyayat pohonpohon hayat
grafiti dan kaligrafi mengabadikan puisi
orangorang lahirmengalir di kedalaman pemaknaan
sampan dan perahu melaju di hatimengusung keranda duka
jalan penuh pendakian dan tikungandi puncak tanjakan januari terkaparsendirian
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi Akhir Januari 2010
76 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
JANUARY 2010
calendar dateseach second that drips in painful blood
time fumbleswrenching the life of trees
graffiti and calligraphyimmortalise poetry
people bornin the flowing depth of meanings
boat and canoe cruised in the heartcarrying casket of despair
the road is full of climbs and bendsupon the peak of a climb January sprawlsalone
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi Akhir Januari 2010
77 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
28 JANUARI 2010, 100 HARI PUISI JALANAN
puisi ini lahir di jalanandi tengah orangorang mengejar mataharikeringat netes. tanahtanah rekah. aspal leleh resah. waktu. teronggok sebagai sampah
(siapakah telah bersumpah kemudian enyah?siapakah telah berjanji lalu mengingkari?)
di depan istanakita bersama mencari makna 100 harimempertanyakan kinerja dan pesona citradi trotoar berasap, di selokan yang mampetkita teriakkan kesejahteraan rakyatmimbar telah terbakar di belukar jiwanamun rumah-amanah kokoh berpagar!
di depan gedung melengkungkita bahasakan amanat derita rakyatsuarasuara membentur dinding dan instalasi gedung rakyatsiapa saja merapat, merayap, dan siap menyergapnamun wakilwakil rakyat tak pernah mau membaca gelagat
di depan gedung keuangankita hanya menemukan karikatur dolar dan rupiahyang kemudian raib menuju entah
di peradilankita tidak menemukan dewi keadilantimbangan demi timbangan tak sanggup mengukur keseimbanganmaklar kasus, tikustikus, jejaring labalaba membiaksepanjang loronglorong kehidupan
puisi ini di jalanan buntu
78 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
puisi ini di jalanan buntuorangorang terus mengejar mataharikeringat netes di tanahtanah rekah resah teronggok sebagai sampah
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010
79 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
28 JANUARY 2010100 DAYS OF STREET POETRY
this poetry is born in the streetsin the middle of people chasingthe sunsweats drip. lands crack. asphalt meltsfret. time. piling as trash
(who has sworn later, begone?who has promised then deny?)
in front of the palacetogether we find meanings of 100 daysasking the performance and the glamour of imagerythe dusty sidewalks, the gutters cloggedwe shout for the citizen’s welfarethe pulpit has burnt down thickets of soulthough homes of mandate are stronglyfenced!
infront of the arching warehouse we speak the language mandate of suffering peoplewhoever is wailing, creeping, and is ready to ambushthough the representatives are neverever want to read the signs
infront of monetary warehousewe only meet caricature of dollarand rupiahwhich later disappear nowhere
80 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
at the judiciarywe never meet the goddess of justicescales after scales neverdare to measure balancesmaklar cases, mice, netsspiders breedalong the streets of life
this poem is at the baffling streetspeople continue to chase the sunsweats drip in the cracking landsrestless pile up as trash
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010
82 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
WAJAH PUISI, HARI INI: buat pemahat makna
kata bergegas menjalin frasa merenda makna berkelindan dengan keindahan
ia lahir dari rahim kehidupantumbuh dalam asuhan kasih sayangkadang ia melambaikan isyarat gerak, warna, dan angkaatau menggoda suasana
ia berkelana masuk ke dalam hutan dan lembah merambah jalan pendakian dan tikungantikungandan kadang tersesat atau terkesiapmembaca jejak sajak yang penuh sesak
sebuah sajak tergeletaktak perlu isakberi aku satu yang paling tuak!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
82 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
FACE OF POETRY, TODAY: to the sculptor of meanings
word hurries to form phraselacing meaningsberkelindan with beauty
it is born from the womb of lifegrow with loving caresometimes it waves in movements of signs, colours, and numbersor seducing the atmosphere
sometimes it travels through forest and valleypenetrate through up-hilling streets and bendsand at times lost or preparednessreading the footprints of suffocating poetry
a poem liesno need to sobgive me one of the most alcoholic drink!
