balai litbang p2b2 banjarnegara filevektor: public health problem yg lain: ... mata air yang...

Post on 08-Oct-2019

8 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Oleh :

SUNARYO, SKM, M.Sc

BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARAJl Selamanik No. 16 A Banjarnegara

Telp(fax) 0286 594972 e_mail : loka_ban@litbang.depkes.go.id

DISTRIBUSI LUAS / BERAT:

MALARIA

DBD & DEMAM DENGUE

FILARIASIS

DISTRIBUSI LOKAL/FOKUS:

PES

JAPANESE ENCEPHALITIS

LEPTOSPIROSIS

HANTA VIRUS

VEKTOR: PUBLIC HEALTH PROBLEM YG LAIN:

LALAT

KECOAK

RODENT

NYAMUK

PENYAKIT TULAR VEKTOR (PPBB)

DI INDONESIA :

Vektor Malaria

MATA AIR / ALIRAN

SUNGAI

An.aconitus

An.barbirostris

An.maculatus

An.balabacensis

SAWAH/

Kolam

PERKEBUNAN

RAWA / Laggon

( Mangrove )

HUTAN

PREDIKSI TEMPAT PERINDUKAN

VEKTOR MALARIA

An.suncaicus

An.subpictus

An.maculatus

An.balabacensis

MALARIA FORECASTING USING GIS IN CENTRAL JAVA

MALARIA FORECASTING USING GIS IN BANJARNEGARA

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN NYAMUK MALARIA

TEMPAT

a. Pembagian Zoogeography

b. Ketinggian

c. Letak Geografis tempat

d. Besar / Luas nya tempat

IKLIMa. Suhu udarab. Kelembabanc. Hujand. Angine. Tumbuhanf. Predator

Tempat berkembang biak nyamuk mal : ( prinsip : air yg ber hub. Dg tanah )

• Tempat air yg besar : Sawah, kolam tdk terawat, genangan air tetap,

Air mengalir, Genangan sementara, Lagoon

• Tempat air yg kecil : bekas telapak kerbau, cobakan , mata air

VEKTOR MALARIADI JAWA TENGAH

Kabupaten Spesies nyamuk

1. Purworejo : An. maculatus, An. balabacensis, An. aconitus

2. Banjarnegara : An. maculatus, An. balabacensis, An. aconitus

3. Wonosobo : An. maculatus, An. Aconitus , An.balabacensis

4. Pekalongan : An. Aconitus, An.maculatus

5. Magelang : An. maculatus, An. balabacensis, An. aconitus

6. Kebumen : An. maculatus, An. balabacensis, An. aconitus

7. Jepara : An. Aconitus, An.maculatus

8. Cilacap : An. sundaicus

9. Pemalang : An. aconitus

10.Banyumas : An. Aconitus, An. balabacensis

11. Purbalingga : An. Aconitus, An. balabacensis, An.maculatus

12. Kendal : An. aconitus

13. Pati : An. aconitus

An.balabacensis

Tempat perindukan An. balabacensis (Vektor utama malaria di Jateng dan DIY)

14

• Seepage pools with larva of Anopheles balabacensis near path in Salak plantation

• House with positives at 10 meter distance

Breeding site in

seepage water

from spring

26 October 2017 Situation Analysis Banjarnegara 15

Many houses next to Salak gardens en breeding sites of

An balabacensis

Breeding sites

An.aconitus

1.Breeding place

Tempat perkembangbiakan utama di daerah pegunungan

Sungai kecil dengan air jernih

Mata air yang mendapat sinar matahari langsung dan ditumbuhi tanaman air

(contohnya : slada air)

Kolam dengan air jernih

2.Feeding habit

Pada umumnya An. maculatus betina lebih bersifat zoophilik

3. Resting place

Hinggap di pohon kopi atau tanam - tanaman yang hidup di tebing yang curam

Pada pagi hari istirahat di luar rumah

Genangan-genangan air di

sungai yang mengering

memastikan adanya tempat

perindukan Anopheles

maculatus

Genangan-genangan air ini

merupakan satu-satunya

tempat perindukan yang ada

selama beberapa bulan di

musim kemarau

TEMPAT BERKEMBANGBIAK An. maculatus DI SUNGAI

BERBATU YANG ALIRANNYA TDK DERAS

Breeding place An.

maculatus di desa

Binangun kec.

