analisa kecelakaan kerja
Post on 14-Oct-2015
83 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
ANALISIS
KECELAKAAN
KERJA
nr.chls@gmail.com
-
Tujuan Analisis Kecelakaan?
Mengetahui penyebab kecelakaan tersebut,
akibatnya dan langkah
apa yang perlu diambil
dalam rangka
pencegahannya.
-
Kecelakaan Akibat Kerja
Kecelakaan akibat kerja terbagi menjadi dua yaitu:
Kerugian yang bersifat ekonomis
Kerugian yang bersifat Non-ekonomis
-
Pengelompokkan Kecelakaan
Tingkat keparahan kecelakaan : kecelakaan dibagi menjadi 3 tingkat keparahan, yakni: 1. Mati, 2. Berat, 3. Ringan.
Dalam PP 11/1979 keparahan dibagi menjadi 4 tingkat, yakni: 1. Mati, 2. Sedang, 3. Berat, 4. Ringan
Daerah Kerja/LokasiDalam pertambangan minyak dan gas bumi, ditentukan kelompokdaerah kerja: seismic, pemboran, produksi, pengolahan, pengangkutan, dan pemasaran.
-
Sasaran Statistik Kecelakaan
Angka kecelakaan dari tahun ketahun digunakan ukuran statistik kecelakaan
yang umumnya terbagi dalam :
Tingkat Kekerapan (Frequency Rate/FR)
Tingkat Keparahan (Severity Rate/SR)
Safe T Score
-
Rumus Statistik Kecelakaan
Tingkat Kekerapan (Frequency Rate/FR)FR = Jumlah Kecelakaan yg terjadi x 1.000.000
Jam Kerja Orang
Tingkat Keparahan (Severity Rate/SR)SR = Jumlah Hari Hilang x 1.000.000
Jam Kerja
Safe -T- ScoreSTS = FR Lampau
1.000.000 Jam Kerja orang kini
Analisis tersebut diatas dapat digunakan setelah terjadinya kecelakaan.
-
Contoh Analisa
PT. ABCD Pada bulan Desember 2007 mempunyai 250 karyawan. Jumlah jam kerja pada bulan itu adalah 43.250. Dalam bulan tersebut terjadi 5 kali kecelakaan.
FR = 5 x 1.000.000 = 115,6 kali
43.250
Angka ini berarti bahwa untuk 250 karyawan yang berkerja selama 1.000.000 jam terjadi 115,6 kali kecelakaan.
-
Tingkat Keparahan (SR) SR dapat dihitung berdasarkan jumlah hari yang hilang
akibat kecelakaan. Angka jumlah hari yang hilangtidak sama bagi seluruh negara. Oleh ILO (International Labour Organization) ditetapkan angka-angka sebagai berikut:
1. Setiap Kematian............ 6.000 Hari
2. Lumpuh sama sekali . 6.000 Hari
3. Lumpuh sebagian, tangan hilang sebagian
dari sambungan kuku sampai siku . 4.500 Hari
Dari siku sampai pergelangan . 3.600 Hari
4. Tangan;
dari pergelangan sampai sambungan jari 3.000 Hari
-
5. Jempol; Dari permulaan sambungan sampai sambungan jari 600 HariSesudah sambungan tengah 300 Hari
6. Jari-jari tangan (kecuali ibu jari )
Dari permulaan sambungan sampai sambungan tengah . 3.000 HariBagian sebelum sambungan tengah ..50 HariBagian jari sampai sambungan akhir kecuali tulang rusuk . 75 HariUjung jari dengan atau perawatan operasi tulang jumlah hari sesungguhnya selama tidakmampu bekerja
Ibu jari tangan .. 600 HariTelunjuk 400 HariJari tengah 300 HariJari manis .. 240 HariKelingking ...200 Hari
7. Paha
Semua bagian tubuh diatas lutut .4.500 HariSemua bagian diatas mata kaki sampai kepada lutut ..3.000 Hari
8. Kaki
Mata kaki sebelum sambungan jari-jari kaki... 2.400 HariJempol kaki sebelum sambungan smpai pada termsuk smbungan jari-jari kaki...300 HariJempol kaki pada atau sebelum sambungan tengah ....150 HariDua jempol kaki ...600 Hari
9. Kehilangan fungsi dari:
Satu mata/Buta .1.800 HariSatu telinga/Tuli .. 600 HariKedua telinga/Tuli 3.000 Hari
-
Contoh Analisa SR
Pada PT. DCBA dalam semester 1 tahun 2007
dengan jumlah kerja 260.000 jam, telah terjadi
kecelakaan kerja yang mengakibatkan :
1 orang kehilangan sebelah mata
1 orang kehilangan ibu jari
1 orang cacat sebagian dari tangan dan
12 orang tidak mampu bekerja selama 150 hari.