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
83 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
100 HARI KEMATIAN PUISI(memperingati 100 hari kematian nurani)
100 hari kinerja kabinet yang raportnya merah adalah elegi100 kali kinerja pansus century hanyalah tragedirendra dan gus dur yang digusur adalah puisi
aku tidak menemukan puisi sejak jutaan penyair meledakkan puisi di udara terbuka, di cuaca bertuba:siapa saja merekayasa katamereka memuja kata benda seraya memahat kata sifat pada jidatmereka meninggalkan kata kerja, tersebab cuma percuma
di atas garis khatulistiwa, seluas pulau nusantaraterbentang pantaipantai landai, tempat ombak terbantaipada lengkung langit, cakrawala enggan bicara satuan maknadi tengah gemuruh riak dan ombak camarcamar gemetar pada tiang la-yaraneka warna bendera pun berkibar di kedalaman debar
aku ingin jadi dewa ruci, mendengar bisik di telinga sendiriaku ingin menyendiri, jadi diri sendiriaaku ingin menulis puisi
(pada peringatan 100 hari kematian nuranilahir 1 puisi melalui operasi)
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
84 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
100 DAYS OF THE DEATH OF POETRY(remeberance of 00 days of the death of conscience)
100 days the performance of cabinet whose red rapport is an elegy100 times the performance of special committee of century is a tragedyrendra and gus dur are evicted as poetry
I do not meet poetry since millions of poets exploded poemsin the open air, the weather tubal :whoever is to engineer wordsthey idolise nouns as well as engraving adjectives onforeheadthey leave verbs, out of vain
upon the lines of the equator, as vast as the archipelago islandsspread on the gradient beaches, where the waves are beatenupon the curved sky, galaxy refuses to speak a common meaningin the middle of thundering ripples and the waves of gulls tremble on the pole of saildifferent colours of flags flap in fear
I want to be the god of ruci, listening to the whispers of my own earsI want to be alone, to be myself I want to write poems
(in the remembrance of 100 days of the death of soul giving birth to 1 poem through surgery)
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
85 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
TENTANG PENULIS
Dimas Arika Mihardja adalah pseudonim Sudaryono, lahir di Jogjakarta 3 Juli 1959. Tahun 1985 hijrah ke Jambi menjadi dosen di Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Jambi. Gelar Doktor diraihnya 2002 dengan dis-ertasi “Pasemon dalam Wacana Puisi Indonesia” (telah dibukukan oleh Kelompok Studi Penulisan, 2003). Sajak-sajaknya terangkum dalam an-tologi tunggal seperti Sang Guru Sejati (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1991), Malin Kundang (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1993), Upacara Gerimis (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1994), Potret Diri (Bengkel Pui-si Swadaya Mandiri,1997), dan Ketika Jarum Jam Leleh dan Lelah Ber-detak (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri danTelanai Printing Graft, 2003). Sajak-sajaknya juga dipublikasikan oleh media massa lokal Sumatera: Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Riau, dan Medan; media massa di Jawa: surabaya, Malang, Semarang, Jogja, Bandung, dan Jakarta. An-tologi puisi bersama antara lain Riak-riak Batanghari (Teater Bohemian, 1988), Nyanyian Kafilah (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1991), Prosesi (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1992), Percik Pesona 1 & 2 (Taman Bu-daya Jambi, 1992, 1993), Serambi 1,2,3 (Teater Bohemian, 1991, 1992, 1993), Rendezvous (Orbit Poros Lampung (1993), Jejak, Kumpulan Pui-si Penyair Sumbagsel (BKKNI-Taman Budaya Jambi, 1993), Luka Liwa (Teater Potlot Palembang, 1993), Muaro (Taman Budaya jambi 1994), Pusaran Waktu (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1994), Negeri Bayang-bayang (Festival Seni Surabaya, 1996), Mimbar Penyair Abad 21 (DKJ-TIM Jakarta, 1996), Antologi Puisi Indonesia (Angkasa Bandung, 1997), Amsal Sebuah Patung: Antologi Borobudur Award (Yayasan Gunun-gan Magelang, 1997), Angkatan 2000 dalam Kesusastraan Indonesia (Gramedia, 2000), Kolaborasi Nusantara (KPKPK-Gama Media, 2006), Antologi Puisi Nusantara: 142 Penyair Menuju Bulan (Kelompok Studi Sastra Banjarbaru, 2007), Tanah Pilih (Disbudpar Provinsi Jambi, 2008), Jambi di Mata Sastrawan: bungarampai Puisi (Disbudpar Provinsi Jam-bi, 2009). Novelnya Catatan Harian Maya dimuat secara bersambung di Harian Jambi Independent (2002). Cerpen, esai, dan kritik sastra yang ia tulis tersebar di berbagai media massa koran dan jurnal-jurnal ilmiah.