Banyumas, kab.

Banyumas

Genangan air di tepi sungai sebagai tempat perindukan An. Maculatus di desa Jladri, Buayan, Kab. Kebumen

TEMPAT PERINDUKAN An. sundaicus

1. Breeding place

Tempat perkembangbiakan utama di di air payau denga kadar garam

optimum antara 12% - 18%

Genangan air payau yang terbuka dan mendapat sinar matahari

Tambak ikan udang yang terbengkelai

Muara sungai yang tertutup

Galian-galian sepanjang pantai yang terisi air payau

2. Feeding habit

Pada umumnya An. sundaicus betina lebih bersifat anthopophilik

3. Resting place

Dinding dalam rumah mulai dari bagiam dekat lantai hingga di bawah atap

Banyak ditemukan hinggap di kelambu dan pakaian yang bergantung

Tambak tidak terurus, potensial sebagai tempat

perindukan An. subpictus dan An.sundaicus

Cx. tritaeniorhynchus

Jenis kegiatan pengendalian

vektor malaria

• Penyemprotan rumah

• Penggunaan kelambu berinsektisida

• Larvaciding

• Penebaran ikan pemakan jentik

• Modifikasi lingkungan :

– Penimbunan dan atau Pengeringan

• Manipulasi lingkungan :

– Pembersihan tempat perindukan vektor

– Pembuatan saluran penghubung

– Pengeringan sawah berkala.

Banjarmangu:

•Local diagnosis and treatment

•IRS or ITNs in rainy season

•Larviciding near tempat MCK in

Aug. – Sept.

•Piped water supply to reduce night

time visits to tempat MCK

Pagedongan:

•Local diagnosis and treatment

•Piped water supply

•Larviciding in dry season

•Avoidance washing area at night

time in dry season

Madukara:

•Local diagnosis and

treatment

•IRS and ITNs

Punggelan:

•Local diagnosis and treatment

•Piped water supply at higher

elevation

•Avoidance tempat mck at night time

in dry season

• ITNs at lower elevation in dry season

Lebakwangi:

•Local diagnosis and treatment

•Improved piped water supply in dry

season

•Larviciding in dry season

•Avoidance washing area at night time

in dry season

Summary strategy design for each zone

Susukan:

•Insufficient data

•Maybe IRS or ITNs

in dry season

Siklus Aedes aegypti

1. Eggs

2. Larvae

3. Pupae

4. Adult

a) Larva mengalami ganti kulit 4 kali

b) Kecepatan tumbuh meningkat dengan naiknya suhu dan tersedianya

makanan cukup.

c) Pengelupasan kulit pada instar IV merupakan awal pembentukan

pupa.

d) Waktu jentik menjadi pupa 5-7 bahkan sampai 15 hari, tergantung

suhu, dan tersedianya makanan

2. Larva

a) Telur diletakan di permukaan air

b) Jumlah telur nyamuk bervariasi + 100-300 butir rata-rata 150

c) Ukuran telur + 0.5 mm, dengan warna hitam

d) Frekuensi telur 2-3 hari sekali

e) Setelah 1-2 hari, telur akan menetas menjadi larva

1. Telur

BENTUK

BERBAGAI

LARVA NYAMUK

3. Pupa

• Pupa adalah stadium istirahat, dan tidak makan.

• Terjadi proses pembentukan alat tubuh seperti: alat

kelamin, sayap dan kaki

• Tahap pupasi akan memerlukan waktu 1-2 hari.

• Pada umumnya nyamuk jantan mnetas lebih dahulu

daripada nyamuk betina

a. Nyamuk yang baru muncul dari pupa, beberapa saat

tubuhnya akan mengeras dan mencari tempat istirahat.

b. Proses tersebut memakan waktu lebih kurang 10-15 menit

kemudian terbang

4. Nyamuk dewasa

c. Nyamuk betina kawin satu kali dalam hidupnya, setelah keluar

dari kepompong.

d. Umur nyamuk jantan pendek + 1 minggu Betina umurnya

rata-rata 1-2 bulan.

e. Nyamuk jantan biasanya terbang di sekitar tempat perindukan

f. Makanan nyamuk betina adalah darah yang dibutuhkan untuk

perkembangan telur , sedangkan jantannya cairan buah

(tumbuh-tumbuhan)

Nyamuk Aedes Dewasa:

Ae. aegypti Ae. albopictus

KEBIASAAN NYAMUK DALAM

BERKEMBANGBIAK

Habitat perkembangbiakan nyamuk Aedes

berupa genangan-genangan air yang

tertampung pada suatu wadah yang biasa

disebut kontainer, dibedakan menjadi :

•TPA (Tempat Penampungan Air)

•Non TPA

•Penampungan air alami

Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes. spp

KEBIASAAN MENGGIGIT

• Lebih banyak menggigit pada siang hari daripada malam hari. Pukul 08.00-12.00 dan 15.00-17.00.