Berapa SR nya?
-
Penyelesaian:Berdasarkan pedoman ILO, hari yang hilang sebanyak akibat kecelakaan yang terjadi adalah sebagai berikut:
1 orang kehilangan sebelah mata .. 1.800 Hari
1 orang kehilangan ibu jari .. 600 Hari
1 orang cacat sebagian dari tangan dan ....750 Hari
12 orang tidak mampu bekerja selama ...150 Hari.
Jumlah3.300 Hari
SR = 3.300 x 1.000.000 = 12.692
260.000
Angka SR = 12.692 berarti bahwa dalam perusahaan tersebut dalam waktu 1.000.000 jam waktu produktif selama12.694 hari hilang. Dengan demikian kerugian perusahaan akibat terjadinya kecelakaan kerja dapat dinilai dengan uang.
-
Safe T Score Safe T Score adalah angka untuk menunjukkan suatu
keadaan/perubahan menjadi memburuk, membaik atau tetap.
STS = FR Lampau
1.000.000 Jam Kerja orang kini
Indikator STS STS antara + 2,00 2,00 tidak menunjukkan perubahan yang
berarti.
STS diatas + 2,00 menunjukkan keadaan memburuk
STS dibawah 2,00 menunjukkan keadaan yang membaik.
-
Latihan !
PT. KLMN Pada bulan Desember 2006 mempunyai 350 karyawan. Jumlah jam kerja pada bulan itu adalah 50.250. Dalam bulan tersebut terjadi 6 kali kecelakaan.Sampai akhir tahun 2006 dengan jumlah kerja 300.000 jam, telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan : 1 orang Buta
1 orang Tuli total
2 orang cacat sebagian dari tangan dan
15 orang tidak mampu bekerja selama 180 hari.
Carilah FR desember, berapa SR nya?jika diketahui FR thn 2005 adalah 235, carilah STS nya?
-
Sistem Manajemen K3 (SMK3)
Dalam Budaya Keselamatan
-
SISTEM Data kecelakaan dalam/laboratorium
menunjukkan angka makin meningkat
pada umumnya kecelakaan tersebut
disebabkan oleh faktor kesalahan manusia
(Human Error). Secara umum sekitar 85 %
kecelakaan.
-
Masalah manajemen dan penataan sistem keselamatan kerja merupakan bagian penting
dari upaya penegakan dan pemasyarakatan
budaya keselamatan. Dalam kegiatan
industri/laboratorium secara umum ada 3 syarat
dari suatu pekerjaan:
1. Keselamatan dalam kesehatan kerja
2. Mutu, standard ISO
3. Efisiensi
-
COST (Biaya)
Dalam sistem modern masalah Monitoring dan Evalusai (MonEv)merupakan bagian yang tak terpisah dalam upaya peningkatan produksi dan efisiensi. Salah satu bagian dari kegiatan Monev adalah Inspeksi dan Audit.
Dengan Audit juga akan memperkokoh nilai tambah dalam pembenahan sistem K3.
-
5 Pertanyaan Umum Monev
1. Kebijakan (Policy) : Apakah ada kebijakan tertulis dari perusahaan/instansi
2. Training : Program pelatihan untuk semua tenaga kerja, jenis pelatihan yang pernah dan akan datang.
3. Konsultasi : Apakah seluruh tenaga kerja/Teknisi yang akan memakai peralatan tertentu telah diberikan penjelasan.
4. Informasi : Apakah ada program Safety Communication dari semua informasi kepada tenaga kerja
5. Komunikasi : Apakah ada program konsultasi perencanaan kesehatan dan keselamatan kerja yang melibatkan seluruh Tenaga Kerja/Staf
top related