86 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Alamat Rumah: Jln. Kapt. Pattimura No. 42 RT 34 Kenali Besar, Ko-tabaru, Jambi 36129. e-mail: dimasarikmihardja@yahoo.co.id. HP 08127378325.
87 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SAJAK-SAJAK PERSEMBAHAN
88 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Ratu Ayu:KADO NIKAH dua empatberdua merapatdengan syahadat dua empattak kenal tempatpuisi cinta terpahat Dua empatsenyum bunda memikatprof DAM tambah melekat Dua empatjanji cinta tergenggam eratinsyaallah hingga akhirat Dua empatkuucapkan selamattangaku menjabat Dua empatsatu dua tigasayang semuanya
10 Juni 2011
89 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Rosmiaty Shaari:SEPASANG ANGSA PUTIH(Selamat Ulang Tahun Perkahwinan buat sepasang Angsa Putih dari Jam-bi - Prof DAM dan Yessika) sepasang angsa putihmengilir senja di Jambi mereka bercerita tentang cinta - kekasih,masihkah kau ingat mahar kita?selangit lilak kita bercandaserentak kita juga bersuarawajahmu tunduk menyergap silu tak kutahunamuh desah nafasmu menderu - aku kekasihmudan kita pun tersipu malu kakanda,larik mahar asmara itu masih ada,di dalam satu degup dua jiwaia tetap mekar menebar bau cintameski gerak musim menggamit gelombangtak merubah asal kita jika begitu, kekasihkupaut sayapku untuk beberapa waktu lagiseusai, kita pasti bertemu di kolam rindusungguh, aku menunggumu di situ aduhai, kakandakuturut kata meski gelombang bercanda gilaatau desir menolak bahtera kitakembang sayapku menadah kembang cintamuayuh, kita mengilir lagi di kolam seroja.... 1o/06/2011 melaka
90 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
DIORAMA SEPASANG MERPATI PUTIHDjazlam Zainal :
apa yang sedang diinginioleh sepasang merpatidi tengah onggokan awandi tengah padang datar putih benang tipismengikat betismerpati enggan lepasbiar deru angin deras bening mata memancarkelintar anak-anak berkejaranseakan tari siang iniberlarutan ke dada malam 8 rejab 1432/ 10 juni 2011
91 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Yessika Susastra dan Dimas Arika Mihardja:24 KARAT NIKAH ILALANG SAAT BERJALAN KE BARATKolabirasi Yessika susastra dan Dimas Arika Mihardja 24 KARAT senyummu 24 karat, dik, mengambang di muka pintusaat geriap sore meronce bunga belimbingdi halaman rumahmu dan burung-burung kecillincah saling berkejaran begitulah kanda, akupun melihat semut hitam berbarisdi atas bibirmu; manakah aku melupakannya?dalam pikiranku saat itu, semut aja berbarismungkin tutur katamu begitu manis kau dan aku lalu duduk di terasmemandang luas rumpun bambu dan semak perduseluas itulah dada cinta kita 2011 NIKAH ILALANG ilalang tak pernah melupa sembahyangtumbuh di taman depan rumahtengadah di belakang dan samping rumah amanahtelah kuterima akad nikahmu saat langit warna beludrudengan mas kawin senyum ketulusandan janji seia sekataselembar sajadahdan desah pasrah 2011
92 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