• Multibitting dikarenakan menggigit di siang

hari, sehingga objek yang digigit mudah

merespon (dengan gerak misalnya)

menyebabkan nyamuk menggigit tidak cukup

kenyang pada satu objek.

KEBIASAAN NYAMUK DALAM

BERISTIRAHAT (RESTING HABIT)

a.Istirahat sebenarnya (selama waktu menunggu

proses perkembangan telur)

b.Istirahat sementara (pada waktu sebelum dan

sesudah mencari darah)

Secara umum nyamuk beristirahat pada tempat

yang teduh, lembab, aman.

JARAK TERBANG NYAMUK

(FLIGHT RANGE)

• Jarak terbang nyamuk Aedes mencapai ± 100 m,

atau radius 20 rumah.

• Pengaruh angin, terbawa kendaraan membuat

persebaran nyamuk dapat lebih jauh

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN

YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN NYAMUK

1. Faktor lingkungan fisik• Suhu: Optimum 25-27 °C, pertumbuhan akan berhenti sama sekali

pada suhu kurang dari 10 °C atau lebih dari 40°C makin tinggi suhu –

masa inkubasi ekstrinsik (sporogoni) makin pendek

• Kelembaban : Makin rendah–umur nyamuk makin pendek, min. 60 %

• Hujan : Berbeda-beda tiap daerah, daerah sulit air jika kemarau

meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes, daerah tidak sulit

air tidak terpengaruh musim hujan.

• Ketinggian

• Angin

• Sinar matahari

• Karakteristik penampung air

2. Faktor kimiawi

insecticide

3. Faktor biologik

Predator, manipulasi biologi

CARA PENGENDALIAN NYAMUK Ae. aegypty

•Pengurangan sumber (source reduction)PSN

penimbunan kaleng bekas, menutup danmenguras penampungan air (container).

•Environmental management/pengaturanlingkungan

•Biologi control: predator ikan Poeciliareticulata dan Aplocelus pancak, Bacillusthuringiensis; Bacillus sphaericus,

•Manipulasi genetik

SURVEI AEDES

• Kontainer Index ( proporsi kontainer

yg positif)

• House Index (proporsi rumah yg +

jentik)

• Bruteau Index (korelasi antara

Kontainer dan rumah positif)

• Pupa Index : Jml.pupa per 100 rumah

• Kontainer Indeks Potensial : Jml breeding place potensial / 100 rumah

• Indeks Kepadatan Aedes : Jml. larva Aedes / rumah

• Ovitrap Index : % ovitrap positif Aedes

PEMANTAUAN & PENGENDALIAN

TELUR AEDES

Alternatif pemecahan masalah

Penerapan teknologi tepat guna untuk

pengendalian vektor dalam upaya

pemberdayaan peran serta masyarakat

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENGENDALIAN DBD

Selang Sp

oit

pen

gis

ap

Kasa penyaring

penampungan

Alat bantu isap

ALAT PENANGKAP JENTIK

ALTERNATIF

3. Toples

plastik

4, kain kasa

Bak Mandi/

Wadah air

Senter

Cara Kerja :

1. Sedot air dari bak air menggunakan selang plastik (2) sampai air keluar

2. Air dimasukan ke toples (3) dengan saringan kasa (4) di lubang dinding toples.

3. Setelah air mengalir, pegang dan arahkan pipa aluminium (1) untuk mencari jentik/ larva

aedes

4. Gunakan senter untuk membantu penerangan mencari jentik pada bak air.

5. Setelah jentik habis tersedot dan tertampung di toples, buang di tanah kering dan bila untuk

identifikasi ambil menggunakan pipet.

2. Selang plastik

transparan

1. Pipa Aluminium

top related