SAAT BERJALAN KE BARAT kini matahari telah condong ke baratsemburat bianglala mewarnadi dada kita 2011
93 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Moh. Ghufron Cholid :
BALADA CINTA DIMAS DAN YESSIKA
Yessika, duapuluh empat tahunKau permata menakjubkanKarunia TuhanYang tak bisa kutafsirkan Dimas, terimakasihSebab kau masih sajadahMenuntun ke jalan AllahHingga riuh tak lagi singgah Yessika, duapuluh empat tahunKau menjadi sangkarkuHingga burung kesetiankuTak singgah di dahan-dahan nafsu Dimas, menjadi sangkarmuAdalah bagian restuYang harus kumaknao tiap waktuBiar hatiku tak menjelma batu Yessika, duapuluh empat tahunKita selaksa emas duaempat karatKita semakin dekat Dalam tiap doa yang memikat Dimas, inilah hidupYang saling memberi sempurnaTakkan bermaknaJika kita tak saling berbagi karya Yessika, kata-katamu selaksa cahayaTerangi gulita
94 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Yessika, kata-katamu selaksa cahayaTerangi gulitaKamar masaYang kini mulai hampa Dimas, aku hanya hambaKau pun hambaTak ada yang sempurnaSelain pencipta Yessika, tak sia-siaGugur daun usiaDari ranting hidup kitaSebab selalu memberi kita makna fana Dimas, tak ada cipta Allah yang sia-siaSemua memiliki tanda dan maknaHanya sajaKita yang dangkal ilmunya Yessika, duapuluh empat tahunKita tanda kebersamaanSemoga tak terpisahkanRuh cinta kita, walau tanah menjadi kamar sementara perjumpaan kita Dimas, dari tanah akan kembali ke tanahBegitu pun kitaPemeran yang dipercayaMementaskan segala drama, namun tak pernah tahu maut mendekap mesra Yessika, duapuluh empat tahunAdalah pengembaraan cinta yang cukup dewasaMembangun megah cintaBersama usaha dan doa bergelora
95 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Dimas, demikian risalah cintaYang menjadi karuniaYang harus kita tafsirkan secara dewasaDalam tiap debar peristiwa Yessika, duapuluh empat tahunAkhirnya segala sejarah tercatatat anggunDalam balada cintaAnugerah Tuhan yang penuh pesona Kamar Hati, 10 Juni 2011
96 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
KADO PERCINTAANDjazlam Zainal:
seperti gembalaaku melihat percintaandua ekor angsa putihsedang berkasih melilit merekaantara kedua lehernyaseperti tidak mau melepaskanwaktu asingnya dua ekor angsa putihsaling berdakapanhingga puisiku inikuyup kebasahan 9 rejab 1432/ 11 juni 2011
97 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Muhammad Rois Rinaldi:
SAJAK AKHIR TAHUN UNTUK ABAH: Dimas Arika Mihardja
Gerakmu meriak tumpang di muka waktukala jarum jam juga angka-angka almanakjatuh satu persatu--menciptakan deru dan seru rindu pada tanah rebah yang entah
o siapa gerangan telah menetak galur-galur kehidupan di kerling dan keningmu? Yang serba batas, sementara segala beruas-ruas.
Apatah itu, duriat jiwa sang abah adalahBatanghari menabur dan menebar ikan-ikan
ke sungai-sungai kecil, tempat anak nelayanmengenali arus. Sebelum tumbuh dewasa,
lantas ke lautlah mereka.
Cilegon, 30 Desember 2013
98 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Mohsyahrier Daeng:
PERJALANAN SENJA: Rindawati Sudaryono/ Dimas Arika Mihardja
Sejak buih-buih kasih mengambang di pantai selatan Pulau Perca, MasAku telah mengikutimu ke negeri yang rimbun pohon nangkanyaKita berselimut kertas-kertas dan mimpi-mimpi yang engkau sebut puisiKucari lagi tapak rindu di pinggir Malioboro yang temaram
Di negeri Rang Kayo Hitam pada kepak-kepak angsa duaPuti Laras Pinang Masak meruangkan tempat untuk kita bercandadan engkau masih seperti dulu dengan kertas bisu yang berkatamenjadi maha resi mendongeng cinta di gedung renta
“Sudah berapa jauh perjalanan biduk ini mengilir, dinda? “ tanyamu“Kita sudah di pinggir dermaga senja sebelum magrib menutupnya,” katakuAkan kubawa pulang tumpukan kertas itu untuk kubaca pemanis doaPara bocah-bocah itu menunggu di taman yang ada pohon manggauntuk dibagikan kertas-kertas yang di lembarannya ada kata-kata
Bintan, akhir Desember 2013
99 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Karang Indah:
Hujan, Rembulan dan Selembar Kenangan: Dimas Arika Mihardja
selalu ada sunyi, sayanglihatlah, ada sepotong rembulania baru turun dari puncaknyajatuh di pembaringan.begitu kukatakan, kepada hujan yang terlahir dari rahim kenanganseakan hujan pun terlahir menangis.
selalu ada rembulan, sayanglihatlah, ia menunggu kita untuk menangistangis, yang sering kita sunyikan.begitu kukatakan, ketika angan menyesakingin mengembara menapaki jalan-jalan kenanganhingga mata ini lelah, lelap.
“ingin kupinjam, sekejap saja, hati para bocahyang bermain bola dalam guyuran hujan”
tapi kita bukan lagi bocahyang meminta ibu mengambilkan rembulanuntuk lelap kita di malam gelap
“sudah begitu banyak hujan, sayangdalam setiap musim yang dilalui. sudah saatnya tumbuh.begitu kukatakan, kepada rembulan yang menangis malam inikau sudah cukup dewasa, untuk menemani para bocahyang akan menapaki jalan-jalan sunyi.”
100 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
simpanlah hujan, sayangsebab kita tetap akan memangku rembulansebagai sekepal harapan.begitu kukatakan, kepada selembar kenanganmenyelimuti tidur malam ini.
kepada diri aku berkata, seakan engkau di hadapanku.
Bogor, 3 Juli 2013
101 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Ilham Pujangga:KAULAH SANG BEGAWAN: pak de Dimas Arika Mihardja
Dari langit engkau turun menyapa bumiMenelusuri jejak-jejak jalan setapakPenuh kerikil tajam, tak engkau hiraukan Bersama angin engkau melangkah
Kaulah sang begawanSang pencerah di saat resah para bocah-bocahLirik-lirik kau rangkai apikJari-jarimu selalu lentik
Kaulah sang naradhaPemberi terang ketika langkahku hilangPada kertas putih kau rangkai kisahmuMenuju senja langkahmu kembali jua
Di tanah sorga iniMimpi-mimpimu telah terpenuhiTerkadang luka dan bahagia selalu menghiasiDalam sunyi yang melindap dekapDi antara detik-detik yang terasa menggelitik
Kaulah sang begawan
jambi, 30 Desember 2013*) semga pak d berkenan menerimanya, selamat milad smoga berkah kesehatan selalu dilimpahkan aminn yaa robballalamin
102 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Debu Karang:PUISI KEKASIH MALAM
setelah gerimis pulangudara menggenang. pada sepisesepi puisi ini. tentang matamu yang membulan sepasangair laut hatiku pasang!kudukku bergelombang – gelombang!menjadi malam dinginku yang panjang
tulangku menjadi perahuberlayar kulitku ke samudera nafasmu yang birukudayung lagu demi lagukumencari lengkungan alismubiarkan ku mengunggun di situsampai fajar menyapu bibir pantaimu
landai. kurebahkan puisi ini di atas sepidi atas malam setelah gerimis pulangsegumpal awan kulepaskan dari sangkar hatiseperti merpati:dia terbang tinggi, jauh menuju bulan. tenangsepasang, duduk di atas malam.
kekasih puisi malamsepasang bulan - mata puan
Depok /Juli 2012andi chalifa
103 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Ali Syamsuddin Arsi:
BILA SAJA AKU LEBIH DAHULU CINTA
maafkan aku bunga, sebab aku tak banyak paham dengan segala isyarat mata di kedip-kedip lilin atau kunang-kunang malam belaka secara luas kita belum pernah lama berjumpa sebagai bagian dari bergulung rindu di rimbunya kata-kata kita tahu ini semua hanya hampa tetapi bila saja aku lebih dahulu cinta adakah debu menepiskan rasa curiga dan kita sangat jauh dari pemahaman dangkal dan oh betapa dangkalnya pemahaman tentang kedip-kedip itu antara lentik suara atas geliat di taman-taman bunga bila saja aku lebih dahulu cinta dan bagian ujung mana hamparan gombal ini menuju sasarnya, oh muara, saat engkau tak banyak suara seakan akulah yang engkau kata walau itu hanya sebuah prasangka tak berbukti selayaknya entah malam entah siang sebab semua waktu selalu membuka atas mimpi juga rindu dalam kepungan rasa bila saja aku lebih dahulu cinta, ini hanya gumam tak perlu engkau cerna sampai mimpimu lari dari jendela sebab gumamku tak dapat berkata-kata dalam jauhnya makna bila saja aku lebih dahulu cinta dan tak mungkin aku layangkan selembar surat pada alamat yang hingga kini tak pernah aku dapat ha-ruskah bayangku lepas dan terbang lalu duduk menunggu engkau yang kini entah di mana tetapi bulan tentu lebih mengerti bahwa ada setang-kai daun ilalang sedang sekuat tenaga mencoba memahami bila saja aku lebih dahulu cinta.
salam dari gumam asa
akhir desember 2013
104 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
Rezqie Muhammad AlFajar Atmanegara:
Tembuni Batanghari-kenduri cinta ayahnda Dimas Arika Mihardja-
tiga juli hari ini tepat seumur danau tembuni bunda batanghari pecah maka bukan kali ini kau terlahir sebagai penghuni danau, kalau seri-wayat angsa itu kepakmu tumbuh maka bukan kali itu kau bersayap sebagai seekor angsa. kuakui kepandaianmu mengajarkan seloka pada anak-anak hujan banyak mencendawankan bianglala di tiap pewarisan musim yang mengenalmu sebagai ayah dari seribu tiang jembatan
angsa-angsa berterbangan sepanjang siring batanghari, kepul hangat aroma kembang kopi belum pecah secangkir kita nikma-
ti sambil menuding-nuding dedaunan pinang sibuk melambai se-batang-batang di pinggiran batanghari tanpa kata kita pun terpesona:
riak penuh riak sealir darah batanghari kita bersama mengayuh rakit cinta di sungainya lalu kau menunjuk ke arah matahari tenggelam di
balik warna bianglala kota-kota Jambi. duh Dimas. alangkah indahnya batangharimu
tiga juli hari ini di Djogdja kau tinggalkan deret riwayat pada usang ki-tab usia di setiap babnya ada angka berlari dengan raga. ketahuilah saat membuka halaman rubayatmu membuat kami ikut serta dalam pesta meneteskan airmata paling marjen dari warni senja di kota kami. setelahnya sepi mengurai barah hari kembali kau simpul ujung batang-hari agar rakit kita tak cepat berlalu walau dipukul limbubu masalalu. bertahun sudah tapal batasmu kau tembustembus dengan pembenda-haraan langkah membawa mangkuk kenduri cinta di ritual-ritual per-sastraan, sungguh seari kata bahagia pun tak pernah sudah kami su-guhkan: saat kita berusaha melupakan rasa sakit dan mempersalahkan pertemuan padahal dibangun bersusah payah mengarungi samudera tak henti-henti menanam babat rindu paling dalam dan di tanah pilih tak pernah henti kau tulis banyak larik puisi dari buih sungai batanghari
105 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
dan di tanah pilih tak pernah henti kau tulis banyak larik puisi dari buih sungai batanghari
angsa-angsa berterbangan sepanjang siring batanghari, kepul hangat aroma kembang kopi belum pecah secangkir kita nikma-
ti sambil menuding-nuding dedaunan pinang sibuk melambai se-batang-batang di pinggiran batanghari tanpa kata kita pun terpesona:
riak penuh riak sealir darah batanghari kita bersama mengayuh rakit cinta di sungainya lalu kau menunjuk ke arah matahari tenggelam di
balik warna bianglala kota-kota Jambi. duh Dimas. alahkah indahnya batangharimu
tiga juli hari ini aku ingat kita lesehan di sebuah acara pembaktian pen-yair di suatu kota di tanah jawara, hari itu kau datang semalam setelah kami. kau beri kami petuah di hadapan para kaum hujan bersama ba-sah rerumputannya Ahmadun Yosi Herfanda, tepat pukul sembilan le-wat sepikul matahari naik ke puncak langit di dindingbatu marmer kita lesehan mendengarkan Ali Arsy bergumam dengan tujuhpuluh ekor naga di mulut Bambang Widiatmoko. haihai Shah Kalana Alhaji masih sempat bergabung dengan kita padahal telah berburu menyinggahi kepak burung-burung untuk pulang ke tanahnya dan aku tak habis-habis mendekap mabukmu. kau tentu ingat risalah lesehan kita depan hotel itu suatu hari di kota lain
angsa-angsa berterbangan sepanjang siring batanghari, kepul hangat aroma kembang kopi belum pecah secangkir kita nikmati
sambil menuding-nuding dedaunan pinang sibuk melambai se-batang-batang di pinggiran batanghari tanpa kata kita pun terpesona:
riak penuh riak sealir darah batanghari kita bersama mengayuh rakit cinta di sungainya lalu kau menunjuk ke arah matahari tenggelam di
balik warna bianglala kota-kota Jambi. duh Dimas. alahkah indahnya batangharimu-
tiga juli hari ini lima puluh tiga lilin merah kau nyalakan sepanjang alur nadi sungai batanghari. pulau ke pulau bersorak. laut--laut bedoa. duh Gusti: panjangkanlah sungai umurnya hingga bermuara di kerinduan-Mu.
106 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
laut bedoa. duh Gusti: panjangkanlah sungai umurnya hingga bermuara di kerinduan-Mu. lapangkanlah rimba dadanya hingga seluas gurun sa-hara-Mu. redakanlah ratap raungnya hingga ke sangkala-Mu. sekalah airmata tangisnya hingga ke bening firdaus-Mu. babatlah nganga luka nanahnya hingga habis sedebu padang arafah-Mu, duh Gusti: kami me-mang harus belajar lagi bagaimana kami memaknai jadwal usia berisi sisa pil hidup sebelum kami tanggalkan atribut duniawi sambil mengenakan toga kematian dan mendapatkan sertifikat kemanusiaan setelah lulus dari pendidikan pengembaraan ini. kelak kau akan kesepian kembali ke mimbar tanah berteman tembuni saudara kandungmu. segala bernya-wa mengucap. amin.
kenangan saat kita lesehan depan Hotel Fame-Tangerang, 2013
107 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER
kunjungi:http://www.puisi2koma7.nethttp://www.bengkelpuisi.net
5 DEKAP AKU, KEKASIH (EMBRACE ME, MY LOVER)
top related